Upload
duongminh
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN FESES SAPI SEBAGAI BAHAN ECOFAEBRICK DI DESA
GUNUNG RAMBUT, KABUPATEN NGAWI
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
Warih Sutopo (F 3511082) / 2011
Febrianto Endy Pratama (F 0110056) / 2010
Ishmah Zahrol Firdausi (F 0112053) / 2012
Kholifani Ilham Ristadiyanto (F 0110079) / 2010
Lynda Mason (F 0311070) / 2011
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
RINGKASAN v
BAB 1. PENDAHULUAN 1
LATAR BELAKANG MASALAH 1
RUMUSAN MASALAH 2
TUJUAN PROGRAM 2
LUARAN YANG DIHARAPKAN 3
KEGUNAAN PROGRAM 3
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN PROGRAM 5
TATA PELAKSANAAN PROGRAM 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 8
AGGARAN BIAYA 8
JADWAL KEGIATAN 8
DAFTAR PUSTAKA 9
LAMPIRAN 10
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA 10
JUSTIFIKASI ANGGARAN 15
SUSUNAN ORGANISASI TIM DAN PEMBAGIAN TUGAS 17
SURAT PERNYATAAN KETUA KEGIATAN 19
NOTA KESEPAHAMAN MOU 20
GAMBARAN TEKNOLOGI YANG AKAN DITERAPKEMBANGKAN 21
DENAH DETAIL LOKASI MITRA KERJA 21
BIODATA DOSEN PENDAMPING 22
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Tabel produksi dan kandungan kotoran 7
Gambar 2: lokasi desa gunung rambut 21
iv
RINGKASAN
Isu lingkungan merupakan isu yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan
oleh berbagai kalangan. Isu lingkungan ini meliputi banyak sekali aspek, mulai dari
masalah pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran karena suara dan masih
banyak lagi hal – hal yang dikaji dalam masalah lingkungan. Sebenarnya masalah
lingkungan bukan menjadi hal baru bagi kita, karena masalah lingkungan sudah
terjadi sejak lama. Hal di sekitar kita juga merupakan masalah lingkungan yang tidak
bisa terelakkan tidak hanya di kota, bahkan di desa pun banyak terdapat masalah
lingkungan.
Masalah yang terjadi dikota biasanya masalah polusi karena kendaraan
bermotor dan mesin, tetapi masalah lingkungan didesa bukan disebabkan karena
motor dan mesin melainkan disebabkan karena limbah atau kotoran dari hewan ternak
mereka. Kotoran hewan ternak seperti sapi, kambing ayam merupakan sesuatu yang
dianggap biasa bagi masyarakat desa namun, kotoran tersebut sangatlah berbahaya
bagi kesehatan tubuh. Pengetahuan yang kurang akan dampak yang akan timbul dari
kotoran tersebut membuat masyarakat desa enggan mengolah kotoran tersebut.
Desa gunung rambut, kecamatan pitu kabupaten ngawi provinsi jawa timur
merupakan salah satu desa terpencil dan terbelakang dalam berbagai hal khususnya
infrastruktur, dimana desa ini mempunyai masalah yang serius dengan kotoran
hewan ternak mereka yaitu sapi. Mereka hanya membiarkan kotoran itu terbengkalai
dan akhirnya menjadi suatu masalah yang serius. Dari kondisi tersebut, perlu
diadakannya penyuluhan tentang bahaya dari limbah kotoran sapi dan perlu
diadakannya pelatihan untuk mengolah limbah sapi menjadi sesuatu yang berguna
bagi masyarakat misalnya pengolahan limbah sapi menjadi batu bata yang dapat
digunakan untuk membangun desa. Pembangunan dapat dilakukan di beberapa sector
misalnya pembangunan jalan, toilet umum dan lainnya dimana hal tersebut
bermanfaat bagi warga. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini masyarakat dapat
belajar dan dapat membangun desa mereka secara mandiri serta dapat meningkatkan
taraf hidup masyarakat desa gunung rambut.
Kata kunci : lingkungan, feses sapi, ecofaebrick
v
BAB 1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sangatlah mengganggu apabila lingkungan dimana kita tinggal terlihat kotor
dan berbau busuk. Hal tersebut mungkin menjadi suatu masalah yang kita hadapi
dalam kehidupan sehari-hari termasuk juga di desa gunung rambut, kecamatan pitu
kabupaten ngawi provinsi jawa timur. Dimana daerah ini merupakan daerah tertiggal
yang sangat minim fasilitas dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Kondisi
desa tersebut sangatlah tragis, bayangkan saja fasilitas listrik baru bisa dinikmati oleh
warga desa lebih kurang baru 1 tahun yang lalu. Hal yang sangat ironi jika kita
melihat masih ada suatu pemukiman yang baru dijangkau oleh fasilitas listrik.
Tidak hanya itu, selain infrastrukturnya yang tidak layak seperti jalan yang
masih berupa batu makadam dan tidak ada fasilitas toilet layak, desa ini juga
mempunyai masalah yang sangat krusial. Masalah tersebut adalah masalah limbah
kotoran sapi dimana limbah tersebut sudah menjadi momok warga desa sejak lama.
Seperti yang kita ketahui limbah kotoran sapi ini tidak hanya berbau busuk, tetapi
juga sangat berbahaya bagi kesehatan.
Sebenarnya masalah yang dihadapi tidak hanya terbatas pada limbah kotoran
sapi yang ada di desa tersebut, tetapi masalah lain adalah belum ada seseorangpun
dari masyarakat tersebut yang tergugah dan sadar untuk mengatasi masalah tersebut.
Hal ini mungkin dikarenakan karena minimnya sumber daya manusia yang mumpuni
yang dapat berfikir sampai ke tahap tersebut karena pendidikan mereka yang sangat
minim.
Sebenarnya, banyak cara yang bisa dimanfaatkan untuk mengolah limbah
kotoran sapi supaya menjadi sesuatu yang bermanfaat sekaligus mempunyai nilai
tambah. Contoh pengolahan limbah sapi yang paling bias dilakukan adalah dengan
mengolah limbah kotoran sapi menjadi batu bata dan bisa juga dibuat berbagai
macam benda.. Dengan mengoptimalkan limbah sapi ini, diharapkan akan mampu
memberdayakan masyarakat desa, membangun desa dengan hasil olahan limbah yang
1
warga desa buat sendiri seperti pembuatan toilet umum, atau bisa juga membuat jalan
dan tentu saja hal ini berguna juga untuk menjaga lingkungan demi kesehatan.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, kami ingin mengadakan sosialisasi kepada
masyarakat mengenai cara mengatasi limbah sapi dan bagaimana mengolah limbah
tersebut menjadi sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai tambah.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuatlah rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana mengenalkan manfaat limbah kotoran sapi kepada masyarakat ?
2. Bagaimana cara pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk masyarakat ?
3. Bagaimana mengenalkan cara pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk
masyarakat sekaligus bisa menjadi suatu unit usaha di daerah tersebut ?
C. TUJUAN PROGRAM
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu agar masyarakat Desa
gunung rambut, kecamatan pitu mengetahui dan mampu untuk mengolah limbah
kotoran sapi menjadi sesuatu yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi.
Diharapkan masyarakat bisa mengolah limbah kotoran sapi dengan mandiri dan
berkesinambungan sehingga akan berdampak positif bagi masyarakat itu sendiri baik
itu dari sisi lingkungan maupun dari sisi finansial.
Tujuan yang ditinjau dari pihak mahasiswa adalah :
1. Sebagai sarana pelatihan bagi mahasiswa untuk lebih mengenal lingkungan
masyarakat dan meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat.
2. Sesuai dengan butir dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan misi dari Fakultas
Ekonomi UNS, yaitu meningkatkan pembelajaran penelitian guna
menghasilkan suatu produk pengabdian kepada masyarakat yang bisa
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tujuan yang ditinjau dari pihak masyarakat adalah :
1. Mengetahui cara mengoptimalkan potensi yang ada di daerah tersebut dalam
mengembangkan daerahnya.
2
2. Mengetahui cara untuk mengolah limbah kotoran sapi dalam rangka menjaga
lingkungan, meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat setempat
pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dengan terlaksananya program ini diharapkan akan menghasilkan suatu
luaran yang bermanfaat bagi masyarakat, antara lain :
1. Pamflet dan Sarana dokumentasi Online
Pamflet ini bertujuan untuk mengenalkan produk olahan dari limbah
kotoran sapi kepada masyarakat luas. Pamflet ini ditempel di tempat umum
sehingga bisa dilihat oleh khalayak umum. Diharapkan juga dengan adanya
pamflet ini bisa menjadi bahan pelajaran bagi masyarakat luas secara
langsung. Sedangkan sarana online untuk menyebarluaskan lewat media dunia
digital.
2. Buku Petunjuk Pelaksanaan Program
Buku ini berisi informasi tentang petunjuk pelaksanaan bagi
masyarakat untuk mengolah limbah kotoran sapi, berikut tata cara, peraturan
dan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan di desa gunung rambut pitu.
Dengan adanya buku ini diharapkan agar program pengolahan limbah kotoran
sapi di Desa gunung rambut, kecamatan pitu dapat dilaksanakan secara
kontinu dan dilanjutkan secara mandiri.
3. Produk olahan batu bata dari kotoran sapi
Produk olahan disini adalah produk jadi yang dibuat oleh masyarakat
dari realisasi program pemanfaatan limbah kotoran sapi. Produk yang dibuat
ini ada berberapa macam, salah satunya adalah batu bata yang terbuat dari
kotoran sapi.
E. KEGUNAAN PROGRAM
Adapun manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah :
1. Bagi warga dan kelurahan, untuk menambah wawasan pengetahuan mereka
tentang penggunaan limbah dan manfaat yang bisa didapat dari limbah
tersebut, serta dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Lau,
3
untuk menggali potensi yang ada di daerah tersebut yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
2. Bagi kecamatan, untuk mengetahui potensi ekonomi dan keunggulan sumber
daya yang ada di kelurahan-kelurahan. Bisa dijadikan juga sebagai OVOP
(One Vilage One Product) untuk daerah lain.
3. Bagi Pemerintah Kota Ngawi, untuk mengetahui potensi daerah secara
keseluruhan hingga tingkat kelurahan, mengoptimalkan dengan membantu
pelaksanaan pengolahan limbah kotoran sapi sehingga mendorong
terwujudnya kemandirian daerah.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Desa gunung rambut, kecamatan pitu termasuk dalam kabupaten ngawi, jawa
timur. Desa ini merupakan salah satu desa tertinggal yang ada di ngawi, hal ini dapat
kita lihat dari pasokan listrik yang disalurkan oleh PLN baru masuk kurang dari satu
tahun yang lalu. Selain infrastruktur listrik yang baru masuk, infrastruktur lain seperti
jalan di desapun masih berupa makadam batu dan juga letaknya yang jauh dari kota
sehingga cukup terpencil. Jadi, bisa dikatakan bahwa desa ini adalah salah satu desa
yang terbelakang dikabupaten ngawi.
Sebagian besar mata pencaharian warga desa gunung rambut, kecamatan pitu
adalah petani dan juga mempunyai usaha sampingan yaitu memelihara hewan ternak
khususnya sapi. Sebagian besar masyarakatnya hanya tamatan sd dan smp, sehingga
bisa dikatakan dalam hal pendidikan dan sumber daya manusianya sangat terbelakang
sekali. Mungkin hal tersebut juga merupakan salah satu penyebab desa ini menjadi
desa tertinggal.
Bukan hanya tertinggal secara pembangunan ataupun secara pendidikan, desa ini
juga sangat tertinggal dalam segala jenis bidang. Terutama masalah kesehatan yang
sangat minim bisa didapatkan di sini. Sebetulnya kondisi seperti ini disebabkan
karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenenai kebersihan lingkungan.
Bayangkan saja, ternak yang masyarakat pelihara setiap hari pasti mengeluarkan
kotoran dan oleh masyarakat desa limbah kotoran tersebut hanya dibiarkan dan
4
bahkan ada yang dibuang kesembarang tempat. Kita tahu bahwa limbah kotoran
merupakan sarang kuman dan sarang penyakit. Jika limbah tersebut dibuang secara
sembarangan maka akan menjadikan bibit penyakit berkembang dimana-mana.
Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi dan tindakan nyata dalam mengatasi
masalah limbah kotoran sapi ini dengan cara memanfaatkan limbah kotoran sapi
untuk berbagai hal misalnya saja kotoran tersebut dibuat menjadi batu bata yang bisa
dimanfaatkan untuk membangun desa tersebut.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
A. TATA PELAKSANAAN PROGRAM
1. Survey Awal dan survey lapangan
Survei ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum masyarakat dan
kondisi daerah desa gunung rambut, kecamatan pitu terkait bagaimana potensi
pengembangan pengolahan limbah kotoran sapi. Survey ini dilakukan dengan
cara melakukan wawancara dan observasi langsung terkait potensi pengolahan
limbah kotoran sapi yang ada di desa gunung rambut, kecamatan pitu kepada
masyarakat.
2. Sosialisasi program pengolahan limbah kepada masyarakat
Tahap ini berupa kegiatan sosialisasi pelaksanaan program pengolahan limbah
kepada warga masyarakat desa gunung rambut pitu. Dalam tahap ini, warga
akan dikumpulkan di pusat kegiatan kelurahan seperti balai desa untuk
mendapatkan penjelasan tentang urgensi dari program pengolahan limbah
kotoran sapi. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan informasi melalui
presentasi dan tanya jawab agar para peserta memahami betul materi yang
diberikan.
3. Pelatihan pengolahan limbah kotoran sapi.
Dalam tahap ini, masyarakat akan praktek langsung mengolah limbah kotoran
sapi setelah mendapat penjelasan mengenai cara mengolah limbah kotoran sapi.
Praktek disini merupakan praktek langsung dilapangan dimana diajarkan pula
proses pengolahan limbah kotoran sapi mulai dari tahap awal sampai tahap
5
akhir. Dan diharapkan pula masyarakat belajar dan tahu betul tahapan – tahapan
proses supaya masyarakat bisa mengolah limbah sapi secara mandiri untuk
kedepannya. Untuk peserta pada praktek pengolahan limbah ini diharapkan
semua masyarakat dari semua lapisan berperan aktif dan ikut serta dalam proses
pengolahan limbah kotoran sapi ini.
Proses pembuatan ecofaebrick dari limbah kotoran sapi sebenarnya cukup
mudah untuk dilakukan. Perlu diketahui sebelumnya dalam setiap 1 kilogram
kotoran sapi terdapat kandungan silika sebesar 9,6 persen. Silika merupakan
suatu senyawa yang bisa diolah menjadi bahan baku untuk gerabah dan batu
bata. Proses pembuatannya ecofaebrick adalah sebagai berikut :
a. Limbah kotoran sapi dicampur dengan tanah keras dan ditambahkan formula
bio-aktivasi berupa faerumnesia, hingga berwujud tanah liat. Untuk
komposisinya adalah 80% bahan kotoran sapi dan 20% tanah keras.
b. Kemudian, biarkan selama dua sampai tiga minggu hingga berbentuk seperti
tanah liat
c. Selanjutnya, campuran ini dicetak seperti batu bata biasa.
d. Batu bata setengah jadi ini kemudian dikeringkan dan dibakar. Proses
pembakaran bisa menggunakan biogas yang juga berasal dari kotoran sapi.
Fungsi formula faerumnesia adalah meningkatkan kadar silika dalam
kotoran sapi sehingga bisa digunakan sebagai bahan baku. Formula ini juga
berfungsi untuk menghilangkan aroma tidak sedap dari kotoran sapi tersebut.
Setelah berbentuk tanah liat, bahan ini bebas dibentuk sesuai
keinginan. Apakah mau dibentuk batu bata, gerabah, maupun kerajinan
tangan. "Satu ton limbah sapi bisa untuk membuat 500-900 batu bata dan
bahan baku dari olahan kotoran sapi mampu bertahan pada suhu 1.000 derajat
celsius.
6
Produksi dan kandungan bahan kering kotoran beberapa jenis ternak
Gambar 1 : Tabel produksi dan kandungan kotoran
Tak hanya sekedar dikenal sebagai produk yang ramah lingkungan saja,
ecofaebrik juga memiliki berbagai keunggulan bila dibandingkan dengan batu
bata pada umumnya yang berasal dari tanah liat. Keunggulan tersebut dapat
antara lain sebagai berikut
a. Harganya lebih ekonomis, yaitu hanya Rp.280,-/buah, jika dibandingkan
dengan batu bata dari tanah liat yang mencapai Rp.500,-/buah.
b. Bobotnya 20% lebih ringan daripada batu bata dari tanah liat .
c. Daya tahannya 20% lebih kuat dibandingkan dengan batu bata biasa tsehingga
idak mudah retak dan hancur.
d. Dapat mengurangi penggunaan semen hingga 60 persen.
e. Mudah dibuat dan ramah Lingkungan.
f. Aman untuk kesehatan
Ecofaebrick juga mengklaim bahwa batu bata yang dibuat menggunakan
75% kotoran sapi ini telah disempurnakan dalam proses pemanasan biogas yang
mengurangi emisi CO2 secara signifikan atas pembakaran kayu pada pembuatan
batu bata tradisional. Yang mana, pemanasan dengan cara tersebut diketahui
dapat mengurangi 1.692 ton CO2 pertahun. Bahkan, penggunaan ecofaebrick
dapat mengurangi pemakaian semen hingga 60%.
7
4. Evaluasi
Evaluasi ini dilakukan untuk mengevaluasi keberjalanan program ini. Sampai
sejauh mana keberhasilan dari program yang telah dilakukan dan juga untuk
mengatasi masalah yang terjadi selama program berlangsung.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Aggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang Rp 1.675.000,00
2 Bahan habis pakai Rp 7.365.000,00
3 Perjalanan Rp 1.000.000,00
4 Lain - lain Rp 2.385.000,00
Jumlah 12.155.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan program ini adalah pengolahan limbah kotoran sapi adalah
sebagai berikut:
N
o
Kegiatan Bulan ke -
1 2 3 4 5
1 Pengajuan judul dan
proposal
2 Survey awal dan
Lapangan
3 Sosialisasi kepada
masyarakat
4 Pelatihan dan pengolahan
hasil
5 Pembuatan Luaran
6 Evaluasi dan follow up
8 Penyusunan Laporan
8
DAFTAR PUSTAKA
Manfaat Kotoran Sapi. 2013. http://agribiz-
news.blogspot.com/2010/09/manfaat-kotoran-sapi-batu-bata-dari.html. Diakses
kamis, 26 september 2013.
Inovasi Pengelolaan limbah kotoran sapi. 2013.
http://www.inimediaku.com/2010/11/inovasi-pengolahan-limbah-kotoran-sapi.html.
Diakses kamis, 26 september 2013
9
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Tong
penyimpanan
Untuk
menyimpan
feses sapi
7 tong Rp 200.000,00 Rp 1.400.000,00
sekop Untuk
mengambil
feses sapi
3 buah Rp 50.000,00 Rp 150.000,00
Alat cetak bata Untuk
mencetak batu
bata
3 buah Rp 20.000,00 Rp 60.000,00
cetok Untuk
mengambil
feses sapi
5 buah Rp 13.000,00 Rp 65.000,00
Sub Total (Rp) Rp 1.675.000,00
2. Bahan habis pakai
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Semen Bahan
campuran
pembuatan
bata
50 sack Rp 63.000,00 Rp 315.000,00
Pasir kasar Bahan
campuran
pembuatan
bata
20 m3 Rp 165.000,00 Rp 3.300.000,00
15
Pasir laut Bahan
campuran
pembuatan
bata
15 m3
Rp 250.000,00 Rp 3.750.000,00
Sub Total (Rp) Rp 7.365.000,00
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Survey
Lapangan
Untuk survey
kondisi tempat
4 kali Solo –
Ngawi x 5
orang
Rp 30.000,0 Rp 600.000,00
Jasa Angkut
pasir
Mengangkut
pasir sampai
ke tempat
2 kali Rp 200.000,00 Rp 400.000,00
Sub Total (Rp) Rp 1.000.000,00
4. Lain – lain
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Konsumsi Untuk sosialisasi
kepada warga
100 orang Rp 7.000,00 Rp 700.000,00
Materi Untuk sosialisasi
kepada warga
100 orang Rp 3.000,00 Rp 300.000,00
Pembuatan
Papan
Informasi
Untuk sosialisasi
kepada warga
1 buah Rp
250.000,00
Rp250.000,00
Pembuatan
Pamflet
Untuk sosialisasi
kepada warga
50 lembar Rp 2.500,00 Rp
300.000,00
16
Kertas Membuat laporan 1 rim Rp 35.000,00 Rp 35.000,00
Tinta Print Membuat laporan 1 pack Rp 150.000,00
Pembuatan
Film
Untuk presentasi
dokumentasi
Rp 500.000,00
Dokumentasi Untuk laporan
pertanggungjawaban
Rp 150.000,00
Sub Total (Rp) Rp
2.115.000,00
Total Keseluruhan Rp
12.155.000,00
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama /
NIM
Program
Studi
Bidang Ilmu Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian tugas
1. Warih
Sutopo
Manajemen
Bisnis
35
jam/minggu
Menjadi
komando dan
ujung tombak
program ini
2. Febrianto
Endy
Pratama
Ekonomi
Pembangunan
Perencanaan
pembangunan
30
jam/minggu
Merencanakan
pembuatan
infrastruktur
3. Ismah
Zahrol
Firdausi
Ekonomi
Pembangunan
30
jam/minggu
Menjadi
sekretaris yang
mencatat setiap
kegiatan
4. Kholifani
Ilham
Ristadiyanto
Ekonomi
Pembangunan
Ekonomi
lingkungan
30
jam/minggu
Menganalisa dan
memberi
penjelasan
tentang dampak
17
terhadap
lingkungan
5. Lynda
Mason
Akuntansi 30
jam/minggu
Menjadi
bendahara dan
mengatur
keuangan
18
Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan
Tekhnologi yang akan diterapkan adalah tekhnologi yang sederhana atau bisa
dibilang teknologi tradisional yang masih biasa dipakai oleh masyarakat
tradisional. Hal ini dimaksudkan adalah dengan memakai tekhnologi tradisional
masyarakat tenant sudah terbiasa dan tidak bingung untuk menggunakan alat
tersebut.
Alat yang digunakan dalam mencetak batu bata berbentu semacam segi
panjang dimana terbuat dari kayu dan biasanya berisi 4 kotak. Disamping itu
tekhnologi yang diterapkan dalam program ini adalah adanya zat kimia dimana
zat kimia ini dimaksudkan untuk menghilangkan bau dan membuat kotoran sapi
bertekstur seperti tanah liat.
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
Gambar 2: lokasi desa gunung rambut
21