Unsur Esensial Dan Defisiensi Pada Tumbuhan

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KELOMPOK UNSUR ESENSIAL PADA TUMBUHAN DAN DEFISIENSI PADA TUMBUHANDiajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yang diampu oleh Bapak Mustofa Khoiri, M.Si dan Dr. Achyani, M.Si

Oleh Kelompok 2 Nama Muhammad Khayuridlo Tika Mariani Indria Kusuma Cica Kusanti NPM 09321133 09321154 09321120 09321097

PRODI : Pendidikan Biologi (B)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2012

KATA PENGANTARPuji syukur kami haturkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Unsur Esensial Pada Tumbuhan Dan Defisiensi Pada Tumbuhan.

Dalam hal ini tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam sampaikan kepada : Bapak Mustofa Khoiri, M.Si dan Dr. Achyani, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan doa,dukungan dan semangat. Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan.

Demikian tugas ini kami buat semoga bermanfaat. Amin.

Metro,7 Maret 2012

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. KATA PENGANTAR ............................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2 C. Tujuan ............................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN A. Unsur Hara Esensial Pada Tumbuhan ........................................................... 3 B. Unsur Makro Pada Tumbuhan ....................................................................... 4 C. Unsur Mikro Pada Tumbuhan ........................................................................ 8 D. Gejala Kekurangan Unsur Hara Esensial ....................................................... 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Setiap organisme merupakan suatu sistem terbuka yang berhubungan dengan lingkunganya melalui pertukaran energi dan materi secara terus menerus. Nutrisi tumbuhan / Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tumbuhan. Unsur hara banyak tersedia dialam, sehingga tumbuhan bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan metabolismenya. Berdasarkan keesensialannya unsur hara yang dibutuhkan terbagi terbagi menjadi dua yakni unsur hara esensial dan unsur hara non- esensial atau beneficial. Unsur beneficial adalah unsur tambahan yang tidak dibutuhkan oleh semua tanaman, namun perannanya cukup penting pada tanaman tertentu, misalnya jagung agar hasilnya berkualitas perlu

ditambahkan unsur Al yang bisa diberikan pupuk ALPO4 (Alumunium fosfat) dalam jumlah tertentu. Bagi tanaman lain unsur Al justru dapat menyebabkan keracunan. Selain Al, masih ada unsur yang tergolong non esensial, yaitu Cd, Ag, dan Pb. Unsur hara esensial terdiri atas unsur hara makro dan mikro. Unsur hara esensial merupakan unsur hara yang mutlak dibutuhkan tanaman dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh unsur lain, tidak terpenuhinya salah satu unsur hara akan mengakibatkan tanaman tersebut tidak dapat menyelsaikan siklus hidupnya. Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman yang kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu orrgan tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan. Makalah ini khusus membahas tentang unsur-unsur hara esensial atau nutrisi esensial yang dibutuhkan, tumbuhan untuk hidup, baik unsur makro maupun unsur mikro. Serta gejala-gejala yang muncul pada tubuh tumbuhan sebagai akibat dari kekurangan zat hara esensial tertentu.

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Unsur apa saja yang tergolong dalam unsur hara esensial ( makronutrien dan mikronutrien) pada tumbuhan? 2. Bagaimana fungsi unsur hara esensial pada tumbuhan? 3. Apakah yang terjadi bila tumbuhan kekurangan unsur hara esensial ?

C. Tujuan Dari rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut : 1. Mengetahui unsur apa saja yang tergolong dalam unsur hara esensial ( makronutrien dan mikronutrien) pada tumbuhan. 2. Mengetahui bagaimana fungsi unsur hara esensial pada tumbuhan. 3. Mengetahui apa yang terjadi bila tumbuhan kekurangan esensial. unsur hara

BAB II PEMBAHASAN

A. Unsur Hara Esensial Pada Tumbuhan Unsur hara esensial merupakan unsur hara yang mutlak dibutuhkan tanaman dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh unsur lain, tidak terpenuhinya salah satu unsur hara akan mengakibatkan

tanaman tersebut tidak dapat menyelsaikan siklus hidupnya. Suatu unsur dikatakan esensial bagi tumbuhan jika : 1. Tumbuhan tidak dapat

melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan biji yang dapat tumbuh) apabila unsur tersebut tidk tersedia. 2. Unsur tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esesnsial bagi kelangsugan hidup tumbuhan tersebut. Berdasarkan kriteria diatas, maka didapatkan ada 17 unsur hara esensial tumbuhan. Sebagian unsur hara esensial diperoleh tumbuhan dari dalam tanah, yakni sebanyak 14 jenis. Tiga lainnya yakni C,H,O berasal dari udara atau air. Daftar unsur hara esensial tersebut dapat diliihat pada table dibawah ini.

Unsur

Bentuk Tersedia

Konsentrasi (ppm)

Berkecukupan (%)

Karbon Hydrogen Oksigen Nitrogen Kalium Kalsium Magnesium Fosfor

Makronutrein CO2 450000 H2O 450000 O2, H2O 60000 + NO3 , NH4 15000 + K 10000 + Ca2 5000 Mg2+ 2000 2H2PO4 , HPO4 2000

45,0 45,0 6,0 1,5 1,0 0,5 0,2 0,2

Belerang Khlor Besi Mangan Boron Seng Tembaga Molibdenum Nikel

SO4 ClFe2+, Fe3+ Mn H3BO3 Zn2+ Cu2+ MoO42Ni2+

1000 Mikronutrien 100 100 50 20 20 6 0,1

0,1 0,01 0,01 0,005 0,002 0,002 0,0006 0,00001

B. Unsur Makro Pada Tumbuhan Makronutrien ini diperlukan oleh tumbuhan dalam jumlah yang relative besar. Yang tergolong unsur makro/makronutrien adalah unsur dengan konsentrasi 0,1% atau lebih. Makronutrien terdiri atas adalah C, H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg. 1. Carbon, Oksigen, Hidrogen (C, O, H) Carbon , Oksigen dan Hidrogen merupakan bahan baku dalam pembentukan jaringan tubuh tanaman, berada dalam bentuk H2O (air), H2CO3 ( asam karbonat) dan CO2 (gas karbondioksida). Karbon adalah unsur penting sebagai pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik. Unsur Karbon ( C ), ini diserap tanaman dalam bentuk gas CO2 yang selanjutnya digunakan dalam proses yang sangat penting yaitu FOTOSINTESIS : CO2 + H2O C6H12O6 tanpa gas CO2 proses tersebut akan terhambat sehingga pertumbuhan dan produksi tanamanpun akan terhambat. Hydrogen (H) merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik dan unsur H ini diserap oleh tanaman dalam bentuk H2O. Esensi unsur ini bagi tanaman adalah pada proses fotosintesis ( CO2 + H2O C6H12O6 ) di sini jelas terlihat bahwa, unsur H sama pentingnya dengan unsur C. Sedangkan Oksigen ( O ) juga terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangun bahan organik, diambil oleh tanaman dalam bentuk gas O2 esensi utama dari unsur. Oksigen ini adalah pada proses res-pirasi.Kita ingat bahwa proses respirasi tanaman adalah proses perombakan gula (karbohidrat) hasil fotosintesis dan hasil akhir dari dari proses respirasi yaitu terbentuknya ATP yang merupakan sumber

energi utama bagi tanaman untuk melakukan semua kegiatan seperti absorbsi, transpirasi, transportasi, pembelahan sel, pembungaan maupun fotosintesis. Jika tumbuhan kekurangan unsure C, H,O maka tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis kemudian tidak punya energy untuk hidup, karena ketiganya adalah sumber utama energy. Kemudian jika kelebihan unsure H (dalam bentuk air) tumbuhan bisa mati. 2. Nitrogen (N) Nitrogen diserap dalam bentuk NO3atau NH4+ dari larutan

tanah. Sumber N tidak diperoleh dari batuan dan mineral tapi berasal dari hasil pelapukan bahan organik, dari udara dari fiksasi N oleh mikroorganisme baik yang bersimbiosa dengan akar tanaman leguminosa seperti rhizobium atau tidak seperti bakteri Azotobacter dan Clostridium. Sumber lain nitrogen di dalam tanah adalah melalui air hujan dan melalui penambahan pupuk buatan seperti Urea atau ZA. Nitrogen di dalam tanaman merupakan unsur yang sangat penting untuk pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai persenyawaan organik lainnya. Nitrogen ditinjau dari berbagai sudut, mempunyai pengaruh positif sebagai berikut : a. Besar pengaruhnya dalam menaikkan potensi pembentukan daun-daun dan ranting. b. Mempunyai pengaruh positif terhadap kadar protein pada rumput dan tanaman makanan ternak dan lainnya. c. Pada berbagai tanaman gandum menaikkan kadar protein pada butir gandum. Gejala kekurangan unsur N dapat dilihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh terhadap pembuahan sehingga buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang. Bila terjadi kelebihan N, tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar, batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah

diserang penyakit. Kelebihan juga dapat menyebabkan penundaan pembentukan bunga.

3. Phospor ( P )

Unsur ini diserap dalam bentuk ion H2PO4 , HPO4 dan PO4. Esensialitas dari unsur ini adalah:a. Membentuk dalam penyusunan senyawa ATP yaitu senyawa berenergi

tinggi yang dihasilkan dalam proses respirasi siklus kreb sehingga tanaman dapat melakukan semua aktifitas biokimianya seperti pembungaan, pembentukan sel, transpirasi, transportasi dan

fotosintesus secara absorbsi.b. Membentuk senyawa fitin ( Ca-Mg-inositol-6P) yang terdapat dalam

biji tepatnya dalam endosperm untuk proses perkecambahan.c. Membentuk DNA dan RNA untuk pembentukan inti sel d. Membentuk senyawa fosfolipid yang berfungsi dalam mengatur

masuk keluarnya (permeabilitas) zat-zat makanan didalam sel dan merupakan bahan dasar dari bagian sel. Tanaman yang kekurangan posfor warna daunnya akan tampak tua dan sering tampak mengkilap kemerahan. Tepi daun bercabang, dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning. Kalau tanaman berbuah, buahnya kecil, tamapk jelek dan lekas matang.

4. Kalium ( K )

Elemen ini diserap dalam bentuk hampir pada semua proses metabolisme tanaman, mulai dari proses penyerapan air, transpirasi, fotosintesis, respirasi, sintesa enzim dan aktifitas enzim. Esensi unsur K adalah sebagai berikut:a. Kalium merupakan elemen yang higrokopis ( mudah menyerap air) ini

menyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan osmotik naik, stomata membuka sehingga gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis.

b. Kalium berperan sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim terutama

pada sintesa protein. Gejala kekurangan unsur K dapat ditunjukkan dengan daun terlihat lebih tua, batang dan cabang lemah dan mudah rebah, muncul warna kuning ditepi daun yang sudah tua yang akhirnya mengering dan rontok, daun keriting dimulai daun yang paling tua, kematangan buah terhambat, ukuran buah menjadi lebih kecil, buah mudah rontok. Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat.

5. Sulfur ( S )

Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion HSO4 dan SO4 . Ion SO4 dalam jumlah banyak air berbalik meracuni tanaman. Unsur S mempunyai dua esensialitas utama pada tanaman yaitu: a. Unsur S berperan sebagai senyawa penyusun dan pembentukan asam amino yang mengandung S yaitu sistein, sistin dan methionim. b. Unsur berperan sebagai penyusun Asetil CoA ( koenzin A), bila Asetil CoAtidak terbentuk Gejala tanaman yang kekurangan belerang umunya tampak pada seluruh daun muda yang berubah menjadi hijau muda, kadan-kadang tamapak tidak merata, sedikit mengkilat agak keputihan lantas berubah menjadi kuning kehijauan. Pertumbuhan tanaman akan terhambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.

6. Kalsium (Ca) Elemen ini diserap dalam bentuk Ca2+. Fungsi dasi unsur ini yaitu : a. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar b. Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman c. Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji

d. Menetralisir metabolisme

asam-asam

organik

yang

dihasilkan

pada

saat

e. Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau suasana keasaman tanah Tanaman yang kekurangan kalsium dicirikan oleh tepi daun muda yang mengalami klorosis. Gejala ini lambat laun akan menjalar diantara tulang-tulang daun. Kelebihan kalsium tidak berefek banyak hanya mengubah Ph tanah.

7. Magnesium (Mg) Mg diserap dalam bentuk Mg. Esensi utama dari unsur ini adalah:a. Merupakan bagian dari klorofil ( inti klorofil ) sehingga berhubungan

langsung dengan proses penting fotosintesis.b. Menjadi pengikat antara insin dan substrat sehingga kerja enzim bisa

berjalan normal.c. Menjadi bagian dari fitin yang terdapat dalam benih sehingga

mempercepat proses perkecambahan benih. gejala yang pertama kelihatan pada tanaman yang kekurangan magnesium adalah daun mengalami klorosis dan tampak ada bercakbercak coklat. Pada tanaman berbiji, sangat jelek pengaruhnya terhadap bila kekurangan magnesium. Daya tumbuh tidak mantap alias lemah. Malahan kalau tetap tetap tumbuh, bijinya akan sangat lemah.

C. Unsur Mikro Pada Tumbuhan Unsur dengan konsentrasi kurang dari 0,1% digolongkan sebagai unsur mikro / mikronutrien. Mikronutrien ini diperlukan tumbuhan dalam jumlah yang sedikit. . Mikronutrien terdiri atas B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn dan Ni.

1. Boron (Br) Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3 .Unsur Boron mempunyai dua fungsi fisiologis utama adalah:

a. Membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses ini menyebabkan buah melon akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas. b. Boron juga memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. c. Selain itu boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin, dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejala defisiensi hara mikro ini antara lain : pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang penyakit.

2. Besi (Fe)

Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk kation Fe dan esensi dari unsur ini adalah:a. Sebagai gugus prostetik enzim katalase dan peroksidase dan sebagai

penyusun feredoxin yang terdapat dalam klorofil.b. Didalam tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun Fitoferitin yaitu

garam Feri Posfo Protein yang terdapat didalam kloroplas dan senyawa ini yang menentukan proses pembentukan klorofil kalau defisiensi Fe sebagai penyusun klorfil tetapi untuk pem-bentukan klorofil Fitoferitin yang mengandung Fe. Gejala defisiensi yang tampak adalah pada daun muda, mula-mula secara bertempat-tempat daun berwarna hijau pucat dan hijau kekuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis.

3. Mangan ( Mn) Unsur ini diserap dalam bentuk Mn++. Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin

terutama vitamin Cb. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada

daun yang tuac. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-

macam enzimd. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi

e. enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA ( Indol Acetic Acid ) yang tidak lain adalah hormon auksin. f. pada proses fotolisis air ( penguraian air ) sehingga terbentuk energi yang dapat digunakan tanaman untuk proses proses meta-bolisme seperti absorbsi, transpirasi, pembelahan sel, pembungaan,

pembentukan buah dll. Defisiensi unsur Mn pada tanaman antara lain adalah pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda. pada serealia bercakbercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.

4. Seng ( Zn ) Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Mineral

Zn yang ada dalam tanah antara lain sulfida (ZnS), spalerit [(ZnFe)S], smithzonte (ZnCO3), zinkit (ZnO), wellemit (ZnSiO3 dan ZnSiO4). Esensialitas dari unsur ini ialah: a. pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batangZn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula menjadi amilum). b. pembentukan tripopan sebagai prekusor IAA, metabolism triptamin.

Adapun gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.

5. Cuprum (Cu) Unsur ini diserap dalam bentuk Cu ++. Jumlah unsur ini 2 20

ppm per gram berat kering. Esensi dari unsur ini adalah: a. Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator klorofil sehingga berhubungan juga dengan proses fotosintesis. b. Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman. c. Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan dalam tubuh tanaman akan bersifat racun. d. mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah.

6. Molybdenum (Mo) Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4- . Esensi unsur ini: Sebagai aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pem-bentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih dominant.

7. Nikel (Ni)

Unsur ini diserap dalam bentuk Ni2+. Fungsi utama dari unsur ini yaitu kofaktor suatu enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen.

8. Klor Klor merupakan unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen. Adapun defisiensi klor adalah antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk

D. Gejala Kekurangan Unsur Hara Esensial Jika ketersediaan unsur hara kurang dari jumlah yang dibutuhkan tumbuhan, maka tumbuhan akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala dapat berupa pertumbuhan akar, batang , daun yang terhambat dan klorosis atau nekrosis pada berbagai organ tanaman. Klorosis adalah rusaknya kloroplast menyebabkan menguningnya bagian-bagian tumbuhan yang lazimnya berwarna hijau. Kemudian Nekrosis adalah bila sekumpulan sel yang terbatas pada jaringan tertentu mati, sehingga terlihat adanya bercakbercak atau noda-noda yang berwarna coklat atau hitam. Bentuk bercak ada yang bulat, memanjang, bersudut dan ada yang tidak teratur bentuknya.

Pada dasarnya gejala defisiensi tergantung pada 2 hal utama yaitu: 1. Fungsi dari unsur hara tersebut. 2. Tingkat mobilitas suatu unsur pada tumbuhan.

Gejala dari suatu defisisensi mineral dipengaruhi oleh fungsi nutrient tersebut didalam tumbuhan. Sebagai contoh defisiensi Mg, suatu unsure penyusun klorofil, menyebabkan klorosis. Selain itu gejala defisiensi juga dipengaruhi oleh tingkat mobilitas suatu unsure didalam tumbuhan. Jika nutrient bergerak bebas dari satu bagian tumbuhan kebagian yang lain, gejala yang pertama kali muncul terdapat pada organ yang lebih tua. Hal ini dikarenakan jaringan-jaringan muda yang masih tumbuh memliki daya tarik yang lebih kuat dibandingkan jaringan tua. Contohnya tumbuhan yang kekurangan Mg, akan menunjukan tanda-tanda klorosis pada daun yang lebih tua. Tabel Pedoman Untuk Mengindentifikasi Jenis Unsur Yang Berada Dalam Keaadaan Kurang. Gejala Unsur yang kurang Terlihat Pada Daun nitrogen Tua a.Merata seluruh daun tua 1. tajuk berwarna pada Gambar Tumbuhan

hijau terng, daun tua menguning, mongering, menjadi

berwarna coklat.

2.tajuk hijau

berwarna Fosfor sering warna

gelap,

membentuk merah atau ungu

b.tidak merata pada Magnesium daun-daun tua 1.daun mengalami

klorosis, warna kadang memerah, ujung dan tepi daun menggulung 2.daun klorosis, mengalami kalium terdapat

bercak jaringan mati. >Bercak berukuran kecil, biasanya pada bagian ujung, tepi

jaringan antar tulang daun >Bercak tersebar seng

meluas, bercak pada tulang daun primer dan sekunder

Terlihat Pada Daun Kalsium Muda a.tunas pucuk(terminal mati) yang diikuti oleh

distorsi pada ujung atau pangkal daun 1.daun titik melengkung kemudian muda pada

tumbuh yang mongering

pada bagian ujungnya 2.daun muda pada boron

titik tumbuh menjadi berwarna pucat pada bagian pangkalnya,

kemudian daun terpilin

b.tunas pucuk tetap Tembaga hidup muda atau klorosis 1.daun muda menjadi layu klorosis tetapi tidak tetapi mehadi daun layu

mengalami

2.daun muda tidak Mangan layu tetapi mengalami klorosis, dengan atau tanpa bercak jaringan mati >bercak merata muda pada tetapi tersebar daun tulang

daun tetap hijau

>tidak terdapat bercak, Belerang tulang antar daun tulag jarigan daun

berwarna hijau muda

>tidak terdapat bercak, Besi tulang hijau, bagian daun tetap

sedangkan daun lain

mengalami klorosis

Gambar defisiensi pada tanaman jagung

Kekurangan sulfur

klorosis

pada

daun

muda.

Pangkal daun berwarna kuning. Gejala nampak pada daun yang terletak dekat pucuk.

Kekurangan Magnesium

klorosis di antara tulang daun tua, daun berwarna kuning atau putih.

Kekurangan seng

adalah klorosis di antara tulangtulang daun yang berbentuk

garis-garis putih, atau kuning muda, daun mengecil, ruas-ruas antar batang memende. Kekurangan besi

klorosis terjadi di antara tulang daun, dimulai pada daun muda, tulang daun juga akan mengalami klorosis dan warna daun berubah menjadi putih/bening

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Unsur hara esensial merupakan unsur hara yang mutlak dibutuhkan tanaman dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh unsur lain, tidak terpenuhinya salah satu unsur hara akan mengakibatkan tanaman tersebut tidak dapat menyelsaikan siklus hidupnya. Nutrien esensial yang dibutuhkan tumbuhan digolongkan menjadi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien merupakan unsure yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah besar. Terdapat 9 makronutrien, yang meliputi 6 unsur penyusun utama senyawa organic : karbon, hydrogen, nitrogen, sulfur, dan fosfor. 3 nutrien lainnya adalah kalium, kalsium dan magnesium. Sedangkan mikronutrien merupakan unsure yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah yang sedikit. Terdapat 8 mikronutrien yaitu klorin, besi, boron, mangan, seng, tembaga, molybdenum, dan nikel. Jika ketersediaan unsur hara kurang dari jumlah yang dibutuhkan tumbuhan atau melebihi jumlah yang dibutuhkan, maka tumbuhan akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari

penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya, dapat dilihat dari kondisi akar, batang, daun, bunga, dan bijinya. Pada dasarnya gejala defisiensi tergantung pada 2 hal utama yaitu: Fungsi dari unsur hara tersebut dan Tingkat mobilitas suatu unsur pada tumbuhan. Gejala defisiensi yang nampak pada tubuh tumbuhan biasanya berupa klorosis, nekrosis, layu, daun menggulung diujung atau ditepi, bercak-bercak hitam atau kuning dipermukaan daun, pucuk mengakibatkan kematian pada tumbuhan tersebut. terminal mati, dan bisa

DAFTAR PUSTAKA

Adrian.

2011.

Makalah

Fisiologi

Tumbuhan.

(online)(

http:

//4ndrian0nlii.blogspot.com /2011/11/makalah-fisiologi-tumbuhan.html) diakses pada 7 maret 2012. Agustina L. 1990. Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta. Anonimus. 2011. Unsure Hara. (online)( http://syadzlibio. blogspot.com /2011/09/unsur-hara.html) diakses pada 7 maret 2012. Campbell. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta : E rlangga. Dwidjoseputro, D.1992. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Lakitan, Benyamin.1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.