5
Bagian eno (8,9) Peranan dari unsur hara, fungsi nitrogen dalam jaringan tumbuhan sebagai komponen penyusun dari banyak senyawa esensial misalnya asam amino. Selain itu, nitrogen juga terkandung dalam klorofil, hormon sitokinin, dan auksin. Fungsi fosfor yaitu berperan dalam reaksi-reaksi pada fase gelap, fotosintesis, respirasi ddan berbagai proses metabolisme lainnya. Fosfor juga merupakan bagian dari nukleotida dan fosfolipida penyusun membran. Kalium berperan sebagai aktivator dari berbagai enzim, selain itu kalium juga merupakan ion yang berperan dalam mengatur potensi osmotik sel. Belerang sebagai penyusun asam amino dan metionin. Magnesium merupakan penyusun klorofil sebagai unsur esensial karena magnesium bergabung dengan ATP dalam berbagai reaksi. Selain itu, magnesium juga berperan sebagai aktivator enzim. Kalsium berperan sebagai pengikat antara molekul-molekul fosfolipida atau fosfolipida dengan protein penyusun membran. Kalsium juga dapat memacu aktivitas beberapa enzim dan juga dapat menghambatnya. Besi merupakan unsur hara eesensial karena merupakan bagian dari enzim dan protein tertentu. Klor berperan untuk menstimulasi pemcahan molekul air. Mangan juga merupakan komponen struktural dari sistem membrane kloroplas. Boron memiliki peran dalam proses sintesis asam nukleat terlibat dalam reaksi oksidasi dan reduksi (Lakitan 2004: 70- 71). Suatu tumbuhan mengalami defisiensi unsur hara tertentu jika metabolisnya terganggu dan pertumbuhan hanya mencapai 80%

Unsur Hara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan strukfungtumb

Citation preview

Bagian eno (8,9)

Peranan dari unsur hara, fungsi nitrogen dalam jaringan tumbuhan sebagai komponen penyusun dari banyak senyawa esensial misalnya asam amino. Selain itu, nitrogen juga terkandung dalam klorofil, hormon sitokinin, dan auksin. Fungsi fosfor yaitu berperan dalam reaksi-reaksi pada fase gelap, fotosintesis, respirasi ddan berbagai proses metabolisme lainnya. Fosfor juga merupakan bagian dari nukleotida dan fosfolipida penyusun membran. Kalium berperan sebagai aktivator dari berbagai enzim, selain itu kalium juga merupakan ion yang berperan dalam mengatur potensi osmotik sel. Belerang sebagai penyusun asam amino dan metionin. Magnesium merupakan penyusun klorofil sebagai unsur esensial karena magnesium bergabung dengan ATP dalam berbagai reaksi. Selain itu, magnesium juga berperan sebagai aktivator enzim. Kalsium berperan sebagai pengikat antara molekul-molekul fosfolipida atau fosfolipida dengan protein penyusun membran. Kalsium juga dapat memacu aktivitas beberapa enzim dan juga dapat menghambatnya. Besi merupakan unsur hara eesensial karena merupakan bagian dari enzim dan protein tertentu. Klor berperan untuk menstimulasi pemcahan molekul air. Mangan juga merupakan komponen struktural dari sistem membrane kloroplas. Boron memiliki peran dalam proses sintesis asam nukleat terlibat dalam reaksi oksidasi dan reduksi (Lakitan 2004: 70-71).

Suatu tumbuhan mengalami defisiensi unsur hara tertentu jika metabolisnya terganggu dan pertumbuhan hanya mencapai 80% dari pertumbuhan maksimum, walaupun ketersediaan unsur hara lainnya telah optimal. Secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya yaitu berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis pada berbagai organ tanaman. Selain itu, suatu tumbuhan juga dapat mengalami toksisitas yaitu ketika unsur hara yang terlalu tinggi atau terdapat unsur logam berat (Lakitan 2004: 69)

Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Press. Jakarta: 69-71 hlm.

(Buat tambahan juga boleh)

Gejala defisiensi hara dapat berupa pertumbuhan akar, batang, atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis atau nekrosis pada berbagai organ tanaman. Unsur nitrogen berperan sebagai penyusun protein dan magnesium sebagai penyusun klorofil, sehingga defisiensi unsur tersebut dapat menghambat pertumbuhan dan klorosis. Unsur kalium berperan dalam metabolisme tumbuhan sebagai katalisator, sintesis protein dari asam-asam amino dan metabolisme hidrat arang, sehingga defisiensi unsur tersebut menyebabkan nekrosis pada ujung batang serta menimbulkan daerah kuning pada daun. Unsur kalsium diperlukan untuk pertumbuhan meristem dan menjamin pertumbuhan serta berfungsinya ujung-ujung akar. Unsur kalsium ditemukan pada daun-daun tua, sehingga defisiensi unsur tersebut dapat mempengaruhi kekuatan tumbuhan. Unsur sulfur sebagai penyusun asam amino, vitamin dan koenzim A yang berperan dalam respirasi. Defisiensi sulfur akan menimbulkan klorosis pada daun muda dan menghambat pertumbuhan tanaman. Unsur Besi berperan dalam sintesis klorofil, karena merupakan unsur penting bagi tanaman. Salah satu senyawa yang mengandung besi adalah sitokinin, senyawa ini memiliki peran penting dalam transfer hidrogen dari penerima ke molekul oksigen. Defisiensi unsur besi menyebabkan klorosis pada daun, lembaran daun menjadi kuning tetapi tulang taun tetap hijau. Fungsi unsur magnesium sebagai penyusun klorofil dan dapat bergabung dengan ATP dalam berbagai reaksi. Magnesium juga merupakan aktivator dari berbagai enzim dalam reaksi fotosintesis, respirasi dan pembentuk DNA dan RNA. Defisiensi unsur magnesium tersebut menyebabkan daun berwarna kekuningan. Peranan Fosfor dalam tanaman penting untuk pembentukan fosfoipid dan nukleoprotein. Defisiensi unsur fosfor mengakibatkan pertumbuhan terhambat dan daun berwarna hijau tua. Unsur boron penting untuk pertumbuhan dalam sintesis asam nukleat. Selain itu. unsur tembaga berperan katalitik khusus pada tumbuhan, merupakan bagian dari enzim-enzim penting seperti politenol oksidase dan asam askorbat oksidase. Defisiensi unsur Cu tersebut menyebabkan nekrosis pada ujung daun, daun layu dan berwarna gelap. Seng (Zn) terlibat dalam sintesis hormon IAA, jika kekurangan unsur tersebut menyebabkan perubahan bentuk yang lebih pendek dan kerdil. Molibdenum berperan dalam reduksi nitrat dan fiksasi nitrogen. Bila kekurangan Mo, daun menjadi layu pada daerah tepi. Klor (Cl) berperan dalam fotolisis air. Defisiensi klor meyebabkan tanaman layu dan akar pendek, pembentukan buah berkurang. (Lakitan 2012: 67-69)

Bagian ikin (1,2,3)

Unsur hara merupakan unsur-unsur berupa zat mineral yang dibutuhkan dalam proses metabolisme tumbuhan. Selain itu, tidak semua unsur hara yang dapat ditemukan dalam tubuh tumbuhan dibutuhkan oleh tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya, beberapa unsur yang ditemukan dalam tubuh tumbuhan dapat menggangu metabolisme. Suatu unsur dikatakan esensial bagi tubuh tumbuhan jika unsur tersebut dapat mempengaruhi daur hidup tumbuhan, sehingga ketika unsur tidak tersedia maka tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya sampai menghasilkan biji yang dapat tumbuh. Unsur tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut (Lakitan 2004: 69).

Berdasarkan perbedaan konsentrasi yang tersedia dalam jaringan tumbuhan, maka unsur hara dibedakan menjadi unsur hara makro dan unsur hara mikro. Yang tergolong unsur makro ialah unsur hara esensial dengan konsentrasi 0,1% (1000 ppm) atau lebih, sedangkan unsur hara dengan konsentrasi kurang dari 0,1% digolongkan sebagai unsur hara mikro. Unsur hara makro terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, belerang. Sedangkan, unsur hara mikro adalah unsur hara terdiri dari besi, mangan, boron, mo, tembaga, seng dan klor (Hopkins & Hunner 2009: 66).

Defisiensi unsur hara adalah kekurangan material atau bahan yang berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya. Jika unsur hara dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya menurun (Uno dkk, 2001: 175).

Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Press. Jakarta: 69-71 hlm.

Hopkins, W.G & N.P.A Hunner. 2009. Introduction to Plant Physiology. 4th ed. John Willey & Sons, Inc, Donvers: xviii+503 hlm.

Uno, G.R., Storey & R. More. 2001. Principle of Botany. Mc Graw Hill, Boston: xviii+552 hlm.