117
Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.217-221) 978-602-60766-2-5 217 UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK MELALUI PERBANYAKAN SECARA VEGETATIF DAN KULTUR JARINGAN Zulkaidhah 1) , Muslimin 1) , Abdul Hapid 1) , Bau Toknok 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah ABSTRAK Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Perbanyakan vegetative dilakukan melalui stek dan pemisahan rumpun dari anggrek indukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun sebagai sumber eksplan. Tahapan dalam kultur jaringan yaitu Pembuatan media, Inisiasi, Sterilisasi, Multiplikasi, Pengakaran dan Aklimatisasi. Hasil yang dicapai dari rangkaian kegiatan pengabdian program Iptek Bagi Inovasi Kreativitas Kampus (IbIKK) ini adalah tersedianya indukan anggrek alam dari berbagai jenis yang digunakan sebagai sumber perbanyakan baik secara vegetative (stek dan pemisahan rumpun) maupun sebagai sumber eksplan dalam kultur jaringan. Tersedianya anakan-anakan anggrek baik dari hasil stek, pemisahan rumpun, maupun dari hasil kultur jaringan. Dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa target kegiatan di Tahun kedua ini berupa pemasaran anggrek hasil kultur jaringan dapat tercapai dengan baik. Rangkaian kegiatan memberikan kontribusi besar baik terhadap institusi maupun bagi Masyarakat. Keywords: Konservasi anggrek, Stek, Pemisahan Rumpun, Kultur Jaringan 1. PENDAHULUAN Anggrek alam merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang mulai langka saat ini. Tingginya minat masyarakat akan bunga anggrek merupakan salah satu faktor penyebab tingginya eksploitasi bunga anggrek. Selain itu, masyarakat umumnya mengambil anggrek dari dalam hutan tanpa diikuti dengan kegiatan budidaya. Alih fungsi hutan menjadi lahan-lahan perkebunan dan lahan pertanian juga merupakan salah satu penyebab habitat anggrek alam semakin berkurang. Upaya konservasi anggrek alam dapat dilakukan melalui kegiatan pembudidayaan dengan jalan perbanyakan anggrek secara vegetative, generative, maupun melalui kultur jaringan yang banyak dikembangkan saat ini. Perbanyakan secara vegetative dapat dilakukan melalui pemisahan rumpun, stek batang maupun pemisahan keki. Untuk saat ini, teknologi perbanyakan anggrek yang banyak dikembangkan adalah melalui kultur jaringan. Metode ini dianggap efektif mengingat hasil yang diperoleh bisa dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang cukup singkat. Selain itu, melalui sistem kultur jaringan maka kualitas bunga anggrek dapat ditingkatkan. Keunggulan bunga anggrek ditentukan oleh warna, ukuran, bentuk, susunan, jumlah kuntum bunga pertangkai, panjang tangkai dan daya tahan kesegaran bunga (Widiastoety et al., 2010). Anggrek selain sebagai tanaman hias untuk mempercantik taman dan kebun juga sebagai komoditi ekspor yang memiliki nilai jual yang tinggi. Namun hingga saat ini kendala yang dihadapi oleh masyarakat pada umumnya dan khususnya para nursery dalam usaha budidaya anggrek adalah keterbatasan dalam pengetahuan perbanyakan anggrek. Potensi usaha yang bisa digali dan dikembangkan dari tanaman anggrek ini ada 4 (empat jenis) yaitu; usaha pembibitan (perbanyakan), usaha pembesaran, usaha perdagangan dan ekspor. Pengembangan tanaman hias anggrek dalam program ini dijalankan melalui dua pola usaha yaitu : pola usaha pembibitan tanaman dan pola usaha perbanyakan dan pengembangan anggrek. Kemitraan yang terjalin dalam kegiatan ini adalah penyediaan sumber indukan oleh nurseri dan para kelompok tani dan selanjutnya hasil perbanyakan dan pembesaran akan dipasarkan kembali oleh nurseri dan kelompok tani. Dengan kemitraan ini diharapkan usaha produksi tanaman hias anggrek dapat memenuhi kebutuhan pasar baik lokal Sulawesi Tengah, maupun secara nasional tanpa merugikan atau menjadi pesaing bagi nurseri dan kelompok tani yang telah ada. 2. METODE PEMECAHAN MASALAH Kegiatan perbanyakan dan pembesaran anggrek dilakukan di green house Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, metode yang digunakan yaitu 1 Korespondensi : Zulkaidhah, Telp 081341374695, [email protected]

UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.217-221) 978-602-60766-2-5

217

UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK MELALUI PERBANYAKANSECARA VEGETATIF DAN KULTUR JARINGAN

Zulkaidhah1), Muslimin1), Abdul Hapid1), Bau Toknok1)

1) Staf Pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah

ABSTRAK

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Perbanyakan vegetative dilakukan melalui stek danpemisahan rumpun dari anggrek indukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman sepertibuah dan daun sebagai sumber eksplan. Tahapan dalam kultur jaringan yaitu Pembuatan media, Inisiasi, Sterilisasi,Multiplikasi, Pengakaran dan Aklimatisasi. Hasil yang dicapai dari rangkaian kegiatan pengabdian program Iptek BagiInovasi Kreativitas Kampus (IbIKK) ini adalah tersedianya indukan anggrek alam dari berbagai jenis yang digunakansebagai sumber perbanyakan baik secara vegetative (stek dan pemisahan rumpun) maupun sebagai sumber eksplandalam kultur jaringan. Tersedianya anakan-anakan anggrek baik dari hasil stek, pemisahan rumpun, maupun dari hasilkultur jaringan. Dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa target kegiatan di Tahunkedua ini berupa pemasaran anggrek hasil kultur jaringan dapat tercapai dengan baik. Rangkaian kegiatan memberikankontribusi besar baik terhadap institusi maupun bagi Masyarakat.

Keywords: Konservasi anggrek, Stek, Pemisahan Rumpun, Kultur Jaringan

1. PENDAHULUANAnggrek alam merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang mulai langka saat ini. Tingginya

minat masyarakat akan bunga anggrek merupakan salah satu faktor penyebab tingginya eksploitasi bungaanggrek. Selain itu, masyarakat umumnya mengambil anggrek dari dalam hutan tanpa diikuti dengankegiatan budidaya. Alih fungsi hutan menjadi lahan-lahan perkebunan dan lahan pertanian juga merupakansalah satu penyebab habitat anggrek alam semakin berkurang.

Upaya konservasi anggrek alam dapat dilakukan melalui kegiatan pembudidayaan dengan jalanperbanyakan anggrek secara vegetative, generative, maupun melalui kultur jaringan yang banyakdikembangkan saat ini. Perbanyakan secara vegetative dapat dilakukan melalui pemisahan rumpun, stekbatang maupun pemisahan keki. Untuk saat ini, teknologi perbanyakan anggrek yang banyak dikembangkanadalah melalui kultur jaringan. Metode ini dianggap efektif mengingat hasil yang diperoleh bisa dalamjumlah yang banyak dan dalam waktu yang cukup singkat. Selain itu, melalui sistem kultur jaringan makakualitas bunga anggrek dapat ditingkatkan. Keunggulan bunga anggrek ditentukan oleh warna, ukuran,bentuk, susunan, jumlah kuntum bunga pertangkai, panjang tangkai dan daya tahan kesegaran bunga(Widiastoety et al., 2010).

Anggrek selain sebagai tanaman hias untuk mempercantik taman dan kebun juga sebagai komoditiekspor yang memiliki nilai jual yang tinggi. Namun hingga saat ini kendala yang dihadapi oleh masyarakatpada umumnya dan khususnya para nursery dalam usaha budidaya anggrek adalah keterbatasan dalampengetahuan perbanyakan anggrek.

Potensi usaha yang bisa digali dan dikembangkan dari tanaman anggrek ini ada 4 (empat jenis) yaitu;usaha pembibitan (perbanyakan), usaha pembesaran, usaha perdagangan dan ekspor. Pengembangan tanamanhias anggrek dalam program ini dijalankan melalui dua pola usaha yaitu : pola usaha pembibitan tanaman danpola usaha perbanyakan dan pengembangan anggrek.

Kemitraan yang terjalin dalam kegiatan ini adalah penyediaan sumber indukan oleh nurseri dan parakelompok tani dan selanjutnya hasil perbanyakan dan pembesaran akan dipasarkan kembali oleh nurseri dankelompok tani. Dengan kemitraan ini diharapkan usaha produksi tanaman hias anggrek dapat memenuhikebutuhan pasar baik lokal Sulawesi Tengah, maupun secara nasional tanpa merugikan atau menjadi pesaingbagi nurseri dan kelompok tani yang telah ada.

2. METODE PEMECAHAN MASALAHKegiatan perbanyakan dan pembesaran anggrek dilakukan di green house Fakultas Kehutanan

Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, metode yang digunakan yaitu

1 Korespondensi : Zulkaidhah, Telp 081341374695, [email protected]

Page 2: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.217-221) 978-602-60766-2-5

218

Gambar 1. Indukan Anggrek Alam

metode pembibitan atau perbanyakan secara vegetative yang dilaksanakan di green house dan perbanyakanmelalui kultur jaringan yang dilaksanakan di laboratorium ilmu-ilmu Kehutanan Fakultas KehutananUniversitas Tadulako. Perbanyakan vegetative dilakukan melalui stek dan pemisahan rumpun dari anggrekindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daunsebagai sumber eksplan. Tahapan dalam kultur jaringan yaitu Pembuatan media, Inisiasi, Sterilisasi,Multiplikasi, Pengakaran dan Aklimatisasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil yang dicapai dari rangkaian kegiatan pengabdian program Iptek Bagi Inovasi Kreativitas

Kampus (IbIKK) ini adalah sebagai berikut :

Bahan IndukanBahan indukan anggrek alam yang terkumpul mencapai 100 pot (kurang lebih 10 jenis) diantaranya

Bulbophyllum sp., Phalaenopsis sp., Vanda sp., Grammatophyllum sp., Cymbidium sp., Coelogyne sp., danDendrobium sp dan beberapa jenis anggrek tanah. Indukan ini diperoleh dari berbagai sumber, sepertikelompok-kelompok tani anggrek yang menjadi mitra kegiatan pengabdian selama ini, selain itu jugadiperoleh dari beberapa nursery yang ada di Kota Palu. Indukan ini yang menjadi sumber bahan baku untukkegiatan perbanyakan tanaman anggrek baik secara vegetative maupun kultur jaringan. Anggrek yangdijadikan indukan dipilih dari anggrek yang berkualitas baik (sehat dan memiliki rumpun yang banyak, sertaterbebas dari serangan hama dan penyakit)

Perbanyakan secara Vegetatif (Stek dan Pemisahan Rumpun)Jenis anggrek yang bisa diperbanyak secara vegetative melalui stek adalah anggrek yang hanya

memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja dan bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek iniumumnya dari jenis Denrobium, Vanda dan Phalaenopsis. Sementara untuk perbanyakan dengan cara

Page 3: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.217-221) 978-602-60766-2-5

219

pemisahan rumpun umumnya dilakukan pada jenis anggrek yang memiliki lebih dari satu titik tumbuh(Sinulingga, 2006). Batangnya menyimpan cadangan air dan cadangan makanan yang disebut umbi semu.Jenis anggrek ini diantaranya Coelogyne, Cymbidium dan Grammatophyllum.

Gambar 2. Hasil Perbanyakan Secara Stek dan Pemisahan Rumpun

Perbanyakan Dengan Kultur JaringanKultur jaringan adalah teknik pengisolasian bagian tanaman seperti organ, jaringan, sel dan

protoplast yang selanjutnya ditumbuhkan dalam media buatan secara aseptik sehingga bagian-bagian tersebutberegenerasi menjadi tanaman lengkap. Perbanyakan cepat secara kultur jaringan melalui biji dilakukandengan alasan biji tidak mempunyai endosperm atau berukuran sangat kecil (Andiani, 2008). Perbanyakankultur jaringan secara vegetatif akan dihasilkan keturunan yang sama dengan induknya karena sel-selnyabersifat stabil, kecuali ada perlakuan khusus yang mengakibatkan perubahan susunan genetiknya. Denganalasan tersebut, perkembangbiakkan tanaman anggrek dengan cara kultur jaringan dilakukan agar tidakterjadi penyimpangan genetik. Dengan demikian, anakan yang dihasilkan akan mempunyai ciri dan sifatseperti induknya, mendapatkan keseragaman bibit, menghasilkan anakan dalam jumlah besar dan waktu yangrelatif singkat.

Gambar 3. Buah Anggrek Sebagai Sumber Eksplan

Page 4: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.217-221) 978-602-60766-2-5

220

Gambar 6. Anakan Hasil Kultur Jaringan

PemasaranPola pemasaran yang dijalankan dalam kegiatan ini yaitu melalui jalur kemitraan dengan beberapa

nursery yang ada di kota Palu, instansi pemerintah/swasta, maupun perorangan (hobbies), selain itupemasaran juga dilakukan via Online melalui Toko Online di bawah naungan IbIKK. Selain produk dalambentuk bunga anggrek, juga dilakukan penjualan produk sampingan dari kegiatan ini berupa pupuk organikcair, media tanam (arang) dan souvenir anggrek.

Page 5: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.217-221) 978-602-60766-2-5

221

Gambar 7. Produk Sampingan (Pupuk Organik Cair dan Arang)

4. SIMPULAN DAN SARAN

Dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa target kegiatan diTahun kedua ini berupa pemasaran anggrek hasil kultur jaringan dapat tercapai dengan baik. Rangkaiankegiatan memberikan kontribusi besar baik terhadap institusi maupun bagi Masyarakat.

Untuk program selanjutnya perlu dilakukan kegiatan yang serupa tapi objeknya pada jenis-jenistanaman kehutanan khususnya jenis tanaman yang endemik dan mulai langka.

5. UCAPAN TERIMAKASIHUcapan terimakasih yang sebesar-besarnya disampaikan pada Ristek Dikti selaku penyandang dana

dari kegiatan ini, Rektor Universitas Tadulako, Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako, Staf danKeryawan Persemaian Permanen Untad dan seluruh rekan-rekan yang terlibat dalam kegiatan ini.

6. DAFTAR PUSTAKAAndiani Y. 2008. Usaha Pembibitan Anggrek Dalam Botol (Tehnik In Vitro). Seri Pertanian Modern. Bantul,

Yogyakarta.Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Peluang Ekspor Produk Florikultur. Makalah Pada Seminar Nasional

Florikultura, Kebun Raya Bogor, 4 – 5 Agustus 2004. Pusat Pengembangan Pasar Wilayah Eropa.Dwiatmini, K. 2013. Keragaman Karakter Kualitatif Hasil Persilangan Anggrek Phalaenopsis. Balai Penelitian Tanaman

Hias. Cianjur.Sinulingga, M.H. 2006. Analisis Manajemen Strategis PT. Anggrek Persada Indah Dalam Menghadapi Persaingan

Bisnis Anggrek Dendrobium. Skripsi. Progran Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, InstitutPertanian Bogor, Bogor.

Widiastoety D, NinaS, dan Muchtar S. 2010. Potensi Anggrek Dendrobium dalam Meningkatkan Variasi dan KualitasAnggrek Bunga Potong.Jurnal Litbang Pertanian. 29(3): 101-106

Page 6: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.222-229) 978-602-60766-2-5

222

IbM KELOMPOK TANI JAHE DESA PUCAK KECAMATAN TOMPOBULUKABUPATEN MAROS

Yuliani H.R1), Tri Hartono1), Hastami Murdiningsih¹), Naely Muchtar2), Sitti Sahriana3)

1)Dosen Jurusan Teknik Kimia, 2)Dosen Jurusan Teknik Elektro, 3)Dosen Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri UjungPandang, Makassar

ABSTRACT

As a plant ginger has enormous health benefits. Pucak is one of the village in South Sulawesi precisely in Maros district.Ginger harvest in this village is wasted and can only last up to 3 months and farmers only can sell it in a village area,which means if there is no buyer, ginger will not be properly consumed anymore. Pucak ginger has 4 farmers group;they have crop ± 3 ton ginger per year and it only can be stored in the warehouse. Ginger consumes directly by thepeople in Pucak. It is very limited product and it largely purchases only in herbal medicine industry, therefore the teamconduct efforts to preserve ginger into powder and to produce other products such as chocolate and candy. Thetechnology transfer is to increase the ginger storage and to expand large market share. The item of products such asginger powder, chocolate and candy were made as product demonstration to the villagers in practically consumesginger. The product also available in ginger powder to make it easy for people to simply enjoy ginger beverages in hotor cold water and ready to serve anytime, as well as candy and chocolate are ready to be consumed. The communityservice team aims to enlighten the knowledge of farmer groups as partner through knowledge sharing and technologytransfer methods for processing and packaging ginger. In addition, the team has special purpose of transferring scienceand technology to farmers group in improving the storage of ginger and processing into other products. The methodsprovided in counseling, training and direct practicing by applying appropriate technology equipment. The other methodis counseling by giving the theoretical benefits of ginger and packaging method and also system of marketing isconducted by applying direct selling promotion method in mini market nearby the village area.

Keywords : ginger, powder, chocolate, candy

1. PENDAHULUANPucak adalah salah satu desa dari 8 desa di wilayah Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros,

Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia yang merupakan ibukota Kecamatan. Ibukota kecamatan ini berjarak 18km dari ibukota Kabupaten Maros, yaitu Kota Turikale. Desa ini memiliki hasil bumi berlimpah berupa buah-buahan dan sayuran baik yang berbuah musiman, maupun yang ada sepanjang tahun. Buah-buahan dansayuran musiman, pada saat musimnya sangat melimpah sehingga banyak terbuang, tetapi pada saat bukanmusimnya, kita akan kesulitan mendapatkannya. Jahe merupakan salah satu hasil pertanian yang digalakkanpemerintah daerah maros dan pucak adalah salah satu penghasil utama jahe dengan kapasitas produksi 15ton/thn (Data statistik 2016).

Kelompok tani jahe di desa pucak sebanyak 5 kelompok yang terdiri dari 5–7 petani. Jahe sangatmudah ditanam dan pemeliharannyapun tidak sulit demikian pula saat panen sehingga petani senangbercocok tanam tumbuhan ini. Permasalahan yang muncul ketika hasil panen akan dipasarkan, hal iniberkaitan dengan petani yang hanya mengandalkan penjualan langsung dan menunggu industri jamu yaituSido Muncul datang ke pucak membeli jahe. Jika tanaman jahe disimpan lebih dari 3 bulan maka jahe akanmengerut dan rusak sehingga petani mengalami kerugian.

Pada september 2016 ketika dilaksanakan Learning Express Program kerjasama Politeknik NegeriUjung Pandang dan Politeknik Singapure, jahe merupakan salah satu objek yang dikaji melihat jumlahnyamelimpah dan tidak ada penanganan. Pak Hamka adalah salah satu mitra kami yang merupakan ketuaKelompok Tani Jahe “Pucak Jahe” mengemukakan bahwa jahe yang dimiliki 3 ton tersimpan begitu sajaselama 2 bulan. Hasil wawancara dan survei lapangan di keempat kelompok tani lainnya juga mengalamikeadaan serupa sehingga kami menawarkan penjualan langsung ke pasar tradisional, namun tidak signifikanjuga hal ini berkaitan kebutuhan konsumsi masyarakat sedikit. Jika keadaan ini dibiarkan maka kelompoktani jahe akan rusak.

Berdasarkan permasalahan kelompok Pucak Jahe maka harus diupayakan cara penanganannyamenjadi produk yang awet, sehingga kita dapat menikmati jahe diluar musimnya walaupun bukan dalambentuk segarnya dan petanipun tidak mengalami kerugian. Banyak metode pengawetan buah-buahan dan

1 Koresponding : Yuliani H.R., 0811 4448 864, [email protected]

Page 7: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.222-228) 978-602-60766-2-5

223

sayuran, salah satunya adalah menjadi minuman serbuk. Minuman serbuk ini akan mudah larut dalam air,sehingga disebut sebagai minuman serbuk instan. Minuman ini dapat dikonsumsi dalam keadaan hangat, ataudingin. Pembuatan minuman jahe serbuk ini dapat dibuat dengan metode ko-kristalisasi yang merupakansatu teknik dalam proses mikroenkapsulasi sebagai langkah atau aktivitas secara umum mirip denganteknologi pengemasan zat padat atau cair dengan suatu zat lain seperti gula.

Mikroenkapsulasi proses pengerjaannya relatif sederhana yang merupakan suatu teknik memasukkankomponen atau senyawa ke dalam dan diantara kristal sukrosa (gula pasir). Proses enkapsulasi dapat tercapaikarena terjadinya kristalisasi secara spontan dari gula pasir menghasilkan bentuk yang mengelompok denganjarak ukuran 3-30 mikrometer. Pada proses ini digunakan gula pasir sebagai dinding kapsul denganpertimbangan utama bahwa gula pasir dapat dikristalkan, harga relatif murah,mudah didapat, dapat larutdengan cepat, relatif stabil terhadap pengaruh panas dan tidak mudah menyerap air (higroskopis) sertamempunyai masa simpan yang cukup lama pada suhu ruang.Serbuk jahe yang dihasilkan dapat digunakansebagai minuman dengan menyeduhkan dengan air hangat maupun air dingin sesuai selera. Serbuk ini jugadapat digunakan sebagai bumbu dalam memasak serta bahan utama atau tambahan produk lainnya berupacoklat, permen, snack, industri farmasi dan lainnya. Hal ini berkaitan manfaat jahe yang cukup luas dalambidang kesehatan berupa mencegah mual dan masuk angin, rematik, kekebalan tubuh, obat batuk, migrant,sakit gigi dengan berkumur, penurun panas, dan lainnya, (Cakrawala sehat, 2014).

Bubuk jahe memiliki masa simpan ± 1,5 tahun yang sangat bermanfaat bagi kebutuhan berupakonsumsi langsung maupun bahan olahan lanjutan. Masyarakat saat ini menyenangi sistem praktis sehinggadengan tersedianya jahe berbentuk serbuk memudahkan dalam mengolah dan memanfaatkannya. Contohketika ingin meminum jahe masyarakat cukup menyeduh air panas tidak perlu lagi mengupas dan memarutsehingga efisien terhadap waktu demikian pula ketika akan digunakan saat memasak cukup menaburkanbubuk ke dalam masakan. Masyarakat sangat sibuk dan style hidup praktis sehingga dengan bubuk jaheakan memudahkan mereka dalam memenuhi kebutuhan baik berupa minuman, bumbu masakan, obat danlainnya.

Permasalahan mitra adalah jahe hasil panen milik kelompok tani “Pucak Jahe” ± 3 ton memilikikemampuan bertahan hingga 3 bulan yang jika tidak diolah megalami kerusakan. Survey lapanganmenunjukkan bahwa kelompok ini mengalami kesulitan dalam pemasaran selain itu kebutuhan masyarakatuntuk konsumsi dalam jumlah kecil sehingga jahe ini tertumpuk yang jika dibiarkan mengalami kerusakan.Kelompok Puca Jahe menunggu pembeli dari industri jamu dan penjualan langsung ke konsumen berupabatang jahe sehingga hasil tertumpuk di rumah anggota kelompok dan sebagian telah rusak akibat tertumpukdan masa simpan singkat. Pengetahuan kelompok ini hanya terbatas pada menanam dan panen sehingga hasilberlimpah menjadi tumpukan yang menanti pembeli yang jika keadaan ini berlangsung terus menerus makakelompok ini akan mengalami kerugian dan jahe memiliki kegunaan pada pangan dan obat obatan akan rusakmenjadi sampah. Secara ekonomi dapat dibayangkan kerugian yang dialami petani selain hasil panen jahe,biaya pengolahan dan waktu mereka dalam selama bercocok tanam jahe. Kelompok tani jahe di pucak tidakmemiliki pengetahuan mengolah jahe sehingga jahe yang dihasilkan hanya menumpuk dan dianginkananginkan sambil menunggu pembeli.

Target pengabdian pada masyarakat berupa pengenalan TTG dan metode Pengolahan jahe berupaserbuk guna menambah masa simpan, diversifikasi pangan berupa produk seperti coklat dan permen, danbubuk jahe untuk minuman dan bumbu masakan dalam bentuk kemasan. Luaran dari iptek bagi masyarakat(IbM) ini berupa teknologi tepat guna yakni metode dan produk dalam kemasan, metode pengolahan jahe,dan produk berupa serbuk jahe dan produk lain berupa coklat dan permen berbahan bahan baku jahe dalambentuk kemasaan.

2. METODE PELAKSANAANPada program ini permasalahn utama akan diselesaikan melohat kondisi dan keadaan yang dihadapi

minta kelompok Pucak Jahe yaitu pengawetan jahe dan diversifikasi jahe berupa coklat serta permen dalambetuk kemasan. Metode pendekatan yang akan dilakukan guna menyelesaiakan permasalahan mitra dibagiatas produksi berupa pengolahan jahe menjadi serbuk, produksi coklat dan permen serta teknik pengemasan.Produk yang dihasilkan memiliki masa simpan yang lebih lama dan mudah dalam pemasaran.

Pada proses produksi solusi yang akan ditawarkan yaitu pengawetan jahe yakni pembuatan serbuk dandiversifikasi pangan menggunakan metode(1) penyuluhan tentangprinsip dasar pengolahan pengolahan jahe,dan teknik pengemasan. (2) Praktek mengolah jahe berupa serbuk, coklat dan permen serta kemasan produk.

Page 8: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.222-228) 978-602-60766-2-5

224

Selama sepuluh bulan program ini berlangsung, team akan memantau dan menjadi konsultan jika terjadipermasalahan pada proses produksi. Konsultasi dapat dilakukan lewat surat, telpon maupun tatap muka.

Transfer ipteks kepada mitra yang dilakukan melalui metode penyuluhan, demonstrasi, pelatihan danpraktek pengolahan dan pengemasan serta pemasaran dengan rincian kegiatan sebagai berikut :1. Penyuluhan

a) Tema penyuluhan terdiri dari : Prinsip pengawetan jahe dengan metode ekstrak jahe dan pembuatan Kristal atau bubuk jahe. Metode pembuatan coklat dan permen jahe Teknik kemasan jahe bubuk, coklat dan permen. Label dan pemasaran

b) Pelaksanaan penyuluhanTahap Persiapan

Persiapan alat dan alat penyuluhan Koordinasi dengan kelompok Pucak Jahe untuk jadwal dan tempat pelaksanaan kegiatan.

Proses Penyuluhan Pemberian penyuluhan dengan metode ceramah, dilengkapi dengan alat peraga berupa peralatan,

poster dan film tentang pengolahan jahe menjadi bubuk dan produk lainnya serta teknikpengemasan.

Diskusi antara anggota kelompok dengan team pengabdian tentang materi.2. Pelatihan dan Demonstrasi

Pelatihan yang dilakukan terdiri dari Pelatihan mengolah jahe berupa pembuatan serbuk menerapkan teknoklogi tepat guna (TTG) berupa

peralatan yang sangat sederhana serta metode pengolahan mudah dipahami mitra. Pelatihan diversifikasi Jahe berupa coklat dan permen. Demonstrasi teknik pengemasan

Jahe adalah bahan makanan maupun minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.Jahe mengandung energi sebesar 51 kilokalori, protein 1,5 gram, karbohidrat 10,1 gram, lemak 1 gram,kalsium 21 miligram, fosfor 39 miligram, dan zat besi 2 miligram. Kandungan lain pada jahe yaitu vitaminA sebanyak 30 IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C 4 miligram. Hasil tersebut didapat darimelakukan penelitian terhadap 100 gram Jahe, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 97 % (Yuwono,SS., 2015). Jahe terdiri dari kulit, daging berupa serat dan air dengan kompisisi berupa minyak atsirizingiberena, zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, resin pahit sangat bermanfaat bagikesehatan.

Proses pengolahan Jahe menjadi serbuk, colat dan permen melalui bererapa tahapan,yaitu: Pembuatan serbuk/bubuk jahe

1. Jahe dicuci bersih (tidak perlu dikupas), digiling dengan food processor/dengan blender atau diparut.2. Bubur jahe disaring dengan kain saring dan diperas. Sari jahe yang diperoleh diukur volumenya

dengan gelas ukur.3. Sari jahe ditambah gula pasir (sukrosa) Campuran gula dan sari jahe dipanaskan dalam wajan

sambil diaduk aduk hingga membentuk kental.4. Api dimatikan, dan biarkan campuran tadi menjadi agak dingin dilanjutkan pengadukan sampai

terbentuk Kristal dan ukuran seragam5. Pengayakan dan produk serbuk jahe6. Pengemasan.

Gambar 1. Jahe

Page 9: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.222-228) 978-602-60766-2-5

225

Gambar 1.Pengolahan Jahe Serbuk

Pembuatan Coklat Jahe1. Ampas jahe pada proses pembuatan serbuk jahe sebagai sebagai bahan utama.2. 50 gram Coklat bubuk + 2 ml Minyak + 10 gram Ampas Jahe3. Dipanaskan hingga meleleh4. Dicetak dalam Wadah kemudian dinginkan selama 20 menit5. Coklat dikemas

Pembuatan Permen Jahe1. Serbuk jahe (produk pengolahan 1) sebagai bahan pengisi2. 30 gram serbuk jahe + 60 gram Gula + 10 ml air mineral3. Dipanaskan hingga membentuk Karamel4. Dinginkan dan bentuk sesuai keinginan5. Pengemasan permen

Penerapan teknologi terhadap Kelompok Pucak Jahe ditunjukkan pada bagan berikut:

Gambar 2.Bagan Transfer Iptek Pembuatan serbuk/bubuk jahe

Produk olahan jahe selanjutnya dikemas untuk mencegah proses kelembaban, kerusakan bubuk,higienis, awet dan memperindah tampilan (Lia, 2010). Kemasan scahet sangat cocok untuk produk JaheInstant, kemasan ini terbuat dari bahan metalize dan juga ada pula yg terbuat dari laminasi kertas danmetalize pastik dengan system hand Sialer. Peralatan pengemasan ditunjukkan pada Gambar 3 dan Gambar 4.

Page 10: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.222-228) 978-602-60766-2-5

226

Gambar 3.Serbuk Jahe Kemasan Sachet dan Botol

Gambar 4. Hand Sealer

Coklat dan permen jahe yang dibuat juga dikemas guna menghindari kontaminasi dengan udara bebasdan kontaminan lainnya. Bentuk kemasan untuk coklat tentunya berbeda dengan permen, dimana coklatmenyesuaikan dengan bentuk demikianpula dengan permen.

Gambar 5. Coklat Jahe

Gambar 6. Permen Jahe dan Kemasan Permen

3. HASIL DAN PEMBAHASAN1. HasilKegiatan IPTEKS bagi masyarakat telah dilaksanakan pada hari minggu tanggal 21 Mei 2017 di DesaPucak. Proses dilakukan melalui penyuluhan, demosntrasi dan praktek langsung di lapangan. Pesertayang hadir dalam kegiatan ini yaitu para petani jahe yang terdiri dari bapak tani dan Ibu. Kegiatan initerdiri dari Penyuluhan dan Praktek.

PenyuluhanPada kegiatan ini diberikan turorial secara singkat tentang jahe, produk berbahan pangan dan kemasan.a. Jahe

Tanaman yang sangat mudah tumbuh dan perawatan standar serta dalam waktu 3 bulan telah dapatdipanen. Penyimpanan jahe maksimal 3 bulan setelah panen dan hanya disebarkan dalam keadaanterbuka. Pembersihan jahe cukup dengan menghilangkan kotoran berupa tanah menempel. Bapak

Page 11: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.222-228) 978-602-60766-2-5

227

petani selama ini sebagian mencuci guna memudahkan dalam pembersihan dan ketika akanmensortir menggunakan pisau, hal ini sangat merugikan petani. Ketika jahe beretuhan dengan airmaka akan menyebabkan kondisi jahe lembab dan membutuhkan pengeringan lagi dan jika adabagian jahe rusak maka mempercepat pembusukan. Hal demikian juga berlaku ketika menggunakanpisau akan menyebabkan terbukanya jahe yang memicuh proses pembusukan. Jahe ketika disortirdan memotong cukup dengan mematahkannya sehingga permukaannya aman.

b. Produk JaheJahe oleh petani di pucak hanya meunggu pembeli dan tidak memahami bagaimana mengolahmenjadi produk lain sehingga hasil panen mereka menumpuk di rumah yang akhirnya sebagianrusak.

Pada kegiatan IbM tim memberikan informasi akan produk olahan jahe berupa serbuk, teh jahe, jelly jahedan coklat jahe.

1. Serbuk JaheProduk berupa jahe siap seduh bertujuan memudah dalam konsumsi serta memiliki daya simpanlebih lama dibanding dengan jahe utuh. Serbuk jahe cukup diseduh dengan air hangat maupundingin ketika akan diminum, selain itu juga menjadi bumbu masakan. Minuman serbuk jahemenghangatkan tubuh dan mampu meringankan batuk. Minuman ini sangat praktis penyajiannyadapat dikombinasi dengan susu dan coklat.

2. Teh JaheTeh berbahan baku jahe merupakan salah satu produk menarik dan memudahkan konsumenketika meminum teh jahe. Konsumen tidak perlu memarut jahe dan mengeringkan hanya untukmenimati teh. 1 Sachet jahe dapat dalam 1000 ml air mendidih dan sebaiknya dimasak bersamaair.

3. Jelly JaheSasaran produk yaitu anak anak kecil sangat menyenagi makanan jenis ini. Snack ini disajikanguna menambah minat anak kecil menyenangi jahe untuk menjaga kesehatan.

4. Coklat JaheSalah satu makanan favorite baik anak anak, kawula mda dan orang tua adalah coklat.Pembuatan coklat tambahan jahe sangat pas dalam memperkenalkan jahe yang memiliki khasiatdalam kesehatan. Konsumsi coklat sangat tinggi sehingga dengan tambahan jahe pada coklatmenambah nilai jahe itu sendiri dan tentunya konsumen mendapatkan manfaat bagi esehatan.

c. Kemasan JaheGuna menambah daya tarik dan tampilan hasil olahan jahe serta menambah daya simpan, produkdikemas sesuai dengan jenis produk. Jahe serbuk berupa plastik kemudian di seala teh jahemenggunakan kantong jahe memudahkan dalam menyeduh, coklat yaitu kertas coklat dan jellymemakai wadah plastik lengkap dengan tutup.

PraktekKegiatan ini diiukti oleh ibu ibu dalam pembuatan produk dan bapak petani dalam pengemasan.

Pembagian tugas ini guna saling menunjang dalam aktivitas selanjutnya. Praktek berupa pembuatan serbuk,teh, coklat dan jelly. Pengemasan serbuk oleh bapak petani.

2. PembahasanJahe hasil panen diolah menjadi serbuk jahe, jelly, coklat dan teh jahe yang tentunya daya tahan

simpan lebih lama serta nilai jual lebih tinggi. Produk olahan selanjutnya dikemas sesuai jenis dan diberilama sebagai identitas. Kelompok tani Puca’Jahe dan ibu tani sangat antusias mengikuti kegiatan iniditunjukkan dengan semangat dan keinginan tahu ketika penyuluhan dan praktek. Para petani jahe khususnyabapak tanidalam kegiatan ini bertugas dalam penyediaan jahe dan pengemasan sedangkan ibu praktekmenbuat serbuk, jelly dan coklat. Teh hanya dikemas dari ampas ketika proses pengepresan yang telahdikeringkan sesuai kadar air.

Pada pengolahan jahe, secara umum dimanfaatkan yaitu air sebagai bahan serbuk jahe, ampas hasilcrusher sebagai bahan teh, jelly dan coklat. Serbuk jahe dapat dimanfaatkan sebagai bahan minuman danbumbu masakan, jelly dan coklat sebagai makanan sehat buat anak anak, remaja dan masyarakat dewasa.Diversivikasi jahe ini sangat praktis dibuat dan memiliki nilai ekonomi tinggi serta siap saji. Konsumsi jahetentunya sangat baik buat kesehatan dan serbuk jahe sebagai minuman tentunya akan memudahkanmasyarakat dalm penyajian serta menghangatkan badam guna kesehatan.

Page 12: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.222-228) 978-602-60766-2-5

228

Keaktifan peserta menunjukkan keinginan tahu dan mnunjukkan bahwa ini sangat bermanfaat dandibutuhkan. Peserta bapak bapak sangat menyenangi serbuk jahe dengan langsung meminum dan kaum anakanak sangat senang pada jellu dan coklat. Proses pengemasan juga merupakan hal menarik bagi pesertadimana semua mencoba packing baik serbuk maupun jahe kemudian pemberian label. Hasil penyuluhan inisangat bermanfaat hal ini terungkat dari ibu ibu yang mengatakan jika diolah maka kita tidak perlu ragu akancepat menjual hasil panen selain itu dengan kemasan yang baik dan pemberian label maka produk lebihmenarik serta daya simpan lebih lama.

Pada kegiatan ini juga diperkenalkan metode pemasan melalui media sosial berupa Whatshap danfabebook. Hal ini memungkinkan karena jaringan internet bagus serta memudahkan dalam publikasi dimanasaja dapat dipublikasikan hanya melalui mobile phone.

4. KESIMPULAN

1. Satu set alat teknologi tepat guna (TTG) berfungsi sebagai pemotong, parut, filter ampas dan ekstrakserta pemanasan untuk membentuk serbuk jahe.

2. Berbagai macam produk berbahan baku utama jahe yaitu coklat, permen, jelly, dan serbuk.3. Serbuk jahe dalam bentuk kemasan siap saji minuman dan bumbu masak

5. DAFTAR PUSTAKA

Cakrawala Sehat. 2014. Manfaat Jahe Bagi Kesehatan. http://www.cakrawalasehat.com. Diakses 18 Februari 2017Rukmana, Rahmat. 2009. Usaha TaniJahe. Yogyakarta: Kanisius.Yuriani, Y. 2014. Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Jahe sebagai Keterampilan Guru SMK dalam Upaya

Mengembangkan Kewirausahaan Sekolah FakultasTeknik. UniversitasNegeri Yogyakarta. Onlinehttp://download.portalgaruda.org/articleDiakses 20 Februari 2017.

Ginger Packaging. Online http://www.gingerpacking.com.Diakses 12 Januari 2017.How to Make Ginger Powder and Instant Ginger Tea. Online http://foodrecap.net. Diakses 20 Februari 2017.Kamar Dagang dan Industri.Pengolahan Jahe. Online http://www.kadin-

indonesia.or.id/id/doc.UKM_Teknologi_Jahe.pdf.Diakses 20 Februari 2017.

Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Penanganan dan Pengolahan Rimpang Jahe. Onlinehttp://www.balittro.litbang.pertanian.go.id/jaheDiakses 20 Februari 2017.

Statistik. 2016. Badan Pusat Statistik. Online http://www.bps.go.id. Diakses 18 Februari 2017.Yuwono,Sudarminto 2015. Pengaruh Pengecilan Ukuran Jahe dan Rasio Air terhadap Sifat Fisik Kimia dan

Organoleptik. Pembuatan Sari Jahe Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(4) 148-158.

Page 13: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.229-232) 978-602-60766-2-5

229

OPTIMALISASI LABORATORIUM MELALUI IbIKK MENUJU BADAN LAYANANUMUM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Taufiq Natsir1)

1)Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

Empowered laboratory believed able to provide a great income. IbIKK Program tries to provide training andoffer services such as training Centre and civil engineering Services which organized not only provides income /revenue, but also can train skills and can foster the entrepreneurial spirit for the students. The methods used for theachievement of the objectives are: 1. Do business promotion through advertising (newspaper, radio, website, pamplet,banners, benner, brochures); 2. establish cooperation and partnership (Department/agency/ institution/company,school/college/ tutoring, the associated/individuals) both Government and private. IbIKK civil engineering was able toprovide income, improved job skills and can create new entrepreneurial opportunities. For the long term will open upopportunities in the development of autonomous campus of State University of Makassar became a public serviceagency/BLU.

Keyword: Traning Centre and Service, IbIKK, Civil Engineering

1. PENDAHULUANPada saat ini sudah hampir menjadi kesimpulan umum bahwa infrastruktur adalah fundamental

perekonomian Indonesia. Bahwa daerah atau kawasan Indonesia Timur merupakan wilayah strategis gunamembangkitkan potensi nasional. Pemetaan kebutuhan infrastruktur lima tahun ke depan berdasarkan jenisinftrastruktur seperti; jalan, listrik, gas, air bersih, pelabuhan, telekomunikasi, moda transportasi, dan lain-lainserta berdasarkan tipologi kewilayahan. Menurut Emil Salim“Indonesia bagian timur harus dibangun, harusdikembangkan terus, untuk memperkuat perekonomian di Indonesia, koridor ekonomi di Sulawesi, Bali,Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku, masih mencatat angka buruk di semua indikatorkesejahteraan penduduk, kemiskinan, dan gizi buruk,” katanya dalam Seminar ‘Indonesia TanpaKemiskinan’, di FEUI, Kampus Depok, Selasa (31/5/2011).“Tak hanya itu, tapi ada juga pengembanganpotensi ekonomi melalui koridor ekonomi, serta harus membangun infrastruktur untuk meningkatkankonektivitas, serta listrik, energi, dan sarana air bersih,” tegasnya.

Patrice Rio Capella mengatakan presiden terpilih Joko Widodo akan memprioritaskan pembangunandi kawasan Indonesia timur. "Lihat saja Pak Jokowi pada kampanye pemilu presiden lalu, menjadikan Papuasebagai wilayah pertama yang dikunjungi. Itu sebuah sinyal," ujarnya saat dihubungi Tempo, Ahad, 31Agustus 2014. Langkah Jokowi ini, menurut Patrice, sangat beralasan. Sebab, dari segi kualitas kesehatan,pendidikan, dan pembangunan infrastruktur, Indonesia timur masih jauh tertinggal dibanding wilayah lainnyadi Tanah Air. Dia mencontohkan, banyak jalan desa yang masih buruk, jembatan yang tidak layak, sertafasilitas puskesmas yang masih terbatas. "Infrastruktur kesehatan dan pendidikan di Indonesia timur tidaksebaik di Pulau Jawa, jadi perlu perhatian lebih dari presiden kelak," tuturnya. Selain itu, Patrice beralasan,urgensi Jokowi untuk memberi perhatian lebih pada Indonesia timur ialah untuk mendongkrak pertumbuhanekonomi. Selama ini, Indonesia timur selalu mengalami tingkat inflasi yang tinggi karena tarif distribusi danproduksi barang sangat mahal. Sebabnya, infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak memicu keterlambatandistribusi.

Kebijakan pembangunan Indonesia Bagian Timur (IBT) mengikuti kebijakan nasional dalamprioritas alokasi dana yang ditekankan pada: 1. Pembangunan prasarana fisik ekonomi (jalan, jembatan,transportasi, komunilkasi) dan prasaranan fisik social (sekolah, puskesmas, rumah sakit). 2. Sumberdayamanusia (pendidikan,kesehatan, kesempatan kerja, agama, dan sebagainya). 3. Penenggulangan kemiskinan,antara lain dengan menyediakan pelayanan-pelayanan dasar, dan 4. Operasi dan pemeliharaan.

Apa yang diuraikan di atas tentang kebijakan IBT, tentunya Sulawesi Selatan dimana Makassarsebagai ibukota yang merupakan gerbang utama IBT harus mampu menyambut kebijakan-kebijakan tersebut.Kenijakan-kebijakan tersebut banyak mengarah pada pembangunan fisik yang membutuhkan tenaga kerja di

1 Koresponding : Taufiq Natsir, Telp 08164395799, [email protected]

Page 14: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.229-232) 978-602-60766-2-5

230

bidang ketekniksipilan yang terampil, disamping itu sangat membutuhkan jasa pembangunan fisik itusendiri. Atas dasar inilah sehingga kami dari perguruan tinggi Universitas Negeri Makassar mencobamembuka pelayanan peningkatan skill tenaga kerja dan pelayanan jasa berbagai pekerjaan ketekniksipilanyang akan dikemas dalam suatu wadah berupa IbIKK Training Centre dan Jasa bidang Ketekniksipilan.

Ipteks Bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK) ini merupakan program Dikti untuk mendorongperguruan tinggi berpeluang memperoleh pendapatan dan membantu menciptakan wirausaha baru, dimanaprogram IbIKK menciptakan akses sosialisasi produk-produk intelektual di lingkungan perguruan tinggidalam kerangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan PerencanaanFakultas Teknik UNM mempenyai peluang karena potensi SDM dan peralatan laboratorium yang lengkapdan masih langkah dan bahkan belum dimiliki oleh perusahaan, instansi (pemerintah/swasta) di IBT, sepertibidang survey pemetaan; Total Station, GPS Geodetic/Mapping); mix design beton, pengujian material, testPDA, pengujian kualitas tanah, sondir, handboring, CBR, Geolistrik, pengujian kualitas tiang pancang, mixdesign aspal beton, pengujian kualitas aspal, ketebalam aspal, pengujian material jalan, pengujian sifat air(arus,kualitas air) dan berbagai pengujian pekerjaan ketekniksipilan yang kesemuanya itu merupakan produk-produk unggulan pada Laboratorium Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik UNM.

2. METODE PELAKSANAANMetode yang digunakan untuk pengembangan unit Training centre dan jasa ketekniksipilan ini

adalah 1. Promosi usaha melalui iklan (Koran, radio, website, pamplet, spanduk, banner, brosur); 2. Menjalinkerjasama dan kemitraan (dinas/instansi/ lembaga/ perusahaan, sekolah/perguruan tinggi/ bimbingan belajar,assosiasi/perorangan) baik pemerintah maupun swasta; 3. Penambahan peralatan utama maupun peralatanpendukung untuk meningkatkan kinerja, akurasi (secara rutin kalibarsi peralatan), efektifitas dan efisiensihasil pekerjaan.

3. HASIL DAN PEMBAHASANPada tahun Kedua IbIKK Training Centre dan Jasa ketekniksipilan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Makassar, terfokus pada Jasa bidang Survey Pemetaan, bidang Uji tanah dan Uji Bahan serta bidangRekayasa transportasi yang telah melaksanakan berbagai perkerjaan dan hasilnya usaha telah menghasilkansebanyak Rp. 105.000.000,- (seratus Lima Juta Rupiah), dan telah memperoleh kenaikan pendapatan diatas300 % dari pendapatan tahun pertama.

Tabel 1. Spesifikasi Produk dan Desain Pengembangan Usaha.UnitUsaha/JenisProduk

Spesifikasi ProdukBentuk Proses Pengembangan

Usaha

1. Unit Survey dan PemetaanTrainingCentre

PelayananJasa

1. Pelatihan pengoperasian alat Survey Pemetaan(Planimetris, Digitazer, Waterpass, Theodolit, TotalStation, GPS Geodetic /GPS Survey)

2. Pelatihan pengambilan data, pengolahan data,penggambaran hasil (digital/analog) berbagaipekerjaan survey dan pemetaan

3. Pelatihan penggunaan software utama dan softwarependukung/aplikasi survey pemetaan (landdevelopman, GIS, WinGis, ArcGis, ArcInfo,Arcview, Autocad)

1. Menerima berbagai jasa pekerjaan pengukuran(survey pemetaan)

2. Menerima berbagai jasa pengolahan dan analisisdata survey pemetaan

3. Menerima berbagai jasa untuk tampilan hasil(plotter/hardcopy atau digital).

4. Penyewaan/rental berbagai peralatan survey dan

1.Melakukan promosiusaha melalui iklan(Koran, radio,website, pamplet,spanduk, benner,brosur);

2.Menjalin kerjasama dankemitraan(dinas/instansi/lembaga/ perusahaan,sekolah/perguruantinggi/ bimbinganbelajar,assosiasi/perorangan)baik pemerintahmaupun swasta.

Page 15: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.229-232) 978-602-60766-2-5

231

pemetaan.2. Unit Mekanika Tanah, Unit Bahan & Material, Unit Rekayasa Transportasi, Unit

HidrolikaTrainingCentre

PelayananJasa

1. Pelatihan pengoperasian berbagai alat Uji Tanah, UjiBahan, Jalan Raya dan Hidrolika

2. Pelatihan pengambilan data, pengolahan data,analisis data hasil uji Uji Tanah, Uji Bahan, JalanRaya dan Hidrolika.

3. Pelatihan penggunaan software utama dan softwarependukung/aplikasi Uji Tanah, Uji Bahan, JalanRaya dan Hidrolika

1. Menerima berbagai jasa pekerjaan Uji Tanah, UjiBahan, Jalan Raya dan Hidrolika

2. Menerima berbagai jasa pengolahan dan analisisdata Uji Tanah, Uji Bahan, Jalan Raya danHidrolika & Mix Design

3. Menerima berbagai jasa untuk tampilan hasil(plotter/hardcopy atau digital)

4. Penyewaan/rental berbagai peralatan Uji Tanah, UjiBahan, Jalan Raya dan Hidrolika

1.Melakukan promosiusaha melalui iklan(Koran, radio,website, pamplet,spanduk, benner,brosur);

2.Menjalin kerjasama dankemitraan(dinas/instansi/lembaga/ perusahaan,sekolah/perguruantinggi/ bimbinganbelajar,assosiasi/perorangan)baik pemerintahmaupun swasta.

3. Unit Kayu & Furniture, Unit Besi & Plumbing. Unit Gambar & RAB.TrainingCentre

PelayananJasa

1. Pelatihan pengoperasian berbagai peralatankayu/furniture, Pekerjaan Besi/Plumbing maupunperalatan gambar

2. Pelatihan pembuatan benda kerja kayu/furniture,pekerjaan besi & Plumbing, dan berbagai maketmaupun gambar kerja.

3. Pelatihan penggunaan software utama dan softwarependukung/aplikasi cad/gambar untuk desain bendakerja dan RAB.

1. Menerima berbagai jasa pekerjaan kayu/ furniture,Pekerjaan Besi & Plumbing, berbagai pekerjaanEksterior & Interior..

2. Menerima berbagai jasa Desain Gambar dan RAB(Pekerjaan Sipil)

3. Menerima berbagai jasa untuk tampilan hasil(plotter/hardcopy) color maupun BW berbagai hasildesain pekerjaan.

1.Melakukan promosiusaha melalui iklan(Koran, radio,website, pamplet,spanduk, benner,brosur);

2.Menjalin kerjasama dankemitraan(dinas/instansi/lembaga/ perusahaan,sekolah/perguruantinggi/ bimbinganbelajar,assosiasi/perorangan)baik pemerintahmaupun swasta.

Sebagai upaya untuk pengembangan otonomi kampus, Universitas Negeri Makassar menjadi BadanLayanan Umum /BLU, maka kemandirian dalam mengelola sumberdaya yang ada perlu ditingkatkan melaluiprogram kewirausahaan dan untuk mengembangkan budaya kewirausahaan ini maka yang sangat potensialdan perlu didorong dan ditingkatkan adalah dengan mengoptimalkan pemberdayaan Laboratorium.Laboratoriun Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik UNM telah menpunyaiberbagai peralatan modern yang mengikuti perkembangan kemajuan teknologi saat ini, dan denganberdirinya atau adanya IbIKK sebagai suatu Unit Usaha yaitu Training Centre dan Jasa BidangKetekniksipilan tentunya diharapkan mampu memberdayakan dan mengoptimalkan pemakaian peralatanlaboratorium yang ada untuk menghasilkan income/ pendapatan dengan jalan memberikan pelayanan berupaTraining Centre untuk peningkatan skill di bidang ketekniksipilan dan memberikan pelayanan Jasa untukmemenuhi kebutuhan perkembangan dan pembangunan infrastruktur pekerjaan ketekniksipilan.

Keberadaan SDM yang tersedia dan ditunjang oleh berbagai peralatan yang sangat jarang/leangkahdimiliki oleh perorangan maupun perusahaan/instasi pemerintah maupun swasta, sangat memungkinkan unit

Page 16: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.229-232) 978-602-60766-2-5

232

IbIKK ini mengembangkan usahanya dan bahkan dapat menguasai pangsa pasar yang ada (berbagai peralatandan uji bahan/material biasanya didatangkan atau diuji di pulau Jawa), selain itu unit ini dapat menjadi saranabagi dosen untuk menawarkan hasil penelitian dan ujicobanya dan dapat menjadi sarana bagi mahasiswaTeknik Sipil dan Perencanaan khususnya mahasiswa FT-UNM untuk meningkatkan skill/keterampilan yangdisediakan/ditawakan pada UNIT IbIKK ini dan tentunya akan membawa dampak positif dan memotivasimahasiswa maupun alumni untuk membuka lapangan kerja atau berwirausaha (menjadi enterprenership)

Dampak dan manfaat IbIKK dari aspek sosial ekonomi bagi kehidupan masyarakat secara nasionaladalah menyediakan layanan pelatihan keterampilan dan layanan jasa di bidang ketekniksipilan sepertipekerjaan berbagai bangunan dan infrastruktur tentunya tidak akan lepas dari berbagai pekerjaan sipil mulaidari survey hingga finishing toachnya. Adanya layanan training centre dan jasa ini tentunya dapatmemberikan nilai tambah bagi pemakaia jasa dan dapat menjadi wahana bagi masyarakat untuk mendapatkanketerampilan/skill sehingga menjadi modal untuk mendapatkan pekerjaan dan atau membuat wirausaha baru.

Dampak berikutnya adalah menggunakan tenaga kerja mahasiswa yang secara otomatis melatihmereka untuk berwirausaha. Kegiatan ini juga dapat dijadikan tempat pelatihan wirausaha bagi para alumniuntuk memasuki dunia usaha dan dunia industri. Kegiatan IbIKK akan menjadi suatu wadah bagi penciptaanketerampilan melalui pelatihan dan pemagangan bagi peserta/ pemakai jasa sehingga akan memberikanpengalaman kerja sesuai dengan apa yang diberikan dalam unit ini.Kemudian unit IBkKK ini di kelola secarakomersial dan tidak berdiri sendiri, tetapi terbuka luas mengadakan kemitraan dengan usaha lain sebagaipengembangan dan keberlanjutan usaha IbIKK.

4. KESIMPULANSebagai kesimpulan bahwa IbIKK telah berproduksi yang membuka peluang Laboratorim menjadi

ujung tombak penghasilan yang dapat menunjang pengembangan otonomi kampus menjadi Badan LayananUmum (BLU) dan para tim kerja IbIKK berbekal pengalaman di IbIKK setelah menyelesaikan kuliahnyaberpeluang menjadi wirausaha baru.

5. UCAPAN TERIMA KASIHKegiatan ini dibiayai oleh LP2M Kemenristek Dikti, melalui Skim Ipteks Bagi Inovasi dan

Kreativitas Kampus (IbIKK) untuk Tahun Kedua. Penulis ucapkan terima kasih kepada Rektor UniversitaNegeri Makassar melalui Ketua LPM UNM yang telah menfasilitasi kegiatan ini. Para Konsultan maupunKontraktor (Dudi) yang telah menggunakan jasa dan layanan IbIKK-UNM, Perguruan Tinggi, Sekolah-sekolah SMK, Lembaga Kursus/Belajar, Instansi pemerintah yang telah bekerjasama dengan IbIKK.danterkhusus kepada Tim pengembang Training Centre serta Tim Surveyor dan Supporting, yang telah bekerjatanpa kenal lelah dan kekompakannya.

6. DAFTAR PUSTAKAAsaba, 2007. Modul Sokkia. Link.http//[email protected], 2007. Modul TS CX Series. Link.http//[email protected] Salim, 2011, ‘Indonesia Tanpa Kemiskinan’, di FEUI, Kampus DepokFrick, H, 1983, Ilmu dan Alat Ukur Tanah, Manual Garmin GPS Yogyakarta,Hamalik, Oemar, 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Sistem, PT.Bumi Aksara, Jakarta.Hasan Adriya, 2013, Manual Book Total Statiom Sokkia,Patrice Rio Capella, 2014, Tempo, Jakarta.

Page 17: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.233-235) 978-602-60766-2-5

233

PELUANG BERWIRAUSAHA BAGI MASYARAKAT DENGAN MEMANFAATKANJERAMI PADI MENJADI PUPUK ORGANIK DI DESA DAMAI KABUPATEN SIDRAP

SULAWESI SELATAN

St. Fatmah Hiola1)

1)Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

Agriculture is the main income sector for villagers at Damai village, Watansidendreng Subdistrict, Sidrap Regency. Theamount of income to meet the family basic needs depends on the success or failure of agricultural products, includingthe cost of production. Results of situation analysis showed that the high cost of fertilizer made the people concerned, itincreased the cost of agricultural production as well as reduced the family income. Therefore, this program wasimplemented. It was carried out in the area of Damai village, Watansidendreng subdistric. It was carried out from Marchto June 2017. Implementation Design was divided into: situation analysis and preliminary observations, training oforganic fertilizer, coaching and mentoring the utilization of fertilizers. The results of this were (1) agriculturalinnovation in the form of organic fertilizer from rice straw, (2) the decrease of fertilizers consumption and agriculturalproduction cost, and (3) Embryo of entrepreneurship independent village based on agriculture and animal husbandry.

Keywords : Integrated Training and Mentoring, Agriculture Innovation, Organic Fertilizer

1. PENDAHULUANJerami padi terdiri atas daun, pelepah dan ruas atau buku. Ketiga unsur ini relatif kuat karena

mengandung silica, dan selulosa yang tinggi dan pelapukannya memerlukan waktu yang lama. Namun,apabila jerami padi diberi perlakuan tertentu akan mempercepat terjadinya perubahan strukturnya.Kebanyakan petani di Desa Damai biasa menanam padi 2-3 kali dalam setahun, sehingga secara tidaklangsung jerami yang tertinggal di area persawahan tidak diberikan waktu untuk membusuk terlebih dahuludi petak sawah. Kebiasaan petani setelah panen adalah membakar dan atau membuang jerami sisa panen keluar petakan sawah. Hal tersebut menyebabkan tanah sawah tidak memperoleh pengembalian bahan organikyang berasal dari sisa tanaman tersebut.

Petani juga cenderung menggunakan pupuk anorganik dimana pada saat dibutuhkan, pupuk ini menjadisangat langka bagi petani dan harganya tinggi. Apabila petani hanya menggunakan pupuk anorganik inidengan takaran tinggi tanpa diimbangi oleh penambahan bahan organik ke dalam tanah mengakibatkankandungan bahan organik tanah sangat rendah. Manfaat dari diberikannya bahan organik ini antara lainsebagai cadangan sekaligus sumber unsur hara makro dan mikro, menyediakan energi bagi kehidupanmikroba tanah, meningkatkan kesehatan biologis tanah oleh berkembangnya mikroba tanah yangbermanfaat, meningkatkan daya simpan air tanah, memperbaiki struktur tanah, mencegah pengerasantanah, dan mempermudah pengolahan tanah dan berkembangnya akar tanaman. Sebuah penelitian yangdilakukan oleh Makarim (2007) tentang penggunanaan bahan organik sebagai pelengkap pupuk anorganikpada padi sawah menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil gabah sebesar 6,1 sampai 9,4%. Denganadanya penemuan ini diharapkan pemanfaatan jerami sebagai subtitusi penggunaan pupuk anorganik inibisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

Hasil observasi di Desa Damai, Kecamatan Watansidenreng, Kabupaten Sidrap menunjukkan masihbanyak terdapat areal persawahan yang sistem pertanamannya dilakukan 1-2 kali musim tanam.Masyarakat di wilayah ini masih tergolong pra-sejahtera dan jauh dari pusat kota kecamatan yaitu 15kilometer dengan kontur dan tekstur jalan yang kurang mendukung. Mayoritas penduduknya adalah petanidan pekerja serabutan, dengan rata-rata latar belakang pendidikannya adalah SD/Kejar Paket A.

Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pada area persawahan tersebut, jerami tersedia denganmelimpah dan biasanya bisa diambil oleh siapa saja secara gratis karena tidak diambil oleh petani pemiliksawah. Oleh karena itu, jerami ini bisa dimanfaatkan dengan mengolahnya lagi sebagai pupuk. Potensiinilah dapat dijadikan usaha baru bagi masyarakat yakni usaha pupuk organik.

1 Koresponding : St.Fatma Hiola, Telp 08114102676, [email protected]

Page 18: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.233-235) 978-602-60766-2-5

234

2. METODE PELAKSANAANMetode pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan mitra:

Gambar 1. Metode Pelaksanaan

3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil yang telah dicapai antara lain: (1) Inovasi pertanian berupa pupuk organik dari jerami

padi, (2) Penurunan biaya konsumsi pupuk dan produksi pertanian, (3) Penurunan biaya konsumsi rumahtangga, (4) Embrio desa mandiri berbasis pertanian dan peternakan. Berikut uraian dari masing-masingcapaian:1. Inovasi pertanian berupa pupuk organik dari jerami padi

Tercapainya hasil yang pertama dimulai dari pelatihan dan workshop dilakukan di rumah ketua salahsatu kelompok tani dengan fasilitas yang telah disediakan sebelumnya. Kegiatan ini dihadiri olehanggota kelompok tani di Desa Damai yang berjumlah kurang lebih 35 orang. Kegiatan diawalidengan pemaparan materi di dalam ruangan oleh narasumber, kemudian dilanjutkan dengan kegiatandiskusi dan tanya jawab. Kegiatan selanjutnya adalah praktek pembuatan pupuk organik.

Kegiatan ini disambut antusias oleh anggota kelompok tani karena obat yang digunakan untukpembuatan pupuk organik merupakan obat yang belum familiar bagi mereka. Keantusiasan ini jugaterlihat saat kegiatan praktek dilakukan, dimana para anggota kelompok tani tersebut langsung bekerjasama satu sama lain dalam kelompok untuk menyiapkan bahan-dan membuatnya menjadi pupuk. Tidak adakendala yang berarti dalam kegiatan ini. Pelatihan dan workshop ditutup dengan tanya jawab dan diskusidi dalam ruangan yang terkait dengan pelaksanaan program atau implementasi program.

Pendampingan program dilakukan setelah kegiatan pelatihan dan workshop. Beberapa anggotakelompok tani membuat pupuk organik. Peneliti dan ketua kelompok tani bekerja sama melakukan evaluasipada setiap tahapnya. Adapun kendala yang ditemui yaitu pupuk dari jerami ternyata memerlukan waktuyang lebih lama dari perkiraan. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jerami, tempatjerami, dan dekomposer yang digunakan. Pada beberapa terpal pupuk terdapat jerami yang berlebihan dengandekomposer yang sedikit.

Peneliti melakukan beberapa hal untuk mengatasi kendala di atas:

Page 19: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.233-235) 978-602-60766-2-5

235

Pembelian terpal plastik baru Memberi arahan kepada petani untuk mengawasi tingkat kelembaban pupuk. Pembelian dekomposer untuk pembalikan.

Dari proses pelatihan dan pendampingan yang telah dijelaskan di atas, petani tersebut telah berhasilmembuat inovasi pertanian yaitu pupuk organik dari jerami padi. Dengan demikian luaran yang pertamadapat dicapai.2. Penurunan biaya konsumsi pupuk dan produksi pertanian

Luaran yang kedua yaitu terjadinya penurunan biaya konsumsi pupuk dan produksi pertanian dapatdicapai dengan perincian pada Tabel 1.

Walaupun selisih hasil dan tidak signifikasi yang besar namun pemanfaatan dari pupuk organik yangtelah dibuat tersebut memiliki dampak terhadap hasil pertanian dan biaya produksi.

Tabel 1. Estimasi Rata-rata Penurunan Biaya Konsumsi Pupuk

3. Embrio desa mandiri berbasis pertanian dan peternakanTerwujudnya desa mandiri berbasis pertanian dan peternakan merupakan luaran awal yang diharapkan,

namun demikian menelaah luaran yang sebelumnya dimana masyarakat telah berhasil membuat pupukorganik untuk menjadi sebuah desa mandiri berbasis pertanian dan peternakan masih merupakan embrio.Masyarakat masih memerlukan pendampingan berkelanjutan dari pemerintah.

4. KESIMPULANDari hasil yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan workshop untuk pupuk

organik menggunakan jerami ini telah berhasil dilaksanakan dengan dampak positif yang sudah bisadirasakan oleh para petani. Kegiatan ini dilanjutkan oleh para petani, namun pendampingan dari pemerintahmasih sangat diperlukan. Oleh karena itu, sebagai saran, perhatian dan pendampingan dari pemerintah daerahsebaiknya dilakukan.

5. DAFTAR PUSTAKADjuarnani, N., Kristian, B. S. Setiawan. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. Agromedia Pustaka.Iskandar, S. 2003. Pengaruh Bokashi Produktivitas Tanaman Sayuran dalam Kegiatan Pertanian Organik. Jurnal

Agrotropika Vol VIII(2): 6 - 10.Nuraini. 2009. Pembuatan Kompos Jerami Menggunakan Mikroba Perombak Bahan Organik. Buletin Teknik

Pertanian. 14 (1): 23-26.Makarim, A. K., dkk. 2007. Jerami Padi: Pengelolaan dan Pemanfaatan. Bogor: Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian.Ponnamperuma, F. N. 1984. Straw as a source of nutrient for wtland rice. In organic matter and Rice, p. 117 – 136.

international Rice Research Institute, Los Banos, Phillipines.

6. UCAPAN TERIMA KASIHTerima kasih diucapkan kepada Ristekdikti yang telah memberikan bantuan finansial melalui

pendanaan kegiatan KKN-PPM tahun 2017, kepada LPM UNM yang telah memfasilitasi pelaksanaankegiatan ini, kepada Kelompok Tani Desa Damai, Kecamatan Watansidendreng, Kabupataen Sidrap yangtelah ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan ini.

Page 20: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.236-240) 978-602-60766-2-5

236

RANCANG BANGUN DAN PENERAPAN MESIN PENCACAH ES PADA KELOMPOKUSAHA ES BALOK CACAHAN DI PPI BEBA

Syaharuddin Rasyid1), Muh. Rusdi1)

1)Dosen Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang,Makassar.

ABSTRACT

Fish landing harbor (PPI) Beba located in Dusun Beba, Tamasayu Village, Kec. North Galesong, Kab. Takalar is oneof the fishing ports in South Sulawesi. Every day, the port is visited as many as 20-25 large ships and 40-50 smallboats to unload the fish. One type of business that develops in the Fish Landing Port (PPI) Beba is an effort to sell icecubes. The design and implementation of ice machines in the group of ice cubes in PPI Beba aims to increase theproduction of ice cubes and income groups of ice cubes and fish traders. The research method used is designing,manufacturing and executing engine components, assembling machine components, testing machine, and machineapplication. The conclusion of the design and implementation of the ice chopper machine on the bean ice businessgroup in PPI Beba, Takalar Regency is; 1). It has been made machine of ice beam with specification of machinedimension 80x110x120 cm, number of blade crusher 48 pieces, output round 200-500 rpm, input size of ice beamdestroyed maximum 20 cm x 20 cm x 120 cm, propulsion using 5 Hp gasoline motor, weight machine 50 Kg, andcan be operated by an operator, 2). This machine can chop ice beam as much as 20 sticks of ice beam in one hour or658,6 Kg / hour with ice size of 1-2 cm3, 4). The results of the sale of chopped ice on business partners haveincreased with the tool of a machine of ice blocks from 10 cigarettes per day to 15 cigars per day.

Keywords: PPI Beba, Machine Counter, Ice Beams.

1. PENDAHULUANPelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Beba yang berada di dusun Beba, Desa Tamasayu, Kec. Galesong

Utara, Kab. Takalar adalah salah satu pelabuhan perikanan di Sulawesi Selatan. Setiap hari, pelabuhan inidikunjungi sebanyak 20-25 kapal besar dan 40-50 kapal kecil untuk melakukan bongkar muat ikan.Transaksi jual beli ikan dalam jumlah besar bagi para pedagang/pengusaha ikan berlangsung dengan cepatkarena penjualan ikan ke konsumen terbatas waktunya dan transaksi ini berlangsung sekitar 6 jam mulaidari pukul 0.5.00 s.d 11.00 WITA. Aktifitas perdagangan di PPI Beba dapat dilihat pada gambar 1 berikut.

Gambar 1. Aktifitas perdagangan di PPI Beba.

Salah satu jenis usaha yang berkembang di sekitar Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Beba adalahusaha penjualan es balok cacahan yang banyak dibutuhkan oleh nelayan untuk mengawetkan ikan hasiltangkapannya dan penjual ikan agar ikan tetap segar sampai kekonsumen. Berdasarkan hasil pemantauanaktifitas di PPI Beba, terdapat 20-25 penjual es balok cacahan dan 350-400 pedagang ikan keliling (BahasaMakassar = pagandeng). Rata-rata setiap pedagang ikan keliling membeli es balok seharga Rp.5000,-(ukuran 20x20x25 cm) yang selanjunya dicacah dengan cara es balok dimasukkan kedalam karung dandipukul-pukul sampai hancur. Aktifitas jual beli es balok cacahan dapat dilihat pada gambar 2 berkut.

1 Koresponding : Syaharuddin Rasyid, Telp 081354933670, [email protected]

Page 21: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.236-240) 978-602-60766-2-5

237

Gambar 2. Aktifitas jual beli es balok cacahan pada penjul es balok di PPI Beba.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah satu petugas PPI Beba, bahwa kebutuhan es balokbagi kapal-kapal nelayan cukup besar. Dimana kebutuhan es balok pada kapal yang berukuran besaradalah 250- 300 buah dan kapal berukuran kecil adalah 20-30 buah untuk satu kali berlayar. Es balok inididatangkan langsung dari dari pabrik pembuat es balok di Makassar, Gowa, Takalar.

Kebutuhan es balok dalam bentuk cacahan untuk para pedagang ikan diambil dari para penjual esbalok yang berada disekitar pelabuhan. Berdasarkan hasil pemantauan, terdapat 20-25 kelompok usahapenjual es balok cacahan. Kelompok usaha ini memesan es balok dari pabrik pembuat es balok sebanyak50 batang es balok untuk dijual selama 3-4 hari.

Metode pencacahan es balok pada kedua mitra masih menggunakan tenaga manusia denganmenggunakan balok kayu. Dimana es balok dimasukkan kedalam karung yang selanjutnya dipukul-pukulsampai hancur dengan ukuran 0,5-5 cm. Untuk menghancurkan es balok berukuran 20x20x30 cmdibutuhkan waktu sebanyak 4-5 menit. Setiap hari kedua kelompok usaha ini melayani penjual ikankeliling (Pa’gandeng) sebanyak 30-40 orang dari pukul 06.00 s.d 08.00 dalam menyediakan es balokcacahan. Banyaknya penjual ikan keliling yang membutuhkan es blok yang sudah dicacah dalam waktuyang bersamaan membuat kelompok usaha ini sering kewalahan.

Berdasarkan uraian proses produksi pada kelompok usaha ini, maka permasalahan yang nampakadalah 1). Hasil pencacahan es balok dengan menggunakan balok kayu tidak merata sehingga es cacahantidak bisa masuk disela-sela ikan yang didinginkan, 2). Kapasitas pencacahan es balok denganmenggunakan balok kayu masih rendah sehingga masih sulit memenuhi pesanan penjual ikan tinggi padawaktu yang bersamaan.

Tujuan yang ingin dicapai pada rancang bangun dan penerapan mesin pencacah es balok adalah 1).Untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi es balok cacahan pada kelompok usaha penjual esbalok cacahan di PPI Beba.

2. METODE PENELITIANMetode penelitian yang digunakan adalah merancang, membuat dan mengadakan komponen-

komponen mesin, merangkai komponen-komponen mesin, uji coba mesin, dan penerapan mesin. Hasilrancangan berua gambar kerja. Mesin pencacah es balok yang dibuat adalah sebanyak 2 unit dengankapasitas cacahan 250 Kg/jam. Bahan yang digunakan untuk membuat mesin ini adalah pelat stainlesssteel, besi UMP80, besi siku 40x40mm, pipa baja 8”, besi pelat 8”x10 mm, besi poros, bearing, baut mur,cat dan motor penggerak (mesin bensin 5,5 HP). Peralatan yang digunakan adalah mesin gergaji, mesinpotong plat, mesin bending, mesin bubut, mesin las, mesin bor, dan mesin gerinda tangan. Dokumentasipembuatan mesin pencacah es balok dan pemasangan motor penggerak dapat dilihat pada gambar 3.

Page 22: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.236-240) 978-602-60766-2-5

238

Gambar 3. Dokumentasi pembuatan dan pemasangan motor penggerak mesin pencacah es balok.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Spesifikasi mesin pencacah es balok yang dihasilkan adalah: dimensi mesin 80x110x120 cm, jumlahpisau penghancur 48 buah, putaran output 200-500 rpm, input ukuran es balok yang dihancurkanmaksimum 20 cm x 20 cm x 120 cm, tenaga penggerak menggunakan motor bensin 5 Hp, berat mesin 50Kg, dan dapat dioprasikan oleh seorang operator.

Berdasarkan hasil pengujian kualitas dan kapasitas produksi es balok yang dicacah diperoleh datahasil pengujian sebagai berikut (Tabel 1). Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa mesin pencacah esbalok dapat mencacah satu buah es balok selama 191 detik atau ± 3 menit, sehingga mesin ini dapatmencacah es balok sebanyak 20 batang dalam satu jam. Jika kapasitas produksi diukur dalam satuanKg/jam maka mesin ini dapat mencacah es balok sebanyak 658,6 Kg/jam. Dimana kapasitas produksiyang dihasilkan dari mesin ini sebanyak 20 balok/jam atau 658,6 Kg/jam sudah dapat memenuhikebutuhan es balok cacahan para pedagang ikan yang beraktifitas dari pukul 06.00 s.d 08.00.

Bardasarkan tabel 1 dapat dilihat ukuran es hasil cacahan, dimana ukuran es cacahan terkecil adalah1 cm3 dan terbesar adalah 1.93 cm3. Ukuran butiran es yang dianjurkan adalah 1-2 cm (Suhana: 2010).Bongkahan es yang masih berukuran besar kurang efektif, karena tidak cepat mendinginkan suhu ikan.Jika ukurannya terlalu kecil (berbentuk serutan) dapat mendinginkan suhu ikan dengan cepat tetapi lebihcepat mencair. Dengan menggunakan mesin ini hasil pemecahan es balok lebih merata yaitu sekitar ± 1-2cm3 dan proses pemecahan lebih cepat dibandingkan dengan cara manual.

Tabel 1. Hasil Pengujian kualitas dan kapasitas produksi es balok cacahan.

Pengujian

Ukuran EsBalok(cm3)

Berat(Kg)

Waktu(detik)

KapasitasProduksi

(Kg/menit)

KapasitasProduksi(Kg/jam)

Ukuran EsCacahan

(cm3)

1 20x20x100 35 187 11.2 673.8 1.202 197 10.7 639.6 1.933 194 10.8 649.5 1.004 191 11.0 659.7 1.755 188 11.2 670.2 1.85

Rata-rata 191 10.98 658.6 1.55

Setelah mesin pencacah es balok ini diterapkan pada kelompok usaha es balok cacahan di PPI Bebamaka hasil penjualan es balok cacahan semakin meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah es balok yangterjual setiap hari rata-rata sebanyak 15 batang es balok. Jika dibandingkan dengan keadaan sebelummenggunakan mesin pencacah es balok, kedua kelompok usaha ini hanya dapat menjual es balok yangsudah dicacah sebanyak 8-10 batang. Dimana proses penghancuran atau pemecahan es balok masihmenggunakan balok kayu. Hal ini berdampak pada pekerja yang cepat lelah sehingga berdampak padaproduktivitas kerja yang rendah.

Degan menggunakan mesin pencacah es balok maka pekerja tidak cepat lelah. Untuk mencacah satu

Page 23: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.236-240) 978-602-60766-2-5

239

batang es balok dibutuhkan waktu sebanyak 2,5-3,0 menit. Hasil cacahan es balok ini dapat menghasilkan9 ember. Harga jual es balok yang sudah dicacah adalah Rp.3.000/ember, sehingga harga jual satu batanges balok yang sudah dicacah sebesar Rp.27.000,-. Sehingga total harga jual es balok cacahan yang terjualsetiap hari adalah 15xRp.27.000 = Rp.405.000. Keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi denganharga pokok es balok (15xRp.11.000, = Rp.165.000), biaya bahan bakar (Rp.10.000), dan upah pekerja 2orang (Rp.50.000) adalah Rp.180.000. Dengn demikian pendapatan kelompok usaha ini selama sebulanadalah RP.5.400.000.

Dengan adanya mesin pencacah es balok yang dioperasikan di dalam areal parkir pelabuhan, makajumlah pelanggan semakin banyak dan beragam. Untuk penjual ikan yang menggunakan mobil bakterbuka rata-rata memesan tiga batang es balok yang sudah dicacah dan penjual ikan yang menggunakansepeda motor rata-rata memesan es balok cacahan sebanyak 2 ember, dan pembeli ikan individu sebanyak0,5-1 ember. Aktivitas penjualan es balok cacahan ini dapat dilihat pada gambar 4 dan 5.

Gambar 4. Proses mencacah es balok pada mitra usaha.

Gambar 5. Konsumen pedagang ikan keliling (pagandeng).

4. KESIMPULANKesimpulan dari rancang bangun dan penerapan mesin pencacah es balok pada kelompok usaha es

balok cacahan di PPI Beba, Kabupaten Takalar adalah; 1). Telah dibuat mesin pencacah es balok denganspesifikasi dimensi mesin 80x110x120 cm, jumlah pisau penghancur 48 buah, putaran output 200-500rpm, input ukuran es balok yang dihancurkan maksimum 20 cm x 20 cm x 120 cm, tenaga penggerakmenggunakan motor bensin 5 Hp, berat mesin 50 Kg, dan dapat dioprasikan oleh seorang operator, 2).Mesin ini dapat mencacah es balok sebanyak 20 batang es balok dalam satu jam atau 658,6 Kg/jam denganukuran es hasil cacahan 1-2 cm3, 4). Hasil penjualan es cacahan pada mitra usaha sudah meningkat denganalat adanya mesin pencacah es balok dari 10 batang perhari menjadi 15 batang perhari.

5. DAFTAR PUSTAKAAbdul Salam. 2010. Pengembangan Desain Mesin Pencacah Es Balok Dan Penerapannya Pada Kelompok Usaha

Nelayan. Jurnal Pengembangan dan Penerapan Teknologi (PPT), No. 1 / Vol 8 / Juni 2010. ISSN08545766, Penerbit Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI), Bandung. (diakses pada Tanggal 5 April 2016)

Page 24: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.236-240) 978-602-60766-2-5

240

Enda Permana, Ariyano, Aris Yulianto. 2015. Rancang Bangun Mesin Penghancur Es Balok Dengan Kapasitas 250Kg/Jam. Jurnal Factum Vl.XIII, No.1, Januari 2015. http://jurnal.upi.edu/factum/view/33141 (diakses padaTanggal 5 April 2016)

Ferlind, dkk. 2015. Modifikasi Desain dan Pembuatan Mesin Pencacah Es Balok. Tugas Akhir D4. Jurusan TeknikMesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar.

Ikbal H Polinggapo. 2014. Rancang Bangun Mesin Penghancur Es Balok Berdasarkan Analisa Atribut produk.(thesis). Universitas Negeri Gorontalo.

Haryanto, Indra. 2014. Perancangan Mesin Serut Es Semi OtomatisDengan Kapasitas 2 Menit / Balok.(Skripsi). Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI, Kediri.

Sulastri, Suhana. 2010. Pendinginan Ikan dengan Es. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan DanIlmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Page 25: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.241-244) 978-602-60766-2-5

241

IPTEK BAGI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN SABBANG PARU KABUPATENWAJO

Rosdiana Ngitung1), Mulyadi Erma2), Suryani Sahabuddin3)

1)Dosen Biologi FMIPA, Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

The problems experienced by partners group of farmers Mappadeceng and Sustainable agricultural waste is rice/Hay hasnot been much exploited farmers (commonly burned), cattle dung wastes by termanfaatkan yet as fertilizer, low level ofskills in the processing waste straw and dung of cattle into organic fertilizer or compost. Thus the purpose of IbM is toprovide understanding and skills to farmers in utilizing the waste straw and livestock dung into fertilizer, in additioncould be developed into new entrepreneurial farmers group. Also as part of the efforts of the eco-friendly andsustainable farming by making use of organic fertilizer. The method of approach in this activity is in the form of trainingand demonstrations to increase the skills of making organic fertilizers and compost and lectures, discussions, questionand answer to the basic material about the utilization of agricultural waste, types of fertilizer and their use at the plant.Business management training, the establishment of new business and marketing is done with lectures, discussions, andfaqs. The external IbM this is organic fertilizer/compost from waste straw, environment-friendly and sustainableagricultural, entrepreneurial new organic fertilizer of various cutting tool packaging, agricultural waste/straw, as well asthe existence of scientific publications.

Keywords: organic fertilizer, Agricultural Waste, environmentally friendly Agriculture.

1. PENDAHULUANKecamatan Sabbangparu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Wajo yang mayoritas penduduknya

bergerak dibidang pertanian. Pola pertanian yang digunakan masih tergantung pada penggunaan pupuk yangdiperoleh dari pasaran. Masalah yang dihadapi oleh petani biasanya adalah terkadang kelangkaan pupuk danharga yang mahal.

Kondisi lahan sawah produktif pada saat ini sebagian besar telah menunjukkan penurunan kesuburannya.Hal ini ditunjukkan oleh semakin rendahnya kandungan bahan organik pada lahan sawah. Perbaikankesuburan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas lahan pertanian dalam rangkamendukung peningkatan produktivitas pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan danpeternakan.Survei pada mitra kelompok tani di Kecamatan Sabbangparu yang dilakukan pada awal Juni 2015 diperolehinformasi bahwa para petani umumnya masih belum paham membuat pupuk organik atau pupuk kompos.Petani lebih cenderung menggunakan pupuk yang praktis dan banyak dipasaran. Padahal resikodari pupukkimia sangat mempengaruhi produksi dan kesuburan tanah.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tim pelaksana PPM UNM bersama mitra sepakat untukmenangani persoalan prioritas yang dihadapi, yaitu membuat dan memproduksi pupuk organik/kompos.Dengan demikian, diperlukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan.

Kondisi lahan sawah produktif pada saat ini sebagian besar telah menunjukkan penurunan kesuburannya.Hal ini ditunjukkan oleh semakin rendahnya kandungan bahan organic pada lahan sawah. Perbaikankesuburan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas lahan pertanian dalam rangkamendukung peningkatan produktivitas pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan danpeternakan.

Survei awal pada mitra kelompok tani (Mappedeceng dan Lestari) di Kecamatan Sabbangparu diperolehinformasi bahwa para petani umumnya masih belum paham membuat pupuk organik atau pupuk kompos.Petani cenderung menggunakan pupuk yang praktis dan banyak dipasaran. Padahal tidak semua pupuk yangada dipasaran cocok untuk semua lokasi. Pelatihan membuat pupuk organik pernah diberikan kepada petaninamun tidak tuntas dan belum sepenuhnya dipahami oleh petani. Sehingga petani menginginkan adanyapelatihan tentang pembuatan pupuk organik sampai tuntas, bahkan terdorong untuk mengusahakan pupukorganik sebagai kemasan yang bisa dijual kepetani lain, sehingga selain untuk kebutuhan sendiri jugadapatmemberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan.

1 Koresponding : Rosdiana Ngitung, Telp 085299974764, [email protected]

Page 26: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.241-244) 978-602-60766-2-5

242

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi diatas, dua kelompok tani yang menjadi mitra mitra IbM yangdirencanakan adalah: Kelompok Tani “Mappedeceng” dengan ketua kelompok Bapak Taufiq dan KelompokTani “Lestari” dengan ketua kelompok Anwar. Kelompok Tani Mappedeceng dan Lestari beranggotakanmasing-masing 20 petani, kelompok tani ini selain mengusahakan padi juga diselingi tanaman jagung dankedele atau kacang. Kendala yang dialami tiga tahun terakhir adalah tidak menentunya curah hujan, sehinggamempengaruhi produksi, selain itu sistem pertanian belum ramah lingkungan belum banyak dikenal olehpetani. Salah satu bentuk pertanian ramah lingkungan yang dapat langsung diterapkan adalahpemanfaatan pupuk organik. Hal yang sama juga dilakukan juga oleh Kelompok Tani Lestari yanganggotanya terdiri dari 18 orang, hanya saja kelompok inijuga sebagian memiliki ternak sapi, kambing danayam.

Kedua kelompok tani tersebut berada dalam satu wilayah Kecamatan Sabbangparu dan juga masih dalamsatu desa yaitu Desa TaddampaliE, lokasi antara kedua mitra jaraknya kurang dari 3 Km, sehingga polapertanian yang digunakan relatif sama. Keinginan untuk menggunakan pupuk organik hasil olahan sendiritermasuk tinggi, hal ini sesuai hasil wawancara dengan kedua kelompok tersebut pada Desember 2015.Diperoleh juga informasi bahwa pupuk yang selama ini dipakai banyak mengandung zat kimia dengan dozistinggi, sehingga berdampak pada pertumbuhan dan produksi. Penggunan pupuk dari pasaran didorong olehbanyaknya produk dengan promosi yang cenderung sifatnya instan, pertumbuhan cepat, produksi meningkat,padahal dilain pihak bisa merusak kesuburan tanah. Dengan adanya IbM yang direncanakan untuk membuatpupuk organik berharap mendapatkan keterampilan dan pengalaman untuk mengusahakan pupuk organik,baik untuk penggunaan sendiri maupun untuk kebutuhan petani secara luas.

Harga pupuk yang kadang melambung tinggi bahkan sering langka di pasaran. Sehingga membuatmereka terdorong untuk mencari solusi lain dengan memanfaatkan pupuk kandang atau organik dari bahanlokalyang ada. Selain itu didukung oleh potensi produksi limbah jerami dan kotoran ternak yang setiappascapanen sangat tinggi dan tidak dimanfaatkan (hanya dibakar). Potensi besar ini sangat tepat untukdikembangkan menjadi pupuk organik/kompos yang ramah lingkungan, bahkan bila dikelola dengan baikdapat dijadikan wirausaha baru bagi petani dengan memproduksi berbagai macam kemasan dan untukberbagai macam jenis tanaman.

Berdasarkan permasalahan kedua kelompok petani tersebut diatas, maka tim pelaksana Ipteks bagiMasyarakat bersepakat dengan kedua kelompok tani (Mppedeceng dan Lestari) untuk menanganipersoalan prioritas yang dihadapi, yaitu membuatdan memproduksi pupuk organik/kompos untuk dipakaisendiri dan untuk dijadikan wirausaha untuk menambah pendapatan petani dengan demikian, diperlukanpenyuluhan, pelatihan dan pendampingan baik dalam proses pembuatan pupuk organik, maupun dalammerancang usaha bersama. Jadi pendampingan diperlukan selama kegiatan Ipteks bagi Masyarakatberlangsung termasuk dalam merintis usaha pupuk organik.

2. METODE PELAKSANAANMetode pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah berupa pelatihan dan demonstrasi untuk

meningkatkan keterampilan membuat pupuk organic dan kompos dan ceramah, diskusi, tanya jawab untukmateri dasar tentang pemanfaatan limbah pertanian, jenis-jenis pupuk dan penggunaanya pada tanaman.Pelatihan manajemen usaha, pendirian usaha baru dan pemasaran dilakukan dengan ceramah, diskusi, dantanya jawab.

Berdasarkansolusi yang ditawarkan dalam menangani permasalahan di atas, maka rencana kegiatandirancang sebagai berikut:1. Kedua kelompok tani tersebut diberikan materi tentang pemanfaatan limbah pertanian, jenis-jenis pupuk

dan penggunaanya pada tanaman, serta materi tentang manajemen usaha, pendirian usaha baru danpemasaran produk.

2. Merancang dan membuat alat pemotong/penghancur limbah pertainan untuk bahan pupuk danmendemonstrasikannya kepada kedua kelompok mitra.

3. Selanjutnya, pelatihan tentang cara membuat pupuk, kemasan dilakukan pada tempat masing-masingkelompok tani.

4. Setelah semua materi diberikan, maka dilanjutkan dengan memulai usaha baru pengolahan pupukorganik oleh masing-masing kelompok.

5. Pendampingan tetap dilakukan sampai berakhirnya kegiatan IbM.Penyampaian materi diberikan oleh tim IbM dan tenaga teknis yang mempunyai pengalaman dan latar

belakang keilmuan dibidang pengolahan limbah dan pupuk organik.

Page 27: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.241-244) 978-602-60766-2-5

243

3. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAIHasil Pelaksanaan Kegiatan

- Bahan Pembuatan KomposPada prinsipnya hampir semua limbah organik dapat dibuat menjadi kompos/kom¬poskan. Limbah itu

dapat berupa sisa panen, limbah industri pertanian, kotoran ternak, maupun serasah atau dedaunan. Sisapanen dapat berupa jerami, sisa-sisa tanaman, dawn, sisa-sisa sayuran, dan lain sebagainya. Limbah industripertanian antara lain onggok, ampas tahu, serbuk gergaji, dan lain-lain. Rumput --rumputan juga dapat dibuatkompos. Limbah organik yang sebaiknya tidak dikomposkan antara lain kayu keras, bambu, tulang, dantanduk. Bahan-bahan tersebut memerlukan waktu yang lama untuk menjadi kompos, sehingga sebaiknyadikom¬poskan secara terpisah dari bahan-bahan yang lunak.

- Alat Pembuatan KomposPeralatan yang dibutuhkan untuk membuat kompos dari limbah pertanian antara lain parang/sabit,

ember/bak plastik untuk me¬nampung air, ember penyiram, plastik penutup, tali, sekop garpu/cangkul, dancetakan kompos (jika perlu). Sebagai penutup dapat digunakan plastik mulsa berwarna hitam ataupun biru.Belahplastik tersebut hingga lebarnya menjadi 2 m. Panjang plastik disesuaikan dengan jumlah bahan yangakan dikomposkan. cetakan kompos juga dapat dibuat dari bambu atau kayu. Cetakan ini terdiri dari 4 bagianterpisah. Dua bagian berukuran kurang lebih 2 x I m dan dua lainnya berukuran 1 x 1 m.Penyajian materi (Teori)

Materi Teori berupa penyuluhan disampaikan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanyajawab dan media yang digunakan adalah LCD atau multimedia pembelajaran dengan perangkat lunak ataumedia presentasinya menggunakan powerpoint dan kedua kelompok tersebut digabungkan baik pada saatdiberikan materi penyuluhan maupun pada saat praktek membuat pupuk organik.

Adapun topik materi penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dari masing-masing pemateriyaitu sebagai berikut:1. Materi tentang pertanian ramah lingkungan dan penggunaan pupuk organik (Dr. Rosdiana Ngitung,

MSi).2. Pemberian materi penyuluhan tentang peningkatan nilai jual dengan penggunaan kemasan dan menjaga

kualitas pupuk oerganik (Dr. Erma Suryani Sahabuddin, M.Si.)3. Materi penyuluhan tentang Tata cara mendirikan usaha dan pemanfaatan alat

pemotong/penghancur/penghalusan bahan dan pupuk organic (Dr. Erma Suryani Sahabuddin, M.Si.)4. Tata cara membuat pupuk organik dari jerami padi (Dr.Ir. Rosdiana Ngitung, M.Si.)

Setelah semua materi penyuluhan tuntas diberikan, maka dilanjutkan dengan praktek membuat pupukorganik dari jerami. Penyampaian materi diberikan oleh tim IbM dan tenaga teknis yang mempunyaipengalaman dan latar belakang keilmuan di bidang pengolahan limbah dan pupuk organik.1. Penyajian Materi (Praktek)

Materi (Praktek) diberikan setelah materi teori diberikan. Metode yang digunakan adalah demonstrasidan dilakukan di lapangan. Langkah kerja praktek mengikuti langkah kerja pembuatan pupuk organikseperti yang disampaikan pada materi sebelumnya. Dalam kegiatan praktek semua anggota tim terlibat.Adapun langkah kerja adalah sebagai berikut:Tahap pengomposan

a. Siapkan air dalam bak atau ember secukupnya. Volume air yang diperlukan kurang lebih 300 L untuksetiap 1 m3 bahan.

b. Masukkan aktivator ke dalam bak sesuai dosis yang diperlu¬kan. Aduk hingga tercampur merata.c. Siapkan cetakan bambu. Sesuaikan ukuran cetakan dengan bahan yang tersedia.d. Aktivator dimasukkan ke dalam bak dan diaduk hingga tercampur merata.e. Masukkan satu lapis jerami/bahan dengan ketinggian ± 20 cm. Jika tersedia dapat juga ditambahkan

kotoran ternak/ pupuk kandang. Bahan-bahan yang ukurannya besar, seperti batang pisang, harusdipotong-potong terlebih dahulu.

f. Siramkan aktivator yang telah diencerkan di atas tumpukan bahan secara merata.g. Injak-injak bahan hingga menjadi padat.h. Tambahkan lagi satu lapis bahan dan siramkan kembali akti¬vator di atas tumpukan itu.i. Injak-injak lagi hingga menjadi padat.j. Ulangi langkah di atas hingga cetakan penuh., Setelah cetakan penuh, buka cetakan itu.k. Tutup tumpukan bahan tersebut dengan plastik yang telah disiapkan. Penutupan harus benar-benar

rapat agar suhu dan kelembaban terjaga.

Page 28: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.241-244) 978-602-60766-2-5

244

l. Ikat plastik dengan tali agar tidak mudah lepas. jika perlu bagian atas tumpukan diberi pemberat agarplastik penutup tidak terbuka oleh angin.

m. Tutupi bagian bawah plastik dengan tanah/lumpur untuk menjaga kelembabannya.n. Biarkan tumpukan bahan itu selama kurang lebih satu bulan hingga kompos menjadi matang.o. Setelah matang, kompos siap digunakan.

4. KESIMPULANBerdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan kegiatan Iptek bagi Masyarakat dengan sasaran kelompok

tani Mappadeceng dan kelompok tani Lestari, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan IbM ini berjalanlancar sesuai harapan mulai dari awal hingga akhir kegiatan. Hasil yang diperoleh adalah:a. Terciptanya pertanian ramah lingkungan dengan penggunaan pupuk organikb. Pupuk organik dengan kemasan dan kualitas yang baik.c. Adanya keterampilan membuat pupuk organik yang dimiliki oleh kedua kelompok tani.d. Terbentuknya kelompok usaha pupuk organice. Adanya harapan akan meningkatnya produksi pertaninan mereka dengan menggunakan pupuk organik.

(musin tanam 2018 baru akan uji coba)f. Bertambahnya pendapatan petani dari usaha pupuk yang dilakukang. Adanya alat pemotong/penghancur/penghalus bahan untuk mempercepat proses pembuatan dan

menghaluskan pupuk organik.

5. DAFTAR PUSTAKAAnonim (2003), Membuat Kompos di Rumah,Global Environment Centre [http://www.gecnet.info], MalaysiaBadan Standarisasi Nasional. (2004). Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik. SNI 19-7030-2004, JakartaClara M. (2008). Membuat Sampah menjadi Kompos. Langit-Langit [www.langitlangit.com] 25 JuliIsroi. (2008). Kompos. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, BogorMurbandono L (2008). Membuat Kompos, Edisi revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.Sofian. (2006). Sukses Membuat Kompos dari Sampah.AgroMedia Pustaka. Jakarta

Page 29: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.245-248) 978-602-60766-2-5

245

PELATIHAN KETRAMPILAN MANAJEMEN BAGI PENGELOLA BADAN USAHAMILIK DESA TANETE KECAMATAN SIMBANG KABUPATEN MAROS

Nur Alam La Nafie1), Yayu Meiniza Zainiar1), Abdul Hamid1), Muhammad Tang1)

1)Dosen Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Village Owned Enterprises have an important role in rural development in Indonesia. The formation of villageowned enterprise in Desa Tanete Kecamatan Simbang Kabupaten Maros is intended to accommodate all communityincome-generating activities, either developed in accordance to local customs/culture or economic activities developedby community through the local government programs/projects. In order to increase the village owned enterpriseperformance, the managerial skills of its manager and employees need to be upgraded. Training in managerial skillprovided for the manager and employees of village owned enterprise is aimed at escalating their ability and skills inmanaging the village owned enterprise which will consequently increase the village owned enterprise performance. Thetraining was conducted in two full days with important and useful topics such as managerial skills, financialmanagement, marketing management, entrepreneurial skill, and syariah management in village owned enterprise.Evaluation on the training was conducted after training session. The evaluation result shows that all participants reactedpositively to the training topics as they obtained benefits from the training, they become more skilful in managing thevillage owned enterprise.

Keywords: village owned enterprise, managerial skills training

1. PENDAHULUANBadan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUMDes, memiliki peran penting dalam pembangunan

desa di Indonesia. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 213 ayat(1) disebutkan bahwa “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensidesa”. Substansi UU ini menegaskan tentang janji pemenuhan permintaan dalam konteks pembangunantingkat desa. Logika pendirian BUMDes didasarkan pada kebutuhan dan potensi desa, sebagai upayapeningkatan kesejahteraan masyarakat. Berkenaan dengan perencanaan dan pendiriannya, BUMDesdibangun atas prakarsa (inisiatif) masyarakat, serta mendasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif, partisipatif,(‘user-owned, user-benefited, and user-controlled’), transparansi, emansipatif, akuntable, dan sustainabledengan mekanisme member-based dan self-help. Dari semua itu yang terpenting adalah bahwa pengelolaanBUMDes harus dilakukan secara profesional dan mandiri.

Pembentukan BUMDes dimaksudkan guna menampung seluruh kegiatan peningkatan pendapatanmasyarakat, baik yang berkembang menurut adat istiadat/budaya setempat, maupun kegiatan perekonomianyang diserahkan untuk dikelola oleh masyarakat melalui program/proyek Pemerintah dan Pemerintah Daerah.Sebagai usaha desa, Pembentukan BUMDes bertujuan untuk: 1) mendorong berkembangnya kegiatanperekonomian masyarakat desa; 2) meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif(berwirausaha) anggota masyarakat desa yang berpenghasilan rendah; dan 3) mendorong berkembangnyausaha mikro sektor informal untuk penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat di desa yang terbebas daripengaruh-pengaruh rentenir. Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui BUMDes mempunyai sasaran: 1)terlayaninya masyarakat di desa dalam mengembangkan usaha produktif; dan 2) tersedianya media beragamusaha dalam menunjang perekonomian masyarakat desa sesuai dengan potensi desa dan kebutuhanmasyarakat.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran BUMDes, sangat diperlukan penerapan manajemen secaraprofesional. Apabila BUMDes dikelola dengan baik, maka kemajuan yang terjadi akan mampu menyeraptenaga kerja serta memajukan tingkat perekonomian di pedesaan.

Menurut Permendagri No.39 tahun 2010 yang mengatur Badan Usaha Milik Desa, BUMDes adalahusaha desa yang dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannyadilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. Tujuan pembentukan BUMDes untuk: 1) menghindarkananggota masyarakat desa dari pengaruh pemberian pinjaman uang dengan bunga tinggi yang merugikanmasyarakat; 2) meningkatkan peranan masyarakat desa dalam mengelola sumber-sumber pendapatan lain

1 Koresponding : Nur Alam La Nafie, Telp 082187971670, [email protected]

Page 30: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.245-248) 978-602-60766-2-5

246

yang sah; 3) memelihara dan meningkatkan adat kebiasaan gotong royong masyarakat, gemar menabungsecara tertib, teratur, dan berkelanjut-an; 4) mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan ekonomimasyarakat desa; 5) mendorong berkembangnya usaha sektor informal untuk dapat menyerap tenaga kerjamasyarakat di desa; 6) meningkatkan kreativitas berwirausaha anggota masyarakat desa yang berpenghasilanrendah. Pendirian BUMDes memiliki prinsip-prinsip: pemberdayaan, keberagaman, profesionalisme,efisiensi, transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan demokrasi. Untuk membentuk BUMDes diperlukanpenyertaan modal pemerintah yang diperoleh melalui APBDes, tabungan masyarakat, bantuan pemerintah,pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten, pinjaman, dan/atau penyertaan modal pihak lain ataukerjasama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan. Susunan Organisasi Kepengurusan sebagaimanadimaksud Pasal 11 terdiri dari Komisaris (Penasehat dan Direksi (Pelaksana Operasional) dan Kepala UnitUsaha.

Manajemen didefinisikan oleh Fathoni (2006) sebagai pembinaan, pengendalian pengelolaan,kepemimpinan, ketatalaksanaan yang merupakan proses kegairahan untuk mencapai tujuan yang telahditentukan sebelumnya. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkanorang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Griffin (dalam Handoko, 2000) mendefinisikan manajemensebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber dayauntuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuaidengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,dan sesuai dengan jadwal. Lebih lanjut Manajemen memiliki sarana manajemen antara lain: (1) Man merujukpada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi; (2) Money atau uang merupakan merupakan alattukar dan alat pengukur nilai; (3) Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi; (4)Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besarserta menciptakan efesiensi kerja; (5) Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannyapekerjaan manajer; (6) Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan)produknya. Pengelolaan BUMDes yang baik adalah pengelolaan yang menggunakan sistem manajemenyang baik dengan memperhatikan keenam unsur manajemen di atas.

Untuk mengatur Unsur-unsur Manajemen BUMDes tersebut diperlukan tata cara mengelolanya yangdisebut manajemen. Dengan demikian terdapat empat bidang manajemen. Untuk mengelola manusia dalambadan usaha diperlukan Manajemen Sumber Daya Manusia. Untuk mengatur unsur keuangan diperlukanManajemen Keuangan. Untuk mengatur material dan metode diperlukan Manajemen Produksi. Untukmengatur unsur pasar diperlukan Manajemen Pemasaran. Manajemen BUMDes dari sudut bidangpengkajiannya yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen Produksi danManajemen Pemasaran.

Sejak tahun 2016, telah didirikan BUMDes di Desa Tanete Kecamatan Simbang Kabupaten Maros.BUMDes ini telah memiliki usaha jasa fotokopi dan penjualan alat tulis kantor. BUMDes ini belummempunyai unit usaha lainnya, padahal potensi desa ini sangat besar untuk dikembangkan unit usahanya.Desa Tanete memiliki kekayaan alam berupa bamboo, persawahan, peternakan, dan perkebunan. Namundemikian, pengelola BUMDes belum mampu mengembangkan unit usaha berbasis potensi desa tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa Tanete, diketahui bahwa pengelola BUMDesbelum memiliki ketrampilan manajemen BUMDes yang memadai, sehingga kemampuan untuk melihatpeluang untuk pengembangan usaha belum maksimal. Selain itu, disadari pula bahwa kemampuan pengelolaBUMDes dalam mengidentifikasi peluang usaha untuk pengembangan unit usaha BUMDes, masih sangatrendah. Sama halnya dengan kemampuan pengelola BUMDes untuk memulai usaha masih rendah. Secaraumum dapat dikatakan ketrampilan manajemen pengelola BUMDes masih kurang memadai.

Uraian di atas menegaskan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam manajemen BUMDes,yaitu: ketrampilan manajemen pengelola BUMDes masih tergolong rendah, kemampuan pengelola BUMDesdalam mengidentifikasi peluang usaha untuk pengembangan unit usaha BUMDes juga masih sangat rendah,dan keterampilan pengelola BUMDes untuk memulai usaha masih rendah. Dengan demikian, diperlukanpelatihan manajemen untuk meningkatkan ketrampilan manajemen pengelola BUMDes dalam tata kelolaBUMDes, dalam mengidentifikasi peluang usaha untuk pengembangan unit usaha BUMDes, dan dalammemulai usaha.

2. PELAKSANAAN PENGABDIANBerdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka kegiatan pengabdian ini dilaksanakan

dengan memberikan pelatihan peningkatan ketrampilan managemen bagi pengelola BUMDes selama 2 hari

Page 31: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.245-248) 978-602-60766-2-5

247

yaitu pada tanggal 15 dan 22 Juli 2017. Pada pelatihan itu, beberapa materi pelatihan yang diberikan adalahuntuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pengelola BUMDes khususnya dalam hal systemmanajemen organisasi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen syariah, dan ketrampilanberwirausaha. Adapun materi yang diberikan pada saat pelatihan yaitu: 1) Manajemen BUMDes; 2)Memperkuat Manajemen BUMDes Melalui Wirausaha; 3) Pengelolaan Keuangan BUMDes; 4) ManajemenPemasaran dalam Pengelolaan BUMDes; 5) Pengelolaan Usaha Simpan Pinjam; dan 6) PenerapanManajemen Syariah dalam Pengelolaan BUMDes.

Setelah pelatihan selesai dilaksanakan, evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan dilakukan denganmenyebarkan lembar evaluasi untuk mendapatkan feed back dari peserta mengenai pelaksanaan pelatihan.Hasil dari feed back ini menunjukkan bahwa pelatihan ini sangat memberikan manfaat bagi peningkatanketrampilan manajemen BUMDes, dan karena itu akan menjadi masukan bagi pelaksanaan pelatihan sejenisdi masa yang akan datang.

3. HASIL DAN PEMBAHASANPelaksanaan pelatihan ketrampilan manajemen bagi pengelola BUMDes mendapat respon yang

positif dari peserta pelatihan yang merupakan pengelola BUMDes dan aparat desa. Semua pesertamemberikan feed back bahwa pelatihan ini sangat memberikan manfaat bagi peningkatan ketrampilanmanajemen BUMDes. Seperti yang terlihat dalam Tabel 1, tanggapan peserta pelatihan menunjukkan bahwarata-rata peserta mengatakan materi pelatihan sangat bermanfaat dalam mendukung pelaksanaan pekerjaanmereka dalam mengelola BUMDes di Desa Tanete Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. Merekaberpandangan bahwa dengan materi pelatihan ini, ketrampilannya meningkat khususnya dalam tata kelolamanajemen BUMDes dan pengelolaan keuangan BUMDes.

Tabel 1. Tanggapan peserta pelatihan terhadap materi pelatihan

Materi PelatihanFrekwensi Jawaban PesertaSB B KB TB

f % f % f % f %Manajemen BUMDes 20 100 - - - - - -Memperkuat Manajemen BUMDes MelaluiWirausaha

2 10 18 90 - - - -

Pengelolaan Keuangan BUMDes 20 100 - - - - - -Manajemen Pemasaran dalam PengelolaanBUMDes

3 15 17 85 - - - -

Pengelolaan Usaha Simpan Pinjam 2 10 18 90 - - - -Penerapan Manajemen Syariah dalamPengelolaan BUMDes.

3 15 17 85 - - - -

Keterangan: SB=Sangat Bermanfaat; B=Bermanfaat; KB=Kurang Bermanfaat; TB=Tidak Bermanfaat

Ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan kinerja BUMDes diDesa Tanete. Selama ini kinerja BUMDes Tanete belum mencapai hasil maksimal karena unit usaha masihsangat terbatas dan kemampuan pengelola (manajemen dan karyawan) belum memadai. Kinerja BUMDestentu sangat dipengaruhi oleh kinerja manajemen beserta karyawan yang ada. Hasil penelitian menunjukkanbahwa ketrampilan manajemen mempengaruhi kinerja organisasi (Endratno, 2013; Sitepu, 2013; Jonnius,2014). Dengan demikian, jika ingin meningkatkan kinerja organisasi BUMDes maka kemampuan pengelolaBUMDEs (manajemen dan karyawan) perlu ditingkatkan. Melalui pelatihan ketrampilan manajemen bagipengelola BUMDes kemampuan manajemen pengelola BUMDes dapat meningkat.

4. KESIMPULANBerdasarkan rangkaian kegiatan pengabdian yang sudah dilakukan, pelatihan untuk meningkatkan

ketrampilan manajemen pengelola BUMDes sudah dilaksanakan dengan memberikan beberapa materipelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, wawasan, dan ketrampilan manajemen parapengelola BUMDes. Setelah pelatihan berakhir, evaluasi pelatihan dilakukan dengan menyebarkan lembarevaluasi untuk diisi oleh peserta pelatihan.

Page 32: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.245-248) 978-602-60766-2-5

248

Dari hasil evaluasi program, diketahui bahwa pelatihan peningkatan ketrampilan manajemenBUMDes ini sangat diperlukan mengingat bahwa ketrampilan para pengelola BUMDes Tanete masih belummemadai sehingga pelatihan sejenis masih perlu ditingkatkan khususnya dalam aspek manajemen lainnyaseperti aspek manajemen pemasaran, manajemen organisasi, dan manajemen sumber daya manusia.

5. DAFTAR PUSTAKAEndratno, H. 2011. Talent Management Dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi.

jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/viewFile/117/122Fathoni, Abbdurrhmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rinek Cipta.Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.Jonnius. 2014. Analisis Kinerja Karyawan BUMDes di Kabupaten Kampar. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan,Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014.Menteri Dalam Negeri. 2010. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 Tentang Badan Usaha

Milik Desa.-------. 2004. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Sitepu, I. U. 2014. Manajemen dan Ketrampilan Kinerja Pegawai Pada Asuransi Jiwa XXX. Jurnal Saintech

Vol. 06 No.02. Juni 2014. ISSN No. 2086-9681.

6. UCAPAN TERIMA KASIHKepada Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberikan dukungan dana untukpelaksanaan kegiatan pengabdian ini, dan juga kepada Kepala Desa Tanete dan seluruh pengelola BadanUsaha Milik Desa Tanete atas partisipasinya dalam kegiatan pengabdian ini.

Page 33: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.249-253) 978-602-60766-2-5

249

IBM KELOMPOK IBU PKK DUSUN BIRING BONTO DESA PALLANTIKANG

M. Yasser1), Wahyu Budi Utomo1), Ridhawati3), Setyo Erna Widianti4)

1)Dosen Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRAK

The science and technology activity for the community is intended for PKK Dusun Biring Bonto PallantikangVillage as one of cassava development center which has 222,93 ha of production area, 380 productive farm laborers, andproduction amount about 15 tons / year. In Pallantikang Village, farmers use cassava to feed cattle, made chips, andsome are sold fresh (direct harvest is sold). Most of the remaining cassava that is not sold is made into cassava flour.Flour gaplek if applied in the form of various foods is still low value, so it takes an activity of the implementation ofscience and technology, innovation and creativity to maximize the utilization of cassava so as to provide added value tothe income of women farmers cassava. The specific targets to be achieved are rengginang cassava products that havehigh selling value and diversification of processed flour products that can be marketed in the form of readyconsumption. The method used is the approach of implementing the solution that will be applied, in the form of trainingactivities and demonstration of cassava rengginang processing is ready for consumption and can form a newentrepreneur group in the previously unproductive society economically.

Keywords : rengginang, PKK Dusun Biring Bonto Desa Pallantikang, singkong

1. PENDAHULUANDusun Biring Bonto Desa Pallantikang merupakan salah satu daerah di Kecamatan Pattallassang

Kabupaten Gowa yang memiliki luas lahan pertanian dan perkebunan sekitar 222,93 hektar. Dari dataStatistik Perkebunan 2013-2014 menunjukkan wilayah potensi pengembangan komoditi singkong untukPropinsi Sulawesi Selatan adalah Kab. Gowa yang memiliki luas lahan produksi terluas sekitar 13.479hektar, menyusul Kab. Je’neponto dengan luas lahan produksi 6.505 hektar dan yang ketiga Kab. Marosdengan luas lahan produksi 2.359 hektar. Singkong merupakan komoditas tanaman pangan yang pentingsebagai penghasil sumber bahan pangan karbohidrat dan bahan baku industri makanan

Dusun Biring Bonto Desa Pallantikang telah lama dikenal sebagai penghasil singkong yang mensuplaikebutuhan singkong bagi masyarakat Gowa dan Makassar. Para petani singkong menjual hasil panen kepedagang pengumpul dengan harga yang sangat murah (Rp. 5000/kg) sebab hasil panen yang melimpah.Karena tingkat produksi yang tinggi melebihi kebutuhan masyarakat, sehingga sebagian hasil panen menjadirusak dan terbuang tanpa adanya usaha untuk mengolah menjadi berbagai produk pangan. Hal ini terjadikarena petani pada umumnya tidak memiliki pengetahuan tentang karakteristik dan proses pengolahansingkong menjadi berbagai produk yang disukai dan bernilai jual.

Olehnya itu kerja sama sebagai mitra pada pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk membentukkelompok wirausaha baru di masyarakat yang sebelumnya tidak produktif secara ekonomis. Dengandemikian masyarakat PKK Dusun Biring Bonto Desa Pallantikang Desa Pallantikang KecamatanPattallassang dapat mengolah hasil panen singkong menjadi berbagai produk yang disukai, bernilai jual, dantahan lama. Dengan adanya produk tersebut dapat menjadi sumber penghasilan sehingga kesejahteraanmasyarakat petani dapat ditingkatkan dan memacu konsumsi pangan pokok di luar beras sehingga tercapaiketahanan pangan nasional.

Strategi pembangunan pertanian selama ini lebih banyak diarahkan pada usaha meningkatkan produksipertanian. Peningkatan produktivitas belum menjamin terjadinya peningkatan kesejahteraan petani,karena selama ini petani hanya mampu menjual hasil panennya dalam bentuk bahan mentah.Pemasaran hasil dalam bentuk bahan mentah, memiliki beberapa kelemahan diantaranya: nilai tambahrendah, mudah rusak, daya simpan terbatas, dan konsistensi mutu sulit dijamin. Hal inilah yang dialamimasyarakat PKK Dusun Biring Bonto di Desa Pallantikang sehingga harga jual singkongnya masih sangatrendah.

Pengembangan agribisnis dan agroindustri yang berdaya saing dalam menyongsong perdaganganbebas memberi konsekuensi bahwa pengembangan agroindustri harus berbasis pada inovasi teknologi.Pengolahan lebih lanjut dan pengembangan produk baru diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk

1 Koresponding : M.Yasser, Telp 08539977151, [email protected]

Page 34: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.249-253) 978-602-60766-2-5

250

dan memaksimalkan nilai ekonomi komoditas pertanian, yang akan berdampak pada peningkatan pendapatanpetani. Dengan memperhatikan issue dan tantangan dalam sistem dan usaha agribisnis, maka perakitan danpengembangan inovasi teknologi pascapanen membutuhkan pendekatan serta strategi dan pengembanganyang lebih komprehensif.

Namun kenyataannya, masyarakat PKK Dusun Biring Bonto Desa Pallantikang tidak memilikipengetahuan dan keterampilan tentang karakteristik singkong, teknologi pengolahan singkong dan anekaragam jenis olahan pangan dari singkong. Olehnya itu perlu suatu kegiatan yang dapat memberikanpengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat PKK Dusun Biring Bonto Desa Pallantikang tentangkarakteristik singkong, teknologi pengolahan rengginang sehingga dapat dihasilkan produk yang memilikinilai jual tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Berdasarkan keragaman di lapangan dan prospek pengembangan, maka kegiatan program IbMdifokuskan di Dusun Biring Bonto Desa Pallantikang Kec. Pattallassang, khususnya ibu-ibu yang terdaftarsebagai anggota Program Kesejahteraan Keluarga (PKK). Teknologi pengolahan rengginang bertujuanmengoptimalkan kapasitas produksi singkong dan diversifikasi produk olahan rengginang yang dapatdipasarkan dalam bentuk siap konsumsi. Perbaikan kualitas rengginang sesuai dengan keinginankonsumen, konsistensi terhadap produksi, kualitas dan harga rengginang terjangkau oleh konsumen, dankepercayaan konsumen terhadap persyaratan higienitas selama proses produksi

Gambar Proses Pembuatan Rengginang

Jika program-program yang telah direncanakan dan disepakati bersama telah dilaksanakan denganbaik, maka target luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah diversifikasi produk olahan

Page 35: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.249-253) 978-602-60766-2-5

251

singkong dalam bentuk produksi makanan ringan (rengginang singkong) yang siap dikonsumsi danbernilai jual.

Adapun indikator tercapainya target luaran dari kegiatan program ipteks bagi masyarakat tersebutadalah pemberdayaan masyarakat PKK Dusun Biring Bonto Desa Pallantikang dalam pengembanganproduk rengginang singkong yang dapat dipasarkan dalam bentuk siap dikonsumsi. Adapun produkolahan yang bernilai jual dan siap dikonsumsi adalah produksi rengginang singkong 20 kg per hari sebagaicikal usaha mandiri keluarga. Produksi pengembangan produk rengginang singkong di atas menjadiparameter luaran dari program pengabdian

2. METODE PENELITIANMetode pendekatan yang akan dilakukan untuk mendukung realisasi program penerapan IbM adalah

pertemuan awal dengan mitra untuk membahas permasalahan dan solusi yang akan ditawarkan kepadamasyarakat PKK Dusun Biring Bonto Desa Pallantikang. Pendekatan implementasi solusi atas permasalahanyang disepakati bersama adalah partisipasi mitra dalam pelaksanaan program penerapan IbM dalam kegiatanpenyuluhan, pelatihan, dan demonstrasi pengolahan rengginag singkong sebagai alternatif sumberkarbohidrat lokal yang bernilai jual.

Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat membuat rengginang singkong yang siap konsumsidan memiliki nilai komersial. Harapan selanjutnya adalah terbentuknya usaha industri kecil/rumah tanggaatau UKM yang mengolah rengginang singkong sehingga dapat membantu perekonomian keluarga danterbentuk kelompok masyarakat produktif dan mandiri secara ekonomis. Metode pendekatan Tim IbM yangditawarkan dalam proses penyelesaian persoalan mitra adalah metode pendekatan perorangan yangdijabarkan dalam :

a. Metode penyuluhan dan demonstrasi/praktikum oleh Tim IbM serta bimbingan teknis penerapantentang pengolahan singkong menjadi produk rengginang. Diharapkan dalam penyuluhan dandemonstrasi, mitra berpartisipasi dalam bentuk diskusi sehingga terjadi transfer ilmu dari Timpengabdian PNUP kepada mitra ibu PKK Dusung Biring Bonto Desa Pallantikang

b. Metode pelatihan, dalam proses pembuatan rengginang dari singkong diharapkan mitra dapat aktifdalam semua kegiatan. Partisipasi mitra diharapkan dalam uji organoleptik terhadap rasa, tekstur,warna dan aroma produk sehingga nantinya dihasilkan produk sesuai dengan kebutuhanmasyarakat. Partisipasi mitra juga diharapkan dalam pemantauan kualitas produk meliputi rasa,warna, aroma dan tekstur, bila terjadi kerusakan dari salah satu indikator tersebut, maka akanmenginformasikan secepatnya kepada tim pengabdian PNUP

3. HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan pengabdian kepada masyarakat PKK Dusun Biring Bonto Kec. Pattallassang telah

dilaksanakan secara intensif selama 4 bulan. Untuk pelatihan dan penyuluhan telah dilaksanakan padatanggal 14 Juli 2017. Peserta pelatihan yang hadir sebanyak 16 orang. Rangkaian acara pelaksanaan kegiatandapat dilihat pada table berikut:

No Waktu Uraian Kegiatan Pelaksana

1. 09.00-09.30Pemasangan spanduk, pembagian materipelatihan

Anggotapengabdian danpeserta pelatihan

2 09.30-10.00 Pembukaan dan kata sambutanKetua timpengabdian

3 10.00-12.00Pelatihan pembuatan rengginangsingkong

Anggotapengabdian danpeserta pelatihan

4 12.00-13.30 ISHOMA

5 13.00-14.30Pelatihan pembuatan rengginangsingkong

Anggotapengabdian danpeserta pelatihan

6 14.30-15.30Demonstrasi pembuatan rengginangsingkong

Anggotapengabdian dan

Page 36: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.249-253) 978-602-60766-2-5

252

peserta pelatihan7 15.30-16.00 Penutup Ketua pengabdian

Bentuk partisipasi masyarakat PKK Dusun Biring Bonto Kec. Pattallassang dalam realisasi programyang telah disusun antara lain adalah: partisipasi aktif selama kegiatan berlangsung, dalam hal ini sebagaimitra mereka terlibat langsung dalam semua kegiatan serta aktif dalam diskusi pada saat kegiatan penyuluhandan pelatihan pembuatan rengginang singkong. Rangkaian kegiatan IbM adalah sebagai berikut:

4. KESIMPULAN DAN SARANAdapun luaran yang dihasilkan dalam program IbM PKK Dusun Biring Bonto Desa Pallantikang adalah

Page 37: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.249-253) 978-602-60766-2-5

253

metode pembuatan rengginang singkong, produk rengginang singkong yang memiliki nilai jual yang dapatdipasarkan dalam bentuk siap konsumsi. Selain itu bantuan peralatan produksi kepada mitra PKK DusunBiring Bonto berupa mesin parut, panci kukus, talang, baskom, wajan, sodet, saringan, dan peralatanpendukung lainnya

5. DAFTARA PUSTAKA

Anonim, 2007. Direktorat Budidaya Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. IndonesiaAnonim, 2009. Kabupaten Gowa dalam Angka. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota PalopoAnonim, 2009. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gowa. Potensi Luas Lahan dan Produksi Ubikayu

Kecamatan PattallassangAnonim, 2009. Data Statistik Perkebunan 2007-2009. Potensi Ubikayu di Indonesia. Jakarta.Deniwati. 1991. Mempelajari Pengaruh Lama Perendaman dalam Sodium Bisulfit dan Jenis ubijalar terhadap Mutu

Tepung Sawut Ubijalar. Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Bandung.Purwani et al., 2003. Penelitian Teknologi Pangan Tradisional Prospektif sebagai Alternatif Pangan Pokok. Laporan

Penelitian Balai penelitian Pasca Panen Pertanian, Badan Litbang pertanian Jakarta.Ridhawati dan Dea Puspitasari. 2010. Pembuatan Prototype Pembuatan Mi Ubikayu dari Tepung BIMO-CF. Institut

Teknologi Bandung. Bandung

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih kepada Politeknik Negeri Ujung Pandang atas biaya penelitian yang bersumber dariDIPA Politeknik Negeri Ujung Pandang sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksana Penelitian Nomor021/PL.10.13/PL/2017 tangggal 12 April 2017

Page 38: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.254-257) 978-602-60766-2-5

254

PENINGKATAN EFISENSI PRODUKSI TERNAK AYAM PEDAGING DAN PETELUR DIKABUPATEN BANTAENG

Muh. Sakti Muhammadiah1) Syahriadi Kadir2) Rosdiana Ngitung3)

1)Dosen Teknik Mesin, Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

The village of Pattalassang sub-district of Tompobulu is the kecamanatan society the majority of farmers and ranchers.The problems faced by the Community (family Breeder and broiler laying) are: 1) the cattle business management isstill weak, 2, management and availability of rations that are not yet adequate, 3) there has been no effective rationtechnology done, 4) Lack of knowledge entrepreneurship, 5) pembiaayaan business and production processes is stillhigh, 6) and there has been no chicken afkir handling technology.The solution that was agreed upon through KKN-PPMwhich is planned in the year 2017 is: 1) improved management of better livestock businesses, 2, the management andcreation of rations, 3) tech tools making rations, 4) the improvement of the effectiveness of the production, 6) andhandling technology afkir chicken. The target group is the breeder chickens in the village of Pattalassang sub-district ofTompobulu Regency Bantaeng. The method used is the training, mentoring, lectures, and demonstrations. The activitiesof the CCN-PPM is also involving local government partners, Bantaeng (Department of animal husbandry) andcommunity leaders in district Tompobulu. The number of students involved is 30 people of various fields of science thathas traveled a minimum of 120 semester credits or have V.External expected are: 1) the effectiveness of the productioneffort and broiler flocks laying, 2) balanced ramsum, 3) tool penetas tool makers of rations, and 4 chicken afkirmanagement).Keywords : Effectiveness of Production, Ration, Penetas, Management Of Chicken Afkir

1. PENDAHULUANTernak sebagai barang komoditi memiliki elastisitas permintaan yang tinggi terhadap pendapatan,

artinya semakin tinggi pendapatan masyarakat maka cenderung untuk meningkatkan konsumsinya terhadapdaging, telur dan susu. Meningkatnya permintaan juga dipicu oleh peningkatan kesejahteraan, perbaikantingkat pendidikan dan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya gizi dari data tahun 2010 menunjukkan bahwapopulasi ternak di Kabupaten Bantaeng terdiri dari sapi potong 36.629 ekor, kerbau 647 ekor, kuda 10.361ekor, kambing 22.911 ekor, ayam buras 812.355 ekor, ayam ras petelur 107.257 ekor, ayam ras pedaging156.951 ekor, itik 45.064 ekor. (https://peternakanbantaeng.wordpress.com).

Desa Pattalassang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng, merupakan daerah yang jugamemiliki beberapa peternakan ayam pedaging dan ayam petelur. Kedua kelompok tersebut mempunyaikekurangan dan kelebihan masing-masing, diantaranya harga untuk daging ayam buras adalah lebih mahalpada satuan berat yang sama, begitu juga rasaya lebih disukai konsumen. Salah satu jenis ternak yangberkembang pesat dewasa ini adalah broiler. Selain permintaan yang meningkat, daging broiler jugamerupakan salah satu sumber protein hewani yang digemari di Indonesia. Disamping itu, daging broilermudah diperoleh, relatif murah, memiliki rasa dan aroma yang enak, serta dapat disajikan dalam beranekaragam olahan. Namun yang menjadi masalah untuk ayam broiler adalah kandungan lemaknya yang cukuptinggi, sehingga kurang diminati oleh sebagian kalangan masyarakat. Untuk mengatasi masalah tersebut perludilihat kembali pola pemeliharaan ayam broiler, yang salah satu aspeknya adalah aspek pakan. Ayam burasdipelihara dengan pakan seadanya yang sebagian besar dari limbah hasil pertanian, belum mengenal obat-obatan dan tidak dikejar dari target berat badan. Lain halnya dengan ayam broiler yang dipelihara dalamwaktu yang singkat dengan standar pakan yang tertentu dan oleh industri makanan ternak kadang-kadangkepentingan konsumen sering terabaikan, sehingga muncullah penyakit-penyakit dikalangan masyarakatmodern yang oleh para pakar dinyatakan bahwa faktor penyebabnya adalah mengkonsumsi daging ayambroiler.

Pertambahan berat badan yang cepat pada ayam broiler selalu diikuti oleh banyaknya timbunanlemak dan kolesterol pada daging ayam broiler. Perlu juga diketahui bahwa keberadaan lemak dan kolesteroldi dalam tubuh ayam adalah sangat esensial untuk kebutuhan sel. Untuk itu, lemak dan kolesterol sangatbesar fungsinya, namun di balik itu banyak pula bermacam-macam penyakit yang diakibatkan oleh senyawatersebut. Untuk mengatasi hal tersebut pada penelitian ini tidak menghilangkan lemak dan kolesterol pada

1 Koresponding : Muh. Sakti Muhammadiah, 0811410003, [email protected]

Page 39: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.254-257) 978-602-60766-2-5

255

daging ayam broiler, tetapi membuat supaya daging ayam broiler itu rendah kandungan lemak dankolesterolnya. Untuk menurunkan kandungan lemak dan kolesterol pada daging ayam broiler adalah melaluimanipulasi ransum yang secara spesifik melalui pendekatan sistem gastrointestinal yaitu lemak dan kolesterolyang ada pada tubuh ayam dapat dikeluarkan melalui ekskreta. Hal ini dapat ditempuh melalui penambahanpakan serat pada ransum ayam. Serat dalam saluran pencernaan ayam berguna untuk mengikat sebagian besargaram empedu untuk dikeluarkan lewat ekskreta. Karena sebagian besar garam empedu dikeluarkan, makatubuh perlu mensintesis garam empedu yang berasal dari kolesterol tubuh, sehingga kolesterol dalam tubuhsecara keseluruhan dapat berkurang. Cara tersebut sangat mudah dilakukan mengingat hampir sebagian besarlimbah pertanian kaya akan kandungan serat. Khitin banyak dijumpai pada tepung kepala udang yangmempunyai kandungan serat kasar yang relatif tinggi (Wanasuria,1990). Khitin merupakan polisakarida yangterdapat pada kutikula dan serangga yang membentuk dinding sel (Maezaki, et.al., 1993). Disamping ituperlu ditingkatkan kualitas lemak melalui jumlah asam-asam lemak tertentu yang menyusun lemak tersebut.Salah satu lemak yang mempunyai peranan penting dalam peningkatan sumberdaya manusia dan pencegahanpenyakit modern adalah asam lemak omega-3. Rumput laut (Gracilaria sp) yang termasuk dalam kelompokpenghasil aga-agar (agarophyt) diketahui mengandung lemak omega-3.

Selain itu, manajemen pemeliharaan lemah, seperti kewaspadaan terhadap penyakit, vaksinasi,kebersihan kandang dll. Fluktuasi harga produk telur dipengaruhi oleh beberapa hal, mulai dari waktu, sepertilebaran, hari besar, liburan maka permintaan akan banyak dan harga akan naik. Namun ada kalanya hargatelur turun saat permintaan menurun. Selain itu, berbagai sarana seperti DOC, pakan, vaksin, obat-obatansangat rentang mengalami perubahan. Ini juga menjadi hambatan yang penting dalam membangunpeternakan ayam petelur. Strategi pemasaran juga sangat menentukan keberhasilan, sehinggan perlumandapat pemahaman tentang teknik pemasaran ayam pedaging dan petelur.

Berdasarkan potensi unggulan lokal dan sember daya manusia yang ada di Desa PattalassangKecamatan Tompobulu dan uraian permasalahan yang dihadapi, maka identifikasi dan rumusanpotensi/masalah utama terkait dengan keadaan yang ingin diperbaiki melalui Program KKN-PPM adalahsebagai berikut:1. Manajemen usaha peternak ayam pedaging dan petelur yang masih lemah2. Pemeliharaan ayam pedaging dan ayam petelur yang belum maksimal, sehingga kadang tidak bisa

menghindar dari penyakit.3. Pakan ternak ayam pedaging dan petelur yang belum maksimal pengelolaannya.4. Belum adanya keterampilan pengelolaan ayam afkir.5. Sistem pemasaran yang masih komvensional.6. Peralatan penetas dan pembuat ransum yang masih alami.7. Biaya produksi yang masih tinggi

Dari informasi di atas, Kuliah Kerja Nyata yang merupakan program Pengabdian Pada Masyarakatoleh UNM yang bersifat tematik sangat relevan diadakan di Desa Pattalassang Kecamatan TompobuluKabupaten Bantaeng. KKN-PPM untuk tahun 2017 ini diharapkan dapat merubah cara pandang masyarakatuntuk mengoptimalkan usaha peternak ayam pedaging dan ayam petelur, baik dari manajemen, produksi danpemasaran, serta pengelolaan ayam afkir.

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka usulan penyelesaian permasalahanyang akan ditangani dalam KKN PPM di Desa Pattalassang Kecamatan Tompobulu adalah:1. Perbaikan manajemen usaha peternak ayam pedaging dan petelur yang lebih baik2. Pemeliharaan ayam pedaging dan ayam petelur yang maksimal, sehingga tidak mudah terserang

penyakit.3. Merancang dan membuat pakan ternak ayam pedaging dan petelur yang bermutu.4. Memberikan keterampilan pengelolaan ayam afkir agar tetap memiliki nilai jual.5. Memberikan pemahaman tentang sistem pemasaran yang lebih baik dan efektif.6. Merancang alat penetas dan pembuat ransum yang efektif.7. Memberikan penngetahuan pengelolaan efektivitas produksi.

Lembaga mitra yang terlibat dalam kegiatan KKN PPM yang direncanakan adalah Dinas PeternakanKabupaten Bantaeng. Dinas Peternakan akan bekerjasama dan bersinergi dengan tim pelaksana KKN PPMdalam pelaksanaan kegiatan dan memfasilitasi dengan mitra kelompok peternak ayam yang ada di lokasiKKN-PPM. Selain itu, adanya kesanggupan menopang dana dan fasilitas pendukung sebagai motivasi kemitra sebagai dana stimulus untuk pengembangan pakan senilai Rp. 5.000.000,-. Kontribusi mitra selainketerlibatan dalam kegiatan KKN PPM juga diharapkan menjadi mitra peternak dalam keberlanjutan usaha

Page 40: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.254-257) 978-602-60766-2-5

256

peternakan ayam yang dilakukan. Lembaga mitra ini juga bersedia menjadi mitra LPM UNM untuk kegiatanpengabdian masyarakat terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya masyarakat.

Sasaran dari KKN PPM ini adalah kelompok peternak ayam pedaging dan petelur di DesaPattalassang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng. Selain kelompok peternak yang ada, jugamelibatkan remaja putus sekolah agar nantinya memiliki jiwa kewirausahaan di bidang peternakan ayam.Sehingga akan lahir dari mereka pengusaha-pungusaha baru peternak ayam, baik untuk ayam pedaging atauayam petelur.

2. METODE PELAKSANAAN

Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN-PPM pada tahap persiapan dan pembekalan mahasiswa pesertaKKN-PPM ini meliputi:a. Perekrutaan calon mahasiswa KKN-PPM di bawah koordinasi LPM, peserta terdiri dari mahasiswa

berbagai bidang ilmu, diutamakan dari bidang yang sesuai tema yang direncanakan, yakni JurusanBiologi, Kimia, Pertanian, Tata Boga, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Psikologi, Manajemen, danAkuntansi;

b. Mahasiswa yang memenuhi syarat sebagai peserta KKN seperti yang tertuang dalam panduan KKNUNM, yaitu telah menempuh minimal 5 semester atau telah melulusi minimal 120 SKS dapat mendaftarmenjadi calon peserta KKN-PPM dan selanjutnya dilakukan seleksi untuk memenuhi jumlah sesuairencana yaitu 30 mahasiswa dari berbagai program studi seperti yang disebutkan pada poit a di atas.

c. Mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi administrasi, selanjutnya mendaftar ke pusat pengelolaan KKNUNM untuk menyelesaikan administrasi dan perlengkapan.

d. Persuratan resmi oleh LPM ke Pemkab Bantaeng, Kecamatan Tompobulu, Desa Patalassang dan DinasPertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng.

e. Selanjutnya dilakukan penjadwalan pemberangkatan mahasiswa KKN-PPM, Penyiapan bahan untukpembekalan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan luaran yang telah dilakukan dan dicapai pada pelaksanaan kegiatan KKN-PPM Desa PatalassangKec. Tompobulu Kabupaten Bantaeng ini meliputi tahapan sebagai berikut:1. Persiapan; pada tahap ini dilakukan kegiatan meliputi:

a. Rapat Koordinasi Tim pelaksana KKN-PPM dengan Ketua LPM, dilaksanakan pada hari Selasa,tanggal 02 Mei 2017.

b. Seleksi Calon peserta KKN-PPM untuk Desa Patalassang Kecamatan Tompobulu KabupatenBantaeng yang dilaksakakan pada hari Senin sampai dengan Rabu, tanggal 08 sampai dengan 10 Mei2017, dan menentukan peserta yang terjaring pada KKN-PPM untuk Desa Patalassang KecamatanTompobulu Kabupaten Bantaeng, pada hari Sabtu, tanggal 13 Mei 2017.

c. Pembekalan Mahasiswa KKN-PPM yang dimulai pada hari Sabtu sampai Selasa, tanggal 01 sampaidengan 04 Juli 2017 dengan materi Umum meliputi: Fungsi dan Peran Mahasiswa KKN-PPM;Karakteristik budaya dan sosial masyarakat di Kabupaten Bantaeng, profil Desa PatalassangKecamatan Tompobulu, Soffskill (Kepemimpinan, wawasan kebangsaan, Teknik komunikasi, danuntuk materi khusus meliputi; Manajemen usaha / kewirausahaan, Cara memelihara ayam pedagingdan petelur, Cara membuat pakan ayam, Pengetahuan dan keterampilan mengelolah ayam affkir,mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik, membuat alat tetas dan alat pengolah pakan

d. Tim pengabdi mempersiapkan bahan dan berbagai peralatan yang diperlukan di lokasi KKN-PPMdan melaksanakan kunjungan kelapangan pada hari Kamis dan Jumat, tanggal 6 dan 7 Juni 2017koordinasi dengan Bupati, camat dan lurah tentang kekedatangan mahasiswa KKN-PPM pada hariSenin, 10 Juli 2017.

e. Pemberangkatan KKN-PPM Kabupaten Bantaeng Kecamatan Tompobulu pada hari Senin 10 Juli2017.

f. Pelaksanaan; KKN-PPM Kabupaten Bantaeng tiba di lokasi pada hari Senin tanggal 10 Juli 2017.Pelaksanaan kegiatan ini meliputi kegiatan penyuluhan dan workshop atau pelatihan di Lokasi KKN– PPM Desa Patalassang Kecamatan Tompobulu (kegiatan hasil musyawarah kepala Desa dan tokohmasyarakat Bersama peserta kkn-ppl tidak masuk dalam pembiayaan ini

Page 41: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.254-257) 978-602-60766-2-5

257

g. Sosialisasi kegiatan kkn-ppm dilaksanakan selama selama 1 (satu) minggu setelah kedantangan, dandilaksankan seminar awal sebagai penetapan program kerja pada hari Minggu, tanggal 16 Juli 2017.

h. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, Tanggal 22 dan 23 Juli 2017. Materipenyuluhan meliputi; Tatacara memelihara Ayam Pedaging dan Petelur; Mengelolah Ayam Afkir;Manajemen Usaha (kewirausahaan); Produksi dan Pemasaran Ayam Pedaging dan Petelur.

i. Kegiatan Workshop / dilaksanakan selama 3 hari, mulai hari Jumat sampai hari Minggu, tanggal 28s.d. 30 Juli 2017, Materi Kegiatan pelatihan meliputi; Tatacara Membuat Alat Tetas; TatacaraMembuat Pakam; Membuat Pupuk Organik dari Limbah (limbah Ternak atau limbah lainnya sepertijerami, sekam padi, daun daunan sekitaran rumah).

j. Pendampingan dan penyebaran kegiatan (penyuluhan dan keterampilan) dilaksanakan olehmahasiswa kkn-ppm sampai masa seminar akhir program kerja dan diseminarkan hasil program kerjatersebut seminggu sebelum penarikan, dan juga dilaksanakan berbagai kegiatan tambahanmenggalakkan minat baca dengan pembuatan/pembentukan pondok baca; promo wisata argo; danberbagai kegiatan pembinaan masyarakat dan keikutsertaan dalam rangka perayaan harikemerdekaan RI.

k. Penarikan KKN-PPM pada Hari Minggu tanggal 27 Agustus 2017.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Desa Patalassang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng, terlaksana sesuai dengan harapandari rancangan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, dengan kesimpulan dari kegiatan ini besarnya animomasyarakat dan pemerintah desa Patalassang dalam mengikuti dan membantu pelaksanaan KKN-PPM iniselama kurang lebih dua bulan dan sangat aktif pada kegiatan workshop/ keterampilan membuat alat peretas,Membuat Pakam, Pupuk Organik dan kewirausahaan yang dilaksanakan selama 3 hari untuk pelatihan dan 2hari pada pemberian (pembekalan) materi penyuluhan dan meningkatnya kesadaran masyarakat akanpentingnya keterampilan untuk meningkatkan pendapatan keluarga dengan mengelolah dengan baik potensiyang ada seperti berternak ayam pedaging dan petelur dengan mengembangkannya dalam bentuk wirausaha.Saran dalam kegiatan ini adalah KKN-PPM disambut hangat masyarakat karena merasa sangat dibutuhkandan tepat sasaran, sehingga program KKN-PPM masih perlu dilanjutkan dan diperluas ke lokasi lainnya diKabupaten Bantaeng dengan memperhatikan potensi desa masing masing dan perlu penanganan seriuspemerintah setempat sehingga program kegiatan ini berkelanjutan dan ditingkatkan menjadikan desa binaan,dan lain lain yang dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat (bermanfaat langsung).

5. DAFTAR PUSTAKA

Anonim , 2015, Buku Panduan KKN PPL Terpadu, LPM UNMAnonim , 2015, Buku Panduan KKN Reguler, LPM UNM

Page 42: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.258-261) 978-602-60766-2-5

258

MENINGKATKAN GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT DENGANMEMANFAATKAN POTENSI TANAMAN LOKAL DI DESA AKA-AKAE KECAMATAN

WATANG SIDENRENG KABUPATEN SIDRAP

Muhammad Said.Hasan1)

1)Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga-Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

Aka-akae Village problems encountered are: 1) the lack of an extensive fertile land users conducted by the community2). Cultivate and harness the potential of the local plants, 3) the limitations of Knowledge and Skills 4) Naturalvegetation 5) lack of the skills possessed by the young women dropping out of school. Based on the basis of this is sothat KKN-PPM agreed to be carried out in the year 2017. The purpose of the activities is the utilization of the potentialof local plants that will fill the area, fulfilling most of the land remaining in the home is a huge benefit and allocation forthe fulfillment of the preventive efforts (prevention), promotif (increased health degrees ) and curative (treatment). Themethod used is the training, mentoring, lectures, and demonstrations. The number of students is 30 people of varieddisciplines. The results of the external and achieved 1) Increasing knowledge and skills of the community, 2) increasedincomes through community empowerment in the implementation potential of local plants, 3) provides businessmanagement knowledge and skills to community groups to productive entrepreneurship, 4) increased the quality of lifeof the community of the village of Aka-Akae.

Keywords: Nutrition, public health, local Potential Plant

1. PENDAHULUANA. Potensi unggulan dan rumusan masalah

Desa Aka-Akae adalah wilayah kecamatan Watang Sidenreng merupakan desa dengan iklim tropissebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia dengan dua musiam yakni musim kemarau dan musimpenghujan. Iklim juga berpengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di desa-desa dengan curah hujan2,047 Mm, jumlah bulan hujan yakni 6 bulan, di atas suhu rata-rata harian 30 (derajat C), dengan tinggitempat dari permukaan laut yaitu 200 mdl.

Penggunaan lahan desa Aka-akae sebagian besar diperuntukan untuk lahan pertanian. Komoditasutama atau sector unggulan dari desa Aka-akae adalah tanaman pangan pertanian. Kemudian lahan lainnyadiperuntukan untuk permukiman, sarana dan prasarana desa. Desa Aka-akae memiliki potensi lahan suburyang luas, keunggulan dalam hal mata pencaharian masyarakat adalah pertanian. Jadi rata rata pendudukterutama kepala keluaraga memiliki pekerjaan sebagai petani. Namun potensi desa Aka-akae yangmempunyai lahan subur yang luas belum termanfaatkan sebagain besar peruntukan lahan tersebut,pendapatan masyarakat masih banyak hanya dititip beratkan pada sector pertanian.

Permasalahan yang dihadapi adalah vegetasi alami seperti semak belukar dan pepohonan yang tidaktemanfaatkan, banyaknya tumbuh rumput dimana mana, halaman rumah yang luas hanya dibiarkan begitusaja, masyarakat kurang pemahaman dan pengetahuan tentang pemanfaatan potensi lahan yang dimiliki.

Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat diwilayah desa Aka-akae kecamatan watangsidenreng, dipandang perlu dilakukan pemanfaatan ketersedian lahan rumah atau lahan sisa di sekitar rumahyang tidak difungsikan. Pentingnya penggunaan lahan rumah untuk Tanaman potensi lokal, sebagai ladangyang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhikebutuhan keluarga. Kebun tanaman potensi lokal sebagai obat atau bahan obat dapat disalurkan kepadamasyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Tukiman,2004).

Beragam jenis tanaman potensi lokal daerah yang akan mengisi, memenuhi sebagian besar lahan sisa dirumah kita yang akan menjadi apotek hidup yang sangat besar manfaat dan peruntukannya untuk pemenuhanupaya preventive (pencegahan), promotif (peningkatan derajat kesehatan) dan kuratif (pengobatan).memanfaatkan sebagian lahan tanah untuk ditanami tanaman-tanaman lokal yang berkhasiat sebagai obat-obatan tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, akan lebih memiliki daya gunayang sangat besar apabila dapat dimanfaatkan menjadi apotek hidup dengan jalan memanfaatkan sebidanglahan sisa di halaman rumah tersebut.

1 Korespondensi : Muhammad Said Hasan, Telp 085299862771, [email protected]

Page 43: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.258-261) 978-602-60766-2-5

259

Kegiatan menanami tanaman di area pekerangan rumah merupakan salah satu program untukmenciptakan potensi tanaman lokal yang banyak terdapat di masyarakat desa Aka-akae yang bisa dijadikansebagai pendapatan tambahan untuk keluaraga dalam membantu meringankan beban keluaraga. Melaluipemberdayaan lahan disekitar rumah/ halaman rumah untuk di Tanami tanaman yang mempunyai potensilokal berupa tanaman rempa-rempa atau bumbu dapur, tanaman pagar, tanaman buah, tanaman sayur. yangbanyak diminati oleh masyarakat, disamping itu tanaman potensi lokal tersebut juga memiliki khasiat sebagaiobat.

Berdasarkan potensi unggulan dan uraian permasalahan yang dihadapi, maka identifikasi dan rumusanpotensi/masalah utama terkait dengan keadaan yang ingin diperbaiki melalui Program KKN-PPM adalahsebagai berikut:

1. Ketersedian Lahan subur yang cukup luas, lahan pekerangan rumah yang cukup luas merupakansalah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

2. Penanaman potensi tanaman lokal berupa tanaman rempa-rempa, sayuran, buah-buahan, tumbuhanherbal lainnya yang mempunyai waktu panen yang relative singkat dapat mempercepat dalammemperoleh hasil.

3. Sumberdaya manusia dalam hal ini remaja putra putri putus sekolah perlu diberdayakan denganmemberikan keterampilan wirausaha dalam bentuk penanaman tanaman potensi lokal seperti rempa-rempa, sayur, buah buahan, tumbuhan herbal lainnya yang berkhasiat sebagai obat.

2. METODE PENELITIAN / PELAKSANAAN PENGABDIANMetode pelaksanaan kegiatan dengan tahapan berikut ini.

1. Persiapan dan PembekalanPersiapan dan pembekalan mahasiswa calon peserta KKN-PPM ini meliputi kegiatan:

a. Perekrutaan calon mahasiswa KKN-PPM di bawah koordinasi LPM, peserta terdiri dari mahasiswaberbagai bidang ilmu, diutamakan dari bidang yang sesuai tema yang direncanakan, yakni JurusanBiologi, Kimia, Tata Boga, Teknik Sipil dan Perencanaan, Pendidikan Teknologi Pertanian,Manajemen, Olahraga dan seni rupa;

b. Mahasiswa yang memenuhi syarat seperti yang tertuang dalam panduan KKN UNM, yaitu telahmenempuh minimal 5 semester atau telah melulusi minimal 120 SKS dapat mendaftar menjadi calonpeserta KKN-PPM dan selanjutnya dilakukan seleksi untuk memenuhi jumlah sesuai rencana yaitu30 mahasiswa dari berbagai program studi seperti yang disebutkan pada poin a di atas.

c. Mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi, selanjutnya mendaftar ke pusat pengelolaan KKN-PPMUNM untuk menyelesaikan administrasi dan perlengkapan.

d. Persuratan resmi oleh LPM ke Pemkab Sidrap, Kecamatan Watang Sidenreng, Desa Aka-akae danLembaga mitra Balai kesehatan tradisional Masyarakat. (BKTM) .

e. Penjadwalan pemberangkatan mahasiswa KKN-PPM, Penyiapan bahan untuk pembekalan;f. Pelaksanaan pembekalan mahasiswa calon peserta KKN-PPM. Materi pembekalan mencakup: (i)

Hakekat KKN-PPM; (ii) Softskill (diantaranya kepemimpinan, teknik komunikasi yang efektif); (iii)Wawasan kebangsaan; (iv) Profil Kecamatan Aka- akae (v) Materi menyangkut tema pokok tentangpeningkatan kualitas hidup (materi tentang penanaman tanaman potensi lokal seperti rempa rempa,sayuran, buah-buahan, tanaman herbal lainnya, sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan dan pembinaankewirausahaan meliputi wirausaha baru tentang produksi tanaman potensi lokal seperti kelor,sayuran, buah buahan, tanaman herbal lainnya. manajemen usaha dan manajemen pemasaran.Narasumber untuk setiap materi kegiatan adalah pakar sesuai bidang keahlian sesuai tema,didampingi Dosen Pembimbing Lapangan yang mempunyai keahlian sesuai tema KKN-PPM, sertaberpengalaman dalam pembimbingan KKN.

g. Mahasiswa terdiri dari 30 orang (satu orang dipilih sebagai koordinator) dan penempatan mahasiswadibagi 4 kelompok dan setiap kelompok menempati 1 RW/dusun, dengan demikian setiap RW terdiridari 7 atau 8 mahasiswa. Selanjutnya untuk setiap kelompok juga dipilih 1 mahasiswa sebagai ketuakelompok.

h. Penyiapan bahan-bahan dan materi yang diperlukan, seperti format laporan individu, laporan unit dansubunit, absensi, materi pokok tema, dan dokumentasi.

i. Pembekalan kegiatan KKN-PPM ini selama 5 hari (dimulai jam 8.00 sampai jam 17.00) bertempat diLPM UNM Menara Pinisi UNM.

2. Pelaksanaan

Page 44: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.258-261) 978-602-60766-2-5

260

Langkah-langkah yang akan ditempuh pada pelaksanaan KKN-PPM ini dapat dikemukakan sebagaiberikut:

a. Pemberangkatan ke lokasi KKN (Desa Aka-akae, Kecamatan Watang sidenreng), dan diterimaoleh Pemda Kabupaten Sidrap selanjutnya diserahterimakan ke kecamatan dan desa .

b. Penerimaan di lokasi sekaligus dirangkaikan dengan sosialisasi program yang dihadiri oleh aparatpemda, kecamatan dan desa serta tokoh masyarakat setempat.

c. Total waktu kerja efektif = 144 jam per mahasiswa untuk jangka waktu satu bulan, jadi dua bulansama dengan 288 JKEM. Selanjutnya berdasarkan uraian pembagian program, diperoleh programutama sesuai tema pokok dengan total = 8700 jam atau 290 jam per mahasiswa. Jadi tiapmahasiswa mempunyai volume kerja 290 jam selama dua bulan, atau rata-rata 145jam/mahasiswa/bulan, sehingga memenuhi minimal 144 jam kerja efektif yang disyaratkan KKN-PPM.

d. Seminar awal dilakukan di lokasi untuk penyempurnaan program dan penyusunan programpenunjang yang dikuti oleh aparat kecamatan, desa dan tokoh masyarakat.

e. Pelaksanaan program dengan metode penyuluhan, cermah, diskusi, pelatihan/praktek,demonstrasi, dan pendampingan.

f. Seminar kedua dilakukan sebagai evaluasi tengah program dan dilaksanakan setelah satu bulanmahasiswa berada di lokasi guna memperbaiki program yang telah dilaksanakan dan penyiapanprogram berikutnya.

g. Penyusunan laporan di tingkat subunit dan unit pada minggu terakhir.h. Seminar akhir program untuk mengevaluasi keterlaksanaan program dan membuat draft

perencanaan program KKN-PPM berikutnya.i. Penarikan peserta dari lokasi setelah berlangsung selama 2 bulan.j. Jumlah mahasiswa yang diterjunkan dalam KKN-PPM, n = 30 (2 DPL), sedangkan Jam Kerja

Efektif Mahasiswa (JKEM), y = 144 jam minimal 1 bulan, maka volume total pekerjaan adalah nx y = 30 x 144 jam = 4.350 jam, untuk 2 bulan volume total program KKN-PPM 8.700 jam, untukperhari maksimal 5 jam.

k. Uraian volume pekerjaan dari program yang direncanakan sebesar 8670 jam dapat dapat dilihatpada Tabel berikut ini.

3. HASIL DAN LUARAN

1. Persiapan dan administrasi persuratan untuk melaksanakan hibah KKN-PPM2. Penyusunan, persiapan, Bibit, alat dan bahan penyuluhan untuk pemberian materi.3. Penyusunan, persiapan materi, alat dan bahan untuk pelaksanaan praktek.4. Pelaksanaan hibah KKN-PPM, dengan kegiatan utama: Pemberian Materi Penyuluhan yaitu:- Budidaya Tanaman Potensi Lokal (Dr. Fatma Hiola , M.Kes)- Optimalisasi berbagai jenis produk (Dr. Syamsiah, M.Si)- Manajemen usaha dan teknik pemasaran (Dr Andi Agussalim, M.T)- Penerapan alat teknologi tepat guna (Drs Taufik Natsir, M.T )Luaran:1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat2. Meningkatkan pendapatan penduduk melalui pemberdayaan masyarakat dalam penerapan potensi

tanaman lokal.3. Memberikan pengetahuan dan keterampilan manajemen usaha kepada kelompok masyarakat yang

produktif untuk berwirausaha.4. Memberikan pengetahuan dan keterampilan menanam potensi tanaman lokal berupa tanaman rempa

rempa, sayuran, tumbuhan herbal lainnya. yang tepat guna.5. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat desa Aka-akae kecematan watang sidenreng dengan

menciptakan lingkungan yang sehat, asri, dengan perbaikan lingkungan.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang telah dicapai setelah pelaksanaan KKN-PPM ini maka dapat disimpulkansebagai berikut:

Page 45: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.258-261) 978-602-60766-2-5

261

1. Kegiatan KKN PPM ini sangat direspon oleh masyarakat, hal ini terlihat dari tingginya motivasipeserta yang terlibat dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan dan menginginkan adanya KKNPPM berikutnya

2. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dan kelompok mitra dalam mengelolausahanya dan adanya teknologi baru yang didapatkan

3. Meningkatnya pendapatan masyarakat dengan introduksi berbagai jenis teknologi sehingga produkyang dihasilkan dapat lebih berkualitas dan memiliki nilai jual yang tinggi

4. Masyarakat sudah memiliki kemampuan manajemen dan pemasaran yang lebih baik darisebelumnya.

5. Mahasiswa mendapatkan pengalaman lapangan yang sangat berarti sebagai bekal nantinya setelahmenjadi sarjana.

5. DAFTAR PUSTAKADepartemen Kesehatan RI. Tanaman Chat Keluarga Edisi III. Jakarta 1983.Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman obat Edisi III, Jakarta. 1983.Departemen Kesehatan RI. Misteri Modika Indonesia Jilid I dan II. Jakarta 1983.Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat. Jakarta 1992Depkes Republik Indonesia. 1983. TOGA ( Taman Obat Keluarga). Jakarta.Hidayat, S dan Team Flora. 2008. “Khasiat Herbal”. Gramedia Jakarta.Kardinan, A dan Agus Ruhnayat. 2003. “Budidaya Tanaman Obat Secara Organik”. PT. Agromedia Pustaka

JakartaRedaksi Agromedia. 2010. “Tips Merawat Tanaman Hias Populer”. PT. Agromedia Pustaka Jakarta.Sudarmo, S. 2005. “Pestisida Nabati”. Penerbit Kanisius Yogjakarta.Syukur, C dan Hernani. 2003. “Budidaya Tanaman Obat Komersial”. PT. Penebar Swadaya Jakarta.Martha Tilaar Innovation Centre. 2002. “ Budidaya Secara Organik Tanaman Obat Rimpang “. PT. Penebar

Swadaya Jakat.Wasito, H. 2008. Peran Perguruan Tinggi Farmasi Dalam Pengembangan Industri Kecil Obat Tradisional Untuk

Pengentasan Kemiskinan”. Wawasan Tri Dharma Majalah Ilmiah Kopertis Wil.IV. No. 8. Th XX Maret

Page 46: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.262-265) 978-602-60766-2-5

262

IbM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL MENENGAH

Muh.Islah1), Hasyim1), Muhammad Jayadi1), Mursalim Sila1)

1)Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRACT

Income summary is one part of financial report. Most of Small and Medium Enterprise (UKM) do not makefinancial report because the employees are not able to make it. For those, training on how to make financial report isneeded for the employees. ZZ Laundry is one of the UKM who has the problem in making financial report; it is locatedat Jl. Kakatua No. 32 Makassar. This training is aimed to give the specific skill for the employees especially in makingfinancial report briefly with several steps starting from arranging accounts to the closing journal. From those steps, thereis income summary that needed to be included in the proposal to get the credit from the Bank. This training wasconducted for more than 2 months after the proposal accepted and preparation for the training, this training ended byarranged the income summary based on the standard regulation.

Keywords : Income summary, UKM

1. PENDAHULUANUsaha mikro kecil menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan

kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataandan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalammewujudkan stabilitas nasional (Iman dan Adi, 2009). Sebagaimana diketahui dari berbagai studi, bahwadalam mengembangkan usahanya, UMKM menghadapi berbagai kendala baik yang bersifat internal maupuneksternal, permasalahan-permasalahan tersebut antara lain: manajemen, permodalan, teknologi, bahan baku,informasi dan pemasaran, infrastruktur, birokrasi dan pungutan, kemitraan. Begitu beragamnya permasalahanyang dihadapi UMKM, nampaknya permodalan tetap menjadi salah satu kebutuhan penting gunamenjalankan usahanya, baik kebutuhan modal kerja maupun investasi itu sesuai dengan beberapa hasilpenelitian sebagai berikut:

Menurut Dwiwinarno (2008 dalam Haryadi, 2010), ada beberapa faktor penghambat berkembangnyaUMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) antara lain kurangnya modal dan kemampuan manajerial yangrendah. Meskipun permintaan atas usaha mereka meningkat karena terkendala dana maka sering kali tidakbisa untuk memenuhi permintaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan untuk mendapatkaninformasi tentang tata cara mendapatkan dana dan keterbasan kemampuan dalam membuat usulan untukmendapatkan dana. Kebanyakan usaha skala kecil dalam menjalankan usaha tanpa adanya perencanaan,pengendalian maupun juga evalusi kegiatan usaha.

Menurut Andang (2007), salah satu permasalahan UMKM yang dapat dikategorikan sebagaipermasalahan yang bersifat klasik dan mendasar pada UMKM (basic problems) adalah permasalahan modal,bentuk badan hukum yang umumnya non formal, sumber daya manusia (SDM), pengembangan produk danakses pemasaran;

2. PELAKSANAAN PENGABDIANTahapan pelaksanaan kegiatan IbM di usaha mitra beberapa tahapan yang pertama adalah pertama

peserta diberikan motivasi agar memiliki kemauan untuk menggunakan akuntansi dalam kegiatan bisnisnya.Selain itu, peserta diberikan materi gambaran umum tentang akuntansi UMKM dan peran penting akuntansibagi UMKM. Langkah pertama diselenggarakan selama 1 jam<selanjutnya peserta pelatihan diberikan materiakuntansi mulai dari pencatatan sampai dengan menyusun laporan keuangan, dan terakhir peserta pelatihandiberikan kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan keuangan UMKM yangselama ini dihadapi. Pertemuan pelatihan dan pendampingan telah dilaksanakan dua kali dalam sebulan padausaha mitra. Pelatihan berlangsung selama 2 (dua) jam setiap pertemuan pelatihan.

Pihak yang terlibat pada tahap ini yakni tim pelaksana IbM (dosen), usaha mitra. Pada tahap inilah yangdiharapkan pada pelaksanaan IbM adalah memberikan skill serta pengetahuan dasar-dasar akuntansi dan

1 Korespondensi : Muhammad Islah Idrus, Telp 082343053737, [email protected]

Page 47: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.262-265) 978-602-60766-2-5

263

pemaksimalan penggunaan software Microsoft Excel agar dapat menyusun laporan keuangan khususnya bagiusaha loundry

3. HASIL DAN PEMBAHASANPelaksanaan dilakukan dengan beberapa tahapan yang telah dijadwalkan dan setiap anggota tim

pelaksana secara bergantian menyampaikan materi sebagai berikut:

Tahapan – Kegiatan MetodePengajaran Referensi Waktu

1 Pembukaan:Perkenalkan diri anda kepada peserta

2 Tujuan pembelajaran:a Tanyakan kepada peserta mengapa mata

pelajaran ini harus diadakan. Tuliskan poinutama di papan tulis/flip chart

b Berdasarkan jawaban yang diberikan olehpeserta, buat simpulannya dan akhir denganmenyebutkan tujuan pembelajaran.

3 Konsep dasar:Menjelaskan istilah-istilah yang seringdigunakan

4 Pokok Bahasan I: Gambaran UmumAkuntansia Menjelaskan definisi akuntansib Menjelaskan pemakai akuntansi. Berikan

contoh masing-masing.c Menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang

berlaku umum. Berikan contoh-contohnya.d Menjelaskan konsep (asumsi) yang

mendasari proses akuntansi.e Menjelaskan siklus akuntansi secara garis

besar dengan menggunakan gambar yangada.

5 Pokok Bahasan II: Analisis TransaksiKeuangana Menjelaskan persamaan dasar akuntansi

sekaligus cara menganalisa transaksib Menjelaskan prinsip-prinsip pendapatan

dan biaya

6 Pokok Bahasan III: Buku Jurnala. Menjelaskan pengertian dan bentuk buku

jurnalb. Menjelaskan klasifikasi rekening. Berikan

contoh.c. Menjelaskan aturan debit dan kredit dalam

melakukan jurnal transaksi keuangan

7 Pokok Bahasan IV: Buku Besar, Posting danNeraca Saldoa. Menjelaskan pengertian rekeningb. Menjelaskan bentuk dan cara penomoran

Seluruh Tim

Mursalim

Muh Islah

HasyimHasyim

Hasyim

Hasyim

Hasyim

Hasyim

Hasyim

MursalimMursalim

Mursalim

Muh.JayadiMuh.Jayadi

Muh.JayadiMuh.Jatadi

Buku PengantarAkuntansi danSAK EMKM

5 menit

15 menit

5 menit

10 menit

10 menit15 menit

10 menit

15 menit

35 menit

45 menit

45 menit

30 menit10 menit

35 menit

10 menit5 menit

15 menit15 menit

Page 48: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.262-265) 978-602-60766-2-5

264

Tahapan – Kegiatan MetodePengajaran Referensi Waktu

rekeningc. Menjelaskan pengertian dan proses postingd. Menjelaskan cara penyusunan neraca saldo

8 Pokok Bahasan V: Penyesuaiana. Menjelaskan pentingnya penyesuaianb. Membuat jurnal penyesuaian

9 Pokok Bahasan VI: Neraca Lajura. Menjelaskan pengertian neraca lajur serta

bentuk-bentuknyab. Menyusun neraca laju

10 Pokok Bahasan VII: Penyusunan LaporanKeuangan dan Hubungan antar laporana. Menjelaskan macam-macam laporan

Keuangan105. Menjelaskan hubungan antarlaporan keuangan

11 Pokok Bahasan VIII: Penutupan BukuBesara. Menjelaskan pengertian rekening permanen

dan temporerb. Menyusun jurnal penutupc. Menyusun neraca saldo setelah penutupan

12 EvaluasiPendampingan uji coba transaksi usaha loundrykedalam siklus akuntansi

HasyimMursalim

Hasyim

Hasyim

HasyimHasyim

Hasyim

HasyimMursalim

seluruh Tim

15 menit30 menit

15 menit

60 menit

30 menit45 menit

10 menit

90 menit20 menit

105 menit

Sumber: Tim pelaksana(2017)

Berdasarkan seluruh kegiatan pengabdian masyarakat ini telah terlaksana tanpa ada kendala yangberarti dan seluruh peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Bantuan dan dukungan dari pihak usaha“ZZ Loundry” sangat membantu kelancaran kegiatan ini.

Page 49: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.262-265) 978-602-60766-2-5

265

Keterangan: Tim pelaksana IbM dan pemilik usaha “ZZ Loundry”

Keterangan : Proses pendampingan

4. KESIMPULANBerdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat disimpulkan pelatihan ini

sangat bermanfaat dalam penyusunan laporan keuangan pada “ZZ Loundry”. Sehingga dimasa yang akanating usaha tersebut dapat menyusun laporan keuangan sederhana berdasarkan SAK EMKM.

5. DAFTAR PUSTAKACatur, 2017,.Pengantar Akuntansi , Salemba Empat, JakartaIkatan Akuntans Indonesia, 2017,Standar Akuntansi Keuangan,Entitas Mikro,Kecil dan Menengah

Page 50: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.266-270) 978-602-60766-2-5

266

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO ALIRANIRIGASI

Muhammad Anshar1), Sonong1)

1) Dosen Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRACT

This activity is conducted to optimize the potential utilization of irrigation flow as a source of micro hydropower generation. In the utilization of irrigation flow potential as a source of energy, it is important to note that it shouldnot interfere with and harm the irrigation user. Some problems that often occur, namely not optimall mikrohidro ingenerating electrical energy, especially at night, so that people feel disturbed activities, especially at night. The methodused for handling the problem is the system repair and replacement of the generator on microhydro by choosing thegenerator according to the same generator specification. In addition, microhydro management is improved by providingmicrohydro management skills training simply and division of tasks of microhydro user group members. The method ofhandling bookkeeping on partners is done by giving a simple bookkeeping example. The results obtained aremicrohydro can function optimally in providing electrical energy for the user. Thus, the community feels the benefits tothe community partnership program. Based on the results of the implementation of activities, it can be concluded thatthe activities of community service is very useful with the replacement generator so that the community (Partners) canuse electrical energy optimally. Based on the various benefits obtained, it is expected that there are similar activities atlocations that have not been reached by PLN electricity especially in areas of mountains that have microhydro potential.

Keywords : Generator, Electricity, Microhydro, Irrigation flow.

1. PENDAHULUANDesa Pallawa merupakan salah satu desa di Kabupaten Bone yang terletak di daerah perbatasan

Kabupaten Bone dan Kabupaten Soppeng. Desa tersebut termasuk salah satu daerah yang terpencil berada dibawah lembah antara dua gunung. Daerah tersebut berada sekitar 40 km dari kota Kabupaten Soppeng,sekitar 60 km dari kota Kabupaten Bone dan sekitar 130 km dari Makassar. Sebelum Tahun 2014,masyarakat desa tersebut masih belum terjangkau listrik PLN karena terletak di bawah kaki gunung. Sebelumada Mikrohidro tahun 2010, penerangan yang digunakan masyarakat di daerah tersebut umumnyamenggunakan lampu minyak tanah, hanya sebagian kecil masyarakat yang mampu menggunakan genset.

Kelebihan yang dimiliki daerah tersebut yaitu terdapat bendungan Unyi untuk pengairan sawah diKabupaten Soppeng. Aliran pengairan tersebut melintasi sebagian pemukiman masyarakat di Desa Pallawaatau sekitar 40 rumah tangga. Pengairan tersebut merupakan potensi Mikrohidro untuk pembangkit listrikskala mikro. Pada Tahun 2010, kerjasama antara Politeknik Negeri Ujung pandang dan Masyarakatmembangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dengan kapasitas 10 kW yang dapat melayani sekitar 27rumah tangga (KK) yang berada disekitar Mikrohidro. Mikrohidro tersebut mulai beroperasi pada bulan Juni2010 dengan pemanfaatan utama yaitu listrik untuk penerangan dan keperluan rumah tangga lainnya, sepertiuntuk kegiatan sosial dan kebutuhan home industry seperti pertukangan kayu dan perbengkelan.

Mikrohidro tersebut selain dimanfaatkan oleh masyarakat, juga digunakan oleh mahasiswa untukpraktek energy terbarukan (mikrohidro) terutama masasiswa Teknik Konversi Energi dan Teknik PembangkitEnergi setiap semester, sebgaimana ditunjukkan pada Gambar 1.

1 Korespondensi : Muhammad Anshar, Telp 082349114317, [email protected]

Page 51: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.266-270) 978-602-60766-2-5

267

Gambar 1. Tampak Power House Mikrohidro yang dimanfaatkan mahasiswa dan masyarakat di desa Pallawa,Kabupaten Bone.

Selama Mikrohidro tersebut beroperasi, masyarakat memperoleh banyak manfaat dan dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terjadi perbaikan kondisi masyarakat secara signifikan dalamseluruh aktivitas dalam rumah tangga. Masyarakat sudah menggunakan listrik penerangan sehingga anaksekolah termotivasi belajar setiap malam, masyarakat dapat meningkatkan wawasan, dan menikmati hiburanserta informasi melalui siaran televise. Selain itu mereka bisa menggunakan kulkas, dan berbagai keperluanrumah tangga lainnya yang menggunakan energi listrik.

Pemanfaatan potensi aliran irigasi sebagai sumber pembangkit listrik mikrohidro memberikan manfaatganda karena selain memanfaatkan air untuk pengairan, juga memanfaatkan potensi air untuk menghasilkanlistrik melalui pembangkit mikrohidro. Hal yang penting yang harus diperhatikan oleh kedua kelompokpengguna yaitu harus saling menguntungkan dan tidak ada pihak yang terganngu. Pihak pengelola irigasitidak keberatan dengan adnya pemanfaatan aliran irigasi untuk mikrohidro, yang penting fungsi utama aliranirigasi untuk mengairi sawah tidak terganggu.

Berdasarkan informasi dan keluhan dari masyarakat, ada beberapa masalah yang sering terjadi, yaitucahaya balon lampu tidak terang bahkan balon sering berkedip-kedip pada malam hari dan peralatan listrikdalam rumah tangga banyak yang tidak berfungsi secara normal. Dengan demikian masyarakat merasakanterganggu aktivitasnya terutama pada malam hari. Masyarakat menyadari bahwa mikrohidro tersebutmengalami gangguan sehingga tidak bisa menghasilkan listrik dengan baik sebagaimana biasanya. Namunmasyarakat tidak mampu berbuat untuk memberikan solusi karena keterbatasan pengetahuan, keterampilan,dan kemampuan finensial dalam meengatasi masalah tersebut. Selain itu, tidak ada masyarakat yangbertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila terjadi gangguan. Sumber dana untukpemeliharaan dan perbaikan juga menjadi kendala utama karena keterbatasan kemampuan pendapatanmasyarakat.

Sejak awal Mikrohidro beroperasi pada Tahun 2010 mampu melayani beban pemakaian sebanyak 27rumah tangga dan sebuah masjid dengan kapasitas maksimum 10 kW. Selama beroperasi sekitar tujuh tahun,mikrohidro mengalami penurunan kemampuan mengsuplai daya kepada pengguna. Berdasarkan hasil analisisTim pelaksana program kemitraan masyarakat, diketahui bahwa salah satu penyebab utama turunnyakemampuan mikrohidro yakni adanya gangguan pada generator sehingga daya listrik yang dihasilkan tidakoptimal sebagaimana biasanya. Alternatif yang harus dilakukan adalah melakukan perbaikan systemmikrohidro terutama melakukan penggantian generator sehingga system mikrohidro dapat berfungsimelayani kebutuhan daya listrik yang diperlikan oleh pelanggan.

Permasalahan lain timbul karena belum terbentuknya struktur organisasi yang permanen yang mengurusMikrohidro sehingga tidak jelas siapa yang bertanggung jawab memperbaiki dan membiayai kalau adakerusakan. Juga belum ada sumber pendanaan Mikrohidro setiap bulan untuk biaya operasional, biayapemeliharaan, dan biaya perbaikan. Alternatif yang harus dilakukan adalah membantu kelompok penggunamikrohidro membentu organisasi pengelola mirohidro dan sekaligu menetapkan yuran bulanan penggunauntuk dana pemeliharaan dan perbaikan mikrohidro apabila ada gangguan.

Struktur oganisasi Pengurus Mikrohidro disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kepentinganuntuk pengelolaan mikrohidro. Tujuan adanya pengurus adalah agar PLTMH teratur pemeliharaannya baiksecara administrasi dan keuangan maupun secara teknis. Pengurus bertanggung jawab kepada masyarakat danmasyarakat adalah pengawas kerja pengurus. Penetapan pengurus dilaksanakan pada awal pembangunan

Page 52: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.266-270) 978-602-60766-2-5

268

mikrohidro. Masyarakat sebagai penentu siapa warga masyarakat yang akan ditetapkan sebagai pengurus(Dave R. Willy Umboh dan Harry Suryahadi, 2013).

Harapan selanjutnya dengan tersedianya energi listrik secara kontinyu tanpa ada gangguan, masyarakatdapat memanfaatkan listrik untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraannya melalui pengembanganindustri rumah tangga (home industry) berbasis listrik dengan penerapan teknologi tepat guna. Demikian puladiharapkan dapat meningkatkan tingkat pendidikan dan prestasi belajar bagi anak usia sekolah denganadanya sarana penerangan untuk belajar pada malam hari.

2. METODE PELAKSANAANMengacu pada permasalahan perioritas yang telah dirumuskan, maka metode yang ditawarkan untuk

penanganan masalah tersebut adalah perbaikan siatem dan penggantian generator pada mikrohidro denganlangkah-langkah sebagai berikut:a. Pemilihan generator yang sesuai dengan spesifikasi generator yang akan diganti.b. Membuka generator yang rusan dan akan akan diganti..c. Memasang generator baru .d. Melakukan uji kinerja generator baru.e. Melakukan pelatihan pengoperasian kepada operator.

Untuk penanganan masalah perbaikan manajemen penangann Mikrohidro dilakukan denganmemberikan pelatihan keterampilan pengelolaan Mikrohidro yang mengacu pada pelatihan yang telahdikembangkan oleh Nurdiyanto (2006) tentang pelatihan manajemen Mikrohidro secara sederhana danpembagian tugas anggota kelompok pengguna Mikrohidro. Metode penanganan manajemen mikrohidro,dilakukan sebagai berikut:a. Pelatihan pembuatan struktur organisasi secara sederhana dan uraian tugas anggota kelompok.b. Memberikan pelatihan/penyuluhan tentang cara pengelolaan Mikrohidro sebagai suatu organisasi.c. Penyuluhan tentang pentingnya menjalin kerjasama antar sesama anggota masyarakat pengguna dalam

rangka pemanfaatan dan pemeliharaan unit Mikrohidro secara optimal.Metode penanganan pembukuan pada mitra dilakukan berdasarkan yang telah diterapkan dan

dikembangkan oleh Ahmad Gozali (2013) tentang cara membuat pembukuan sederhana dan pembukuanUKM (Sasongko, C., 2008). Aplikasi metode tersebut dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:a. Menyiapkan/menyusun model pembukuan yang sederhana berdasarkan referensi tersebut.b. Melakukan pelatihan dan penyuluhan tentang cara membuat pembukuan sederhana dan pentingnya

pembukuan.c. Memberikan contoh pembukuan yang sederhana sesuai prinsip akuntansi.d. Memberikan bimbingan membuat pembukuan berdasarkan pemasukan dan pengeluaran.e. Memberikan contoh bagaimana cara membuat laporan keuangan yang diperlukan.

Dalam upaya memaksimalkan partisipasi Mitra dalam kegiatan kemitraan masyarakat ini, maka dariawal kegiatan Mitra dilibatkan agar mereka dapat menyerap Ipteks yang diberikan dan dapat mentransferkepada anggota masyarakat lain. Selain itu diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan ikutbertanggung jawab terhadap pemanfaatan Ipteks yang diberikan dan bertanggung jawab terhadapkelangsungan program IbM yang diperoleh.

3. HASIL DAN PEMBAHASANProgram kemitraan masyarakat yang telah dilakukan pada mitra pengguna listrik Mokrohidro. Perbaikan

dan pemasangan generator telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Pallawa, Kecamatan TelluLimpoe, Kabupaten Bone. Peralatan tersebut merupakan komponen penting dalam mikrohidro dalammenghasilkn energy listrik. Konstruksi dan tata letak pemasangan generator diperlihatkan pada Gambarberikut.

Page 53: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.266-270) 978-602-60766-2-5

269

Gambar 3. Gambar Konstruksi Layout Generator pada system Mikrohidro.

Penyerahan dan pemasangan generator dihadiri oleh kepala desa setempat serta beberapa anggotamasyarakat pengguna mikrohidro. Penyerahan alat tersebut disambut gembira oleh kepala desa danmasyarakat setempat karena selain mengurangi beban financial yang mereka harus keluarkan untuk biayapemeliharaan juga berfungsinya kembali mikrohidro secara optimal melayani kebutuhan energy listrikpelanggan sebagaimana mestinya.

Hal yang penting dalam kegiatan ini adalah memberikan penjelasan cara pengoperasian danpemeliharaan generator agar dapat bertahan lama. Penjelasan ini terutama diberikan kepada anggota mitra,khusus bertugas sebagai operator yang bertanggungjawab penuh terhadap pengoperasian dan pemeliharaanmikrohidro secara keseluruhan. Seluruh rangkaian kegiatan ini juga ikut disaksikan oleh Kepala Desa dantokoh masyarakat setempat.

Selanjutnya, tim pelaksana memberikan penyuluhan tentang pentingnya membuat struktur organisasiyang sederhana dan uraian tugas yang jelas dari masing-masing anggota sehingga masyarakat penggunalistrik mengetahui tugasnya masing-masing. Hal ini penting supaya dapat mempercepat penanganan kalauada gangguan yang terjadi ataupun keluhan-keluhan yang terkait dengan pemanfaatan listrik tenagamikrohidro tersebut. Dengan demikian akan terjalin kerjasama yang baik antara anggota masyarakatkhususnya masyarakat pengguna listrik tenaga mikrohidro.

Pada kegiatan ini dilakukan penyuluhan tentang pembukuan dan pengelolaan keuangan mikrohidrosecara baik dan sederhana. Hal ini sangat membantu dalam menjaga kepercayaan antar anggota masyarakatdan pihak pengelola. Pembukuan dan pengelolaan keuangan yang baik merupakan hal yang sangat pentinguntuk diperhatikan untuk menjaga kepercayaan masyarakakat terhadap yuran bulan yang dikumpulkan.Yuran bulanan yang dikumpulkan sangat berguna untuk membiayai keperluan perawatan alat dan untukmembeli komponen-komponen yang rusak. Jadi dengan adanya transparansi pengelolaan keuangan maka hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari. Ini juga memberikan efek kenyamanan pada masyarakat penggunamikrohidro. Untuk mempermudah proses pembukuan mitra, tim pelaksana menyerahkan beberapa bukukeuangan sederhana yang bisa langsung dipakai oleh pengelolah dalam mencatat laporan keuanganmikrohidro.

Demikianlah uraian hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh tim pengabdian dalam rangka malakukansalah satu tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pada kegiatan program penerapan Ipteks bagimasyarakat pengguna listrik tenaga mikrohidro di Desa Pallawa, Kabupaten Bone.

4. KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat tentang pengguna Mikrohidro di

Desa Pallawa, dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sangat bermanfaat dengan adanya penggantian generator

sehingga masyarakat (Mitra) bisa menggunakan energy listrik secara normal dengan berfungsinyagenerator mikrohidro sebagai komponen utama dalam menghasilkan listrik.

2. Pengetahuan dan keterampilan masyarakat mitra bertambah dalam melakukan perawatan dan perbaikangangguan atau kerusakan yang terjadi pada mikrohidro.

3. Mikrohidro dapat beroperasi secara optimal dalam mengsuplay energy listrik, sehingga kebutuhan energy

Generator

TurbinAir

Pulley

Penstok Katup

Page 54: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.266-270) 978-602-60766-2-5

270

listrik bagi Mitra dan masyarakat dapat terpenuhi sebagaimana mestinya.4. Menghasilkan artikel ilmiah yang

dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional.5. Perbaikan managemen pengelolaan dan organisasi ikut memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam

hal penyelesaian masalah terkait pemanfaatan listrik tenaga Mikrohidro.Berdasar pada berbagai manfaat yang diperoleh, maka diharapkan ada kegiatan lanjutan yang bisa ikut

membantu masyarakat dalam menangani teknologi yang terkait dengan pemanfaatan mikrohidro. Diharapkanpula ada kegiatan serupa pada lokasi-lokasi yang belum terjangkau oleh aliran listrik PLN yang tentu sajamemiliki potensi mikrohidro

5. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Gozali, 2013. Cara Membuat Pembukuan Sederhana pada UKM..http://www.perencanakeuangan.com/files/pembukansederhana.html [accessed 25.3.2013]

Anya P. Damastuti, 1997. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Teknologi Pedesaan.Busono, 1992. Panduan Pembuatan Program dan Rangkaian Mikrokontroler MC68705U3.Dorf Richard C, 1993. Electrical Engineering Handbook, CRC Press Inc.Nurdiyanto, 2006. Pelatihan Manajemen Usaha Kecil KMW Jateng. http:

//www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=1325&catid=2& [accessed 20.4.2013].Microchip, 1993. User’s Guide, Microchip Tecnology, Inc.Micrichip, 1993. Data Sheet P1C16F84, http://microchip.com/Parent Tab P1C16 F84A Divice.html (12 Juli 2000).Microchip, 1993. Data Sheet P1C16CXX, Microchip Tecnology, Inc.Dave R. Willy Umboh dan Harry Suryahadi. 2013. Pengelolaan Pembangkit Mikr0hidro. Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian Pendidikan Dan KebudayaanPemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, 2000, Program Pembangunan Daerah (Propeda) Sul-Sel Tahun 2001-

2005.Sasongko, C., 2008. Pembukuan UKM . http://www.slideshare.net/iraf50/pembukuan-ukm [accessed 21.03.2013].Yusvika Amalia, Pitojo Tri Juwono, Prima Hadi Wicaksono. 2012. Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga

Mikro Hidro (Pltmh) Di Sungai Juju Desa Muwun Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah. FakultasTeknik Universitas Brawijaya, Malang.

Sentanu, 2013. Pembangkit Litrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Assosisi Hidro Bandung.

6. UCAPAN TERIMA KASIHTim pelaksana mengucapkan terima kasih kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

atas kepercayaan dan alokasi dana yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan Program KemitraanMasyarakat melalui Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) Politeknik Negeri UjungPandang Tahun 2017.

Page 55: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.271-272) 978-602-60766-2-5

271

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN KUALITAS PRODUKMEUBEL KAYU

Mohammad Junaedy Rahman1), Ishak2)

1),2) Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

This Community empowerment activity aims to uplift the knowledge of carpenter groups about productdesain,finishing,enterpreunership,and marketing aspects.Methods which are used were training and guidance,discussionand demonstration. Results of this program could be summary as follows: eminent design of various wood product(chair and table),drying wood technology,excellent product finishing, satisfied wood product which guarantee customeroriented, enterpreunership, and better marketing system.Finally, the level of prosperous of the carpenter groupsgradually increase.

Keyword : Wood Design,Drying Wood Technology,Product Finishing

1. PENDAHULUANPermasalahan yang dihadapi oleh mitra usaha mebel di Kecamatan Mallusettasi Kabupaten

Barru antara lain:1) kurangnya pengetahuan pengrajin dalam mendesain mebel, 2) Rendahnya keterampilanpertukangan mebel, 3) Peralatan yang sangat sederhana dan kurang aman, 4) Tidak adanya pengelolaanlimbah, 5) Proses produksi masih sangat tradisional, kurangnya desain yang menjadi rujukan bagi konsumenketika melihat kegiatan produksinya, 6) Standar kualitas bahan dan hasil produksi yang tidak jelas, dan7) Masih mengandalkan pemasaran secara verbal dan tradisional, sehingga kurang menjangkau kawasanyang luas.

2. METODE PELAKSANAAN PENGABDIANMetode pemberdayaan masyarakat sebagai berikut :1). Membuat proses produksi yang berstandar

bagus, baik dari langkah awal pemilihan bahan, disain motif, sampai proses finishing.2). Membuat data basesemua hasil maupun langkah proses produksi sehingga akan diketahui titik lemah ataupun kekurangannyabila ada permasalahan yang timbul.3). Meningkatkan kemampuan SDM baik dalam bidangproduksi maupun pemasaran produk.4). Membuat produk berbagai disain dan finishing yangberkualitas dan berorientasi pasar, baik lokal, nasional bahkan internasional, tidak hanya berdasarkanpesanan konsumen.5). Melakukan terobosan pemasaran dengan memanfaatkan akses teknologi atau e-comerce sehingga membuka pasar yang lebih luas yang dapat meningkatkan keuntungan para pengusahamebel/perajin kayu.

Solusi yang ditawarkan untuk kedua mitra meliputi :1. Aspek produksi.Meningkatkan kualitas dan kuantitas dengan menerapkan teknologi tepat guna berupa peralatan (gergajipotong dan alat bantu pertukangan ) yang aman dan murah. Membuat data base bahan baku, data base disainproduk, motif ukiran, data base produk dan peningkatan kemampuan SDM.2. Aspek pemasaran, dengan jalan membantu pembuatan iklan, website e-comerce sehingga pengenalanusaha dan pemasaran produksi bisa lebih luas, sehinga keuntungan yang akan didapat juga akan meningkat.3. Aspek kualitas, dengan membuat standar kualitas bahan baku dan produksi.

3. HASIL DAN PEMBAHASANPelatihan terkait dengan proses produksi berjalan dengan baik,dimana kegiatan ini di mulai dari

proses pemilihan bahan. Mitra diajarkan cara memilih bahan baku yang memiliki kualitas yang baik yangmampu bersaing di pasaran serta di berikan pengetahuan cara menyimpan dan mengawetkan bahan sehinggatidak cepat mengalami kerusakan. Selanjutnya diajarkan bagaimana membuat desain-desain furniture yangmampu menarik minat pembeli sehingga produk-produk yang di hasilkan mampu diserap oleh pasar

1 Korespondensi : Mohammad Junaedy Rahman, Telp 085221584603, [email protected]

Page 56: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.271-272) 978-602-60766-2-5

272

lokal,nasional bahkan internasional. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan pengetahuan kepada pesertapelatihan tentang cara atau proses finishing yang benar sehingga kulaitas produk menjadi lebih baik danmenarik.

Kegiatan pengabdian ini juga mengajarkan kepada mitra bagaimana membuat database mengenaihasil-hasil produksi yang telah mereka hasilkan,jenis dan ragam motif ukiran termasuk langkah-langkah atauproses produksi sehingga dapat diketahui dimana kelemahan dan kekurangan dari kegiatan yang telah merekalaksanakan. Hal ini sangat membantu mitra bilamana dibutuhkan data-data terkait kegiatan usaha mereka danjuga bisa membantu mitra dalam mengajukan permodalan ke pihak bank.Kegiatan ini juga memberikanpelatihan keterampilan kepada mitra guma meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemanfaatanalat-alat produksi dan cara menggunakannya.

Kegiatan yang berhubungan dengan aspek pemasaran juga dilaksanakan dengan baik dalam kegiatanini.peserta pelatihan diajarkan teknik-teknik pemasaran dan beriklan dengan baik dan memanfatkankemajuan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat saat ini. Melalui iklan yang mereka buat dandisebarluaskan melalui internet sehingga produk-produk yang mereka hasilkan dapat dilihat di seluruh penjurudunia. Hal ini sungguh sesuatu yang baru dan menarik bagi mereka yang nantinya diharapkan omzet penjualnmereka menjadi meningkat karena semaik banyak yang melihat produk-produk meubel yang mereka hasilkan.

Aspek yang terakhir yang di ajarkan melalui kegiatan ini adalah aspek kualitas, baik menyangkutkualitas bahan baku maupun kulaitas hasil produksi.Kualitas bahan baku memegang peranan sangat pentingdalam usaha ini. Dalam kegiatan ini di ajarkan bagaimana memilih,menyimpan dan mengawetkan bahanbaku dengan baik sehinggga bahan baku tidak cepat rusak dimakan seranggga atau rusak karena pengaruhcuaca,demikian pula terhadap produk yang mereka hasilkan tersimpan dengan baik sehingga kualitasnyadapat terjaga.

Jenis luaran kegiatan Iptek bagi Masyarakat ini adalah:1).Teknologi sederhana oven kayuvertical, (2) Finishing produk mebel yang berkualitas, (3) Tersedianya wadah pengelolaan limbah, (4)Adanya spesifikasi produk yang bermutu, sehingga bisa menjamin kepuasan pelanggan dan perluasanpemasaran, (5) Terciptanya manajemen usaha dan sistem pemasaran yang lebih baik, sehinggga hasilpenjualan meningkat setiap bulan, dan (6) Desain produk mebel berbagai tipe (kursi, meja, lemari, sofa)yang berkualitas.

4. KESIMPULANKegiatan Iptek bagi Masyarakat ini mampu memberikan konstribusi terhadap mitra antara lain

1. Meningkatnya SDM pengusaha mebel dalam medesain berbagai mebel.2. Terampilnya sumber daya manusia dalam menggunakan alat-alat pertukangan mebel3. Terwujudnya peningkatan SDM dan Aspek manajemen bagi pengusaha mebel.4. Semakin meningkatkan taraf kehidupan para pengusaha khususnya pengusaha mebel.5. Diterapkannya alat teknologi tepat guna oven pengering kayu yang sederhana dan ramah lingkungan6. Perbaikan finishing yang berkualitas7. Semakin berkembangan usaha yang dijalankan oleh pengusaha khususnya pengusaha mebel

5. DAFTAR PUSTAKAAgus Sunaryo. Reka Oles Mebel Kayu. Semarang : PIKA, Kanisius, 1997Allan and Gill Brodgewater. Decoratif Wood Working. London: Quarto Publishing LTD Bengkel Kriya Kayu BukuPaket Kriya Kayu. Yogyakarta : PPPG Kesenian Yogyakarta.Bram Palgunadi. Desain Produk. Bandung : ITB Bandung, 1999.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih kepada DITLITABMAS DIKTI atas dana yang diberikan sehingga kegiatan IbM inidapat dilaksanakan, juga kepada mitra yaitu Kelompok usaha meubel di Kabupaten Barru KecamatanMallusetasi atas kerjasamanya dalam kegiatan IbM ini, serta Pemerintah Kabupaten Barru yang memberikanizin untuk melaksanakan kegiatan di daerah tersebut, dan LPPM Universitas Negeri Makassar(UNM) atasbimbingan dan arahannya selama pelaksanaan kegiatan tersebut.

Page 57: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.273-276) 978-602-60766-2-5

273

IBM BEDAH RUMAH DI DUSUN MAMBUE DESA NISOMBALIA

Mardiana Amir1),Bustamin Abdul Razak2),Martha Manganta3)

1,2,3)Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The purpose of this community service is to improving the quality of houses , to be able to meet health, and comfort.The benefit is homes become habitable, one of the efforts to support poverty alleviation; skills in cross-subsidizationimplementation to enable the community in the procurement of their own homes (self-employed) through themobilization of resources from the involved community. Performed by physical work for house surgery. The result ofdedication in the form of the improvement of the condition of the house into a habitable home; The presence of physicalresults from home surgery; The implementation of cross subsidy in enabling the community in the procurement of ownhouse in the form of skills to carry out the construction of the house.

Keywords : House surgery, habitable, physical.

1. PENDAHULUANPembangunan perumahan dan permukiman merupakan upaya untuk memenuhi salah satu kebutuhan

dasar manusia , sekaligus juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan kehidupan, memberi arah padapertumbuhan wilayah, memperluas lapangan kerja serta menggerakkan kegiatan ekonomi dalam rangkapeningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.Dusun Mambue Desa Nisombalia kabupaten Marosmerupakan kawasan nelayan dimana penduduk yang bermukim dikawasan tersebut 80 % bermatapencaharian sebagai nelayan atau petambak. Pada kawasan tersebut masih terdapat beberapa rumah yangdikategorikan tidak layak huni dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Dinas Sosial layak untukdilakukan program bedah rumah. Program bedah rumah yang dinamakan Bantuan Rumah Swadaya (BSPS)merupakan salah satu program Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR dalam menyelesaikanmasalah rumah tidak layak huni atau lebih dikenal sebagai program bedah rumah. Bentuk program ini,meliputi peningkatan kualitas rumah dan pembangunan baru dilihat dari kualitas atap, lantai dan dindingrumah untuk dapat memenuhi syarat kesehatan, keselamatan dan kenyamanan.Berdasarkan analisis situasi dilapangan dan hasil diskusi dengan masyarakat dan pihak mitra, makapermasalahan utama dirumuskan sebagai berikut :

1. Terdapat rumah tidak layak huni yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh dinas sosial dankementerian perumahan dan permukiman yang perlu perbaikan.

2. Salah satu upaya untuk mendukung pelaksanaan pengentasan kemiskinan adalah perbaikan rumahtidak layak huni menjadi rumah layak huni melalui bedah rumah.

3. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah keterampilan dalam penerapan subsidi silang untukmemampukan masyarakat dalam pengadaan rumah sendiri ( swakarya) melalui penggalangan sumberdaya dari pelaku yang terlibat.Berdasarkan uraian di atas maka solusi alternatif untuk mengatasi hal ini adalah melakukan bedah

rumah dengan menyiapkan material yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi rumah tidak layak huni tersebutserta keterampilan pemilik rumah dalam melaksanakan bedah rumah pada rumah mereka sendiri.Metode kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :

1. Melakukan koordinasi dengan pemilik rumah, dalam hal ini mitra dari desa binaan untuk mendatakondisi yang ada pada rumah yang akan dibedah dengan mendokumentasikan dan mengukur sertamenghitung volume .

2. Tim Pengabdian kepada Masyarakat dan mitra kerja bekerjasama dalam rangka sosialisasi program inikepada mitra. Memberi penjelasan kepada mitra mengenai apa tujuan dan manfaat kegiatan bedahrumah, termasuk proses pelaksanaan yang akan dilakukan oleh mitra.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh mitra adalah :Memiliki KTP/identitas diri yang berlaku; Kepala keluarga /anggota keluarga tidak mempunyaisumber mata pencaharian atau mempunyai mata pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhanpokok yang layak bagi kemanusiaan;Kehidupan sehari-hari masih memerlukan bantuan pangan untuk

1 Koresponding : Mardiana Amir, Telp 081316118111, [email protected]

Page 58: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.273-276) 978-602-60766-2-5

274

penduduk miskin seperti zakat dan raskin; Tidak memiliki asset lain apabila dijual tidak cukup untukmembiayai kebutuhan hidup anggota keluarga selama 3 bulan kecuali tanah dan rumah yangditempati; Memiliki rumah di atas tanah milik sendiri yang dibuktikan dengan sertifikat atau girikatau ada surat keterangan kepemilikan dari kelurahan /desa atas status tanah ; Rumah yang dimilikidan ditempati adalah rumah tidak layak huni yang tidak memenuhi syarat kesehatan, keamanan dansosial, dengan kondisi sebagai berikut :a. Tidak permanen dan / atau rusak; b. Dinding dan atap dibuat dari bahan yang mudah rusak/lapuk,seperti : papan, ilalang, bamboo yang dianyam/gedeg, dsb; c. Dinding dan atap sudah rusak sehinggamembahayakan, mengganggu keselamatan penghuninya; d. Lantai tanah/semen dalam kondisi rusak;e. Diutamakan rumah tidak memiliki fasilitas kamar mandi, cuci dan kakus.

2. METODE PELAKSANAAN PENGABDIANBerdasarkan uraian di atas maka solusi alternatif untuk mengatasi hal ini adalah melakukan bedah rumah

dengan menyiapkan material yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi rumah tidak layak huni tersebut sertaketerampilan pemilik rumah dalam melaksanakan bedah rumah pada rumah mereka sendiri.Metode kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :

1. Melakukan koordinasi dengan pemilik rumah, dalam hal ini mitra dari desa binaan untuk mendatakondisi yang ada pada rumah yang akan dibedah dengan mendokumentasikan dan mengukur sertamenghitung volume .

2. Tim Pengabdian kepada Masyarakat dan mitra kerja bekerjasama dalam rangka sosialisasi program inikepada mitra. Memberi penjelasan kepada mitra mengenai apa tujuan dan manfaat kegiatan bedahrumah, termasuk proses pelaksanaan yang akan dilakukan oleh mitra.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh mitra adalah :Memiliki KTP/identitas diri yang berlaku; Kepala keluarga /anggota keluarga tidak mempunyaisumber mata pencaharian atau mempunyai mata pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhanpokok yang layak bagi kemanusiaan;Kehidupan sehari-hari masih memerlukan bantuan pangan untukpenduduk miskin seperti zakat dan raskin; Tidak memiliki asset lain apabila dijual tidak cukup untukmembiayai kebutuhan hidup anggota keluarga selama 3 bulan kecuali tanah dan rumah yangditempati; Memiliki rumah di atas tanah milik sendiri yang dibuktikan dengan sertifikat atau girikatau ada surat keterangan kepemilikan dari kelurahan /desa atas status tanah ; Rumah yang dimilikidan ditempati adalah rumah tidak layak huni yang tidak memenuhi syarat kesehatan, keamanan dansosial, dengan kondisi sebagai berikut :a. Tidak permanen dan / atau rusak; b. Dinding dan atap dibuat dari bahan yang mudah rusak/lapuk,seperti : papan, ilalang, bamboo yang dianyam/gedeg, dsb; c. Dinding dan atap sudah rusak sehinggamembahayakan, mengganggu keselamatan penghuninya; d. Lantai tanah/semen dalam kondisi rusak;e. Diutamakan rumah tidak memiliki fasilitas kamar mandi, cuci dan kakus.

Gambaran Ipteks yang akan ditransfer kepada mitra

Page 59: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.273-276) 978-602-60766-2-5

275

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bedah rumah dilaksanakan dengan membuat pondasi setempat sesusai dengan luas tanah yang dimiliki olehDg Saing selaku masyarakat penerima bantuan. Serta adanya material seng yang menutup atap dan dindingrumah penemrima bantuan.Luaran kegiatan yang akan dihasilkan adalah berupa :

1. Terjadi peningkatan kondisi rumah dari rumah tidak layak huni menjad rumah layak huni.2. Adanya hasil fisik dari bedah rumah3. Adanya penerapan subsidi silang dalam memampukan masyarakat dalam pengadaan rumah sendiri

(swakarya) berupa keterampilan melaksanakan pembangunan rumah.4. Artikel Ilmiah Pengabdian pada masyarakat

Kondisi tampak depan rumah sebelum bedah rumah Kondisi tampak samping rumah sebelum bedah rumah

Proses pelaksanaan bedah rumah Proses pelaksanaan bedah rumah

Page 60: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.273-276) 978-602-60766-2-5

276

Kondisi tampak depan rumah Kondisi tampak samping rumahsetelah bedah rumah setelah bedah rumah

4. KESIMPULANUkuran rumah berubah dari semula 4 x 4 m2 menjadi ukuran 5 x 6 m2 perubahan pada gambar denah

rumah karena menyesuaikan ukuran tanah dan besar biaya yang ada,pembuatan pondasi pada batas tanah.Perbaikan rumah bapak Dg Saing melalui program bedah rumah telah rampung dengan rincian : 1

ruang tamu, 1 kamar tidur , 1 kamar dapur dan 1 kamar mandi/WC ( semula tidak ada ) dengan dnding danatap dari seng, serta adanya pondasi batu gunung sebagai batas tanah yang sesuai dengan permintaan daribapak Dg Saing.

Rumah milik bapak Dg Saing menjadi rumah yang sehat dan layak huni dengan penerangan listrikdengan daya 450 Watt.

5. DAFTAR PUSTAKA

Budiharjo, Eko. 1997. Sejumlah Masalah Permukiman Perkotaan.Bandung: Alumni.Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal. 2006. Panduan Pelaksanaan Peremajaan Kawasan Permukian Kota.

Dirjen Cipta Karya.Dinas Sosial, Galeri Dinas Sosial, diakses tanggal 27 Februari 2017.Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal. 2006. Daftar Harga bahan dan Upah Kerja. Dirjen Cipta Karya.Hendrianto. 1997. Model Pembangunan Perumahan dalam peremajaan Permukiman Kumuh.Heryati. 2008. Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh Kota Gorontalo. Makalah disajikan dalam Seminar hasil

Identifikasi Lokasi dan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Kota Gorontalo,Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya, Gorontalo 6 Januari. Sastra, S. Marlin, E. 2005.

Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Yogyakarta: Andi

6. UCAPAN TERIMA KASIHTerima kasih dihaturkan kepada kementerian ristekdikti atas bantuan dana yang diberikan kepada pihakPoliteknik Negeri Ujung Pandang sehingga pengabdian ini dapat dibiayai dari dana rutin.

Page 61: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2017 (pp.277-282) 978-602-60766-2-5

277

PENERAPAN IPTEK PENJERNIHAN AIR BAGI MASYARAKAT PENGGUNA AIRIRIGASI UNTUK RUMAH TANGGA

Makhrani11), Abdul Hayat Kasim2)

1,2Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin

ABSTRACTPallawa Village is one of the villages within Bone Regency of South Sulawesi Province which is located

approximately 130 km from Makassar City. The village is located in a highland area making it difficult to get wellwater, but the village is flooded by irrigation from unyi dams for irrigation purposes in Soppeng Regency. The existenceof the irrigation provides multifunctional benefits to the community, in addition to being utilized as irrigation,microhydro source, also a major source for the water needs for the community in Pallawa Village. But the problem isthe cleanliness and clarity of irrigation water both in the rainy season and in the dry season. Related to this problem, thepurpose of this activity of IbM is to help people utilizing Unyi irrigation water for household needs to get better qualitywater in terms of hygiene and meet health standards, thereby increasing the comfort and health of the community. Thetargets to be achieved are to provide solutions to the provision of clean and healthy water and increase understanding ofthe importance of maintaining environmental hygiene, especially in Unyi irrigation flow. To achieve these targets, thefollowing methods are used: 1) Physical installation of water purification to produce better quality water, 2) Providetraining on how to make water purification installation simple, and 3) Provide counseling about the importance ofmaintaining cleanliness of the environment. It is hoped that this IbM program can provide solutions to the problem ofproviding clean and healthy water for daily needs, as well as increasing community knowledge about water purificationtechnology and increasing understanding of the importance of maintaining cleanliness of the environment.

Keywords: Irrigation Flow, Purifying Water, Clean Water, Environmental Health.

1. PENDAHULUANDesa Pallawa merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah Kabupaten Bone, yang terletak

kurang lebih sekitar 130 km dari Kota Makassar, atau sekitar 40 km dari Kota Watampone Kabupaten Bonedan 40 km dari kota Kabupaten Soppeng. Desa tersebut terletak di daerah dataran tinggi sehingga sulit untukmendapatkan air sumur. Namun kelebihan daerah tersebut karena dilalui oleh aliran irigasi dari bendunganUnyi untuk keperluan pengairan sawah yang terdapat di Kabupaten Soppeng. Pada aliran irigasi tersebutterdapat potensi mikrohidro yang telah dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik skala mikro. PembangkitListrik Tenaga Mikrohidro ini dibuat pada tahun 2010 dengan kapasitas 10 kW yang dapat melayani sekitar27 rumah tangga (KK) dan satu buah mesjid. PLTMH tersebut mulai beroperasi pada bulan Juni 2010 denganpemanfaatan utama untuk penerangan dan keperluan rumah tangga lainnya seperti kebutuhan home industry(pertukangan kayu dan perbengkelan). Selama PLTMH tersebut beroperasi, masyarakat telah memperolehbanyak manfaat.

Pemanfaatan pembangkit listrik tersebut merupakan salah satu manfaat dari keberadaan aliran irigasiUnyi yang memang memberikan manfaat yang multifungsi bagi masyarakat. Selain dimanfaatkan sebagaipengairan, sebagai sumber mikrohidro, juga menjadi sumber utama untuk kebutuhan air bagi masyarakat diDesa Pallawa. Namun yang menjadi masalah adalah kebersihan dan kejernihan air irigasi tersebut terutamapada musim hujan. Ketika musim hujan masyarakat sulit memperoleh air bersih karena pada musim hujan airaliran irigasi tercemar oleh limbah dari permukaan tanah yang menyebabkan berkurangnya kualitas airkarena terjadi perubahan warna (keruh), rasa, dan bau yang menunjukkan bahwa air tersebut tercemar yangdapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat ( Syahril dan Masriyatno, 2007). Akibatnya masyarakat padakondisi tersebut sulit untuk memperoleh air bersih untuk dikonsumsi, mandi dan cuci. Ketika musimkemarau, irigasi tersebut masih sering tercemar oleh limbah berupa kotoran dan sampah rumah tangga yangdibuang oleh masyarakat setempat. Pencemaran air tersebut juga berasal dari limbah detergen yangdigunakan oleh masyarakat ketika mencuci pakaian di aliran irigasi seperti yang terlihat pada Gambar 1berikut ini.

1Korespondensi Penulis : Makhrani, Telp 82349114317, [email protected]

Page 62: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2017 (pp.277-282) 978-602-60766-2-5

278

Gambar 1. Pemanfaatan air pengairan untuk kebutuhan rumah tangga di Desa Pallawa

Masyarakat menyadari bahwa air kotor dapat membahayakan bagi kesehatan dan keselamatanmanusia, yang dapat membawa wabah penyakit, seperti kolera, kurap, kudis, diare/disentri dan tipus yangmerupakan penyakit yang timbul dari air kotor yang tetap dikonsumsi tanpa pengolahan yang lebih lanjut.Menurut masyarakat setempat, air irigasi sering tercemar disebabkan masih banyaknya masyarakat yang sukamembuang limbah ke sungai. Untuk mengatasi permasalahan air kotor dapat dilakukan dengan penyaringanair dengan menggunakan metode penjernihan air secara fisik atau filtrasi. Sistem penyaringan ini diharapkandapat menghasilkan air yang memenuhi standar air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari serta memenuhi standar kesehatan untuk dikonsumsi oleh masyarakat di daerah aliran irigasi(Soehartono, 2014). Dengan proses penjernihan akan diperoleh air bersih yang dapat diambil langsung olehmasyarakat untuk kebutuhan sehari-hari ( Banu Adhibaswara dkk., 2011).

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka solusi yang ditawarkan untuk mengatasinya adalah sebagaiberikut :1. Untuk menangani masalah kekeruhan air pada saat musim hujan, yaitu melakukan penerapan teknologi

tepat guna dengan menggunakan instalasi penyaringan air secara fisik. Sistem penyaringan air yang akanditerapkan didesain secara sederhana dan mudah diterapkan serta memanfaatkan bahan baku yang tersediadi masyarakat. Dengan demikian masyarakat bisa mengembangkan dan mudah memperoleh bahan baku.Bahan- bahan penyaring berfungsi untuk menyerap berbagai kotoran, zat kimia, dan polutan lain yangada pada air. Bahan penyaring yang digunakan adalah arang, kerikil ukuran besar, krikil ukuran kecil,pasir, ijuk, dan jerami dengan susunan dan ketebalan sebagaimana disajikan pada Gambar berikut.

Gambar 2 Alat penjernihan air dengan metode fisikKeterangan Gambar :ASP = Air dari saluran pengairanP = Pompa air untuk menaikkan air dari ASP ke TABTAB = Tangki penampungan air untuk disaring dalam TBPTBP = Bahan-bahan (material) saringanAB = Air Bersih/Jernih untuk bahan baku Air Minum (siap dimasak)

2. Untuk mengatasi pencemaran air yang disebabkan oleh sampah dan kotoran yaitu dengan pemasanganpenghalang sampah dan kotoran sedangkan penyuluhan dilakukan untuk mencegah kebiasaan

TBP

Page 63: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2017 (pp.277-282) 978-602-60766-2-5

279

membuang sampah ke dalam aliran irigasi dan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjagakebersihan lingkungan.

2. METODOLOGIMetode yang dilakukan untuk memberikan solusi terhadap penanganan masalah dilakukan

berdasarkan metode penjernihan air yang telah diterapkan sebelumnya oleh Endarko, dkk (2013) dan Nico(2014). Adapun langkah-langkah yang dilakukan seperti diuraikan berikut ini.

2.1. Metode Pembuatan dan Pemasangan Instalasi Penjernih AirMetode pembuatan dan pemasangan instalasi penjernihan air dilakukan dengan tahapan sebagai

berikut :a. Membuat desain instalasi alat penjernihan air secara sederhana dan praktis. Spesifikasi unit instalasi

pengolahan dan penjernihan air sistem konvensional mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI6773:2008) yang telah digunakan oleh masyarakat secara luas, baik kriteria, teknik pengolahan maupunbahan baku yang digunakan (Badan Standardisasi Nasional, 2008).

b. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat unit instalasi penjernihan air.c. Membuat dan memasang instalasi penjernihan air pada tempat atau lokasi yang telah ditentukan.d. Memberikan pelatihan dan penyuluhan tentang cara membuat alat penjernih air, keuntungan dan manfaat

menggunakan alat penjernihan air. Targetnya, mitra dan masyarakat mampu membuat alat penjerni air dandapat mengembangkan pada setiap rumah tangga.

e. Memperkenalkan material yang terdapat disekitar lokasi mitra yang dapat digunakan untuk penyaringandan penjernihan air secara sederhana, serta menjelaskan fungsi dari setiap bahan atau material tersebut.

f. Memberikan dan memperkenalkan contoh-contoh cara menginstalasi alat penjernih air.g. Menjelaskan cara-cara perawatan dan membersihkan alat penyaring.

2.2. Metode Penanganan Pencemaran Air yang Disebabkan oleh Sampah, Kotoran, Dan DetergenPenanganan pencemaran air yang disebabkan oleh sampah, kotoran, dan detergen dilakukan dengan

pemasangan penghalang sampah pada bagian tertentu dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat desatentang kebersihan lingkungan terutama kebersihan aliran irigasi yang airnya dimanfaatkan juga untukkebutuhan sehari-hari. Selain hal tersebut, diberikan pula penyuluhan tentang air yang memenuhi syaratkesehatan dari segi kualitas maupun kuantitasnya dan dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.Dalam hal ini diperkenalkan 279kriteria air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari berdasarkanstandar baku air untuk kebutuhan rumah tangga (Alfian Putra, Ridwan, Muhammad Nasir, 2015).

3. HASIL DAN PEMBAHASANPelaksanaan pengabdian program IbM ini disambut baik oleh Kepala Desa dan anggota masyarakat

setempat. Pada gambar berikut nampak Kepala Desa Pallawa bersama dengan Ketua Tim IbM dan beberapatokoh Masyarakat pada saat kunjungan pendahuluan untuk menjelaskan maksud dari kegiatan pengabdianini.

Gambar 3 Kepala Desa Pallawa dan anggota masyarakat bersama dengan Ketua Tim

Adapun hasil yang telah dicapai dari rangkaian kegiatan program IbM bagi masyarakat pengguna airirigasi untuk rumah tangga di Kabupaten Bone, sebagaimana yang diuraikan berikut ini :

3.1. Pembuatan instrumen penjernihan air

Page 64: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2017 (pp.277-282) 978-602-60766-2-5

280

Alat penjernihan air yang telah diterapkan dirancang dengan memperhatikan kebutuhan dan kondisimasyarakat terutama dalam hal ketersediaan material penjernih air. Alat tersebut terdiri dari 2 bakpenampungan yang diletakkan secara bertingkat pada rangka besi yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhandan diletakkan pada halaman rumah atau tempat yang mudah dijangkau. Selain itu, dilengkapi juga denganmesin pompa air untuk menghisap air irigasi masuk ke dalam bak penampungan air baku. Pompa air inidipasang di dekat aliran irigasi dengan tujuan supaya bisa maksimal dalam memompa air ke dalam bak.Pompa air ini juga diberi penutup dan pengaman agar tidak sering basah jika hujan dan tidak mudah dicurioleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Gambar 4 Pembuatan Komponen Alat Penjernih air

Bak penampungan air masing-masing berkapasitas 700 liter untuk bak penampungan air baku yangditempatkan pada bagian atas dan 350 liter untuk bak penjernihan air yang di tempatkan dibawah. Alat yangtelah dibuat diantar langsung oleh tim pengabdian ke lokasi di Desa Pallawa, Kecamatan Tellu Limpoe,Kabupaten Bone, dengan menggunakan mobil bak terbuka. Di lokasi pengabdian, tim menyerahkan alatkepada anggota masyarakat mitra dan dibantu oleh anggota masyarakat mitra secara bergotong royongmenurunkan alat dari mobil dan melakukan instalasi komponen alat penjernihan air. Berikut adalah gambardari kegiatan tersebut.

Gambar 5 Komponen alat penjernih air tampak di atas mobil pada saat di antar ke lokasi

Pemasangan dan instalasi alat penjernihan air dilakukan bersama dengan anggota masyarakat.Sebelum dipasang, maka terlebih dahulu diisi dengan material penjernih air dengan komposisi dan susunanseperti yg terdapat pada Gambar 2. Setelah diisi kemudian diletakkan di rangka besi yang telah tersedia danselanjutnya melakukan penyambungan pipa, pemasangan kran dan pompa air. Berikut adalah gambarkegiatan pemasangan dan instalasi sambungan pipa.

Page 65: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2017 (pp.277-282) 978-602-60766-2-5

281

Gambar 6. Kegiatan pemasangan dan instalasi pipa dan Alat penjernihan air yang sudah terpasang dihalaman rumah warga

Adapun disela-sela kegiatan pemasangan dan instalasi, turut dijelaskan tentang manfaat, perawatanyang meliputi cara penggantian dan pembersihan alat serta material-material yang dapat digunakan sebagaibahan penjernih air. Pada gambar di bawah ini nampak sekelompok ibu-ibu antusias mendengarkanpenjelasan tentang pentingnya air bersih untuk konsumsi sehari-hari serta beberapa hal yang berkaitandengan lingkungan yang sehat.

3.2. Penanganan Pencemaran Air yang Disebabkan oleh Sampah dan KotoranPenanganan sampah atau kotoran yang masuk ke dalam aliran irigasi Unyi dilakukan dengan

memperbaiki saringan yang berfungsi sebagai penghambat dari sampah atau kotoran yang masuk. Saringanini dibuat oleh masyarakat didampingi oleh Tim dengan menggunakan bahan seperti bambu, kayu dan rang.Saringan tersebut dipasang pada salah satu titik sebelum lokasi dimana aliran dimanfaatkan oleh masyarakatuntuk keperluan mandi dan cuci. Berikut adalah gambaran pemasangan saringan sampah pada bagian darialiran irigasi.

Gambar 7. Pemasangan saringan sampah (A) Bagian atas saluran (B) Bagian bawah saluran

3.3. Penyuluhan Tentang Kebersihan dan Kesehatan LingkunganSelain beberapa kegiatan seperti yang telah diuraikan di atas, diberikan juga edukasi tentang

kesehatan lingkungan dengan jalan memberikan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan, manfaat danefek negatif dari penggunaan air kotor terutama untuk keperluan rumah tangga, beberapa metode penjernihanair secara sederhana serta karakteristik air yang memenuhi syarat kesehatan. Selain itu disampaikan pula carapemeliharaan alat. Penyuluhan ini dilakukan di Mesjid Desa Pallawa. Dalam penyuluhan ini tampak antusiaspeserta mendengarkan materi penyuluhan yang disampaikan oleh Tim Pelaksana. Setelah penyuluhandiberikan, beberapa anggotan masyarakat diberikan kesempatan untuk mengajukan beberapa pertanyaankepada Tim pelaksana. Hal ini dapat dilihat pada Gambar berikut :

A B

Page 66: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2017 (pp.277-282) 978-602-60766-2-5

282

Gambar 8. Penyuluhan oleh Tim Pelaksana kepada kelompok masyarakat Desa Pallawa

Demikian rangkaian kegiatan yang telah dilakukan dengan harapan semoga dapat dimanfaatkanseterusnya dengan baik oleh masyarakat. Disamping itu, dengan pengetahuan yang telah diberikan tentangteknologi penjernihan air diharapkan pula masyarakat dapat membuat dan mengembangkan alat penjernihanair secara swadaya.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KesimpulanPenerapan teknologi penjernihan air sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa khususnya yang

memanfaatkan saluran air seperti sungai, aliran irigasi ataupun sumur dangkal yang kualitas airnya masihburuk terutama dalam hal tingkat kekeruhan yang masih tinggi. Di samping itu peningkatan pemahamantentang kebersihan dan kesehatan lingkungan juga merupakan hal yang penting dan sangat dibutuhkan olehmasyarakat desa. Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari pemanfaatan alat penjernihan air olehmasyarakat. Selain itu, dapat pula dilihat dari antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.

4.2. SaranKeberlanjutan dari kegiatan semacam ini sangat penting dilakukan diberbagai tempat terutama didesa

terpencil agar bisa meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa.

5. DAFTAR PUSTAKA

Alfian Putra, Ridwan,Muhammad Nasir, 2015. Rancang Bangun Alat Penjernihan Air Gambut Menjadi Air Bersih,Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Email: [email protected] (diakses 2015).

Badan Standardisasi Nasional, 2008. Spesifikasi Unit Paket Instalasi Pengolahan Air. SNI 6773:2008.Banu Adhibaswara, Indah Prasetiya Rin, Muhammad Nico, Zara Muzdalifah, 2011. Pengelolaan Air Secara Ekonomis

Dengan Penggunaan Tanggul Batang Kelapa Serta Penjernih Air Alami. Proceeding PESAT (Psikologi,Ekonomi, Sastra, Arsitektur dan Sipil), Vol.4 Oktober 2011, ISSN:1858-2559, Universitas Gunadarma- Depok,Jawa Barat 16424.

Endarko, Triswantoro Putro, Nike Ika Nuzula, Nuning Armawati, Adi Wardana, Agus Rubiyanto dan Melania SMuntini, 2013. Rancang Bangun Sistem Penjernihan Dan Dekontaminasi Air Sungai Berbasis Biosand FilterDan Lampu Ultraviolet. Berkala Fisika ISSN : 1410 – 9662, Vol. 16, No. 3, Juli 2013, hal 75 – 84.

Jumriah, 2011. Penjernihan Air Sungai Menjadi Air Bersih dengan Elektrokoagulasi di Desa Air Hitam KabupatenLabuhan Batu Utara. Skripsi, Universitas Sumatera Utara.

Nico, 2014. Model Sistem dan Teknik Penjernihan Air Sederhana. http://www.nicofilter.co.id/sistem-dan-teknik-penjernihan-air-sederhana.html.

Syahrir dan Masriyatno, 2007. Penjernihan Air. Team members of Oasen dan Team members of training centre PDAMPontianak.

Soehartono, 2014. Penjernihan Air dengan Saringan Pasir dan Desinfektan Alami.

6. UCAPAN TERIMAKASIHTerima kasih kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi khususnya kepada

Direktorat Riset dan Pengabdian Pada Masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dana kepadakami.

Page 67: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.283-284) 978-602-60766-2-5

283

PENINGKATAN KUALITAS WILAYAH PESISIR MELALUI KEGIATAN KKN-PPMKABUPATEN WAJO

Ishak1), Taufiq Natsir2)

1),2) Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

KKN-PPM program aims to enhance quality of life people who live around coastal Tempe lake Wajo regency byapplication of appropriate technology such as water treatment system,fishing processing training (shreddedfish,nugget,smoke fish,and biscuit),utilization of plastic waste to be souvenir.KKN-PPM program at the end can upliftthe quality of life and economic community.Method which is used at this activity are training, companion, discussion,talk and demo.This program involve partner institution,Wajo government, and local figure at Tanasitolo distric alsoundergraduate student doing community service program.Results of this activity are apllied simple water treatment tocommunity,fish product diverse and smoke fish technology.Finally, by KKN-PPM program the quality of coastal tempelake wajo regency become better and prosperous.

Keywords: water treatment,fish processing,quality of life

1. PENDAHULUANMasyarakat wilayah pesisir Danau Tempe Kabupaten Wajo mempunyai masalah kondisi lingkungan,

seperti sulitnya mendapatkan air bersih, ekosistem perairan yang tercemar, kurang jamban keluarga yanglayak, limbah rumah tangga yang dibuang begitu saja atau langsung ke saluran drainase atau sungai/danau,dan bahkan sebagian masyarakat dibuang begitu saja di sekitar lingkungan sungai dan rumahnya.

Situasi yang dihadapi masyarakat di wilayah pesisir Danau Tempe lambat laun menyebabkanpendangkalan muka air danau dan menyebabkan berkembangnya tumbuhan eceng gondok yang menutupipermukaan danau sehingga mengurangi keindahan danau. Banyaknya sampah yang dibiarkan bertumpuk dipinggir danau dan dibiarkan masuk ke danau menjadi sumber pencemaran. Jika ini terus dibiarkan, makakepunahan berbagai jenis ikan yang ada secara perlahan akan terjadi, dengan demikian perlu penanganansesegera mungkin termasuk pembinaan masyarakat dalam menjaga lingkungan secara berkelanjutan.

Permasalahan lain yang sangat dirasakan masyarakat adalah masalah air yang dikomsumsi untukmandi, cuci, bahkan digunakan untuk keperluan memasak adalah air sungai. Air sungai yang ada tidak layakkomsumsi, karena airnya keruh dan belum adanya sistem penjernihan air yang memadai, sehingga perlumendapat perhatian serius.

Berdasarkan potensi unggulan dan uraian permasalahan yang dihadapi, maka identifikasi danrumusan potensi/masalah utama terkait dengan keadaan yang ingin diperbaiki melalui Program KKN-PPMadalah sebagai berikut:

1. Melimpahnya ikan tawar dan rendahnya harga jual membuat para nelayan tidak dapat meningkatkanpendapatan keluarga, sehingga perlu upaya diversifikasi olahan ikan, perbaikan dalam pemasaran danpengolahan pasca panen.

2. Kesuliatan air bersih perlu secepatnya dilakukan upaya penerapan teknologi penjernihan air untukkebutuhan sehari-hari.

3. Permasalahan limbah rumah tangga dengan mengupayakan sistem daur ulang atau dikenal denganistilah 3R, serta penyuluhan tentang sanitasi lingkungan.

4. Sumberdaya manusia dalam hal ini remaja putra putri putus sekolah perlu diberdayakan denganmemberikan keterampilan wirausaha dalam bentuk keterampilan mengolah limbah plastic menjadibunga hias.Kegiatan KKN-PPM pada akhirnya dapat merubah cara pandang masyarakat untuk mengoptimalkan

potensi lokal yang ada dengan memperkenalkan beberapa teknologi sederhana dan tepat guna berkaitanpengolahan pasca panen dan perbaikan lingkungan, perbaikan lingkungan, serta peningkatan keterampilanmasyarakat dalam membuka wirausaha baru.

1 Koresponding : Ishak, Telp 08114111143, [email protected]

Page 68: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.283-284) 978-602-60766-2-5

284

2. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat sasaran dalam kegiatanKKN PPM di Kabupaten Wajo adalah:

1. Melakukan pelatihan tentang Pengolahan ikan tawar (ikan gabus, ikan nila, ikan lele dll) menjadiberbagai produk olahan seperti nuget, abon, ikan asap, dan biskuit ikan

2. Pembinaan kelompok nelayan dalam melakukan wirausaha berbagai olahan ikan tawar dengan perbaikanproduksi, pengelolaaan keuangan, kemasan produk dan pemasaran.

3. Pembuatan sistem penjernihan air dengan teknologi sederhana sistem pengendapan dan saringan4. Pembinaan kelompok nelayan/masyarakat dengan memberikan keterampilan 3R dan kerajinan tangan

dari limbah plastik menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomi5. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dengan

memberikan penyuluhan tentang kesehatan dan sanitasi lingkungan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan luaran yang di capai dalam kegiatan KKN-PPM ini sebagai berikut:

1. Masyarakat memiliki keterampilan dalam membuat Produk olahan ikan seperti: nuget, abon, ikanasap bernilai ekonomi dengan kemasan yang siap dipasarkan.

2. Masyarakat mampu membuat sistem penjernihan air dengan teknologi sederhana model saringan3. Teknologi Pengasapan ikan yang ramah lingkungan4. Terbentuknya wirausaha keraj inan tangan memanfaatkan l imbah plast ik.5. Terciptanya lingkungan pesisir yang berwawasan lingkungan dan berkualitas.

4. KESIMPULAN

Kegiatan pengabdian KKN-PPM yang dilakukan mampu memberikan pengetahuan dan membuka wawasanmasyarakat akan aneka produk olahan ikan yang bernilai ekonomi serta menumbuhkan kesadaran akanpentingnya melestarikan lingkungan. Masyarakat yang telah melaksanakan pelatihan dapat menerapkan ilmuyang diperoleh dari kegiatan ini sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan lingkungannya.

5. DAFTAR PUSTAKA

Abuccel, K. Dkk. 2009. Ilmu Pangan. (Departemen Of Education And Culture Direktorat Jeneral Of HaigherEducation) Jakarta: Universitas Indonesia.Anonim. 2009. Kumpulan Teknik Penyaringan Air. http://www.airnyaya.co.id/Diakses tanggal 10 April 2015.Muhammad Hamzah Wacik. 2000. Bina Busana. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Moekijat. 1991. Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung. Mandar majuSuharyadi, 2012. Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Salemba

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih kepada DITLITABMAS DIKTI atas dana yang diberikan sehingga kegiatan PPM inidapat dilaksanakan, juga kepada mitra yaitu Kelompok nelayan dan ibu-ibu di kecamatan Tanasitolo ataskerjasamanya dalam kegiatan PPM ini, serta Pemerintah Kabupaten Wajo yang memberikan izin untukmelaksanakan kegiatan di daerah tersebut, dan LPPM Universitas Negeri Makassar(UNM) atas bimbingandan arahannya selama pelaksanaan kegiatan tersebut.

Page 69: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.285-287) 978-602-60766-2-5

285

IBM KELOMPOK USAHA PANGAN LOKAL ANABANUA KABUPATEN WAJO

Irwan Paserangi1), Yanti2)

1),2)Dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Fajar, Makassar

ABSTRACT

The making still uses conventional means, especially in the case of cutting and slicing. Process of chips is still not inaccordance with the needs of the desired Process of chips is still not in accordance with the desired needs, it is necessaryto design a chips cutting machine that can cut or slice evenly and thin that will produce chips that taste tasty andcrunchy. Partners in this activity are Partners 1 business group "Salsa" and partner 2 group "Gratitude" which is locatedin Anabanua, Wajo Regency. The purpose of this Activity is to assist partners in performing the process of slicing chipsusing a fast and safe cutting machine, as well as improving the product and quality, and providing a savory and crunchytaste. So get better results. This activity is held for 8 (eight) months. Methods of implementation are educationalmethods, production training methods, business management training, tool usage and assistance. The output targets ofthis activity are the result of: a) Crispy, nutritious, nutritious food processed chips, banana slicing machine, chips dryeroven, management improvement and marketing.

Keywords : Banana chips, tubers, slicer, dryer oven

1. PENDAHULUANKeripik adalah jenis pangan yang digemari di Indonesia.Berbagai kalangan menyukai jenis pangan

ini baik golongan rendah maupun golongan yang tinggi. Keripik sangat beragam dalam bentuk, ukuran, bau,warna, rasa, kerenyahan, ketebalan dan nilai gizinya. Perbedaan ini bisa disebabkan pengaruh budaya daerahpenghasil keripik, bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan serta alat dan cara pengolahannya.Komposisi bahan sendiri beserta pengolahannya akan sangat mempengaruhi kualitas kerupuk, dimanakomposisi bahan ini juga mempengaruhi pengembangan pada keripik tersebut (Anonim, 2011B).

Permintaan pasar terhadap bahan pangan tidak akan pernah sepi, salah satunya permintaan pasarterhadap kerupuk masih tinggi. Dengan banyaknya permintaan pasar terhadap keripik, semakin banyakindustri kerupuk baru berskala rumah tangga.Dengan demikian semakin tinggi persaingan pasar terhadapkeripik.Sedangkan industri rumah tangga memiliki beberapa keterbatasan seperti keterbatasan modal, jeniskeripik yang diproduksi, skala produksi, lama produksi dan pemasaran produk (Anonim, 2011A).

Adapun gambaran usaha kedua mitra tersebut dapat dilihat pada table 1 berikut.Mitra Mitra 1 Mitra 2Nama Pemilik Syahran H.HusainMulai operasi 2003 2004Modal awal Rp. 2.500.000,- Rp. 3.000.000,-

Tenaga kerja3 orang (1 laki-laki dan 2perempuan)

4 orang (2 laki-laki dan 2perempuan)

ProdukKripik singkong, kripik pisang,dan umbi-umbian

Kripik singkong, kripik pisang,dan umbi-umbian

Sifat Manajemen Kekeluargaan KekeluargaanPeralatan Manual Manual

Sember bahan bakuKec.Maniangpajo, Kec.Belawadan beli di pasar

Kec.Maniangpajo, Kec.Gilirengdan beli dipasar

Proses produksi Konvensional KonvensionalNama produk/label Belum ada Belum adaPemasukan perbulan Rp. 9.500.000 Rp. 11.300.000

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan oleh Tim IbM diketahui bahwa masih terdapat

1 Koresponding : Irwan Paserangi, Telp 085242729666, [email protected]

Page 70: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.285-287) 978-602-60766-2-5

286

beberapa kelemahan pada produk keripik yang diproduksi oleh kedua mitra. Permasalahan tersebutdiantaranya adalah produk keripik yang dihasilkan: (1) tidak masak secara merata; (2) kerenyahannya tidakmaksimal; dan (3) daya tahannya tidak terlalu lama (5 bulan).

Tidak meratanya tingkat kematangan produk keripik disebabkan karena tidak homogennya ketebalanirisan bahan baku pisang, ares, gadung dan juga garut. Proses pengirisan selama ini masih mengandalkan caramanual menggunakan pisau, sehingga kontrol terhadap ketebalan irisan bahan baku pada tahapan ini menjadisusah untuk dilakukan, yang pada akhirnya akan memakan banyak waktu produksi (Jafar, 2011).

Selain kelemahan pada teknologi produksi, kelemahan pada pemasaran produk aneka produk keripikmitra juga menjadi salah satu fokus kegiatan ini.Selama ini, untuk pemasaran produknya hanyamengandalkan promosi “dari mulut ke mulut”, dan media penitipan.Hal ini dirasa masih kurang optimal,mengingat pemasaran seperti ini hanya bersifat lokal (setempat) dan kurang dapat menjangkau calon-calonkonsumen dari seluruh nusantara (Yumanda, 2009).Dengan sistem pemasaran yang seperti ini, sudah hamperbisa dipastikan bahwa penjualan produk-produk tersebut menjadi tidak optimal. Oleh karena itu, diperlukansuatu upaya terobosan dalam bidang pemasaran, yaitu melalui kerjasama dengan Toko oleh-oleh yang ada diKota Wajo, kota sekitarnya, dan Kota Soppeng sebagai pusat kunjungan dari berbagai daerah. Selain itu, jugadiikutkan dalam pameran-pameran yang sering diadakan oleh Pemda Kabupaten Wajo dan Pemda SulawesiSelatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya.

Pengembangan pemasaran juga dilakukan melalui upaya pembenahan kemasan, dengan desain yangmenarik dan informatif. Pengelolaan usaha yang masih menggunakan metode kekeluargaan, tanpa adanyamanajemen yang baku. Pengelolaan keuangan dilaksanakan atas dasar saling percaya di antara anggotakeluarga. Hal ini tentu memiliki potensi bagi munculnya banyak penyimpangan, yang dikhawatirkan akan“menggerogoti” usaha dari dalam (internal). Oleh karena itu, melalui kegiatan IbM ini, juga akan dilakukanupaya peningkatan kualitas manajemen usaha.

2. METODE PELAKSANAANKegiatan IbM ini akan menggunakan beberapa metode : (a) Introduksi peralatan pengiris ubi/bahan

keripik (umbi-umbian); (b) Pelatihan operasionalisasi mesin pengiris bahan baku keripik (umbi-umbian); (c)Perbaikan proses produksi aneka produk keripik, untuk meningkatkan kualitas rasa aneka produk keripikmitra. (d) Peningkatan kualitas kemasan aneka produk keripik Mitra. (e) Perluasan pemasaran aneka produkkeripik, untuk meningkatkan permintaan dan mengimbangi peningkatan penawaran produk. (f)Pendampingan kepada mitra, agar dalam proses penerapan IbM ini, tetap berjalan sesuai dengan programIbM, secara tuntas.

3. HASIL DAN LUARAN YANG DI CAPAIHasil dan luaran yang di capai dalam kegiatan IbM ini sebagai berikut:

1. Persiapan dan administrasi persuratan untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat diAnabanua Kabupaten Wajo

2. Penyusunan, persiapan alat dan bahan penyuluhan untuk pemberian materi.3. Penyusunan, persiapan alat dan bahan untuk pelaksanaan praktek pembuatan alat pengiris ubi dan

pengering4. Pelaksanaan IbM di Anabanua Kab. Wajo, dengan kegiatan utama:

Pemberian materi Pengetahuan dasar alat dan bahan kripik pisang dan umbi-umbuan meliputi:- Pemilihan bahan- penerapan alat pengiris- pemasakan/penggorengan- teknik pengeringan kripik- pengemasan dan labeling

5. Materi tentang manajemen usaha dan pemasaran6. Produk Teknologi Tepat Guna yang berupa mesin pengiris umbi (bahan baku keripik) dengan

kemampuan merajang hingga 100 kg/jam dengan ketebalan irisan umbi 0,68 mm.7. Produk Teknologi Tepat Guna yang berupa mesin pengering umbi 6 rak (bahan baku keripik) yang

mampu mengeringkan bahan baku keripik, yang berupa umbi-umbian, hanya dalam waktu 6 jam.Spesifikasi mesin pengering ini adalah sebagai berikut:

a. Kapasitas : 6 rak / loyang

Page 71: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.285-287) 978-602-60766-2-5

287

b. Dimensi : 72x68x135 cmc. Bahan : stainless stelld. Listrik blower : 150 watte. Sumber panas : Gas LPG8. Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih terampil dalam produksi aneka produk keripik melalui

pemanfaatan teknologi pengiris dan pengering.9. Aneka produk keripik dengan kualitas visual dan rasa yang lebih baik, serta kuantitas produksi yang

meningkat hingga mencapai 25% (sesuai dengan kalkulasi modal yang tersedia).10. Kemasan aneka produk keripik, dengan desain yang lebih menarik dan informatif.

4. KESIMPULANSebagai kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat IbM Kelompok Usaha aneka produk

olahan kripik di makassar ini telah dilaksanakan dengan baik dalam meningkatkan pengetahuan danketerampilan pada pemnilihan bahan baku yang baik (pemilihan bahan), teknik menggoreng dan pengeringankrupuk untuk memberikan rasa (berbagai cita rasa) yang sedap,enak dan gurih serta teknik pengemasan danlebelling yang baik, tahan dan membuat pembeli tergiur untuk memcobanya. Telah menggunakan teknologitepat guna berupa mesin pemotongan yang lebih baik, simpel dan kemampuan potong lebih cepat dan dapatmengatur tebal tipisnya kripik singkong tersebut.

5. DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2011A. Pengertian kerupuk. Diakses tanggal 21 April 2015. http://www.iptek.net.idAnonim. 2010B. Pengertian Kerupuk. Diakses tanggal 21 April 2015. http://free-downloadlatest-books.blogspot.comAnonim. 2011C. Industri Kerupuk Terung. Diakses tanggal 21 April 2015. http://www.wartakota.co.idNurmin. 2007. Perancangan Alat Pemotong Singkong dengan Kapasitas 100 KG/JAM.Diakses 22 Maret 2014. http://digilib.polban.ac.id.Saraswati. 1986. Membuat kerupuk. Jakarta : Bhratara Karya Aksara.Subekti, E.I. 1998. Optimasi Perencanaan Produksi Industri Kerupuk Udang/Ikan di Perusahaan Kerupuk Indrasari,

Indramayu, Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB.Bogor.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih kepada DITLITABMAS DIKTI atas dana yang diberikan sehingga kegiatan IbM inidapat dilaksanakan, juga kepada mitra yaitu Kelompok usaha kerupuk di Kabupaten Wajo KecamatanManiangpajo atas kerjasamanya dalam kegiatan IbM ini, serta Pemerintah Kabupaten Wajo yangmemberikan izin untuk melaksanakan kegiatan di daerah tersebut, dan LPPM Universitas Negeri Fajar(UNIFA) atas bimbingan dan arahannya selama pelaksanaan kegiatan tersebut.

Page 72: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.288-291) 978-602-60766-2-5

288

IbM PINDANG MANIS DAN PENGAWETAN IKAN MUJAIR PADA KELOMPOKWANITA NELAYAN DI KECAMATAN TANETE RILAU KABUPATEN BARRU

Ernawati Syahruddin Kaseng1, Taty Sulastry2

1),Dosen Jurusan Biologi FMIPA-Universitas Negeri Makassar, Makassar2) Dosen Jurusan Kimia FMIPA-Universitas Negeri Makassar, Makassar

ABSTRACT

The local potential of mujair fish abundant in Tanete Rilau district, looks not well processed and economically valuableby the local community and the owner of a food stall on the Trans Sulawesi road. The lack of public information aboutthe diversification of mujair fish processing causes mujair fish generally served in the form of fried food and pallu ce'la.The purpose of community service is to increase knowledge and skill to farmer and teenage daughter of schoolgirldropout about the making process of boiled sweet of soft prickly mujair fish, and improve the preservation technique.Methods of community service, ie counseling and training, and mentoring through lecture, question and answertechniques, demonstrations and direct application. Target audiences, are farmers and teenage girls who drop out ofschool who are members of a group of fishermen women. The high enthusiasm of the participants in the implementationof the training during question and answer and discussions and demonstrations and applications shows that communityservice activities have succeeded in increasing the knowledge and skill of farmers and teenage daughters dropping out inmaking boiled sweet of soft prickly mujair fish, as well as improving the technique of preserving them. The success ofthe training participants was shown by the presence of boiled sweet of soft prickly mujair fish in their family menu andthe menu at some food stalls, as well as the emergence of pioneer business boiled sweet of soft prickly mujair fish.Keywords: Diversification, Group of Farmer Women, Boiled Fish and Fish Preservation Technique

1. PENDAHULUANKabupaten Barru adalah salah satu daerah Sulawesi Selatan yang memiliki potensi di bidang kelautan

dan perikanan, termasuk perikanan air tawar. Salah satu kecamatan di Kabupaten Barru yang dikenalpenghasil ikan air tawar yang cukup potensial, yakni Kecamatan Tanete Rilau. Potensi pengembanganbudidaya ikan air tawar ini memang sangat diharapkan oleh Pemda Barru dengan membangun kolam-kolambudidaya baik untuk pembibitan maupun untuk pemeliharan/pembesaran. Pada saat ini, luas tambak diwilayah kecamatan Tanete Rilau sebesar 2.570 Ha dengan produksi rata-rata ± 10.000 ton per tahun, kolamseluas ±14. Ha, lahan yang tidak diusahakan adalah ±695 ha.

Salah satu kelompok usaha ikan air tawar di kecamatan ini, yakni kelompok usaha Balang’nge yangterdapat di Desa Pao Pao Kecamatan Tanete Rilau. Kelompok ini merupakan kelompok BinaanDinsoskertrans Kabupaten Barru program PPKK tahun anggaran 2010. Luas budidadaya ikan air tawarbalang’nge seluas 2 ha. Sedang di Desa Pancana seluas ± 5 Ha. Adapun pemasaran hasil panen ikan tersebut,umumnya dijual dipasar-pasar tradisional baik yang berada di Kecamatan Tanete Rilau atau di kecamatan-kecamatan tetangga maupun di Ibukota Kabupaten dengan harga Rp. 20.000 sampai Rp. 30.000 per kilonya.Namun apabila hasil panen melimpah maka harganya akan turun dan tidak dijual per kilogram lagi atau perbeberapa ekor (Hasil Wawancara, dengan Ridwan, petani maju yang membudidayakan ikan mujair,ikan niladan Pengurus KTNA Kabupaten Barru). Keadaan demikian membuat petani merugi dan disisi lainpengetahuan dan keterampilan mereka tentang cara pengolahan ikan air tawar yang dapat bernilai ekonomismasih kurang.

Umumnya masyarakat di daerah ini mengolah ikan air tawar (Mujair, Mas dan Nila) dengan caradigoreng saja sebagai konsumsi sehari-hari rumah tangga mereka, disebabkan duri ikan mas yang tajamapabila dibakar sangat mengganggu pada saat disantap (Hasil Wawancara dengan beberapa ibu rumahtangga, November 2015). Masih kurangnya hasil olahan ikan mas untuk dijajakan pada rumah makan atauwarung didaerah ini, ditunjukkan dengan hanya ditemukannya 1 (satu) rumah makan yang menghidangkanikan mas sebagai salahsatu menu bagi pelanggannya dengan cara digoreng dan dibakar, yakni pada RumahMakan ”Pantai Butung” di Tanjung Butung.

Salahsatu bentuk pemanfaatan ikan Mujair yang masih tergolong tradisional adalah secara dipindang.Keuntungan ikan Mujair yang diolah secara dipindang, durinya akan lunak sehingga bagian tubuh ikan dapatdimakan kecuali isi perut. Selain itu, dapat menjadi sumber protein dan kalsium yang berasal dari duri yangtelah lunak dan dapat pula diharapkan menunjang usaha perbaikan gizi masyarakat. Umumnya ikanpindang merupakan hasil olahan yang dibuat dengan cara merebus atau memanaskan ikan yang telah

Page 73: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.288-291) 978-602-60766-2-5

289

digarami dalam suatu wadah (Sudarisman dan Elvina, 1996). Walaupun cara demikian dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga di daerah ini dalam mengolah ikan untuk dikonsumsi sehari-hari dan mereka menyebutnya“Ikan Pallu Ce’la”. Tetapi pemindangan dengan cara ini masih terbatas pada ikan laut. Mereka umumnyabelum banyak mengetahui pemindangan ikan yang berbahan baku ikan mas, nila, dan mujair. Kondisidemikian tidak terlepas dari masih kurangnya tingkat pemahaman dan keterampilan ibu-ibu rumah tanggadan remaja putri di daerah ini tentang cara mengolah ikan mas dengan cara lain (Hasil wawancara dengan IbuSalwiah sebagai Ketua Kelompok nelayan rumput laut dan beberapa ibu dan remaja putri, Desember 2015).

Namun karena pakan yang umumnya diberi petani adalah pakan buatan (pellet) maka kualitas dagingikan Mujair akan lebih lunak dibanding yang diberi pakan organik (Prima dan Kurnia, 2004). Sehingga ketikadilakukan proses pemindangan dagingnya akan hancur. Oleh karena itu, pada pelatihan dan penyuluhan iniakan didemonstrasikan cara lain untuk mendapatkan pindang duri lunak, yakni dengan cara menggorengnyaterlebih dahulu sebelum dilakukan pemindangan (Prima dan Kurnia, 2004), agar supaya dagingnya tidakhancur.

Pada prinsipnya proses pemindangan hampir sama dengan proses pemindangan pada umumnya,hanya saja terdapat perbedaan diantara jenis-jenis bumbu yang digunakan. Perbedaan yang paling menonjoldari pindang manis adalah cita rasa yang berasal dari penambahan gula beserta bumbu-bumbu, dan tentunyaakan membedakannya dengan ikan pindang pada umumnya.

Ikan Pindang biasanya disimpan pada wadah tempat pemindangan. Tetapi daya awetnya yang sangatsingkat, yakni sekitar 2 hari sehingga diperlukan cara untuk memperpanjang daya awet pindang manis agarnantinya dapat dipasarkan. Kerusakan pindang ditandai dengan timbulnya bau busuk, timbulnya lendir danjamur di permukaan tubuh (Junianto, 2002). Menurut Pandil, dkk. (1997) rendahnya mutu dan daya awetpindang disebabkan oleh adanya yang dapat mempercepat kerusakan dan juga karena pengaruh lingkunganseperti oksigen (O2) yang mampu mengoksidasi lemak yang terdapat pada daging ikan pindang sehinggamenyebabkan ketengikan. Di daerah ini, pemahaman dan keterampilan ibu-ibu dan remaja putri dalammeningkatkan daya awet ikan olahan masih rendah. Mereka umumnya masih menyimpan dalam lemari esdan menggorengnya atau memanaskan kembali untuk meningkatkan daya awet ikan yang selama inidikonsumsi ( Hasil wawancara dengan Ibu Salmah sebagai Ketua Kelompok Wanita Tani Pancana KelurahanCoppo, Februari 2016).

Diharapkan melalui kegiatan iptek bersama masyarakat (IbM) ini, yakni bertambahnya pengetahuandan keterampilan pada ibu-ibu rumah tangga petani/nelayan dan remaja putri putus sekolah yang tergabungpada kelompok wanita tani dalam mengolah ikan Mujair dengan cara dipindang serta bercitarasa manis danberduri lunak serta teknik mengawetkannya. Selain itu, sebagai alternatif jajanan ditempat-tempat tujuanwisata yang ada di kecamatan ini, yakni di Pantai Pancana dan Taman Wisata Alam Air Terjun danPermandian Kabupaten Barru. Sehingga suatu waktu dapat dijadikan salahsatu menu utama bagi rumahmakan atau warung makan yang ada di jalan poros Makassar-Barru. Diharapkan pula melalui kegiatanpengabdian masyarakat ini, dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga petani dan membuka lapangankerja bagi remaja putri putus sekolah di daerah ini.

2. METODE PELAKSANAAN PENGABDIANMetode yang digunakan dalam program Ipteks bagi masyarakat ini, seperti 1) Kegiatan penyuluhan

dan pelatihan dalam bentuk tatap muka, diskusi, demonstrasi dan aplikasi secara rutin terjadwal danterstruktur; 2) Kegiatan penerapan atau percontohan untuk alih keterampilan yang ditunjang oleh pilot plant; 3)Kegiatan pendampingan secara intensif agar proses alih pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilakudapat terlaksana secara bertahap, maksimal dan berkelanjutan.

Kelompok sasaran program Ipteks bagi masyarakat ini, adalah kelompok wanita tani yang beradadi wilayah Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru, sedangkan kelompok sasaran khusus adalahkelompok wanita tani/nelayan, kelompok remaja putri putus sekolah, dan industri kecil atau rumahan.

3. HASIL DAN PEMBAHASANMinimnya informasi masyarakat tentang diversifikasi pengolahan ikan mujair menyebabkan ikan

mujair umumnya dihidangkan dalam bentuk gorengan dan pallu ce’la. Hal ini terlihat pada saat tanya jawabdengan peserta pelatihan dan penyuluhan, dimana hanya 2 orang peserta yang pernah mendengar tentangpembuatan pindang manis ikan mujair berduri lunak dan cara meningkatkan daya awetnya. Untuk itu,diharapkan melalui pelatihan ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada ibu-ibu rumah tanggapetani dan remaja putri putus sekolah cara membuat pindang manis ikan mas.

Page 74: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.288-291) 978-602-60766-2-5

290

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, ibu-ibu rumah tangga petani dan remaja putri putussekolah diberikan pengetahuan tentang manfaat dan nilai gizi yang terkandung dalam ikan mujair, dan caramemilih ikan mujair yang dapat dipindang. Kemudian dilakukan demonstrasi dan aplikasi pembuatanpindang manis ikan mujair berduri lunak melalui tahapan sebagai berikut:1. Menyiapkan bahan berupa ikan mentah yang lebih segar dalam hal ini ikan mujair atau ikan mas/nila.2. Menyiapkan bumbu-bumbu, seperti: bawang merah, putih, asam jawa, gula merah, lengkuas, sereh, garam

dan lain-lain. Siapkan juga gula merah agak banyak sebagai perasa manis pada ikan mujair, atau ikan nilayang siap dipindang .

3. Siapkan wajan, untuk menggoreng ikan mujair yang sudah diungkep sekitar 30 menit-1 jam.4. Ambil ikan dan goreng pada minyak panas usahakan ikannya tenggelam diminyak agar gorengangan

menjadi rata.5. Setelah ikan digoreng, ambil bumbu yang sudah dibelender ditumis dan diberi air sedikit.6. Setelah mendidih masukkan ikan mujaitr yang sudah digoreng.7. Menyiapkan wadah yang menarik dan higienis agar daya tahan atau awet ikan pindang ikan mujair lebih

tahan dan menarik.8. Setelah itu ikan dianginkan lalu dimasukkan ke wadah plastik yang tahan akan panas dan kedap air.

Pada saat demonstrasi dan aplikasi langsung cara membuat pindang manis ikan mujair berduri lunak,terlihat bahwa seluruh peserta untuk ikut serta dalam mengaplikasikannya, sesuai tahapan yang diberikandalam pelatihan. Setelah pelaksanaan pelatihan dilakukan pendampingan agar nantinya pengetahuan danketerampilan yang telah diperoleh dapat di kembangkan lebihlanjut untuk dipraktekkan di rumah atau dilingkungan keluarga mereka, serta sebagai motivasi untuk membuka rintisan usaha baru, guna meningkatkanpendapatan keluarganya.

Hasil pendampingan pengabdi selama pelaksanaan program Ipteks di Kecamatan Tanete Rilau terlihattelah membuahkan hasil dimana beberapa ibu rumah tangga dan remaja putri telah mempraktekkan danmenyajikan pindang manis ikan mujair berduri lunak pada hidangan makanan sehari-hari keluarga merekauntuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya. Selain itu, diantara mereka telah merintis usaha warung dengansalah satu menunya, yakni pindang manis ikan mujair berduri lunak. Demikian, pada beberapa warung sudahada selama ini terlihat pindang manis ikan mujair berduri lunak telah menjadi jenis hidangan dalam bentukdiawetkan dalam plastik.

Gambar 1. Tahapan Pembuatan Pindang Manis Ikan Mujair Berduri Lunak

Pindang Manisikan Mujair/Mas

Penggorengan untukmeningkatkan warna, rasadan aroma yang khasbahan pangan yangdigoreng

Pemberian Bumbu-bumbu :gula,daun salam, lengkuas, serai,kunyit, bawang putih, bawangmerah, garam,asam jawa dan lain-lain

Pengemasan aseptis danpengaturan aktivitas.Untuk peningkatan dayaawet ikan pindang

Page 75: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.288-291) 978-602-60766-2-5

291

Antusias dan motivasi peserta pelatihan yang tinggi pada setiap sesi diskusi/tanya jawab dankeikutsertaan pada saat demonstrasi dan aplikasi olahan ikan mujair yang dilatihkan, menunjukkan bahwapelaksanaan pelatihan dan penyuluhan diversifikasi olahan ikan mujair dapat meningkatkan pengetahuan danpemahaman serta keterampilan mereka. Pelatihan menurut Ife (2002) dalam Adi (2008), memiliki peranedukasional yang paling spesifik sebagai upaya mengajarkan komunitas atau kelompok masyarakat sasaranbagaimana cara melakukan sesuatu hal yang akan berguna bagi mereka secara khusus dan lebih luas lagi bagikomunitas atau kelompoknya.

Penerapan hasil kegiatan pelatihan dan penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, sepertidiversifikasi jenis makanan yang disajikan ibu-ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan gizi padakeluarganya dan adanya rintisan usaha pada tingkat rumahan yang dilakukan oleh ibu-ibu dan remaja putriuntuk meningkatkan pendapatan keluarganya dengan memanfaatkan potensi lokal yang berada di lingkunganmereka, merupakan dampak sosial-ekonomi yang diharapkan pula melalui program Ipteks bagi masyarakatpedesaan di sekitar pesisir pantai kecamatan Tanete Rilau. Hal ini menunjukkan, bahwa melalui pelatihan danpenyuluhan melalui program Ipteks bagi masyarakat ini, telah muncul ide-ide kreatif dan inovatif serta jiwawirausaha di masyarakat pedesaan tempat pelaksanaan program IbM. Menurut Kementerian PendidikanNasional (2010) dalam Muis dkk. (2016), kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang kreatif,bercipta, berkaya, dan bersahaja, serta berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatanusahanya.

Demikian, keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di tingkat lapangan, dapatdiindikasikan melalui pelatihan dan penyuluhan serta pendampingan yang telah dilaksanakan selama ini melaluiprogram IbM kepada masyarakat di Kecamatan Tanete Rilau, dapat berdampak postif pada peningkatanpengetahuan dan keterampilan dalam mendiversifikasi pangan olahan ikan mujair, khususnya kelompok sasaranpengabdian kepada masyarakat, yakni kelompok wanita tani, ibu-ibu kelompok PKK, remaja putri putussekolah dan karang taruna. Berarti keikutsertaan masyarakat dalam pelatihan dan penyuluhan sertapendampingan melalui kegiatan pengabdian masyarakat, telah dapat memberdayakan masyarakat setempat.Menurut Adi (2008) pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses dimana ada kegiatan yangberkesinambungan sepanjang komunitas atau kelompok masyarakat ingin melakukan perubahan dan perbaikan.Pemberdayaan masyarakat ini tentunya menyangkut upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat dari suatutingkatan ke tingkatan yang lebih baik (Hogan, 2000 dalam Adi, 2008).

4. KESIMPULAN1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu rumah tangga petani dan remaja putri putus sekolah

dalam pembuatan pindang manis ikan mujair berduri lunak.2. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu rumah tangga petani dan remaja putri putus sekolah

dalam meningkatkan daya awet ikan yang di pindang.3. Meningkatnya pemahaman masyarakat dalam diversifikasi ikan mujair.

5. DAFTAR PUSTAKAAdi, R. I. 2008. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan

Masyarakat. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.Sudarisman T, Elvina A.R. 1996. Petunjuk Memilih Produk Ikan dan Daging.

Jakarta: Penebar Swadaya.Muis, I,. M. Usman, S. H. Hasyim, H. Anwar, Lukam, Irfan, M. J. Djangi, R. Syam, Diyahwati, M. Farid, H.

Husain, R. Tawani.. 2016. Kewirausahaan. Edisi Ke-1. Makassar: Badan Penerbit UNM.Akses InternetJunianto, 2002. Kiat Memilih Ikan Segar dan Produk Olahan.

http:// www.pikiran rakyat.com (21 Juli 2002)Prima, Kurnia. 2004. Pindang Mas Ma’ Ecot Empuk hingga ke Tulang-tulangnya.

http://www.mitrabisnis.com.[1Juli2004].

6. Ucapan Terima KasihUcapan terima kasih kepada DRPM-DIKTI yang telah memberikan dana kegiatan pengabdian

kepada masyarakat melalui program Ipteks bagi masyarakat dengan Nomor Kontak: 92a/UN 36.10/PM/2017.

Page 76: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.292-295) 978-602-60766-3-2

292

PELATIHAN PEMANFAATAN MEDIA ONLINE SEBAGAI SARANA PEMASARANONLINE PADA BUMDes TANETE KECAMATAN SIMBANG KABUPATEN MAROS

Enny Radjab1), Tjare A Tj2), Syahriah S3), Asima4) dan Syamsuddin5)

1),2),3),4),5)Dosen Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ujung Pandang Makassar

ABSTRACT

Utilization of IT in a business or business is not limited to the availability of existing tools, but requires competenthuman resources (HR) in the mastery of IT. However, unfortunately not all business managers have human resourcesthat support for IT management. Limitations of human resources that can be caused by the inability of managers inutilizing the use of IT, or limited capital so that has not been able to recruit employees competent in the field of IT. Notmany managers of a business or business that utilizes online media as a tool to market their products to be morerecognizable to the public. Yet by utilizing online media as a medium to market the product will provide many benefits.Benefits obtained among the public can find the products offered easily, for potential buyers to make comparisons withother products before making a purchase transaction, launch or promotion of new products can be done as effectively aspossible, minimize promotional costs, and the range of the market or the share becomes unlimited because can beaccessed from anywhere and by anyone.Business managers as productive communities should be able to read and provide solutions in solving problems likethis. Business managers are also required to play a role in creating jobs and increasing community productivity. It is arequirement for business managers or businesses in using online media to socialize. This has become a positive point forbusiness or business managers because it can capture friendship with many people and try to build business relationswith him. This can be used also to introduce and offer business products to be sold. However, not many managers ofbusiness or business can manage their online media as a means for product marketing, so business managers orbusinesses need to be given training on ways to utilize online media to do product marketing.Keyword: online media, online marketing, and BUMDes

1. PENDAHULUANa. Analisis Situasi

Kesuksesan yang dicapai suatu usaha atau bisnis bisa dilihat dari pangsa pasar yang dimiliki.Semakin luas area cakupan pemasaran produk, kesempatan untuk mendapatkan keuntungan semakin besardan permintaan produk juga akan terus mengalir. Jika hal ini bisa tercapai, maka suatu usaha atau bisnisdapat bertahan dalam persaingan dan keberlangsungan usaha juga terjamin. Namun, belum banyak pengelolausaha yang dapat memperluas dan mencapai pangsa pasar yang baru. Keterbatasan kemampuan dan modalyang dimiliki, serta SDM menjadi salah satu kendala yang dihadapi.

Masalah dalam pemasaran sebenarnya bisa diatasi dengan pemanfaatan media online yang ada dansaat ini banyak digunakan oleh masyarakat, misalnya media jejaring sosial, seperti facebook, dan twitter.Kemudahan dalam pengaksesan media jejaring sosial menjadi peluang bagi pengelola usaha untukmemanfaatkanya sebagai media pemasaran baru.

Belum banyak pengelola suatu usaha atau bisnis yang memanfaatkan media online sebagai alat untukmemasarkan produknya agar lebih dikenali masyarakat. Padahal dengan memanfaatkan media online sebagaimedia untuk memasarkan produk akan memberikan banyak manfaat.

Manfaat yang didapatkan diantaranya masyarakat dapat mengetahui produk yang ditawarkan denganmudah, bagi calon pembeli dapat melakukan perbandingan dengan produk lain sebelum melakukan transaksipembelian, peluncuran atau promosi produk baru bisa dilakukan seefektif mungkin, meminimalkan biayapromosi, dan jangkauan pasar atau pangsa menjadi tak terbatas karena bisa diakses darimana saja dan olehsiapa saja.

b. Perumusan MasalahProgram IPTEKS bagi Masyarakat (IbM) akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang muncul

dalam masyarakat berkaitan dengan usaha dan media pemasaran produk. Secara spesifik masalah yang akandiangkat meliputi:- Ketatnya persaingan usaha membuat pengelola harus mampu memanfaatkan media-media baru sebagai

alat pemasaran agar produknya bisa memasyarakat.

1 Korespondensi : Enny Radjab, Telp 082191389999, [email protected]

Page 77: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.292-295) 978-602-60766-3-2

293

2. METODE PELAKSANAANa. Prosedur Kegiatan

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat inidilakukan dengan menggunakan dua metode sebagai berikut: ceramah dan praktek. Metode ceramahdilakukan dengan menyampaikan teori tentang teknologi informasi. Materi yang disampaikan meliputi carapemanfaatan media online, untuk pemasaran, pemasaran online dengan twitter, instagram, dll. Menuangkanide bisnis dalam media online, bagaimana membuat media pemasaran online. Materi yang diberikan memangsangat sederhana dan dasar sekali. Sebagai pendukung materi ceramah, para peserta diberikan makalah yangberisi panduan singkat mengenai media pemasaran secara online. Metode praktek digunakan setelah parapengelola usaha diberikan materi singkat sebagai pendahuluan tentang media online. Ketika praktikmenggunakan membuat media online, masing-masing peserta menggunakan satu handphone/tablet/laptop.Dengan demikian para peserta sangat leluasa untuk membuat media online untuk pemasaran.

b. Khalayak SasaranKhalayak sasaran dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat desa yang memiliki

usaha (pengelola usaha) yang ada di Desa Tanete Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. Pengelola usaha didesa tersebut berbentuk kelompok yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kegiatan pelatihan mediaonline ini dilaksanakan dengan memanfaatkan waktu dari anggota BUMDes tersebut. Melalui kegiatan inipara anggota BUMDes dapat membuat media online sebagai media dalam memasarkan produk yangdihasilkan.

c. Rancangan EvaluasiKegiatan pelatihan diukur berdasarkan konsep penerimaan para pengelola usaha untuk

memanfaatkan media online. Konsep yang akan digunakan adalah e-bisnis. Pencapaian konsep ini adalahseberapa besar minat peserta pelatihan untuk memanfaatkan media online dan pembuatan media online.Untuk itu, akan dilakukan evaluasi berdasarkan indikator pencapaian konsep secara kualitatif untukmengukur keberhasilan kegiatan pelatihan yang dilakukan meliputi:a. Mengidentifikasi kemampuan para peserta secara individu terhadap pemanfaatan media online. Untuk

itu diberikan sejumlah pertanyaan diawal kegiatan pelatihan ini untuk mengetahui seberapa jauhpemahaman terhadap media online sebelum mengikuti pelatihan.

b. Mengukur pemahaman dan pencapaian kegiatan pelatihan ini dengan memberikan pertanyaan yangsama pada akhir pelatihan.

c. Mengukur minat untuk memanfaatkan media online dalam memasarkan produk yang dihasilkan, dengancara memberikan tugas membuat iklan salah satu produk yang dihasilkan kemudian memasukkan kedalam media sosial.

3. HASIL DAN PEMBAHASANa. Waktu, Tempat dan Peserta

Kegiatan pelatihan ini diadakan di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sinar Tanete Desa TaneteKecamatan Simbang Kabupaten Maros pada hari Selasa tanggal 25 Juli 2017, dan 3 Agustus 2017. Tempatpelaksanaan kegiatan adalah di Aula Kantor Desa Tanete, yang dimulai pada jam 10.00 siang sampai 16.00sore. Peserta pelatihan ini adalah 20 orang. Peserta adalah para pengelola dan karang taruna.

b. Materi dan JadwalMateri yang diberikan pelatihan pemanfaatan media online sebagai sarana pemasaran online dengan

6 sesi, berikut kegiatan dan hasil yang dicapai. Rinciannya terlihat pada Tabel 1 berikut:

Table 1. Pelaksanaan Pelatihan Pemanfaatan Media OnlinePelaksanaan

Langkah Tujuan HasilPembentukan PanitiaKegiatan

Membuat struktur organisasikepanitiaan dan pembagiantugas agarkegiatan dapat berjalandengan lancar

Struktur panitia kegiatanyang terdiri dari timpelaksana dantim teknis yang berasal dariBUMDes Tanete

Page 78: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.292-295) 978-602-60766-3-2

294

Administrasi Kegiatan Mengelola kegiatan danbukti pelaksanaan kegiatan

- Jadwal Kegiatan- Daftar hadir peserta- Berita acara

pelaksanaankegiatan

Pembuatan Lecture Note Membuat lecture notesebagai bahan presentasidan modul bagi peserta

Materi pelatihan, meliputi:- Brainstorming memulai

bisnis- Pemanfaatan media

online untuk pemasaran- Pemasaran online dengan

media sosialPembuatan pertanyaan pre-testdan post-test

Sebagai alat ukurkemampuan peserta dalammemahami materi yangdiberikan

- Soal pre-test- Soal post-test

c. HasilKegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan pada hari selasa, 25 Juli 2017 dan 3 Agustus 2017, yang

bertempat di Ruang Aula Kantor Desa Tanete Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. Kegiatan pengabdianini diisi dengan materi mengenai pemanfaatan media online dalam melakukan pemasaran suatu produk.Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh masyarakat Desa Tanete sebagai pengelola BUMDes Tanete. Jumlahpeserta hadir adalah 20 orang, yang berasal dari masyarakat dan karang taruna Desa Tanete serta pegawaipada Kantor Desa Tanete.

Para peserta sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini, dibuktikan dengan kedatangan merekayang tepat waktu. Antusiasme juga terlihat dalam mendengarkan penjelasan dari pemateri dan banyaknyapertanyaan yang diajukan seputar materi yang diberikan. Walaupun diakhir sesi kegiatan disediakan waktukhusus untuk tanya jawab, namun beberapa peserta juga mengajukan pertanyaan disela-sela materi diberikan.

Kegiatan pelatihan ini diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh Dr. Syamsuddin, MT. Materiakan diberikan dalam tiga sesi dan diakhiri dengan sesi Tanya jawab. Materi awal adalah brainstorming yangdisampaikan oleh Dr. Enny Radjab, M.AB. Dalam materi ini dijelaskan langkah-langkah awal dan tips-tipsuntuk memulai bisnis yang baru, dan materi mengenai internet. Peserta juga memberikan contoh-contohbisnis yang bisa dijalankan. Materi kedua disampaikan oleh Tjare A Tjambolang, SE., M.Tourmngt. Materiyang disampaikan berkaitan dengan pemasaran produk dengan media online. Materi ketiga berkaitan denganpemasaran produk secara online dengan menggunakan media sosial. Materi ketiga disampaikan oleh Dr.Enny Radjab, M.AB.

Sebelum memulai penyampaian materi, pemateri pertama terlebih dahulu memberikan pertanyaansebagari pre-test. Pertanyaan pre-test diberikan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahamanpeserta dalam dunia bisnis. Pertanyaan yang diberikan meliputi apakah peserta sudah memiliki bisnis,bagaimana cara memulai bisnis, bagaimana mempromosikan bisnis yang dijalankan, dan media apa yangefektif untuk memperkenalkan dan memasarkan produk bisnis yang dijalankan. Jawaban pre-test dari pesertarata-rata belum ada yang menjalankan bisnis. Hal inilah yang melatar belakangi para peserta untuk mengikutikegiatan pelatihan ini.

Materi kedua disampaikan oleh Tjare A Tjambolang, SE., M.Tourmngt. Materi yang diberikanberkaitan dengan pemanfaatan media online dalam melakukan pemasaran. Ketertarikan peserta sudah mulaiterlihat dengan adanya beberapa pertanyaan yang ditujukan pada pemateri berkaitan dengan mediapemasaran online. Peserta juga memberikan contoh-contoh media online yang bias digunakan untukmemasarkan produk. Pemateri juga memberikan contoh bisnis yang media pemasaran produknyamenggunakan media online untuk melakukan promosi.

Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Enny Radjab, M.AB berkaitan dengan pemanfaatan media socialsebagai media promosi. Sesi ketiga diawali dengan melakukan review terhadap dua materi yang sebelumnyatelah diberikan. Ternyata para peserta masih bisa mengingat tentang hal-hal penting yang dapat diambil daridua materi sebelumnya. Dalam materi ketiga disampaikan tips dan trik cara memanfaatkan media social

Page 79: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.292-295) 978-602-60766-3-2

295

seperti facebook, instagram, line, dll untuk memasarkan produk. Peserta juga memberikan beberapa contohide tema yang bisa dilakukan untuk mengisi promosi produk.

Sesi terakhir kegiatan pengabdian ini adalah sesi Tanya jawab. Disini para peserta secara aktifmengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan media online, terutama facebook dan instagram, danpemasaran online. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalanya kelebihan dan kelemahan melakukanpemasaran online, kendala dalam melakukan jual beli online, dan bagaimana cara mencari kalimatpemasaran. Setelah Tanya jawab selesai, pemateri memberikan post-test, untuk mengukur tingkat penerimaandan pemahaman peserta selama mengikuti kegiatan pelatihan ini. Dari hasil post-test, peserta sudah memilikiide bisnis yang bisa dijalankan dan memilih media online untuk melakukan promosi produk, serta pesertajuga mengetahui tips dan trik pemanfaatan media online untuk melakukan pemasaran produk.

4. KESIMPULANPelatihan membuat media online sebagai sarana pemasaran produk dilakukan bagi masyarakat di

BUMDes Sinar Tanete Kecamatan Simbang Kabupaten Maros untuk dapat berperan serta dalam dunia usaha.Bagi masyarakat menggunakan dan menjadi bagian dari komunitas dalam media online sudah menjadikebutuhan dalam bersosialisasi. Hal ini sudah menjadi poin positif bagi masyarakat karena mampu menjaringpertemanan dengan banyak orang dan berusaha membangun relasi bisnis dengannya. Hal ini bisa bermanfaatuntuk mengenalkan dan menawarkan produk yang dihasilkan oleh suatu usaha.

Diperlukan suatu pelatihan yang lebih mendalam untuk meningkatkan peran aktif masyarakat desadalam ikut mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam dunia usaha. Pelatihan yang dapatdiselenggarakan misalnya pelatihan tentang pengelolaan pelanggan, sehingga akan semakin memaksimalkanpengelolaan suatu usaha dan dapat bersaing dalam menghadapai pasar global.

5. DAFTAR PUSTAKA

Kurnia, R dan Priambodo. (2015). PengaruhSosial Media Terhadap Bisnis Ecommerce di Indonesia, Jurnal Ilmiah E-Commerce Sistem Informasi.

Nugroho, H dan Kastaman. (2014). Pengaruh Media Sosial Facebook dalam Peningkatan Penjualan Bisnis Online,Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014, ISSN: 1979-911X, hal: A-161-A-168

Situmorang, J.R. (2012). Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam Bidang Politik, Bisnis, Pendidikan danSosial Budaya, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.8, No.1:hal. 73-87.

Page 80: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.296-298) 978-602-60766-2-5

296

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DANAU TEMPE DALAM MENGELOLAHASIL PERIKANAN MELALUI KKN PPM

Drs. Marsud Hamid1).Andi Faridah Arsal2).1).Dosen Pendidikan Teknik Elektro UNM,2)Dosen Pendidikan Biologi UNM

ABSTRAK

Desa Mario adalah salah satu desa di Kecamatan Tanasitolo yang berbatasan langsung dengan Danau Tempeyang potensial dengan hasil ikannya. Namun permasalahan yang dihadapi adalah: 1) masih minimnya teknologi yangdilakukan oleh masyarakat dalam mengolah dan memanfaatkan potensi lokal yang ada, 2) keterbatsan dalammendapatkan air bersih, 3) lingkungan yang kumuh, 4) kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh remaja putri putussekolah. Berdasarkan dasar inilah sehingga KKN-PPM disepakati untuk dilaksanakan pada Tahun 2017. Programutama adalah pengolahan ikan menjadi makanan siap saji, pengolahan ikan asap, penerapan teknologi tepat gunapengasapan ikan, pemberdayaan dengan pelatihan jahit menjahit Sehingga, dengan KKN-PPM ini diharapkan kualitashidup dan pendapatan masyarakat akan meningkat. Kelompok sasaran adalah para nelayan/petani, kelompok ibu-iburumah tangga, remaja putri, karang taruna, Ibu PKK, dan industri kecil rumah tangga yang berdomisili di lokasiKKN-PPM. Metode yang digunakan adalah pelatihan, pendampingan, ceramah, praktek dan demonstrasi.Kegiatan KKN-PPM ini juga melibatkan lembaga mitra, Pemda Wajo dan tokoh masyarakat di Kecamatan Tanasitolo.Jumlah mahasiswa yang dilibatkan adalah 30 orang dengan disiplin ilmu yang bervariasi. Luaran yang diharapkanadalah (1) adanya produk olahan ikan seperti: nuget, dan abon ikan, (2) ikan asap, (3) alat teknologi pengasapan ikan,dan (4) Keterampilam Jahit menjahit, dengan demikian diharapkan kualitas hidup masyarakat di Desa Mario dapatmeningkat termasuk pendapatan masyarakat.

Kata Kunci: Pengolahan ikan, keterampilan jahit menjahit.

PENDAHULUANDanau Tempe adalah salah satu danau terbesar yang mempunyai potensi yang cukup besar di Provinsi

Sulawesi selatan. Danau Tempe terletak dikelilingi tiga kabupaten yaitu: Kabupaten Wajo, KabupatenSidenreng Rappang, dan Kabupaten Soppeng Danau Tempe merupakan salah satu danau di PropinsiSulawesi Selatan. (BPS, 2012/2013). Kecamatan Tanasitolo adalah salah satu kecamatan yang berada pada

wilayah pesisir Danau Tempe dengan jumlah penduduk 40.340 jiwa dengan luas 172,2 km2. Matapencaharian masyarakat sebagian besar adalah nelayan tangkap ikan, produksi perikanan air tawar yangberasal dari danu tempe 2.453,1 Ton (Rp.11.628.500.000). (BPS, 2010).

Berdasarkan potensi unggulan dan uraian permasalahan yang dihadapi, maka identifikasi danrumusan potensi/masalah utama terkait dengan keadaan yang ingin diperbaiki melalui Program KKN-PPM adalah sebagai berikut:1. Melimpahnya ikan tawar dan rendahnya harga jual membuat para tidak dapat meningkatkan pendapatan

keluarga, sehingga perlu upaya diversifikasi olahan ikan, perbaikan dalam pemasaran dan pengolahanpasca panen.

2. Sumberdaya manusia dalam hal ini remaja putra putri putus sekolah dan ibu-ibu nelayan perludiberdayakan dengan memberikan keterampilan wirausaha dalam bentuk jahit menjahit.

METODE PELAKSANAANa . Perekrutaan calon mahasiswa KKN-PPM di bawah koordinasi LPM, peserta terdiri dari mahasiswa

berbagai bidang ilmu, diutamakan dari bidang yang sesuai tema yang direncanakan, yakni JurusanTata Boga, Tata Busana, Teknik Sipil dan Perencanaan, Teknik Mesin, Teknik Elektro, PendidikanTeknologi Pertanian, Biologi, Kimia, Manajemen, dan seni rupa;

b . Mahasiswa yang memenuhi syarat seperti yang tertuang dalam panduan KKN UNM, yaitu telahmenempuh minimal 5 semester atau telah melulusi minimal 120 SKS dapat mendaftar menjadi calonpeserta KKN-PPM dan selanjutnya dilakukan seleksi untuk memenuhi jumlah sesuai rencana yaitu 30mahasiswa dari berbagai program studi seperti yang disebutkan pada poin a di atas.

c . Mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi, selanjutnya mendaftar ke pusat pengelolaan KKN UNMuntuk menyelesaikan administrasi dan perlengkapan.

d . Persuratan resmi oleh LPM ke Pemkab Wajo, Kecamatan Tanasitolo, Desa Mario dan Lembaga mitraPerum Perumnas Regional VII.

Page 81: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.298-300) 978-602-60766-2-5

297

e . Penjadwalan pemberangkatan mahasiswa KKN-PPM, Penyiapan bahan untuk pembekalan;f . Pelaksanaan pembekalan mahasiswa calon peserta KKN-PPM. Materi pembekalan mencakup: (i)

Hakekat KKN-PPM; (ii) Softskill (diantaranya kepemimpinan, teknik komunikasi yang efektif); (iii)Wawasan kebangsaan; (iv) Profil Kecamatan Tanasitolo; (v) Materi menyangkut tema pokok tentangpeningkatan kualitas hidup (materi tentang pengolahan ikan, pelatihan dan pembinaankewirausahaan;

g . Mahasiswa terdiri dari 30 orang (satu orang dipilih sebagai koordinator) dan penempatan mahasiswadibagi 4 kelompok dan setiap kelompok menempati 1 RW/dusun, dengan demikian setiap RW terdiridari 7 atau 8 mahasiswa. Selanjutnya untuk setiap kelompok juga dipilih 1 mahasiswa sebagai ketuakelompok.

h . Penyiapan bahan-bahan dan materi yang diperlukan, seperti format laporan individu, laporan unit dansubunit, absensi, materi pokok tema, dan dokumentasi.

i . Pembekalan kegiatan KKN-PPM ini selama 5 hari (dimulai jam 8.00 sampai jam 17.00) bertempat diLPM UNM Menara Pinisi UNM.

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAIHasil dan luaran yang telah dilakukan dan dicapai pada pelaksanaan kegiatan KKN-PPM ini meliputi tahapanberikut:

1. Persiapan; pada tahap ini dilakukan kegiatan meliputi:(a). Rapat Koordinasi Tim pelaksana KKN-PPMdengan Ketua LPM, dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 07 Februari 2017. (b). Seleksi Calon pesertaKKN-PPM untuk Desa Mario Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo yang dilaksakakan pada hari Seninsampai dengan Rabu, tanggal 13 sampai dengan 15 Februari 2017, dan menentukan peserta yang terjaringpada KKN-PPM untuk Desa Mario, pada hari Sabtu, tanggal 18 Februari 2017. (c). PembekalanMahasiswa KKN-PPM yang dimulai pada hari Sabtu sampai Selasa, tanggal 25 sampai dengan 28Februari 2017 dengan materi Umum meliputi: Fungsi dan Peran Mahasiswa KKN-PPM; Karakteristikbudaya dan sosial masyarakat di Kabupaten Wajo, dan untuk materi khusus meliputi; Pengolahan ikanmenjadi beberapa produk (abon, bakso, Nuget); Keterampilan jahid menjahit (membuat pola dasar dandesain model); bagaimana membuat benda kerja pengasapan ikan ramah lingkungan; dan tat acaramembuat usaha baru; dan berbagai materi penyuluhan sanitasi dan kesehatan lingkungan. (d). Timpengabdi mempersiapkan bahan dan berbagai peralatan yang diperlukan di lokasi KKN-PPM danmelaksanakan kunjungan kelapangan hari Senin dan selasa, tanggal 20 dan 21 Maret 2017 koordinasicamat dan lurah tentang rencana kekedatangan mahasiswa KKN-PPM pada hari Senin, 27 Maret 2017.(e). Pemberangkatan KKN-PPM Kecamatan Tanasitolo pada hari Senin 27 Maret 2017.

2. Pelaksanaan; KKN-PPM tiba di lokasi pada hari Senin tanggal 27 Maret 2017 dan Penarikan pada hariJumat tanggal 19 Mei 2017. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi kegiatan penyuluhan dan workshop diLokasi KKN – PPM Desa Mario Kecamatan Tanasitolo.

a. Sosialisasi kegiatan kkn-ppm dilaksanakan selama selama 1 (satu) minggu setelah kedantangan, dandilaksankan seminar awal sebagai penetapan program kerja pada hari Minggu, tanggal 2 April 2017.

b. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, Tanggal 8 sampai 9 April 2017.Materi penyuluhan Sanitasi dan permasalahannya; Kesehatan Lingkungan.

c. Kegiatan Workshop / dilaksanakan selama 3 hari, mulai hari Jumat sampai hari Minggu, tanggal 14s.d. 16 April 2017, Materi Kegiatan; Olahan Ikan Hasil Tangkapan dan Model Teknologi SederhanaAlat Pengasapan; Keterampilan Menjahit; Pelatihan Manajemen Usaha

d. Pendampingan dan penyebaran kegiatan (penyuluhan dan keterampilan) dilaksanakan oleh mahasiswakkn-ppm sampai masa seminar akhir program kerja seminggu sebelum penarikan, disertai pelaksanaanpenghijauan.

3. Penarikan KKN-PPM pada Hari Jumat tanggal 19 Mei 2017.

KESIMPULAN1. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan dengan membenahi sanitasi

lingkungan rumah masing masing dan melakukan penanaman pohon disekitaran tempat tinggalnya.2. Besarnya amino masyarakat dan pemerintah desa mengikuti pelaksanaan workshop/keterampilan olahan

ikan, menjahit dan kewirausahaan yang dilaksanakan selama 3 hari.

DAFTAR PUSTAKA

Page 82: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.296-298) 978-602-60766-2-5

298

Achmad,Rukaesih.2004.Kimia Lingkungan. penerbit ANDI, Yogyakarta:Anonim, 2010. Air Bersih Bebas Bakteri dan Kuman. http://www.mediaindo.co.id/. Di akses tanggal 15 april 2010.Anonim. 2009. Kumpulan Teknik Penyaringan Air. http://www.airnyaya.co.id/

Diakses tanggal 10 April 2010.

Ernawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas X. Erlangga. JakartaErnawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas XI. Erlangga. JakartaMuhammad Hamzah Wacik. 2000. Bina Busana. Jakarta: Gramedia PustakaUtama. N. Sugianto H dan Shigeru Watanabe. 2003. Teknologi Tekstil. Jakarta: Pradnya Paramita.Owen Dibbs. 1979. Meningkatkan Penjualan. Jakarta: P.T. Erlangga.Suharyadi. 2012. Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Salemba.

UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih kepada DITLITABMAS DIKTI atas dana yang diberikan sehingga kegiatan PPM inidapat dilaksanakan, juga kepada mitra yaitu masyarakat desa mario kecamatan tanasitolo atas kerjasamanyadalam kegiatan PPM ini, serta Pemerintah Kabupaten Wajo yang memberikan izin untuk melaksanakankegiatan di daerah tersebut, dan LPPM Universitas Negeri Makassar(UNM) atas bimbingan dan arahannyaselama pelaksanaan kegiatan tersebut.

Page 83: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.299-303) 978-602-60766-2-5

299

TEKNOLOGI MIKROHABITAT DI BIDANG PERIKANAN RAKYAT SEBAGAI SATUSOLUSI MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT:

BELAJAR DARI PROGRAM KOLAM DERAS 1000 SEBAGAI AKSELERATOR PEMBERDAYAANMASYARAKAT DI DESA BANYUBIRU, KECAMATAN LABUAN, BANTEN

Retno Lestari1), F.R. Budiman2), A. Said2), S.A. Puteri1), A.F. Rahmani1), H.T. Nussa1), Y.W. Anggraini1),S. Wahyuni2), A. Bowolaksono1)

1)Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia2)Yayasan Pandu Cendekia, Jakarta Timur

ABSTRACT

Microhabitat technology as a tool in biodiversity farming is one of the key to reach world food security andoptimizing the farmer’s prosperity. It encourages an integrated system based on novel farming practices on biodiversity.Microhabitat technology has been developed in Kolam Deras 1000 Program as accelerator on community empowermentat Banyubiru, Labuan, Banten. It can maintain quality of water, less cost, energy introduction, and enhance theeconomical profit of farmers since they can harvest several types of products in the unity fisheries system. The outputwhich can be harvested in the Banyubiru swift pool are goldfish (Cyprinus carpio) and clarias as the main products,kijing (Pilsbryoconcha exilis) and tutut (Pila ampullaceal) as a unity of the system, eel (Monopterus albus) and sidat(Anguilla rostrata) as bottom fish, mujaer (Mozambique tilapia) as filling fish, and also insects, annelid, protozoa, andplankton which need to identify later.

Keywords: Banyubiru, biodiversity farming, microhabitat, swift pool

1. PENDAHULUANIndonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas lima pulau besar dan

beragam pulau kecil di sekitarnya. Indonesia terletak pada 6o08’ lintang utara (LU) sampai 11o15’ lintangselatan (LS) dan 94o45’ sampai 141o05’ bujur timur (BT). Selain itu, Indonesia juga terletak di antaraSamudera India dan Pasifik. Letak Indonesia yang sangat strategis tersebut memberikan berbagaikeuntungan, salah satunya yaitu tingginya potensi biodiversitas yang dimiliki oleh Indonesia (Asian Info2017: 1).

Potensi biodiversitas yang dimiliki oleh Indonesia dapat dilihat dari beragamnya flora, fauna, sertamikroorganisme yang terdapat di berbagai wilayah. Hal tersebut memungkinkan Indonesia mampumengakselerasi ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pengembangansistem pertanian-perikanan yang berbasis keanekaragaman hayati atau yang biasa dikenal dengan istilahbiodiversity farming. Prinsip penerapan biodiversity farming yaitu pemanfaatan mikrohabitat dan nanoekosistem sebagai solusi ketahanan pangan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia (GCF2017: 1). Konsep biodiversity farming yang dapat dikembangkan di Indonesia antara lain yaitu mikoponik,insect farm, proto-cultivation, plankton ponic, sky farming, dan floating farming.

Desa Banyubiru merupakan desa yang terletak di Kecamatan Labuan, Banten, dengan luas wilayah2,55 km2 (Hutabarat 2012: 33). Secara umum, wilayah Desa Banyubiru terdiri atas sungai yang saat inidimanfaatkan sebagai saluran irigasi, sawah, serta perkebunan. Sawah yang terdapat di Desa Banyubiruditanami padi, sedangkan ladang yang terdapat di perbukitan ditanami berbagai tanaman perkebunan, sepertitangkil, albasia, dan kelapa. Desa Banyubiru pada awalnya merupakan desa yang relatif terisolir karenadikelilingi oleh sungai besar. Perekonomian masyarakat desa pada saat itu mengandalkan batu kali yangdipecah, kayu, serta pasir, yang kemudian menjadi masalah bagi masyarakat desa ketika ketersediaan batukali, kayu, dan pasir berkurang.

Hal tersebut memicu pencarian alternatif baru untuk meningkatkan penghasilan masyarakat desadengan memanfaatkan potensi sumber daya alam Desa Banyubiru. Keberadaan sungai irigasi sepanjang1000 m dianggap sebagai salah satu potensi yang dapat dikembangkan. Berbasis pada potensi saluran irigasitersebut, dikembangkan pula sistem perikanan terintegrasi dengan memanfaatkan teknik mikrohabitat yangjuga merupakan bagian dari pertanian berbasis biodiversity farming.

1 Korespondensi : Retno Lestari, Telp 08158842327, [email protected]

Page 84: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.299-303) 978-602-60766-2-5

300

Penerapan konsep mikrohabitat berbasis biodiversity farming di Desa Banyubiru diharapkan akanmenjadi salah satu solusi pemberdayaan dan peningkatan penghasilan masyarakat Desa Banyubiru, Labuan,Banten. Keberhasilan penerapan model mikrohabitat dalam konsep biodiversity farming tersebut nantinyajuga diharapkan mampu menjadi model pertanian yang mendorong ketahanan pangan dan kemakmuranmasyarakat Indonesia secara umum.

2. METODE PELAKSANAAN PENGABDIAN

2.1 Pengukuran Kualitas AirPengukuran kualitas air di saluran irigasi Desa Banyubiru dilakukan pada tanggal 14 Mei 2017.

Pengukuran dilakukan dengan mengambil sampel air pada tiga titik, yaitu bagian hulu saluran irigasi, tengah,dan hilir. Parameter kualitas air yang diamati meliputi bau, warna, kejernihan, kedalaman air, panjang kolam,lebar kolam, kedalaman kolam, suhu, pH, serta konduktivitas. Pengukuran panjang dan lebar kolamdilakukan dengan menggunakan transek. Pengukuran kedalaman air dan kolam dilakukan denganmenggunakan tongkat kayu yang telah diberi tanda. Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan kertaslakmus dan alat pH meter digital. Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termometer, sedangkanpengukuran konduktivitas dilakukan dengan menggunakan konduktometer.

2.2 Pengembangan PakanSecara prinsip, pembuatan pakan dilakukan dengan membuat bubur tapioka/sagu yang dicampur

dengan berbagai limbah, seperti air limbah ikan. Air limbah ikan atau limbah isi perut ikan dicampurdengan sagu, kemudian dipanaskan sampai terbentuk bubur. Bubur sagu dicampurkan dengan bahan limbahlain, seperti limbah singkong dan dedak. Setelah itu, dicampurkan dengan tepung sagu atau dapat digantikanonggok supaya biaya produksi lebih murah. Semua bahan dicampurkan sampai terbentuk adonan.Pencampuran dapat dilakukan dengan menggunakan mesin atau dilakukan secara manual menggunakantangan. Tahapan berikutnya yaitu adonan dihaluskan dengan mesin penggiling dan dibentuk. Setelah itu,adonan dapat langsung digoreng atau dikukus lalu dijemur agar lebih tahan lama.

Dalam implementasi sistem perikanan terpadu di Desa Banyubiru, dikembangkan pakan untuk fasetelur hingga juvenile, dan pembesaran. Pendekatan yang dilakukan berbasis keanekaragaman wilayahsetempat. Sebagai ilustrasi, di Desa Banyubiru dapat ditemukan beberapa bahan, antara lain kotoran ayam,gilingan padi, ketela, beragam moluska/kerang, cacing, serangga, limbah pisang dari industri keripik pisang,limbah ikan dari pengrajin kerupuk, dan lainnya. Selanjutnya, pembuatan pakan didasarkan padaketersediaan lokal potensi pakan.

2.3 Perikanan Terpadu Berbasis MikrohabitatPengembangan model perikanan terpadu di Desa Banyubiru yang dikembangkan yaitu perikanan

berbasis mikrohabitat dalam saluran irigasi sepanjang 1000 m. Teknik mikrohabitat merupakan upayameminiaturkan habitat dalam wilayah yang lebih kecil. Pendekatan habitat perikanan di alam yangterhubung oleh jaring makanan akan menghasilkan potensi yang dapat dieksplor agar selalu memberikan nilaitambah yang positif. Dalam implementasinya, pemeliharaan ikan dapat menghasilkan beragam organismelain yang memiliki potensi sebagai bahan pakan atau dapat bernilai ekonomis. Pemeliharaan ikan mas danlele di Desa Banyubiru dilakukan dalam keramba jaring bertingkat diikuti dengan didorongnya potensiproduk sertaan seperti kijing, sidat, mujaer, serangga serta sayuran organik. Sebagai barrier alami, dibuatpertanian di atas air (hidroponik) dan pemeliharaan tutut di tiap panjang tertentu.

3. HASIL DAN PEMBAHASANPengukuran Kualitas Air Desa Banyubiru

Berdasarkan pengecekan kondisi irigasi pada Desa Banyubiru yang telah dilaksanakan pada tanggal14 Mei 2017 dengan tiga titik pengambilan data, diperoleh hasil bahwa karakterisitik irigasi berwarna cokelatkehijauan dan tidak berbau. Semakin menjauh dari bendungan, arus air semakin cepat dan kemudiancenderung stabil, yaitu pada titik pengambilan sampel di daerah dekat bendungan (hulu) mempunyai arus air25 cm/s, sedangkan pada titik kedua dan ketiga menunjukkan arus air sebesar 40 cm/s.

Tabel 1. Hasil Pengukuran Kualitas Air di Desa Banyubiru

No. Parameter KD-01 KD-02 KD-03

Page 85: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.299-303) 978-602-60766-2-5

301

Tingkatkeasam

anair

yang

diukur

mengunakan pH meter menunjukkan kisaran pH 6,8—6,9. Nilai pH air tersebut menunjukkan bahwa airirigasi dapat digunakan untuk budidaya ikan, karena nilai pH 6,5—8,0 dapat dikatakan netral dan optimaluntuk kehidupan ikan dan udang. Kisaran pH tersebut juga menunjukkan keseimbangan yang optimal antaraoksigen dan karbondioksida serta mikroorganisme yang merugikan akan sulit berkembang. Tingkat pH dibawah 6,0 dapat meningkatkan proporsi nitrit dalam air menjadi asam nitrat yang merupakan bentuk yanglebih beracun. Dampak yang sama juga terjadi jika pH terlalu tinggi, yaitu jika pH di atas 8,5 dapatmenyebabkan amonia dalam air menjadi beracun dan memunculkan hidrogen sulfida di sekitarnya (CWB2004).

Suhu air yang diambil pada tiga titik pengambilan pada pukul 11.45—12.25 WIB menunjukkankisaran 29,5 sampai 29,9 oC. Suhu air memengaruhi metabolisme dalam tubuh ikan. Ikan merupakan hewanberdarah dingin (poikilotermal) sehingga metabolisme dan kekebalan tubuhnya tergantung pada suhulingkungannya. Suhu air yang baik untuk budidaya ikan umumnya berkisar antara 25—32 oC. Suhu airirigasi masih termasuk ke dalam rentang suhu yang baik untuk budidaya ikan. Suhu tersebut tidak terlalurendah, sehingga masih dapat mendukung nafsu makan ikan dan kekebalan tubuhnya serta masih jauh darikisaran suhu tinggi yang dapat menyebabkan ikan kekurangan oksigen serta infeksi bakteri (NASA 2017).

Konduktivitas air yang diperoleh dari hasil pengukuran berkisar antara 55,1—58,3 µS. Standarkonduktivitas yang baik bagi ikan yaitu kurang dari 5000 µS/cm dengan nilai paling optimal sebesar 1500µS/cm (MRRC 2017). Berdasarkan data-data yang diperoleh, yaitu warna, bau, arus air, pH, suhu, sertakonduktivitas, menunjukkan bahwa air irigasi tergolong baik untuk budidaya ikan air tawar. Ikan air tawaryang dapat dibudidaya, diantaranya yaitu ikan lele dan ikan mas. Kolam deras atau irigasi yang dijadikansebagai tempat budidaya mempunyai keuntungan karena pergantian air dapat terjadi secara cepat, sehinggakondisi ikan dapat terjaga dengan baik. Ikan juga dapat bergerak aktif karena kolam deras mengandungoksigen yang tinggi, sehingga metabolisme ikan cukup baik.

Pengembangan Pakan IkanPakan merupakan komponen yang penting untuk proses budidaya ikan. Program ini memiliki

rencana untuk mengembangkan pakan ikan berbasis potensi wilayah, seperti pemanfaatan limbah di sekitarDesa Banyubiru. Komposisi pakan akan dibagi dan diatur sedemikian rupa sehingga secara optimal mampuberkontribusi dalam proses budidaya mulai dari pembenihan hingga pemanenan. Selain itu, komposisi pakanakan disesuaikan dengan jenis ikan yang akan dibudidayakan. Berdasarkan hasil kunjungan dan pengamatan,limbah di sekitar Desa Banyubiru yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pelet yaitu limbah ikan daripelabuhan, limbah kulit pisang, dedak dari penggilingan padi di desa, ampas kelapa, limbah singkong, danlimbah buangan sagu.

Jenis ikan yang akan dikembangkan terlebih dahulu yaitu ikan lele. Ikan lele dikelompokkan sebagaiikan karnivora oleh para ahli. Pada habitatnya, ikan lele biasanya memakan zooplankton, larva cacing ataukutu air (Darseno 2010). Pada budidaya ikan lele, ikan tersebut umumnya diberi makan pelet, yangumumnya mengandung dedak (35%), tepung kedelai (20%), dan tepung ikan (12%) (Hartadi 1997). Haltersebut menunjukkan bahwa kandungan gizi utama dalam pelet yaitu protein. Kandungan protein berperanmeningkatkan pertumbuhan lele (Direktorat Jenderal Peternakan 2003).

Program Kolam Deras 1000 telah melakukan uji coba pembuatan pakan yang dilakukan pada KolamModel di Jalan SMP 126, Jakarta Timur. Kolam model tersebut selanjutnya akan dijadikan tempat uji cobapengembangan benih ikan dan pengembangan pakan. Bahan baku pembuatan pakan ditargetkan tidak lebihdari 5000 rupiah, oleh karena itu pemanfaatan limbah menjadi tujuan utama.

1. Bau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau2. Warna Coklat kehijauan Coklat kehijauan Coklat kehijauan3. Kejernihan Sedikit keruh Sedikit keruh Sedikit keruh4. Kedalaman air (cm) 100 30 405. Kedalaman kolam (cm) 750 85 456. Suhu (oC) 29,5 29,9 29,57. pH alat 6,9 6,8 6,98. pH lakmus 5 5 59. Konduktivitas (uS) 57,84 58,34 55,1410. Arus air (cm/s) 25 40 4011. Waktu pengukuran 11.45 12.20 12.25

Page 86: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.299-303) 978-602-60766-2-5

302

Bahan Pembuatan Pakan Metode Pembuatan pakan

Air yang dicampur dengan isi perut ikanatau limbah ikan

Sagu Onggok (limbah singkong) Bungkil Dedak Limbah cumi atau limbah udang

1. Kukus Kelemahan: Sulit membuat ukuran yang

kecil Keuntungan: Lebih mudah dan cepat2. Goreng Kelemahan: Harus menghilangkan sisa

minyak (bisa menggunakan tisu atauspinner pengering minyak)

Keuntungan: Bisa membuat ukuran yangkecil dan terpisah

Pengembangan pakan ikan berbasis kearifan lokal mendorong lahirnya unit-unit potensial yang dapatdikembangkan menjadi unit kegiatan pemberdayaan masyarakat tersendiri. Pengembangan cacingsutera/tubifex, pengembangan ulat hongkong (Tenebrio molitor), ulat jerman (Zophobas morio), keong mas(Pomacea canaliculata), tutut (Bellamiya javanica), dan lainnya. Sementara itu, sebagai alternatif pakanbibit ikan usia 5–15 hari dikembangkan pula pakan alternatif seperti jentik nyamuk yang baru lahir,fitoplankton dan zooplankton, pakan pelet terfermentasi, dan lainnya. Pengembangan pakan pada ikan lokaljuga dapat didorong dengan menggunakan metode gut content analysis, lalu dilakukan proses identifikasi,baru kemudian dilakukan pendekatan kultur tunggal atau kompleks.

Perikanan Terpadu Berbasis MikrohabitatPengembangan model perikanan terpadu di Desa Banyubiru yaitu perikanan berbasis mikrohabitat

dalam saluran irigasi sepanjang 1000 m. Teknik mikrohabitat merupakan upaya meminiaturkan habitatdalam wilayah yang lebih kecil. Pendekatan habitat perikanan di alam yang terhubung oleh jaring makananakan menghasilkan potensi yang dapat dieksplor agar selalu memberikan nilai tambah yang positif.

Di Banyubiru, Labuan, Banten sebagai lahan terestrial, penerapan teknologi mikrohabitat ternyatamenjaga kualitas air, mengurangi biaya dan pemakaian energi, meningkatkan kesejahteraan petani karenapetani dapat memanen beberapa jenis produk dalam sistem perikanan persatuan mereka. Pemeliharaan ikanmas dan lele dilakukan dalam keramba jaring bertingkat diikuti dengan didorongnya potensi produk sertaanseperti kijing (Pilsbryoconcha exilis), sidat, mujaer, serangga, sayuran organik, dan lainnya. Penggunaanbarrier tanaman hidroponik, budidaya kijing dan tutut secara langsung menyerap buangan organik.

Output yang dapat diharapkan dalam Kolam Deras 1000 Banyubiru misalnya, di samping target ikanmas lokal (Cyprinus carpio) dan ikan lele (Clarias sp.), juga sebagai satu kesatuan sistem dapatmenghasilkan jenis moluska seperti kijing (Pilsbryoconcha exilis) dan tutut (Pila ampullaceal), sayuran, ikanbawah seperti belut (Monopterus albus) dan sidat (Anguilla rostrata), ikan mujaer (Mozambique tilapia), danproduk terpadu seperti serangga, annelida, protozoa, plankton, dan lain-lain. Produk tersebut memiliki nilaiindividu yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

4. KESIMPULANTeknologi mikrohabitat sebagai sistem perikanan/pertanian yang berbasis keanekaragaman hayati

merupakan salah satu kunci dalam menciptakan kemakmuran di Desa Banyubiru, Labuan, Banten. Dalamteknologi mikrohabitat, petani mendorong perikanan dalam sistem terpadu, berdasarkan keanekaragamanhayati lokal. Mikrohabitat pada dasarnya adalah penyalinan habitat alami setempat ke dalam sistemperikanan atau pertanian yang sedang berlangsung. Akan ada banyak kesempatan, alternatif, dan jenis modelmikrohabitat. Di Banyubiru, Labuan, Banten, penerapan teknologi mikrohabitat mencegah kualitas air,mengurangi biaya dan pemakaian energi, serta meningkatkan kesejahteraan petani. Petani di samping dapatmemanen ikan target, secara bersamaan dapat memanen beberapa jenis produk lainnya. Keluaran yang bisadiharapkan dalam Program Kolam Deras 1000 Banyu Biru, Labuan, Banten, di samping target ikan mas lokal(Cyprinus carpio) dan lele (Clarias spp), juga sebagai satu kesatuan sistem dapat menghasilkan jenismoluska seperti kijing (Pilsbryoconcha exilis ) dan tutut (Pila ampullaceal), sayuran, ikan bawah sepertibelut (Monopterus albus) dan sidat (Anguilla rostrata), mengisi ikan mujaer (Mozambique tilapia), danproduk terpadu seperti serangga, annelide, protozoa, plankton, dan lain-lain.

Page 87: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.299-303) 978-602-60766-2-5

303

5. DAFTAR PUSTAKAAsian Info. 2017. Indonesia’s geography. 1 hlm. http://www.asianinfo.org/asianinfo/indonesia/pro-geography.htm,

diakses 14 Oktober 2017, pk. 15.45 WIB.California Water Boards (CWB). 2004. pH requirements of freshwater aquatic life: 15 hlm.

https://www.waterboards.ca.gov/centralvalley/water_issues/basin_plans/ph_turbidity/ph_turbidity_04phreq.pdf,diakses 15 Oktober 2017, pk. 19.00 WIB.

Darseno, SP. 2010. Buku pintar budi daya dan bisnis lele. AgroMedia Pustaka, Jakarta: vi + 158 hlm.Direktorat Jenderal Peternakan. 2003. Buku Statistik Peternakan. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan.

Departemen Pertanian RI, Jakarta.Green Communications Foundation (GCF). 2017. Biodiversity. 1 hlm. http://www.sustainabletable.org/268/biodiversity,

diakses 14 Oktober 2017, pk. 18.04 WIB.Hartadi, H., S . Reksohadiprodjo & A.D . Tillman. 1997. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada

University Press.Hutabarat, R.C. 2012. Analisis kelembagaan dan biaya transaksi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di

Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Skripsi S-1 Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan,Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor: xii + 135 hlm.

Mary River Catchment Coordinating Committee (MRRC). 2017. Water quality standards: 1 hlm.http://mrccc.org.au/wp-content/uploads/2013/10/Water-Quality-Salinity-Standards.pdf, diakses 14 Oktober 2017,pk. 16.55 WIB.

National Aeronautics and Space Administration (NASA). 2017. Water quality: 1 hlm.https://www.grc.nasa.gov/WWW/k-12/fenlewis/Waterquality.html, diakses 15 Oktober 2017, pk. 10.09 WIB.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih diberikan yang setinggi-tingginya pada Direktorat Riset dan Pengabdian

Masyarakat (DRPM) Universitas Indonesia atas dana Hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat UI No.2125/UN2.R3.1.HKP.05.00/2017 dan Yayasan Pandu Cendekia yang berperan besar dalam pendanaanprogram sehingga program pengabdian masyarakat Kolam Deras 1000 dapat terlaksana.

Page 88: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.304-309) 978-602-60766-2-5

304

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILANWIRAUSAHA OLAHAN IKAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DI DESA PAKKANNA KECAMATAN TANASITOLO KABUPATEN WAJO

Juanda1

1)Dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

The purpose of KKN-PPM is to provide skills to the community about the processing of fresh fish into variousready-to-eat products such as nuget, abon, smoked fish, and crackers; group of fishermen capable of entrepreneurship ofvarious fish preparation; assisting to young entrepreneur-oriented group of young woman by providing makeup skill;early childhood get education and formation of study group for children of early age. Benefits, fostering theentrepreneurial spirit of the community (fishermen's family, young women) so that they have the skills and knowledgethat can contribute to the improvement of the community's hydroprogram level and the opportunity for early childhoodto get education. The methods used are training, mentoring, lectures, practices and demonstrations to target groups:fishermen / farmers, groups of housewives, young women, PKK mothers, and early childhood children in PakkannaVillage or at KKN -PPM. This KKN-PPM activity also involves partner institutions, Wajo Local Government (DinasPendidikan) and community leaders in Tanasitolo District. The number of students involved is 30 people with varyingdisciplines. The results of community dedication, namely: The existence of knowledge and skills of post-harvest fishprocessing for the group of fishermen; forming self-employed cosmetology and hair scissors for drop out teens, andearly childhood education.

Keywords : Fish Processing, Early Childhood Education,and Entrepreneurship.

1. PENDAHULUANDanau Tempe adalah salah satu danau yang mempunyai potensi cukup besar di Provinsi Sulawesi

selatan. Danau Tempe letaknya dikelilingi tiga kabupaten yaitu: Kabupaten Wajo, Kabupaten SidenrengRappang, dan Kabupaten Soppeng (BPS, 2012/2013). Danau Tempe telah dikenal penghasil ikan air tawarterbesar di dunia. Dasar danau ini menyimpan sumber makanan ikan yang melimpah. Sejarah perikanannyamerupakan yang tertua dalam bidang perikanan. P ekerjaan seharian masyarakat pesisir danau dikenalsebagai nelayan turun- temurun. Pada era tahun 1970-an, Danau Tempe merupakan salah satu pemasokutama kebutuhan ikan di Pulau Jawa. Pada masa itu, Danau Tempe menjadi sumber terbesar ikan sidatuntuk kebutuhan ekspor Indonesia. Pemasarannya mencapai benua Eropa dan Amerika.(http://bappeda.wajokab.go.id).

Potensi unggulan Danau Tempe yang sudah dikelola dan dimanfaatkan sejak dahulu olehmasyarakat adalah hasil perikanan. Hasil ikan di Danau Tempe terdiri dari: ikan betok, sidat, sepat siam,gabus, nila, lele, tawes, mas, nilem, belanak, betutu, julung-julung, tambakan, beloso, belut, udang, rebonkerang- kerangan. Produksi ikan ini dipasarkan sampai keluar wilayah Kabupaten Wajo. Potensi perikananini memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat dan pemerintah. Namun, pendapatan dari hasil ikanyang diperoleh nelayan dalam lima tahun terakhir menurun. Hal ini karena hasil tangkapan lebih banyakdijual langsung dan harga cenderung menurun jika produk melimpah.

Kecamatan Tanasitolo adalah salah satu kecamatan yang berada pada wilayah pesisir Danau Tempe

dengan jumlah penduduk 40.340 jiwa dengan luas 172,2 km2. Mata pencaharian masyarakat sebagianbesar nelayan tangkap ikan, produksi perikanan air tawar yang berasal dari Danau Tempe 2.453,1 Ton(Rp. 11.628.500.000) (BPS, 2010). Hasil wawancara yang diperoleh di lokasi/lapangan di DesaPakkanna Kecamatan Tanasitolo, bahwa hasil tangkapan nelayan lebih banyak dijual langsung di pasartradisional atau dipasarkan di pinggir jalan poros Wajo-Sidrap. Hasil penjualan yang diperoleh kadangkurang menguntungkan karena dijual murah dan yang tidak laku tidak sedikit yang rusak atau busuk. Halini sering terjadi jika produksi ikan melimpah, sehingga perlu dilakukan alternatif pemecahan masalahantara lain pengelolahan ikan dengan berbagai produk siap saji bernilai gizi dan ekonomi tinggi. Namun,

1 Korespondensi : Juanda, Telp 0852007915, [email protected]

Page 89: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.304-309) 978-602-60766-2-5

305

disisi lain masyarakat masih minim pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah menjadi berbagaiproduk seperti krupuk ikan, abon, nuget, dendeng, tepung ikan, ikan asap dan lain-lain.

Masyarakat di Desa Pakkanna khususnya yang berdomisili di pesisir Danau Tempe juga mempunyaimasalah terkait dengan remaja putri putus sekolah dan anak-anak usia dini. Permasalahan remaja putri yanglebih banyak tidak memiliki pekerjaan tetap tetapi memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Hasilwawancara dengan mereka diperoleh informasi bahwa sangat tertarik untuk memiliki keterampilan wirausahaseperti usaha perawatan wajah dan rambut selain olahan ikan siap saji. Sedangkan untuk anak-anak usia dinimasih banyak yang belum berkesempatan mengikuti pendidikan. Hal ini, salah satunya belum tersedianyasekolah usia dini yang dekat dengan tempat mereka dan orang tuanya yang sibuk dengan aktivitaskesehariannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendampingan dan pendirian kelompok belajar pendidikanusia dini dengan melibatkan Ibu PKK dan tokoh masyarakat setempat.

Berdasarkan potensi unggulan lokal dan sumber daya manusia yang ada di Desa Pakanna,Kecamatan Tanasitolo dan uraian permasalahan yang dihadapi, maka identifikasi dan rumusanpotensi/masalah utama terkait dengan keadaan yang ingin diperbaiki melalui Program KKN-PPM sebagaiberikut:

1. Hasil ikan tangkapan yang melimpah dan harga kurang menguntungkan nelayan, sehingga perludilakukan pengolahan ikan dengan berbagai produk siap saji dan perbaikan manajemen usaha sebagainelayan;

2. Kurangnya kesempatan mendapatkan pelatihan pengolahan ikan, dan rendahnya pengetahuan danketerampilan yang dimiliki dalam mengolah ikan menjadi berbagai produk (nuget, bakso, abon,ikan asap, dan krupuk), sehingga perlu diberikan pelatihan termasuk keterampilan wirausaha;

3. Sumber daya manusia dalam hal ini remaja putra putri putus sekolah lebih banyak menganggur dirumah, sehingga perlu diberdayakan dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan wirausahakecantikan dan gunting rambut;

4. Belum tersedianya fasilitas berlajar untuk anak-anak usia dini, sehingga anak-anak kurangkesempatan mendapatkan pendidikan. Jadi, diperlukan pendirian kelompok pendidikan usia dini danpendampingan bagi anak-anak usia dini dalam mendapatkan kesempatan belajar.Dari informasi di atas, Kuliah Kerja Nyata yang merupakan program Pengabdian Pada Masyarakat

oleh UNM yang bersifat tematik sangat relevan diadakan di Desa Pakkanna Kecamatan Tanasitolo,Kabupaten Wajo. KKN-PPM tahun 2017 ini diharapkan dapat mengubah cara pandang masyarakat untukmengoptimalkan potensi lokal yang ada dengan teknologi tepat guna yang berkaitan dengan pengolahanikan pasca panen, peningkatan keterampilan wirausaha, dan pendidikan anak usia dini.

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka usulan penyelesaian permasalahanyang akan ditangani dalam KKN-PPM di Desa Pakkanna, Kecamatan Tanasitolo adalah:

1. Pengolahan ikan tawar (ikan gabus, ikan nila, ikan lele, dll.) menjadi berbagai produk olahansiap saji seperti nuget, abon, ikan asap, dan krupuk melalui pelatihan dan pendampingan;

2. Pembinaan dan pendampingan kelompok nelayan melakukan wirausaha berbagai olahanikan, manajemen usaha, proses produksi, sistem keuangan, kemasan produk, dan sistempemasaran;

3. Pembinaan dan pendampingan kepada kelompok remaja putra putri yang berorientasi padawirausaha baru dengan memberikan keterampilan tata rias (gunting rambut/kecantikan);

4. Pendampingan anak-anak usia dini mendapatkan pendidikan dan pembentukan kelompokbelajar untuk anak-anak usia dini.

2. TARGET LUARANTarget dan luaran yang akan dicapai dalam Program KKN-PPM ini, sebagai berikut:

Target:1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan pengolahan ikan pasca panen bagi kelompok nelayan.2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah hasil tangkapan ikan

menjadi makanan siap saji (nuget, abon, ikan asap) yang bernilai ekonomi.3. Memberikan pengetahuan dan keterampilan tata rias wajah dan rambut bagi kelompok remaja

putri putus sekolah.4. Memberikan pengetahuan dan keterampilan manajemen usaha, sistem produksi, dan pemasaran

kepada kelompok nelayan dan remaja putri putus sekolah.

Page 90: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.304-309) 978-602-60766-2-5

306

5. Meningkatnya pendapatan masyarakat dengan memberdayakan masyarakat dalam mengelolapotensi lokal.

6. Adanya kesempatan dan fasilitas pembelajaran untuk anak usia dini.Luaran:

1. Adanya pengetahuan dan keterampilan pengolahan ikan pasca panen bagi kelompok nelayan.2. Produk olahan ikan seperti: nuget, abon, bakso, krupuk ikan yang bernilai ekonomi dengan

kemasan yang siap dipasarkan.3. Tersedianya teknologi pengolahan ikan yang siap saji dengan kemasan siap jual.4. Terbentuknya wirausaha tata rias dan gunting rambut bagi remaja putri putus sekolah.5. Tersedianya fasilitas belajar untuk anak usia dini.

3. METODE PELAKSANAANMetode pelaksanaan kegiatan dengan tahapan berikut ini. Persiapan dan Pembekalan;Mekanismepelaksanaan kegiatan KKN-PPM pada tahap persiapan dan pembekalan mahasiswa peserta KKN-PPM inimeliputi:

a. Perekrutaan calon mahasiswa KKN-PPM di bawah koordinasi LPM, peserta terdiri dari mahasiswaberbagai bidang ilmu, diutamakan dari bidang yang sesuai tema yang direncanakan, yakniJurusan Tata Boga, Tata Busana, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Pendidikan Teknologi Pertanian,Psikologi, PAUD, Biologi, Kimia, Manajemen, Akuntansi, dan Seni Rupa.

b. Mahasiswa yang memenuhi syarat sebagai peserta KKN seperti yang tertuang dalam panduanKKN UNM, yaitu telah menempuh minimal 5 semester atau telah melulusi minimal 120 SKSdapat mendaftar menjadi calon peserta KKN-PPM dan selanjutnya dilakukan seleksi untukmemenuhi jumlah sesuai rencana yaitu 30 mahasiswa dari berbagai program studi seperti yangdisebutkan pada poit a di atas.

c. Mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi administrasi, selanjutnya mendaftar ke pusat pengelolaanKKN UNM untuk menyelesaikan administrasi dan perlengkapan.

d. Persuratan resmi oleh LPM ke Pemkab Wajo, Kecamatan Tanasitolo, Desa Pakkanna dan DinasPendidikan Kabupaten Wajo.

e. Selanjutnya dilakukan penjadwalan pemberangkatan mahasiswa KKN- PPM, Penyiapan bahanuntuk pembekalan.

Materi pembekalan diberikan kepada mahasiswa selama satu minggu dengan materi sebagaiberikut:- Materi umum tentang KKN-PPM;Tata cara pelaksanaan KKN-PPM, pelaporan dan

evaluasi;Softskill (diantaranya kepemimpinan, teknik komunikasi yang efektif); (iii) Wawasankebangsaan;Profil Desa Pakkanna, Kecamatan Tanasitolo; Materi menyangkut tema pokokKKN-PPM; Materi tentang pengolahan berbagai jenis produk olahan ikan (nuget, abon, baksodan krupuk), materi tentang tata rias dan gunting rambut, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini),manajemen usaha, sistem produksi dan manajemen pemasaran.

- Narasumber untuk setiap materi kegiatan adalah tim pelaksana yang terdiri dari ketua dananggota tim yang masing-masing menjadi pemateri sesuai keahlian dan tugas dalam KKN-PPMini.

- Tim pelaksana juga sekaligus menjadi Dosen Pembimbing Lapangan yang mempunyaikeahlian sesuai tema KKN-PPM, serta memiliki pengalaman dalam pembimbingan KKN

f. Mahasiswa terdiri dari 30 orang (satu orang dipilih sebagai koordinator) danpenempatan mahasiswa dibagi 4 kelompok dan setiap kelompok menempati 1 RW/dusun,dengan demikian setiap RW terdiri dari 7 atau 8 mahasiswa. Selanjutnya untuk setiapkelompok juga dipilih 1 mahasiswa sebagai ketua kelompok.

Pelaksanaan

Langkah-langkah yang akan ditempuh pada pelaksanaan KKN-PPM ini dapat dikemukakansebagai berikut:

Page 91: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.304-309) 978-602-60766-2-5

307

a. Pemberangkatan ke lokasi KKN (Desa Pakkanna, Kecamatan Tanasitolo), dan diterima oleh PemdaKabupaten Wajo selanjutnya diserahterimakan ke kecamatan dan desa.

b. Penerimaan di lokasi sekaligus dirangkaikan dengan sosialisasi program yang dihadiri oleh aparatpemda, kecamatan dan desa serta tokoh masyarakat setempat.

c. Total waktu kerja efektif = 144 jam per mahasiswa untuk jangka waktu satu bulan. Jadi, dua bulansama dengan 288 JKEM. Selanjutnya berdasarkan uraian pembagian program, diperoleh program utamasesuai tema pokok dengan total = 8820 jam atau 294 jam per mahasiswa. Seminar awal dilakukan dilokasi untuk penyempurnaan program dan penyusunan program penunjang yang dikuti oleh aparatkecamatan, desa dan tokoh masyarakat.

d. Pelaksanaan program dengan metode penyuluhan, cermah, diskusi, pelatihan/praktek, demonstrasi, danpendampingan.

e. Seminar kedua dilakukan sebagai evaluasi tengah program dan dilaksanakan setelah satubulan mahasiswa berada di lokasi guna memperbaiki program yang telah dilaksanakan dan penyiapanprogram berikutnya.

f. Penyusunan laporan di tingkat subunit dan unit pada minggu terakhir.g. Seminar akhir program untuk mengevaluasi keterlaksanaan program dan membuat draft perencanaan

program KKN-PPM berikutnya.h. Penarikan peserta dari lokasi setelah berlangsung selama 2 bulan.i. Jumlah mahasiswa yang diterjunkan dalam KKN-PPM, n = 30 (2 DPL), sedangkan Jam Kerja

Efektif Mahasiswa (JKEM), y = 144 jam minimal 1 bulan, maka volume total pekerjaan adalah n x y =30 x 144 jam = 4.350 jam, untuk 2 bulan volume total program KKN-PPM 8.700 jam, untuk perharimaksimal 5 jam.

j. Uraian volume pekerjaan dari program yang direncanakan sebesar 8670 jam

Rencana Keberlanjutan Program

Dengan program ini, diharapkan masyarakat/nelayan bisa lebih mandiri dalam mengelola potensilokal yang sudah dimiliki oleh Desa Pakkanna Kecamatan Tanasitolo. Begitu juga dengan pendidikananak usia dini dan keterampilan wirausaha tata rias dan rambut bagi remaja putri. Dengan adanya teknologipengolahan ikan, keterampilan tata rias dan rambut dapat menjadi wirausaha dan menambah pendapatankeluarga. Pelatihan dan pembinaan manajemen kewirausahaan terhadap kelompok binaan diharapkan dapatmeningkatkan usaha dan pendapatan mereka. Kesemuanya ini diharapkan dapat menjadi modal bagimasyarakat dalam menghadapi permasalahan baik dalam menangani potensi lokal maupun dalammeningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini.

Adanya partisipasi masyarakat dan keterlibatan pemerintah daerah serta kontribusi mitra dalamkegiatan KKN-PPM, diharapkan dengan selesainya kegiatan pelaksanaan KKN PPM ini keberlanjutanprogram terus dilakukan bahkan diperluas, sehingga tujuan dan manfaat program dapat tercapai danberkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan pendapatan daerah. Olehnya itu pengalaman ini jugadapat memotivasi lembaga-lembaga lain atau Dinas terkait untuk melakukan pendampingan atau pembinaansecara berkelanjutan. Keberlanjutan program KKN-PPM ini dapat dilakukan kerja sama dengan LPM UNMuntuk menjadikan desa binaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat yang diarahkanuntuk menyelesaikan permasalahan yang bisa saja timbul setiap saat.

Monitoring dan Evaluasi ProgramPelaksanaan monitoring program KKN-PPM dilakukan secara rutin oleh Penanggung Jawab dan

Dosen Pembimbing Lapangan. Monitoring dilakukan setiap minggu untuk setiap jenis kegiatan danmemeriksa kartu kontrol setiap mahasiswa.

Pelaksanaan KKN-PPM dilakukan selama 2 bulan di lokasi (Desa Pakkanna Kecamatan Tanasitolo),Evaluasi keterlaksanaan kegiatan program dilakukan 4 kali yaitu pada minggu I bulan pertama mencakupkesiapan pelaksanaan kegiatan, minggu III bulan pertama mencakup keterlaksanaan kegiatan bulan pertama,minggu 1 bulan kedua mencakup keterlaksanaan kegiatan lanjutan bulan pertama, dan minggu III bulankedua mencakup keterlaksanaan seluruh kegiatan dan penyusunan laporan akhir. Metode evaluasi dilakukansecara tertulis dan lisan. Tertulis dalam bentuk post test tentang materi umum yang telah diberikan danmateri pokok tema KKN-PPM. Evaluasi pelaksanaan mencakup proses pelaksanaan dan keberhasilan

Page 92: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.304-309) 978-602-60766-2-5

308

program setiap unit kegiatan. Evaluasi keberhasilan program dilakukan wawancara dengan masyarakat,pemerintah dan mitra yang terlibat.4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang telah dilakukan dan dicapai pada pelaksanaan kegiatan KKN-PPM ini meliputitahapan berikut:

1. Persiapan; pada tahap ini dilakukan kegiatan meliputi:a. Rapat Koordinasi Tim pelaksana KKN-PPM dengan Ketua LPM, dilaksanakan pada hari Selasa,

tanggal 07 Februari 2017.b. Seleksi Calon peserta KKN-PPM untuk Desa Pakkanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo yang

dilaksakakan pada hari Senin sampai dengan Rabu, tanggal 13 sampai dengan 15 Februari 2017, danmenentukan peserta yang terjaring pada KKN-PPM untuk Desa Pakkana, pada hari Sabtu, tanggal 18Februari 2017

c. Pembekalan Mahasiswa KKN-PPM yang dimulai pada hari Sabtu sampai Selasa, tanggal 25 sampaidengan 28 Februari 2017 dengan materi Umum meliputi: Fungsi dan Peran Mahasiswa KKN-PPM;Karakteristik budaya dan sosial masyarakat di Kabupaten Wajo, dan untuk materi khusus meliputi;Pengolahan ikan menjadi beberapa produk (abon, bakso, Nuget); bagaimana membuat benda kerjapengasapan ikan ramah lingkungan; Keterampilan Tata rias dan Rambut; Tata acara membuat usahabaru; dan berbagai materi penyuluhan tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Materi yang diberikan berupa sastra anak. Kategori sastra ini untuk kepentingan pendidikan padaanak usia dini (Stewig, 1980). Pemberian teks sebagai tema-tema yang dapat memperkaya sastra anak(Mitchel,2004:4). Hal ini bertujuan untuk pembentukan karakter anak. Ada 50 jenis karakter yangdiberikan dalam materi ini (JIST, ed., 2006). Pemberian materi sastra anak lokal “Nene Pakande” saratdengan nilai pendidikan karakter (Juanda, 2017).

d. Tim pengabdi mempersiapkan bahan dan berbagai peralatan yang diperlukan di lokasi KKN-PPM danmelaksanakan kunjungan kelapangan hari Senin dan selasa, tanggal 20 dan 21 Maret 2017 koordinasicamat dan Kepala Desa tentang rencana kekedatangan mahasiswa KKN-PPM pada hari Senin, 27Maret 2017.

e. Pemberangkatan KKN-PPM Kecamatan Tanasitolo pada hari Senin 27 Maret 2017.

2. Pelaksanaan; KKN-PPM tiba di lokasi pada hari Senin tanggal 27 Maret 2017 dan Penarikan pada hariJumat tanggal 19 Mei 2017. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi kegiatan penyuluhan dan workshop diLokasi KKN – PPM Desa Pakkanna Kecamatan Tanasitolo (kegiatan hasil musyawarah kepala Desa dantokoh masyarakat Bersama peserta KKN-PPM tidak masuk dalam pembiayaan ini).

a. Sosialisasi kegiatan KKN-PPM dilaksanakan selama selama 1 (satu) minggu setelah kedatangan, dandilaksanakan seminar awal sebagai penetapan program kerja pada hari Minggu, tanggal 2 April 2017.

b. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, Tanggal 8 sampai 9 April 2017.Materi Pendidikan Anak Usia Dini; Pendirian Usaha Baru dan pengelolaannya.

c. Kegiatan Workshop / dilaksanakan selama 3 hari, mulai hari Jumat sampai hari Minggu, tanggal 14 s.d.16 April 2017, Materi Kegiatan; Olahan Ikan Hasil Tangkapan dan Model Teknologi Sederhana AlatPengasapan; Keterampilan Menjahit; Pelatihan Manajemen Usaha.

d. Pendampingan dan penyebaran kegiatan (penyuluhan dan keterampilan) dilaksanakan oleh mahasiswaKKN-PPM sampai masa seminar akhir program kerja seminggu sebelum

3. Monitoring dan Evaluasi (monev), sejauh mana program kerja yang telah ditularkan (penyebarankegiatan) mahasiswa terserap oleh masyarakat di Desa Pakkanna.

5. KESIMPULANKKN-PPM di Desa Pakkanna, Kecamatan Tanasitolo, terlaksana sesuai dengan harapan rancangan

kegiatan. Besarnya animo masyarakat dan pemerintah desa Pakkanna dalam mengikuti pelaksanaandemonstrasi dan pelaksanaan keterampilan olahan ikan, keterampilan tata rias wajah dan rambut sertakewirausahaan dimana pelaksanaannya dilakukan selama 3 hari. Timbulnya kesadaran masyarakat akanpentingnya keterampilan seperti olahan ikan, tata rias yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga denganmembentuk usaha baru (kewirausahaan) dan pentingnya pendidikan karakter anak sejak usia dini.

6. DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2016. Danau Tempe Wajo, Penghasil Ikan Air Tawar Terbesar.Bappeda,wajo.kab.go.id., diakses April 2016.

Page 93: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.304-309) 978-602-60766-2-5

309

Anonim. 2015. Buku Panduan KKN PPL Terpadu, LPM UNM Anonim , 2015, Buku Panduan KKN Reguler, LPMUNM.

JIST,ed. 2006. Young Person’s Character Education Hand Book. USA: JIST Publishing.Juanda.2017. “Pembentukan Karakter Peserta Didik Melalui Sastra anak Berbasis Lokal “Nene Pakande.” Prosiding

Konferensi Internasional Kesusastraan (KIK) XXVI dan Munas HISKI X, Bengkulu, 29-30 September 2017.Mitchell, Diana. 2004. Children’s Literature, an Invitation to The World. New York: Michigan state University.Utama. N. Sugianto H dan Shigeru Watanabe. 2003. Teknologi Tekstil. Jakarta: Pradnya Paramita.Owen, Dibbs. 1979. Meningkatkan Penjualan. Jakarta: P.T. Erlangga.Stewig, John Warren.1980. Children and Literature. Chicago: Rand McNally College Publishing

Company.Suharyadi. 2012. Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Salemba.Wacik, Muhammad Hamzah. 2000. Bina Busana. Jakarta: Gramedia Pustaka

7. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepadaMasyarakat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi atas dana yangdiberikan. Penulis ucapkan terima kasih kepada pendukung dalam KKN-PPM ini, yaitu kepada RektorUNM, Ketua lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UNM beserta jajarannya, Dekan FBS-UNM, KetuaJurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Terkhusus, kepada para nara sumber/pemateri dan Team Supporting,Camat Tanasitolo beserta jajarannya dan Kepala Desa Pakkanna beserta aparatnya/masyarakatnya dan semuayang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Page 94: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.310-315) 978-602-60766-2-5

310

PEMETAAN POTENSI KAMPUNG TENDE, KECAMATAN BENTIAN BESAR,KABUPATEN KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR

Susinggih Wijana1), Agung Sugeng Widodo1), Bambang Santoso Haryono1), Dhany Septimawan Sutopo1)

1)Dosen Universitas Brawijaya, Malang

ABSTRACTThis activity aims to explore the potential information of the village based on idm indicators that can beidentified in the priority scale of village development, identify livelihood asset consisting of human asset,natural asset, financial asset, physical asset, social asset and relate to idm condition in terms of socialcondition, economic, and ecological villages, obtaining information on potential villages and charting theviews of the existing human and natural resources sectors in the village of tende, as well as knowing thedirection of focus and priority scale of potential regional development. The target of this activity is theobtaining of regional potential mapping document based on IDM indicator. The method that is done is byobserving and mapping the potential of the region. The results show that the potential of the tende area is theabundance of natural resources owned so that the development of processing products such as sugar palmants, jelly candies or jenang durian can be developed.

Keywords: financial asset , human asset, livelihood asset, natural asset, social asset

1. PENDAHULUANDesa Tende merupakan desa yang berada di Kecamatan Bentian Besar, Kabupaten Kutai Barat,

provinsi Kalimantan Timur. Luas wilayah desa mencapai 40,63 Km2, atau sekitar 4,58% dari luas wilayahBentian Besar dan berada sekitar 331,3 Km dari ibu kota Kalimantan Timur. Desa Tende berada padakawasan hutan yang berbatasan dengan Kalimantan Tengah. Jumlah penduduknya sebanyak 109 jiwa dandidominasi oleh etnis/suku Dayak Bentian. Mayoritas mata pencahariaan penduduknya adalah sebagai petaniladang dan pengrajin anyaman rotan. Menurut Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2015 Desa Tende,Kecamatan Bentian Besar, Kabupaten Kutai Barat masuk ke dalam desa sangat tertinggal dengan nilai indeks0,46572. Secara definisi, desa sangat tertinggal adalah desa yang mengalami kerentanan karena masalahbencana alam, guncangan ekonomi, konflik sosial sehingga tidak berkemampuan mengelola potensi sumberdaya sosial, ekonomi, dan ekologi serta mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya. Merujuk dari dataIDM desa Tende perlu dikembangkan dengan menangani permasalahan yang ada, sehingga IDM desa Tendebisa meningkat. Dalam rangka meningkatkan IDM maka diperlukan beberapa program penguatan bidangketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi.

Indikator IDM menunjukkan masing-masing bidang ketahanan di desa Tende masih belum memadai.Bidang ketahanan sosial menunjukkan kurangnya peran sarana prasaran pada masing-masing dimensi. Saranaprasarana berperan penting dalam proses pengembangan karena merupakan tools utama untuk berjalannyasuatu program dalam masyarakat. Sektor produksi yang kurang beragam dan teknologi pengolahan masihbelum memadai merupakan masalah di bidang ketahanan ekonomi karena terbatasnya pengetahuan dan alatyang digunakan. Komoditas andalan desa Tende adalah komoditi karet, karakteristik komoditi karet tidakmudah diolah menjadi produk setengah jadi seperti komoditi tanaman pangan yang mudah diolah denganteknologi tepat guna. Komoditi karet memerlukan investasi mahal dan kualitas SDM yang baik sehinggakurang cocok dikembangkan untuk skala petani yang belum maju. Oleh karena itu petani karet di desa Tendemenjual karet mentah ke tengkulak dengan harga rendah yaitu Rp. 3000,- sampai Rp. 4000,-/Kg.

Selain itu akses perdagangan didesa tende masih belum memadai karena lokasi desa jauh dari pusatperkembangan perdagangan dan jauh dari industri besar yang dapat membantu mengolah potensi di desaTende. Jarak dari desa Tende ke ibukota (Kabupaten Samarinda) dapat ditempuh dengan kendaraan daratselama 8 jam. Kondisi diatas merupakan gambaran potensi dan keadaan desa Tende, sehingga dalam rangkameningkatkan IDM maka diperlukan beberapa program penguatan sub bidang ketahanan. Desa Tendemerupakan salah satu desa yang masuk dalam 40 lokasi desa pilot dalam kontribusi Kemenristekdikti untukdikembangkan seperti pada Lampiran 3. Akan tetapi pemetaan pada Desa Tende masih belum dilakukan,

1 Korespondensi penulis: Dhanny Septimawan Sutopo, Telp 081 389 417 300, [email protected]

Page 95: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.310-315) 978-602-60766-2-5

311

sehingga perlu diketahui kondisi desa berdasarkan indikator IDM pada bidang ketahanan serta solusipengembangan.

Secara umum, Pelaksanaan kegiatan ini berfokus pada pelaksanaan pemetaan potensi yang ada diDesa Tende, Bentian Besar, Kutai Barat, Kalimantan timur. Pemetaan dilakukan untuk meningkatkan nilaiindeks desa menjadi lebih baik. Fokus Pemetaan didasakan pada indikator IDM sehingga dapat memecahkanmasalah yang ada pada desa Tende. Pemetaan merupakan teknik awal untuk mengetahui prioritas potensiyang akan dikembangkan pada suatu daerah. Pemetaan juga didasarkan pada keadaan sumber daya manusiadan sumber daya alam yang dimiliki desa Tende. Oleh karena itu kegiatan ini bertujuan untuk menggaliinformasi potensi desa berbasis indikator idm yang lanjutannya dapat diketahui skala prioritas pengembangandesa, mengidentifikasi livelihood asset yang terdiri dari human asset, natural asset, financial asset, physicalasset, social asset dan menghubungkan dengan kondisi idm ditinjau dari kondisi sosal, ekonomi, dan ekologidesa, mendapatkan informasi potensi desa dan memetakan dilihat dari sektor sumber daya manusia dansumber daya alam yang ada di desa tende, serta mengetahui arah fokus dan skala prioritas pengembanganpotensi daerah. Adapun target dari kegiatan ini adalah didapatkannya dokumen pemetaan potensi daerahberdasarkan indikator IDM. Program ini diharapkan sejalan dengan program RPJMD Kabupaten Kutai Baratdan mampu menjadikan masyarakat desa Tende lebih sejahtera. Pemetaan potensi juga desa diharapkan dapatmemudahkan dalam pemilihan skala prioritas potensi daerah yang lebih potensial untuk dikembangkan.Pemetaan merupakan tahap awal pengembangan sebuah wilayah, karena potensi setiap wilayah perludikeahui terlebih dahulu mana yang dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut seperti yang ditampilkanpada Gambar.

Gambar 1. Tahapan Pengembangan Desa Tende Selama Tiga Tahun

2. PELAKSANAAN PENGABDIANDari permasalahan yang desa yang ada, maka ada beberapa metode yang dilakukan yakni antara lain:

I. Tahap persiapan dan pengumpulan bahan dan alat penelitianPada tahap ini, hal pertama yang tim lakukan adalah mendiskusikan berbagai persiapan penelitan

yang akan dilakukan, seperti strategi pengumpulan data dan timeline kegiatan. Adapun bahan dan alat yangdipersiapkan yakni antara lain: file IDM dan RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).Tahap ini dilakukan selama kurang lebih tiga hari. Tujuan dari tahap ini adalah sebagai acuan dan dasar darikegiatan penelitian, agar kegiatan dapat berjalan dengan efektif, efisien dan sesuai tujuan yang telahditetapkan.II. Tahap Pemetaan (Observasi, wawancara dan dokumentasi)

Pada tahap ini dilakukan serangkaian kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi secara rutin.Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara fisik terhadap kondisi yang ada di DesaTende. Sedangkan kegiatan wawancara dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan secara langsungkepada sumber data atau warga kampung terkait keadaan ketahanan sosial, ekonomi dan ekologi desa.Sedangkan, untuk memperkuat pengumpulan data dilakukan tahap terkhir yaitu dokumentasi. Kegiatan inidilakukan dengan cara mengambil gambar maupun video secara langsung kondisi desa dan berbagai kegiatan

Page 96: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.310-315) 978-602-60766-2-5

312

warga. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengetahui secara langsung objek penelitian. Sehingga,pelaksana dapat menganalisis permasalahan desa ada baik secara gambaran secara fisik, data primer maupundata sekunder berupa dokumentasi.Adapun lama waktu yang dibutuhkan dalam tahap ini yaitu sekitar 20 hari.III. Tahap Analisa kesesuain Tujuan

Pada tahap ini merupakan tahapan mengolahan dan analisis berbagai data yang telah diperoleh daritahap-tahap sebelumnya. Tahap ini meliputi: pengisian file IDM dan kategorisasi potensi dan masalah desaberbasis IDM yang meliputi 3 dimensi (ketahanan sosial, ekonomi, ekologi).

3. HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis Situasi

Terletak di daerah perhutanan, membuat Desa Tende jauh dari polusi udara, polusi tanah dan polusiair. Tingkat pencemaran lingkungan juga rendah, karena penduduk desa tidak menggunakan pupuk maupunpestisida dalam melakukan kegiatan pertanian dan perkebunan. Sampah atau limbah plastik dari sampahrumah tangga juga sangat minim jumlahnya, karena setiap harinya penduduk desa jarang mengkonsumsimakanan instan dan jarang menggunakan produk hasil oalahan pabrik. Selain itu, tingkat kesadaran pendudukdesa akan kebersihan juga sangat tinggi, hal itu dibuktikan dengan rutinnya penduduk membakar limbahsampah dan melakukan kerja bakti desa setiap pekan yang terkontrol langsung oleh kepala desa. Hal inimembuat Desa Tende pernah mendapatkan penghargaan sebagai desa terbersih dalam kegiatan lomba yangdiadakan oleh pemerintahan kabupaten Kutai Barat pada tahun 2016.

Gambar 2. Kegiatan kerja bakti rutin Desa Tende setiap hari Jum’at

Mayoritas penduduk Desa Tende berprofesi sebagai pengrajin anyaman rotan, peternak babi, kerbaudan ayam serta petani kebun baik kebun sawit maupun aneka tanaman perkebunan dan pertanian lain. JikaPenduduk Desa Tende memanfatkan sumber daya alam yang ada sebagi hasil pendapatan utama mereka. Haltersebut, membuat para penduduk sangat mengandalkan fisik mereka. Dilain sisi, para penduduk yangberprofesi sebagai pengarajin anyaman rotan memiliki keahlian khusus dalam menganyam. Hal tersebut yangmembuat nama Desa Tende mulai dikenal di berbagai daerah lainnya. Kerajinan anyaman rotan Desa Tendeberada dibawah naungan koperasi “Lampur Abadi” yang dikelola oleh para anggota PKK Desa. Tidak jarang,beberapa pengrajin anyaman rotan disana sering mengikuti kegiatan pameran dan pelatihan wirausaha yangdilakukan di berbagai kota, mulai tingkat di tingkat kabupaten hingga kota besar di Indonesia, seperti jakarta,Bogor, Yogyakarta dan Bali. Bahkan, perwakilan dari mereka juga pernah diundang ke Singapura untukmemamerkan hasil produk anyaman mereka. Selain itu, koperasi “Lampur Abadi” juga beberapa kalimendapat penghargaan diberbagai ajang lomba.

Gambar 3. Kegiatan membuat kerajinan anyaman rotan

Page 97: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.310-315) 978-602-60766-2-5

313

Disisi lain, luas Desa Tende mencapai ± 1.000 ha yang didominasi oleh lahan terbuka, membuatsemua penduduk memiliki lahan masing-masing. Mayoritas penduduk menggunakan lahannya untukditanami pohon kelapa sawit, pohon aren, karet, kokoa/ coklat, sayur mayur, dan buah-buahan. Namun,ketika musim hujan tiba, maka penduduk akan mengganti lahan perkebunan mereka menjadi lahan pertanian.Selain itu, banyak penduduk desa yang juga memiliki hewan ternak seperti babi, kerbau dan ayam. Babi danayam merupakan makanan umum bagi penduduk desa. Sedangkan kerbau, cenderung dimanfaatkan ketikaada upacara-upacara adat tertentu, dengan harga yang cukup tinggi, yakni sekitar dua puluh juta sampai tigapuluh per ekor. Tentu, tidak semua warga memelihara kerbau. Beberapa penduduk Desa Tende, juga ahlidalam hal berburu binatang di hutan. Hasil dari buruan sering dijual kepada penduduk desa lain. Selain itu,terdapat sungai yang berada di pedalaman hutan yang tidak jarang dimanfaatkan warga untuk mencari ikan,yang kemudian di jual kepada penduduk desa.

Gambar 4. Kegiatan mencari ikan di sungai

Pada sektor perdagangan, tidak terlalu banyak barang industri yang diperdagangkan di Desa Tende.Hanya terdapat satu kios atau warung sederhanayang ada di sana. Hal ini membuat, warga harus pergi kedesa sebelah untuk mendapatkan mendapatkan pasokan kebutuhan mereka. Aktivitas perekonomian (dalamhal ini perdagangan) hanya terlihat jelas ketika ada pasar ‘dadakan’ sepekan sekali yang berada di desasebelah.

Gambar 5. Satu-satunya toko yang terdapat di Desa Tende

Sesuai dengan keadaan desa yang telah dideskripsikan pada subbab analisis desa, secara umum DesaTende memiliki beberapa potensi dan permasalahan. Adapun permasalahan didesa Tende yaitu melimpahnyasumber daya alam yang berupa hasil hutan dan perkebunan, mayoritas warga desa memiliki ketrampilanmembuat kerajianan anyaman rotan, DAN memiliki adat istiadat khas desa yang masih dilestarikan hinggasekarang, sedangkan permasalahn yang timbul yaitu tidak adanya sinyal karena rusaknya tower pemancarsinyal yang terdapat di desa tende, sehingga menghambat komunikasi warga dengan daerah luar, belumtersedianya sumber sanitasi air bersih umum bagi warga, sehingga warga kesulitas dalam mendapatkansumber air bersih terutama di musim kemarau, belum mampunya warga desa dalam memaksimalkanpengelolaan sumber daya alam yang tersedia karena terbatasnya pengetahuan dan alat yang digunakan, belumadanya pengepul (tempat penjualan) hasil kerajinan anyaman rotan yang bersifat tetap dan mewadahi semuapengrajin yang ada, akses perdagangan di desa tende masih belum memadai karena lokasi desa tende jauhdari pusat perkembangan perdagangan dan jauh dari industri besar yang dapat membantu mengolah potensidi desa tende, dan belum adanya layanan kesehatan umum desa, seperti puskesmas dan posyandu, sehinggawarga susah dalam mengakses kesehatan.

Page 98: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.310-315) 978-602-60766-2-5

314

Indeks Desa Membangun

Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan indeks yang dikembangkan oleh kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) pada tahun 2014 . Sesuai dengan PermendesaPDTTrans Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun menyebutkan bahwa, tujuan daridibuatnya indeks ini adalah untuk menetapkan status kemajuan dan kemandirian desa; serta menyediakandata dan informasi dasar bagi pemabngunan desa. Indeks Desa Membangun meliputi tiga dimensi, yaitu:ketahanan sosial, ketahanan ekonomi dan ketahanan ekologi. Dimana pada dimensi ketahanan terdiri dari subdimensi kesehatan, pendidikan, modal sosial dan permukiman. Adapun dimensi ini memiliki 38 indikator.Pada dimensi ketahanan ekonomi terdiri dari 12 indikator, serta pada dimensi ketahanan ekologi terdiri dari 4indikator.

Berdasarkan tiga dimensi IDM (ketahanan sosial, ketahanan ekonomi dan ketahanan ekologi) DesaTende secara umum menunjukkan bahwa pada dimensi ketahanan sosial dan ketahanan ekonomi terdapatbeberapa indikator yang masih sangat rendah nilainya, namun pada ketahanan ekologi Desa Tende termasukkedalam kriteria baik (tidak ada permasalahan). Berdasarkan dari potensi dan permasalahan Desa Tende yangtelah disebutkan, ada beberapa permasalahan yang bisa diatasi dengan kemandirian desa berdasarkan potensiyang dimiliki oleh desa tersebut. Untuk mencapai efektifitas dari tujuan pemecahan permasalahan desa,maka harus dibuat prioritas program atau kebijakan. Adapun permasalahan utama pada desa Tende terdiridari tidak terdapat sumber air bersih miliki desa, sehingga ketika musim kemarau warga desa tende kesulitandalam mendapatkan pasokan air bersih, tidak tersedianya sinyal dan jaringan internet karena rusaknya towerpemancar sinyal yang ada pada desa tende, dan sulitnya warga memasarkan produk kerajinan anyaman rotanmereka kepada para konsumen karena keterbatasan akses informasi maupun jarak tempuh desa.

Adapun permasalahan sumber sanitasi air bersih merupakan permasalahan utama yang dihadapiwarga, sebagaimana laporan yang kami terima dari beberapa warga maupun pihak aparatur desa Tende. Olehkarena itu, ada beberapa stategi penyelesaian masalah yang bisa dilakukan, yakni dengan memaksimalkansumber pendanaan mandiri dari warga desa. Dimana finansial merupakan modal yang sangat vital dalampembangunan, sehingga desa Tende harus memiliki sumber pendanaan yang cukup untuk membuat sanitasiair bersih. Dengan memaksimalkan potensi desa berupa luasnya lahan terbuka yang dapat menghasilkanberbagai jenis tanaman yang dikelola secara kolektif (dalam pengawasan desa), sehingga dapat menjadisumber pendanan utama desa. Adapun jenis tanaman yang bisa dimaksimalkan budidayanya yaitu pohonkaret, pohon cocoa dan kelapa sawit. Selain itu, dibutuhkan kelembagaan yang baik pada koperasi pengepulkerajinan rotan milik desa, sehingga kegiatan menganyam yang dilakukan warga desa bisa berdampakoptimal bagi mereka dan finansial desa Tende.

Selain itu, permasalahan Desa Tende selanjutnya yang tidak kalah penting yaitu tidak adanyaketersediaan sinyal (jaringan internet) sebagai penghubung komunikasi dengan dunia luar. Hal ini dirasasangat penting untuk diatasi mengingat zaman modernisasi saat ini mengharuskan setiap orang untuk melekkemajuan informasi dan teknologi. Sehingga, untuk menunjang kemajuan desa perlu ditunjang dengankemudahan akses komunikasi dan informasi dengan dunia luar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaanterhadap tower pemancar sinyal yang ada, sehingga diketahui masalah utamanya dan bisa segera diperbaiki.Dalam upaya perbaikan tower pemancar sinyal juga dibutuhkan sumber pendanaan desa. Sehinggapengelolaan sumber daya alam yang ada dan adanya kelembagaan koperasi kerajinan rotan baik sebagaisumber pendanaan Desa Tende benar-benar harus dioptimalkan. Selain itu, dibutuhkan kelembagaan yangbaik pada koperasi pengepul kerajinan rotan, sehingga kegiatan menganyam yang dilakukan warga desa bisaberdampak optimal. Jika permasalahan jaringan atau sinyal desa sudah teratasi maka, permasalahan nomortiga yaitu terkait pemasaran produk kerajinan anyaman rotan juga dapat sedikit teratasi. Dimana media onlinemerupakan salah satu sarana yang sangat efektif dalam memasarkan hasil kerajinan yang dimiliki oleh DesaTende.

4. KESIMPULANIDM (Indeks Desa Membangun) merupakan indeks yang dikembangkan oleh kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) pada tahun 2014. Sesuai dengan PermendesaPDTTrans Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun menyebutkan bahwa, tujuan daridibuatnya indeks ini adalah untuk menetapkan status kemajuan dan kemandirian desa; serta menyediakandata dan informasi dasar bagi pemabngunan desa. Indeks Desa Membangun meliputi tiga dimensi, yaitu:ketahanan sosial, ketahanan ekonomi dan ketahanan ekologi. Berdasarkan IDM tersebut, Desa Tende

Page 99: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.310-315) 978-602-60766-2-5

315

Kecamatan Bentian Besar Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur menujukkan bahwa baik padadimensi ketahanan ekologi, namun rendah dibeberapa indikator pada dimensi ketahanan sosial dan ekonomi.

Berdasarkan analisis dari IDM, Desa Tende memiliki beberapa potensi dan permasalahan. Adapunpotensinya yakni melimpahnya sumber dana alam yang dimiliki sehingga pengembangan pengolahan produkseperti gula semut aren, permen jelly atau jenang durian dapat dikembangkan. Disisi lain, Desa Tendememiliki beberapa permasalan yaitu, belum terdapat sanitasi air bersih desa,tidak terdapat sinyal karenarusaknya tower pemancar sinyal yang ada, dan susahnya pemasaran dari hasil kerajinan rotan. Sehinggastrategi dari permasalahan tersebut adanya adanya upaya mengoptimalisasian sumber pendanaan desa,dengan memaksimalkan potensi desa hasil berupa sumber dana alam dan keahlian membuat kerajinananyaman rotan.

5. DAFTAR PUSTAKA

Indeks Desa Membangun (IDM). 2015. Data indeks desa membangun. IndonesiaKutai Barat dalam angka. 2015. Data Kuatai Barat dalam angka. BPS. IndonesiaKumalaningsih, S., Maryani, S., Wijana, S., dan Hidayat, N. 2017. Laporan assesment potensi wilayah, UMKM

agroindustri dan pemberdayaan perempuan dan pemuda di Kabupaten Sikka, Nagekeo dan Lembata.LaporanPenelitian. Plan International Country Office Indonesia, Plan Area Flores and Lembata.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada LPPM Universitas Brawijaya yang telah mendanai dan mendukung penuh terlaksananyakegiatan ini.

Page 100: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.316-318) 978-602-60766-2-5

316

IBM BAGI KELOMPOK MGMP KIMIA DAN FISIKA DALAM MENINGKATKANPROFESIONALISME GURU DI KABUPATEN WAJO

Army Auliah1, Mustamin2), Juanda3)

1’2),3)Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

Competence of professionalism of teachers often become a discussion when student achievement decreases. But one ofthe things that need attention in improving the professionalism of teachers is the learning process. So in devotion to thecommunity it is designed to help high school teachers in schools build e-learning that can be implemented in learningactivities, and that partners are MGMP PHYSICS AND CHEMICALS in Wajo District. With this e-learning learning isexpected to deepen the understanding of knowledge and skills of using elearning. The target of this activity is theteacher is able to understand the principles of internet use as an online learning tool with moodle based e-learning,knowing the facilities and infrastructure of online learning support, able to open moodle based e-learning class andproficient using moodle based e-learning as one one learning method used. The outpouring of this devotion is thecapable and proficient teachers of building online classes. Moodle-based e-learning learning for partner teachers. Themethod used in the activity is to distribute the module as a reference, lecture and question and answer method where thedevotee participants will be equipped with basic mastery of e-learning about understanding, supporting facilities andinfrastructure, practice methods that participants are trained to enter the internet network and utilize moodle to build theclass new, practice the work steps according to the modules that have been distributed.

Keywords: Professionalism, E-Learning, Moodle.

1. PENDAHULUANSalah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Sumadi Suryabrata (2002) adalah

faktor non sosial seperti cara belajar, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan sebagainya.Media pembelajaran menurut Arif Sadiman dkk (2003) semakin berkembang seiring dengan

berkembangnya teknologi komputer. Lebih lanjut dikatakan bahwa salah satu kemudahan penggunaankomputer adalah dapat membantu peran staf pengajar dalam memberikan materi pelajaran.

Guru-guru yang tergolong dalam MGMP Fisika dan Kimia di Kabupaten Wajo Provinsi SulawesiSelatan. Mereka umumnya banyak yang bertugas di sekolah-sekolah di Kota Sengkang seperti SMA 1,SMA 2, dan SMA 3. Sekolah memiliki jarak yang tidak berjauhan dan transportasi lancar,sehingga memudahkan untuk dilakukan kegiatan pengabdian ini.

Metode pembelajaran online (e-learning) dianggap tepat untuk bisa diterapkan di kedua sekolahmitra sebagai salah satu metode tambahan selain konvensional. Metode e-learning adalah sistempembelajaran elektronik yang memanfaatkan sarana internet dalam prosesnya, guru dapat berinteraksidengan siswa di kelas online. Dengan pengembangan e-learning bagi guru di kedua sekolah tersebutdiharapkan guru dan siswa dapat mengoptimalkan sarana IT dalam proses belajar mengajar.

2. METODE PELAKSANAAN

1. Metode PendekatanAda beberapa metode pendekatan yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat ini. Metode tersebut disesuaikan dengan pemecahan masalah yangditempuh, baik berupa kegiatan bimbingan yang berbentuk teoritis, maupun yang berbentuk praktek dalammempelajari multisim. Agar lebih terarah, metode-metode pendekatan yang digunakan adalah:a. Ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Metode pendekatan ini digunakan pada waktu penyajian materi-

materi yang berbentuk kognitif, seperti pengetahuan dan pemahaman teoritis yang berkaitan denganmultisim.

b. Demonstrasi. Metode pendekatan ini digunakan pada waktu penyajian materi- materi psikomotorik, yaitupada saat membuat, merancang atau menganalisis suatu rangkaian elektronika dengan menggunakanpaket program Multisim.

1 Korespondensi : Army Auliah, Telp 082172733355, [email protected]

Page 101: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.316-318) 978-602-60766-2-5

317

Kerangka pemecahan masalah disusun dengan memperhatikan langkah- langkah yang akan ditempuh, yangterbagi dalam tiga tahap, yaitu:

1. Orientasi lapangan untuk mendapatkan data empiris yang berkaitan dengan permasalahan.2. Memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada guru-guru dengan menyajikan materi tentang

multimedia/e learning tersebut.3. Melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana efektivitas kegiatan yang dilakukan, yaitu untuk

mengetahui sejauhmana tujuan kegiatan yang ditetapkan sebelumnya telah tercapai, dan untukmengungkap faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam kegiatan tersebut.

3. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

a. PersiapanRangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan kegiatan persiapan agar

pelaksanaannya dapat berjalan lancar sesuai yang diharapkan. Kegiatan persiapan yang dilakukanmeliputi tinjauan lapangan, berkunjung ke beberapa sekola SMA di sengkang dan berdiskusi dengan ketuaMGMP Fisika dan Kimia untuk mengetahui jumlah calon peserta dan kesediaannya, termasuk sekolah untukmemfasilitasi kegiatan, perizinan, menyiapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan, menyiapkan bahanpembelajaran, menyiapkan lokasi, peserta didik, fasilitator, sasaran antara yang strategis, dll. Kegiatantersebut dilaksanakan selama 2 hari yaitu dari tanggal 7 dan 8 Juli 2017. Di SMA Negeri 1 Sabbangparu danSMK Negeri 1 Sabbangparu Kabupaten Wajo.b. PelaksanaanPelaksanaan kegiatan ini meliputi kegiatan pembekalan materi dan workshop.1. Kegiatan pembekalan materi dilaksanakan pada hari Sabtu Tanggal 22 dan 23 Juli 2017 di SMA Negeri

1 Sabbangparu dengan pembekalan materi berupa ; pengetahuan media pembelajaran berbasismultimedia, yang meliputi 5 bagian utama, yaitu penjelasan materi tentang:a. Pengantar multimedia/elearning meliputi : Pengertian Multimedia dan elearning; Tujuan dan

Manfaat penggunaan multimedia dan elearning; Peralatan yang dibutuhkan pada pembelajaranelearning.

b. Merancang/mendesainc. Memulai dan mengakhirid. Mengedit rangkaiane. Sekitar Alat Ukur (Pengenalan AVO meter dan Osiloskop; Pemilihan dan penggunaan AVO meter

dan Osiloskop)f. Menjalankan rangkaian

Dalam kegiatan ini, peserta diusahakan memahami betul tentang multisim, caramerancang rangkaian elektronika, dan cara menggunakan multisim sebagai media pembelajaranelektronika. Dengan memahami apa-apa yang dijelaskan pada kegiatan pengabdian kepadamasyarakat ini, diharapkan penggunaan laboratorium multimedia menjadi lebih efektif.Sebagai ukuran keberhasilan kegiatan adalah sekurang-kurangnya 80 % dari peserta dapatmenguasai materi- materi yang diuraikan pada kegiatan ini.

2. Kegiatan Workshop dilaksanakan pada hari Jumat sampai dengan Minggu dari tanggal 28 sampaidengan 30 Juli 2017 di SMK Negeri 1 Sabangparu kabupaten Wajo. Pada kegiatan workshop inidibantu oleh Supporting yang juga mempuyai dasar multimedia pembelajaran.Pada Workshop ini para guru secara mandiri mencaba mempraktekkan membuat sebuah aplikasimenggambar rangkaian elektronik baik di Personal Komputer (PC) dan Versi Android, sesuai denganmateri yang telah didapatkan pada saat pendalaman materi yang telah dilakukan sebelumnya sertamendesain pembelajaran berbasis elearning.

4. KESIMPULAN

Sebagai kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan kesan bahwa guruguru sangat antusias mengikuti pembelajaran ini, mulai pada saat pemberian materi selama 2 hari dan padasaat workshop pembuatan dan perakitan benda kerja aplikasi menggambar rangkaian elektronik dan telah

Page 102: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.316-318) 978-602-60766-2-5

318

telah terselesaikan sekitar 80 %, dan kami yakin akan terselesaikan laporan pengabdiannya pada bulanNovember.

5. DAFTAR PUSTAKA

Arief Sadiman, dkk. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.Jogiyanto, H.M. 1993. Pengenalan Komputer, Dasar Komputer, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan.

Yogyakarta: Andi Ofset.Kurniawan,Yahya. 2C06. Belajar Sendtri Macromedia Flash 8. Jakarta : PT. Elex

Media KomputindoLatuheru, Jhon D. 2002 Media Pembelajaran : Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Makassar: Makassar

State UniversitySudirman, 2003. Perkembangan Hardware Komputer, (on line),

(http://www.wiraekabhakti.co.id)Tim Wahana Komputer. 2001. Animatif Pembuatan Web dengan Macromedia

Flash 5. Semarang: Wahana Komputer.Tito Riberu. 2003. Perancangan Web dengan Macromedia Dreamweaver

(Ultradev 4.0). Jakarta: Dinastindo.Usman. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada DITLITABMAS DIKTI atas dana yang diberikan sehingga kegiatan PPM inidapat dilaksanakan, juga kepada mitra guru di kabupaten wajo atas kerjasamanya dalam kegiatan PPM ini,serta Pemerintah Kabupaten Wajo yang memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan di daerah tersebut,dan LPPM Universitas Negeri Makassar (UNM) atas bimbingan dan arahannya selama pelaksanaan kegiatantersebut.

Page 103: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.319-322) 978-602-60766-2-5

319

IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) MESJID ALI-IMRAN GRIYA ALAM PERMAI

Andi Erdiansa1) Andi Batari Angka2) Hasdaryatmin Djufri3) Syahlendra4) Aisyah Zakariah5)

1)2)3)4)5)Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The mosque of Ali-Imran is a place of worship for the Muslims of the majority as the occupant of housingGriya Permai Nature. Ali Imran mosque's existence are expected as the main infrastructures in the conduct of worship ofMuslims both occupants of the complex Natural Scenic Griya nor the traveler or other community who perform acts ofworship can feel comfort . To support the rehabilitation plan will be carried out against the mosque of Ali Imran GriyaAlam Permai housing complex is setting up design plans, drawings and calculation of the magnitude of the constructioncosts of rehabilitation. Implementation of the rehabilitation work of the mosque of Ali-Imran Griya Alam Permai isexpected to use Budget of 5.671 billion (five Billion six hundred seventy-one million Rupiah) with eight groups ofactivities, namely: the work of preparation, Earthwork and Foundation Work, Sand, Concrete Work, work, work,flooring and wall of Windows and doors, Roofing Work and Palfond and employment painting. The results obtainedfrom the implementation of this activity is in the form of images of work and Budget Plan estimates the cost (WED)plans the construction of rehabilitation.

Keywords: Ali-Imran Mosque, Drawing, Budget for Rehabilitation

1. PENDAHULUANMasjid merupakan fasilitas utama dalam menunjang pelaksanaan peribadatan shalat masyarakat/umat

muslim, namun keberadaan masjid tidak hanya terbatas pada kegiatan shalat saja tetapi juga kegiatan-kegiatan sosial dan kegiatan interaksi masyarakat laninnya. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di masjiddisamping kegiatan shalat seperti pelaksanaan pengajian rutin, penyelelenggaraan perayaan hari-hari besarumat muslim, pelaksanaan lomba-lomba, tempat berlansungnya pernikahan dan lain-lain.

Kebutuhan luas bangunan masjid dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring denganbertambahnya jumlah jamaah, dan menjadi tantangan bagi pengelolah pembangunan masjid untukmeningkatkan kinerja/ fungsi pelayanan masjid yang dikelolahnya.

Masjid Ali-Imran merupakan tempat ibadah bagi umat muslim yang mayoritas sebagai penghuniperumahan Griya Alam Permai. Diharapakan keberadaan masjid Ali Imran sebagai prasarana utama dalammenjalankan ibadah umat muslim baik penghuni Kompleks Griya Alam Permai maupun para musafir ataumasyarakat lainnya yang melaksanakan ibadah dapat merasakan kenyamanan dan kekhusukan

Masjid Ali-Imran terletak di Kompleks Griya Alam Permai, jalan Perintis Kemerdekaan Km 12Kelurahan Tamalanrea. Masjid Ali-Imran didirikan oleh Pengembang/Developer Perumahan Griya AlamPermai pada Tahun 1995 dan pengelolaannya telah diserahterimahkan kepada warga Kompleks Griya AlamPermai pada tahun 1996.

Permasalahan yang dihadapi oleh Masjid Ali-Imran saat ini sebagaimana hasil kunjungan lokasiadalah kondisi ruang-ruang serta struktur bangunan sudah tidak beraturan, hal ini disebabkan karena sejakpemanfaatan bangunan telah dilakukan beberapa kali renovasi untuk menambah kapasitas/ daya tampungmasjid, tetapi pembangunan/ kegiatan konstruksi yang dilakukan tidak secara keseluruhan atau setempat-setempat, hal ini mengakibatkan bentuk maupun penempatan struktur bangunan tidak bertauran.

Berdasarkan koordinasi/ hasil rapat dengan warga yang diwakili oleh pengelolah pembangunanmasjid Ali Imran, diperoleh informasi bahwa masyarakat penghuni komplek Griya Alam Permai siap untukmengumpulkan dana pembangunan bilamana akan dilakukan rehabilitasi terhadap bangunan masjid tersebut,namun saat ini masyarakat penghuni Griya Alam Permai belum memperoleh gambaran mengenai rencanarehabilitasi dan perkiraan besarnya dana yang dibutuhkan bilamana dilakukan rehabilitasi.

Ketersediaan gambar rencana dan rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi RehabilitasiMasjid Ali Imran akan sangat mendukung terealisasinya rencana rehabilitasi masjid Ali Imran. Target utamadalam kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah tersedianya Gambar Rencana Rehabilitasi/ Renovasi dan

1 Korespondensi penulis:, Andi Erdiansa, Telp 081342943622, [email protected]

Page 104: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.319-322) 978-602-60766-2-5

320

Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang selanjutnya akan disosialisasikan kepada masyarakat penghuni GriyaAlam Permai sebagai pedoman untuk melakukukan rehabilitasi Masjid Ali Imran

2. METODE PELAKSANAAN PENGABDIANUntuk mendukung rencana rehabilitasi yang akan dilakukan terhadap masjid Ali Imran Komplek

Perumahan Griya Alam Permai adalah menyiapkan desain, gambar rencana dan perhitungan besarnya biayakonstruksi rehabilitasi.

Hasil penerapan ipteks selain karya nyata dalam bentuk fisik, juga memberikan tambahanpengetahuan kepada mitra dalam hal penyusunan rencana rehabilitasi yang akan dilakukan, dimana hasilperencanaan, gambar-gambar dan anggaran biaya yang dihasilkan akan disosialisasikan kepada masyarakatsehingga dalam pelaksanaannya nanti masyarakat dapat secara langsung mengontrol dan melakukanpengawasan kesesuaian antara apa yang direncanakan dengan realisasi pembangunan.

Hal-hal yang akan dilakukan oleh Tim pelaksana IbM masjid Ali Imran adalah:a. Melakukan koordinasi dengan pengelolah pembangunan masjid Ali – Imran sehubungan dengan rencana

rehabilitasi masjid dan pelaksanaan IbMb. Survey lokasi dan melakukan pendataan kondisi fisik masjid Ali-Imranc. Membuat gambar rencana rehabilitasi masjidd. Menghitung Volume Menyusun rencana anggaran biayae. Sosialisasi hasil perencanaan rehabilitasif. Penyusunan hasil kegiatan

Kulaifikasi tim pelaksana sangat relevan, sehingga mendukung program ini sesuai denganpermasalahan mitra. Tim pelaksana kegiatan IbM ini adalah dosen-dosen yang mengampuh mata kuliahantara lain:

Gambar Teknik; sangat mendukung untuk membuat rancangan desain renovasi masjid Estimasi Biaya Konstruksi; berhubungan dengan estimasi volume konstruksi dan rencana anggaran

biaya (RAB) Quality Control dan Metode Pelaksanaan; berkaitan dengan metode pelaksanaan konstruksi masjid yang

direncanakanDemikian pula dengan pengalaman kemasyarakatan diwujudkan dalam bentuk kerja nyata sebagai

Tim pengabdian kepada Masyarakat. Berikut ini diuraikan latar belakang pendidikan, bidang keahlian timPengabdian Kepada Masyarakat.

Tabel 1 : Kualifikasi dan relevansi Tim Pengabdian.

No. Nama TIM Bidang Keahlian Kualifikasi Pendidikan1. Ir. Andi Erdiansyah, M.T. Teknik Sipil/ Transportasi S2 Teknik Sipil2. Andi Batari Angka S.T., M.T. Teknik Sipil/ Transportasi S2 Teknik Sipil3. Hasdaryatmin Djufri, S.T. M.T. Teknik Sipil/ Keairan S2 Teknik Sipil4 Syahlendra, S.T., M.T. Teknik Sipil/ Transportasi S2 Teknik Sipil5 Aisyah Zakariah, S.T., M.T. Teknik Sipil/ Transportasi S2 Teknik Sipil

Anggaran biaya IbM ini meliputi biaya habis pakai dan pengadaan data, perjalanan dan biayalainnya. Secara rinci anggaran penelitian ditunjukkan pada Lampiran 1. Adapun ringkasan anggaran biayaditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 2 : Ringkasan anggaran biaya IbM

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan1. Gaji dan Upah Rp. -2. Bahan habis pakai dan peralatan (50 – 60%) Rp. 4.800.000,-3. Perjalanan (Maks 15% - 25%) Rp. 1.200.000,-4. Lain-lain (monev, seminar, Laporan, publikasi,

lainnya sebutkan (15-25%)Rp. 2.000.000,-

Jumlah Rp. 8.000.000,-

Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan berlangsung 8 (delapan) bulan, untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada jadwal sebagai berikut:

Page 105: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.319-322) 978-602-60766-2-5

321

Tabel 3 : Jadwal pelaksanaan kegiatan IbM

No Jenis KegiatanBulan

I II III IV V VI VII VIII1 Koordinasi awal dengan mitra teknis2 Survey, Pengukuran dan Pengumpulan Data

3Membuat Gambar Rencana, MenghitungVolume Pekerjaan dan RAB, MenyusunSpesifiksi Pekerjaan/ RKS

4Sosialisasi Hasil Kegiatan, dan RevisiBerdasarkan masukan hasil sosialisasi

5 Penyusunan Laporan dan persiapan seminar7 Seminar, Revisi dan Laporan Akhir

3. HASIL DAN PEMBAHASANPelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui kegiatan IbM Mesjid Ali-

Imran dilaksanakan sesuai dengan rencana jadwal yang telah ditetapkan. Hasil-hasil yang diperoleh daripelaksanaan kegiatan ini adalah berupa gambar kerja dan perkiraan Rencana Anggran Biaya (RAB) rencanakonstruksi rehabilitasi.

Gambar kerja hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagaimanaditunjukkan pada gambar-gambar berikut:

Gambar 1. Gambar Tampak Mesjid Ali-Imran

Berdasarkan gambar kerja yang telah dibuat beserta rencana dan metode pelaksanaan konstruksi,dapat disusun volume dan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan, hal ini menjadi dasar dalam menyusun RencanaAnggaran Biaya (RAB) Pelaksanaan Rehabilitasi Mesjid. Besarnya Rencana Anggaran Biaya PelaksanaanRehabilitasi Mesjid Ali-Imran sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

Page 106: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.319-322) 978-602-60766-2-5

322

Tabel 4 : Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Konstruksi Rehabilitasi Mesjid Ali-Imran

Bangunan mesjid Ali-Imran didesain dengan dimensi bangunan utama 15,55 m x 17,00, sedangkandimensi areal/lahan mesjid secara keseluruhan adalah 25 m x 17 m. Bangunan masjid didesain dengan modelminimalis yang meliputi satu menara dan bangunan utama.

Pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Mesjid Ali-Imran Griya Alam Permai diperkirakan akanmenggunakan aggaran sebesar 5.671.000.000,- (Lima Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Rupiah)dengan delapan kelompok kegiatan yaitu: Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Tanah dan Pasir, PekerjaanPondasi, Pekerjaan Beton, Pekerjaan Tembok dan Lantai, Pekerjaan Pintu dan Jendela, Pekerjaan Atap danPalfond dan Pekerjaan Pengecetan.

4. KESIMPULAN1) Mesjid Ali-Imran Griya Alam Permai direncanakan menggunakan model minimalis modern dengan luas

bangunan rencana adalah 15,5 m x 17,00 sesuai dengan usulan masyarakat/ jamaah masjid Ali-Imran.2) Jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan rehabilitasi masjid Ali-Imran diperkirakan

sebesar 5.671.000.000,- (Lima Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Rupiah).

5. DAFTAR PUSTAKAChing Francis DK., 1995. Grafik Arsitektur, Erlangga, JakartaMuku Muko, J.A, 1985. Dasar penyusunan anggaran biaya bangunan, Gaya Media Pratama, JakartaPermen PUPR No.28/PRT/M/2016, Metode perhitungan analisa harga satuan pekerjaan bidang Pekerjaan UmumSuparno Sastra M., 2013. Pemodelan 2D dan 3D dengan AutoCAD Tingkat Dasar. Alex Media Komputindo, Jakarta.Tata Surdia. 2000. Pengetahuan Bahan Teknik, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

6. UCAPAN TERIMA KASIHTerima kasih kami ucapakan kepada Politeknik Negeri Ujung Pandang atas pendanaan pelaksanaan

Pengabdian Kepada Masyarakat ini serta kepada Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM)Politeknik Negeri Ujung Pandang atas persetujuan dan diterimanya penelitian ini.

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYANO. URAIAN JENIS PEKERJAAN JUMLAH HARGA

A B C

I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 17,222,416.80II PEKERJAAN TANAH DAN PASIR Rp 45,273,181.98III PEKERJAAN PONDASI Rp 1,021,430,634.05IV PEKERJAAN BETON Rp 15,843,714.63V PEKERJAAN TEMBOK DAN LANTAI Rp 284,107,610.84VI PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA Rp 1,041,501,747.43VII PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND Rp 3,225,015,783.43VIII PEKERJAAN PENGECATAN Rp 20,831,731.07

REAL COST Rp 5,671,226,820.24PPN 10% Rp 567,122,682.02JUMLAH Rp 5,671,226,820.24

DIBULATKAN Rp 5,671,000,000.00Terbilang :

Lima Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Rupiah

Page 107: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.323-326) 978-602-60766-2-5

323

IPTEK BAGI MASYARAKAT WILAYAH PESISIR DANAU TEMPE YANG MENGALAMIMASALAH AIR BERSIH DI KECAMATAN TANASITOLO KABUPATEN WAJO

Ahmad Rifqi Asrib1), Taufiq Natsir 2)

1); 2)Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar

ABSTRACTTanasitolo distric, Pakkanna Village in particular Nepo, has limited the eligible clean water worth to consume

(terms of health) in physics, biology or chemically. This shows the very need for appropriate technology to cultivate thewater that is adapted to the State of the environment. so, through the activities of science and technology for society isexpected to increase public knowledge about the water treatment techniques are less worthy of being viable water wear,namely by implementing the clean water treatment system in a simple or use a water filter. The method of the approachto be used in the form of counseling, workshops and coaching/mentoring thus external Ipteks for the community this is(1)simple water treatment (2) tools for processing water using water filter, (3) Improved knowledge the public aboutclean water and requirement.

Keyword : Tanasitolo, Coastal Zona, Clean Water

1. PENDAHULUANKecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo dengan penduduk mayoritas sebagai nelayan. Hal

ini dikarenakan kecamatan Tanasitolo berbatasan langsung dengan wilayah Danau Tempe. Aktivitasnelayan di siang hari hampir semua waktunya digunakan mencari ikan di danau, Kecamatan ini belumada pemasok air bersih seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dikarenakan letak rumah yangtidak teratur dan daerahnya rawan dengan banjir jika musim penghujan tiba.

Permasalahan yang dialami masyarakat di kecamatan Tanasitolo saat ini adalah air sumur yang adalingkungan rumah penduduk kurang memenuhi syarat yaitu agak keruh dengan kandungan besi danmangan tinggi sehingga jika dipakai untuk mencuci pakaian maka pakaian bukan menjadi bersihmelainkan menjadi kusam dan muncul bintik-bintik berwarna kuning kecoklatan. Selain itu, airsungai yang diambil langsung melalui sambungan pipa juga airnya keruh dan belum melalui saringanpenjernihan. Air sungai hanya ditampung yang nantinya dipakai untuk keperluan rumah tangga. Jadiair yang dimanfaatkan masyarakat di kecamtatan Tanasitolo banyak mengandung kesadahansehingga ketika dipakai mencuci deterjen tidak dapat menimbulkan busa dan air jadi terasa licin.Sedangkan untuk beberapa sumur tertentu tercium sedikit bau H2S yang berasal dari kebocoranseptiktank atau saluran pembuangan dan juga ternyata masyarakat banyak yang langsung membuang hajatdi sungai

Tingkat ekonomi sebagian besar warga masyarakat yang tergolong kelas ekonomi menengahke bawah dimana sebagian besar (75%) penduduknya berprofesi sebagai nelayan, dan pekerjaserabutan, sehingga tidak sanggup memasang sambungan air bersih dari PDAM atau membeli waterfilter (penyaring air) yang sudah jadi. Di daerah tersebut sulit dijangkau PDAM karena letaknya beradapada daerah pesisir danau.

Akibat berbagai keterbatasan tersebut, maka masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan airbersih yang memenuhi syarat kesehatan sehingga sebagaian besar masyarakat pada akhirnya denganterpaksa menggunakan air yang ada yang tidak memenuhi syarat baik secara fisika maupun biologi dankimia.

Hasil survei menunjukkan bahwa dari 2 desa yang ada di kecamatan Tanasitolo ternyata kedua-duanya mengalami permasalahan terkait ketersediaan air bersih Dengan kata lain sebagian besarmasyarakat mengkonsumsi air yang kurang layak sebagai air minum. Kalau tidak segera diatasi, tentusaja penggunaan air kurang layak tersebut dalam jangka panjang akan berakibat pada buruknyakesehatan seperti berjangkitnya penyakit keropos tulang, karies gigi, anemia dan kerusakan ginjal.

Keterbatasan penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, baik secara fisika, biologimaupun kimia menunjukkan sangat perlu adanya teknologi tepat guna untuk mengolah air yang disesuaikandengan keadaan lingkungan. Teknologi tersebut harus aman mudah dan murah untuk dilakukan olehmasyarakat dengan keterbatasan ekonomi dan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1 Korespondensi Penulis : Ahmad Rifqi Asrib , Telp 81354607699, [email protected]

Page 108: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.323-326) 978-602-60766-2-5

324

Berdasarkan hasil survei dan dialog dengan Kepala Kecamatan Tanasitolo dapatdisimpulkan bahwa permasalahan yang mendesak untuk segera diatasi adalah ketersediaan airbersih untuk keperluaan rumah tangga. Permasalahan-permasalahan tersebut bila dirumuskan secaraoperasional adalah sebagai beikut :1. Masyarakat wilayah pesisir danau tempe belum memahami cara pengolahan air yang layak dan

memenuhi syarat air bersih.2. Masyarakat wilayah pesisir danau tempe memerlukan tambahan pengetahuan mengolah air yang kurang

layak agar menjadi air yang layak untuk dipakai baik untuk keperluan, mencuci, mandi maupunsumber air minum.

3. Masyarakat wilayah pesisir danau tempe memerlukan teknologi sederhana untuk mengolah air kuranglayak menjadi air yang layak pakai untuk berbagai keperluan rumah tangga baik untuk kebersihanseperti mencuci dan mandi maupun untuk sumber air minum.

Dari permasalahan yang dialami oleh masyarakat Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo, makamasalah prioritas yang perlu ditangani oleh tim IbM adalah bagaimana mengolah air baku yang ada (kurangLayak) menjadi layak pakai untuk keperluan mencuci, mandi maupun sebagai sumber air minum.

2. METODE PELAKSANAAN1. Penyuluhan

Penyuluhan dilakukan untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada masyarakat/mitratentang pentingnya air bersih untuk kehidupan dan syarat-syarat air minum serta sistem pengelolaanserta penjernihan air. Pada penyuluhan ini akan dijelaskan prinsip pengolahan air, alat dan bahanyang diperlukan dalam pengolahan beserta fungsi masing-masing alat dan bahan serta teknik merangkaialat pengolahan air dan cara perawatannya. Penyuluhan ini akan melibatkan sekurang-kurangnya 20orang penduduk yang merupakan perwakilan dari dua desa mitra yang ada di kecamtan Tanasitolo yangmerupakan wilayah pesisisr danau Tempe.

2. WorkshopPelaksanaan model workshop saat praktek membuat alat penjerniahan air sederhana berbahan

alam dan membuat penjernihan air menggunakan water filter. Pada kegiatan workshop ini akan dibagidalam 2 kelompok (masing-masing 10 orang). Untuk setiap kelompok akan dibimbing dan didampingioleh 1 orang tenaga teknik atau pelaksana pengabdian masyarakat.

3. Pembinaan/PendampinganPendampingan dilakukan melalui pembinaan yang terus menerus dilakukan secara rutin pada

saat pelatihan dan setelah selesai workshop atau setelah produk dimanfaatkan di kelompok masing-masing. Kegiatan pembinaan dan pendampingan ini dimaksukan agar jika ada terjadi kekurangan danpermasalahan terhadap alat yang telah dibuat, maka secepatnya diperbaiki dan juga sekaligus diberikancara-cara pemeliharaan.Evaluasi proses, dimaksudkan untuk mengevaluasi tahap demi tahap pelaksanaankegiatan dan sifatnyaadalah evaluasi formatif, sehingga apabila terjadi penyimpangan dari tujuan akan segera dapat diatasi.Evaluasi hasil, dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilam tujuan kegiatan pengabdian ini dantanggapan masyarakat Mitra mengeni program kegiatan ini. Evaluasi ini dilakukan denganpengamatan langsung dan meminta pendapat para peserta pelatihan dari masing-masing.

3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil dan luaran yang telah dilakukan dan dicapai pada pelaksanaan kegiatan IbM ini meliputi

tahapan berikut:1. Persiapan; pada tahap ini dilakukan kegiatan meliputi:

a. Petemuan kordinasi antara tim pelaksana dengan ketua kelompok mitra yaitu Kepala Desa Pakkannadan Kepala Desa Nepo serta kepala Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo yang dilaksanakan padahari Jumat tanggal 14 Juli 2017 di kantor kecamatan Tanasitolo yang membahas tentang jumlah peserta,lokasi pengabdian, dan waktu pelaksanaan pada masing masing desa dan hal-hal yang perlu disiapkanoleh masing masing desa (termasuk bahan/material bila diperlukan)

Page 109: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.323-326) 978-602-60766-2-5

325

b. Tim pengabdi mempersiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan seperti ijuk, krikil, pasir (telahdicuci bersih), ember atau bekas kaleng Cat yang besar, water filter (karbon, pasir silika), pipa PVC ¾”,lem pipa, pemotong pipa dan alat pendukung lainnya.

c. Pembagian tugas tim pelaksana dan persiapan ke lapangan berdasarkan hasil rapat dengan kepalakecamatan dan kepala desa.

2. Pelaksanaan; Pelaksanaan kegiatan ini meliputi kegiatan penyuluhan dan workshop.a. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu Tanggal 29 Juli 2017 di Desa Pakkanna dan di desa

Nepo pada hari Minggu Tanggal 30 Juli 2017. Pemateri utama yaitu Dr.Ir. Ahmad Rifqi Asrib, MT,materi penyuluhan yaitu; Pentingnya Air Bersih Bagi Kesehatan; Syarat-syarat Air Minum, TeknikPengolahan Air (Alat dan bahan beserta fungsinya)

b. Kegiatan Workshop dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 05 Agustus 2017 di Desa Pakkanna dan didesa Nepo pada hari Minggu, tanggal 06 Agustus 2017. Pemateri Utama Drs. Taufiq Natsir, M.P.d(dibantu tim supporting dari mahasiswa), materi berupa praktek/demonstrasi membuat penjernihan airsederhana berbahan lokal/bahan bekas dan perakitan penjernihan air menggunakan water filter.

Gambar 1 dan 2 Penjernihan Air Sederhana (Model 1 dan Model 2)

3. PendampinganPada pelaksanaan pendampingan yang dilakukan mulai agustus 2017 sampai dengan oktober 2017

pelaksanaan Pendampingan pembuatan penjernihan air sederhana dan penggunaan water filter serta perakitaninstalasi air, hal ini dapat dilakukan secara berkelompok maupun mandiri dan penerapannya dapatdilaksanakan/ditempatkan di rumah masing – masing dan untuk pengadaan water filter merupakan usahapatungan maka didampingi dalam perencanaan instalasi pendistribusian airnya.

Hasil dari pendampingan ini telah tertularkan pada 5 (lima) rumah tangga dan 2 kelompok untukpenggunaan water filter dimana untuk kelompok terdistribusi kepada 12 (dua belas) rumah, dan khusus untukpenjernihan sederhana yang menggunakan kaleng bekas tempat cat 25 kg ataupun ember, hampir semuamasyarakat desa Pakkana dan desa Nepo telah memiliki alat penjernihan sederhana ini, namun demikianuntuk mandi maupun buang hajat masih banyak warga yang menggunakan wilayah pesisir atau pinggiransungan walanae. Hal ini berarti bahwa karakter pola hidup sehat belum tertaman dengan baik.

Page 110: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.323-326) 978-602-60766-2-5

326

Gambar 3 dan 4 Teknologi Water Filter

4. KESIMPULANPelaksanaan IbM di Desa Nepo dan Desa Pakkanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo pada

dasarnya telah dilaksanakan dan berhasil dengan baik karena masyarakat umumnya telah membuat danmemiliki alat penjernihan air sederhana dan beberapa masyarakat baik secara sendiri/perorangan maupunberkelompok telah memiliki penjernihan menggunakan water filter berbasis teknologi.

5. DAFTAR PUSTAKA

Achmad,Rukaesih.2004.Kimia Lingkungan. penerbit ANDI, Yogyakarta:Anonim, 2010. Air Bersih Bebas Bakteri dan Kuman. http://www.mediaindo.co.id/. Di akses tanggal 15 april 2010.Anonim, 2010. Berbagai Tekhnik Penyaringan.http://aimyaya.com/id/teknologi-tepat-guna/kumpulan-teknik-

penyaringan-air/. Diakses tanggal 15 April 2010.Anonim,2010.Tekhnik Penjernihan Air dengan Biji Kelor. http://www. smallcrab.com/jengkol/610-penjernihan-air-

dengan-biji-kelor-moringa-oleifera. Diakses tanggal 10 April 2010.Anonim. 2009. Kumpulan Teknik Penyaringan Air. http://www.airnyaya.co.id/

Diakses tanggal 10 April 2010.Ernawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas X. Erlangga. JakartaErnawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas XI. Erlangga. Jakartahttp://id.scribd.com/doc/55944146/Penjernihan-Air-Dengan-Carahttp://id.scribd.com/doc/38226281/Makalah-Penjernihan-Air

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih Kemenristekdikti yang telah memberikan dana hibah Ipteks bagi Masyarakat, RektorUNM, Ketua LPM UNM, Dekat FT UNM, Camat Tanasitolo, Kepala Desa Pakkanna dan Kepala Desa Nepobeserta Masyarakatnya.

Page 111: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.327-330) 978-602-60766-2-5

327

PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI RESAPAN BANJIR PADADAERAH GENANGAN DI KELURAHAN PA’CERAKKANG KOTA MAKASSAR

Abdul Rivai Suleman1), Hamzah Yusuf 2), Basyar Bustan 3) dan Haeril Abdi Hasanuddin 4)

1,2,3,4) Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The growing of the City Growth annually, including the city of Makassar, has made used land changeunavoidable. One of the impacts is the increase of surface runoff and the decreasing quantity of water that seeps into thesoil, resulting flood in the rainy season and the threat of drought in the dry season. During this time, the concept ofdrainage that is widely applied in the cities is the drainage system of regional settings. This concept in principle statesthat all rainwater that falls in a region should be immediately discharged into the river. Biopori infiltration hole (LRB) isthe holes in the soil formed by the activity of organisms in it, such as worms, rooting of soil, termites, and other soilfauna. With the existence of soil fauna activity in the absorption hole biopori will awake its ability to absorb water andwill continue to maintain its existence. This devotion aims to make the hole of the biopori infiltration as a flooding inthe inundation area in Kelurahan Pa'cerakkang Makassar City. The methodology used in this devotion is in the form ofcounseling and making of biopore infiltration holes. Subsequently, the biopori infiltration hole was made in thedesignated location. The results obtained from the benefits of Biopori Infiltration Holes is to reduce the flood pool tosuply the water into ground water.

Keywords: Biopori absorption pit, flooding, Puddle Area, Pa'cerakkang Village, Makassar City

1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan kota yang bertambah tiap tahun, menyebabkan perubahan tata guna lahan tidak dapatdihindari. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya limpasan aliran permukaan dan menurunnya kuantitasair yang meresap ke dalam tanah, sehingga terjadi bajir pada musim hujan dan ancaman kekeringan padamusim kemarau. Selama ini, konsep drainase yang banyak diterapkan di kota-kota adalah sistem drainasepengaturan kawasan. Konsep ini pada prinsipnya menyebutkan bahwa seluruh air hujan yang jatuh di suatuwilayah harus secepat-cepatnya dibuang ke sungai. Filosofi membuang air genangan secepat-cepatnya kesungai mengakibatkakan sungai akan menerima beban yang melampaui kapasitasnya, sementara tidakbanyak air yang dapat meresap ke dalam tanah, Ayu Wahyuningtyas, dkk (2011). Hal inilah yangmenyebabkan beberapa daerah di Kota Makassar sering terjadi banjir dan genangan pada saat musim hujan.

Beberapa teknologi peresapan air ke dalam tanah seperti kolam resapan (infiltration basin), paritresapan (infiltration trench), dan sumur resapan (french drain) sudah dikenal masyarakat. Namun, teknologiperesapan air tersebut belum dapat diterapkan secara meluas karena berbagai alasan, antara lain memerlukantempat yang relatif luas, waktu yang relatif lama, dan biaya yang relatif mahal, Basuki Setiyo Budi (2013).Untuk itu diperlukan alternatif teknologi peresapan yang tidak memerlukan tempat yang luas, waktupengerjaan yang tidak terlalu lama, dan biaya yang lebih murah, serta ramah lingkungan yaitu teknologi tepatguna dengan peresapan air menggunakan metode Lubang Resapan Biopori (LRB).

Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah lubang-lubang pada tanah yang terbentuk akibat aktivitasorganisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanah, rayap, dan fauna tanah lainnya. Dengan adanyaaktivitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori akan terjaga kemampuannya dalam menyerap air danakan terus terpelihara keberadaannya. Hal ini dicetus oleh Kamir R. Bratan dosen Ilmu Tanah dan SumberDaya Lahan Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, sejak tahun 2000 yang menemukan satu metode teknologiyang sangat sederhana tetapi memiliki dampak yang sangat besar bagi lingkungan. Metode tersebut adalahteknologi lubang resapan biopori (LRB). Lubang resapan biopori yang baru dibuat serta telah diisi sampahbisa memasukan air sebanyak 1,5 liter hingga 16 liter per menit (Rizki Muzammil, dkk, 2014).

Adapun permasalahan utama yang terjadi pada lokasi pengabdian dapat disimpulkan bahwa faktorpenyebab banjir adalah adanya alih fungsi lahan dan air yang melebihi kapasitas dari sistem pengaliran yangada sehingga menyebabkan terjadinya genangan. Dimana pengabdian ini dilaksanakan berdasrkan hasilpenelitian yang dilakukan oleh Abdul Rivai Suleman, dkk (2016). Dimana hasil penelitian inimerekomendasikan 3 (tiga) lokasi yang cocok diterapkan Lubang Resapan Biopori (LRB) yang cocok

1 Korespondensi: Abdul Rivai Suleman, Telp 085299396218, [email protected]

Page 112: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.327-330) 978-602-60766-2-5

328

diterapkan Lubang Resapan Biopori (LRB) sebagai resapan banjir yang menggenangi masyarakat yangbermukim di RW 7 Mangga Tiga, Kelurahan Pa’cerakkang, Kota Makassar.

Target dan luaran yang akan diterapkan dalam mitra serta sudah disepakati dalam kegiatanprogram IbM ini adalah ;1. Melakukan penyuluhan dengan penerapan langsung ke lapangan kepada kelompok masyarakat bagaimana

metode pelaksanaan Lubang Resapan Biopori (LRB).2. Melakukan identifikasi lokasi bersama-sama dengan masyarakat dimana Lubang Resapan Biopori (LRB)

akan dilaksanakan.3. Melakukan pembersihan lokasi bersama-sama dengan masyarakat dimana Lubang Resapan Biopori

(LRB) akan dilaksanakan.4. Melakukan pelaksanaan Lubang Resapan Biopori (LRB) bersama-sama dengan masyarakat berdasarkan

lokasi yang telah ditentukan.5. Membuat laporan kemajuan, laporan akhir, dan artikel ilmiah untuk dimuat pada Jurnal Pengabdian.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka tim pengabdian masyarakat Politeknik Negeri UjungPandang melaksanakan pengabdian masyarakat, berupa pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) sebagairesapan banjir pada daerah genangan di Kelurahan Pa’ccerakkang, Kota Makassar.

2. PELAKSANAAN PENGABDIANPengabdian pada masyarakat dilaksanakan di RW 7 Mangga Tiga, Kelurahan Pa’cerakkang, Kota

Makassar, seperti yang ditunjukkan pada Gambar1, berikut ini ;

Gambar 1. Lokasi Pengabdian Pada Masyarakat

Waktu pegabdian pada masyarakat ini dimulai bulan Maret 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017 dan alatserta bahan yang digunakan adalah sebagai berikut;a. Hand borb. Pipa paralon 3 incic. Dob pipa paralond. Gergaji besie. Bor tanganf. LinggisAdapun langkah-langkah untuk mencapai target dan luaran kegiatan ini diuraikan sebagai berikut:1. Identifikasi lokasi dimana Lubang Resapan Biopori akan dilaksanakan.2. Pembersihan lokasi dimana Lubang Resapan Biopori akan dilaksanakan.3. Pelaksanaan pemasangan Lubang Resapan Biopori pada masing-masing lokasi yang telah ditentukan.Sedangkan metode kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :1. Melakukan survei untuk mendapatkan calon lokasi Lubang Resapan Biopori (LRB) berdasarkan dimana

lokasi tersebut air cenderung berkumpul atau mengalir.2. Melakukan penyuluhan tentang pelaksanaan Lubang Biopori.3. Melakukan pelaksanaan Lubang Resapan Biopori (LRB) bersama masyarakat. Adapun pihak-pihak yang

terlibat didalamnya yaitu : Kelompok Masyarakat dan Staf Kelurahan Pa’cerakang :Adapun bentuk penyuluhan berupa simulasi metode pelaksanaan pemasangan Lubang Resapan Biopori(LRB), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, meliputi :

Lokasi Pengabian PadaMasyarakat Di KelurahanPa’ccerakkang KotaMakassar

Page 113: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.327-330) 978-602-60766-2-5

329

Gambar 2. Sketsa Penampang Lubang Resapan Biopori

3. HASIL DAN PEMBAHASANSebelum tim pengabdian masyarakat melaksanakan penyuluhan dan pembuatan lubang resapan

biopori sebagai resapan banjir pada daerah genangan di Kelurahan Pa’cerakkang Kota Makassar, terlebihdahulu tim pengabdian melakukan pertemuan awal dengan aparat pemerintah dalam hal ini jajaran KelurahanPa’cerakkan Kota Makassar yang dipimpin langsung oleh Ibu Lurah, seperti yang ditujukkan pada Gambar 3.Adapun hasil pertemuan awal antara tim pengabdian dengan aparat Kelurahan Pa’cerakkang Kota Makassar,sepakat menentukan lokasi yang cocok dilaksanakan pembuatan lubang resapan biopori; yaitu pada lokasi diRW 7 Mangga Tiga.

Pelaksanaan pembuatan lubang resapan biopori terlebih dahulu dilakukan survei lokasi, adapunhasil survei tersebut sepakat dibuat pada lokasi dimana air cenderung berkumpul dan mengalir dan jugadibuat alur terlebih dahulu. Selanjutnya dibuat rancangan model yang terbuat dari pipa paralon kemudiandipotong-potong dengan gergaji besi menjadi 10 buah, masing-masing panjangnya 40 cm, seperti yangditujukkan pada Gambar 4.

Setelah itu dipersiapkan dob pipa paralon yang sudah berlubang sebagai penutup pipa paralon,seperti yang ditujukkan pada Gambar 5 dan Gambar 6. Selanjutnya dibuat lubang silindris secara vertikal didalam tanah dengan mengg bor lubang biopori sedalam 80-100 cm, jika terbentur batu, gunakan linggis,seperti yang ditujukkan pada Gambar 7. Pekerjaan selanjutnya dimasukkan pipa paralon yang berukuran 40cm kedalam lubang yang berukuran 80-100 cm, kemudian diisi sampah organik kedalam pipa paralontersebut dan memasukkkan air sebanyak 5 liter hingga 16 liter per menit lalu pipa paralon ditutup dengan dobpipa paralon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada dokumentasi berikut ini :

Gambar 3. Pertemuan awal dengan Ibu LurahPa’cerakkang Kota Makassar

Gambar 4. Rancangan model dengan pipa paralon

Gambar 5. Dob pipa paralon yang sudahberlubang

Gambar 6. Pemasangan penutup pipa paralondengan dob pipa paralon

Page 114: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.327-330) 978-602-60766-2-5

330

Gambar 7. Membuat lubang biopori denganmenggunakan Hand bor

Gambar 8. Sampah organik yangdimasukkkan ke pipa paralon

4. KESIMPULANAdapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Dalam pertemuan awal dengan pihak aparat pemerintah Kelurahan Pa’cerakkang Kota Makassar dalam halini dipimpin langsung Ibu Lurah cukup merespon dengan adanya pengabdian ini.

2 Pada prinsipnya pihak aparat pemerintah Kelurahan Pa’cerakkang Kota Makassar sangat meresponpelaksanaan pengabdian dari tim pengabdian Politeknik Negeri Ujung Pandang.

5. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rivai Suleman, 2016. Kajian Pemanfaatan Biopori Sebagai Resapan Banjir Pada Daerah Genangan Di KotaMakassar Berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS). Politeknik Negeri Ujung Pandang Makassar.

Ayu Wahyuningtyas, dkk., 2011. Strategi Penerapan Sumur Resapan Sebagai Teknologi Ekodrainase Di Kota Malang(Studi Kasus: Sub Das Metro). Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 3, N pp 25-31, Nomor 1, Juli 2011.

Basuki Setiyo Budi, 2013. Model Peresapan Air Hujan Dengan Menggunakan Metode Lubang Resapan Biopori (LRB)Dalam Upaya Pencegahan Banjir. Wahana TEKNIK SIPIL Vol.18 No. 1- 2013 1-12

Muzammil Rizki, dkk, 2014. “ Penerapan Lubang Resapan Biopori Sebagai Alternatif Untuk Meminimalisir Banjir DiKawasan Perumahan Ciledug Indah I” Proposal Program Kreativitas Mahasiswa.Universitas Esa Unggul.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ataspembiayaan pengabdian pada masyarakat yang dibiayai dari DIPA Politeknik Negeri Ujung Pandang TahunAnggaran 2017. Demikian pula, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Lurah Pa’cerakkang,Ketua Jurusan Teknik Sipil, Wakil Direktur I dan Direktur Poliiteknik Negeri Ujung Pandang.

Page 115: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.331-333) 978-602-60766-2-5

331

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DANAU TEMPE DALAM MENGELOLAHASIL PERIKANAN MELALUI KKN PPM

Marsud Hamid1).Andi Faridah Arsal2).1)Dosen Pendidikan Teknik Elektro UNM,2)Dosen Pendidikan Biologi UNM

ABSTRACT

The village of Mario is one of the villages in the Tanasitolo Sub-district bordering Lake Tempe potential with the resultsof the fish. But the problems encountered were: 1) still lack technologies undertaken by the community in the processand utilize the potential of the existing premises, 2 keterbatsan) in getting clean water, 3) slum neighborhoods, 4) lack ofskills owned by young women dropping out of school. Based on the basis of this is so that CCN-PPM agreed to becarried out in the year 2017. The main program is the processing of fish into fast food, smoked fish processing, theapplication of appropriate technology, empowering fish with fogging training sewing sewing so that, with the CCN-PPM is expected income and quality of life the community will increase. The target group is the fishermen/farmers, agroup of mothers of households, teenage daughter, coral, mother of PKK, a midshipman and small household industries,a company based on the location of the CCN-PPM. The method used is the training, mentoring, lectures, anddemonstrations. The activities of the CCN-PPM is also involving partners, local government and community leadersWajo district Tanasitolo. The number of students involved is 30 people with varied disciplines. The expected is the outer(1) processed fish products such as: nuget, and shredded fish, smoked fish (2), (3) tech tools fogging fish, and (4)Sewing Keterampilam sewing, thus expected the quality of life of the community in the village of Mario could riseincluding people's income.

Keyword : Fish processing, sewing sewing skills

1. PENDAHULUANDanau Tempe adalah salah satu danau terbesar yang mempunyai potensi yang cukup besar di Provinsi

Sulawesi selatan. Danau Tempe terletak dikelilingi tiga kabupaten yaitu: Kabupaten Wajo, KabupatenSidenreng Rappang, dan Kabupaten Soppeng Danau Tempe merupakan salah satu danau di PropinsiSulawesi Selatan. (BPS, 2012/2013). Kecamatan Tanasitolo adalah salah satu kecamatan yang berada padawilayah pesisir Danau Tempe dengan jumlah penduduk 40.340 jiwa dengan luas 172,2 km2. Matapencaharian masyarakat sebagian besar adalah nelayan tangkap ikan, produksi perikanan air tawar yangberasal dari danu tempe 2.453,1 Ton (Rp.11.628.500.000). (BPS, 2010).

Berdasarkan potensi unggulan dan uraian permasalahan yang dihadapi, maka identifikasi danrumusan potensi/masalah utama terkait dengan keadaan yang ingin diperbaiki melalui Program KKN-PPM adalah sebagai berikut:1. Melimpahnya ikan tawar dan rendahnya harga jual membuat para tidak dapat meningkatkan pendapatan

keluarga, sehingga perlu upaya diversifikasi olahan ikan, perbaikan dalam pemasaran dan pengolahanpasca panen.

2. Sumberdaya manusia dalam hal ini remaja putra putri putus sekolah dan ibu-ibu nelayan perludiberdayakan dengan memberikan keterampilan wirausaha dalam bentuk jahit menjahit.

2. METODE PELAKSANAANa . Perekrutaan calon mahasiswa KKN-PPM di bawah koordinasi LPM, peserta terdiri dari mahasiswa

berbagai bidang ilmu, diutamakan dari bidang yang sesuai tema yang direncanakan, yakni JurusanTata Boga, Tata Busana, Teknik Sipil dan Perencanaan, Teknik Mesin, Teknik Elektro, PendidikanTeknologi Pertanian, Biologi, Kimia, Manajemen, dan seni rupa;

b . Mahasiswa yang memenuhi syarat seperti yang tertuang dalam panduan KKN UNM, yaitu telahmenempuh minimal 5 semester atau telah melulusi minimal 120 SKS dapat mendaftar menjadi calonpeserta KKN-PPM dan selanjutnya dilakukan seleksi untuk memenuhi jumlah sesuai rencana yaitu 30mahasiswa dari berbagai program studi seperti yang disebutkan pada poin a di atas.

c . Mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi, selanjutnya mendaftar ke pusat pengelolaan KKN UNMuntuk menyelesaikan administrasi dan perlengkapan.

1 Korespondensi : Drs. Marsud Hamid, Telp 081355149683, [email protected]

Page 116: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.331-333) 978-602-60766-2-5

332

d . Persuratan resmi oleh LPM ke Pemkab Wajo, Kecamatan Tanasitolo, Desa Mario dan Lembaga mitraPerum Perumnas Regional VII.

e . Penjadwalan pemberangkatan mahasiswa KKN-PPM, Penyiapan bahan untuk pembekalan;f . Pelaksanaan pembekalan mahasiswa calon peserta KKN-PPM. Materi pembekalan mencakup: (i)

Hakekat KKN-PPM; (ii) Softskill (diantaranya kepemimpinan, teknik komunikasi yang efektif); (iii)Wawasan kebangsaan; (iv) Profil Kecamatan Tanasitolo; (v) Materi menyangkut tema pokok tentangpeningkatan kualitas hidup (materi tentang pengolahan ikan, pelatihan dan pembinaankewirausahaan;

g . Mahasiswa terdiri dari 30 orang (satu orang dipilih sebagai koordinator) dan penempatan mahasiswadibagi 4 kelompok dan setiap kelompok menempati 1 RW/dusun, dengan demikian setiap RW terdiridari 7 atau 8 mahasiswa. Selanjutnya untuk setiap kelompok juga dipilih 1 mahasiswa sebagai ketuakelompok.

h . Penyiapan bahan-bahan dan materi yang diperlukan, seperti format laporan individu, laporan unit dansubunit, absensi, materi pokok tema, dan dokumentasi.

i . Pembekalan kegiatan KKN-PPM ini selama 5 hari (dimulai jam 8.00 sampai jam 17.00) bertempat diLPM UNM Menara Pinisi UNM.

3. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAIHasil dan luaran yang telah dilakukan dan dicapai pada pelaksanaan kegiatan KKN-PPM ini meliputi tahapanberikut:

1. Persiapan; pada tahap ini dilakukan kegiatan meliputi:(a). Rapat Koordinasi Tim pelaksana KKN-PPMdengan Ketua LPM, dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 07 Februari 2017. (b). Seleksi Calonpeserta KKN-PPM untuk Desa Mario Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo yang dilaksakakan padahari Senin sampai dengan Rabu, tanggal 13 sampai dengan 15 Februari 2017, dan menentukan pesertayang terjaring pada KKN-PPM untuk Desa Mario, pada hari Sabtu, tanggal 18 Februari 2017. (c).Pembekalan Mahasiswa KKN-PPM yang dimulai pada hari Sabtu sampai Selasa, tanggal 25 sampaidengan 28 Februari 2017 dengan materi Umum meliputi: Fungsi dan Peran Mahasiswa KKN-PPM;Karakteristik budaya dan sosial masyarakat di Kabupaten Wajo, dan untuk materi khusus meliputi;Pengolahan ikan menjadi beberapa produk (abon, bakso, Nuget); Keterampilan jahid menjahit(membuat pola dasar dan desain model); bagaimana membuat benda kerja pengasapan ikan ramahlingkungan; dan tat acara membuat usaha baru; dan berbagai materi penyuluhan sanitasi dan kesehatanlingkungan. (d). Tim pengabdi mempersiapkan bahan dan berbagai peralatan yang diperlukan di lokasiKKN-PPM dan melaksanakan kunjungan kelapangan hari Senin dan selasa, tanggal 20 dan 21 Maret2017 koordinasi camat dan lurah tentang rencana kekedatangan mahasiswa KKN-PPM pada hariSenin, 27 Maret 2017. (e). Pemberangkatan KKN-PPM Kecamatan Tanasitolo pada hari Senin 27Maret 2017.

2. Pelaksanaan; KKN-PPM tiba di lokasi pada hari Senin tanggal 27 Maret 2017 dan Penarikan pada hariJumat tanggal 19 Mei 2017. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi kegiatan penyuluhan dan workshop diLokasi KKN – PPM Desa Mario Kecamatan Tanasitolo.

a. Sosialisasi kegiatan kkn-ppm dilaksanakan selama selama 1 (satu) minggu setelah kedantangan, dandilaksankan seminar awal sebagai penetapan program kerja pada hari Minggu, tanggal 2 April 2017.

b. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, Tanggal 8 sampai 9 April 2017.Materi penyuluhan Sanitasi dan permasalahannya; Kesehatan Lingkungan.

c. Kegiatan Workshop / dilaksanakan selama 3 hari, mulai hari Jumat sampai hari Minggu, tanggal 14 s.d.16 April 2017, Materi Kegiatan; Olahan Ikan Hasil Tangkapan dan Model Teknologi Sederhana AlatPengasapan; Keterampilan Menjahit; Pelatihan Manajemen Usaha

d. Pendampingan dan penyebaran kegiatan (penyuluhan dan keterampilan) dilaksanakan oleh mahasiswakkn-ppm sampai masa seminar akhir program kerja seminggu sebelum penarikan, disertai pelaksanaanpenghijauan.

3. Penarikan KKN-PPM pada Hari Jumat tanggal 19 Mei 2017.

4. KESIMPULAN1. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan dengan membenahi sanitasi

lingkungan rumah masing masing dan melakukan penanaman pohon disekitaran tempat tinggalnya.

Page 117: UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK ...repository.poliupg.ac.id/615/2/217-333.pdfindukan, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.331-333) 978-602-60766-2-5

333

2. Besarnya amino masyarakat dan pemerintah desa mengikuti pelaksanaan workshop/keterampilan olahanikan, menjahit dan kewirausahaan yang dilaksanakan selama 3 hari.

5. DAFTAR PUSTAKAAchmad,Rukaesih.2004.Kimia Lingkungan. penerbit ANDI, Yogyakarta:Anonim, 2010. Air Bersih Bebas Bakteri dan Kuman. http://www.mediaindo.co.id/. Di akses tanggal 15 april 2010.Anonim. 2009. Kumpulan Teknik Penyaringan Air. http://www.airnyaya.co.id/

Diakses tanggal 10 April 2010.

Ernawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas X. Erlangga. JakartaErnawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas XI. Erlangga. JakartaMuhammad Hamzah Wacik. 2000. Bina Busana. Jakarta: Gramedia PustakaUtama. N. Sugianto H dan Shigeru Watanabe. 2003. Teknologi Tekstil. Jakarta: Pradnya Paramita.Owen Dibbs. 1979. Meningkatkan Penjualan. Jakarta: P.T. Erlangga.Suharyadi. 2012. Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Salemba.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih kepada DITLITABMAS DIKTI atas dana yang diberikan sehingga kegiatan PPM inidapat dilaksanakan, juga kepada mitra yaitu masyarakat desa mario kecamatan tanasitolo atas kerjasamanyadalam kegiatan PPM ini, serta Pemerintah Kabupaten Wajo yang memberikan izin untuk melaksanakankegiatan di daerah tersebut, dan LPPM Universitas Negeri Makassar(UNM) atas bimbingan dan arahannyaselama pelaksanaan kegiatan tersebut.