80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI I TLOBONG KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : MARIA EVI NURCAHYANTI X 4610080 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

  • Upload
    dokhue

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III

SD NEGERI I TLOBONG KECAMATAN DELANGGU

KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

MARIA EVI NURCAHYANTI

X 4610080

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Maria Evi Nurcahyanti

NIM : X4610080

Jurusan/Program Studi : JPOK / Transfer S1 Penjaskesrek

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul : “UPAYA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR LARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA

SISWA KELAS III SDN I TLOBONG KECAMATAN DELANGGU

KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Maria Evi Nurcahyanti

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI

PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN I TLOBONG

KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

MARIA EVI NURCAHYANTI

X 4610080

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 13 Juli 2012

Pembimbing I

Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

NIP. 19651128 199003 1 001

Pembimbing II

Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes

NIP. 19630608 199010 2 001

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Kamis

Tanggal : 26 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang

Ketua : Drs. Bambang Wijanarko, M.kes

Sekretaris : Fadilah Umar, S.Pd, M.Or.

Anggota I : Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

Anggota II : Dra. Hanik Liskustyawati,M.Kes

Tanda Tangan

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si

NIP 19660415 199103 1 002

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Maria Evi Nurcahyanti. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

LARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III

SDN I TLOBONG KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar lari

melalui pendekatan bermain pada siswa kelas III SDN I Tlobong Kecamatan

Delanggu kabupaten Klaten tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,

pelaksanaantindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa

kelas III SDN I Tlobong Kecamatan Delanggu kabupaten Klaten tahun pelajaran

2011/2012 berjumlah 20 siswa, terdiri atas 10 siswa putra dan 10 siswa putri.

Teknik pengumpulan data dengan tes dan observasi hasil belajar lari.Validitas

data menggunakan teknik triangulasi data. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah secara statistik deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendekatan bermain pada siswa kelas III

SDN I Tlobong Kecamatan Delanggu kabupaten Klaten dapat menghasilkan

kesimpulan sebagai berikut: Meningkatkan kemampuan siswa melakukan lari

(Psikomotor), kondisi awal yang semula 9 siswa atau 45% pada akhir siklus I

menjadi 13 siswa atau 65% dan pada siklus II menjadi 16 siswa atau 80%.

Meningkatkan pemahaman konsep (kognitif) siswa terhadap materi lari, kondisi

awal yang semula 9 siswa atau 45% meningkat pada akhir siklus I menjadi 16

siswa atau 80% dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 19 siswa atau 95%.

Meningkatkan aktivitas/sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran

(Afektif). Kondisi awal yang semula 9 siswa atau 45% meningkat pada siklus I

menjadi 16 siswa atau 80% dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 18 siswa

atau 90%. Dengan meningkatnya ranah psikomotor, ranah kognitif dan ranah

afektif, maka hasil belajarnya juga meningkat, kondisi awal yang semula 9 siswa

atau 45% meningkat pada akhir siklus I menjadi 13 siswa atau 65% dan pada

akhir siklus II menjadi 17 siswa atau 85%.

Simpulan penelitian ini adalah pendekatan bermain meningkatkan hasil

belajar lari pada siswa kelas III SDN I Tlobong Kecamatan Delanggu kabupaten

Klaten.

Kata kunci: lari, pendekatan bermain, hasil belajar.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

# Jalani hidup dengan bersyukur, kerja keras dan berdoa #

# Pejuangan akan indah pada waktunya #

# Persaudaraan dengan saling berbagi #

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Seiring syukurku pada-Mu, kupersembahkan skripsi ini untuk :

”Yohanes Sriyono Sudarsono Bapak dan Yuliana Endang Martanti ibu”

Bapak dan Ibu ku tercinta yang tak henti-hentinya memberi kasih sayang,

dukungan dan doa.

” Mukti Wibowo“

Terimakasih atas kasih sayangmu yang selalu memberikan semangat dan doa.

”Bapak Ibu dosen yang telah membimbingku dalam menyelesaikan skripsi

ini”

”Teman-teman JPOK yang banyak membantu dalam menyelesaikan

skripsiku ( Novita, Yakuf, Sukma Adi, Siti, Hanik, Afeq, Aank, Yusuf,

Fajar, Adi, Wiyadi )”

”Almamaterku Kampus JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

tempatku menimba ilmu”

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas berkat Yesus Kristus, yang memberi ilmu dan ispirasi,

serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan judul “UPAYA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI PENDEKATAN

BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN I TLOBONG KECAMATAN

DELANGGUKABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik berkat bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Progam Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr.Agus Kristiyanto, M.Pd, selaku pembimbing I yang senantiasa

memberikan bimbingan dalam penyusunan skipsi ini.

5. Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes selaku pembimbing II yang senantiasa

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Pembimbing Akademik, yang telah memberikan arahan dan bimbingan

kepada saya selama menjadi mahasiswa di Progam Studi Pendidikan Jasmani,

Kesehatan dan Rekreasi.

7. Kepala SDN I Tlobong Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten, beserta staf

dan jajarannya yang telah memberikan kesempatan dan tempat guna

pengambilan data dalam penelitian.

8. Guru mata pelajaran penjasorkes SDN I Tlobong Kecamatan Delanggu

Kabupaten Klatenyang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam

penelitian.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

9. Siswa kelas III SDN I Tlobong Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten yang

telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMANJUDUL ……………......................……………………….. i

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI .......…………………………… iii

HALAMAN PERSETUJUAN……………..………………………...... iv

HALAMAN PENGESAHAN ………………...………………….......... v

HALAMAN ABSTRAK …………...............………….......................... vi

HALAMAN MOTTO .............................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .....…………………...............................

B. Rumusan Masalah……………………………………………....

C. Tujuan Penelitian……………..……………………………..........

D. Manfaat Penelitian ....................………………………………….

1

3

3

3

BAB II LANDASAN TEORI

A. TinjauanPustaka..………………………………….....…………...

1. Lari …………………………………...........…………………

a. Pengertian Lari…………………...……………………….

b. Materi Pembelajaran Lari…..…………………………….

c. Bentuk-bentuk Gerakan Lari…………......………………

2. Bermain………………...…………………………………….

a. Pengertian Bermain ….......................…………………….

5

5

5

5

8

9

9

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

b. Manfaat Bermain ……………………………….......…… 10

3. Belajar dan Pembelajaran ..................………………………..

a. Belajar dan Pembelajar…………………………………...

1) Pengertian Belajar…………………………………….

2) Pengertian Pembelajaran……………………………...

b. Hasil Belajar………………………………………………

1) Pengertian Hasil Belajar……………………………...

2) Klasifikasi Hasil Belajar……………………………...

4. Pembelajaran Lari denganPendekatanBermain........................

a. Pembelajaran Lari dengan Bermain ...................................

b. Bentuk-bentuk Permainan Lari ..........................................

B. Kerangka Berfikir...……………………………………...……….

11

11

12

14

15

15

15

17

17

18

20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitia……………………………………...

1. Tempat Penelitian………………………………………….....

2. Waktu Penelitian………………………………………….......

B. Subjek Penelitian………………………………………………....

C. Data Sumber Data………………………………………………...

D. Teknik Pengumpulan Data …………………………….................

E. Uji Validitas Data………………………………………………...

F. Teknik Analisis Data………….………………………………….

G. Indikator Kinerja Penelitian………………………………………

H. Prosedur Penelitian ........................................................................

1. Siklus I………………………………………………………..

a. Rencana siklus I…………………………………………..

b. Tahap pelaksanaan siklus I……………………………….

c. Pengamatan hasil pembelajaran siklus I………………….

d. Tahap evaluasi……………………………………………

2. Siklus II………………………………………………………

23

23

23

24

24

24

25

25

27

27

29

30

30

30

30

31

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan....................................................................

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus……………………………

1. Siklus I Pertemuan I ..................................................................

a. Perencanaan Tindakan……...……………………………...

b. Tahap Peklaksanaan……………………………………….

c. Observasi dan Interprestasi………………………………..

d. Analisis dan refleksi……………………………………….

2. Siklus I Pertemuan II…………………………………………..

a. Perencanaan Tindakan……..……………………………...

b. Tahap Pelaksanaan………………………………………...

c. Observasi dan Interprestasi………………………………..

d. Analisis dan refleksi……………………………………….

3. Siklus II Pertemuan I…………………………………………..

a. Perencanaan Tindakan……...……………………………...

b. Tahap Pelaksanaan………………………………………...

c. Observasi dan Interprestasi………………………………..

d. Analisis dan refleksi……………………………………….

4. Siklus II Pertemuan II………………………………………….

a. Perencanaan Tindakan……...……………………………...

b. Tahap Pelaksanaan………………………………………...

c. Observasi dan Interprestasi………………………………..

d. Analisis dan refleksi………………………………………

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus………………………

D. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………..

32

35

35

35

36

38

39

40

40

41

43

44

47

47

47

49

50

51

51

52

54

55

58

59

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan………………………………………………………….

B. Implikasi………………………………………………………….

C. Saran……………………………………………………………..

62

62

64

DaftarPustaka .........................................................................................

Lampiran ..................................................................................................

65

67

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tahap Awal Gerak Dasar Lari .............................................................

2.2 Tahap Matang Gerak Dasar Lari ..........................................................

2.3 Permainan Lari Zig-Zag .......................................................................

2.4 Permainan Lari Mengelilingi Bintang..................................................

2.5 Lari Memindahkan Simpai...................................................................

2.6 Lari Memasukkan Simpai ....................................................................

2.7 Lari Memindahkan Kotak ....................................................................

2.8 Alur Penelitian .....................................................................................

3.1 Alur Tahapan Siklus PTK ....................................................................

4.1 Histogram Perbandingan Data Prasiklus, Siklus I danSiklusII ............

7

7

18

19

19

20

20

22

29

59

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Rincian Waktu Penelitian ...............................................................

3.2. Teknik Pengumpulan Data ............................................................

3.3. Indikator Kinerja Penelitian ...........................................................

4.1. Aktivitas siswa (afektif) Dalam Pembelajaran Lari Sebelum

Mendapat Pembelajaran Pendekatan Bermain ...............................

4.2. Pemahaman Materi (kognitif) Lari Sebelum Mendapat

Pembelajaran Pendekatan Bermain ................................................

4.3. Penguasaan Kemampuan Lari (Psikomotor) Sebelum Mendapat

Pembelajaran Pendekatan Bermain ................................................

4.4 Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Lari Sebelum

Mendapat Tindakan Pendekatan Bermain .....................................

4.5 Aktivitas siswa (afektif) Dalam Pembelajaran Lari Setelah

Mendapat Tindakan Pada Siklus I Melalui Pendekatan Bermain .

4.6 Pemahaman Materi (kognitif) Lari Setelah Mendapat Tindakan

Pada Siklus I Melalui Pendekatan Bermain ...................................

4.7 Penguasaan Kemampuan Lari (Psikomotor) Setelah Tindakan

Siklus I Melalui Pendekatan Bermain ............................................

4.8 Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Lari Setelah Mendapat

Tindakan Pada Siklus I Melalui Pendekatan Bermain ...................

4.9 Aktivitas siswa (afektif) Dalam Pembelajaran Lari Setelah

Mendapat Tindakan Pada Siklus II Melalui Pendekatan Bermain

4.10 Pemahaman Materi (kognitif) Lari Setelah Mendapat Tindakan

Pada Siklus II Melalui Pendekatan Bermain ..................................

4.11 Penguasaan Kemampuan Lari (Psikomotor) Setelah Tindakan

Siklus II Melalui Pendekatan Bermain ..........................................

4.12 Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Lari Setelah Mendapat

Tindakan Pada Siklus II Melalui Pendekatan Bermain..................

4.13 Perbandingan Data PraSiklus, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II

23

25

27

33

34

34

35

44

45

45

46

55

56

56

57

58

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Daftar Nama Siswa ........................................................................

Perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaranlari Siklus I

Pertemuan I ....................................................................................

Perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lari Siklus I

Pertemuan II ...................................................................................

Perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lari Siklus II

Pertemuan I ....................................................................................

Perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lari Siklus II

Pertemuan II ...................................................................................

Foto Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ........................................

Foto Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ......................................

Foto Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ......................................

Foto Pembelajaran Siklus II Pertemuan II .....................................

Surat-Surat Penelitian ....................................................................

67

68

85

103

121

140

141

142

143

144

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (Penjasorkes) mempunyai

peranan penting sebagai media untuk mengembangkan aspek kesehatan,

kebugaran jasmani, keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosional,

keterampilan sosial, penalaran, dan tindakan moral. Penyelenggaraan pendidikan

jasmani yang berkesinambungan merupakan suatu proses pembinaan manusia

yang berlangsung seumur hidup. Peranan pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan sangat penting karena memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas

jasmani, bermain, dan olahraga yang dilakukan secara otomatis. Dalam

pembelajaran itu diarahkan untuk aktif sepanjang hayat sehingga dapat

membentuk pola hidup sehat.

Pendidikan jasmani di sekolah-sekolah mengalami suatu permasalahan, hal

ini dikarenakan rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah

dasar, atau sekolah lanjutan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya

ialah terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-

sumber yang digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani.

Kualitas guru pendidikan jasmani yang ada pada sekolah dasar dan lanjutan pada

umumnya kurang memadai. Guru kurang mampu dalam melaksanakan profesinya

secara profesional, kurang berhasil melaksanakan tanggung jawab untuk mengajar

dan mendidik siswa secara sistematik melalui gerakan pendidikan jasmani yang

mengembangkan kemampuan dan ketrampilan secara menyeluruh baik fisik,

mental maupun intelektual.

Kebanyakan gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktek

pendidikan jasmani cenderung tradisional, atau hanya menggunakan satu gaya

mengajar saja, sehingga membuat situasi pembelajaran monoton dan membuat

siswa jenuh untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Latihan-latihan tersebut tidak

pernah dilakukan anak sesuai inisiatif sendiri. Sehingga siswa merasa bosan dan

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tidak bersemangat untuk mengikuti pelajaran.

Hal itu terjadi pada siswa SD Negeri I Tlobong terutama saat pembelajaran

lari. Maka dari itu pendekatan dalam pembelajaran diperlukan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran lari. Guru harus memiliki

kemampuan untuk melakukan pendekatan bermain dalam pembelajaran, sehingga

siswa tidak bosan dan dapat lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan.

Guru dituntut untuk lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan pembelajaran, yang

akan diberikan kepada siswa, sehingga tercipta pembelajaran yang aktif bagi

siswa, atau menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran tersebut.

Pendekatan bermain dalam pembelajaran merupakan salah satu bagian yang

harus diperhatikan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Pendekatan bermain

dalam pembelajaran pendidikan jasmani sangat penting, jika ketrampilan yang

sebenarnya sulit dikuasai siswa. Dengan pendekatan bermain dalam pembelajaran

pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar, partisipasi siswa

dalam mengikuti pembelajaran, menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa.

Pendekatan bermain merupakan solusi untuk mengatasi kendala atau

kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes.

Melalui pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes diharapkan hasil

belajar lari siswa akan meningkat. Namun pendekatan bermain dalam

pembelajaran pendidikan jasmani belum diketahui peningkatannya terhadap

peningkatan hasil belajar lari. Untuk membuktikan apakah pendekatan bermain

dalam pembelajaran pendidikan jasmani dapat meningkatkan hasil belajar lari,

maka perlu dibuktikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terdapat banyak siswa

yang tidak dapat melakukan gerakan lari dengan benar setelah guru memberikan

materi lari. Hal tersebut dikarenakan siswa tidak memperhatikan guru yang

mengajar, siswa bercanda sendiri dengan temannya. Dan mereka merasa bosan

sehingga tidak aktif. Dari hasil wawancara kepada kolaborator diperoleh data

penilaian pada pembelajaran lari dengan KKM 70 dan siswa kelas III berjumlah

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

20 siswa. Siswa yang tuntas sejumlah 45% (9 siswa) dan yang belum tuntas 55%

(11 siswa).

Pendekatan bermain dalam Penjasorkes sangat penting. Agar suasana dan

kesulitan siswa dapat teratasi. Selain itu melakukan pendekatan bermain dalam

pembelajaran Penjasorkes siswa akan lebih tertarik dan senang dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga siswa lebih aktif bergerak. Dengan siswa aktif bergerak,

maka akan meningkatkan kemampuan berlarinya. Untuk mengetahui apakah

pendekatan bermain dalam pembelajaran Penjasorkes dapat meningkatkan hasil

belajar lari, maka perlu dilakukan PTK dengan judul, ”Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Lari Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas III SD Negeri I

Tlobong Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka didapat perumusan

masalah sebagai berikut: ”Bagaimanakah pendekatan bermain dapat

meningkatkan hasil belajar lari pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri I

Tlobong Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2011/2012 ?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang disampaikan di atas maka tujuan

penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar lari melalui pendekatan

bermain pada siswa kelas III SD Negeri I Tlobong Kecamatan Delanggu

Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Guru Penjasorkes di SD Negeri I Tlobong

a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru disekolah dalam membuat dan

mengembangkan media pembelajaran.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang

akan dilakukan.

c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara

profesional.

2. Bagi Siswa Kelas III SD Negeri I Tlobong

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan

meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran

penjasorkes.

b. Dapat meningkatkan hasil belajar lari, serta mendukung pencapaian

pembelajaran lari.

3. Bagi Lembaga Pendidikan, sebagai bahan masukan, saran, dan informasi

terhadap sekolah, instansi, lembaga pendidikan untuk mengembangkan

strategi belajar mengajar yang tepat dalam rangka meningkatkan kualitas

proses dan kuantitas hasil belajar siswa maupun lulusan.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Lari

a. Pengertian Lari

Lari merupakan pengembangan berjalan, dan mempunyai sifat

khusus,ialah badan pada suatu saat tidak ada kontak dengan tanah atau

tidak bertumpuan pada tanah. Tentu saja pada saat melayang atau tidak ada

kontak dengan tanah ini, badan dalam keadaan kurang stabil. “jogging”

merupakan bentuk lari yang popular, biasanya lebih lambat, banyak

gerakan memantul, dan langkahnya pendek. Pada umur 5 tahun, biasanya

sudah mampu menunjukkan bentuk lari yang baik. Dari kemampuan lari

yang baik, akan mampu lari cepat dengan arah lurus ke depan,lari lurus ke

depan kemudian dengan cepat mengubah arah, dan lari berbelok – belok.

Lari dengan ketentuan tersebut diatas akan terdapat pada permainan besar,

oleh sebab itu perlu terus dikembangkan agar kelak anak akan dapat

mencapai prestasi bermain dengan baik.

Menurut Tasmaya (1983: 11) lari dapat dirumuskan sebagai gerakan

kedepan dengan langkah-langkah dengan catatan bahwa setelah satu kaki

diluruskan dan diangkat terjadi suatu momen melayang yang disusul

dengan pendaratan di tanah pada kaki yang lain.

Djumidar dalam bukunya gerak-gerak dasar atletik dalam bermain

mengartikan lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat sehingga pada

waktu berlari ada kecenderungan badan melayang. Artinya, pada waktu lari

kedua kaki tidak menyentuh tanah sekurang-kurangnya satu kaki tetap

menyentuh tanah (2004: 13).

b. Materi Pembelajaran Lari

Adapun gerakan-gerakan lari menurut Djumidar (2004: 13-14) adalah

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

sebagai berikut :

1) Gerakan menginjak-injak tanah, gerakan dari pergelangan kaki, pinggul

tidak bergerak.

2) Gerakan mengangkat ujung kaki satu per satu ke depan lurus setinggi

mata kaki dengan frekuensi gerakan cepat dengan sikap permulaan

jinjit.

3) Gerakan menekuk lutut hingga tumit menyentuh pantat oleh kaki kiri

dan kanan berganti-ganti dengan frekuensi yang cepat.

4) Gerakan mengangkat lutut setinggi pangkal paha dengan frekuensi yang

cepat. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan tidak boleh kaku dan harus

rileks.

5) Hopping, artinya gerakan melompat dengan kaki ayun ditanah / ditekuk

setinggi pangkal paha dan kaki menumpu terangkat dari permukaan

tanah setinggi mungkin, dilakukan berganti-ganti tumpuan.

6) Hop jump atau melompat kijang, yaitu langkah yang panjang disertai

gerak lompatan ke depan, kedua kaki saling berganti menumpu untuk

mengangkat berat badan, kedua tangan mengayun menjaga

keseimbangan.

7) Hopstep atau jingkring atau engklek dilakukan gerakan tersebut dengan

tumpuan satu kaki dengan mengangkat lutut bergerak ke depan dengan

frekuensi yang cepat dilakukan berganti-ganti kaki.

Mc Clenaghan dan Gallahue (Gabbard,Le Blanc dan Lowy, 1987:

151) memilih lari dalam dua sifat khas dikutip dalam buku Sukintaka

(1992: 53) ialah:

1) Tahap dasar

Pada tahap dasar, tiap sikap atau bagian-bagian gerakan pada saat anak

berlari dapat diamati, kecuali sikap melayang. Sebab mereka melayang

tidak lama karena langkah mereka terlalu pendek, dan paha tidak

diangkat dengan tinggi. Meskipun demikian gerakan lengan terlihat

mencapai sikap vertical, namun sebenarnya terbatas sampai gerakan

horizontal. Pada saat kaki tumpuan akan melaksanakan tolakan, dengan

merentangkan tungkai, tungkai yang ada dibelakang diayunkan ke

depan melewati garis tengah badan sampai tempat kontak antara kaki

dan tanah.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Gambar 2.1 Tahap Awal

Sukintaka (1992:53)

2) Tahap matang

Tahap matang dapat juga disebut tahap sempurna. Lengan mereka

tertekuk pada siku, dan membentuk sudut yang mendekati sempurna,

serta diayun mengarah vertical. Lengan ayun ini bertentangan dengan

kaki ayun. Kaki ayun diangkat tinggi-tinggi, dan diayunkan kedepan

dengan cepat pada saat kaki tumpu ditekuk secara pelan dan halus,

kemudian direntangkan dengan penuh secara cepat melalui pinggul,

lutut dan pergelangan kaki. Panjang langkah dan lamanya melayang

sangat bergantung pada kemampuan maksimum mereka masing-

masing.

Gambar 2. 2 Tahap Matang

Sukintaka (1992:54)

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Diskripsi lain pada lari yang baik diutarakan oleh Wickstrom

(Gabbard, LeBlanc, dan Lowy, 1987:152) dalam buku Sukintaka (1992:54)

sebagai berikut:

1) Badan diatur condong ke depan seimbang dengan pola langkah yang

dilakukan.

2) Ke dua lengan diayun secara luas dalam garis vertical dan seirama

dengan gerakan kaki yang berlawanan.

3) Kaki tumpu bersentuhan dengan tanah dengan rata, dan hampir di bawah

titik berat badan.

4) Lutut pada kaki tumpu ditekuk secara halus setelah kaki tumpu itu

bersentuhan dengan tanah.

5) Perentangan tungkai yang bersentuhan dengan tanah, pada pinggul, lutut,

dan pergelangan kaki mendorong badan ke arah depan, dan mengangkat

kaki yang bukan kaki tumpu.

6) Lutut pada kaki ayun diayunkan ke depan dengan cepat, sampai setinggi

lutut mereka terangkat, bersamaan dengan itu terjadi penekukkan tungkai

bagian bawah, sehingga tumit dekat dengan pantat.

Pada umumnya anak mencapai kemampuan lari dengan baik tanpa

memperoleh instruksi formal. Pencapaian yang alami ini sebagian

terbentuk oleh pengalaman, tersusun oleh jenis kegiatan dan permainan

bebas. Proses kematangan lari ini akan lebih cepat lagi atas observasi dan

analisis para guru pendidikan jasmani, dan kemampuan guru pendidikan

jasmani untuk mendorong, membimbing dan mengarahkan anak didiknya.

Lari berbelok-belok merupakan kenyataan yang akan terdapat dalam

kegiatan permainan besar. Sambil bermain mereka dilatih untuk berlari

cepat dan setiap saat mengubah-ubah arah. Dalam lari berbelok-belok ini

sangat dibutuhkan kelincahan, kecepatan, kekuatan, dan sekaligus

kelentukan tubuh pelari.

c. Bentuk-bentuk Gerakan Berlari

Syarifudin dan Muhadi dalam bukunya Pendidikan jasmani dan

kesehatan. Bahwa untuk anak-anak SD, terutama kelas-kelas permulaan,

pelaksanaan pelajaran gerakan dasar berlari dapat dilakukan dengan cara :

1) Lari pelan-pelan kemudian cepat.

2) Lari dengan ujung kaki pelan-pelan kemudian cepat.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3) Lari ditempat dengan ujung kaki, kemudian cepat.

4) Lari berjingkat-jingkat dengan kaki kiri dan kaki kanan sampai jarak yang

ditentukan sesuai dengan tingkat kemampuan anak.

5) Lari secepat-cepatnya sampai jarak yang ditentukan, sesuai dengan tingkat

kemampuan anak. (1992: 61-61)

2. Bermain

a. Pengertian Bermain

Istilah bermain menurut etimologi tergolong kata kerja, sedangkan

permainan merupakan kata benda. Anak bermain berarti anak mengerjakan

sesuatu permainan, sedangkan permainan merupakan sesuatu yang dikenai

dalam bermain. Menurut Hurlock (1997: 320) bermain merupakan istilah

yang digunakan secara bebas sehingga arti utamanya hilang. Arti yang

tepat adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang

ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan

secara suka rela dan tidak ada paksaan dari luar atau kewajiban. Sementara

itu menurut Helms dan Tumer dalam Toho Cholik Mutohir (2004: 62)

menyatakan “bermain adalah cara atau jalan bagi anak untuk

mengungkapkan hasil pemikiran, perasaan dan cara mereka menjelajahi

dunia lingkungannya termasuk membantu anak dalam menjalin hubungan

social antara anak.” Menurut Sukintaka (1992: 7 ) menyatakan kaitannya

antara bermain dalam pendidikan sebagai wahana pendidikan sebagai

berikut:

1) Bermain merupakan aktivitasyang dilakukan dengan suka rela atasdasar

rasa senang.

2) Bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktivitas yang dilakukan

secara spontan.

3) Bermain dengan rasa senang untuk memperoleh kesenangan,

menimbulkan kesadaran agar bermain dengan baik perlu berlatih,

kadang-kadang memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati

lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan dan

mengetahui kemampuan dirinya sendiri.

Menurut Harisenjaya secara umum pengertian bermain adalah

sebagai berikut : bermain adalah bergerak sambil bersuka ria atau

bersenang-senang, dan perminan adalah sesuatu yang digunakan untuk

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

bermain. Jadi antara bermain dan permainan saling berkaitan (2007:1).

Sedangkan menurut Lutan menyatakan bahwa “Pendekatan bermain dalam

mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan, dengan tujuan agar siswa

memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan

kemungkinan keberhasilan dalamberpartisipasi dan dapat melakukan pola

gerak secara benar”(1988). Pendekatan ini dimaksudkan agar materi dapat

disajikan sesuai dengan tahapan perkembangan siswa, baik dari segi

kognitif, afektif dan psikomotor sehingga tujuan dari pembelajaran dapat

tercapai. Sedangkan Wahjoedi (1999) berpendapat bahwa, “Pendekatan

bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi

permainan”.

b. Manfaat Bermain

Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan.Kegiatan

bermain sangat disukai oleh anak-anak. Bermain yang dilakukan secara

tertata sangat bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan dan

perkembangan anak. Dengan mengetahui manfaat bermain diharapkan guru

dapat melahirkan ide mengenai cara mengemas kegiatan bermain untuk

mengembangkan bermacam-macam aspek perkembangan anak. Aspek

yang dikembangkan mencakup fisik, intelektual, sosial, emosional dan

moral. Menurut Saputra (2001:7) manfaat bermain adalah :

(1) Untuk perkembangan fisik. Apabila anak memperoleh kesempatan

untuk melakukan kegiatan yang melibatkan banyak gerakan tubuh, maka

tubuh si anak akan menjadi sehat dan bugar. Otot-otot tubuh akan tumbuh

menjadi kuat. Anak dapat menyalurkan energi yang berlebihan melalui

aktifitas bermain. Dalam melakukan kegiatan bermain aktifitas anak tidak

dibatasi dengan aturan-aturan yang sangat mengikat. Agar kegiatan

bermain memberi sumbangan yang positif bagi perkembangan fisik anak,

guru dapat merancang kegiatan bermain yang efektif bagi perkembangan

fisik anak. (2) Untuk perkembangan keterampilan. Penguasaan

keterampilan gerak dasar dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain.

Hal ini dapat kita amati, misalnya pada saat anak yang lari berkejar-

kejaran untuk menangkap temannya. Pada awalnya ia belum terampil

untuk berlari. Dengan bermain kejar-kejaran, maka anak kian berminat

untuk melakukannya, sehingga ia menjadi lebih terampil dalam berlari. (3)

Untuk perkembangan intelektual. Rangsangan yang dibangkitkan oleh

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

aktifitas jasmani seperti dalam atletik, efektif untuk meningkatkan

kelancaran sinyal-sinyal saraf. Melalui aktifitas jasmani dan bermain anak

dihadapkan dengan masalah dan kemampuan untuk membuat keputusan

dengan cepat dan tepat. Aktifitas jasmani yang seimbang, memupuk

kecerdasan anak. (4) Untuk perkembangan sosial. Biasanya, kegiatan

bermain dilakukan oleh anak dengan teman sebayanya. Anak akan belajar

berbagi hak milik, menggunakan mainan secara bergiliran, melakukan

kegiatan bersama, mempertahankan hubungan yang sudah terbina, mencari

cara pemecahan masalah yang dihadapi dengan teman mainnya. (5) Untuk

perkembangan emosi. Bagi anak, bermain adalah suatu kebutuhan. Tidak

ada anak yang tidak suka bermain. Melalui bermain, anak dapat

mengungkapkan keinginannya dan juga menunda kesukaannya. Anak

dilatih mengendalikan diri. Dari kegiatan bermain yang dilakukan bersama

sekelompok teman, anak akan mempunyai penilaian terhadap dirinya,

tentang kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya. Penilaian disini

penting untuk pembentukan konsep diri yang positif. Ikhwal diri ini dapat

dibaca dalam buku yang membahas aspek psikologis dalam pendidikan

jasmani. (6) Untuk perkembangan keterampilan olahraga. Apabila anak

terampil berlari, melempar, dan melompat, maka ia lebih siap untuk

menekuni bidang olahraga tertentu, jika tiba saatnya, ia matang untuk

melakukannya. Anak akan terampil melakukan kegiatan tersebut, dan ia

lebih percaya diri dan merasa mampu melakukan gerakan yang lebih sulit.

3. Belajar dan Pembelajaran

a. Belajar dan Pembelajaran

Belajar dan Pembelajaran adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan

dalam proses pendidikan. Banyak orang yang mengatakan bahwa keduanya

memiliki pengertian yang sama. Namun, pada hakikatnya belajar dan

pembelajaran memiliki pengertian yang berbeda. Meskipun begitu, belajar

dan pembelajaran keduanya bermuara pada tujuan yang sama. Belajar

mungkin saja terjadi tanpa pembelajaran, namun pengaruh aktivitas

pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih sering menguntungkan dan

biasanya lebih mudah diamati.

Pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum

terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki

pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.

Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku

yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku

yang baik.

Sebenarnya belajar dapat saja terjadi tanpa pembelajaran, namun hasil

belajar akan nampak jelas dari suatu aktivitas pembelajaran. Pembelajaran

yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa.

Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila di dalam

dirinya telah terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

mengeryi menjadi mengerti dan sebagainya.

Hasil belajar dapat dilihat secara langsung dalam proses

pembelajaran. Oleh sebab itu agar dapat dikontrol dan berkembang secara

optimal melalui proses pembelajaran tersebut harus dirancang terlebih

dahulu oleh guru dengan memperhatikan berbagai prinsip yang telah

terbukti keunggulannya secara empirik.

1) Pengertian Belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa

adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses

belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan

sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam,

benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang

dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut

tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar.

Dikutip dalam buku Belajar dan Pembelajarannya Dimyati dan

Mudjiono (2006:9), Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu

perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik.

Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Dalam

belajar ditemukan adanya hal berikut :

1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons

pebelajar.

2) Respons si pebelajar

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat

terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut.

Sebagai ilustrasi, perilaku respons si pebelajar yang baik diberi

hadiah. Sebaliknya, perilaku respons yang tidak baik diberi teguran

dan hukuman.

Belajar menurut Gagne dalam buku Dimyati dan Mudjiono

(2006:10) merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa

kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan,

sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulasi

yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh

pebelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif

yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan

informasi, menjadi kapabilitas baru.

Piaget dalam buku Dimyanti dan Mudjiono (2006:14) berpendapat

bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan

interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut

mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan

maka fungsi intelek semakin berkembang. Menurutnya belajar

pengetahuan meliputi tiga fase. Fase-fase itu adalah fase eksplorasi,

pengenalan konsep, siswa mengenal konsep yang ada hubungannya

dengan gejala. Dalam fase aplikasi konsep, siswa menggunakan konsep

untuk meneliti gejala lain lebih lanjut.

Sedangkan Rogers dalam buku Dimyanti dan Mudjiono

berpendapat bahwa praktek pendidikan menitik beratkan pada segi

pengajaran. Bukan pada siswa yang belajar. Praktek tersebut ditandai

oleh peran guru yang dominan dan siswa hanya menghafalkan pelajaran

(2006:16).

Cholik dan lutan belajar itu berarti terjadi perubahan dalam diri

seseorang. Suatu perubahan adalah cara seseorang berlatih dan

menampilkan suatu keterampilan atau suatu perubahan sikap pada suatu

sikap tertentu yang utama (2001:31).

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Berdasarkan pandangan pengertian belajar dari beberapa ahli diatas

pada hakikatnya adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang.

Perubahan dari yang tidak bisa menjadi bisa dan tidak tahu menjadi tahu.

Dimana perubahan tersebut disebabkan adanya suatu pengalaman.

Pengalaman-pengalaman yang diperoleh itulah yang menentukan

kualitas perubahan tingkah laku sesorang. Jadi peristiwa belajar terjadi

apabila terjadi perubahan tingkah laku pada diri seseorang. Belajar

adalah tanggung jawab masing-masing individu, sebab hasil belajar

adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh sendiri, bukan pengalaman

yang di dapat dari orang lain. Oleh karena itu, kualitas hasil belajar

berbeda-beda antara individu satu dengan individu lainnya tergantung

pada pengalaman yang diperoleh dan kondisi serta kemampuan

seseorang.

2) Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan

kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar

dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat

seorang manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar,

walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks

pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan

menguasai isi pelajaran sehingga mencapai sesuatu objektif yang

ditentukan (aspek kongnitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap

(aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seorang peserta

didik.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran.

Menurut Purwadarminta 1976 yang dikutip H.J.Gino Suwarni, Suripto,

Maryanto dan Sutijan (1998:30) bahwa pengajaran mempunyai arti cara

(perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Menurut Aqip (2010) bahwa

pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk

menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih

baik. Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling

hubungan antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi

dalam pembelajaran adalah kegiatan timbal balik dan saling

mempengaruhi antara guru dengan peserta didik.

b. Hasil Belajar

1) Pengertian Hasil belajar

Dimyati & Mudjiono mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat

evaluasi guru.Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak

pengiring.Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa.

Perilaku siswa juga merupakan hasil proses belajar. Perilaku tersebut

dapat berupa perilaku yang tak dikehendaki dan yang dikehendaki.

Hanya perilaku-perilaku yang dikehendaki diperkuat. Penguatan perilaku

yang dikehendaki tersebut dilakukan dengan pengulangan, latihan, drill

atau aplikasi(2006: 20).

Dari pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa hasil belajar

adalah suatu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajar.hasil belajar merupakan gambaran tingkat

penguasaan siswa terhadap sasaran pada topik bahasan yang

dieksperimenkan, yang diukur berdasarkan jumlah skor jawaban benar

pada soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar.

2) Klasifikasi Hasil Belajar

Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik. Ada beberapa ahli yang mempelajari ranah-

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

ranah tersebut dengan hasil penggolongan kemampuan-kemampuan pada

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik secara hirarkis. Diantara para

ahli yang mendalami ranah-ranah kejiwaan tersebut adalah Bloom,

Karthwohl dan Simpson. Mereka menyusun penggolongan perilaku

berkenaan dengan kemampuan internal dalam hubungannya dengan

tujuan pembelajaran. Hasil penelitian mereka dikenal dengan

“Taksonomi Instruksional Bloom dan kawan-kawan”. Bloom dan

kawan-kawan tergolong pelopor yang mengkategorikan perilaku jenis

hasil belajar. Meskipun tidak luput dari kritik, taksonomi tersebut masih

dapat digunakan untuk mempelajari perilaku dan kemampuan internal

akibat belajar.

Penggolongan atau tingkatan jenis perilaku belajar terdiri dari tiga

ranah atau kawasan dalam buku Dimyati & Mujiono (2006 : 25-26),

yaitu :

a) Ranah Kognitif (Bloom dkk), terdiri dari enam jenis perilaku :

(1) Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal

yang telah dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan.

Pengetahuan tersebut dapat berkenaan dengan fakta, peristiwa,

pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode.

(2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap sari makna hal-

hal yang dipelajari.

(3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode, kaidah

untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Perilaku ini

misalnya tampak dalam kemampuan menggunakan prinsip.

(4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke

dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat

dipahami dengan baik.

(5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru,

misalnya tampak di dalam kemampuan menyusun suatu program

kerja.

(6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan criteria tertentu. Sebagai contoh

kemampuan menilai hasil karangan.

b) Ranah Afektif menurut Krathwohl & Bloom dkk, terdiri tujuh jenis

perilaku, yaitu :

(1) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan

kesediaan memperhatikan hal tersebut.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

(2) Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan

dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

(3) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan

terhadap suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan

sikap.

(4) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu

system nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.

(5) Pembentukan pola hidup yang mencakup kemampuan

menghayati nilai, dan membentuknya menjadi pola nilai

kehidupan pribadi.

c) Ranah Psikomotor (Simpson), terdiri dari tujuh perilaku kemampuan

motorik, yaitu :

(1) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan

(mendeskripsikan) sesuatu secar khusus dan menyadari adanya

perbedaan antara sesuatu tersebut. Sebagai contoh, pemilihan

warna, pemilihan angka (6 dan 9), pemilahan huruf (b dan d).

(2) Kesiapan, yang mencakup kemampuan menempatkan diri dalam

suatu keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian

gerkan, kemampuan ini mencakup aktivitas jasmani dan rohani

(mental), misalnya posisi star lomba lari.

(3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan

sesuai contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya meniru gerak

tari, membuat lingkaran di atas pola.

(4) Gerakan terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-

gerakan tanpa contoh. Msalnya melakukan lempar peluru, lompat

tinggi dan sebagainya dengan tepat.

(5) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan

gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara

lancar, efisien dan tepat. Misalnya bongkar pasang peralatan

secara tepat.

(6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan

mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan

persyaratan khsusus yang berlaku. Misalnya kemampuan atau

keterampilan bertanding dengan lawan tanding.

Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola-pola gerak-

gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya kemampuan

membuat kreasi-kreasi tarian kreasi baru.

4. Pembelajaran Lari Dengan Pendekatan Bermain

a. Pembelajaran Lari Dengan Bermain

Pembelajaran Lari pada siswa sekolah dasar hendaknya disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik, pada usia anak sekolah dasar cenderung

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

menyukai bentuk-bentuk permainan karena bersifat menyenangkan dan

menggembirakan. Nuansa menyenangkan, menggembirakan merupakan

faktor penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah

dasar.Untuk itu pembelajaran gerak dasar lari di tingkat sekolah dasar

hendaknya memasukkan unsur-unsur permainan yang menyenangkan dan

mengarah kepada karakteristik gerak dasar lari.

b. Bentuk-bentuk permainan lari

Menurut Saputra dalam bukunya Pembelajaran Atletik di Sekolah

Dasar (2001: 46-54) terdapat bermacam-macam permainan yang mengarah

pada pembelajaran lari, diantaranya :

1) Lari Zig-zag

Berlari melewati bangku yang dipasang dalam kedudukan zig-zag.

Guru menyediakan dua tempat. Siswa dibagi dalam dua kelompok.

Pelari pertama melakukan start awal pada waktu bersamaan. Siswa

yang sudah melewati bangku, supaya disambung oleh teman lainnya

yang ada pada kelompoknya. Bentuk permainan ini dimaksudkan agar

siswa menguasai permainan lari, menghindar dari berbagai hadangan

baik orang maupun benda yang ada di sekeliling. Dalam kehidupan

sehari-hari, mereka sering dihadapkan pada berbagai aktifitas gerak

yang memerlukan kelincahan. Bentuk permainan, ini sangat cocok

untuk dilakukan oleh siswa SD.

Gambar 2.3 Permainan Lari Zig-Zag

Yuda M. Saputra (2001:47)

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Lari Mengelilingi Bintang

Untuk melaksanakan tugas lari dengan arah berbentuk bintang,

beberapa bangku diatur membentuk sebuah bintang. Sebuah kerucut

dari plastik, atau benda lain yang aman ditempatkan dititik pusat

bintang. Semua anak berlari mengitari kerucut ini dan, dari sanalah

siswa mengitari sinar bintang satu demi satu. Selain variasi dalam

bentuk jalur-jalur lari, larinya sendiri dapat divariasikan dengan

mengubah besar kecilnya kelompok siswa. Dalam sebuah contoh, anak-

anak berlari sepanjang garis bujur sangkar yang diberi tanda diagonal.

Pertama, mereka lari berputar ke kiri. Kemudian mereka ke kanan lalu

berpisah, ketemu lagi, berlari sendiri, berlari berpasangan dan, berlari

dalam kelompok terdiri atas empat orang. Sesudah berlari pada jalur

terpisah mereka membelok ke garis diagonal lagi.

Gambar 2.4 Permainan Lari Mengelilingi Bintang

Yuda M. Saputra (2001:48)

Adapun bentuk-bentuk permainan lari menurut mochamad Djumidar

A.Widya (2004: 22-23) diantaranya:

1) Gerakan lari memindahkan simpai dari patok A ke patok B

Gambar 2.5 Lari Memindahkan Simpai

Mochamad Djumidar A. Widya (2004:22)

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Gerakan lari dengan penugasan memasukan simpai sesuai dengan

tugas.

Gambar 2.6 Lari Memasukkan Simpai

Mochamad Djumidar A. Widya (2004:22)

3) Gerakan lari memindahkan kotak dari tempat A ke Tempat B.

Gambar 2.7 Lari Memindahkan Kotak

Mochamad Djumidar A. Widya (2004:23)

Latihan gerakan lari menyesuaikan langkah dengan langkah

temannya, disamping itu juga memperbaiki ayunan lengan yang tidak

memegang simpai ataupun kotak.

B. Kerangka Berfikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai

dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam

pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada model atau cara guru

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

menyampaikan materi pelajaran. Sering kali materi yang diajarkan oleh guru

kurang tertanam kuat dalam benak siswa. Khususnya dalam pembelajaran lari.

Siswa kurang mampu menganalisis gerakan yang telah diajarkan oleh guru, sebab

guru hanya menyampaikan materi secara verbal, adapun memberikan demonstrasi

atau contoh kurang dapat ditangkap oleh siswa secara optimal. Guru bukanlah

satu-satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-luasnya

untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya dalam menyelesaikan masalah

yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Permasalahan umum dalam pembelajaran penjas adalah kurangnya sarana

atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang

berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara penuh. Siswa

berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan

mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu proses pembelajaran

kurang mengoptimalkan penggunaan pendekatan pembelajaran yang dapat

memancing peran aktif siswa.

Penggunaan model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara langsung

oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan

belajar. Model nyata yang dimaksud adalah pendekatan permainan lari

memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan seperti, melihat,

menyentuh, merasakan, melalui pendekatan bermain tersebut.

Penggunaan pendekatan bermain dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya

disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Secara garis besar

modifikasi yang digunakan antara lain berupa pendekatan bermain lari berkelok –

kelok atau lari zig-zag dan lari mengelilingi binatang yang digunakan untuk

pembelajaran dalam teknik lari. Secara lebih rinci jenis-jenis media tersebut

dijabarkan dalam RPP, setiap pertemuan.

Kurang kreatifnya guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar

siswa antara lain kurang kreatifnya guru pendidikan jasmani disekolah dalam

membuat dan mengembangkan media pembelajaran sederhana, guru kurang akan

model-model pembelajaran, sehingga dalam proses pendidikan jasmani yang

dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru hanya menggunakan

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

metode instruksi verbal dan penugasan, dan hanya mengejar materi tersebut dapat

selesai tepat waktu, tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran tesebut bermakna

dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan nyata.

Pemanfaatan pendekatan bermain sederhana sebagai sarana membantu guru

dalam menjelaskan gerak dasar lari pada siswa. Melalui pendekatan bermain

sederhana tersebut guru dapat memperlihatkan, dan memberikan penjelasan yang

mendetail mengenai lari.

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 2.8 Alur penelitian

Kondisi awal Guru kurang kreatif

dan inovatif dalam

proses pembelajaran

penjas

a. Siswa kurang tertarik

dan cepat bosan

dengan pelajaran

penjas

b.Tingkat kesegaran

jasmani rendah

c. Dan yang paling

utama hasil belajar

lari rendah

Tindakan Menerapkan

pendekatan bermain

dalam pembelajaran

Siklus I: guru dan

peneliti menyusun

bentuk pengajaran

yang bertujuan untuk

meningkatkan hasil

belajar lari ,melalui

pendekatan bermain.

Siklus II : Upaya

perbaikan dari siklus I

sehingga meningkatkan

hasil belajar lari

,melalui pendekatan

bermain.

Kondisi akhir Melalui pendekatan

bermain dapat

meningkatkan hasil

belajar lari.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri I Tlobong Kecamatan Delanggu

Kabupaten Klaten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan 2 bulan yakni bulan

April sampai Mei 2012. Penelitian ini dilakasanakan dengan 2 siklus, pada setiap

siklusnya berlangsung 2 kali pertemuan dengan intensitas pertemuan satu minggu

sekali.

Tabel 3.1 Rincian Waktu Penelitian

N

o Rincian Kegiatan

Bulan/Tahun

Okt

2011

Nov

2011

Mar

2012

Aprl

2011

Mei

2012

Juni

2012

Juli

2012

Tahap Persiapan Penelitian

1 Koordinasi di sekolah mitra

2 Identifikasi masalah

3 Pengajuan judul

4 Menyusun proposal

5 Menyiankan RPP dan lembar

observasi

6 Seminar proposal

7 Pengajuan izin penelitian

Tahap Pelaksanaan Penelitian

1

Siklus I

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan tindakan

c. Observasi/evaluasi

d. Refleksi

2

Siklus II

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan tindakan

c. Observasi/evaluasi

d. Refleksi

Tahap Analisis Data dan Pelaporan

1 Analisis Data hasil tindakan 2

siklus

2 Penyusunan Laporan/Skripsi

3 Ujian Skripsi dan Revisi

4 Penggandaan dan Pengumpulan

Laporan

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas III SDN I

Tlobong Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

Dengan jumlah 20 siswa, Putra : 10 anak dan siswa putri : 10 anak

C. Data dan Sumber Data

Data yang diambil dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah data

berupa kemampuan gerak lari. Sumber data yang akan diambil dalam PTK ini

adalah :

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang penggunaan pendekatan bermain

untuk peningkatan hasil belajar lari pada siswa kelas III SDN I Tlobong

Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2011/2012.

2. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan pendekatan

bermain dalam meningkatkan hasil belajar lari pada siswa kelas III SDN I

Tlobong Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2011/2012.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini

terdiri dari : tes dan observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan nilai awal lari sebelum siswa

mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan bermain.

2. Observasi dipergunakan sebagai teknik mengumpulkan data tentang aktivitas

siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat pelaksanaan dengan

pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil belajar lari pada siswa kelas

III SDN I Tlobong Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten tahun pelajaran

2011/2012.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Tabel 3.2 Teknik pengumpulan data

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Data Instrumen

1 Siswa Hasil pembelajaran lari

Tes praktik

Penilaian Selama

Mengajar

Pengamatan

2 Siswa Kemampuan siswa dalam

melakukan lari

Tes praktik

Lari

Pengamatan

3 Siswa Pemahaman Siswa Dalam

Pembelajaran Lari Tes Pengetahuan Lari

Lisan &

tertulis

4 Siswa

Aktivitas/Sikap siswa

selama mengikuti proses

pembelajaran

Observasi/

Pengamatan

Pedoman

Observasi

E. Uji Validitas Data

Teknik uji validitas data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas

ini adalah triangulasi data. Triangulasi data merupakan teknik pengujian validitas

data dengan mengumpulkan lebih dari satu tipe data guna menjawab pertanyaan

penelitian. Dalam penelitian ini yaitu data psikomotor dan afektif siswa diambil

melalui pengamatan oleh guru penjas dan peneliti. Data kognitif siswa diambil

menggunakan sistem tanya jawab langsung dan dalam bentuk mengerjakan soal di

kelas. Kemudian untuk memperkuat data digunakan lembar observasi yang

dilakukan oleh peneliti sebagai observer. Dalam lembar observasi tercatat data

tentang proses tindakan, pengaruh tindakan, kendala dalam inplementasi tindakan,

identifikasi penyebab terkendalanya tindakan, dan persoalan lain yang timbul.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan aktivitas pengorganisasian data. Penelitian ini ada

dua jenis data yang dianalisis menggunakan statistik diskriptif yaitu :

1. Data kuantitatif yaitu nilai dari siswa yang meliputi aspek psikomotor, afektif

dan kognitif yang telah di jumlahkan.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2. Data kualitatif yang berupa lembar observasi yang berisi tentang gambaran

tentang ekspresi siswa dan guru dalam menyampaikan materi.

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan tes dan observasi dari

pelaksanaan siklus Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dianalisis secara deskriptif

dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi

dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil belajar lari siswa : Dengan menganalisis nilai yang diperoleh siswa

dalam aspeknya kemudian dikategorikan dalam klasifikasi nilai yang telah

ditentukan. Aspek-aspek yang dinilai meliputi psikomotor,kognitif dan afektif.

Psikomotor dalam penilaiannya yaitu bagaimana keterampilan gerak

siswa dalam melakukan lari. Siswa melakukan lari selanjutnya guru menganalisis

nilai yang siswa peroleh dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan.

Kognitif dalam penilaiannya yaitu meliputi bagaimana pengetahuan

siswa mengenai lari. Siswa diberikan tes tulis untuk dikerjakan. Jawaban akan

dinilai sesuai dengan kriteria penilaian.

Afektif dalam penilaiannya yaitu bagaimana sikap siswa saat proses

pembelajaran lari berlangsung. Obsevator atau guru melakukan pengamatan sikap

siswa dari awal sampai akhir serta memberikan peilaian sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan.

Ketiga penilaian di atas direkap serta diolah dengan cara dijumlahkan

sesuai bobot masing-masing aspek. Psikomotor memiliki bobot 50%, afektif 30%

dan kognitif 20 %.Hasil akhir dari pengolahan nilai tersebut adalah hasil belajar

dari siswa. Kemudian dikategorikan dalam batas tuntas dan tidak tuntas

berdasarkan KKM.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator kinerja merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk melihat

tingkat keberhasilan dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dalam meningkatkan

kemampuan atau memperbaiki mutu PBM penjasorkes. Persentase indikator

kinierja pencapaian keberhasilan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tabel 3.3. Indikator Kinerja Penelitian

Aspek yang diukur

Prosentase Target

Pencapaian Cara mengukur

Pra

Siklus

Siklus

I

Siklus

II

Aktivitas/Sikap siswa

Dalam mengikuti

pelaksanaan

pembelajaran lari

45% 60% 85%

Melalui skala sikap afektif sesuai

dengan pedoman rubrik penilaian

pada RPP

Pemahaman siswa

terhadap materi lari 45% 60% 85%

Melalui tes kemampuan kognitif

sesuai dengan rubrik penilaian

pada RPP

Kemampuan siswa

dalam melakukan lari 45% 60% 80%

Melalui tes kemampuan

Psikomotor sesuai dengan rubrik

penilaian pada RPP

Ketuntasan hasil

belajar lari 45% 60% 80%

Diukur melalui ketuntasan siswa

belajar lari melalui hasil

penjumlahan aspek (afektif,

kognitif dan psikomotor)

Dengan acuan KKM sekolah

adalah : 70

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakui oleh

peneliti dalam menerapkan metode yang akan dilakukandalam penelitian.

Kemudian peneliti menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam setiap

siklus.

Langkah-langkah PTK secara prosedurnya dilakukan secara partisipatif

atau kolaboratif antara (guru dengan tim yang lain) berkerjasama. Untuk

memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan, maka prosedur

penelitian secara keseluruhan meliputi tahapan sebagai berikut :

1. Tahap persiapan survey awal

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi sekolah

atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas.

Meninjau sejauh mana pelaksanaan pembelajaran lari yang diterapkan oleh

sekolah tersebut.

2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen, dan alat

Kegiatan dalam tahap ini adalah :

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

a. Menyiapkan metode dan instrumen penelitian serta evaluasi

b. Penentukan subjek penelitian

3. Tahap pengumpulan data dan tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan tabulasi data penelitian yang

terdiri dari :

a. Hasil belajar lari

b. Pendekatan bermain dalam pembelajaran

c. Pelaksanan pembelajaran

4. Tahap analisi data

Dalam tahap ini analisis data menggunakan deskriptif kualitatif, teknik

analisis tersebut digunakan karena data yang terkumpul berupa uraian

diskriprif tentang hasil belajar siswa terhadap pembelajaran lari yang

dideskriptifkan melalui hasil kualitatif.

5. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini disusun laporan penelitian tindakan kelas dari mulai awal

survey hingga menganalisis data yang dilakukan selama penelitian.

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian tindakan

kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yang diawali dengan perencanaan

(planning), Penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi

tindakan ( observation dan evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan

seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria

keberhasilan). Penjelasan mengenai prosedur penelitian tindakan kelas tersebut

dipaparkan melalui penjelasan sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planing) adalah tahap dimana dijelaskannya apa, mengapa,

kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian itu dilakukan.

b. Perencanaan tindakan (action) adalah tahap implementasi atau pelaksanaan

rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan sebelumnya.

c. Observasi dan evaluasi tindakan (observation and evaluation) adalah tahap

pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama

penelitian berlangsung.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

d. Refleksi (reflection) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi dan

evaluasi dalam penerapan pada siklus, sehingga dapat digunakan untuk

merancang program penelitian pada siklus berikutnya.

Keempat tahap diatas merupakan rancangan tindakan dalam satusiklus

penelitian. Adapun tahapan siklus pada penelitian tindakan kelas ini dapat

diterangkan melalui gambar sebagai berikut :

Tahap I perencanaan

Tahap IV

refleksi

SIKLUS I

Tahap II pelaksanaan

Tahap III

Pengamatan

Tahap I

Perencanaan

Tahap IV

refleksi

SIKLUS II

Tahap II pelaksanaan

Tahap III pengamatan

Gambar 3.1 Alur tahapan siklus penelitian tindakan kelas

Penelitian ini akan dilakukan dengan metode PTK yang didalam

pelaksanaan ini akan dilakukan melalui 2 (dua) siklus. Adapun langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Rencana Siklus I

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun rencana

pembelajaran yang terdiri dari :

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan dalam pembelajaran penjasorkes dan

membuat (RPP) lari dengan pendekatan bermain.

2) Menyusun instrumen gerakan lari

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3) Menyiapkan peralatan permainan dalam pembelajaran

4) Menyiapkan tempat penelitian

5) Penetapan alokasi waktu pembelajaran

b. Tahap pelaksanaan Siklus I

Dalam pelaksanaan pada siklus I peneliti melakukan kegiatan

dilapangan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran lari

2) Sebelum masuk pada inti terlebih dahulu melakukan pemanasan

dengan permainan

3) Guru menjelaskan gerakan-gerakan dalam berlari diantaranya :

a) Gerakan kaki

b) Ayunan lengan

c) Koordinasi gerakan kaki dan lengan

4) Guru melakukan penilaian terhadap hasil belajar

5) Peserta didik dalam proses pembelajaran lari

6) Menarik kesimpulan dari proses pembelajaran

7) Melakukan pendinginan

c. Pengamatan hasil pembelajaran siklus I

Pegamatan ini dilakukan terhadap proses pembelajaran lari, adapun

hal-hal yang diamati adalah :

1) Hasil belajar melakukan gerakan lari

2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan lari

3) Aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung

4) Pengetahuan siswa tentang lari

d. Tahap evaluasi (refleksi)

Tahap evaluasi (refleksi) dilakukan dengan menganalisis hasil

observasi sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang yang perlu

diperbaiki dan apa saja yang perlu dipertahankan. Tahap ini menemukakan

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

hasil penemuan dari pelaksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan

pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani.Demikian juga termasuk tahap pelaksanaan, observasi dan interpelasi,

serta analisis dan refleksi juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan observasi awal untuk mengetahui keadaan nyata yang

ada di lapangan. Hasil kegiatan observasi awal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siswa kelas III SDN I Tlobong kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun

Pelajaran 2011/2012, yang mengikuti materi pelajaran penjasorkes khususnya

pembelajaran lari adalah 20 siswa, yang terdiri atas 10 siswa putra dan 10

siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran atletik khususnya materi lari,

dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.

2. Siswa kurangmemperhatian dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran lari

termasuk rendah, sebab guru kurang kreatif dalam mengajar materi lari,

sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran lari.

3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa

menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru,

tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang berbicara

dengan teman, bahkan ada yang bermain sendiri dan ada juga yang berpura-

pura sakit.

4. Guru kesulitan menemukan contoh / model pembelajaran lari yang baik dan

benar. Seringkali contoh yang disampaikan oleh guru melalui peragaan

langsung sehingga kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik, sebab siswa

kurang dapat melihat contoh gerakan yang diperagakan oleh guru hal ini

karena kurangnya antusiasme siswa dalam pelaksanaan pembelajaran lari atau

contoh gerakan lari kurang dapat dipahami oleh siswa.

5. Guru kurang kreatif untuk membuatcara agar siswa tertarik dan senang

mengikuti materi lari.

6. Pembelajaran yang monoton atau konvensional dari guru yang mengakibatkan

motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya

hasil belajar lari.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data awal penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui kondisi awal keadaan siswa dalam materi pembelajaran lari pada

siswa kelas III SDN I Tlobong Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun

Pelajaran 2011/2012. Adapun diskripsi data yang diambil adalah data afektif, data

kognitif, dan data psikomotor yang akan dijumlahkan menjadi hasil belajar lari

pada siswa kelas III SDN I Tlobong Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten

Tahun Pelajaran 2011/2012.

Berikut merupakan hasil observasi pada setiap indikator, sebelum diberi

tindakan berupa pendekatan bermain dalam kegiatan belajar mengajar (pra siklus),

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

1) Aktivitas siswa (afektif) Dalam Pembelajaran Lari Sebelum Mendapat

Tindakan Pendekatan Bermain.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap disiplin, semangat,

sportivitas dan percaya diri. Kondisi awal sebelum mendapatkan tindakan

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Aktivitas siswa (afektif) Dalam Pembelajaran Lari Sebelum

Mendapat Pembelajaran Pendekatan Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Perilaku Afektif 45% 9 Tuntas

55% 11 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, aktivitas siswa dalam pembelajaran lari siswa

kelas III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran 2011/2012hanya terdapat 9 siswa

atau 45% yang tuntas.

2) Pemahaman Materi (kognitif) Lari Sebelum Mendapat Tindakan Pendekatan

Bermain.

Pemahamanmateri pembelajaran diambil melalui observasi berupa

pertanyaan mengenai materi lari. Kondisi awal pemahaman materi lari sebelum

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

mendapat tindakan pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Pemahaman Materi (kognitif) Lari Sebelum Mendapat Pembelajaran

Pendekatan Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Pemahaman materi 45% 9 Tuntas

55% 11 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, pemahaman siswa dalam pembelajaran lari,

siswa kelas III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran 2011/2012 hanya terdapat 9

siswa atau 45% yang tuntas.

3) Penguasaan Kemampuan Lari (Psikomotor) Sebelum Mendapat Tindakan

Pendekatan Bermain.

Penguasaan kemampuan lari (Psikomotor) terdiri dari proses dan hasil.

Kondisi awal penguasaan kemampuan lari sebelum mendapat tindakan

pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Penguasaan Kemampuan Lari (Psikomotor) Sebelum Mendapat

Pembelajaran Pendekatan Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Penguasaan

kemampuan lari

45% 9 Tuntas

55% 11 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, penguasaan kemampuan dalam pembelajaran lari

siswa kelas III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran 2011/2012 hanya terdapat 9

siswa atau 45% yang tuntas.

4) Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Lari Sebelum Mendapat Tindakan

Pendekatan Bermain.

Hasil belajar lari merupakan gabungan dari ranah afektif, kognitif dan

psikomotor. Kondisi awal hasil belajar lari sebelum mendapatkan tindakan

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

pendekatanbermain disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Lari Sebelum Mendapat

Tindakan Pendekatan Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Pemahaman materi 45% 9 Tuntas

55% 11 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, hasil belajar dalam pembelajaran lari siswa kelas

III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran 2011/2012 hanya terdapat 9 siswa atau

45% yang tuntas.

Melalui observasi data awal maka disusun sebuah tindakan untuk

meningkatkan hasil pembelajaran materi lari pada siswa Kelas V III SDN I

Tlobong Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012

melalui model pembelajaran bermain. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan

sebanyak 2 siklus, yang masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1)

Perencanaan Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi Tidakan, (4)

Analisis dan Refleksi.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus I Pertemuan I

a. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan I pada tanggal 28 April

2012. Adapun pelaksanaan tindakan pada pembelajaran laridengan

pendekatan bermain sebagai berikut:

1) Guru dan peneliti melakukan analisis dalam silabus untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam

pembelajaran penjasorkes.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan menggunakan

pendekatan bermain dalam pelaksanaan pembelajaran lari.

3) Menyiapkan alat yang diperlukan dalam permainan untuk membantu

pembelajaran lari.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

5) Menentukan indikator keberhasilan siklus I pertemuan I.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, meliputi :

1) Kegiatan Awal

a) Siswa di bariskan, absensi dan berdo’a

b) Instrusi verbal dari guru mengenai materi yang akan diajarkan

c) Pemanasan

Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada inti

pembelajaran. Adapun permainan ini bernama permainan menjaga

diri. Cara permainanmenjaga diri adalah sebagai berikut :Siswa

berbaris 2 bersap saling membelakangi, guru memberikan tali raffia

kepada siswa kemudian raffia tersebut di selipkan dicelana belakang.

Tali itu harus dilindungi, siswa berkejar-kejaran merebut tali raffia

itu. Siapa yang bisa mengumpulkan paling banyak dialah yang

menang.

2) Inti Pelajaran

a) Sebelum masuk ke dalam permainan guru menjelaskan gerakan lari

yang benar.

b) Guru menjelasan cara melakukan latihan berlari dengan bermain :

(1) Permainan lari zig-zag

(a) Siswa dibagi dalam dua kelompok

(b) Siswa berlari melewati botol air mineral bekas dalam

kedudukan zig-zag

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

(c) Pelari pertama melakukan start awal pada waktu bersamaan,

berlari dari tempat A ke B kemudian disambung oleh teman

dalan satu kelompok.

(d) Bentuk permainan ini bermaksud agar siswa menguasai

permainan lari yang memerlukan kelincahan

(2) Permainan lari dengan memindahkan bendera dari tempat A ke

tempat B secara berkompetisi

(a) Siswa dibagi dua kelompok

(b) Pelari pertama melakukan start awal pada waktu bersamaan,

berlari dari tempat A membawa bendera ke B kembali ke A.

Demikian juga untuk siswa selanjutnya.

(c) Kelompok yang paling banyak memperoleh bendera paling

banyak itulah yang menang.

(3) Kombinasi permainan lari zig-zag dengan permainan lari

memindahkan bendera dari tempat A ke tempat B.

(a) Siswa dibagi menjadi dua kelompok

(b) Pelari pertama melakukan start awal pada waktu bersamaan,

berlari dari tempat A membawa bendera ke B kembali ke A

secara zig-zag. Demikian juga untuk siswa selanjutnya.

(c) Kelompok yang paling banyak memperoleh bendera paling

banyak itulah yang menang.

c) Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk

melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar

siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang materi lari yang belum dipahami.

Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa ditugaskan untuk

melakukan kembali gerakan lari baik itu gerakan kaki dan lengan saat

berlari untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran yang telah

diajarkan. siswa ditugaskan untuk melakukan lari sejauh 20 meter

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

dengan lintasan yang telah disediakan dan dilakukan sesuai dengan

urutan absen siswa.

3) Penutup

a) Siswa berbaris melingkar untuk melakukan pendinginan dengan

bernyanyi disana senang disini sedan dan balinku ada lima.

b) Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran

yang telah dipelajari kepada siswa.

c) Siswa dipersilahkan untuk berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi saat proses

pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi. Adapun hasil

observasi sebagai berikut:

1) Proses tindakan.

Pertemuan Pertama pembelajaran lari berjalan cukup baik.

Guru sudah menyampaikan materi dan memberi contoh. Namun

masih banyak siswa yang gerakannya masih salah. Saat pemanasan

siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan model

permainan. Siswa sangat senang melakukan pemanasan karena

mereka merasa ada sesuatu yang baru.

2) Pengaruh tindakan

Pembelajaranmelalui pendekatan bermain dapat meningkatkan

peran aktif siswa selama mengikuti pembelajaran, unsur-unsur kompetisi

dalam permainan memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran lari dan juga mampu meningkatkan kemampuan

siswa dalam melakukan lari. Selain itu dengan pendekatan bermain siswa

tidak menjadi jenuh selama mengikuti pembelajaran lari, karena

pembelajaran guru sudah tidak monoton.

3) Kendala dalam implementasi tindakan

Kendala yang dihadapi dalam hal ini adalah ada dua orang siswa

yang tidak bisa mengikuti pembelajaran lari karena sakit. Kendala lain

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

yaitu jenis permainan yang menggunakan botol bekas mengganggu

konsentrasi siswa.

4) Identifikasi penyebab terkendalanya tindakan

Kendala yang dihadapi dapat diidentifikasi penyebabnya. Ada

dua orang siswa yang tidak masuk yaitu Akhmad Fahri, tidak bias

mengikuti pembelajaran karena tangannya sakit akibat kecelakaan dan

Koirul tidak bias mengikuti pembelajaran karena sakit. Konsentrasi

siswa terganggu karena botol sering jatuh sehingga siswa sibuk

membetulkan botol. Dengan adanya hal itu siswa ada yang mengeluh

karena sering membetulkan botol.

5) Persoalan lain yang timbul

Proses tindakan berjalan lancar namun ada sedikit persoalan

yang timbul karena lapangan licin akibat malam harinya hujan.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan pertama tersebut, peneliti

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Pada pertemuan pertama, indikator yang tercantum dalam RPP

belum sepenuhnya tercapai. Namun demikian telah menujukan hasil

yang lebih baik. Terbukti dengan hasil rekap nilai dimana siswa yang

nilainya sudah mencapai KKM bertambah 1 siswa. Bukti ini

diperoleh dari hasil penjumlahan nilai psikomotor, afektif, dan

kognitif yang sudah di rekap menjadi bentuk persentase ketuntasan.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana

yang telah dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3) Pendekatan bermain dalam proses pembelajaran yang diterapkan

oleh peneliti dan guru lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa

sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat

berlangsung lebih maksimal.

4) Hasil dari rekap nilai psikomotor, afektif dan kognitif sudah

menunjukkan peningkatan. Meskipun telah menujukan peningkatan

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

akan tetapi belum sesuai dengan target capaian pada siklus I. Maka

peneliti harus melanjutkan pada pertemuan berikutntya dengan

perbaikan-perbaikan pada kekurangan yang ditemui pada pertemuan

pertama.

5) Dalam penyusunan RPP selanjutnya hendaknya memilih bentuk

permainan yang mempunyai tingkat kesulitan yang meningkat.

6) Untuk mendorong siswa agar lebih semangat dalam melakukan

pembelajaran serta menghilangkan rasa bosan tersebut maka

sebaiknya peneliti memberikan reward kepada siswa, misalnya

berupa pujian seperti : bagus, baik sekali, tepat sekali, bagus sekali,

dan lain sebagainya. Sehingga siswa mampu termotivasi dan juga

melupakan rasa bosan dan malas saat membetulkan botol tersebut

setelah larut dalam permainan yang diberikan.

7) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan

pembelajaran tersebut, maka peneliti dan guru memberikan penjelasan

cara bermain dengan benar dalam pelaksanaan pembelajaran lari dan

melakukan model pendekatan bermain yang lain dan lebih menarik.

8) Siswa yang di rasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan di

berikan perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.

Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi

pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan bermain.

2. Siklus I Pertemuan II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada Siklus I pertemuan I, maka perencanaan

tindakan pada siklus I pertemuan II tanggal 1 Mei 2012 yang juga akan

dilakukan penilaian dari pembelajaran lari. Adapun perencanaan

pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

1) Guru dan peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam

pembelajaran penjasorkes.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan menggunakan

pendekatan bermain dalam pelaksanaan pembelajaran lari.

3) Menyiapkan alat yang diperlukan dalam permainan untuk membantu

pembelajaran lari.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

5) Menentukan indikator keberhasilan siklus I pertemuan II.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahappelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah di rencanakan, sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Siswa di bariskan, absensi dan berdo’a

b) Instruksi verbal tentang kegiatan belajar mengajar secara umum

c) Pemanasan.

Guru memimpin pemanasan kalestenik kemudian guru memberikan

pemanasan dalam bentuk permainan, semua siswa berada di dalam

kotak yang dibuat oleh guru. Guru memilih 2 siswa sebagai penjala

sedangkan siswa yang lain sebagai ikan, 2 siswa itu berpegangan

tangan untuk menjala ikan, siswa yang sudah tertangkap ikut

bergabung menjadi jala. Dan berusaha menangkap teman yang lain.

Demikian seterusnya jika ada yang tertangkap lagi bergabung menjadi

jala.

2) Inti Pelajaran

a) Pada inti pembelajaran guru kembali menjelaskan gerakan lari.

b) Guru menjelasan cara melakukan latihan berlari dengan bermain :

(1) Permainan lari memindahkan botol

a) Siswa berkelompok tiga-tiga

b) Siswa berlari memindah botol air mineral bekas dari garis 1 ke

garis ke 2 oleh pelari pertama

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

c) Kemudian Pelari kedua memindahkan botol dari garis ke 2 ke

garis ke 3 dan seterusnya untuk pelari ke 3.

d) Bentuk permainan ini bermaksud agar siswa menguasai

permainan lari yang memerlukan kelincahan.

(2) Permainan bintang beralih

Siswa dibagi menadi 4 kelompok kemudian berbaris saling

berhadapan, 2 siswa suit dan saling berkejaran, setelah itu

hinggap dibarisan paling depan dari kelompok manapun,

kemudian baris paling belakang dalam kelompok itu berganti

untuk berlari.

(3) Bermain berburu suara

Siswa berada dalam kotak mendengarkan peluit dari guru sebagai

berikut: peluit 1x siswa berlari ke botol warna merah, 2x berlari

ke warna kuning, 3x berlari ke botol warna hijau

(4) Berlari dengan jarak 10 meter dalam 2 kelompok.

c) Setelah guru selesai menjelaskan kemudian siswa diberi kesempatan

untuk mencoba gerakan lari tersebut dan dikondisikan dengan bagi

menjadi 4 sab. Siswa melakukan gerakan lari sesuai dengan

barisannya dan setelah selesai berbaris pada barisan paling belakang

untuk menunggu giliran berikutnya.

d) Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk

melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar

siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang materi lari yang belum

dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa ditugaskan

untuk melakukan kembali gerakan lari untuk memberi penguatan dari

materi pembelajaran yang telah diajarkan. siswa ditugaskan untuk

melakukan lari sejauh 20 meter dengan lintasan yang telah disediakan

dan sekaligus guru melakukan penilaian sebagai evaluasi hasil

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

pembelajaran siswa pada siklus I Lari 20 meter dilakukan sesuai

dengan urutan absen siswa.

3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan :

a) Siswa berbaris melingkar untuk melakukan pendinginan dengan

bernyanyi siapa suka hati tepuk tangan.

b) Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran

yang telah dipelajari kepada siswa.

c) Siswa dipersilahkan untuk berdoa

c. Observasi dan Interprestasi

Observasi di lakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi saat proses

pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.Adapun hasil

observasisebagai berikut:

1) Proses tindakan.

Pertemuan kedua, guru dan peneliti menjalankan skenario yang

ada dalam RPP. Pendekatan bermain sangat bermanfaat dalam

pembelajaran, membuat siswa senang sehingga aktif untuk melakukan

pembelajaran yang pada akhirnya hasil belajar akan meningkat.

2) Pengaruh tindakan

Pembelajaran menjadi semakin menarik sehingga keaktifan,

pemahaman dan penguasaan kemampuan lari siswa meningkat. Dengan

demikian hasil belajar lari pada pertemuan kedua ini mengalami

peningkatan. Dari siswa yang belum tuntas setelah mengikuti

pembelajaran lari dengan pendekatan bermain ini mengalami perubahan

menjadi tuntas,namun masih ada beberapa siswa yang belum tuntas.

3) Kendala dalam implementasi tindakan

Pelaksanaan permainan terkadang harus terhambat karena ada

siswa yang saling ejek saat ada kelompok yang kalah atau tertinggal

pada waktu bermain. Ada siswa yang terpeleset saat berlari karena

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

halaman becek dan masih ada satu siswa yang belum bias mengikuti

pembelajaran yaitu Akmad Fahri.

4) Identifikasi penyebab terkendalanya tindakan

Permainan yang berkompetisi, siswa aling ejek jika ada yang

klah. Lapangan yang becek karena hujan. Akmad Fahri tidak bias

mengikuti pembelajaran karena tangannya masih sakit akibat

kecelakaan.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan pertama tersebut, peneliti

melakukan analisis dan refleksi. Adapun diskripsi data yang diambil

mengenai ranah afektif, kognitif dan psikomotor serta hasil belajar lari sebagai

berikut:

1) Aktivitas siswa (afektif) Dalam Pembelajaran Lari Setelah Mendapat

Tindakan Pada Siklus I Melalui Pendekatan Bermain.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap disiplin, semangat,

sportivitas dan percaya diri. Kondisi setelah mendapat tindakan I

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5 Aktivitas siswa (afektif) Dalam Pembelajaran Lari Setelah

Mendapat Tindakan Pada Siklus I Melalui Pendekatan

Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Perilaku yang di

harapkan

80% 16 Tuntas

20% 4 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, aktivitas siswa dalam pembelajaran lari

siswa kelas III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami

peningkatan menjadi 16 siswa atau 80% yang tuntas.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2) Pemahaman Materi (kognitif) Lari Setelah Mendapat Tindakan Pada

siklus I Melalui Pendekatan Bermain.

Pemahaman materi pembelajaran diambil melalui observasi berupa

pertanyaan mengenai materi lari. Kondisi setelah mendapat tindakan

pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6 Pemahaman Materi (kognitif) Lari Setelah Mendapat

Tindakan Pada Siklus I Melalui Pendekatan Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Pemahaman

materi

80% 16 Tuntas

20% 4 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, pemahaman siswa dalam

pembelajaranlari, siswa kelas III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran

2011/2012 mengalamipeningkatan menjadi 16 siswa atau 80% yang

tuntas.

3) Penguasaan Kemampuan Lari (Psikomotor) Setelah Tindakan Siklus I

Melalui Pendekatan Bermain.

Penguasaan kemampuan lari (Psikomotor) terdiri dari proses dan

hasil. Kondisi penguasaan kemampuan lari setelah diberikan tindakan

pada siklus I melalui pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.7 Penguasaan Kemampuan Lari (Psikomotor) Setelah Tindakan

Siklus I Melalui Pendekatan Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Penguasaan

kemampuan lari

65% 13 Tuntas

35% 7 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, penguasaan kemampuan dalam

pembelajaran lari siswa kelas III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2011/2012 mengalami peningkatan menjadi 13 siswa atau 65% yang

tuntas.

4) Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Lari Setelah Mendapat

Tindakan Pada Siklus I Melalui Pendekatan Bermain.

Hasil belajar lari merupakan gabungan dari ranah afektif, kognitif

dan psikomotor. Kondisi hasil belajar lari setelah diberikan tindakan

pada siklus I melalui pendekatan bermain disajikan dalam tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Lari Setelah

Mendapat Tindakan Pada Siklus I Melalui Pendekatan

Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Pemahaman

materi

65% 13 Tuntas

35% 7 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, hasil belajar dalam pembelajaran lari

siswa kelas III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami

peningkatan menjadi 13 siswa atau 65% yang tuntas.

5) Kendala yang dihadapi pada pertemuan 1 pada siklus I sedikit demi sedikit

dapat diatasi meskipun demikian masih perlu peningkatan dan juga

pengembangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada pertemuan

siklus II.

6) Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal masih perlu

meningkatkan pendekatan internal kepada siswa terutama pada

semangat dan peran aktif siswa dalam pelaksanaan pembelajaran lari.

7) Mempersiapkan jenis permainan yang lebih kretif lagi agar siswa semakin

bersemangat dan aktif dalam pembelajaran.

8) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang di rasa

masih kurang berhasil.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

9) Mempersiapkan skenario pembelajaran yang lebih matang agar siswa dapat

menerima pembelajaran dengan baik.

10) Memberikan reward pada siswa yang mampu melakukan pembelajaran lari

dengan baik.

3. Siklus II Pertemuan I

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka

perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 15 Mei 2012

sebagai berikut:

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.

Pembelajaran dengan pendekatan bermain yang pada pertemuan

sebelumnya kurang berhasil dibuat lebih menarik lagi untuk lebih

meningkatkan semangat dan peran aktif siswa sehingga dapat

memperoleh hasil belajar yang maksimal.

2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar

proses perlaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

4) Menentukan indikator keberhasilan siklus II pertemuan I.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, adapun skenario pembelajaran lari

pada siklus II pertemuan I sebagaiberikut :

1) Kegiatan Awal

a) Siswa di bariskan, absensi dan berdoa

b) Istruksi verbal tentang kegiatan belajar mengajar secara umum

c) Pemanasan

Guru memimpin pemanasan kalestenik kemudian Guru memberikan

pemanasan dalam bentuk permainan, Siswa berada dalam kotak

mendengarkan peluit dari guru sebagai berikut: peluit 1x siswa berlari

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

ke botol warna merah, 2x berlari ke warna kuning, 3x berlari ke botol

warna hijau dan 4x berlari kewarna biru.

2) Inti Pelajaran

a) Guru mengulang sebentar pertemuan yang lalu. Sekilas mengulas

tentang gerakan lari.

b) Guru menjelasan cara melakukan gerakan berlari dengan bermain :

(1) Permainan lari jangan berdua

a) Tiap kelompok membuat lingkaran dengan jarak 2 lengan. Dua

orang dari tiap kelompok berdiri di dalam lingkaran. Seorang

menjadi pengejar dan seorang menjadi yang dikejar. Jika yang

dikejar berdiri di depan seorang anak dari lingkaran, anak itu

menggantikannya menjadi yang dikejar. Aktivitas pengejar

adalah menyentuh yang dikejar. Setelah yang dikejar tersentuh,

maka pengejar menjadi yang dikejar dan sebaliknya.

b) Catatan : guru harus mengusahakan hingga semua anak

mendapat giliran lari. Jika pengejar seorang anak yang lemah,

pergantian diadakan juga atas perintah guru.

(2) Permainan mencari kartu

Siswa dibagi menadi 4 kelompok kemudian di beri tugas untuk

mencari kartu dengan mengurutkan nomer pada kartu remi. Kartu

diurut kan sesuai gambar masing-masing kelompok sesuai yang

ditentukan guru. Permainan secara kompetisi, bagi kelompok

yang bisa mengurutkan kartu dalam gambar yang sama terlebih

dahulu maka kelompok tersebutlah yang menang. Jalannya

permainan sebagai berikut: siswa dalam kelompok berlari satu

per satu secara bergantian ke arah sebrang dimana kartu tersebut

di letakkan secara acak. Siswa mencari kartu sesuai gambar

masing-masing kelompok setelah mendapatkan kembali berlari

ketempat semula, kemudian dilanjutkan oleh teman yang lain.

(3) Berlari dengan jarak 20 meter, siswa melakukan sendiri- sendiri

tanpa dibentuk suatu kelompok. Siswa berlari dari tempat A ke

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

tempat B dalam jarak 20 m. Siswa melakukan satu per satu.

Dengan lari 20m ini dapat diamati hasil belajar lari oleh

kolabolator dan observer.

c) Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan

untukmelakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar

siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang materi lari yang belum

dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa di tugaskan

untuk melakukan kembali gerakan lari untuk memberi penguatan dari

materi pembelajaran yang telah di ajarkan. Siswa ditugaskan untuk

melakukan lari sejauh 20 meter dengan lintasan yang telah disediakan

dan dilakukan sesuai dengan urutan absen siswa.

3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan :

a) Siswa berbaris melingkar untuk melakukan pendinginan dengan

bernyanyi siapa suka hati tepuk tangan.

b) Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran

yang telah dipelajari kepada siswa.

c) Guru memberikan soal mengenai gerakan lari kepada siswa dan siswa

menjawab secara lisan.

d) Siswa dipersilahkan untuk berdoa kemudian istirahat.

c. Observasi dan Interprestasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi saat proses

pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi. Adapun hasil

observasi sebagai berikut:

1) Proses tindakan.

Pertemuan pertama pada siklus II proses tindakan berjalan

dengan baik. Siswa semakin senang dan semangat mengikuti

pembelajaran. Pada siklus ke II bentuk permainan dirubah supaya

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

anak lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga hasil

belajar akan meningkat.

2) Pengaruh tindakan

Penerapan pendekatan bermain pada siklus II ini tampaknya

semakin membuat siswa bersemangat dan merasa tertantang, hal ini

terbukti dengan sikap siswa yang ingin selalu mengulangi permainan

yang mengarah pada pembelajaran lari tersebut. Hasil belajar lari dalam

proses pembelajaran pertemuan ini mengalami peningkatan, siswa

yang tuntas bertambah jumlahnya.

3) Kendala dalam implementasi tindakan

Masih ada seorang siswa yang tidak mengikuti pembelajaran lari

karena tangannya masih sakit. Dalam proses pembelajaran pandangan

dan konsentrasi anak sedikit terganggu.

4) Identifikasi penyebab terkendalanya tindakan

Akmad fahri masih belum mengikuti pembelajaran karena

tangannya masih sakit akibat kecelakaan. Anak kelas VI yang telah

selesai Ujian Nasional melihat proses pembelajaran sehingga

mengganggu pandangan dan konsentrasi siswa kelas III yang sedang

mengikuti pembelajaran lari.

5) Persoalan lain yang timbul

Pelaksanaan pembelajaran diundur satu minggu karena adanya

UJian Nasional.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II pertemuan pertama

tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Pada pertemuan pertama siklus II, pencapaian indikator yang

tercantum dalam RPP menunjukkan banyak sekali peningkatan. Hasil

rekap nilai siswa yang nilainya sudah mencapai KKM bertambah 2

siswa (Lintang Nora dan Fegansah) dari siklus I yang belum tuntas.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

telah dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3) Penerapan pendekatan bermain pada siklus II ini tampaknya semakin

membuat siswa bersemangat dan merasa tertantang, hal ini terbukti

dengan sikap siswa yang ingin selalu mengulangi permainan yang

mengarah pada pembelajaran lari tersebut.

4) Guru dan peneliti harus tetap memberikan pemahaman serta motivasi

agar siswa tetap bersemangat dalam mengikuti pembelajaran lari.

5) Siswa yang di rasa kurang berhasil pada pertemuan ini akan di berikan

perhatian lebih dan diberikan semangat untuk terus berlatih dan mencoba

gerakan lari yang telah diajarkan.

6) Untuk semakin memacu semangat siswa hadiah selalu disiapkan

berupa pujian, tepuk tangan, dan acungan jempol pada siswa yang

melakukan rangkaian gerakan dengan benar akan tetapi terkadang

siswa merasa hadiah berupa pujian dari guru merupakan hal yang

biasa dan meminta hadiah yang lain.

4. Siklus II Pertemuan II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I siklus II, maka

perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan II tanggal 22 Mei 2012,

yang juga di jadikan untuk melakukan penilaian dari hasil belajar lari siswa.

Adapun perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:.

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

lari.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar

proses pelaksanaan pembelajaran lari dapat berjalan dengan lancar.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

5) Menentukan indikator keberhasilan siklus II pertemuan II.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan di lakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah dibuat, adapun tahap pelaksanaannya sebagai

berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Siswa di bariskan, absensi dan berdo’a

b) Instruksi verbal tentang kegiatan belajar mengajar secara umum

c) Pemanasan

Guru memimpin pemanasan kalestenik kemudian Guru memberikan

pemanasan dalam bentuk permainan, Siswa berada dalam kotak

bermain bintang beralih. Salah satu siswa sebagai pengejar bintang,

yang menjadi bintang adalah murid-murid yang lain. Bintang

menghindari pengejar dengan cara jongkok disaat pengejar akan

menyentuhnya. Jika bintang sudah tersentuh maka dialah yang akan

menggantikan menjadi pengejar. Bagi bintang yang sudah jongkok,

dia akan dibangunkan oleh bintang yang lain dengan cara

menyentuhnya.

2) Inti Pelajaran

a) Guru mengulang sebentar pertemuan yang lalu. Sekilas mengulas

tentang gerakan lari.

b) Guru menjelasan cara melakukan gerakan berlari dengan bermain :

(1) Permainan lari sambung

(2) Peralatan selang lari sambung yang dibuat melingkar.

(3) Pelaksanaan lari sambung: nomor satu dari tiap kelompok siap

akan melakukan start. Nomor dua bersiap di tempat selanjutnya,

begitu juga dengan nomor tiga dan empat. Dengan aba-aba guru

nomor satu lari menuju ke tangan nomor dua, selanjutnya pelari

nomor dua lari menuju nomor tiga dengan menyerahkan selang.

Begitu seterusnya sampai pelari ke empat berhenti ketempat

pelari nomor satu tadi.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

c) Permainan lari zig zag mencari kartu

Siswa dibagi menadi 4 kelompok kemudian di beri tugas untuk

mencari kartu dengan mengurutkan nomer pada kartu remi. Kartu

diurut kan sesuai gambar masing-masing kelompok sesuai yang

ditentukan guru. Permainan secara kompetisi, bagi kelompok yang

bisa mengurutkan kartu dalam gambar yang sama terlebih dahulu

maka kelompok tersebutlah yang menang. Jalannya permainan

sebagai berikut: siswa dalam kelompok berlari satu per satu secara

bergantian ke arah sebrang melewati rintangan menuju tempat

dimana kartu tersebut di letakkan secara acak. Siswa mencari kartu

sesuai gambar masing-masing kelompok setelah mendapatkan

kembali berlari melewati rintangan ketempat semula, kemudian

dilanjutkan oleh teman yang lain. Bermain secara kompetisi,

sehingga kelompok yang selesai terlebih dahulu merekalah yang

menang. Dengan bermain kompetisi anak semakin terpacu untuk

menjadi yang paling cepat, sehingga mereka semakin bersemangat.

d) Berlari bolak-balik. Pada awalnya siswa berlari dalam jarak 2 meter

menyentuh bendera, kemudian kembali lagi ketempat semula

menyentuh bendera lagi lalu kembali berlari dalam jarak 4 meter

menyentuh bendera kemudian kembali lagi ketempat semula.

Kemudian berlari lagi menyentuh bendera lalu kembali lagi, berlari

dalam jarak 6 mter. Begitu seterusnya dalam jarak 8 meter, dan

selanjutnya.

e) Berlari dengan jarak 20 meter, siswa melakukan sendiri- sendiri

tanpa dibentuk suatu kelompok. Siswa berlari dari tempat A ke

tempat B dalam jarak 20 m. Siswa melakukan satu per satu sebagai

evaluasi siklus II guru dan observer mengamati tentang gerakan nya

dan menilai di lembar observasi.

3) Penutup

a) Siswa berbaris melingkar untuk melakukan pendinginan dengan

bernyanyi siapa suka hati tepuk tangan.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b) Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran

yang telah dipelajari kepada siswa.

c) Guru memberikan soal mengenai gerakan lari kepada siswa dan

siswa menjawab secara tertulis

d) Siswa dipersilahkan untuk berdoa

c. Observasi dan Interprestasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi saat proses

pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi. Adapun

hasil observasi sebagai berikut:

1) Proses tindakan.

Pertemuan kedua pada siklus II proses tindakan telah berjalan

dengan lancar. Guru menyampaikan materi dengan baik. Peserta didik

juga dapat dikondisikan dengan baik. Semangat dan keaktifan anak

semakin meningkat karena adanya hadiah yang memotivasi anak,

sehingga dapat melakukan pembelajaran dengan baik.

2) Pengaruh tindakan

Hasil belajar anak meningkat dengan adanya pendekatan

tersebut, sehingga ketercapaian ketuntasan semakin meningkat pula.

Pendekatan bermain sangat berpengaruh sekali dalam proses

pembelajaran lari.

3) Kendala dalam implementasi tindakan.

Akhmad Fahri masih belum mengikuti pembelajaran lari. Dalam

proses pembelajaran pandangan dan konsentrasi terganggu.

4) Identifikasi penyebab terkendalanya tindakan

Akhmad Fahri belum sembuh dari sakit tangannya retak. Anak

kelas VI yang sudah selesai UJian melihat proses pembelajaran

sehingga mengganggu pandangan dan konsentrasi. Mereka melihat

pembelajaran yang dianggap baru.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

5) Persoalan lain yang timbul

Pembelajaran berjalan lancar meski ada anak kelas VI melihat

pembelajaran. Mereka merasa tertarik sehingga ingin melihat,karena

mereka belum pernah melihat pembelajaran lari dengan permainan

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan kedua tersebut, peneliti

melakukan analisis dan refleksi untuk mengetahui hasil nya apakah

mengalami peningkatan dari siklus tadi atau tidak. Adapun diskripsi data

yang diambil mengenai ranah afektif, kognitif dan psikomotor serta hasil

belajar lari sebagai berikut:

1) Aktivitas siswa (afektif) Dalam Pembelajaran Lari Setelah Mendapat

Tindakan Pada Siklus II Melalui Pendekatan Bermain.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap disiplin, semangat,

sportivitas dan percaya diri. Kondisi setelah mendapat tindakan pada

siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9 Aktivitas siswa (afektif) Dalam Pembelajaran Lari Setelah

Mendapat Tindakan Pada Siklus II Melalui Pendekatan

Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Perilaku yang di

harapkan

90% 18 Tuntas

10% 2 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, aktivitas siswa dalam pembelajaran lari

siswa kelas III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami

peningkatan menjadi 18 siswa atau 90% yang tuntas.

2) Pemahaman Materi (kognitif) Lari Setelah Mendapat Tindakan Pada

siklus II Melalui Pendekatan Bermain.

Pemahamanmateri pembelajaran diambil melalui observasi berupa

pertanyaan mengenai materi lari. Kondisi setelah mendapat tindakan

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

pendekatan bermain pada siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.10 Pemahaman Materi (kognitif) Lari Setelah Mendapat

Tindakan Pada Siklus II Melalui Pendekatan Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Pemahaman

materi

95% 19 Tuntas

5% 1 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, pemahaman siswa dalam pembelajaran

lari, siswa kelas III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran 2011/2012

mengalami peningkatan menjadi 19 siswa atau 95% yang tuntas.

3) Penguasaan Kemampuan Lari (Psikomotor) Setelah Mendapat

Tindakan Siklus II Melalui Pendekatan Bermain.

Penguasaan kemampuan lari (Psikomotor) terdiri dari proses dan

hasil. Kondisi penguasaan kemampuan lari setelah mendapatkan

tindakan pada siklus II melalui pendekatan bermain disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11Penguasaan Kemampuan Lari (Psikomotor) Setelah Tindakan

Siklus II Melalui Pendekatan Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Penguasaan

kemampuan lari

80% 16 Tuntas

20% 4 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, penguasaan kemampuan dalam

pembelajaran lari siswa kelas III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran

2011/2012 mengalami peningkatan menjadi 16 siswa atau 80% yang

tuntas.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4) Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Lari Setelah Mendapat

Tindakan Pada Siklus II Melalui Pendekatan Bermain.

Hasil belajar lari merupakan gabungan dari ranah afektif, kognitif

dan psikomotor. Kondisi hasil belajar lari setelah diberikan tindakan

pada siklus II melalui pendekatan bermain disajikan dalam tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.12 Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Lari Setelah

Mendapat Tindakan Pada Siklus II Melalui Pendekatan

Bermain.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Pemahaman

materi

85% 17 Tuntas

15% 3 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, hasil belajar dalam pembelajaran lari

siswa kelas III SDN I Tlobong Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami

peningkatan menjadi 17 siswa atau 85% yang tuntas.

5) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II dengan

model permainan yang baru.

6) Model pembelajaran dengan pendekatan bermain yang diterapkan oleh

peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses

belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih

maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II

pertemuan kedua dapat terlaksana dengan baik.

7) Guru dan peneliti memberikan reward bagi siswa yang dapat

melakukan gerakan dengan benar agar lebih terpacu lagi melakukan

gerakan yang benar. Hadiah tidak hanya berupa barang, namun bisa

juga berupa pujian, ucapan selamat dan tepuk tangan. Dengan demikian

anak merasa bangga karena hasil karyanya telah dihargai oleh orang

lain. Sehingga mereka tidak merasa bosan.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tes pra siklus, tes setelah siklus I

dan setelah siklus II maka deskripsi analisis data keaktifan, pemahaman materi

dan penguasaan kemampuan serta hasil belajar lari mengalami peningkatan yang

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.13 Perbandingan Data Pra Siklus, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II

Keaktifan, Pemahaman Materi dan Penguasaan Kemampuan Serta

Hasil BelajarLariPada Siswa Kelas III SDN I Tlobong Kecamatan

Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

Aspek yang diukur

Prosentase Target

Pencapaian Cara mengukur

Pra

Siklus Siklus I

Siklus

II

Aktivitas/Sikap siswa

dalam mengikuti

pelaksanaan

pembelajaran

lari (Afektif)

45% 80% 90%

Melalui skala sikap afektif

sesuai dengan pedoman rubrik

penilaian pada RPP

Pemahaman siswa

terhadap

materi lari (kognitif)

45% 80% 95%

Melalui tes kemampuan kognitif

sesuai dengan rubrik penilaian

pada RPP

Kemampuan siswa

dalam melakukan lari

(psikomor)

45% 65% 80%

Melalui tes kemampuan

Psikomotor sesuai dengan

rubrik penilaian pada RPP

Ketuntasan hasil

belajar lari 45% 65% 85%

Diukur melalui ketuntasan siswa

belajar lari melalui hasil

penjumlahan aspek (afektif,

kognitif dan psikomotor)

Dengan acuan KKM sekolah

adalah : 70

Dari tabel perbandingan antar siklus di atas dapat di lihat peningkatan hasil

belajar lari siswa melalui pendekatan bermain, peningkatan di tiap siklus sesuai

dengan target yang di harapkan oleh peneliti dan juga di tiap tindakan yang di

berikan peningkatan hasil belajar siswa tergolong memuaskan. Dengan demikian

pendekatan bermain dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar lari.

Melalui tabel perbandingan afektif, kognitif dan psikomotor serta hasil belajar lari

di atas apabila diilustrasikan dalam grafik perbandingan, disajikan sebagai

berikut:

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Gambar 4.1 Perbandingan Data Pra Siklus, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II

Keaktifan, Pemahaman Materi dan Penguasaan Kemampuan Serta

Hasil Belajar Lari Pada Siswa Kelas III SDN I Tlobong Kecamatan

Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan lari. Dari hasil perbandingan antar siklus di atas bahwa dengan

pendekatan bermain dapat meingkatkan keaktifan sikap, pemahaman materi dan

kemampuan lari sehingga hasil belajar lari pun meningkat hal ini terbukti dari

penerapan pendekatan bermain pada materi pembelajaran lari pada siswa kelas III

SDN I Tlobong kecamatan Delanggu kabupaten Klaten tahun pelajaran 2011/2012

yang mengalami peningkatan di tiap tindakan yang di berikan.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Afektif Kognitif Psikomotor Hasil Belajar Lari

Pra Siklus 45% 45% 45% 45%

Siklus I 80% 80% 65% 65%

Siklus II 90% 95% 80% 85%

Ketuntasan Hasil Belajar Lari Siswa

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II menunjukkan

peningkatan pembelajaran dibandingkan sebelum adanya tindakan. Pelaksanaan

siklus I berdampak positif pada meningkatnya kualitas proses dan kemampuan

gerak yang dilakukan siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sudah terlaksana

dengan baik, peneliti yang bekerjasama dengan guru penjasorkes menemukan

beberapa hal sebagai temuan pada saat penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Afektif siswa dalam mengikuti pembelajaran lari meningkat.

Penerapan pendekatan bermain yang dilakukan pada setiap siklus mampu

meningkatkan afektif yang meliputi disiplin, semangat, sportifitas, percaya

diri. Nilai afektif dalam proses pembelajaran pada kondisi awal yang semula

9 siswa atau 45% meningkat pada akhir siklus I menjadi 16 siswa atau 80%

dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 18 siswa atau 90% dari jumlah

keseluruhan 20 siswa.

2. Pemahaman Konsep tentang materi lari meningkat.

Pemahaman konsep atau nilai kognitif siswa terhadap materi lari pada

kondisi awal yang semula 9 siswa atau 45% meningkat pada akhir siklus I

menjadi 16 siswa atau 80% dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 19

atau 95% dari jumlah keseluruhan 20 siswa.

3. Kemampuan psikomotor lari dapat meningkat.

Peningkatan kemampuan gerak dapat dilihat dari hasil selama proses

belajar siswa dari sebelum tindakan hingga akhir siklus terakhir. Nilai

psikomotor proses pembelajaran lari pada kondisi awal yang semula 9 siswa

atau 45% meningkat pada akhir siklus I menjadi 13 siswa atau 65% dan pada

akhir siklus II meningkat menjadi 16 siswa atau 80% dari jumlah keseluruhan

20 siswa.

4. Hasil belajar lari meningkat.

Hasil analisis yang diperoleh berdasarkan ranah psikomotor, afektif, dan

kognitif terdapat peningkatan yang signifikan pada hasil belajar dari kondisi

awal, siklus I dan siklus II. Hasil belajar lari yang tuntas pada kondisi awal

sebanyak 9 siswa atau persentase ketuntasan 45%. Siklus I mengalami

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

peningkatan menjadi 13 siswa atau persentase ketuntasan 65%. Pada siklus II

terjadi peningkatan menjadi 17 siswa atau persentase ketuntasan menjadi 85%

dari jumlah keseluruhan 20 siswa.

Dari peningkatan hasil belajar lari pada siswa kelas III SDN I Tlobong

kecamatan Delanggu kabupaten Klaten tahun pelajaran 2011/2012 diatas bahwa

pendekatan bermain dalam pelaksanaan pembelajaran lari dapat memberikan

pencerahan kepada guru sebagai alternatif dalam memilih model-model pembelajaran

khususnya materi pembelajaran lari guna meningkatkan hasil belajar siswa dan juga

sebagai bentuk usaha guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa

dapat berperan aktif selama mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan dari

pembelajaran tersebut dapat tercapai secara maksimal. Dengan demikian, penelitian

tindakan kelas pada siswa kelas III SDN I Tlobong mencapai keberhasilan pada

pelaksanaan siklus kedua. Dengan tercapainya indikator keberhasilan, maka

penelitian ini dapat dikatakan berhasil dan dapat dihentikan.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri I Tlobong

tahun pelajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri

atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi tidakan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa

pendekatan bermain dapat menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

Meningkatkan kemampuan siswa melakukan lari (Psikomotor), kondisi

awal yang semula 9 siswa atau 45% pada akhir siklus I meningkat menjadi 13

siswa atau 65% dan pada siklus II meningkat menjadi 16 siswa atau 80%.

Meningkatkan Pemahaman konsep (kognitif) siswa terhadap materi lari,

kondisi awal yang semula 9 siswa atau 45% meningkat pada akhir siklus I

menjadi 16 siswa atau 80% dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 19 siswa

atau 95%.

Meningkatkan Aktivitas/Sikap siswa selama mengikuti proses

pembelajaran (Afektif). Kondisi awal yang semula 9 siswa atau 45% meningkat

pada siklus I menjadi 16 siswa atau 80% dan pada akhir siklus II meningkat

menjadi 18 siswa atau 90%.

Dengan meningkatnya ranah psikomotor, ranah kognitif dan ranah

afektif, maka hasil belajarnya juga meningkat, kondisi awal yang semula 9 siswa

atau 45% meningkat pada akhir siklus I menjadi 13 siswa atau 65% dan pada

akhir siklus II meningkat menjadi 17 siswa atau 85%.

Dengan demikian, dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas pada

siswa kelas III SD Negeri I Tlobong dalam upaya meningkatkan hasil belajar lari

melalui pendekatan bermain ini telah mencapai keberhasilan.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang

digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan

materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam

mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta

teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran. Pendekatan bermain yang menarik dapat juga membantu

motivasi siswa belajar siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di

lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan

materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh pendekatan bermain yang

sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik. Materi tersebut

akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat dan motivasi

yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif, efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan

pendekatan bermain dalam pembelajaran lari dapat meningkatkan hasil belajar lari

pada siswa kelas III SD Negeri I Tlobong (baik proses maupun hasil), sehingga

penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin

mengembangkan proses pembelajaran lari kepada para siswanya. Bagi guru

bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran

Penjas khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar lari bagi

pemula yang lebih efektif. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan yang

lebih kreatif dalam membuat model-model pembelajaran yang lebih banyak.

Melalui pendekatan bermain dalam pembelajaran lari, maka siswa

memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran Penjas.

Siswa mampu mencermati lebih jelas konsep gerak yang ada pada lari, sehingga

mampu memahami dan menirukan dengan baik.

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI MELALUI …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Pemberian tindakan dari siklus I, dan II memberikan deskripsi bahwa

terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada

pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan

yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat

dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas (baik proses

maupun hasil) dan peningkatan motivasi belajar siswa. Dari segi proses

pembelajaran Penjas, penerapan pendekatan bermain ini dapat merangsang aspek

motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran

Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran

jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan mengembangkan

sikap kompettetif yang kesemuanya ini santa penting dalam pendidikan jasmani.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya SD Negeri I Tlobong, sebagai objek penelitian adalah:

1. Guru hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

lari. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan metode dan strategi

pembelajaran yang kreatif dan inovatif, menyampaikan materi dengan jelas

dan sistematis, serta mampu menguasai kelas agar selalu tercipta lingkungan

belajar yang kondusif;

2. Guru hedaknya memastikan siswa telah benar-benar memahami materi

sebelum memberikan tugas dengan memberikan contoh secara langsung dan

jelas agar siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan;

3. Guru hendaknya mengoptimalkan peranan media, baik di dalam maupun di

luar kelas sebagai penunjang pembelajaran lari pada mata pelajaran

penjasorkes.