Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UPAYA MENINGKATKAN MINAT KUNJUNGAN
MASYARAKAT KE TAMAN BACAAN
MASYARAKAT KOLONG DI BAWAH FLYOVER
CIPUTAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Gilang Fajar Septianto
NIM 11140150000079
KONSENTRASI SOSIOLOGI
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Gilang Fajar Septianto (11140150000079), Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul skripsi
“Upaya Meningkatkan Minat Kunjungan Masyarakat Ke Taman Bacaan
Masyarakat Kolong Di Bawah Flyover Ciputat Daerah Kota Tangerang
Selatan”.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah salah satu wadah untuk
memberikan akses layanan bahan bacaan bagi masyarakat sekitar. adapun tujuan
utama TBM adalah untuk mendukung, memperlancar serta membangun karakter
masyarakat melalui aksi literasi berkelanjutan. Masih rendahnya angka kunjungan
masyarakat ke TBM menunjukkan bahwa pemanfaatan TBM belum sepenuhnya
berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya
meningkatkan minat kunjungan masyarakat ke Taman Bacaan Masyarakat Kolong
di bawah flyover Ciputat daerah kota Tangerang Selatan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan menggunakan analisis teori Hierarki Kebutuhan yang
dikemukakan oleh Abraham Maslow dan Teori Fungsionalisme Struktural
dikemukakan oleh Talcott Parsons. Adapun langkah analisis data adalah dengan
pertama reduksi data, kedua penyajian data dan terakhir adalah verifikasi atau
kesimpulan. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan minat
kunjungan masyarakat, maka TBM Kolong harus membuat kondisi lingkungan
nyaman; mensosialisasikan programnya kepada masyarakat sekitar; meningkatkan
sarana dan prasarana; membuat kegiatan rutin untuk anak-anak, remaja dan orang
tua di lingkungannya; dan mengajak masyarakat berperan aktif dalam setiap
kegiatannya.
Implikasi dari penelitian ini adalah memahami fungsi dan manfaat dari
kehadiran TBM yang dapat menumbuhkan minat baca pada masyarakat sekitar,
maka TBM harus melakukan pengelolaan tempat yang baik, menyajikan kegiatan-
kegiatan positif, mengajak masyarakat berperan aktif dalam kegiatannya dan
pemerintah diharapkan mendukung kegiatan dan memberikan fasilitas bagi TBM
dan masyarakat penggunanya. Penelitian ini memberikan masukan bagi peneliti
selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai pengelolaan TBM
mengukur aktivitas pengaruh TBM dalam meningkatkan minat baca dan
pengetahuan masyarakat lewat sosialisasi kegiatan TBM dengan menggunakan
media sosial.
Kata Kunci: Minat, Masyarakat, TBM (Taman Bacaan Masyarakat)
ii
ABSTRACT
Gilang Fajar Septianto (11140150000079), Social Science Education
Department, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training. Thesis Title “The Effort
to Increase the Community’s Interest to Visit The Kolong Community
Reading Park Under The Ciputat Flyover in South Tangerang”.
Community Reading Park is one of vessel to access reading materials for
local communities, as for the main purpose of Community Reading Park is to
support, to expedite, also to build communities character through the continuously
literacy action. Still low number of community visit to the Community Reading
Park shows that the usage of Community Reading Park has not fully gone well.
This research aims to know the effort to increase the community interest to visit
the Kolong Community Reading Park under the Ciputat Flyover in South
Tangerang.
The research method used was a qualitative method with data collecting
technique using observation, interview, and documentation. Data analysis was
performed using analysis of needs theory proposed by Abraham Maslow and the
theory of structural structuralism proposed by Talcott Parsons. The steps of data
analysis are first data reduction, second data presentation and finally verification
or conclusion. Findings from this research is to increase community visiting
interest, the Kolong Community Reading Park should make the confident
environment; socialize its program to the community around; upgrading the
facilities; arrange routine activity for children, adolescent and elders in its
environment; and persuade the public to play an active role in every activities.
The implication of this research is to understand the function and benefit
from the Community Reading Park that can grows the reading interest of the
community around, then the Community Reading Park should do a better place
management, provide positive activities, persuade the community to play an
active role in its activities, and hopefully the government supporting its activities
and giving facilities for the Community Reading Park and the users. This research
giving input for the next researcher for doing advanced research about
Community Reading Park management, measuring the effect of Community
Reading Park to increase the community reading interest and knowledge through
socialization of the activity from the Community Reading Park by social media.
Keywords: Interest, Community, Community Reading Park
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Minat Kunjungan Masyarakat
ke Taman Bacaan Masyarakat Kolong di Bawah Flyover Ciputat Daerah
Kota Tangerang Selatan” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana. Tanpa akal, berkah dan rahmat-Nya yang diberikan penulis pasti tidak
akan sampai pada fase akhir di perkuliahan ini. Selanjutnya Shalawat serta salam
semoga terlimpah dan tercurah kepada junjungan alam, baginda Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Nabi akhirul zaman yang telah
membawa umat manusia dari zaman kegelapan menjadi zaman yang terang
berderang dengan ilmu dan teknologi yang berkembang dengan pesat saat ini.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan
yang harus disempurnakan dan penuh dengan hambatan yang harus dilalui. Tanpa
dukungan dari seluruh pihak yang telah membantu pastinya skripsi ini tidak dapat
terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua jurusan Pendidikan Imu
Pengetahuan Sosial sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberikan banyak perhatian, bimbingan, serta motivasi
kepada mahasiswa tingkat akhir disela-sela kesibukannya.
3. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si, selaku sekretaris Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, yang juga senantiasa memberikan banyak
perhatian dan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir disela-sela
kesibukannya.
iv
4. Bapak Dr. H. Nurochim, M.M, selaku dosen pembimbing pertama dan ibu
Maila Dinia Husni Rahiem, Ph.D,.MA, selaku dosen pembimbing kedua
yang telah bersedia meluangkan waktu serta selalu memberikan motivasi,
bimbingan dan nasehat selama penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah
memberikan ilmu selama penulis mengenyam pendidikan di kampus ini.
6. Kepada kak Seiken Romadhon selaku Ketua TBM Kolong dan kak Devina
Febrianti selaku Sekretaris TBM Kolong dan pengurus TBM Kolong, yang
telah bersedia meluangkan waktunya dan memberikan informasi yang
penulis butuhkan dalam pelaksanaan penelitian.
7. Kepada kedua orang tua, Bapak Sigit Margunanto dan Ibu Sri Handayani,
terimakasih atas seluruh doa dan dukungan moril maupun materil serta
kasih sayang yang selalu mengiringi langkah penulis hingga saat ini.
8. Adik-adik tersayang Aldho Lega Dharmawan dan Rifki Adhitya, yang
selalu memberikan dukungan terimakasih atas seluruh doa dan dukungan
moril maupun materil serta kasih sayang yang selalu mengiringi langkah
penulis hingga saat ini.
9. Kepada sahabat-sahabat saya selama masa perkuliahan, Muzaki, Zefi
Khomara, Dimas Adi, Dwiyana Pitdiawati, Enceng Urif, Yunita Dwi
Nurindahsari, Bahrani Anggi Sinta, Ghilman Hanif, Hafidz
Taufiqurrahman, Andi Febriansyah Ramadhana, Muhammad Bimas
Abidin, Luthfi Hardi, Adi Raharjo, Andi Asfian, Solihin Firdaus,
Terimakasih telah menjadi tempat berkeluh kesah selama masa
perkuliahan, dan atas seluruh perhatian, dukungan dan doa dari kalian
semua.
10. Kepada Arini, Fahmi Ramadhan, Muhammad Yusuf Fadillah dan Niken
Kesuma Wardani, selaku teman satu bimbingan. Terimakasih atas
perjuangan selama ini dalam menyeleaikan skripsi bersama-sama yang
telah menerima segala kekurangan penulis dalam suka maupun duka.
11. Teman-teman Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2014 atas kekompakannya
selama ini, baik di kelas ataupun saat praktikum.
v
12. Kepada orang-orang yang merendahkan penulis dan sering menanyakan
skripsi kapan berakhir penulis ucapkan terimakasih berkat perkataannya
membantu penulis untuk semangat dan membuktikan mampu
menyelesaikan skripsi ini.
13. Dan seluruh pihak yang penulis sadari atau tidak sadari telah membantu
secara langsung ataupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis harapkan semoga segala kebaikan yang diberikan mendapatkan
pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT dan senantiasa selalu dilindungi oleh
Allah SWT.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan
digunakan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap agar skripsi
ini dapat bermanfaat, khusunya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, 24 Juli 2019
Penulis,
Gilang Fajar Septianto
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI & KAJIAN LITERATUR .................................. 9
A. Landasan Teori ............................................................................................ 9
B. Kajian Literatur ......................................................................................... 11
1. Minat Baca Masyarakat....................................................................... 11
2. Manfaat membaca ............................................................................... 14
3. Kegiatan Masyarakat Urban ................................................................ 16
4. Profil Masyarakat Kolong ................................................................... 18
5. Profil Ciputat ....................................................................................... 19
6. Tantangan Kegiatan Masyarakat ......................................................... 21
7. Upaya Menciptakan Kegiatan Masyarakat yang Diminati Banyak
Orang ................................................................................................... 23
8. Mobilisasi Masyarakat ........................................................................ 26
9. Kegiatan pemberdayaan Masyarakat .................................................. 27
10. Taman Bacaan Sebagai Kegiatan Pembelajaran dan Pemberdayaan
Masyarakat .......................................................................................... 30
vii
C. Penelitian Yang Relevan ........................................................................... 33
D. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 37
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 37
B. Metode Penelitian...................................................................................... 37
C. Data dan Sumber Data .............................................................................. 39
1. Data ..................................................................................................... 39
2. Sumber Data ........................................................................................ 40
D. Pengumpulan Data .................................................................................... 41
1. Observasi ............................................................................................. 41
2. Wawancara .......................................................................................... 41
3. Dokumentasi ....................................................................................... 42
E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 42
1. Reduksi Data ....................................................................................... 42
2. Penyajian Data .................................................................................... 43
3. Penarikan Kesimpulan ........................................................................ 43
F. Keabsahan Data ......................................................................................... 44
1. Kredibilitas .......................................................................................... 44
2. Transferability ..................................................................................... 44
a. Dependability ................................................................................ 44
b. Confimability ................................................................................ 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 46
A. Pendahuluan .............................................................................................. 46
B. Gambaran Umum TBM Kolong ............................................................... 46
1. Deskripsi Lokasi ................................................................................. 46
a. Profil TBM Kolong ....................................................................... 46
2. Visi, Misi, dan Tujuan TBM Kolong .................................................. 47
3. Data Pengurus dan Pengunjung TBM Kolong .................................... 48
4. Struktur Organisasi TBM Kolong ....................................................... 50
5. Keadaan Sarana dan Prasarana............................................................ 51
C. Informasi Partisipan .................................................................................. 51
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan.............................................................. 52
1. TBM harus membuat kondisi lingkungan nyaman agar kunjungan
masyarakat meningkat ......................................................................... 54
2. TBM harus menata tempatnya agar kunjungan masyarakat meningkat
............................................................................................................. 58
3. TBM harus mensosialisasikan programnya kepada masyarakat sekitar
agar kunjungan masyarakat meningkat ............................................... 61
4. TBM harus meningkatkan sarana dan prasarana agar kunjungan
masyarakat meningkat ......................................................................... 65
5. TBM harus membuat kegiatan rutin untuk anak-anak, remaja dan
orang tua di lingkungannya agar kunjungan masyarakat meningkat .. 68
viii
6. TBM harus mengajak masyarakat berperan aktif dalam setiap
kegiatannya agar kunjungan masyarakat meningkat........................... 71
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ........................................... 75
A. Simpulan ................................................................................................... 75
B. Implikasi .................................................................................................... 76
C. Saran .......................................................................................................... 76
1. Bagi TBM ........................................................................................... 76
2. Bagi Pemerintah Daerah ..................................................................... 77
3. Bagi Peneliti Selanjutnya .................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78
LAMPIRAN ......................................................................................................... 84
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Relevan 36
Tabel 3.1 Waktu Penelitian 37
Tabel 4.1 Jumlah Pengunjung 49
Tabel 4.2 Keadaan Saran dan Prasarana 51
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 36
Gambar 4.1 Lingkungan TBM Kolong 55
Gambar 4.2 Partisipan MT menemani anak-anak yang sedang membaca di
lingkungan TBM Kolong 56
Gambar 4.3 Partisipan N menanggapi pertanyaan dari peneliti 58
Gambar 4.4 Anak-anak sedang bermain di TBM Kolong 59
Gambar 4.5 Partisipan DF menjelaskan sosialisasi program lewat media sosial
instagram 61
Gambar 4.6 Akun Instagram @tbmkolong 62
Gambar 4.7 Partisipan U sedang menunggu resep obat dari relawan MRI
Tangerang Selatan dan ACT 63
Gambar 4.8 Partisipan MT sedang beristirahat di ruang belajar TBM Kolong 65
Gambar 4.9 Partisipan S menjaga anak-anaknya bermain perosotan 66
Gambar 4.10 Partisipan SR mengajak para pengunjung untuk menyanyi bersama
di kegiatan minggu ceria 68
Gambar 4.11 Partisipan Y mengikuti kegiatan membaca bersama dengan anak-
anak 69
Gambar 4.12 Berdoa bersama dalam kegiatan ulang tahun TBM Kolong yang ke-
3 71
Gambar 4.13 Partisipan DF mendampingi anak-anak pada saat kegiatan lomba
mewarnai bersama 72
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat ................................................................................................................ 85
1.1 Surat Bimbingan Skripsi ........................................................................... 85
1.2 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................. 86
1.3 Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 87
2. Instrumen ........................................................................................................ 88
2.1 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ............................................................... 90
2.2 Lembar Observasi TBM Kolong ............................................................... 92
3. Hasil Pengumpulan Data ................................................................................. 93
3.1 Catatan Wawancara (CW)......................................................................... 93
3.1.1 CW 1 .............................................................................................. 93
3.1.2 CW 2 .............................................................................................. 98
3.1.3 CW 3 ............................................................................................ 106
3.1.4 CW 4 ............................................................................................ 111
3.1.5 CW 5 ............................................................................................ 114
3.1.6 CW 6 ............................................................................................ 117
3.1.7 CW 7 ............................................................................................ 120
3.1.8 CW 8 ............................................................................................ 123
3.1.9 CW 9 ............................................................................................ 126
3.1.10 CW 10 .......................................................................................... 129
4. Dokumentasi ................................................................................................. 132
5. Lembar Uji Referensi .................................................................................... 138
6. Biodata Penulis ............................................................................................. 150
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kawasan kolong flyover Ciputat merupakan ruang publik di wilayah
Tangerang Selatan menghubungkan jalan Dewi Sartika sampai jalan Ir. H
Juanda. Di tempat itu terdapat pasar ciputat, taman bacaan masyarakat kolong
yang bertujuan untuk dijadikan fasilitas untuk membaca, tempat berkumpul
dan program pendidikan swadaya untuk masyarakat sekitar dilengkapi
lapangan futsal sebagai sarana olahraga yang disediakan oleh pemerintah
daerah Tangerang Selatan.
Meningkatkan minat dan kebiasaan membaca akan merubah pola
berpikir masyarakat dan menambah wawasan. Maka diperlukannya
pengembangan minat baca kepada masyarakat, Pengembangan yaitu proses,
cara, atau upaya untuk meningkatkan mutu. Minat adalah sumber motivasi
yang mendorong seseorang melakukan apa yang diinginkan ketika bebas
memilih.1 Sedangkan minat baca adalah suatu sikap positif dan adanya rasa
keterikatan dalam diri seseorang terhadap aktivitas membaca dan tertarik
terhadap buku bacaan. Aspek minat baca meliputi kesenangan membaca,
kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca dan jumlah buku
bacaan yang pernah dibaca kemudian minat baca pada anak diartikan sebagai
suatu perhatian kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap
kegiatan membaca, sehingga membangun kesadaran anak yang kemudian
mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauannya sendiri.2
Di Indonesia, minat baca dapat dikatakan masih rendah, hal ini pernah
disampaikan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies
1 Elizabeth B Hurlock, Perkembangan Anak (Jakarta: Erlangga, 1989), h.115
2 Yunita Ratnasari, Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Minat Baca Siswa Kelas V SD
Negeri Bojongsari 1 Kabupaten Purbalingga. (Yogyakarta: FIP UNY, 2011), hal. 16.
2
Baswedan dalam surat kabar Online Republika pada 31 maret 2016 silam,
bahwa minat membaca masyarakat sangat rendah karena berdasarkan 61
negara di dunia yang memiliki daftar literatur, kedudukan Indonesia berada
pada peringkat nomor 60 kemudian Anies Baswedan menyatakan bahwa
Indonesia tidak kekurangan dalam literatur seperti sarana dan prasarana
perpustakaan. Bahkan, saat ini Indonesia memiliki perpustakaan yang cukup
bagus dengan menduduki nomor 35 dari seluruh dunia, diatas negara
Malaysia, Portugis, Singapura, Jerman, Australia dan Selandia Baru. Namun,
pengunjung dan pemanfaatan perpustakaan masih sedikit sekali dibandingkan
dengan negara tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan negara lainnya,
mereka memiliki infrastuktur prasarana perpustakaan sedikit, tetapi minat
membacanya cukup tinggi.3 Padahal, sarana perpustakaan dan taman bacaan
masyarakat tersebut dibangun oleh pemerintah guna mendorong masyarakat
gemar membaca.
Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam
bidang pendidikan, United Nations Education Society and Cultural
Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah
negara-negara Asia. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Aditama yang
menyatakan bahwa dua tahun sebelumnya, atau tahun 2006, UNESCO
menempatkan posisi minat baca masyarakat Indonesia paling rendah di
Kawasan Asia.4 Sementara itu, International Educational Achievement
mencatat kemampuan baca Indonesia paling rendah di kawasan ASEAN.
Kesimpulan di atas diambil dari penelitian yang mendudukan Indonesia di
peringkat ke-38 dari 39 negara. Hal itu antara lain menyebabkan United
Nations Development Program (UNDP) menempatkan Indonesia pada posisi
rendah dalam hal pembangunan sumber daya manusia.5
3 Anies Baswedan, Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah. http://republika.co.id/
amp/o4wcwi284 diakses pada tanggal 10 Desember 2018 4 Toeti Aditama. Makna Membangkitkan Minat Baca. http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-
literasi/index.php/minatbaca?start=16 diakses pada tanggal 12 November 2018 5 Ibid.
3
Terlepas dari itu segala suasana suram dalam dunia minat baca, perlu
dipahami bahwa perubahan dari budaya dengan dan lisan ke budaya
membaca dan menulis, diperlukan langkah-langkah yang strategis dengan
melibatkan partisipasi aktif masyarakat, membaca dan kebiasaan membaca
umumnya diperoleh melalui pengalaman belajar membaca. Karena kegiatan
membaca merupakan kegiatan belajar dan merupakan kegiatan integral dari
kegiatan pendidikan, maka tanggung jawab pengembangannya adalah pada
keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pihak-pihak yang ikut bertanggung
jawab dalam segi pendidikan yaitu orang tua, guru, pustakawan, pengarang,
penerbit, toko buku dan pemerintah.
Terbentuknya suatu Taman Bacaan Masyarakat di Indonesia bermula
dari kurangnya penyedia layanan informasi seperti perpustakaan umum.
Melihat dari pengertian perpustakaan umum yaitu sebagai unit/lembaga
layanan informasi yang diselenggarakan ditempat tinggal penduduk baik
Kota/Desa yang diperuntukan bagi semua golongan masyarakat tanpa
memandang latar belakang, agama, pendidikan, maupun status sosial
ekonomi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi yang dibutuhkan
masyarakat/penduduk pada umumnya.6 Peran dan fungsi perpustakaan daerah
seharusnya mencapai pemenuhan-pemenuhan yang sesuai dengan tujuan
perpustakaan pada umumnya, yaitu fungsi pendidikan, fungsi informasi,
fungsi rekreasi dan fungsi kebudayaan.7 Dari penjelasan tersebut sebaiknya
masyarakat mendapatkan informasi secara menyeluruh sesuai dengan
kebutuhan. Misalnya layanan informasi seperti perpustakaan tersedia tidak
hanya di tingkatan kota, tetapi juga pada tingkat kecamatan, kelurahan
bahkan sampai ketingkat desa, peran perpustakaan desa dan TBM itu sendiri
juga untuk menambah waktu belajar disekolah yang sangat terbatas bagi
mereka yang masih bersekolah, juga untuk menciptakan suasana masyarakat
yang harmonis dan seimbang tidak boleh terisolasi karena terbatasnya akses
6 Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993),
hal. 48. 7 Ibid.
4
informasi.8 Hal ini harus diwarnai dengan kemajuan dan penguasaan ilmu
pengetahuan yang bersumber dari perpustakaan desa itu sendiri.9 Sehingga
semua lapisan masyarakat bisa mengakses informasi yang dibutuhkannya.
Hal tersebut juga tidak terlepas dari peranan pemerintah setempat untuk
mengembangkan TBM di wilayahnya, seperti dinyatakan dalam Undang-
undang nomor 43 tahun 2007 bab XIII pasal 49 tentang pembudayaan
kegemaran membaca; Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
mendorong tumbuhnya taman bacaan masyarakat dan rumah baca untuk
menunjang pembudayaan kegemaran membaca. TBM pada hakikatnya
memiliki fungsi yang hampir sama dengan pepustakaan, TBM yang ada
beranekaragam keberadaannya, tergantung daerah setempat dan kondisi dana
yang ada.10
Di kolong flyover Ciputat terdapat TBM Kolong yang dikelola oleh
FISIP Mengajar dan Komunitas Orang Indonesia Tangerang Selatan. TBM
Kolong ini didirikan pada 4 Juni 2016 awalnya dulu sebatas pos Satuan
Pamong Praja kemudian dilakukan perombakan dijadikan sebagai wadah
tempat membaca, melayani masyarakat umum dan bermain untuk semua
kalangan usia balita sampai orang dewasa.11
TBM Kolong berhasil
mendapatkan juara 1 TBM terbaik di Indonesia pada Lomba Apresiasi GTK
PAUD DIKMAS dalam kategori taman bacaan masyarakat yang
diselenggerakan di Pontianak 8-14 Juli 2018.12
Ketika peneliti mengobservasi tempat, fasilitas yang terdapat di TBM
Kolong adalah suasana yang nyaman disertai saung saung sebagai tempat
baca buku dan beristirahat, fasilitas ruang olahraga pun tersedia sebagai ruang
8 Sutarno NS. Membina Perpustakaan Desa, (Jakarta: Sagung Seto, 2008), hal. 52.
9 Ibid.
10Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Petunjuk Teknis Pengajuan,Penyaluran, dan
Pengolahan Bantuan Bacaan Masyarakat Ruang Publik (Jakarta: Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal,
2013), hal. 9. 11
Data Monografi TBM Kolong 12
Helmi Afandi Abdullah, “Menggapai Asa di Taman Baca Kolong Fly Over Ciputat”
https://kumparan.com/@kumparannews/menggapai-asa-di-taman-baca-kolong-fly-over-ciputat-
1533814983435187179 diakses pada tanggal 29 September 2018
5
edukasi, bermain dan hiburan yang sangat menyenangkan, rumput sintetis
dan taman bermain juga khusus untuk anak anak. selain itu, buku buku
terlihat rapi semacam perpustakaan kota dan ada kode-kode tertentu yang
memudahkan para pembaca mencari buku yang diinginkan. Di sekitar taman
baca bernuansa hijau dan asri namun TBM ini masih terbilang sepi dalam
pengunjung entah itu untuk berisitirahat atau sekedar membaca buku.
Lalu peneliti mewawancarai seorang pengurus TBM Kolong tentang
upaya meningkatkan minat kunjungan ke taman bacaan, Beliau mengatakan
TBM Kolong telah memberikan wadah kepada masyarakat melalui upaya
layanan yang diberikan terutama anak-anak seperti TBM Mengaji setiap hari
kamis jam 16.00 untuk menambah wawasan pendidikan islami. selain itu,
anak–anak juga diberi pengetahuan umum melalui buku-buku bacaan yang
disediakan di perpustakaan dan kegiatan bimbel setiap hari selasa kamis sabtu
jam 16.00 serta kegiatan kreatifitas dan dongeng pada hari minggu jam 13.30.
hal ini menjadikan anak-anak antusias dan mendorong mereka menjadi lebih
cerdas dan kreatif.
Kemudian TBM Kolong berinisiatif juga mengadakan kegiatan hari hari
besar nasional seperti momen kartini berkolaborasi dengan masyarakat sekitar
mengajak puluhan anak–anak mengadakan pentas seni, dari seni musik,
membaca puisi, mendongeng dan tari-tarian. Selain itu TBM juga
mengadakan kegiatan khusus untuk ibu–ibu dari kegiatan inilah masyarakat
mulai bersentuhan dengan membaca.
Kendala ketersediaan buku (koleksi) masih masih kurang lengkap
pemustaka yang masih sedikit tidak adanya pemustaka dari masyarakat
sekitar, hanya mahasiswa, anak-anak, dan ibu-ibu. Selain itu minimnya SDM,
kegiatan-kegiatan TBM, fasilitas yang terbatas, serta sosialisasi masih terus
dilakukan agar membaca minat baca masyarakat sekitar di samping itu
kenyamanan tempat masih ditata ulang dalam hal sarana dan prasana, dan
juga layanan yang diberikan kepada masyarakat serta jumlah pengunjung dari
tingkat anak–anak sampai remaja masih sedikit dan terbatas karena kurang
minat baca dan lebih tertarik kegiatan-kegiatannya saja ke TBM Kolong.
6
Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui
bagaimana upaya meningkatkan minat kunjungan masyarakat ke taman
bacaan masyarakat kolong di bawah flyover Ciputat. Mengingat taman
bacaan ini menjadi keunikan sendiri dan mempunyai mobilitas tinggi bagi
kedepannya di masyarakat sekitar dikarenakan berada di tengah ruang publik
dan area terbuka. Pada sisi kiri dan kanan jalan terdapat sejumlah kendaraan
yang melintas serta kemacetan arus lalu lintas yang biasa terjadi pada jam-
jam sibuk, pagi maupun sore hari. Diharapkan dengan penelitian ini, akan
berpengaruh baik bagi kalangan masyarakat dapat memanfaatkan bahan
pustaka (koleksi), layanan dan sarana prasarana yang terdapat dalam taman
bacaan masyarakat kolong flyover Ciputat. Cakupan dalam penelitian akan
difokuskan pada minat kunjungan masyarakat ke taman bacaan masyarakat
kolong.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah, antara lain:
1. Kurangnya minat membaca masyarakat di sekitar kolong flyover
Ciputat.
2. Ketersediaan buku dalam taman baca masyarakat kolong kurang
lengkap.
3. Sarana dan prasarana masih dalam tata ulang serta layanan terbatas.
4. Kegiatan-kegiatan yang masih terbatas dalam pelaksanaan.
C. Pembatasan Masalah
Dalam uraian diatas, maka penulis akan melakukan penelitian yang
berfokus pada Upaya Meningkatkan Minat Kunjungan Masyarakat ke
Taman Bacaan Masyarakat Kolong di Bawah Flyover Ciputat Daerah
Kota Tangerang Selatan.
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, penulis mencoba
meneliti, mengkaji, dan merumuskan penelitian ini yaitu: Bagaimana
Upaya Meningkatkan Minat Kunjungan Masyarakat ke Taman Bacaan
Masyarakat Kolong di Bawah Flyover Ciputat Daerah Kota Tangerang
Selatan ?
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Upaya Meningkatkan Minat Kunjungan Masyarakat
ke Taman Bacaan Masyarakat Kolong di Bawah Flyover Ciputat Daerah Kota
Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis terhadap pihak sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a) Menjadi bahan referensi bagi para ilmuwan dan para peneliti dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam disiplin ilmu sosiologi,
psikologi dan ilmu Perpustakaan.
b) Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam kajian teoritis
remaja dalam bergaul dan berinteraksi di lingkungan kampus maupun
masyarakat.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah ditunjukkan untuk:
a) Bagi mahasiswa
Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan
positif bagi remaja dan mahasiswa untuk lebih mengembangkan
kegiatan di Taman Bacaan Masyarakat sebagai bentuk pengabdian
masyarakat.
b) Bagi orang tua
8
Hasil dari penelitian ini diharapkan orang tua untuk memberi
perhatian dan informasi lebih kepada anak-anak bahwa mengajak ke
TBM sangat penting karena bisa menumbuhkan minat baca anak-anak.
c) Bagi pemerintah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk
pengembangan layanan pada TBM yang di Kota Tangerang Selatan
lainnya untuk mengembangkan TBMnya.
d) Bagi masyarakat
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
sebagai dasar rujukan kepada masyarakat yang melakukan kegiatan
bantuan mengembangkan minat baca dan literasi informasi untuk anak
dan diharapkan bisa menyampaikan bagaimana kegunaan TBM
Kolong memberikan pengaruh positif bagi masyarakat.
e) Bagi TBM
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
TBM Kolong untuk meningkatkan minat kunjungan masyarakat sekitar
khusus daerah Kota Tangerang Selatan.
9
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN LITERATUR
A. Landasan Teori
Teori yang menjadi landasan penulis adalah Teori Hierarki Kebutuhan
dan Teori Fungsionalisme Struktural. Teori Hierarki Kebutuhan dikemukakan
oleh Abraham Maslow. Dalam teori Hierarki Kebutuhan bahwa manusia
dapat bekerja ke arah kehidupan yang lebih baik. Ada 5 kebutuhan menurut
Maslow dalam teori ini yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa
aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan akan
aktualisasi diri.13
Kemudian peneliti lebih menekankan kebutuhan akan
aktualisasi diri yang merupakan kebutuhan untuk mengembangkan potensi
yang ada pada diri sendiri secara menyeluruh, meningkatkan kemampuan diri,
dan menjadi orang yang lebih baik.14
Kebutuhan aktualisasi diri dapat dipenuhi dengan memberikan
kesempatan orang-orang untuk tumbuh, mengembangkan kreativitas, dan
mendapatkan pelatihan untuk mendapatkan tugas yang menantang serta
melakukan pencapaian. kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang
dimiliki, pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas dan ekspresi
diri.15
Kebutuhan aktualisasi diri yang akan menjadi proses dimana pengelola
mengembangkan profesinya sebagai pemberi informasi, pendidik professional
yang dapat memberikan macam umpan balik berupa citra positif taman
bacaan masyarakat kepada masyarakat serta menciptakan kegiatan-kegiatan
pembinaan minat baca masyarakat dengan melibatkan semua elemen
masyarakat, pemerintah, dan sponsor-sponsor sehingga akan menarik
pengunjung datang.
13
Iskandar. (2016). Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow Terhadap
Peningkatan Kinerja Pustakawan. (Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Khizanah
Al- Hikmah), hal. 28. 14
Ibid. 15
Ibid.
10
Teori Fungsionalisme Struktural dikemukakan oleh Talcott Parsons.
Fungsionalisme Struktural adalah suatu paham yang memandang bahwa
masyarakat adalah sebagai satu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang
berhubungan antara satu sama lain yang bagian lainnya tidak dapat berfungsi
apabila salah satu bagiannya tidak befungsi.16 Masyarakat, menurut Talcott
Parsons harus mempunyai empat fungsi imperatif yang merupakan
karakteristik sistem sosial.17
Keempat fungsi yang dimaksud Parsons yaitu
AGIL yang disingkat A (Adaptation), G (Goal Attainment), I (Integration), L
( Latent Maintenance).18
Fungsi adaptasi merupakan fungsi untuk masyarakat
agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkunganya.19 Fungsi pencapaian
tujuan adalah suatu sistem yang telah dirumuskan agar mampu mencapai
tujuannya.20
Integrasi adalah sebuah sistem yang mengatur dan mengelola
suatu hubungan antar bagian yang menjadi komponennya sehingga menjadi
fungsi penting diantara ketiga fungsi lainnya.21
Latensi merupakan suatu
sistem nilai dan kepercayaan yang diguankan sebagai rancangan dan dipakai
secara berkelanjutan bagi institusi utama sebagai pola motivasi yang sudah
terstruktur, institusi yang berfungsi sebagai pemeliharaan laten adalah agama,
ilmu pengetahuan, keluarga, dan pendidikan.22
Apabila dikaitkan dengan penelitian penulis yang berjudul upaya minat
kunjungan masyarakat, dengan konsep AGIL parsons tentang sebuah system
antara lain: Pertama, fungsi adaptasi berguna untuk penyesuaian keberadaan
TBM terhadap masyarakat dari segi pendidikan, sosial dan budaya minat baca
berkembang. Kedua, fungsi goal dalam perwujudan bahwa pembinaan minat
baca itu penting untuk dikembangkan sehinggga masyarakat membaca,
16
Bernard Raho. Teori Sosiologi Modern. (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, cet.1, 2007). Hal. 48. 17
Rahma Sugihartati. Perkembangan Masyarakat Informasi dan Teori Sosial
Kontemporer.(Jakarta: Kencana, cet.1, 2014), hal. 6. 18
Ibid., hal, 6 19
Bernard Raho. Teori Sosiologi Modern. (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, cet.1, 2007), hal . 54. 20
Ibid., hal. 54 21
Robi Panggara. Upacara Rambu Solo di Tana Toraja: Memahami Berbagai Bentuk Kerukunan
di Tengah Situasi Konflik. (Sekolah Tinggi Theologia Jaffray bekerjasama dengan Kalam Hidup,
cet.1, 2015), hal. 13. 22
Ibid.
11
menuju masyarakat belajar dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
menciptakan SDM yang berkualitas. Ketiga, fungsi integrasi saat terjadi
interaksi antara pengelola TBM dengan masyarakat maupun pemerintah
daerah menjadi hubungan yang baik dan kompak, sehingga tercapai tujuan
yang hendak di capai. Keempat, Fungsi latensi pada saat budaya membaca itu
di kembangkan dengan baik maka akan tersebar seluruh kebaikan dalam
membaca.
Kedua teori ini peneliti gunakan sebagai landasan dalam penelitian
karena kedua teori tersebut sesuai dan saling berkaitan dengan penelitian
yang hendak dilakukan. Teori Hierarki Kebutuhan membahas mengenai
motivasi menciptakan kegiatan yang dilakukan oleh pengelola TBM terhadap
minat kunjungan masyarakat, sedangkan Teori Fungsionalisme Struktural
membahas mengenai pada pemahaman system AGIL parsons untuk
keberadaan TBM di Masyarakat sekitar TBM Kolong agar dapat diterima dari
segi pendidikan, sosial dan budaya minat baca berkembang.
B. Kajian Literatur
1. Minat Baca Masyarakat
Minat baca didefinisikan sebagai dorongan hati yang tinggi untuk
melakukan sesuatu, maka minat baca adalah dorongan hati yang tinggi
untuk membaca. Dalam hal ini Slameto menyatakan bahwa minat adalah
suatu rasa suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada
yang menyuruh.23
Muhibbin Syah menyatakan bahwa minat adalah
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu.24
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
sumber motivasi atau dorongan untuk melakukan hal-hal yang diinginkan,
sebab sesuatu yang mereka pilih merupakan suatu keuntungan yang akan
23
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), hal. 180 24
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 151
12
mendatangkan suatu kepuasan, jadi kepuasan berkurang maka minatpun
juga akan berkurang dengan sendirinya. Minat dapat dibentuk dan
dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kemampuan, yang mana
dalam hal ini diharapkan mampu meningkatkan minat-minat selanjutnya.25
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Membaca adalah melihat
serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya
dalam hati).26 Membaca merupakan kegiatan seseorang dengan
menggunakan pengamatan melalui mata untuk menterjemahkan dan
menginterprestasikan tanda atau lambang di atas kertas atau bahan lainnya.
Jadi membaca merupakan proses ingatan, penilaian, pemikiran,
penghayalan, pengorganisasian pemikiran dan pemecahan masalah.27
Kemudian dalam membaca tidak timbul dengan sendirinya tetapi dengan
adanya berbagai informasi yang muncul di sekitar kita sehingga
mendorong kita untuk mencari sumbernya. Sumber bacaan bisa berupa
buku, surat kabar ataupun majalah. Dari minat membaca tersebut dibina
dan dikembangkan agar menjadi suatu kebiasaan membaca.
Proses terbentuknya minat dan kebiasaan membaca dapat dilihat
dalam gambar 1.1 berikut ini:
GAMBAR 1.1
PROSES TERBENTUKNYA MINAT MEMBACA28
25
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 152. 26
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III. (Jakarta : Balai Pustaka, 2005),
hal. 83. 27
Khotijah Samsul. Strategi Pengembangan Minat dan Kegemaran Baca. Artikel diakses pada 13
Februari 2019 dari http://e-dokumen.kemenag.go.id/files/G4pKDLun1338123296.pdf 28
Idris Kamah, Pedoman Pembinaan Minat Baca. (Jakarta: Perpustakaan RI, 2002), hal. 18.
MINAT
MEMBACA
SELERA
KOLEKSI
BACAAN
KEBIASAAN
MEMBACA
13
Pada gambar terlihat bahwa timbulnya selera membaca adalah karena
faktor koleksi yang beragam dan bervariasi. Banyaknya jenis dan beragam
koleksi yang ada akan menimbulkan hasrat atau minat untuk membaca,
selanjutnya minat baca akan menghasilkan kebiasaan membaca.29
Kebiasaan membaca tidak bisa berkembang tanpa koleksi yang
menimbulkan selera serta minat dan kebiasaan membaca.30
Jadi, antara
koleksi dan kebiasaan membaca saling mempengaruhi. Koleksi dapat
berkembang karena minat dan kebiasaan membaca yang ditandai dengan
banyaknya permintaan bahan pustaka dari pencari informasi, sebaliknya
kebiasaan membaca tercipta karena ketersediaan koleksi bacaan yang
bermutu, terutama yang dapat menimbulkan selera untuk membaca.31
Kesadaran dalam mengembangkan minat baca pada masyarakat di
Indonesia saat ini masih rendah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
kurangnya minat baca pada masyarakat secara umum antara lain: Pertama,
Tingkat perekonomian atau pendapatan masyarakat yang masih relatif
rendah, sehingga dapat berpengaruh kepada daya beli atau prioritas
kebutuhan utama. Buku bukan sebagai salah satu kebutuhan primer,
masyarakat baru akan memenuhi apabila kebutuhan sehari-hari telah
terpenuhi. Jadi dapat dikatakan bahwa kondisi ekonomi masyarakat
menjadi salah satu faktor yang bertautan langsung dengan minat baca.32
Kedua, Faktor pendidikan yang masih relatif rendah khususnya
didaerah terpencil di Indonesia.33 Rendahnya pendidikan menyebabkan
tidak adanya minat untuk mencintai bahkan membaca buku. Ketiga,
Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana seperti perpustakaan dan
taman bacaan dengan buku-buku yang bermutu, bervariasi, menarik, dan
memadai membuat perkembangan minat baca sangat minim.34
Masyarakat
29
Ibid., hal. 18. 30
Ibid. 31
Imam Gazali Arsyad, Minat Baca Pengunjung Taman Baca Masyarakat (Studi Pada Kafe Baca
BPPAUD & DIKMAS Sulawesi Selatan), (Makassar, UNM, 2016), hal. 22. 32
Soetarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), hal. 29. 33
Ibid. 34
Ibid.
14
tidak dapat menemukan buku ataupun bacaan lain yang menarik
perhatiannya.
Keempat, Minimnya jumlah pustakawan sebagai pengelola informasi.
Jangankan pengelola informasi di daerah pelosok atau terpencil, jika kita
melirik perpustakaan-perpustakaan sekolah pun masih sangat minim.35
Sebagian besar belum dikelola oleh pengelola informasi yang berkompeten
dibidangnya, sebenarnya dari sinilah seharusnya pembudayaan membaca
itu dimulai pada garis formal, akan tetapi belum banyak kita temukan
perpustakaan sekolah dengan koleksi yang memadai dan dikelola oleh
sumber daya pustakawan.
Minat membaca adalah sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk
menganalisa, mengingat dan mengevaluasi bacaan yang telah dibacanya,
pengalaman belajar yang menggembirakan akan mempengaruhi seseorang
dalam menentukan cita-citanya, hal tersebut juga adalah bagian dari proses
pengembangan diri yang harus senantiasa diasah sebab minat membaca
tidak diperoleh dari lahir.36
Menurut Kusumawardani “kegiatan membaca
sama dengan membangun budaya masyarakat pembelajar, yang selalu
haus akan ilmu pengetahuan”.37
2. Manfaat Membaca
Dalam proses pembelajaran yang paling banyak dilakukan adalah
kegiatan membaca, karena dengan membaca itulah orang bisa mendapatkan
informasi, berita serta ilmu pengetahuan, yang tentunya menambah ilmu dan
wawasan seseorang yang sekaligus dapat berpengaruh terhadap kemajuan
dan perkembangan bangsa.38
Membaca merupakan kunci dasar pengetahuan, tidak akan ada
pengetahuan tanpa membaca, tidak akan ada penemuan dan inovasi tanpa
35
Ibid. h.30 36
Nurhaidah, Dampak Rendahnya Minat Baca di Kalangan Mahasiswa PGSD Lampeuneurut
Banda Aceh serta Cara Meningkatkannya. (Jurnal: PGSD Universitas Syiah Kuala), hal. 3. 37
Ibid. 38
Perpustakaan Nasional RI. Kajian Pembudayaan Kegemaran Membaca. (Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI, 2011), hal. 6.
15
membaca. Membaca merupakan perintah Illahi yang diturunkan Allah SWT
untuk manusia sebagai sesuatu yang dikategorikan Fardhu ain.39
Sebagaimana Islam mengajarkan kepada ummatnya yaitu wahyu pertama
yang diturunkan kepada Rasulullah SAW yaitu perintah untuk membaca
sebagaimana yang tertuang dalam ayat Al Qur’an :
) ( اقرأ وربك الكرم) نسان من علق ) ( خلق ال اقرأ باسم رب ك الذي خلق)
) نسان ما لم يعلم) ( علم ال الذي علم بالقلم )
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmu lah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ayat ini merupakan perintah Al-Qur’an dan perintah Allah SWT
pertama kali umat Islam. Karena itu, membaca sangat penting bagi semua
orang, bahkan memiliki urgensi yang besar bagi anak-anak. Meskipun pada
kenyataannya, membaca merupakan proses yang teratur, karena membaca
bukan hanya mengenal nama-nama huruf, mengurutkannya, dan bagaimana
mengucapkannya, atau hanya mengenal bentuk huruf, tetapi aktivitas
membaca mencakup kemampuan untuk memahami makna-makna kata,
makna kalimat, dan menggabungkan beberapa peristiwa, disertai dengan
kemampuan untuk berkonsentrasi, mengingat, menguasai, mengkritik, dan
mampu mengekspresikan kembali apa yang telah dibacanya.40
Dengan
membaca, orang lebih terbuka cakrawala pemikirannya. Melalui bacaan,
seseorang berkesempatan melakukan refleksi dan meditasi, sehingga budaya
membaca lebih terarah kepada budaya intelektual daripada budaya hiburan
yang dangkal.41
Membaca selain berguna untuk memahami suatu bacaan,
membaca juga mendatangkan manfaat bagi pembaca antara lain: Pertama,
39
Erna Ikawati. Upaya Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini, (Logaritma Vol. I,
Jurnal: Tarbiyah STAIN Padang Sidempuan, 2013), hal. 5 40
Ibid.Hal. 5 41
Ibid. Hal. 5
16
menambah pengetahuan. Kedua, menunjang kemampuan berpikir kritis dan
Ketiga, dapat menenangkan hati.42
3. Kegiatan Masyarakat Urban
Sebelum diuraikan lebih lanjut tentang pengertian kegiatan masyarakat
urban, penulis akan terlebih dahulu menguraikan tentang pengertian
masyarakat baru kemudian menguraikan pengertian urban, sebab
masyarakat urban merupakan kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu
masyarakat dan urban. Oleh sebab itu, penulis akan kemukakan beberapa
pengertian tentang masyarakat antara lain: Masyarakat merupakan istilah
yang sangat lazim digunakan untuk menyebut suatu kesatuan-kesatuan
manusia yang berasal dari bahasa Arab yaitu Syaraka yang berarti ikut serta,
berpartisipasi, yang kemudian mengalami perubahan dalam bahasa
Indonesia menjadi masyarakat.43
Masyarakat adalah suatu kesatuan manusia
yang saling berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang
bersifat kontinu dan saling terikat oleh suatu rasa dan identitas yang
sama dalam dirinya.44
Pengertian lain muncul dari Auguste Comte yang mendefinisikan
masyarakat sebagai suatu kelompok-kelompok makhluk hidup dengan
realitas-realitas baru yang baru yang berkembang menurut hukum-
hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan sendiri.
Manusia terikat kelompok karena rasa sosial yang serta merta dan
kebutuhannya.45
Dari beberapa definisi diatas terdapat kesamaan arti bahwa
masyarakat merupakan hubungan baik kelompok kecil dan kelompok besar.
Kelompok kecil berupa interaksi yang terjadi individu dengan individu dan
kelompok besar berupa interaksi individu dengan kelompok dimana terdapat
42
Burhanudin Salam, Cara Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi. (Jakarta: Rineka Cipta,
2004), hal. 48-49. 43
Mita Lutfiyah, Peran Masyarakat Dalam Memajukan Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah
Selopajang 02 Desa Selopajang Timur Kecamatan Blado Kabupaten Batang. (Semarang, UNNES
Semarang, 2013), hal 12. 44
Ibid., hal, 12. 45
Ibid., hal 13.
17
norma–norma, adat istiadat, tata cara, dan hukum untuk mengatur kehidupan
yang disepakati bersama-sama.
Setelah menguraikan pengertian dari masyarakat, maka selanjutnya
penulis akan menguraikan pengertian tentang urban. Urban dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berkenaan dengan kota; bersifat
kekotaan atau orang yang berpindah dari desa ke kota.46
Jika ada kata urban
selalu berkaitan dengan adanya urbanisasi dalam masyarakat itu sendiri.
Pengertian urbanisasi ini pun berbeda-beda, sesuai dengan interpretasi setiap
orang yang berbeda-beda. Menurut Triatno Yudo Harjoko pengertian
urbanisasi diartikan sebagai suatu proses perubahan masyarakat dan
kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban menjadi urban. Secara
spasial, hal ini dikatakan sebagai suatu proses diferensiasi dan spesialisasi
pemanfaatan ruang dimana lokasi tertentu menerima bagian pemukim dan
fasilitas yang tidak proporsional.47
Shogo kayono dalam Abbas memberikan pengertian urbanisasi sebagai
perpindahan dan pemusatan penduduk secara nyata yang memberi dampak
dalam hubungannya dengan masyarakat baru yang dilatar belakangi oleh
faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya.48
Sementara Keban dalam
Abbas berpendapat bahwa urbanisasi jangan hanya dalam konteks
demografi saja karena urbanisasi mengandung pengertian yang
multidimensional. Urbanisasi dari pendekatan demografis berarti sebagai
suatu proses peningkatan konsentrasi penduduk diperkotaan sehingga
proporsi penduduk yang tinggal menjadi meningkat yang biasanya secara
sederhana konsentrasi tersebut diukur dari proporsi penduduk yang tinggal
46
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III. (Jakarta : Balai Pustaka, 2005),
hal. 110. 47
Fitri Ramdhani Harahap, Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota di Indonesia, Jurnal
Society, Vol. I, No.1, Juni 2013, hal. 36. 48
Ibid.
18
di perkotaan, kecepatan perubahan proporsi tersebut, dan perubahan jumlah
pusat-pusat kota.49
Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan kata lain
urban itu ialah masyarakat desa yang menetap di kota tersebut dan
dipengaruhi oleh aspek-aspek fisik atau morfologi, sosial, ekonomi, budaya,
dan psikologi masyarakatnya jika lebih tepatnya masyarakat urban adalah
motivasi manusia untuk bertindak dari desa pindah ke kota untuk menetap
sehingga membentuk suatu kehidupan bersama dengan masyarakat asli
daerah itu. Jadi, Kegiatan masyarakat urban mempunyai berbagai macam
aktivitas dari segi sosial, ekonomi, politik dan pendidikan dengan
perkembangan fisik yang tinggi dapat dimanfaatkan orang lain. Mulai dari
berdagang di pasar, bekerja di industri sebagai buruh, tukang ojek online,
pegawai di pemerintahan atau kantor serta mengenyam pendidikan seperti
mahasiswa, guru dan dosen. Dikalangan masyarakat urban, salah satu gaya
hidup yang popular dilakukan masyarakat adalah aktivitas hangout.
Masyarakat urban melakukan aktivitas hangout tidak hanya sesekali saja,
namun mereka melakukan aktivitas hangout secara berulang.50
Untuk itu
diperlukan suatu program untuk menarik masyarakat datang ke taman
bacaan masyarakat sekaligus secara tak langsung memberitahukan kepada
masyarakat sekitar akan adanya perpustakaan di kawasan tempat tinggal
mereka sehingga bisa meningkatkan minat baca dan hangout di taman
bacaan masyarakat.
4. Profil Masyarakat Kolong
Menurut Koentjaraningrat istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab
yaitu syaraka yang berarti “ikut serta, berpartisipasi”. Masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah saling
49
Ibid. 50
Nadhilla Baity, Hangout Pada Masyarakat Urban Studi Gaya Hidup dan Ersatz Pada
Konsumen Starbucks Coffee Shop di Kota Surabaya, Jurnal Sosial dan Politik Program Studi
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, hal. 36.
19
berinteraksi dan pola tersebut harus bersifat menetap dan kontinyu, dengan
kata lain pola tersebut harus sudah menjadi adat istiadat yang khas.51
Suatu
kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya agar
dapat saling berinteraksi.52
Adanya prasarana untuk berinteraksi memang menyebabkan warga dari
satu kolektif manusia itu akan saling berinteraksi. Berdasarkan penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah kumpulan manusia yang
saling berinteraksi, tinggal dalam suatu wilayah dalam waktu yang lama
serta melakukan kegiatan secara bersama.53
Pada Masyarakat Kolong
anggotanya mempunyai berbagai macam profesi seperti pedagang,
pengamen, supir angkot dan mahasiswa yang siap menjadi relawan
mengajar di TBM Kolong. Di kolong Ciputat memberntuk sebuah taman
bacaan masyarakat yang di didirikan oleh komunitas dari FISIP Mengajar
dan komunitas Orang Indonesia Tangerang Selatan tujuannya untuk
interaksi dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
5. Profil Ciputat
Secara Geografis Kecamatan Ciputat terletak dibagian tengah Kota
Tangerang Selatan. Dan terletak di 6° 18´ 07.LS dan 106° 44´ 37.90.BT.
Luas wilayah Kecamatan Ciputat adalah 18,380 km². Kecamatan Ciputat
berjarak 5,7 km² dari Kecamatan Pamulang sebagai Ibu Kota Tangerang
Selatan. Wilayah Kecamatan Ciputat terdiri dari 7 Kelurahan yaitu: Serua,
Jombang, Sawah Baru, Serua Indah, Sawah, Ciputat, Cipayung. Adapun
batas-batas wilayah kecamatan Ciputat meliputi:
51
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta, rineka cipta,2002) cet.8,h. 143. 52
Ibid., h.144 53
Ibid., h.148.
20
Tabel 1.1
Batas Wilayah Kelurahan di Kecamatan Ciputat
No Kelurahan Batas-Batas Wilayah
1.
Serua
Utara Kel. Jombang
Timur Kel. Seru Indah
Kecamatan Pamulang
Kecamatan Serpong
2.
Jombang
Utara Kecamatan Pondok Aren
Timur Kel. Sawah Baru Selatan
Kel Serua
Barat Kecamatan Serpong
3.
Sawah Baru
Utara Kec. Pondok Aren
Timur Kel. Sawah Selatan
Kel. Serua Indah
Barat Kel Sawah Baru
4.
Serua Indah
Utara Kel. Sawah Baru
Timur Kel. Ciputat Selatan
Kec. Pamulang
Barat Kel. Serua
5.
Sawah
Utara Kec. Sawah Baru & Kec. Pondok Aren
Timur Kec Ciputat Timur
Selatan Kel. Serua Indah & Kec. Pamulang
Barat Kel. Sawah Baru
6.
Ciputat
Utara Kel. Sawah
Timur Kec. Ciputat Timur
Selatan Kec. Pamulang
Barat Kec. Pamulang
7. Cipayung Utara Kec. Ciputat Timur
Timur Kec. Ciputat Timur
Selatan Kec. Pamulang
Barat Kel. Ciputat
Sumber: kantor kelurahan se-kecamatan Ciputat (tangselkota.bps.go.id)
21
Di Ciputat terdapat 7 pasar modern dan 2 pasar tradisional yaitu pasar
modern meliputi: hypermart, guardian, lotte mart, carrefour, giant,
superindo, dan tiptop. Pasar tradisional meliputi: Pasar Cimanggis yang
beralamat di Jalan R.E. Martadinata, Cipayung, Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15411 dan pasar Ciputat yang berdiri diatas tanah seluas
5.670 M² yang dibangun oleh PT “BETANIA MULTISARANA” dan
difungsikan pada tahun 1997 dengan luas gedung 14.530 M² terdiri dari 3
lantai. Pasar Ciputat dan Cimanggis berfungsi untuk melayani kebutuhan
sehari-hari masyarakat Ciputat, Pondok Aren, Pamulang, Jakarta Selatan
dan sekitarnya. Pasar Ciputat terletak di Kelurahan Ciputat Kecamatan
Ciputat Kota Tangerang Selatan.54
Pedagang yang berjualan di Pasar Ciputat terletak di sekitar JL.Aria
Putra berdekatan dengan flyover Ciputat yang berdiri pada pertengahan
Agustus tahun 2008 berukuran Jembatan sepanjang 1,4 kilometer atau
tepatnya 1.448 meter. Di bawah kolong flyover terdapat taman bacaan
masyarakat kolong yang berfungsi sebagai tempat edukasi untuk anak
hingga kalangan dewasa.
6. Tantangan Kegiatan Masyarakat
Bagi bangsa Indonesia, untuk menjawab masalah ini tentu tidak
sesederhana yang kita bayangkan. Jika kita menoleh ke belakang, dan
merasakan pergolakan dan percaturan kehidupan bangsa Indonesia yang saat
ini yang berada dalam tahapan negara berkembang, maka jawabannya
adalah mempersiapkan SDM adalah merupakan kunci utama dalam
memenangkan persaingan era globalisasi.55
54
Tiara Andriani, Peran Pedagang Pasar Dalam Pengelolaan Sampah Di Lingkungan Pasar
Ciputat. (Ciputat, UIN Jakarta), hal. 66.
55Safri Miradj, Sumarno, Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Melalui Proses Pendidikan
Nonformal, Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial si Kanupaten Halmahera Barat. (Jurnal
Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, Volume 1 – Nomor 1, Maret 2014), h. 103.
22
Untuk membantu dan membebaskan masyarakat dari kemiskinan,
kebodohan dan keterbelakangan, yang mengakibatkan pada rendahnya
kualitas SDM, maka pendidikan adalah kunci untuk menyelesaikan
persoalan tersebut, sehingga upaya dan kerja keras untuk menuju bangsa
Indonesia yang mandiri dan berdaya saing tinggi tidak bisa dilepaskan
pada aspek pendidikan nasional sebagai wadah yang bertanggung jawab
dalam megembangkan SDM.56
Maka sasaran penggerak terletak pada
tenaga pembangunan nasional yaitu, produk pendidikan yang tepat agar
mampu menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas
dan memiliki daya saing yang tinggi.
Pendidikan nonformal sebagai sumber pembelajaran kepada masyarakat
harus dapat dilihat sebagai daya dukung terhadap realisasi dan pengelolaan
program, dan dijadikan sebagai pengembangan program di masa yang akan
datang.57
Sedangkan peran masyarakat sebagai sasaran, dapat dilihat pada
tingkat partisipasi masyarakat dalam mengikuti berbagai program yang
berhubungan dengan peningkatan keterampilan, kemampuan, dan kualitas
dirinya sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat
miskin di daerah tersebut.58
Pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan pendidikan yang
terorganisir yang diselenggarakan diluar system formal, baik tersendiri
maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang
dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu
dalam mencapai tujuan-tujuan belajar.59
Karena pendidikan nonformal pada
umumnya dilaksanakan tidak dalam lingkungan fisik sekolah, maka
pendidikan nonformal dilakukan di luar sekolah dan sasran pokok adalah
anggota masyarakat.60
56
Ibid., hal 103. 57
Ibid., hal 103 58
Ibid., hal. 103. 59
Soelaman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan non formal, (Bumi Aksara : Jakarta, 1992),
hal.50. 60
Ibid., hal. 51.
23
Proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal,
sesungguhnya merupakan sebuah upaya untuk memungkinkan masyarakat
dengan segala keberadaannya dapat memberdayakan kemudian tujuan
pemberdayaan masyarakat yaitu untuk membentuk individu dan masyarakat
menjadi mandiri.61
Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir,
bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut.62
Dengan
demikian, tantangan kegiatan masyarakat adalah untuk menjadi mandiri
dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat kemudian perlu dukungan
kemampuan berupa sumber daya manusia yang utuh dengan kondisi
kognitif, konatif, psikomotorik, afektif, dan sumber daya lainnya yang
bersifat fisik-material.
7. Upaya Menciptakan Kegiatan Masyarakat yang Dinikmati Banyak
Orang
Kegiatan masyarakat merupakan aktivitas yang dilakukan dalam
kehidupan bermasyarakat dan berinteraksi sosial, untuk menciptakan
kegiatan yang dinikmati banyak orang. Menurut Jack Rothman ada tiga
model yang berguna dalam memahami konsepsi tentang pengembangan
masyarakat: Pertama, locality development adalah proses yang ditujukan
untuk menciptakan kemajuan ekonomi dan sosial bagi masyarakat melalui
partisipasi aktif serta inisiatif masyarakat itu sendiri, anggota masyarakat
dipandang sebagai masyarakat yang unik dan memiliki potensi, hanya saja
potensi tersebut belum sepenuhnya dikembangkan63 Kedua, perencanaan
sosial dimaksudkan untuk menentukan keputusan dan menetapkan tindakan
dalam memecahkan masalah sosial tertentu seperti kemiskinan,
pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan (buta huruf), kesehatan
masyarakat yang buruk (rendahnya usia harapan hidup, tingginya kematian
61
Ambar Teguh Sulistyani, 2004, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. (Yogyakarta :
Graha Ilmu), hal. 80. 62
Ibid. 63
Edi suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT RefikaAditama,
2014) h. 42.
24
bayi, kekurangan gizi).64 Ketiga, aksi sosial tujuan dan sasaran utama adalah
perubahan-perubahan fundamental dalam kelembagaan dan struktur
masyarakat melalui proses pendistribusiaan kekuasaan (distribution of
power), sumber (distribution of resources) dan pengambilan keputusan
(distribution of decision making).65 Aksi sosial berorientasi pada tujuan
proses dan tujuan hasil. Masyarakat diorganisir melalui proses penyadaran,
pemberdayaan dan tindakan-tindakan aktual untuk merubah struktur
kekuasaan agar lebih memenuhi prinsip demokrasi, kemerataan (equality),
dan keadilan (equity).66
Dalam upaya menciptakan kegiatan masyarakat dalam rangka
meningkatkan minat baca adalah dengan mengadakan program-program
yang dilakukan untuk menarik minat membaca. Program yang dilaksanakan
untuk menarik anak dan masyarakat datang ke TBM dan sekaligus secara
tak langsung memberitahukan kepada masyarakat sekitar akan adanya TBM
di kawasan tempat tinggal mereka.
Pertama, Mula-mula melalui acara yang tidak ada kaitan secara
langsung dengan buku, tetapi karena dilaksanakan di perpustakaan maka
diharapkan anak akan tertarik melihat-lihat dan akhirnya membaca buku.
menyelenggarakan kelas melukis: pameran lukisan dan lomba melukis,
menyelenggarakan kelas seni: musik, tari, drama, dan nyanyi,
menyelenggarakan kelas pekerjaan tangan: membuat berbagai prakarya,
mengadakan kelas permainan, catur, kuis, congklak, dan lain-lain, serta
pemutaran film/video untuk anak dan remaja.67
Kedua, Mengadakan acara
langsung yang langsung berhubungan dengan buku. Kegiatan mendongeng
secara langsung tanpa alat peraga atau dengan jalan membacakan cerita.
Kegiatan ini bisa melibatkan anak dengan memintanya ikut menjadi salah
satu tokoh. Kemudian bisa juga mendongeng dengan boneka atau alat
64
Ibid., h. 42. 65
Ibid., h.43. 66
Ibid., h.43. 67
Murti Bunanta. Buku, Mendongeng dan Minat Membaca. (Jakarta: Kelompok Pecinta Bacaan
Anak, 2008), hal. 121.
25
peraga. Kegiatan membicarakan buku/berdiskusi setelah acara mendongeng,
baik mengenai buku yang bersangkutan ataupun mengenai buku dengan
tema sejenis untuk memperluas wawasan anak. Mengadakan kegiatan
penelitian kecil-kecilan untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan
menyalurkan kreativitas anak terutama setelah membaca buku non-fiksi.
Pameran buku dengan tema-tema tertentu misal cerita petualangan, cerita
tentang hantu, humor, dan sebagainya. Mengadakan pameran buku secara
teratur misalnya datang buku baru. Pameran buku juga bias dilakukan untuk
memperingati berbagai peristiwa.68
Setiap kelompok usia dibedakan jenis bacaan yang dibutuhkannya, jika
dilihat dari tabel di bawah ini terlihat bahwa pola pembinaan untuk semua
jenis usia tidak berbeda banyak. Tetapi strategi dan format pembinaannya
perlu dibedakan diantara kelompok usia tersebut.69
Tabel 2.1
Pola Pembinaan Minat Baca70
Usia Lingkungan Jenis Bacaan
1-3
Tahun
Bimbingan
Keluarga
Untuk anak-anak : alat-alat yang
mengandung unsur pendidikan, buku
bacaan yang amat sederhana (satu, dua
kata, gambar, warna-warni)
4-6
Tahun
Taman kanak-
kanak, Pendidikan
Usia Dini (PAUD)
Alat-alat bermain yang mengandung
unsur pendidikan.
Bacaan ringan (bahasa yang amat
mudah di fahami,
bergambar/berwarna)
Bahan alat peraga belajar menghitung
dan membaca sesuai dengan tingkat usia
dan pemahamannya
68
Ibid. 69
Perpustakaan Nasional RI. Kajian Pembudayaan Kegemaran Membaca. (Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI, 2011), hal. 15. 70
Ibid., hal.15
26
7-12
Tahun
Sekolah Dasar
Bacaan ringan (bergambar/tidak
bergambar)
Majalah populer/hiburan
Surat kabar (harian/mingguan) terbitan
pusat dan daerah
13-18
Tahun
SMP/SMA
Buku cerita fiksi/novel
Majalah hiburan dan olahraga
Surat kabar (harian/mingguan) terbitan
pusat dan daerah
> 19
Tahun
Mahasiswa/Masyara
kat
Buku cerita/novel
Majalah hiburan dan olahraga
Buku-buku ilmu pengetahuan.
Dalam uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan upaya menciptakan kegiatan masyarakat adalah sistem yang
meliputi perencanaan program, pengaturan pelaksanaan program,
pengendalian pelaksanaan program, serta penilaian pelaksanaan program di
bidang penumbuhan dan pengembangan minat baca. Oleh karena itu
dalam pembinaan minat baca telah direncanakan segala sesuatu yang
menyangkut program kegiatan penumbuhan dan pengembangan minat
baca, pembiayaan, infrastruktur yang diperlukan, ketenagaan yang terlibat
di dalamnya, penyiapan bahan bacaan yang diperlukan, penentuan waktu
pelaksanaan program, survey dalam rangka penilaian pelaksanaan program.
8. Mobilisasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat yang sangat diperlukan salah satunya adalah
terhadap pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). TBM hadir
untuk memberikan pilihan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
informasinya. Taman Bacaan Masyarakat atau TBM adalah salah satu
wadah yang bergerak di bidang pendidikan yang mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kembali minat baca masyarakat tanpa membedakan status
27
sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat pendidikan dan lain
sebagainya.71
Menurut Mubyarto, definisi partisipasi adalah kesediaan untuk
membantu berhasilnya setiap program sesuai kemampuan setiap orang tanpa
berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri.72
Pendapat lainnya tentang
partisipasi, menurut Adi adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses
pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan
dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani
masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah dan keterlibatan masyarakat
dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.73
Menurut Davis, ada tiga unsur penting dalam konsep partisipasi yaitu:
Pertama, partisipasi/keterlibatan/peran serta, sesungguhnya merupakan
suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada hanya keterlibatan
secara jasmaniah. Kedua, Kesediaan memberi suatu sumbangan sebagai
usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti terdapat kesukarelaan untuk
membantu kelompok. Ketiga, Tanggung jawab. Unsur ini merupakan
keterlibatan perasaan sebagai ‘bagian’ dari kelompok. Hal ini menimbulkan
rasa tanggung jawab sebagai anggota dari kelompok.74
9. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
Proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal,
sesungguhnya merupakan sebuah upaya yang harus memungkinkan
masyarakat dengan segala keberadaanya dapat memberdayakan dirinya.
Dengan berpusat pada aktivitas masyarakat itu sendiri dengan berlandaskan
pada prinsip dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat untuk
71
Amalia Fatwani, Laksmi, Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Koleksi dan Layanan :
Studi Kasus Taman Bacaan Anak Melati, (Jurnal FIB, Universitas Indonesia), hal. 3. 72
Ibid., hal 4. 73
Ibid. 74
Ibid.
28
masyarakat atau dengan istilah lain adalah pendidikan yang berbasis pada
masyarakat.75
Pendekatan pemberdayaan masyarakat bukan hal yang sama sekali
baru, tetapi sebagai strategi dalam pembangunan relatif belum terlalu lama
dibicarakan.76
Memberdayakan itu meningkatkan harkat dan martabat
lapisan masyarakat yang berada dalam kondisi tidak mampu dengan
mengandalkan kekuatannya sendiri sehingga dapat keluar dari perangkap
kemiskinan dan keterbelakangan, atau proses memampukan dan
memandirikan masyarakat.77
Pemberdayaan sangat identik dengan pendidikan dan ini merupakan
hakekat dalam pendidikan itu sendiri, karena apa yang disebut dengan
pendidikan termasuk pendidikan nonformal adalah usaha yang dilakukan
untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri manusia agar
dengan kemampuan yang mereka miliki dapat dikembangkan melalui
sebuah pembelajaran maupun pelatihan dengan harapan mereka bisa
berdaya. Dalam kaitannya dengan hal ini, ada lima prinsip yang harus
dijadikan landasan dan dasar yang patut diperhatikan oleh lembaga
penyelenggara program pelatihan melaui pendidikan nonformal di antaranya
ialah: Pertama, keperdulian terhadap masalah, kebutuhan dan
potensi/sumber daya masyarakat.78
Kedua kepercayaan timbal balik dari
pelayan program dan dari masyarakat pemilik program, Ketiga fasilitasi
(pemerintah) dalam membantu kemudahan masyarakat dalam berbagai
proses kegiatan, Keempat, adanya partisipatif, yaitu upaya melibatkan
semua komponen lembaga atau individu terutama masyarakat dalam proses
75
Safri Miradj, Sumarno, Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Melalui Proses Pendidikan
Nonformal, Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial si Kanupaten Halmahera Barat. (Jurnal
Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, Volume 1 – Nomor 1, Maret 2014), h. 108. 76
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (PT. Remaja
Rosdakarya : Bandung, 2007), hal. 10. 77
Ibid. 78
Safri Miradj, Sumarno, Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Melalui Proses Pendidikan
Nonformal, Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial si Kabupaten Halmahera Barat. (Jurnal
Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, Volume 1 – Nomor 1, Maret 2014), h. 109.
29
kegiatan, dan Kelima, mengayomi peranan masyarakat dan hasil yang
dicapai.79
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan
harkat dan martabat lapisan masyarakat, dimana kondisi masyarakat tersebut
apabila mengandalkan dirinya sendiri mereka tidak mampu untuk keluar
dari perangkap kemiskinan.80
Dengan adanya program pemberdayaan
masyarakat, masyarakat yang tergolong kurang mampu baik secara
ekonomi, sosial maupun ilmu pengetahuan, mereka dapat dibantu untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam diri masing-masing.
Tidak hanya perpustakaan, perguruan tinggi atau sekolah saja yang
mempunyai literasi informasi. Taman bacaan masyarakat juga memiliki
program-program yang mendukung kegiatan literasi informasi, diantaranya:
Pertama, bentuk kegiatan yang dapat dilakukan bisa dengan membaca
bersama mengenai satu buku yang sama lalu meminta pengunjung untuk
menuliskan komentar sekitar empat sampai enam paragraf tentang buku
yang dibacanya, lalu tempel di dinding. Kegiatan seperti ini, secara tidak
langsung dapat merangsang pengunjung atas rasa keingintahuan mereka
terhadap apa yang dibacanya dan juga dapat memberanikan pengunjung
untuk mulai mengajukan pendapatnya.81
Kedua, menulis bersama penulis bentuk kegiatannya bisa dimulai
dengan menulis resensi, berita, cerita, esay, opini dan sebagainya. Bila tak
mampu mengundang penulis, carilah guru atau orang yang setidaknya
mengerti bagaimana teknik menulis. Lalu ajaklah mereka untuk menulis
satu hal mengenai peristiwa yang mereka lihat, atau bisa juga dengan
menulis satu hal yang sudah diketahui. Dengan begitu, keterampilan dalam
hal penyebaran informasi sudah berhasil dikuasai.82
79
Ibid. 80
Anwar, Manajemen Pemberdayaan Perempuan: Perubahan Sosial Melalui Pembelajaran
Vocational Skills pada Keluarga Nelayan. (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 1. 81
Gita Rizky Hastari, Kesuksesan Taman Bacaan Masyarakat Rumah Dunia Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Literasi Informasi, (Ciputat: UIN Jakarta, 2015),
hal. 24. 82
Ibid.
30
Ketiga, pertunjukan teater bentuk kegiatannya seperti meminta
beberapa orang anak-anak atau pengunjung yang ada di TBM untuk
memerankan tokoh favorit yang ada dalam buku bacaan yang mereka sukai,
memakai kostum dan mengucapkan beberapa dialog pendek di depan
penonton.83
Keempat, bedah buku mengacu pada petunjuk teknis pengajuan
dan pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat, bedah buku merupakan salah
satu kegiatan literasi. Dengan adanya bedah buku, masyarakat bisa
mengenali informasi apa saja yang ada pada buku tersebut.84
Kelima, belajar
jurnalisme warga pada TBM, kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara
melatih beberapa orang warga yang tertarik pada dunia jurnalistik untuk
menjadi wartawan kampung. Setelah itu, masyarakat diajari untuk
mendalami informasi yang disampaikan oleh masyarakat lain apabila
informasi yang pertama kali didapat belum terasa valid, diingatkan agar
masyarakat hati-hati dengan sebuah isu atau gossip, maka diperlukan
keterampilan literasi informasi.85
10. Taman Bacaan sebagai Kegiatan Pembelajaran dan Pemberdayaan
Masyarakat
Secara umum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) memiliki peranan
sebagai sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestarian
khazanah budaya bangsa serta tempat rekreasi sehat, murah dan bermanfaat.
Pertama, Memiliki peranan sebagai media atau jembatan yang
menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang
terkandung didalam koleksi pustaka.86
Kedua, Memiliki peran sebagai
lembaga untuk membangun minat baca kegemaran membaca, kebiasaan
membaca dan budaya membaca melalui penyedia berbagai bahan bacaan
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.87
Ketiga, Memiliki
83
Ibid., hal 38. 84
Ella Yulaelawati, ed., Taman Bacaan Masyarakat Kreatif, (Jakarta: Kementrian Pendidikan
Nasional, 2010), hal. 49. 85
Ibid. 86
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat ( Jakarta: Sagung seto, 2006), hal. 68 87
Ibid.
31
peranan aktif sebagai fasilitator, mediator, motivator bagi masyarakat yang
ingin mencari, memanfaatkan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan
pengalamannya, dan Keempat, Berperan sebagai agen perubahan, agen
pengembangan dan agen kebudayaan manusia.88
.
Untuk memenuhi peranannya seperti yang telah dijabarkan tersebut,
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) memiliki fungsi sebagai tempat mencari
informasi secara mandiri dan pembelajaran masyarakat. Baik masalah yang
berhubungan dengan pendidikan maupun masalah yang tidak berkaitan
dengan pendidikan. Adapun fungsi TBM yaitu: Pertama, sarana
pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang
kurikulum program pendidikan luar sekolah, khususnya program
keaksaraan.89
Kedua, sumber informasi yang bersumber dari buku dan
bahan bacaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan belajar warga dan
masyarakat setempat.90
Ketiga, sumber penelitian dengan menyediakan
buku-buku dan bahan bacaan lainnya dalam studi kepustakaan.91
Keempat,
sumber rujukan yang menyediakan referensi bagi pembelajaran dan kegiatan
akademik lainnya.
Selain memiliki peran dan fungsi sebagai lembaga penyedia informasi,
pelayanan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) ditujukan bagi semua
masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kecerdasan,
kemampuan berfikir dan keterampilan melalui sumber-sumber informasi
yang telah disediakan. Oleh karena itu TBM juga memilki beberapa tujuan,
diantaranya: Pertama, membangkitkan dan meningkatkan minat baca
masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dan selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.92
Kedua, menjadi sebuah
88
Ibid. 89
Direktorat Pendidikan Masyarakat, Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat
(Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah, 2006), h.2 90
Ibid. 91
Ibid. 92
Riri Rizky Maulida, Peran Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Warabal dalam Mengembangkan
Minat Baca Anak Melalui Pendar dan Dongeng,(Ciputat: UIN Jakarta, 2015), hal. 17.
32
wadah kegiatan belajar masyarakat.93
Ketiga, mendukung peningkatan
kemampuan aksarawan baru.94
Pada Perkembangan zaman yang semakin modern, setiap orang
memiliki hak asasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak,
termasuk didalamnya yaitu hak dalam mendapatkan informasi. Untuk
mencapai standar hidup yang lebih baik, Pencapaian informasi bagi
masyarakat ini dapat diatasi dengan cara mudah dan ekonomis, yaitu dengan
melalui layanan-layanan baca yang menyediakan bahan bacaan.95
Sasaran
TBM sendiri adalah masyarakat dari berbagai tingkatan tanpa mengenal
batas usia, baik untuk sebelum, selama dan sesudah menempuh jalur
pendidikan formal maupun non formal atau pun masyarakat yang tidak
berkepentingan.96
Layanan TBM ini, biasanya memiliki koleksi bacaan
yang sesuai dengan kondisi masyarakat tertentu guna menjawab masalah
yang dialami oleh masyarakat yang tinggal di sekitar TBM.97
93
Ibid. 94
Ibid. 95
Direktorat Pendidikan Masyarakat, Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat
(Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah, 2006), h.1 96
Ibid, hal 1 97
Ibid. hal 1.
33
C. Penelitian Yang Relevan
Tabel 2.2
No Ringkasan & Hasil Penelitian Persamaan & Perbedaan
1. Ringkasan:
Penelitian ini untuk mengetahui
penyebab usaha taman bacaan
masyarakat Rumah Dunia sukses dalam
pemberdayaan masyarakat melalui
program literasi informasi.
Kedua, untuk mengetahui solusi
mengatasi kendala dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Hasil: Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa usaha yang
menyebabkan Rumah Dunia sukses
dalam pemberdayaan masyarakat yaitu
karena dua faktor. Pertama, faktor dari
program Rumah Dunianya sendiri,
yaitu program-program literasi
informasi. Kedua, nama besar Gol A
Gong juga tidak dapat terlepas dari
suksesnya Rumah Dunia. Sedangkan
usaha yang dilakukan dalam
pemberdayaan masyarakat melalui
program literasi informasi ada enam
usaha, yaitu: kelas menulis Rumah
Dunia, jurnalisme warga, Gong
travelling, pertunjukkan teater, bedah
buku dan ode kampung. Untuk
mengatasi kendala-kendala yang
dihadapi Rumah Dunia, yaitu karakter
yang berbeda-beda dari masyarakat
yang dating ke Rumah Dunia. Solusi
untuk mengatasi masalah tersebut
dengan mengubah karakter masyarakat
yang kurang baik menjadi lebih baik.
Sedangkan untuk sarana dan prasarana,
Gol A Gong dan relawan Rumah
Dunia berupaya mencari dana untuk
memperbaiki sarana dan prasarana di
Rumah Dunia, caranya dengan
menerbitkan buku dan membuat film
layar lebar. Hasil dari royalti tersebut
akan disumbangkan untuk
Persamaan: Penelitian ini sama-
sama meneliti tentang
pemberdayaan masyarakat.
Perbedaaan: lebih berfokus
kepada gambaran kesuksesan
TBM, penelitian yang saya buat
berfokus pada bagamaima upaya
meningkatkan minat kunjungan ke
masyarakat TBM.
34
memperbaiki fasilitas di Rumah Dunia.
2. Ringkasan: Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui peran TBM Plus
Mas Raden dalam meningkatkan minat
baca masyarakat sekitar TBM Plus Mas
Raden
Hasil: Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pengguna yang
banyak berkunjung di TBM Plus Mas
Raden 58,9% pria, pengguna potensial
TBM Plus Mas Raden 35,8%
Mahasiswa, 46,3% responden
menggunakan TBM Plus Mas Raden
dua sampai tiga kali, 64,2% responden
mengatakan setuju kalau TBM Plus
Mas Raden sebagai sarana penyedia
informasi dan sebagai sumber hiburan
dalam memanfaatkan waktu luang bagi
masyarakat pengguna TBM Plus
Mas Raden. 50,5% responden
mengatakan bahwa mereka
memanfaatkan TBM Plus Mas Raden
untuk meningkatkan minat baca
mereka. Untuk meningkatkan
ketersediaan koleksi responden
mengatakan 66,3% sudah memadai
dan 29,5% responden mengatakan
koleksi yang sering digunakan adalah
koleksi buku ilmu pengetahuan.
TBM Plus Mas Raden memiliki
sistem layanan terbuka. 57,9%
responden mengatakan setuju dengan
kenyamanan suasana TBM Plus Mas
Raden dan 61,1% setuju dengan jam
buka layanan TBM Plus Mas Raden.
Persamaan: Penelitian ini sama
sama berfokus pada TBM.
Perbedaan: lebih berfokus
kepada gambaran peran TBM,
penelitian yang saya buat berfokus
pada bagamaima upaya
meningkatkan minat kunjungan
masyarakat ke TBM.
3. Ringkasan:
Penelitian ini untuk mengetahui upaya
TBM SBJD dan TBM JI dalam
menumbuhkan dan meningkatkan
minat baca masyarakat melalui
program-program yang dilaksanakan
dan dikembangkan dan untuk
Persamaan: Penelitian ini sama
sama berfokus pada TBM.
Perbedaan: lebih berfokus
kepada gambaran upaya
pembinaan minat baca dua TBM,
penelitian yang saya buat berfokus
35
mengidentifikasi faktor penghambat
minat baca.
Hasil:
Hasil penelitian bahwa upaya
pembinaan minat baca melalui
program-program di TBM SBJD dan
TBM JI adalah menyelenggarakan
pentas seni, membuat MADING,
membaca buku selama 15 menit
kemudian membuat ringkasan,
mensirkulasi buku selama satu minggu
sekali dengan tema yang berbeda,
menyelenggarakan kelas pekerjaan
tangan, lomba memasak, pemutaran
film/video story telling, pameran buku
dan bedah buku fiqih.
pada bagamaiman upaya
meningkatkan minat kunjungan
masyarakat ke TBM.
4. Ringkasan :
Penelitian ini mengungkapkan upaya
yang dilakukan dan mengetahui
kendala serta upaya dalam mengatasi
kendala yang dialami TBM
WARABAL dalam melakukan
pengembangan minat baca anak
melalui Pendar dan Dongeng
Hasil :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
TBM WARABAL berperan penting
dalam pengembangan minat baca
melalui Pendar dan Dongeng. Kegiatan
ini disambut oleh antusiasme tinggi
anak-anak dan respon positif dari para
orang tua, serta didukung layanan
koleksi buku bacaan yang sudah
memenuhi kebutuhan bacaan anak-
anak
Persamaan :
Penelitian ini sama sama berfokus
pada TBM.
Perbedaan :
lebih berfokus kepada gambaran
upaya pembinaan minat baca dua
TBM, penelitian yang saya buat
berfokus pada bagamaiman upaya
meningkatkan minat kunjungan
masyarakat ke TBM.
D. Kerangka Berpikir
Skema kerangka berpikir dapat digambarkan bahwa berdasarkan adanya
permasalahan rendahnya budaya minat baca dan minat kunjungan masyarakat
ke TBM Kolong, maka pengelola TBM menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
yang diminati masyarakat berkenaan memecahkan permasalahan tersebut.
Pengelolaan Taman Baca Masyarakat sangat berpengaruh terhadap minat
baca masyarakat. Perpustakaan masyarakat tetap ada dan dapat
36
menyelenggarakan kegiatannya apabila mampu mengatasi berbagai ancaman
yang dihadapi.98
Selanjutnya dapat semakin berkembang apabila kinerja, jati
diri dan penampilannya makin diperlukan oleh masyarakat. Sebaliknya TBM
dapat saja makin kurang diminati masyarakat atau berjalan di tempat
(stagnant), sekiranya perpustakaan tidak dapat mengatasi ancaman dan
tantangan, baik yang ada di dalam maupun diluar TBM. Untuk melihat seperti
apa pengelolaan program Taman Baca Masyarakat dan dampaknya terhadap
masyarakat, dilakukan melalui pendekatan dengan menciptakan kegiatan-
kegiatan yang diminati masyarakat sehingga menarik kunjungan pengguna
TBM dan meningkatkan minat baca masyarakat sekitar.
Gambar 2.1
98
Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Sagung Seto),
hal. 136-137.
Rendahnya budaya minat baca dan minat kunjungan masyarakat
TBM Kolong Ciputat
Menciptakan kegiatan-kegiatan yang diminati masyarakat
Peningkatan minat kunjungan dan dampak bagi masyarakat pengguna TBM
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di Taman Bacaan
Masyarakat Kolong Ciputat. Tempat yang menjadi subjek penelitian yaitu
Taman Bacaan Masyarakat Kolong. Penelitian ini dilakukan mulai dari
bulan Oktober 2018 sampai dengan bulan Mei 2019.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil tempat di TBM Kolong
yang berada di Jl. Dewi Sartika, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat
Tangerang Selatan, Banten (Depan Plaza Ciputat). Berada diantara dua
DESKRIPSI 2018 -
2019
Juli/Agt Sept/Okt
Nov/Des
Jan/Feb
Maret/Apr
il
Mei Juni Juli
Mengajukan proposal penelitian
Menghubungi dosen pembimbing
Penyusunan Bab I
Penyusunan Bab II
Penyusunan Bab III
Penyusunan Bab IV
Penyusunan Bab V
38
ruas jalan arah Jakarta-Bogor dan arah sebaliknya, dua ruas jalan tersebut
adalah jalan utama yang dilalui oleh pengendara bermotor baik menuju
Jakarta maupun menuju Bogor, dan merupakan kawasan pusat bisnis,
banyak terdapat bangunan pertokoan dan pemukiman warga yang berada
di belakan pertokoan tersebut. Selain itu, jalan ini adalah sentra
pengendara Angkutan umum Kota (Angkot). Taman Bacaan Masyarakat
(TBM) Kolong yang termasuk ke dalam perpustakaan umum berusaha
untuk terus memainkan peran penting dalam kehidupan bermasyarakat
khususnya di dunia pendidikan.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif dimana peneliti berusaha untuk menguraikan temuan hasil
penelitian dengan menggunakan kata-kata atau kalimat dalam suatu struktur
yang logik, serta menjelaskan konsep-konsep dalam hubungan yang satu
dengan lainnya. Pendekatan kualitatif dipilih karena dapat mempresentasikan
karakteristik penelitian secara baik, dan data yang didapatkan lebih lengkap,
lebih mendalam, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.
Pendekatan kualitatif disebut sebagai “Naturalistik Inquiry”. Penggunaan
pendekatan ini dikarenakan cara pengamatan dan pengumpulan data
dilakukan dalam latar/setting alamiah, artinya tanpa memanipulasi subjek
yang diteliti.99
Dalam penelitian kualitatif bersifat sementara yang dimana penelitian
kualitatif menyusun desain secara terus menerus disesuaikan dengan
kenyataan di lapangan. Desain tidak disusun secara kaku dan ketat, seperti
halnya penelitian kuantitatif, tetapi disusun sesuai temuan-temuan penelitian
di lapangan.100
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi
fenomenologi bersifat induktif yaitu (khusus ke umum). Pendekatan yang
99
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (Jakarta: 2014), hal. 61. 100
Mahmud, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2011), hal. 90-91
39
dipakai adalah deskriptif yang dikembangkan dari filsafat fenomenologi.
Pendekatan ini akan melakukan penggambaran secara mendalam tentang
situasi atau proses yang diteliti sebagaimana adanya. Fokus filsafat
fenomenologi adalah pemahaman tentang respon kehadiran atau keberadaan
manusia. Bukan sekedar pemahaman bagian-bagian spesifik atau perilaku
khusus.101
Pendekatan fenomenologi akan mendeskripsikan dan memahami suatu
fenomena berdasarkan pengalaman orang lain. Tujuan penelitian
fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman apa yang dialami oleh orang
dalam kehidupan ini, termasuk interaksi dengan orang lain.102
Peneliti
mengkaji secara mendalam isu sentral dari struktur yang ada, menjelaskan
pengalaman dari beberapa individu tentang suatu konsep atau fenomena.103
Data yang diperoleh menggunakan metode kualitatif tersebut lebih
menekankan pada deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan
(bukan berupa angka-angka) dimana peneliti mempunyai hubungan langsung
dengan orang-orang, situasi dan gejala yang sedang dipelajari/diteliti. Dalam
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui upaya meningkatkan minat
kunjungan masyarakat ke Taman Bacaan Masyarakat Kolong.
C. Data dan Sumber Data
1. Data
Data dalam penelitian ini berarti informasi atau fakta yang diperoleh
melalui pengamatan atau penulisn di lapangan yang bisa dianalisis dalam
rangka memahami sebuah fenomena atau men-support sebuah teori.104
Adapun yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang sesuai
dengan fokus penelitian yaitu tentang upaya meningkatkan minat
kunjungan masyarakat ke TBM Kolong.
101
Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif, (Yogyakarta: 2011),
Cet. 1, hal. 109. 102
Fathor Rasyid, Metodologi Penelitian Sosial, (Kediri: STAIN Press), 2015, hal.91 103
Ibid. 104
W. Mantja, Etnografi Desain Penelitian Kualitatif dan Manajemn Pendidikan, (Malang:
Winaka Media,2003), 7.
40
Pengambilan data dalam penelitian ini dengan cara Purposive
Sampling sendiri adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
pertimbangan tertentu.105
Teknik ini digunakan penelitian kualitatif dengan
tujuan untuk mendapatkan kasus-kasus yang memiliki berbagai informasi
yang dapat memberikan pemahaman penuh dan canggih tentang berbagai
aspek dari fenomena yang diteliti.
Data pada penelitian ini adalah Pendiri Taman Bacaan Masyarakat
Kolong sebanyak 1 orang, Pengurus Taman Bacaan Masyarakat Kolong
sebanyak 1 orang dan pengunjung masyarakat Taman Bacaan Masyarakat
Kolong sebanyak 8 orang. Alasan peneliti hanya mengambil 10 orang,
agar peneliti mendapatkan informasi data mendalam dan tidak
mendapatkan data informasi yang berulang dari responden sebelumnya.
Pengambilan sampel mengacu pada kriteria yang ditentukan oleh peneliti.
Kriterianya sebagai berikut:
a. Pendiri dan pengurus Taman Bacaan Masyarakat Kolong
b. Pihak yang memahami objek penelitian
c. Bersedia menjadi responden
Berkenaan dengan penelitian ini adalah “Upaya meningkatkan Minat
Kunjungan Masyarakat ke Taman Bacaan Masyarakat Kolong di Bawah
Flyover Ciputat Daerah Kota Tangerang Selatan” maka sampel sumber
datanya adalah pendiri, pengurus, dan para pengunjung di Taman Bacaan
Masyarakat Kolong di bawah flyover Ciputat.
2. Sumber Data
Sumber data yang didapatkan untuk melakukan penelitian ini adalah
sumber data primer dan sumber data sekunder:
Pada penelitian ini sumber data primer adalah hasil dari pengumpulan
informasi-informasi yang dilakukan secara langsung melalui wawancara
dengan orang-orang yang bersangkutan dan memahami atas permasalahan
yang diajukan. Pengumpulan data primer dengan teknik wawancara
105
Sulistyaningsih, op. cit., h. 74
41
bertujuan guna memperoleh informasi mengenai upaya meningkatkan
minat kunjungan masyarakat ke Taman Bacaan Masyarakat Kolong.
Sumber data sekunder dalah data yang berupa berkas atau dokumen
sebagai data penunjaang penelitian, diperoleh dari pihak-pihak yang
berkaitan dengan objek kajian penulisan skripsi ini, adapun data berkas
atau dokumen dalam penelitian ini berupa data mengenai mengenai jumlah
kunjungan masyarakat ke Taman Bacaan Masyarakat Kolong, foto-foto
ketika proses wawancara, dan hasil rekaman wawancara.
D. Pengumpulan Data
Adapun teknik dan alat pengumpul data yaitu berupa observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis
dari fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi dilakukan untuk
menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian atau
peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan
yang telah dirumuskan.106
Teknik ini banyak digunakan, baik dalam penelitian sejarah (historis)
ataupun deskriptif. Hal ini karena dengan pengamatan, gejala-gejala
penelitian dapat diamati dari dekat untuk dikumpulkan dan dicatat.107
Dalam penelitian ini yang diamati adalah kegiatan di Taman Bacaan
Masayarakat Kolong. (Lihat lembar observasi pada lampiran 2.2 Lembar
Observasi Kegiatan Pengunjung di Taman Bacaan Masyakat Kolong).
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-
jawaban responden. Wawancara dapat dilakukan langsung maupun tidak
106
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011,hal.168. 107
Ibid.
42
langsung dengan sumber data.108
(Lihat instrumen wawancara pada
lampiran 2.1)
Dalam penelitian yang akan dilakukan mewawancarai pengurus dan
Pengunjung Taman Bacaan Masyarakat Kolong. Metode interview di
gunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran umum apa yang
menjadi rutinitas pengurus Taman Bacaan Masyarakat dalam upaya
meningkatkan minat kunjungan dan hal apa yang mendasari pengunjung
sehingga datang ke Taman Bacaan Masyarakat Kolong.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Teknik ini
biasanya digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data
sekunder (data yang telah dikumpulkan orang lain). Secara prosedural,
teknik ini sangat praktis sebab menggunakan benda-benda mati, yang
seandainya terdapat kesalahan atau kekurang jelas bisa dilihat kembali
data aslinya.109
Dokumentasi ini juga digunakan untuk mengumpulkan
data-data yang berbentuk cacatan berupa hasil wawancara, dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan penelitian seperti kegiatan para
pengunjung di Taman Bacaan Masyarakat Kolong.
E. Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan dan Taylor proses analisis data adalah teknik-teknik
yang dapat digunakan untuk memberikan arti kepada beratus-ratus atau
bahkan beribu-beribu, lembar catatan lapangan, transkip wawancara, dan
komentar peneliti. Lebih tepatnya analisi data adalah proses yang
memerlukan usaha untuk secara formal mengidentifikasi tema-tema dan
menyusun hipotesis-hipotesis (gagasan-gagasan) yang ditampilkan dengan
108
Ibid, hal. 173. 109
Ibid, hal. 183.
43
data, serta upaya untuk menunjukan bahwa tema dan hipotesis tersebut
didukung oleh data. Hipotesis yang dimaksud Bogdan dan Taylor adalah
pertanyaan yang bersifat proposisi, baik yang sederhana maupun yang
kompleks. Tujuan penyusunan hipotesis di lapangan adalah agar peneliti agar
peneliti peka terhadap sikap perilaku di dalam lingkungan penelitian dan sifat
interaksi sosial secara umum, sekaligus untuk membantu peneliti memahami
gejala yang sebelumnya tidak dimengerti.110
Dalam proses analisis data, ada beberapa langkah pokok yang harus
dilakukan yaitu:
1. Reduksi data
Reduksi data ialah memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan
pada hal-hal yang penting dan membuang data yang tidak perlu.111
Dengan
demikian, tujuan dari reduksi data ini adalah untuk menyederhanakan data
yang diperoleh selama penggalian data di lapangan, Karena data yang
diperoleh sangat rumit dan tidak sesuai dengan atau tidak ada kaitan
dengan penelitian tetapi data tersebut bercampur dengan data penelitian.
Maka, dengan kondisi seperti ini peneliti perlu menyederhanakan data dan
membuang data yang tidak ada kaitannya dengan tema penelitian.112
Langkah dalam reduksi data melibatkan beberapa tahap. Tahap
pertama, melakukan tahap editing, pengelompokan dan meringkas data.113
Tahap kedua, peneliti menyusun kode dan catatan mengenai berbagai hal
yang berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses sehingga peneliti
dapat menemukan tema-tema, kelompok-kelompok dan pola-pola data.114
Catatan yang dimaksudkan ialah gagasan atau ungkapan yang mengarah
pada teorisasi yang berkaitan dengan data yang ditemui.115
Pada tahap
110
Basrowi dan suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Rineka Cipta,2008) h. 223. 111
Sandusiyoto dan M. Ali Sodik.Dasar-dasar Metodelogi Penelitian. (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, cetakan-1, 2015). Hlm, 122-123. 112
Ibid. hal, 123. 113
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. (Yogyakarta: Lkis, 2007), hal. 104. 114
Ibid. hal, 104. 115
Ibid. hal, 104.
44
terakhir reduksi data adalah membuat ringkasan dari data yang sudah
didapat dilapangan. Proses reduksi data ini berlangsung terus menerus
selama melakukan penelitian, karena reduksi data merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari analisis data.116
2. Penyajian data
Prinsip dasar penyajian data adalah membagi pemahaman kita tentang
sesuatu hal pada orang lain, data yang diperoleh dari penelitian kualitatif
berupa kata-kata dan tidak dalam bentuk angka.117
Tujuan dari penyajian
data ini adalah agar siapa saja lebih mudah memahami data tersebut
dengan demikian dapat memberikan makna dengan penuh arti.118
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan yang tumpah tindih
dengan kegiatan atau pengolahan dan analisis data, karena kegiatan ini
mempengaruhi kesimpulan yang akan ditarik yang kemudian akan
dikomunikasikan kepada orang lain melalui laporan hasil penelitian.119
F. Keabsahan Data
Keabsahan data diperlukan sebelum melakukan analisis data, keabsahan
data dimaksud berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:120
1. Kredibilitas (derajat kepercayaan)
Data-data yang dikumpulkan diperiksa berdasarkan kelengkapan data
yang diperoleh dari berbagai sumber.121
Disini peneliti akan melakukan
observasi di Taman Bacaan Masyarakat Kolong di Ciputat dan melakukan
116
Julia. Orientasi Estetik Gaya Piringan Kecapi Indung dalam Kesenian Tembang Sunda
Cianjuran di Jawa Barat. (Sumedang: UPI Sumedang Press, cet.1, 2018), hal. 56. 117
Bagong Suyanto dan Sutinah.Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan.(Jakarta:
Prenadamedia Group, cetakan-3, 2007), hal. 173. 118
P. Ratu Ille Tokan. Manajemen Penelitian Guru. (Jakarta: PT. Grasindo, 2016), hal. 102. 119
Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial:Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan
Sosial dan Ilmu Sosial lainnya. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet, 8. 2011), hal. 21. 120
P. Ratu Ille Tokan. Manajemen Penelitian Guru. (Jakarta: PT. Grasindo, 2016), hal. 377. 121
Ibid., hal. 377.
45
wawancara dengan pengurus, dan pengunjung Taman Bacaan Masyarakat
Kolong di Ciputat tersebut untuk memperoleh data yang bisa dipercaya
terkait dengan penelitian.
2. Transferabillitas (derajat keterahlian)
Keteralihan data diperiksa dari sumber data yang berkembang di
lapangan dengan menggunakan kertas kerja.122
Kemudian, dapat tidaknya
hasil dari penelitian ini ditransfer atau dialihkan atau lebih tepatnya
diterapkan pada situasi yang lain.123
a. Dependability (kebergantungan)
Data diperiksa melalui pengecekan ulang dari sumber yang berbeda
dengan menggabungkan kelengkapan observasi dan wawancara
(triangulasi data).124
Dependability disejajarkan dengan realibility yang
diartikan dengan konsisten atau tidaknya hasil dari suatu penelitian.125
b. Confimability (kepastian data)
Kepastian yaitu dapat tidaknya hasil penelitian yang dibuktikan
kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang
dicantumkan dalam laporan dilapangan.126
Kepastian data dilakukan
melalui membercek, triangulasi, pengamatan ulang, mengecek kembali,
melihat kejadian yang sama di lokasi yang berbeda pada kompleks yang
sama sebagai bentuk konfirmasi.127
BAB IV 122
Ibid., hal. 377. 123
Aunu Rofiq Djaelani. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif.(Jurnal: FPTK
IKIP Veteran Semarang, Vol: XX, No : 1, Maret 2013), hal. 90. 124
P. Ratu Ille Tokan. Loc.cit. hal. 377. 125
Ilham Junaid. Analisis Data Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pariwisata. (Jurnal
Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016). Hal. 64. 126
Aunu Rofiq Djaelani. Loc.cit. hal. 90. 127
P. Ratu Ille Tokan. Loc.cit. hal. 377.
46
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Pada bab ini peneliti akan membahas hasil wawancara mendalam yang
dilakukan dengan narasumber yang peneliti sebut sebagai partisipan. Data
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer berasal dari wawancara, sedangkan data sekunder berasal dari
hasil observasi dan arsip serta dokumen berupa profil TBM Kolong dan
biodata partisipan. Partisipan yang menjadi narasumber adalah pengurus dan
pengunjung. Observasi dilakukan di TBM Kolong Ciputat selama 1 bulan.
Dalam bab ini pembaca dapat mengetahui bagaimana meningkatkan
minat kunjungan masyarakat ke TBM Kolong Ciputat.
B. Gambaran Umum TBM Kolong
1. Deskripsi Lokasi
Bagian ini menjelaskan tentang profil TBM Kolong, visi dan misi,
data absensi pengunjung dan data relawan, serta keadaan sarana dan
prasarana
a) Profil TBM Kolong
TBM Kolong didirikan pada 4 Juni 2016. TBM Kolong berlokasi
di Jl. Dewi Sartika, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat
Tangerang Selatan, Banten (Depan Plaza Ciputat). Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) Kolong yang termasuk ke dalam perpustakaan
umum berusaha untuk terus memainkan peran penting dalam
kehidupan bermasyarakat khususnya di dunia pendidikan.
47
Beberapa pengurus di TBM Kolong yaitu diantaranya terdapat
beberapa mahasiswa FISIP UIN Jakarta dan Komunitas OI (sebutan
fans Iwan Fals) Tangsel.128
Rata-rata pengurus TBM Kolong tersebut
mempunyai pengalaman mengajar lebih dari 3 tahun. Jumlah
pengurus TBM Kolong sebanyak 23 orang.
b) Profil Masyarakat Kolong
Masyarakat Kolong adalah masyarakat yang berada di sekitar
kolong flyover ciputat, dalam hal ini masyarakatnya mempunyai
berbagai macam profesi seperti pedagang, pengamen, supir angkot,
dan mahasiswa yang siap menjadi relawan mengajar di TBM Kolong.
Di kolong Ciputat memberntuk sebuah taman bacaan masyarakat yang
di didirikan oleh komunitas dari FISIP Mengajar dan komunitas
Orang Indonesia Tangerang Selatan tujuannya untuk interaksi dan
pemberdayaan masyarakat sekitar.
2. Visi dan Misi TBM Kolong
a) Visi
Menjadikan tempat edukatif dan kreatif ramah anak berbasis literasi
Mandiri, bermanfaat dan bersinergi
b) Misi
Melaksanakan kegiatan edukatif di dalam dan luar TBM Kolong
Mengembangkan kreatifitas anak
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara edukatif sehingga
masyarakat dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
yang dimiliki
Menjadi fasilitas pendidikan kepada anak-anak dalam bidang
pengenalan dan pengembangan budaya sosial serta keagamaan
c) Tujuan
128
Data monografi TBM Kolong
48
Tujuan Taman Baca Masyarakat (TBM) Kolong Flyover Ciputat antara
lain sebagai berikut:
Menjadikan Taman Baca Masyarakat (TBM) sebagai sarana
penunjang utama bagi keberadaan Taman Baca Masyarakat (TBM)
di Ciputat.
Mendorong dan meningkatkan minat baca masyarakat.
Menfasilitasi kebutuhan masyarakat umum dalam mendapatkan
informasi dan pengetahuan yang murah dan mudah.
Menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
belajar.
Warga masyarakat mempunyai hak dan kesempatan yang sama
dalam mendapatkan pendidikan.
3. Data Pengurus dan Pengunjung TBM Kolong
Pengurus TBM Kolong berjumlah 23 orang, terdiri dari ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara, tata kelola buku, hubungan masyarakat,
dokumentasi, media, perlengkapan, acara dan program dan acara harian.
Pengurus yang sudah mengabdi di TBM Kolong lebih dari 3 tahun
berjumlah dua orang, sedangkan yang lainnya mengabdi kurang dari 3
tahun.
49
Tabel 4.1
Jumlah Pengunjung pada bulan Mei129
No. Tanggal Jumlah Pengunjung
1. 6 Mei 2019 65 orang
2. 15 Mei 2019 66 orang
3. 23 Mei 2019 67 orang
4. 29 Mei 2019 70 orang
Rata – rata 67 orang
Pada Tabel 4.1 ini menunjukkan jumlah pengunjung berdasarkan
dokumentasi dari TBM Kolong. Pada minggu pertama bulan mei jumlah
pengunjung TBM Kolong berjumlah 65 orang, pada minggu kedua
bertambah 1 orang menjadi 66 orang, lalu pada minggu ketiga bertambah 1
orang menjadi 67 orang, pada minggu keempat menjadi 70 orang. Hal ini
sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan kegiatan-kegiatan TBM kolong
129
Dokumentasi TBM Kolong
62
64
66
68
70
72
06
-Me
i-1
9
08
-Me
i-1
9
10
-Me
i-1
9
12
-Me
i-1
9
14
-Me
i-1
9
16
-Me
i-1
9
18
-Me
i-1
9
20
-Me
i-1
9
22
-Me
i-1
9
24
-Me
i-1
9
26
-Me
i-1
9
28
-Me
i-1
9
Jumlah Pengunjung
Jumlah Pengunjung
50
4. Struktur Organisasi Taman Bacaan Masyarakat Kolong130
130
Dokumentasi TBM Kolong
KETUA
Seiken Romadhon
SEKRETARIS
Annisa
BENDAHARA
Audy
TATA KELOLA BUKU
Ica, Hilda, Tiffany
Media
Nia, Raden
WAKIL KETUA
Devina Febriyanti
HUMAS
Ninda
DOKUMENTASI
Ria
ACARA
Ela, Nusa, Aisyah, Humaira,
Niken, Ikke, Widya
PERLENGKAPAN
Zakiyah
51
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
TBM Kolong memiliki sarana dan prasarana yang memadai dalam hal
ini memiliki taman bermain, ruang baca, perpustakaan, ruang
kepengurusan, ruang istirahat, lapangan olahraga, dan toilet. Taman
bermain di TBM Kolong terdapat beberapa macam jenis permainan untuk
anak–anak dibawah umur. Lapangan olahraga hanya dapat digunakan
untuk bermain futsal dan senam tidak dapat digunakan untuk olahraga
jenis lainnya. Ruang baca di TBM Kolong dapat menampung semua
pengunjung yang ingin belajar maupun bermain. Buku yang terdapat di
perpustakaan TBM Kolong sudah lengkap sesuai dengan kategori umur
setiap pengunjungnya. Ruang kepengurusan hanya digunakan untuk
keperluan rapat dan istirahat pengurus TBM Kolong. Toilet yang terdapat
di TBM Kolong hanya berjumlah 1 dengan kondisi yang kurang terawat.
Tabel 4.2
Sarana dan Prasarana di TBM Kolong
No. Sarana dan Prsarana Jenis Fasilitas
1. Sarana Bermain 1. Perosotan
2. Tangga Pintar
3. Rumput Sintetis
2. Sarana Belajar 1. Perpustakaan
2. Ruang Baca
3. Sarana Transportasi 1. Angkutan Umum
4. Sarana Olahraga 1. Futsal
2. Senam
52
C. Informasi Partisipan
Dalam penelitian ini partisipan sebanyak 10 orang yang terdiri dari
pengurus dan pengunjung. Informasi partisipan penelitian dijabarkan pada
bab ini agar pembaca dan penguji dapat memahami situasi dan hasil
penelitian.
Pada penelitian kualitatif hasil dari kesimpulan tidak bisa disamakan dari
penelitian manapun. Oleh karena itu, siapa yang diwawancarai dan kapan
diwawancarai itu sangat penting karena kesimpulan dari penelitian ini akan
berbeda dari setiap orang yang diwawancarai walaupun dilakukan dengan
waktu yang berbeda dan mewawancarai orang yang berbeda.
Partisipan SR berjenis kelamin laki-laki beliau adalah Ketua TBM
Kolong yang berusia 25 tahun. Beliau berstatus belum menikah, partisipan
SR menjadi ketua TBM Kolong dari awal berdirinya TBM Kolong tersebut.
Partisipan DF berjenis kelamin perempuan beliau adalah Wakil Ketua
TBM Kolong, partisipan DF berusia 24 tahun, bertempat tinggal di Depok.
Beliau berstatus belum menikah, partisipan DF menjadi pengurus sudah
selama 3 tahun dan menjabat sebagai wakil ketua TBM Kolong.
Partisipan U berjenis kelamin perempuan beliau adalah pengunjung TBM
Kolong yang berusia 38 tahun, bertempat tinggal di Pamulang. Beliau
berstatus sudah menikah dan memiliki 2 orang anak, partisipan U menjadi
pengunjung TBM Kolong sejak tahun 2017.
Partisipan N berjenis kelamin perempuan beliau adalah pengunjung TBM
Kolong yang berusia 37 tahun, bertempat tinggal di Kedaung, Ciputat. Beliau
berstatus sudah menikah dan memiliki 3 orang anak, partisipan N menjadi
pengunjung TBM Kolong sejak tahun 2018.
Partisipan Y berjenis kelamin perempuan beliau adalah pengunjung TBM
Kolong yang berusia 31 tahun, bertempat tinggal di Legoso, Ciputat. Beliau
berstatus sudah menikah dan memiliki 2 orang anak, partisipan Y menjadi
pengunjung TBM Kolong sejak tahun 2018.
Partisipan S berjenis kelamin perempuan beliau adalah pengunjung TBM
Kolong yang berusia 29 tahun, bertempat tinggal di Cipayung, Ciputat. Beliau
53
berstatus sudah menikah dan memiliki 1 orang anak, partisipan Y menjadi
pengunjung TBM Kolong sejak tahun 2017.
Partisipan MI berjenis kelamin laki-laki beliau adalah pengunjung TBM
Kolong yang berusia 20 tahun, bertempat tinggal di Parung, Bogor. Beliau
berstatus belum menikah, partisipan MI menjadi pengunjung TBM Kolong
sejak tahun 2018.
Partisipan MT berjenis kelamin perempuan beliau adalah pengunjung
TBM Kolong yang berusia 29 tahun, bertempat tinggal di Parung, Bogor.
Beliau berstatus belum menikah, partisipan MT menjadi pengunjung TBM
Kolong sejak tahun 2018.
Partisipan K berjenis kelamin laki-laki beliau adalah pengunjung TBM
Kolong yang berusia 21 tahun, bertempat tinggal di Legoso, Ciputat. Beliau
berstatus belum menikah, partisipan K menjadi pengunjung TBM Kolong
sejak tahun 2018.
Partisipan D berjenis kelamin perempuan beliau adalah pengunjung TBM
Kolong yang berusia 20 tahun, bertempat tinggal di Semanggi, Ciputat.
Beliau berstatus belum menikah, partisipan D menjadi pengunjung TBM
Kolong sejak tahun 2018.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil
penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu
mendeskripsikan bagaimana meningkatkan minat kunjungan masyarakat ke
taman bacaan masyarakat kolong di bawah flyover Ciputat daerah kota
Tangerang Selatan.
Kemudian peneliti akan memaparkan jawaban partisipan pada saat
diwawancarai, catatan hasil pengamatan serta dokumentasi yang didapat dari
observasi dan mendisikusikan data tersebut dengan teori dan kajian pustaka
yang menjelaskan tentang bagaimana meningkatkan minat kunjungan
masyarakat ke taman bacaan masyarakat kolong. Pada wawancara terdapat 19
54
pertanyaan yang diajukan untuk pengurus TBM Kolong yang terdiri 7
pertanyaan status dan kondisi TBM Kolong, 5 pertanyaan kunjungan TBM
Kolong, dan 7 pertanyaan upaya meningkatkan kunjungan masyarakat. Pada
wawancara selanjutnya terdapat 15 pertanyaan yang diajukan untuk
pengunjung TBM Kolong yang terdiri 5 pertanyaan status dan kondisi TBM
Kolong, 5 pertanyaan kunjungan TBM Kolong, dan 5 pertanyaan upaya
meningkatkan kunjungan masyarakat. Hasil wawancara lalu peneliti buatkan
transkip, kemudian transkip tersebut peneliti olah dengan cara mereduksi data,
menyajikan data, dan menyimpulkan data. Data yang direduksi adalah
informasi yang tidak berhubungan dengan penelitian. Data yang disajikan
dibuat dalam bentuk-bentuk poin, berdasarkan pertanyaan wawancara. Baru
setelah itu peneliti dapat menyimpulkan secara deskriptif dan juga peneliti ini
menjawab pertanyaan penelitian, dan bagaimana data tersebut menjawab
penelitian ini.
Untuk membuat paparan hasil penelitian mudah dibaca dan dimengerti,
maka peneliti membagi pembahasan menjadi 6 bagian, sesuai dengan tema
yang muncul dari data hasil wawancara, yaitu: (1) TBM harus membuat
kondisi lingkungan nyaman agar kunjungan masyarakat meningkat; (2) TBM
harus menata tempatnya agar kunjungan masyarakat meningkat; (3) TBM
harus mensosialisasikan programnya kepada masyarakat sekitar agar
kunjungan masyarakat meningkat; (4) TBM harus meningkatkan sarana dan
prasarana agar kunjungan masyarakat meningkat; (5) TBM harus membuat
kegiatan rutin untuk anak-anak, remaja dan orang tua di lingkungannya agar
kunjungan masyarakat meningkat; (6) TBM harus mengajak masyarakat
berperan aktif dalam setiap kegiatannya agar kunjungan masyarakat
meningkat.
1. TBM harus membuat kondisi lingkungan nyaman agar kunjungan
masyarakat meningkat
TBM memiliki peran penting dalam meningkatkan minat baca
masyarakat maka dari itu perlu adanya kesadaran masyarakat untuk
datang ke TBM Kolong. Mendorong seseorang untuk melakukan
55
kegiatan literasi ataupun membaca itu bukan lah hal yang mudah perlu
adanya upaya ataupun suatu bentuk nyata akan mewujudkan harapan
tersebut yang antara lain dengan adanya suatu layanan publik akan
literasi seperti TBM Kolong. Tolak ukur dan keberhasilan TBM adalah
Tempat TBM yang memadai, nyaman dan kondusif. Di dalam
pelaksanaannya, pengurus TBM Kolong harus membuat kondisi
lingkungan yang nyaman agar meningkatkan kunjungan masyarakat ke
TBM Kolong sehingga masyarakat tertarik.
Informasi tersebut didapatkan oleh peneliti berdasarkan wawancara
yang dilakukan oleh pengurus dan pengunjung sebagaimana yang
dikemukakan oleh DN, K, MT, dan MI sebagai berikut:
Kondisi lingkungan nyaman mempengaruhi minat kunjungan
masyarakat yang ada di TBM Kolong seperti yang diungkapkan oleh DN
sebagai berikut:
“Lingkungan banyak lalu lalang kendaraan berisik tapi anak anak kalo belajar dan
ada kegiatan pun masih kedengeran dan semangat cukup nyaman.” [DN/CW 5]
K juga menambahkan keterangannya dengan mengatakan :
“Sarana dan prasarana kalo menurut saya udah bagus nyaman ada taman bermain
ada rumput sintetis juga kalo baca sambal tiduran sejuk walaupun ada lalu lalang
kendaraan.” [K/CW 3]
Pernyataan lain diungkapkan oleh MT:
“TBM kolong itu sebenernya si sarana yang bermanfaat menurut saya pribadi
karena banyak kayak anak – anak jalan jadi wadah mereka mengembangkan
mengeksplor apa yang bisa disini juga banyak relawan – relawan yang membantu
bakat yang mereka punya lingkungan nyaman bersih dan aman juga bagi
pengunjung.” [MT/CW 9]
MI juga menambahkan keterangan:
“Kalo untuk lingkungannya ya walaupun berisik berisik tapi tetep nyaman
alhamdulillah aman disini, walaupun berisik masih stabil semua aman baik baik aja
disini selama yang lihat.” [MI/CW 10]
Cara TBM dalam meningkatkan minat kunjungan masyarakat harus
membuat kondisi lingkungan di sekitar TBM nyaman Hal ini sesuai
dengan Teori AGIL yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Pada
56
bagian pembahasan ini terbentuknya fungsi A dalam artian Adaptasi
bahwa memberikan ruang yang cukup ke pengunjung sehingga
menstimulus masyarakat supaya berlama-lama di TBM Kolong dan
menimbulkan kebiasaan membaca. Selain itu, Fungsi G dalam artian
Tujuan pemanfaatan TBM Kolong dapat melalui Fasilitas yang ramah
anak seperti taman dan mainan anak dilengkapi dengan rumput sintetis
juga dibangun untuk mendukung kenyamanan dalam berkegiatan. Fungsi
I dalam artian Integrasi, interaksi Orang tua, lingkungan tempat berada
dan melakukan berbagai aktivitas dan dengan siapa dia berteman menjadi
sebuah kombinasi dan dalam suatu rangkaian yang dapat berpengaruh
dalam hal apapun terlebih suatu kebiasaan. Fungsi L dalam artian Latensi
terbentuk tentang Faktor Pembinaan minat baca masyarakat merupakan
langkah awal sekaligus cara yang efektif menuju bangsa berbudaya baca.
Kemudian penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang
dilakukan oleh peneliti yaitu pada gambar ini lingkungan tempat baca
dan belajar. Gambar 4.1
Gambar 4.1. Lingkungan TBM Kolong
Pada hari minggu tanggal 11 Mei 2019, pada jam 14.00 WIB
aktivitas di TBM Kolong sepi pengunjung. Peneliti melihat anak-anak
yang sedang membaca dan duduk di lesehan rumput sintetis. Antusiasme
anak–anak datang ke TBM Kolong karena mempunyai fasilitas ramah
anak sehingga mendukung kenyamanan dalam berkegiatan. [MT/CL 9]
57
Kemudian penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang
dilakukan oleh peneliti. Pada gambar ini anak–anak sedang membaca
buku di lingkungan TBM Kolong. Gambar 4.2
Gambar 4.2. Partisipan MT menemani anak–anak yang sedang
membaca di lingkungan TBM Kolong
Faktor pendidikan dan ketersediaan bacaan, faktor arus hiburan dan
perkembangan teknologi yang terus berkembang saat ini pun bukan
menjadi hambatan dalam pengembangan minat baca anak di lingkungan
TBM Kolong. Saat ini, kemajuan teknologi dapat mempengaruhi minat
baca pada sebagian besar masyarakat perkotaan. Beda halnya dengan
sebagian besar anak-anak yang berada lingkungan TBM, mereka lebih
senang mendatangi TBM dengan alasan mengikuti bimbingan belajar
atau hanya sekedar membaca buku, komik dan buku cerita bergambar.
Kondisi lingkungan yang nyaman dan ramah bagi semua kalangan
dengan adanya rumput sintetis harus menjadi solusi untuk meningkatkan
kunjungan masyarakat. Hal ini berdasarkan hasil pemaparan dari
informan dan pengamatan langsung peneliti saat melakukan observasi
langsung kelapangan, serta menanyakan langsung kepada anak-anak
yang sedang membaca sambil menceritakan kembali buku yang
dibacanya kepada salah satu kawannya.
58
Ada beberapa hal yang mendorong penumbuhan minat baca, yaitu
rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan
informasi. Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti
tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas, dan beragam.131
Keadaan lingkungan sosial yang lebih kondusif, maksudnya adanya iklim
yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca, rasa
haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual dan berprinsip
hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.132
2. TBM harus menata tempatnya agar kunjungan masyarakat
meningkat
TBM dapat dinyatakan sebagai perpustakaan yang sangat dekat
dengan masyarakat karena sasaran utamanya adalah warga masyarakat
bahkan sering tumbuh langsung dari masyarakat, terutama di daerah yang
sulit dijangkau oleh perpustakaan umum (perpustakaan kota maupun
daerah). Penataan tempat menjadi sangat penting dalam mengembangkan
TBM Kolong agar lebih tertata rapi ruangan untuk pengunjung yang
datang karena pada hakikatnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan
perpustakaan sehingga bisa meningkatkan kunjungan masyarakat.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh U sebagai berikut:
“Apa ya sebenernya kalo situasinya seperti ini kalo untuk meningkatkan ya ga
perlu banget karena terbuka umum bebas gratis jadi kita terima terima aja jadi
upayanya yang penting kakak - kakaknya cara mengajarnya udah baik merangkul
anak–anak baik jadi gaada yang perlu diprotes lah relawan – relawannya juga
mengajarnya antusias tanpa pamrih alhamdulillah anak saya kesini diajarin disini
tanpa harus membayar yang mahal dan tempatnya lebih ditata lagi masih banyak
ruangan yg cukup buat sarana belajar juga jadi lebih luas.” [U/CW 2]
Pernyataan di atas ditambahkan oleh N yaitu:
“Dikompakin lagi pengurusnya terus fasilitas nya juga udah cukup kalo menurut
sya lebih di kreasi kan lagi tempatnya di rangkul masyarakatnya saya mah senang
ada kegiatan disini.” [N/CW 6]
131
Soetarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 29. 132
Ibid,h. 29.
59
Contoh pernyataan pengunjung lainnya terkait penataan tempat
TBM Kolong sebagai berikut:
“Kalo untuk ditingkatkan taman seperti taman bunga udah pada layu bunganya
harus ada hiasan-hiasan yang lebih kekanak-kanakan.” [MI/CW 10]
Pernyataan di atas ditambahkan oleh :
“Dulu tempatnya pasir sekarang ditata ada bantuan dari pemerintah pake rumput
sintetis jadi pengunjung bisa istirahat juga.” [S/CW 4]
Pernyataan serupa diungkapkan oleh N sebagai berikut:
“Kalo menurut saya si pager aja takut anak-anak ga nyelonong keluar, kalo ini si
udah cukup kalo kebersihan dari diri kita sendiri kalo sampah mah.” [N/CW 6]
Pengunjung MI menambahkan keterangannya dengan mengatakan:
“Mungkin kamar mandinya ya ada si tapi kurang terawat sama lebih dihiasi lagi
keanak–anakannya.” [MI/CW 10]
Setelah melihat TBM Kolong banyak ruang kosong yang masih
belum terpakai penggunaannya. Penataan tempatnya sudah rapih seperti
ada plang TBM Kolong, lapangan olahraga, rak buku, ruang terbuka
hijau untuk baca buku atau sekedar istirahat dan berbagai macam taman
bermain sehingga ramah untuk anak. [N/CL 6]
Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan
observasi yang diperoleh peneliti pada saat di TBM Kolong, Pengurus
bercerita tentang penataan tempat TBM Kolong. Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Partisipan N
menanggapi pertanyaan dari peneliti.
60
Penataan tempat TBM Kolong sudah tertata rapi dan ramah anak
bagi semua pengunjung perlu adanya hiasan–hiasan cantik yang menarik,
perluasan ruangan, pengelolaan yang baik serta tempat bermain sehingga
bisa meningkatkan kunjungan masyarakat meningkat hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan Talcott Parsons bahwa penataan tempat
TBM adalah perwujudan adaptasi lingkungan dengan masyarakat sekitar.
Kemudian penjelasan diatas dikuatkan dengan dokumentasi dan
catatan observasi yang diperoleh peneliti yaitu pada saat anak peneliti
berkunjung ke TBM Kolong. Pada gambar ini anak–anak sedang asik
bermain di dekat perosotan. Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Anak-anak sedang bermain di TBM Kolong
Mengenai keadaan gedung TBM, yang harus diperhatikan adalah
letak, jumlah ruangan dan tata ruangnya. Letak TBM diharapkan strategis
sehingga mudah diakses oleh masyarakat yang menjadi sasaran. Fasilitas
TBM merupakan hal yang penting, selain buku-buku dan bahan pustaka
yang menjadi penunjang bagi masyarakat, yaitu perlengkapan atau
fasilitas yang meliputi rak buku, rak surat kabar, rak majalah, meja
sirkulasi, lemari/kabinet katalog, papan display, papan pengumuman,
meja baca dan perlengkapan lainnya yang digunakan secara tidak
langsung. Selain kelengkapan fasilitas TBM tersebut, yang perlu
diperhatikan adalah penataan ruangan TBM sehingga memberikan
61
kelancaran bagi pengelola dalam menyelenggarakan TBM, juga
pengunjung pada umumnya.133
3. TBM harus mensosialisasikan programnya kepada masyarakat
sekitar agar kunjungan masyarakat meningkat.
Dalam mendukung minat baca masyarakat, langkah kedepannya bisa
terus mempertahankan dan memberikan dorongan atau stimulus dalam
menumbuhkan dan meningkatkan minat baca anak-anak. Tidak hanya
anak-anak tetapi juga untuk remaja, dewasa dan orang tua juga perlu
disosialisasikan upaya pembinaan minat baca melalui program-program
menarik yang diadakan di TBM Kolong. Baik program yang tidak
berkaitan langsung dengan buku maupun yang berkaitan langsung
dengan buku seperti yang telah di sampaikan sebelumnya. Oleh karena
itu, TBM Kolong memberikan program yang menarik dan harus
mensosialisasikannya kepada masyarakat sekitar agar kunjungan
masyarakat meningkat. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Abraham Maslow tentang kebutuhan aktualisasi diri. Pengelola
mensosialisasikan programnya kepada masyarakat agar masyarakat
mempunyai informasi dan mengetahui pemanfaatan TBM Kolong.
Informasi tersebut didapatkan peneliti berdasarkan wawancara yang
dilakukan dengan pengunjung sebagaimana yang dikemukakan oleh MT
sebagai berikut:
“Lebih banyak masyarakat lebih mengetahui apa si maunya diajak kerjasama
dirangkul mereka juga jadi peduli sama TBM Kolong.” [MT/CW 4]
Pernyataan serupa diungkapkan oleh KL:
“Sosialisasi ke masyarakat lagi ya kalo menurut saya lewat sosmed atau brosur
brosur gitu dan juga ngerangkul lagi masyarakatnya agar lebih percaya TBM ini
ada kegiatan positif.” [KL/CW 7]
Pernyataan lainnya diungkapkan oleh MI:
133
Ludfia, Upaya Pembinaan Minat Baca di Taman Bacaan Masyarakat: Studi Kasus TBM
Sanggar Baca Jendela Dunia dan TBM Jendela Ilmu, (Ciputat: UIN Jakarta, 2017), hal. 20
62
“Kalo untuk itu belajar sambil bermain yang lebih mengajak mereka datang kesini
selain itu ada kegiatan mewarnai segala macem dan ada doorprize setiap
minggunya itu pasti menarik untuk mereka.” [MI/CW 10]
Pernyataan lainnya ditambahkan oleh DN yaitu:
“Dengan kegiatan-kegiatan lagi sebenernya TBM Kolong udah bagus
memperkenalkan dengan bentuk kegiatan saya juga ikut mempromosikan TBM
Kolong ke temen temen saya.” [DN/CW 5]
Pengurus SR mengungkapkan:
“Kita bikin teras baca itu Teras Baca UFO juga bentuk implementasi memberikan
pemahaman kepada warga Tangerang Selatan akhirnya terbentuk Teras Baca UFO.
Kedepannya kita menghadirkan TBM lainnya disupport penuh oleh TBM Kolong.”
[SR/CW 8]
Kemudian DF mengungkapkan juga:
“Kalo kami ke masyarakat kan semuanya ga pakai sosmed tapi kami yang utama
adalah sosmed kami punya Instagram yang bernama @tbmkolong paling kami
gencar untuk hal promosi tetapi untuk masyarakat sendiri dalam bentuk kegiatan -
kegiatan promosi datang dari bentuk mulut ke mulut ibu – ibu biasanya kan ibu –
ibu kalo ngomong oh disitu bagus dari mulut ke mulut si paling banyak ibu satu
memberikan info ke ibu ibu yang lain sekarang anaknya ke TBM Kolong dalam
bentuk promosi” [DF/CW 1]
Pada hari rabu tanggal 14 Mei 2019, peneliti melakukan pengecekan
di media sosial instagram @tbmkolong sekaligus melakukan wawancara
kepada pengurus TBM Kolong perihal mensosialisasikan program-
programnya melalui sosial media. [DF/CL 1]
Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan
lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan wawancara
di TBM Kolong dan akun instagram @tbmkolong. Gambar 4.5.
63
Gambar 4.5. Partisipan DF menjelaskan sosialisasi program lewat
media sosial instagram
Gambar 4.6. Akun instagram @tbmkolong
64
Pada perayaan ulang tahun TBM Kolong yang ke-3, TBM Kolong
bekerjasama dengan MRI Tangerang Selatan dan ACT melakukan
sosialisasi program edukasi dan pelayanan kesehatan reguler kepada
masyarakat sekitar dan pengunjung yang hadir. Dalam hal ini masyarakat
bisa melakukan pengecekan kesehatan gratis difasilitasi ambulan, dokter
yang siap siaga dan obat–obatan. [U/CL 2]
Penjelasan di atas juga dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan
lapangan yang dilakukan oleh peneliti yaitu relawan dari MRI Tangerang
Selatan dan ACT sedang memberikan pelayanan kesehatan kepada
pengunjung yang hadir ke TBM Kolong Gambar 4.7.
Gambar 4.7. Partisipan U Sedang menunggu resep obat dari relawan
MRI Tangerang Selatan dan ACT
Melakukan sosialisasi TBM dan memberi kesadaran arti pentingnya
kepada masyarakat, TBM sebagaimana perpustakaan, memberikan
layanan di bidang bahan bacaan kepada masyarakat, dengan jumlah
bahan bacaan yang terbatas baik jumlah maupun jenisnya perlu
dioptimalkan pemanfaatnya dengan cara mengenalkan TBM kepada
masyarakat melalui sosialisasi keberadaan TBM, dan sekaligus memberi
kesadaran terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan
membaca.134
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
134
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Taman
Bacaan Masyarakat Bantuan Perluasan dan Penguatan Taman Bacaan Masyarakat
(TBM).(Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, 2012.), h.11
65
Abraham Maslow tentang Kebutuhan Aktualisasi Diri. Selain itu,
sosialisasi juga merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh pengelola
TBM untuk memperkenalkan sesuatu yang berkaitan dengan manfaat dan
cara mempergunakan TBM, tujuan dari sosialisasi ini adalah supaya
masyarakat mengetahui segala sesuatu mengenai TBM dan dapat
menarik minat masyarakat agar mau berkunjung ke TBM dan mau
memanfaatkan fasilitas yang disediakan di TBM dengan harapan dapat
meningkatkan minat baca masyarakat.135
4. TBM harus meningkatkan sarana dan prasarana agar kunjungan
masyarakat meningkat
Sarana dan prasarana adalah penunjang bagi kelancaran pelayanan
TBM, dengan demikian secara bertahap sarana dan prasarana TBM
Kolong perlu diperhatikan pengadaannya. Jenis sarana yang perlu
diperhatikan adalah buku-buku bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat,
rak buku, ruang belajar yang nyaman dengan memakai rumput sintetis,
kursi baca, lemari, papan informasi, dll. TBM Kolong mempunyai sarana
bermain untuk anak-anak, sarana belajar, dan sarana olahraga bagi
pengunjung yang datang sehingga sudah memadai. Dalam
pelaksanaannya, TBM Kolong juga harus meningkatkan sarana dan
prasarana agar kunjungan masyarakat meningkat.
Pernyataan di atas ditambahkan oleh DF:
“Ya memang kalo menyediakan buku aja memang kami rasakan setahun itu tidak
terlalu banyak peminatnya tapi ketika ruang membacanya juga asik fasilitas
rumput sintetis ini terus yang minatnya juga banyak permainan anak anaknya juga
engga harus baca buku duduk karena banyak metode metodenya untuk
meningkatkan minat baca kan bisa lewat dongeng bisa lewat saling bercerita antar
teman.” [DF/CW 1]
Pernyataan ditambahkan kembali oleh U:
135
Wika Unun Safitri, Upaya Pengelola Taman Bacaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Minat
Baca Masyarakat (Studi Deskriptif Pada Anggota Taman Bacaan Masyarakat di SKB Kersana
Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes). (Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia, Oktober 2013), h. 27.
66
“Ya kalo untuk buku disini alhamdulillah udah banyak donatur donatur yang
berdonasi memberikan buku jadi engga monoton buku – buku nya banyak pilihan
kadang kita sembari nunggu anak kegiatan di hari selasa kamis sabtu minggu
sambil baca buku.” [U/CW 2]
Hal ini diungkapkan juga oleh N:
“Kalo buku si lumayan lengkap, kalo saya paling suka baca majalah- majalah
novel gitu paling anak–anak baca buku bobo paling yang ditambah buku
pelajarannya aja kali.” [N/CW 6]
Hal ini juga ditambahkan oleh Y:
“Buku disini alhamdulillah lumayan banyak bacaan nya dari mulai anak–anak
sampai dewasa pun ada karena ada donatur yang memberikan buku layanan nya
puas kakak kakanya semnagat jadi kita pun juga ikut.” [Y/CW 7]
Hal serupa diungkapkan oleh MI:
“Kalo sarana alhamdulillah ya ada lapangan ada perpustakaan ada taman bermain
itu si udah cukup.” [MI/CW 10]
MT juga menambahkan keterangannya dengan mengatakan:
“Sarananya udah cukup memadai seperti alat tulis untuk belajar aja udah ada udah
ada pengurus tbm juga.” [MT/CW 9]
Setelah selesai bermain, anak-anak dan orang tua memanfaatkan
sarana TBM kolong untuk beristirahat di ruang belajar sambil mengobrol
dengan pengunjung yang lain dan menjaga anak-anak yang sedang
membaca buku dari rak buku TBM Kolong [MT/CL 9]
Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan
lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada saat beristirahat di TBM
Kolong, Pengunjung sedang beristirahat di ruang belajar. Gambar 4.8.
67
Gambar 4.8. Partisipan MT sedang beristirahat di ruang belajar
TBM Kolong
Pada saat istirahat, pengunjung menjaga anaknya memanfaatkan
sarana bermain perosotan yang disediakan TBM Kolong. Anak–anak
antusias bermain dengan sarana yang cukup memadai. [S/CL 4]
Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan
lapangan lainnya yaitu saat beristirahat di TBM Kolong, pengunjung
menjaga anaknya bermain perosotan. Gambar 4.9.
Gambar 4.9. Partisipan S menjaga anak-anaknya bermain perosotan
Memaksimalkan ruang serta sarana prasarana merupakan upaya
untuk memperkuat dan meningkatkan mutu Taman Bacaan Masyarakat
agar dapat meningkatkan minat baca masyarakat dan memperbanyak
berbagai kegiatan literasi agar dapat berfungsi baik bagi masyarakat.136
Hal ini sesuai dengan teori AGIL yaitu tujuan TBM memiliki fungsi
sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat, sarana hiburan dan
pemanfaatan waktu secara efektif dengan memanfaatkan bahan-bahan
bacaan dan sumber informasi lain, sehingga warga masyarakat dapat
136
Gol A Gong, Agus M. Gempa Literasi Dari Kampung Untuk Nusantara. (Jakarta :
kpg, 2011), hal. 72
68
memperoleh pengetahuan dan informasi baru guna meningkatkan
pengetahuan mereka, sarana informasi berupa buku dan bahan bacaan
lainnya yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat
setempat.137
5. TBM harus membuat kegiatan rutin untuk anak-anak, remaja dan
orang tua di lingkungannya agar kunjungan masyarakat meningkat
Keberadaan TBM di tengah masyarakat sekitar adalah sebagai
meningkatkan minat baca dan lebih dari itu TBM juga berfungsi sebagai
salah satu upaya dalam melakukan kegiatan pendidikan masyarakat
dengan berbagai macam program dan pelayanan di dalamnya sehingga
memotivasi masyarakat akan pentingnya literasi. Dalam pelaksanaannya,
pengurus TBM harus membuat kegiatan rutin untuk anak-anak, remaja,
dan orang tua di lingkungannya agar kunjungan masyarakat.
“Kegiatan yang kami unggulkan adalah dongeng karena kami lihat bahwa
mengajak membaca itu tidak hanya sekedar memberikan buku lalu mengajak
mereka membaca ada hal–hal lain seperti mendongeng ini adalah cara yang paling
ampuh menurut kami dalam mengenalkan bacaan kepada anak – anak kami
memerankan dua orang tokoh atau lebih bayangkan ada rasa yang ingin tahu
sehingga kami membentuk tim dongeng namanya dongengnya UFO, UFO
singkatan dari under flyover tim dongeng ini juga ke TBM–TBM lain itu gratis
dan juga wujud silaturahim ke TBM lainnya.” [SR/CW 8]
Kemudian ditambahkan oleh DF sebagai berikut:
“Selain layanan bacaan plusnya dari taman baca itu berbeda dari perpustakaan
kami ada yang namanya pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat
itu apa kita ada kegiatan ekonomi kreatifnya untuk ibu ibu kita membuat kerajinan
tangan membuat ecogreen untuk ibu ibunya, kalo untuk anak anaknya kita ada
kelas kreasi setiap hari minggu lalu setiap selasa, kamis, sabtu kita ada kegiatan
bimbel.” [DF/CW 1]
Pernyataan serupa diungkapkan oleh U:
“Kegiatannya cukup bagus dan menarik karena ya bervariasi tidak monoton senin
selasa kamis sabtu minggu bimbingan belajarnya macem ya kadang membaca
kadang anak – anak tingkat SD ada pr - pr gitu mereka bisa bawa kesini diminta
ajarin sama kakak – kakaknya semua mata pelajaran bahkan kalo hari kamis juga
137
Sayyid Abu Bakar, Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca Masyarakat di Taman
Baca Masyarakat (Studi Kasus di Taman Baca Masyarakat Cinta Baca, Kelurahan Lempuing,
Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu). (Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Bengkulu, Indonesia, 2014), hal. 5
69
kegiatannya itu kerohanian belajar ngaji sholatnya pokoknya positif banget deh.”
[U/CW 2]
DF juga mengungkapkan sebagai berikut:
“Minat masyarakat alhamdulillah banyak yang akhirnya minat bacanya tuh ada
dari awalnya mau baca apa nih sekarang buku yang disediakan kami cocokkan
dengan masyarakat contohnya ibu–ibu kami ada parenting ibu-ibu pun sambil
menunggu anaknya sambal membaca untuk anak anak pun kami sediakan buku-
buku yang memang menarik untuk dibaca kualitas buku pun kami perhatikan.”
[DF/CW 1]
Pernyataan di atas dipertegas oleh Y:
“kegiatannya senin selasa kamis sabtu minggu bimbingan belajarnya kayak ada
kegiatan mendongeng terus mewarnai banyak deh suka macem macem jadi bagus
buat anak – anak remaja dan dewasa.” [Y/CW 7]
Selain itu, N juga mengungkapkan:
“Kalo selasa kamis sabtu ada bimbingan belajar untuk anak – anak kalo hari
minggu ada dongeng dari pengelola dan relawan.” [N/CW 6]
Pada kegiatan hari minggu, TBM kolong mengadakan kegiatan rutin
yang dinamakan minggu ceria. Anak-anak, remaja, dan orang tua ikut
serta hadir ke TBM Kolong. Dalam kegiatan tersebut pengurus menyanyi
bersama dengan para pengunjung. [SR/CL 8]
Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan
lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada saat berada di TBM Kolong,
Pengurus menyanyi bersama dengan para pengunjung. Gambar 4.10.
70
Gambar 4.10. Partisipan SR mengajak para pengunjung untuk
menyanyi bersama di kegiatan minggu ceria
Pada hari rabu, TBM Kolong juga membuat kegiatan rutin untuk
anak-anak yaitu bimbingan belajar dan membaca bersama. Anak-anak
diminta membawa PR sekolahnya untuk dikerjakan bersama-sama dan
diajarkan oleh relawan TBM Kolong setelah abis belajar dilakukan
kegiatan membaca bersama. [Y/CL 7]
Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan
lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan membaca
bersama, anak-anak antusias mengikuti kegiatannya. Gambar 4.11.
Gambar 4.11. Partisipan Y mengikuti kegiatan membaca bersama
dengan anak-anak
Pengelolaan Taman Baca Masyarakat sangat berpengaruh terhadap
minat baca masyarakat. Perpustakaan masyarakat tetap ada dan dapat
menyelenggarakan kegiatannya apabila mampu mengatasi berbagai
ancaman yang dihadapi.138
Dalam Fungsi Teori AGIL yaitu tujuan dan
integrasi sudah sesuai dengan Kegiatan TBM yang bisa dilakukan
melalui acara yang tidak ada kaitan secara langsung dengan buku, tetapi
karena dilaksanakan di perpustakaan maka diharapkan anak akan tertarik
melihat-lihat dan akhirnya membaca buku. menyelenggarakan kelas
melukis: pameran lukisan dan lomba melukis, menyelenggarakan kelas
138
Murti Bunanta. Buku, Mendongeng dan Minat Membaca. (Jakarta: Kelompok Pecinta Bacaan
Anak, 2008), h. 121
71
seni: musik, tari, drama, dan nyanyi, menyelenggarakan kelas pekerjaan
tangan: membuat berbagai prakarya, mengadakan kelas permainan, catur,
kuis, congklak, dan lain-lain, serta pemutaran film/video untuk anak dan
remaja.139
6. TBM harus mengajak masyarakat berperan aktif dalam setiap
kegiatannya agar kunjungan masyarakat meningkat
Sangat penting memberikan semangat pada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam kegiatan di TBM Kolong. Kesadaran akan hadirnya
TBM Kolong agar bisa saling bekerja sama antara pengurus dan
masyarakat untuk antusias memberikan pembaruan terhadap TBM
Kolong yang lebih bermanfaat. Dalam pelaksanaannya, pengurus TBM
harus membuat mengajak masyarakat iku berperan aktif dalam
kegiatannya agar kunjungan masyarakat meningkat.
“Ini yang kami ingin tonjolkan dengan melibatkan banyak elemen masyarakat baik
komunitas disini ada OI Tangsel, Pramuka UIN Jakarta, Komunitas UIN Mengajar
itu kami libatkan dengan kegiatan ini sehingga memiliki tanggung jawab untuk itu
lalu elemen yang kedua adalah pemerintah kami mencoba mengharumkan nama
Ciputat kota Tangerang selatan dengan hadirnya dalam berbagai media secara
langsung membuat harum nama Ciputat feedbacknya ikut terlibat dalam
pemerintah ini banyak yang dari bantuan pemerintah ini udah ratusan juta fasilitas
ini ini atas dasar pendekatan yang kami buat dengan pemerintah termasuk elemen
ketiga adalah masyarakat lihat ibu–ibu disini mungkin gaada kegiatan yak karena
romadhon tapi di kegiatan lain kami melibatkan mereka seperti hari kartini dengan
membuat kreativitas bikin gelang bikin tas handycraft lainnya ini melibatkan
masyarakat dengan absensi anak–anak meskipun ini sederhana tapi yang diberi
kepercayaan yang bergilir itu mereka merasa gue di libatin nih kedepannya tanpa
kami pun bisa berjalan sendiri nantinya.” [SR/CW 8]
Kemudian ditambahkan oleh DF sebagai berikut:
“Minat relawan biasanya kami mengajak mahasiswa atau masyarakat untuk ikut
dalam kegiatan kegiatan mengajar lewat Instagram kami kasih info agar menarik
relawan yang ingin bergabung.” [DF/CW 1]
Pernyataan serupa diungkapkan oleh U:
“Bimbingan belajar untuk anak-anak melatih anak saya belajar membaca juga
karena dari kakak kakaknya juga sangat antusias banget mengajarnya dengan sabar
kalo sama anak anak merangkul jadi pada dekat semua kalo untuk belajar main di
TBM aja si gausah jauh-jauh hehe.” [U/CW 2]
139
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Sagung Seto,
2006), hal. 136-137
72
U juga menambahkan sebagai berikut:
“Sebenernya dalam kegiatan ini ibunya juga antusias juga menanyakan ada
kegiatan kadang-kadang ibu–ibunya menanyakan kak program untuk ibu ibunya
kayak merangkai bunga dari kertas telur atau dari sampah sampah plastik kita
EcoRobic itu kayak bungkus bungkus kopi kita bikin tas kita juga sebenernya
kadang – kadang dari tbm sendiri justru tidak memperbolehkan kita mengeluarkan
biaya kita bersyukur banget udah bagus banget lah pokoknya pokoknya top
markotop deh.” [U/CW 2]
Pernyataan di atas dipertegas oleh N:
“Pengaruh juga si buat anak – anak dan ibu – ibu waktu kemarin itu kita ada lomba
merangkai bunga untuk ibu – ibu itu minggu kemarin ada kegiatan juga untuk ibu-
ibunya jadi banyak deh untuk hari hari penting ada kegiatan juga.” [N/CW 6]
Selain itu, Y juga mengungkapkan:
“Anak saya dapat kegiatan yang positif si menambah ilmu mereka saya juga
kadang membaca buku terkait masakan atau kegiatan handycraft disini kenal juga
sama orang yang dari tempat berbeda.” [YN/CW 7]
Di acara kegiatan ulang tahun TBM Kolong yang ke-3 pada hari
minggu, pengunjung dari anak-anak, remaja, dan orang tua ikut serta
hadir bahkan relawan dari MRI Tangerang Selatan, ACT, dan perwakilan
Pemkot Tangerang Selatan serta komunitas-komunitas TBM se-
Tangerang Selatan. Dalam kegiatan tersebut pengurus dengan seluruh
pengunjung ikut serta meramaikan ulang tahun TBM Kolong yang ke-3
menyanyi bersama dengan para pengunjung. [SR/CL 8]
Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan
lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada saat berada di TBM Kolong,
pengurus dan seluruh pengunjung berdoa bersama dalam kegiatan ulang
tahun TBM Kolong yang ke-3 Gambar 4.12.
73
Gambar 4.12. Berdoa bersama dalam kegiatan ulang tahun TBM
Kolong yang ke -3
Setelah melakukan doa bersama, kemudian kegiatan TBM Kolong
dilanjutkan dengan lomba mewarnai bersama yang sudah disediakan oleh
panitia acara diikuti oleh anak–anak masyarakat sekitar Ciputat
didampingi oleh orang tua. [Y/CL 7]
Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan
lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan lomba
mewarnai bersama, anak-anak antusias mengikuti kegiatannya. Gambar
4.13.
Gambar 4.13. Partisipan DF mendampingi anak–anak pada saat
kegiatan lomba mewarnai bersama
Partisipasi masyarakat yang sangat diperlukan salah satunya adalah
terhadap pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Hal ini
74
sesuai dengan Teori AGIL yang dikemukakan oleh Talcott Parsons
bahwa fungsi TBM hadir untuk memberikan pilihan kepada masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Taman Bacaan Masyarakat
atau TBM adalah salah satu wadah yang bergerak di bidang pendidikan
yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kembali minat baca
masyarakat tanpa membedakan status sosial, ekonomi, budaya, agama,
adat istiadat, tingkat pendidikan dan lain sebagainya.140
Selain itu,
Pemberdayaan masyarakat berarti menyiapkan sumber daya, ilmu
pengetahuan serta keahlian untuk meningkatkan kualitas diri dalam
menentukan masa depan kemudian dapat mengarahkan masyarakat
untuk berpartisipasi dan mempengaruhi kehidupan mereka agar lebih
terarah dan maju.141
140
Amalia Fatwani, Laksmi, Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Koleksi dan Layanan
: Studi Kasus Taman Bacaan Anak Melati, (Jurnal FIB, Universitas Indonesia), hal. 3 141
Gita Rizky Hastari, Kesuksesan Taman Bacaan Masyarakat Rumah Dunia Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Literasi Informasi, (Ciputat: UIN Jakarta, 2015),
hal 46
75
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Minat
Kunjungan Masyarakat ke Taman Bacaan Masyarakat Kolong di Bawah
Flyover Ciputat Daerah Kota Tangerang Selatan” dapat disimpulkan sebagai
berikut, upaya meningkatkan minat kunjungan masyarakat ke TBM Kolong
menggunakan enam metode, yaitu (1) TBM harus membuat kondisi
lingkungan nyaman agar kunjungan masyarakat meningkat. Kondisi
lingkungan yang nyaman bisa mendorong masyarakat melakukan kegiatan
literasi di TBM Kolong. (2) TBM harus menata tempatnya agar kunjungan
masyarakat meningkat. Dalam hal ini tempat harus tertata dan rapi supaya
pengunjung mau berlama-lama di TBM Kolong dan meningkatkan minat
membaca masyarakat. (3) TBM harus mensosialisasikan programnya kepada
masyarakat sekitar agar kunjungan masyarakat meningkat. Sebagai contoh,
sosial media instagram @tbmkolong sangat penting untuk memberikan
informasi kegiatan TBM Kolong kepada masyarakat. (4) TBM harus
meningkatkan sarana dan prasarana agar kunjungan masyarakat meningkat.
Dalam hal ini TBM harus memaksimalkan ruang dan pemanfaatan sarana dan
prasarana yang baik untuk memperkuat dan meningkatkan mutu TBM
Kolong. (5) TBM harus membuat kegiatan rutin untuk anak-anak, remaja dan
orang tua di lingkungannya agar kunjungan masyarakat meningkat. Dalam hal
ini pegelolaan TBM berusaha menyajikan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
inovatif kepada masyarakat dan (6) TBM harus mengajak masyarakat
berperan aktif dalam setiap kegiatannya agar kunjungan masyarakat
meningkat. Dalam hal ini TBM menjalin kerjasama dengan elemen
masyarakat untuk memberikan ide-ide pembaruan terhadap TBM Kolong
yang lebih bermanfaat.
76
B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian mencakup empat hal, yaitu berimplikasi
atas bidang keilmuan, implikasi pada penelitian selanjutnya, implikasi pada
kebijakan yang ada, dan implikasi pada praktek. Implikasi atas bidang
keilmuan berhubungan dengan kontribusi hasil penelitian bagi perkembangan
ilmu pendidikan tentang upaya memaksimalkan manfaat TBM sebagai wadah
berkumpul, belajar, dan berbagi pengetahuan lewat buku dan kebiasaan
membaca. Implikasi pada penelitian selanjutnya, peneliti dapat menggali lebih
dalam lagi upaya pengelola TBM menggunakan media sosial untuk
mensosialisasikan kegiatannya dan mengukur bagaimana pengaruh aktivitas
TBM dalam meningkatkan minat baca dan pengetahuan warga. Sehingga
nantinya penelitian mengenai TBM lebih banyak dan berguna bagi TBM serta
masyarakat.
Implikasi pada kebijakan yang sudah ada bahwa kebijakan pemerintah
Tangerang Selatan sesuai yang tercantum pada rencana pembangunan jangka
menengah daerah (RPJMD) Tangerang Selatan, yaitu tentang pemanfaatan
ruang terbuka untuk anak-anak bermain, bersosialisasi, berolahraga, serta
belajar, salah satunya yang bisa diusulkan untuk diterapkan di tempat lainnya
yaitu menggunakan ruang terbuka tersebut untuk Taman Bacaan Masyarakat.
Namun pemerintah perlu mendukung fasilitas, sarana dan prasarana tempat
kegiatan agar masyarakat tertarik dan mau terlibat dalam kegiatan di TBM.
Sedangkan implikasi pada praktek menunjukan bahwa kegiatan yang
dilakukan TBM Kolong perlu didukung oleh masyarakat sekitar dan
pemerintah sehingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat.
C. Saran
Berdasarkan penelitian mengenai “Upaya Meningkatkan Minat
Kunjungan Masyarakat ke Taman Bacaan Masyarakat Kolong di Bawah
Flyover Ciputat Daerah Kota Tangerang Selatan”, maka saran yang dapat
diberikan sebagai berikut:
77
1. Bagi TBM
TBM perlu memfasilitasi kebutuhan masyarakat umum dalam
mendapatkan informasi dan pengetahuan yang mudah agar
meningkatkan minat kunjungan dan minat baca masyarakat, menjalin
kerjasama baik dengan komunitas-komunitas serta masyarakat sekitar
TBM.
2. Bagi Pemerintah Daerah
Pemerintah diharapkan agar lebih memperhatikan keberadaan
TBM dengan memberikan dukungan fasilitas agar TBM dijadikan
tempat edukatif yang lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan juga
meningkatkan program pelatihan bagi pengurus TBM untuk
meningkatkan kualitas dan sumberdaya bagi pengurus TBM secara
umum.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih
mendalam dengan berbagai literatur dan variasi guna tentang upaya
meningkatkan minat kunjungan masyarakat ke TBM.
78
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara,, Manajemen Sumber Daya Manusia, (PT.
Remaja Rosdakarya : Bandung, 2007)
Ambar Teguh Sulistyani, 2004, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan.
(Yogyakarta : Graha Ilmu)
Bagong Suyanto dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan. (Jakarta: Prenadamedia Group, cetakan-3, 2007)
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Rineka Cipta,
2008)
Bernard Raho. Teori Sosiologi Modern. (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, cet.1,
2007)
Burhanudin Salam, Cara Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi. (Jakarta:
Rineka Cipta, 2004)
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT
RefikaAditama, 2014)
Ella Yulaelawati, ed., Taman Bacaan Masyarakat Kreatif, (Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional, 2010
Elizabeth B Hurlock. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga,1989.
Fathor Rasyid, Metodologi Penelitian Sosial, (Kediri: STAIN Press), 2015
Idris Kamah, Pedoman Pembinaan Minat Baca. (Jakarta: Perpustakaan RI, 2002)
Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial:Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, cet, 8. 2011)
79
Julia. Orientasi Estetik Gaya Piringan Kecapi Indung dalam Kesenian Tembang
Sunda Cianjuran di Jawa Barat. (Sumedang: UPI Sumedang Press, cet.1,
2018)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Petunjuk Teknis Pengajuan,
Penyaluran, dan Pengolahan Bantuan Bacaan Masyarakat Ruang Publik
(Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, 2013)
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi ,(jakarta, rineka cipta,2002) cet.8
Mahmud, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2011)
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006)
Murti Bunanta. Buku, Mendongeng dan Minat Membaca. (Jakarta: Kelompok
Pecinta Bacaan Anak, 2008)
P. Ratu Ille Tokan. Manajemen Penelitian Guru. (Jakarta: PT. Grasindo, 2016)
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. (Yogyakarta: Lkis, 2007),
Perpustakaan Nasional RI. Kajian Pembudayaan Kegemaran Membaca. (Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2011)
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (Jakarta:
2014)
Rahma Sugihartati. Perkembangan Masyarakat Informasi dan Teori Sosial
Kontemporer. (Jakarta: Kencana, cet.1, 2014)
Sandusiyoto dan M. Ali Sodik. Dasar-dasar Metodelogi Penelitian. (Yogyakarta:
Literasi Media Publishing, cetakan-1, 2015)
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003)
80
Soelaman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan non formal, (Bumi Aksara :
Jakarta, 1992)
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1993)
Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif,
(Yogyakarta: 2011), Cet. 1
Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta:
Sagung Seto)
Sutarno NS. Membina Perpustakaan Desa, (Jakarta: Sagung Seto, 2008)
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006)
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III. (Jakarta : Balai
Pustaka, 2005)
SKRIPSI
Amalia Fatwani, Laksmi, Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Koleksi
dan Layanan : Studi Kasus Taman Bacaan Anak Melati, (Jurnal FIB,
Universitas Indonesia)
Anwar, Manajemen Pemberdayaan Perempuan: Perubahan Sosial Melalui
Pembelajaran Vocational Skills pada Keluarga Nelayan. (Bandung:
Alfabeta, 2007)
Gita Rizky Hastari, Kesuksesan Taman Bacaan Masyarakat Rumah Dunia Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Literasi Informasi,
(Ciputat: UIN Jakarta, 2015
81
Imam Gazali Arsyad, Minat Baca Pengunjung Taman Baca Masyarakat (Studi
Pada Kafe Baca BPPAUD & DIKMAS Sulawesi Selatan), (Makassar,
UNM, 2016)
Mita Lutfiyah, Peran Masyarakat Dalam Memajukan Pendidikan Di Madrasah
Ibtidaiyah Selopajang 02 Desa Selopajang Timur Kecamatan Blado
Kabupaten Batang. (Semarang, UNNES Semarang, 2013)
Nadhilla Baity, Hangout Pada Masyarakat Urban Studi Gaya Hidup dan Ersatz
Pada Konsumen Starbucks Coffee Shop di Kota Surabaya, Jurnal Sosial
dan Politik Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Airlangga
Nurhaidah, Dampak Rendahnya Minat Baca di Kalangan Mahasiswa PGSD
Lampeuneurut Banda Aceh serta Cara Meningkatkannya. (Jurnal: PGSD
Universitas Syiah Kuala)
Riri Rizky Maulida, Peran Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Warabal dalam
Mengembangkan Minat Baca Anak Melalui Pendar dan
Dongeng,(Ciputat: UIN Jakarta, 2015)
Tiara Andriani, Peran Pedagang Pasar Dalam Pengelolaan Sampah Di
Lingkungan Pasar Ciputat. (Ciputat, UIN Jakarta)
Yunita Ratnasari. Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Minat Baca
Siswa Kelas V SD Negeri Bojongsari 1 Kabupaten Purbalingga.
Yogyakarta: FIP UNY, 2011.
JURNAL
Aunu Rofiq Djaelani. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif.
(Jurnal: FPTK IKIP Veteran Semarang, Vol: XX, No : 1, Maret 2013)
82
Erna Ikawati. (Upaya Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini,
Logaritma Vol. I, Jurnal: Tarbiyah STAIN Padang Sidempuan, 2013)
Fitri Ramdhani Harahap, Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota di
Indonesia, Jurnal Society, Vol. I, No.1, Juni 2013
Ilham Junaid. Analisis Data Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pariwisata.
(Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016)
Iskandar. (2016). Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow
Terhadap Peningkatan Kinerja Pustakawan. (Jurnal Ilmu Perpustakaan,
Informasi, dan Kearsipan Khizanah Al- Hikmah)
Nurhaidah, Dampak Rendahnya Minat Baca di Kalangan Mahasiswa PGSD
Lampeuneurut Banda Aceh serta Cara Meningkatkannya. (Jurnal: PGSD
Universitas Syiah Kuala)
Robi Panggara. Upacara Rambu Solo di Tana Toraja: Memahami Berbagai
Bentuk Kerukunan di Tengah Situasi Konflik. (Sekolah Tinggi Theologia
Jaffray bekerjasama dengan Kalam Hidup, cet.1, 2015)
Safri Miradj, Sumarno, Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Melalui Proses
Pendidikan Nonformal, Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial si
Kanupaten Halmahera Barat. (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan
Masyarakat, Volume 1 – Nomor 1, Maret 2014)
Internet
Anies Baswedan. Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah.
http://republika.co.id/amp/o4wcwi284 diakses pada tanggal 10 November
2018
Helmi Afandi Abdullah, “Menggapai Asa di Taman Baca Kolong Fly Over
Ciputat”https://kumparan.com/@kumparannews/menggapai-asa-ditaman-
83
baca-kolong-fly-over-ciputat-1533814983435187179 diakses pada
tanggal 29 September 2018
Khotijah Samsul. Strategi Pengembangan Minat dan Kegemaran Baca. Artikel
diakses pada 13 Februari 2019 dari http://e-
dokumen.kemenag.go.id/files/G4pKDLun1338123296.pdf
Toeti Aditama. Makna Membangkitkan Minat Baca.
http://www.bit.lipi.go.id/masyarakatliterasi/index.php/minatbaca?start=16
diakses pada tanggal 12 November 2018
84
LAMPIRAN-LAMPIRAN
85
1. LAMPIRAN SURAT-SURAT
1.1 Surat Bimbingan Skripsi
1.2 Surat Permohonan Izin Penelitian
1.3 Surat Keterangan Izin Penelitian
86
87
88
2. LAMPIRAN INSTRUMEN
2.1 Kisi-kisi wawancara pengelola TBM.
INSTRUMEN PENELITIAN
No Fokus Penelitian Pertanyaan
1. Status dan Kondisi
TBM Kolong
1. Bagaimana awal berdirinya TBM Kolong?
2. Apa maksud dan tujuan didirikannya TBM
Kolong?
3. Siapakah yang mengelola TBM Kolong?
berapa jumlahnya? dan bagaimana struktur
kepengurusannya?
4. Bagaimana kondisi sarana dan prasana di
TBM Kolong?
5. Darimana saja bahan pustaka yang
didapatkan untuk koleksi TBM Kolong?
6. Bagaimana karakteristik dari TBM Kolong
di banding TBM yang lain?
7. Apa saja jenis – jenis kegiatan yang ada di
TBM selain bentuk layanan bacaan?
mengapa kegiatan itu diadakan?
2.
Kunjungan
Masyarakat ke TBM
Kolong
8. Bagaimana perkembangan jumlah
pengunjung di TBM Kolong dalam 2
bulan terakhir?
9. Menurut anda, jelaskan apa saja fasilitas
pendukung yang disediakan TBM Kolong,
sehingga hal tersebut bisa menjadi daya
tarik tersendiri buat pengunjung yang
datang di TBM Kolong?
10. Bagaimana minat masyarakat dengan
adanya TBM Kolong di Ciputat?
11. Bagaimana cara mensosialisasikan
89
kegiatan TBM Kolong ke masyarakat?
12. Bagaimana cara menarik minat relawan
untuk membantu kegiatan di TBM
Kolong?
3. Upaya Meningkatkan
Kunjungan
Masyarakat
13. Bagaimana upaya atau cara untuk
meningkatkan rasa ingin tau masyarakat
terhadap TBM Kolong sehingga peran
TBM dalam meningkatkan minat baca
masyarakat dapat berfungsi dengan baik?
14. Menurut anda, bagaimana upaya atau
cara untuk meningkatkan semangat
masyarakat untuk membaca dan antusias
terhadap TBM Kolong?
15. Bagaimana cara TBM Kolong untuk
meningkatkan perhatian masyarakat
terhadap TBM Kolong?
16. Jelaskan apa saja kegiatan unggulan yang
ada di TBM Kolong untuk meningkatkan
minat kunjungan dan baca masyarakat
sekitar?
17. Bagaimana peran pemerintah dalam
upaya meningkatkan minat kunjungan
masyarakat dengan mendukung kegiatan
yang ada di TBM Kolong?
18. Bagaimana perubahan yang dirasakan
di masyarakat sebelum adanya TBM
Kolong dan sesudah adanya TBM
Kolong?
19. Bagaimana rencana TBM Kolong ke
depannya dalam meningkatkan minat
kunjungan masyarakat?
90
2.2 Kisi – kisi wawancara pengunjung TBM Kolong
INSTRUMEN PENELITIAN
No Fokus Penelitian Pertanyaan
1. Status dan kondisi
TBM Kolong
1. Bagaimana pendapat anda tentang TBM
kolong?
2. Bagaimana sarana dan prasarana yang ada
di TBM kolong? Apakah sudah memadai?
3. Bagaimana pendapat anda dengan kondisi
buku dan layanan bacaan di TBM Kolong?
4. Menurut anda, bagaimana lingkungan di
sekitar TBM Kolong?
5. Menurut anda, jelaskan apa yang membuat
anda merasa tertarik untuk mengunjungi
TBM Kolong?
2. Kunjungan
Masyarakat ke TBM
Kolong
6. Bagaimana kegiatan yang ada di TBM
Kolong?
7. Manfaat apa yang anda dapatkan dari
mengunjungi TBM Kolong?
8. Menurut anda, kegiatan apa yang paling
anda sukai di TBM Kolong? mengapa?
9. Sejauh ini, seberapa seringkah anda
mengunjungi TBM Kolong?
10. Mengenai kedatangan anda di tempat ini,
aktifitas apa yang ada ingin lakukan?
3. Upaya Meningkatkan
Kunjungan
Masyarakat
11. Apa yang harus dilakukan oleh TBM
Kolong untuk meningkatkan kunjungan
masyarakat?
12. Apa yang harus dilakukan oleh TBM
Kolong untuk memotivasi masyarakat
91
terlibat dalam kegiatan-kegiatannya?
13. Apa yang harus dilakukan oleh TBM
Kolong untuk meningkatkan minat baca
masyarakat?
14. Apa yang harus dilakukan oleh TBM
Kolong untuk menjadikan tempatnya
menarik untuk dikunjungi?
15. Apa yang harus dilakukan oleh TBM
Kolong untuk memperkenalkan tempat
dari kegiatannya ke masyarakat luas?
92
2.3 Lembar Observasi
INSTRUMEN PENELITIAN
PEDOMAN OBSERVASI
No Aspek Hal yang diamati Indikator Catatan
Lapangan
1. Kondisi
Taman
Bacaan
Masyarakat
Kolong
Keadaan tempat dan
fasilitas pendukung
Sarana dan prasarana
Kondisi layanan
bacaan
Kondisi ruang
Kondisi buku di TBM
Kolong
Peneliti mengamati
setiap tempat yang ada
di TBM Kolong
dengan ditemani oleh
pengurus TBM kolong
sekaligus menanyakan
kondisi tempat selama
kurang lebih 45-60
menit kemudian
mendata gambaran
umum terkait TBM
Kolong.
2. Kondisi
lingkungan
di sekitar
Taman
Bacaan
Masyarakat
Kolong
Keamanan
Kenyamanan
Kondisi lapangan
Hubungan dengan
masyarakat sekitar
Kegiatan di TBM
Kolong
Peneliti mengamati di
TBM Kolong selama
kurang lebihi 45 – 60
menit. Kemudian
mendata bagaimana
kondisi lingkungan di
sekitar TBM
3. Jumlah
pengunjung
harian
Pengunjung
Tingkat keramaian
Peneliti mengamati 5
kali selama kurang
lebih 1 jam untuk
melihat jumlah
pengunjung dan
mendatanya.
93
3.1 Catatan Wawancara
3.1.1 Catatan Wawancara 1
TRANSKRIP WAWANCARA
Identitas Informan Pengelola TBM Kolong
Nama Partisipan : SR (Pengelola TBM Kolong)
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Februari 1993
Pekerjaan Sekarang : Ketua TBM Kolong
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Pendidikan Terakhir : S1
Tempat : TBM Kolong
Tanggal Wawancara : 14 Mei 2019
Waktu : 16.50
Keterangan:
P : Pewawancara
A : Partisipan
P : Bagaimana awal berdirinya TBM Kolong?
A : jadi hadirnya tbm kolong berawal dari keresahan yang kami rasakan
sebagai mahasiswa yang tergabung di komunitas fisip mengajar perlu diketahui
juga komunitas fisip mengajar yang bergerak di bidang pendidikan dalam
memfasilitasi pendidikan kepada anak – anak yang kurang mampu dalam hal ini
eee para pemulung dari lebak bulus kemidari pengurus organisasi tersebut merasa
94
bahwa kenapa harus mahasiswa fisip yang berada di kota Tangerang selatan tapi
mengabdi di Jakarta selatan perlu digarisbawahi pengabdian itu gaboleh tersekat
oleh batas wilayah gaboleh tersekat oleh itu. Kami juga tidak perlu mempungkiri
bahwa rasa resah bagaimana agar mahasiswa fisip uin Jakarta yang berlokasi di
Tangerang selatan ini bisa berdampak ke warga Tangerang selatan sendiri maka
dari itu kami mencoba membentuk dulu dan mencari tempat pengabdian baru dan
disini kami bertemu dengan komunitas oi tangsel yang sebelum sudah terlebih
dahulu bergerak di bawah flyover ciputat dalam hal penghijauan namun
penghijauan ini masih belum disambut baik oleh masyarakat sekitar artinya belum
melibatkan masyarakat sekitar jadi komunitas ini komunitas ini aja tanpa
melibatkan masyarakat nah agar lebih terjalin antara kami antara temen temen
pemuda dengan masyarakat maka terbentuklah taman bacaan masyarakat kolong
flyover ciputat ini dicetuskan oleh mahasiswa fisip uin syarif hidayatullah Jakarta.
P : Siapakah yang mengelola TBM Kolong? berapa jumlahnya? dan
bagaimana struktur kepengurusannya?
A : jadi eee awalnya kami berempat menginisiasi dari fisip mengajar adanya
tbm kolong ini namun semakin sini semakin berkurang yang tersisa hanya dua
saja saya dan devina tapi dalam kegiatannya kami melebur tidak ada lagi fisip
mengajar dan komunitas oi tangsel menjadi taman bacaan masyarakat kolong.
Ada structural khususnya nah ketuanya masih belum dirubah dari awal saya ketua
wakilnya kak devina kami memiliki 45 volunteer terdaftar nanti ada lagi
pembukaan berikutnya sebagian dari volunteer ini kita libatkan ke dalam
organisasi ke dalam pengurusan dari volunteer ada anisa sebagai sekretaris lalu
audi sebagai bendahara nah yang berbeda struktur organisasi yang kami miliki
dengan organisasi lainnya kami memiliki 5 tata kelola 5 hal ini lah yang kami
temukan dalam pengelolalaan taman baca masyarakat. 5 itu ada tata kelola buku
dimana tata kelola ini di koordinatorin oleh salah satu volunteer nama dika itu
tugasnya sebagai pencatat buku masuk dan buku keluar dari banyak donator yang
memberikan buku dan juga memiliki program untuk mengirim buku keluar ke
taman bacaan nah itu kami lakukan dengan program pemerinntah dengan cara
95
mengirim gratis 10 kg ke seluruh Indonesia itu dinamakan lebaran literasi ya
setiap tanggal 17 tiap bulannya mengirim bukunya ke luar tata kelola ini
dibutuhkan karena esensi adalah buku lalu yang kedua tata kelola sumber daya
manusia dikoordinatori oleh kak nanda dia tugasnya bagaimana bisa memfasilitasi
orang – orang yang mau bergabung ke taman baca kolong makanya kalo ada yang
bergabung kami alur nya lewat Instagram ada form pendaftaran nanti di data ke
nanda jadi kumpul pertama kali sama nanda ada memang yang bertanggung jawab
khusus untuk relawan dan kegiatan – kegiatan apa yang diikuti relawan nantinya
dan bukan relawan juga memberikan yang berikutnya adalah tata kelola kegiatan
mereka mengatur kegiatan ini berjalan dimana mereka mengatur kegiatan ini
berjalan kami ada di setiap hari selasa kamis sabtu minggu nanti siapa aja yang
mengisi kegiatan apa aja harus diatur mereka inilah yang bertanggung jawab
termasuk penanggung jawab kegiatan hari ini sipa lalu yang keempat adalah tata
kelola keuangan ini diluar bendahara dimana mereka harus memaksimalkan uang
dari bendahara jadi kita disini maksimal budget yaitu 50000 ga lebih dari 50000
kadang sesekali tanpa mengeluarkan budget dimana tim keuangan ini bisa
memaksimalkan engga hanya itu mereka harus bisa memfasilitasi uang dari luar
masuk tata kelola uang ini gimana bisa mendapatkan uang lalu yang terakhir tata
kelola peralatan asset kita saat ini banyak jadi ada lapangan ada meja buku kursi
rumput sitentis dalam kegiatan ada fasilitas ini di kelola sama peralatan
P : Bagaimana karakteristik dari TBM Kolong di banding TBM yang lain?
A : jadi memang udah tau kan tbm juara 1 nasional tingkat kota provinsi dan
nasional jadi ada hal yang membedakan 1 yang paling dijual adalah lokasinya
yang dibawah flyover dan inilah yang menjadi ciri khas dari taman baca kolong
sesuai dengan namanya lalu anak anak dikelola ini bukan masyarakat sekitar saja
tapi yang putus sekolah ada yang juga anak yang suka nongkrong juga dilibatkan
inilah karakteristik dari tbm kolong dari lalu lalang kendaraan inilah yang mebuat
kami juara 1.
P : Bagaimana perkembangan jumlah pengunjung di TBM Kolong dalam 2
bulan terakhir?
96
A : Ada datanya kami
P : Bagaimana minat masyarakat dengan adanya TBM Kolong di Ciputat?
Bagaimana cara mensosialisasikan tbm kolong ke masyarakat ?
A : dari awalnya memang ada sambutan yang kurang baik dari yang kita
terima karena memang lokasi kolong flyover ciputat kan dulunya kotor mohon
maaf yah dan juga kegiatan kegiatan negatif mabuk-mabukan pacar–pacaran nah
stigma–stigma ini yang melekat di masyarakat sehingga itu mensosialisasikan
agak sulit kami mencoba membuat kegiatan kaga ada anak–anak coba cari anak–
anak ke kampung – kampung ternyata di kampung itu sambutan kurang baik
bahkan pernah diteriaki penculik belum ada bentuknya nah terus itu pengalaman
buruknya menjadi kunci kami memiliki prinsip 2 c namanya yang pertama
komitmen yang kedua konsisten komitmen kita mendirikan tbm kolong ciputat
dengan segala kegiatan yang ada didalamnya nah komitmen ini sering diuji awal
tidak disambut dengan baik harus dilengkapi dengan c yang kedua yaitu konsisten
karena dua hal ini kami bisa mempertahankan itu sampai sekarang meskipun itu
sulit.
P : Bagaimana upaya atau cara untuk meningkatkan rasa ingin tau
masyarakat terhadap TBM Kolong sehingga peran TBM dalam meningkatkan
minat baca masyarakat dapat berfungsi dengan baik? dan semangat masyarakat ke
tbm kolong ?
A : ini yang kami ingin tonjolkan dengan melibatkan banyak elemen
masyarakat baik komunitas disini ada oi tangsel pramuka uin Jakarta komunitas
uin mengajar itu kami libatkan dengan kegiatan ini sehingga memiliki tanggung
jawab untuk itu lalu elemen yang kedua adalah pemerintah kami mencoba
mengharumkan nama ciputat kota Tangerang selatan dengan hadirnya dalam
berbagai media secara langsung membuat harum nama ciputat feedbacknya ikut
terlibat dalam pemerintah ini banyak yang dari bantuan pemerintah ini udah
ratusan juta fasilitas ini ini atas dasar pendekatan yang kami buat dengan
pemerintah termasuk elemen ketiga adalah masyarakat lihat ibu – ibu disini
97
mungkin gaada kegiatan yak arena romadhon tapi di kegiatan lain kami
melibatkan mereka seperti hari kartini dengan membuat kreativitas bikin gelang
bikin tas handycraft lainnya ini melibatkan masyarakat dengan absensi anak –
anak meskipun ini sederhana tapi yang diberi kepercayaan yang bergilir itu
mereka merasa gue di libation nih kedepannya tanpa kami pun bisa berjalan
sendiri nantinya.
P : Jelaskan apa saja kegiatan unggulan yang ada di TBM Kolong untuk
meningkatkan minat kunjungan dan baca masyarakat sekitar? Perubahan yang
dirasakan sebelum dan sesudah adanya tbm kolong?
A : kegiatan yang kami unggulkan adalah dongeng karena kami lihat bahwa
mengajak membaca itu tidak hanya sekedar memberikan buku lalu mengajak
mereka membaca ada hal – hal lain seperti mendongeng ini adalah cara yang
paling ampuh menurut kami dalam mengenalkan bacaan kepada anak – anak kami
memerankan dua rang tokoh atau lebih bayangkan ada rasa yang ingin tahu
sehingga kami membentuk tim dongeng namanya dongengnya ufo ufo singkatan
dari under flyover tim dongeng ini juga ke tbm tbm lain itu gratis dan juga wujud
silaturahim ke tbm tbm lainnya
P : Bagaimana rencana TBM Kolong ke depannya dalam meningkatkan
minat kunjungan masyarakat?
A : kita bikin teras baca itu teras baca ufo juga bentuk implementasi
memberikan pemahaman kepada warga Tangerang selatan akhirnya terbentuk
teras baca ufo. Kedepannya kita menghadirkan tbm lainnya disupport penuh oleh
tbm kolong
98
3.1.2 Catatan Wawancara 2
TRANSKRIP WAWANCARA
Identitas Informan Pengelola TBM Kolong
Nama Partisipan : DF (Pengelola TBM Kolong)
Tempat dan Tanggal Lahir : Depok, 18 Februari 1995
Pekerjaan Sekarang : Mahasiswa
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA
Tempat : TBM Kolong
Tanggal Wawancara : 7 Mei 2019
Waktu : 16.42
Keterangan:
P : Pewawancara
A : Partisipan
P : Bagaimana awal berdirinya TBM Kolong?
A : Eeeee, jadi tbm kolong itu awalnya memang eeee terbangun di flyover
ciputat nah awal mulanya itu eeee ini di kelola sama kawasan ini di kelola sama
OI Tangsel terlebih dahulu dalam hal penghijauannya. Nah ada komunitas dari
UIN Jakarta yaitu bernama FISIP Mengajar yang tadinya mengajar di daerah
Jakarta selatan yaitu di lebak bulus akhirnya tergerak hatinya ingin berkontribusi
lebih nyata di Tangerang selatan akhirnya dipertemukanlah kami oleh oi tangsel
itu disini. Ketika kita berdiskusi akhirnya kami memutuskan membuat taman
bacaan masyarakat flyover ciputat pada tanggal 4 juni 2016 baru hamper 3 tahun
99
P : Apa maksud dan tujuan didirikannya TBM Kolong?
A : tujuannya ialah kami ingin merubah imej masyarakat yang memang
disini eeee sering eeee apa orang – orang beranggapan negatif banyak
pembuangan sampah banyak eeee tindakan asusila banyak kekerasan disini maka
hadirnya taman baca bias memberikan kesan yang lebih positif dan bias
menghadirkan buku lebih dekat ke masyarakat karena minat baca itu berkatian
dengan ketersediaan buku yang memang belum terlalu banyak makanya ketika
kita menghadirkan taman baca kita harapkan semua orang dari kalangan manapun
bisa merasakan membaca setiap harinya.
P : Siapakah yang mengelola TBM Kolong? berapa jumlahnya? dan
bagaimana struktur kepengurusannya?
A : kalo yang mengelola sendiri awal mulanya memang komunitas fisip
mengajar dan oi tangsel dengan berjalannya waktu kami juga membuka
kesempatan untuk dari mahasiswa yang ada di Tangerang selatan universitas –
universitas yang ada di Tangerang selatan masyarakat juga akhirnya membantu
kami dalam mengelola tbm kolong lebih bersifat umum yang mengelolanya itu
untuk jumlanhnya sendiri pengelola yang memang masuk dalam kepengurusan itu
ada sekitar 30 orang itu strukturnya si sama aja ada ketua ada wakil ada bendahara
dan divisi divisi lainnya seperti itu.
P : Bagaimana kondisi sarana dan prasana di TBM Kolong?
A : Alhamdulillah, kondisinya si sekarang sejak berdirinya udah hamper 3
tahun ini fasilitas udah mulai didukung oleh pemerintah khusunya karena ketika
masyarakat tbm ini memberikan dampak yang positif perkembangannya akhirnya
didukung oleh pemerintah misalnya ruang rumah anak dari tangsel, rumput
sitentis ini dari dinas lingkungan hidup kami juga didukung oleh dinas
perpustakaan dan dinas dinas lainnya sama satpol pp juga karena memang awal
mulanya ini tbm bangunannya milik satpol pp dialihfungsikan ruang terbuka hijau
yang ramah anak
100
P : Darimana saja bahan pustaka yang didapatkan untuk koleksi TBM
Kolong?
A : kalo koleksinya sendiri awal mula kami terbentuk memang kami mulai
dari koleksi masing masing udah gitu ketika kami memasang plang ada taman
bacaan masyarakat kolong ternyata antusias masyarakat itu besar sekali nah
darisana masyarakat banyak yang menyumbangkan buku selain itu dengan
tergabungnya kami di pt pos Indonesia dalam donasi buku itu juga membantu
kami dalam setiap tanggal 17 awalnya itu ada pengiriman buku gratis itu juga
banyak membantu kami dan juga ada bantuan dari dinas kepustakaan bukunya dan
lain lainnya banyak yang support untuk koleksi bukunya perorangan juga.
P : Bagaimana karakteristik dari TBM Kolong di banding TBM yang lain?
A : kalo karakteristiknya yang paling khusus yang letak kami ini yang
memang ada dibawah kolong flyover ciputat karena memang di banten sendiri
sebenernya ada 2 kalo di Tangerang selatan itu ada 1 hanya ada di kolong fyover
ciputat jadi ini merupakan karakteristik atau ciri khas yang kami punya walaupun
situasi jalanan yang memang bising banyak kendaraan yg lewat dan polusi itu
bukan suatu halangan bagi kami karena memang apa yang telah kami upayakan
itu lebih banyak manfaatnya disbanding apa yang menjadi penghalang
P : Apa saja jenis – jenis kegiatan yang ada di TBM selain bentuk layanan
bacaan? mengapa kegiatan itu diadakan?
A : selain layanan bacaan plusnya dari taman baca itu berbeda dari
perpustakaan kami ada yang namanya pengembangan masyarakat. Pengembangan
masyarakat itu apa kita ada kegiatan ekonomi kreatifnya untuk ibu ibu kita
membuat kerajinan tangan membuat ecogreen untuk ibu ibunya, kalo untuk anak
anaknya kita ada kelas kreasi setiap hari minggu lalu setiap selasa, kamis, sabtu
kita ada kegiatan bimbel selain itu juga kegiatan kami tidak hanya tidak disini aja
kami ada juga kegiatan di luar kegiatan keluarnya itu dalam hal mempromosikan
minat baca juga kami juga ada tim dongeng selain tim dongeng kami juga punya
cabang yaitu di daerah kedaung namanya teras baca ufo atas permintaan
101
masyarakat cuman bentuknya di dalam rumah makanya kita namakan teras baca
tim dongenn nya namanya ufo kepanjangannya under flyover
P : Bagaimana perkembangan jumlah pengunjung di TBM Kolong dalam 2
bulan terakhir?
A : kalo dari awal aja diceritain yah dari awal itu kami tidak langsung
masyarakat itu menerima kami awal mula yang banyak dating itu dari anak punk
terus supir angkot dan lain lainnya makanya pengunjung kami awal mulanya ya
itu kalo kata masyarakat itu meresahkan ga ikut dateng lalu kami dari situ kami
akhirnya melakukan pendekatan terus makanya masih terjalin baik dengan anak
punk tidak seintens dulu karena kita mengelola anak anaknya untuk sendiri kita
harus manggil anak anaknya kiat juga sampe dibilang penculik juga karena
memang kita harus keliling terus untuk mencari anak anak yang kesini seiring
berjalannya waktu memang ga banyak pengunjungnya paling 1, 2 sampe 10
akhirnya setelah kami adakan program yaitu hari minguu awal mulanya sudah
mulai berdatangan karena komitmen kami selalu rutin dan tidak putus putusnya
jadi setiap minggu itu tidak ada liburnya dan waktunya memang kalo jadwalnya
setengah 2 ya setengah 2 jadi tidak pernah mundur kalo maju sering kita tidak
pernah mundur jadi masyarakat tahu oh ada ya tbm akhirnya dari sanalah berkat
komitmen dan konsisten mulai bertambah, terus kalo 2 bulan terakhir gimana
bertambah sampai saat ini bulan mei apalagi bulan puasa terus bertambahnya
awalnya dari 20 40 50 60 udah sekarang sudah sampai 80 sampai 100 anak diluar
dari orangtua dan remaja terus meningkat terus karena kita tempatnya umum
bukan anak anak aja tapi berganti dan anak anak komitmen pada belajar.
P : Menurut anda, jelaskan apa saja fasilitas pendukung yang disediakan
TBM Kolong, sehingga hal tersebut bisa menjadi daya tarik tersendiri buat
pengunjung yang datang di TBM Kolong?
A : ya memang kalo menyediakan buku aja memang kami rasakan setahun
itu tidak terlalu banyak peminatnya tapi ketika ruang membacanya juga asik
fasilitas rumput sintetis ini terus yang minatnya juga banyak permainan anak
102
anaknya juga engga harus baca buku duduk karena banyak metode metodenya
untuk meningkatkan minat baca kan bias lewat dongeng bias lewat saling
bercerita antar teman
P : Bagaimana minat masyarakat dengan adanya TBM Kolong di Ciputat?
A : minat masyarakat alhamdulillah banyak yang akhirnya minat bacanya tuh
ada dari awalnya mau baca apa nih sekarang buku yang disediakan kami
cocokkan dengan masyarakat contohnya ibu – ibu kami ada parenting maka ibu –
ibu pun sambal menunggu anaknya sambal membaca untuk anak anak pun kami
sediakan buku – buku yang memang menarik untuk dibaca kulatis buku pun kami
perhatikan
P : Bagaimana cara mensosialisasikan kegiatan TBM Kolong ke
masyarakat?
A : kalo kami ke masyarakat kan semuanya ga pakai sosmed tapi kami yang
utama adalah ssmed kami punya Instagram yang bernama @tbmkolong paling
kami gencar untuk hal promosi tetapi untuk masyarakat sendiri dalam bentuk
kegiatan - kegiatan promosi datang dari bentuk mulut ke mulut ibu – ibu biasanya
kan ibu – ibu kalo ngomong oh disitu bagus dari mulut ke mulut si paling banyak
ibu satu memberikan info ke ibu ibu yang lain sekarang anaknya ke tbm kolong
dalam bentuk promosi
P : Bagaimana cara menarik minat relawan untuk membantu kegiatan di
TBM Kolong?
A : minat relawan biasanya kami mengajak mahasiswa atau masyarakat
untuk ikut dalam kegiatan kegiatan mengajar lewat Instagram kami kasih info
agar menarik relawan yang ingin bergabung
P : Bagaimana upaya atau cara untuk meningkatkan rasa ingin tau
masyarakat terhadap TBM Kolong sehingga peran TBM dalam meningkatkan
minat baca masyarakat dapat berfungsi dengan baik?
103
A : kalo upayanya sendiri kami terus mengembangkan kualitas kami
misalnya kami dalam hal hari minggu misalnya kami mengadakan kegiatan dan
melakukan inovasi tiap tahunnnya tiap minggunya kegiatannnya ga monoton pasti
ada pembaruan pembaruan yang memang membuat oang – orang untuk tertarik
datang karena memang anak – anak gampang bosan apalagi disini situasinya
disini terbuka banyak pennghalau mobil lewat tetapi terus berinovasi dengan
membuat kedekatan dan komunikasi karena kami memang yang paling utama
pendekatan terhadap orang tuanya karena memang juga memegang kepercayaan
orangtua itu kalo orangtua sudah percaya mereka juga gasungkan untuk datang
dan baca dan kegiatan positif lain.
P : Menurut anda, bagaimana upaya atau cara untuk meningkatkan
semangat masyarakat untuk membaca dan antusias terhadap TBM Kolong?
A : kalo masyarakat sendiri yang terpenting bukunya harus sesuai apa yang
dibutuhkan itu akan membantu cepat menumbuhkan minat baca itu sendiri dan
semangat
P : Bagaimana cara TBM Kolong untuk meningkatkan perhatian masyarakat
terhadap TBM Kolong?
A : itu dia yang paling kita ingin adalah kepercayaan pertama dengan apa
yang telah kami upayakan dan selalu berinovasi kita juga spoan santun itu juga
menjadi orangtua bisa kesini terus dengan kegiatan yang rutin terus menerus dan
memang ada loh kegiatan hari itu ada hari ini ada disitulah bentuk bentuk
promosinya
P : Jelaskan apa saja kegiatan unggulan yang ada di TBM Kolong untuk
meningkatkan minat kunjungan dan baca masyarakat sekitar?
A : kegiatan unggulan kita itu yang hari minggu kreasi karena kita kreasinya
itu tidak hanya lewat kertas jadi apapun kita kreasikan kita juga setiap ada momen
momen penting missal hari pahlawan kayak kemarin hari puisi kita buat
musikalisasi puisi dan kita mengeluarkan buku puisi hari – hari penting kita
adakan kegiatan
104
P : Bagaimana peran pemerintah dalam upaya meningkatkan minat
kunjungan masyarakat dengan mendukung kegiatan yang ada di TBM Kolong?
A : kita selalu didukung oleh pemerintah kita juga kan tergabung dalam
komunitas taman baca se Tangsel disitulah ada jalan pemerintah men support
adanya di tbm se tangsel itu nah dari situ kita didukung terus oleh pemerintah dan
juga kami memberikan prestasi buat Tangerang selatan karena beberapa kali
memenangkan kejuaraan seperti juara 1 tbm se tangsel, juara 1 tbm se provinsi,
dan juara 1 tbm se nasional dan juga relawan kami dikirim ke Thailand selama
sebulan untuk melakukan pelatihan setelah itu kami juga menjuarai dua di
gramedia makanya sampai sekarang gramedia terus mensupport kami dalam hal
buku dalam hal apapun dan kegiatan pun kami selalu di support gramedia setelah
itu juga kami pernah mendapatkan tbm terbaik se tangsel dan tangsel kreatif
P : Bagaimana perubahan yang dirasakan di masyarakat sebelum adanya
TBM Kolong dan sesudah adanya TBM Kolong?
A : Perubahannya tuh lumayan drastis ya memang kita 3 tahun lumayan
bergerak cepat dalam berinovasi makanya dari awal yang ga ada yang mau dateng
kesini jarang kegiatan positif disini tapi sekarang anak – anak pun kalo main
kesini udah dipercaya sama orang tuanya juga ga bingung nyari anaknya kemana
sudah jelas mainnya di taman baca melakukan kegiatan positif jadi perubahannya
tuh orang tua bukan hanya anak saja yang merasakan belajar disini tetapi sekarang
para orang tua mempromosikan ke yang lain bahwa disini ada kegiatan loh.
P : Bagaimana rencana TBM Kolong ke depannya dalam meningkatkan
minat kunjungan masyarakat?
A : rencananya si kita selalu berinovasi terus dan terus gitu kalo rencana
pertahunnya kami selalu ada program ini tiap tahunnya berbeda kami ingin anak
anak bisa rajin membaca dan mengeluarkan kreasinya mengeluarkan buku kayak
kemarin dan kami juga anak anak pintar menulis disini dan bisa ada prestasi
prestasi yang terlahir dari adanya kegiatan yang ada di taman baca dari anak anak
hingga orang tua.
105
106
3.1.3 Catatan Wawancara 3
TRANSKRIP WAWANCARA
Identitas Informan Pengunjung TBM Kolong
Nama Partisipan : U (Pengunjung TBM Kolong)
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Juli 1981
Pekerjaan Sekarang : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA
Tempat : TBM Kolong
Tanggal Wawancara : 11 Mei 2019
Waktu : 16.22
Keterangan:
P : Pewawancara
A : Partisipan
P : Bagaimana pendapat anda tentang TBM kolong?
A : menurut saya tbm itu sangat bagus ya mas buat masyarakat khusunya bua
anak anak itungannya balita ya anak saya kan belum sekolah ikut kegiatan disini
kegiatannya positif kayak belajar mewarnai menghitung semua ada di tbm
P : Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di TBM kolong? Apakah
sudah memadai?
A : Sarana dan Prasarana ya kalo untuk tempat si keadaannya kayak gini ya
nyaman nyaman aja pastinya karena kan memang dari lingkungannya memadai
107
kita bersyukur aja si memadai ga memadai karena kita ambil dari sisi positif ya
untuk prasarananya seperti ini ya yaudah gapapa.
P : Bagaimana pendapat anda dengan kondisi buku dan layanan bacaan di
TBM Kolong?
A : ya kalo untuk buku disini alhamdulillah udah banyak donator donator
yang berdonasi memberikan buku jadi engga monoton buku – buku nya banyak
pilihan kadang kita sembari nunggu anak kegiatan di hari selasa kamis sabtu
minggu sambal baca buku bimbingan belajar untuk anak anak melatih anak saya
belajar membaca juga karena dari kakak kakaknya juga sangat antusias banget
mengajarnya dengan sabar kalo sama anak anak merangkul jadi pada dekat semua
kalo untuk belajar main di tbm aja si gausah jauh jauh hehe
P : Menurut anda, bagaimana lingkungan di sekitar TBM Kolong?
A : baik si namanya juga lingkungan dekat pasar di bawah flyover itulah
uniknya dari tbm tbm lainnya tertutup dan yang formal kalo kita kan kesannya
non formal jadi kadang kadang tanpa ada kegiatan di tbm juga kita juga bisa
ngajak bermain kayak perosotan bisa lari larian jadi tidak terus terpaku di rumah
dengan gadget ya membawa mereka bermain diluar lingkungan
P : Menurut anda, jelaskan apa yang membuat anda merasa tertarik untuk
mengunjungi TBM Kolong?
A : selain tempatnya bebas terbuka untuk buat siapa aja buat umum dari
kakak kakaknya juga mengajar dengan antusias baik mereka merangkul anak –
anak dengan baik sabar mengajarnya kadang anak – anak nya belum pada dateng
kakak – kakak nya udah nungguin disini yang saya suka si bimbingan belajarnya
ya jadi anak bener – bener mau berkreativitas gitu loh sembari bermain dan ga
monoton.
P : Bagaimana kegiatan yang ada di TBM Kolong?
A : kegiatannya cukup bagus dan menarik karena ya bervariasi tidak
monoton senin selasa kamis sabtu minggu bimbingan belajarnya macem ya
108
kadang membaca kadang anak – anak tingkat sd ada pr pr gitu mereka bisa bawa
kesini diminta ajarin sama kakak – kakaknya semua mata pelajaran bahkan kalo
hari kamis juga kegiatannya itu kerohanian belajar ngaji sholatnya pokoknya
positif banget deh.
P : Manfaat apa yang anda dapatkan dari mengunjungi TBM Kolong?
A : manfaatnya itu 1 terbuka untuk umum dan bebas dan kita juga
lingkungan jadi kenal sama ibu – ibunya ini ga dari satu kelompok ya mas dari
banyak saya aja dari pamulang lumayan cukup jauh ada juga dari kedaung ada
juga dari kampong sawah jadi kayak di lingkungan sekolah bermacam daerah jadi
ga segolongan aja bisa silaturahminya panjang.
P : Menurut anda, kegiatan apa yang paling anda sukai di TBM Kolong?
mengapa?
A : kalo kegiatan apa ya semua ya semuanya saya suka terutama untuk anak
saya kebetulan kan masih kecil jadi dia belum tahu sekolah jadi sebelum masuk
lingkungan sekolah bisa beradaptasi dengan orang – orang lain selain ibu
bapaknya aja masih kecil hehe.
P : Sejauh ini, seberapa seringkah anda mengunjungi TBM Kolong?
A : kalo saya setiap kegiatan kalo saya bisa pasti saya kesini
kebanyakannnya saya sering kesini daripada engganya kadang – kadang selasa
kamis sabtu paling sabtu saya paling sering kesini ibarat anak saya belum sekolah
belum banyak kegiatan ya buat banyak banyak kegiatan anak anak belajar
beradaptasi ya alhamdulillah walaupun saya ga sekolah paud udah bisa huruf athaf
angka udah hapal tinggal menyambung nya.
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan
kunjungan masyarakat?
A : apa ya sebenernya kalo situasinya seperti ini kalo untuk meningkatkan ya
ga perlu banget karena terbuka umum bebas gratis jadi kita terima terima aja jadi
upayanya yang penting kakak - kakaknya cara mengajarnya udah baik merangkul
109
anak – anak baik jadi gaada yang perlu diprotes lah relawan – relawannya juga
mengajarnya antusias tanpa pamrih alhamdulillah anak saya kesini diajarin disini
tanpa harus membayar yang mahal
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk memotivasi
masyarakat terlibat dalam kegiatan-kegiatannya?
A : sebenernya dalam kegiatan ini ibunya juga antusias juga menanyakan ada
kegiatan kadang – kadang ibu – ibunya menanyakan kak program untuk ibu
ibunya kayak merangkai bunga dari kertas telur atau dari sampah sampah plastik
kita ecorobik itu kayak bungkus bungkus kopi kita bikin tas kita juga sebenernya
kadang – kadang dari tbm sendiri justru tidak memperbolehkan kita mengeluarkan
biaya kita bersyukur banget udah bagus banget lah pokoknya pokoknya top
markotop deh
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan minat
baca masyarakat?
A : kalo meningkatkan minat baca itu pribadi kadang kadang pengunjung
penngunjung ini di hari biasa saya itu sering tanpa ada kegiatan juga saya sering
kesini kadang – kadang masyarakat disini sambal istirahat sambal baca sambal
ngadem banyak juga karena disini pasar dan banyak lalu lalang orang banyak
singgah disini daripada cuma bengong ya disini sambal baca tanpa dikasih
bagaimana cara menarik minat baca itu kayaknya udah tertarik sendiri dengan
adanya tbm disini tanpa harus mendaftar tanpa harus membayar langsung aja
datang mau baca apa mau dibawa pulang boleh tapi asal dibalikin lagi hehe
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk menjadikan
tempatnya menarik untuk dikunjungi? Apa yang harus dilakukan oleh TBM
Kolong untuk memperkenalkan tempat dari kegiatannya ke masyarakat luas?
A : kalo untuk memperkenalkan yang tadi saya bilang gausah dipromosikan
juga udah pada kenal tbm kolong dengan kegiatan – kegiatan positif dan yang
benar membawa anak – anak usia dini sampai tingkat lanjut udah positif banget
apalagi kan sekarang udah banyak dari stasiun tv pada rebutan kayaknya
110
schedulenya udah padat kayaknya untuk promosi gaperlu orang pada nyari tbm ini
hehe rangkumannya untuk tbm bagus dari relawan kaka kaka pembimbing
antusias dan semangatnya tanpa pamrih kita berterimakasih banget anak – anak
bisa dibimbing disini
111
3.1.4 Catatan Wawancara 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Identitas Informan Pengunjung TBM Kolong
Nama Partisipan : N (Pengunjung TBM Kolong)
Tempat dan Tanggal Lahir : Tangerang Selatan, 19 September 1982
Pekerjaan Sekarang : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMP
Tempat : TBM Kolong
Tanggal Wawancara : 11 Mei 2019
Waktu : 17.11
Keterangan:
P : Pewawancara
A : Partisipan
P : Bagaimana pendapat anda tentang TBM kolong?
A : kata si ya bagus untuk anak – anak ada tempat bermain buat anak – anak
bisa buat baca buku kalo kita lagi bete kan kita juga suka baca buku kalo di rumah
kan kadang kadang mainnya di jalan kemana tuh kan jauh jauh kita kan di
perhatiin kalo disini
P : Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di TBM kolong? Apakah
sudah memadai?
112
A : eee kalo sekarang si udah agak enaknya tadinya kan ini pasir udah jadi
rumput jadi agak enakan sekarang udah rumput semua paling kayak mainan anak
anak kurang
P : kalo kondisi buku nya dan layanan ?
A : kalo buku si lumayan lengkap, kalo saya paling suak baca majala majalah
novel gitu paling anak – anak baca buku bobo paling yang ditambah buku
pelajarannya aja kali
P : Menurut anda, bagaimana lingkungan di sekitar TBM Kolong?
A : lingkungannya si kalo dari sisi aman si ya kurang aman juga si soalnya
kan kita di jalan raya namanya juga kurang pager aja kali tambahin pager kalo
anak anak tanggung jawab sendiri
P : Menurut anda, jelaskan apa yang membuat anda merasa tertarik untuk
mengunjungi TBM Kolong?
A : ya pengetahuan juga nambah temen juga disini kan nambah temen baru
campur ada yang dari kedaung ada yang dari pamulang ada yang dari kampung
sawah
P : Bagaimana kegiatan yang ada di TBM Kolong?
A : kalo selasa kamis sabtu ada bimbingan belajar untuk anak – anak kalo
hari minggu ada dongeng dari pengelola dan relawan
P : Manfaat apa yang anda dapatkan dari mengunjungi TBM Kolong?
A : manfaatnya anak saya yang tadinya ga suka baca buku jadi suka baca
buku kalo dirumah suka baca buku bawa pulang buku yang penting dikemballiin
minjem di tbm
P : Menurut anda, kegiatan apa yang paling anda sukai di TBM Kolong?
mengapa?
113
A : kalo selasa kamis sabtu saya sering kesini karena anak ngaji paling hari
minggu aja saya kesini
P : Sejauh ini, seberapa seringkah anda mengunjungi TBM Kolong?
A : ga terlalu sering tapi dulu sering tahun 2018
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan
kunjungan masyarakat?
A : kalo menurut saya si pager aja takut anak anak ga nyelonong keluar, kalo
ini si udah cukup kalo kebersihan dari diri kita sendiri kalo sampah mah
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk memotivasi
masyarakat terlibat dalam kegiatan-kegiatannya?
A : pengaruh juga si buat anak – anak dan ibu – ibu waktu kemarin itu kita
ada lomba merangkai bunga untuk ibu – ibu itu minggu kemarin ada kegiatan juga
untuk ibu – ibunya jadi banyak deh untuk hari hari penting ada kegiatan juga
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk menjadikan
tempatnya menarik untuk dikunjungi? Bagaimana memperkenalkan ke
masyarakat luas ?
A : dikompakin lagi pengurusnya terus fasilitas nya juga udah cukup kalo
menurut sya lebih di kreasi kan lagi di rangkul masyarakatnya say amah senang
ada kegiatan disini
114
3.1.5 Catatan Wawancara 5
TRANSKRIP WAWANCARA
Identitas Informan Pengunjung TBM Kolong
Nama Partisipan : Y (Pengunjung TBM Kolong)
Tempat dan Tanggal Lahir : Bogor, 12 Desember 1988
Pekerjaan Sekarang : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMP
Tempat : TBM Kolong
Tanggal Wawancara : 11 Mei 2019
Waktu : 17.20
Keterangan:
P : Pewawancara
A : Partisipan
P : Bagaimana pendapat anda tentang TBM kolong?
A : tbm bagus buat anak saya ikut kegiatan disini setiap sore ada kegiatan
yang positif
P : Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di TBM kolong? Apakah
sudah memadai?
115
A : tempat bagus rapih dan nyaman ad ataman bermain nya juga untuk anak
anak jadi belajar sambal bermain
P : Bagaimana pendapat anda dengan kondisi buku dan layanan bacaan di
TBM Kolong?
A : buku disini alhamdulillah lumayan banyak bacaan nya dari mulai anak –
anak sampai dewasa pun ada karena ada donator yang memberikan buku layanan
nya puas kakak kakanya semnagat jadi kita pun juga ikut semangat
P : Menurut anda, bagaimana lingkungan di sekitar TBM Kolong?
A : lingkungannya ya begini di bawah flyover ciputat nyaman ada taman
bermain juga ada tempat sampah juga ada untuk anak lengkap deh kalo menurut
saya
P : Menurut anda, jelaskan apa yang membuat anda merasa tertarik untuk
mengunjungi TBM Kolong?
A : tempatnya terbuka bebas kakak kakaknya juga mengajar dengan antusias
baik mereka merangkul anak – anak dengan baik sabar mengajarnya
P : Bagaimana kegiatan yang ada di TBM Kolong?
A : kegiatannya senin selasa kamis sabtu minggu bimbingan belajarnya
kayak ada kegiatan mendongeng terus mewarnai banyak deh suka macem macem
jadi bagus buat anak – anak remaja dan dewasa
P : Manfaat apa yang anda dapatkan dari mengunjungi TBM Kolong?
A : anak saya dapat kegiatan yang positif si menambah ilmu mereka saya
juga kadang membaca buku terkait masakan atau kegiatan handycraft disini kenal
juga sama orang yang dari tempat berbeda
P : Menurut anda, kegiatan apa yang paling anda sukai di TBM Kolong?
mengapa?
116
A : kegiatannya semua saya sukai karena bagus dan hari hari pentingnya juga
ada kegiatan disini
P : Sejauh ini, seberapa seringkah anda mengunjungi TBM Kolong?
A : setiap ada kegiatan saya dan anak saya sering kesini
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan
kunjungan masyarakat?
A : tbm kolong udah merangkul masyarakat sekitar saya juga ikut membantu
dengan mengajak ibu – ibu ke tbm kolong memberitahu tetangga bahwa kegiatan
di tbm
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan minat
baca masyarakat?
A : lebih kompak lagi kakak kakaknya ga pernah lelah ngasih tau ke
masyarakat membaca itu penting buat ilmu
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk menjadikan
tempatnya menarik untuk dikunjungi? Apa yang harus dilakukan oleh TBM
Kolong untuk memperkenalkan tempat dari kegiatannya ke masyarakat luas?
A : tempatnya sudah menarik kalo menurut saya sii bagus untuk semua
kalangan lebih kompak lagi ngerangkul lagi masyarakatnya supaya lebih banyak
yang bisa datang kesini
117
3.1.6 Catatan Wawancara 6
TRANSKRIP WAWANCARA
Identitas Informan Pengunjung TBM Kolong
Nama Partisipan : S (Pengunjung TBM Kolong)
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 27 September 1990
Pekerjaan Sekarang : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMP
Tempat : TBM Kolong
Tanggal Wawancara : 11 Mei 2019
Waktu : 17.20
Keterangan:
P : Pewawancara
A : Partisipan
P : Bagaimana pendapat anda tentang TBM kolong?
A : tbm kolong menurut saya bagus ya buat anak – anak khusunya juga
semua kalangan yang hadir disini jarang jarang ad ataman baca di bawah flyover.
P : Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di TBM kolong? Apakah
sudah memadai?
118
A : dulu tempatnya pasir sekarang udah bantuan dari pemerintah make
rumput jadi pengunjung bisa istirahat juga
P : kalo kondisi buku nya dan layanan ?
A : buku lengkap banget saya sering baca novel novel kalo anak saya paling
suka komik disini layanan puas kaka kakanya baik semnagat banget
P : Menurut anda, bagaimana lingkungan di sekitar TBM Kolong?
A : ya begini namanya juga di bawah flyover nyaman menurut saya cuman
kurang pagar biar lebih aman aja
P : Menurut anda, jelaskan apa yang membuat anda merasa tertarik untuk
mengunjungi TBM Kolong?
A : nambah temen baru disini bisa kenal sama orang kampung sawah
kedaung dan lainnya
P : Bagaimana kegiatan yang ada di TBM Kolong?
A : selasa kamis sabtu ada bimbingan belajar untuk anak – anak kalo hari
minggu ada dongeng dari pengelola dan relawan
P : Manfaat apa yang anda dapatkan dari mengunjungi TBM Kolong?
A : manfaatnya jadi suka baca buku ilmu jadi banyak anak saya seneng juga
disini
P : Menurut anda, kegiatan apa yang paling anda sukai di TBM Kolong?
mengapa?
A : saya ikut semua kegiatan selasa kamis sabtu minggu sekalian jalan jalan
juga kesini
P : Sejauh ini, seberapa seringkah anda mengunjungi TBM Kolong?
A : setiap ada kegiatan saya dan anak saya kesini
119
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan
kunjungan masyarakat?
A : udah bagus si yang perlu ditingkatkan ya biar luas lagi tempatnya di
kreatifin lagi tempatnya kasih pernak pernik
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk memotivasi
masyarakat terlibat dalam kegiatan-kegiatannya?
A : minggu kemarin ada kegiatan juga untuk ibu – ibunya jadi banyak deh
untuk hari hari penting ada kegiatan juga jadi ga hanya untuk anak – anak tapi
semua kalangan terus bisa jadi relawan juga buat mengajar
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk menjadikan
tempatnya menarik untuk dikunjungi? Bagaimana memperkenalkan ke
masyarakat luas ?
A : dikasih tau lagi kepada masyarkat sekita disini positif loh banyak
manfaatnya dibagusin lagi tempatnya jadi ramah anak dan semua kalangan taman
bermain.
120
3.1.7 Catatan Wawancara 7
TRANSKRIP WAWANCARA
Identitas Informan Pengunjung TBM Kolong
Nama Partisipan : MI (Pengunjung TBM Kolong)
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 3 Agustus 1999
Pekerjaan Sekarang : Mahasiswa
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pendidikan Terakhir : SMA
Tempat : TBM Kolong
Tanggal Wawancara : 11 Mei 2019
Waktu : 16.35
Keterangan:
P : Pewawancara
A : Partisipan
P : Bagaimana pendapat anda tentang TBM kolong?
A : Tbm Kolong si pastinya ya bangga banget si sama yang bikin ini sama
eee ya kita bangga sama mereka yang udah buat tbm kolong jadi anak anak
jalanan bisa dinaungi oleh tbm kolong seperti belajar sama skill skill nya dilatih
disini
P : Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di TBM kolong? Apakah
sudah memadai?
121
A : kalo sarana alhamdulillah ya ada lapangan ada perpustakaan ad ataman
bermain itu si udah cukup
P : Kalo yang harus ditingkatkan pada tbm kolong apa kak ?
A : mungkin kamar mandinya ya ada si tapi kurang terawatt sama lebih
dihiasi lagi keanak – anakannya
P : Bagaimana pendapat anda dengan kondisi buku dan layanan bacaan di
TBM Kolong?
A : kondisi bukunya si buat anak – anak masuk juga buat remaja yang
dewasa juga ada lengkap lah kalo untuk buku,
P : Menurut anda, bagaimana lingkungan di sekitar TBM Kolong?
A : kalo untuk lingkungannya ya walaupun berisik berisik tapi tetep aman
alhamdulillah aman disini, walaupun berisik masih stabil semua aman baik baik
aja disini selama yang lihat
P : Bagaimana kegiatan yang ada di TBM Kolong?
A : kalo untuk hari sabtu si ada mengajar masih tetep sama kalo saya setiap
sabtu kesini kak
P : Menurut anda, kegiatan apa yang paling anda sukai di TBM Kolong?
mengapa?
A : ngajar anak anak si kak seru juga turut andil dalam masyarakat
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan
kunjungan masyarakat?
A : kalo untuk ditingkatkan taman seperti taman bunga udah pada layu
bunganya harus ada hiasan hiasan yang lebih kekanak kanakan
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk memotivasi
masyarakat terlibat dalam kegiatan-kegiatannya?
122
A : kalo untuk itu belajar sambal bermain yang lebih mengajak mereka
datang kesini selain itu ada kegiatan mewarnai segalam macem dan ada doorprize
setiap minggunya itu pasti menarik untuk mereka
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk memperkenalkan
tempat dari kegiatannya ke masyarakat luas?
A : saya harap siya tbm kolong bukan hanya di ciputat masih ada banyak
anak anak yang membutuhkan pendidikan seperti di ceger ada kampung
pemulung dan masih banyak lagi si kak mungkin itu aja perlu ditingkatkan lagi
kalo ini bener bener udah top
123
3.1.8 Catatan Wawancara 8
TRANSKRIP WAWANCARA
Identitas Informan Pengunjung TBM Kolong
Nama Partisipan : MT (Pengunjung TBM Kolong
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Oktober 2000
Pekerjaan Sekarang : Pelajar
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMK
Tempat : TBM Kolong
Tanggal Wawancara : 11 Mei 2019
Waktu : 17.01
Keterangan:
P : Pewawancara
A : Partisipan
P : Menurut kaka, bagaimana pendapat anda tentang TBM kolong?
A : Tbm kolong itu sebenernya si sarana yang bermanfaat menurut saya
pribadi karena banyak kayak anak – anak jalan jadi wadah mereka
mengembangkan mengeksplor apa yang bisa disini juga banyak relawan –
relawan yang membantu bakat yang mereka punya
P : Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di TBM kolong? Apakah
sudah memadai?
124
A : sarananya udah cukup memadai seperti alat tulis untuk belajar aja udah
ada udah ada pengurus tbm juga
P : Bagaimana pendapat anda dengan kondisi buku dan layanan bacaan di
TBM Kolong?
A : memadai tapi kalo lebih perbanyak lagi sarana untuk belajar karena disini
ada perpus terus bukunya bekas dan itu lama juga anak – anak walaupun ga
sekolah ya mereka bisa belajar
P : Menurut anda, bagaimana lingkungan di sekitar TBM Kolong?
A : kadang kalo kita lagi pengen ngajar tuh kadang suka tidur di tempat
belajar preman kalo dibangunin suka ga sadar gitu tempatnya mau dipakai sarana
belajar
P : Menurut anda, jelaskan apa yang membuat anda merasa tertarik untuk
mengunjungi TBM Kolong?
A : antusias anak – anaknya yang pengen belajar jadi kita yang punya ilmu
lebih kita harus berbagi rata – rata mereka tidak sekolah kak
P : Bagaimana kegiatan yang ada di TBM Kolong?
A : kalo saat ini saya relawan dari mrri yang tugasnya lagi ada program
untuk mengajar setiap minggu disini
P : Manfaat apa yang anda dapatkan dari mengunjungi TBM Kolong?
A : manfaatnya banyak jadi tau arti kita beruntung hidupnya, di rumah kan
aku juga punya keponakan belajar males tapi mereka disini aja yang keadaan
dipinggir jalan tidur disini mereka semnagat belajar
P : Menurut anda, kegiatan apa yang paling anda sukai di TBM Kolong?
mengapa?
A : mengajar kak hehe
125
P : Sejauh ini, seberapa seringkah anda mengunjungi TBM Kolong?
A : setiap sabtu
P : kedatangan kesini untuk mengajar ya ?
A : iya saya kesini untuk mengajar
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan
kunjungan masyarakat?
A : sebenernya banyak acara disini setiap harinya ada setiap minggunya
barengan sama luar juga
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk memotivasi
masyarakat terlibat dalam kegiatan-kegiatannya?
A : lebih banyak masyarakat lebih mengetahui apa si maunya diajak
kerjasama dirangkul mereka juga jadi care sama tbm kolong
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan minat
baca masyarakat?
A : diperbagus lagi bukunya
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk menjadikan
tempatnya menarik untuk dikunjungi? Dan bagaimana memperkenalkan
kegiatannya ke masyarakat luas ?
A : seharusnya pengurusnya lebih kompak lagi acara nya dikemas secara
menarik jadi anak – anak dan masyarakat pada semangat untuk datang kesini ga
semuanya rumah nya deket disini ada yang juah juga dateng kesini diadakan
lomba lomba lagi anak – anak nya itu belajar sambal bermain.
126
3.1.9 Catatan Wawancara 9
TRANSKRIP WAWANCARA
Identitas Informan Pengunjung TBM Kolong
Nama Partisipan : K (Pengunjung TBM Kolong)
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 28 November 1998
Pekerjaan Sekarang : Mahasiswa
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pendidikan Terakhir : SMA
Tempat : TBM Kolong
Tanggal Wawancara : 11 Mei 2019
Waktu : 17.24
Keterangan:
P : Pewawancara
A : Partisipan
P : Bagaimana pendapat anda tentang TBM kolong?
A : pendapat saya Tbm Kolong bagus banget bangga sama yang buat wadah
buat masyarakat sekitar terus kegiatannya positif tempat istirahat juga mantap deh
pokoknya
P : Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di TBM kolong? Apakah
sudah memadai?
127
A : sarana dan prasaran kalo menurut saya udah bagus nyaman ad ataman
bermain ada rumput sintetis juga kalo baca sambal tiduran sejuk walaupun ada
lalu lalang kendaraan
P : Kalo yang harus ditingkatkan pada tbm kolong apa kak ?
A : lebih di kreasiin lagi tempatnya agar kelihatan bagus kemudian lebih
banyak lagi pengunjungnya
P : Bagaimana pendapat anda dengan kondisi buku dan layanan bacaan di
TBM Kolong?
A : menurut saya buku buku disini udah lengkap dari semua kalangan baik
anak-anak remaja dan dewasa banyak buku novel, komik, dongeng, dan juga
majalah majalah masak dan banyak lagi
P : Menurut anda, bagaimana lingkungan di sekitar TBM Kolong?
A : lingkungannya bersih kadang berdebu mungin ya di dekat lalu lalang
kendaraan karena polusi juga terus aman juga disini diberi sedikit penghijauan
lagi biar lebih sejuk suasananya
P : Bagaimana kegiatan yang ada di TBM Kolong?
A : kegiatannya bagus bagus saya juga pernah buat kegiatan disini dari hmj
pai kegiatannya untuk anak anak bermain sambil belajar
P : Menurut anda, kegiatan apa yang paling anda sukai di TBM Kolong?
mengapa?
A : Mengajar si kak jatohnya kan udah disebut pengabdian masyarakat
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan
kunjungan masyarakat?
A : sosialisasi ke masyarakat lagi ya kalo menurut saya lewat sosmed atau
brosur brosur gitu dan juga ngerangkul lagi masyarakatnya agar lebih percaya tbm
ini ada kegiatan positif
128
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk memotivasi
masyarakat terlibat dalam kegiatan-kegiatannya?
A : memotivasinya dengan cara kegiatan kegiatan ya kerjasama dengan
karang taruna kalo buat kegiatan disini aja
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk memperkenalkan
tempat dari kegiatannya ke masyarakat luas?
A : lebih diperkenalkan dengan cara promosi lewat sosmed sekarang udah
banyak yang tau tbm kolong dan juga silaturahim ke pemerintah kerjasama lagi
dalam kegiatannya
129
3.1.10 Catatan Wawancara 10
TRANSKRIP WAWANCARA
Identitas Informan Pengunjung TBM Kolong
Nama Partisipan : D (Pengunjung TBM Kolong)
Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 09 November 1999
Pekerjaan Sekarang : Pelajar
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA
Tempat : TBM Kolong
Tanggal Wawancara : 11 Mei 2019
Waktu : 17.10
Keterangan:
P : Pewawancara
A : Partisipan
P : Menurut kaka, bagaimana pendapat anda tentang TBM kolong?
A : menurut saya tbm kolong wadah ya untuk masyarakat melakukan
kegiatan membaca dan juga melakukan kegiatan disini
P : Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di TBM kolong? Apakah
sudah memadai?
130
A : sarana dan prasarana sudah cukup memadai ada lapangan taman bermain
buku semua lengkap papan tulis untuk mengajar cukup deh pokoknya
P : Bagaimana pendapat anda dengan kondisi buku dan layanan bacaan di
TBM Kolong?
A : bukunya lengkap tapi kalo menurut saya harus sering diperbarui layanan
baca si boleh pinjem buku tapi yah harus dikembalikan lagi nanti
P : Menurut anda, bagaimana lingkungan di sekitar TBM Kolong?
A : lingkungan banyak lalu lalang kendaaraan berisik tapi anak anak kalo
belajar dan ada kegiatan pun masih kedengeran dan semangat cukup nyaman
suasananya
P : Menurut anda, jelaskan apa yang membuat anda merasa tertarik untuk
mengunjungi TBM Kolong?
A : yang membuat tertarik tbm kolong selalu membuat kegiatan bervariasi
dan gak monoton memang cara memperkenalkan masyarakat biar ga bosen dateng
ke tbm kolong terus ada bimbingan belajar juga
P : Bagaimana kegiatan yang ada di TBM Kolong?
A : saya sendiri relawan dalam kegiatan bimbingan belajar saya tertarik
menjadi relawan ketika pertama kali datang kesini ternyata banyak anak anak
yang kurang mampu untuk sekolah dan kalo disini mereka dapat bimbel gratis jadi
anak - anak udah bisa membaca buku
P : Manfaat apa yang anda dapatkan dari mengunjungi TBM Kolong?
A : manfaatnya saya punya pengalaman mengabdi kepada masyarakat sekitar
sehingga ketika saya ke tempat lain seperti ini tidak kagok lagi
P : Menurut anda, kegiatan apa yang paling anda sukai di TBM Kolong?
mengapa?
131
A : mengajar kak hehe dan mendongeng di setiap hari minggu
P : Sejauh ini, seberapa seringkah anda mengunjungi TBM Kolong?
A : setiap sabtu minggu saya kesini
P : kedatangan kesini untuk mengajar ya ?
A : iya saya kesini untuk mengajar dan juga sambal bermain
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan
kunjungan masyarakat?
A : dengan kegiatan kegiatan lagi sebenernya tbm kolong udah bagus
memperkenalkan dengan bentuk kegiatan saya juga ikut mempromosikan tbm
kolong ke temen temen saya
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk memotivasi
masyarakat terlibat dalam kegiatan-kegiatannya?
A : ada kerjasama kegiatan dengan masyarakat sekitar seperti senam pagi
atau pengajian ibu ibu di tbm kolong juga bagus tuh biar ada kerjasamanya gitu
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk meningkatkan minat
baca masyarakat?
A : buku – bukunya diperbarui lagi agar bervariasi
P : Apa yang harus dilakukan oleh TBM Kolong untuk menjadikan
tempatnya menarik untuk dikunjungi? Dan bagaimana memperkenalkan
kegiatannya ke masyarakat luas ?
A : tbm kolong sebenernya udah bagus ya melakukan kegiatan kegiatan
positif mungkin perlu dikompakin lagi dan juga sama relawan dilibatkan terus
mempromosikan ke masyarakat sekitar tapi udah banyak ang tau kok tbm kolong
132
4. Dokumentasi
CATATAN DOKUMENTASI
Dokumentasi pada saat wawancara dengan partisipan
(Gambar.1 Seiken Romadhon) (Gambar. 2 Devina Febriyanti)
(Gambar.3 Muhammad Ilham) (Gambar. 4 Nina)
133
(Gambar.5 Uci) (Gambar.6 MT)
(Gambar.7 Kholik) (Gambar. 8 Yanti)
134
(Gambar 9. Sunarmi) (Gambar 10. Dini)
Dokumentasi di TBM Kolong
(Buku Bacaan di Rak Buku TBM Kolong)
135
(Ruangan TBM Kolong)
(Lesehan Rumput Sintetis TBM Kolong)
136
(Lapangan Futsal dan Senam TBM Kolong)
(Tempat Bermain TBM Kolong)
137
(Ruang Bebas TBM Kolong)
(Foto bersama pengurus TBM Kolong)
138
(Ruang Buku dan Alat–alat belajar TBM Kolong)
(Kegiatan Menggambar dan Mewarnai di TBM Kolong)
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
BIODATA PENULIS
GILANG FAJAR SEPTIANTO, lahir di
Jakarta, 30 September 1996, putra pertama
dari Bapak Sigit Margunanto dan Sri
Handayani yang beralamat tinggal Perum
Bukit Cikasungka Blok Be 4 no 12, RT 07
RW 10, Kabupaten Tangerang. Putri
Pertama dari 3 bersaudara ini telah
menempuh pendidikan di TK Bina Bangsa
(2000-2001), Kemudian penulis
melanjutkan ke SDS Dian Pertiwi (2002-
2008), selanjutnya meneruskan pendidikan
di SMP Negeri 1 Balaraja (2008-2011)
dan melanjutkan kembali pendidikan di SMAN 6 Kabupaten Tangerang (2011-
2014) Setelah lulus SMA, penulis melanjutkan pedidikan di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan
Ilmu Pegetahuan Sosial konsentrasi Sosiologi-Antropologi angkatan 2014 melalui
jalur SPMB Mandiri. Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Minat
Kunjungan Masyarakat di Bawah Flyover Ciputat Daerah Kota Tangerang
Selatan” ini di bawah bimbingan Bapak Dr. H. Nurochim, M.M sebagai Dosen
Pembimbing I dan Ibu MailaDinia Husni Rahiem, Ph.D., M.A sebagai Dosen
Pembimbing II