Upload
zion
View
151
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
LAILA FATMAWATI101111102 RISKA HARMASDIYANI 101111066 ANNISA NUR L101111045 ATINA HUSNAYAIN 101111042. UPAYA PERBAIKAN Gizi. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
UPAYA PERBAIKAN GIZI1. LAILA FATMAWATI 1011111022. RISKA HARMASDIYANI 1011110663. ANNISA NUR L 1011110454. ATINA HUSNAYAIN 101111042
PENDAHULUAN Tujuan utama pembangunan nasional adalah
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan
Visi pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai status gizi keluarga yang optimal.
Keadaan gizi meliputi proses penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan aktifitas.
Setelah mengetahui penyebab masalah kurang gizi, perlu adanya strategi program gizi khususnya pada program perbaikan gizi makro. Agar program terlakasana perlu kerjasama berbagai pihak (pemerintah, swasta, dan pihak terkait lainnya)
A. PERMASALAHAN GIZI DI INDONESIA
Permasalahan gizi di Indonesia masalah gizi makro dan mikro
Masalah gizi di Indonesia erat kaitannya dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan penghasilan
B. STATUS GIZI PADA BALITA
Tahun Total Penduduk
Total Balita
Jumlah balita dengan
Gizi Buruk Gizi KurangBuruk+Kuran
g
1989177,614,96
521,313,79
6 1,342,769 6,643,510 7,986,279
1992185,323,45
822,238,81
5 1,607,866 6,302,480 7,910,346
1995195,860,89
921,544,69
9 2,490,567 4,313,249 6,803,816
1998206,398,34
020,639,83
4 2,169,247 3,921,568 6,090,815
1999209,910,82
119,941,52
8 1,617,258 3,639,329 5,256,587
2000203,456,00
517,904,12
8 1,348,181 3,066,977 4,415,158
2001206,070,54
318,134,20
8 1,142,455 3,590,573 4,733,028
2002208,749,46
018,369,95
2 1,469,596 3,545,401 5,014,997
2003211,463,20
318,608,76
2 1,544.527 3,572,882 5,117,409
Tabel Jumlah balita gizi buruk (BB/U<-3SD) dan gizi kurang (BB/U <-2SD) Susenas 1989-2003
TahunTotal
PendudukTotal Balita
Prevalensi
Gizi buruk
Gizi Kurang
Buruk+Kurang
1989 177,614,965 21,313,796 6.3 31.2 37.5
1992 185,323,458 22,238,815 7.2 28.3 35.6
1995 195,860,899 21,544,699 11.6 20.0 31.6
1998 206,398,340 20,639,834 10.5 19.0 29.5
1999 209,910,821 19,941,528 8.1 18.3 26.4
2000 203,456,005 17,904,128 7.5 17.1 24.7
2001 206,070,543 18,134,208 6.3 19.8 26.1
2002 208,749,460 18,369,952 8.0 19.3 27.3
2003 211,463,203 18,608,762 8.3 19.2 27.5
Tabel Prevalensi balita gizi buruk (BB/U<-3SD) dan gizi kurang (BB/U <-2SD) Susenas 1989-2003
Jumlah penderita gizi buruk meningkat dari tahun 1989 ke tahun 1995, lalu cenderung fluktuatif sampai tahun 2003.
Masalah tingginya prevalensi gizi kurang pada anak balita berhubungan dengan tingginya BBLR masalah pertumbuhan anak usia masuk sekolah wanita usia subur melahirkan anak dengan risiko BBLR disertai dengan masalah anemia dan gizi mikro lainnya.
C. PENYEBAB PERMASALAHAN GIZI
Penyebab permasalahan gizi :
Penyebab Langsung
Penyebab Tak
Langsung
Pokok Masalah di Masyarakat
Akar Masalah
1. Penyebab Langsung :Berasal dari makanan dan penyakit
2. Penyebab Tak Langsung :a. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. b. Pola pengasuhan anak kurang memadai. c. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai.
3. Pokok masalah di masyarakatKurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatan sumber daya masyarakat
4. Akar MasalahInteraksi antara kemiskinan dan faktor sosial,seperti pendidikan, pekerjaan, perilaku merokok, menikah usia muda, dan cakupan pelayanan kesehatan yang belum optimal, juga menyebabkan masalah gizi menjadi kronis
D. UPAYA PERBAIKAN GIZI
1. Seimbang dan Bermutu2. Peran Berbagai Kementerian3. Gerakan Nasional Sadar Gizi
1. SEIMBANG DAN BERMUTU
Penanganan masalah gizi tidak bisa dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.
Peningkatan peran aktif Kementerian Pertanian Badan Ketahanan Pangan menyediakan makanan yang bergizi, berimbang dan beragam
Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong produksi perikanan nasional dan diikuti gerakan gemar makan ikan.
2. PERAN BERBAGAI KEMENTRIAN Penanganan masalah kurang gizi tidak
hanya dilakukan oleh Kemenkes melalui upaya perbaikan gizi perlu peran serta dan kerjasama dari kementerian lain :- Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan- Kementerian Sosial
3. GERAKAN SADAR GIZI Diawali dengan gerakan sadar gizi
“Empat Sehat Lima Sempurna” Gerakan Nasional Sadar Gizi (GNSG) dalam rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan.
PENGANTAR
Kadarzi merupakan suatu gerakan yang terkait dengan program Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG), yang merupakan bagian dari Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
Dalam rangka meningkatkan mutu konsumsi makanan status gizi masyarakat
PENGANTAR
Tujuan : 1. Setengah dari keluarga Indonesia
menjadi Keluarga Sadar Gizi2. Mewujudkan pola konsumsi makanan
yang baik dan benar
PENGERTIAN
Kadarzi adalah keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi anggota keluarganya.
Hal ini tercermin dari konsumsi pangan yang beraneka ragam dan bermutu gizi seimbang.
Disebut Kadarzi jika sikap dan perilaku keluarga dapat secara mandiri mewujudkan keadaan gizi yang sebaik-baiknya.
INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI
1. Menimbang berat badan secara teratur
Berat badan merupakan petunjuk yang baik akan keadaan gizi dan kesehatan.
Perubahan berat badan menunjukkan perubahan konsumsi makanan atau gangguan kesehatan.
INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI
2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir sampai umur enam bulan (ASI Eksklusif)
Bayi sejak lahir hingga usia enam bulan hanya diberikan ASI saja, karena ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih dan sehat.
ASI saja cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan untuk tumbuh kembang normal.
ASI juga praktis dan murah serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi serta bisa menjalin kasih sayang antara ibu dan anak.
INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI
3. Makan beraneka ragam Satu jenis bahan makanan tidak bisa memenuhi
semua kebutuhan gizi. Dengan makan beraneka ragam dapat memenuhi
semua kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh. Untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi, makanan
sehari-hari yang dikonsumsi sebaiknya terdiri dari makanan pokok (sumber karbohidrat), lauk pauk (sumber protein), sayuran dan buah (sumber vitamin, mineral, serat) serta cukup mengkonsumsi cairan / air.
INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI
4. Menggunakan garam beryodium Garam beryodium yang dikonsumsi
setiap hari bermanfaat untuk mencegah timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
GAKY dapat menghambat perkembangan tingkat kecerdasan pada anak-anak, penyakit gondok endemik dan kretin.
INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI
5. Minum suplemen gizi sesuai anjuran Kebutuhan suplemen gizi adalah kapsul
Vitamin A untuk bayi dan balita dan tablet Fe (zat besi) untuk ibu hamil.
PMT BAYI
Depkes RI, 2006 : Makanan tambahan pada bayi adalah makanan atau minuman
yang mengandung zat gizi yang diberikan pada bayi atau anak berusia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI
WHO, 2003 : Makanan tambahan adalah memberi makanan lain selain ASI
oleh karena ASI merupakan makanan alami pertama untuk bayi dan harus diberikan tanpa makanan tambahan sekurang-kurangnya 6 bulan
TUJUAN PMT BAYI
Melengkapi zat-zat gizi yang kurang karena kebutuhan zat gizi
akan semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia bayi
atau anak
Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-
macam makanan dengan berbagai bentuk, tekstut dan rasa,
Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar
energi yang tinggi
Mengembangkan kemampuan untuk mengunyah dan menelan
Campuran bahan pangan untuk makanan bayi
• Campuran dasar (basic mix), terdiri dari serelia (biji-bijian)
atau umbi-umbian dan kacang-kacangan.
• Campuran ganda (multi mix) terdiri dari makanan pokok
sebagai bahan pangan utama dan zat gizi lain.
Jenis makanan tambahan
• Makanan tambahan lokal
• Makanan tambahan olahan pabrik
6-8 bulan 8-9 bulan 9-12 bulan 12-24 bulan
Jenis
1 jenis bahan dasar (6 bulan)2 jenis bahan dasar (7 bulan)
2-3 jenis bahan dasar (sajikan secara terpisah atau dicampur)
3-4 jenis bahan dasar (sajikan secara terpisah atau dicampur)
Makanan keluarga (tanpa garam, gula, penyedap, hindari santan dan gorengan)
Tekstur
Semi-cair (dihaluskan atau purce), secara bertahap kurangi campuran air sehingga menjadi semi-padat
Lunak (disaring) dan potongan makanan yang dapat digenggam dan mudah larut
Kasar (dicindang)Makanan yang dipotong dan dapat digenggam
Padat
FrekuensiMakan Utama: 1-2x/hariCamilan: 1x/hari
Makan Utama: 2-3x/hariCamilan: 1x/hari
Makan Utama: 3x/hariCamilan: 2x/hari
Makan Utama: 3-4x/hariCamilan: 2x/hari
Porsi 1-2 sdt, secara bertahap ditambahkan.
2-3 sdm makanan semi padat. Potongan makanan seukuran sekali gigit.
3-4 sdm makanan semi padat yang kasar. Potongan makanan ukuran kecil/ sekali gigit.
5 sdm makanan atau lebih.
ASI Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi
Susu & produk susu olahan
-
Belum boleh susu sapi.½ slice keju cheddar¼ cangkir yogurt untuk bayi
Belum boleh susu sapi.½ slice keju cheddar¼ cangkir yogurt untuk bayi
1-2 porsi susu sapi atau produk susu olahan.
ALASAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA KURANG DARI ENAM BULAN
UNICEF dan WHO menyatakan ada beberapa alasan ibu tidak ingin menyusui bayinya yaitu:
Ibu yang pernah mengalami stress sehingga produksi ASI berkurang dan tidak ingin menyusui lagi setelah keadaan ibu sudah pulih kembali.
Kekurangan gizi ibu akan mengurangi produksi ASI sehingga susu formula dan makanan tambahan pada bayi menjadi jalan keluar pemenuhan nutrisi bayi
Bayi yang mengalami diare akan diberikan cairan tambahan yang seharusnya pemberian ASI saja sudah cukup.
Banyak juga ibu yang beranggapan jika anaknya kelaparan dan akan tidur jika diberi makan.
Mitos bayi yang diberi makan pisang sewaktu berusia 2 bulan akan menjadi pintar di kemudian hari
Terjadi tekanan dari lingkungan seperti pekerjaan, dan promosi produsen makanan bayi yang belum mengindahkan ASI eksklusif selama 6 bulan.
RISIKO PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA KURANG DARI ENAM BULAN
Pada bulan-bulan pertama, saat bayi berada pada kondisi yang sangat
rentan, pemberian makanan atau minuman lain selain ASI akan
meningkatkan risiko terjadinya, infeksi telinga, alergi, meningitis,
leukimia, Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom
kematian tiba-tiba pada bayi, penyakit infeksi, dan penyakit-penyakit
lain yang biasa terjadi pada bayi.
PMT IBU HAMIL
Untuk menambah asupan gizi ibu hamil sehingga kebutuhan gizi selama hamil dapat terpenuhi.
Syarat makanan tambahan yang sehat bagi ibu hamil:1 Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan
kesehatan tubuh ibu dan pertumbuhan bayi.
2 Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, dan mineral).
3 Dapat menghindari pengaruh negatif bagi bayi.
4 Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.
Nutrisi Keterangan
Kalsium
Untuk menguatkan tulang dan gigi.Jumlah kalsium yang dibutuhkan 1000 mg setiap hari untuk wanita berumur 19-50 tahunSusu, keju, dan yogurt. Selain itu, ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.
Asam LemakOmega 6, Omega 3 (DHA&EPA) menyusun lebih dari 60% lemak otak dan sistem saraf pusat.Benih, kacang-kacangan, butir, polong-polongan, minyak nabati
Folat
mencegah neural tube defect, premature, BBLRSelama kehamilan, dibutuhkan folat 600 mg/hariSuplemen, Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan, dan roti gandum
Zat Besi
untuk membantu perkembangan janin dan ari-ari serta untuk mempertahankan peningkatan volume darah dari ibu.27 mg/hari pada masa kehamilandaging merah, ikan, unggas, sereal sarapan, suplemen
Protein71 g/haridaging, ikan, telur, susu, keju,kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu
Vitamin B12Usia 19-50 butuh 2,6 μg/hari pada masa kehamilanRumput laut dan makanan seperti tempeKekurangan vitamin B12 akan menimbulkan anemia pada ibu hamil.
Vitamin Dmasa kehamilan sama dengan sebelum hamil (5 μg per hari)berjemur sinar matahari 5 sampai 15 menit per hari antara pukul 10 pagi hingga 3 sore
Zat Seng
Kekurangan akan berisiko melahirkan prematur dan BBLRdaging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongandapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng per hari) jika dalam kondisi yang kurang sehat
Vitamin C
antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak.85 mg vitamin C per hari. tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli
Vitamin A
fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embriobuah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur
PMT LANSIA
Prinsip dalam pemberian makan bagi lansia dalam keadaan darurat adalah sebagai berikut:
1 Lansia harus mampu mengakses sumber-sumber pangan termasuk bantuan pangan dengan lebih mudah.
2 Makanan disesuaikan dengan kondisi lansia serta mudah disiapkan dan dikonsumsi.
3 Makanan yang diberikan pada lansia harus memenuhi kebutuhan protein tambahan serta vitamin dan mineral.
ANGKA KECUKUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK LANSIA DALAM SEHARI.
Komposisi Laki-laki PerempuanEnergi (Kal) 1960 1700Protein (gram) 50 44Vitamin A (RE) 600 500Thiamin (B1) (mg) 0.8 0.7Riboflavin (B2)(mg) 1.0 0.9Niasin (B3) (mg) 8.6 7.5Vitamin B12 (mg) 1.0 1.0Asam folat (mikrogram) 170 150
Vitamin C (mg) 40 30Kalsium (mg) 500 500Fosfor (mg) 500 450Besi (mg) 13 16Seng (mg) 15 15Iodium (mikrogram) 150 150
Panti Pemulihan GiziAtina Husnayain-101111042
GIZI BURUK
Seberapa parah?
Kriteria Gizi Buruk
Pengertian Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan
karena kekurangan asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama. Anak disebut gizi buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-turut tidak naik) dan tidak disertai tanda-tanda bahaya.
Kriteria 1. Gizi Buruk Tanpa Komplikasi
a. BB/TB: < -3 SD dan atau;
b. Terlihat sangat kurus dan atau;
c. Adanya Edema dan atau;
d. LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59 bulan
2. Gizi Buruk dengan Komplikasi
Gizi buruk dengan tanda-tanda tersebut di atas disertai salah satu atau lebih dari tanda komplikasi medis berikut:
a. Anoreksia
b. Pneumonia berat
Seberapa parahkah gizi buruk di Jatim?
Berdasarkan hasil survey Pemantauan Status Gizi (PSG) Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) tahun 2010 diketahui bahwa prevalensi gizi buruk di Jawa Timur adalah sebesar 2,5 %. Sedangkan dari hasil laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk tahun 2011 di Jawa Timur terdapat 6925 anak yang menderita gizi buruk.
SOLUSI?
Panti Pemulihan Gizi
Panti Pemulihan GiziPanti Pemulihan Gizi adalah pusat pemulihan gizi buruk dengan perawatan serta pemberian makanan anak secara intensif dan adekuat sesuai usia dan kondisinya, dengan melibatkan peran serta orang tua (ibu) agar dapat mandiri ketika kembali ke rumah.
Apa itu Panti Pemulihan Gizi
Aspek Pelayanan:-Medis-Gizi-Perawatan
Pemeriksaan & DiagnosaPengobatan Medis & Terapi Diet
Tujuan:Meningkatkan status gizi dalam rangka perbaikan gizi masyarakat
Panti Pemulihan Gizi
Sasaran Balita kurus + sangat kurus
BB tidak naik
BB di bawah garis merah pada KMS
Tempat Pelaksanaan
Puskesmas Bangunan tambahan
Panti Pemulihan Gizi
Waktu Pelaksanaan
Tenaga kesehatan bertugas merawat pasien secara bergantian selama 24 jam, yaitu selama 7 hari dalam seminggu. Waktu kerja dapat dibagi menjadi 3 shift, yaitu:
1) pukul 07.00 – 14.00
2) pukul 14.00 – 21.00
3) pukul 21.00 – 07.00
Pada kondisi tertentu dokter diharapkan dapat bertugas selama 24 jam, jika menjumpai pasien dengan keadaan gawat darurat.
Tenaga Pelaksana
1. Dokter2. Perawat Supervisor3. Perawat4. Ahli gizi5. Tenaga masak6. Ibu yang anaknya dirawat
Sarana dan Kelengkapan1. Tempat tidur dan kelengkapannya2. Ruang administrasi3. Ruang konseling kesehatan dan gizi4. Ruang bermain anak-anak5. Ruang penyimpanan obat6. Ruang pembuatan dan penyimpanan makanan formula7. Dapur dan gudang penyimpanan bahan makanan8. Sumur, kamar mandi, WC, tempat mencuci dan menjemur
1. Peralatan medis dan obat-obatan2. Antropometri set 3. Media penyuluhan (KIE)4. Peralatan dapur5. Bahan pembuat makanan formula
Tahapan Pelaksanaan
Advokasi dan Sosialisasi
Penjaringan Sasaran
Pelatihan Tatalaksana Anak Gizi Buruk
Pelayanan
Terapi Gizi meliputi 3 Fase yaitu Fase Stabilisasi, Fase Transisi, dan Fase Rehabilitasi.a. Fase Stabilisasi- Energi : 80 – 100 kkal/kg BB/hari- Protein : 1- 1,5 gram/kg/BB/hari- waktu pemberian : hari ke 1 – 7- Jenis makanan : F75- Frekuensi pemberian : 12 x (bebas )- Porsi makanan kecil dengan frekuensi makanan sering- ASI tetap diberikan b. Fase Transisi- Energi : 100 – 150 kkal/kg BB/hari- Protein : 2- 3 gram/kg/BB/hari- waktu pemberian : hari ke 8 – 14- Jenis makanan : F100- Frekuensi pemberian : 6 x (bebas)- Porsi makanan kecil dengan frekuensi makanan sering- ASI tetap diberikan c. Fase Rehabilitasi- Energi : 150 –220 kkal/kg BB/hari- Protein : 3- 4 gram/kg/BB/hari- waktu pemberian : minggu ke 2 – 6- Jenis makanan : makanan lunak/makanan lembik dan sari buah- Frekuensi pemberian : 3 x (bebas)- Porsi makanan kecil dengan frekuensi makanan sering- ASI tetap diberikan
Makanan formula WHO F75Bahan:- susu skim bubuk 25 gram ( 2,5 sdm )- gula pasir 100 gram (10 sdm )- minyak sayur 30 gram ( 3 sdm)- mineral mix @ 8 gram dilarutkan dalam 20 ml- tambahkan air s/d 1000 ml
Makanan formula WHO F100Bahan:- susu skim bubuk 25 gram ( 2,5 sdm )- gula pasir 70 gram ( 7 sdm )- minyak sayur 27 gram ( 2,5 sdm )- mineral mix @ 8 gram dilarutkan dalam 20 ml- tambahan air s/d 1000 ml
Cara membuat:Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan tambahkan mineral mix @8 gram dilarutkan dalam 20 ml, kemudian masukkan susu skim sedikit demi sedikit, aduk sampai kalis dan berbentuk gel. Encerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen dan volume menjadi 1000ml. Larutan ini bisa langsung diminum atau dimasak selama 4 menit bagi anak yang diare persisten/disentri.
Melalui dukungan dana APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, ataupun swadana Puskesmas, maka di Jawa Timur telah dikembangkan TFC di:
1. Kabupaten Jombang:
- Puskesmas Mojoagung
- Puskesmas Tembelang
2. Kabupaten Situbondo:
- Puskesmas Panarukan
3. Kabupaten Probolinggo:
- Puskesmas Pajarakan
4. Kabupaten Gresik:
- Puskesmas Alun-alun
5. Kota Surabaya:
- Puskesmas Dupak
6. Kabupaten Bangkalan:
- Puskesmas Kota
7. Kabupaten Ponorogo:
- Puskesmas Balong
- Puskesmas Jambon
Sekian Terima kasih