Upload
tranbao
View
227
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 1
STOPGLOBAL WARMING
http://nationalgeographic.co.id/media/feature/620/4:3/201403201350410/b/batu-bara-bersih-mungkinkah.jpg
Secepat apa Arktik meleleh, setinggi apa laut naik, sepanas apa gelombang panas—semua unsur
masa depan kita yang tak pasti ini tergantung pada tindakan dunia tentang batu bara, khususnya
AS dan Cina. Apakah kita akan terus membakarnya dan membuang karbon ke udara tanpa
diredam? Atau akankah kita menemukan cara untuk menangkap karbon, seperti sulfur dan
nitrogen dari bahan bakar fosil, dan menyimpannya di bawah tanah?
“Kita perlu sekuat tenaga menuntut energi terbarukan dan efisiensi energi, dan pengurangan
emisi karbon dari batu bara,” kata peneliti Stanford University, Sally Benson, yang berspesialisasi
di bidang penyimpanan karbon.
Sumber: http://nationalgeographic.co.id/
Perubahan iklim global merupakan malapetaka yang akan datang! Kita telah
mengetahui sebabnya - yaitu manusia yang terus menerus menggunakan bahan bakar
yang berasal dari fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi.
Kita sudah mengetahui sebagian dari akibat pemanasan global ini - yaitu mencairnya
tudung es di kutub, meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang berkepanjangan,
penyebaran wabah penyakit berbahaya, banjir besar-besaran, coral bleaching dan
gelombang badai besar. Kita juga telah mengetahui siapa yang akan terkena dampak
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 2
paling besar - Negara pesisir pantai, Negara kepulauan, dan daerah Negara yang kurang
berkembang seperti Asia Tenggara.
Selama bertahun-tahun kita telah terus menerus melepaskan karbondioksida ke
atmosfer dengan menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batubara,
gas bumi dan minyak bumi. Hal ini telah menyebabkan meningkatnya selimut alami
dunia yang menuju kearah meningkatnya suhu iklim dunia, dan perubahan iklim yang
tidak dapat diprediksi juga mematikan.
Sumber: http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/
Kompetensi Inti: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar pada Mata Pelajaran Biologi:
1. Membuat charta daur biogeokimia (siklus Nitrogen/ siklus karbon/siklus
Sulfur/siklus Pospor) dari hasil kajian literatur.
Kompetensi Dasar pada Mata Pelajaran Kimia:
1. Menyajikan hasil diskusi tentang dampak positif dan negatif pemakaian
hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyajikan hasil analisis dampak pembakaran hidrokarbon terhadap perubahan
iklim (peningkatan suhu bumi).
Kompetensi Dasar pada Mata Pelajaran Matematika:
Menyajikan data dalam bentuk tabel atau diagram/plot yang sesuai untuk
mengomunikasikan informasi dari suatu kumpulan data melalui analisis perbandingan
berbagai variasi penyajian data.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 3
Tujuan Proyek
Tujuan diterapkannya proyek ini adalah untuk menanamkan rasa kepeduliansiswa terhadap lingkungan di sekitar rumah dan sekolah, yang dilakukan dengan mengidentifikasi pencemaran udara yang terjadi di lingkungan sekitar dan melakukan studi literatur guna memperoleh rekomendasi yang tepat dalam menanggulangi pencemaran udara tersebut.
Kemampuan yang diasah
Kolaborasi Membangun pengetahuan mengenai pencemaran udara, dampak, dan upaya
penanggulangannya Pemecahan masalah Berkomunikasi
Materi
Minyak Bumi
Keberadaan minyak bumi di alam merupakan hasil pelapukan fosil-fosil
tumbuhan dan hewan pada zaman purba jutaan tahun silam. Organisme-organisme
tersebut kemudian dibusukkan oleh mikroorganisme dan kemudian terkubur dan
terpendam dalam lapisan kulit bumi. Dengan tekanan dan suhu yang tinggi, maka
setelah jutaan tahun lamanya, material tersebut berubah menjadi minyak yang
terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Oleh karena pori-pori batu kapur
bersifat kapiler, maka dengan prinsip kapilaritas, minyak bumi yang terbentuk tersebut
perlahan-lahan bergerak ke atas. Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang
tidak berpori, maka terjadilah penumpukan minyak dalam batuan tersebut.
Itu sebabnya minyak bumi disebut sebagai petroleum (yang dalam bahasa Latin, petrus
= batu dan oleum = minyak). Pada daerah lapisan bawah tanah yangcekungan ini terdiri
dari beberapa lapisan, lapisan yang paling bawah berupa air, lapisan di atasnya berisi
minyak, sedang di atas minyak bumi tersebut terdapat rongga yang berisi gas alam. Jika
cekungan mengandung minyak bumi dalam jumlah besar, maka pengambilan dilakukan
dengan jalan pengeboran.
Di Indonesia, sumber minyak bumi terdapat di daerah-daerah Aceh, Sumatra
Utara, Riau, Irian Jaya, Kalimantan, dan sebagian ada di pulau Jawa, yaitu Cepu dan
beberapa daerah lain. Biasanya kandungan minyak bumi ini ada pada 3 – 4 km di bawah
permukaan tanah. Untuk itu proses pengambilannya dengan menggunakan sumur
sumur bor yang sengaja dibuat. Beberapa di antaranya karena sumber minyak bumi ada
di dasar laut, maka pengeboran dilakukan di laut. Diambildan ditampung dalam kapal
tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau kilang minyak.
Minyak mentah atau yang biasa disebut dengan crude oil ini berbentuk cairan kental
hitam dan berbau kurang sedap, yang selain mengandung kotoran, juga mengandung
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 4
mineral-mineral yang larut dalam air. Minyak ini belum dapat digunakan untuk bahan
bakar atau berbagai keperluan lainnya, tetapi harus melalui pengolahan terlebih dahulu.
Minyak mentah ini mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom
karbon 1 – 50.
Pada prinsipnya pengolahan minyak bumi dilakukan dengan dua langkah, yaitu
desalting dan distilasi.Proses desalting merupakan proses penghilangan garam yang
dilakukan dengan cara mencampurkan minyak mentah dengan air, tujuannya adalah
untuk melarutkan zat-zat mineral yang larut dalam air. Pada proses ini juga
ditambahkan asam dan basa dengan tujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa
selain hidrokarbon. Setelah melalui proses desalting, maka selanjutnya minyak akan
menjalani proses distilasi.
Minyak mentah yang telah melalui proses desalting kemudian diolah lebih lanjut
dengan proses distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan titik didih. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses distilasi bertingkat ini
adalah campuran hidrokarbon yang mendidih pada interval (range) suhu tertentu.
Bensin
Salah satu hasil pengolahan distilasi bertingkat minyak bumi adalah bensin, yang
dihasilkan pada kisaran suhu 30 °C – 200 °C. Bensin yang dihasilkan dari distilasi
bertingkat disebut bensin distilat langsung (straight run gasoline).Bensin merupakan
campuran dari isomer-isomer heptana (C7H16) danoktana (C8H18). Bensin biasa juga
disebut dengan petrol atau gasolin. Sebenarnya fraksi bensin merupakan produk yang
dihasilkan dalam jumlah yang sedikit. Namun demikian karena bensin merupakan salah
satu bahan bakar yang paling banyak digunakan orang untuk bahan bakar kendaraan
bermotor, maka dilakukan upaya untuk mendapatkan bensin dalam jumlah yang besar.
Cara yang dilakukan adalah dengan proses cracking (pemutusan hidrokarbon yang
rantainya panjang menjadi hidrokarbon rantai pendek). Minyak bumi dipanaskan
sampai suhu 800 °C, sehingga rantai hidrokarbon yang kurang begitu dibutuhkan dapat
dipecah menjadi rantai pendek, sesuai rantai pada fraksi bensin (Keenan, Kleinfelter,
Wood, 1992).
Mutu atau kualitas bensin ditentukan oleh persentase isooktana yang
terkandung di dalamnya atau yang biasa disebut sebagai bilangan oktan. Dikatakan
kualitas bensin ditentukan oleh isooktana (2,2,4–trimetilpentana), hal ini terkait dengan
efisiensi oksidasi yang dilakukan oleh bensin terhadap mesin kendaraan. Efisiensi
energi yang tinggi diperoleh dari bensin yang memiliki rantai karbon yang bercabang
banyak. Adanya komponen bensin berantai lurus menghasilkan energi yang kurang
efisien, artinya banyak energi yang terbuang sebagai panas bukan sebagai kerja mesin,
dan hal ini menyebabkan terjadinya knocking atau ketukan pada mesin. Ketukan pada
mesin ini menyebabkan mesin menjadi cepat rusak. Bensin premium memiliki bilangan
oktan 82, sedangkan bensin super memiliki bilangan oktan 98.
Untuk meningkatkan bilangan oktan bensin, ditambahkan satu zat yang disebut
TEL (tetraetil lead) atau tetraetil timbal. Penambahan TEL dalam konsentrasi sampai
0,01% ke dalam bensin dapat menaikkan bilangan oktan, sehingga ketukan pada mesin
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 5
dapat dikurangi. Namun demikian penggunaan TEL ini memberikan dampak yang tidak
baik bagi kesehatan manusia. Hal ini disebabkan karena gas buang kendaraan bermotor
yang bahan bakarnya mengandung TEL, menghasilkan partikel-partikel timbal. Partikel
timbal yang terisap oleh manusia dalam kadar yang cukup tinggi, menyebabkan
terganggunya enzim pertumbuhan. Akibatnya bagi anak-anak adalah berat badan yang
berkurang disertai perkembangan sistem syaraf yang lambat. Pada orang dewasa,
partikel timbal ini menyebabkan hilangnya selera makan, cepat lelah, dan rusaknya
saluran pernapasan. Untuk itu sekarang sedang digalakkan penggunaan bensin tanpa
timbal, yaitu dengan mengganti TEL dengan MTBE (metil tersier butil eter), yang
memiliki fungsi sama untuk meningkatkan bilangan oktan, tetapi tidak melepaskan
timbal di udara.
Efek Rumah Kaca dan Hujan Asam
Ketika bahan bakar fosil dibakar di mobil dan sebuah pembangkit tenaga, gas
CO2 dilepaskan sebagai gas sisa yang dibuang. Sebenarnya gas ini ada secara alamiah di
atmosfer bumi untuk menjebak panas matahari agar bumi ini menjadi hangat. Namun,
keberadaan CO2 di atmosfer menjadi berlebihan akibat pembakaran mesin dan
pembangkit tenaga, sehingga panas matahari yang terjebak semakin banyak. Akibatnya,
terjadi peningkatan suhu yang cukup signifikan di bumi. Itulah mengapa, bumi ini
menjadi lebih panas. Ketika bumi lebih panas, terjadi perubahan cuaca yang mencolok.
Beberapa negara akan lebih basah, dan yang lain lebih kering.
Lebih lanjut, penyebab terjadinya hujan asam adalah pembakaran batubara di
pembangkit tenaga listrik menghasilkan gas buangan yang berkombinasi dengan air di
atmosfer membentuk awan-awan asam sulfat dan asam nitrat. Awan-awan tersebut
turun sebagai hujan asam. Hujan asam tersebut menyebabkan kerusakan pada daun
tanaman dan membunuh ikan- ikan di danau air tawar.
Alat dan Bahan yang dibutuhkan
Bahan bacaan yang dapat diperoleh dari buku teks Mata Pelajaran Kimia, Biologi,
dan Matematika, serta literatur-literatur pada berbagai media yang
menginformasikanpencemaran udara
Lembar Kerja Siswa
Alat dan bahan untuk percobaan hujan asam:
Ember dan gelas
Kertas lakmus
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 6
Strategi pelaksanaan proyek
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dijadikan acuan bagi guru untuk
menerapkan proyek “STOP Global Warming”:
1. Siswa membuat kelompok terdiri atas 4 orang dan mereka diberi kesempatan
untuk menentukan peran dan tanggungjawab masing-masing pada pelaksanaan
kerja proyek kelompok.
2. Guru memberikan stimulus kepada siswa agar semangat dalam melaksanakan
kerja proyeknya. Hal ini dapat dilakukan dengan menayangkan video tentang
pencemaran udara yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Video tersebut berjudul Facebook: Unfriend Coal dan dapat diunduh dari
http://www.youtube.com/watch?v=QPty-ZLbJt0.
3. Guru menjelaskan prosedur kerja proyek yang akan dilaksanakan oleh siswa,
tugas-tugas yang harus dipenuhi berikut lembar kerjanya, dan
menginformasikan instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur
keberhasilan kerja proyek siswa. Dalam hal ini setiap kelompok diwajibkan
memberikan rincian jadwal kerja masing-masing kepada guru.
4. Guru mengingatkan kembali materi prasyarat yang dibutuhkan siswa dalam
melakukan kerja proyeknya. Guru memastikan kesiapan siswa dengan
melakukan tanya jawab seputar hal-hal yang harus diperhatikan setiap
kelompok dalam melaksanakan kerja proyek. Guru berbagi literatur baik yang
berbentuk cetak maupun elektronik kepada siswa.
5. Guru menginformasikantenggang waktu pengumpulan tugas-tugas proyek
kepada siswa.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 7
Lembar Kerja Siswa
STOPGlobal Warming
Sumber: http://www.greenpeace.org/seasia/id/PageFiles/101571/open%20space/global-warming2.jpg
Proyek STOP Global Warming merupakan tugas kerja kelompok terpadu pada Mata
Pelajaran Kimia, Biologi, dan Matematika. Tujuan dari penugasan proyek ini adalah
untuk membangun kepedulian siswa terhadap kondisi lingkungan di sekitar rumah dan
sekolah yang mungkin sudah tercemar udaranya. Siswa secara berkelompok akan
diminta melakukan beberapa kegiatan penting, yaitu: (1) melakukan survey pemakaian
bahan bakar minyakdi lingkungan sekitar rumah; (2) melakukan percobaan hujan asam
di lingkungan; (3) Membuat makalah ilmiah mengenai pencemaran udara dan upaya
untuk menanggulangi pencemaran udara di lingkungan sekitar rumah; (4) Membuat
poster dan melakukan pameran STOP Global Warming.
Minggu pertama: Survey pemakaian bahan bakar minyak di lingkungan sekitar
rumah
Lakukanlah survey di lingkungan sekitar rumah Anda untuk mencari informasi tentang
hal-hal berikut:
Jenis bahan bakar minyak yang digunakan kebanyakan orang untuk kebutuhan
sehari-harinya;
Jenis kebutuhan dengan tingkat konsumsi bahan bakar yang paling tinggi;
Rata-rata jumlah konsumsi bahan bakar yang mereka gunakan dalam satu
minggu.
Sajikan informasi yang anda peroleh pada kegiatan survey dalam bentuk diagram
batang!
Lakukan analisis terhadap temuan-temuan yang anda peroleh dengan menggunakan
statistik deskriptif. Tentukan kesimpulan Anda dan tuliskan laporan hasil survey.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 8
Minggu kedua: Percobaan Hujan Asam di lingkungan sekitar rumah
Setiap kelompok melakukan percobaan bersama untuk mengetahui tingkat pencemaran
udara di lingkungan sekitar rumah dengan mengacu pada langkah-langkah berikut:
1. Tampunglah air hujan secukupnya di dalam suatu wadah (ember).
2. Ambil segelas air hujan dan ciumlah baunya.
3. Selanjutnya berkumurlah dengan air itu dan rasakan air tersebut.
4. Bandingkan rasa air tersebut dengan air sumur .
5. Selanjutnya cucilah tangan Anda dengan air hujan.
6. Licin atau kesatkah air hujan itu?
7. Ujilahsifatlarutan air hujandengankertaslakmus
8. Kesimpulan apa yang Anda dapatkan? Bandingkan hasil kesimpulan Anda
dengan teman-teman lain dalam kelompok anda!
9. Buatlah laporan berdasarkan hasil percobaan anda.
Minggu ketiga: Penulisan Makalah Ilmiah
1. Carilah literatur mengenai hal-hal berikut:
proses pembentukan minyak bumi dan teknik pengolahannya
bilangan oktan pada minyak bumi dan pengaruhnya terhadap kualitas bensin
dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
hujan asam dan daur karbon
upaya pengendalian terhadap pencemaran udara dan penghematan
konsumsi minyak bumi
2. Diskusikan kembali hasil survey penggunaan bahan bakar minyak di lingkungan
sekitar dan hasil percobaan mengukur pencemaran udara di lingkungan sekitar.
Gunakan literatur yang anda peroleh untuk menganalisis kondisi pencemaran
udara di lingkungan sekitar Anda dan menentukan upaya yang paling relevan
untuk dilakukan untuk menanggulanginya.
3. Tuliskan makalah yang isinya mengacu pada poin-poin berikut:
Latar belakang masalah pencemaran udara
Kajian pustaka
Temuan hasil survey dan percobaan hujan asam di lingkungan sekitar
rumah
Rekomendasi upaya penanggulangan pencemaran udara di lingkungan
sekitar rumah
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 9
Minggu keempat: Pameran Unjuk Kerja
1. Buatlah suatu produk yang mewakili usaha Anda dalam mengampanyekan
kepada orang-orang di lingkungan rumah dan sekolah untuk peduli terhadap
pencemaran udara.
2. Hiasi dinding pada booth kelompok Anda dengan informasi-informasi yang
menarik mengenai pencemaran udara dan penanggulangannya.
3. Minta pengunjung untuk mengisi lembar penilaian poster dan penilaian unjuk
kerja anda.
Lembar Refleksi Individu Nama: Kelas: Tanggal:
1. Hal-hal baru yang saya temukan/ pelajari dari kegiatan minggu ini:
2. Hal-hal yang kurang saya suka dari kegiatan minggu ini:
3. Hal-hal baru yang ingin saya ketahui lebih lanjut dari kegiatan minggu ini:
4. Strategi yang dilakukan oleh saya dan anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas pada minggu ini adalah:
5. Harapan saya pada tugas minggu depan:
Produk yang dikumpulkan:
Laporan kerja kelompok di setiap minggu
Lembar refleksi individu per minggu
Makalah ilmiah
Poster
Poster yang telah kalian buat akan dipresentasikan pada acara pameran STOP Global
Warming yang akan diselenggarakan pada akhir minggu keempat.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 10
Durasi pengerjaan projek:
4 minggu
Penilaian:
Dalam mengerjakan proyek ini siswa dinilai dari beberapa aspek melalui beberapa
rubrik sebagai berikut:
1. Rubrik Kolaborasi Kelompok
2. Rubrik Refleksi Individu
3. Rubrik Penilaian Karya Ilmiah
4. Rubrik Penilaian Poster
5. Rubrik Unjuk Kerja
Bahan Bacaan bagi Siswa dan Guru:
1. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-
global/Energi-Bersih/Energi_matahari/
2. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-
global/Energi-Bersih/geothermal/
3. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-
global/Energi-Bersih/tenaga_angin/
4. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-
global/Energi-Bersih/air/
5. www.greenpeace.org/seasia/id/Global/seasia/report/2008/8/energy-r-
evolution-a-sustaina.pdf
6. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/
7. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-
global/Energi-Batu-Bara-yang-Kotor/
8. Artikel berjudul “Biodiesel, Bahan Bakar Olahan Minim Polusi”pada Solopos,
12 Maret 2006.
Biodiesel, Bahan Bakar Olahan Minim Polusi
Palm atau minyak sawit biasanya dikenal sebagai minyak masak atau
minyak goreng. Namun siapa sangka kalau minyak sawit juga mampu
dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak bumi pengganti solar.
Seperti yang dilakukan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), secara
solutif mampu sedikitnya meringankan beban PT Pertamina yang terus-
menerus memasoksolar. Penelitian ini sudah teruji pada sejumlah kendaraan
diesel berbahan bakar solar. Seperti pada mesin traktor bahkan pada mobil
produksi massal. Kendaraan tersebut telah diuji coba dan terbukti mampu
melaju dengan menggunakan campuran minyak sawit dan solar.
“Palm diesel ini sebenarnya berasal dari minyak sawit yang dibuat
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 11
dengan cara esterifikasi minyak sawit dengan metanol menggunakan katalis
pada kondisitertentu. Spesifikasi teknis dari biodiesel minyak sawit ini juga
memenuhi standar ASTM PS 121 dan sesuai dengan bahan diesel dari minyak
bumi atau petrodiesel,” kata Direktur PPKS Medan, Dr. Ir. Witjaksana
Darmosarkoro.
Sementara itu menurut salah seorang peneliti dan pengembang biodisel,
Dr. Ir. Tjahjono Herawan, M. Sc, bagi pengguna mobil diesel, biodiesel ini
memberikan banyak keuntungan. Meskipun setelah diteliti ternyata biodiesel
lebih boros 5% dibanding solar, namun dari segi kesehatan biodiesel mampu
menjaga lapisan ozon. Sedangkan dari penggunaan biodiesel bagi kendaraan,
setidaknya dalam satu liter biodiesel mampu menggerakkan mesin mobil sejauh
12 km. “Jika kami jual, harga bahan bakar ini diperkirakan mencapai
Rp5.500,00 sampai Rp5.700,00. Jangan dilihat dari segi mahalnya, tapi lihatlah
efeknya bagi lingkungan,” tuturnya.
Diungkapkan Tjahjono, selama ini biodiesel digunakan sebagai bahan
campuran minyak solar. Hal ini dikarenakan minyak sawit memiliki sifat
melarutkan karet alam, seperti yang terdapat pada selang karet bahan bakar
serta karet mesin. “Untuk itulah kami hanya memberikan persentase skala 10
antara campuran keduanya, yakni 9 : 1. Sembilan untuk solar sementara
biodiesel minyak sawit hanya satu,”ungkapnya.
Sumber: Solopos, 12 Maret 2006
9. Artikel berjudul “Jarak Pagar Lebih Fleksibel dari Kelapa Sawit” padaKompas,
15 Februari 2006
Jarak Pagar Lebih Fleksibel dari Kelapa Sawit
Biji buah jarak pagar (Jathropa
curcas) kaya minyak nabati sebagai bahan
baku
biodiesel. Sumber: Kompas 15 Pebruari 2006.
Jarak pagar (Jathropa curcas) menjadi
sangat populer ketika muncul sebagai energi
alternatif ramah lingkungan. Biji-bijinya
mampu menghasilkan minyak campuran
untuk solar. Selain dari jarak pagar, pada
dasarnya minyak yang dihasilkan dari
tumbuh-tumbuhan dapat dijadikan bahan
campuran solar, misalnya kelapa sawit atau
kedelai.
Dari percobaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 12
campuransolar dan minyak nabati (biodiesel) memiliki nilai cetane (oktan pada
bensin) lebih tinggi daripada solar murni. Solar yang dicampur dengan minyak
nabati menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna daripada solar murni,
sehingga emisi lebih aman bagi lingkungan.
“Jika solar murni nilai angka cetane-nya sekitar 47, biodiesel antara 60
hingga 62,” kata Sony Solistia Wirawan, Kepala Balai Rekayasa Desain dan
Sistem Teknologi BPPT di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Serpong, Selasa (14/2). Dalam satu liter bahan bakar, komposisi minyak nabati
yang dapat digunakan baru 30 persen agar tidak mengganggu mesin yang
dipakai kendaraan sekarang. Menurutnya, di beberapa negara maju, biodiesel
bahkan telah digunakan 100 persen dengan modifikasi mesin. Bahan-bahan dari
karet diganti dengan sintesis viton yang tahan minyak.
Meskipun percobaan baru dilakukan untuk minyak nabati dari bahan
kepala sawit, menurut Sony, hal tersebut dapat dilakukan juga untuk minyak
jarak. Minyak mentah hasil perasan biji kering akan diolah dengan proses trans-
esterifikasi menggunakan metanol untuk memisahkan air. Reaksi tersebut
tergolong sederhana dan hanya diperlukan sekitar 10 persen metanol. Hampir
100 persen minyak dapat dimurnikan, bahkan menghasilkan produk samping
gliserol yang juga bernilai ekonomi.
“Secara teknis prosesnya tidak jauh berbeda dengan pengolahan minyak
goreng,” katanya. Hanya saja, pasokan bahan baku minyak nabati jumlahnya
masih terbatas. Kelapa sawit masih ekonomis diolah menjadi minyak goreng,
meskipun minyak mentahnya (CPO) yang berkualitas rendah berpotensi untuk
diolah menjadi biodiesel.
Jika dibandingkan, jarak pagar mungkin lebih berpotensi daripada kelapa sawit.
Jarak pagar yang dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia baru
digunakan sebagai pagar hidup. Tumbuhan bergetah ini dapat tumbuh di mana
saja, hidup di berbagai kondisi tanah, dan tahan kekeringan, tidak seperti kelapa
sawit, yang membutuhkan lahan khusus, ketinggian daerah, dan faktor iklim
tertentu. Oleh karenaitu, para penelitiBPPT berharap bahwa pengembangan
jarak pagar tidak diarahkan untuk merelokasi lahan subur, namun
memberdayakan lahan kritis.
Sumber: Kompas, 15 Februari 2006
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 13
BAKTERI SANG MAHLUK PURBA
NAN PANJANG UMUR
http://www.the-scientist.com/images/library/Live%20slow,%20Die%20old.jpg
Kalau kita menganggap bahwa satu-satunya makhluk purba zaman dinosaurus yang masih
bertahan hingga saat ini adalah komodo si reptil raksasa, ternyata tidak. Begitu pula kalau kita
menganggap bahwa zaman ini sudah tidak ada makhluk yang bisa hidup ribuan tahun, ternyata
masih ada. Ya, dialah si bakteri purba yang berasal dari masa sekitar 86 juta tahun lalu atau di
saat T-Rex dan kawan-kawannya masih berkeliaran. Mereka terkubur di kedalaman 20 meter dari
dasar lautan pasifik bagian utara, dan ajaibnya hingga saat ini masih hidup! Bagaimana bisa?
Sumber: http://sciencebiotech.net/makhluk-purba-nan-panjang-umur/
Kondisi di dasar laut yang minim oksigen dan cahaya matahari ini bisa dibilang sangat
tidak memungkinkan untuk adanya kehidupan. Tapi sang bakteri dapat bertahan hidup
dengan memanfaatkan oksigen dengan sangat efisien. Sebagai konsekuensinya mereka
hidup dengan sangat lambat, hingga para ilmuwan pernah menganggap bakteri tersebut
sudah punah. Bakteri tersebut berusaha menghemat energi hingga untuk
menggerakkan flagella (semacam alat gerak bakteri) saja mereka tidak mampu, mereka
dalam kondisi ‘idle’ dan mendekati batas minimum kehidupan. Demikian diungkapkan
Hans Roy, ilmuwan di Aarhus University yang menemukan bakteri ini dan
mempublikasikannya di Jurnal Science edisi 17 Mei 2012.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 14
Temuan menarik lainnya mengenai bakteri adalah mengenai spesies bakteri mungil
yang berhasil ‘dihidupkan’ lagi setelah 120 ribu tahun lamanya terkubur pada
kedalaman tiga kilometer dalam lempengan es Greenland. Penemuan ini memberi
harapan akan adanya kehidupan serupa di lingkungan es di planet lain.Bakteri ini
secara resmi dinamai Herminiimonas glaciei, bentuknya berupa batang dengan panjang
hanya 0,9 mikrometer dan diameter 0,4 mikrometer, sekitar 10 – 50 kali lebih kecil
dibanding bakteri yang sudah lebih dikenal kebanyakan orang, yaitu Escherichia
coli.Salah seorang anggota tim peneliti, yaitu Jennifer Loveland-Curtze dari
Pennsylvania State University mengatakan bahwa yang unik dari bakteri ini adalah
ukurannya yang sangat mungil, dan kemampuannya bertahan dalam kondisi sumber
makanan yang sangat sedikit.Bakteri ini juga mempunyai flagella yang mirip ekor
sehingga mampu bermanuver dalam lorong untuk menemukan makanan.
Sumber: http://sciencebiotech.net/
Kompetensi Inti: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar pada Mata Pelajaran Biologi:
Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai
lokasi (ruang terbuka, tempat lembab, lingkungan bersih) dan menghubungkannya
dengan penanggulanggannya menggunakan desinfektan, sabun, antis, karbol, dan lain-
lain serta melaporkannya dalam bentuk laporan.
Kompetensi Dasar pada Mata Pelajaran Matematika:
Menyajikan masalah nyata menggunakan operasi aljabar berupa eksponen dan
logaritma serta menyelesaikannya menggunakansifat-sifat dan aturan yang telah
terbuktikebenarannya.
Kompetensi Dasar pada Mata Pelajaran Fisika:
Memahami prinsip kerja mikroskop dan menerapkannya dalam suatu eksperimen
sains.
Kompetensi Dasar pada Mata Pelajaran Kimia:
Memahami sifat-sifat larutan asam basa,metode pengukuran dan terapannya.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 15
Tujuan Proyek
Tujuan diterapkannya proyek ini adalah untuk menambah wawasan siswa tentang keberadaan dan eksistensi bakteri dan melakukan studi mengenai peranbakteri dalam kehidupan manusia, serta menentukanrekomendasi yang tepat dalam menanggulangi bakteri yang merugikan.
Kemampuan yang Diasah
Kolaborasi Membangun pengetahuan mengenai bakteri, peran, dan upaya
penanggulangannya Berkomunikasi
Materi
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang
tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota
dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan
di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan
penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan,
pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel,
kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah
yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih
kompleks.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat, misalnya di tanah, air, udara, dalam
simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam
tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu
yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya
memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk
sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu
bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
Bakteri merupakan makhluk hidup bersel satu yang berukuran sangat kecil dan
mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Bakteri dapat berbentuk batang, spiral, atau
bola. Bentuk tubuh ini dapat dijadikan dasar klasifikasi bakteri.Sekumpulan bakteri
dapat membentuk koloni. Contohnya, pada makanan yang telah busuk, koloni bakteri
dapat terlihat dalam bentuk cairan kental, lengket seperti lendir yang berwarna putih
kekuningan.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 16
Bakteri tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri.
Berdasarkan sumber zat makanannya, bakteri dibagi menjadi bakteri autotrof dan
heterotrof. Bakteri heterotrof terbagi menjadi bakteri saprofit dan parasit. Berdasarkan
kebutuhan oksigennya, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob.
Struktur Tubuh Bakteri
Bakteri berukuran sangat kecil sehingga struktur tubuhnya sulit untuk diamati. Tubuh
bakteri berupa sel tunggal, dinding selnya tersusun dari hemiselulosa dan senyawa
semacam pektin yang lebih mendekati pada sel hewan. Dinding sel dilapisi selaput
mirip gelatin yang menyebabkan dinding sel berlendir. Isi sel berupa protoplas
dengan membran plasma dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma tersebar
butiranbutiran nukleotida yang mengandung DNA, belum terdapat inti
dengan membran inti seperti pada sel umumnya. Belum terdapat plastida dan zat
warna. Sebagian bakteri ada yang mempunyai karotenoida.
http://www.artikelbiologi.com/wp-content/uploads/2013/12/Biologi-SMA-Kelas-10-Bakteri.jpg
Reproduksi Bakteri
Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri pada lingkungan
yang tepat atau sesuai. Proses pembelahan diri pada bakteri terjadi secara biner
melintang. Pembelahan biner melintang adalah pembelahan yang diawali dengan
terbentuknya dinding melintang yang memisahkan satu sel bakteri menjadi dua sel
anak. Dua sel bakteri ini mempunyai bentuk dan ukuran sama (identik). Sel anakan
hasil pembelahan ini akan membentuk suatu koloni yang dapat dijadikan satu tanda
pengenal untuk jenis bakteri. Misalnya, bakteri yang terdiri dari sepasang sel
(diplococcus), delapan sel membentuk kubus (sarcina), dan berbentuk rantai
(streptococus).
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 17
http://www.artikelbiologi.com/wp-content/uploads/2013/10/Reproduksi-Bakteri.jpg
Bakteri yang menguntungkan, yaitu bakteri yang sering digunakan dalam industri atau
proses dalam pengubahan suatu zat. Sedangkan bakteri yang merugikan, yaitu
hidupnya bersifat parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Berikut ini beberapa
contoh bakteri yang bersifat menguntungkan dan merugikan.
Bakteri yang Bermanfaat Bagi Kehidupan Manusia (Apatogen)
1. Bakteri Penghasil Antibiotik
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 18
2. Bakteri yang Dimanfaatkan dalam Bahan Makanan
Bakteri yang Merugikan Bagi Kehidupan Manusia (Patogen)
1. Bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia
2. Bakteri yang menyebabkan penyakit pada hewan ternak
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 19
3. Bakteri yang merusak bahan makanan
1) Acetobacter, mengubah etanol (alkohol) menjadi asam cuka sehinggamerugikan perusahaan anggur. 2) Pseudomonas cocovenans, membentuk asam bongkrek (racun) daritempe bongkrek. 3) Clostridium botulinum, penghasil racun makanan dan asam butirat.
4. Bakteri yang merusak pada tanaman
Penanggulangan Bakteri yang Merugikan
1. Pengawetan makanan Pengawetan makanan merupakan salah satu usaha membuat kondisi makanan tidak mudah rusak oleh bakteri karena bakteri yang masuk ke dalam makanan tidak dapat tumbuh. Mikroorganisme tidak dapat timbul pada lingkungan yang berkadar garam tinggi, di daerah kadar gula tinggi, kadar asam, kadar air rendah, dan suhu yang rendah. Contoh pengawetan makanan adalah dengan cara pemanisan, pengeringan, pengasapan, pengasinan, pendinginan, pengasaman, dan diberi bahan pengawet makanan, yaitu asam benzoat.
2. Pengolahan makanan Pengolahan makanan dapat dilakukan dengan cara pemanasan. Bentuk pemanasan dapat berupa pasteurisasi. Pasteurisasi adalah bentuk pemanasan susu sampai 70°C agar susu tidak terurai dan mudah dicerna. Susu tersebut dapat bertahan 12 jam dari bakteri patogen, misalnya Salmonella dan Mycobacterium. Selain itu, dapat juga untuk mempertahankan rasa dan aroma. Sterilisasi berasal dari kata steril yang berarti bebas mikroorganisme. Sterilisasi merupakan pengolahan makanan dengan cara pemanasan menggunakan udara panas atau uap air panas yang bertekanan tinggi. Alat yang digunakan adalah oven atau autoklaf. Sterilisasi ini ada dua macam, yaitu sterilisasi alat dan bahan makanan. Sterilisasi biasa dilakukan pada industri makanan dan minuman. Contohnya, makanan dan minuman kaleng.
3. Menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan Cara hidup yang sehat adalah selalu tetap menjaga kebersihan dan kesehatan diri dengan lingkungan. Bagaimana cara agar terhindar dari berbagai penyakit? Upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
a) Selalu menjaga badan yaitu dengan cara mandi teratur, dan mencuci tangan sebelum makan.
b) Olahraga dengan teratur. c) Makan makanan bergizi. d) Istirahat yang cukup. e) Menjaga kebersihan lingkungan. f) Imunisasi.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 20
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Bahan bacaan yang dapat diperoleh dari buku teks Mata Pelajaran Biologi,
Matematika, dan Fisika serta literatur-literatur pada berbagai media yang
menginformasikan bakteri
Lembar Kerja Siswa
Karton berukuran 60 cm x 40 cm, spidol warna-warni, penggaris, lem, crayon
Alat dan bahan untuk percobaan mengenal bentuk bakteri: cawan petri, panci, kompor, daging sapi atau ayam, kentang 1 biji, agar-agar putih, dan air.
Alat dan bahan untuk percobaan membuat yoghurt:
Susu murni segar 1 liter
Stater yoghurt 3% sebanyak 2 sendok makan
Tepung 10 gram
Botol
Strategi Pelaksanaan Proyek
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dijadikan acuan bagi guru untuk
menerapkan proyek “Bakteri Sang Makhluk Purba Nan Panjang Umur”:
1. Siswa membuat kelompok terdiri atas 4 orang dan mereka diberi kesempatan
untuk menentukan peran dan tanggungjawab masing-masing pada pelaksanaan
kerja proyek kelompok.
2. Guru memberikan stimulus kepada siswa agar semangat dalam melaksanakan
kerja proyeknya. Hal ini dapat dilakukan dengan menayangkan video tentang
bakteri. Video tersebut berjudulIntroduction to Bacteria dan dapat diunduh
dari http://www.youtube.com/watch?v=qCn92mbWxd4.
3. Guru menjelaskan prosedur kerja proyek yang akan dilaksanakan oleh siswa,
tugas-tugas yang harus dipenuhi berikut lembar kerjanya, dan
menginformasikan instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur
keberhasilan kerja proyek siswa. Dalam hal ini setiap kelompok diwajibkan
memberikan rincian jadwal kerja masing-masing kepada guru.
4. Guru mengingatkan kembali materi prasyarat yang dibutuhkan siswa dalam
melakukan kerja proyeknya. Guru memastikan kesiapan siswa dengan
melakukan tanya jawab seputar hal-hal yang harus diperhatikan setiap
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 21
kelompok dalam melaksanakan kerja proyek. Guru berbagi literatur baik yang
berbentuk cetak maupun elektronik kepada siswa.
5. Guru menginformasikan tenggat waktu pengumpulan tugas-tugas proyek kepada
siswa.
6. Siswa dalam kelompok masing-masing menyepakati dan menandatangani
perjanjian kontrak kerja proyek.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 22
Lembar Kerja Siswa
Bakteri Sang Makhluk Purba Nan Panjang Umur
Sumber: http://www.mausehat.com/wp-content/uploads/2014/04/germs_bacteria_hygine.jpg
Proyek Bakteri Sang Makhluk Purba Nan Panjang Umur merupakan tugas kerja
kelompok terpadu pada Mata Pelajaran Biologi, Matematika, dan Fisika. Tujuan dari
penugasan proyek ini adalah untuk menambah wawasan siswa tentang keberadaan dan
eksistensi bakteri dan melakukan studi mengenai peran bakteri dalam kehidupan
manusia, serta menentukan rekomendasi yang tepat dalam menanggulangi bakteri yang
merugikan. Siswa secara berkelompok akan diminta melakukan beberapa kegiatan
penting, yaitu: (1) melakukan eksperimen mengenal bentuk koloni bakteri; (2) mencari
informasi tentang cara reproduksi bakteri; (3) membuat poster tentang peran bakteri
dalam kehidupan sehari-hari; (4) melakukan eksperimen membuat Yoghurt, dijual,
dapat mendapatkan testimoni tentang cita rasa Yoghurt.
Minggu pertama (hari 1-2): Eksperimen mengenal bentuk koloni bakteri
Lakukan eksperimen dengan mengacu pada langkah-langkah berikut ini:
1. Sterilkan cawan petri sebelum dan sesudah dilakukan eksperimen.
2. Bersihkan panci, lalu cacahlah daging ayam atau sapi, kupas kentang dan potong
kecil-kecil. Kemudian, masukkan potongan kentang dancacahan daging ke dalam
panci yang telah diisi 2,5 gelas air.
3. Rebus daging dan kentang tadi selama 15 menit, lalu saring, buangampasnya,
dan sisihkan airnya.
4. Aduk ¼ bungkus agar-agar dengan sedikit air dingin, lalu campurkandengan
saringan air kentang dan daging tadi. Panaskan lagi hinggamendidih.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 23
5. Dalam keadaan panas, tuangkan dalam cawan petri atau plastik, danbiarkan
sampai dingin. Setelah dingin, media agar-agar kentang inidapat digunakan
untuk menangkap bakteri.
6. Ambil salah satu cawan berisi kentang dan agar, lalu tangkap bakteridi udara
halaman sekolah, jalan raya, atau ruang kelas.Setelah itu, tandailah dan simpan
di ruang laboratorium yang gelap.Jagalah dari gangguan hewan serangga atau
semut.
7. Amati setiap hari dan tuliskan hasil pengamatan Anda.
8. Tuliskan laporan yang berisi mengenai hasil eksperimen yang telah Anda
lakukan dan jawaban terhadap beberapa pertanyaan berikut:
a) Pada hari ke berapakah timbul lendir seperti percikan mentega ataususu?
Jangan keliru dengan jamur (seperti serabut kapas).
b) Dalam satu cawan, ada berapa koloni?
c) Cawan manakah yang mempunyai koloni paling banyak?
d) Tentukan sifat bayangan yang dibentuk mikroskop yang Anda gunakan
pada kegiatan pengamatan bakteri?
Minggu pertama (hari 3-5): Reproduksi bakteri
Carilah informasi dari media buku, internet, majalah, atau koran tentang reproduksi bakteri. Gunakan informasi yang anda dapatkan untuk menjawab masalah-masalah berikut ini!
1. Bakteri Eschericcia coli membelah setiap 20 menit, artinya satu sel bakteri E.coli melalui proses pembelahan biner, 20 menit kemudian menjadi 2 sel bakteri.Hitunglah berapa besar populasi E.coli jika satu sel bakteri membelah dalam waktu 24 jam! Berapa pula besar populasinya jika membelah dalam waktu seminggu (7 hari)?
2. Seorang peneliti bidang mikrobiologi di sebuah lembaga penelitian sedang mengamati pertumbuhan suatu bakteri di sebuah laboratorium mikrobiologi. Pada kultur bakteri tersebut, satu bakteri membelah menjadi r bakteri setiap jam. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jumlah bakteri pada akhir 3 jam adalah 10.000 bakteri dan setelah 2 jam kemudian, jumlah bakteri tersebut menjadi 40.000 bakteri. Peneliti tersebut ingin mengetahui banyak bakteri sebagai hasil pembelahan dan mencari tahu banyak bakteri dalam waktu 8 jam.
3. Berbagai antibiotik pelawan bakteri telah ditemukan dan digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan infeksi bakteri. Mengapa bakteri patogen penyebab penyakit tidak pernah punah?
Minggu kedua (hari 1-5): Peran bakteri dalam kehidupan
Carilah informasi dari media buku, internet, majalah, atau koran tentang bakteri saprofit dan bakteri parasit. Buatlah poster mengenai deskripsi bakteri saprofit dan bakteri parasit, serta bagaimana menanggulangi bakteri yang merugikan.
Minggu kedua (hari 6-7):Membuat Yoghurt
Lakukan eksperimen dengan mengacu pada langkah-langkah berikut ini:
1. Siapkan alat dokumentasi yang dapat merekam proses pembuatan yoghurt yang
akan dilakukan secara berkelompok.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 24
2. Sediakan dan takarlah 1 liter susu, kemudian campurkan dengan 10 gram tepung
dan aduk sampai merata.
3. Lakukan pasteurisasi, yaitu pemanasan larutan sampai mencapai suhu 700C.
4. Selanjutnya, dinginkan sampai suhunya mencapai 37°C dan tambahkan stater
yoghurt sebanyak 2 sendok makan sambil diaduk pelan dan kemudian disaring.
5. Hasil saringan tersebut atau filtratnya kemudian dimasukkan ke dalam botol dan
simpanlah pada ruangan dengan suhu kamar 300C selama 24 jam.
6. Selanjutnya hasil fermentasi disaring kemudian diberi rasa atau tambahan sirup buah asli.
7. Selanjutnya simpanlah dalam lemari es.
8. Selesailah pembuatan yoghurt yang siap untuk dikonsumsi.
Catatan:
Stater yoghurt ini dapat dibuat dari yoghurt yang sudah jadi dengan cara
menyimpannya dalam suhu kamar selama 3 hari. Satu gelas yoghurt cukup untuk 60–70
liter susu, sangat cocok ditinjau dari segi ekonomis.Selanjutnya simpanlah dalam lemari
es.
Yoghurt yang dihasilkan oleh setiap kelompok akan dijual kepada orang-orang di lingkungan sekolah dan dana yang diperoleh akan digunakan untuk kegiatan sosial siswa. Pastikan orang yang membeli yoghurt dimintai testimonial mengenai cita rasa yoghurt yang Anda hasilkan.
Lembar Refleksi Individu Nama: Kelas: Tanggal:
1. Hal-hal baru yang saya temukan/ pelajari dari kegiatan minggu ini:
2. Hal-hal yang kurang saya suka dari kegiatan minggu ini:
3. Hal-hal baru yang ingin saya ketahui lebih lanjut dari kegiatan minggu
ini: 4. Strategi yang dilakukan oleh saya dan anggota kelompok untuk
menyelesaikan tugas pada minggu ini adalah: 5. Harapan saya pada tugas minggu depan:
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 25
Produk yang dikumpulkan:
Laporan kerja kelompok di setiap minggu
Lembar refleksi individu per minggu
Poster
Sampel yoghurt beserta kumpulan testimonialnya
Durasi pengerjaan proyek:
3– 4 minggu
Penilaian:
Dalam mengerjakan proyek ini siswa dinilai dari beberapa aspek melalui beberapa
rubrik sebagai berikut:
1. Rubrik Kolaborasi Kelompok
2. Rubrik Refleksi Individu
3. Rubrik Penilaian Poster
4. Rubrik Penilaian Produk Yoghurt
Bahan Bacaan bagi Siswa dan Guru:
1. http://www.artikelbiologi.com/2013/12/biologi-sma-kelas-10-bakteri.html
2. http://www.artikelbiologi.com/2013/10/reproduksi-bakteri.html
3. http://www.artikelbiologi.com/2013/10/ciri-ciri-bakteri-dan-struktur-tubuh-
bakteri.html
4. http://www.artikelbiologi.com/2013/10/archaebacteria-dan-eubacteria.html
5. http://sciencebiotech.net/bakteri-penghasil-plastik/
6. http://sciencebiotech.net/jangan-biarkan-bakteri-berpesta-meja/
7. http://sciencebiotech.net/sistem-imun-bakteri-belajar-dari-serangan-musuh/
8. http://www.ryancshaw.com/Files/micro/Animations/BacterialGrowth/micro_b
acterial_growth.swf
9. http://www.sheppardsoftware.com/health/anatomy/cell/bacteria_cell_game.ht
m
10. http://sphweb.bumc.bu.edu/otlt/mph-
modules/ph/ph709_b_competition/bacterium.swf
11. http://web.biosci.utexas.edu/psaxena/MicrobiologyAnimations/Animations/Ba
cterialConjugation/micro_conjugation.swf
12. http://ww2.valdosta.edu/~stthompson/animations/Chapter18/food_pathogens
_final.swf
13. http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_255/materi06.html
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 26
14. Artikel berjudul “Bakteri Pembuat Biogas”pada Kesehatan Lingkungan, 2005.
Bakteri Pembuat Biogas
Tahukah kalian bahwa bakteri dapat dimanfaatkan untukpembuatan gas bio
atau sering disebut dengan biogas?
Bakteri ada yang hidup secara saprofit dan bernapas secara anaerob. Bakteri
inilah yang sering dimanfaatkan untuk pembuatan biogas. Bagaimana cara
membuatnya? Biogas yang dibuat dari kotoran hewan, antara lain, sapi, kerbau,
atau kambing dimasukkanke dalam sebuah tangki yang tertutup rapat.
Bagaimana dapat timbul gas? Gas ini adalah gas metana yang dihasilkan oleh
kerja bakteri. Di dalam tangki tertutup, bakteri saprofit dalam kotoran hewan
akan terus berkembang biak dan bekerja memecah senyawa organik dan
menghasilkan gas metana. Gas ini tidak menimbulkan bau. Gas inilah yang
dinamakan biogas. Gas hasil kerja bakteri ini dapat ditampung dan disalurkan
ke rumah-rumah untuk dimanfaatkan dalam proses pembakaran, misalnya
untuk memasak. Biogas dapat menimbulkan nyala api, seperti nyala api gas
elpiji. Biogas ini nantinya diharapkan dapat menggantikan elpiji. Selain dapat
menghemat, penggunaan biogas secara ekologis juga sangat bermanfaat.
Meskipun murah dan mudah pembuatannya, sampai saat ini belum banyak
masyarakat yang menggunakan biogas ini. Mereka masih beranggapan bahwa
biogas dapat menimbulkan bau karena berbahan dasar kotoran hewan. Akan
tetapi, di beberapa daerah seperti daerah Batu, Malang, saat ini sudah mulai
mencoba menggunakan biogas. Mereka memanfaatkan kotoran sapi perah yang
biasanya terbuang percuma. Bagaimana dengan kalian? Apakah juga ingin
mencobanya?
(Sumber: Kesehatan Lingkungan, Ricki M. Mulia, 2005)
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 27
Daftar Pustaka
Biologi 1: Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Buku Elektronik Mata Pelajaran Matematika untuk SMA/MA Kelas X,
Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2013. ISBN: 978-602-282-103-8
Fisika 1 : untuk SMA dan MA Kelas X, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
http://www.sciencebiotech.net/
http://www.artikelbiologi.com
http://bie.org/
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 28
NUKLIR DAN PELURUHAN
RADIOAKTIF
http://uswablog.files.wordpress.com/2013/02/nuklir1.jpg
Sebagian masyarakat masih meragukan keselamatan pengelolaan limbah radioaktif terutama pada tahap penyimpanan akhir limbah radioaktif karena sebagian limbah radioaktif berusia sangat panjang. Dikhawatirkan limbah tersebut dapat tersebar dan membahayakan manusia dan lingkungannya.
Beruntung alam mengajarkan tentang bagaimana zat radioaktif tersimpan di suatu tempat selama jutaan tahun dan tidak berpindah/bermigrasi ke tempat lain yang dapat membahayakan lingkungan dan manusia. Contoh fenomena alam yang paling menakjubkan adalah reaktor nuklir alam Oklo di Negara Gabon Afrika.
Reaktor nuklir bisa terjadi secara alami
Pada tahun 1972 para ilmuwan Perancis dipimpin Francis Perrin secara tidak sengaja menemukan sesuatu yang aneh pada kandungan uranium di pertambangan Oklo,
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 29
Gabon, Afrika Barat. Kandungan isotop uranium-235 di daerah itu setengah lebih rendah dibandingkan isotop yang sama di seluruh dunia.
Kondisi abnormal ini sangat mirip dengan kandungan uranium-235 yang ada di dalam bahan bakar nuklir bekas reaktor nuklir. Ternyata, komposisi dan kandungan isotop-isotop lain juga sangat mirip dengan yang terdapat pada bahan bakar bekas PLTN. Dengan demikian disimpulkan bahwa pada masa lalu pernah terjadi reaktor nuklir alam. Diperkirakan di Oklo telah terjadi paling tidak 6 reaktor nuklir yang beroperasi secara alami tanpa campur tangan manusia.
Pada awalnya banyak pihak yang meragukan kesimpulan ini, namun setelah dipelajari secara seksama, reaktor nuklir alam di bawah tanah tersebut bisa terjadi karena dua hal utama, yaitu adanya peran air dan kandungan uranium-235 yang relatif tinggi saat reaktor beroperasi.
Air berfungsi menurunkan kecepatan partikel netron sehingga mampu bereaksi dengan
uranium-235. Diperkirakan 1,7 milyar tahun yang lalu kandungan uranium-235 adalah
3% (atau 4 kali lebih tinggi dari prosentase saat ini) sehingga sangat cukup untuk
terjadinya reaksi fisi. Reaktor nuklir alam ini beroperasi selama jutaan tahun dan
berhenti dengan sendirinya karena dengan berjalannya waktu jumlah uranium-235
berkurang sehingga sulit menimbulkan reaksi nuklir berantai dan dengan keadaan
tersebut fenomena reaktor alam tidak akan pernah terjadi lagi di zaman modern.
Sumber: http://www.batan.go.id/ptlr/11id/?q=content/alam-mengajarkan-cara-mengelola-limbah-
radioaktif
Kompetensi Inti: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar pada Mata Pelajaran Kimia:
1. Menyadari keteraturan dan kompleksitas konfigurasi elektron dalam atom
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2. Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas
alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan
dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
3. Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam bekerja
sama menemukan dan memahami keteraturan atom, unsur dan molekul.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 30
Kompetensi Dasar pada Mata Pelajaran Matematika:
Menyajikan data dalam bentuk tabel atau diagram/plot yang sesuai untuk
mengomunikasikan informasi dari suatu kumpulan data melalui analisis perbandingan
berbagai variasi penyajian data.
Tujuan Proyek
Tujuan diterapkannya proyek ini adalah untuk menanamkan rasa kepeduliansiswa terhadap lingkungan di sekitar rumah dan sekolah, yang dilakukan denganmengetahui proses peluruhan radioaktif, yakni nuklir dan melakukan studi literatur guna memperoleh rekomendasi yang tepat dalam menanggulangi pencemaran limbahnuklir tersebut.
Kemampuan yang diasah
Kolaborasi Membangun pengetahuan mengenai pencemaran limbah nuklir, dampak, dan
upaya penanggulangannya Pemecahan masalah Berkomunikasi
Materi
Isotop, Isobar, dan Isoton 1. Isotop
Atom-atom dari suatu unsur alam yang mempunyai nomoratom sama tetapi
nomor massanya berbeda disebut isotop.
Contoh:
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 31
Contoh-contoh penggunaan isotop:
2. Isobar
Atom-atom dari unsur yang berbeda (nomor atom berbeda) yang mempunyai
nomor massa sama disebut isobar.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 32
3. Isoton
Atom-atom unsur berbeda (nomor atom berbeda) yang mempunyai jumlah
neutron sama disebut isoton.
Isotop Radioaktif Isotop – isotop tidak stabil (atau inti tidak stabil) dapat ditemukan di alam.
Ketidakstabilan inti – inti ini umumnya terjadi pada unsur – unsur yang memiliki massa
atom terbesar seperti polonium, thorium, radium, dan uranium ( seluruh isotopnya
merupakan inti – inti yang tidak stabil atau isotop – isotop radioaktif ). Lalu apa yang
terjadi pada inti radioaktif tersebut? Inti radioaktif tersebut akan mengalami perubahan
spontan yang tidak lain mengalami disintergrasi atau peluruhan radioaktif pada laju
tertentu. Peluruhan tersebut disertai dengan emisi partikel bermuatan dari inti atom
seperi partikel alfa yang identik dengan inti helium dan partikel beta yang identik
dengan elektron. Hasil dari peluruhan tersebut sering berupa unsur radioaktif yang
masih mengeluarkan partikel alfa ataupun beta. Baru setelah beberapa tahap peluruhan
maka terbentuklah unsur yang stabil
Yang menarik, dalam beberapa kejadian, ketika inti tersebut meluruh maka hasil
peluruhannya ( atau inti anakan) tidak langsung berada pada keadaan energi paling
rendah alias energi dasar atau bahasa sononya ground state.Dengan kata lain inti anak
tersebut berada pada keadaan eksitasi – yakni memiliki kelebihan energi dari ground
state tersebut. Dengan waktu sangat singkat, yakni sekitar 10-15 detik dari
pembentukannya, inti yang tereksitasi tadi memancarkan kelebihan energinya dalam
bentuk radiasi yang disebut dengan sinar gamma. Sinar ini memiliki sifat yang mirip
dengan sinar X; memiliki kedalaman daya tembus dan memiliki panjang gelombang
pada rentang 10^-8 hingga 10^-11 atau mungkin kurang. Berdasarkan pengamatan orang
– orang tua dulu, semakin besar energi eksitasi inti maka semaki pendek panjang
gelombang dari radiasi sinar gamma tersebut.
Lalu timbul pertanyaan apakah unsur yang memiliki nomer atom besar sudah barang
tentu tidak stabil? Dan apakah unsur dengan nomer atom kecil tidak mungkin menjadi
radioaktif? Jawabannya tidak tentu, karena meskipun unsur yang memiliki nomer atom
terbesar mulai dari polonium ( dengan nomer atom 84) ke atas tersedia hanya di alam
dalam keadaan tidak stabil atau radioaktif. Namun thalium (81), timbal (82) dan
bismuth (83) sebagian besar berada di alam dalam keadaan yang stabil dan baru
sebagian kecil sisanya berada dalam keadaan tidak stabil. Setelah itu, unsur dibawah
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 33
thalium berada dalam wujud stabil semuanya. Namun pada akhirnya – perkembangan
teknologi nuklir telah mampu membuat isotop radioaktif buatan manusia yang berasal
dari unsur – unsur dengan nomer atom rendah seperti Co-60, dan Cs-137 yang
keduannya merupakan isotop standar yang biasa digunakan untuk pelatihan dan juga
industri.
Untuk alasan tertentu yang akan dibahas pada tulisan saya berikutnya. Jika sebuah inti
tertentu menjadi stabil, perbandingan jumlah neutron dan proton haruslah berada pada
rentang yang terbatas yakni berada pada rentang 1 hingga 1,56 sebuah variasi
jangkauan yang sangat kecil yang memungkinkan inti menjadi stabil. Dan sebagian
besar unsur di bumi yang kita tinggali ini termasuk unsur – unsur pembetuk tubuh,
kulit, daging ataupun darah kita berada pada rentang rasio yang teramat kecil ini dan
inilah alasan mengapa manusia dan makhluk hidup masih bisa hidup di bumi ini.
Bayangkan jika sebagian besar unsur di muka bumi memiliki perbandingan neutron dan
proton diluar rentang tersebut, maka bumi kita ini tak ayal akan menjadi planet kosong
yang hanya dihuni oleh partikel – partikel radioaktif.
Perubahan Radioaktif
Kita telah mengetahui bahwa ketika jumlah neutron dan proton dalam nukleus unsur
tertentu memiliki perbandingan yang berada di luar rentang kestabilan untuk nomer
massa tertentu maka inti tersebut akan menjadi radioaktif. Lalu apa yang terjadi pada
inti radioaktif tersebut? Inti yang tidak stabil tersebut ternyata akan mengalami
perubahan secara spontan agar mampu mencapai keadaan stabil. Inti yang tidak stabil
tersebut memiliki jumlah neutron yang lebih banyak ataupun inti dengan proton yang
lebih sedikit (sehingga perbandingan neutron dan protonnya diatas 1,56) . Untuk
mencapai keadaan stabil maka neutron akan dirubah menjadi proton dan (pada saat
yang bersamaan dipancarkan) elektron – yang tidak lain dan tidak bukan adalah
partikel beta sehingga:
********** Neutron ==> Proton + Negative Beta Particle
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 34
muatan 0 +1 -1
Massa 1 1 0
Menurut hukum kekekalan energi, muatan dan massa di sisi kiri anak panah haruslah
sama dengan sisi kanan anak panah. Dari bagan diatas, hukum kekekalan energi telah
terpenuhi. Namun ternyata masih ada yang kurang dari bagan tersebut, karena Pauli
mempostulatkan bahwa terdapat partikel lain yang turut dibebaskan selain partikel
beta, partikel tersebut bernama Neutrino ; memiliki massa diam nol dan tidak memiliki
muatan namun memiliki sejumlah energi yang dibebaskan pada transformasi radioaktif,
karena sifatnya yang tak bermuatan dan tak bermassa tersebut – maka wajar jika
partikel tersebut sulit untuk di deteksi, keberadaan neutrino baru bisa dipastikan ketika
teknologi sintilasi cair ditemukan.
Sekarang kita kembali ke bagan tersebut, hasil dari bagan tersebut sekali lagi
menunjukkan bahwa keberadaan 1 neutron telah diganti posisinya oleh 1 proton
sehingga otomatis dari hasil transformasi (inti anak) memiliki nomer atom yang lebih
besar satu dari pada unsur induknya meskipun pada kenyataanya nomer massanya
tetap sama. Dengan kata lain, peluruhan beta menjadikan suatu unsur induk berubah
menjadi unsur yang lain dengan nomer massa yang sama.
Pada unsur baru ini perbandingan neutron proton pada inti akan menjadi lebih kecil
dari pada inti unsur induknya, hal ini dikarenakan perubahan neutron menjadi proton
sama saja dengan pengurangan jumlah neutron dan diikuti dengan penambahan jumlah
proton. Konsekuensinya inti anakan akan cenderung lebih stabil ketimbang unsur
induknya. Tapi ini tidak serta merta menandakan unsur tersebut sudah pasti tidak
bersifat radioaktif. Mungkin saja unsur tersebut masih bersifat radioaktif –
memancarkan partikel beta dan berubah menjadi isotop unsur yang lain lagi. Baru
setelah dua atau tiga kali tahap transformasi – yang mengkonversi neutron menjadi
proton sekaligus melepaskan partikel beta-, maka unsur stabil akan terbentuk.
Selain jumlah neutron yang lebih besar atau jumlah proton yang lebih sedikit maka ada
juga keadaan dimana jumlah proton terlalu besar sehingga agar perbandingan neutron
dan proton berada pada rentang kestabilan untuk massa atom tertentu maka proton
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 35
tersebut haruslah diubah menjadi neutron dan pada keadaan yang bersamaan elektron
positif atau disebut juga positron dibebaskan sehingga :
************ Proton ==> Neutron + Positive Beta Particle
muatan +1 0 +1
Massa 1 1 0
Inti yang dihasilkan akan memiliki nomer atom lebih kecil satu angka daripada inti
induknya meskipun nomer massanya adalah sama. Dan lagi- lagi memang unsur
tersebut cenderung lebih stabil namun mungkin masih bersifat radioaktif sehingga
setelah beberapa transformasi disintegrasi positron akan tercapai inti yang berada pada
rentang kestabilan
Sekarang bagaimana jika perbandingan neutron dan proton berada jauh di bawah
rentang kestabilan? Ada dua jalan agar inti tersebut menjadi stabil, yang pertama
dengan jalan memancarkan partikel alfa dan yang kedua dengan jalan menangkan
elektron negatif dari luar atom sehingga terjadi kebalikan proses disintegrasi beta yang
telah dijelaskan diatas.
Bilangan Pangkat
Tahukah Anda, berapa jarak antara matahari dan bumi? Ternyata jarak antaramatahari dan bumi adalah 150.000.000 km. Penulisan jarak antara mataharidan bumi dapat ditulis dengan bilangan pangkat. Bagaimana caranya?Pangkat bilangan bulat dapat berupa bilangan bulat positif, nol, ataunegatif.
1. Pangkat Bulat Positif
a. Pengertian Pangkat Bulat Positif
Jika a adalah bilangan riil dan n bilangan bulat positif maka an (dibaca "apangkat n") adalah hasil kali n buah faktor yang masing-masing faktornyaadalah a. Jadi, pangkat bulat positif secara umum dinyatakan dalam bentuk
Dengan menggunakan konsep bilangan pangkat penulisan jarak antaramatahari dan bumi, yaitu 150.000.000 km dapat ditulis dengan cara yang lebihringkas, yang dikenal sebagai notasi ilmiah, yaitu 1,5 × 108 km.
b. Sifat-Sifat Operasi Pemangkatan
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 36
1) Sifat Perkalian Bilangan Berpangkat
Untuk a ∈ R dan m, n bilangan bulat positif, berlaku:
2) Sifat Pembagian Bilangan Berpangkat
Untuk a ∈ R, a ≠ 0 dan m, n bilangan bulat positif yang memenuhi m > n.
3) Sifat Pangkat dari Bilangan Berpangkat
Untuk a ∈ R dan m, n bilangan bulat positif, berlaku:
4) Sifat Pangkat dari Perkalian Bilangan
Untuk a, b ∈ R dan n bilangan bulat positif, berlaku:
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 37
Bahan yang dibutuhkan
Bahan bacaan yang dapat diperoleh dari buku teks Mata Pelajaran Kimia dan
Matematika, serta literatur-literatur pada berbagai media yang
menginformasikanpeluruhan zat radioaktif.
Lembar Kerja Siswa.
Alat dan bahan untuk percobaansimulasi peluruhan radioaktif:
100 keping uang logam
wadah untuk pengocokkan uang logam (dapat berupa kotak sepatu bekas atau
wadah lainnya yang memiliki penutup)
kertas kotak-kotak
software Geogebra atau Microsoft Excel
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 38
Strategi pelaksanaan proyek
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dijadikan acuan bagi guru untuk
menerapkan proyek “Tanggulangi Limbah Nuklir”:
1. Siswa membuat kelompok terdiri atas 4 orang dan mereka diberi kesempatan
untuk menentukan peran dan tanggungjawab masing-masing pada pelaksanaan
kerja proyek kelompok.
2. Guru memberikan stimulus kepada siswa agar semangat dalam melaksanakan
kerja proyeknya. Hal ini dapat dilakukan dengan menayangkan video tentang
ledakan nuklir yang dapat mengancam kehidupan manusia di bumi. Video
tersebut berjudulNuclear-Bomb Explosions dan dapat diunduh dari
http://www.youtube.com/watch?v=5gD_TL1BqFg.
3. Guru menjelaskan prosedur kerja proyek yang akan dilaksanakan oleh siswa,
tugas-tugas yang harus dipenuhi berikut lembar kerjanya, dan
menginformasikan instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur
keberhasilan kerja proyek siswa. Dalam hal ini setiap kelompok diwajibkan
memberikan rincian jadwal kerja masing-masing kepada guru.
4. Guru mengingatkan kembali materi prasyarat yang dibutuhkan siswa dalam
melakukan kerja proyeknya. Guru memastikan kesiapan siswa dengan
melakukan tanya jawab seputar hal-hal yang harus diperhatikan setiap
kelompok dalam melaksanakan kerja proyek. Guru berbagi literatur baik yang
berbentuk cetak maupun elektronik kepada siswa.
5. Guru menginformasikantenggat waktu pengumpulan tugas-tugas proyek kepada
siswa.
6. Siswa dalam kelompok masing-masing menyepakati dan menandatangani
perjanjian kontrak kerja proyek.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 39
Lembar Kerja Siswa
Nuklir dan Peluruhan Radioaktif
Sumber:
http://wscdn.bbc.co.uk/worldservice/assets/images/2013/02/23/130223065435_hanford_304x171_af
p_nocredit.jpg
Proyek Peluruhan Radioaktif merupakan tugas kerja kelompok terpadu pada Mata
Pelajaran Kimia, Biologi, dan Matematika. Tujuan dari penugasan proyek ini adalah
untuk membangun kepedulian siswa terhadap apa dan siapakah zat radioaktif itu. Siswa
secara berkelompok akan diminta untuk melakukan beberapa kegiatan selama empat
minggu, yaitu: (1) Melakukan studi pustaka tentang: apa itu nuklir, sejarah, sisi positif
dan sisi negatif dari nuklir,efek nuklir terhadap lingkungan dan kesehatan manusia,
bagaimana pengolahan limbah nuklir (radioaktif), dan membuat makalah ilmiah
tentang nuklir berdasarkan studi pustaka,(2) Membuat simulasi peluruhan zat sisa
nuklir (radioaktif), (3) Membuat produk yang mengampanyekan tentang pemanfaatan
teknologi nuklir yang aman. Produk yang dihasilkan dapat berupa video, poster,
ataupun hal lain yang bisa mengampanyekan penggunaan teknologi nuklir secara sehat.
Tahapan pelaksanaan proyek:
Minggu pertama: Penulisan Makalah Ilmiah
4. Carilah literatur mengenai hal-hal berikut:
Sejarah tentang penemuan nuklir
Manfaat dan bahaya nuklir
Limbah radioaktif, pengolahan dan bahayanya
5. Tuliskan makalah yang isinya mengacu pada poin-poin berikut:
Sejarah singkat nuklir
Manfaat dan bahaya nuklir
Efek nuklir terhadap lingkungan
Pengolahan limbah radioaktif
Waktu paruh limbah radioaktif
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 40
Dampak paparan radioaktif terhadap lingkungan dan manusia, serta
pencegahannya
Minggu kedua: Percobaan Simulasi Peluruhan Zat Radioaktif
Dalampercobaan ini, kalianakanmensimulasikanpeluruhan radioaktifdengan
menggunakanuang logam.Berdasarkan hasil percobaan,setiap kelompokakan
membuatgrafik darijumlahuang logamyang tersisaterhadapwaktu.Langkah-langkah
percobaan:
1. Letakkan 100 keping uang logam pada suatu wadah kemudian tutup wadah
dengan rapat.
2. Lakukan pengocokkan terhadap 100 keping uang logam kemudian buka wadah
kembali. Keluarkan kepingan uang logam yang menunjukkan hasil berupa
gambar uang. Hitung jumlah uang logam yang tersisa pada wadah dan tuliskan
hasil pengocokkan pada lembar kerja anda.
3. Lakukan langkah kedua secara berulang sampai diperoleh jumlah uang logam
pada wadah bersisa setengah dari jumlah uang logam sebelum pada langkah satu
(50 keping).
4. Tanpa melakukan pengocokkan terlebih dahulu, prediksikan jumlah uang logam
yang tersisa pada wadah jika anda melakukan penggocokkan berikutnya?
5. Buktikan kebenaran prediksi anda dengan melakukan kembali percobaan
pengocokkan seperti pada langkah kedua! Jelaskan hasil percobaan anda!
6. Lakukan kembali percobaan pengocokkan sampai tidak ada siswa uang logam
yang terdapat pada wadah.
7. Buatlah diagram hasil percobaan anda pada kertas kotak-kotak! Tuliskan
kesimpulan dari percobaan tersebut!
8. Buatlah diagram hasil percobaan anda pada software geogebra/ Ms. Excel.
9. Carilah persamaan fungsi yang mewakili peluruhan zat radioaktif.
10. Tuliskan kesimpulan hasil percobaan anda dan jelaskan bagaimana sifat
eksponen dalam fungsi yang mewakili peluruhan zat radioaktif?
Minggu ketiga dan keempat: Pembuatan Media Kampanye Nuklir
1. Buatlah media yang bisa mengampanyekan ide tentang nuklir sehat.
2. Sebarkan media yang kalian produksi kepada masyarakat di sekitar lingkungan
rumah atau sekolah.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 41
Produk yang dikumpulkan:
Laporan kerja kelompok di setiap minggu
Lembar refleksi individu per minggu
Makalah ilmiah
Media kampanye
Durasi pengerjaan projek:
4 minggu
Penilaian:
Dalam mengerjakan proyek ini siswa dinilai dari beberapa aspek melalui beberapa
rubrik sebagai berikut:
6. Rubrik Kolaborasi Kelompok
7. Rubrik Refleksi Individu
8. Rubrik Penilaian Karya Ilmiah
9. Rubrik Penilaian Media Kampanye
Bahan Bacaan bagi Siswa dan Guru:
1. http://www.warintek.ristek.go.id/nuklir/difinisi_nuklir.html
2. http://www.batan.go.id/ptlr/11id/?q=content/alam-mengajarkan-cara-
mengelola-limbah-radioaktif
3. http://green.kompasiana.com/polusi/2011/03/18/limbah-nuklir-masalah-
yang-belum-terpecahkan-347703.html
4. http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/440843-limbah-nuklir-fukushima-
diprediksi-sampai-ke-amerika
5. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/akhir-dari-zaman-
nuklir/Komik_anti-nuklir/nuklir_dan_komik_Nuklir/
6. http://energitoday.com/2014/02/28/limbah-nuklir-fukushima-cemari-
perairan-pasifik/
7. http://www.beritasatu.com/asia/146259-jepang-ajukan-teknologi-baru-
pembuangan-limbah-nuklir.html
8. http://www.nuclear.com/
9. http://blog.nuklir.org/?p=2394
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 42
Daftar Pustaka
Kimia 1 : Untuk SMA/MA Kelas X , Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.
Kimia : Mengkaji Fenimena Alam Untuk Kelas X SMA/MA, Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Memahami Kimia 1 : SMA/MA Untuk Kelas X, Semester 1 dan 2, Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Matematika 1 kelompok seni, pariwisata, dan teknologi kerumahtanggaan: untuk kelas
X SMK/MAK, Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2008. ISBN: 979-462-
846-8
http://www.batan.go.id/
http://www.greenpeace.org/
http://teknologi.news.viva.co.id
http://green.kompasiana.com
http://www.youtube.com
http://www.nuclear.com/
http://blog.nuklir.org
http://www.youtube.com/watch?v=_JLCkzofg5E
http://serc.carleton.edu/quantskills/activities/PennyDecay.html
http://www.dlt.ncssm.edu/core/Chapter4-Nuclear/Chapter4-Labs/Penny_Decay_web_01-
02.doc
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 43
BIOPORI
Biopori adalah lubang lubang di dalam tanah yang terbentuk karena adanya aktivitas
organisme di dalam tanah seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah
lainnya. Lubang lubang ini akan dilalui udara dan beguna untuk menyerap air dari
permukaan ke dalam tanah.Oleh karena itu adanya biopori yang banyak di lingkungan
kita akan mengurangi resiko banjir dengan meningkatkan penyerapan air tanah. Secara
alami biopori biasanya ada di lingkungan yang hijau atau hutan. Tetapi di daerah
perkotaan yang sudah berkurang lahan hijaunya kita dapat membuat lubang biopori
buatan dan membantu tanah untuk menyerap air lebih banyak.
Gerakan sejuta biopori sudah banyak dilaksanakan di kota-kota yang mempunya resiko
banjir yang tinggi yaitu kota Bandung dan Jakarta. Lubang serapan biopori dapat kita isi
dengan sampah sampah organik sehingga meningkatkan aktivitas kehidupan di dalam
tanah.Gerakan untuk membuat biopori dapat dilakukan dengan mudah oleh
masyarakat, karena memerlukan bahan yang sederhana. Keunggulan lubang resapan
biopori ini adalah:
1. Meningkatkan daya resap tanah
2. Mengubah sampah organik menjadi kompos
3. Memanfaatkan peran fauna tanah.
Dampak yang langsung bisa dirasakan dengan adanya resapan biopori adalah
mengurangi adanya genangan air saat hujan besar, selain mengurangi banjir juga
mengurangi resiko berkembangnya nyamuk demam berdarah dan penyakit lain yang
disebabkan oleh genangan air.Lubang resapan biopori dibuat dengan kedalaman
tertentu, kemudian diisi dengan dedaunan yang telah kering atau bisa juga yang masih
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 44
hijau. Lama kelamaan daun-daun tersebut akan membusuk dan menarik organisme
bawah tanah untuk mendekatinya. Pergerakan organisme tersebut membentuk lubang
biopori di sekitar lubang resapan tersebut.
Penjelasan mengenai biopori dapat dilihat pada link youtube berikut:
http://www.youtube.com/watch?v=gDhwS8F-iQE
Tujuan Projek
Melalui projek ini siswa diminta untuk: 1. Membuat lubang biopori di sekitar lingkungan sekolah atau rumah 2. Menghubungkan projek biopori dengan konsep matematika, fisika dan biologi 3. Memperesentasikan projek yang telah dilaksanakan.
Kemampuan yang diasah
Kolaborasi Membangun pengetahuan mengenai pentingnya biopori Pemecahan masalah Berkomunikasi
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 45
Materi
Materi yang tercakup dalam projek ini adalah sebagai berikut:
Materi Penjelasan singkat Biologi
1. Pengomposan sampah organik Proses pengomposan terjadi karena aktifitas mikroorganisme di dalam tanah. Aktifitas mikro organisme ini pula yang menarik organisme lain seperti cacing dan memperbaiki porositas tanah (gembur) dengan membentuk bio-pori. Kaerna itu pengambilan kompos sebaiknya dilakukan satu tahun sekali, biasanya pada musim kemarau. Cara pengambilannya sama dengan cara membuat lubang.
2. Fauna tanah
Pakar Ilmu Tanah dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Kamir R Brata mengatakan, fauna tanah memegang peranan penting dalam menjaga kelestarian air tanah. Fauna ini membentuk habitat yang penting sebagai pori-pori alami dalam tanah yang sekaligus berfungsi meresapkan air.
Kimia
Reaksi kimia pengomposan sampah organik
Pengomposan dapat dilakukan pada kondisi aerobik dan
anaerobik.Pengomposan secara aerobik ialah dekomposisi bahan organik
dalam kondisi dengan kehadiran oksigen (udara), produk utama dari
metabolis biologi aerobik adalah air dan panas. Pengomposan secara
anaerobik ialah dekomposisi bahan organik dalam kondisi dengan
ketidakhadiran oksigen (udara), produk utama dari metabolis
biologianaerobik adalah metana, karbon dioksida dan
senyawa intermediate dengan berat molekul rendah.
Fisika Tekanan Matematika 1. Perbandingan antara curah hujan dan jumlah lubang resapan.
BIOPORI
Biologi
kimia
Math & FIS
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 46
Ilustrasi tentang hal ini adalah sebagai berikut: Jumlah LRB = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap (m2) / laju peresapan air per lubang (liter/jam)
“Sebagai contoh untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam
(hujan lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit
(180 liter/jam) pada 100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak
(50 x 100): 180 = 28 lubang.
Bila lubang yang dibuat berdiameter 10 cm kedalaman 100 cm,
setiap lubang dapat menampung 7,8 liter sampah organik, berarti
tiap lubang dapat diisi sampah organik dapur 2-3 hari. Dengan
demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi sampah organik yang
dihasilkan selama 56- 84 hari, di mana dalam kurun waktu
tersebut lubang perlu diisi kembali”
2. Volume tabung 3. Luas permukaan tabung 4. Laju penyerapan air. Ilustrasi mengenai hal ini adalah sebagai
berikut:
“Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap
air[9] sehingga risiko terjadinya penggenangan air (waterlogging)
semakin kecil. Keunggulan ini dipercaya bermanfaat sebagai
pencegah banjir. Dinding lubang biopori akan membentuk lubang-
lubang kecil (pori-pori) yang mampu menyerap air. Sehingga
dengan lubang berdiameter 10 cm dan kedalaman 100 cm, dengan
perhitungan geometri tabung sederhana akan didapatkan bahwa
lubang akan memiliki luas bidang penyerapan sebesar 3,220.13 cm2.
Tanpa biopori, area tanah berdiameter 10 cm hanya memiliki luas
bidang penyerapan 78 cm persegi”
Alat dan Bahan yang dibutuhkan
Lembar Kerja Siswa
Bor biopori
Sekop
Sampah organik
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 47
Strategi Pelaksanaan Proyek
Untuk melaksanakan projek ini, siswa diminta untuk mengikuti tahapan berikut:
1. Membagisiswadalamkelompok yang terdiridari4 – 5 orang
2. Guru menjelaskantentangprosedurproyek yang akandilakukanolehsiswa
3. Guru menginformasikansecararinci agenda kegiatanproyek
4. Siswa mengerjakan berdasarkan jangka waktu yang disediakan
5. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
Lembar Kerja Siswa
Proses:
1. Gali tanah dengan linggis kedalaman 30 cm, hal ini dimaksud untuk mempermudah alat pembuat lubang bekerja
2. Teruskan membuat lubang dengan pelubang biopori hingga kedalaman 80 – 100 cm
3. Masukkan pipa paralon sampai tepi pipa rata dengan permukaan tanah, pipa berfungsi sebagai penahan tanah disekitar lubang agar tidak longsor
4. Masukkan daun-daun kering, sampah basah ke dalam lubang sampai penuh, hal ini dimaksud agar sampah terurai oleh cacing dan menjadi kompos
5. Tutupi lubang dengan tutup paralon, jika tidak ada tutup paralon maka bisa diganti dengan roster/angin-angin.
Cara pemeliharaan biopori adalah sebagai berikut:
1. Sampah organik di dalam lubang resapan biopori lama-kelamaan akan menyusut karena pelapukan sehingga perlu ditambahkan dalam jangka waktu tertentu.
2. Kompos yang terbentuk dapat diambil dari lubang setiap akhir musim kemarau, lalu masukkan lagi sampah organik yang baru.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 48
Setelah melakukan pembuatan lubang serapan biopori lalu siswa diminta menghubungkan beberapa konsep kimia, fisika, biologi dan kimia melalui pertanyaan arahan berikut ini: Materi Pertanyaan singkat Biologi
1. Pengomposan sampah organik Bagaimana proses biologis pengomposan sampah organik di dalam lubang resapan biopori?
2. Proses penyerapan air di dalam tanah Bagaimana proses penyerapan air yang terjadi di dalam tanah?
3. Fauna tanah Apa saja fauna tanah yang dapat hidup dengan adanya rongga rongga biopori?
Kimia
Jelaskan reaksi kimia yang terjadi pada prosespengomposan sampah organik ?
Fisika
Bagaimana tekanan yang terjadi dalam proses penyerapan air di dalam lubang resapan biopori?
Matematika
1. Tentukan perbandingan antara curah hujan dan jumlah lubang resapan?
2. Tentukan volume tabung yang dapat diisi sampah organik di dalam lubang resapan biopori?
3. Tentukan Luas permukaan lubang resapan biopori yang akan digunakan untuk penyerapan air?
4. Bagaimana laju penyerapan air yang terjadi?
Produk:
Lubang biopori yang dihasilkan disekitar lingkungan sekolah dan rumah
sebanyak 50 lubang.
Durasi pengerjaan projek:
2 minggu.
Penilaian
Dalam mengerjakan proyek ini siswa dinilai dari beberapa aspek melalui beberapa
rubrik sebagai berikut:
a. Rubrik presentasi
No Objek penilaian Nilai A B C
1 Kesesuaian alat dengan tujuan proyek
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 49
2 Kesesuaian materi presentasi dengan tujuan proyek
3 Penyesuaian materi presentasi
b. Rubrik kualitas produk
No Objek penilaian Nilai A B C
1 Alat berfungsi dengan baik 2 Sederhana dan praktis 3 Hasil biopori dapat menyerap air
c. Rubrik kolaborasi
No Objek penilaian Nilai A B C
1 Kerjasama antar anggota kelompok 2 Toleransi dan menghargai pendapat anggota
team
3 Aktif berdiskusi
Daftar Pustaka
http://bi-q.com/biqdr1/content/mencegah-banjir-dengan-biopori
http://organisasi.org/pengertian-biopori-cara-membuat-lubang-resapan-biopori-
air-lrb-pada-lingkungan-sekitar-kita
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/32904/lubang%20resap
an%20biopori.pdf?sequence=1
http://sylvasari.multiply.com/journal/item/59
www. biopori.com
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 50
FILTER AIR
Kebutuhan akan air bersih merupakan kebutuhan primer manusia untuk bertahan hidup.
Penduduk indonesia memperoleh air bersih dari berbagai sumber yakni:
Airsungai, rata-rata lebihdari 40.000 kilometer kubik air segardiperolehdarisungai-
sungai didunia. Ketersediaaninisepintas terlihatcukupuntukmenjaminpersediaan yang
cukupbagipenduduktetapikenyataannya air tersebutseringkalitersedia ditempat-tempat
yang tidaktepat. Sebagaicontoh air bersih dilembahsungai Amazon
meskipunketersediaannyacukup,namunlokasinyamembuatsumber air
initidakekonomisuntukmengekspor air ketempat-tempat yang memerlukan.
Curahhujan, dalampemanfaatanhujansebagaisumber air
bersih,peroranganataukelompokbiasanyapemerintahmembangunbendunganatau
tandon air yang cukupuntukmenyimpan air bersih di
saatmusimkeringtibadanuntukmenekankerusakanmusibahbanjir.
Air permukaandan air bawahtanah jugamerupakansumber air bersih,sebagai contoh
penduduk di papuatepatnya di kotaKomba, air yang ada di
sumurmerekahanyaadasaatpagidan sore. Selain itu wargaharusmenungguberjam-jam
untukmemperoleh air minum yang belumtentubersih.
Air bersih diperlukan untuk memasak, membersihkan diri dan pakaian, minum dan
banyak hal lain. Kandungan tubuh manusia pun berisi air sehingga sangat perlu
sirkulasi air bersih bagi tubuh kita.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 51
Banyak sekali resiko yang akan terjadi jika manusia mengkonsumsi air yang kotor,
penyakit akan mudah datang dan stamina tubuh tidak akan terjaga.
Di beberapa daerah di Indonesia, kandungan air bersih di dalam tanah sudah berkurang
dan sumber air bersih lainnya pun sulit didapatkan. Dibawah ini adalah beberapa
artikel yang menggambarkan betapa sulitnya memperoleh air bersih di Indonesia.
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 53
Tujuan Proyek
Melalui proyek ini siswa diminta untuk: 1. Merancangalatpenyaringan air sederhana 2. Melakukanpercobaanpenyaringan air denganmenggunakanalat yang
sudahdirancang 3. Mengujiefektivitasalat yang sudahdirancang 4. Menghasilkan air bersihmelaluisistempenyaringan air
denganmenggunakanalat filter 5. Mempresentasikan produk
Kemampuan yang diasah
Kolaborasi Membangun pengetahuan Pemecahan masalah Berkomunikasi
Materi
Materi yang tercakup dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
MATERI PENJELASAN SINGKAT
Biologi
Siswa dapat mengeksplorasi mengenai kandunganmikroorganismedalam air sebelumdansesudahdilakukanfilterisasi
Kimia
1. Koagulasimenggunakantawas Al2(SO4)3.xH2O danadsorbsi (karbonaktif) dalam system koloid
2. Penggunaankaporit ( Kalsiumhipoklorit) Ca(ClO)2
filter air sederhana
Biologi
kimia
Math & FIS
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 54
untukmembunuhbakteri 3. Absorpsi partikel koloid
Fisika
1. HukumBernaullimengenaitekanan yang berbunyi “Semakindalamtabungdiisi air makincepatkeluardarikeran”
2. Debit air (fluida dinamis) 3. tekanan hidrostatis
Matematika
1. Volume bangunruang (volume air) 2. Debit air (air bersih yang keluardarimesinfiltrasi) 3. Persentase (persentase air bersih yang
keluarjikadibandingkandengan air yang dimasukkankemesinfiltrasi)
4. Eksponen dan logaritma
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
1. Bakpengendapan
2. Wadahpenyaring
3. Bakpenampung
4. Pipa air
5. Tawas
6. Ijuk
7. Pasirhalus
8. Arang
9. Tempurungkelapa
10. Kerikil
11. Batukoral
Strategi Pelaksanaan Proyek
Untuk melaksanakan proyek ini, siswa diminta untuk mengikuti tahapan berikut:
6. Membagisiswadalamkelompok yang terdiridari 8 – 10 orang
7. Guru menjelaskantentangprosedurproyek yang akandilakukanolehsiswa
8. Guru menginformasikansecararinci agenda kegiatanproyek
9. Siswa mengerjakan berdasarkan jangka waktu yang disediakan
10. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 55
Lembar Kerja Siswa
Proses:
1. Cara Membuat Alat Penjernihan Air
Siapkan botol bekas air mineral berukuran 1,5 liter
Potong ujung atas dan lubangi ± 3 cm dari dasar,kemudian pasang kran
pada lubang itu.
Isi bagian dasar berturut-turut dengan batu koral setinggi 2 cm, ijuk 1 cm,
arang 2,5 cm, batu kerikil 2 cm, pasir kasar 5 cm, batu kerikil 5 cm.
2. Proses Penjernihan
Masukkan air kotor pada alat yang sudah dirancang hingga penuh hingga
penuh dan ditambah kaporit
Biarkan selama ±10 menit
Buka kran dan tampunglah air yang keluar
Sebelum proses semua bahan dan alat dicuci terlebih dahulu
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
1) Proses
b. Bagaimana proses pembuatan alat penjernihan air
c. Bagaimana cara membersihkan air dari kuman dan jamur
d. Lengkapi tabel pengamatan keluarnya air dari kran
Tinggi permukaan air (cm)
Kecepatan aliran air kran
lambat sedang cepat Tidak mengalir
20 25 30
e. Tentukan perbandingan tinggi bahan-bahan yang digunakan alat-alat
sesuai dengan luas dan tinggi botol
4. Diskusikanrancanganpembuatan filter airmeliputi ;
Proses Kimiawi
Proses Biologi
Proses Fisika
LengkapidenganperhitunganMatematika
No tahap Proses kimia
Proses Fisika
Proses Biologi
PerhitunganMatematika
USAID SMART Lab Program 2014
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X 56
5. LakukanPengujianhasilmelaluiterpenuhinya criteria air
bersihlayakminumsesuaidenganperaturanpemerintah
Produk:
Produk yang dihasilkan adalah filter air sederhana dengan komposisi yang
dibuat sendiri oleh siswa dengan mempertimbangkan faktor -faktor yang dapat
mendukung dan air yang dihasilkan
Durasi pengerjaan projek:
2 minggu
Penilaian
Dalam mengerjakan proyek ini siswa dinilai dari beberapa aspek melalui beberapa
rubrik sebagai berikut:
a. Rubrik presentasi
No Objek penilaian Nilai A B C
1 Kesesuaian alat dengan tujuan proyek 2 Kesesuaian materi presentasi dengan tujuan
proyek
3 Penyesuaian materi presentasi b. Rubrik kualitas produk
No Objek penilaian Nilai A B C
1 Alat berfungsi dengan baik 2 Sederhana dan praktis 3 Hasil penjernihan layak/tidak
c. Rubrik kolaborasi
No Objek penilaian Nilai A B C
1 Kerjasama antar anggota kelompok 2 Toleransi dan menghargai pendapat anggota
team
3 Aktif berdiskusi