Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
USM
HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN PESERTA
DIDIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Oleh:
ATIK WIDYAWATI
F.131.13.0105
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2017
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi lain dan
sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang tertulis dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 26 Januari 2017
Penulis
iii
iv
Sebuah karya dengan ijin Allah SWT dapat saya selesaikan, sebagai
ungkapan rasa syukur serta terimakasih dengan sepenuh hati karya ini saya
persembahkan untuk Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa mendo’akan dan
memberi semangat dalam mengerjakan skripsi.
Untuk teman-teman Fakultas Psikologi Universitas Semarang angkatan
2013 kelas reguler sore yang senantiasa memberikan semangat dan
dukungannya.
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
Allah senantiasa akan menolong hambanya, selama hamba tersebut senantiasa menolong saudaranya
(HR. Muslim)
MOTTO
vi
Puji Syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Tidak lupa sholawat serta salam selalu terucap kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan bagi kita.
Laporan skripsi dengan judul “HUBUNGAN KOMUNIKASI
INTERPERSONAL GURU DAN PESERTA DIDIK DENGAN MOTIVASI
BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA” disusun
untuk memenuhi persyaratan Akademik Fakultas Psikologi, Universitas Semarang
untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Psikologi.
Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat melihat langsung, mengimplementasikan
hal-hal yang sudah didapat dalam perkuliahan kedalam sebuah penelitian dan
skripsi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, ada banyak
bantuan, bimbingan dan dukungan yang penulis dapatkan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Allah Subhanahu Wata’ala, atas segala Rahmat dan Karunia yang berupa
kesehatan, keselamatan, kelancaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Bapak dan Ibu tercinta, atas doa, curahan kasih sayang dan perhatian yang
mengiringi langkah penulis serta segala pengorbanan yang telah diberikan.
3. Prof. Dr. Hardani Widhiastuti, M.M., psikolog selaku dekan fakultas
psikologi universitas semarang.
4. Retno Ristiasih Utami, S.Psi., M.Si.,psikolog Pembimbing skripsi, yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan dari awal hingga akhir
penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen penguji skripsi fakultas psikologi.
6. SK Nawangsih, S.Psi., M.Psi., psikolog selaku dosen wali yang telah
memberi arahan dan bimbingannya.
KATA PENGANTAR
vii
7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Fakultas Psikologi, atas ilmu yang telah
diberikan.
8. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru SMP IT Permata Bunda yang telah
memberikan ijin dan membantu peneliti untuk melakukan penelitian
disekolah tersebut.
9. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMP Futuhiyyah Mranggen yang telah
memberikan ijin untuk melakukan uji coba alat ukur.
10. Bayu Susilo Coyo Saputro, atas kesabaran untuk mendampingi, mendoakan,
dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan laporan Akhir Skripsi ini.
11. Si kembar Erfiana Queen F. dan Erfiani Queen F. Atas bantuan, do’a dan
semnagtnya dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Nia Septianingrum atas bantuannya untuk pengolahan data penelitian skripsi
ini.
13. Teman-teman Fakultas Psikologi terutama kelas B sore yang telah
memberikan, dukungan, do’a dan semangatnya.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, namun
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
viii
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi belajar peserta didik sekolah menengah pertama. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada
hubungan positif antara komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi belajar peserta didik. Semakin baik komunikasi interpersonal guru dan
peserta didik maka semakin tinggi motivasi belajar peserta didik begitu pula sebaliknya. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 80 subyek yang merupakan peserta didik SMP IT Permata Bunda. Subyek dalam penelitian ini diperoleh
melalui teknik cluster random sampling.
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan dua skala yaitu skala motivasi belajar dan skala komunikasi interpersonal guru dan peserta didik.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara komunikasi
interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi belajar peserta didik dengan nilai rxy = 0,622 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta
didik
ABSTRAK
ix
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv
MOTTO .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................1
B. Perumusan Masalah ............................................................................ 14
C. Tujuan Penelitian................................................................................. 18
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. MOTIVASI BELAJAR....................................................................... 19
1.Pengertian Motivasi Belajar ....................................................... 19
2.Ciri-ciri Motivasi Belajar ........................................................... 23
3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar................ 24
4.Fungsi Motivasi Belajar ............................................................. 31
B. KOMUNIKASI INTERPERSONAL ................................................. 32
1.Pengertian Komunikasi Interpersonal ........................................ 32
2.Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal ............................................ 33
DAFTAR ISI
x
C. Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik dengan
Motivasi Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama.............. 36
D. Hipotesis .............................................................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Identitas Variabel Penelitian .............................................................. 40
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................... 40
1.Motivasi Belajar ........................................................................ 40
2.Komunikasi Interpersonal .......................................................... 41
C. Subjek Penelitian ................................................................................ 41
1.Poppulasi dan Sampel ............................................................... 41
2.Teknik Pengambilan Sampel ..................................................... 42
D. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 43
1.Alat Pengumpulan Data ............................................................ 43
a.Skala Motivasi Belajar ........................................................ 43
b.Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ... 45
2.Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ......................................... 46
a.Validitas Alat Ukur .............................................................. 46
b.Reliabilitas Alat Ukur .......................................................... 47
E. Metode Analisis Data ......................................................................... 48
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Persiapan Penelitian ........................................................................... 49
1.Orientasi Kancah Penelitian ...................................................... 49
2.Penyusunan Alat Ukur .............................................................. 51
3.Permohonan Ijin Penelitian ....................................................... 53
4.Uji Coba Alat Ukur Penelitian .................................................. 54
5.Hasil Uji Coba Alat Ukur .......................................................... 56
a.Uji Validitas ......................................................................... 56
b.Uji Reliabilitas ..................................................................... 59
6.Penyusunan Kembali Alat Ukur ................................................ 59
xi
B. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 61
C. Analisis Data dan HasilPenelitian ...................................................... 63
1.Uji Asumsi ................................................................................. 63
a.Uji Normalitas ..................................................................... 63
b.Uji Linieritas ....................................................................... 64
2.Uji Hipotesis .............................................................................. 64
D. Pembahasan ........................................................................................ 64
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................. 69
B. Saran ................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71
LAMPIRAN ......................................................................................................... 73
xii
Tabel 1 Blue Print Skala Motivasi Belajar ........................................................... 44
Tabel 2 Blue Print Skala Komunikasi Interpersonal ............................................ 46
Tabel 3 Jumlah Siswa SMP IT Permata Bunda ................................................... 50
Tabel 4 Sebaran Item Skala Motivasi Belajar ...................................................... 51
Tabel 5 Sebaran Item Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ...53
Tabel 6 Daftar Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 54
Tabel 7 Daftar Surat Balasan ............................................................................... 54
Tabel 8 Sebaran Item yang Valid dan Gugur Skala Motivasi Belajar ................. 56
Tabel 9 Sebaran Item yang Valid dan Gugur Skala Komunikasi Interpersonal
Guru dan Peserta Didik .......................................................................... 58
Tabel 10 Rincian Sebaran Nomor Item Valid Skala Motivasi Belajar ................ 60
Tabel 11 Rincian Sebaran Nomor Item Valid Skala Komunikasi Interpersonal
Guru dan Peserta didik ......................................................................... 61
DAFTAR TABEL
xiii
Lampiran A Data Awal ........................................................................................ 74
A – 1 Persentase Motivasi Belajar Peserta Didik ................................. 75
A – 2 Persentase Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ..77
A – 3 Pedoman Wawancara...................................................................79
Lampiran B Try Out Preliminier .......................................................................... 89
B – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................... 90
B – 2 Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ......... 95
Lampiran C Uji Coba Alat Ukur Penelitian ......................................................... 99
C – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................. 100
C – 2 Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan peserta Didik ........ 104
Lampiran D Tabel Distribusi Respon Subyek .................................................... 108
D – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................. 109
D – 2 Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ....... 111
Lampiran E Tabulasi Data Respon Subyek Terhadap Item ............................... 113
E – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................. 114
E – 2 Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik .........128
Lampiran F Tabel Distribusi Skor .......................................................................142
F – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................. 143
F – 2 Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik .................. 145
Lampiran G Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 147
G – 1 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Motivasi Belajar ............. 148
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
G – 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Komunikasi Interpersonal
Guru dan Peserta Didik ............................................................ 155
Lampiran H Alat Ukur Penelitian ...................................................................... 160
H – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................. 161
H – 2 Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ....... 164
Lampiran I Data Penelitian ................................................................................ 168
I – 1 Tabel Distribusi Respon Skala Motivasi Belajar ...................... 169
I – 2 Tabel Distribusi Skor Skala Motivasi Belajar ........................... 171
I – 3 Tabel Distribusi Respon Skala Komunikasi Interpersonal Guru
dan Peserta Didik ................................................................... 173
I – 4 Tabel Distribusi Skor Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan
Peserta Didik .......................................................................... 175
Lampiran J Uji Asumsi ...................................................................................... 177
J – 1 Uji Normalitas ........................................................................... 178
J – 2 Uji Linieritas ............................................................................. 185
Lampiran K Uji Hipotesis .................................................................................. 189
Lampiran L Interpretasi Skor ............................................................................. 192
Lampiran M Lembar Bimbingan ........................................................................ 194
Lampiran N Surat Keterangan ............................................................................ 200
N – 1 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian dari Dekan Fakultas
Psikologi ....................................................................................201
N – 2 Surat Balasan ........................................................................... 204
Lampiran O Foto Pengambilan Data Penelitian ................................................. 207
1
BAB 1
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk
mempertahankan eksistensi dirinya dalam kehidupan.Pendidikan mengantarkan
manusia pada kehidupan yang lebih bermartabat dan bermanfaat. Undang –
Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sesuai dengan hal di atas, perlu diwujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran yang nyaman serta menyenangkan bagi peserta didik. Seperti
disebutkan dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: (1)
Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis, (2) Memiliki komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan, dan (3) Memberi teladan dan menjaga nama baik
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
2
Masalah besar yang terjadi di dalam kelas untuk guru-guru dan peserta
didik adalah motivasi. Guru berharap supaya setiap peserta didik menggunakan
bakat dan waktunya selama disekolah sehingga tujuan belajar terjadi secara
maksimal. Peserta didik berusaha menggunakan potensi dirinya untuk tumbuh
secara cepat dengan perkembangan bakat-bakat yang ada, namun tujuan guru
sering kali berbeda dengan apa yang ada di dalam diri peserta didik sehingga
motivasi tidak berkembang malahan terabaikan.
Menurut Mc Donald (dalam sutikno, 2007:19) motivasi merupakan
perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya feeling
dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pada intinya dapat
disederhanakan bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong
kegiatan belajar sebagai bahan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang
menimbulkan, menjamin, kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan yang ada dapat tercapai. Kegiatan belajar, motivasi
tentu sangat diperlukan, seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar
tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Adapun Sardiman (2007: 75) mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subjek belajar itu dapat tercapai. Karakteristik motivasi yang tinggi ditandai
dengan kesadaran peserta didik untuk menguasai materi pelajaran, adanya hasrat
ingin tahu yang tinggi terhadap pelajaran, ulet dan tidak mudah putus asa ketika
3
mengerjakan tugas sekolah, kondisi lingkungan yang mendukung, serta
mempunyai harapan berhasil yang tinggi. Perlu ditegaskan anak didik yang
memiliki motivasi cenderung akan menjadi orang yang terdidik, yang
berpengetahuan, yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Jika tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar sehingga proses belajar tidak optimal.
Menurut Djamarah (2008:158) proses interaksi belajar mengajar, baik
motivasi intrisik maupun motivasi ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak
didik agar tekun belajar. Motivasi ekstrensik sangat diperlukan bila ada di antar
anak didik yang kurang berminat mengikuti pelajaran dalam jangka waktu
tertentu. Peranan motivasi ekstrinsik cukup besar untuk membimbing anak didik
dalam belajar. Perlu disadari oleh guru, seorang guru biasanya memanfaatkan
motivasi eksrinsik untuk meningkatkan minat anak didik agar lebih bergairah
belajar meski terkadang tidak tepat.
Pentingnya peranan motivasi dalam proses belajar menurut Uno (2009:27)
yaitu; menentukan hal – hal yang dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas
tujuan belajar yang hendak dicapai, menentukan ragam kendali terhadap
ragsangan belajar, dan menentukan ketekunan belajar.
Motivasi belajar tinggi yang memudahkan siswa untuk memahami
pelajaran sehingga para siswa mampu memperoleh prestasi yang baik disekolah.
Motivasi belajar peserta didik juga mendorong peserta didik untuk
mempersiapkan diri dalam menerima pelajaran, contohnya seperti mempersiapkan
buku dan peralatan sekolah, mengerjakan tugas-tugas sekolah, serta mematuhi
peraturan-peraturan yang berlaku disekolah sehingga kegiatan belajar mengajar
4
dapat berjalan dengan lancar. Guru yang menempatkan diri sebagai seorang
sahabat akan membuat peserta didik merasa dekat dan nyaman. Kedekatan dan
rasa nyaman ini sungguh penting kaitanyya dengan motivasi peserta didik dalam
proses pembelajaran. Peserta didik yang merasa hubungan dengan gurunya dekat
dan penuh persahabatan akan merasakan bahwa belajar di sekolah itu adalah hal
yang menyenangkan, apabila peserta didik telah merasakan kesenangan dalam
belajar, tentu ia akan bersemangat ketika berada di sekolah.
Guru yang dapat memberikan kasih sayang, menjadi pendengar dan
penengah ketika peserta didik menyampaikan pikiran atau perasaannya, sikap
empati guru yang bersedia mendengarkan keluh kesah, usul, dan saran peserta
didik, memberi kesempatan untuk bebas berpikir dan berpendapat, akan
berpengaruh dalam mewujudkan keberhasilan proses belajar mengajar. Guru yang
selalu bersikap optimis terhadapa kemampuan peserta didik dan yakin bahwa
peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan, membantu kesulitan
peserta didik, menjadikan peserta didik memiliki motivasi serta semangat untuk
belajar.di sinilah pentingnya komunikasi interpersonal guru terhadap motivasi
belajar peserta didik.
Menurut Sutikno (2007:20) Bagi peserta didik yang selalu memperhatikan
materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru karena di dalam diri
peserta didik tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Peserta didik yang
demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru.
Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan.
Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar
5
memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi peserta didik yang tidak ada
motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan
dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan
motivasi peserta didik dengan cara melakukan komunikasi yang baik dengan
peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Motivasi belajar adalah hal utama yang harus dimiliki oleh peserta didik,
dengan motivasi belajar peserta didik menjadi tergerak melakukan aktivitas
belajar. sebaliknya, tanpa ada motivasi belajar, peserta didik tidak akan
melakukan aktivitas belajar. Aktivitas belajar akan berjalan dengan baik apabila
peserta didik memiliki motivasi intrinsik. Peserta didik yang kurang memiliki
motivasi intrinsik, maka peran guru dalam memberikan motivasi ekstrinsik
sangatlah dibutuhkan.
Komunikasi yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar merupakan
komponen penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Cara guru
mengajar/menyampaikan materi pelajaran merupakan salah satu bentuk
komunikasi. Bahasa dan pemilihan kata yang tepat dalam berkomunikasi dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami pelajaran, ketika peserta didik
dapat memahami pelajaran dengan mudah bukan tidak mungkin nilai-nilai dalam
mata pelajaran dapat meningkat dan termotivasi untuk mempelajari suatu mata
pelajaran. Selain itu komunikasi yang baik dengan guru juga dapat menimbulkan
kondisi yang kondusif untuk lingkungan belajar sehingga peserta didik merasa
nyaman saat belajar komunikasi antara guru dengan peserta didik atau komunikasi
antara sesama peserta didik disebut komunikasi interpersonal.
6
Kata komunikasi interpersonal merupakan dua suku kata yaitu komunikasi
dan interpersonal. Kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin communicare,
berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Sedangkan interpersonal merupakan
keturunan dari awalan inter, yang berarti “antara” dan kata person, yang berarti
“orang”. Komunikasi interpersona secara umum terjadi di antara dua orang. Wood
(2013) mengatakan prinsi-prinsip dalam komunikasi interpersonal antara lain kita
tidak mungkin hidup tanpa berkomunikasi, komunikais intrepersonal adalah hal
yang tidak dapat di ubah, komunikasi interpersonal melibatkan masalah etika,
manusia menciptakan makna dalam komunikasi interpersonal, efektivitas
komunikasi interpersonal adalah sesuatu yang dapat dipelajari.
Kemampuan komunikasi interpersonal secara efektif dengan peserta didik
merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh guru. Menurut Suranto (2010:
13) komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses
penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan (sender) dengan
penerima (receiver) baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung
(dengan bantuan media). Berkaitan dengan pembelajaran, kemampuan
komunikasi interpersonal merupakan kemampuan guru di sekolah, guru sebagai
komunikator dalam pengiriman atau pemindahan pesan (transmitting) secara
verbal maupun non verbal dan penerimaan pesan (receiving) disertai adanya
feedback oleh siswa sebagai komunikan.
Kemampuan komunikasi interpersonal ini perlu dimiliki oleh guru karena
dapat segera diketahui respon yang diberikan peserta didik. Apakah respon yang
diberikan peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung bersifat positif,
7
netral atau negatif. Selanjutnya, guru dapat menentukan tindakan yang akan
dilakukan dalam rangka menindaklanjuti respon yang diberikan peserta didik,
tentunya respon yang diperoleh merupakan respon yang beragam dari berbagai
karakter peserta didik di kelas tersebut, misalnya ada yang merespon dengan
langsung mengajukan pertanyaan kepada guru, ada peserta didik yang merespon
dengan senyuman, anggukan kepala, maupun kernyitan dahi. Sebab respon yang
diberikan peserta didik merupakan respon yang beragam, maka tindakan yang
harus dilakukan guru pun harus bervariasai sesuai dengan respon masing-masing
peserta didik.
Komunikasi interpersonal akan mempererat hubungan antar guru dengan
peserta didik, sehingga sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, baik pada
saat di dalam maupun di luar kelas. Dalam pembelajar diperlukan sebuah
komunikasi yang mampu mendorong serta mengarahkan peserta didik pada tujuan
pembelajaran, karena itu perlu adanya penciptaan komunikasi yang mampu
merangsang peserta didik untuk berinteraksi, mengajak, dan mempengaruhi
peserta didik, sehingga motivasi belajar akan muncul dari dalam diri peserta didik
itu sendiri. Dengan demikian seorang guru mempunyai peran yang besar dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik.
Kemampuan komunikasi interpersonal yang dimiliki guru dapat
mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Peserta didik dalam melaksanakan
aktifitas belajarnya memerlukan motivasi agar kegiatan belajar mengajar
menghasilkan prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Di sisni,
8
guru berperan sebagai motivator peran ini sangat penting untuk meningkatkan
kegairahan dan mengembangkan kegiatan belajar peserta didik.
Rogers (dalam Cangara 2004:19) mendefinisikan hakikat suatu hubungan
dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan
adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan
saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi.
Rakhmat (2005: 14) komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang bisa
mempengaruhi sikap. Paling sering kita melakaukan komunikasi untuk
mempengaruhi sikap orang lain. Guru ingin mengajak muridnya lebih mencintai
ilmu pengetahuan. Dengan komunikasi diharapkan guru dapat mempengaruhi
sikap peserta didik agar memiliki motivasi dalam belajar.
Menurut Effendy (1993: 3) tujuan dari komunikasi interpersonal yang
efektif adalah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena
sifatnya dialogis, dan arus balik bersifat langsung. Hal tersebut tentunya dapat
memudahkan guru untuk mengubah sikap atau perilaku peserta didik yang tadinya
kurang termotivasi menjadi peserta didik yang memiliki motivasi tinggi.
Syaripudin (2013: 72) mengatakan bahwa dalam praktik pembelajaran,
komunikasi interpersonal yang dilakukan guru dan peserta didik bukan hanya
proses pertukaran dan penyampaian materi pembelajaran, melainkan ada dimensi
relasi guru dan peserta didik. Guru yang peduli, yang penuh perhatian terhadap
peserta didik akan membuat peserta didik tak segan untuk mengajaknya
berdiskusi tentang berbagai hal. Guru juga akan berperan sebagai pembimbing
dan teladan bagi peserta didik sehingga peserta didik berkembang kemampuannya
9
dalam menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan cepat. Komunikasi
yang baik antara guru dan peserta didik berpengaruh terhadap prestasi akademik
peserta didik juga berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar peserta
didik.
Hubungan guru dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar juga
merupakan faktor yang sangat menentukan. Sardiman (2014: 147)
mengungkapkan ada cara agar menciptakan hubungan harmonis antara guru dan
siswa salah satunya adalah contact-hours atau jam-jam bertemu antara guru
dengan siswa, pada hakikatnya merupakan kegatan di luar jam mengajar.
Fauziyatun (2014) Tentang Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi
Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri 22 Semarang Tahun
Ajran 2013/2014 hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh indikator
melatarbelakangi rendahnya motivasi belajar siswa. Faktor yang menjadi
pengaruh paling besar pada rendahnya motivasi belajar siswa adalah kondisi
keluarga yaitu kondisi pekerjaan orangtua sebanyak 40% buruh dan 40%
wiraswasta/pedagang, 6% pegawai swasta, 2% PNS dan 12% lainnya. Dan
hubungan kedekatan orangtua dan anak pada hasil penelitian 57% yang
menunjukkan bahwa hubungan kedekatan orangtua pada kategori sedang.
Simpulan dari penelitian ini yaitu faktor yang melatarbelakangi rendahnya
motivasi belajar yaitu kondisi kesehatan fisik dan mental, rasa percaya diri,
konsentrasi, kondisi keluarga dan hubungan teman sebaya. Sedangkan faktor yang
dominan yaitu minat untuk belajar dan komitmen pada tugas. Oleh karena itu
diharapkan guru pembimbing dapat memberikan penanganan bagi siswa yang
10
mempunyai motivasi belajar rendah dan dapat melakukan pencegahan melalui
bekerja sama dengan kepala sekolah, guru dan orangtua siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Nuzliah (2015) tentang Kontribusi
Motivasi Belajar, Kreativitas Teerhadap Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Siswa Dalam Belajar Serta Implikasi Terhadap Bimbinga Dan Konseling Di
SMPN 29 Padang hasil penelitian menunjukkan bahwa (1.) motivasi belajar siswa
secara umum berada pada kategori rendah, (2.) Kreativitas siswa secara umum
berada pada kategori sedang, (3.) Problem Solving (pemecahan masalah) siswa
dalam belajar berada pada kategori sedang, (4.) terdapat kontribusi motivasi
belajar dengan problem solving (pemecahan masalah) siswa dalam belajar, (5.)
terdapat kontribusi kreativitas dengan problem solving (pemecahan masalah)
siswa dalam belajar, (6.) terdapat kontribusi motivasi belajar, kreativitas terhadap
problem solving (pemecahan masalah) siswa dalam belajar.
Kristiadi (2009) tentang Hubungan Persepsi Siswa Terhada Sense Of
Humor Guru Dengan Motivasi Belajar Di Kelas 7 Internasional Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Medan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap sense of humor guru
yaitu sebanyak 40 orang (61.54%), sedangkan motivasi belajar siswa sebagian
besar berada pada kategori sedang yaitu 48 orang (73.85%) dan tinggi 10 orang
(15.38%). Jadi bisa dilihat bahwa sebagian besar siswa yang memiliki motivasi
belajar dalam kategori sedang yaitu 48 orang (73.85%). Ini Menunjukkan bahwa
tidak selamanya persepsi yang negatif terhadap sesuatu dalam hal ini persepsi
11
siswa terhadap sense of humor guru menyebabkan motivasi belajar siswa menjadi
rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Usman (2015) tentang Pengaruh
Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran
Matematika Siswa Kelas VIII di SMP Pesantren IMMIM Putra Makassar hasil
penelitian menunjukkan bahwa rata-rata komunikasi interpersonal guru sebesar 72
dengan persentase 57% dengan kategori sedang. Rata-rata minat belajar
matematika siswa sebesar 48,4 dengan persentase 63% dengan kategori sedang.
Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif antara komunikasi interpersonal
guru terhadap minat belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII di
SMP Pesantren IMMIM Putra Makassar sebesar 35%.
Penilitian yang dilakukan oleh Ovitasari (2016) tentang Peran Guru Dalam
Komunikasi Interpersonal Dengan Siswa Di SMP Ulul Albab, Kecamatan Taman,
Kabupaten Sidoarjo hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam
melakukan komunikasi interpersonal dengan siswa pada proses pembelajaran di
SMP Ulul Albab Taman-Sidoarjo sudah positif, karena guru dalam melaksanakan
perannya pada proses pembelajaran melibatkan lima sikap positif yang
mendukung komunikasi interpersonal, sehingga guru dan siswa mampu
bekerjasama dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Malik (2014) tentang Fungsi Komunikasi
Antara Guru dan Siswa dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan (Studi Kasus
Proses Belajar Mengajar pada SMP Negeri 3 Sindue) hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses belajar mengajar di SMP Negeri 3 Sindue dilakukan
12
dengan merancang sejumlah program yang didalamnya terdiri atas program
kurikulum dan program rutin di luar kurikulum. Proses belajar mengajar antara
guru dan siswa akan semakin berbobot dengan sendirinya apabila ada komunikasi
yang baik antara keduanya, dalam hal ini kegiatan mentransfer ilmu pengetahuan
terhadap anak didik. Kegiatan tersebut akan terlaksana dengan baik melalui
pelaksanaan disiplin dalam proses belajar mengajar dengan metode pemberian
teori didalam ruangan dan panduan praktek di lapangan. Metode belajar yang
dilaksanakan tersebut ditandai dengan intensitas tatap muka secara rutin antara
guru (pendidik) dengan siswa (anak didik) yang dilaksanakan berdasarkan
penjadwalan mata pelajaran yang telah dibuat dan ditetapkan sebelumnya.
Penyampaian guru yang penggunaan bahasanya mudah dimengerti oleh peserta
didik, mejadikan komunikasi tersebut berjalan dengan efektif.
Penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningsih (2013) tentang Hubungan
Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Remaja
hasil penelitian menunjukkan nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,436 (r = 0,436)
dengan taraf signifikansi 0,000 (p = 0,000). Hasil tersebut menunjukkan bahwa
terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal dengan penyesuaian diri,
dengan nilai signifikansi komunikasi interpersonal sebesar 0.601 (p > 0,05) dan
nilai signifikansi penyesuaian diri sebesar 0,958 (p > 0,05). Tingkat kekuatan
hubungannya antara komunikasi interpersonal dengan penyesuaian diri cukup
tinggi. Semakin tinggi komunikasi interpersonal siswa remaja, maka semakin baik
penyesuaian dirinya, begitu pula sebaliknya.
13
Berdasarkan kuisoner yang peneliti sebarkan kepada 20 peserta didik
untuk data awal menunjukkan bahwa motivasi belajar peserta didik di SMP IT
Permata Bunda bisa dikatakan rendah, dari beberapa indikator motivasi belajar
hasilnya kurang dari 50%. Hanya ada empat dari dua belas indikator yang lebih
dari 50%, Yaitu indikator memperhatikan penjelasan guru dan tidak mengobrol
sendiri dengan teman sebesar 70%, tidak ramai dengan teman saat guru
menjelaskan sebesar 70%, tidak mengantuk pada saat pembelajaran sebesar 60%,
meluangkan waktu untuk belajar 70%. Dapat dilihat pada Lampiran A – 1
Persentase Motivasi Belajar Halaman 75.
Komunikasi interpersonal guru dan peserta didik di SMP IT Permata
Bunda bisa dikatakan berada pada kategori tinggi karena dari indikator
komunikasi interpersonal hasilnya lebih dari 50%. Dan hanya ada satu indikator
yang kurang dari 50% yaitu pada indikator Murid berani mencurahkan isi hati bila
ada masalah tentang pelajaran atau masalah dalam tentang pelajaran atau masalah
dalam llingkungan sekolah. Dapat dilihat pada Lampiran A – 2 Persentase
Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik Halaman 76.
Berdasarkan observasi dan wawancara awal yang peneliti lakukan
menunjukkan bahwa hanya beberapa peserta didik saja yang mau bertanya,
kurang lebih cuma 30% peserta didik yang tidak malu untuk bertanya. Ketika
guru bertanya tentang tugas yang telah diberikan sudah dikerjakan atau belum
kebanyakan peserta didik pada menjawab belum. Ada juga peserta didik yang
tanggap bila guru memberi pertanyaan dan ada pula yang tidak tanggap, dan
14
untuk memotivasi peserta didik Guru melakukan pendekatan kepada peserta didik
agar peserta didik termotivasi untuk belajar.
Hasil data-data penelitian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa
komunikasi interpersonal guru dan peserta didik tergolong baik, Jika komunikasi
interpersonal guru dan peserta didik baik seharusnya motivasi belajar peserta
didik cenderumg tinggi, namun data yang dikumpulkan peneliti menyatakan
bahwa komunikasi interpersonal guru dan peserta didik tergolong baik dan
motivasi belajar peserta didik tergolong rendah. Adanya kesenjangan antara data
dilapangan dengan teori menunjukkan adanya masalah, oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru dan
Peserta Didik dengan Motivasi Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah
Pertama”. Penelitian ini akan dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan
antara komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi belajar
peserta didik sekolah menengah pertama.
Motivasi belajar tinggi yang memudahkan peserta didik untuk memahami
pelajaran sehingga para peserta didik mampu memperoleh prestasi yang baik
disekolah. Motivasi belajar peserta didik juga mendorong peserta didik untuk
mempersiapkan diri dalam menerima pelajaran, contohnya seperti mempersiapkan
buku dan peralatan sekolah, mengerjakan tugas-tugas sekolah, serta mematuhi
B. Perumusan Masalah
15
peraturan-peraturan yang berlaku disekolah sehingga kegiatan belajar mengajar
dapat berjalan dengan lancar.
Pentingnya peranan motivasi dalam proses belajar menurut Uno (2009:27)
yaitu; menentukan hal – hal yang dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas
tujuan belajar yang hendak dicapai, menentukan ragam kendali terhadap
ragsangan belajar, dan menentukan ketekunan belajar.
Menurut Sutikno (2007:20) Bagi peserta didik yang selalu memperhatikan
materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru karena di dalam diri
peserta didik tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Peserta didik yang
demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru.
Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan.
Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar
memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi peserta didik yang tidak ada
motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan
dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan
motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar. Salah satu cara yang
dapat diterapkan guru dalam rangka memotivasi siswa secara ekstrinsik yaitu
dengan komunikasi interpersonal yang efektif.
Rakhmat (2005: 14) komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang bisa
mempengaruhi sikap. Paling sering kita melakaukan komunikasi untuk
mempengaruhi sikap orang lain. Guru ingin mengajak muridnya lebih mencintai
ilmu pengetahuan. Dengan komunikasi diharapkan guru dapat mempengaruhi
sikap peserta didik agar memiliki motivasi dalam belajar.
16
Rogers (dalam Cangara 2004:19) mendefinisikan hakikat suatu hubungan
dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan
adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan
saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi.
Menurut Effendy (1993: 3) tujuan dari komunikasi interpersonal yang
efektif adalah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena
sifatnya dialogis, dan arus balik bersifat langsung. Hal tersebut tentunya dapat
memudahkan guru untuk mengubah sikap atau perilaku siswa yang tadinya
kurang termotivasi menjadi peserta didik yang memiliki motivasi tinggi.
Syaripudin (2013: 72) mengatakan bahwa dalam praktik pembelajaran,
komunikasi interpersonal yang dilakukan guru dan peserta didik bukan hanya
proses pertukaran dan penyampaian materi pembelajaran, melainkan ada dimensi
relasi guru dan peserta didik. Guru yang peduli, yang penuh perhatian terhadap
peserta didik akan membuat peserta didik tak segan untuk mengajaknya
berdiskusi tentang berbagai hal. Guru juga akan berperan sebagai pembimbing
dan teladan bagi peserta didik sehingga peserta didik berkembang kemampuannya
dalam menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan cepat. Komunikasi
yang baik antara guru dan peserta didik berpengaruh terhadap prestasi akademik
peserta didik juga berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar peserta
didik.
Hubungan guru dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar juga
merupakan faktor yang sangat menentukan. Sardiman (2014: 147)
mengungkapkan ada cara agar menciptakan hubungan harmonis antara guru dan
17
peserta didik salah satunya adalah contact-hours atau jam-jam bertemu antara
guru dengan peserta didik, pada hakikatnya merupakan kegatan di luar jam
mengajar.
Beberapa penelitian terkait motivasi belajar peserta didik yang telah
dilakukan, penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa motivasi
belajar peserta didik sekolah menengah pertama cenderung rendah. Permasalahan
yang ada di SMP IT Permata Bunda yaitu rendahnya motivasi belajar peserta
didik yang ditunjukkan dengan beberapa indikator motivasi belajar yang hasilnya
kurang dari 50%. Hanya ada empat dari dua belas indikator yang lebih dari 50%,
Yaitu indikator memperhatikan penjelasan guru dan tidak mengobrol sendiri
dengan teman sebesar 70%, tidak ramai dengan teman saat guru menjelaskan
sebesar 70%, tidak mengantuk pada saat pembelajaran sebesar 60%, meluangkan
waktu untuk belajar 70%. Sedangkan upaya guru dalam pembelajaran yaitu
dengan cara berkomunikasi interpersonal dengan peserta didik di SMP IT Permata
Bunda bisa dikatakan berada pada kategori tinggi karena dari indikator
komunikasi interpersonal hasilnya lebih dari 50%. Dan hanya ada satu indikator
yang kurang dari 50% yaitu pada indikator Murid berani mencurahkan isi hati bila
ada masalah tentang pelajaran atau masalah dalam tentang pelajaran atau masalah
dalam llingkungan sekolah.
Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan suatu perumusan masalah yaitu
Adakah hubungan komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan
motivasi belajar peserta didik di SMP IT Permata Bunda?
18
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi belajar peserta
didik.
Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa manfaat antara lain:
1. Secara Teoretis:
Diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk pengembangan
teori- teori psikologi khususnya adalah psikologi pendidikan dan psikologi
komunikasi.
2. Secara Praktis:
Diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi yang
berkaitan dengan komunikasi interpersonal guru dengan motivasi belajar
peserta didik.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
19
BAB II
1. Pengertian Motivasi Belajar
Istilah motivasi memiliki akar kata dari bahasa latin movere, yang berarti
gerak atau dorongan untuk bergerak. Atau bisa disebut dengan motif yang
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat guna mencapai suatu tujuan. Berbagai
ahli memberikan definisi tentang motivasi, di antaranya :
Menurut Mc Donald (dalam Sutikno, 2007:19) motivasi merupakan
perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya feeling
dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Menurut Hamalik (dalam Djamarah, 2008:148) perubahan energi dalam
diri seseorang itu berbentuk suatu aktivias nyata beupa kegiatan kegiatan fisik.
Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang
mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang
dapat dilakukan untk mencapainya.
Menurut Wlodkowski (2011) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi
yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah
serta ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut.
19
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar
20
Menurut Greenberg (dalam Djali, 2011:101) mengemukakan motivasi
merupakan proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku
kearah suatu tujuan.
Sedangkan Bernard (dalam Purwa, 2012:319) motivasi sebagai fenomena
yang dilibatkan dalam perangsangan tindakan kearah tujuan-tujuan tertentu yang
sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan sama sekali kearah tujuan-tujuan
tertentu.
Motivasi Menurut Gray dkk. (dalam Abdorrahman Gintings, 2008:88)
adalah hasil sejumlah proses, yang bersifat internal dan eksternal bagi seorang
individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusisme dan persistensi dalam hal
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
Dari pendapat para tokoh diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
motivasi merupakan kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai
suatu tujuan tertentu, termasuk didalamnya adalah kegiatan belajar.
Menurut Slameto (2013:2) Belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Whittaker (dalam Supriyono, 2004:126) belajar dapat
diidentifikasikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman.
21
Menurut Purwanto (2006:85) Belajar adalah tingkah laku yang mengalami
perubahan yang relatif mantap melalui latihan atau pengalaman karena belajar
menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:
perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.
Berdasarkan definisi belajar yang dikemukakan beberapa tokoh diatas,
dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku yang merupakan sebagai akibat dari pengalaman atau latihan.
Dimyati dan Mudjiono (2009:85) mengemukakan definisi motivasi belajar
sebagai kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar atau dorongan mental
yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia (perilaku belajar).
Motivasi belajar penting bagi siswa adalah sebagai berikut: Menyadarkan
kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir, Menginformasikan tentang
kekuatan belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya, Mengarahkan
kegiatan belajar, Membesarkan semangat belajar, Menyadarkan tentang adanya
perjalanan belajar dan kemudian bekerja (di sela-selanya adalah belajar atau
bermain) yang bersinambungan. Individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya
sedemikian rupa sehingga dapat berhasil. Kelima hal tersebut menunjukkan
betapa pentingnya motivasi tersebut disadari oleh pelakunya sendiri. Bila motivasi
disadari oleh pelaku, maka sesuatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan
terselesaikan dengan baik.
22
Sardiman (2011) mengemukakan bahwa motivasi dalam kegiatan belajar
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki dapat dicapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat
non-intelektual. Peranannya yang khas adalah menumbuhkan gairah belajar,
perasaan senang, dan semangat untuk belajar.
Uno (2009:23) mengemukakan bahwa motivasi dan belajar merupakan
dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor
intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,
harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang
menarik.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak dan pendorong tingkah laku dan psikis yang
ada dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan untuk belajar dan
bertindak untuk mencapai hasil belajar yang tinggi.
23
2. Ciri-Ciri Motivasi Belajar
Menurut Sardiman (2009:83) bahwa motivasi belajar memiliki beberapa
ciri-ciri yaitu:
a. Tekun menghadapi tugas atau tanggung jawab dalam mengerjakan
tugas-tugas belajarnya.
b. Semangat dan ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa).
c. Menunjukkan minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran.
d. Tidak mudah melepas apa yang di yakini.
e. Lebih senang bekerja mandiri
f. Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru.
g. Dapat mempertahankan pendapatnya.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Uno (2009:23) ciri-ciri motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
d. Adanya penghargaan dalam belajar.
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
24
Worrel dan Stilwell (dalam Suyanto dan Jihad, 2011: 27) menyatakan
bahwa ciri-ciri motivasi belajar, yaitu :
a. Memperlihatkan minat, mempunyai perhatian dan ikut serta dalam
belajar dan pembelajaran.
b. Bekerja keras dan memberikan waktu pada usaha tersebut.
c. Terus bekerja sampai tugas terselesaikan.
Berdasarkan pendapat para tokoh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
indikator atau ciri-ciri motivasi belajar meliputi tekun menghadapi tugas, ulet
menghadapi kesulitan, senang bekerja mandiri, tidak mudah melepas apa yang
diyakini, senang mencari dan memecahkan soal-soal, adanya hasrat dan keinginan
berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif.
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Wlodkowski dan Jaynes (dalam Hawadi dan Akbar, 2001: 94)
menyebutkan ada empat faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta
didik, hal tersebut adalah:
a. Kultur
Setiap etnik mempunyai nilai tersendiri tentang belajar.sistim nilai
yang dianut orang tua akan mempengaruhi keterlibatan orang tua
secara mendalam dalam upaya menemukan energi fisik.
b. Keluarga
25
Orang tua merupakan faktor utama dalam belajar anak. Keterlibatan
langsung orang tua dalam belajar anak akan membuat dorongan –
dorongan yang merupakan hal utama di dalam mengarahkan tujuan
belajar.
c. Sekolah
Peran guru dalam memotivasi anak tidak diragukan, guru dapat
membantu anak menyadari pertumbuhan kompetensi dan penguasaan
materi pelajaran.
d. Diri anak itu sendiri
Merupakan dorongan intrinsik dari dalam diri anak itu sendiri, seorang
anak yang memiliki prestasi yang baik disekolah akan mempunyai
dorongan dari dalam dirinya untuk belajar.
Dimyati dan Mujiono (2009:97) mengatakan faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar:
a. Cita – cita atau aspirasi peserta didik
Keberhasilan mencapai keinginan tersebut membutuhkan kemauan
bergiat, bahkan dikemudian hari menimbulkan cita – cita dibarengi oleh
perkembangan sesaat, sedangkan kemauan telah disertai dengan
perhitungan aka sehat. Cita – cita akan memperkuat motivasi belajar
intrinsik maupun ekstrensik. Sebab tercapainya suatu cita – cita akan
mewujudkan aktualisasi diri.
b. Kemampuan peserta didik
26
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak
untuk melakukan tugas – tugas perkembangan. Misanya: keinginan
membaca perlu dibarengi dengan kemampuan mengena dan menyenagkan,
secara berlebihan terjadilah kegemaran membaca.
c. Kondisi lingkungan peserta didik
Lingkungan peserta didik dapat berupa keadaan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan teman sebaya, dan kehidupan
kemasyarakatan.Kondisi sekolah lingkungan yang sehat, kerukunan hidup,
ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang
aman, tentrem, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi belajar
diperkuat.
d. Kondisi peserta didik
Kondisi peserta didik yang meliputi kondisi fisik dan praktis
mempengaruhi motivasi belajar.termasuk kondisi fisik misalnya: marah,
cemas, sedih, kecewa, emosi. Semua itu akan mengganggu perhatian
belajar dan sukar memusatkan perhatian.
e. Unsur – unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran
yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan
teman sebaya, lingkungan tempat tinggal yang mengalami perubahan
lingkungan budaya peserta didik yang berupa surat kabar, majalah, radio,
televisi, dan film semakin menjangkau peserta didik. Semua lingkungan
27
tersebut mendinamika motivasi belajar di sekitar sekolah untuk
memotivasi peserta didik untuk belajar.
f. Upaya guru dalam pembelajaran peserta didik
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan
diri dalam membelajarkan peserta didik disekolah dan luar sekolah mulai
dari pendidikan “tertib hidup” yaitu meliputi pemeliharaan kebersihan,
pemeliharaan fasilitas umum, tertib lalu lintas, tertib pergaulan dan tertib
sebagai umat beragama yanag menyelenggarakan tertib belajar.
Nara dkk. (2011:53-55) mengemukakan enam unsur atau faktor yang
mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran. Keenam faktor tersebut
adalah:
a. Cita – cita atau aspirasi
Cita - cita merupakan salah satu faktor yang mempegaruhi motivasi
belajar. Hal ini dapat diamati dari banyaknya kenyataan, bahwa motivasi
seorang pembelajar menjadi begitu tinggi ketika ia sebelumnya sudah
memiliki cita – cita.
b. Kemampuan pembelajar
Kemampuan pembelajar juga menjadi faktor penting dalam
mempengaruhi motivasi. Seperti dapat dipahami bersama bahwa setiap
manusia mempunyai kemampuan yang berbeda – beda. Karena itu,
seseorang yang memiliki kemampuan di bidang tertentu, belum tentu
memiliki kemampuan dibidang lainnya. Kemampuan pembelajar juga
demikian, korelasinya dengan motivasi akan terlihat ketika si pembelajar
28
mengetahui bahwa kemampuannya ada pada bidang tertentu, sehingga ia
akan termotivasi dengan kuat untuk terus menguasai dan mengembangkan
kemampuannya di bidang tersebut.
c. Kondisi pembelajar
Hal ini dapat terlihat dari kondisi fisik maupun kondisi psikis
pembelajar.Pada kondisi fisik, hubungannya dengan motivasi dapat dilihat
dari keadaan fisik seseorang. Jika kondisi fisik sedang kelelahan, maka
akan cenderung memiliki motivasi rendah untuk belajar atau melakukan
berbagai aktivitas. Sementara, jika kondisi fisik sehat dan segar bugar
maka akan cenderung memiliki motivasi yang tinggi. Selain kondisi fisik,
maka dapat juga diamati dari kondisi psikis. Hal ini dapat terlihat jika
seseorang kondisi psikisnya sedang tidak bagus misalnya sedang stres
maka motivasi juga akan menurun, begitu pula sebaliknya.
d. Kondisi lingkungan pembelajar
Dapat diamati dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang
mengitari si pembelajar. Misalnya, lingkungan fisik yang tidak nyaman
untuk belajar akan berdampak pada menurunya motivasi belajar. Selain itu
lingkungan sosia juga berpengaruh, hal ini dapat diamati dari lingkungan
sosial yang ada di sekitar pembelajar seperti teman sepermainanya,
lingkungan keluarganya, atau teman sekelasnya. Lingkungan sosial yang
tiak menunjukkan kebiasaan belajar dan mendukung kegiatan belajar akan
berpengaruh terhadap rendahnya motivas belajar. begitu pula sebaliknya.
29
e. Unsur-unsur dinamis belajar atau pembelajaran
Faktor dinamis belajar juga mempengaruhi motivasi. Dapat diamati
dengan sejauh mana upaya memotivasi tersebut dilakukan, bagaimana juga
dengan bahan pelajaran, alat bantu belajar, suasana belajar dan sebagainya
yang dapat mendinamisasi proses pembelajaran. Makin dinamis suasana
belajar, maka cederung akan semakin memberi motivasi yang kuat dalam
proses pembelajaran.
f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran
Dapat diamati dengan sejauh mana upaya memotivasi tersebut
dilakukan, bagaimana juga dengan bahan pelajaran, alat bantu belajar,
suasana belajar dan sebagainya yang dapat mendinamisasi proses
pembelajaran.
Rifa’i dan Anni (2009: 162-168) menyatakan setidak – tidaknya terdapat
enam faktor yang didukung oleh sejumlah teori psikologi dan penelitian terhadap
motivasi belajar. Keenam faktor yang dimaksud yaitu:
a. Sikap, merupakan kombinasi dari konsep, informasi dan emosi yang
dihasilkan didalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok,
gagasan, peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau
tudak menyenangkan.
b. Kebutuhan, merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai
sesuatu kekuatn internal yang memandu peserta didik untuk mencapai
tujuan.
30
c. Rangsangan, merupakan perubahan didalam persepsi atau pengalaman
dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif.
d. Afeksi, konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosiona
kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok
pada waktu belajar.
e. Kompetensi, pada dasarnya untuk memperoleh kompetensi dari
lingkungannya.
f. Penguatan, merupakan peristiwa yang mempertahankan konsekuensi
atas peristiwa itu sendiri.
Berdasarkan hasil uraian para tokoh diatas maka dapat disimpulkan bahwa
faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah cita – cita,
kemampuan dan kondisi siswa sendiri, kondisi lingkungan siswa, keluarga,
sekolah, peran guru, upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran, sikap,
kebutuhan, rangsangan, afeksi, kompetensi, dan penguatan.
Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik yang ingin
digali dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal guru dan peserta
didik. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Nara
dkk. (2011: 53-55) menyatakan bahwa upaya guru dalam membelajarkan
pembelajaran ikut mempengaruhi motivasi belajar. Upaya guru dalam
membelajarkan pembelajaran melibatkan kemampuan menyampaikan informasi
dari guru kepada peserta didik. Penyampaian informasi dari guru kepada peserta
didik disebut komunikasi interpersonal. Menurut Mulyana (2012: 81)
menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi
31
berarti komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan
setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
maupun non verbal.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menetapkan komunikasi
interpersonal guru dan peserta didik sebagai salah satu variabel yang
mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.
4. Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Djaramah (2008: 123-124) menyatakan fungsi motivasi dalam
belajar adalah sebagai berikut:
a. Motivasi Sebagai Pendorong Perbuatan, motivasi yang berfungsi
sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak
didik ambil dalam rangka belajar.
b. Motivasi Sebagai Penggerak Perbuatan, dorongan psikologis yang
melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan
yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan
psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan
segenap jiwa dan raga.
c. Motivasi Sebagai Pengaruh Perbuatan, segala seauatu yang
menggangu pikirannya dan dapat membuyarkan konsentrasinya
diusahakan disingkirkan jauh-jauh. Itulah peranan motivasi yang dapat
mengarahkan perbuatan anak didik dalam belajar.
32
1. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Suranto (2010: 2) Kata komunikasi berasa dari bahasa latin communicare
yang artinya memberitahukan dan berasal dari bahasa inggris communication
yang artinya proses pertukaran informasi, konsep, ide, gagasan, perasaan, dan
lain-lain antara dua orang atau lebih. Komunikasi adalah proses pengiriman pesan
atau simbol-simbol yang mengandung arti dari komunikator kepada komunikan
dengan tujuan tertentu.
Mulyana (2012: 81) menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal atau
komunikasi antarpribadi berarti komunikasi antara orang-orang secara tatap muka,
yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Ia menjelaskan bentuk khusus
dari komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang melibatkan hanya dua
orang. Komunikasi demikian menunjukkan pihak-pihak yang berkomunikasi
berada dalam jarak yang dekat dan mereka saling mengirim dan menerima pesan
baik verbal atau pun nonverbal secara simultan dan spontan.
Menurut Cangara (2005: 31) komunikasi antarpribadi adalah proses
komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka.
Menurut Devito (dalam Soyomukti, 2010: 142) komunikasi interpersonal
didefinisikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua
orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan
beberapa umpan balik seketika.
B. Komunikasi Interpersonal
33
Berdasarkan hasil uraian para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaasn pesan-
pesan secara verbal dan nonverbal antara dua orang atau sekelompok kecil orang
secara langsung (tatap muka) disertai respon yang dapat segera diketahui untuk
mencapai suatu tujuan.
2. Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal
Thoha (2014: 191-194) menyatakan suatu komunikasi antarpribadi bisa
efektif nampaknya dapat dikenal dengan lima hal berikut, yaitu :
a. Keterbukaan
Komunikasi antarpribadi bisa dikatakan efektif juka keterbukaan
dalam berkomunikasi ini diwujudkan. Sangat tidak efektif kalau terjadi
dua orang berkomunikasi yang satu mengemukakan pendapatnya,
sedangkan lawan bicaranya dari awal sampai akhir diam saja tidak ada
reaksi.
b. Empati
Dengan empati dimaksudkan untuk merasakan sebagaimana yang
dirasakan oleh orang lain suatu perasaan bersama perasaan orang lain
yakni, mencoba merasakan dalam cara yang sama dengan perasaan
orang lain.
c. Dukungan
Dukungan yang tidak terucapkan tidaklah mempunyai nilai yang
negatif, melainkan dapat merupakan aspek positif dari komunikasi.
34
Gerakan-gerakan seperti anggukan kepala, kerdipan mata, senyum,
atau tepukan tangan merupakan dukungan positif yang tak terucapkan.
d. Kepositifan
Komunikasi antarpribadi akan terperlihara dengan baik, jika suatu
perasaan positif terhadaporang lain itu dikomunikasikan. Hal ini akan
membuat orang lain tersebut merasa lebih baik dan mempunyai
keberanian untuk lebih berpartisipasi pada setiap kesempatan.
Seseorang dalam suasana seperti ini tidak lagi mempunyai perasaan
tertutup. Dia senang dianggap bisa berperanan.
e. Kesamaan
Sulit dan tidak efektif dalam komunikasi antarpribadi jika terdapat
suatu situasi pembicara yang bicara sepanjang waktu, sementara itu
pendengar mendengarkan sepanjang waktu pula.hendaknya ada usaha
untuk mencapai kesamaan antara pembicara dan pendengar. Memang
terdapat kedudukan bahwa seseorang sebagai pembicara dan prang lain
sebagai pendengar dalam berkomunikasi, tetapi itu bukan berarti
bahwa pembicara harus mendominir semua waktu yang ada, sementara
itu lainnya mengantuk atau keluar ruangan dengan muka masam.
Menurut Kumar (dalam Wiryanto, 2005: 36) komunikasi antarpribadi
mempunyai lima ciri, sebagai berikut:
a. Keterbukaan (Openess). Kemauan menanggapi dengan senang hati
informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.
b. Empati (empathy). Merasakan apa yang dirasakan orang lain.
35
c. Dukungan (supportiveness). Situasi yang terbuka untuk mendukung
komunikasi berlangsung efektif.
d. Rasa positif (positiveness). Seseorang harus memiliki perasaan positif
terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan
menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang
efektif.
e. Kesetaraan (equality). Pegakuan secara diam-diam bahwa kedua
belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang
penting untuk disumbangkan.
Umar (2005: 26) Ciri-ciri untuk meninjau komunikasi antarapribadi adalah
sebagai berikut :
a. Keterbukaan,
Yaitu keinginan untuk terbuka serta mau menanggapi secara jujur
dari lawan bicara.
b. Empati
Mencoba merasakan perasaan yang sama dengan lawan bicara.
c. Dukungan
Mencoba untuk tidak mengkritik atau menyerang isi pembicaraan
walau hanya dengan tepukan atau sekedar mengangguk-anggukan
kepala.
d. Kepositifan
Maksudya jika seseorang mempunyai perasaan negatif kepada orang
lain dan dikomunikasikan kepada orang lain lagi maka akan terjadi
36
mata rantai perasaan negatif kepada orang tersebut, akibatnya
komunikasi akan terganggu. Jadi hidupkanlah perasaan positif
kepada orang lain.
e. Kesamaan
Karena kenyataannya tidak ada manusia yang sama, sekalipun
mereka kembar, maka komunikasi antarpribadi akan lebih efektif
jika terjadi dalamsuasana kesamaan.
Berdasarkan hasil uraian para tokoh diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa ciri-ciri komunikasi interpersonal meliputi keterbukaan, empati, dukungan,
rasa positif, dan kesetaraan.
Motivasi yang ada pada diri peserta didik bisa ditunjukkan dengan adanya
hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar,
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang
kondusif sehingga memungkinkan seseorang belajar dengan baik. Keberadaan
motivasi pada diri peserta didik juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
dari dalam maupun faktor yang berasal dari luar diri peserta didik.
Masalah besar yang terjadi di dalam kelas untuk guru-guru dan peserta
didik adalah motivasi. Guru berharap supaya setiap peserta didik menggunakan
C. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Guru Dan Peserta Didik
Dengan Motivasi Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama
37
bakat dan waktunya selama disekolah sehingga tujuan belajar terjadi secara
maksimal. Peserta didik berusaha menggunakan potensi dirinya untuk tumbuh
secara cepat dengan perkembangan bakat-bakat yang ada, namun tujuan guru
sering kali berbeda dengan apa yang ada di dalam diri peserta didik sehingga
motivasi tidak berkembang malahan terabaikan.
Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dan pendorong
tingkah laku dan psikis yang ada dalam diri peserta didik yang menimbulkan
kegiatan untuk belajar dan bertindak untuk mencapai hasil belajar yang tinggi.
Menurut Nara dkk. (2012: 53-55) mengatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar meliputi cita-cita atau aspirasi, kemampuan
pembelajar, kondisi pembelajar, kondisi lingkungan pembelajar, unsur-unsur
dinamis belajar atau pembelajaran, upaya guru dalam membelajarkan
pembelajaran.
Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik yang ingin
digali dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal guru dan peserta
didik. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Nara
dkk. (2011: 53-55) menyatakan bahwa upaya guru dalam membelajarkan
pembelajaran ikut mempengaruhi motivasi belajar. Upaya guru dalam
membelajarkan pembelajaran melibatkan kemampuan menyampaikan informasi
dari guru kepada peserta didik. Penyampaian informasi dari guru kepada peserta
didik disebut komunikasi interpersonal. Menurut Mulyana (2012: 81)
menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi
berarti komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan
38
setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
maupun non verbal.
Kemampuan komunikasi interpersonal secara efektif dengan peserta didik
merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh guru. Menurut Suranto (2010:
13) komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses
penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan (sender) dengan
penerima (receiver) baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung
(dengan bantuan media). Berkaitan dengan pembelajaran, kemampuan
komunikasi interpersonal merupakan kemampuan guru di sekolah, guru sebagai
komunikator dalam pengiriman atau pemindahan pesan (transmitting) secara
verbal maupun non verbal dan penerimaan pesan (receiving) disertai adanya
feedback oleh siswa sebagai komunikan.
Menurut Effendy (1993: 3) tujuan dari komunikasi interpersonal yang
efektif adalah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena
sifatnya dialogis, dan arus balik bersifat langsung. Hal tersebut tentunya dapat
memudahkan guru untuk mengubah sikap atau perilaku peserta didik yang tadinya
kurang termotivasi menjadi peserta didik yang memiliki motivasi tinggi.
Syaripudin (2013: 72) mengatakan bahwa dalam praktik pembelajaran,
komunikasi interpersonal yang dilakukan guru dan peserta didik bukan hanya
proses pertukaran dan penyampaian materi pembelajaran, melainkan ada dimensi
relasi guru dan peserta didik. Guru yang peduli, yang penuh perhatian terhadap
peserta didik akan membuat peserta didik tak segan untuk mengajaknya
berdiskusi tentang berbagai hal. Guru juga akan berperan sebagai pembimbing
39
dan teladan bagi peserta didik sehingga peserta didik berkembang kemampuannya
dalam menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan cepat. Komunikasi
yang baik antara guru dan peserta didik berpengaruh terhadap prestasi akademik
peserta didik juga berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar peserta
didik.
Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mengetahui hubungan antara
komunikasi interpersonal guru dengan motivasi belajar peserta didik. Hal ini
berangkat dari teori yang menyatakan bahwa komunikasi interpersonal guru
dengan peserta didik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi
peserta didik dalam belajar.
Komunikasi interpersonal guru menjadi penting karena dapat
mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Hal lain yang tak kalah pentingnya
adalah dengan adanya motivasi belajar yang ada dalam diri peserta didik akan
memungkinkan proses belajar menjadi lebih mudah karena ada minat dan
dorongan yang yang muncul dari diri peserta didik. Motivasi menjadikan peserta
didik terdorong untuk menekuni pelajaran yang diminatinya tanpa ada sebuah
paksaan.
Ada hubungan positif antara komunikasi interpersonal guru dan peserta
didik dengan motivasi belajar peserta didik. Semakin baik komunikasi
interpersonal guru dan peserta didik maka semakin tinggi motivasi belajar peserta
didik, begitu pula sebaliknya. Semakin buruk komunikasi interpersonalguru dan
peserta didik maka semakin rendah motivasi belajar peserta didik.
D. Hipotesis
40
BAB III
Penelitin ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatana kuantitatif
menekankan analisanya pada rata – rata numerical (angka) yang diolah dengan
metode statistika. Menurut Suryabrata (2005: 122) identifikasi variabel
merupakan langkah penetapan variabel–variabel utama yang menjadi fokus dalam
penelitian serta penentuan fungsi masing–masing. Penelitian ini melibatkan dua
variabel yaitu:
1. Variabel Tergantung (Y) : Motivasi belajar
2. Variabel Bebas (X) : Komunikasi Interpersonal
1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dan pendorong
tingkah laku dan psikis yang ada dalam diri peserta didik yang menimbulkan
kegiatan untuk belajar dan bertindak untuk mencapai hasil belajar yang tinggi.
Motivasi belajar akan diukur dengan menggunakan Skala Motivasi Belajar yang
disusun berdasarkan ciri-ciri motivasi belajar antara lain: tekun menghadapi tugas,
ulet menghadapi kesulitan, senang bekerja mandiri, tidak mudah melepas apa
yang diyakini, senang mencari dan memecahkan soal-soal, adanya hasrat dan
keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya
40
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
41
kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif.
Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi motivasi belajar, dan
sebaliknya.
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaasn
pesan-pesan secara verbal dan nonverbal antara dua orang atau sekelompok kecil
orang secara langsung (tatap muka) disertai respon yang dapat segera diketahui
untuk mencapai suatu tujuan.
Komunikasi Interpersonal guru dan peserta didik akan diukur dengan
menggunakan Skala Komunikasi Interpersonal guru dan peserta didik yang
disusun berdasarkan ciri-ciri komunikasi interpersonal, yaitu keterbukaan
(openess), empati (empathy), dukungan (supportiveness), perasaan positif
(positiveness), kesetaraan (aquality). Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka
semakin baik komunikasi interpersonal dan sebaliknya.
1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil
penelitiannya (Azwar, 2012: 77). Populasi merupakan sejumlah individu yang
setidaknya mempunyai satu ciri atau sifat yang sama. Dari populasi tersebut akan
diambil sampel yang diharapkan akan mewakili populasi, karena sampel adalah
C. Subjek Penelitian
42
sebagian dari populasi. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010: 62). Adapun untuk menentukan
sampel terlebih dahulu harus menentukan luas dan sifat-sifat populasi serta
memberikan batas-batas yang tegas (Hadi, 2004: 79).
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP IT Permata Bunda
yang berjumlah 147 peserta didik, yang terbagi atas 6 kelas.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random
sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak
berdasarkan kelas, dimana peneliti tidak memilih individu-individu yang
ditugaskan untuk menjadi sampel penelitian (Sugiyono, 2010: 65-66). Random
dimaksudkan bahwa setiap subjek dalam populasi memiliki peluang yang sama
besar untuk terpilih menjadi sampel (Azwar, 2012:81). Teknik ini diambil karena
populasi yang ada terbentuk kelompok (kelas). Sampling dilakukan secara
sederhana, yaitu dengan cara undian.
Selanjutnya alat ukur akan dikenakan pada subjek dalam kelompok yang telah
terpilih secara random sebagai sampel penelitian. SMP IT Permata Bunda
terdapat kelas VII, VIII, IX yang terdiri dari 6 kelas yang nantinya akan dipilih
secara random.
43
1. Alat Pengumpulan Data
Adapun alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yakni Skala
Motivasi Belajar dan Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik.
a. Skala Motivasi Belajar
Skala Motivasi Belajar akan diberikan kepada peserta didik. Skala
Motivasi Belajar dirancang berdasarkan ciri-ciri motivasi belajar, yaitu tekun
menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, senang bekerja mandiri, tidak
mudah melepas apa yang diyakini, senang mencari dan memecahkan soal-
soal, adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan
belajar yang kondusif.
Skala Motivasi Belajar Peserta Didik disusun dalam bentuk pernyataan
yang terbagi menjadi dua jenis pernyataan yaitu pernyataan favorable dan
unfavorable, setiap item baik pernyataan favorable dan unfavorable akan
disediakan format lima pilihan jawaban, yaitu HTP (Hampir Tidak Pernah), SJ
(Sangat Jarang), KK (Kadang–Kadang), SS (Sangat Sering), HS (Hampir
Selalu). Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin kuat motivasi
belajar, dan sebaliknya. Blue print dari Skala Motivasi Belajar dapat dilihat
pada tabel 1 dibawah ini:
D. Metode Pengumpilan Data
44
Tabel 1.
Blue Print Skala Motivasi Belajar
Aspek Indikator Bobot
(%)
Jumlah Item
FAV UNFAV
Tekun menghadapi tugas
1. Peserta didik gigih dalam menyelesaikan tugas yang sulit.
2. Peserta didik sungguh-sungguh
dalam mengerjakan tugas.
10% 3 3
Ulet
menghadapi kesulitan
1. Peserta didik sabar dalam menyelesaikan tugas yang suit.
10% 3 3
Tidak mudah
melepas apa yang diyakini
1. Peserta didik tidak mudah
terpengaruh oleh orang lain. 2. Peserta didik memiliki pendirian
yang kuat.
10% 3 3
Senang mencari dan
memecahkan soa-soal
1. Peserta didik menyukai tantangan.
2. Respon peserta didik tidak
menyukai soal yang terlalu mudah.
10% 3 3
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
1. Peserta didik memiliki keinginan
yang kuat untuk berhasil. 2. Peserta didik akan berusaha
sekuat tenaga untuk mencapai
tujuannya.
10% 3 3
Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar
1. Peserta didik memiliki alasan yang kuat untuk terus belajar.
2. Peserta didik merasa bahwa belajar adalah sebuah kebutuhan yang penting.
10% 2 2
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
1. Peserta didik selalu memiliki
inovasi dalam belajar sehingga ia tidak cepat merasa bosan.
2. Peserta didik cukup kreatif.
20% 4 4
Lingkungan belajar yang
kondusif
1. Peserta didik membutuhkan lingkungan belajar yang nyaman
untuk belajar.
20% 4 4
Total 100% 25 25
45
b. Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik
Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam pengumpulan
data mengenai komunikasi interpersonal menggunakan Skala komunikasi
interpersonal. Skala komunikasi interpersonal guru dan peserta didik
dirancang berdasarkan aspek-aspek komunikasi interpersonal, yaitu yaitu
keterbukaan (openess), empati (empathy), dukungan (supportiveness),
perasaan positif (positiveness), kesetaraan (aquality).
Skala Komunikasi Interpersonal guru dan peserta didik disusun
dalam bentuk pernyataan yang terbagi menjadi dua jenis pernyataan yaitu
pernyataan favorable dan unfavorable, setiap item baik pernyataan
favorable dan unfavorable akan disediakan format lima pilihan jawaban,
yaitu HTP (Hampir Tidak Pernah), SJ (Sangat Jarang), KK (Kadang –
Kadang), SS (Sangat Sering), HS (Hampir Selalu). Semakin tinggi skor
yang diperoleh maka semakin kuat komunikasi interpersonal, dan
sebaliknya. Blue print dari Skala Komunikasi Interpersonal dapat dilihat
pada tabel 2 dibawah ini.
46
Tabel 2.
Blue Print Skala Komunikasi Interpersonal
Aspek Indikator Bobot (%) Jumlah Item
F UF
Keterbukan
Guru mampu memancing siswa
untuk mengemukakan pendapatnya.
20%
5
5
Empati
Guru memperhatikan pendapat yang dikemukakan oleh siswa dan
peduli dengan kesulitan belajar siswa.
20%
5
5
Dukungan
Guru selalu memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar
melalui berbagai macam cara.
20%
5
5
Sikap Positif
Guru mampu mengarahkan siswa sehingga siswa menunjukan
keluhuran budi pekerti.
20%
5
5
Kesetaraan Guru mampu memberi pemahaman kepada siswa sesuai
dengan apa yang di maksud oleh guru.
20%
5
5
Total 100% 25 25
2. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
a. Validitas Alat Ukur
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketetapan
dan kecermatan alat ukur dalam menjalankan fungsinya atau sejauhmana suatu
alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dalam suatu penelitian
(Azwar, 2008: 7). Uji Validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidak
suatu kuesioner, suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Suatu instrument dapat dikatakan valid atau sahih jika mempunyai
validitas tinggi. Sebaliknya jika instrument yang kurang valid atau sahih maka
47
validitasnya rendah. Secara Keseluruhan cara perhitungan yang digunakan dalam
penelitian ini dibantu program dengan program SPSS ( Statistical Packages for
Social Science) versi 16.0 yang mengacu pada tabel Item-Total Statistics kolom
Corrected Item-Total Correlation. Suatu item dinyatakan valid apabila nilai pada
kolom Corrected Item-Total Correlation mencapai 0,3 atau lebih, apabila nilai
kurang dari 0,3 maka item dinyatakan gugur atau tidak dapat dipakai untuk
penelitian.
b. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang
mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas
tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Walaupun reliabilitas
mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
kestabilan, konsisten, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung daam
konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya, artinya
dalam beberapa pelaksanaan pengukuran pada kelompok subjek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek dalam diri subjek ukur belum
berubah Azwar (2010: 30).
Suatu alat ukur memiliki reliabilitas atau keandalan atau dapat dipercaya
jika hasil pengukuran dari alat ukur tersebut stabil atau konsisten. Artinya, hasil
pengukurannya tidak berubah-ubah dan dapat diandalkan karena penggunaan alat
ukur tersebut berulang-ulang tetap akan memberikan hasil yang relatif sama
(Silalahi, 2012: 238). Koefisien reliabilitas berada antara 0,0 sampai 1,00 , apabila
48
koefisien reliabilitas mendekati 1,00 maka alat ukur tersebut semakin baik begitu
pula sebaliknya. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS
(Statistical Packages for Social Science) versi 16.0, yang mengacu pada tabel
reliability statistic pada kolom cronbach’s alpha. Angka pada kolom cronbach’s
alpha menunjukkan nilai reliabilitas skala penelitian.
Analisis data adalah cara yang digunakan dalam mengolah data yang
diperoleh, sehingga didapatkan suatu kesimpulan. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis statistik.
Penelitian ini ingin mengetahui hubungan komunikasi interpersonal guru
dan peserta didik dengan motivasi belajar peserta didik sekolah menengah
pertama, maka teknik statistik yang di pakai adalah korelasi product moment.
Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Packages for
Social Science) versi 16.0.
E. Metode Analisis Data
49
1. Orientasi Kancah Penelitian
Langkah pertama yang dilakukan sebelum melakukan penelitian adalah
menentukan kancah penelitian. Tujuan menentukan kancah penelitian adalah
untuk memberikan gambaran singkat secara menyeluruh mengenai kondisi dari
tempat penelitian serta segala persiapan penelitian yang dilakukan. Penentuan
kancah penelitian dilakukan setelah peneliti melakukan wawancara terlebih
dahulu dengan kepala sekolah SMP IT Permata Bunda.
SMP IT Permata Bunda merupakan SMP swasta yang terletak di Jl. KH.
Nasir Rt 3 Rw 37 Batursari Mranggen Demak. Awalnya SMP IT Permata Bunda
merupakan salah satu sekolah swasta di Kabupaten Demak yang keberadaannya
baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi terhadap
Dinas Pendidikan dan masyarakat di kabupaten Demak khususnya di wilayah
Mranggen. SMP IT Permata Bunda berdiri pada tahun 2012 dengan surat
keputusan nomor: 421.3/998 tanggal : 26 Maret yang ditanda tangani oleh Kepala
DIKPORA KA3 DEMAK dengan demikian SMP IT Permata Bunda memiliki
akreditas B.
49
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Persiapan Penelitian
50
Tabel 3.
Jumlah Siswa SMP IT Permata Bunda
Tahun Ajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
L P L P L P
2016/2017 27 20 26 27 24 23
Total 47 53 47
Total Keseluruhan 147
Visi dan Misi SMP IT Permata Bunda Mranggen adalah sebagai berikut:
a. Visi
Kokoh dalam Aqidah, Lurus dalam Ibadah, Mulia dalam
Akhlaq, Unggul dalam Prestasi, Peduli, Terampil, dan Mandiri.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan islam terpadu lanjutan tingkat
pertama yang mengintegrasikan iman, ilmu, amal.
2) Menyelenggarakan pendidikan islam terpadu lanjutan tingkat
pertama yang mendorong dan mewujudkan civitas akademika
menjadi pribadi yang berintegrasi tinggi, berempati, berwawasan
luas serta mampu berkreasi.
3) Menerapkan metode pembelajaran yang mampu mengembangkan
potensi, bakat, dan minat setiap anak dalam lingkungan pendidikan
yang aman, nyaman dan islami.
51
Pertimbangan yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian di SMP
IT Permata Bunda adalah sebagai berikut:
a. SMP IT Permata Bunda belum pernah dilakukan penelitian mengenai
Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik dan Motivasi
Belajar.
b. Terdapat permasalahan pada siswa SMP IT Permata Bunda, yaitu
motivasi belajar peserta didik masih dalam kategori rendah.
c. Adanya izin dari kepala sekolah SMP IT Permata Bunda bagi peneliti
untuk melakukan penelitian.
2. Penyusunan Alat Ukur
Sebaran item Skala Motivasi Belajar Peserta Didik, Skala Komunikasi
Interpersonal Guru dan Peserta Didik dapat dilihat pada tabel 4 dan 5 dibawah ini.
Tabel. 4
Sebaran Item Skala Motivasi Belajar
Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah
F UF
Tekun Menghadapi Tugas
1. Peserta didik gigih dalam menyelesaikan tugas yang sulit.
2. Peserta didik sungguh-sungguh
dalam mengerjakan tugas.
1,3,5 2,4,6 6
Ulet Menghadapi
Kesulitan
1. Peserta didik sabar dalam menyelesaikan tugas yang suit.
7,9,11 8,10,12 6
52
Lanjutan...
Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah
F UF
Tidak mudah melepas apa
yang diyakini
1. Peserta didik tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
2. Peserta didik memiliki pendirian yang kuat.
13,15,17
14,16,18
6
Senang mencari dan
memecahkan soal
1. Peserta didik menyukai tantangan.
2. Respon peserta didik tidak menyukai soal yang terlalu
mudah.
19,21,23
20,22,24
6
Adanya hasrat dan keinginan
berhasil
1. Peserta didik memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil.
2. Peserta didik akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai
tujuannya.
25,27,29
26,28,30
6
Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar
1. Peserta didik memiliki alasan yang kuat untuk terus belajar.
2. Peserta didik merasa bahwa belajar adalah sebuah kebutuhan yang penting.
31,33 32,34 4
Adanya
kegiatan yang menarik
dalam belajar
1. Peserta didik selalu memiliki
inovasi dalam belajar sehingga ia tidak cepat merasa bosan.
2. Peserta didik cukup kreatif.
35,37,
39,41
36,38,4
0,42
8
Lingkungan belajar yang kondusif
1. Peserta didik membutuhkan lingkungan belajar yang nyaman untuk belajar.
43,45,47,49
46,44,48,50
8
Jumlah 25 25 50
53
Tabel. 5
Sebaran Item Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik
Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah
F UF
Keterbukaan Guru mampu memancing siswa untuk mengemukakan
pendapatnya.
1,3,5,7,9
2,4,6,8,10 10
Empati Guru memperhatikan pendapat yang dikemukakan oleh siswa
dan peduli dengan kesulitan belajar siswa.
11,13,15,17,19
12,14,16,18,20
10
Dukungan Guru selalu memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar melalui berbagai macam cara.
21,23,25,27,29
22,24,26,28,30
10
Sikap Positif Guru mampu mengarahkan
siswa sehingga siswa menunjukan
keluhuran budi pekerti.
31,33,3
5,37,39
32,34,36,3
8,40
10
Kesetaraan Guru mampu memberi pemahaman kepada siswa sesuai dengan apa yang di maksud oleh
guru.
41,43,45,47,49
42,44,46,48,50
10
Jumlah 25 25 50
3. Permohonan Ijin Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan surat
ijin riset meliputi ijin tryout dan penelitian skripsi dari Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Semarang. Surat ijin pelaksanaan tryout dikeluarkan tanggal 23
Desember 2016 dengan nomor 47/USM.H4.F.Psi/I/2017. Peneliti menyerahkan
surat ijin tryout pada tanggal 24 Desember 2016 melalui Humas SMP Futuhiyyah
Mranggen. Kemudian pada tanggal 24 Januari 2017, peneliti memperoleh surat
balasan dari Humas SMP Futuhiyyah Mranggen dengan nomor
54
099/SMPF/SK/I/2017. Surat tersebut berisi pernyataan bahwa peneliti benar-benar
melakukan tryout di SMP Futuhiyyah Mranggen. Selain ijin tryout, ada pula surat
ijin penelitian yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Semarang, berikut tabel surat penelitian:
Tabel 6.
Daftar Surat Ijin Penelitian
Tujuan Nomor Surat Tanggal dikeluarkan
Kepala Sekolah SMP
Futuhiyyah Mranggen
705/USM.H4.F.Psi/I/2016 23 Desember 2016
Kepala Sekolah SMPIT
Permata Bunda
609/USM.H4.F.Psi/I/2016 3 November 2016
Tabel 7.
Daftar Surat Balasan
Surat Balasan Nomor Surat Tanggal dikeluarkan
Kepala Sekolah SMP
Futuhiyyah Mranggen
099/SMPF/SK/I/2017 24 Januari 2017
Kepala Sekolah SMP IT
Permata Bunda
072/SMP.ITPB/I/2017 20 Januari 2017
Pengambilan sampel untuk try out menggunakan teknik cluster
random sampling. Peneliti menggunakan 40 peserta didik dalam try out.
Penentuan kelas untuk try out dilakukan setelah peneliti melakukan random pada
masing-masing kelas di SMP Futuhiyyah Mranggen yang berjumlah 6 kelas
dengan cara undian. Setelah dilakukan random terdapat 2 kelas yang akan
digunakan untuk try out diantaranya yaitu peserta didik kelas VII A dan VII B.
Setelah ditentukan kelas mana saja yang akan digunakan untuk try out, kemudian
B. Uji Coba Alat Ukur Penelitian
55
peneliti menemui kesiswaan SMP Futuhiyyah Mranggen guna melakukan
permohonan ijin untuk melakukan try out. Selanjutnya peneliti melaksanakan
penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 6 Januari 2017.
Pada saat pengambilan data uji coba alat ukur, peneliti diberikan
kelonggaran waktu untuk memberikan skala uji coba. Pihak sekolah
mempercayakan kepada peneliti untuk mengambil data pada masing-masing kelas
tanpa adanya pengawasan dari pihak guru SMP Futuhiyyah Mranggen.
Pelaksanaan pengambilan data dilakukan diruang kelas. Pelaksanaan try out
dilakukan pada saat peserta didik sedang melakukan proses belajar mengajar
dikelas. Peneliti menyampaikan kepada masing-masing peserta didik apabila
terdapat pernyataan yang tidak dimengerti, diperkenankan untuk bertanya. Peneliti
menunggu skala tersebut selesai dikerjakan oleh masing-masing peserta didik.
Pelaksanaan try out berjalan lancar dengan adanya kerja sama yang baik dari
masing-masing peserta didik di SMP Futuhiyyah Mranggen. Pengumpulan skala
penelitian yang telah diisi oleh masing-masing peserta didik dilakukan dengan
menghampiri peneliti yang berada di depan kelas, kemudian peneliti memastikan
tidak ada pernyataan yang terlewatkan. Setelah skala terkumpul peneliti
melakukan skoring dan uji validitas dan reliabilitas kedua skala tersebut dengan
bantuan SPSS (Statistical Package For Sosial Science) for windows versi 16.
56
1. Hasil Uji Coba Alat Ukur
a. Uji Validitas
Pengujian validitas item menggunakan korelasi Product Moment dengan
menggunakan bantuan SPSS for Windows.
1.) Skala Motivasi Belajar
Skala Motivasi Belajar yang semula berjumlah 50 item, terdapat 27 item
yang gugur sehingga tersisa 23 item yang valid. Koefisien validitas item
berkisar antara 0,302 sampai dengan 0,629. Data item valid dan gugur Skala
Motivasi Belajar Peserta Didik dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel. 8
Sebaran Item yang Valid dan Gugur Skala Motivasi Belajar
Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah
F UF Valid Gugu
r
Tekun Menghada
pi Tugas
1. Peserta didik gigih dalam menyelesaikan tugas yang
sulit. 2. Peserta didik sungguh-
sungguh dalam
mengerjakan tugas.
1,3,(5)
2,(4),6 4 2
Ulet Menghada
pi Kesulitan
1. Peserta didik sabar dalam menyelesaikan tugas yang
suit.
(7),9,(11)
8,10,12 4 2
Percaya
pada hal yang diyakini
1. Peserta didik tidak mudah
terpengaruh oleh orang lain.
2. Peserta didik memiliki
pendirian yang kuat.
13,(15
),(17)
(14),16,1
8
3 3
57
Lanjutan....
Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah
F UF Valid Gugur
Senang mencari dan
memecahkan soal
1. Peserta didik menyukai tantangan.
2. Respon peserta didik
tidak menyukai soal yang terlalu mudah.
19,(21),(23)
(20),22,(24)
2 4
Adanya
hasrat dan keinginan berhasil
1. Peserta didik memiliki
keinginan yang kuat untuk berhasil.
2. Peserta didik akan
berusaha sekuat tenaga untuk mencapai
tujuannya.
(25),27,
(29)
26,(28),
30
3 3
Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam
belajar
1. Peserta didik memiliki alasan yang kuat untuk terus belajar.
2. Peserta didik merasa bahwa belajar adalah
sebuah kebutuhan yang penting.
31,33 (32),34 3 1
Adanya kegiatan
yang menarik
dalam belajar
1. Peserta didik selalu memiliki inovasi dalam
belajar sehingga ia tidak cepat merasa
bosan. 2. Peserta didik cukup
kreatif.
35,(37),(39),(4
1)
36,(38),40,(42)
3 5
Lingkungan belajar yang
kondusif
1. Peserta didik membutuhkan lingkungan belajar
yang nyaman untuk belajar.
(43),(45),(47),
(49)
46,(44),(48),(5
0)
1 7
Jumlah 25 25 23 27
Keterangan :
Dalam tanda ( ) = Nomor Item Gugur
Tanpa Tanda ( ) = Nomor Item Valid
58
2.) Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik
Skala komunikasi interpersonal guru dan peserta didik yang semula
berjumlah 50 Item, terdapat 14 item yang gugur sehingga tersisa 36 item yang
valid. Koefisien validitas item berkisar antara 0,305 sampai dengan 0,585.
Data item valid dan gugur Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta
Didik dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel. 9
Sebaran Item yang Valid dan Gugur Skala Komunikasi Interpersonal
Guru dan Peserta Didik
Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah
F UF Valid Gugur
Keterbukaan Guru mampu
memancing siswa untuk mengemukakan
pendapatnya.
(1),(3,)(5
),(7),9
(2),4,6,8,(
10)
4 6
Empati Guru memperhatikan pendapat
yang dikemukakan oleh siswa dan peduli dengan
kesulitan belajar siswa.
11,13,15,17,19
12,14,(16),18,(20)
8 2
Dukungan Guru selalu
memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar
melalui berbagai macam cara.
(21),23,2
5,27,29
(22),24,(2
6),28,30
7 3
Sikap Positif Guru mampu
mengarahkan siswa sehingga siswa
menunjukan keluhuran budi pekerti.
31,33,35,
(37),39
32,34,36,3
8,40
9 1
59
Lanjutan...
Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah
F UF Valid Gugur
Kesetaraan Guru mampu memberi pemahaman kepada
siswa sesuai dengan apa yang di
maksud oleh guru.
41,43,45,47,49
42,(44),46,(48),50
8 2
Jumlah 25 25 36 14
Keterangan :
Dalam tanda ( ) = Nomor Item Gugur
Tanpa Tanda ( ) = Noomor Item Valid
b. Uji Reliabilitas Alat Ukur
Uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha
Cronbach.Perhitungan dilakukan dengan program SPSS (Statistical Package for
Sosial Science) for windows versi 16.
Hasil uji reliabilitas item skala Motivasi Belajar Peserts Didik diperoleh
koefisien reliabilitas sebesar 0,867. Skala Komunikasi Inteerpersonal Guru dan
Peserta Didik memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,901.
2. Penyusunan Kembali Alat Ukur
Alat ukur penelitian Skala Motivasi Belajar, Skala Komunikasi
Interpersonal Guru dan Peserta Didik dapat dilihat pada tabel 10 dan tabel 11.
60
Tabel. 10
Rincian Sebaran Nomor Item Valid Skala Motivasi Belajar
Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah
Valid F UF
Tekun
Menghadapi Tugas
1. Peserta didik gigih dalam
menyelesaikan tugas yang sulit.
2. Peserta didik sungguh-
sungguh dalam mengerjakan tugas.
1(1),3(3) 2(2),6(4) 4
Ulet
Menghadapi Kesulitan
1. Peserta didik sabar dalam
menyelesaikan tugas yang suit.
9(6) 8(5),10(7),1
2(8)
4
Percaya pada hal yang
diyakini
1. Peserta didik tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
2. Peserta didik memiliki pendirian yang kuat.
13(9) 16(10),18(11)
3
Senang mencari dan
memecahkan soal
1. Peserta didik menyukai tantangan.
2. Respon peserta didik tidak menyukai soal yang terlalu
mudah.
19(12) 22(13) 2
Adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar
3. Peserta didik memiliki alasan yang kuat untuk terus belajar.
4. Peserta didik merasa bahwa belajar adalah sebuah
kebutuhan yang penting.
31(17),33(18)
34(19) 3
Adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar
3. Peserta didik selalu memiliki inovasi dalam belajar sehingga ia tidak
cepat merasa bosan. 4. Peserta didik cukup kreatif.
35(20) 36(21),40(22)
3
Lingkungan
belajar yang kondusif
2. Peserta didik membutuhkan
lingkungan belajar yang nyaman untuk belajar.
0 46(23) 1
Jumlah 9 14 23
Keterangan :
Dalam tanda ( ) = Nomor Item Baru
Tanpa tanda ( ) = Nomor Item Lama
61
Tabel. 11
Rincian Sebaran Nomor Item Valid Skala Komunikasi Interpersonal Guru
dan Peserta didik
Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah
Valid F UF
Keterbukaan Guru mampu memancing
siswa untuk mengemukakan
pendapatnya.
9(4) 4(1),6(2),8(
3)
4
Dukungan Guru selalu memotivasi
siswa untuk semangat dalam
belajar melalui berbagai macam cara.
23(13),25(
15),27(16),29(18)
24(14),28(1
7),30(19)
7
Sikap Positif Guru mampu
mengarahkan siswa sehingga siswa
menunjukan keluhuran budi pekerti.
31(20),33(
22),35(24),39(27)
32(21),34(2
3),36(25),38(26),40(28)
9
Kesetaraan Guru mampu memberi pemahaman kepada siswa
sesuai dengan apa yang di
maksud oleh guru.
41(29),43(31),45(32)
,47(34),49(35)
42(30),46(33),50(36)
8
Jumlah 19 17 36
Keterangan :
Dalam tanda ( ) = Nomor Item Baru
Tanpa tanda ( ) = Nomor Item Lama
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster
random sampling, yaitu pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara
acak berdasarkan kelas, dimana peneliti tidak memilih individu-individu yang
ditugaskan untuk menjadi sampel penelitian (Sugiyono, 2010: 65-66). Peneliti
C. Pelaksanaan Penelitian
62
menggunakan 80 peserta didik. Penentuan kelas penelitian dilakukan setelah
peneliti melakukan random pada masing-masing kelas di SMP IT Permata Bunda
yang berjumlah 6 kelas dengan cara undian. Setelah dilakukan random terdapat 3
kelas yang akan digunakan untuk sampel diantaranya yaitu peserta didik kelas XI
Putri,VII Putra, VII Putri SMP IT Permata Bunda. Setelah ditentukan kelas mana
saja yang akan digunakan untuk penelitian, kemudian peneliti menemui kepala
sekolah SMP IT Permata Bunda guna melakukan pengambilan data penelitian.
Peneliti meminta izin kepada kepala sekolah SMP IT Permata Bunda untuk dapat
melakukan pengambilan data penelitian. Selanjutnya peneliti melaksanakan
penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 13 Januari 2017.
Pada saat pengambilan data, peneliti diberikan kelonggaran waktu
untuk memberikan skala penelitian. Pihak sekolah mempercayakan kepada
peneliti untuk mengambil data pada masing-masing kelas tanpa adanya
pengawasan dari pihak guru SMP IT Permata Bunda. Peneliti memberikan
penjelasan kepada masing-masing peserta didik SMP IT Permata Bunda, Peneliti
juga memberikan kesempatan kepada masing-masing subyek untuk menanyakan
ketidakjelasan atas petunjuk pengisian dan setelah masing-masing peserta
didikmengerti, maka peneliti kemudian memberikan skala kepada peserta didik
untuk untuk dikerjakan. Selama proses pengisian skala, peneliti menunggu hingga
selesai pengisiannya, memastikan respon yang diberikan adalah respon
sesungguhnya dari peserta didik, serta tidak ada pernyataan yang terlewatkan.
Data hasil penelitian kemudian diskoring selanjutnya dilakukan analisis dengan
63
menggunakan SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 16.0 untuk
melakukan uji asumsi dan uji hipotesis.
1. Uji Asumsi
Sebelum melakukan analisis data dengan teknik korelasi Product Moment
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk mengetahui linieritas hubungan
komunikasi interpersonal dan motivasi belajar. Uji asumsi ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS (Stastistical Packages For Sosial Science) for
Windows versi 16.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan terhadap variabel komunikasi interpersonal dan
motivasi belajar dengan tujuan untuk mengetahui normal tidaknya skor variabel
penelitian. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa:
1. Variabel motivasi belajar berdistribusi normal dengan nilai
Kolmogrov-Smirnov Z = 0,066 p = 0,200 p > 0,05
2. Variabel komunikasi interpersonal berdistribusi tidak normal dengan
nilai Kolmogrov-Smirnov Z = 0,117 p = 0,009 p < 0,05
Perhitungan uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran J – 1 Uji
Normalitas Halaman 153.
D. Analisis Data dan Hasil Penelitian
64
b. Uji Linieritas
Pengujian linieritas dilakukan terhadap variabel komunikasi interpersonal
dan variabel motivasi belajar untuk mengetahui hubungan antara keduannya.
Hasil uji linieritas antara variabel komunikasi interpersonal dan variabel motivasi
belajar menunjukkan bahwa Flinier sebesar 51,161 dengan p = 0,000 (p < 0,05)
menyatakan ada hubungan yang bersifat linier antara data variabel komunikasi
interpersonal dan data variabel motivasi belajar. Hasil uji linieritas selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran J – 2 Uji Linieritas Halaman 160.
2. Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan peneliti bahwa ada hubungan positif antara
komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dan motivasi belajar peserta didik
dengan nilai rxy = 0,622 p = 0,000 (p < 0,05) sehingga hipotesis dalam penelitian
ini diterima. Hasil analisis data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran K Uji
Hipotesis Halaman 164.
Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa hipotesis penelitian diterima,
hasil menunjukkan hubungan positif antara komunikasi interpersonal dengan
motivasi belajar peserta didik sekolah menengah pertama, berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara
kedua variabel, hasil tersebut ditunjukkan dengan angka koefisien korelasi sebesar
E. Pembahasan
65
0,622 dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Semakin baik komunikasi interpersonal
guru dan peserta didik maka semakin tinggi motivasi belajar peserta didik, begitu
pula sebaliknya semakin buruk komunikasi interpersonal guru dan peserta didik
maka motivasi belajar peserta didik juga rendah. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Dimyati dan Mujiono (2009:97) bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar salah satunya adalah upaya guru dalam
pembelajaran siswa yang dimaksud upaya guru dalam pembelajaran siswa adalah
komunikasi interpersonal guru dengan peserta didik.
Syaripudin (2013: 72) mengatakan bahwa dalam praktik pembelajaran,
komunikasi interpersonal yang dilakukan guru dan siswa bukan hanya proses
pertukaran dan penyampaian materi pembelajaran, melainkan ada dimensi relasi
guru dan siswa. Guru yang peduli, yang penuh perhatian terhadap peserta didik
akan membuat peserta didik tak segan untuk mengajaknya berdiskusi tentang
berbagai hal. Guru juga akan berperan sebagai pembimbing dan teladan bagi
peserta didik sehingga peserta didik berkembang kemampuannya dalam
menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan cepat. Komunikasi yang baik
antara guru dan peserta didik berpengaruh terhadap prestasi akademik peserta
didik juga berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar peserta didik.
Menurut Sutikno (2007:20) Bagi peserta didik yang selalu memperhatikan
materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru karena di dalam diri
peserta didik tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Peserta didik yang
demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru.
Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan.
66
Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar
memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi peserta didik yang tidak ada
motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan
dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan
motivasi peserta didik dengan cara melakukan komunikasi yang baik dengan
peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningsih (2013) menunjukkan
ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan
penyesuaian diri, dalampenelitian tersebut dijelaskan bahwa tingkat kekuatan
hubungannya antara komunikasi interpersonal dengan penyesuaian diri cukup
tinggi. Semakin tinggi komunikasi interpersonal siswa remaja, maka semakin baik
penyesuaian dirinya, begitu pula sebaliknya. Penelitian lain dilakukan oleh Usman
(2015) menemukan bahwa ada pengaruh positif antara komunikasi interpersonal
guru terhadap minat belajar siswa kelas VII di SMP Pesantren IMMIM Putra
Makasar.
Berdasarkan olah data penelitian, diperoleh hasil bahwa distribusi skala
Motivasi belajar normal dengan nilai signifikansi sebesar 0,066 (p > 0,05) dan
skala Komunikasi Interpersonal tidak normal dengan nilai signifikansi sebesar
0,117 (p < 0,05), sementara itu hubungan kedua variabel dinyatakan linier, dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05).
Berdasarkan pengolahan data terhadap variabel motivasi belajar, diperoleh
skor rat-rata sebesar 48,38 dengan median 48,00 dan standar deviasi sebesar
8,834. Sementara itu skor terendah adalah 30 dan skor tertinggi adalah 71. Uji
67
normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov Z, pada skala motivasi belajar
didapatkan nilai p = 0,200, dimana p > 0,05, artinya berdistribusi normal. Dalam
norma kategorisasi skala motivasi belajar, ditemukan bahwa subyek dalam
penelitian ini memiliki rentang kategorisasi motivasi belajar dari sangat rendah
sampai sangat tinggi. Subyek yang termasuk dalam kategori sangat rendah
berjumlah 4 subyek (5%), rendah berjumlah 0 subyek (0%), sedang berjumlah 52
subyek (65%), tinggi berjumlah 17 subyek (21,25%), dan sangat tinggi berjumlah
7 subyek (8,75%). Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar sampel penelitian
memiliki motivasi belajar dengan kategori sedang cenderung tinggi.
Sementara itu pada pengolahan data variabel komunikasi interpersonal
guru dan peserta didik diperoleh hasil skor rata-rata 78,64, dengan median 81,00
dan standar deviasi sebesar 14,313. Skor terendah pada skala komunikasi
interpersonal guru dan peserta didik adalah 38, sedangkan skor tertinggi adalah
114. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov Z diperoleh nilai p =
0,009 dimana p>0,05, artinya berdistribusi tidak normal. Dalam norma
kategorisasi skala komunikasi interpersonal guru dan peserta didik, ditemukan
bahwa subyek dalam penelitian ini memiliki rentang kategorisasi komunikasi
interpersonal dari sangat rendah sampai sangat tinggi. Subyek yang termasuk
dalam kategori sangat rendah berjumlah 7 subyek (8,75%), rendah berjumlah 12
subyek (15%), sedang berjumlah 31 subyek (38,75%), tinggi berjumlah 27 subyek
(33,75%), dan sangat tinggi berjumlah 3 subyek (3,75%). Hasil ini menunjukkan
bahwa sebagian besar sampel penelitian memiliki komunikasi interpersonal
dengan kategori sedang cenderung tinggi.
68
Sumbangan efektif variabel Komunikasi Interpersonal guru dan peserta
didik terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 43,82% sisanya sebesar
56,18% dari variabel lain seperti cita-cita, kemampuan dan kondisi siswa sendiri,
kondisi lingkungan siswa, keluarga, sikap, kebutuhan, kompetensi, dan lain
sebagainya.
Kelemahan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan penelitian yang
bertepatan dengan jam ekstrakulikuler, sehingga dikhawatirkan konsentrasi subjek
kurang terjaga pada saat pengisian skala.
69
BAB V
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan adanya hubungan
positif antara komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi
belajar peserta didik, semakin baik komunikasi interpersonal guru dan peserta
didik maka semakin tinggi motivasi belajar peserta didik, demikian pula
sebaliknya semakin buruk komunikasi interpersonal guru dan peserta didik maka
semakin rendah motivasi belajar peserta didik, sehingga hipotesis dalam
penelitian ini diterima.
Saran yang dapat diberikan setelah melihat hasil penelitian, pembahasan
dan kesimpulan yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian komunikais interpersonal guru dan peserta
didik berada pada kategori sedang cenderung tinggi, disarankan kepada guru agar
dapat meningkatkan komunikasi interpersonal dengan peserta didik sehingga
dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
69
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
70
2. Bagi Peserta didik
Berdasarkan hasil penelitian motivasi belajar peserta didik berada pada
kategori sedang cenderung tinggi, agar menjadi motivasi belajar yang
tinggi harus adanya sikap mendorong/memotivasi, memberikan semangat
dan kesukaan dalam pembelajaran serta niat dalam belajar.
3. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain yang tertarik untuk melanjutkan penelitian tentang motivasi
belajar diharapkan dapat melibatkan faktor lain yang mempengaruhi motivasi
belajar, seperti dukungan keluarga, cita-cita, kemampuan siswa, kondisi
lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan lain
sebagainya, saran lainnya adalah bagi peneliti yang ingin meneliti hal yang sama
“Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru dan peserta Didik dan Motivasi
Belajar peserta Didik Sekolah menengah Pertama” disarankan untuk mengambil
jumlah subjek yang lebih banyak lagi.
71
Azwar, Saifudin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cangara, Hafied. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: TP Raja Grafindo
Persada.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Effendy, Onong Uchjana. (1993). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Karya.
Fauziyatun, Nur (2014). Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Rendahnya
Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri 22 Semarang.
Gintings, Abdorrakhman. (2008). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.
Kristiadi. (2009). Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Sense Of Humor Guru
Dengan Motivasi Belajar Di Kelas 7 Internasional Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Medan.
Kusumaningsih, Marta Ratih. (2013). Character. Volume 02 Nomor 01 Tahun
2013. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Remaja.
Malik, Abdul. (2014). JURNAL INTERAKSI, Vol 3 No 2, Juli 2014 : 168-173. Fungsi Komunikasi Antara Guru dan Siswa dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan.
Mulyana, Deddy. (2012). Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nara, Hartini dan Eveline Siregar. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Nuzliah. (2015). Jurnal Edukasi Vol 1. Nomor 2. July 2015. Kontribusi Motivasi Belajar, Kreativitas Terhadap Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Siswa Dalam Belajar Serta Implikasi Terhadap Bimbingan Dan Konseling Di SMP 29 Padang.
Ovitasari, Nur Laila Marta Lusy. (2016). Kajian Moral dan Kewarganegaraan.
Volume 02 Nomor 04 Tahun 2016, 381-395. Peran Guru Dalam
71
DAFTAR PUSTAKA
72
Komunikasi Interpersonal Dengan Siswa Di SMP Ulul Albab
Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.
Rakhmat, Jalaluddin. (2005).Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sardiman, A.M.. (2007). Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.
Sardirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Soyomukti, Nurani. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sunarto, Aw. (2010). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
Supriyono, Widodo dan Abu Ahmadi.. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Suranto, Aw. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutikno, M Sobry dan Pupuh Fathurrohman. (2007). Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: PT Refika Aditama.
Suyanto, dan Jihad, A. (2011). Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Esensi.
Syaripudin, Yosal Iriantara Usep. (2013). Komunikasi Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Thoha, Miftah. (2014). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Umar, Husein. (2005). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Uno, Hamzah B. (2009). Teori Motivasi dan Prngukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Fahrul. (2015). Jurnal Nalar Pendidikan Volume 3, Nomor 2, Jul-Des
2015. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII Di SMP Pesantren IMMIM Putra Makassar.
Wiryanto. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
73
LAMPIRAN
74
Lampiran A
Data Awal
75
A – 1 Persentase Motivasi Belajar
Peserta Didik
76
Persentase Motivasi Belajar Peserta Didik
Indikator Persentase
(%)
1. Senang memecahkan masalah dalam belajar 35%
2. Memperhatikan penjelasan guru dan tidak mengobrol
sendiri dengan teman.
70%
3. Tidak cepat putus asa dalam menghadapi pelajaran atau soal yang sulit
35%
4. Bersemangat dalam mengikuti pelajaran 50%
5. Aktif dalam proses pembelajaran 25%
6. Tidak ramai dengan teman saat di terangkan oleh guru 70%
7. Tidak senang dengan tugas yang rutin atau monoton 45%
8. Dapat mempertahankan pendapat saudara 20%
9. Tidak mengantuk pada saat pembelajaran 60%
10. Suka mengerjakan tugas-tugas yang sulit 25%
11. Meluangkan waktu untuk belajar 70%
12. Mau bertanya, ketika tidak paham apa yang di jelaskan oleh guru
50%
77
A – 2 Persentase Komunikasi
Interpersonal Guru dan Peserta Didik
78
79
A – 3 Pedoman Wawancara
80
Verbatim Wawancara Subyek 1
Nama subyek : H
Pekerjaan : Kepala Sekolah
Waktu : Tanggal 24 Desember 2016, pukul 09.00 – 09.25 WIB
Tempat : Kantor
No. Verbatim Analisa
1
5
10
15
20
25
P : “assalamualaikum bu...”
H : “waalaikumsalam...”
P : “bisa minta waktunya sebentar bu?”
H : “bisa, tapi tidak bisa lama lama soalnya
saya nanti harus ngajar lagi..”
P : “iya bu tidak apa – apa, kira – kira bisa
berapa lama bu?”
H : “yaa sekitar 15 menitan mbak..”
P : “iya bu tidak apa – apa, perkenalkan nama
saya atik widyawati dari universitas
semarang, disini saya mau bertanya tentang
motivasi belajar peserta didik bu..”
H : “oh iya gmn mbak”
P : “sebelumnya kalo boleh tau saya sedang
bicara dengan ibu siapa ya?”
H : “oh iya mbak perkenalkan nama saya bu
Khusna selaku kepala sekolah disini”
P : “oh iya bu, langsung saja ya bu, gini bu..
eemm... apakah kalau didalam kelas para
peserta didik selalu aktif bertanya bu?”
H : “itu maksudnya peserta didik tertentu apa
keseluruhan mbak?”
P : “keseluruhannya bu?”
H : “kalo untuk aktif bertanya sih ya cuma
beberapa ada yang aktif bertanya mbak, tapi
kebanyakan pada malu untuk bertanya
Identitas
Keaktifan
81
30
35
40
45
50
55
60
mbak.”
P : “seberapanyanya kira – kira berapa persen
ya bu ?”
H : “eemm... berapa ya mbak sepertinya
kurang lebih 30% yang tidak malu bertanya
mbak”
P : “jadi begitu ya bu, terus kalo para peserta
didik diberikan tugas selalu mengerjakan
tepat waktu bu ?”
H : “kalo untuk itu sih biasanya pada
menunda nunda mengerjakannya mbak,
kadang kalo gurunya tanya tugasnya sudah
dikerjakan apa belum mesti pada jawab
belum, tapi ada juga yang sudah namun ya
begitulah mbak seperti sampean dulu waktu
sekolah... hehehe”
P : “apakah para peserta didik tanggap bila
guru memberi pertanyaan bu ?”
H : “emmm... kalo masalah itu sih tergantung
peserta didiknya mbak apakah dia mudeng
tentang apa yang diterangkan guru sehingga
dia tanggap untuk menjawab pertanyaan
tersebut”
P : “dan ketika peserta didik itu tidak paham
apa yang di terangkan guru apakah mereka
mau bertanya guru yang sedang mengajar
atau tanya kepada teman yang paham bu?”
H : “ya... Cuma 30% persen saja mbak tidak
banyak”
P : “lalu ketika guru sedang menerangkan
apakah ada peserta didik yang cenderung
melamun bu ?”
H : “emm... kalo melamun sih kayaknya tidak
ada ya mbak”
P : “menurut ibu kebanyakan peserta didik
disini mempunyai motivasi belajar yang
Keaktifan
Menunda – nunda
mengerjakan tugas
Kepahaman tentang
penjelasan guru
Keaktifan
Motivasi belajar rendah
82
65
70
75
80
seperti apa bu?”
H : “ya begitu mbak ada ada yang tinggi ada
juga yang rendah mbak.”
P : “yang rendah sama yang tinggi banyakan
yang mana bu?
H : “kalau menurut saya sih kebanyakan yang
rendah mbak”
P : “hmm kira – kira berapa persen ya bu
yang motivasinya rendah?
H : “sepertinya sih sekitar 70% nan lah
mbak”
P : “terus kalau seperti itu upaya apa yang
dapat guru lakukan untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik bu?”
H : “ya biasanya sih guru-guru melakukan
pendekatan kepada peserta didik mbak
membuat peserta didik nyaman kepada guru
agar mereka termotivasi untuk belajar,
melakukan komunikasi kepada peserta didik
kenapa mereka seperti itu”
P : “ohh... begitu ya bu, oke sekiranya segitu
dulu yang ingin saya tanyakan bila nanti ada
yang ingin saya tanyakan lagi apakah saya
boleh meminta waktunya ibu sebentar untuk
saya memberi informasi kepada saya bu?”
H : “iya mbak nanti kalo mau bertanya –
tanya lagi silahkan menghubungi saya lagi
nanti saya bantu”
P : “oke terimakasih atas informasinya dan
kesediaan waktunya untuk saya wawancara
bu”
H : “iya sama – sama mbak”
Pendekatan guru kepada
peserta didik
83
Verbatim Wawancara Subyek 2
Nama Subyek : N
Pekerjaan : Peserta Didik
Waktu : Tanggal 26 Desember 2016, pukul 09.30-09.50 WIB
Tempat : Kantor
No. Verbatim Analisa
1
5
10
15
20
25
P : “selamat pagi dek... bisa minta
waktunya sebentar enggak?
N : iya mbak bisa.
P : gini dek perkenalkan nama saya atik
dari universitas semarang mau
bertanya – tanya sedikit kepada adek
boleh gak?
N : oh iya mbak boleh kok.
P : namanya siapa dek?
N : N mbak.
P : langsung aja ya dek gini biasanya
kamu dan temen – temenmu kalo ada
kesulitan dalam memahami pelajaran
apakah kamu mau bertanya kepada
guru atau tidak dek?
N : kadang – kadang mbak, kadang juga
kalo gak paham terus malu bertanya
kalo ditanyain gurunya sudah paham
belum bilangnya sudah padahal ya
belum paham mbak hehe..
P : oh gittu.. hmm... terus kalo gak
mudeng gitu biasanya berusaha
mencari tau atau diem saja dek?
N : biasanya sih tanya temen yang
pinter mbak.
P : terus kalo disuruh maju mengerjakan
tugas gitu gmn dek?
N : ya tinggal maju mbak, nanti kan kalo
gak bsa diajarin.
P : terus selain belajar disekolah apakah
dirumah juga sering belajar dek?
N : jarang belajar mbak.
Identitas subyek
Malu bertanya ketika tidak
paham
Bertanya teman
Berani maju walaupun tidak
bisa
84
30
35
40
45
50
55
60
65
P : oh jarang belajar ya dek, terus kalo
gitu nilainya gimana dek ?
N : biasanya sih nanti ada remidinya
mbak kalo nilainya jelek.
P : itu untuk semua mata pelajaran apa
Cuma pelajaran tertentu dek?
N : ya tergantung gurunya sih mbak kalo
gurunya ngajarnya enak kita pada
paham.
P : hmmm.. terus kamu kalo dirumah pas
waktunya belajar seringnya di buat
untuk belajar apa main dek?
N : Sering main mbak.
P : oh.. terus saya mau tanya dek
menurutmu guru disini galak-galak apa
enggak dek?
N : enggak ik mbak, gurunya disini enak
enak og mbak.
P : enak-enkanya bagaimana dek?
N : ya enak mbak, enggak galak, terus
murah senyum.
P : kalau kamu ada kesulitan belajar gitu
dek, gurunya bantuin kamu gak dek?
N : bantuin mbak, malah aku kadang
ditanyain soalnya ada yang susah apa
enggak gitu.
P : terus kamu kalau ada masalah dalam
belajar apa diluar pelajaran gitu kamu
berani curhat sama guru enggak dek?
N : berani mbak soalnya guru disini
kayak temen sendiri.
P : oh iya dek ketika guru menjelaskan
materi pelajaran gitu kamu paham apa
enggak dek ?
N : ya paham mbak, nanti kalau enggak
paham tanya sama gurunya.
P : oke, sudah selesai terimakasih atas
waktunya ya dek.
N : iya mbak sama – sama.
Jarang belajar
Remidial
Upaya guru dalam mengajar
Ketika jam belajar malah main
Guru Murah Senyum
Guru membanttu peserta didik
yang kesusahan dalam pelajaran
Peserta didik berani
mencurahkan isi hati karena
guru bersikap sebagai seorang
teman
Dalam penyampaian materi
peserta didik dapat memahami
dan peserta didik memiliki
85
keberanian untuk bertanya.
Verbatim Wawancara Subyek 3
Nama Subyek : Na
Pekerjaan : Peserta Didik
Waktu : Tanggal 26 Desember 2016, pukul 09.00-09.15 WIB
Tempat : Kantor
No. Verbatim Analisa
1
5
10
15
20
25
P : selamat pagi dek... bisa minta waktunya
sebentar enggak?
Na : iya mbak.
P : gini dek perkenalkan nama saya atik dari
universitas semarang mau bertanya – tanya
sedikit kepada adek boleh gak?
Na : oh iya mbak boleh.
P : kalau boleh tau namanya siapa dek?
Na : Na
P : kelas berapa dek?
Na : kelas 7a.
P : langsung aja ya dek gini kamu biasanya kamu
dan temen – temenmu kalo ada kesulitan dalam
memahami pelajaran apakah kamu mau
bertanya kepada guru atau tidak dek?
Na : dipahammi dulu kalau paham ya ndak tanya
tapi kalo gak paham tanya sama gurunya.
P : selalu begitu dek?
Na : Ya pertama kalo dijelasin gak paham liat
dibuku dulu kan dibuku ada pengertiannya
saya belajar sendiri, kalo sudah tidak bisa
terpaksa tanya.
P : hmm... terus kalo disuruh maju persentasi,
mengerjakan tugas di papan tulis gitu mau atau
malu – malu atau gimana dek?
Na : kalo bisa ya mau aja, tapi kalo gak bisa ya
ragu-ragu.
P : tapi tetap maju kan dek ?
Na : iya.
P : hmm.. biasanya kalo dikasih tugas gitu
langsung dikerjakan atau tidak dek ?
Identitas subyek
Mandiri dalam belajar
Ragu-ragu
86
30
35
40
45
50
Na : kerjain dulu.
P : terus kalo ada PR gitu dek ngerjainnya sendiri
apa bareng-bareng apa gmn dek ?
Na : kalo susah dikerjain dirumah kalo gampang
langsung dikerjain sendiri ketika guru pergi.
P : emmm.. terus orang tua mendukung gak dek
contohnya kamu dilesin dimana gitu dek ?
Na : orang tua enggak sih tapi kalo kakak iya.
P : terus kalo disekolah biasanya guru memberi
motivasi untuk belajar kepada kalian gak dek?
Na : ya memberi mbak.
P : biasanya guru ketika mengajar memberi
motivasinya seperti apa dek?
N : ya seperti bertanya apakah kita sudah paham
apa belum, kalau belum suruh bertanya tidak usah
takut gitu mbak.
P : biasanya apa yang dilakukan guru agar kalian
mau giat belajar dek?
N : biasanya sih memberi pujian, nasehat, sama
nilai yang bagus mbak.
P : oke, sudah terimakasih atas waktunya dan
informasinya ya dek.
Na : iya mbak sama – sama.
Mengerjakan PR tepat waktu
Orang tua tidak mendukung
Komunikasi interpersonal
Upaya guru dalam mengajar
Verbatim Wawancara Subyek 4
Nama Subyek : A
Pekerjaan : Peserta Didik
Waktu : Tanggal 26 Desember 2016, pukul 09.15-09.30 WIB
Tempat : Kantor
No. Verbatim Analisa
1
5
P : selamat pagi dek... bisa minta
waktunya sebentar enggak?
A : iya mbak.
P : gini dek perkenalkan nama saya atik
dari universitas semarang mau
bertanya – tanya sedikit kepada adek
boleh gak?
87
10
15
20
25
30
35
40
45
A : oh iya mbak boleh.
P : Kalo boleh tahu namamu siapa dek?
A : namaku A mbak.
P : langsung aja ya dek gini biasanya
kamu dan temen – temenmu kalo ada
kesulitan dalam memahami pelajaran
apakah kamu mau bertanya kepada
guru atau tidak dek?
A : takut bertanya hehe...
P : kenapa tukut bertanya?
A : ya takut aja.
P : tapi nanti kalo takutkan jadi gak
paham materinya.
A : Ya kadang nanti tanya temen.
P : terus kalo disuruh maju mengerjakan
tugas gitu gmn dek?
A : engak mau.
P : sering keperpus gak dek?
A : enggak,kadang-kadang kalau disuruh
aja.
P : terus kalo dirumah ketika waktunya
belajar seringnya belajar atau main
dek?
A : seringnya main hehe...
P : kalau ada PR gitu biasanya
ngerjainnya tepat waktu atau nanti –
nanti dek?
A : kalau bisa tepat waktu, kalau gak
bisa dikelas nyonto teman.
P : kalau ada tugas dikerjain sendiri atau
gimana dek?
A : Dikerjain bareng – bareng mbak.
P : terus kalo jam kosong gitu pada
ngapain dek?
A : yang cowok pada keluar kelas.
P : terus gitu kalo gurunya tau gimana
dek?
A : ya dimarahin mbak, disuruh masuk
kelas.
P : terus kalo guru senang menjelaskan
Identitas subyek
Tidak berani bertanya
Tidak berani bertanya
Jarang ke perpustakaan
Sering main
Menunda-nunda tugas
88
50
55
60
65
70
75
terus kalian pada belum paham nih
dan kalian pada takut untuk bertanya
gitu terus apa yang dilakukan sama
guru kalian dek?
A : ya biasanya sih guru bertanya kepada
kita mbk satu satu mbak, kadang juga
kita diberi soal setelah guru
menerangkan.
P : oh.. terus saya mau tanya dek
menurutmu guru disini galak-galak apa
enggak dek?
N : enggak galak sih mbak, terus murah
senyum.
P : kalau kamu ada kesulitan belajar gitu
dek, gurunya bantuin kamu gak dek?
N : ya bantuin mbak, malah kadang
ditanyain soalnya ada yang susah apa
enggak gitu.
P : terus kamu kalau ada masalah dalam
belajar apa diluar pelajaran gitu kamu
berani curhat sama guru enggak dek?
N : kadang berani kadang enggak mbak
P : oh iya dek ketika guru menjelaskan
materi pelajaran gitu kamu paham apa
enggak dek ?
N : ya paham mbak, nanti kalau enggak
paham tanya sama gurunya.
P : oke, sudah selesai terimakasih atas
waktunya ya dek.
A : iya mbak sama – sama.
Upaya guru dalam mengajar
Guru yang murah senyum
Guru sering membantu peserta
didik dalam kesulitan belajar.
Peserta didik terkadang berani
mencurahkan isi hati kepada
guru
Peserta didik merasa paham
dengan materi yang dijelaskan
oleh guru
89
Lampiran B
Try Out Preliminier
90
B – 1 Skala Motivasi Belajar
91
92
93
94
95
B – 2 Skala Komunikasi Interpersonal
Guru dan Peserta Didik
96
97
98
99
Lampiran C
Uji Coba Alat Ukur Penelitian
100
Lampiran C – 1 Skala Motivasi
Belajar
101
Identitas Responden :
Nama / inisial :
Jenis Kelamin :
Petunjuk :
Skala ini berisi 50 item pernyataan. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan
tersebut. Kemudian, berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X)
pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuan
Anda, dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
HS : Hampir Selalu
SS : Sangat Sering
KK : Kadang-Kadang
SJ : Sangat Jarang
HTP : Hampir Tidak Pernah
Contoh :
NO PERNYATAAN JAWABAN
1. Saya rajin ke sekolah terutama mata pelajaran
yang saya sukai. HS SS KK SJ HTP
Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak
berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikan
Anda di sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam menjawab
merupakan bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan Anda menjawab
semua soal yang tersedia.
TERIMA KASIH
SELAMAT MENGERJAKAN
102
No Pernyataan Jawaban
1. Saya mengerjakan PR sampai selesai HS SS KK SJ HTP
2. Saya mengerjakan tugas jika sudah menumpuk HS SS KK SJ HTP
3. Sesulit apapun saya berusaha mengerjakan tugas dengan
baik
HS SS KK SJ HTP
4. Saya senang mencontek tugas teman dari pada harus mengerjakan sendiri
HS SS KK SJ HTP
5. Saya suka dengan tugas yang sulit HS SS KK SJ HTP
6. Bagi saya, yang penting tugas selesai tanpa harus benar HS SS KK SJ HTP
7. Meskipun dalam keadaan capek, saya tetap mengerjakan
tugas hingga selesai
HS SS KK SJ HTP
8. Saya menunda-nunda mengerjakan tugas yang sulit HS SS KK SJ HTP
9. Saya senang jika mendapat tugas, karena bisa menambah ilmu pengetahuan
HS SS KK SJ HTP
10. Saya jenuh jika mendapat tugas yang banyak dari guru HS SS KK SJ HTP
11. Saya yakin dapat mengerjakan setiap tugas yang
diberikan oleh guru
HS SS KK SJ HTP
12. Ketika ada pelajaran yang tidak saya pahami, saya malu bertanya pada guru
HS SS KK SJ HTP
13. Saya yakin dengan jawaban saya, walaupun berbeda
dengan teman saya
HS SS KK SJ HTP
14. Ketika ada pertanyaan/soal, saya percaya dengan jawaban teman saya
HS SS KK SJ HTP
15. Dalam mengerjakan tugas, saya tidak bergantung pada
orang lain
HS SS KK SJ HTP
16. Dalam mengerjakan tugas, saya menggantungkan pada teman saya
HS SS KK SJ HTP
17. Saya yakin bahwa hasil belajar yang saya dapatkan adalah
kemampuan saya sendiri
HS SS KK SJ HTP
18. Saya putus asa bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari pelajaran
HS SS KK SJ HTP
19. Saya senang mengerjakan tugas atau soal baru HS SS KK SJ HTP
20. Saya rajin mengerjakan tugas bila tugas sangat mudah HS SS KK SJ HTP
21. Saya akan bertanya pada siapapun jika saya tidak paham
dengan tugas yang diberikan
HS SS KK SJ HTP
22. Saya akan cepat putus asa jika jawaban atas pertanyaaan tidak kunjung saya dapatkan
HS SS KK SJ HTP
23. Ketika saya tidak mengerti tentang apa yang dijelaskan
oleh guru di depan, saya akan bertanya
HS SS KK SJ HTP
24. Ketika waktunya belajar saya memilih nonton TV dari pada belajar
HS SS KK SJ HTP
25. Saya memiliki cita-cita agar lebih giat belajar HS SS KK SJ HTP
26. Ketika waktunya belajar saya memilih tidur dibandingkan
belajar
HS SS KK SJ HTP
103
27. Saya mengerjakan ulangan dengan sebaik mungkin agar nilai saya bagus
HS SS KK SJ HTP
28. Saya puas dengan nilai saya yang jelek, yang penting
memenuhi nilai KKM
HS SS KK SJ HTP
29. Saya suka mengunjungi perpustakaan sekolah untuk membaca buku pelajaran
HS SS KK SJ HTP
30. Saya lebih suka pergi ke kantin sekolah dibanding pergi
ke perpustakaan
HS SS KK SJ HTP
31. Saya semangat dalam belajar HS SS KK SJ HTP
32. Menjadi juara di kelas hanya membebani pikiran saya HS SS KK SJ HTP
33. Saya ingin menjadi peringkat satu di kelas HS SS KK SJ HTP
34. Saya senang bermain daripada belajar HS SS KK SJ HTP
35. Saya senang dan tertarik saat belajar sesuatu yang baru HS SS KK SJ HTP
36. Mencoba soal yang baru menurut saya hanya membuang-buang waktu saja
HS SS KK SJ HTP
37. Tugas yang sama dan berulang membuat saya bosan HS SS KK SJ HTP
38. Lebih baik mengerjakan soal yang mudah dipahami karena tidak menanggung resiko
HS SS KK SJ HTP
39. Saya senang mengajak teman saya yang pandai untuk mendiskusikan tugas yang belum saya pahami
HS SS KK SJ HTP
40. Saya menjadi pesimis saat menghadapi tugas yang sulit HS SS KK SJ HTP
41. Saya senang belajar pelajaran yang belum dijelaskan oleh guru
HS SS KK SJ HTP
42. Saya senang dan tertarik dengan tugas yang mudah HS SS KK SJ HTP
43. Ketika teman-teman saya ramai dalam kelas, saya tetap fokus belajar
HS SS KK SJ HTP
44. Saya tidak bisa belajar kalau ada gangguan HS SS KK SJ HTP
45. Saya nyaman dengan kondisi lingkungan di sekolah HS SS KK SJ HTP
46. Saya kurang nyaman dengan kondisi lingkungan di sekolah
HS SS KK SJ HTP
47. Saya dapat belajar dalam keadaan apapun HS SS KK SJ HTP
48. Saya tidak bisa belajar ditempat yang ramai HS SS KK SJ HTP
49. Saya tidak mudah mengantuk ketika sedang belajar HS SS KK SJ HTP
50. Saya belajar pada waktu-waktu tertentu HS SS KK SJ HTP
104
Lampiran C – 2 Skala Komunikasi
Interpersonal Guru dan Peserta Didik
105
Identitas Responden :
Nama / inisial :
Jenis Kelamin :
Petunjuk :
Skala ini berisi 50 item. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut.
Kemudian, berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah
satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuan anda, dengan
pilihan jawaban sebagai berikut :
HS : Hampir Selalu
SS : Sangat Sering
KK : Kadang-Kadang
SJ : Sangat Jarang
HTP : Hampir Tidak Pernah
Contoh :
NO PERNYATAAN JAWABAN
1. Saya rajin ke sekolah terutama mata pelajaran
yang saya sukai. HS SS KK SJ HTP
Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak
berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikan anda
di sekolah ini. Semua aitem dalam skala ini anda diminta memberikan penilaian
terhadap semua guru di sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam
menjawab merupakan bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan Anda
menjawab semua soal yang tersedia.
TERIMA KASIH
SELAMAT MENGERJAKAN
106
No Pernyataan Jawaban
1. Guru meminta saya mengemukakan pendapat pada saat proses belajar dikelas
HS SS KK SJ HTP
2. Saat proses belajar mengajar di kelas, saya tidak boleh
mengemukakan pendapat oleh guru
HS SS KK SJ HTP
3. Guru meminta saya bertanya apabila kurang jelas dalam pelajaran
HS SS KK SJ HTP
4. Saya memilih diam apabila saya kurang jelas dalam
pelajaran
HS SS KK SJ HTP
5. Saya berani mencurahkan isi hati kepada guru bila ada masalah dalam belajar atau masalah dalam lingkungan
sekolah
HS SS KK SJ HTP
6. Saya takut untuk mencurahkan isi hati kepada guru ketika ada masalah dalam belajar
HS SS KK SJ HTP
7. Guru meminta murid menilai kekurangannya dalam
mengajar
HS SS KK SJ HTP
8. Guru tidak pernah memberikan masukan atau nasihat kepada murid
HS SS KK SJ HTP
9. Guru bersikap ramah kepada semua murid HS SS KK SJ HTP
10. Guru mengabaikan tugas yang saya kumpulkan HS SS KK SJ HTP
11. Guru merespon pertanyaan tentang pelajaran dari saya HS SS KK SJ HTP
12. Guru mengabaikan keluhan saya tentang pelajaran HS SS KK SJ HTP
13. Guru menolong saya bila ada kesulitan dalam belajar HS SS KK SJ HTP
14. Guru membiarkan saya apabila saya mengalami kesulitan dalam pelajaran
HS SS KK SJ HTP
15. Guru mendengarkan keluhan saya tentang kesulitan dalam belajar
HS SS KK SJ HTP
16. Guru bersikap sebagai seorang teman kepada saya HS SS KK SJ HTP
17. Guru perduli dengan keadaan saya dalam belajar HS SS KK SJ HTP
18. Ketika saya ramai dikelas, guru hanya diam saja HS SS KK SJ HTP
19. Jika saya bertanya, guru melihat ke arah saya HS SS KK SJ HTP
20. Guru menyuruh saya pulang, ketika saya telat masuk
sekolah
HS SS KK SJ HTP
21. Guru memberikan semangat belajar dengan cara belajar sambil bermain
HS SS KK SJ HTP
22. Guru mengajar dengan cara yang membosankan HS SS KK SJ HTP
23. Guru mau membantu dan membimbing saya dalam
mengatasi masalah yang saya alami, seperti masalah dalam belajar atau masalah dalam lingkungan sekolah
HS SS KK SJ HTP
24. Ketika saya malas mengikuti pelajaran, guru diam saja HS SS KK SJ HTP
25. Ketika mengajar, guru memberikan tanya jawab kepada
semua murid
HS SS KK SJ HTP
26. Guru tidak pernah menggunakan gurauan dalam mengajar HS SS KK SJ HTP
27. Guru memberikan contoh-contoh kehidupan sehari-hari HS SS KK SJ HTP
107
saat menjelaskan pelajaran
28. Ketika mengajar, guru hanya memberikan pertanyaan pada murid yang pintar saja
HS SS KK SJ HTP
29. Guru memperhatikan saya sehingga saya menjadi lebih
bersemangat dalam belajar
HS SS KK SJ HTP
30. Ketika saya menjawab pertanyaan dengan benar, guru biasa saja dengan saya
HS SS KK SJ HTP
31. Guru menghargai setiap pendapat saya HS SS KK SJ HTP
32. Guru mencela murid yang salah mengerjakan tugas HS SS KK SJ HTP
33. Guru memberikan pujian kepada murid yang berprestasi
dalam belajar
HS SS KK SJ HTP
34. Guru mengabaikan pendapat murid HS SS KK SJ HTP
35. Guru memberikan penghargaan kepada murid yang berprestasi dalam belajar
HS SS KK SJ HTP
36. Guru kurang memberikan semangat kepada murid ketika
mengajar
HS SS KK SJ HTP
37. Guru memberikan pujian setiap saya berhasil mengerjakan tugas
HS SS KK SJ HTP
38. Saya merasa guru jarang menghargai kemampuan yang
saya miliki
HS SS KK SJ HTP
39. Guru bersikap menyenangkan pada semua murid HS SS KK SJ HTP
40. Ketika saya bertanya, guru melihat kearah lain bukan kearah saya
HS SS KK SJ HTP
41. Guru menyamakan semua murid HS SS KK SJ HTP
42. Saya kurang paham tentang materi yang disampaikan oleh
guru ketika mengajar
HS SS KK SJ HTP
43. Guru bersikap tegas didalam kelas HS SS KK SJ HTP
44. Guru menjelaskan materi pelajaran tidak secara detail HS SS KK SJ HTP
45. Guru berkata sopan bila menegur murid HS SS KK SJ HTP
46. Saya kesulitan untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru
HS SS KK SJ HTP
47. Saat pembelajaran berlangsung, terjadi percakapan/tanya jawab antara guru dengan saya
HS SS KK SJ HTP
48. Selama ini saya kurang akrab dengan guru-guru HS SS KK SJ HTP
49. Selama ini, saya nyaman mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru
HS SS KK SJ HTP
50. Guru memaksakan kehendaknya kepada siswa HS SS KK SJ HTP
108
Lampiran D
Tabel Distribusi Respon Subyek
109
D – 1 Skala Motivasi Belajar
110
111
D – 2 Skala Komunikasi Interpersonal
Guru dan Peserta Didik
112
113
Lampiran E
Tabulasi Data Respon Subyek Terhadap
Item
114
Lampiran E – 1 Skala Motivasi Belajar
115
ITEM 1 FAF
Item 1 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 2 10 18 9
P=f/N 0,025 0,05 0,25 0,45 0,225
Pk 0,025 0,075 0,325 0,775 1
Pk-t 0,013 0,05 0,2 0,55 0,888
Z -2,226 -1,645 -0,842 0,126 1,216
Z+2,226 0 0,581 1,384 2,352 3,442
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 2 UN
Item 2 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 3 3 18 10 6
P=f/N 0,075 0,075 0,45 0,25 0,15
Pk 0,075 0,15 0,6 0,85 1
Pk-t 0,038 0,113 0,375 0,725 0,925
Z -1,774 -1,211 -0,319 0,598 1,440
Z+1,774 0 0,563 1,455 2,372 3,214
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 3 FAF
Item 2 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 4 9 13 13
P=f/N 0,025 0,1 0,225 0,325 0,325
Pk 0,025 0,125 0,35 0,675 1
Pk-t 0,013 0,075 0,238 0,513 0,838
Z -2,226 -1,440 -0,713 0,033 0,986
Z+2,226 0 0,786 1,513 2,259 3,212
pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 4 UN
Item 2 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 3 13 13 10
P=f/N 0,025 0,075 0,35 0,325 0,25
Pk 0,025 0,1 0,45 0,775 1,025
Pk-t 0,013 0,063 0,275 0,613 0,9
Z -2,226 -1,530 -0,598 0,287 1,282
Z+2,226 0 0,696 1,628 2,513 3,508
Pembulatan 0 1 2 3 4
116
ITEM 5 FAF
Item 2 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 10 7 19 3 1
P=f/N 0,25 0,175 0,475 0,075 0,025
Pk 0,25 0,425 0,9 0,975 1
Pk-t 0,125 0,338 0,663 0,938 0,988
Z -1,150 -0,418 0,421 1,538 2,257
Z+1,150 0 0,732 1,571 2,688 3,407
Pembulatan 0 1 2 3 3
ITEM 6 UN
Item 2 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 6 2 14 9 9
P=f/N 0,15 0,05 0,35 0,225 0,225
Pk 0,15 0,2 0,55 0,775 1
Pk-t 0,075 0,175 0,375 0,663 0,888
Z -1,440 -0,935 -0,319 0,423 1,216
Z+1,440 0 0,505 1,121 1,863 2,656
Pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 7 FAF
Item 2 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 5 20 10 4
P=f/N 0,025 0,125 0,5 0,25 0,1
Pk 0,025 0,15 0,65 0,9 1
Pk-t 0,013 0,088 0,4 0,775 0,95
Z -2,226 -1,353 -0,253 0,755 1,645
Z+2,226 0 0,873 1,973 2,981 3,871
Pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 8 UN
Item 2 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 2 5 19 8 6
P=f/N 0,05 0,125 0,475 0,2 0,15
Pk 0,05 0,175 0,65 0,85 1
Pk-t 0,025 0,113 0,413 0,75 0,925
Z -1,960 -1,211 -0,220 0,674 1,440
Z+1,960 0 0,749 1,74 2,634 3,4
Pembulatan 0 1 2 3 3
117
ITEM 9 FAF
Item 2 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 5 14 13 7
P=f/N 0,025 0,125 0,35 0,325 0,175
Pk 0,025 0,15 0,5 0,825 1
Pk-t 0,013 0,088 0,325 0,663 0,913
Z -2,226 -1,353 -0,454 0,421 1,359
Z+2,226 0 0,873 1,805 2,647 3,585
pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 10 UN
Item 2 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 3 10 20 6 1
P=f/N 0,075 0,25 0,5 0,15 0,025
Pk 0,075 0,325 0,825 0,975 1
Pk-t 0,038 0,2 0,575 0,9 0,988
Z -1,774 -0,842 0,189 1,282 2,257
Z+1,774 0 0,932 1,963 3,056 4,031
Pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 11 FAF
Item 2 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 2 13 14 10
P=f/N 0,025 0,05 0,325 0,35 0,25
Pk 0,025 0,075 0,4 0,75 1
Pk-t 0,013 0,05 0,238 0,575 0,875
Z -2,226 -1,645 -0,713 0,189 1,150
Z+2,226 0 0,581 1,513 2,415 3,376
pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 12 UN
Item 2 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 4 2 16 11 7
P=f/N 0,1 0,05 0,4 0,275 0,175
Pk 0,1 0,15 0,55 0,825 1
Pk-t 0,05 0,125 0,35 0,688 0,913
Z -1,645 -1,150 -0,385 0,490 1,359
Z+1,645 0 0,495 1,26 2,135 3,004
Pembulatan 0 1 1 2 3
118
ITEM 13 FAF
Item 2 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 4 15 11 9
P=f/N 0,025 0,1 0,375 0,275 0,225
Pk 0,025 0,125 0,5 0,775 1
Pk-t 0,013 0,075 0,313 0,638 0,888
Z -2,226 -1,440 -0,487 0,353 1,216
Z+2,226 0 0,786 1,739 2,579 3,442
pembulatan 0 1 2 3 3
ITEM 14 UN
Item 2 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 3 0 20 12 5
P=f/N 0,075 0 0,5 0,3 0,125
Pk 0,075 0,075 0,575 0,875 1
Pk-t 0,038 0,113 0,325 0,725 0,938
Z -1,774 -1,211 -0,454 0,598 1,538
Z+1,774 0 0,563 1,32 2,372 3,312
Pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 15 FAF
Item 2 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 10 18 7 4
P=f/N 0,025 0,25 0,45 0,175 0,1
Pk 0,025 0,275 0,725 0,9 1
Pk-t 0,013 0,15 0,5 0,813 0,95
Z -2,226 -1,036 0,000 0,889 1,645
Z+2,226 0 1,19 2,226 3,115 3,871
pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 16 UN
Item 2 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 0 16 10 13
P=f/N 0,025 0 0,40 0,25 0,325
Pk 0,025 0,025 0,425 0,675 1
Pk-t 0,013 0,025 0,225 0,55 0,838
Z -2,226 -1,960 -0,755 0,126 0,986
Z+2,226 0 0,266 1,471 2,352 3,212
pembulatan 0 0 1 2 3
119
ITEM 17 FAF
Item 17 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 4 7 12 16
P=f/N 0,025 0,1 0,175 0,3 0,40
Pk 0,025 0,125 0,3 0,6 1
Pk-t 0,013 0,075 0,213 0,45 0,8
Z -2,226 -1,440 -0,796 -0,126 0,842
Z+2,226 0 0,786 1,43 2,1 3,068
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 18 UN
Item 18 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 2 14 12 11
P=f/N 0,025 0,05 0,35 0,3 0,275
Pk 0,025 0,075 0,425 0,725 1
Pk-t 0,013 0,05 0,25 0,575 0,863
Z -2,226 -1,645 -0,674 0,189 1,094
Z+2,226 0 0,581 1,552 2,415 3,32
pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 19 FAF
Item 19 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 3 17 9 10
P=f/N 0,025 0,075 0,425 0,225 0,25
Pk 0,025 0,1 0,525 0,75 1
Pk-t 0,013 0,063 0,313 0,638 0,875
Z -2,226 -1,530 -0,487 0,353 1,150
Z+2,226 0 0,696 1,739 2,579 3,376
Pembulatan 0 1 2 3 3
ITEM 20 UN
Item 20 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 24 11 2 3 0
P=f/N 0,6 0,275 0,05 0,075 0
Pk 0,6 0,875 0,925 1 1
Pk-t 0,3 0,738 0,9 0,963 1
Z -0,524 0,637 1,282 1,787 3
Z+0,524 0 1,161 1,806 2,311 3,524
pembulatan 0 1 2 2 3
120
ITEM 21 FAF
Item 21 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 4 8 17 10
P=f/N 0,025 0,1 0,2 0,425 0,25
Pk 0,025 0,125 0,325 0,75 1
Pk-t 0,013 0,075 0,225 0,538 0,875
Z -2,226 -1,440 -0,755 0,095 1,150
Z+2,226 0 0,786 1,471 2,321 3,376
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 22 UN
Item 22 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 3 5 17 7 8
P=f/N 0,075 0,125 0,425 0,175 0,2
Pk 0,075 0,2 0,625 0,8 1
Pk-t 0,038 0,138 0,413 0,713 0,9
Z -1,774 -1,089 -0,220 0,562 1,282
Z+1,774 0 0,685 1,554 2,336 3,056
pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 23 FAF
Item 23 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 8 18 6 7
P=f/N 0,025 0,2 0,45 0,15 0,175
Pk 0,025 0,225 0,675 0,825 1
Pk-t 0,013 0,125 0,45 0,75 0,913
Z -2,226 -1,150 -0,126 0,674 1,359
Z+2,226 0 1,076 2,1 2,9 3,585
pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 24 UN
Item 24 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 4 20 6 9
P=f/N 0,025 0,1 0,5 0,15 0,225
Pk 0,025 0,125 0,625 0,775 1
Pk-t 0,013 0,075 0,375 0,7 0,888
Z -2,226 -1,440 -0,319 0,524 1,216
Z+2,226 0 0,786 1,907 2,75 3,442
pembulatan 0 1 2 3 3
121
ITEM 25 FAF
Item 25 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 2 1 17 19
P=f/N 0,025 0,05 0,025 0,425 0,475
Pk 0,025 0,075 0,1 0,525 1
Pk-t 0,013 0,05 0,088 0,313 0,763
Z -2,226 -1,645 -1,353 -0,487 0,716
Z+2,226 0 0,581 0,873 1,739 2,942
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 26 UN
Item 26 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 2 7 11 12 8
P=f/N 0,05 0,175 0,275 0,3 0,2
Pk 0,05 0,225 0,5 0,8 1
Pk-t 0,025 0,138 0,363 0,65 0,9
Z -1,960 -1,089 -0,350 0,385 1,282
Z+1,960 0 0,871 1,61 2,345 3,242
pembulatan 0 1 2 3 3
ITEM 27 FAF
Item 27 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 1 3 11 24
P=f/N 0,025 0,025 0,075 0,275 0,6
Pk 0,025 0,05 0,125 0,4 1
Pk-t 0,013 0,038 0,088 0,263 0,7
Z -2,226 -1,774 -1,353 -0,634 0,524
Z+2,226 0 0,452 0,873 1,592 2,75
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 28 UN
Item 28 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 3 6 12 12 7
P=f/N 0,075 0,15 0,3 0,3 0,175
Pk 0,075 0,225 0,525 0,825 1
Pk-t 0,038 0,15 0,375 0,675 0,913
Z -1,774 -1,036 -0,319 0,454 1,359
Z+1,774 0 0,738 1,455 2,228 3,133
pembulatan 0 1 1 2 3
122
ITEM 29 FAF
Item 29 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 4 4 18 9 5
P=f/N 0,1 0,1 0,45 0,225 0,125
Pk 0,1 0,2 0,65 0,875 1
Pk-t 0,05 0,15 0,425 0,763 0,938
Z -1,645 -1,036 -0,189 0,716 1,538
Z+1,645 0 0,609 1,456 2,361 3,183
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 30 UN
Item 30 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 9 19 11 0
P=f/N 0,025 0,225 0,475 0,275 0
Pk 0,025 0,25 0,725 1 1
Pk-t 0,013 0,138 0,488 0,863 1
Z -2,226 -1,089 -0,030 1,094 3
Z+2,226 0 1,137 2,196 3,32 5,226
pembulatan 0 1 2 3 5
ITEM 31 FAF
Item 31 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 11 18 9 1
P=f/N 0,025 0,275 0,45 0,225 0,025
Pk 0,025 0,3 0,75 0,975 1
Pk-t 0,013 0,163 0,525 0,863 0,988
Z -2,226 -0,982 0,063 1,094 2,257
Z+2,226 0 1,244 2,289 3,32 4,483
pembulatan 0 1 2 3 4
TEM 32 UN
Item 32 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 3 7 11 18
P=f/N 0,025 0,075 0,175 0,275 0,45
Pk 0,025 0,1 0,275 0,55 1
Pk-t 0,013 0,063 0,188 0,413 0,775
Z -2,226 -1,530 -0,885 -0,220 0,755
Z+2,226 0 0,696 1,341 2,006 2,981
pembulatan 0 1 1 2 3
123
ITEM 33 FAF
Item 33 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 2 2 5 9 22
P=f/N 0,05 0,05 0,125 0,225 0,55
Pk 0,05 0,1 0,225 0,45 1
Pk-t 0,025 0,075 0,163 0,338 0,725
Z -1,960 -1,440 -0,982 -0,418 0,598
Z+1,960 0 0,52 0,978 1,542 2,558
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 34 UN
Item 34 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 2 5 14 12 7
P=f/N 0,05 0,125 0,35 0,3 0,175
Pk 0,05 0,175 0,525 0,825 1
Pk-t 0,025 0,113 0,35 0,675 0,913
Z -1,960 -1,211 -0,385 0,454 1,359
Z+1,960 0 0,749 1,575 2,414 3,319
pembulatan 0 1 2 2 3
TEM 35 FAF
Item 35 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 3 11 11 14
P=f/N 0,025 0,075 0,275 0,275 0,35
Pk 0,025 0,1 0,375 0,65 1
Pk-t 0,013 0,063 0,238 0,513 0,825
Z -2,226 -1,530 -0,713 0,033 0,935
Z+2,226 0 0,696 1,513 2,259 3,161
pembulatan 0 1 2 2 3
TEM 36 UN
Item 36 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 3 8 6 22
P=f/N 0,025 0,075 0,2 0,15 0,55
Pk 0,025 0,1 0,3 0,45 1
Pk-t 0,013 0,063 0,2 0,375 0,725
Z -2,226 -1,530 -0,842 -0,319 0,598
Z+2,226 0 0,696 1,384 1,907 2,824
pembulatan 0 1 1 2 3
124
ITEM 37 FAF
Item 37 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 7 8 13 9 3
P=f/N 0,175 0,2 0,325 0,225 0,075
Pk 0,175 0,375 0,7 0,925 1
Pk-t 0,088 0,275 0,538 0,813 0,963
Z -1,353 -0,598 0,095 0,889 1,787
Z+1,353 0 0,755 1,448 2,242 3,14
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 38 UN
Item 38 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 3 14 14 6 3
P=f/N 0,075 0,35 0,35 0,15 0,075
Pk 0,075 0,425 0,775 0,925 1
Pk-t 0,038 0,25 0,6 0,85 0,963
Z -1,774 -0,674 0,253 1,036 1,787
Z+1,774 0 1,1 2,027 2,81 3,561
pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 39 FAF
Item 39 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 6 12 11 10
P=f/N 0,025 0,15 0,3 0,275 0,25
Pk 0,025 0,175 0,475 0,75 1
Pk-t 0,013 0,1 0,325 0,613 0,875
Z -2,226 -1,282 -0,454 0,287 1,150
Z+2,226 0 0,944 1,772 2,513 3,376
pembulatan 0 1 2 3 3
ITEM 40 UN
Item 40 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 2 2 22 11 3
P=f/N 0,05 0,05 0,55 0,275 0,075
Pk 0,05 0.1 0,65 0,925 1
Pk-t 0,025 0,075 0,375 0,788 0,963
Z -1,960 -1,440 -0,319 0,800 1,787
Z+1,960 0 0,52 1,641 2,76 3,747
pembulatan 0 1 2 3 4
125
ITEM 41 FAF
Item 41 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 6 4 17 8 5
P=f/N 0,15 0,1 0,425 0,2 0,125
Pk 0,15 0,25 0,675 0,875 1
Pk-t 0,075 0,2 0,463 0,775 0,938
Z -1,440 -0,842 -0,093 0,755 1,538
Z+1,440 0 0,598 1,347 2,195 2,978
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 42 UN
Item 42 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 14 15 7 3 1
P=f/N 0,35 0,375 0,175 0,075 0,025
Pk 0,35 0,725 0,9 0,975 1
Pk-t 0,175 0,538 0,813 0,938 0,988
Z -0,935 0,095 0,889 1,538 2,257
Z+0,935 0 1,03 1,824 2,473 3,192
pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 43 FAF
Item 43 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 7 23 7 2
P=f/N 0,025 0,175 0,575 0,175 0,05
Pk 0,025 0,2 0,775 0,95 1
Pk-t 0,013 0,113 0,488 0,863 0,975
Z -2,226 -1.211 -0,030 1,094 1,960
Z+2,226 0 1,015 2,196 3,32 4,186
pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 44 UN
Item 44 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 16 7 12 4 1
P=f/N 0,4 0,175 0,3 0,1 0,025
Pk 0,4 0,575 0,875 0,975 1
Pk-t 0,2 0,488 0,725 0,925 0,988
Z -0,842 -0,030 0,598 1,440 2,257
Z+0,842 0 0,812 1,44 2,282 3,099
pembulatan 0 1 1 2 3
126
ITEM 45 FAF
Item 45 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 1 5 12 15 7
P=f/N 0,025 0,125 0,3 0,375 0,175
Pk 0,025 0,15 0,45 0,825 1
Pk-t 0,013 0,088 0,3 0,638 0,913
Z -2,226 -1,353 -0,524 0,353 1,359
Z+2,226 0 0,873 1,702 2,579 3,585
pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 46 UN
Item 46 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 2 3 16 9 10
P=f/N 0,05 0,075 0,4 0,225 0,25
Pk 0,05 0,125 0,525 0,75 1
Pk-t 0,025 0,088 0,145 0,637 0,88
Z -1,960 -1,353 -1,058 0,350 1,175
Z+1,960 0 0,607 0,902 2,31 3,135
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 47 FAF
Item 47 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 4 8 21 2 5
P=f/N 0,1 0,2 0,525 0,05 0,125
Pk 0,1 0,3 0,825 0,875 1
Pk-t 0,05 0,2 0,563 0,85 0,938
Z -1,645 -0,842 0,159 1,036 1,538
Z+1,645 0 0,803 1,804 2,681 3,183
pembulatan 0 1 2 3 3
ITEM 48 UN
Item 48 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 13 11 8 5 3
P=f/N 0,325 0,275 0,2 0,125 0,075
Pk 0,325 0,6 0,8 0,925 1
Pk-t 0,163 0,463 0,7 0,863 0,963
Z -0,982 -0,093 0,524 1,094 1,787
Z+0,982 0 0,889 1,506 2,076 2,769
pembulatan 0 1 2 2 3
127
ITEM 49 FAF
Item 49 Kategori respon
HTP SJ KK SS HS
F 6 5 19 5 5
P=f/N 0,15 0,125 0,475 0,125 0,125
Pk 0,15 0,275 0,75 0,875 1
Pk-t 0,075 0,213 0,513 0,813 0,938
Z -1,440 -0,796 0,033 0,889 1,530
Z+1,440 0 0,644 1,473 2,329 2,97
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 50 UN
Item 50 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 6 11 15 6 2
P=f/N 0,15 0,275 0,375 0,15 0,05
Pk 0,15 0,425 0,8 0,95 1
Pk-t 0,075 0,288 0,613 0,875 0,975
Z -1,440 -0,559 0,287 1,150 1,960
Z+1,440 0 0,881 1,727 2,59 3,4
pembulatan 0 1 2 3 4
128
E – 2 Skala Komunikasi Interpersonal
Guru dan Peserta Didik
129
ITEM 1 FAF
Item 1 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 3 5 22 9 1
p=f/N 0,075 0,125 0,55 0,225 0,025
pk 0,075 0,2 0,75 0,975 1
pk-t 0,0375 0,1375 0,475 0,8625 0,9875
z -1,774 -1,089 -0,063 1,094 2,257
z+1,774 0 0,685 1,711 2,868 4,031
Pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 2 UN
Item 2 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 0 3 6 30
P=f/N 0,025 0 0,075 0,15 0,75
Pk 0,025 0,025 0,1 0,25 1
Pk-t 0,013 0,025 0,063 0,175 0,625
Z -2,226 -1,960 -1,530 -0,935 0,319
Z+2,226 0 0,266 0,696 1,291 2,545
pembulatan 0 0 1 1 2
ITEM 3 FAF
Item 3
Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 1 1 16 21
p=f/N 0,025 0,025 0,025 0,4 0,525
pk 0,025 0,05 0,075 0,475 1
pk-t 0,0125 0,0375 0,0625 0,275 0,7375
z -2,226 -1,774 -1,53 -0,598 0,637
z+2,226 0 0,452 0,696 1,628 2,863
Pembulatan 0 0 1 2 3
ITEM 4 UN
Item 4 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 2 1 20 9 8
P=f/N 0,05 0,025 0,5 0,225 0,2
Pk 0,05 0,075 0,575 0,8 1
Pk-t 0,025 0,063 0,325 0,688 0,9
Z -1,960 -1,530 -0,454 0,490 1,282
Z+1,960 0 0,43 1,506 2,45 3,242
pembulatan 0 0 1 2 3
130
ITEM 5 FAF
Item 5 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 7 9 16 6 2
p=f/N 0,175 0,225 0,4 0,15 0,05
pk 0,175 0,4 0,8 0,95 1
pk-t 0,0875 0,2875 0,6 0,875 0,975
z -1,353 -0,559 0,253 1,15 1,96
z+1,353 0 0,794 1,606 2,503 3,313
Pembulatan 0 1 2 3 3
ITEM 6 UN
Item 6 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 4 7 12 14 3
P=f/N 0,1 0,175 0,3 0,35 0,075
Pk 0,1 0,275 0,575 0,925 1
Pk-t 0,05 0,188 0,425 0,75 0,963
Z -1,645 -0,885 -0,189 0,674 1,787
Z+1,645 0 0,76 1,456 2,319 3,432
Pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 7 FAF
Item 7 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 4 9 13 9 5
p=f/N 0,1 0,225 0,325 0,225 0,125
pk 0,1 0,325 0,65 0,875 1
pk-t 0,05 0,2125 0,4875 0,7625 0,9375
z -1,645 -0,796 -0,03 0,716 1,538
z+1,645 0 0,849 1,615 2,361 3,183
Pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 8 UN
Item 8 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 2 4 2 5 27
P=f/N 0,05 0,1 0,05 0,125 0,675
Pk 0,05 0,15 0,2 0,325 1
Pk-t 0,025 0,1 0,175 0,263 0,663
Z -1,960 -1,282 -0,935 -0,634 0,421
Z+1,960 0 0,678 1,025 1,326 1,539
Pembulatan 0 1 1 1 2
131
ITEM 9 FAF
Item 9 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 1 3 11 24
p=f/N 0,025 0,025 0,075 0,275 0,6
pk 0,025 0,05 0,125 0,4 1
pk-t 0,0125 0,0375 0,0875 0,2625 0,7
z -2,226 -1,774 -1,353 -0,634 0,524
z+2,226 0 0,452 0,873 1,592 2,75
Pembulatan 0 0 1 2 3
ITEM 10 UN
Item 10 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 3 8 12 16
P=f/N 0,025 0,075 0,2 0,3 0,4
Pk 0,025 0,1 0,3 0,6 1
Pk-t 0,013 0,063 0,2 0,45 0,8
Z -2,226 -1,530 -0,842 -0,126 0,842
Z+2,226 0 0,696 1,384 2,1 3,068
Pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 11 FAF
Item 11 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 3 8 14 14
p=f/N 0,025 0,075 0,2 0,35 0,35
pk 0,025 0,1 0,3 0,65 1
pk-t 0,0125 0,0625 0,2 0,475 0,825
z -2,226 -1,53 -0,842 -0,063 0,935
z+2,226 0 0,696 1,384 2,163 3,161
Pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 12 UN
Item 12 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 3 0 8 13 16
P=f/N 0,075 0 0,2 0,325 0,4
Pk 0,075 0,075 0,275 0,6 1
Pk-t 0,038 0,075 0,175 0,438 0,8
Z -1,774 -1,440 -0,935 -0,156 0,842
Z+1,774 0 0,334 0,839 1,618 2,616
Pembulatan 0 0 1 2 3
132
ITEM 13 FAF
Item 13 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 0 6 14 19
p=f/N 0,025 0 0,15 0,35 0,475
pk 0,025 0,025 0,175 0,525 1
pk-t 0,0125 0,025 0,1 0,35 0,7625
z -2,226 -1,96 -1,282 -0,385 0,716
z+2,226 0 0,266 0,944 1,841 2,942
Pembulatan 0 0 1 2 3
ITEM 14 UN
Item 14 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 2 1 2 16 19
P=f/N 0,05 0,025 0,05 0,4 0,475
Pk 0,05 0,075 0,125 0,525 1
Pk-t 0,025 0,063 0,1 0,325 0,763
Z -1,960 -1,530 -1,282 -0,454 0,716
Z+1,960 0 0,43 0,678 1,506 2,676
Pembulatan 0 0 1 2 3
ITEM 15 FAF
Item 15 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 4 2 10 13 11
p=f/N 0,1 0,05 0,25 0,325 0,275
pk 0,1 0,15 0,4 0,725 1
pk-t 0,05 0,125 0,275 0,5625 0,8625
z -1,645 -1,15 -0,598 0,159 1,094
z+1,645 0 0,495 1,047 1,804 2,739
Pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 16 UN
Item 16 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 7 12 15 6 0
P=f/N 0,175 0,3 0,375 0,15 0
Pk 0,175 0,475 0,85 1 1
Pk-t 0,88 0,325 0,663 0,925 1
Z 1,175 -0,454 0,421 1,440 3
Z+1,175 0 0,721 1,596 2,615 4,175
Pembulatan 0 1 2 3 4
133
ITEM 17 FAF
Item 17 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 4 7 14 14
p=f/N 0,025 0,1 0,175 0,35 0,35
pk 0,025 0,125 0,3 0,65 1
pk-t 0,0125 0,075 0,2125 0,475 0,825
z -2,226 -1,44 -0,796 -0,063 0,935
z+2,226 0 0,786 1,43 2,163 3,161
Pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 18 UN
Item 18 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 2 0 7 12 19
P=f/N 0,05 0 0,175 0,3 0,475
Pk 0,05 0,05 0,225 0,525 1
Pk-t 0,025 0,05 0,138 0,375 0,763
Z -1,960 -1,645 -1,089 -0,319 0,716
Z+1,960 0 0,315 0,871 1,821 2,676
Pembulatan 0 0 1 2 3
ITEM 19 FAF
Item 19 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 1 9 12 17
p=f/N 0,025 0,025 0,225 0,3 0,425
pk 0,025 0,05 0,275 0,575 1
pk-t 0,0125 0,0375 0,1625 0,425 0,7875
z -2,226 -1,774 -0,982 -0,189 0,8
z+2,226 0 0,452 1,244 2,037 3,026
Pembulatan 0 0 1 2 3
ITEM 20 UN
Item 20 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 1 1 1 36
P=f/N 0,025 0,025 0,025 0,025 0,9
Pk 0,025 0,05 0,075 0,1 1
Pk-t 0,013 0,038 0,063 0,088 0,55
Z -2,226 -1,774 -1,530 -1,353 0,126
Z+2,226 0 0,452 0,696 0,873 2,352
pembulatan 0 0 1 2 3
134
ITEM 21 FAF
Item 21 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 3 5 17 8 7
p=f/N 0,075 0,125 0,425 0,2 0,175
pk 0,075 0,2 0,625 0,825 1
pk-t 0,0375 0,1375 0,4125 0,725 0,9125
z -1,774 -1,089 -0,22 0,598 1,359
z+1,774 0 0,685 1,554 2,372 3,133
Pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 22 UN
Item 22 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 3 14 10 12
P=f/N 0,025 0,075 0,35 0,25 0,3
Pk 0,025 0,1 0,45 0,7 1
Pk-t 0,013 0,063 0,275 0,575 0,85
Z -2,226 -1,530 -0,598 0,189 1,036
Z+2,226 0 0,696 1,628 2,415 3,262
pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 23 FAF
Item 23 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
F 2 4 14 11 9
p=f/N 0,05 0,1 0,35 0,275 0,225
Pk 0,05 0,15 0,5 0,775 1
pk-t 0,025 0,1 0,325 0,6375 0,8875
Z -1,96 -1,282 -0,454 0,353 1,216
z+1,960 0 0,678 1,506 2,313 3,176
Pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 24 UN
Item 24 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 2 5 14 18
P=f/N 0,025 0,05 0,125 0,35 0,45
Pk 0,025 0,075 0,2 0,55 1
Pk-t 0,013 0,05 0,138 0,375 0,775
Z -2,226 -1,645 -1,089 -0,319 0,755
Z+2,226 0 0,581 1,137 1,907 2,981
pembulatan 0 1 1 2 3
135
ITEM 25 FAF
Item 25 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 3 13 13 10
p=f/N 0,025 0,075 0,325 0,325 0,25
pk 0,025 0,1 0,425 0,75 1
pk-t 0,0125 0,0625 0,2625 0,5875 0,875
z -2,226 -1,53 -0,634 0,222 1,15
z+2,226 0 0,696 1,592 2,448 3,376
Pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 26 UN
Item 26 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 2 2 14 14 8
P=f/N 0,05 0,05 0,35 0,35 0,2
Pk 0,05 0,1 0,45 0,8 1
Pk-t 0,025 0,075 0,275 0,625 0,9
Z -1,960 -1,440 -0,598 0,319 1,282
Z+1,960 0 0,52 1,362 2,279 3,242
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 27 FAF
Item 27 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 1 9 16 13
p=f/N 0,025 0,025 0,225 0,4 0,325
pk 0,025 0,05 0,275 0,675 1
pk-t 0,0125 0,0375 0,1625 0,475 0,8375
z -2,226 -1,774 -0,982 -0,063 0,986
z+2,226 0 0,452 1,244 2,163 3,212
Pembulatan 0 0 1 2 3
ITEM 28 UN
Item 28 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 3 4 19 13
P=f/N 0,025 0,075 0,1 0,475 0,325
Pk 0,025 0,1 0,2 0,675 1
Pk-t 0,013 0,063 0,15 0,438 0,838
Z -2,226 -1,530 -1,036 -0,156 0,986
Z+2,226 0 0,696 1,19 2,07 3,212
pembulatan 0 1 1 2 3
136
ITEM 29 FAF
Item 29 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 6 12 17 4
p=f/N 0,025 0,15 0,3 0,425 0,1
pk 0,025 0,175 0,475 0,9 1
pk-t 0,0125 0,1 0,325 0,6875 0,95
z -2,226 -1,282 -0,454 0,49 1,645
z+2,226 0 0,944 1,772 2,716 3,871
Pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 30 UN
Item 30 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 4 8 18 9
P=f/N 0,025 0,1 0,2 0,45 0,225
Pk 0,025 0,125 0,325 0,775 1
Pk-t 0,013 0,075 0,225 0,55 0,888
Z -2,226 -1,440 -0,755 0,126 1,216
Z+2,226 0 0,786 1,451 2,352 3,442
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 31 FAF
Item 31 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 1 3 17 18
p=f/N 0,025 0,025 0,075 0,425 0,45
pk 0,025 0,05 0,125 0,55 1
pk-t 0,0125 0,0375 0,0875 0,3375 0,775
z -2,226 -1,774 -1,353 -0,418 0,755
z+2,226 0 0,452 0,873 1,808 2,981
Pembulatan 0 0 1 2 3
ITEM 32 UN
Item 32 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 1 5 12 21
P=f/N 0,025 0,025 0,125 0,3 0,525
Pk 0,025 0,05 0,175 0,475 1
Pk-t 0,013 0,038 0,113 0,325 0,738
Z -2,226 -1,774 -1,211 -0,454 0,637
Z+2,226 0 0,452 1,015 1,772 2,863
pembulatan 0 0 1 2 3
137
ITEM 33 FAF
Item 33 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 1 4 13 21
p=f/N 0,025 0,025 0,1 0,325 0,525
pk 0,025 0,05 0,15 0,475 1
pk-t 0,0125 0,0375 0,1 0,3125 0,7375
z -2,226 -1,774 -1,282 -0,487 0,637
z+2,226 0 0,452 0,944 1,739 2,863
Pembulatan 0 0 1 2 3
ITEM 34 UN
Item 34 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 2 3 10 24
P=f/N 0,025 0,05 0,075 0,25 0,6
Pk 0,025 0,075 0,15 0,4 1
Pk-t 0,013 0,05 0,113 0,275 0,7
Z -2,226 -1,645 -1,211 -0,598 0,524
Z+2,226 0 0,581 1,015 1,628 2,75
pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 35 FAF
Item 35 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 2 10 11 16
p=f/N 0,025 0,05 0,25 0,275 0,4
pk 0,025 0,075 0,325 0,6 1
pk-t 0,0125 0,05 0,2 0,4625 0,8
z -2,226 -1,645 -0,842 -0,093 0,842
z+2,226 0 0,581 1,384 2,133 3,068
Pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 36 UN
Item 36 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 6 9 16 8
P=f/N 0,025 0,15 0,225 0,4 0,2
Pk 0,025 0,175 0,4 0,8 1
Pk-t 0,013 0,1 0,288 0,6 0,9
Z -2,226 -1,282 -0,559 0,253 1,282
Z+2,226 0 0,944 1,667 2,479 3,508
Pembulatan 0 1 2 3 4
138
ITEM 37 FAF
Item 37 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 3 13 15 8
p=f/N 0,025 0,075 0,325 0,375 0,2
pk 0,025 0,1 0,425 0,8 1
pk-t 0,0125 0,0625 0,2625 0,6125 0,9
z -2,226 -1,53 -0,634 0,287 1,282
z+2,226 0 0,696 1,592 2,513 3,508
Pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 38 UN
Item 38 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 7 7 14 11
P=f/N 0,025 0,175 0,175 0,35 0,275
Pk 0,025 0,2 0,375 0,725 1
Pk-t 0,013 0,113 0,288 0,55 0,863
Z -2,226 -1,211 -0,559 0,126 1,094
Z+2,226 0 1,015 1,667 2,352 3,32
pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 39 FAF
Item 39 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 3 11 9 16
p=f/N 0,025 0,075 0,275 0,225 0,4
pk 0,025 0,1 0,375 0,6 1
pk-t 0,0125 0,0625 0,2375 0,4875 0,8
z -2,226 -1,53 -0,713 -0,03 0,842
z+2,226 0 0,696 1,513 2,196 3,068
Pembulatan 0 1 2 2 3
ITEM 40 UN
Item 40 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 0 9 10 20
P=f/N 0,025 0 0,225 0,25 0,5
Pk 0,025 0,025 0,25 0,5 1
Pk-t 0,013 0,025 0,138 0,375 0,75
Z -2,226 -1,960 -1,103 -0,319 0,674
Z+2,226 0 0,266 1,123 1.907 2,9
pembulatan 0 0 1 2 3
139
ITEM 41 FAF
Item 41 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 3 6 6 14 11
p=f/N 0,075 0,15 0,15 0,35 0,275
pk 0,075 0,225 0,375 0,725 1
pk-t 0,0375 0,15 0,3 0,55 0,8625
z -1,774 -1,036 -0,524 0,126 1,094
z+1,774 0 0,738 1,25 1,9 2,868
Pembulatan 0 1 1 2 3
ITEM 42 UN
Item 42 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 3 3 26 6 2
P=f/N 0,075 0,075 0,65 0,15 0,05
Pk 0,075 0,15 0,8 0,95 1
Pk-t 0,038 0,113 0,475 0,875 0,975
Z -1,774 -1,211 -0,063 1,150 1,960
Z+1,774 0 0,563 1,711 2,924 3,734
pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 43 FAF
Item 43 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 2 13 18 6
p=f/N 0,025 0,05 0,325 0,45 0,15
pk 0,025 0,075 0,4 0,85 1
pk-t 0,0125 0,05 0,2375 0,625 0,925
z -2,226 -1,645 -0,713 0,319 1,44
z+2,226 0 0,581 1,513 2,545 3,666
Pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 44 UN
Item 44 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 2 13 16 8
P=f/N 0,025 0,05 0,325 0,4 0,2
Pk 0,025 0,075 0,4 0,8 1
Pk-t 0,013 0,05 0,238 0,6 0,9
Z -2,226 -1,645 -0,713 0,253 1,282
Z+2,226 0 0,581 1,513 2,479 3,508
pembulatan 0 1 2 3 4
140
ITEM 45 FAF
Item 45 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 1 5 16 17
p=f/N 0,025 0,025 0,125 0,4 0,425
pk 0,025 0,05 0,175 0,575 1
pk-t 0,0125 0,0375 0,1125 0,375 0,7875
z -2,226 -1,774 -1,211 -0,319 0,8
z+2,226 0 0,452 1,015 1,907 3,026
Pembulatan 0 0 1 2 3
ITEM 46 UN
Item 46 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 3 1 23 11 2
P=f/N 0,075 0,025 0,575 0,275 0,05
Pk 0,075 0,1 0,675 0,95 1
Pk-t 0,038 0,088 0,388 0,813 0,975
Z -1,774 -1,353 -0,285 0,889 1,960
Z+1,774 0 0,421 1,489 2,663 3,734
pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 47 FAF
Item 47 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 6 18 13 2
p=f/N 0,025 0,15 0,45 0,325 0,05
pk 0,025 0,175 0,625 0,95 1
pk-t 0,0125 0,1 0,4 0,7875 0,975
z -2,226 -1,282 -0,253 0,8 1,96
z+2,226 0 0,944 1,973 3,026 4,186
Pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 48 UN
Item 48 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 2 5 12 13 8
P=f/N 0,05 0,125 0,3 0,325 0,2
Pk 0,05 0,175 0,475 0,8 1
Pk-t 0,025 0,113 0,325 0,638 0,9
Z -1,960 -1,211 -0,454 0,353 1,282
Z+1,960 0 0,749 1,506 2,313 3,242
pembulatan 0 1 2 2 3
141
ITEM 49 FAF
Item 49 Kategori Respon
HTP SJ KK SS HS
f 1 2 11 19 7
p=f/N 0,025 0,05 0,275 0,475 0,175
pk 0,025 0,075 0,35 0,825 1
pk-t 0,0125 0,05 0,2125 0,5875 0,9125
z -2,226 -1,645 -0,796 0,222 1,359
z+2,226 0 0,581 1,43 2,448 3,585
Pembulatan 0 1 2 3 4
ITEM 50 UN
Item 50 Kategori respon
HS SS KK SJ HTP
F 1 3 7 10 19
P=f/N 0,025 0,075 0,175 0,25 0,475
Pk 0,025 0,1 0,275 0,525 1
Pk-t 0,013 0,063 0,188 0,4 0,763
Z -2,226 -1,530 -0,885 -0,253 0,716
Z+2,226 0 0,696 1,341 1,973 2,942
pembulatan 0 1 1 2 3
142
Lampiran F
Tabel Distribusi Skor
143
F – 1 Skala Motivasi Belajar
144
145
F – 2 Komunikasi Interpersonal Guru
dan Peserta Didik
146
147
Lampiran G
Uji Validitas dan Reliabilitas
148
G – 1 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala
Motivasi Belajar
149
Scale: PUTARAN 1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on
Standardized Items N of Items
.804 .807 50
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
item1 93.5000 162.974 .370 . .798
item2 93.9250 161.763 .375 . .797
item3 93.1750 163.738 .406 . .798
item4 92.7000 166.985 .096 . .806
item5 93.9000 165.221 .179 . .803
item6 93.8750 157.856 .459 . .793
item7 93.1250 163.958 .298 . .799
item8 93.2750 160.666 .442 . .795
item9 92.8500 157.721 .511 . .792
item10 93.6000 161.579 .365 . .797
item11 93.2000 168.113 .162 . .803
item12 93.8750 162.984 .292 . .799
item13 93.0000 163.795 .367 . .798
item14 93.9250 165.251 .221 . .801
item15 93.2750 170.102 -.016 . .809
item16 93.5250 159.128 .461 . .794
item17 93.3000 163.856 .278 . .800
150
item18 93.2250 162.384 .479 . .796
item19 93.0500 161.844 .437 . .796
item20 94.8750 172.933 -.154 . .810
item21 93.4750 167.999 .099 . .804
item22 93.4750 158.666 .560 . .792
item23 93.1000 162.246 .290 . .799
item24 93.1750 167.943 .109 . .804
item25 93.0500 164.869 .272 . .800
item26 93.1750 158.610 .479 . .793
item27 92.9500 161.331 .433 . .796
item28 93.8250 165.635 .185 . .802
item29 94.0250 170.487 -.029 . .808
item30 93.4000 162.862 .353 . .798
item31 92.6250 153.215 .625 . .787
item32 93.2500 171.833 -.089 . .811
item33 93.1250 161.138 .361 . .797
item34 93.4500 161.690 .460 . .796
item35 93.1500 164.490 .379 . .798
item36 93.1750 162.251 .307 . .799
item37 94.2750 176.358 -.297 . .815
item38 93.6000 164.554 .184 . .803
item39 93.1250 165.907 .180 . .803
item40 93.1250 159.702 .455 . .794
item41 94.0750 163.353 .271 . .800
item42 94.4500 174.767 -.220 . .814
item43 93.3750 165.728 .203 . .802
item44 94.6500 173.310 -.169 . .811
item45 92.8000 164.574 .215 . .802
item46 93.7250 159.281 .451 . .794
item47 93.6500 164.541 .246 . .801
item48 94.2500 168.346 .050 . .807
item49 94.1750 169.738 .003 . .808
item50 93.7250 164.512 .178 . .803
151
Scale: PUTARAN 2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.851 .852 29
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale
Variance if Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Squared
Multiple Correlation
Cronbach's
Alpha if Item Deleted
item28 58.1000 109.631 .218 . .851
item1 57.7750 107.512 .409 . .846
item2 58.2000 106.933 .384 . .846
item3 57.4500 109.433 .352 . .848
item6 58.1500 102.182 .546 . .841
item7 57.4000 108.964 .293 . .849
item8 57.5500 105.946 .458 . .844
item9 57.1250 106.061 .388 . .846
item10 57.8750 105.753 .432 . .845
item12 58.1500 107.669 .313 . .849
item13 57.2750 108.974 .353 . .847
item16 57.8000 106.267 .388 . .846
item17 57.5750 109.174 .256 . .850
item18 57.5000 106.872 .540 . .843
item19 57.3250 107.148 .439 . .845
item22 57.7500 103.885 .607 . .840
item23 57.3750 107.112 .306 . .849
item25 57.3250 109.763 .264 . .850
152
item26 57.4500 103.844 .517 . .842
item27 57.2250 105.666 .503 . .843
item30 57.6750 108.533 .320 . .848
item31 56.9000 100.246 .620 . .838
item33 57.4000 106.554 .361 . .847
item34 57.7250 107.128 .456 . .845
item35 57.4250 109.635 .357 . .847
item36 57.4500 106.613 .351 . .847
item37 58.5500 119.946 -.347 . .867
item40 57.4000 105.631 .443 . .844
item46 58.0000 105.538 .425 . .845
Scale: PUTARAN 3
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on
Standardized Items N of Items
.866 .868 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
item1 48.3500 94.490 .359 .738 .863
item2 48.7750 93.102 .393 .709 .862
item3 48.0250 95.820 .333 .743 .863
item6 48.7250 88.871 .542 .755 .857
item8 48.1250 91.240 .530 .810 .857
item9 47.7000 92.728 .370 .740 .863
153
item10 48.4500 91.638 .463 .802 .859
item12 48.7250 93.487 .339 .721 .864
item13 47.8500 95.310 .342 .668 .863
item16 48.3750 92.753 .380 .781 .862
item18 48.0750 93.046 .554 .663 .858
item19 47.9000 92.964 .475 .679 .859
item22 48.3250 89.456 .673 .763 .853
item23 47.9500 94.305 .257 .542 .867
item26 48.0250 90.076 .534 .755 .857
item27 47.8000 92.113 .500 .777 .859
item30 48.2500 94.705 .322 .673 .864
item31 47.4750 87.179 .610 .793 .854
item33 47.9750 92.538 .381 .760 .862
item34 48.3000 93.036 .486 .558 .859
item35 48.0000 96.000 .338 .716 .863
item36 48.0250 93.307 .330 .678 .864
item40 47.9750 92.076 .440 .715 .860
item46 48.5750 92.199 .409 .813 .861
Scale: PUTARAN 4
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.867 .868 23
154
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
item1 46.0500 88.869 .348 .721 .864
item2 46.4750 87.384 .392 .707 .863
item3 45.7250 90.102 .325 .739 .865
item6 46.4250 83.225 .544 .736 .858
item8 45.8250 85.276 .550 .798 .858
item9 45.4000 87.323 .351 .724 .865
item10 46.1500 86.131 .451 .787 .861
item12 46.4250 88.046 .320 .718 .866
item13 45.5500 89.690 .327 .665 .865
item16 46.0750 87.097 .375 .780 .864
item18 45.7750 87.256 .559 .660 .859
item19 45.6000 87.118 .484 .679 .861
item22 46.0250 83.769 .679 .748 .854
item26 45.7250 84.051 .558 .754 .858
item27 45.5000 86.513 .493 .754 .860
item30 45.9500 88.562 .347 .652 .864
item31 45.1750 81.379 .624 .791 .855
item33 45.6750 86.840 .379 .743 .864
item34 46.0000 86.974 .512 .546 .860
item35 45.7000 90.574 .302 .691 .865
item36 45.7250 87.948 .307 .676 .867
item40 45.6750 86.122 .456 .706 .861
item46 46.2750 86.256 .423 .807 .862
155
G – 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala
Komunikasi Interpersonal Guru dan
Peserta Didik
156
Scale: KOMUNIKASI INTERPERSONAL PUTARAN 1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.869 50
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
ITEM1 104.12 238.728 -.070 .873
ITEM2 104.40 232.810 .294 .867
ITEM3 103.67 237.815 -.032 .871
ITEM4 104.57 227.533 .339 .866
ITEM5 104.50 233.436 .103 .871
ITEM6 104.72 227.435 .407 .865
ITEM7 104.50 236.769 .005 .872
ITEM8 104.50 229.744 .423 .866
ITEM9 103.67 224.892 .515 .864
ITEM10 104.05 231.638 .191 .869
ITEM11 104.07 228.635 .337 .866
ITEM12 104.07 225.199 .399 .865
ITEM13 103.82 224.763 .540 .863
ITEM14 103.85 223.464 .510 .863
ITEM15 104.35 221.156 .535 .862
ITEM16 104.62 245.779 -.302 .878
ITEM17 104.10 222.708 .550 .863
ITEM18 103.92 235.917 .030 .872
ITEM19 104.02 221.256 .561 .862
157
ITEM20 103.35 235.003 .092 .870
ITEM21 104.22 230.640 .269 .867
ITEM22 103.95 232.356 .233 .868
ITEM23 104.10 225.887 .507 .864
ITEM24 103.90 221.990 .602 .862
ITEM25 104.00 229.744 .379 .866
ITEM26 104.42 235.943 .035 .871
ITEM27 104.12 228.215 .325 .867
ITEM28 104.02 225.871 .476 .864
ITEM29 103.67 227.866 .327 .866
ITEM30 104.25 228.295 .363 .866
ITEM31 103.85 225.413 .470 .864
ITEM32 103.82 226.661 .382 .865
ITEM33 103.77 229.204 .319 .867
ITEM34 103.70 226.523 .426 .865
ITEM35 104.07 225.507 .415 .865
ITEM36 103.52 221.743 .468 .864
ITEM37 103.45 236.664 .003 .872
ITEM38 104.07 227.404 .426 .865
ITEM39 103.85 228.182 .412 .865
ITEM40 103.90 228.656 .302 .867
ITEM41 104.30 224.831 .426 .865
ITEM42 104.10 226.759 .389 .865
ITEM43 103.45 229.023 .315 .867
ITEM44 103.42 231.584 .180 .869
ITEM45 103.92 226.584 .400 .865
ITEM46 103.92 225.353 .433 .865
ITEM47 103.90 228.503 .321 .867
ITEM48 104.15 232.233 .216 .868
ITEM49 103.37 224.548 .491 .864
ITEM50 103.95 223.177 .505 .863
158
Scale: KOMUNIKASI INTERPERSONAL PUTARAN 2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.901 35
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale
Variance if Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item Deleted
ITEM4 73.48 189.846 .365 .899
ITEM6 73.62 190.907 .384 .899
ITEM8 73.40 191.682 .478 .898
ITEM9 72.57 188.558 .493 .897
ITEM11 72.98 190.999 .360 .899
ITEM12 72.98 188.025 .411 .899
ITEM13 72.72 188.102 .534 .897
ITEM14 72.75 185.987 .544 .896
ITEM15 73.25 185.269 .511 .897
ITEM17 73.00 186.667 .525 .897
ITEM19 72.92 184.276 .581 .896
ITEM23 73.00 189.333 .490 .897
ITEM24 72.80 185.805 .585 .896
ITEM25 72.90 192.451 .384 .899
ITEM27 73.02 189.512 .393 .899
ITEM28 72.92 189.353 .458 .898
ITEM29 72.57 190.866 .324 .900
ITEM30 73.15 189.977 .421 .898
ITEM31 72.75 188.859 .457 .898
ITEM32 72.72 189.897 .374 .899
159
ITEM33 72.68 191.302 .353 .899
ITEM34 72.60 189.477 .430 .898
ITEM35 72.98 188.384 .426 .898
ITEM36 72.42 186.507 .420 .899
ITEM38 72.98 190.999 .396 .899
ITEM39 72.75 191.115 .411 .899
ITEM40 72.80 190.574 .341 .900
ITEM41 73.20 188.933 .390 .899
ITEM42 73.00 189.538 .400 .899
ITEM43 72.35 192.079 .305 .900
ITEM45 72.82 190.046 .382 .899
ITEM46 72.82 187.840 .461 .898
ITEM47 72.80 190.267 .368 .899
ITEM49 72.27 187.435 .506 .897
ITEM50 72.85 186.438 .508 .897
160
Lampiran H
Alat Ukur Penelitian
161
H – 1 Skala Motivasi Belajar
162
Identitas Responden :
Nama / inisial :
Jenis Kelamin :
Petunjuk :
Skala ini berisi 23 item pernyataan. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan
tersebut. Kemudian, berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X)
pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuan
Anda, dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
HS : Hampir Selalu
SS : Sangat Sering
KK : Kadang-Kadang
SJ : Sangat Jarang
HTP : Hampir Tidak Pernah
Contoh :
NO PERNYATAAN JAWABAN
1. Saya rajin ke sekolah terutama mata pelajaran
yang saya sukai. HS SS KK SJ HTP
Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak
berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikan
Anda di sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam menjawab
merupakan bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan Anda menjawab
semua soal yang tersedia.
TERIMA KASIH
SELAMAT MENGERJAKAN
163
No Pernyataan Jawaban
1. Saya mengerjakan PR sampai selesai HS SS KK SJ HTP
2. Saya mengerjakan tugas jika sudah menumpuk HS SS KK SJ HTP
3. Sesulit apapun saya berusaha mengerjakan tugas dengan
baik
HS SS KK SJ HTP
4. Bagi saya, yang penting tugas selesai tanpa harus benar HS SS KK SJ HTP
5. Saya menunda-nunda mengerjakan tugas yang sulit HS SS KK SJ HTP
6. Saya senang jika mendapat tugas, karena bisa menambah ilmu pengetahuan
HS SS KK SJ HTP
7. Saya jenuh jika mendapat tugas yang banyak dari guru HS SS KK SJ HTP
8. Ketika ada pelajaran yang tidak saya pahami, saya malu
bertanya pada guru
HS SS KK SJ HTP
9. Saya yakin dengan jawaban saya, walaupun berbeda dengan teman saya
HS SS KK SJ HTP
10. Dalam mengerjakan tugas, saya menggantungkan pada
teman saya
HS SS KK SJ HTP
11. Saya putus asa bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari pelajaran
HS SS KK SJ HTP
12. Saya senang mengerjakan tugas atau soal baru HS SS KK SJ HTP
13. Saya akan cepat putus asa jika jawaban atas pertanyaaan
tidak kunjung saya dapatkan
HS SS KK SJ HTP
14. Ketika waktunya belajar saya memilih tidur dibandingkan belajar
HS SS KK SJ HTP
15. Saya mengerjakan ulangan dengan sebaik mungkin agar
nilai saya bagus
HS SS KK SJ HTP
16. Saya lebih suka pergi ke kantin sekolah dibanding pergi ke perpustakaan
HS SS KK SJ HTP
17. Saya semangat dalam belajar HS SS KK SJ HTP
18. Saya ingin menjadi peringkat satu di kelas HS SS KK SJ HTP
19. Saya senang bermain daripada belajar HS SS KK SJ HTP
20. Saya senang dan tertarik saat belajar sesuatu yang baru HS SS KK SJ HTP
21. Mencoba soal yang baru menurut saya hanya membuang-
buang waktu saja
HS SS KK SJ HTP
22. Saya menjadi pesimis saat menghadapi tugas yang sulit HS SS KK SJ HTP
23. Saya kurang nyaman dengan kondisi lingkungan di sekolah
HS SS KK SJ HTP
164
H – 2 Skala Komunikasi Interpersonal
Guru dan Peserta Didik
165
Identitas Responden :
Nama / inisial :
Jenis Kelamin :
Petunjuk :
Skala ini berisi 36 item. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut.
Kemudian, berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah
satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuan anda, dengan
pilihan jawaban sebagai berikut :
HS : Hampir Selalu
SS : Sangat Sering
KK : Kadang-Kadang
SJ : Sangat Jarang
HTP : Hampir Tidak Pernah
Contoh :
NO PERNYATAAN JAWABAN
1. Saya rajin ke sekolah terutama mata pelajaran
yang saya sukai. HS SS KK SJ HTP
Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak
berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikan anda
di sekolah ini. Semua aitem dalam skala ini anda diminta memberikan penilaian
terhadap semua guru di sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam
menjawab merupakan bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan Anda
menjawab semua soal yang tersedia.
TERIMA KASIH
SELAMAT MENGERJAKAN
166
No Pernyataan Jawaban
1. Saya memilih diam apabila saya kurang jelas dalam pelajaran
HS SS KK SJ HTP
2. Saya takut untuk mencurahkan isi hati kepada guru ketika
ada masalah dalam belajar
HS SS KK SJ HTP
3. Guru tidak pernah memberikan masukan atau nasihat kepada murid
HS SS KK SJ HTP
4. Guru bersikap ramah kepada semua murid HS SS KK SJ HTP
5. Guru merespon pertanyaan tentang pelajaran dari saya HS SS KK SJ HTP
6. Guru mengabaikan keluhan saya tentang pelajaran HS SS KK SJ HTP
7. Guru menolong saya bila ada kesulitan dalam belajar HS SS KK SJ HTP
8. Guru membiarkan saya apabila saya mengalami kesulitan dalam pelajaran
HS SS KK SJ HTP
9. Guru mendengarkan keluhan saya tentang kesulitan dalam belajar
HS SS KK SJ HTP
10. Guru perduli dengan keadaan saya dalam belajar HS SS KK SJ HTP
11. Ketika saya ramai dikelas, guru hanya diam saja HS SS KK SJ HTP
12. Jika saya bertanya, guru melihat ke arah saya HS SS KK SJ HTP
13. Guru mau membantu dan membimbing saya dalam
mengatasi masalah yang saya alami, seperti masalah dalam belajar atau masalah dalam lingkungan sekolah
HS SS KK SJ HTP
14. Ketika saya malas mengikuti pelajaran, guru diam saja HS SS KK SJ HTP
15. Ketika mengajar, guru memberikan tanya jawab kepada
semua murid
HS SS KK SJ HTP
16. Guru memberikan contoh-contoh kehidupan sehari-hari saat menjelaskan pelajaran
HS SS KK SJ HTP
17. Ketika mengajar, guru hanya memberikan pertanyaan pada
murid yang pintar saja
HS SS KK SJ HTP
18. Guru memperhatikan saya sehingga saya menjadi lebih bersemangat dalam belajar
HS SS KK SJ HTP
19. Ketika saya menjawab pertanyaan dengan benar, guru biasa saja dengan saya
HS SS KK SJ HTP
20. Guru menghargai setiap pendapat saya HS SS KK SJ HTP
21. Guru mencela murid yang salah mengerjakan tugas HS SS KK SJ HTP
22. Guru memberikan pujian kepada murid yang berprestasi dalam belajar
HS SS KK SJ HTP
23. Guru mengabaikan pendapat murid HS SS KK SJ HTP
24. Guru memberikan penghargaan kepada murid yang
berprestasi dalam belajar
HS SS KK SJ HTP
25. Guru kurang memberikan semangat kepada murid ketika mengajar
HS SS KK SJ HTP
26. Saya merasa guru jarang menghargai kemampuan yang
saya miliki
HS SS KK SJ HTP
27. Guru bersikap menyenangkan pada semua murid HS SS KK SJ HTP
167
28. Ketika saya bertanya, guru melihat kearah lain bukan kearah saya
HS SS KK SJ HTP
29. Guru menyamakan semua murid HS SS KK SJ HTP
30. Saya kurang paham tentang materi yang disampaikan oleh
guru ketika mengajar
HS SS KK SJ HTP
31. Guru bersikap tegas didalam kelas HS SS KK SJ HTP
32. Guru berkata sopan bila menegur murid HS SS KK SJ HTP
33. Saya kesulitan untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru
HS SS KK SJ HTP
34. Saat pembelajaran berlangsung, terjadi percakapan/tanya
jawab antara guru dengan saya
HS SS KK SJ HTP
35. Selama ini, saya nyaman mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru
HS SS KK SJ HTP
36. Guru memaksakan kehendaknya kepada siswa HS SS KK SJ HTP
168
Lampiran I
Data Penelitian
169
I – 1 Tabel Distribusi Respon Skala
Motivasi Belajar
170
171
I – 2 Tabel Distribusi Skor Skala Motivasi
Belajar
172
173
I – 3 Tabel Distribusi Respon Skala
Komunikasi Interpersonal Guru dan
Peserta Didik
174
175
I – 4 Tabel Distribusi Skor Skala
Komunikasi Interpersonal Guru dan
Peserta Didik
176
177
Lampiran J
Uji Asumsi
178
J – 1 Uji Normalitas
179
Notes
Output Created 18-Jan-2017 14:25:28
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 80
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for
dependent variables are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no
missing values for any dependent variable
or factor used.
Syntax EXAMINE
VARIABLES=motivasibelajarkomunikasiin
terpersonal
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUP
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Resources Processor Time 00:00:03.541
Elapsed Time 00:00:03.464
[DataSet0] Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
motivasibelajar 80 100.0% 0 .0% 80 100.0%
komunikasiinterpersonal 80 100.0% 0 .0% 80 100.0%
180
Descriptives
Statistic Std. Error
motivasibelajar Mean 48.38 .988
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 46.41
Upper Bound 50.34
5% Trimmed Mean 48.18
Median 48.00
Variance 78.035
Std. Deviation 8.834
Minimum 30
Maximum 71
Range 41
Interquartile Range 11
Skewness .347 .269
Kurtosis -.120 .532
komunikasiinterpersonal Mean 78.64 1.600
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 75.45
Upper Bound 81.82
5% Trimmed Mean 79.01
Median 81.00
Variance 204.867
Std. Deviation 14.313
Minimum 38
Maximum 114
Range 76
Interquartile Range 16
Skewness -.484 .269
Kurtosis .544 .532
181
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
motivasibelajar .066 80 .200* .985 80 .488
komunikasiinterpersonal .117 80 .009 .967 80 .034
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
komunikasiinterpersonal
komunikasiinterpersonal Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
3,00 Extremes (=<48)
6,00 5 . 024599
10,00 6 . 2224556889
18,00 7 . 122344467777779999
32,00 8 . 11112223333556666666666777777889
8,00 9 . 46668889
2,00 10 . 09
1,00 Extremes (>=114)
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
182
183
motivasibelajar
motivasibelajar Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
4,00 3 . 0234
9,00 3 . 567788999
17,00 4 . 00112233333333444
16,00 4 . 5556778888899999
15,00 5 . 000011112233334
10,00 5 . 5555577799
4,00 6 . 0024
4,00 6 . 5678
1,00 Extremes (>=71)
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
184
185
J – 2 Uji Linieritas
186
Means
Notes
Output Created 18-Jan-2017 14:30:59
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
Data File 80
Missing Value
Handling
Definition of Missing For each dependent variable in a
table, user-defined missing values
for the dependent and all grouping
variables are treated as missing.
Cases Used Cases used for each table have no
missing values in any independent
variable, and not all dependent
variables have missing values.
Syntax MEANS
TABLES=motivasibelajar BY
komunikasiinterpersonal
/CELLS MEAN COUNT
STDDEV
/STATISTICS LINEARITY.
Resources Processor Time 00:00:00.000
Elapsed Time 00:00:00.004
[DataSet0]
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
motivasibelajar *
komunikasiinterperson
al
80 100.0% 0 .0% 80 100.0%
187
Report
motivasibelajar
komuni
kasiint
erperso
nal Mean N Std. Deviation
38 39.00 1 .
44 30.00 1 .
48 32.00 1 .
50 37.00 1 .
52 33.00 1 .
54 47.00 1 .
55 60.00 1 .
59 40.50 2 2.121
62 45.00 3 7.937
64 43.00 1 .
65 44.50 2 .707
66 43.00 1 .
68 41.00 2 4.243
69 38.00 1 .
71 53.00 1 .
72 38.50 2 6.364
73 51.00 1 .
74 47.33 3 3.786
76 49.00 1 .
77 48.17 6 8.159
79 48.50 4 5.066
81 50.75 4 8.261
82 45.67 3 6.429
83 48.50 4 7.681
85 47.50 2 .707
86 49.90 10 7.593
87 47.33 6 6.772
88 52.00 2 2.828
188
89 57.00 1 .
94 41.00 1 .
96 58.33 3 7.638
98 61.67 3 6.506
99 48.00 1 .
100 66.00 1 .
109 67.00 1 .
114 71.00 1 .
Total 48.38 80 8.834
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
motivasibelajar *
komunikasiinterp
ersonal
Between
Groups
(Combined) 4114.267 35 117.550 2.522 .002
Linearity 2384.221 1 2384.221 51.161 .000
Deviation from
Linearity 1730.046 34 50.884 1.092 .388
Within Groups 2050.483 44 46.602
Total 6164.750 79
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
motivasibelajar *
komunikasiinterpersonal .622 .387 .817 .667
189
Lampiran K Uji Hipotesis
190
Correlations
Notes
Output Created 18-Jan-2017 14:35:00
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 80
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables are based on
all the cases with valid data for that pair.
Syntax CORRELATIONS
/VARIABLES=motivasibelajarkomunikasiinterpe
rsonal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Resources Processor Time 00:00:00.016
Elapsed Time 00:00:00.014
[DataSet0]
Correlations
motivasibelajar komunikasiinterpersonal
Motivasibelajar Pearson Correlation 1 .622**
Sig. (2-tailed) .000
N 80 80
komunikasiinterpersonal Pearson Correlation .622** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
191
Correlations
Notes
Output Created 18-Jan-2017 14:35:00
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 80
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables are based on
all the cases with valid data for that pair.
Syntax CORRELATIONS
/VARIABLES=motivasibelajarkomunikasiinterp
ersonal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Resources Processor Time 00:00:00.016
Elapsed Time 00:00:00.014
[DataSet0]
Correlations
motivasibelajar
komunikasiinterpers
onal
motivasibelajar Pearson Correlation 1 .622**
Sig. (2-tailed) .000
N 80 80
komunikasiinterpersonal Pearson Correlation .622** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
192
Lampiran L Interpretasi Skor
193
Norma Kategorisasi Skala Motivasi Belajar
INTERVAL SKOR KATEGORI
0 < X < 35 SangatRendah
35 < X < 35 Rendah
35 < X < 53 Sedang
53 < X < 62 Tinggi
62< X SangatTinggi
Hasil Pengukuran Menurut Norma Kelompok Skala Motivasi Belajar
KATEGORI JUMLAH Presentase
SangatRendah 4 5%
Rendah 0 0%
Sedang 52 65%
Tinggi 17 21,25%
SangatTinggi 7 8,75%
Norma Kategorisasi Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik
INTERVAL SKOR KATEGORI
0 < X < 57 SangatRendah
57< X < 71 Rendah
71< X < 86 Sedang
86 < X < 100 Tinggi
100< X SangatTinggi
Hasil Pengukuran Menurut Norma Kelompok Skala Komunikasi Interpersonal
Guru dan Peserta Didik
KATEGORI JUMLAH Presentase
SangatRendah 7 8,75%
Rendah 12 15%
Sedang 31 38,75%
Tinggi 27 33,75%
SangatTinggi 3 3,75%
194
Lampiran M
Lembar Bimbingan
195
196
197
198
199
200
Lampiran N
Surat Keterangan
201
N – 1 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian
dari Dekan Fakultas Psikologi
202
203
204
N – 2 Surat Balasan
205
206
207
Lampiran O
Foto Pengambilan Data Penelitian
208
209