Upload
donguyet
View
292
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
MANAJEMEN PEMASARAN EXERCISE
MID TERM EXAM ODD SEMESTER
2015/2016
1
UJIAN TENGAH SEMESTER SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2015—2016
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Program : S‐1 Reguler Dosen/Asisten : Tim Dosen/Tim Asisten Dosen Hari, Tanggal : Senin, 19 Oktober 2015 Waktu : 150 menit (2,5 jam) Sifat Ujian : Tutup buku
Petunjuk Pengerjaan : 1. Mulailah mengerjakan soal dengan berdoa dan kerjakan dari soal yang menurut Anda
paling mudah. 2. Kerjakan semua soal dengan menggunakan pulpen pada lembar jawaban yang
disediakan. 3. Anda diperbolehkan untuk mengerjakan soal secara tidak berurutan, tetapi kerjakan
setiap sub soal dengan berurutan! 4. Bacalah petunjuk soal dengan teliti. Kerjakan sesuai dengan perintah soal.
Soal 1 (Bobot 20%)
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep triple bottom line orientation beserta 3 komponen utamanya (Bobot 5%)
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strategic planning, kemudian sebutkan dan jelaskanlah langkah-langkah dalam melakukan strategic planning. (Bobot 10%)
c. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat 5 elemen dari external environment perusahaan. (Bobot 5%)
Soal 2 (Bobot 20%)
Berdasarkan artikel “Pasar Mobil Lesu, Low Cost Green Car Jadi Tulang Punggung”, “Suzuki Karimun Wagon R AGS Resmi Dipasarkan Mulai Rp113 Juta” dan kuliah tamu Bapak Hartono Sohor, jawablah pertanyaan di bawah ini:
Jelaskan analisis Segmenting, Targetting dan Positioning dari Suzuki Karimun Wagon R AGS dan jelaskan dengan singkat 4 kriteria segmentasi yang baik
Soal 3 (Bobot 15%)
Membuat desain riset (research design) adalah tahap kedua dari proses riset pemasaran
(marketing research process). Teknik riset yang sama tidak dapat diterapkan pada semua
permasalahan marketing, untuk itu pemasar harus mencari solusi yang efektif dengan
menggunakan kombinasi teknik riset. Jelaskan kedua kategori desain riset (research design)
secara komprehensif beserta contoh-contoh teknik risetnya.
2
Soal 4 (Bobot 25%)
Berdasarkan artikel “Inovasi Produk Wall’s dengan Menggandeng Tim Tam”, jawablah
pertanyaan berikut ini:
a. Jelaskan apa yang menjadi core product, actual product, dan augmented product dari produk
es krim Wall’s Tim-Tam ! (Bobot 7,5%)
b. Jelaskan dengan singkat 3 tipe inovasi produk. Menurut Anda, termasuk tipe inovasi yang
mana produk Walls? Sertakan alasan Anda! (Bobot 7,5%)
c. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat 5 strategi branding yang dapat diterapkan oleh seorang
pemasar! Menurut analisis Anda, strategi branding apa yang diterapkan oleh produk es krim
Wall’s Tim Tam? (Bobot 10%)
Soal 5 (Bobot 20%)
a. Perilaku konsumen akhir (final customers) dipengaruhi oleh internal influences dan external
influences (pengaruh sosial dan situasi pembelian). Keluarga, kelas sosial, kelompok referensi dan
budaya adalah empat jenis pengaruh sosial yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Jelaskan
dengan disertai contoh apa yang dimaksud dengan kelompok referensi, budaya dan jelaskan pula
bagaimana kelompok referensi dan budaya dapat mempengaruhi perilaku konsumen (Bobot 10%)
b. Dalam proses pembuatan keputusan konsumen (consumer decision making process), dikenal
Extensive (Extended) Problem Solving, Limited Problem Solving, Routinized (Habitual Decision
making). Jelaskan perbedaan diantara ketiga jenis problem soving tersebut. Berikan contoh untuk
pembelian produk apa masing-masing jenis problem solving tersebut diaplikasikan. (Bobot 10%)
3
Pasar Mobil Lesu, Low Cost Green Car Jadi Tulang Punggung
Di tengah pasar mobil yang lesu pelaku industri kembali menaruh harapan pada segmen low cost
green car alias LCGC untuk menopang target penjualan tahun ini. Segmen LCGC merupakan
pasar tergemuk kedua di Indonesia setelah low multi purpose vehicle (LMPV). Merujuk data
terakhir dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada periode
Januari-Agustus 2015 total penjualan mobil baru di Tanah Air secara wholesales sebanyak
671.641 unit. Dari jumlah tersebut, segmen LMPV berkontribusi sebanyak 168.353 unit atau
sekitar 25,1 persen dari total pasar. Sedangkan segmen LCGC terlego 104.061 atau setara 16
persen dari seluruh penjualan. Di sisi lain, penurunan pasar LCGC dibandingkan kurun waktu
yang sama tahun lalu tidak sebesar melorotnya total penjualan. Pada delapan bulan pertama
tahun lalu, total pasar terbukukan sebanyak 830.096 unit. Artinya, sepanjang tahun ini total
pasar anjlok sekitar 19,1 persen. Sedangkan pada periode Januari-Agustus tahun lalu total
penjualan LCGC menapak jumlah 113.752 unit, sehingga penurunan penjualan yang terjadi
hanya sekitar 8,5 persen.
Sementara itu, kontributor penjualan terbanyak terhadap total pasar otomotif, yaitu segmen
LMPV, penjualannya pada periode Januari-Agustus tahun lalu mencapai 257.279 unit. Dengan
demikian, sepanjang tahun ini penjualan LMPV menukik tajam dengan persentase penurunan
sebesar 34,6 persen. Sumbangsih LCGC terhadap pasar otomotif nasional tersebut sangat
signifikan. Dibandingkan dengan segmen lainnya, petarung di kelas LCGC relatif sedikit. Sejak
LCGC meluncur di jalanan Indonesia pada pertengahan 2013 lalu, hingga kini pemain di kelas
LCGC hanya lima merek. Kelima merek tersebut, yaitu Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Suzuki Karimun Wagon R, Honda Brio Satya, dan Datsun Go Panca. Meski demikian, raihan angka
penjualan yang ditorehkan sangat gemilang. Mengomentari hal tersebut, Presiden Direktur PT
Astra Daihatsu Motor Sudirman M. Rusdi berharap kinerja LCGC dapat tetap terjaga, sehingga
ketika salah satu pasar segmen jumbo tak menurun drastis, dapat sedikit menjaga volume total
penjualan.
“Semoga penurunan pasar tidak semakin dalam karena adanya LCGC. LCGC dibandingin tahun
lalu memang mengalami penurunan tapi kecil sekali dibanding segmen-segmen lain,” katanya
Minggu, 4 Oktober 2015. Melihat grafik penjualan LCGC tersebut, dia berujar bahwa kehadiran
segmen itu bisa menjadi satu alternatif pilihan bagi konsumen saat ekonomi melambat. Di sisi
lain, LCGC dinilai Sudirman dapat memenangkan hati konsumen di tataran pembeli pertama
mobil baru baik yang pindah dari konsumen mobil bekas atau peralihan dari kendaraan roda dua.
Pada periode Januari-Agustus 2015, andalan ADM di segmen LCGC yaitu Ayla menjadi paling
laris kedua terbanyak dengan penjualan mencapai 22.479 unit. Dengan jumlah tersebut, pangsa
pasar Ayla di segmen LCGC mencapai 21,6 persen. Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor
4
Rahmat Samulo megakui sejak kahadirannya, LCGC memang mengubah peta pasar segmen otomotif. Tahun lalu segmen tersebut seolah menjadi penyelamat total penjualan mobil karena pelambatan ekonomi. Tahun ini, LCGC kembali memberikan peran signifikan karena pasarnya relatif terjaga dibandingkan segmen lain. Akan tetapi, setelah kehadiran LCGC diperkirakan pasar akan sulit berubah kembali mengingat belum ada segmen baru yang benar-benar memincut hati konsumen layaknya kendaraan murah dan irit bahan bakar tersebut. Samulo menilai, meski saat ini secara persentase kontribusi LCGC meningkat dari tahun lalu yang sekitar 13 persen dari total pasar, hal itu akan sulit bertambah lagi. “Karena pasar itu sebenarnya sudah terbentuk dan masing-masing segmen memiliki karakter konsumen berbeda. Saya rasa kontribusi LCGC tidak akan berubah jauh dari tahun lalu,” ujarnya.
Saat ini, produk andalan LCGC dari andalan TAM, Agya, mendominasi pasar dengan raihan penjualan pada Januari-Agustus 2015 sebanyak 37.142. Dengan jumlah itu TAM mencaplok sekitar 35,7 persen pangsa pasar segmen tersebut. Dony Saputra, Head of 4W Product Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengakui meski pasar tahun ini terperosok, LCGC masih akan bersinar. Hal ini tak terlepas dari pasar LCGC yang menyasar first entry customer. “Jadi first entry customer ini biasanya membeli LCGC, City Car, atau LMPV. Tapi kan city car itu pasarnya kecil,” tuturnya. Sehingga, tak salah jika pelaku industri berharap dapat mencetak volume penjualan yang banyak melalui LCGC. Akan tetapi di sisi lain dia mengamini Samulo. Dony menyebut meski penjualannya cukup memberikan kontribusi signifikan terhadap total pasar karena menjadi segmen terbesar kedua, LCGC tidak akan kembali bergerak banyak. “LCGC tidak akan bergerak banyak dari 15% terhadap total penjualan nasional,” kata dia.
Sepanjang tahun ini, Karimun Wagon R sebagai senjata Suzuki di segmen LCGC baru terjual sekitar 7.717 unit. Jumlah itu sekitar 7,4 persen dari total pasar LCGC. Head of Datsun Indonesia PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Indriani Hadiwidjaja pun angkat bicara. Dia mengamini Jika LCGC bisa menjadi harapan pelaku usaha saat ekonomi melambat dan memukul telak total pasar. Dia optimistis LCGC selalu memiliki harapan dalam penjualan. Sebabnya, LCGC mulai diperhitungkan sebagai mobil pengganti bagi konsumen saat kondisi ekonomi tidak stabil. Akan tetapi, dia menyebut, hingga akhir tahun ini persentase kontribusi LCGC terhadap total pasar tidak akan bergerak banyak, berkaca pada capaian hingga Agustus.
“Segmen ini memang memiliki potensi di pasar otomotif nasional. Untuk tahun ini saya rasa kontribusi sekitar 15% hingga 16% terhadap total pasar,” imbuhnya. Pada delapan bulan pertama tahun ini Datsun penjualannya menapak 18.122 unit. Jumlah tersebut setara 17,4% pangsa pasar segmen LCGC.
Disarikan dari Bisnis.com
5
Suzuki Karimun Wagon R AGS Resmi Dipasarkan Mulai Rp113 Juta
Rabu, 20 Mei 2015 − 12:42 WIB
JAKARTA - Setelah beberapa waktu lalu para media melakukan test drive sebelum peluncuran, kini PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) secara resmi melepas Karimun Wagon R AGS ke pasaran. Ini melengkapi varian terbaru Karimun Wagon R dengan inovasi terbaru di segmen Low Cost Green Car/LCGC.
Transmisi terbaru AGS dipasarkan di wilayah Jabodetabek dan akan dilakukan secara simultan di 34 kota lainnya di Indonesia, meliputi wilayah pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Papua.
Teknologi Auto Gear Shift , Karimun Wagon R AGS mengusung tagline, ‘Auto Gear Shift: Bisa Matic, Bisa Manual’. Ini merupakan sistem transmisi yang menggabungkan dua tipe transmisi, baik manual dan matic yang dibenamkan di dalam mesin mobil ini.
Teknologi AGS ini biasa digunakan pada mobil-mobil kelas premium. Namun Suzuki berhasil membuat terobosan dengan menghadirkannya pada Karimun WagonR, sebagai satu-satunya mobil yang memiliki teknologi ini di kelas LCGC, dengan harga yang terjangkau dan masuk akal (Value for Money).
“Keunggulan transmisi ini selain memberikan kenyamanan berkendara bagi konsumen juga menjadi representasi Karimun Wagon R sebagai mobil SUPER (Spacious, Useful, Practical,Efficient, Reasonable) yang ‘Lebih dari Cukup’, sesuai dengan tagline Karimun Wagon R,” jelas 4W Marketing Director PT. Suzuki Indomobil Sales, Makmur, di Jakarta Selasa (20/5/2015).
Varian Teknologi transmisi Auto Gear Shift akan hadir pada Karimun Wagon R dengan tipe GL, GX, Dilago, dan GS. Tersedia dalam warna - warna menarik seperti pada tipe GL & GX memiliki 8 warna; Splash Green, Lagoon Turquoise, Pearl White (kecuali GL)), Silky Silver, Graphite Grey, Cool Black, Radiant Red, dan Burgundy Red.
Sedangkan tipe Dilago tersedia dalam 2 warna; Pearl White dan Silky Silver, sedangkan tipe GS tersedia dalam 6 warna; Pearl White, Silky Silver, Graphite Grey, Cool Black, Radiant Red, dan Burgundy Red.
Varian LCGC bermesin baru ini dibanderol dengan harga On The Road (OTR) di wilayah JABODETABEK untuk tipe GL seharga Rp113 juta, tipe GX Rp120juta, tipe GS Rp121.500 juta dan tipe Dilago Rp122 juta.
Disarikan dari Sindonews.com
6
INOVASI PRODUK WALL’S DENGAN MENGGANDENG TIM TAM
Aulia Dhetira | May 6, 2015
Inovasi merupakan salah satu kunci utama dalam mengembangkan suatu produk. Bagi beberapa
perusahaan inovasi terkait dengan kesuksesan eskperimen. Hal ini bisa berarti eksperimen tidak
hanya dilakukan hanya dalam sekali waktu saja.”Kami sering mengadakan eksperimen, dalam
setahun ada banyak eksperimen. Hal ini tentunya untuk memungkinan kami terus berinovasi,”
jelas Kaninia Radiatni, Brand Manager Wall’s.
Setiap eksperimen tentunya harus disesuaikan dengan visi dan misi brand itu sendiri.”Salah
satuny itu es krim Wall’s. Eskrim ini membidik target pasar keluarga di mana kumpul keluarga
menjadi fokus utama kami. Produk yang kami luncurkan pun akan berkaitan dengan bagaimana
suatu keluarga dapat menikmati momen kebersamaan mereka,” lanjut Kaninia lagi.
Fokus utama ini membawa Wall’s pada berbagai eksperimen yang berujung pada kerja sama
dengan berbagai produk dalam memasarkan produk mereka sendiri. Wanita berusia 28 tahun ini
menuturkan bahwa sebelumnya Wall’s pernah bersinergi dengan Oreo, cokelat Hershye’s, dan
kini , eskrim ini menggandeng cokelat Tim Tam dan menghadirkan Wall’s Tim Tam Choco
Blast.
Menurutnya, hal ini disesuaikan juga dengan perkembangan zaman, di mana keluarga modern
Indonesia seringkali mengalami kesulitan dalam membuka komunikasi dengan anggota keluarga
mereka. “Seringkali saat seorang ibu bertanya kepada anaknya, kita dianggap bawel selalu ingin
tahu. Tapi saat mereka dikasih camilan, obrolan akan berjalan dengan alaminya, karena dengan
begitu anak akan merasa senang dan tidak merasa diperlakukan otoriter oleh orang tunya,”
ungkap selebriti Widi Mulia.
Hal senada pun dituturkan oleh Efnie Indrianie, psikolog keluarga.”Sejak dulu orang Indonesia
itu kalau sedang berkumpul pasti harus ada camilan agar suasana menjadi lebih akrab, mudah,
karena anggota keluarga akan datang dengan sendirinya. Jaman dulu cemilan bisa berupa pisang
goreng atau makanan lokal. Adanya cemilan membuat banyak anggota keluarga menghabiskan
waktu untuk duduk bersama dan berbagai cerita. Ini sudah menjadi kearifan lokal kita yang tidak
kita sadari,”.
Ia pun melanjutkan bahwa di zaman modern seperti ini, banyaknya kegiatan seringkali
menciptakan gap pada masing-masing anggota keluarga. Komunikasi pun menjadi terhambat,
7
sehingga menyebabkan kerenggangan pada keluarga. Duduk bersama sambil makan penganan
ringan, tentunya bisa menjadi salah satu media yang mendekatkan keluarga.
Perkembangan modern juga menyebabkan pergesaran selera terhadap camilan, salah satunya
dengan muncul es krim yang menjadi favorit seluruh anggota keluarga. Rasa tentunya akan
menjadi faktor yang menentukan dalam pemilihan produk. “Sebelumnya kami mengombinasikan
es krim vanilla, kini kami mengombinasikan es krim cokelat. Hal ini kami lakukan agar varian
produk bisa menjadi lebih banyak dan menjangkau setaip selera masyarakat Indonesia,” Kaninia
menegaskan. (EVA)
Disarikan dari swa.co.id