10
1. REVERSIBLE ENGINE Reversible engine adalah engine yang mempunyai dua putaran kerja, atau dengan kata lain putaran engine bisa dibolakbalik dari counter clock wise menjadi clock wise atau sebaliknya. Pada marine engine, ada tiga cara untuk membalik putaran enginenya. Yang pertama adalah sliding camshaft, yang kedua adalah reversing latch, dan yang ketiga adalah rotating camshaft (Davit&Kingsley, 1983). Uraian dari masing-masing cara akan dijelaskan seperti berikut: 1. Sliding camshaft. Sliding camshaft dapat dilakukan pada two stroke & for storke engine. Cara ini lah yang biasanya umum dilakukan. Rocker arm berhubungan secara konstan dengan cam, yaitu ahead cam dan astern cam. Perubahan putaran ini dilakukan ketika engine dalam keadaan mati yaitu dengan mendorong rocker armnya. Sedangkan cara rotating camshaft hanya terdapat pada engine two stroke. Untuk cara sliding camshaft dapat diilustrasikan seperti gambar 1 berikut ini (Davit&Kingsley,1983) Gambar 1.1: Sliding Camshaft Keterangan : 1. ahead cams 2. astern cams 3. one cam follower for each set of cams Pada saat engine beroperasi pada putaran maju, maka posisi camshaft berada pada titik nomor 1. Dimana untuk setelan

Uts Reversible Engine

Embed Size (px)

DESCRIPTION

use it wisely

Citation preview

Page 1: Uts Reversible Engine

1. REVERSIBLE ENGINE Reversible engine adalah engine yang mempunyai dua putaran kerja, atau dengan kata lain

putaran engine bisa dibolakbalik dari counter clock wise menjadi clock wise atau sebaliknya. Pada marine engine, ada tiga cara untuk membalik putaran enginenya. Yang pertama adalah sliding camshaft, yang kedua adalah reversing latch, dan yang ketiga adalah rotating camshaft (Davit&Kingsley, 1983). Uraian dari masing-masing cara akan dijelaskan seperti berikut:

1. Sliding camshaft.Sliding camshaft dapat dilakukan pada two stroke & for storke engine. Cara ini lah yang biasanya umum dilakukan. Rocker arm berhubungan secara konstan dengan cam, yaitu ahead cam dan astern cam. Perubahan putaran ini dilakukan ketika engine dalam keadaan mati yaitu dengan mendorong rocker armnya. Sedangkan cara rotating camshaft hanya terdapat pada engine two stroke. Untuk cara sliding camshaft dapat diilustrasikan seperti gambar 1 berikut ini (Davit&Kingsley,1983)

Gambar 1.1: Sliding CamshaftKeterangan :1. ahead cams2. astern cams3. one cam follower for each set of cams

Pada saat engine beroperasi pada putaran maju, maka posisi camshaft berada pada titik nomor 1. Dimana untuk setelan air intake dan air starting seperti pada camshaft tersebut. Akan tetapi pada saat engine ingin beroperasi pada putaran balik maka prosisi camshaft ini akan digeser dari titik 1 ke titik 2.Dalam proses pergeseran ini biasanya menggunakan udara bertekanan. Setelah camshaft terletak pada no 2 maka timing dari air intake dan air starting valve jadi berubah karena setelan pada camnya berbeda.

Page 2: Uts Reversible Engine

Posisi camshaft pada engine bisa dilihat pada gambar 1.2 seperti berikut:

Gambar 1.2: Posisi cam

2. Reversing latchCara kedua yaitu dengan memindahkan camshaft. Ilustrasi dari metode ini dapat dilihat pada gambar 3.Pada pandangan samping gambar di atas terlihat adanya dua roller pada reversing latch. Camshaft dalam hal ini tidak bergerak, akan tetapi penguncinya menjadi terbalik. Dengan berpindahnya pengunci menjadi terbalik, roller mengikuti dengan cam. Dengan ikutnya cam, maka menggerakkan pushroad, hal ini terjadi di tengah-tengah reversing block sepanjang waktu. Kancing/ kunci pembalik ini dapat digerakkan secara manual ataupun dengan hidrolis. Proses ini dapat ditemukan pada two stroke engine ataupun four stroke engine.( Davit&Kingsley, 1983)

Gambar 1.3 : Reversing Latch

Page 3: Uts Reversible Engine

3. Rotating camshaftCara yang ketiga yaitu rotating camshaft adalah cara yang khusus untuk two stoke engine. Cam pada two stroke engine memungkinkan penggunaan cam fuel yang sama untuk pengoperasian putaran mundur dan putaran maju. Hal ini bisa dilakukan dengan perputaran pada camshaft yang artinya adalah memutar balik servomotor, digerakkan dengan penekanan lubricating oil yang dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini:

Gambar 1.4 : Rotating Camshaft Turning Mechanism

Untuk memutar balik putaran engine, pengontrolan lubricating oil secara langsung dilakukan pada sisi rotary vane yang terhubung dengan camshaft. Tekanan dari oli ini akan melawan vane kemudian tenaga vane ini akan digunakan untuk memindahkan arc pada posisi astern. Arc ini dapat ditentukan dengan jumlah silinder pada suatu engine. Untuk memindahkan mesin pada posisi ehead lagi maka yang harus dilakukan adalah mengubah tekanan lubricating oil pada posisi ahead lagi. Cam udara start yang sama digunakan pada putaran maju dan putaran mundur dan juga penggunaan fuel cam harus sama. Hal ini hanya dimungkinkan jika keadaan cam adalah simetris. Untuk mencegah kebocoran oli dari rumah oli maka harus diberi seal.( Davit&Kingsley, 1983)

Page 4: Uts Reversible Engine

1.1 DIRECT MANOEVRING SYSTEM

Pada motor diesel 2-tak dengan slow speed engine maka system olah gerak baling–baling menggunakan system olah gerak langsung (direct manoevring system) untuk membalik arah putaran propeller shaft dari putara kanan ke putar kiri atau sebaliknya. Saat arah putaran propeller shaft kekanan, berarti kapal bergerak maju (ahead position), sedangkan saat arah putarnya kekiri berarti kapal bergerak mundur (astern position).

Crank shaft dari main engine secara langsung disambungkan dengan propeller shaft tanpa melalui reduction gear, sehingga arah putaran crank shaft sama dengan arah putar propeller shaft, yang berarti juga crank shaft berputar kanan berarti ahead position, sedangkan crank shaft berputar kiri berarti astern position.

Untuk membalik arah putaran crank shaft ini pada diesel 2-tak slow speed engine, dilengkapi di cam shaftnya dengan ahead fuel cam dan astern fuel cam, dimana kedua cam ini saling berdekatan letaknya dan membentuk sudut antar sesuai manual book dari engine maker, sehingga saat ahead fuel cam yang bekerja arah putar crank shaft kekanan, sedangkan saat astern fuel cam bekerja berarti arah putar crankshaft ke kiri dengan demikian posisi kapal dapat bergerak maju atau mundur.

A. Bagian–bagian utama dan fungsinya masing–masing :

1) Air Reservoir berfungsi penampung udara (botol angin) untuk udara start engine dan udara pneumatic untuk telegraph control.2) Pilot valve berfungsi sebagai pengatur katup manoevring handle.3) Engine starting valve berfungsi sebagai katup start untuk mengalirkan udara ke katup pembagi (distributor valve).4) Distributor valve berfungsi sebagai pengatur pada silinder berapa dari engine yang dalam posisi start (langkah expansi dari silinder yang bekerja).5) Selector valve sebagai katup pemilih maju atau mundur.6) Servo motor sebagai penggerak plunger hydraulic guna menggerakkan cam shaft, sehingga fuel cam bergerak sesuai diinginkan dari ahead ke astern position yang sekaligus mengenai roller dari fuel pump (bosch pump).7) Hydrulic oil pump sebagai pemindah cair dari cylinder plunger posisi kanan ke posisi kiri ataua sebaliknya.8) Cam shaft dari main engine9) Exhaust valve cam ahead berfungsi sebagai cam untuk katup putar kanan.10) Exhaust valve cam astern sebagai cam untuk katup putar kiri.11) Fuel cam ahead berfungsi sebagai cam Bosch Pump putar kanan.12) Fuel cam astern sebagai cam bosch pump putar kiri.13) Roller sebagai komponen antara yang bergerak.14) Push Rod sebagai pengungkit rocker arm.15) Gear wheel (roda gila)

Page 5: Uts Reversible Engine

Keterangan Gambar :

A. Air Receirvoir B. Pilot valve

C. Engine starting valve D. Distributor valve

E. Selector Valve F. Servo motor

G. Hydraulic oil pump H. Cam shaft

I. Exhaust valve cam ahead J. Exhaust valve cam astern

K. Fuel cam ahead L. Fuel cam astern

M. Roller N. Push rod

O. Gear wheel

1.2 Contoh Dan Aplikasi Dari Reversible Engine

Contoh dan aplikasi dari reversible engine adalah instalasi penggerak daun kemudi untuk merubah arah / haluan kapal. Unit mesinnya terletak diburitan, diatas batang kemudi, namun dapat dioperasikan dari anjungan melalui unit telemotor. Untuk menggerakan kapal secara dua arah. Aplikasi yang dilakukan oleh reversible engine adalah seperti penggerakan pada kapal kapal nelayan yang digunakan untuk memundurkan kapal dan memajukan kapal, meningkatkan ketelitian dan keselamatan pada nelayan dan memudahkan nelayan untuk bermanuver apabila terjadi bencana gelombang yang sangat besar. Kapal penjaga perbatasan yang memerlukan manuver tinggi agar sesegera mungkin melindungi batas wilayah NKRI.

Direct Manoevring System (Reversible Engine)

Page 6: Uts Reversible Engine

2. IRREVERSIBLE ENGINE

Mesin yang jenis seperti ini memiliki motor yang berbeda dengan reversible tapi memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menggerakan kapal. Kebalikan dari reversible engine, Irreversibleadalah takterbalikkan. Yaitu pengertian pada motor kapal adalah searah saja jadi kapal hanya bisa berjalan maju. Proses tersebut terdapat satu motor yang memiliki kemampuan untuk satu arah saja. Namun demikian, keunggulan segi ekonomis tersebut mengalami suatu tantangan dari sisi Ireversible dan Rotational Speed, yang mana memerlukan pertimbangan teknis lebih lanjut. Untuk kepentingan reverse diperlukan adanya reversing turbines yang secara terpisah diinstal ke sistem. Sementara itu untuk mengatasi rotational speed-nya yang relatif tinggi , ada namanya peredam untuk mengatasi kelebihan kecepatan. Irreversible itu digunakan dalam kapal kapal yang sangat besar dan memiliki muatan yang sangat besar sehingga menurut logika tidak mungkin ketika muatan besar memakai motor / engine reversible.

Gambar 2.1 : Non reversible cam

2.1 INDIRECT MANOEVRING SYSTEMPada motor 4-tak medium speed, system olah gerak baling–baling untuk merobah

arah putaran baling–baling menggunakan indirect system atau gear box system, karena untuk mereduksi putaran mesin dari medium speed ke putaran baling–baling slow speed.

Direductian gear (gear box) ini terdapat gigi–gigi transmisi, pinion gear yang kesemuannya menjadi unit dari gear box. Arah putaran mesin tetap saja (misalnya putar kanan atau putar kiri), yang arahnya berobah hanya arah putaran baling–baling bias putar kanan atau bisa putar kiri untuk mendapatkan kapal posisi maju (ahead position) atau posisi mundur (asten position). Namun untuk mengatur maju atau mundurnya arah putaran poros baling–baling dapat decontrol dengan forward clutch (kopling maju) atau reverse clutch (kopling mundur) untuk menghubungkan steel plate ke sintered plate (menggunakan friction clutch) dikontrol oleh tekanan hydraulic minyak dari servo motor melalui lubricating oil oil pump. Pada netral position tekanan pelumas ± 4 bar, namun begitu clutch ON tekanan pelumas mencapai ± 16 bar.

System olah gerak ini kebanyakan dikomando langsung dari anjungan kapal (bridge control), namun dapat juga dilayani dari engine room (engine control) melalui telegraph, untuk mengatur putaran shaft, langsung dikontrol dari wheel house (bridge control).

Page 7: Uts Reversible Engine

A. Bagian bagian utama dan fungsinya masing – masing :1. engine shaft gear wheel berfungsi sebagai gigi penggerak dari engine side2. pinion gear wheel berfungsi selagi gigi antara.3. Forward dan reverse clutch berfungsi sebagai kopling maju atau kopling

mundur4. Servo motor adalah berfungsi sebagai penekan pelumas didalam silinder

sehingga steel plate dapat menyatu dengan sentered plate (engine condition)5. Selector valve berfungsi sebagai katup pemilih maju atau mundur6. Propeller shaft gear adalah gigi poros baling – baling7. Sentered plate adalah bagian friction plate yang diam8. Steel plate adalah bagian friction plate bergerak.

Keterangan Gambar : A. Engine shaft gear wheel B. Pinion gear wheelB. Forward & gear wheel D. Servo motorE. Selector vavle F. Propeller shaft gearG. Sintered plate H. Steel plateI. Lub. Oil pump J. Astern valveK. Ahead vavle L. Gear valveM. Forward clutch N. Reverse clutchO. Emergency rod (ahead 1. Suction valve Position only) 2. discharge valve

Gambar: Indirect Manoevring System (Non Reversible Engine)

Page 8: Uts Reversible Engine

1.2 Contoh Dan Aplikasi Dari Irreversible Engine

Contoh dan aplikasi dari irreversible engine adalah untuk menggerakan kapal dengan satu arah. Aplikasi yang digunakan pada irreversible engine adalah mesin kapal yang berukuran besar tapi ada juga kapal besar yang menggunakan reversible engine tapi sedikit karena muatan yang banyak.