Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TAHUN 2018
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Validasi Data Dapodikdasmen Tahun 2018
Metodologi Pendataan DAPODIK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
INTEGRASI DATA: 1 instrument pendataan meliputi seluruh entitas data pendidikan terintegrasi. Siswa, sekolah, PTK dan proses pembelajaran.
KARAKTERISTIK DATA: Individual (by name ) Relational (ber-relasi antar entitas) Longitudinal (Periodik semester)
Metodologi Pendataan DAPODIK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
TANTANGAN IMPLEMENTASI TERKAIT KEMAMPUAN SEKOLAH : 1. Sekolah dengan teknologi (SDM, INTERNET, KOMPUTER) 2. Sekolah offfline (SDM, KOMPUTER) 3. Sekolah tanpa Teknologi
Solusi : - App dapat bekerja dalam keeadaan offline, kondisi online hanya untuk saat sinkronisasi dapodik - 1 instalasi dapat digunakan lebih dari 1 sekolah - App dapat bekerja multiuser dengan menggunakan local network
Metodologi Pendataan DAPODIK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
TRANSPORTASI DATA : Sinkronisasi data 2 arah : pengiriman data dari sekolah ke pusat, dan sebaliknya dari pusat ke sekolah dapat mengirimkan data Contoh implementasi : - Penerbitan dan distribusi NISN - Penandaan data invalid / flagging
Awareness…!!
Fakta :
• GIGO
• NO DATA NO BUSINESS
• TRANSAKSIONAL
Solusi :
- Pengendalian progress kuantitas
- Pengendalian progress kualitas
Pengumpulan
Manajemen Operasional
Validasi Reporting
App dapodik sekolah
App Manajemen Dinas
App Validasi App Statistik
DATA PROCESSING DAPODIKDASMEN
Sistematika
1. Tujuan Validasi Data Dapodik
2. Sistematika Validasi Data Dapodik
3. Fitur dan Daftar Validasi Dapodik
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
1
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 02 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 02
Tujuan Validasi Data Dapodik
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 03
Verifikasi dan validasi
Data Dapodik dapat mendekati beberapa unsur berikut
:
• Kelengkapan
• Kemutakhiran
• Kewajaran
• Integritas Data
Sehingga dapat menjadi acuan dalam menentukan kebijakan di wilayah
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 03
LAYER VALIDASI
Validasi Front End Validasi Back End Validasi Verval Validasi Transaksi
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 04
Fenomena Pendataan
1. Ditemukan data-data siswa “diduga kuat” berganda terdaftar lebih dari satu kali di dapodik.
Penyebab: - Kesengajaan dari sekolah untuk menaikkan jumlah siswa.
- Proses mutasi/ perpindahan siswa (siswa di sekolah lama tidak di keluarkan).
Data Peserta Didik
di Sekolah Data Peserta Didik
di Aplikasi Dapodik
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 05
Fenomena Pendataan
2. Ditemukan data-data tidak wajar (outlayer). Penyebab:
- Human error (salah input)
- Kesengajaan dari sekolah untuk tujuan tertentu (mendapatkan bantuan pemerintah)
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 06
Fenomena Pendataan
3. Ditemukan data-data tidak lengkap dan tidak ada pembaharuan.
Penyebab: - Sekolah belum update/sinkron data dapodik
Tidak ada pembaharuan Data
2
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 02 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 07
Sistematika Validasi Data Dapodik
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 08
Sistematika Validasi
Deteksi •Rule Validasi
Suspect •Item record
Error Message
•Kategori Invalid
Feedback •Skema Vld
•Iteratif (cron-job)
•Sync sekolah
Validasi
Dapodikdasme
n
• LPMP
• Dinas
• Deteksi awal dilihat dari rule validasi yang sudah ada.
• Dari banyaknya rule validasi yang ada, data yang
masuk ke dalam validasi tersebut dinyatakan sebagai
“suspect”.
• Tampil peringatan pesan error untuk data yang
terkena “suspect” di database dapodik. Data tersebut
kemudian dikategorikan sebagai data yang invalid.
• Data yang dinyatakan sebagai data yang invalid
kemudian akan ditampilkan pada aplikasi dapodik
sekolah melalui menu Validasi Dapodikdasmen.
• Validasi Dapodikdasmen sebagai manajemen validasi
dan verifikasi hasil validasi yang telah ditampilkan
pada aplikasi dapodik dapat dicek di masing-masing
daerah (LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota)
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 09
Skema Aliran Data
DB Dapodikdasm
en
Sistem Deteksi: - Rule validasi - Suspect - Error Message - Feedback dan iteratif
Operator Sekolah
Data Invalid Aplikasi
Manajemen Data Invalid (Validasi Dapodikdasmen)
LPMP DINAS PROV
DINAS KAB/KOTA
• Rule untuk mendeteksi kategori data invalid.
• Selanjutnya temuan record data invalid di beri
label invalid beserta pesan kesalahannya (error
message) di dalam database dapodik.
• Informasi data invalid akan “turun” ke aplikasi
dapodik sekolah melalui sinkronisasi.
• Populasi data invalid difasilitasi dalam aplikasi
manajemen data invalid (Validasi
Dapodikdasmen) untuk dijadikan bahan dasar
bahan verifikasi ke sekolah-sekolah untuk
diperbaiki oleh operator sekolah .
3
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 02 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 10
Fitur dan Daftar Validasi Dapodik
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 11
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen
Aplikasi Validasi Dapodik
memiliki beberapa menu
utama di antaranya adalah :
• Beranda
• Manajemen Pengguna
• Progress
• Validasi
• Pencarian Data Pokok
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 12
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen
Beranda menampilkan jumlah persentase valid nya suatu entitas pendataan dalam
Aplikasi Dapodikdasmen yang sudah dikirimkan dan rekap progress sekolah dalam
wilayah pengguna Aplikasi Validasi Dapodik.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 13
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen
Manajemen Pengguna menampilkan list pengguna Aplikasi Validasi dan mengelola
akun pengguna pada unit kerja wilayahnya. Pada Manajemn Pengguna Admin dapatg
menambahkan dan menghapus akun pengguna di bawah unit kerjanya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 14
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen
Progress menampilkan rekap jumlah sinkronisasi sekolah dalam wilayah pengguna
dan dapat mengakses langsung ke dalam Validasi Sekolah.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 15
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen
Validasi menampilkan rekapan persentase valid nya data berdasarkan Indikator
Validasi yang mensuspect dari lima entitas pengisian pada Aplikasi Dapodikdasmen
dengan berbagai macam daftar validasi di dalamnya guna meminimalisir
ketidakwajaran data yang masuk ke database pendataan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 16
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen
Pencarian Data menampilkan data Satuan Pendidikan berdasarkan pencarian menu
SP dan menampilkan data Guru & Tendik berdasarkan hasil pencarian dari fitur
Saring dengan menginput kata kunci serta memilih data wilayah dan bentuk
pendidikannya.
DAFTAR VALIDASI
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 17
Data Validasi Peserta Didik
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 18
Data Validasi Peserta Didik
1. Nama Tidak Wajar.
2. Usia Tidak Wajar.
3. Nomor Telepon Invalid.
4. Email Invalid.
5. Nama Ibu Tidak Wajar.
Pada menu peserta didik pada bagian biodata dilakukan validasi untuk mensuspect
isian
yang dianggap tidak wajar (tidak sesuai dengan anjuran pengisian), seperti pada
nama sering ada tanda baca yang terinput ke dalam aplikasi dapodik.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 19
Data Validasi Peserta Didik
6. PD ada dalam 2 atau lebih rombel
dengan jenis rombel sama dalam satu
periode semester.
7. Ganda di Satu Sekolah.
8. Ganda di Sekolah Berbeda.
Data individu peserta didik pun sering ditemukan berganda, ditemukan berganda di
dalam dua rombel meskipun dalam satu sekolah , hal ini terjadi akibat penggunaan
data prefill yang sudah kadaluarsa. Berganda di sekolah berbeda pun dapat dialami
akibat penambahan manual oleh operator sekolah akibat tidak melakukan proses
Tarik PD
ketika proses penambahan peserta didik tersebut.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 20
Data Validasi Peserta Didik
9. Nomor KIP Invalid.
10.NISN Tidak Valid.
11.Tanggal lahir PD seragam dalam satu
sekolah.
Isian pada no KIP dan NISN memiliki format yang harus sesuai dengan jumlah
karakter,
banyak ditemukan data yang tidak sesuai format , bahkan dalam suatu validasi tidak
jarang ditemukan isian tanggal lahir untuk peserta didik memiliki isian yang seragam
dalam satu sekolah
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 21
Data Validasi GTK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 22
Data Validasi GTK
1. Nama Tidak Wajar.
2. Usia Tidak Wajar.
3. Nomor Telepon Invalid.
4. Email Invalid.
5. Nama Ibu Tidak Wajar.
6. NUPTK tidak wajar
Pada menu GTK pada bagian biodata dilakukan validasi untuk mensuspect isian
yang dianggap tidak wajar (tidak sesuai dengan anjuran pengisian), seperti pada
nama sering ada tanda baca yang terinput ke dalam aplikasi dapodik.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 23
Data Validasi GTK
7. PTK tidak memiliki sekolah induk.
8. PTK Induk Ganda.
9. Ganda di Satu Sekolah.
10.Ganda di Sekolah Berbeda.
Pada menu GTK bagian penugasan individu pendekatan validasi dilakukan pada
pengisian “sekolah induk” , dan satu PTK hanya boleh induk di satu sekolah.
PTK berganda pun sering ditemukan terutama bagi sekolah yang melakukan proses
registrasi menggunakan data prefill yang sudah pernah digunakan dan penambahan
PTK langsung tanpa melakukan proses Tarik PTK.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 24
Data Validasi Guru
11.TMT Pengangkatan Tidak Wajar.
12.TMT CPNS Tidak Wajar.
13.NIP kurang dari 18 karakter.
14.PTK status PNS, NIP kosong.
15.PTK non-PNS, NIP terisi.
16.PTK status PNS, NUPTK kosong.
Pada menu GTK bagian kepegawaian, pendekatan validasi dilakukan pada isian data
untuk TMT pengangkatan dan TMT CPNS terutama bagi guru guru yang sudah
menjadi PNS karena masih ditemukan banyak data NIP yang tidak terisi/terlengkapi
dengan benar.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 25
Data Validasi GTK
17.Max golongan != max TMT pangka
golongan.
18.Pendidikan terakhir PTK kurang dari SMA.
Pada menu GTK bagian data rinci GTK untuk isian riwayat kepangkatan dan riwayat
golongan , pendekatan validasi mencari isian data yang tidak sesuai antara TMT dan
Golongan terakhirnya. Pendekatan lain pun dilakukan terhadap riwayat pendidikan
GTK yang kurang dari jenjang SMA.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 26
Data Validasi Sekolah
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 27
Data Validasi Sekolah
Beberapa sekolah berada dalam suspect tidak pernah melakukan sinkronisasi,
ada yang tidak sinkron saat semester berjalan, satu semester kemarin hingga 3
semester ke belakang.
1. Tidak Sync.
2. Belum Sync Semester Ini.
3. Belum Sync 2 Semester.
4. Belum Sync 3 Semester.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 28
Data Validasi Sekolah
5. Nama sekolah tidak wajar.
6. Nomor Telepon Invalid.
7. Email Invalid.
8. Bentuk Pendidikan Salah.
9. Status Sekolah Salah.
10. NPSN ganda.
Pada isian data menu sekolah terdapat pengisian yang tidak wajar diantaranya nama,
nomor telpon, email yang tidak sesuai dengan aturan pengisian.
Terkadang pula ditemukan bentuk pendidikan serta status sekolah yang tidak sesuai
dengan data sebenarnya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 29
Data Validasi Sekolah
11. Sekolah negeri menolak BOS.
12. Sekolah menerima BOS, tidak mengisi
nomor rekening.
Validasi terhadap pengisian menerima BOS bagi sekolah negeri , karena sering sekali
ditermukan sekolah negeri yang tidak mengupdate pilihan untuk menerima BOS.
Serta tidak mengisi no rekening bagi sekolah-sekolah yang menerima BOS maka
sistem akan melakukan kroscek lebih dalam lagi.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 30
Data Validasi Sekolah
13. Kepala Sekolah Kosong
14. Sekolah tidak memiliki guru.
15. SMA/SMK tidak memiliki tendik.
Kondisi sekolah yang sudah pernah registrasi aplikasi Dapodik namun belum mengisi
data-data PTK karena belum ditambahkan, seringkali dialami oleh sekolah baru.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 31
Data Validasi Sekolah
16. Sekolah memiliki akses internet
tidak memiliki sumber listrik.
17. Sekolah negeri tidak memiliki tanah.
18. Sekolah non LB memiliki siswa ABK lebih
dari 10 orang.
19. SMK tidak memiliki Bengkel.
20. Sekolah tidak memiliki ruang kelas dan
ruang guru.
Pendekatan validasi pada isian sarpras berikutnya adalah mensuspect sekolah yang
mengisi memiliki akses internet namun sumber listriknya tidak ada dan untuk sekolah
negeri yang tidak memiliki luas tanah yang dimilikinya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 32
Data Validasi Rombongan Belajar
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 33
Data Validasi Rombongan Belajar
1. Rombel Ganda.
2. Rombel Salah Tingkat.
Pendekatan validasi pada isian rombongan belajar dengan mensuspect isian pada
tingkat dan nama rombel yang sama dan berulang maka akan dinyatakan ganda.
Rombongan belajar dengan tingkat yang tidak sesuai dengan bentuk pendidikan
sekolah pun sering ditemukan, mungkin hal ini dikarenakan pengisian menggunakan
aplikasi di luar program dapodik.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 34
Data Validasi Rombongan Belajar
1. Jumlah siswa dalam satu rombel tidak
wajar.
2. Jumlah rombel jenis kelas dalam satu
sekolah tidak wajar.
Pendekatan validasi pada isian rombongan belajar dengan mensuspect isian pada
tingkat dan nama rombel yang sama dan berulang maka akan dinyatakan ganda.
Rombongan belajar dengan tingkat yang tidak sesuai dengan bentuk pendidikan
sekolah pun sering ditemukan, mungkin hal ini dikarenakan pengisian menggunakan
aplikasi di luar program dapodik.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 35
Data Validasi Rombongan Belajar
1. Rombel jenis kelas tidak memiliki
prasarana.
2. Rombel jenis kelas tidak memiliki wali
kelas.
Pendekatan validasi pada isian rombongan berikutnya dilakukan terhadap
rombongan belajar yang tidak mengisi prasarana kelas nya dimana dan juga tidak
mengisi wali kelas untuk rombongan belajar tersebut.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 36
Data Validasi Sarana dan Prasarana
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 37
Data Validasi Sarana dan Prasarana
1. Sekolah memiliki lab computer.
tidak memiliki sumber listrik.
2. Lab komputer tidak memiliki komputer.
3. Ruang kelas tidak memiliki kursi/meja.
Pendekatan validasi pada isian sarpras seperti bila sekolah mempunyai bangunan fisik
(prasarana) laboratorium namun tidak ada daya listrik dan sarana lainnya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 38
Data Validasi Sarana dan Prasarana
1. Rombel jenis kelas tidak ada prasarana.
2. Sekolah tidak memiliki ruang kelas.
3. Sekolah tidak memiliki ruang guru.
4. SMA/SMK tidak memiliki perpustakaan.
5. SMA/SMK tidak memiliki laboratorium.
6. SMA/SMK tidak memiliki kamar mandi.
7. SMK tidak memiliki bengkel.
Pendekatan validasi pada isian sarpras berikutnya adalah mensuspect sekolah yang
tidak memiliki bangunan fisik (prasarana) / tidak mengisi pada aplikasi dapodik.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 39
Data Validasi Sarana dan Prasarana
1. Dimensi ruang kelas tidak wajar.
2. Jumlah ruang kelas rusak berat >= 50
persen.
3. Jumlah ruang kelas rusak total >= 50
persen.
4. Jumlah ruang kelas rusak berat + rusak total
>= 50 persen.
Pendekatan validasi pada isian sarpras berikutnya adalah mensuspect sekolah yang
mengisi data prasarana namun dengan kondisi yang tidak wajar baik itu dari luas
bangunan tersebut ataupun kondisi ruang kelas tersebut.
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Terima Kasih