Upload
yuni-elita-sari-tambunsaribu
View
44
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penelitian keperawatanInstrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan data ang di tempu. Hal ini mudah dipahami karena instrument berfungsi mengungkapkan fakta menjadi data, sehigga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas yang memadai dalam arti valid dan reliable maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta atau keadaan sesungguhnyadi lapangan.
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu
penelitian, karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan
oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan
data ang di tempu. Hal ini mudah dipahami karena instrument berfungsi mengungkapkan
fakta menjadi data, sehigga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas yang
memadai dalam arti valid dan reliable maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta
atau keadaan sesungguhnyadi lapangan. Sedangkan jika kualitas instrumen yang
digunakan tidak baik dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah, maka
data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak sesuai dengan fakta di lapangan sehingga
dapat menghasilkan kesimpulan yang keliru. Untuk mengumpulkan data dalam suatu
penelitian kita dapat menggunakan instrumen yang telah tersedia dan dapat pula
menggunakan instrumen yang dibuat sendiri, instrumen yang telah tersedia pada
umumnya adalah instrumen yang sudah dianggap baku untuk mengumpulkan data
variabel-variabel tertentu. Dengan demikian, jika instrumen baku telah tersedia untuk
mengumpulkan data variabel penelitian maka kita dapat langsung menggunakan
instrumen tersebut, dengan catatan bahwa teori yang diajdikan landasan penyusunan
instrumen tersebut, dengan catatan bahwa teori yang dijadikan landasan penyusunan
instrumen tersebut sesuai dengan teori yang diacu dalam penelitian kita. Selain itu
konstruk variabel yang hendak kita ukur dalam penelitian. Akan tetapi jika instrumen
yang baku belum tersedia untuk mengumpulkan data variabel penelitian, maka instrumen
untuk mengumpulkan data variabel tersebut harus dibuat sendiri oleh peneliti. Dalam
rangka memahami pengembangan instrumenpenelitian, maka berikut ini akan dibahas
mengenai beberapa hal yang terkait, diantaranya uji validitas dan reliabilitas pada
instrument penelitian.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian uji validitas pada instrument penelitian?
2. Apa pengertian uji reabilitas pada instrument penelitian?
3. Jelaskan jenis uji validitas pada instrument penelitian!
Riset Keperawatan Kelompok 4| 1
4. Jelaskan jenis uji validitas pada instrument penelitian!
5. Jelaskan factor yang mempengaruhi validitas instrument
6. Jelaskan factor yang mempengaruhi reabilitas instrument
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas presentasi pada mata kuliah
riset keperawatan dan memberi informasi tentang uji validitas dan reabilitas instrument.
Riset Keperawatan Kelompok 4| 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uji Validitas Instrumen
Validitas menyatakan apa yang seharusnya di ukur.Sebuah instrument dinyatakan valid
jika instrument itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan
kondisi tertentu.Dengan kata lain secara sderhana dapat dikatakan bahwa sebuah
instrument dianggap valid jika instrument itu benar-benar dapat dijadikan alat untuk
mengukur apa yang akan di ukur.Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dalam memilih
alat ukur yang valid.Alat ukur yang valid adalah alat ukur yang tidak menyulitkan
peneliti sendiri atau orang lain.
Instrument yang valid harus memiliki validitas internal dan eksternal.
1. Validitas Internal
Instrument yang mempunyai validitas internal adalah bile criteria yang ada dalam
instrument secara rasional telah mencerminkan yang diukur.validitas internal
dikembangkan menurut teori yang relevan.Misalnya mau mengukur kinerja pegawai
maka isntrumen dikembangkan dari teori-teori tentang kinerja.jenis validitas internal
antara lain :
a. Validitas subjektif
Validitas subjectif adalah jenis validitas yang criteria sepenuhnya ditentukan
berdasarkan pertimbangan peneliti,baik pertimbangan nalar maupun keilmuannya
Contoh :
Jika peneliti mengukur kecepatan membaca sekelompok siswa,dia dapat
menggunakan instrument berupa sebuah teks yang panjangnya 100
kata.Sebenarnya ini sulit dipertimbangkan secara objektif karena mungkin 200
kata iti sedikit,maka mengapa tidak 250 kata atau 500 kata.jadi peneliti secara
subjektif mengangap instrumen itu valid adanya.
b. Validitas Isi
Validitas Isi adalah validitas yang merujuk pada sejauh mana sebuah instrument
penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai dengan isi yang dikehendaki menurut
tujuan tertentu.Validitas ini semata-mata dilakukan atas dasar pertimbangan
Riset Keperawatan Kelompok 4| 3
peneliti dalam makna juga mengandung unsure subjektif tetapi instrumen yang
dibuat mengacu pada isi yang dikehendaki.
Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis, pengujian
validitas isi dan konstruksi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi
instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Untuk menguji validitas butir-
butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka
selanjutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item atau uji pembeda.
Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen
dengan skor total dan uji pembeda dilakukan dengan menguji signifikansi
perbedaan antara 27% skor kelompok atas dan 27% skor kelompok bawah.
Contoh :
Jika peneliti ingin mengukur kompetisi dosen perawat dalam mengajar
dikelas ,dia dapat mengembangkan instrumennya secara cermat dengan
berpedoman pada konsep pendidikan berdasarkan kompetensi(PCBK),terutama
untuk point yang langsung merujuk kompetensi mengajar dikelas.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun
instrument penelitian yang memenuhi criteria validitas isi yaitu:
1) Instrument yang dibuat harus dalam lingkup materi dan ranah yang
dikehendaki
2) Untuk instrument test yang dimaksudkan mengukur prestasi belajar
siswa,instrument harus dibuat berdasarkan materi yang benar-benar diajarkan
3) Instrument yang dibuat perbagian hanya memuat satu focus saja.
c. Validitas Kriteria
Validitas Kriteria adalah validitas yang merujuk kepada hubungan antara satu
variable dengan variable lain.
Contoh :
Seorang peneliti ingin mengadakan penyelidikan mengenai hubungan antara skor
test bakal skolastik dengan indeks prestasi kumulatif akper.dalam konteks ini
penliti ingin mengetahui validitas dari instrumen test bakal skolastik dikaitkan
dengan criteria luarnya,yaitu indeks prestasi kumulatif akper
Riset Keperawatan Kelompok 4| 4
d. Contruct Validity
Kontruksi dimaksudkan untuk melihat kaitan antara dua gejala atau lebih yang
dapat diukur secara langsung.Untuk menguji validitas konstruksi digunakan
pendapat para ahli ( judgment experts) setelah sebelumnya instrumen tersebut
dikonstruksi aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu.
Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang dan umumnya mereka
telah bergelar doktor sesuai dengan lingkup yang diteliti. Langkah selanjutnya
yaitu melakukan uji coba instrumen kepada sampel dari mana populasi diambil.
Jumlah anggota sampel yang digunakan sekitar 30 orang. Setelah data
ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis
faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam satu
faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Berikut ini adalah
contoh menguji validitas konstruksi dengan analisis factor :
Data Prestasi Kerja Pegawai
No.
Resp
.
Skor factor 1 untuk
butir no:
Jml 1
(X1)
Skor factor 2 untuk butir no: Jml
2
(X2)
Jml
Total
(Y)1 2 3 1 2 3 4
1. 3 4 3 10 3 3 2 4 12 22
2. 4 3 2 9 4 3 4 4 15 24
3. 1 2 1 4 3 2 1 2 8 12
4. 3 3 3 9 4 4 3 3 14 23
5. 2 2 4 8 3 1 2 1 7 15
Berdasarkan table tersebut telah dihitung bahwa korelasi antara jumlah factor 1
(X1) dengan skor total (Y) = 0,85 dan korelasi antara jumlah factor 1 (X2) dengan
skor total (Y) =0,94.Karena koefisien korelasi kedua factor tersebut diatas
0,3,maka dapat disimpulkan bahwa kualitas hasil kerja dan kecepatan kerja
merupakan konstruksi yang valid untuk variable prestasi kerja pegawai.
Riset Keperawatan Kelompok 4| 5
Contoh :
Seorang penliti ingin melakukan penelitian mengenai “profil Kompetensi dasar
Guru Bidang studi etika keperawatan” dengan tiga focus penlaahan yaitu
kompetensi professional,komptensi pribadi dan kompetensi social.Maka peneliti
membuat instrumen penelitian berupa angket.Untuk menguji validitas maka
dilakukan uji coba angket kepada sekelompok guru yang berada diluar sampel
namun memiliki karakteristik yang di asumsikan sama dengan kelompok
sampel.Untuk mengetahui validitas angket tersebut digunakan rumus kolerasi
momen produk dari pearson.
2. Validitas Eksternal
Instrumen yang memiliki validitas eksternal bila criteria dalam instrument disusun
berdasarkan luar atau fakta-fakta empiris yang telah ada.maka validitas eksternal
instrument dikembangkan dari fakta empiris.penelitian yang mempunyai validitas
eksternal bila hasil penelitian dapat diterapkan pada sampel lain,hasil penelitian itu
dapat digeneralisasikan.Misalnya mau mengukur kinerja sekelompok pegawai maka
tolak ukur yang digunakan didasarkan pada tolak ukur yang telah ditetapkan
dikpegawaan itu.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Validitas
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil tes evaluasi tidak valid. Beberapa
faktor tersebut secara garis besar dapat dibedakan menurut sumbernya, yaitu faktor
internal dari tes, faktor eksternal tes, dan faktor yang berasal dari siswa yang
bersangkutan.
1. Faktor yang berasal dari dalam tes
a. Arahan tes yang disusun dengan makna tidak jelas sehingga dapat mengurangi
validitas tes
b. Kata-kata yang digunakan dalam struktur instrument evaluasi, tidak terlalu
sulit.
c. Item tes dikonstruksi dengan jelas.
Riset Keperawatan Kelompok 4| 6
d. Tingkat kesulitan item tes tidak tepat dengan materi pembelajaran yang
diterima siswa.
e. Waktu yang dialokasikan tidak tepat, hal ini termasuk kemungkinan terlalu
kurang atau terlalu longgar.
f. Jumlah item terlalu sedikit sehingga tidak mewakili sampel
g. Jawaban masing-masing item evaluasi bisa diprediksi siswa
2. Faktor yang berasal dari administrasi dan skor tes.
a. Waktu pengerjaan tidak cukup sehingga siswa dalam memberikan jawaban
dalam situasi tergesa-gesa
b. Adanya kecrangan dalam tes sehingga tidak membedakan antara siswa yang
belajar dengan melakukan kecurangan.
c. Pemberian petunjuk dari dari pengawas yang tidak dapat dilakukan pada
semua siswa.
d. Teknik pemberian skor yang tidak konsisten.
e. Siswa tidak dapat memngikuti arahan yang diberikan dalam tes baku.
f. Adanya joki (orang lain bukan siswa) yang masuk dalam menjawab item tes
yang diberikan
3. Faktor yang berasal dari jawaban siswa
Seringkali terjadi bahwa interpretasi terhadap item-item tes evaluasi tidak valid,
karena dipengaruhi oleh jawaban siswa dari pada interpretasi item-item pada tes
evaluasi (Sukardi, 2008).
B. Reabilitas Instrumen
Reabilitas Instrumen adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengkuran
dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda.
Ada dua pendekatan terhadap reabilitas,yaitu:
1. Reabilitas menunjukkan banyaknya variasi atau perbedaan yang diharapkan pada
perangkat pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap suatu objek
2. Reabilitas pengukuran juga menunjukkan kapasitas insividu mempertahankan posisi
relatifnya dalam kelompok
Riset Keperawatan Kelompok 4| 7
Ada beberapa cara pengukuan yang dapat dipakai untuk melihat reabilitas dalam
pengumpulan data dalam bidang keperawatan,yaitu :
1. Prinsip Stabilitas
Yaitu mempunyai kesamaan bila dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang
berbeda
2. Ekuivalen
Artinya pengukuran memberikan hasil yang sama pada kejadian yang sama
3. Homogenitas
Artinya instrument yang dipergunakan harus mempunyai isi yang sama.
Pengujian reabilitas instrument dapat dilakukan dengan cara internal dan eksternal ,yaitu :
1. Secara eksternal
a. Metode tes ulang(test-retest)
Yaitu suatu alat tes memiliki reabilitas yang tinggi jika digunakan pada waktu
yang berbeda namun mendapatkan hasil yang sama atau mendekati sama.caranya
adalah dengan mencobakan instrumen beberapa kali pada responden.
Rumus :
Irk :Indeks Reabilitas Kasar
M :Data matriks
Jii :Jumlah jawaban pada garis diagonal
J :Jumlah jawaban seluruhnya
Contoh soal :
PENELITIAN II
PENELITIAN I
YA TIDAK JUMLAH
YA 10 50 60
TIDAK 60 40 20
70 10 80
Riset Keperawatan Kelompok 4| 8
Irk=MJiiJ
Jawaban :
Irk=MJiiJ
= 10+40
80 = 0,62 = 62%
Sebagai patokan kasar dapat ditentukan ukuran indeks reabilitas sebagai berikut :
< 0,59 : Reabilitas rendah
0,60-0,89 :Reabilitas sedang
0,90-1,00 :Reabilitas tinggi
b. Equivalent
Instrument yang reliable adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda,tetapi
maksudnya sama.Misalnya pertanyaan 1 :Berapa tahun pengalaman kerja anda
dilembaga ini? Akan equivalen dengan pertanyaan 2 : Tahun berapa anda mulai
bekerja dilembaga ini?
Pengujian reabilitas dengan cara ini cukup dilakukan sekali,tetapi instrumennya
ada dua pada responden yang sama,waktu yang sama dan instrumen
berbeda.Reabilitas dihitung dengan cara mengkolerasikan antara data instrument
satu dengan data instrument yang dijadikan equivalen.Bila kolerasi positif dan
signifikan maka intrumen dapat dinyatakan reliabel.
c. Gabungan
Pengujian reliabel ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang
equivalen beberapa kali kepada responden yang sama.Pengujian ini gabungan dari
metode tes ulang dengan equivalent dan selanjutnya dikolerasikan secara silang.
Pengujian I
Pengujian II
Riset Keperawatan Kelompok 4| 9
Instrumen equivalen
Skor data instrument pertama
Skor data instrument kedua
Skor data instrument kedua
Skor data instrument pertama
Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang berbeda akan dapat dianalisi
enam koefisien reabilitas dan semuanya positif dan signifikan,maka dapat
dinyatakan bahwa instrument tersebut reliabel.
d. Metode Paralel
Metode pengujian memiliki dua bentuk,yaitu:
1) Dua orang peneliti yang berbeda dengan alat ukur yang sama untuk mengukur
variable yang sama dengan menggunakan responden dan waktu yang sama
pula.Reabilitas instrument ditentukan berdasarkan nilai kolerasi (rxy) dari dua
jenis data.
Contoh :
Data yang diperoleh oleh peneliti A dengan peneliti B dikolerasikan dan hasil
dari yang dikolerasikan ini disebut dengan koefisien keserataan.
2) Peneliti tunggal menggunakan dua alat ukur yang berbeda untuk mngukur
variable yang sama.Istilah waktu yang sama ini lebih tepat dikatakan
berurutan,mengingat tidak mungkin responden mengerjakan dua buah
instrumen pada waktu yang sama persis pula.Pada penelitian ini peneliti dapat
mengajukan dua pertanyaan dengan titik tekan berbeda secara gradual.Hasil
atau skor yang diperoleh dari penelitian pertanyaan pertama dikolerasikan
dengan pertanyaan kedua yang selanjutnya dijadikan ukuran instrument
memenuhi criteria reabilitas atau tidak
2. Secara internal
Pengujian reabilitas dengan internal konsistensi dilakukan dengan cara mencobakan
instrument sekali saja,kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.hasil
analisis dapat digunakan untuk memprediksi reabilitas instrument.Pengujian dapat
dilakukan dengan teknik sebagai berikut:
a. Metode belah dua
Metode ini dilakukan dengan jalan memilih satu instrument kedalam dua bagian
yang sama banyaknya,bagian yang pertama memuat skor dari unsure-unsur pokok
bernomor ganjil dan bagian kedua memuat skor dari unsure-unsur pokok yang
bernomor genap.
Riset Keperawatan Kelompok 4| 10
Rumus Spearmen-brown
Rxy = 2 r ½ ½
1+ r ½ ½
Ket : rxy : indeks reabilitas instrument
r ½ ½ : Nilai r pearson dari pokok genap dan pokok ganjil
Contoh :
- Rxy antara total skor pokok genap dan ganjil
- Jika r ½ ½ sudah diketahui untuk mengubah kolerasi menjadi indeks reabilitas
r ½ ½ = 0,928
rxy = 2 r ½ ½
1+ r ½ ½
= (2 )(0 ,928)1+0 ,928
= 0,963
b. Metode kesamaan rasional
Metode ini dikembangkan oelh Kuder-Richardson dengan titik tekan kesamaan
semua butir soal yang ada pada instumen tes,baik ranah maupun tingkat
kesukarannya.Artiny metode ini hanya dimaksudkan untuk mengukur reabilitas
yang mempunyai satu sifat.
Rumus :
Rxx = T∝ x2T (T−E)∝ x2(T−1)
Ket :
Riset Keperawatan Kelompok 4| 11
Rxx :Reabilitas secara keseluruhan
T :jumlah item soal
∝ :Variasi skor
E :Skor rata-rata
Contoh :
Seorang guru sekolah perawat menyelenggarakan tes hasil belajar mata pelajaran
etika keperawatan kepada siswanya.Jumlah pokok tes sebanyak 60
buah.Berdasarkan hasil pengolahan sementara diketahui x rata-ratanya 50 dan
galat baku 52.Tentukan reabilitas secara keseluruhan!
Jawab :
Rxx = T∝ x2T (T−E)∝ x2(T−1)
= (60 ) .52−60 .(60−50)
52(60−1)
= 1500−600
1475 = 0,66
c. Rumus KR 21
Ri = K
(k−1)1{m(k−M )
k st2 }Ket :
K :jumlah item dalam instrument
M : Mean skor total
St2 :Varians total
d. Analisis varians Hoyt (Anova Hoyt)
Ri = 1-MKeMks
Riset Keperawatan Kelompok 4| 12
Ket :
Mke :Mean kuadrat kesalahan
Ri :Reabilitas instrument
MKs :Mean kuadrat antara subject
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reliabilitas Instrumen
Koefisien reliabilitas dapat dipengaruhi oleh waktu penyelenggaraan tes-retes.
Interval penyelenggaraan yang terlalu dekat atau terlalu jauh, akan mempengaruhi
koefisien reliabilitas. Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi reliabilitas instrument
evaluasi di antaranya sebagai berikut:
1. Panjang tes, semakin panjang suatu tes evaluasi, semakin banyak jumlah item
materi pembelajaran diukur.
2. Penyebaran skor, koefisien reliabelitas secara langsung dipengaruhi oleh bentuk
sebaran skor dalam kelompok siswa yang di ukur. Semakin tinggi sebaran,
semakin tinggi estimasi koefisien reliable.
3. Kesulitan tes, tes normative yang terlalu mudah atau terlalu sulit untuk siswa,
cenderung menghasilkan skor reliabilitas rendah.
4. Objektifitas, yang dimaksud dengan objektif yaitu derajat dimana siswa dengan
kompetensi sama, mencapai hasil yang sama.
Riset Keperawatan Kelompok 4| 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi dari instrumen penelitian ini adalah alat ukur yang dapat digunakan dalam suatu
penelitian yang berguan untuk pencatat informasi dari responden, alat mengorganisasi
proses wawancara, dan alat evaluasi terhadap hasil penelitian dari staf peneliti. Instrumen
yang akan digunakan dalam penelitian haruslah diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih
dahulu agar mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Pengujian validitas
instrumen meliputi pengujian validitas konstruksi, pengujian validitas isi, dan pengujian
validitas eksternal. Sedangkan pengujian reabilitas instrumen dapat berupa test-retest,
ekuivalen, dan gabungan.
B. Saran
Sebelum melakukan penelitian, perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas data untuk
mendapatkan hasil yang valid dan reliable.Maka harapannya mahasiswa atau peneliti
yang akan melakukan instrumen penelitian perlu sangat memperhatikan proses uji
validitas dan reabilitas tersebut.
Riset Keperawatan Kelompok 4| 14
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam.2003.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta:Salemba Medika
Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan Edisi 2. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Riset Keperawatan Kelompok 4| 15