11
VARICELLA I. Definisi Varicella (Cacar Air) adalah penyakit infeksi yang umum yang biasanya terjadi pada anak-anak dan merupakan akibat dari infeksi primer Virus Varicella Zoster. Varicella pada anak, mempunyai tanda yang khas berupa masa prodromal yang pendek bahkan tidak ada dan dengan adanya bercak gatal disertai dengan papul, vesikel, pustula, dan pada akhirnya, crusta, walaupun banyak juga lesi kult yang tidak berkembang sampai vesikel. Normalnya pada anak, gejala sistemik biasanya ringan. Komplikasi yang serius biasanya terjadi pada dewasa dan pada anak dengan defisiensi imunitas seluler, dimana penyakit dapat bermanifestasi klinis berupa, erupsi sangat luas, gejala konstitusional berat, dan pneumonia. Terdapat kemungkinan fatal jika tidak ada terapi antivirus yang diberikan. Vaksin Live Attenuated (Oka) mulai diberikan secara rutin pada anak yang sehat diatas umur 1 tahun 1995. Setelah itu, insidensi varisella dan komplikasinya mulai menurun di Amerika Serikat. Telah banyak

Varicella Lengkap

  • Upload
    yanzhe

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Varicella Lengkap

VARICELLA

I. Definisi

Varicella (Cacar Air) adalah penyakit infeksi yang umum yang biasanya

terjadi pada anak-anak dan merupakan akibat dari infeksi primer Virus

Varicella Zoster. Varicella pada anak, mempunyai tanda yang khas berupa

masa prodromal yang pendek bahkan tidak ada dan dengan adanya bercak

gatal disertai dengan papul, vesikel, pustula, dan pada akhirnya, crusta,

walaupun banyak juga lesi kult yang tidak berkembang sampai vesikel.

Normalnya pada anak, gejala sistemik biasanya ringan. Komplikasi yang

serius biasanya terjadi pada dewasa dan pada anak dengan defisiensi imunitas

seluler, dimana penyakit dapat bermanifestasi klinis berupa, erupsi sangat

luas, gejala konstitusional berat, dan pneumonia. Terdapat kemungkinan fatal

jika tidak ada terapi antivirus yang diberikan.

Vaksin Live Attenuated (Oka) mulai diberikan secara rutin pada anak yang

sehat diatas umur 1 tahun 1995. Setelah itu, insidensi varisella dan

komplikasinya mulai menurun di Amerika Serikat. Telah banyak negara

bagian yang mewajibkan vaksin ini diberikan sebagai syarat masuk sekolah.

Herpes Zooster disebabkan oleh reaktivasi dari Virus Varisela Zooster yang

oleh penderita varisela. Herpes Zooster ini ditandai dengan lesi unilateral

terlokalisasi yang mirip dengan cacar air dan terdistribusi pada syaraf

sensoris. Biasanya lebih dari satu syaraf yang terkena dan pada beberapa

pasien dengan penyebaran hematogen, terjadi lesi menyeluruh yang timbul

setelah erupsi lokal. Zoster biasanya terjadi pada pasien dengan

immunocompromised, penyakit ini juga umum pada orang dewasa daripada

anak-anak. Pada dewasa lebih sering diikuti nyeri pada kulit.

II. Epidemiology

Page 2: Varicella Lengkap

Sebelum pengenalan vaksin pada tahun 1995, varisella merupakan

penyakit infeksi paling sering pada anak-anak di USA. Kebanyakan anak

terinfeksi pada umur 15 tahun, dengan persentasi dibawah 5% pada orang

dewasa. Epidemik Varicella terjadi pada musim dingin dan musim semi,

tercatat lebih dari 4 juta kasus, 11.000 rawat inap, dan 100 kematian tiap

tahunnya. Varicella merupakan penyakit serius dengan persentasi komplikasi

dan kematian tinggi pada balita, dewasa, dan dengan orang imun yang

terkompromi. Pada rumah tangga, persentasi penularan dari virus ini berkisar

65%-86%.

III. Etiologi

Varicella disebabkan oleh Varicella Zooster Virus (VZV) yang termasuk

kelompok Herpes Virus dengan diameter kira-kira 150 – 200 nm. Inti virus

disebut capsid yang berbentuk icosahedral, terdiri dari protein dan DNA yang

mempunyai rantai ganda yaitu rantai pendek (S) dan rantai panjang (L) dan

merupakan suatu garis dengan berat molekul 100 juta dan disusun dari 162

capsomer. Lapisan ini bersifat infeksius.

Varicella Zoster Virus dapat menyebabkan varicella dan herpes zoster. Kontak

pertama dengan virus ini akan menyebabkan varicella, oleh karena itu

varicella dikatakan infeksi akut primer, sedangkan bila penderita varicella

sembuh atau dalam bentuk laten dan kemudian terjadi serangan kembali maka

yang akan muncul adalah Herpes Zoster.

Page 3: Varicella Lengkap

IV. Patogenesis

Virus Varicella Zooster masuk dalam mukosa nafas atau orofaring,

kemudian replikasi virus menyebar melalui pembuluh darah dan limfe

( viremia pertama ) kemudian berkembang biak di sel retikulo endhotellial

setelah itu menyebar melalui pembuluh darah (viremia ke dua) maka

timbullah demam dan malaise.

Permulaan bentuk lesi pada kulit mungkin infeksi dari kapiler endothelial

pada lapisan papil dermis menyebar ke sel epitel pada epidermis, folikel kulit

dan glandula sebacea dan terjadi pembengkakan. Lesi pertama ditandai

dengan adanya makula yang berkembang cepat menjadi papula, vesikel da

akhirnya menjadi crusta. Jarang lesi yang menetap dalam bentuk makula dan

papula saja. Vesikel ini akan berada pada lapisan sel dibawah kulit. Dan

membentuk atap pada stratum korneum dan lusidum, sedangkan dasarnya

adalah lapisan yang lebih dalam.

Degenarasi sel akan diikuti dengan terbentuknya sel raksasa berinti

banyak, dimana kebanyakan dari sel tersebut mengandung inclusion body

intranuclear type A

Page 4: Varicella Lengkap

Penularan secara airborne droplet. Virus dapat menetap dan laten pada sel

syaraf. Lalu dapat terjadi reaktivitas maka dapat terjadi herpes Zooster.

V. Gejala Klinis

Gejala mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi pada anak-

anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala demam

sedang dan rasa tidak enak badan, gejala tersebut biasanya tidak ditemukan

pada anak-anak yang lebih musa. Pada permulaannya, penderita akan merasa

sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini

khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri

sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan

pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada

dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.

Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan

dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal

sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan

segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas

dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak

ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan

meninggalkan bekas lagi.

Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera

terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini

memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah

mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam.

Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air

akan lebih sulit menghilang.

Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang

sering menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga dapat ditemukan di

kelopak mata, saluran pernapasan bagian atas, rectum dan vagina.

Page 5: Varicella Lengkap

Papula pada pita suara dan saluran pernapasan atas kadang menyebabkan

gangguan pada pernapasan. Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening

dileher bagian samping. Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan

parut, kalaupun ada hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata. Luka cacar air

bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh staphylococcus.

Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada

orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa

berat atau bahkan berakibat fatal.

VI. Differensial Diagnosis

Differensial diagnosis dari infeksi varicella sendiri termasuk infeksi yang

dapat menimbulkan vesikular exanthema, seperti infeksi herpes secara umum,

hand-foot-mouth infection dan exanthema enteroviral lainnya. Dahulu, variola

dan vaccinia merupakan differensial diagnosis yang penting namun infeksi ini

sudah sangat jarang ditemukan. Herpes simpleks dapat dibedakan dari

pengelompokan vesikelnya, lokasi, dan tes immunoflorescent atau kultur, jika

perlu. Tes Tzanck dapat membantu membedakan varicella dengan enteroviral

penyebab exanthem lainnya dengan memperlihatkan multinucleated giant cell

pada infeksi Herpes zoster.

VII. Pemeriksaan Laboratorium

Pada pemeriksaan darah tidak memberikan gambaran yang spesifik.

Untuk pemeriksaan varicella bahan diambil dari dasar vesikel dengan cara

kerokan atau apusan dan dicat dengan Giemsa dan Hematoksilin Eosin, maka

akan terlihat sel-sel raksasa (giant cell) yang mempunyai inti banyak dan

epitel sel berisi Acidophilic Inclusion Bodies atau dapat juga dilakukan

pengecatan dengan pewarnaan imunofluoresen, sehingga terlihat antigen virus

intrasel.

Page 6: Varicella Lengkap

Isolasi virus dapat dilakukan dengan menggunakan fibroblast pada embrio

manusia. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel, kadang-kadang ada darah.

Antibodi terhadap varicella dapat dideteksi dengan pemeriksaan

Complemen Fixation Test, Neurailization Test, FAMA, IAHA, dan ELISA.

VIII. Pengobatan

Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit

dikompres dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin atau

losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol.

Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya: kulit dicuci

sesering mungkin dengan ait dan sabun, menjaga kebersihan tangan, kuku

dipotong pendek, pakaian tetap kering dan bersih.

Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin). Jika terjadi

infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat

anti-virus asiklovir.

Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan

aspirin. Karena aspirin dapat memberikan efek samping yang buruk pada anak-

anak Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2

tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja

penyakit ini lebih berat. Asikloir bisa mengurangi beratnya penyakit jika

diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama.

Obat anti-virus lainnya adalah vidarabin.

IX. Komplikasi

Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah:

- Pneumonia karena virus

- Peradangan jantung

- Peradangan sendi

- Peradangan hati

Page 7: Varicella Lengkap

- Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)

- Ensefalitis (infeksi otak).

X. Prognosis

Dengan perawatan teliti dan memperhatikan higiene akan memberikan

prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul akan menjadi sedikit.

Angka kematian pada anak normal di Amerika 5,4 – 7,5 dari 10.000 kasus

varicella.

Pada neonatus dan anak yang menderita leukimia, immunodefisiensi,

sering menimbulkan komplikasi dan angka kematian yang meningkat.

Angka kematian pada penderita yang mendapatkan pengobatan

immunosupresif tanpa mendapatkan vaksinasi dan pengobatan antivirus antar

7 – 27% dan sebagian besar penyebab kematian adalah akibat komplikasi

pneumonitis dan ensefalitis.

XI. Pencegahan

Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin.

Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan

memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan

sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin

varicella-zoster.

Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keempat. Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : 2005

2. Mehta, Parang. Varicella. Emedicine from WebMD. Sept 2007

Page 8: Varicella Lengkap

http://www.emedicine.com/ped/topic2385.htm

3. Rampengan, T.H. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. Penerbit Buku Kedokteran

EGC. Jakarta : 2005

4. Schachner, Lawrence. Pediatric Dermatology Third Edition. Mosby. 2003

5. Cacar Air (Varicella). Medicastore.com

http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?

id=&iddtl=38&idktg=&idobat=&UID=20071115181404219.83.83.58