32
6 PERANCANGAN CAMPURAN BETON Perancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin dengan menggunakan material yang ada. Material yang baik belum menjamin akan menghasilkan beton yang baik apabila proporsi campuran tidak dirancang dengan benar. Ada beberapa macam metode yang dapat digunakan untuk merancang komposisi campuran beton, namun belum tentu dapat menghasilkan proporsi campuran yang optimum. Pada dasarnya semua metode perancangan campuran beton berasal dari informasi pendekatan. Demikian pula semua perancangan campuran beton mengikuti prosedur yang sama yang pada akhirnya dengan modifikasi tertentu akan menghasilkan proporsi campuran yang kira-kira sama. Pada umumnya untuk merancang campuran beton, harus didahului dengan trial mix. Dari hasil trial mix akan diketahui kekurangan-kekurangan pada campuran, misalnya nilai slump yang belum tercapai, terjadinya segregasi pada adukan atau adukan belum kohesif. Pada dasarnya berat air yang tercantum di tabel pada perancangan campuran beton bukanlah merupakan harga mutlak, tetapi dapat dikoreksi. Perancangan Campuran Beton dengan Metode British

VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

6

PERANCANGAN CAMPURAN BETON

Perancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai

sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin dengan menggunakan material yang ada.

Material yang baik belum menjamin akan menghasilkan beton yang baik apabila proporsi

campuran tidak dirancang dengan benar. Ada beberapa macam metode yang dapat

digunakan untuk merancang komposisi campuran beton, namun belum tentu dapat

menghasilkan proporsi campuran yang optimum.

Pada dasarnya semua metode perancangan campuran beton berasal dari informasi

pendekatan. Demikian pula semua perancangan campuran beton mengikuti prosedur yang

sama yang pada akhirnya dengan modifikasi tertentu akan menghasilkan proporsi

campuran yang kira-kira sama. Pada umumnya untuk merancang campuran beton, harus

didahului dengan trial mix. Dari hasil trial mix akan diketahui kekurangan-kekurangan

pada campuran, misalnya nilai slump yang belum tercapai, terjadinya segregasi pada

adukan atau adukan belum kohesif. Pada dasarnya berat air yang tercantum di tabel pada

perancangan campuran beton bukanlah merupakan harga mutlak, tetapi dapat dikoreksi.

Perancangan Campuran Beton dengan Metode British

Pada perancangan dengan metode British ini, benda uji yang digunakan adalah kubus

ukuran 15x15x15 cm. Apabila benda uji merupakan silinder maka harus dikonversikan

terlebih dahulu ke benda uji kubus.

Untuk merancang beton dengan kuat tekan karakteristik (yang disyaratkan), maka

langkah pertama yang harus ditentukan adalah menentukan kuat tekan rata-rata rencana

(target). Kuat tekan rencana didasarkan atas probabilitas bahwa kuat tekan yang berada

dibawah kuat tekan karakteristik terbatas sampai 5 % saja. Dianggap bahwa distribusi

kuat tekan beton mengukuti distribusi normal, maka dapat ditulis hubungan antara kuat

tekan karakteristik dengan kuat tekan rata-rata rencana.

bk = bm - 1,64 S dimana28

Page 2: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

bk = Kuat tekan karakteristikbm = Kuat tekan rencana (rata-rata)S = Standar deviasi

Pada metode British, besarnya slump rencana untuk berbagai type struktur diperlihatkan

pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. Nilai Slump yang Disyaratkan sesuai dengan Penggunaan Beton

Tingkat Kelecakan Slump (mm) Penggunaan Beton

Sangat rendah 0-25 mmPembetonan jalan yang dipadatkan dengan

mesin penggetar

Rendah 25-50 mmPembetonan jalan yang dipadatkan dengan

mesin penggetar

Sedang 25-100 mmBeton bertulang, seperti pelat, balok, dan

kolom yang dipadatkan dengan mesin penggetar

Tinggi 100-175 mmBeton bertulang dengan tulangan rapat, pada

umumnya tidak perlu dipadatkan lagi

Pada metode British, penentuan faktor air semen diawali dengan menentukan perkiraan

kuat tekan beton untuk faktor air semen 0,5 diperlihatkan pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2. Perkiraan Kuat Tekan Beton dengan Faktor Air Semen 0,5

Tipe Semen Jenis Agregat Kasar

Kuat Tekan (MPa) pada Umur (hari)

3 7 28 91Tipe I Tidak dipecah 22 31 43 50Tipe V Dipecah 27 36 48 55Tipe III Tidak dipecah 29 37 49 55

Dipecah 34 43 54 60

Penentuan faktor air semen untuk kuat tekan rencana ditentukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

29

Page 3: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

1. Tentukan kuat tekan rencana, tipe semen, jenis agregat kasar serta umur kubus beton

dimana kuat tekan rencananya ditinjau.

2. Dari Tabel 6.2 ditentukan kuat tekan kubus beton untuk faktor air semen sebesar 0,5.

3. Dengan menggunakan kurva pada Gambar 6.1, tarik garis vertikal ke atas dari faktor

air semen 0,5 sehingga memotong kuat tekan beton sesuai dengan Tabel 6.2 pada langkah

2.

4. Dari perpotongan antara faktor air semen 0,5 dan perkiraan kuat tekan menurut tabel

6.2 dapat digambarkan kurva mengukuti kurva disebelahnya pada kurva hubungan kuat

tekan beton dengan faktor air semen seperti pada Gambar 6.1.

5. Nilai faktor air semen untuk kuat tekan yang direncanakan dapat dicari dengan

menarik garis horizontal dari kuat tekan rencana hingga memotong kurva yang telah

digambar pada langkah 4, kemudian dari titik potong tersebut ditarik garis vertikal ke

bawah hingga memotong faktor air semen. Nilai faktor air semen inilah yang dijadikan

dasar untuk menentukan berat semen bagi kuat tekan yang direncanakan.

Gambar 6.1. Kurva Hubungan Kuat Tekan -Faktor Air Semen

Page 4: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

30Dengan telah ditetapkannya nilai faktor air semen maka berat semen yang dibutuhkan

dalam perancangan dapat dihitung yaitu dengan menggunakan data banyaknya air bebas

yang diperlukan untuk setiap m3 beton seperti tercantum pada Tabel 6.3.

Tabel 6.3. Perkiraan Jumlah Air Bebas yang Diperlukan untuk Tingkat Workability

Ukuran Jenis Berat Air (kg/m3) untukMaksimu

mAgregatKasar

Nilai Slump (mm)

Agregat 0-10 10-30 30-60 60-18010 mm Tidak dipecah 150 180 205 225

Dipecah 180 205 230 25020 mm Tidak dipecah 135 160 180 195

Dipecah 170 190 210 22540 mm Tidak dipecah 115 140 160 175

Dipecah 155 175 190 205

Besarnya berat semen yang dihitung atas dasar berat air bebas dan faktor air semen yang

sebelumnya telah ditetapkan tidak boleh kurang dari berat semen minimum yang

disyaratkan pada kondisi exposure tertentu untuk menjamin keawetan beton.

Langkah selanjutnya dari perancangan beton dengan metode British ini adalah

memperkirakan berat jenis adukan beton dengan memenfaatkan data berat air dan berat

jenis agregat gabungan. Untuk memperkirakan berat jenis adukan beton, terlebih dahulu

dibutuhkan persentase masing-masing agregat halus dan agregat kasar sehingga langkah

untuk memperkirakan berat jenis adukan beton dapat dilakukan.

Persentase berat agregat halus terhadap total agregat dapat ditentukan dengan

memanfaatkan kurva hubungan antara besar faktor air semen dengan persentase agregat

halus untuk beberapa nilai slump dan ukuran maksimum agregat yang dipakai, yang

diperlihatkan pada Gambar 6.2a, 6.2b, dan 6.2c.

Page 5: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

31

Gambar 6.2.a.Persentase Agregat Halus Terhadap Total Agregat untuk Diameter Maksimum 10 mm

32

Page 6: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

Gambar 6.2.b.Persentase Agregat Halus Terhadap Total Agregat untuk Diameter Maksimum 20 mm

33

Page 7: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

Gambar 6.2.c.Persentase Agregat Halus Terhadap Total Agregat untuk Diameter Maksimum 40 mm

Page 8: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

34

Angka-angka disebelah kiri garis pada gambar 6.2a, 6.2b, dan 6.3b menunjukkan

persentase agregat halus lolos saringan 0,6 mm.

Dengan telah ditentukannya persentase agregat halus, maka persentase agregat kasar

adalah 100-persentase agregat halus, sehingga besarnya berat jenis agregat gabungan

dapat ditentukan. Berat jenis agregat gabungan ditentukan dengan menjumlahkan hasil

perkalian antara masing-masing persentase dengan berat jenisnya.

Perkiraan berat jenis adukan beton dapat dihitung dengan menggunakan bantuan berat air

dan berat jenis agregat gabungan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.3.

Gambar 6.3. Kurva Perkiraan Berat Jenis Adukan Beton

Contoh 6.1.

Rencanakanlah campuran untuk keperluan kolom beton dengan kuat tekan karakteristik

sebesar 25 MPa (cara British) pada umur 28 hari. Slump rencana 10 cm. Jarak tulangan

kolom hanya memungkinkan penggunaan agregat maksimum sebesar 20 mm. Semen

yang digunakan type I, deviasi standar diambil sebesar 6,5 MPa, faktor air semen

maksimum 0,65 dan kebutuhan semen minimum 275 kg/m3.

Page 9: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

35

Dari hasil pemeriksaan laboratorium, diperoleh :

Sifat agregat kasar (batu pecah):

Specific gravity (BJ) = 2,68 (kondisi SSD)

Peresapan = 1,5 %

Kadar air pada saat pengecoran 2,5 %

Berat volume gembur = 1400 kg/m3 (pada kondisi kadar air 2,5 %)

Sifat agregat halus :

Specific gravity (BJ) = 2,55 (kondisi SSD)

Peresapan = 0,9 %

Kadar air pada saat pengecoran = 2,8 %

Berat volume gembur = 1550 kg/m3 (pada kondisi kadar air 2,8 %)

Hasil pengujian analisis saringan agregat halus:

Ukuran Saringan (mm)

Berat Pasir Tertahan (gr)

5 02,36 601,18 1160,6 1480,3 1800,15 60Pan 36

Apabila tinggi kolom yang akan dicor 4,5 m, diameter 60 cm dan jumlah kolom 50 buah,

maka tentukanlah jumlah semen dalam sak ( 1 sak=50 kg), pasir (m3), dan batu pecah

(m3) yang harus disiapkan.

Penyelesaian soal diatas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Kuat tekan yang disyaratkan, bk = 25 Mpa

2. Deviasi standar, s = 6,5 Mpa

3. Nilai tambah, m = 1,64 s = 1,64. 6,5 = 10,66 MPa

4. Kuat tekan rata-rata rencana, bm = bk + m = 25 + 10,66 = 35,66 MPa

Page 10: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

36

5. Jenis semen : Type I

6. Jenis agregat kasar : dipecah

Jenis pasir : alam

7. Menghitung faktor air semen, digunakan Tabel 6.2 dan Gambar 6.1.

Dari Tabel 6.2, diperoleh Kuat tekan beton sebesar 48 Mpa pada faktor air semen 0,5

untuk umur 28 hari; jenis semen type 1; dan jenis agregat kasar dipecah.

Gambarkan garis lengkung melalui titik perpotongan faktor air semen 0,5 dengan kuat

tekan 48 Mpa. Garis lengkung inilah yang akan menjadi acuan untuk menentukan faktor

air semen berdasarkan kuat tekan rencana sebesar 35,66 Mpa. Sehingga diperoleh faktor

air semen sebesar 0,62

Page 11: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

8. Faktor air semen maksimum = 0,65

9. Nilai slump rencana = 100 mm

Page 12: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

10. Ukuran maksimum agregat = 20 mm

11. Kebutuhan air (Tabel 6.3) = 225 kg/m3

12. Kebutuhan semen = 225/0,62 = 362,9 kg/m3

13. Kebutuhan semen minimum = 275 kg/m3

14. Persentase agregat halus lolos saringan 0,6 mm dihitung dengan menggunakan Tabel

6.4.

Tabel 6.4. Analisis Saringan Agregat Halus

Ukuran Saringan

(mm)

Berat Tertahan(gr)

Tertahan (%) Kum Tertahan (%)

Lolos (%)

5 0 0 0 1002,36 60 10 10 901,18 116 19,33 29,33 70,670,6 148 24,67 54 460,3 180 30 84 160,15 60 10 94 6Pan 36 6 100 0

600

Dari Tabel 6.4. diatas diperoleh agregat halus lolos saringan 0,6 sebesar 46 %

15. Persentase berat pasir terhadap campuran (Gambar 6.2b) diperoleh 45 %

Page 13: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

37

16. Berat jenis agregat gabungan = 0,55.2.68 + 0,45.2,55 = 2,62

17. Berat jenis adukan beton (Gambar 6.3.) = 2330 kg/m3

18. Kebutuhan agregat = 2330 - 225- 363 = 1742 kg/m3

19. Kebutuhan pasir = 0,45. 1742 = 784 kg/m3

20. Kebutuhan agregat kasar = 1742 – 784 = 958 kg/m3

Sehingga dalam 1 m3 beton dibutuhkan material sebagai berikut :

1. Semen = 363 kg

2. Air = 225 kg

3. Pasir = 784 kg (kondisi SSD)

4. Split = 958 kg (kondisi SSD)

Page 14: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

Pada kondisi lapangan, berat air, berat pasir, dan berat split harus dikoreksi dengan cara

sebagai berikut :

Kondisi Lapangan

Kebutuhan pasir = 784 + ((2,8-0,9)/100). 784 = 799 kg/m3

Kebutuhan split = 958 + ((2,5-1,5)/100).958 = 968 kg/m3

Kebutuhan air = 225- ((2,8-0,9)/100).784- ((2,5-1,5)/100).958 = 201 kg/m3

Kebutuhan semen (tetap) = 363 kg/m3

Kebutuhan Bahan untuk Pengecoran Kolom

Volume kolom = 0,25.3,14.0,62.4,5.50 = 63,585 m3

Pasir = (799. 63,585)/1550 = 32,78 m3

Split = (968. 63,585)/1400 = 43,96 m3

Semen = (363. 63,585)/50 = 462 sak

Perancangan campuran beton dengan Metode British dapat juga dikerjakan dengan

program Bahasa Basic sebagai berikut:

38

CLS10 INPUT "KUAT TEKAN YANG DISYARATKAN 28 H(MPA)=", FC14 INPUT "NILAI SLUMP(10-180MM)=", S16 INPUT "UKURAN AGREGAT MAX(PILIH 10,20,40MM)=", AM18 INPUT "PASIR LOLOS SAR 0,6(%)=", LS20 INPUT "BERAT JENIS AGREGAT KASAR=", BJK22 INPUT "BERAT JENIS PASIR=", BJP24 INPUT "STANDAR DEVIASI(MPA)=", SD30 PRINT34 C = FC + (1.64 * SD)37 IF C <= 76 AND C >= 60 THEN FAS = .3 + (76 - C) * (.1 / 16): GOTO 4939 IF C < 60 AND C >= 48 THEN FAS = .4 + (60 - C) * (.1 / 12): GOTO 4942 IF C < 48 AND C >= 37 THEN FAS = .5 + (48 - C) * (.1 / 11): GOTO 4944 IF C < 37 AND C >= 29 THEN FAS = .6 + (38 - C) * (.1 / 8): GOTO 4946 IF C < 29 AND C >= 22 THEN FAS = .7 + (29 - C) * (.1 / 7): GOTO 4948 PRINT "TINJAU KEMBALI KUAT TEKAN": END49 PRINT "FAS=", FAS

Page 15: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

50 IF S >= 0 AND S <= 10 AND AM = 10 THEN W = 180: GOTO 7552 IF S > 10 AND S <= 30 AND AM = 10 THEN W = 205: GOTO 7554 IF S > 30 AND S <= 60 AND AM = 10 THEN W = 230: GOTO 7556 IF S > 60 AND S <= 180 AND AM = 10 THEN W = 250: GOTO 7558 IF S >= 0 AND S <= 10 AND AM = 20 THEN W = 170: GOTO 7560 IF S > 10 AND S <= 30 AND AM = 20 THEN W = 190: GOTO 7562 IF S > 30 AND S <= 60 AND AM = 20 THEN W = 210: GOTO 7564 IF S > 60 AND S <= 180 AND AM = 20 THEN W = 225: GOTO 7566 IF S >= 0 AND S <= 10 AND AM = 40 THEN W = 155: GOTO 7568 IF S > 10 AND S <= 30 AND AM = 40 THEN W = 175: GOTO 7570 IF S > 30 AND S <= 60 AND AM = 40 THEN W = 190: GOTO 7572 IF S > 60 AND S <= 180 AND AM = 40 THEN W = 205: GOTO 7574 PRINT "TINJAU KEMBALI NILAI SLUMP ATAU UKURAN AGG MAX": END75 PRINT "BERAT AIR=", W; : PRINT "KG/M3"76 CM = W / FAS80 PRINT "BERAT SEMEN=", CM; : PRINT "MPA"86 IF S >= 10 AND S <= 30 AND AM = 10 THEN GOTO 10688 IF S > 30 AND S <= 60 AND AM = 10 THEN GOTO 10890 IF S > 60 AND S <= 180 AND AM = 10 THEN GOTO 11092 IF S >= 10 AND S <= 30 AND AM = 20 THEN GOTO 11294 IF S > 30 AND S <= 60 AND AM = 20 THEN GOTO 11496 IF S > 60 AND S <= 180 AND AM = 20 THEN GOTO 11698 IF S >= 10 AND S <= 30 AND AM = 40 THEN GOTO 118100 IF S > 30 AND S <= 60 AND AM = 40 THEN GOTO 120102 IF S > 60 AND S <= 180 AND AM = 40 THEN GOTO 122106 P1 = 23: P2 = 30: P3 = 26: P4 = 25: P5 = 33: P6 = 43: P7 = 38: P8 = 53: P9 = 49: P10 = 66: GOTO 124

39108 P1 = 24: P2 = 32: P3 = 31: P4 = 39: P5 = 37: P6 = 46: P7 = 43: P8 = 57: P9 = 56: P10 = 72: GOTO 124110 P1 = 29: P2 = 37: P3 = 33: P4 = 43: P5 = 40: P6 = 52: P7 = 50: P8 = 63: P9 = 62: P10 = 80: GOTO 124112 P1 = 17: P2 = 25: P3 = 20: P4 = 30: P5 = 24: P6 = 35: P7 = 30: P8 = 42: P9 = 38: P10 = 54: GOTO 124114 P1 = 14: P2 = 28: P3 = 23: P4 = 32: P5 = 28: P6 = 39: P7 = 33: P8 = 47: P9 = 41: P10 = 59: GOTO 124116 P1 = 23: P2 = 31: P3 = 28: P4 = 36: P5 = 31: P6 = 43: P7 = 39: P8 = 53: P9 = 49: P10 = 65: GOTO 124118 P1 = 15: P2 = 22: P3 = 18: P4 = 25: P5 = 21: P6 = 31: P7 = 23: P8 = 38: P9 = 30: P10 = 48: GOTO 124120 P1 = 17: P2 = 23: P3 = 21: P4 = 27: P5 = 23: P6 = 33: P7 = 29: P8 = 41: P9 = 35: P10 = 51: GOTO 124122 P1 = 20: P2 = 28: P3 = 23: P4 = 32: P5 = 27: P6 = 38: P7 = 34: P8 = 46: P9 = 40: P10 = 59: GOTO 124124 S1 = ((FAS - .2) / .6) * (P2 - P1) + P1126 S2 = ((FAS - .2) / .6) * (P4 - P3) + P3

Page 16: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

128 S3 = ((FAS - .2) / .6) * (P6 - P5) + P5130 S4 = ((FAS - .2) / .6) * (P8 - P7) + P7140 S5 = ((FAS - .2) / .6) * (P10 - P9) + P9144 IF LS >= 80 AND LS <= 100 THEN PS = -((LS - 80) / 20) * (S2 - S1) + S2146 IF LS >= 60 AND LS < 80 THEN PS = -((LS - 60) / 20) * (S3 - S2) + S3148 IF LS >= 40 AND LS < 60 THEN PS = -((LS - 40) / 20) * (S4 - S3) + S4150 IF LS >= 15 AND LS < 40 THEN PS = -((LS - 15) / 25) * (S5 - S4) + S5160 PRINT "PERSENTASE PASIR=", PS; : PRINT "%"162 BJG = ((100 - PS) / 100) * BJK + (PS / 100) * BJP164 PRINT "BERAT JENIS AGREGAT GABUNGAN=", BJG166 B1 = ((260 - W) / 16) * 15 + 2150168 B2 = ((260 - W) / 160) * 187 + 2275170 B3 = ((260 - W) / 16) * 25 + 2450172 IF BJG >= 2.4 AND BJG <= 2.6 THEN BVB = ((BJG - 2.4) / .2) * (B2 - B1) + B1: GOTO 177174 IF BJG > 2.6 AND BJG <= 2.9 THEN BVB = ((BJG - 2.6) / .3) * (B3 - B2) + B2: GOTO 177175 PRINT "TINJAU KEMBALI BERAT JENIS": END177 PRINT "BERAT VOLUME BETON=", BVB; : PRINT "KG/M3"200 AG = BVB - CM - W202 PSR = (PS / 100) * AG204 PRINT "BERAT PASIR=", PSR; : PRINT "KG/M3"206 BT = AG - PSR208 PRINT "BERAT BATU=", BT; : PRINT "KG/M3"

40

Apabila Contoh 6.1 dikerjakan dengan program diatas maka doperoleh hasil sebagai

berikut :

Fas = 0,62425

Berat Air = 225 kg/m3

Berat Semen = 357,5685 kg/m3

Persentase Pasir = 46,18658 %

BJ Agregat Gabungan = 2,619957

Berat Volume Beton = 2328,465 kg/m3

Berat Pasir = 806,3699 kg/m3

Berat Batu = 939,5265 kg/m3

Perancangan Campuran Beton dengan Metode ACI

Page 17: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

Prosedur perancangan adukan beton dengan metode ini terdiri atas beberapa tahapan

pekerjaan:

1. Tentukan kuat tekan rencana

2. Menetapkan konsistensi beton dengan slump rencana berdasarkan Tabel 6.5.

Tabel 6.5. Nilai Slump untuk Berbagai Jenis Konstruksi

Uraian Slump (mm)Maksimum Minimum

Dinding, pelat podasi dan pondasi telapak bertulang 80 25Kaison dan konstruksi dibawah tanah

80 25

Pelat, balok, kolom, dan dinding 100 25Perkerasan jalan 80 25Pembetonan massal 50 25

3. Menetapkan ukuran agregat maksimum sesuai dengan persyaratan dimensi penampang

dan jarak tulangan, persyaratan tersebut telah dibahas di BAB 3

4. Berdasarkan nilai slump dan ukuran agregat maksimum maka berat air yang

dibutuhkan dalam 1 m3 beton dan persentase udara yang terperangkap dapat dilihat pada

Tabel 6.6.

41Tabel 6.6. Berat air perlu untuk setiap m3 beton dan udara terperangkap

untuk berbagai slump dan ukuran maksimum agregat

Slump Berat air (kg/m3) beton untuk ukuran agregat berbeda(cm) 10 mm 12,5mm 20 mm 25 mm 38 mm 50 mm 75 mm 150 mm

2,5-5 208 199 187 179 163 154 142 1257,5-10 228 217 202 193 179 169 157 13815-17 243 228 214 202 187 178 169 -

Persentase udara yang ada dalam unit beton3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,3 0,2

5. Faktor air semen ditentukan berdasarkan Tabel 6.7 dan harus disesuaikan dengan

faktor air semen maksimum berdasarkan kondisi lingkungan seperti ditunjukkan pada

Tabel 6.8.

Page 18: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

Tabel 6.7. Hubungan Faktor Air Semen dengan Kuat Tekan Beton (ACI)

Kuat Tekan Beton Rencana Umur 28 hari* (kg/cm2) Faktor Air Semen

411 0,44331 0,53263 0,62193 0,73153 0,80

* Benda uji yang digunakan silinder standar

Tabel 6.8. Faktor Air Semen Maksimum Sesuai dengan Kondisi Lingkungan

Kondisi LingkunganJenis Konstruksi

Kondisi NormalBasah KeringBerganti-ganti

Mendapat Pengaruh Sulfat

dan Air LautKonstruksi Langsing atau mempunyai penutup tulangan kurang dari 25 mm 0,53 0,49 0,40

Struktur dinding penahan tanah, pilar, balok, abutment * 0,53 0,44

Beton yang tertanam dalam air, pilar, balok - 0,44 0,44

Struktur lantai beton di atas tanah * - -Beton yang terlindung dari perubahan udara (Konstruksi interior bangunan) * - -

* Ditentukan bersasarkan Tabel 6.7.42

6. Berat semen dihitung dengan cara membagi berat air dengan faktor air semen

7. Dengan besaran diameter maksimum agregat kasar dan nilai modulus kehalusan

agregat halus maka dapat ditentukan persentase volume agregat kasar per m3 beton

dengan menggunakan Tabel 6.9. Berat agregat kasar yang digunakan diperoleh dari

perkalian persentase volume agregat kasar dengan berat volume padat agregat kasar.

Tabel 6.9. Persentase volume agregat kasar per m3 beton

Ukuran maksimum

agregat kasar

Persentase volume agregat kasar dibandingkan dengan satuanvolume beton untuk modulus kehalusan agregat halus tertentu

(mm) 2,4 2,6 2,8 3,0

10,0 50 48 46 44

Page 19: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

12,5 59 57 55 5320,0 66 64 62 6025,0 71 69 67 6537,5 75 73 71 6950,0 78 76 74 7275,0 82 80 78 76150,0 87 85 83 81

8. Volume agregat halus dihitung dari selisih volume total beton dengan volume ( semen

+ agregat kasar + air + udara terperangkap)

9. Dengan diketahuinya volume agregat halus dan berat jenis agregat halus maka dapat

ditentukan berat agregat halus. Sehingga berat seluruh material pembentuk beton per m3

telah dapat ditentukan.

Contoh 6.2.

Rencanakanlah campuran untuk keperluan kolom beton dengan kuat tekan karakteristik

sebesar 25 MPa dengan benda uji kubus (cara ACI) pada umur 28 hari. Slump rencana 10

cm. Jarak tulangan kolom hanya memungkinkan penggunaan agregat maksimum sebesar

20 mm. Semen yang digunakan type I, deviasi standar diambil sebesar 6,5 Mpa, faktor air

semen maksimum 0,65 dan kebutuhan semen minimum 275 kg/m3.

43

Dari hasil pemeriksaan laboratorium pada kondisi SSD, diperoleh :

Sifat agregat kasar (batu pecah):

Specific gravity (BJ) = 2,68

Berat volume gembur = 1400 kg/m3

Berat volume padat = 1580 kg/m3

Sifat agregat halus :

Specific gravity (BJ) = 2,55

Berat volume gembur = 1550 kg/m3

Hasil pengujian analisis saringan agregat halus:

Ukuran Saringan (mm)

Berat Pasir Tertahan (gr)

Page 20: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

5 02,36 601,18 1160,6 1480,3 1800,15 60Pan 36

Tentukan pula rencana ukuran kotak takaran agregat untuk keperluan pengadukan dengan

ketentuan dimana kapasitas mixer adalah 1 sak semen + 2 kotak pasir + 3 kotak agregat

kasar.

Penyelesaian

1. Kuat tekan rencana = 25 + 1,64. 6,5 = 35,66 MPa = 356,6 kg/cm2

Kuat tekan rencana benda uji silinder = 356,6 x 0,83 = 296 kg/cm2

2. Slump rencana = 100 mm

3. Ukuran agregat maksimum = 20 mm

Modulus kehalusan pasir dihitung dengan Tabel 6.10

44Tabel 6.10. Perhitungan Modulus Kehalusan Pasir

Ukuran Saringan

(mm)

Berat Tertahan(gr)

Tertahan (%) Kum Tertahan (%)

Lolos (%)

5 0 0 0 1002,36 60 10 10 901,18 116 19,33 29,33 70,670,6 148 24,67 54 460,3 180 30 84 160,15 60 10 94 6pan 36 6 100 0

600 271,33

Modulus kehalusan pasir = 271,33/100 = 2,71

4. Berat air (Tabel 6.6) = 202 kg/m3

Page 21: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

5. Berdasarkan kuat tekan rencana maka faktor air semen (Tabel 6.7) = 0,576

6. Berat semen = 202/0,576 = 351 kg/m3

7. Persentase volume agregat kasar (Tabel 6.9) = 63 %

Berat agregat kasar = 0,63. 1580 = 995,4 kg/m3

8. Penentuan volume unsur beton kecuali pasir :

Volume semen = = 0,1114 m3

Volume air = = 0,2020 m3

Volume agregat kasar = = 0,3714 m3

Volume udara = 0,0200 m3

___________ = 0,7048 m3

9. Volume pasir = 1- 0,7048 = 0,2952 m3

Berat pasir = 0,2952.2,55.1000 = 752,76 kg/m3

45

Maka unsur beton per m3:

Semen = 351 kg

Air = 202 kg

Pasir = 752 kg

Agregat kasar = 995 kg

__________

= 2300 kg

Menentukan Ukuran Kotak Takaran Agregat

Bahan agregat yang diperlukan untuk 1 sak semen :

Pasir = 107,12 kg

Agregat kasar = 141,74 kg

Pasir terdiri dari 2 kotak sehingga berat pasir 1 kotak = 107,12/2 = 53,56 kg

Page 22: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

Agregat kasar terdiri dari 3 kotak sehingga berat agregat kasar 1 kotak = 47,25 kg

Volume kotak pasir = 53,56/1550 = 34555 cm3

Volume kotak agregat kasar = 47,25/1400 = 33750 cm3

Ukuran Kotak Pasir

Ambil lebar kotak = 35 cm

Ambil tinggi kotak = 20 cm

Maka panjang kotak = 49 cm

Ukuran Kotak Agregat Kasar

Ambil lebar kotak = 35 cm

Ambil tinggi kotak = 20 cm

Maka panjang kotak = 48 cm

Perancangan campuran beton dengan Metode ACI dapat juga dikerjakan dengan program

Bahasa Basic sebagai berikut:

46

CLS

1 INPUT "NAMA FILE=", NAMA$

2 OPEN NAMA$ FOR OUTPUT AS #1

3 INPUT "TIPE SOAL:", NM

4 PRINT #1, "TIPE SOAL:"; NM

10 INPUT "KUAT TEKAN YANG DISYARATKAN 28 H (KG/CM2)=", FC

12 INPUT "NILAI SLUMP(2.5-17 CM)=", S

14 INPUT "UKURAN AGREGAT MAX(PILIH 10,20,38 MM)=", AM

16 INPUT "MODULUS KEHALUSAN(2.0-3.4)=", FM

18 INPUT "BERAT VOLUME AGREGAT KASAR=", BV

20 INPUT "BERAT JENIS AGREGAT KASAR=", BJ

22 INPUT "BERAT JENIS PASIR=", BJS

24 INPUT "STANDAR DEVIASI(KG/CM2)=", SD

30 PRINT

35 C = FC + (1.64 * SD)

Page 23: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

40 IF C <= 411 AND C >= 331 THEN FAS = .44 + (411 - C) * (.09 / 80): GOTO 87

60 IF C < 331 AND C >= 263 THEN FAS = .53 + (331 - C) * (.09 / 68): GOTO 87

70 IF C < 263 AND C >= 193 THEN FAS = .62 + (263 - C) * (.11 / 70): GOTO 87

80 IF C < 193 AND C >= 153 THEN FAS = .73 + (193 - C) * (.07 / 40): GOTO 87

85 PRINT "TINJAU KEMBALI KUAT TEKAN": END

87 IF FAS > .65 THEN FAS = .65

90 PRINT #1, "FAS="; FAS

100 IF S >= 2.5 AND S <= 5 AND AM = 10 THEN W = 208: GOTO 190

110 IF S > 5 AND S <= 10 AND AM = 10 THEN W = 228: GOTO 190

120 IF S > 10 AND S <= 17 AND AM = 10 THEN W = 243: GOTO 190

130 IF S >= 2.5 AND S <= 5 AND AM = 20 THEN W = 187: GOTO 190

140 IF S > 5 AND S <= 10 AND AM = 20 THEN W = 202: GOTO 190

150 IF S > 10 AND S <= 17 AND AM = 20 THEN W = 214: GOTO 190

160 IF S > 2.5 AND S <= 5 AND AM = 38 THEN W = 163: GOTO 190

47

170 IF S > 5 AND S <= 10 AND AM = 38 THEN W = 179: GOTO 190

180 IF S > 10 AND S <= 17 AND AM = 38 THEN W = 187: GOTO 190

185 PRINT "TINJAU KEMBALI NILAI SLUMP ATAU UKURAN AGG MAX": END

190 PRINT #1, "BERAT AIR="; W; : PRINT #1, " KG/M3"

200 CM = W / FAS

210 PRINT #1, "BERAT SEMEN="; CM; : PRINT #1, "KG/M3"

220 IF FM >= 2 AND FM <= 3.4 AND AM = 10 THEN AG = 54 - 10 * (FM - 2):

GOTO 250

230 IF FM >= 2 AND FM <= 3.4 AND AM = 20 THEN AG = 70 - 10 * (FM - 2):

GOTO 250

240 IF FM >= 2 AND FM <= 3.4 AND AM = 38 THEN AG = 79 - 10 * (FM - 2):

GOTO 250

245 PRINT "TINJAU KEMBALI MODULUS KEHALUSAN": END

250 PRINT #1, "KEBUTUHAN AGREGAT KASAR="; AG; : PRINT #1, "%"

260 BAG = BV * (AG / 100)

261 PRINT #1, "BERAT AGREGAT KASAR="; BAG; : PRINT #1, "KG/M3"

Page 24: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin

262 IF AM = 10 THEN U = .03

264 IF AM = 20 THEN U = .02

266 IF AM = 38 THEN U = .01

270 VCM = CM / (1000 * 3.15)

280 VAG = BAG / (1000 * BJ)

290 VU = U

300 VW = W / 1000

310 VPS = 1 - (VCM + VAG + VU + VW)

320 BPS = VPS * BJS * 1000

330 PRINT #1, "KEBUTUHAN PASIR="; BPS; : PRINT #1, "KG/M3"

340 BBT = W + BAG + CM + BPS

350 PRINT "PERKIRAAN BERAT BETON="; BBT; : PRINT "KG/M3"

360 END

48

Apabila Contoh 6.2 dikerjakan dengan program diatas maka doperoleh hasil sebagai

berikut :

FAS= .5763526

BERAT AIR= 202 KG/M3

BERAT SEMEN= 350.4799 KG/M3

KEBUTUHAN AGREGAT KASAR= 62.9 %

BERAT AGREGAT KASAR= 993.82 KG/M3

KEBUTUHAN PASIR= 754.5659 KG/M3

Page 25: VI. PERANCANGAN CAMPURAN BETON - surya … · Web viewPerancangan campuran beton adalah merupakan suatu usaha untuk mendapatkan berbagai sifat-sifat fisik beton yang seekonomis mungkin