24
BAB VIII PEMERIKSAAN, PEMBERIAN SKOR DAN PENGOLAHAN HASIL BELAJAR. A. Teknik Pemeriksaan Tes Hasil Belajar. Dalam rangka mengetahui hasil belajar sekelompok orang yang belajar atau peserta didik di suatu sekolah setelah melalui proses pembelajaran tertentu, seorang guru akan memberikan evaluasi berupa tes. Tes dapat berupa tulisan, lisan dan perbuatan. Dalam hal tes tertulis terutama dalam bentuk esai, hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap kegiatan tes dikembalikan kepada masing-masing peserta didik disertai balikan atau komentar yang mendidik misalnya, mengenai kekuatan dan kelemahannya. Ini merupakan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk (a) mengetahui kemajuan hasil belajarnya, (b) mengetahui kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya, (c) memotivasi diri untuk belajar lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi belajarnya. Balikan atau komentar tersebut sangat diperlukan dan menjadi hal penting dalam proses pembelajaran terutama dalam tes uraian. Setiap teknik penilaian harus dibuatkan instrumen penilaian yang sesuai. Tabel berikut menyajikan klasifikasi penilaian dan bentuk instrumen. Tabel 1 Klasifikasi Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen Teknik Penilaian Bentuk Instrumen • Tes tertulis • Tes pilihan: pilihan ganda, benar- salah, menjodohkan dll. • Tes isian: isian singkat dan uraian • Tes lisan • Daftar pertanyaan • Tes praktik (tes perbuatan) • Tes identifikasi • Tes simulasi • Tes uji petik kinerja 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis.

Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

  • Upload
    voquynh

  • View
    258

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

BAB VIII PEMERIKSAAN, PEMBERIAN SKOR DAN PENGOLAHAN HASIL BELAJAR.

A. Teknik Pemeriksaan Tes Hasil Belajar.

Dalam rangka mengetahui hasil belajar sekelompok orang yang belajar atau peserta didik di suatu sekolah setelah melalui proses pembelajaran tertentu, seorang guru akan memberikan evaluasi berupa tes. Tes dapat berupa tulisan, lisan dan perbuatan. Dalam hal tes tertulis terutama dalam bentuk esai, hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap kegiatan tes dikembalikan kepada masing-masing peserta didik disertai balikan atau komentar yang mendidik misalnya, mengenai kekuatan dan kelemahannya. Ini merupakan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk (a) mengetahui kemajuan hasil belajarnya, (b) mengetahui kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya, (c) memotivasi diri untuk belajar lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi belajarnya. Balikan atau komentar tersebut sangat diperlukan dan menjadi hal penting dalam proses pembelajaran terutama dalam tes uraian. Setiap teknik penilaian harus dibuatkan instrumen penilaian yang sesuai. Tabel berikut menyajikan klasifikasi penilaian dan bentuk instrumen.

Tabel 1 Klasifikasi Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen• Tes tertulis • Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah,

menjodohkan dll.• Tes isian: isian singkat dan uraian

• Tes lisan • Daftar pertanyaan

• Tes praktik (tes perbuatan) • Tes identifikasi• Tes simulasi• Tes uji petik kinerja

1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis.Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) dan objektif tes.a. Pemeriksaan dalam bentuk uraian. Ada dua macam teknik yang

digunakan dalam pemeriksaan tes ini, yaitu berdasarkan standar mutlak dan standar relatif. Soal dalam bentuk uraian bersifat subjektif, karena pemeriksa jawaban terhadap lembar jawaban peserta didik akan berbeda skornya, apabila lembar jawaban tadi diperiksa oleh pemeriksa lainnya. Berbeda dengan soal yang berbentuk objektif tes, walaupun lebar jawaban peserta didik diperiksa oleh beberapa pemeriksa skornya akan selalu sama,

Page 2: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

apalagi kalau digunakan komputer akan lebih cepat sehingga menghemat waktu.

Pemeriksaan berdasarkan standar mutlak.i. Buatlah terlebih dahulu kunci jawaban oleh guru atau timii. Menelaah jawaban peserta didik dan membandingkan dengan

kunci jawaban yang sudah dirumuskaniii. Dari hasil perbandikan antara lembar jawaban peserta didik

dengan kunci jawaban, guru memberikan skor pada setiap butir soal.

iv. Jumlahkan skor jawaban, skor yang diperoleh yang kemudian akan dijadikan penentuan nilai.

Pemeriksaan berdasarkan standar relatif.i. Membaca terlebih dahulu setiap butir soal dari jawaban seluruh

peserta didik dan mentukan jawaban terlengkap dari setiap butir soal.

ii. Jawaban terlengkap akan diberikan skor maksimal, sedangkan yang kurang lengkap diberikan skor sesuai dengan kelengkapan jawaban.

iii. Jumlahkan skor jawaban, skor yang diperoleh yang kemudian akan dijadikan penentuan nilai.

b. Pemeriksaan dalam bentuk objektif tes. Meriksa jawaban soal objektif tes walaupun dilakukan oleh beberapa pemeriksa, skor terhadap lembar jawaban akan sama. Pemeriksaan dalam bentuk objektif tes, ada beberapa teknik, yaitu:Kunci Berdapingani. Lembar jawaban peserta didik harus horizontal berurutan

dari atas ke bawahii. Kemudian buat kunci jawaban juga harus horizontal dari atas

ke bawahiii. Lembar jawaban peserta didik dan kunci jawaban diletakan

berdampingan, kemudian berikan tanda (v) pada jawaban yang sama atau benar.

iv. Kemudian hitung jumlah yang benar yang akan dijadikan skor dalam penilaian.

Kunci sistem karboni. Peserta didik menjawab soal yang dianggap benar pada

lembar jawaban dengan tanda silang (x)ii. Guru membuat kunci jawaban pada format lembar jawaban

yang sama dengan peserta didikiii. Lembar jawaban peserta didik ditutupi dengan karbon dan

kunci jawaban yang teratasiv. Buatlah tanda lingkaran pada kunci jawaban, sehingga

jawaban peserta didik yang terkena lingkaran, maka jawabannya benar.

v. Kemudian hitung jumlah yang benar dan akan menjadi skor dalam penentuan nilai.

Page 3: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

Kunci sistem tusukani. Peserta didik menjawab soal yang dianggap benar pada

lembar jawaban dengan tanda silang (x)ii. Guru membuat kunci jawaban pada format lembar jawaban

yang sama dengan peserta didikiii. Lembar jawaban peserta didik ditutupi dengan kunci

jawaban.iv. Kunci-cunci jawaban ditusuk dengan paku atau alat lain,

sehingga jawaban peserta didik yang terkena tusukan merupakan jawaban yang benar

v. Kemudian hitung jumlah yang benar dan akan menjadi skor dalam penentuan nilai.

Kunci berjendelai. Peserta didik menjawab soal yang dianggap benar pada

lembar jawaban dengan tanda silang (x)ii. Guru membuat kunci jawaban pada format lembar jawaban

yang sama dengan peserta didik, dengan cara dilubangi.iii. Lembar jawaban peserta didik ditutupi dengan kunci

jawaban yang terlubangi, sehingga tanda silang yang terlihat itulah jawaban yang benar

iv. Kemudian hitung jumlah yang benar dan akan menjadi skor dalam penentuan nilai.

2. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Lisan

Pada umumnya tes lisan dilakukan langsung tanya jawab antara guru (tester) dan peserta didik (testi), dimana daftar pertanyaan dan kunci jawaban disiapkan terlebih dahulu oleh tester. Tes lisan ini sangat berguna bagi peserta didik dalam rangka mengungkapkan pendapat secara lisan, sehingga menjadi sarana pelatihan diri peserta didik dalam berpendapat secara langsung dan guru juga dapat menggali apa yang diketahui peserta didik lebih mendalam. Daftar pertanyaan itu disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari suatu tes lisan. Ada beberapa petunjuk teknis perencanaan pelaksanaan tes lisan, dalam rangka mengukur hasil belajar peserta didik.

i. Tentukan terlebih dahulu indikator dari komptensi yang akan diujikan

ii. Tentukan kriteria kunci yang menunjukan capaian indikator dari kompetensi hasil belajar

iii. Susunlah pedoman pertanyaan pada materi yang akan diujikan, dengan menggunakan bahasa lisan agar mudah dimegerti oleh testi

iv. Daftar pertanyaan dapat diajukan dengan kalimat yang berbeda tetapi mempunyai arti yang sama,

Page 4: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

v. Siapkan format penilaian untuk merekan skor hasil penilaian jawaban pada setiap pertanyaan yang diajukan pada setiap individu testi

vi. Skor langsung sudah dapat ditentukan pada akhir tes lisan setiap individu

vii. Menjaga objektifitas, misalnya tester dilarang “memancing-mancing” berupa kata atau kalimat yang sifatnya menolong testi

3. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Perbuatan

Pada umumnya tes perbuatan digunakan untuk mengukur kompetensi psikomotorik yang berhubungan dengan keterampilan fisik. Dalam tes perbuatan, topik pemasalahan disajikan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh testi. Pada dasarnya , terdapat dua poin yang dapat dijadikan bahan penilaian dalam tes perbuatan, yaitu proses dan produk. Pengukuran proses merujuk kepada pengukuran keterampilan dari kemahiran testi melakukan suatu kegiatan, sedangkan pengukuran produk merujuk kepada segi kualitas hasil. Tes perbuatan dapat dilaksanakan secara individu atau kelompok. Contoh tes perbuatan, misalnya menyanyi di depan kelas, melakukan percobaan di laboratorium, peer teaching, dan lain-lain. Ada beberapa petunjuk teknis perencanaan pelaksanaan tes perbuatan, dalam rangka mengukur hasil belajar peserta didik.

a. Mengecek kelengkapan peralatan yang diperlukan sesuai dengan jenis tes perbuatan, misalnya untuk melakukan percobaan diperlukan alat-alat praktekum di laboratorium.

b. Menyiapkan pedoman pengamatan, dengan indikator-indikator apa yang akan menjadi penilaian (untuk penilaian proses)

c. Memberikan petunjuk kepada testi mengenai apa yang harus dikerjakan, petunjuk disampaikan secara tertulis dengan penjelasan secara lisan.

d. Testi meragakan kegiatan, dan penguji sesuai prosedur.e. Tester memberikan skor terhadap kegiatan testi pada saat proses

berlangsung.f. Tester juga memberikan skor hasil pekerjaan atau produk.

Hal-hal yang perlu diperhatikan tester (guru) untuk memberikan skor dalam proses tes perbuatan, adalah: pemanfaatan waktu, ketepatan cara melakukan, ketelitian, ketrampilan menggunakan alat dan urutan dalam melakukan instruksi.

B. Teknik Pemberian Skor Hasil Belajar.Pemberian skor adalah suatu proses untuk untuk menentukan

keberhasilan siswa dalam suatu sistem penilaian, pada umumnya saat ini, dimana seorang siswa dikatakan berhasil apabila telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), misalnya telah ditetapkan pada kisaran 75%. Pada dasarnya tujuan evaluasi hasil belajar adalah untuk membedakan kegagalan dan keberhasilan seorang peserta didik. Namun dalam

Page 5: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

perkembangannya evaluasi dimaksudkan untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik maupun kepada guru sebagai pertimbangan untuk melakukan perbaikan.

Oleh karena itu, setelah diadakan evaluasi, maka perlu ditindaklanjuti dengan analisis soal evaluasi. Analisis soal evaluasi ini sangat penting dalam kerangka program tindak lanjut, karena akan diketahui siswa-siswa yang sudah mencapai KKM atau yang belum mencapai KKM. Siswa yang sudah mencapai KKM atau lebih perlu diberikan pengayaan pembelajaran, dan siswa yang belum mencapai KKM perlu diberikan pragram remedial teaching. Teknik penskoran akan perbeda pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor, karena ketiga ranah tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.1. Tes Kognitif’

Pada umumnya tes kognitif dalam bentuk tes tertulis, sedangkan tes tertulis dapat berupa uraian (esai) atau objektif tes.a. Pensekoran Tes Esai

Dalam tes esai pemberian skoring menggunakan pola kontium dari 0 sampai dengan 10 atau dari 0 sampai dengan 100. Misalnya dalam mata pelajaran matematika seorang siswa menjawab soal, dengan cara menulis rumus dengan benar, proses pengerjaan yang benar, kemudian hasil akhir jawabannya juga benar, maka ia akan diberikan skor maksimal 10 (pada standar 0 sampai dengan 10). Tetapi kalau ada proses yang salah dalam operasi hitung (misalnya salah mengalikan) akan mengakibatkan jawaban yang tidak benar, maka pemberian skor kurang dari skor maksimal, misalnya memperoleh skor 90. Bahkan seorang siswa yang menjawab soal dengan proses yang salah total sekalipun tetap diberikan skoring atas usahanya, tidak diberikan skor 0 (nol) kecuali pengerjaan soal itu kosong sama sekali. Oleh sebab itu seorang tester diharuskan membuat kunci jawaban soal esai dengan rambu-rambu sebagai patokan pemberian pensekoran Bobot skoring tiap butir soal dapat berbeda, tergantung kepada tingkat kesukaran, kompeksitas materi yang diuji dan menuntut kemampuan berpikir. Misalnya dari soal 5 buah soal esai dengan pembobotan: soal nomor 1 bobot1, soal nomor 2 bobot 2, soal nomor 3 bobor 2, soal nomor 4 bobot 2, soal nomor 5 bobot 3, sehingga akan diperoleh skor maksimal 100. Namun demikian dalam pemberian skoring pada soal uraian ini, setiap terster akan memberikan skor yang berbeda, oleh sebab itu dalam ujian akhir semester (UAS) diperlukan pengoreksi 1 dan 2, bahkan kalau diperlukan sampai 3 orang pengoreksi, apabila perbedaan pengoreksi 1 dan pengoreksi 2 mempunyai perbedaan yang signifikan.

Contoh Pemberian skor. Soal Perhatikan gambar penampang batang berikut!

Page 6: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

Pertanyaan:a. Berdasarkan gambar di atas tentukan mana batang tumbuhan

dikotil dan mana batang tumbuhan monokotil! (Skor 2)b. Sebutkan nama bagian-bagian yang bernomor (Skor 3)c. Deskripsikan ciri-ciri kedua batang tumbuhan tersebut sesuai

dengan kondisi bagian-bagian yang tertera pada gambar! (Skor 6)

Pedoman penskoran

No Jawaban Skor

A

b

c

gambar A penampang batang monokotil,gambar B penampang batang dikotil

no. 1 xilem,no. 2 floem,no. 3 kambium.

Pada gambar A letak xilem dan floem tersebar/tidak teratur , dan tidak ada kambium.Jadi gambar A sesuai dengan ciri-ciri batang tumbuhan monokotil . Pada gambar B letak xilem dan floem teratur, dan di antaranya terdapat kambium.Jadi gambar B sesuai dengan ciri-ciri batang tumbuhan dikotil

11

111

1,51

2

1,5

Skor maksimum 10

(Sumber: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jemderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008)

b. Pensekoran Tes Objektif

Dalam pemberian pensekoran pada jenis tes objektif : isian singkat, benar-salah (B-S), menjodohkan dan pilihan ganda, pada umumnya

Page 7: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

menggunakan skoring 1 untuk nilai yang benar dan skoring 0 untuk nilai yang salah. Disinilah kelemahan tes objektif, semua siswa dapat menjawab semua soal karena mempunyai unsur spekulasi. Maka sebaiknya guru (tester) menggunakan sistem denda, dalam rangka mengurangi spekulasi siswa dalam mengerjakan soal., yaitu mengurangi jawaban yang benar dengan jawaban yang salah, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

∑ B = Jumlah jawaban yang benar ∑ S = Jumlah jawaban yang salah N = Jumlah alternatif jawaban (option)

Pada sebagian guru memberikan pensekoran tidak menggunakan sistem denda, hal inilah akan dimanfaatkan oleh peserta didik dalam menjawab soal dengan menebak jawaban. Dalam rangka mengurangi unsur spekulasi dalam menjawab soal tes objektif, sudah saatnya sistem denda digunakan dalam pensekoran.

2. Afektif.Pemberian skor untuk ranah afektif pada umumnya menggunakan skala likert, yaitu skala ber tingkat dengan rentang 1 sampai dengan 5.Contoh instrumen penilaian diri, misalnya untuk kegiatan yang berhubungan dengan mata pelajaran biologi

Petunjuk:a. Isilah semua pernyataan dengan jujur. b. Berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan kenyataan.

TP = Tidak pernah melakukan SR = sering melakukan JR = Jarang melakukan SL = selalu melakukan KD = Kadang-kadang melakukan

No Pernyataan TP JR KD SR

SL

1 Saya menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan biologi kepada teman-teman

2 Saya bertanya kepada guru hal-hal yang berhubungan dengan mata pelajaran biologi

3 Saya menyempatkan diri membaca artikel yang berkaitan dengan biologi di majalah/koran

4 Saya mendengarkan informasi yang berhubungan dengan biologi dari radio

Skor = ∑ B - ∑ SN

Page 8: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

5 Saya menonton tayangan di televisi yang berkaitan dengan biologi, misalnya fauna dan flora

6 Saya hadir setiap ada jam pelajaran biologi di sekolah

7 Saya membuat catatan yang rapi untuk mata pelajaran biologi

8 Saya menyerahkan tugas biologi tepat waktu9 Saya menerapkan pengetahuan biologi

dalam kehidupan sehari-hari10 Dst

PengolahanPada contoh di atas penskoran untuk setiap pernyataan menggunakan rentang 1 – 5. Skor 1 untuk TP, 2 = JR, 3 = KD, 4 = SR, dan 5 = SL. Dengan 9 butir pernyataan rentang skor adalah 9 – 45.

Kualifikasi Berdasarkan jawaban, kegiatan setiap peserta didik untuk mata pelajaran biologi dikelompokkan sebagai berikutAmat Baik : Skor 37 – 45 Baik : Skor 28 – 36 Cukup : Skor 19 – 27

Kurang : Skor < 19

(Sumber: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jemderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008)

3. Tes PsikomotorPemberian skor tes psikomotor dalam rangka utuk mengukur ketrampilan, dilakukan langsung pada saat peserta didik sedang beraktifitas. Untuk memperoleh skoring yang baik maka perlu dibuatkan lembar pengamatan.

Contoh instrumen observasi (lembar pengamatan): Lari 100 meterNomor

Butir

Aspek Keterampilan

Skor

5 4 3 2 1

Starting Position

01 Waktu jongkok lutut kaki belakang ada di depan ujung kaki lainnya

02 Kedua tangan di tanah, siku lurus, empat jari agak rapat mengarah ke samping luar.

Page 9: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

03 Waktu jongkok posisi punggung segaris dengan kepala

04 Pandangan kira-kira 1 meter di depan garis start

05 Waktu aba-aba siap, posisi tungkai depan ± 90° dan tungkai belakang 100°-120°

KeteranganSkor 5 : sangat tepat, 4 : tepat, 3 : agak tepat, 2 : tidak tepat, dan skor 1 : sangat tidak tepat

PengolahanSkor yang dicapai peserta didik dapat diolah menjadi nilai sebagai berikut.

N = (Skor pencapaian : Skor maksimal)x 100.

(Sumber: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jemderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008)

C. Teknik Pengolahan dan Konversi skor Menjadi Nilai Hasil Belajar Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyatakan bahwa penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh: pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.

Penilaian yang dilakukan pendidik, meliputi: menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Untuk memperbaiki proses pembelajaran dapat dilakukan, apabila pendidik dalam hal ini guru melakukan analisis hasil evaluasi. Bentuk penilaian pendidik terhadap peserta didik meliputi: Ulangan harian (tes formatif), ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, sedangkan penilaian yang dilakukan satuan pendidikan (sekolah) adalah ujian sekolah, dan penilaian yang dilakukan pemerintah adalah Ujian Nasional (UN).

Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik digambarkan pada bagan berikut:

Page 10: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

Bagan 2. Alur Penilain Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian Akhir.Ada dua tahap yang dilakukan dalam melakukan pengolahan hasil evaluasi, yaitu memberikan skor (scoring) dan memberikan penilaian (grading). Pensekoran sudah dibahas sebelumnya, selanjutnya adalah mengolah data hasil pensekoran. Data hasil pengukuran melalui alat penilaian tertentu (objektif / esei) berupa data kuantitatif yang disebut skor mentah. Agar skor ini mempunyai arti terhadap kemampuan siswa perlu diolah menjadi data mateng yang akan menjadi nilai akhir, melalui pengolahan data dengan statistik.Dalam menentukan tingkat keberhasilan ada beberapa teknik analisis data, diantaranya, yaitu :a. Penilaian Acuan Norma (PAN): adalah penilaian yang diacukan dengan

nilai rata-rata kelompoknya. Prestasi yang dicapai seseorang tegantung pada prestasi kelompoknya. Sehingga jika nilai max 100, dan rata-rata nilai siswa adalah 40, maka siswa yang mempunyai nilai 45 dpt dikatakan baik.

b. Penilian Acuan Patokan (PAP). Adalah penilaian yang diacukan dengan tujuan instruksional yang harus dicapai siswa. Pada ktsp biasa disebut KKM (kriteria ketuntasan minimal). Misalnya KKM = 75. siswa yg mencapai 75 atau lebih dapat dikatakan baik atau lulus.

2. Skala Penilaian. Skala penilain adalah untuk menghitung batas minimum skor

yang harus dicapai seorang peserta didik yang menyatakan berhasil dalam mata pelajaran. Ada 3 (tiga) macam biasa digunakan, yaitu:a. Batas lulus aktual: didasarkan atas nilai rata-rata siswa dan

simpangan bakunya. Batas lulusnya (x+0,25 SD ¿ .Contoh soal matematika dengan pilihan ganda 60 soal, skor 1 pada setiap jawaban yang benar. Jika rata-rata nilai = 25, dan Sd = 8,0. maka skor yang dinyatakan lulus adalah: (x+0,25 SD ¿ . = 25 + 2 = 27. (lulus). Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah 27 dinyatakan tidak lulus, maka diwajibkan mengikuti program remedial teaching.

b. Batas Lulus Ideal: dengan menntukan nilai rata-rata adalah ½ nilai maksimum, dengan simpangan baku ideal ⅓ rata-rata ideal.

Pelaporan Hasil

Penilaian

Tindak lanjut Hasil

Penilaian

Analisis Hasil

Penilaian

Pelaksanaan Penilaian

Perencanaan Penilaian

Remedial Pengayaan

dan perbaikan program kegiatan

Page 11: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

Contoh soal matematika dengan pilihan ganda 60 soal, skor 1 pada setiap jawaban yang benar. Berapa nilai kelulusannya? Batas lulusnya = (x+0,25 SD ¿ .

= 30 + 0.25 (10) = 32,5 (lulus). Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah 32,5 dinyatakan tidak lulus, maka diwajibkan mengikuti program remedial teaching.

c. Batas Lulus Purposif. Mengacu pada Penilian Acuan Patokan (PAP), tidak perlu menghitung rata-rata dan simpangan baku. Misalnya KKM 75% dari skor maksimum. Jadi batas kelulusannya adalah 75% x 60 = 45 (lulus). Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah 45 dinyatakan tidak lulus, maka diwajibkan mengikuti program remedial teaching.

3. Nilai Akhir Tes.

Setiap jenis tes (tertulis, sikap, perbuatan) dalam perhitungan nilai akhir hendaknya berdiri sendiri, jangan digabung karena setiap jenis tes memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Berikut ini diberikan contoh perhitungan nilai akhir untuk tes tertulis.

Contoh Perhitungan Nilai Akhir

a. Tes Tertulis Dalam melakukan pemeriksaan soal-soal bentuk uraian dan tes objektif, diperlukan pedoman. Untuk memudahkan pelaksanaannya, ada beberapa kaidah atau prosedur pemeriksaannya.

1. Siapkan pedoman penskoran sebagai acuan dalam memeriksa jawaban peserta didik.

2. Bacalah jawaban peserta didik kemudian bandingkan dengan kunci jawaban yang telah dibuat sesuai dengan pedoman pensekoran.

3. Apapun jawaban peserta didik berikan skor sesuai dengan kelengkapan jawaban peserta didik.

4. Periksalah seluruh lembar jawaban peserta didik selesai pada waktu kurun waktu yang sama (jangan terputus), dalam satu kelas, kemudian dilanjutkan ke pemeriksaan kelas berikutnya berikutnya, pada kurun waktu berikutnya. Hal ini perlu dilakukan guna menjaga konsistensi dan objektivitas pemberian skor.

5. Bagus tidaknya tulisan atau pengerjaan secara acak tidak berpengaruh pada pensekoran.

6. Pemberian nilai pada lembar jawaban bisa dilakukan pada setiap butir soal setelah dikalikan bobot soal, kemudian nilai yang diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor yang diperoleh peserta didik atau.

Perhitungan nilai dengan menggunakan rumus seperti berikut ini.

Page 12: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

Skor perolehan peserta didikNilai Setiap Soal = X bobot

Skor maksimum butir soal ybs

Contoh 1: Penilaian esaiDiketahui Akhmad menjawab 5 soal esai, dengan memperoleh skor 32 dari skor maksimum 38 dimana bobot soal dan penyebaran skor seperti dibawah ini. Berapakan Nilai yang diperoleh Akhmad?

Soal Uraian

Bobot Soal Skor Maksimu

m

Skor perolehan

Akhmad

Perhitungannya

1

2

3

4

5

20

10

30

10

30

8

5

10

5

10

7

4

9

5

7

(7:8) x 20 = 17,50

(4:5) x 10 = 8,00

(9:10) x 30 = 27,00

(5:5) x 10 = 10,00

(7:10) x 30 = 21,00

Jumlah 100 38 32 83,50

Nilai soal uraian Akhmad adalah = 83,50Catatatan: Nilai akhir dapat juga diperoleh dengan cara: 32

38 x 100 = 83.50

Contoh 2: Penilian Tes Objektif.

Diketahui pada tes tertulis mata pelajaran IPS sebanyak 50 soal, dengan jumlah soal pilihan ganda 4 option jawaban, masing-masing bobot butir soal adalah 2. Sedangkan Akhmad menjawab pilihan ganda 40 yang benar 10 soal yang salah, Amir menjawab pilihan ganda 40 yang benar 5 soal yang salah, dan 5 soal tidak dijawab. Tetapi Siti menjawab pilihan ganda 40 yang benar 10 soal tidak dijawab, berapakah nilai akhir masing-masing?

Jawab:

Penilaian tanpa denda: Masing-masing akan memperoleh Nilai = 4050 x 2 = 80

Page 13: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

Sedangkan penilaian dengan denda dengan rumus Skor = ∑ B

- ∑ SN

Masing-masing akan memperoleh:

Nilai Akhmad =( 40 - 104 ) x2 = 75.

Nilai Amir = ( 40 - 54 ) x2 = 77,5

Siti = ( 40 - 04 ) x2 = 80.

Contoh 3: Penilaian Gabungan soal uraian dan tes objektif

Diketahui pada tes tertulis mata pelajaran IPS sebanyak 50 soal, dengan jumlah soal esai 5 soal, Pilihan ganda 35 soal dan isian 10 soal. Seorang peserta didik yang bernama Akhmad memperoleh skor: esai 22 dari skor maksimum 28, Pilihan ganda 30 dari skor maksimum 35, dan isian 8 dari skor maksimum 10, sedangkan bobot soal esai 30 % dan objektif tes 70%, berapakah nilai akhirnya?

Bentuk

Soal

Jumlah

SoalBobot Nomor

SoalSkor

Maksimum

Skor

Akhmad

Perhitungan

Uraian 5 30 % 1

2

3

4

5

Jumlah=

3

4

9

6

6

28

3

2

8

4

5

22

22:28x10=7,86

PG

Isian

35

10

70 % 1-35

1-10

Jumlah=

35

10

45

30

8

38

38:45x10=8,44

Nilai esai = 2228 x 10 = 7,86 dan nilai tes objektif = 38

45 x 100 = 8,44

Page 14: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

Nilai akhir diperoleh Akhmad = ( 30 % x 7,86 ) + ( 70 % x 8,44 )

= 2,36 + 5,91

= 8,27

Catatan : perhitungan di atas pada tes objektif tanpa denda

b. Tes Sikapcara yang lazim digunakan untuk menskor hasil jawaban peserta didik dari skala sikap adalah sebagai berikut. Pernyataan positif dengan rentang Nilai 1 sampai dengan 5, pernyataan negatif dengan rentang nilai 5 sampai dengan 1. Berikut ini adalah contoh mengukur sikap toleransi dari seorang peserta didik Akhmad

Nama peserta didik : Akhmad

No

Pernyataan STS

TS

KS S SS skor

1 Menerima pendapat orang lain merupakan ciri bertoleransi

X5

2 Kalau saya boleh memilih, saya akan selalu mendengarkan usul-usul kedua orang tuaku.

X 4

3 Memilih teman di sekolah, tidak pandang bulu X 4

4 mewujudkan cita-cita harus memaksakan kehendak X 1

5 Saya suka menerima pendapat orang lain X 4

6 Bekerja sama dengan orang yang berbeda suku lebih baik dihindarkan.

x 3

7 Bekerja sama dengan orang yang berbeda Agama tidak menjadi masalah

X 5

8 Bekerja sama dengan orang yang Miskin lebih baik dihindarkan.

x 3

9 Saya suka mencela orang lain x 3Jumlah skor 32

Catatan : hurup merah pernyataan positif, dan huruf hitam pernyataan negatif

Amat Baik : Skor 37 – 45 Baik : Skor 28 – 36

Page 15: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

Cukup : Skor 19 – 27 Kurang : Skor < 19

Skor yang diperoleh Akmad 32 (katagori baik) atau B

c. Tes Perbuatan. Tes perbuatan adalah untuk mengukur ketrampilan atau kinerja yang erat kaitannya dengan ranah psikomotor, berikut ini contoh dalam penilian ketreampilan, misalnya pengukuran “peserta didik terhadap ketrampilan mengukur suhu badan”, dengan indikator seperti di bawah ini. Apabila hasil penilaian pada peserta didik yang bernama Akmad, seperti di bawah ini, berapakah nilai ketrampilan dalam “mengukur suhu badan”. Dengan berpedoman kepada pensekoran:

1 = Sangat tidak baik 2 = tidak baik3 = cukup baik4 = baik5 = baik sekali

Nomor

Butir

Aspek Keterampilan

Skor

1 2 3 4 5 hsl

01 Mengambil termometer suhu badan dari lemari laboratorium

x 5

02 Mengeluarkan termometer dari kotaknya

x 4

03 Memasang termometer pada bagian tubuh orang yang akan diukur suhunya

x 4

04 Waktu yang digunakan untuk pemasangan pada pasien

x 4

05 Cara mengambil kembali termometer dari tubuh pasien

x 5

06 Cara membaca termometer untuk melihat hasil pengukuran suhu

x 4

07 Cara menyimpan kembali termometer pada tempatnya

x 3

Total skor 29

Dengan skala penilaian minimum 7 dan maksimum 35, kalau ditentukan nilai tengahnya (median) : (7 + 35) : 2 = 21 atau dengan kata lain nilai

Page 16: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

kuartil tengah Q2 = 21, Q1 = 14 dan Q3 = 28. Maka katagori penilaian menjadi:

7– 14 : tidak berhasil 15 - 21: kurang berhasil 22 – 28 : berhasil 29 – 35 : sangat berhasil Dalam hal ini Akhmad memperoleh skor 29 dengan katagori sangat berhasil

4. Konversi Nilai Konversi nilai pada umumnya yang sering digunakan dalam menilai hasil belajar ada beberapa katagori:a. Standar sepuluh (0 – 10)b. Standar seratus ( 0 – 100)c. Standar empat ( 1 – 4) atau dengan huruf (A, B, C, D).Unruk mendapatkan konversi nilai dapat digunakan , diantaranya: tanpa meggunakan nilai rerata serta simpangan baku, dan dengan menggunakan nilai rerata dan simpangan baku,Konversi skor tanpa menggunakan rerata dan smpangan baku:Contoh:

persentase jbw

standar 100

stndar 10 standar 4 Huruf

90 – 99 90/100 9/10 4 A80 – 89 l 8 3 B70 – 79 70 7 2 C60 – 69 60 6 1 D< 60 Gagal Gagal Gagal Gagal

Konversi skor tanpa menggunakan rerata dan smpangan baku:

Dalam hal ini perlu dihting dulu dengan statistik, yaitu rerata dan simpangan baku dari, data skor yang diperoleh peserta didik dlam suatu tes. Konversi yang biasa digunakan dalam mengolah skor mentah ke dalam standar 10 dan 100 adalah sebagai berikut.

Rerata + standar deviasi

Nilai standar

10

Nilai stnadar

100

Page 17: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

X + 2, 25 SX + 1,75 SX + 1,25 SX + 0,75 SX + 0,25 SX – 0,25 SX – 0,75 SX – 1,25 SX – 1,75 SX – 2,25 S

10987654321

100908070605040302010

Contoh:Dari 60 soal. Diperoleh skor tertinggi 50 dan terendah 30, rata-rata

40, dan standar deviasi 4,20 tentukanlah konversi nilai dengan standar sepuluh?

Rerata + standar

deviasiNilai

standar 10

Nilai standar

10040 + 2, 25 (4,20) =

49,4540+ 1,75 (4,20) =

47,3540+ 1,25 (4,20) =

45,2540 + 0,75 (4,20) =

42,6040 + 0,25 (4,20) =

41,0540 – 0,25 (4,20) =

38,9540– 0,75 (4,20) =

37,6440– 1,25 (4,20 = 34,75

40 – 1,75 (4,20) = 32,65

40– 2,25 (4,20) = 30,55

10987654321

100908070605040302010

Untuk mengubah ke standar empat, maka perlu dikonversi menjadi:

Maka untuk, dari 60 soal. Diperoleh skor tertinggi 50 dan terendah 30, rata-rata 40, dan standar deviasi 4,20 tentukanlah konversi nilai dengan standar empat?

Jawab:

Page 18: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

Gunakan kuartil dengan cara membagi data menjadi 4 bagian yang sama, jadi kalau nilai terendah 30 da tertinggi 50, akan diperoleh:

Q2 = 30+502 = 40

Q1 = 30+402 = 35 30 35 40

45 50 Q3 = 40+50

2 = 45 Q1 Q2 Q3

Kelas Interval Nilai

45 – 50 40 – 44,99 35 – 39,9930 – 34,99

A = 4B = 3C = 2D = 1

D. Soal Latihan 1. Buatlah lima buah soal esai sesuaikan dengan latar belakang bidang

studi saudara, kemudian buat juga pedoman pensekorannya, ?2. Amir mendapatkan nilai matematika 7,0, rerata 6,6 dengan SD 0,6,

sedangkan Nilai Biologi 85, rerata 80 dengan SD 0,8. matapelajaran mana yang lebih berbobot bagi Amir?

3. Berikut ini adalah hasil tes matematika dr 40 siswa : 10, 8, 8, 8, 9, 9,5 , 5, 6, 7, 5, 5, 4, 6, 4, 3, 5, 6, 8 ,8 9, 9, 9, 8, 6, 6, 5, 5, 6, 5, 7, 7, 6, 6, 6, 6, 5, 5, 6, 7Hitung Nilai rerata dan Standar deviasi terlebih dahulu, kemudian konversikan menjadi nilai standar 10 dan 4?

4. Tes objektif 45 soal pilihan ganda ALJABAR dari 20 siswa, setiap jawaban yang benar diberi skor 2, dengan sebaran skor adalah:

5. 59 49 52 60 37 45 55 68 4151 56 30 43 53 62 40 46 51TerntukanBatas lulus aktualnya, kemudian konversi ke standar 10 dan standar 4 dengan huruf.(hitung dulu rata-rata dan standar deviasinya)?Dan berapa batas lulus idealnya (tanpa menghitung rerata dan standar deviasinya)?

6. Dari 100 soal Matematika. Diperoleh skor tertinggi 85 dan terendah 30, rata-rata 60 dan simpangan baku 4.0 , dan 3 orang siswa memperoleh skor masing-masing: Ani = 61, Ade = 78 dan Ari = 50. berapakah masing-masing akan memperoleh nilai akhir Matematika? (lihat teori slide hal 20)

7. Dari soal no 4, terdpat skor Ani = 61, Ade = 78 , Ari = 50, Beni = 55, Beti = 57 dan Beki 80. Bila digunakan batas lulus aktual, siapakah yang tidak lulus?

8. Tes objektif 45 soal pilihan Biologi siswa, setiap jawaban yang benar diberi skor 2, dengan sebaran skor adalah:59 49 52 60 37 45 55 68 41 4651 56 30 43 53 62 40 46 51 48Terntukan

Page 19: Web view• Tes uji petik kinerja . 1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis. Bentuk tes tertulis dapat berupa uraian (subjektif tes) ... Guru membuat kunci jawaban pada format lembar

Batas lulus aktualnya, kemudian konversi ke standar 10 dan standar 4 dengan huruf.(hitung dulu rata-rata dan standar deviasinya)? Dan berapa batas lulus idealnya (tanpa menghitung rerata dan standar deviasinya)?