Visum et Repertum

Embed Size (px)

Citation preview

VISUM ET REPERTUM

keterangan yang dibuat dokter atas

permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia, hidup maupun mati, ataupun bagian/diduga bagian tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah untuk kepentingan peradilan.

Perbedaan Visum et Repertum dengan Catatan Medis Catatan medis : pemeriksaan medis, bersifat rahasia, tidak boleh dibuka kecuali dengan izin

dari pasien atau atas kesepakatan sebelumnya. Visum et Repertum : dibuat berdasarkan

Undang-Undang yaitu pasal 120, 179 dan 133 KUHAP, dokter dilindungi dari ancaman membuka rahasia tanpa izin pasien, asalkan ada permintaan dari penyidik dan digunakan untuk kepentingan peradilan.

Jenis Visum et Repertum Visum et Repertum Perlukaan atau

Keracunan Visum et Repertum Kejahatan Susila Visum et Repertum Jenazah Visum et Repertum Psikiatrik Tiga jenis visum yang pertama mengenai tubuh atau raga manusia, sedangkan jenis keempat mengenai mental atau jiwa

Format Visum et Repertum 1. Pendahuluan: berisi landasan operasionalobyektif administrasi: Identitas penyidik: nama, NRP, pangkat,

jabatan, kepolisian mana Identitas surat permintaan: nomor, tanggal, dari Sektor/Resort atau Polda, cap dan kop surat Identitas korban/barang bukti :nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, asal, agama, pendidikan, alamat tempat tinggal

Identitas macam peristiwa, misalnya KLL

(kecelakaan lalu lintas), KN (kriminal), KL (kecelakaan lain), GEL (gelandangan), atau M (misteri), jika KLL antara apa dan apa, pakai helm/ tidak, kalau kriminal: pembunuhan, penganiayaan, tembakan, tusukan, dan lainlain Identitas tempat/saat peristiwa: dimana, kapan, hari, tanggal, jam, lokasi peristiwa

2. Pelaporan/inti isi: Dasarnya obyektif medis (tanpa disertai pendapat

pemeriksa) Meliputi pemeriksaan medis dari: Hasil pemeriksaan TKP Hasil pemeriksaan luar bagian tubuh jenazah Hasil pemeriksaan dalam bagian tubuh/alat-alat dalam jenazah Hasil semua pemeriksaan laboratorium/penunjang Anatomi), Toksikologi, Parasitologi, Mikrobiologi, Identifikasi anthropologi, Identifikasi odontologi, Kimia darah, Laboratorium lain (DNA)

Dilakukan pemeriksaan mikroskopi jaringan (Patologi

3. Kesimpulan: landasannya subyektif medis (memuat

pendapat pemeriksa sesuai dengan pengetahuannya) dan hasil pemeriksaan medis (poin 3) Tiap baris kesimpulan di akhir kalimat diisi nomor penunjuk sebagai alasan, ditulis dalam kurung Kelainan-kelainan yang bersifat fatal/berat disebut lebih dulu sebagai alasan penyebab kematian

Kelainan-kelainan yang sifatnya ringan dan

tidak ada hubungan dengan penyebab kematian disebut sebelum akhir kesimpulan Untuk jenazah dikenal, identitas dan saat kematian disebut pada akhir kesimpulan (kalau diperlukan) Untuk kasus kematian mendadak, pada awal kesimpulan, tidak ada kelainan akibat kekerasan Untuk kasus jenazah orok, ada hal-hal khusus yang harus dijelaskan:

4. Penutup: Visum et Repertum dalam penutupnya

menyatakan dengan mengingat Sumpah Jabatan. Pembuatan Visum et Repertum berdasarkan surat permintaan pihak Penyidik dengan landasan operasional UU No.8 Tahun 1981. Kalimat terakhir berupa tanda tangan dan nama dokter serta cap instansi dimana dokter tersebut bekerja/bertugas. Tidak perlu pakai tanggal karena sudah tertulis dalam pendahuluan

Tatacara urutan kesimpulan:1. Tiap baris kesimpulan di akhir kalimat diisi nomor penunjuk sebagai alasan, ditulis dalam kurung 2. Kelainan-kelainan yang bersifat fatal/berat disebut lebih dulu sebagai alasan penyebab kematian 3. Kelainan-kelainan yang sifatnya ringan dan tidak ada hubungan dengan penyebab kematian disebut sebelum akhir kesimpulan 4. Untuk jenazah tidak dikenal, identitas korban disebut pada awal (no.1) kesimpulan

5. Untuk jenazah dikenal, identitas dan saat kematian disebut pada akhir kesimpulan (kalau diperlukan) 6. Untuk kasus kematian mendadak, pada awal kesimpulan, tidak ada kelainan akibat kekerasan 7. Untuk kasus jenazah orok, ada hal-hal khusus yang harus dijelaskan umur kandungan, ada / tidak ada cacat, dll 8. Untuk kasus gelandangan tidak ada kelainan akibat kekerasan, sebab kematian akibat penyakit/kelemahan. Selanjutnya jenazah dikirim ke Fakultas Kedokteran UGM atas ijin penyidik dan Pemda setempat (tertulis) untuk kadaver (bila jenazah masih baik) 9. Untuk jenazah membusuk atau tinggal tulangtulang perlu disebutkan dalam awal kesimpulan.