40
Vol.5, No.1, Maret 2016

Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Edisi 14, Maret 2016Vol.5, No.1, Maret 2016

Page 2: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Vol.5, No.1, Maret 2016

Page 3: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Vol.5, No.1, Maret 2016

Page 4: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016
Page 5: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Pecalang (Keamanan Desa Adat) Mengantar Umat Muslim Yang Akan Melaksanakan Ibadah Sholat Gerhana Matahari

Saat Hari Suci Nyepi Tahun Baru Çaka 1938Dokumentasi : I Komang Gede Tri Sutrisna, ST

Pengelola Administrasi Dan Dokumentasi Pada Seksi Sistem Informasi Bidang URA HinduKanwil Kementerian Agama Provinsi Bali

TOLERANSI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI BALI

Page 6: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Amal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016 yang di pusat-kan di halaman Kanwil Kemen-terian Agama Provinsi Bali.Bertindak selaku inspektur upacara yaitu Bapak Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali. Apel ini diikuti oleh seluruh jajaran karyawan dan karyawati di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali dan Kantor Ke-menterian Agama Kota Den-pasar. Menteri Agama RI dalam sambutannya yang di-bacakan oleh Bapak Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali AA Gd Muliawan, S.Ag, M.Si menyampaikan Peringatan Hari Amal BaktiK e m e n t e r i a n   A g a m a m e m b a w a   p e s a n   k e p a -da kita semua untuk ber-s a m a - s a m a   m ew u j u d ka n

Agama Provinsi Bali beserta seluruh pegawai di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali dan Kantor Ke-menterian Agama Kab. Badung dan Kota Denpasar memeriah-kan kegiatan jalan santai. Ara-han singkat dari Bapak AA Gd Muliawan, S.Ag, M.Si memba-kar semangat seluruh pega-wai untuk meningkatkan kin-erja pada tahun mendatang.Selaian kegiatan jalan santai rangkaian HAB ini juga diisi dengan lomba balap karung dan membuat ketupat yang diikuti oleh peserta jalan san-tai. Selain berbagai macam lomba kegiatan juga di warnai dengan hiburan dari sponsor dan aneka macam doorprize.Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali memperingati Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke 70 dalam suasana sederhana namun tidak men-gurangi sakralnya makna Hari

LAPORAN UTAMA

(Inmas Bali) Kanwil Kemen-terian Agama Provinsi Bali menggelar gerak jalan santai sebagai rangkaian dari mem-peringati Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke 70. Sebelumnya rangkaian Hari Amal Bhakti ini diawali dengan penyerahan bantu-an sosial kepada masyarakat. Bakti sosial digelar pada tang-gal 17 Desember 2015 di Desa Kutuh Kab. Bangli. Dimana Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali menyerahkan bantuan kepada masyarakat Desa Kutuh berupa buku-buku pelajaran agama yang diser-ahkan di balai banjar desa Ku-tuh. Hadir dalam bakti sosial ini Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali yang di dampingi oleh Kabid dan Pem-bimas di lingkungan Kanwil Ke-menterian Agama Provinsi Bali.Jum’at, 18 Desember 2015 Kepala Kanwil Kementerian

Ciptakan Inovasi Dalam Memajukan Kementerian Agama

Page 7: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

www.bali.kemenag.go.id

Supremasi nilai-nilai ke-Tu-hanan dan keagamaan sebagai spirit pembangunan bangsa yang tidak dapat tergantikan. Sesuai dengan tema, “Me-neguhkan Revolusi Mental Untuk Kementerian Agama yang Bersih dan Melayani”, peringatan Hari Amal Bak-ti diharapkan memperkuat komitmen aparatur Kement-erian Agama terhadap Integ-ritas, Etos Kerja dan Gotong Royong di era revolusi mental sekarang ini. Seiring dengan itu, beliau mengajak semua jajaran Kementerian Agama, mewujudkan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yai-tu Integritas, Profesionalitas, Inovatif, Tanggung Jawab dan Keteladanan. Setiap pejabat dan birokrat hakikatnya ada-lah pamong, khadim dan pe-layan masyarakat, bukan pan-greh dan priayi dalam struktur budaya kolonial dan feodal.Sejalan dengan visi Kement-erian Agama, yaitu “Terwu-judnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, dan sejahtera lahir

batin dalam rangka mewujud-kan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.”, maka strategi pembangunan bidang agama dan pembinaan kerukunan antar-umat berag-ama diarahkan pada upaya membina, melindungi, me-layani dan memberdayakan umat beragama serta men-dukung kegiatan keagamaan.Usai apel bendera kegiatan di lanjutkan dengan syuku-ran yang di pusatkan di aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali. Acara diisi den-

gan pembagian hadiah bagi siswa – siswi yang berpresta-si pada tingkat nasional. Pemotongan tumpeng yang diberikan kepada pegawai termuda pada Kanwil Kemen-terian Agama Provinsi Bali.Guna meningkatkan kinerja dan mengintensifkan koordi-nasi antara pusat dan daer-ah maka pada hari Minggu, 3 Januari 2016 Menteri Agama RI Bapak Lukman Hakim Saifu-din mengajak seluruh Kanwil Kementerian Agama se Indo-nesia melakukan video con-ference. Dihadiri oleh seluruh pejabat eselon 3 dan 4 pada lingkungan Kanwil Kementeri-an Agama Provinsi Bali yang di-pusatkan di ruang rapat Kepa-la Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali. Dalam kesem-patan ini Kepala Kanwil Ke-menterian Agama Provinsi Bali Bapak AA Gd Muliawan, S.Ag, M.Si mendapat kesempatan menyapa langsung dan me-maparkan rangkaian kegiatan Hari Amal Bhakti ke 70 pada Provinsi Bali dan capaian yang telah diraih oleh Kanwil Ke-menterian Agama Provinsi Bali.

Page 8: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

www.bali.kemenag.go.id

Kegiatan video conference ini dirasa memiliki manfaat yang cukup besar dalam era kekinian guna mengefisien-sikan waktu dan ruang dalam berkoordinasi. Dalam kesem-patan ini juga Bapak Ment-eri Agama RI menjadi ajang dengar pendapat beberapa Kepala Kanwil terhadap kebi-jakan seragam Kementerian Agama yang telah dikeluar-kan beberapa waktu yang lalu.

Bahwasannya kebijakan yang telah dikeluarkan tersebut ti-dak serta merta dapat diter-apkan pada seluruh provinsi.Menteri Agama RI dalam ke-sempatan ini menyampaikan bahwa kita selaku aparatur sipil negara di bawah Kement-erian Agama RI harus memiliki inovasi serta kreatifitas dalam menciptakan program kerja kedepan dalam mewujudkan visi dan misi dari Kementeri-

an Agama. Inovasi dan kreat-ifitas diharapkan oleh bapak Menteri Agama melihat begitu dinamisnya kehidupan ber-masyarakat Indonesia saat ini. Sehingga dirasakan perlu men-ciptakan terobosan yang cuk-up signifikan agar program ker-ja Kementerian Agama dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Selain itu pula beliau menyampaikan bahwa kita harus bangga se-bagai bagian dari Kemente-rian Agama. Karena dengan kita bangga berarti kita juga merasa memiliki institusi ini. Dalam kesempatan ini juga kita mendapatkan kesempa-tan untuk mengetahui pro-gram kerja dan rangkaian ke-giatan Hari Amal Bhakti ke 70 Kanwil Kementerian Ag-ama di beberapa provinsi.(sn)

Page 9: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

www.bali.kemenag.go.idSekretariat

(Inmas Bali) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali mengawali tahun 2016 ini dengan merapat-kan barisan mengundang seluruh Kepala Kantor Kementerian Ag-ama se-Bali, Kepala Bidang, Pem-bimas, dan Kepala Sub.Bagian di linkungan Kantor Wilayah Ke-menterian Agama Provinsi Bali, Kamis 7 Januari 2016 di Aula Kan-wil Kementerian Agama Provin-si Bali. Melalui coffee morning yang kembali di geliatkan dan di programkan oleh Kanwil Ke-menterian Agama Provinsi Bali diharapkan dapat meningkatkan koordinasi yang bertujuan me-majukan Kementerian Agama Provinsi Bali.Kepala Kanwil Kementerian Ag-ama Provinsi Bali dalam arahan-nya menyampaikan beberapa hal diantaranya mengenai budaya kerja Kementerian Agama yang harus dipahami dan diimple-mentasikan oleh seluruh jajaran Kementerian Agama. Lima bu-daya kerja yaitu Profesionalitas, Integritas, Inovasi, Tanggung-

jawab, dan Keteladanan harus disosialisasikan sehingga tidak ada jajaran Kementerian Agama yang tidak mengetahui. Jika su-dah mengetahui lima budaya kerja ini, hendaknya dapat diim-plementasikan dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari maupun diterapkan dalam mem-berikan pelayanan kepada mas-yarakat.Budaya kerja ini terbentuk di-dasarkan kepada adanya program Revolusi Mental yang di gaung-kan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Munculnya Revolusi Mental ini sendiri di dasarkan ke-pada saat ini hilangnya integritas, etos kerja, dan gotong royong di tengah masyarakat Indonesia. Revolusi Mental ini merupakan perubahan secara cepat yang diharapkan dapat memperbaiki kehidupan berbangsa dan ber-negara.Selain itu pula Kepala Kanwil Ke-menterian Agama Provinsi Bali Bapak AA Gd Muliawan, S.Ag, M.Si menyampaikan kita sebagai

jajaran di lingkungan Kemente-rian Agama Provinsi Bali dapat memberikan potensi yang ter-baik yang kita miliki dalam kin-erja kita sebagai aparatur sipil negara, karena kerja merupakan aplikasi dari segala potensi yang kita miliki. Beliau mengharapkan coffee morning ini dapat menjadi wadah untuk sumbangsih saran dalam memajukan Kementerian Agama, kreatifitas dan inovasi dalam meningkatkan kinerja be-liau harapkan dapat tercipta.Coffee morning ini di pimpin oleh Bapak Kepala Bagian Tata Usa-ha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali. Usai Kepala Kan-wil Kementerian Agama Provinsi Bali menyampaikan arahan acara dilanjutkan dengan tanggapan dan diskusi antar Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota se-Bali dengan Kanwil Kemente-rian Agama Provinsi Bali.(sn)

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Rapatkan Barisan Guna Memajukan Instansi

Page 10: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Sekretariat

Inovasi Dalam Pelayanan Publik Yang Berlandaskan

Teknologi Informasi dan Komunikasi(Inmas Bali) Kepala Pusat Infor-masi dan Humas membuka se-cara resmi Evaluasi Teknis Penge-lolaan Web Portal dan Jaringan VPN-IP Kementerian Agama Ta-hun 2015, Senin, 1 Februari 2016 bertempat di Hotel Grand Inna Kuta Bali. Acara juga dihadiri oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali dan Kepa-

la Kantor Kementerian Kab. Ba-dung. Acara evaluasi dihadiri 94 peserta yang merupakan per-wakilan dari Kasubbag Informa-si dan Humas serta PIC Website dan PIC Jaringan dari 29 Provinsi di Indonesia.H. Ahmad Gufron selaku ketua panitia dan juga Kepala Bidang TIK Pinmas Kementerian Agama Provinsi Bali menyampaikan bahwa tema yang diusung da-lam Evaluasi Teknis Pengelolaan Web Portal dan Jaringan VPN-IP Kementerian Agama Tahun 2015 ini yaitu “Menuju Integritas Te-knologi Informasi dan Komuni-kasi dengan Pendekatan Lima Budaya Kerja”. Kemudian tujuan

dilaksanakannya evaluasi ini adalah sebagai review wesbsite portal Kementerian Agama, pen-guatan dan peningkatan SDM PIC, sharing pengalaman bagi be-berapa Kanwil yang berprestasi, dan menyiapkan bahan rumusan pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.Dalam evaluasi ini diumumkan

lima Kanwil yang berpresta-si dalam pengelolaan website dan jaringan. Urutan peringkat satu dalam pengelolaan website diraih Kanwil Kementerian Ag-ama Provinsi Kalimantan Selatan, peringkat kedua Kanwil Kement-erian Agama Provinsi Sumatera Selatan, peringkat ketiga Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, peringkat keem-pat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimanta Tengah, dan peringkat kelima Kanwil Kement-erian Agama Provinsi Jawa Barat. Sementara urutan peringkat satu pada pengelolaan jaringan VPN-IP diraih oleh Kanwil Kemente-rian Agama Provinsi Bengkulu,

peringkat kedua Kanwil Kement-erian Agama Provinsi Jambi, per-ingkat ketiga Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara, peringkat keempat Kanwil Ke-menterian Agama Provinsi Aceh, dan peringkat kelima Kanwil Ke-menterian Agama Provinsi Suma-tera Selatan.Kepada kelima Kanwil yang ber-prestasi ini akan menerima peng-hargaan yang akan diserahkan oleh Menteri Agama pada acara penutupan rangkaian Hari Amal Bhakti ke 70 pada hari Jum’at 5 Februari 2016 di Kantor Kement-erian Agama RI.Kepala Pusat Informasi dan Hu-mas Bapak DR. Rudi Rubiantoro dalam arahannya menyampaikan bahwa perlu adanya dukungan anggaran bagi pengelolaan Infor-masi dan Humas. Karena kedepan diharapkan dapat menciptakan layanan publik yang berdasarkan teknologi. Inmas merupakan gar-da depan bagi lembaga Kemen-terian Agama sehingga mampu mangatasi segala konflik dan isu yang ada.Dalam kesempatan ini juga diber-ikan Pinmas Achievement Award 2016 kepada para Kepala Sub.Ba-gian Informasi dan Humas yang memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap pengelo-laan Informasi dan Humas pada Kanwil mereka masing-masing.Terdapat dua Kepala Sub.Ba-gian Informasi dan Humas yang meraih award ini yaitu kepada Kepala Sub.Bagian Informasi dan Humas Kanwil Kementerian Ag-ama Provinsi Kalimantan Selatan H. Hidayaturrahman dan Kepala Sub.Bagian Informasi dan Hu-mas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan Saefu-din, S.Ag. (sn)

Page 11: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

www.bali.kemenag.go.idSekretariat

(Inmas Bali) Menjelang hari raya suci Nyepi Tahun Çaka 1938 Kan-tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali menggelar Rapat Koordinasi Lintas Lembaga Keag-amaan dan Instansi terkait pada hari Selasa, 16 Februari 2016 yang di pusatkan di Aula Kan-wil Kementerian Agama Provinsi Bali. Hadir dalam Rapat Koordina-si ini perwakilan dari Kapolda Bali, perwakilan dari Kantor Kesatu-an Kebangsaan dan Politik Bali, Biro Kesra Prov. Bali, Komandan Koren 163/Wirasatya Denpasar, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Prov Bali, Ketua Majelis Utama Desa Pakraman Prov Bali, Pimpinan Majelis-majelis Agama Provinsi Bali, dan seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota se-Bali.Digelarnya rapat koordinasi ini untuk menyamakan persepsi agar Hari Raya Suci Nyepi yang jatuh pada tanggal 9 Maret 2016 nan-ti, dapat terlaksana dengan aman dan kondusif. Menurut kalender yang diterbitkan oleh Kemente-rian Agama Pusat melalui Direk-torat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, bertepatan dengan tanggal 9 Maret 2016 (di saat Umat Hindu menjalani brata penyepian) akan terjadi peristiwa alam yaitu gerhana matahari mu-lai pukul 06.19 WIB hingga pukul

08.31 WIB. Adapun puncak gerha-na total terjadi pukul 07.21 WIB. Melalui pertemuan ini perlu men-dengar penjelasan dari Pimpinan Majelis Agama, apakah ada rit-ual agama yang harus dijalani oleh Umat ketika terjadi gerhana matahari. Penjelasan ini menja-di penting agar rumusan seruan bersama yang disusun nanti bisa menampung kepentingan seluruh umat beragama. Kepala Kantor Wilayah Kement-erian Agama Provinsi Bali Bapak AA Gd Muliawan, S.Ag, M.Si da-lam sambutannya menyampaikan toleransi beragama merupakan kelanjutan dari sikap pengakuan para penganut agama terhadap agama yang ada diluar keyakinan-nya. Begitu pula kerjasama antar lembaga agama dan keagamaan, serta ormas keagamaan dalam menghadapi berbagai persoalan keagamaan. Saling bekerjasama antar penganut dan kelompok ag-ama merupakan puncak dari sikap saling mengakui dan saling meng-hormati antar pemeluk agama. Sikap saling mengakui, menghor-mati dan menghargai harus di-wujudkan dalam kerjasama antar umat beragama. Keharmonisan kehidupan beragama yang sejati itulah yang kita dambakan. Ketua FKUB Bapak Ida I Dewa Gede Ngurah Swastha, SH men-

Kerukunan Adalah Harga Mati

yampaikan bahwa indeks prestasi terhadap kerukunan hidup umat beragama sudah mencapai nilai 78 dan merupakan nilai yang cuk-up baik, namun prestasi seperti ini masih dirasakan belum cukup, karena menurut beliau nilai yang harus dicapai oleh Indonesia ada-lah 90. Sementara terhadap ker-ukunan umat beragama yang ada di Provinsi Bali, telah baik tercipta dan harus dipelihara dengan baik. Kerukunan merupakan harga mati, ungkap beliau. Karena jika kerukunan hidup umat beragama telah tercipta maka, kelangsun-gan hidup masyarakat akan ter-jalin dengan baik.Hasil dari rumusan seruan bersa-ma ini dibahas melalui forum di-skusi yang dipimpin oleh Kepala Kementerian Agama Kab. Badung dan akan di sahkan oleh Guber-nur Bali yang nantinya akan dise-bar luaskan melalui media cetak dan elektronik untuk dapat di ja-dikan acuan. Kepala Kanwil Keme-nag Provinsi Bali dan Ketua FKUB Provinsi Bali mengharapkan kepa-da seluruh perwakilan yang ada dalam rapat koordinasi ini dapat bekerja sama dalam menjaga rangkaian perayaan hari raya suci Nyepi agar dapat terlaksana den-gan aman dan khidmat.(sn)

Page 12: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

masyarakat dan Lembaga Sekaa Angklung yang ada di lingkungan Banjar Adat Sindu Bali, yang sejak pagi bersiap menyambut dengan menggu-nakan pakaian adat madya.Dalam sambutannya, Bapak Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Propinsi Bali men-yampaikan apresiasi terhadap antusiasme warga masyarakat dan Lembaga Sekaa Angklung yang telah hadir dalam kegia-tan tersebut. Beliau menyam-paikan rasa bahagianya karena Bantuan Sekaa Angklung dan sarana prasarana peribadatan yang menjadi salah satu pro-gram kerja Bidang Urusan Ag-ama Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Propin-si Bali pada Tahun Anggaran 2015, telah disalurkan dan pada saat dilakukan peman-tauan ternyata bantuan terse-but sangat berguna bagi warga masyarakat setempat untuk meningkatkan sradha bhakti umat. Beliau juga menyam-paikan kepada Kepala Bidang Urusan Agama Hindu agar ke depannya segala bentuk ban-tuan yang menjadi program kerja di Bidang Urusan Agama Hindu pada tahun anggaran 2016 dan tahun-tahun berikut-nya dapat tersalur dengan baik dan merata ke seluruh wilayah kabupaten/kota se-Bali. (ts)

www.bali.kemenag.go.idUrusan Agama Hindu

(Ura Hindu) Dalam rangka meningkatkan sradha bhakti dan penghayatan nilai-nilai Ag-ama Hindu, pada hari Selasa, 5 Januari 2016, Kantor Wilayah Kementerian Agama Propin-si Bali, dalam hal ini Bidang Urusan Agama Hindu, melak-sanakan kegiatan pembinaan sekaligus memantau peneri-maan Bantuan Sekaa Angklung dan sarana prasarana periba-datan tahun anggaran 2015 di Banjar Adat Sindu Bali, Desa Sindu Wati, Kecamatan Side-men, Kabupaten Karangasem.Kepala Kantor Wilayah Ke-menterian Agama Propinsi Bali (A.A. Gd. Muliawan, S.Ag, M.Si), didampingi oleh Kepala Bidang Urusan Agama Hindu (I Nyoman Lastra, S.Pd, M.Ag) dan beberapa Kepala Seksi pada Bidang Urusan Agama Hindu disambut oleh Kepala

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karangasem yang didampingi oleh Kepala Sek-si Urusan Agama Hindu dan beberapa orang staf. Kehad-iran rombongan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Bali ini juga disam-but oleh Kelian Adat Ban-jar Sindu Bali beserta warga

Pembinaan Agama Dan Pemantauan Penerimaan Bantuan Sekaa Angklung DanSarana Prasarana Peribadatan Tahun Anggaran 2015 Di Kab.Karangasem

Page 13: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

www.bali.kemenag.go.idBimbingan Masyarakat Islam

Meneladani Akhlak Rasullah Dengan Karakter Ke Indonesiaan

(Inmas Bali) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali memper-ingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu 8 Januari 2016 yang di pusatkan di Aula Kanwil Ke-menterian Agama Provinsi Bali. Hadir dalam kesempatan ini seluruh Kepala Kantor Kemen-terian Agama Kab/Kota se-Bali, Kabid dan Pembimas di lingkun-gan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali dan seluruh pegawai yang beragama Islam di lingkun-gan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali.Peringatan Maulid Nabi Mu-hammad SAW ini merupakan kepedulian Kementerian Agama dalam mensyiarkan kerukunan umat beragama yang dirang-kaikan dengan memperingati hari besar agama Islam, seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Bimbingan Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Bapak Drs. H. Nurkhamid, M.Ed dalam laporan singkatnya. Beliau

juga menyampaikan bahwa per-ingatan hari besar agama bertu-juan membangun sinergi antar umat beragama.Kepala Kanwil Kementerian Ag-ama Provinsi Bali dalam sambu-tannya menyampaikan perin-gatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai wahana silaturah-mi dan toleransi terhadap hari besar agama dan keagamaan. Meneladani sikap dan akhlah Ra-sullah patutnyalah kita mengap-likasikan dalam bertindak sopan dan santuk dalam bersikap. Im-plementasi kita sebagai bagian dari Kementerian Agama Provin-si Bali yang diwujudkan dengan menjaga kerukunan dan men-junjung tinggi nilai kebersamaan dalam bekerja. Suasana nyaman dan kebersamaan dalam bekerja dapat meningkatkan kinerja.Dalam kesempatan ini juga dis-ampaikan tausyiah oleh Kepala Biro AUAK IAIN Jember Bapak Drs. H. Syamsul Bahri, M.PdI

yang dulu juga pernah menjabag sebagai Kepala Bagian Tata Usa-ha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali. Peringatan Maulid Nabi ini juga disemarakkan den-gan aneka kreasi menghias telur yang disebut maleh oleh per-wakilan kabupaten/kota se-Bali.(sn)

Page 14: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Bimbingan Masyarakat Kristen

(Inmas Bali), Ka.Kanwil Ke-menag Prov.Bali A.A Gd.Muli-awan, S.Ag, M.Si menghadiri kegiatan Pembinaan Profe-sionalisme Guru PAUD Kristen Tahun 2016 yang digelar oleh Bimas Kristen pada tanggal 29 Maret 2016 bertempat di Hotel NIKKI Denpasar. Da-lam sambutannya Ka.Kanwil Kemenag Prov.Bali A.A Gd Muliawan, S.AG, M.Si yang didampingi Pembimas Kris-ten Januar Simatupang, S.PAK memberitahukan tentang 8 karakteristik profesi yaitu : 1. Kode etik, 2. Pengetahuan yang terorganisir, 3. Keahl-ian kompetensi yang bersifat khusus, 4. Tingkat pendidkan minimal yang dipersyaratkan, 5. Sertifikat Keahlian, 6. Proses tertentu sebelum memangku profesi untuk bisa memangku tugas dan tanggung jawab, 7. Kesempatan untuk penyebar-luasan dan pertukaran ide di antara anggota profesi dan 8. Adanya tindakan disiplin dan

www.bali.kemenag.go.id

Pembinaan Profesionalisme Guru PAUD Kristen Tahun 2016

batasan tertentu jika mal-praktek oleh anggota profesi. Ka.Kanwil Kemenag Prov.Bali A.A Gd.Muliawan, S.Ag, M.Si juga menekankan tentang pro-gram peningkatan mutu serta profesionalisme guru dan TI (Teknologi Informasi). Para pe-serta yang berjumlah 45 orang yang merupakan Guru PAUD Kristen Se-Prov.Bali sangat an-tusias mendengarkan materi yang disampaikan oleh beli-

au, Ka.Kanwil Kemenag Prov.Bali A.A Gd.Muliawan, S.Ag, M.Si sekaligus menutup aca-ra yang sudah terlaksana dari tanggal 28 maret 2016 di akhir sambutannya beliau menga-takan untuk selalu member-ikan rasa cinta kasih kepada anak-anak didik mereka. (dw)

Page 15: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

www.bali.kemenag.go.idBimbingan Masyarakat Katolik

5 Budaya Kerja Sebagai Penyemangat Berkarya Guru Agama

Bertempat di Wisma Sejahtera Kementerian Agama Provinsi Bali Jl.Kahuripan No.1 Denpas-ar, Bimbingan Masyarakat Kato-lik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali menggelar agenda kegiatan dengan tema Pembinaan Guru Agama Ka-tolik Tingkat Menengah yang dilaksanakan pada tanggal 18 s.d 20 Maret 2016. Tujuan dari adanya Pembinaan Guru Ag-ama Katolik Tingkat Menengah ini untuk mewujudkan salah satu misi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali yakni meningkatkan kual-itas pendidikan agama dan keagamaan sehingga wawasan serta pemahaman guru agama Katolik dapat Memaknai Tahun Yubelium Kerahiman Ilahi Ta-hun 2016 yang sesuai dengan subtema pada agenda kegia-tan kali ini. Apresiasi diberikan oleh Ka.Kanwil Kemenag Prov.Bali A.A Gd.Muliawan, S.Ag, M.Si sebagai narasumber ke-pada Bimas Katolik karena tel-

dar Nasional Pendidikan, untuk itu 5 budaya kerja Kementerian Agama yaitu Integritas, Profe-sionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan wajib dimiliki sebagai penyemangat berkarya dan bertugas sebagai guru agama, apalagi di era glo-balisasi ini pendidikan tidak cukup hanya dengan pemaha-man agama tapi pemahaman keagamaan juga sangat diper-lukan sehingga dapat mence-tak peserta didik yang memiliki watak beraklak mulia dan ber-guna berguna bagi nusa bang-sa, agama dan umat dikemudi-an hari, dan dalam hal ini guru agama apapun memegang per-anan penting untuk menghasil-kan pendidikan berkualitas dan bermartabat. Arahan Ka.Kanwil sebagai narasumber disambut antusias oleh 40 peserta yang hadir dalam kegiatan ini. Hara-pan Ka.Kanwil, guru agama mampu menjawab semua ke-butuhan peserta didik terkait dengan penjelasan agama dan keagamaan yang bersifat keki-nian sehingga dapat terhindar dari aliran-aliran dan tafsir-taf-s ir  yang menyimpang.(CA)

ah fokus untuk melaksanakan salah satu misi dari Kemente-rian Agama yaitu meningkat-kan kualitas pendidikan agama dan keagamaan. Ka.Kanwil juga mengingatkan bahwa amanat UU No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, PP No.19 Ta-hun 2005 tentang standar pen-didikan nasional serta PP no.74 Tahun 2008 tentang guru, bah-wa guru wajib memiliki kualifi-kasi S1/DIV sesuai dengan Stan-

Page 16: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Ditjen Bimas Buddha Gelar Raker Pejabat Pusat Dan Daerah Tahun 2016 Di Bali

(Inmas Bali) Ucapan terima kasih disampaikan oleh A.A Gd. Muli-awan S,Ag, M.Si sebagai Ka.Kan-wil Kementerian Agama Provin-si Bali kepada DirJen Bimas Budha Kementerian Agama Re-publik Indonesia karena Bali masih selalu mendapat kepercayaan un-tuk mengadakan agenda dengan momentum yang sangat besar dan pada kesempatan kali ini dengan agenda Rapat Kerja Pejabat Pusat dan Daerah Tahun 2016 bertem-pat di Hotel Adhi Jaya Jl. Sunshet Road Kuta Provinsi Bali. “Bhinne-ka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa adalah Berbeda-beda tetapi tetap satu, di dalam kebe-naran tidak ada kerancuan. Kebe-naran yang universal tidak akan pernah salah, dimanapun dan kapanpun, benar dalam arti ses-ungguhnya, adalah benar menurut ajaran agama apapun. Tata cara adalah cara, ritual. Tetapi maknan-ya tetap kebenaran yang benar, jika kita semua melihat yang baik, yang benar maka tidak pernah ada kerancuan, tidak pernah ada pertentangan, Maka dari itu Ker-ukunan Umat Beragama khusus-nya di Provinsi Bali selalu dalam keadaan kondusif walaupun terk-adang terdapat riak-riak kecil akan tetapi semua itu dapat teratasi” lanjut A.A Gd. Muliawan, S.Ag, M.Si dalam sambutan selamat datangnya kepada Sekjen Keme-nag RI, Dirjen Bimas Budha Keme-nag RI, Pjs Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Budha dan Pe-seta Raker Pejabat Pusat dan Daer-ah yang berjumlah 105 peserta.“Visi Indonesia di era kekinian ingin mewujudkan bangsa Indo-nesia yang berdaulat dan gotong royong dari segi politik dan sosial budaya serta mandiri dari segi perekonomian juga berkepribadi-an yang berlandaskan Pancasila

dan gotong royong. Seluruh Ag-ama yang ada di dunia khususnya Indonesia semua telah memiliki konsep-konsep dari visi Republik Indonesia maka dari itu Kemente-rian Agama hadir untuk menjawab konsep-konsep tersebut dengan meningkatkan pengamalan dan pemahaman agama serta keag-amaan sehingga menjadikan In-donesia sebagai laboratorium ker-ukunan umat beragama. Revolusi mental sebagai gerakan reformasi birokrasi menjadi tema-tema uta-ma di dalam berbagai kegiatan In-stansi kepemerintahan, Oleh kare-na itu, di setiap kementerian dan lembaga telah dicanangkan ger-akan reformasi birokrasi sebagai keniscayaan yang tidak boleh di-tawar-tawar lagi sehingga penan-datangan perjanjian kinerja oleh setiap pejabat diketahui atasan langsungnya, sebagi komitmen atau janji kinerja yang akan dilak-sanakan selama satu tahun angga-ran. Evaluasi yang dilakukan baik pada tengah tahun maupun akh-ir tahun akan mampu mengukur pencapaian kinerja dalam bentuk out put atau outcome-nya. Dalam hal ini, pertama harus ditetapkan sasaran kinerjanya. Kedua, indica-tor kinerja dan Ketiga, capaian kin-

erja” paparan ini disampaikan oleh Sekjen Kemenag RI Prof.Dr.H.Nur Syam.,M.Si sebelum membuka agenda Raker yang dilaksanakan pada tanggal 14 s/d 17 Maret 2016.Dalam mengisi materi tentang Pen-ingkatan Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara pada Kementerian Ag-ama, Irjen Kemenag RI Moch Jasin menambahkan bahwa Kita harus mengetahui lalu menyadari tindak tanduk korupsi yang tanpa disadari sudah menjadi kebisaan kita se-hingga kita tidak korupsi. (CA)

www.bali.kemenag.go.idBimbingan Masyarakat Budha

Page 17: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Pendah Gelar Rapat Koordinasi (RAKOR) Time Schedule Kegiatan Tahun Anggaran 2016

www.bali.kemenag.go.idPendidikan Agama HIndu

Selasa, tanggal 16 Februari Ta-hun 2016 Bidang Pendidikan Agama Hindu gelar Rapat Koor-dinasi (RAKOR) di Aula Wisma Sejahtera Kanwil Kementerian Agama Prov. Bali Jl. Kahuripan No. 1 Denpasar, yang membahas pemantapan tugas – tugas sesuai Tugas dan Fungsi ( TUSI ) Satker Kemenag Kab./Kota Se-Bali dan langkah – langkah Time Schedule kegiatan Tahun 2016. RAKOR ini dibuka oleh Bapak Ka.Kanwil Kementerian Agama Prov. Bali A.A. GD. Muliawan, S.Ag. M.Si, didampingi oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama Hindu Drs. Ida Bagus Mastika, M.Fil.H. Aca-ra RAKOR ini dihadiri oleh peja-bat eselon IV/ Kasi yang ada di Bidang Pendidikan Agama Hindu, Kasi Urusan Agama Hindu pada Kanwil Kemenag Prov. Bali serta para pejabat eselon IV/ Kasi Pen-da Hindu beserta Staf Perencana Penda Hindu Kemenag Kab./ Kota Se- Bali. Bapak Ka.Kanwil Kemenag Prov. Bali pada acara RAKOR ini beliau memberikan

arahan dan memotivasi kepada pejabat baik yang ada di Kanwil maupun yang ada di Kemenag Kab./ Kota Se-Bali bahwa Kemen-terian Agama harus memberikan contoh pelayanan yang baik ke-pada umatnya untuk menguat-kan citra Pendidikan Agama Hin-du semakin meningkat, kegiatan ini dilaksanakan sebagai ajang komunikasi dan koordinasi untuk menyerap data informasi yang positif didalam membangun sistem kedepan yang lebih baik, serta mengajak peran serta mas-yarakat agar rukun beragama. Tu-juan RAKOR ini dilaksanakan ada-lah untuk menyamakan persepsi, agar para Guru dan Pengawas punya rasa jiwa keiklasan, keju-juran, tanggung jawab dan ber-jiwa profesional penuh dengan ide/ inovasi yang cemerlang agar memberikan tauladan bagi anak didik. Seusai Bapak Ka.Kanwil membuka acara RAKOR ini dilan-jutkan dengan di mulainya aca-ra RAKOR yang dipimpin Kabid Pendidikan Agama Hindu Drs.

Ida Bagus Mastika, M.Fil.H serta penyampaian pemaparan dari masing-masing Kasi yang ada pada Bidang Pendidikan Agama Hindu mengenai kegiatan apa yang akan di canangkan pada Ta-hun Anggaran 2016 ini . Bapak Kabid Penda Hindu menegaskan pelaksanaan kegiatan pada Ta-hun Anggaran 2016 ini agar sela-lu menyamakan persepsi antara kegiatan yang ada pada Bidang Pendidikan Agama Kanwil Keme-nag Prov. Bali dengan kegiatan yang ada di Penda Hindu Keme-nag Kab/ Kota Se-Bali agar ber-jalan dengan lancar dan sesuai apa yang menjadi kesepakatan bersama dan tidak menyimpang dari TUSI.Selesai penyampaian paparan oleh para Pejabat eselon IV/ Kasi Pada Bidang Pendidikan Agama Hindu, dilanjutkan dengan tanya jawab oleh para pejabat eselon IV/ Kasi Kemenag Kab/ Kota Se-Bali. ***(Pendah)

Page 18: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

(Bidang Pendidikan Islam) Menga-wali tahun 2016 Bidang Pendidikan Islam (15/2) memulai dengan men-gadakan Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan Islam yang mengundang 150 peserta yang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota Se- Bali. Registrasi peserta Kegiatan yang dipusatkan di Ballroom Hotel Neo Denpasar dimulai pada jam 7.30 wita dengan diselingi pra-acara penampilan aksi dari siswi MIN Denpasar yang men-yanyikan lagu-lagu Islami membuat acara menjadi semarak. Rapat Koor-dinasi Bidang Pendidikan Islam dibu-ka pada jam 8.30 oleh Bapak Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali. Dalam membuka acara Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan Islam Bapak A.A Gede Muliawan, S.Ag.,M.Si (Kakanwil Kemeng Prov. Bali) menyampaikan Dunia Pendi-dikan di Bali Khususnya Madrasah, Pondok Pesantren, Pendidikan Ag-ama pada Sekolah Umum telah mengalami perkembangan yang cukup pesat baik dari segi Kuanti-tas maupun Kualitasnya, Kondisi ini tentu sangat mengembirakan kare-na menandakan meningkatnya an-tusiasme dan responsivitas elemen

masyarakat Islam di Bali terhadap pendidikan sehingga Kegiatan Rapat Koordinasi yang dilaksanakan oleh Bidang Pendidikan Islam menjadi hal yang sangat penting guna men-yatukan persepsi dan langkah untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Islam. Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan Islam juga terasa Istimewa karena Bapak Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Bapak Prof. Dr. Phil H. Kamaruddin, M.A berkenan hadir untuk memberikan materi tentang Kebijakan Dirjen Pendidikan Islam untuk Meningkat-kan Mutu Pendidikan Islam. Dalam penyampaiannya beliau memberi-kan banyak motivasi kepada peserta yang terdiri dari Kepala Seksi Kab/Kota, Madrasah, Kepala Pondok Pe-santren, Pengawas, IGRA, dan Guru PAI agar untuk memajukan kualitas dan Mutu Pendidikan Islam. Beliau juga mengatakan Arah pembangu-nan Pendidikan Islam harus men-gacu Visi dan Misi Pendidikan Islam yaitu Visi “Terwujudnya Pendidikan Islam Yang Unggul, Moderat, dan Menjadi Rujukan Dunia Dalam In-tegrasi Ilmu Agama, Pengetahuan dan Teknologi” dan Misi 1) Mening-

Peningkatan Mutu Pendidikan Islam Melalui Nilai-Nilai Budaya Kerja

Kementerian Agama Dan Etos Kerja Yang Professional

katkan akses Pendidikan Islam yang merata; 2) Meningkatkan mutu Pendidikan Islam; 3) Meningkatkan relevansi dan daya saing Pendidikan Islam; 4) Meningkatkan tata kelola Pendidikan Islam yang baik. Pen-didikan Islam harus menanamkan pendidikan yang unggul, modern dan menjadi referensi Dunia. Hal ini tentu yang sangat memungk-inkan karena Indonesia memiliki Jumlah Lembaga Pendidikan ter-banyak di Dunia dan mampu hid-up Demokratis “tambah beliau”.Sedangkan Kepala Bidang Pendi-dikan Islam Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Prov. Bali Bapak Dr. H. Arjiman, M.Pd dalam kegiatan Rakor menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan Informasi dan Koordi-nasi kebijakan strategis Kementeri-an Agama dan Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Lembaga Pendi-dikan Islam Khsusunya pada Bidang Pendidikan Islam Provinsi Bali. Be-liau juga mengatakan pentingnya Meningkatkan Mutu Pendidikan Is-lam melalui Nilai-nilai Budaya Kerja Kementerian Agama yaitu Integri-tas, Profesionalitas, Inovasi, Tang-gungjawab dan Keteladanan serta Etos Kerja yang professional yaitu : Bekerja itu adalah Rahmat, Beker-ja itu adalah Amanah, Bekerja itu adalah Panggilan, Bekerja itu adalah Aktualisasi, Bekerja itu adalah Seni, Bekerja itu adalah Ibadah, Bekerja itu adalah Kehormatan dan Beker-ja itu adalah Pelayanan. Sehingga dengan Implementasi Nilai-nilai Bu-daya Kerja Kementerian Agama dan Etos Kerja yang professional dapat meningkatkan Kualitas dan Mutu Pen-didikan Islam di Provinsi Bali. (hesa)

www.bali.kemenag.go.idPendidikan Agama Islam

Page 19: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

www.bali.kemenag.go.idHaji

Kepala Bidang PHU dalam menterjemahkan pengarahan Kepa-la Kantor Wilayah Kementerian Ag-ama Prov. Bali segera menggelar rapat khusus di lingkungan Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Senin, 18 Januari 2016, yang antara lain memberikan instruksi bahwa jajaran PHU baik di Kanwil maupun di Kabupaten/Kota harus segera merapatkan barisan dan membuat maping kegiatan yang berbasis pelayanan, khususnya pe-layanan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh. Sesuai harapan Kepala Kan-wil bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun 2016 harus lebih mantap dan tertata dengan sebaik-baiknya, upayakan berkoordinasi dengan pi-hak Pemprov. Bali dan Pemda Ka-bupaten/Kota baik yang berkaitan dengan pelayanan, bimbingan mau-pun perlindungan jemaah sehingga kepuasan masyarakat terhadap pe-layanan yang diberikan oleh Kemen-terian Agama dapat dirasakan man-faatnya, demikian ditegaskan oleh Drs. H. Moh. Sholeh, M.Pd.I selaku Kepala Bidang PHU mengutip arahan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Bali A.A. GD Muliawan, S.Ag. M.Si. Selanjutnya Kabid PHU juga memberikan arahan bahwa semua Kepala Seksi harus lebih tanggap ter-hadap keluhan masyarakat khusus-nya yang berkaitan dengan penye-lenggaraan Umroh oleh travel-travel yang menjamur di wilayah Bali, den-gan tegas beliau menyampaikan ter-hadap travel-travel tersebut lakukan : PENGAWASAN dan BIMBINGAN

dengan konsep 5 PASTI UMROH,

1. Pastikan ! bahwa travel penye-lenggara Umroh sudah mendapat-kan ijin dari Kementerian  Agama RI, 2. Pastikan ! bahwa penerbanganya, menggunakan pesawat apa ?, jadual keberangkatan dan  kepulanganya,3. Pastikan ! program layanan yang diberikan pihak travel ( hanya untuk ibadah Umroh dan Ziarah )4. Pastikan ! hotel tempat tinggal para jemaah Umroh selama berada di Arab Saudi ( Makkah dan Madi-nah)5. Pastikan ! visanya apakah sudah dikeluarkan oleh pihak Kedutaan Be-sar Arab Saudi di  IndonesiaPara Kasi dijajaran Bidang PHU harus melakukan pembinaan kepada travel baik dari segi administratif maupun yang bekaitan dengan manasik, se-lain itu Kabid juga menegaskan pan-tau keberangkatanya melalui Ban-dara dan lakukan koordinasi dengan pihak otoritas Bandara Ngurah Rai Bali. Dalam penyelenggaraan ibadah Umroh ini kami tidak mengharapkan adanya jamaah asal Bali yang tidak bisa berangkat karena hal-hal yang menyangkut administratif oleh trav-el penyelenggara Umroh sehingga berimbas pada ketidakpastian pem-berangkatan jemaah apalagi sampai diterlantarkan di Arab Saudi seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Untuk mengoptimalkan ki-nerja Kanwil Kementerian Agama dalam hal pemantauan penyeleng-garaan Umroh di Bali, jajaran Bidang PHU akan menyelenggarakan ke-giatan Sosialisasi Penyelenggaraan Ibadah Umroh dengan mengundang

Rapatkan Barisan Jelang Penyelenggaraan Haji 2016

para pejabat PHU Kabupaten/ Kota dan travel penyelenggara umroh serta menggandeng BARESKRIM POLDA BALI sebagai narasumber pada tanggal 25 Januari 2016 ber-tempat di Aula Kantor Wilayah Ke-menterian Agama Provinsi Bali. Da-lam kegiatan tersebut dimaksudkan adanya kerjasama yang baik antara pihak travel sebagai penyelenggara, Kementerian Agama sebagai regu-lator penyelenggaraan Umron dan Bareskrim POLDA Bali sebagai in-stitusi penegak hukum, dengan de-mikian diharapkan adanya sinergi-tas penyelenggaraan umroh yang berkualitas dan taat hukum. Selanjutnya, mengawali pe-layanan pra haji tahun 2016 jajaran Bidang PHU juga menggelar Rapat Koordinasi Instansi terkait yang melibatkan Kantor Immigrasi Den-pasar dan Buleleng serta Bank-bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji ( BPS-BPIH ) pada tang-gal 23 Februari 2016 dengan meni-tik beratkan pada mutu pelayanan kepada calon jemaah haji sebagai wujud pelaksanaan Undang-undang No. 13 Tahun 2008 tentang Penye-lenggaraan Ibadah Haji. Sebagaiman dimaklumi bahwa pelaksaan ibadah haji tahun 2015 khususnya dari kloter 57 dan 58 SUB masih menyisakan permas-alahan antara lain :1. Masih banyak jemaah haji yang belum memahami hakikat HAJI MANDIRI, sehingga ketika mer-eka sedang melaksanakan ritual ma-nasik tidak dapat menyempurnakan ritual tersebut hanya karena takut tertinggal oleh jemaah lainnya, 2. Tidak difahaminya fiqih tentang haji yang berakibat ketidak ha-ti-hatianya dalam melaksanakan ritual ibadah, tahun 2016 jajaran PHU akan melakukan pendalaman bidang manasik, filosofi dan spiri-tual ibadah haji,3. Belum adanya kesamaan pandang uraian tugas bagi Ketua Rombongan dan Ketua Regu menyebab-kan seringanya miss komunikasi an-tar ketua dengan jemaah, yang be-rakibat minimnya responsbility dan empati terhadap anggota regu dan rombongan terabaikan,4. Belum difahaminya taklimatul hajj oleh semua jemaah, sehingga kebiasaan di tanah air terbawa di negeri orang lain yang berakibat terabaikanya ketertiban baik selama di pemondokan, di perjalanan, di masjidil haram maupun pada saat berziarah. ” leklah ‘16 “

Page 20: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Widhi, dalam Yajur Veda XXX.1 dinyatakan sebagai berikut :Isya Vasyamidan Sarvam Jagat, Yatkim Ca Jagatya JagatArtinya: Tuhan berstana di alam semesta yang berger-ak maupun tidak bergerak. Menurut Pandangan sloka ini alam semesta termasuk bumi adalah Stana Hyang Widhi. Alam dengan segala wujud dan karakternya memiliki nama dan rupa. Artinya setiap wujud (rupa) memiliki nama atau sebutan, setiap nama dan rupa itu juga memiliki arti dan fungsinya masing – masing dan atas kemahakuasaan Hyang Widhilah alam ini memiliki nama dan rupa. Alam ini sebe-narnya sangat kaya raya dan telah memberikan kehidupan kepada umat manusia, tetapi mengapa ada manusia yang miskin dan sengsara, hal ini disebabkan oleh ketidakmam-puannya memahami kekayaan yang di sembunyikan didalam langit dan bumi. Rta adalah hukum alam ciptaan Hyang Widhi untuk menata eksistensi dan dinamika alam yang terba-

www.bali.kemenag.go.idArtikel

Hyang Widhi menciptakan alam sebagai badan wadah adalah menjadikan badanNYA itu sebagai media kehidupan umat manusia dan mahluk hidup lainnya, kalau eksisten-si badanNya diganggu yang rugi bukan Hyang Widhi teta-pi mahluk hidup sendiri ter-utama umat manusia. Apa yang menimpa saudara kita di Desa Musi dan Pemuteran Kecamatan Gerokgak, terma-suk beberapa pelinggih dan penyengker Pura Blatungan yang roboh diterjang banjir di kawasan Banyupoh atau

daerah lain di Bali adalah aki-bat perilaku kita yang kurang bersahabat dan tidak sayang kepada alam ini, salah satu contoh membuang sampah sembarangan, atau marakn-ya penebangan kayu ( illegal logging ) sehingga ketika mu-sim hujan saluran got / sungai tak mampu mengalirkan air maka terjadilah banjir. alam semesta merupakan Stana Hyang Widhi semua tempat yang ada di dunia ini beliau selalu hadir, alam semesta ( Bhuana Agung ) sesungguhn-ya badan nyata dari Hyang

bersambung ke hal.25

Merusak Alam Berarti Menghancurkan Kehidupan Umat ManusiaOleh : Gede Sadiana,S.Ag.,M.Pd.HPenyuluh Agama Hindu Kementerian Agama Kab.Buleleng

Page 21: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

www.bali.kemenag.go.idFOKUS LENSA

Foto Bersama Kapus PINMAS Kemenag RI dan Ka.Kanwil Kemenag Prov.Bali Beserta Pesrta Evaluasi Teknis Pengelolaan Web Portal

Dan Jaringan VPN-IP Kementerian Agama

Ka.Biro Kepegawaian Kemenag RI Bapak Dr. H. Mahsusi, M.M Berkesempatan Berjabat Tangan Dengan Peserta Assessment Kompetensi

Di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali

Page 22: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Para Pejabat di Lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Bali Menyaksikan Bersama Live Streaming Malam Tasyakuran

Dalam Rangka HAB Kemenag ke 70

Penyerahan Bantuan Sosial Sekaa Santhi / Dharma GitaKanwil Kemenag Prov.Bali

FOKUS LENSA

Page 23: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

www.bali.kemenag.go.id

Penyematan Tanda Peserta Kegiatan Pembinaan Guru Agama Katolik Tingkat Menengah

Oleh Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Prov.Bali, Drs. Lodovikus Lena

Bapak Ka.Kanwil Kemenag Prov. Bali Memberikan Ucapan Selamat Datang Kepada Peserta Raker Pejabat

Pusat Dan Daerah Ditjen Bimas Budda Tahun 2016

Page 24: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

FOKUS LENSA

Pemberian Simbolis “Male ” (Telur Khas Maulud Nabi)

Bapak Ka.Kanwil Memberikan Dharma WacanaDalam Rangka Simakrama Dan Dharma Santih

Dilingkungan Kemenag Kab.Badung

Page 25: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

www.bali.kemenag.go.idArtikel

ngun dari lima unsur alam yang disebut : Panca Maha Bhuta

Dalam kitab suci Sarasamus-caya Sloka 135 menya-takan sebagai berikut :Haywa tan maasih ring sarwa prani, apan ikang prani nga-ranya, ya ika nimitaning ka-pagehan ikang Catur Warga, nang Dharma, artha, kama moksa.

Yang mempunyai arti : Jangan tidak menaruh belas kasihan pada semua mahluk hidup, karena kelebihan mereka itu tetap terjaminnya tegaknya Catur Warga yaitu Dharma , Artha, Kama dan Moksa. untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan khususnya terh-adap alam semesta, umat Hin-du telah memiliki ajaran den-gan konsep Tri Hita Karanay a i t u  Pa rhyangan  h u b u n -gan manusia dengan Tuhan, Pawongan   ya i tu  hubungan sesama manusia  agar   tetap terjalin dengan baik Vasude-vakuthumbakam   semangat menyamabraya semua saudara serta Palemahan yaitu hubun-gan manusia dengan alam atau lingkungannya, oleh karena itu manusia wajib menjaga alam dan menyayangi alam juga. un-tuk menjaga kesucian diri dan juga alam semesta kita wujud-kan nilai – nilai dari Sad Kertih yang meliputi :

1. Atma Kertih yaitu suatu upaya untuk

melakukan pelestarian den-gan segala usaha untuk menyucikan Sang Hyang Atma dari belenggu Tri Guna ( Sat-wam,Rajas dan Tamas )

2. Samudera Kertih yaitu suatu upaya untuk men-jaga kelestarian samudera / lautan sebagai sumber alam yang memiliki fungsi sangat kompleks dalam kehidupan umat manusia.

3. Wana Kertih yaitu upaya untuk melestari-kan hutan karena itu di daerah dibangun pura alasangker un-tuk menjaga kelestarian hutan secara niskala.

4. Danu Kertih yaitu suatu upaya untuk men-jaga kelestarian sumber air tawar di daratan seperti sum-ber mata air, danau, dan sun-gai.

5. Jagat Kertih yaitu upaya untuk melestari-kan keharmonisan hubungan sosial yang dinamis dan pro-duktif berdasarkan kebenaran. wadah kehidupan bersama mewujudkan kebenaran ( sa-tya ) membangun keharmoni-san sosial yang dinamis dalam masyarakat.

6. Jana Kertih yaitu ngertiang manusia se-cara individu untuk memba-ngun lingkungan rohani yang spiritual dan membangun

lingkungan sosial yang kondu-sif. Apa yang telah kami sam-paikan tadi mari kita renung-kan sebagai rasa untuk mulai dari sekarang dan selanjutnya untuk tetap menyayangi alam semesta ini dengan menum-buhkembangkan kesadaran untuk melaksanakan yadnya sebagai wujud bhakti keha-dapan Hyang Widhi sebagai dasar ungkapan terima kasih atas karunia yang telah diber-ikan atas kekayaan alam yang tak habis – habisnya, karena itu sorga merupakan pahala bagi mereka yang sungguh – sungguh melestarikan alam selama hidupnya dibumi, dis-amping sorga dialam spiritual mereka juga akan mendapat-kan kehidupan sejahtera lahir bathin dalam kehidupannya didunia sekala, manfaatkan dengan baik dan tepat guna kekayaan alam yang ada, seh-ingga generasi berikutnya ikut pula menikmati dengan hara-pan dimasa mendatang dapat pula menjaga alam ini dengan sebaik – baiknya. (ben)

Page 26: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Hari Siwaratri yang jatuh pada Purwaning Tilem Kapitu, mer-upakan momen yang sangat tepat untuk merenung dan mengendalikan diri. Pada hari suci penuh pengampunan itu, umat Hindu diajak untuk bisa mengekang hawa nafsu dan keinginan yang bersifat duniawi. Nilai-nilai apa yang bisa dipetik dari malam Si-waratri dalam konteks kekin-ian? Kemudian, apakah figur si pemburu Lubdaka yang dicer-itakan pada malam Siwaratri masih relevan dengan ke-hidupan sekarang Hambatan itu datangnya tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam diri manusia itu sendiri per-hatikan pupuh dibawah ini.RAGADI MUSUH MAPARO, RING HATI YA TUNGGUWAN-NYA TAN MADOH RING AWAK.

Hawa nafsu, ego adalah mu-suh yang sangat dekat Dida-lam hati letaknya tak jauh dari dalam diri kita sendiri

Siwaratri pada hakikatnya mer-upakan sebuah ajaran untuk membangkitkan perjuangan umat Hindu untuk selalu sadar akan dirinya yang selalu dian-cam oleh berbagai hambatan.

Siwaratri bertujuan memberikan pengetahuan kepada manusia agar menyadari bahwa dalam dirinya selalu ada pertarungan antara kebaikan dan keburukan. Demikian pula sejelek-jeleknya manusia, pasti pernah berbuat baik selama hidupnya. Hanya saja sejauh mana diri kita mam-pu untuk mengambil hikmah dari voyeges ini. Meskipun manu-sia sulit menghindari perbuatan dosa, bagaimana pun besarnya perbuatan dosa yang telah diper-buatnya, tidak tertutup jalan un-tuk menuju dharma. Siwaratri memotivasi manusia untuk tidak berputus asa kembali ke jalan dharma. Pintu dharma selalu ter-buka lebar bagi orang yang sadar akan segala perbuatan dosanya.

Cerita Lubdaka, si pemburu yang

pekerjaan sehari-harinya berbu-ru binatang, sebagai salah satu contoh. Tetapi, masih relevankah figur Lubdaka yang diceritakan pada malam Siwaratri dengan ke-hidupan sekarang Dari kalangan para peminat spiritual, cerita Lub-daka itu diterjemahkan sebagai berikut : Jika seseorang sudah mampu membunuh sifat kebina-tangannya, maka timbullah rasa ingin dekat dengan Tuhan. Rasa keinginan atau hasrat (kerinduan) itu diwujudkan dengan berbagai cara, beryajna dan sebagainya.

Banyak kalangan yang kurang setuju, jikalau malam Siwaratri sebagai malam penebusan dosa. Karena kepercayaan Hin-du, hukum karma itu tidak pan-dang bulu. Meskipun orang suci, jika berbuat salah tetap akan

Siwa Ratri, Dalam Konsep KekinianOleh: I Gusti Putu Suana,S.Ag.,M.SiPenyuluh Agama Muda Agama HinduKantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali

www.bali.kemenag.go.idARTIKEL

Page 27: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

mendapat hukuman. Reaksi dari perbuatan itu sulit untuk diha-pus, maka dari itu ada bebera-pa pakar yang menyatakan tidak setuju jika malam Siwaratri diis-tilahkan sebagai malam pelebu-ran dosa. Umumnya Siwaratri dilaksanakan dengan laku brata : Mona Brata (pengendalian dalam kata-kata).. Karena dlm kasus ini melakukan tapa mona-brata, jus-tru malah melakukan himsa kar-ma, karena membuat orang lain menjadi jengkel dan sakti hati lantaran mereka tidak tau kita lagi monobrata. Kalaupun pun-ya niat tapa brata semacam itu, sebaiknya pergi ke hutan atau ke-tempat yang sunyi, jauh dari kera-maian. nah sebanarnya kalau kita ambil inti sari dari Monobrata, bagaimana kita meminimize uca-pan yg negative kpd orang lain, kurangi berbicara, perbanyaksmaranam menyebutkan Na-ma-nama Hyang widhi ( Om Na, Ma, Ci, Wa, Ya ) dsbU p a w a s ayaitu pengendalian dalam hal

makan dan minum. Jadi disini ditekankan tidak diharuskan un-tuk berpuasa/tidak makan dan minum semalam suntuk. Me-lainkan pengendalian dalam hal makan dan minum. Jagra yaitu pengendalian tidur atau dalam keadaan jaga semalam suntuk hingga menjelang pagi disertai melakukan pemujaan kepada Siwa sebagai pelebur kepapaan. Jadi pada malam Siwaratri itu yang terpenting adalah be-gadang demi Siwa. Bukan be-gadang main gaple atau nonton TV. Tetapi konsept kekinian kita pergunakan berdiskusi, belajar tentang Tatwa, tentang tutur-tu-tur pinehayuan lan ke ahdiat-mikaan, atau barangkali bedah Sarasamuscaya, kekidung lan kekwain dsbnya. Pada keesokan harinya melaksanakan Darma Santhi, pergi saling menungjun-gi kerumah sahabat, handai to-land sambil bermaaf-maafan.Jadi dapat disimpulkan bahwa Malam Siwaratri bukanlah malam peleburan dosa, melainkan pele-

buran kepapaan dari kelemahan sifat-sifat manusia. Semua ma-nusia memiliki kepapaan, kare-na dibelengu oleh ahamkara nafsu-nafsu indrianya/raganya, serta kegelapan yang tak mam-pu untuk mengintrospeksi dir-inya, sehingga kabut gelap yang selalu menyelimutinya. Makna hari suci Siwaratri adalah untuk menyadari bahwa seseorang be-rada dalam pengaruh kegelapan. Kegelapan itulah yang harus dit-erangi, baik jiwa, pikiran mau-pun badan jasmaninya. Kegela-pan itu harus disingkirkan den-gan ilmu pengetahuan rohani.

www.bali.kemenag.go.idARTIKEL

Page 28: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

(KanKemenag Kab. Jembrana) Penyerahan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Tahun 2016 di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana kepada para Kepala Seksi / penyelenggara dilaksankan pada Rabu (6/1/2016) oleh Kepala Kantor Bapak Drs. I Gusti Komang Sumberjana, MM di ruang rapat. Penyerahan DIPA ini bertanda dimulainya pelaksanaan kerja program oleh masing-masing seksi / penyelenggara pada tahun 2016. Mengingat DIPA merupakan acuan utama dari pelaksanaan setiap kegiatan.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor juga mengutip pesan Menteri Agama Bapak Lukman Hakin Syaifudin tentang empat hal yang harus diperhatikan oleh para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA),

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan para pelaksana program.

Pertama, pelajari dan telaah kembali DIPA yang ada dengan cermat, agar realisasinya benar-benar sesuai harapan dan tujuan, serta fokus pada pencapaian kinerja yang ditetapkan.

Kedua, cek ulang detail program, kegiatan, dan anggaran. Cermati program yang benar dan tidak benar. Program yang tidak efektif dan memboroskan keuangan Negara agar direvisi.

Ketiga, selesaikan catatan dalam DIPA untuk memastikan program bisa dilaksanakan mulai Januari 2016. Jangan mengulang pengalaman, di mana pelaksanaan program menumpuk pada akhir tahun.

Penyerahan DIPA Tahun 2016 Kab. Jembrana

Keempat, fokus pada kegiatan prioritas dalam rangka mencapai visi dan misi Presiden serta tugas dan fungsi Kemenag. Optimalkan pemanfaatan anggaran, terutama yang memiliki nilai tambah besar dan dampak langsung pada masyarakat, seperti pembiayaan pendidikan, bantuan sarana ibadah, pelayanan keagamaan, serta pemeliharaan kerukunan umat beragama, dan penyelenggaraan haji.

Beliau juga mengharapkan kepada semua kepala seksi / penyelenggara serta Kepala Sub Bagian Tata Usaha agar bisa menyusun jadwal pelaksanaan program kegiatannya dengan baik dan sistematis sehingga penyerapan anggaran di tahun 2016 bisa dilakukan secara maksimal. (@)

Page 29: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Dalam tugas bimbingan masyarakat Hindu Kantor Kemenag Kab. Buleleng mengadakan pembinaan pemangku dan sarati banten dengan mengambil dua tempat kegiatan yang berbeda yaitu pada Hari Sabtu 27 Pebruari 2016 bertempat di Pura Dalem, Desa Adat Banjar Pakraman Alasangker dan Minggu 28 Pebruari 2016 bertempat di Gedung PAUD Desa Pakraman Yeh Sanih. Pembinaan ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya untuk memaksimalkan tugas dan tanggung jawab pembangunan bidang agama /keagamaan, dalam kesempatan ini Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Buleleng ( I Made Jendra) selaku Narasumber, Beliau mengingatkan bahwa Bali tidak akan ajeg apabila Banten, Adat, Lelanguan (seni) dan Idep (pikiran suci) tidak lagi terimplementasi dengan baik di masyarakat. Setiap Umat Hindu diharapkan teguh di dalam mengemban tugas dan kewajibannya sebagai umat Hindu yang baik, serta untuk mencapai kebahagiaan jasmani dan rohani semasa hidup ini harus berkarma (kerja). Selanjutnya dipaparkan dalam membuat banten terkait dengan upacara yadnya yang akan dilakukan harus mengacu pada pedoman ‘sastra’ dan berdasarkan

PEMANGKU DAN SARATI BANTEN DI KAB.BULELENG DIBINA

pertimbangan Catur Dresta yang telah berlaku yang disesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing janganlah memaksakan kemampuan bila tidak punya kemampuan itu, namun buatlah banten yang sederhana sesuai dengan kemampuan dan sebaliknya. Hindu mengajarkan banyak konsep namun harus dipahami dengan baik, leluhur sudah sangat luar bijaksana dalam mewariskan ilmunya kepada generasi penerusnya. Dalam hal ini keberadaan banten merupakan salah satu konsep dalam menjaga ekosistem alam (pelestarian alam). Hadir pula dalam kesempatan itu sebagai narasumber dari tokoh praktisi (Sarati Banten) dan tokoh Hindu. I Ketut Utara yang merupakan praktisi dibidang sarati banten juga mengingatkan kepada para peserta pembinaan di mana antara pemangku dan sarati banten harus nyambung (memiliki pengetahuan tentang banten, dudonan upacara miwah tata titi matur majeng Ida Sang Hyang Widhi Wasa) dengan baik, sehingga upacara yadnya yang dilaksanakan menjadi labda karya. Begitu juga dari tokoh kepemangkuan Jro Mangku I Wayan Suyasa, mengingatkan bahwa pemangku di samping bisa mapuja (berdoa menggunakan mantra Sanskrit/aksara suci Veda)

juga harus mampu memahami makna filosofi yang tertuang dalam sarana upakara (banten) jangan sampai hanya bilang ‘mula keto’ (memang sudah begitu adanya)’. Hal ini juga harus diketahui oleh para pinandita jangan sampai terjadi pengebirian mantra dengan wujud persembahan yang telah ada atau bahkan sebaliknya. Hal senada juga mengenai Makna Filosofis Banten yang dibawakan oleh I Ketut Rupa, mengingatkan kepada umat khususnya pemangku agar selalu belajar dan belajar karena desakan pengaruh era globalisasi mengisyaratkan untuk lebih memahami kitab suci Veda dengan baik khususnya melalui mempelajari lontar (tapini), tutur (kandapat), dan susastra Hindu lainnya, sehingga tattwa, susila dan upacara dalam upacara agama Hindu (Panca Yadnya) dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang baik. Beliau juga menekankan bahwa banten sebagai wujud persembahan bhakti umat kepada Tuhan, Banten sebagai wujud Tuhan, banten sebagai sarana menghilangkan segala mala (kekotoran) dan banten sebagi symbol alam semesta beserta isinya. Leluhur umat Hindu sangat luar biasa karena mampu merekontruksi Veda ke dalam bentuk banten yang disesuaikan dengan adat dan budaya setempat. (ddik)

Page 30: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

( Kakemenag Kab. Tabanan), Olimpiade adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan prestasi siswa/siswi dalam berbagai ilmu pengetahuan serta menjalin silaturrahmi antar pelajar dan pendidik. Dengan dasar itulah OSIS MTs. Bali Bina Insani membuat program kerja tahunannya dengan mengadakan Olimpiade MIPABAPAI IPS SD/MI Se-Bali. Pengurus OSIS MTs Bali Bina Insani tahun 2015-2016 melanjutkan program tersebut untuk ketiga kalinya yang dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Februari 2016, yang bertempat di MTs. Bali Bina Insani. Adapun Mata Pelajaran yang diolimpiadekan adalah Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, PAI dan IPS.

P a d a   k e g i a t a n   p e m b u k a a n olimpiade ini yang diselenggarakan pada pukul 08.15 wita dihadiri oleh Bapak Kepala Seksi Pendidikan Islam Kementrian Agama Kabupaten Tabanan, Pengawas Pendidikan Islam Kementrian Agama kabupaten Tabanan, Kepala Unit lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation Kabupaten Tabanan, Direktur Pondok Pesantren Bali Bina Insani, Pengurus Yayasan La-Royba (Sekretaris dan Koordinator Pendidikan) serta dibuka secara langsung oleh Bapak

Kepala Seksi Pendidikan Islam Kementrian Agama Kabupaten Tabanan Bapak Arief Dipa Sanjaya, S.SOs. M.Si, yang mewakili Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tabanan yang sedang bertugas dengan pemotongan pita didampingi oleh Kepala Sekolah MTs Bali Bina Insani Ustadz Yuli Saiful Bahri, S.Pd.I, Ibu Kepala Madrasah Aliyah Bali Bina Insani Ida Lailatul Qoyumah, S.Pd dan Koordinator Pendidikan Yayasan La-Royba Bapak Haris Budi Santosa, S.Pd, M.Pd, serta Direktur Pondok Pesantren Bali Bina Insani serta dilakukan pelepasan puluhan balon. Dua spanduk pembukaan diturunkan dalam waktu bersamaan membuat sorak peserta gemuruh terpesona, satu spanduk di depan panggung dan satu diturunkan dari Musholla Harjo Quba, selain pesona kertas kilau yang bertebaran di udara semakin memeriahkan suasana pembukaan. Peserta Olimpiade MIPABAPAI IPS III diikuti oleh 23 sekolah dari berbagai Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar Negeri seluruh kabupaten

dan kota di Bali kecuali kabupaten Bangli di antaranya adalah MI Quba, SD Muhammadiyah 4 Denpasar, SD Islam Tabanan, MI Ma’arif Tabanan, MI Al-Amin Tabanan, MIN Kampung Gel-gel Klungkung, MI Hidayatullah Denpasar, MI Mujahidin Loloan Barat, MI Al-Hidayah, MI Islamiyah Klungkung, SD N 1 Meliling Tabanan, MI 45 Gianyar, MI Gondol, MIN Patas, SD Muhammadiyah Tabanan, MIN Bungaya, MIN Singaraja, MI Abul Abbas NW Tegallinggah, MIT Mardhotillah, MI Al Muhajirin dan Sekolah lainnya.

Penampilan Drumband yang ditampilkan oleh santri kelas 7 dan 8, Grup Al Banjary dari kelas 7 dan 8 memeriahkan pembukaan selain MC Ananda Nadini Romadhona Kelas 8 Unggulan santriwati dari kontingen Klungkung dan Annisa Balqis kelas 8 A santriwati dari kontingen Denpasar, qoriah Julian Dinar Rajati Mulya kelas 7 B santriwati dari kontingen Denpasar dan penterjemah Dhea Amalia Agustina kelas 7 unggulan santriwati dari kontingen Denpasar dan Tari Bali Burat Wangi yang ditampilkan oleh Chairil Indah Cahyaning kelas 8 unggulan santriwati dari kontingen Denpasar dan Risma Febriyanti santriwati dari kontingen kelas 8 A. Semoga Kegiatan rutin ini berjalan semakin baik adanya. (A)

PEMBUKAAN OLIMPIADE MIPABAPAI IPS III SD/MI Se-Provinsi Bali - MTs Bali Bina Insani Tahun 2016

Page 31: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

( Mangupura ) dalam rangka memperingati HAB Kementerian Agama RI ke – 70 Kemenag Kab. Badung mengadakan kegiatan sembahyang bersama yaitu pada hari Rabu, 23 Desember 2015, yang bertempat di Pura Pulaki, Pura Pasar Agung, Pura Melanting dan Pura Bangun Sakti, sembahyang bersama yang di gelar seluruh pegawai Kementerian Agama Kabupaten B a d u n g ,   G u r u ,   P e n g a w a s dan Penyuluh dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan yang diawali dengan persiapan persembahyangan oleh Seksi Urusan Agama Hindu dan seksi upakara yang di bantu oleh tenaga honorer, sedangkan Puja Trisandya di pimpin oleh I Gede Sukadana, S.Ag.M.S.i ( penyuluh ) .   S e l e s a i   m e l a k s a n a k a n persembahyangan diisi dengan

Dharma Wacana oleh Kakemanag Kab Badung, I Nyoman Arya,S.Ag.M.Pd.H. dengan topic “Bersih Melayani” sesuai dengan arahan beliau agar setiap pelaksanaan tugas agar di sesuaikan dengan tupoksi masing-masing dengan sepenuh hati dan penuh hati-hati guna tercapainya repormasi birokrasi dangan membangun sistem dalam ungkapan bijak, dalam sistem yang baik, tapi dalam sistem yang buruk orang yang baik bisa menjadi tidak baik.Bapak Ka.kankemenag  juga berpesan  se luruh  ke luarga besar Kementerian Agama mari memupuk idealisme, mengasah moral intilektual, kepribadian s o c i a l ,   m e m p e r k o k o h persaudaraan dan penghayatan spirit iklas beramal sebagai l a n d a s a n   ke r u ku n a n   ke r j a . Wajah  Kementer ian  Agama

Kankemenag Kab. Badung “ Doa Bersama “ Rangkaian HAB ke-70

Kementerian Agama RI

adalah wajah umat dan wajah kita semua .Dalam kesempatan ini beliau juga menyampaikan agar para pegawai dalam bekerja selalu berdasarkan atas 5 budaya kerja Kementerian Agama RI, yaitu Integritas, Profesional, Inovasi, Tanggung jawab dan Keteladanan . ( pt )

Page 32: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

(Kankemenag Kota Denpasar) Sekaa teruna merpakan wadah organisasi sosial pengemban-gan generasi muda yang dikem-bangkan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa atau kelu-rahan dan bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sekaa ter-una teruni dewasa ini dihadap-kan dengan berbagai tantangan dalam menjaga eksistensi dan fungsinya untuk mengembang-kan kesadaran, semangat, potensi dan tanggung jawab sosial setiap generasi muda dalam mence-gah, menangkal, menanggulan-gi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial sekaligus sebagai perekat persatuan dalam keber-agaman kehidupan bermayarakat, berbangsa, dan bernegara. Guna menjawab tantangan-tan-tangan tersebut, Kementerian Ag-ama Kota Denpasar melalui Seksi Urusan Agama Hindu menggelar kegiatan pembinaan sekaa teruna teruni di Aula Kantor PHDI Provin-si Bali pada hari Kamis (18/2) lalu, yang dihadiri oleh 100 orang per-wakilan sekaa teruna teruni se Kota Denpasar dan dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar. Dalam paparannya, Kepala Kantor Kementerian Ag-ama Kota Denpasar Ibu Komang Sri Marheni, S.Ag., M.Si mengajak para pemuda yang hadir untuk ikut bersama-sama menyanyikan lagu Bungan Sandat dan meresa-

pi makna dari lagu tersebut, yak-ni bersikap sederhana dan tetap mengisi diri sehingga dapat mem-beri manfaat bagi lingkungannya. Selain itu beliau juga mengharap-kan ditengah maraknya pergaulan bebas, kekerasan remaja, dan mu-dahnya akses teknologi informasi, para teruna teruni senantiasa ber-hati-hati dalam berpikir, berkata, maupun berbuat agar jangan sam-pai salah jalan, mengingat generasi muda merupakan tumpuan masa depan dari sebuah bangsa. (sta)

Ka. Kankemenag: Lagu Bungan Sandat, Demikianlah Seharusnya Generasi Muda Kita

Page 33: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

(Kemenag Kab. Gianyar) Salah satu bentuk upaya nyata Pega-wai Negeri Sipil untuk mening-katkan kedisiplinan salah satunya melalui Gerakan Disiplin Nasional (GDN). Program ini bertujuan un-tuk menciptakan budaya tertib, budaya kerja dan budaya bersih sebagai bentuk disiplin dan demi tercapainya kualitas pelayanan yang baik khususnya kepada masyarakat. melalui hal terse-but, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gianyar Dr. Ni Nengah Rustini M.Ag menga-dakan kegiatan pembinaan KKG dan MGMP Agama Islam Kabu-paten Gianyar bersama Kasi Pen-

didikan Islam Drs. Agus Radiman, Ketua KKG Romadon, yang di-hadiri oleh 17 guru Agama Islam di Kabupaten Gianyar.

Dalam arahannya Ibu Kepala Kantor Kementerian Agama Ka-bupaten Gianyar Dr. Ni Nengah Rustini M.Ag menyampaikan be-berapa poin terkait kedisiplinan seorang guru Agama yaitu se-bagai abdi Negara dan abdi mas-yarakat, selalu meningkatkan koordinasi dimanapun berada demi kelancaran dan menyele-saikan permasalahan – permas-alahan yang ada, melaksanakan tugas sesuai fungsi masing-mas-ing namun tak terlepas kepada

Pembinaan KKG dan MGMP Agama Islam Kementerian Agama Kab. Gianyar

lima budaya kerja Kementerian Agama yaitu integritas, inovasi, profesionalitas, keteladanan dan tanggung jawab, serta selalu ber-titik kepada revolusi mental. Be-liau juga menekankan bahwa us-aha untuk meningkatkan disiplin Pegawai Negeri Sipil bukanlah tu-gas yang mudah diwujudkan wa-laupun telah tersedia perangkat aturan yang sistematis dan jelas terlebih lagi kepada guru Agama yang berpedoman kepada asas norma kesusilaan “ungkap beli-au”. (pmt)

Page 34: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

(Kankemenag Kab. Bangli) – Bangli (26/1) bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kab. Bangli, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Bali bersama Ka.Bag. TU, Ka.Sub.Bag. Perencana dan Keuangan, dan Ka.Sub.Bag. Kepegawaian d a n   O r t a l a   m e m b e r i k a n pembinaan pegawai kepada seluruh pegawai beserta guru-guru di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kab. Bangli.

Pembinaan ini dibuka langsung o l e h   B a p a k   Ke p a l a   K a n t o r K e m e n t e r i a n   A g a m a   K a b . Bangli Drs. Ida Bagus Nyoman G d e   S u a t i k a ,   M . S i .   B e l i a u m e n y a m b u t   k e d a t a n g a n Kakanwi l  Prov.  Bal i  beserta rombongannya. Beliau berpesan agar seluruh peserta bisa mengikuti kegiatan pembinaan ini dengan sungguh-sungguh.

Bapak Kakanwil Prov. Bali A.A Gd. Muliawan, S.Ag., M.Si dalam

kesempatan itu menegaskan Lima budaya kerja Kementerian Agama yang seiring dengan upaya mewujudkan program Revolusi Mental yang di dengungkan Presiden Joko Widodo. Lima budaya kerja yang diterapkan di Kementerian Agama itu adalah upaya untuk mencegah

terjadi tindakan yang menyalahi aturan, termasuk KKN. Revolusi Mental adalah perubahan yang cepat menjadikan Indonesia putih, Indonesia baru. Kalau kita bekerja dalam suatu sistim yang baik, yang buruk pun akan bisa menjadi baik. Sebaliknya kalau kita bekerja dalam suatu sistim yang buruk yang baik pun akan bisa menjadi buruk. Kerja adalah amanah, rahmat, seni, aplikasi, dan tanggung jawab.(vj3s)

Lima Budaya Kerja Upaya Mewujudkan Program Revolusi Mental

Page 35: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Semarapura, Senin (14-03-2016) Bidang Urusan Agama Hindu Kantor Wilayah Ke-menterian Agama Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Safari Dharma Hari Raya Ag-ama Hindu yang bertempat di Pura Puseh Desa Payun-gan Kabupaten Klungkung, dengan peserta sebanyak 140 orang. Kepala Wilayah Kementerian Agama Provin-si Bali (A.A. Gde Muliawan, S.Ag, M.Si) dalam sambutan-nya yang sekaligus membuka kegiatan Safari Dharma Hari Raya Agama Hindu menghara-pkan Umat Hindu dimanapun

berada diharapkan agar tetap ‘Bakti ring Dewa’, selalu hidup rukun dengan mengutamakan pelaksanaan pengendalian diri serta bekerja sesuai dengan Swadharma masing-masing untuk mencapai kesejahter-aan hidup.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klungkung (Ida Bagus Made Oka Yusa Manuaba, SH, M.Si) dalam ke-sempatan ini menyampaikan ajaran Agama Hindu di Bali pada dasarnya memberi tun-tunan kepada pemeluknya tentang tiga hal yaitu:

1). Mengenai hakekat ke-hidupan, dalam Agama Hindu disebut Tatwa, 2). Tuntunan prilaku sosial da-lam kehidupan, dalam Agama Hindu disebut Susila, 3). Tatacara pelaksanaan Iba-dah, dalam Hindu disebut Bhakti yang menjadi bagian pelaksanaan upacara Yadnya dalam kehidupan beragama. Serta menjelaskan Tri Kerang-ka Dasar Agama Hindu yai-tu Tatwa (Berkaitan dengan keyakinan atau Sradha), Susi-la (Berkaitan dengan tata hubungan dan prilaku, baik dan buruk, benar dan salah, boleh dan tidak boleh), Up-acara (Menyangkut berbagai bentuk bhakti dalam berb-agai upacara yadnya). Ketiga tuntunan dalam Tri Kerangka dasar Agama Hindu tersebut patut dan harus dimenger-ti, dipahami, diyakini, selalu dilatih, diterapkan dirasakan dijadikan sikap membudaya pada diri seseorang agar hid-up ini menjadi senang, bebas dari rasa takut, berprilaku baik dan benar, sejahtera harmo-nis dan damai, jika ketiga tun-tunan ini dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik dan benar merupakan indikator keberhasilan hidup beragama “Moksartam jagdhita ya ca iti dharma atmanam” (dapat mencapai kebahagiaan duni-awi dan kebahagiaan rohani, atma/jiwa). A Widhya Dewi

Safari Dharma Hari Raya Agama HinduKanwil Kemenag Prov.Bali Tahun 2016

Page 36: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Kamis, 3 Januari 2016 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karangasem menerima kunjun-gan Study Banding dari Kantor Kementerian Agama Kota Bat-am. Rombongan yang berjumlah kurang lebih 50 orang tersebut diterima langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Karangasem didampingi Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, para Kasi dan Penyelenggara dilingkungan Kantor Kementerian Agama Ka-bupaten Karangasem. Kegiatan study banding tersebut berkaitan dengan terpilihnya Kantor Ke-menterian Agama Kabupaten Ka-rangasem menjadi sepuluh besar pencanangan Pilot Project Pem-bangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Ko-

rupsi (WBK) dan Wilayah Birokra-si Bersih dan Melayani (WBBM) oleh Inspektorat Jenderal Kemen-terian Agama Republik Indonesia. Melalui kegiatan study banding tersebut, Kemenag Kota Batam yang baru dicanangkan sebagai pilot project pembangunan ZI bermaksud sharing (berbagi pengalaman) dengan Kemenag Kab. Karangasem yang telah terlebih dahulu melaksanakan pembangunan ZI. Kemenag Kab. Karangasem sendiri ditetapkan sebagai pilot project pembangu-nan ZI pada bulan Januari 2015. Dalam perjalanannya dan beber-apa proses evaluasi, Kemenag Kab. Karangasem terpilih men-jadi salah satu dari 107 sample pilot project ZI dari total 4.484

satker yang ada di Kemenag RI, hingga akhirnya mengerucut menjadi rangking 2 dalam sep-uluh besar satker yang terpilih. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Karangasem, Drs. I Dewa Made Nida Udyana, M.Pd.H dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta study banding Kemenag Kota Batam, sekaligus perkenalan diri dan pejabat-pejabat yang ada dilingkungan Kemenag Kab. Karangasem, serta memperke-nalkan keberadaan Kantor Ke-menag Kab. Karangasem dan po-tensi-potensi wilayah yang ada di Kab. Karangasem. Perkenalan tersebut dibalas dengan pan-tun oleh Kepala Kantor Keme-nag Kota Batam yang disambut tepuk tangan oleh para perserta. Sebagaimana kita ketahui bah-wa pantun merupakan ciri khas adat melayu yang menunjukkan kehangatan dan keakraban da-lam pergaulan. Selanjutnya beli-au juga menyampaikan maksud dan tujuan kunjungannya ke Ke-menag Kab. Karangasem untuk sharing tentang pembangunan ZI di Kemenag Kab. Karangasem. Kegiatan tersebut lebih ban-yak diisi dengan tanya jawab terkait pembangunan ZI di Ke-menag Kab. Karangasem yang dijawab langsung oleh nara-sumber sekaligus ketua pem-bangunan ZI Kemenag Kab. Ka-rangasem, I Wayan Serinada, S.Pd, M.Si. Diakhir acara diisi dengan pertukaran kenang-ke-nangan oleh masing-masing kepala kantor, serta foto bersa-ma peserta study banding dan para pejabat dilingkungan ke-menag Kab. Karangasem. (day)

Masuk Sepuluh Besar Pilot Project ZI, Kemenag Kab. Karangasem Mendapat Kunjungan

Kemenag Kota Batam

Page 37: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

Masuk Sepuluh Besar Pilot Project ZI, Kemenag Kab. Karangasem Mendapat Kunjungan

Kemenag Kota Batam

www.bali.kemenag.go.idARTIKEL

Berdiri sebagai penegah dalam sebuah konflik dari dua sisi kepentingan sungguh tidak mudah. Apalagi sikap penengah mau menunjukkan sebuah pi-lihan jalan untuk mengangkat martabat sesama agar bangkit bangkit dan berkembang. Sebab orang yang merasa lebih “kuat”, lebih berwewenang, dan lebih berkuasa kehilangan kesadaran bahwa mereka pernah berada pada posisi yang lemah. Maka ajakan menempatkan diri da-lam situasi senasib dengan yang malang akhirnya meredam ‘emo-si’, lalu menghayati sikap mawas diri. Ini adalah tantangan sulit. Dalam Injil Yohanes 8:1-10 ada kisah tentang “Wanita Pendosa”. Karena kedapatan berbuat zinah, wanita itu dibawa oleh para tetua dan Ahli Taurat (Ahli Kitab) kepada Yesus agar mendapat kata dukungan tera-khir untuk merajam berdasarkan adat Agama Yahudi. Terhadap konflik tersebut Yesus membuat sebuah titik balik yang mence-kam tapi menyentuh hati, “ Ba-rang siapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang per-

tama melemparkan batu kepada perempuan itu”. Kesadaran akan keterbatasan manusia yang ser-ing jatuh dalam kesalahan/dosa membuat tak satupun dari mer-eka merajam wanita itu. Cuplikan kisah di atas menggambarkan betapa menen-tukan sekali sebuah pilihan jalan ketiga dari dua medan konflik an-tara yang kuat dan yang lemah. Yang mau ditunjukkan oleh Yesus bukan kerasnya hukum Yahudi yang didukung oleh para tetua dan Ahli Taurat; juga bukan pili-han berpihak pada wanita pen-dosa secara gampangan. Pilihan Yesus adalah menaruh kembali jalan hormat pada setiap usa-ha untuk hidup yang lebih baik, berbelaskasih kepada yang mau bertobat, yang memperbaiki diri dalam keyakinan akan adanya harapan; pilihan jalan yang lebih manusiawi, dengan membebas-kan diri dari belenggu kepincan-gan, kesalahan, dan dosa, itulah yang ingin dikukuhkan Yesus.

Posisi penengah seperti ini beresiko dicurigai, dimusuhi, bahkan disingkirkan karena ber-benturan dengan medan konflik. Meskipun demikian, bila kita me-

nengok sejarah gerakan memi-lih jalan ala Yesus (jalan ketiga, Jalan Kehidupan) rupanya telah menjadi gerakan universal. Logi-ka kesadaran yang melatarinya adalah memperlakukan sesama manusia sebagai makhluk secitra dan pantas dihargai. Maka apap-un upaya yang harus diperjuang-kan demi kebaikan bagi banyak orang perlu ditegakan. Itulah se-babnya muncul instansi, institusi, atau upaya yang mengokohkan jalan ketiga ini, seperti dalam lev-el makro adanya PBB dan sepak terjangnya, HAM dan upaya pen-egakannya, evaluasi kritis positif dari LSM-LSM seperti sebelum reformasi birokrasi, termasuk be-berapa tokoh pemerintah daerah saat ini yang begitu gigih mem-perbaiki kinerja kepemerintah-annya. Juga sumbangan positif kritis dari reality show seperti Klick Andy dan Mata Najwa. Itu semua merupakan upaya pen-egakan jalan ketiga dan ternyata tidak mudah. Namun, kita telah mencobanya. Sebaliknya, apa akibatnya jika kita tidak men-gambil jalan ketiga. Bukankan kekerasan yang dibalas dengan kekerasan akan menimbulkan kekerasan baru? Martin Luther

PASKAH: PILIHAN JALAN KEHIDUPANOleh : Yulianus A. Gale, S.AgPenyuluh Agama Muda Agama KatolikKantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali

Page 38: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016

www.bali.kemenag.go.idARTIKEL

pernah bertutur, “kebencian dan dendam bila diselesaikan den-gan kebencian akan menambah gelapnya malam yang sudah se-makin pekat”. Manusia seperti apakah kita jadinya. Bukankah wajah kita akan menjadi sriga-la bagi yang lain? Manusia yang egoistik, bernafsu mengoalkan kepentingan. Lalu, kehilangan hati yang simpatik dan empaty. Dimanakah integritas hidup se-bagai seorang beriman. Jalan ketiga, jalan ke-

hidupan, jalan yang menghor-mati sekecil apapun kehidupan dan potensinya; Jalan yang membangkitkan naluri biofilia ala Freud, jalan yang mengem-balikan perjuangan hidup kepada Sang Jalan, kebenaran, dan hidup justru mendapat ujian kala berh-adapan dengan konflik kepent-ingan. Yang diperlukankan kala itu adalah kesabaran. Ketika itu biasanya kita sadar akan motivasi yang mengatasi kelemahan kita sebagai manusia yaitu motiva-si adimanusiawi. Titik motivasi adimanusiawi terdalam adalah

PASKAH: kemauan Allah untuk menjadi manusia, yang menebus dari dalam, masuk dalam konf-lik-konflik manusia yang keras, lalu menjadi pelaku pilihan jalan kehidupan itu.

Melalui peristiwa salib yang berpuncak pada Paskah, Allah mau mengajarkan kepada kita tentang pelaksanaan pilihan jalan kehidupan; suatu pengha-yatan jalan cinta yang rela mem-beri dan berbagi dengan yang

lain, tanpa harus bertanya apa-kah Ia itu Kristen, Islam, Hindu, Buddha, atau Kong Hu Chu. Asal itu adalah sesama, ditolong un-tuk lebih berkembang, lebih ma-nusiawi, dan lebih bahagia; entah besar atau kecil, dipublikasikan di TV atau diam-diam hanya Tuhan yang tahu. Ini semua adalah pi-lihan jalan kehidupan yang telah dilakukan oleh Allah. Tidak mu-dah, tetapi kita diundang untuk bercermin kepada-Nya.

Akhirnya Paskah yang dirayakan bukan sekedar pros-

es penyegaran ingatan bahwa melalui Paskah-lah manusia dise-lamatkan; melainkan setiap per-aya ditantang sekaligus dituntut untuk selalu mengaktualisasikan-nya dengan berpihak, berpasti-sipasi, dan melakoni jalan yang dipilih Allah. Bila Allah telah mengorbankan diri demi teraktu-alisasinya jalan kehidupan, setiap perjuangan dijalan yang sama merupakan lanjutan perjuangan Allah dan perjuangan bersama dengan Allah di satu pihak. Kare-

nanya di pihak lain kita tidak boleh lelah memperjuangkan jalan kehidupan lantaran dukun-gan motivasi terdalam mendapa-tkan sumbernya pada peristiwa Paskah: Allah rela mati agar ma-nusia ditebus dan dipulihkan harkatnya serta disatu-saudara-kan satu sama lain sebagai anak kesayangan-Nya. Lalu, relakah kita mati untuk itu? Atau justru kitalah biang (causa prima) konf-lik yang membangkitkan naluri nekrofilia (kematian dan keman-dulan) dan ragam kepincangan yang terjadi dalam hidup ini? ***

Page 39: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016
Page 40: Vol.5, No.1, Maret 2016 Edisi 14, Maret 2016 fileAmal Bhakti. Puncak dari perin-gatan Hari Amal Bhakti Kemen-terian Agama ke 70 yaitu apel upacara bendera pada tanggal 3 Januari 2016