Upload
vivi-silfia
View
11
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KatarakLapkas kepaniteraan matakoas mata
Citation preview
Laporan Kasus Ujian
Katarak
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata
Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung
Nama : Vivi Silfia
Nim : 11 2014 066
Tandatangan
............................................
Dr Pembimbing / Penguji : Dr Indah Puspajaya, sp.M .............................................
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. ISM Pendidikan : D2
Umur : 61 tahun Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Desa Sidorejo sekampung udik
Lampung TimurPekerjaan : Pensiunan Guru
II. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Autoanamnesis pada hari jumat tanggal 08 Mei 2015 Jam 12.29 WIB
Keluhan Utama :
Mata kanan dan kiri kurang jelas baca.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan penglihatan pada mata kanan dan kiri tidak jelas
baca jauh ataupun dekat. Pasien juga merasakan mata sering berair dan merasa kabur
ditempat bercahaya terutama pada jam 9.00 sampai sore sehinga pasien merasa lebih
enak pada kondisi gelap.
Enam bulan yang lalu, pasien mengatakan pernah didiagnosa oleh dokter
menderita katarak, tetapi tidak dilakukan penangan operasi karena keinginan pasien
1
sehinga pasien hanya diberikan obat tetes dan pasien mengakui bahwa merasa lebih baik
menggunakan obat tetes yang dibawa tersebut
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Diabetes Melitus (√)
- Jantung (√)
- Tuli saraf sedang (√)
- Dislipidemia (√)
- Hipertensi (-)
- Stroke (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
o Tidak ada yang pernah menderita sakit yang serupa seperti pasien.
o Riwayat hipertensi (-)
o Riwayat diabetes mellitus (-)
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 72 x/menit
Tekanan darah : 110/60 mmHg
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,8 oC
Kepala : normocephali, deformitas (-), rambut hitam, distribusi merata.
Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Telinga : normotia, serumen (√), secret (-)
Hidung : deviasi septum (-), secret (-)
Tenggorokan : tonsil T1/T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis.
Thorax
Cor : BJ I/II, regular, murmur (+), gallop (-)
Pulmo : SN vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
2
Abdomen : datar, supel, BU (+) N
Ekstremitas : akral hangat, oedem (-)
Status Ophtalmologis
OD OS
Lensa keruh
OD KETERANGAN OS
6/12 VISUS 6/12
Gerak bola mata normal,
enophtalmus (-),
eksophtalmus (-),
strabismus (-)
KEDUDUKAN BOLA
MATA
Gerak bola mata normal,
enophtalmus (-),
eksophtalmus (-),
strabismus (-)
Odem (-),
hiperemis (-),
nyeri tekan (-),
blefarospasme (-),
lagophtalmus (-)
PALPEBRA Odem (-),
hiperemis (-),
nyeri tekan (-),
blefarospasme (-),
lagophtalmus (-)
Odem (-),
injeksi konjungtiva (-),
injeksi siliar (-),
injeksi konjungtiva (-)
KONJUNGTIVA Odem (-),
injeksi konjungtiva (-),
injeksi siliar (-),
injeksi konjungtiva (-)
Warna putih,
Ikterik (-),
Nyeri tekan (-)
SKLERA Warna putih,
Ikterik (-),
Nyeri tekan (-)
Tidak jernih,
Infiltrat (-),
KORNEA Tidak jernih,
Infiltrat (-),
3
edema (-),
ulkus (-)
arcus senilis (+),
sikatriks (-)
edema (-),
ulkus (-)
arcus senilis (+),
sikatriks (-)
Kedalaman Normal,
hipopion (-),
hifema (-)
COA Kedalaman : normal,
hipopion (-),
hifema (-)
Warna coklat,
Sinekia (-)
Kolobima (-)
IRIS Warna coklat,
Sinekia (-)
Kolobima (-)
bulat, diameter : ± 3mm,
letak sentral,
refleks pupil langsung (+),
refleks pupil tak langsung (+)
PUPIL bulat, diameter : ± 3mm,
letak sentral,
refleks pupil langsung (+),
refleks pupil tak langsung (+)
Keruh
Shadow test (+)
LENSA Keruh
Shadow test (+)
Jernih BADAN KACA Jernih
Refleks fundus (+ non
uniform), batas tegas, warna
orange,
Ratio arteri/Vena:
C/D ratio 0,7,
Makula lutea (+)
Retina: Eksudat (-),
pendarahan (-), Sikatrik (-),
Ablasi (-)
FUNDUS Refleks fundus (+ non
uniform), batas tegas, warna
orange,
Ratio arteri/Vena:
C/D ratio 0,8,
Makula lutea (+)
Retina: Eksudat (-),
pendarahan (-), Sikatrik (-),
Ablasi (-)
5 TIO 5,5
4
TES KONFRONTASI
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
V. RESUME
- Subyektif :
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan mata kurang jelas membaca jauh atau dekat, merasakan
lebih enak di tempat gelap karena merasa kabur ditempat terang atau cahaya.
- Obyektif :
Pada pemeriksaan generalisata:
Pada pemeriksaan fisik status generalis : Ku : tampak sakit ringan, tekanan
darah 110/60 mmHg.
Pada pemeriksaan ophtalmologis :
- Visus OD 6/12
- Visus OS 6/12
- Kekeruhan lensa pada ODS
-
VI. DIFFERENT DIAGNOSIS
VII. DIAGNOSIS KERJA
5
VIII. PENATALAKSANAAN
Polydex (neomicin, polimixin, dexametason ) 6 x 2 tetes perhari
Baquinor (ciprofloxacin) 4 x 2 tts/ hari
Pro operasi katarak EKEK + IOL + PI
IX. PROGNOSIS
OD OS
Ad visam dubia ad bonam ad bonam
Ad sanationam ad malam ad bonam
Ad kosmetikam ad bonam ad bonam
Ad vitam ad bonam ad bonam
X. Komplikasi
- Glaukoma sekunder
- Kebutaan
XI. Usul
- Tonometer
- Gonioskopi
Alat ini berguna melihat sudut bilik mata membedakan glaucoma sudut
tertutup atau sudut terbuka.
- Pemeriksaan USG
XII. Saran
- Edukasi pasien untuk mengistirahatkan mata
- Kontrol untuk evaluasi visus perkembangan visus,.
- Memakai obat-obat yang diberikan dengan benar dan teratur
- Menjaga kebersihan mata, jangan dikucek-kucek.
- Hindari paparan debu dan faktor pencetus lainnya
- Kontrol ke poliklinik mata 1 hari kemudian atau langsung kontrol bila
keadaan semakin memburuk
6
- Tidak boleh : Kena air, sujud, Angkat berat, Mengejan, Miring ke kanan
7