3
WASPADA SERANGAN PENGGEREK TONGKOL JAGUNG DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2018 Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan Program Nasional untuk menciptakan landasan bagi pembangunan pertanian yang ber- kelanjutan dan berwawasan lingkungan. PHT adalah upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan menggunakan satu atau lebih dari berbagai teknik pengendalian yang dikembangkan dalam satu kesatuan, untuk mencegah timbulnya kerugian secara ekonomis dan lingkungan hidup. Kendala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara lain adalah serangan hama. Hama merupakan salah satu kendala utama dalam budidaya jagung. Banyak jenis hama dilaporkan pada tanaman jagung, namun ada beberapa yang menjadi hama utama, yaitu yang dapat menimbulkan kerusakan secara ekonomis. Budidaya jagung kadang terdapat beberapa hama dan penyakit yang menyebabkan penurunan hasil panen sampai bisa menyebabkan kegagalan pada budidaya jagung. Dalam budidaya jagung terdapat hama yang selalu ada dimanapun dan menyebabkan kerugian secara ekonomi dengan persentase yang lebih besar dari pada hama lainnya yaitu hama utama jagung. Untuk mewujudkan semua ini, perlu dilakukan pengamatan terhadap serangan hama yang menyerang tanaman jagung. Dengan deteksi dini di lapangan, hama jagung dapat segera dianalisa untuk kemudian ditentukan langkah-langkah pengendaliannya. Kegiatan pengendalian hama pada tanaman jagung dilakukan agar tanaman jagung tidak mengalami gangguan OPT, yang akhirnya mengganggu hasil produksinya. Pengendalian terhadap hama dan penyakit dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: secara tradisional maupun secara modern yang sering menggunakan bahan kimia. Penggerek tongkol Helicoverpa armigera mulai muncul di pertanaman pada fase generatif 43-70 hari setelah tanam. Ngengat Helicoverpa armigera aktif pada malam hari, ngengat betina meletakkan telurnya secara tunggal pada umur tanaman 45-56 hari

WASPADA SERANGAN PENGGEREK TONGKOL JAGUNG …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · tanaman jagung melalui tongkol, baru memakan biji jagung. Upaya pengendalian

  • Upload
    ngocong

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: WASPADA SERANGAN PENGGEREK TONGKOL JAGUNG …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · tanaman jagung melalui tongkol, baru memakan biji jagung. Upaya pengendalian

WASPADA SERANGAN PENGGEREK TONGKOL JAGUNG DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG

TAHUN 2018

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan

Program Nasional untuk menciptakan landasan

bagi pembangunan pertanian yang ber-

kelanjutan dan berwawasan lingkungan. PHT

adalah upaya pengendalian populasi atau

tingkat serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT) dengan menggunakan satu

atau lebih dari berbagai teknik pengendalian

yang dikembangkan dalam satu kesatuan, untuk mencegah timbulnya kerugian secara

ekonomis dan lingkungan hidup.

Kendala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung

antara lain adalah serangan hama. Hama merupakan salah satu kendala utama dalam

budidaya jagung. Banyak jenis hama dilaporkan pada tanaman jagung, namun ada

beberapa yang menjadi hama utama, yaitu yang dapat menimbulkan kerusakan secara

ekonomis.

Budidaya jagung kadang terdapat beberapa hama dan penyakit yang menyebabkan

penurunan hasil panen sampai bisa menyebabkan kegagalan pada budidaya jagung.

Dalam budidaya jagung terdapat hama yang selalu ada dimanapun dan menyebabkan

kerugian secara ekonomi dengan persentase yang lebih besar dari pada hama lainnya

yaitu hama utama jagung.

Untuk mewujudkan semua ini, perlu dilakukan pengamatan terhadap serangan hama

yang menyerang tanaman jagung. Dengan deteksi dini di lapangan, hama jagung dapat

segera dianalisa untuk kemudian ditentukan langkah-langkah pengendaliannya.

Kegiatan pengendalian hama pada tanaman jagung dilakukan agar tanaman jagung

tidak mengalami gangguan OPT, yang akhirnya mengganggu hasil produksinya.

Pengendalian terhadap hama dan penyakit dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

secara tradisional maupun secara modern yang sering menggunakan bahan kimia.

Penggerek tongkol Helicoverpa armigera mulai muncul di pertanaman pada fase

generatif 43-70 hari setelah tanam. Ngengat Helicoverpa armigera aktif pada malam

hari, ngengat betina meletakkan telurnya secara tunggal pada umur tanaman 45-56 hari

Page 2: WASPADA SERANGAN PENGGEREK TONGKOL JAGUNG …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · tanaman jagung melalui tongkol, baru memakan biji jagung. Upaya pengendalian

setelah tanam bersamaan dengan munculnya rambut tongkol, dan mampu bertelur 600-

1.000 butir. Telur baru menetas setelah 4-7 hari. Stadia pupa ada di dalam tongkol,

siklus hidupnya berkisar 36-45 hari (Kalshoven,1981). Kehilangan hasil yang

disebabkan serangan Helicoverpa armigera dapat mencapai 10%.

Gejala Serangan Penggerek Tongkol

Klasifikasi hama Penggerek Tongkol (Helicoverpa Armigera)

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Lepidoptera

Family : Noctuidae

Genus : Helicoverpa

Spesies : Helicoverpa

Gejala serangan : Imago betina akan meletakkan telur pada silk (rambut) jagung dan sesaat setelah menetas larva akan menginvasi masuk ke dalam tongkol dan akan memakan biji yang sedang mengalami perkembangan.

Inang utama : jagung

Hama ini meletakkan telurnya yang berwarna putih di daun dan dirambut tongkol.

Setelah menetas, telur akan berubah menjadi larva berwarna kuning dengan kepala

berwarna hitam. Larva inilah yang akan menyerang tongkol buah dan menyebabkan

kebusukan. Pencegahan hama ini dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan

satu persatu. Jika serangannya hebat, pengendaliannya dilakukan dengan

penyemprotan insektisida seperti matador, thiodan, atau curancron dengan dosis sesuai

aturan kemasan. Gejalanya dapat dilihat dengan adanya bekas gigitan pada biji dan

adanya terowongan dalam tongkol jagung. Ulat tongkol menyerang/masuk dalam

tanaman jagung melalui tongkol, baru memakan biji jagung.

Upaya pengendalian hama Helicoverpa Armigera kita harus memilih cara pengendalian

yang tepat dan baik, karena akan dapat menentukan tingkat keberhasilan. Berikut ini

Page 3: WASPADA SERANGAN PENGGEREK TONGKOL JAGUNG …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · tanaman jagung melalui tongkol, baru memakan biji jagung. Upaya pengendalian

beberapa upaya yang dapat kita lakukan dalam mengendalikan hama Helicoverpa.

armigera :

1. Kultur teknis : Secara kultur teknis dapat dilakukan dengan melakukan

pengelolaan tanah yang baik. Karena pengelolaan tanah yang baik

akan merusak pupa yang terbentuk dalam tanah dan dapat

mengurangi populasi Helicoverpa armigera berikutnya.

2. Hayati : Cara hayati dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami,

diantaranya dengan parasit trichogramma spp, cendawan

Metarhizium anispliae yang mengendalikan larva penggerek

tongkol.

3. Kimiawi : Pengendalian secara kimiawi merupakan pilihan terakhir untuk

mengendalikan serangan hama penggerek tongkol ini.

Penyemprotan dengan insektisida dilakukan setelah terbentuk

rambut jagung pada tongkol dengan selang 1 – 2 hari hingga

rambut jagung berwarna coklat. Pengendalian dengan

penyemprotan menggunakan Furadan 3G atau dengan membuat

lubang dekat tanaman, diberi insektisida dan ditutup lagi. Dosis

yang digunakan 10 gram tiap meter persegi. Sebaiknya dilakukan

pada saat tanaman jagung masih berbunga, tetapi jangan

menjelang panen, sebab dapat membahayakan kita yang ikut

mengkonsumsi jagung karena residu dari insektisida tersebut.

Yayat Hidayat – Kasi Jaringan Laboratorium