8
WATER BATCH TESTER PENGUJIAN KETAHANAN AIR I. Tujuan Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu mengetahui ketahanan air dari suatu sampel karet. II. ALAT DAN BAHAN · Water batch tester 1 · Karet yang telah divulkanisasi (kompon) 1 · Karet gelang 1 · Batu 1 III. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR) IV.DASAR TEORI Water batch ini digunakan untuk pengujian ketahanan air dari karet kompon,plastic,dan kulit sintetis.Pengujian dengan temperature yang menggunakan control waktu,mampu melakukan pengujian yeng sesuai dengan semua standar pengujian.Misalnya ASTM,ISO,dan lain-lain. Karet merupakan bahan alam dan umumnya sebagai poliisoprena (polimer dari 1,2 isoprena). Karet merupakan getah yang berasal dari pohon karet yang menyerupai susu (lateks) dengan komposisi 28% karet,60% air,sedangkan sisanya berupa garam-garam organic,dammar,zat telur,dan gula. Ada dua jenis karet yang biasa digunakanndi industry yaitu karet alami dan karet sintetis. Karet Alam (Natural Rubber) merupakan air dari tumbuhan Havea Brasilliensis, yang merupakan karet alam dengan monomer isoprena,sedangkan karet sintetis sebagian besar dibuat dengan cara mengandalkan bahan baku minyak bumi. Saat ini jumlah produksi dan konsumsi karet alam jauh dibawa karet sintetis. Kedua jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karet alam memiliki daya elastic atau daya lenting yang sempurnah, memiliki plastisitas yang baik,tidak mudah panas,dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan. Keret sintetis lebih tahan terhadap berbagai jenis bahan kimia dan harganya lebih stabil. Untuk merubah sifat fisik karet dilakukan vulkanisasi.Vulkanisasi adalah proses pembentukan ikatan silang kimia dari rantai molekul yang berdiri sendiri,meningkatkan elastisitas dan menurunksn plastisitas. Suhu adalah factor yang cukup penting dalam

WATER BATCH TESTER.doc

Embed Size (px)

Citation preview

WATER BATCH TESTER

PENGUJIAN KETAHANAN AIR

I. Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu mengetahui ketahanan air dari suatu sampel karet.

II. ALAT DAN BAHAN

Water batch tester1

Karet yang telah divulkanisasi (kompon)1

Karet gelang1

Batu1

III. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

IV.DASAR TEORI

Water batch ini digunakan untuk pengujian ketahanan air dari karet kompon,plastic,dan kulit sintetis.Pengujian dengan temperature yang menggunakan control waktu,mampu melakukan pengujian yeng sesuai dengan semua standar pengujian.Misalnya ASTM,ISO,dan lain-lain.

Karet merupakan bahan alam dan umumnya sebagai poliisoprena (polimer dari 1,2 isoprena). Karet merupakan getah yang berasal dari pohon karet yang menyerupai susu (lateks) dengan komposisi 28% karet,60% air,sedangkan sisanya berupa garam-garam organic,dammar,zat telur,dan gula. Ada dua jenis karet yang biasa digunakanndi industry yaitu karet alami dan karet sintetis. Karet Alam (Natural Rubber) merupakan air dari tumbuhan Havea Brasilliensis, yang merupakan karet alam dengan monomer isoprena,sedangkan karet sintetis sebagian besar dibuat dengan cara mengandalkan bahan baku minyak bumi.

Saat ini jumlah produksi dan konsumsi karet alam jauh dibawa karet sintetis. Kedua jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karet alam memiliki daya elastic atau daya lenting yang sempurnah, memiliki plastisitas yang baik,tidak mudah panas,dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan. Keret sintetis lebih tahan terhadap berbagai jenis bahan kimia dan harganya lebih stabil. Untuk merubah sifat fisik karet dilakukan vulkanisasi.Vulkanisasi adalah proses pembentukan ikatan silang kimia dari rantai molekul yang berdiri sendiri,meningkatkan elastisitas dan menurunksn plastisitas. Suhu adalah factor yang cukup penting dalam proses vulkanisasi,namun tanpa adanya pemanasan karet akan tetap dapat divulkanisasi.

Karet Kompon

Industri Karet alam maupun karet sintetik tidak dipergunakan dalam keadaan mentah, antara lain karena tidak kuat dan sebagian mudah teroksidasi. Selanjutnya karet mentah mengalami perubahan bentuk yang tetap bila ditarik atau ditekan, yaitu tidak bisa kembali kebentuk semula. Dengan kata lain karet mentah tidak elastis. Karet yang tidak elastis cenderung sulit untuk dimanfaatkan lebih jauh, oleh karena itu karet mentah harus terlebih dahulu diproses dengan perlakuan-perlakuan tertentu serta penambahan bahan-bahan kimia tertentu untuk memperoleh suatu kompon. Kompon merupakan campuran karet dengan bahan-bahan kimia yang mempunyai komposisi tertentu dengan cara pencampuran digiling pada suhu tertentu, kompon karet dapat dibuat pada mesin giling 2 rol atau pada mesin pencampur tertutup (Banbury mixer, Internal mixer).

Pembuatan kompon karet adalah ilmu dan seni untuk menyeleksi dan mencampur jenis karet mantah dan jenis-jenis bahan kimia karet, sehingga diperoleh kompon karet yang setelah dimasak, dapat dihasilkan barang jadi karet dengan sifat-sifat fisik yang di butuhkan.

Pada pembuatan kompon karet ada 3 faktor yang perlu diperhatikan, yaitu sifat kompon, karakteristk pengolahan dan harga. Kompon karet selain karet mentah pada umumnya mengandung 8 atau lebih jenis bahan kimia karet. Setiap jenis bahan tersebut memiliki fungsi spesifik dan mempunyai pengaruh terhadap sifat, karakteristik pengolahan dan harga dari kompon karetnya, bahan kimia tersebut adalah:

Bahan Pemvulkanisasi

Adalah bahan kimia yang dapat bereaksi dengan gugus aktif pada molekul karet membentuk ikatan silang tiga dimensi. Bahan pemvulkanisasi yang pertama dan paling umum digunakan adalah belerang(sulfur), khusus digunakan untuk memvulkanisasi karet alam atau karet sintetis jenis SBR, NBR, BR, IR, dan EPDM.

Bahan Pencepat

Adalah bahan kimia yang digunakan dalam jumlah sedikit bersama-sama dengan belerang untuk mempercepat reaksi vulkanisasi. Bahan pencepat yang digunakan dapat berupa satu atau kombinasi dari dua atau lebih jenis pencepat. Pencepat dikelompokkan berdasarkan fungsinya sebagai berikut;

a. Pencepat primer :

- Thiazol (semi cepat), contoh: MBT, MBTS

- Sulfenamida (cepat-ditunda), contoh: CBS

b. Pencepat sekunder :

- Guanidine (sedang), contoh : DPG, DOTG

- Thiuram (sangat cepat), contoh : TMT, TMTD

- Dithiokarbonat (sangat cepat), contoh : ZDC

- Dithiofosfat (cepat), contoh : ZBPP

Bahan Penggiat

Adalah bahan kimia yang ditambahkan kedalam sistim vulkanisasi dengan pencepat untuk menggiatkan kerja pencepat. Penggiat yang paling umum digunakan adalah kombinasi antara ZnO dengan asam stearat.

Bahan Antidegradant

Adalah bahan kimia yang berungsi sebagai anti ozonan dan anti oksidan, yang melindungi barang jadi karet dari pengusangan dan meningkatkan usia penggunaanya. Contoh : wax (anti ozonan), senyawa amina dan senyawa turuna fenol (ionol).

Bahan Pengisi

Bahan pengisi ditambahkan kedalam kompon karet dalam jumlah yang cukup besar dengan tujuan untuk meningkatkan sifat fisik, memperbaiki karakteristik pengolahan tertentu dan menekan biaya. Bahan pengisi dibagi dalam dua golongan besar yaitu bahan pengisi yang bersifat penguat, contoh carbon black, silica, dan silikat serta bahan pengisi yang bukan penguat, contoh CaCO3, kaolin, BaSO4 dan sebagainya.

Bahan Pelunak (Softener)

Adalah bahan yang berfungsi untuk melunakkan karet mentah agar mudah diolah menjadi kompon karet. Jenis bahan pelunak antara lain jenis aromatic, naftenik, parafinik, ester dan sebagainya.

Bahan Kimia Tambahan

Bahan ini ditambahkan kedalam kompon karet dengan tujuan tertentu dan sesuai dengan kebutuhan, misalkan :

Bahan pewarna, Bahan Penghambat (inhibitor), Bahan pewangi,Bahan peniup (blowing agent), Bahan bantu olah (homogenizer, peptizer, senyawa pendispersi, tackifier dan sebagainya).

Pada penyusunan formulasi kompon yang paling penting adalah menetukan jenis atau campuran karet mentah. Kemudian ditentukan jenis bahan pengisi. Setelah itu ditentukan sistim vukanisasinya kombinasi bahan pemvulkanisasi, bahan pencepat dan penggiat. Terkahir ditentukan bahan-bahan kimia tambahan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan tergantung jenis proses selanjutnya dan barang yang akan dibuat. Pada proses pencampuran kompon karet biasanya menggunakan alat pencampur (mixer) dapat berupa internal mixer (mesin giling tertutup) atau mesin giling terbuka (open mill). Alat yang paling sederhana adalah mesin giling terbuka yang terdiri dari dua rol keras dan permukaanya licin. Kecepatan berputar kedua rol berbeda (penggilangan dengan friksi). Lebar celah diatara dua rol dapat diatur dan disesuaikan dengan banyaknya kompon dan keadaan kompon, sebelum proses pencampuran, karet mentah terlebih dahulu dilunakkan yang disebut dengan proses mastikasi yang bertujuan untuk mengubah karet padat dan keras menjadi lunak (viskositas berkurang) agar proses pencampuran dengan bahan kimia mneghasilkan dispersion yang merata (homogen). Pencampuran dimulai setelah karet menjadi plastis dan suhu rol hangat. Celah dua rol (nip) diatur sedemikian rupa sampai diperoleh tumpukan material diatas rol yang disebut bank, kemudian bahan kimia bentuk serbuk segera ditambahkan kecuali belerang. Penggulungan dan pemotongan juga dilakukan. Penambahan bahan pengisi dilakukan sedikit demi sedikit. Langkah terkahir adalah pemasukan belerang. Setelah semua bahan kimia tercampur, kompon karet yang dihasilkan dipotong dan dikeluarkan dari gilingan, kemudian dimasukkan gilingan lagi untuk dibentuk menjadi bentuk lembaran dengan ketebalan sesuai dengan kebutuhan.

Setalah tahap pembuatan kompon selesai tahap selanjutnya untuk membuat barang karet adalah tahap pemberian bentuk dan proses vulkanisasi (pematangan). Proses pemberian bentuk adalah salah satu cara pemberian bentuk terhadap kompon karet adalah dengan cara cetak tekan (pres moulding) dimana kompon karet dibentuk dalam acuan (cetakan) dan sekaligus dimasak dalam mesin kempa vulkanisasi (pres vulaknisasi). Pada mesin kempa vulaknisasi tunggal terapat satu pasang plat tebal datar yaitu plat atas dan bawah. Kedua plat datar tersebut pada bagian dalamnya terdapat alur yang dapat dialirkan uap jenuh atau dipasang elemen listrik sebagai sumber panas. Plat atas tidak dapat bergerak, sedang plat bawah dipasang pada kempa hirolik sehingga sehingga dapat digerakkan keatas kebawah. Dengan memompa minyak dari tangki minyak kedalam silinder hidrolik, maka plat bawah akan ditekan keatas. Tekanan minyak dapat mencapai 100-150 kg/cm2. sebaliknya dengan mengeluarkan minyak dari selinder kempa hidrolik, kempa bawah akan kembali turun.

Pada mesin kempa vulkanisasi, kompon karet diberi bentuk dan divukanisasi pada mesin yang sama. Proses vulkanisasi adalah proses pemasakan karet mentah menjadi vulkanisat. Vulkanisasi merupakan proses irreversible (tidak dapat balik) yang menggabungkan rantai-rantai molekul karet secara kimiawi dengan molekul belerang membentuk ikatan tiga dimensi. Sehingga karet mentah yang semula plastis setelah vulaknisasi berubah menjadi elastis, kuat dan ulet. Salah satu syarat yang harus dimiliki karet agar dapat divulaknisasi dengan belerang adalah memiliki ikatan rangkap pada rantai utamanya. Sistim vulkanisasi belerang yang dipercepat dapat diterapkan untuk jenis-jenis karet yang memiliki ikatan rangkap yaitu: Untuk keperluan umum: karet alam (NR), Isoprene Rubber (IR), Polibutadiene Rubber (BR) dan karet stiren/butadiene Rubber (SBR)Untuk keperluan khusus : Karet Nitril (NBR), Karet Butil (IIR), Karet Bromo Butyl (BIIR), Chlorobutil (CIIR) dan Karet Ethylene Propylene Diene Monomer (EPDM).

Vulkanisasi karet alam biasanya dilakukan pada suhu sekitar 1500C dan suhu lebih tinggi (1550C-1600C) untuk karet sintetis (SBR dan IIR). Untuk memperoleh vulkanisat yang dapat matang sempurna yaitu yang memiliki sifat fisika optimum, maka kompon karet dalam cetakan harus dikempa (ditekan) pada tekanan, suhu dan waktu vulkanisasi tertentu.

V. LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Memasukkan air aquadest ke dalam water batch tester sebanyak kurang lebih bagian.

3. Mengukur dan menimbang sampel

4. Memasukkan sampel ke dalam water batch tester dan menutupnya lalu menekan tombol ON

5. Mengeset temperature pada alat water batch tester pada suhu 90 0C

6. Mengeset waktu pada alat water batch tester selama 60 menit

7. Menghidupkan motor reducer untuk menyeimbangkan temperature pemanasan.

8. Setelah pengoperasian selesai dan suhu mencapai 90 oC selama 60 menit. Mematikan alat tersebut.Menunggu selama 15 menit,lalu membuka tutupnya dan mengambil sampel.

9. Mengamati perubahan yang terjadi pada kompon dan mengukur ukuran dari sampel setelah pemanasan.

VI.DATA HASIL PENGAMATAN

Massa kompon:27,3 gr

Diameter kompon:4,6 cm

Tinggi kompon:1,3 cm

Massa karet gelang:0,6 gr

Panjang karet gelang:13,7 cm

Bentuk kompon:

Tidak rata pada kiri kanan kompon

Terdapat pada lubang-lubang kecil pada kompon

Permukaan atas dan bawah kompon rata

Perubahan setelah perlakuan:

Massa kompon:27,5 gr

Diameter kompon:4,9 gr

Tinggi kompon:1,6 cm

Massa karet gelang:0,6 gr

Panjang karet gelang:18 cm

VII. ANALISIS DATA PENGAMATAN

Dari percobaan water batch tester atau pengujian ketahanan air yang telah dilakukan dengan mengggunakan sampel karet kompon dan karet gelang. Temperatur yang digunakan pada percobaan ini yaitu 90 oC selama 60 menit. Sebelum percobaan dilakukan pengukuran pada sampel yang pertama yaitu karet kompon dengan hasil pengukuran sebagai berikut. Massa kompon27,3 gr,Diameter kompon 4,6 cm,Tinggi kompon 1,3 cm. Dengan bentuk kompon tidak rata pada kiri kanan kompon,terdapat lubang-lubang kecil pada kompon,permukaan atas dan bawah kompon rata. Sedangkan karet gelang dengan massa awal 0,6 gr dan panjang karet gelang 13,7 cm.

Setelah dilakukan pengujian water batch tester atau pengujian ketahanan air,dimana karet direndam di dalam air panas pada suhu 90 oC dengan waktu selama 60 menit,terjadi perubahan massa,diameter,tinggi, dan panjang pada masing-masing sampel.Sedangkan struktur karet yang semula sangat keras menjadi lebih lunak dan kenyal.

Penambahan massa pada karet kompon ini disebabkan oleh masuknya air pada celah-celah kompon dan terjadi pengikatan molekul-molekul air oleh molekul kompon,sehingga massa kompon dapat bertambah. Masuknya kalor atau energy panas yang disebabkan oleh temperature yang tinggi menyebabkan ikatan-ikatan antar electron kompon menjadi saling berinteraksi dan saling berjauhan. Hal inilah yang disebut dengan energy translasi electron,sehingga menyebabkan terjadinya penambahan diameter,tinggi,dan terjadinya perubahan terkstur pada karet kompon dan karet gelang. Massa kompon karet setelah pengujian bertambah menjadi 27,5 gr,diameter 4,9 cm,dan tinggi 1,6 cm,sedangkan karet gelang hanya mengalami pertambahan panjang yaitu menjadi 18 cm.

VIII. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan,yaitu:

INCLUDEPICTURE "file:///C:%5CUsers%5Call%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image001.gif" \* MERGEFORMATINET Karet kompon mengalami pertambahan massa sebesar 0,2 gr,diameter sebesar 0,3 cm,dan tinggi sebesar 0,3 cm.

Karet gelang hanya mengalami pertambahan panjang yaitu sebesar 4,3 cm.

Perendaman air di ddalam air panas dapat mempengaruhi perubahan bentuk dan struktur kompon karet dan karet gelang.

IX.DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet. 2013 .Petunjuk Praktikum Uji material. Politeknik Negeri

Sriwijaya. Palembang.

http://id.wikipedia.org/wiki/sifat karet

google.com/perlakuan pada karet

google.com/energy translasi

http://lyadhdunya.blogspot.com/2011/03/bahan-kimia-pembuatan-kompon.html

http://irizlovely.blogspot.com/2011/08/industri-karet-dan-pengolahannya.html

http://dewia8823.blogspot.com/2013/04/water-batch-tester.html