29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentukbumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pengunungan, perbukitan, danau, lembah dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalanm sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam sseperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yan menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita. 1.2. Tujuan Adapun tujuan yaitu : a. Untuk mengetahui teori-teori pembentukan bumi di alam semesta. b. Untuk mengetahui struktur dan lapisan bumi. c. Untuk mengetahui materi-materi penyusun bumi.

msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai

tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan

material pembentukbumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pengunungan,

perbukitan, danau, lembah dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang

termasuk dalanm sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam sseperti apa yang kita

perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan

bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yan

menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses

terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan yaitu :

a. Untuk mengetahui teori-teori pembentukan bumi di alam semesta.

b. Untuk mengetahui struktur dan lapisan bumi.

c. Untuk mengetahui materi-materi penyusun bumi.

Page 2: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Teori Pembentukan Bumi di Alam Semesta

Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan

diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

a. Teori oleh Georges-Louis Leclerc

Pada tahun 1778 ahli ilmu alam Prancis Georges-Louis Leclerc, Comte de

Buffon, mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan

sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental keluar. Massa

yang terpental inilah yang menjadi planet (Wikipedia, 2015).

b. Teori Kabut oleh Imanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1755 dan Piere Simon

LaPlace (1749-1827) pada tahun 1796

Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan yaitu Imanuel Kant (1724-

1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon LaPlace (1749-1827) ahli

astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan

LaPlace mengemukakan pada tahun 1796 dengan nama Nebular Hypothes (Gombez,

2012).

Menurut Kant, pada awalnya alam raya merupakan gumpalan kabut (nebula)

yang mengandung debu dan gas, terutama gas helium dan hidrogen. Kabut bergerak

dan berputar dengan kecepatan yang sangat lambat sehingga lama kelamaan suhunya

Gambar 1. Penggambaran Teori Kabut menurut Kant

Page 3: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

menurun dan massanya terkonsentrasi. Kemudian perputarannya menjadi lebih cepat

sehingga membentuk sebuah cakram dengan massa terpusat di tengah-tengah cakram.

Perputaran yang semakin cepat menyebabkan terbentuk cincin atau gelang-gelang gas

yang memisahkan diri dari bagian luar cakram sehingga terbentuk suatu cakram yang

mengandung sedikit kabut di bagian tengah dan beberapa lapis cincin di sekelilingnya.

Cincin-cincin kemudian memadat dan membeku sehingga terbentuk planet-planet,

sedangkan massa pada bagian pusat membeku membentuk matahari (Gombez, 2012).

Menurut LaPlace, tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin membentuk

bola besar. Kemudian terjadi proses pendinginan dan pengkerutan sehingga bola

mengecil membentuk cakram yang berputar makin cepat. Selanjutnya sebagian massa

gas pada bagian luar cakram menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk cincin-

cincin. Cincin ini kemudian membentuk gumpalan padat sehingga terbentuklah

planet-plenet dan satelit, sedangkan bagianmassa gas yang ditinggalkan di bagian

pusat piringan pada inti membentuk matahari. Pada akhir abad ke-19 teori kabut

disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clerk-Maxwell yang memberikan

kesimpulan bahwa, bila bahan pembentuk planet terdistribusi disekitar matahari

membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh

perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan

planet. Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya

cincin-cincin LaPlace, menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari

telah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk

menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku membentuk planet (Gombez, 2012).

c. Teori Apungan oleh Alfred Lothar Wegener (1912)

Ia mengemukakan teori yang disebut “Apungan dan Pergeseran Benua-Benua”

pada tahun 1912 dihadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt Jerman. Teori

tersebut dipopulerkan pertama kalinya dalam bentuk buku pada tahun 1915 yang

berjudul Dje Ensfehung der Konfjnenfe und Ozeane (Asal Usul Benua dan

Lautan). Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di lingkungan ahli-ahli

geologi, dan baru mereda pada tahun enampuluhan setelah teori Apungan Benua dari

Wegener ini semakin banyak mendapatkan dukungan (Geopustaka, 2012).

Page 4: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

Wegener mengemukakan teori tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut

(Geopustaka, 2012) :

(1) Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur benua

Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika.

Kesamaan pola garis kontur pantai tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya

Benua Amerika Utara dan Selatan serta Eropa dan Afrika dahulu adalah daratan

yang berimpitan. Berdasarkan fakta bahwa formasi geologi di bagian-bagian yang

bertemu ini mempunyai kesamaan (Geopustaka, 2012).

Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi geologi di sepanjang

pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai tanjung Afrika Selatan sama dengan

formasi geologi yang ada di pantai Timur Afrika, dari Peru sampai Bahia Blanca

(Geopustaka, 2012).

(2) Benua-benua yang ada sekarang ini, dahulunya adalah satu benua yang

disebut Benua Pangea

Benua Pangea tersebut pecah karena gerakan benua besar si seltan baik ke arah

barat maupun ke arah utara menuju khatulistiwa. Daerah Greeland sekarang ini

bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 m/tahun, sedangkan

Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 m/tahun.

Dengan peristiwa tersebut maka terjadilah hal-hal sebagai berikut (Geopustaka,

2012):

Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua mengapung sendiri-

sendiri.

Samudra Antlantik menjadi semakin luas karena benua Amerika masih

terus bergerak ke arah barat, sehingga terjadi lipatan-lipatan kulit bumi

yang menjadi jajaran pegunungan utara-selatan, yang terdapat di sepanjang

pantai Amerika Utara dan Selatan.

Aktivitas seismik yang luar biasa di sepanjang Pahatan St. Andreas, di

dekat pantai barat Amerika Serikat.

Batas Samudra Hindia semakin mendesak ke utara. Anak benua India

semakin menyempit dan semakin mendekati ke Benua Eurasia, sehingga

menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya.

Pergerakan benua-benua sampai sekarang pun masih berlangsung, hal ini

dibuktikan dengan makin melebarnya celah yang terdapat di alur-alur dalam

samudra (Geopustaka, 2012).

Page 5: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

d. Teori Kontraksi oleh Descartes

Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Descrates (1596-1650). Ia menyatakan

bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengerut disebabkan terjadinya proses

pendinginan sehingga di bagian permukaanya terbentuk relief berupa gunung, lembah,

dan dataran (Geopustaka, 2012).

Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant

(1852). Keduanya berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadinya

proses pendinginan pada bagian dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan

bumi mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah (Geopustaka, 2012).

e. Teori Bintang Kembar oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956

Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan

(bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat

pengaruh gravitasi dari bintang kedua, maka keping-keping ini bergerak mengelilingi

bintang tersebut dan berubah menjadi plnet-planet. Sedangkan bintang yang tidak

meledak adalah matahari. Teori ini mempunyai kelemahan karena berdasarkan analisis

matematis yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa momentum anguler dalam

sistem tata surya yang ada sekarang ini tidak mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan

dua buah bintang (Gombez, 2012).

f. Teori Ledakan Maha Dahsyat ( Big Bang) George Gamow, Ralph Alpher

danRobert Herman Pada tahun 1948

Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad hingga awal abad ke

-20 menyatakan, bahwa alam semesta memiliki dimensi tak terbatas, tidak memiliki

awal, dan akan tetap ada untuk selamanya. Menurut pandangan ini yang disebut ”model

alam semesta yang statis”, alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir (Gombez,

2012).

Dengan memberikan dasar bagi filosofi materialis, pandangan ini menyangkal

adanya Sang Pencipta, dengan menyatakan bahwa alam semesta ini adalah kumpulan

materi yang kostan, stabil, dan tidak berubah-ubah. Namun perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi abad ke-20 menghancurkan konsep-konsep primitif seperti

model-model alam yang stasis (Gombez, 2012).

Pada awal abad ke-21 melalui sejumlah percobaan, pengamatan, dan perhitungan,

fisikamodern telah mencapai kesimpulan bahwa keseluruhan alam semesta, beserta

Page 6: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa

yang terjadi dalam sekejap (Gombez, 2012).

Alam pada saat itu belum merupakan materi tetapi pada suatu ketika berubah

menjadi materi yang sangat kecil dan padat, massanya sangat berat dan tekanannya

besar, karena adanya reaksi inti kemudian terjadi ledakan hebat. Massa itu kemudian

berserak dan mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan dan

membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang lebih kecil dan terus

bergerak, menjauhi titik pusatnya (Gombez, 2012).

Dentuman besar itu terjadi ketika seluruh materi kosmos keluar dengan kerapatan

yangsangat besar dan suhu yang sangat tinggi dari volume yang sangat kecil. Alam

semesta lahir dari singularitas fisis dengan keadaan ekstrem. Teori Big Bang ini

semakin menguatkan pendapat bahwa alam semesta ini pada awalnya tidak ada tetapi

kemudian sekitar 12 milyar tahun yang lalu tercipta dari ketiadaan (Gombez, 2012).

Peristiwa ini dikenal dengan Ledakan Maha Dahsyat ”Big Bang”, membentuk

keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari

suatuketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Pada awalnya alam semesta

ini berupa satu massa maha padat. Massa mahapadat ini dapat dianggap satu atom

mahapadat dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan

akhirnya menghasilkan ledakan maha dahsyat (Gombez, 2012).

Pada tahun 1948, Gerge Gamow muncul dengan gagasan tentang Big Bang. Ia

mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa

radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini

haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang ’seharusnya ada’

ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz

dan Robert Wilsonmenemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut

‘radiasi latar kosmis’, tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi

meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah

sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson

dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka (Gombez, 2012).

Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit COBE (Cosmic Background

Explorer). COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar

kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan

Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal

pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar

Page 7: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang (Gombez,

2012).

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang

angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di

alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa

peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia

telah ada sejak dulukala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali

dan berubah menjadi helium. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang

merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai

asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Sebelum

Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi,

energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik,

terciptalah materi, energi dan waktu. Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori

Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang

dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta

ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat

(Gombez, 2012).

g. Teori Konveksi oleh Arthur Holmes dan Harry H

Menurut Teori Konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H.

Hess dan dikembangkan lebih lanjut Robert Diez, dikemukakan bahwa di dalam bumi

yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan lava

sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava

tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga menggerser

dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua (Geopustaka, 2012).

Bukti dari adanya kebenaran teori ini ysitu terdapatnya mid oceanic, seperti mid

Atlantik Ridge, dan Pasific-Atlantik Ridge di permukaan bumi.

Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan

semakin jauh dari punggung tengah samudra, umur batuan semakin tua. Artinya,

terdapat gerakan yang berasal dari mid oceanic ridge ke arah yang berlawanan

disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisandi bawah kulit bumi (Geopustaka,

2012).

Page 8: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

h. Teori Planetisimal Hypothesis

Di kemukakan oleh, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama

rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi, yang mengatakan matahari terdiri dari

massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang

melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di

dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada

yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut.

Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan

sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari.

Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari

menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama-kelamaan menjadi padat dan disebut

planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik dan

bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi

(Wikipedia, 2015).

i. Teori Tidal

Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada tahun 1918

mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada saat bintang melintas di dekat

matahari, sebagian massa matahari tertarik ke luar sehingga membentuk semacam

[cerutu]. Bagian yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan

membentuk planet - planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,

Uranus, dan Neptunus (Wikipedia, 2015).

j. Teori Kuiper

Gerald P. Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar

berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas

yang berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet. Dalam teorinya, dia juga

memasukkan unsur - unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang

merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin.

Page 9: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

Unsur ringan tersebut menguap dan mulai menggumpal menjadi planet – planet

(Wikipedia, 2015).

k. Teori Whipple

Fred L. Whipple, seorang ahli astronom Amerika mengemukakan pada mulanya

tata surya terdiri dari gas dan kabut debu aneh yang mengandung nitrogen yang sedikit

kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi

menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat,

sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling

bertabrakan dan kemudian membentuk planet – planet (Wikipedia, 2015).

2.2. Struktur dan Lapisan Bumi

Struktur dan lapisan bumi dapat diurakan sebagai berikut (Novitayani, 2012) :

a. Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi

lapisan-lapisan sebagai berikut :

(1) Kerak Bumi (crust), merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi) dengan

massa 0,3% dari massa keseluruhan bumi. Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70

km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam.

Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian

bawah kerak bumi mencapai 1.100°C. Lapisan kerak bumi yang paling atas disebut

litosfer. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :

Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian

atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang

merupakan benua. Kerak benua memiliki kedalaman 40-200 km.

Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut

pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang

paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini

menempati dasar samudra. Kerak samudra memiliki ketebalan 50-100 km.

Page 10: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

(2) Selimut atau Selubung (mantle), merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan

kerak bumi atau lapisan yang terdapat di atas lapisan nife. Selimut/selubung

(mantle) disebut juga lapisan pengantara atau astenosfer dan merupakan bahan cair

bersuhu tinggi dan berpijar. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan berat

jenisnya rata-rata 5 gr/cm3. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000°C.

(3) Inti Bumi (barisfer atau core), merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan

nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi). Disebut barisfer karena inti bumi

mempunyai massa jenis yang besar yaitu 10,7 gram/cc dibandingkan dengan kulit

bumi (litosfer). Jari-jari ± 3.470 km dan batas luarnya ± 2.900 km di bawah

permukaan bumi. Temperatur di inti bumi diperkirakan tidak lebih dari 30000C.

Adanya bahan nikel dan besi ini yang menyebabkan bumi mempunyai sifat

kemagnetan yang luar biasa. Lapisan inti dibedakan menjadi inti luar dan inti

dalam. Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya

mencapai 2.200°C. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan

diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya

mencapai 4.500°C.

b. Menurut sifat mekanik (sifat dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi

lapisan-lapisan sebagai berikut :

(1) Litosfer : Lapisan ini pada kedalaman 50-200 km, tebalnya sekitar 50-100 km,

dengan masa jenis rata-rata 2,9 gram/cc. Lapisan ini merupakan lapisan bebatuan

yang mengapung diatas astenosfer.

Gambar 2. Struktur dan Lapisan Bumi

Page 11: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

(2) Astenosfer : Astenosfer merupakan lapisan di bawah lempeng tektonik, yang

menjadi tempat bergeraknya lempeng benua. Lapisan ini di kedalaman 700 km,

wujudnya agak kental tebalnya 100-400 km.

(3) Mesosfer : Lapisan ini di kedalaman sekitar 2900 km, wujudnya padat, terletak di

bawah astenosfer dengan ketebalan 2400-2750 km.

c. Menurut susunan kimianya

Menurut susunan kimianya bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni

bagian padat (litosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan, bagian cair (hidrosfer)

yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai,

bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian

yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).

2.3. Materi Penyusun Bumi

Materi penyusun bumi terdiri dari MINERAL dan BATUAN, yang bila lapuk akan

menjadi tanah.

a. Mineral

Mineral adalah materi penyusun bumi, yang merupakan unsur atau senyawa

anorganik, terbentuk secara alami, mempunyai sifat dan komposisi kimia tertentu,

mempunyai sifat fisik tertentu, mempunyai struktur dalam teratur dan berbentuk

Kristal (Bates and Jackson, 1990: 424 dikutip dari Lichwatin, 2012). Kristal adalah

suatu bangun Polyader (bidang banyak) yang teratur dan dibatasi oleh bidang-bidang

rata tertentu jumlanya dan mempunyai sumbu-sumbu simetris tertentu. Mineral yang

terdapat dialam ada yang merupakan unsur bebas, adapula yang merupakan senyawa

(Lichwatin, 2012).

(1) Mineral sebagai unsur bebas (Native Elements)

Cu = Cuprum : Copper : Tembaga

Au = Aurum : Gold : Emas

Pt = Platinum : Platina

Page 12: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

S = Sulphur : Sulfur : Belerang

C = Carbon : Diamont : Intan

C = Carbon : Graphite :Grafit

(2) Mineral Sebagai senyawa (Compoound)

(a) Sulfida:

CU2S = Chalcosite : Kalkosit

Fe S2 = Pyrite : Pirit

Cu FeS2 = Chalcopyrite : Kalkopirit

Cu Co2S4 = Carrollite : karolite

Ag2S = Argentit

Pb S = Galena

Zn S = Spalerite : Sfalerit : Zincblende

Hg S = Sinabar

(b) Halida

Na Cl = Halite ; Halit

KCl = Silvite ; Silfit

KCl Mg Cl2GH3S = Carnalite ; karnalit

Na3 AlF6 = Kry ollite ; Kriolit

Ag Cl = Serargirit

Ca F3 = Fliorite ; Fluorite

(c) Oksida

Si O3 = Quarst ; Kuarts2) Si O3 = Chacedony ; Kalsedon

Si O3 (H2Sx) = Opal

Al2 O3 = Corundum ; Korundum

Al2 O32H2O = Bauxite ; Bauksit

Page 13: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

Sn O3 = Cassiterite ; Kasiterit

Fe2 O3 = Hematite ; Hematit

Fe2 O3aH2O = Limonite ; limonit

Fe3 O4 = FeO.Fe2O3 = Magnetite ; Magnetit

Ti O2 = Rutile ; Rutil

Fe TiO3 = Ilmenite; Ilmenit

Mn O2 = Pyrolusite ; Pirolusit

Mn2O3H2O = Manganite ; Manganit

Cu2 O = Cuprite ; kuprit

Mg Al2O4 = Spinel

Fe S.Sr2O3 = FeCr2O4 = Chromite ; Kromit

Be Al2O4 = Chrysoberile ; Krisoberil

HO2 = Uranite ; Uranit

(d) Hidroksida

Mg (OH)2 = Bruchite ; Brukit

MnO (OH) = Manganit

AlO (OH) = Diaspore

FeO (OH) = Goethite ; Goetit

FeO (OH) nH2O = Limonit

(e) Karbonat

CaCO3 = Calcite ; Kalsit

Ca Co3 = Aragonite ; Aragonit

Ca CO3 = Ca Mg (CO3)2 = Dolomite ; Dolomit

Cu3 (OH)2 (CO3)2 = Azurite = Azurit

Mg CO3 = Magnesite ; Magnesite

Fe CO3 = Siderite ; Siderit

Mn CO3 = Bhodochrosite ; Bodokrosit

Sn CO3 = Smithsonite ; Smitsonit

Ba CO3 = Strontianis

Pb CO3 = Cerrusite ; Serusit

Cu CO3 (OH)2 = Malachite ; Malakit

Page 14: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

(f) Nitrat

Na NO3 = Soda niter ; Natrium Nitrat

KNO3 = Kalium Nitrat ; Potasium Nitrat ; Niter g. Pospat

Ca5 (P. Cl. OH) (PO4)3 = Apatite ; Apatit

Ca3 (PO4)2 = Phosphorite ; Fosforit

Fe3 (PO4)2 SH2O = Vivianite ; Vivianit

Li Al F PO4 = Ambligonite ; Ambligonit

(g) Sulfat

Ba SO4 = Barite ; Barit

Ca SO4 = Anhydrite ; Anhidrit

Ca SO42H2C = Gypsum ; Gipsum

K Al3 (OH)6 (SO4)2 = Alunite ; Alunit

Pb SO4 = Anglesite ; Angelsit

(h) Silikat:

Non – Ferromagnesian Silicates : Cals – Alkali Feldspar (Ca/Na

Feldspar); Alkali Feldspar (K. Na Feldspar); Mika Putih; dan Silika.

Ferromagnesian Silicates = Mafic Minerals : Olivine; Pyroxene;

Hornblende dan Biotite/Mika hitam.

b. Batuan

Batuan adalah massa materi mineral, baik yang kompak keras maupun yang tidak,

yang membentuk kerak bumi. Batuan dapat terdiri dari satu macam mineral atau

kumpulan berbagai macam mineral (Whitten dan Brooks, 1972:393 dikutip dari

Lichwatin, 2012). Ditinjau dari teknik sipil batuan (rock) adalah sesuatu yang keras,

kompak, dan atau ber yang untuk memisahkannya bila perlu harus dengan ledakan

(Wesley, 1973 dikutip dari Lichwatin, 2012).

Bates dan Jackson (1990-573) mendefiniskan batuan yaitu agregat mineral sejenis

atau tidak sejenis seperti granit, marmer, serpih atau tubuh materi mineral yang tidak

dapat dipisah-pisahkan seperti: obsidian; atau materi organic padat, seperti batubara.

Page 15: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

Dalam sudut pandang geologi, batuan tidak harus keras dan kompak. Lumpur, pasir,

dan tanah liat (lempung) termasuk batuan. Batuan (rocks) harus dibedakan dari batu

(stone) (Lichwatin, 2012).

Berdasarkan proses terbentuknya, batuan dibagi menjadi 3 yaitu batuan beku,

batuan sedimen dan batuan metamorfosis yang diuraikan sebagai berikut (Raharjo,

2013) :

(1) Batuan Beku : Batuan beku merupakan batuan keras yang terbentuk dari

magma yang keluar dari perut bumi dan membeku karena mengalami proses

pendinginan. Karena itu, batuan beku juga disebut sebagai bekuan. Batuan

beku dapat dibedakan berdasarkan tempat magma yang keluar membeku, yaitu

sebagai berikut.

(a) Batuan Beku Dalam : Batuan beku dalam atau batuan beku plutonik

terbentuk karena proses pembekuan magma di bawah permukaan bumi.

Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara lambat, sehingga

biasanya berbentuk kasar dan mengkristal atau holokristalin. Contohnya,

magma mengalir dan meresap ke dalam lapisan-lapisan bumi bagian dalam

dan membeku di situ. Contoh batuan beku dalam antara lain sienit, granit,

diorit, dan gabro.

(b) Batuan Beku Luar : Batuan beku luar atau batuan beku vulkanik terbentuk

karena adanya proses pembekuan magma pada permukaan bumi. Biasanya

proses pembentukan batuan ini terjadi secara cepat, sehingga bentuknya

halus dan tidak mengkristal atau kristalnya sangat halus. Contoh batuan

beku dalam antara lain obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, dan basalt.

(c) Batuan Beku Korok : Batuan beku korok terbentuk karena proses

penyusupan magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian

membeku. Oleh karenanya, posisi batuan beku korok biasanya dekat

dengan permukaan bumi. Batuan beku jenis ini juga mengkristal. Beberapa

contoh batuan beku korok antara lain porfir granit, porfir diorit, dan ordinit.

(2) Batuan Sedimen : Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat

yang mengalami erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan menjadi

keras. Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis secara mendatar. Di antara

Page 16: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

batuan ini, seringkali ditemukan fosil-fosil. Batuan sedimen dapat dibagi

berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sedimen klastis, kimiawi, dan

organik.

(a) Batuan Sedimen Klastis : Batuan sedimen klastis terbentuk karena

pelapukan atau erosi pada pecahan batuan atau mineral, sehingga batuan

menjadi hancur atau pecah dan kemudian mengendap di tempat tertentu dan

menjadi keras. Susunan kimia dan warna batuan ini biasanya sama dengan

batuan asalnya. Contoh batuan sedimen klastis antara lain batu

konglomerat, batu breksi, dan batu pasir.

(b) Batuan Sedimen Kimiawi : Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena

pengendapan melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu. Misalnya,

pada batu kapur yang larut oleh air kemudian mengendap dan membentuk

stalaktit dan stalagmit di gua kapur. Contoh batuan sedimen kimiawi

lainnya adalah garam.

(c) Batuan Sedimen Organik : Batuan sedimen organik atau batuan sedimen

biogenik terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami

pengendapan di tempat tertentu. Contohnya, batu karang yang terbentuk

dari terumbu karang yang mati dan fosfat yang terbentuk dari kotoran

kelelawar.

(3) Batuan Malihan/Metamorfosis : Batuan malihan terbentuk dari batuan beku

atau batuan sedimen yang telah berubah wujud. Karena itu, batuan malihan

disebut juga batuan metamorfosis. Batuan malihan dapat dibagi berdasarkan

proses pembentukannya, yaitu sebagai berikut :

(a) Batuan Malihan Kontak : Batuan malihan kontak atau thermal terbentuk

karena adanya pemanasan atau peningkatan suhu dan perubahan kimia

karena intrusi magma. Contohnya, batu marmer yang berasal dari batu

kapur.

(b) Batuan Malihan Dinamo : Batuan malihan dinamo, merupakan batuan yang

terbentuk karena adanya tekanan yang besar disertai pemanasan dan

tumbukan. Tekanan dapat berasal dari lapisan-lapisan yang berada di atas

batu dalam jangka waktu lama. Contohnya batu sabak yang berasal dari

Page 17: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

tanah liat. Contoh lainnya batubara yang berasal dari sisa-sisa jasad hewan

dan tumbuhan di daerah rawa-rawa (tanah gambut).

(c) Batuan Malihan Thermal-Pneumatolik : Batuan malihan thermal-

pneumatolik, merupakan batuan yang terbentuk karena adanya zat-zat

tertentu yang memasuki batuan yang sedang mengalami metamorfosis.

Contohnya, batu zamrud, permata, dan topaz.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahsan diatas dapat disimpulkan bahwa :

a. Terdapat berbagai macam teori pembentukan bumi di alam semesta yaitu teori oleh

Georges-Louis Leclerc; Teori Kabut oleh Imanuel Kant pada tahun 1755 dan Piere

Simon LaPlace pada tahun 1796; Teori Apungan oleh Alfred Lothar Wegener; Teori

Kontraksi oleh Descartes; Teori Bintang Kembar oleh Fred Hoyle; Teori Ledakan

Maha Dahsyat (Big Bang) George Gamow, Ralph Alpher dan Robert Herman; Teori

Planetisimal Hypothesis; Teori Tidal; teori Kuiper dan Teori Whipple.

b. Susuanan dan lapisan bumi terdiri:

(1) Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi lapisan-

lapisan sebagai berikut :

Kerak Bumi (crust) : kerak benua dan kerak samudera

Selimut atau Selubung (mantle)

Inti Bumi

(2) Menurut sifat mekanik (sifat dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi

lapisan-lapisan yaitu : litosfer, astenosfer dan mesosfer .

(3) Menurut susunan kimianya :

Litosfer : yang terdiri dari tanah dan batuan,

Hidrosfer : yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti

laut, danau dan sungai,

Page 18: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

Atmosfer : yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang

ditempati oleh berbagai jenis organisme

Biosfer :

c. Materi penyusun bumi yaitu mineral (terdapat di alam ada yang merupakan

unsur bebas, adapula yang merupakan senyawa) dan batuan (menurut proses

terbentuknya : batuan beku, batuan sedimen dan batuan metaformosis).

DAFTAR PUSTAKA

Geopustaka. 2012. Modul Sejarah Pembentukan Bumi. From :

https://geopustaka.files.wordpress.com/2012/11/modul-2-2-1-sejarah-pembentukan-

bumi.pdf. 25 Februari 2015 (20:45).

Gombez, Z. D. 2012. Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta. From :

https://id.scribd.com/doc/98850033/Makalah-Teori-Terbentuknya-Alam-

Semesta#scribd. 25 Februari 2015 (20:48).

Lichwatin, Titin. 2012. Materi Penyusun Bumi. From :

https://www.academia.edu/8373747/MATERI_PENYUSUN_BUMI/. 25 Februari

2015 (20:50).

Raharjo, Sahid. 2013. Macam-Macam Batuan Berdasarkan Proses Pembentukannya. From

: http://layanan-guru.blogspot.com/2013/09/macam-macam-batuan-berdasarkan-

proses.html. 25 Februari 2015 (20:30).

Wikipedia. 2015. Teori Pembentukan Bumi. From : http://id.wikipedia.org/w/index.php?

title=Teori_pembentukan_Bumi&veaction=edit&vesection=4. 25 Februari 2015 (20:

32).

Page 19: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

MAKALAH AGROGEOLOGITEORI PEMBENTUKAN BUMI

DENGAN SUSUNANNYA

OLEH :NAMA NIM

Natasha B. C. Abolla

1204065045

Astrid A. NdunDedy Talaen

12040670491204067059

Page 20: msl15blog.files.wordpress.com  · Web view2015. 4. 5. · Terdapat berbagai macam teori-teori pembentukan bumi di alam semesta yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

UNIVERSITAS NUSA CENDANAFAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN AGROTEKNOLOGI2015