Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Tolak ukur era modern ini adalah sains dan tekhnologi. Sains dan
tekhnologi mengalami perkembangan yang begitu pesat bagi kehidupan
manusia. Dalam setiap waktu para ahli dan ilmuwan terus mengkaji tolak
ukur dari era modern ini. Oleh karena itu, apabila ada suatu bangsa atau
negara yang tidak mengikuti perkembangan sains dan tekhnologi, maka
bangsa atau negara itu dapat dikatakan sebagai negara terbelakang dan
tidak maju.
Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru
Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan
bereksperimen dalam hal apapun termasuk sains dan tekhnologi. Bagi Islam
sains dan tekhnologi termasuk ayat – ayat Allah SWT. Yang perlu digali
keberadaannya. Ayat – ayat Allah SWT. Yang tersebar di alam semesta ini,
dianugrahkan kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk di olah
dan dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya. Salah satu keagungan nikmat
yang dikaruniakan Allah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Ialah nikmat
ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Kemajuan sains dan tekhnologi telah
memberikan kemudahan – kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan
manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai
hamba Allah dan Khalifah-Nya karena Allah telah mengaruniakan anugrah
kenikmatan kepada manusia yang bersifat saling melengkapi yaitu anugrah
agama dan kenikmatan Ilmu dan tekhnologi.
Lalu, apa sebenarnya Ilmu dan tekhnologi itu ?? dari mana sumbernya
dan apa keutamaan orang yang berilmu dibandingan dengan yang tidak
berilmu ?? dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut.
Iptek dalam Islam | 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Iptek
1. Ilmu Pengetahuan
Sains didefinikan menjadi Ilmu pengetahuan, sedangkan dalam
sudut pandang filsafat ilmu, Pengetahuan dengan ilmu sangatlah
berbeda artinya. Pengetahuan adalah seala sesuatu yang diketahui
manusia melalui tangkapan panca indera, intuisi, dan firasat. Sedangkan
Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, diorganisasi,
disistematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran
obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji secara ilmiah.
Kata ilmu dalam Al-Qur’an terulang lebih kurang sebanyak 854
kali. Kata ini digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan
dan obyek pengetahuan sehingga memperoleh suatu kejelasan
(Quraish Shihab : 434).
Dalam kajian filsafat, setiap ilmu membatasi diri pada salah
satu bidang kajian. Sebab itu seseorang yang memperdalam ilmu
tertentu disebut spesialis, sedang orang yang banyak tahu tetapi tidak
mendalam disebut generalis. Karena keterbatasan kemampuan
manusia, maka sangat jarang ditemukan orang yang menguasai
beberapa ilmu secara mendalam.
2. Tekhnologi
Istilah tekhnologi merupakan produk ilmu pengetahuan.
Tekhnologi sendiri sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu
“La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang
dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”.
Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja
berupa benda atau konsep. Dalam sudut pandang budaya, tekhnologi
merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis
dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya tekhnologi juga
memiliki karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu
tekhnologi tidak lagi netral karena memiliki potensi merusak dan
Iptek dalam Islam | 2
potensi kekuasaan. Disinal letak perbedaan ilmu pengeahuan dengan
tekhnologi.
Tekhnologi dapat membawa dampak positif bagi kemajuan dan
kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa negatif
berupa ketimpangan – ketimpangan dalam kehidupan manusia dan
lingkungan yang berakibat kehancuran alam semesta. Oleh karena itu
tekhnologi harus bersifat netral supaya dapat digunakan kemanfaatan
sebesar – besarnya bagi kehidupan manusia atau digunakan untuk
kehancuran manusia itu sendiri.
B. Syarat – Syarat Ilmu
Ilmu lebih khusus dibandingkan pengetahuan. Sehingga suatu
pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila memenuhi tiga
unsur pokok yaitu sebagai berikut :
1. Ontologis artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki obyek
studi yang jelas.
2. Epistimologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki
metode kerja yang jelas.
3. Aksiologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki nilai
guna atau kemanfaatan.
C. Objek Ilmu Pengetahuan
Secara garis besar, objek ilmu dapat dibagi dalam dua bagian
pokok, yaitu alam materi dan non – materi. Sains mutakhir pada abad
ini mengarahkan pandangan kepada alam materi, sehinnga manusia
membatasi ilmunya pada bidang tersebut. Bahkan sebagian dari
mereka tidak mengakui adanya realitas yang tidak dapat dibuktikan
di alam materi.
Sementara Al – Quran menunjukkan bahwa terdapat hal – hal
yang “ada” tetapi tidak dapat diketahui melalui upaya manusia itu
sendiri. Ada wujud yang tidak tampak oleh indera, namun ia adalah
suatu yang ada. Seperti firman Allah sebagai berikut
Iptek dalam Islam | 3
ال� . ف�ال� . تبصرون� أقسم بم�ا تبصرون� و�م�اArtinya : Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat dan apa yang
kamu tidak lihat (QS. Al-Haqqah [69]: 38-39).
Bahkan Al-Quran juga menyebutkan adanya fenomena yang
jangankan bisa dilihat oleh manusia, diketahui oleh manusia saja tidak.
�خلق و�ي م�ا ال� �مون� �عل تArtinya : Dia menciptakan apa yang tidak kamu ketahui (QS. Al-Nahl 16:8).
Di sinilah letak konsep utama Al-Quran tentang sains. Bahwa ilmu
pengetahuan tidak hanya terbatas pada sesuatu yang bisa dioservasi oleh
indra atau sesuatu yang bersifat materi saja. Sementara dengan
pengertian dan definisi terdahulu menunjukkan bahwa sains mutakhir
hanya mengarahkan pandangannya pada alam materi saja, yang
menyebabkan manusia hanya membatasi penelitiannya pada bidang
tersebut.
D. Sumber Ilmu Pengetahuan
Setelah kita mengetahui betapa tinggi perhatian Islam terhadap
ilmu pengetahuan dan betapa Allah SWT mewajibkan kepada kaum
muslimin untuk belajar dan terus belajar, maka Islampun telah mengatur
dan menggariskan kepada ummatnya agar mereka menjadi ummat yang
terbaik (dalam ilmu pengetahuan dan dalam segala hal) dan agar mereka
tidak salah dan tersesat, dengan memberikan bingkai sumber
pengetahuan berdasarkan urutan kebenarannya sebagai berikut.
1. Al-Qur’an dan Sunnah
Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk menjadikan al-
Qur’an dan Sunnah sebagai sumber pertama ilmu pengetahuan. Hal ini
dikarenakan keduanya adalah langsung dari sisi Allah SWT dan dalam
pengawasannya, sehingga terjaga dari kesalahan, dan terbebas dari
segala vested interest (Kelompok yang berusaha untuk mengontrol
suatu sistem sosial atau kegiatan untuk keuntungan pribadi) apapun,
karena ia diturunkan dari Yang Maha Berilmu dan Yang Maha Adil.
Sehingga tentang kewajiban mengambil ilmu dari keduanya,
Iptek dalam Islam | 4
disampaikan Allah SWT melalui berbagai perintah untuk memikirkan
ayat-ayat-Nya (QS 12/1-3) dan menjadikan Nabi SAW sebagai
pemimpin dalam segala hal (QS 33/21).
. تلك� �ات آي �اب الكت الر المبين
Artinya :
Kandungan dari ayat tersebut adalah :
Allah Ta’ala mengabarkan bahwa ayat-ayat Al Quran adalah { آيات المبين الكتاب } [ayat-ayat Kitab (Al Quran) yang nyata] yakni yang
jelas dan terang, baik lafadz maupun maknanya. Di antara bukti jelas
dan terangnya ayat-ayat Al Quran adalah : Allah Ta’ala menurunkan Al
Quran dengan lisan/ bahasa arab, bahasa yang paling mulia dan paling
jelas, yang menjelaskan segala sesuatu yang bermanfaat yang
dibutuhkan oleh manusia. Kesemuanya itu { تعقلون لعلكم } [agar
kamu memahaminya] yakni supaya kalian memahami batasan-
batasannya, pokok-pokok dan cabang-cabangnya serta perintah dan
larangannya. Apabila kalian telah memahaminya dengan keyakinan,
dan hati kalian telah mengetahuinya, niscaya akan lahir amal-amal
shalih disertai ketundukan kepadaNya. Sehingga bertambahlah
kepahaman pada akal kalian disebabkan diulang-ulangnya makna-
makna yang mulia lagi tinggi itu. Keadaan kalian pun akan senantiasa
berpindah dari satu kondisi kepada kondisi yang lebih baik dan lebih
sempurna.
2. Alam semesta
Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk memikirkan alam
semesta (QS 3/190-192) dan mengambil berbagai hukum serta
manfaat darinya, diantara ayat2 yang telah dibuktikan oleh
pengetahuan modern seperti[1] :
Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut/nebula (QS
41/11).
Iptek dalam Islam | 5
Ayat tentang urutan penciptaan (QS 79/28-30): Kegelapan (nebula
dari kumpulan H dan He yang bergerak pelan), adanya sumber
cahaya akibat medan magnetik yang menghasilkan panas radiasi
termonuklir (bintang dan matahari) → pembakaran atom H
menjadi He lalu menjadi C lalu menjadi O baru terbentuknya benda
padat dan logam seperti planet (bumi) panas turun menimbulkan
kondensasi baru membentuk air baru mengakibatkan adanya
kehidupan (tumbuhan).
Ayat bahwa bintang - bintang merupakan sumber panas yang
tinggi (QS 86/3), matahari sebagai contoh tingkat panasnya
mencapai 6000 derajat C.
Ayat tentang teori ekspansi kosmos (QS 51/47).
Ayat bahwa planet berada pada sistem tata surya terdekat (sama
ad-dunya) (QS 37/6).
Ayat yang membedakan antara planet sebagai pemantul cahaya
(nur/kaukab) dengan matahari sebagai sumber cahaya (siraj) (QS
71/16).
Ayat tentang gaya tarik antar planet (QS 55/7).
Ayat tentang revolusi bumi mengedari matahari (QS 27/88).
Ayat bahwa matahari dan bulan memiliki waktu orbit yang
berbeda2 (QS55/5) dan garis edar sendiri2 yang tetap (QS 36/40).
Ayat bahwa bumi ini bulat (kawwara-yukawwiru) dan melakukan
rotasi (QS 39/5).
Ayat tentang tekanan udara rendah di angkasa (QS 6/125).
Ayat tentang akan sampainya manusia (astronaut) ke ruang
angkasa dengan ilmu pengetahuan (sulthan) (QS 55/33).
Ayat tentang jenis-jenis awan, proses penciptaan hujan es dan
salju (QS 24/43).
Ayat tentang bahwa awal kehidupan dari air (QS 21/30).
Ayat bahwa angin sebagai mediasi dalam proses penyerbukan
(pollen)
tumbuhan (QS 15/22).
Iptek dalam Islam | 6
Ayat bahwa pada tumbuhan terdapat pasangan bunga jantan
(etamine) dan bunga betina (ovules) yang menghasilkan
perkawinan (QS 13/3).
Ayat tentang proses terjadinya air susu yang bermula dari
makanan (farts) lalu diserap oleh darah (dam) lalu ke kelenjar air
susu (QS 16/66), perlu dicatat bahwa peredaran darah baru
ditemukan oleh Harvey 10 abad setelah wafatnya nabi Muhammad
SAW.
Ayat tentang penciptaan manusia dari air mani yang merupakan
campuran (QS 76/2), mani merupakan campuran dari 4 kelenjar,
testicules (membuatspermatozoid), vesicules seminates (membuat
cairan yang bersama mani), prostrate (pemberi warna dan bau),
Cooper & Mary (pemberi cairan yang melekat dan lendir).
Ayat bahwa zygote dikokohkan tempatnya dalam rahim (QS 22/5),
dengan tumbuhnya villis yang seperti akar yang menempel pada
rahim.
Ayat tentang proses penciptaan manusia melalui mani (nuthfah)
zygote yang melekat (‘alaqah) segumpal daging/embryo
(mudhghah) dibungkus oleh tulang dalam misenhyme (‘izhama)
tulang tersebut dibalut oleh otot dan daging (lahma) (QS 23/14).
3. Diri manusia
Allah SWT memerintahkan agar manusia memperhatikan tentang
proses penciptaannya, baik secara fisiologis/fisik (QS 86/5)
خلق� مم ان اإلنس� �نظر ف�ليArtinya : "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia
diciptakan?."
maupun psikologis/jiwa manusia tersebut (QS 91/7-10).
واه�ا س� و�م�ا �فس �قو�اه�ا ( 7 )و�ن و�ت ه�ا فجور� �له�م�ه�ا (8 )ف�أ
اه�ا ك ز� م�ن �ح� �فل أ اه�ا ( 9 )ق�د د�س م�ن خ�اب� (10 )و�ق�د
Iptek dalam Islam | 7
Artinya : “Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
4. Sejarah
Allah SWT memerintahkan manusia agar melihat kebenaran wahyu-
Nya melalui lembar sejarah (QS 12/111). Jika manusia masih ragu
akan kebenaran wahyu-Nya dan akan datangnya hari pembalasan,
maka perhatikanlah kaum Nuh, Hud, Shalih, Fir’aun, dan sebagainya,
yang kesemuanya keberadaannya dibenarkan dalam sejarah hingga
saat ini.
Artinya : “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat
pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu
bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-
kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.
Selain itu, Surat al-Fatihah, awal surat dalam al-Qur’an itu ternyata
juga menyiratkan perintah untuk belajar sejarah. Mungkin banyak
yang tidak sadar, walau setiap hari setiap muslim pasti
mengucapkannya. Tidak sekali bahkan. Tetapi banyak yang tidak
Iptek dalam Islam | 8
menyadari sebagaimana banyak yang tidak mempunyai kesadaran
untuk membaca, mengkaji, mendalami sejarah Islam. Bermula dari
doa seorang muslim setiap harinya:
"Tunjukilah kami jalan yang lurus." (QS. al-Fatihah [1] : 6)
Jalan lurus, yang oleh para mufassir ditafsirkan sebagai dienullah
Islam itu, dengan gamblang digambarkan dengan ayat selanjutnya
dalam al-Fatihah:
"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada
mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat."
Di sinilah perintah tersirat untuk belajar sejarah itu bisa kita
dapatkan. Ada tiga kelompok yang disebutkan dalam ayat terakhir ini;
1. Kelompok yang telah diberi nikmat oleh Allah
2. Kelompok yang dimurkai Allah
3. Kelompok yang sesat
Ketiga kelompok ini adalah generasi yang telah berlalu. Generasi di
masa lalu yang telah mendapatkan satu dari ketiga hal tersebut.
E. Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan
Tentu ada tata cara dan sarana yang harus digunakan untuk
meraih pengetahuan. Adapun cara – cara mengetahui ilmu pengetahuan
antara lain :
1. Menggunakan alat indra
Dalam firman Allah surah An – nahl : 78 ,
و�ج�ع�ل� �كم ل مع� الس �بص�ار� و�األ �فئد�ة� Uا و�األ يئ ال� ش� �مون� �عل أمه�اتكم ت
ه و�الل ج�كم �خر� أ من بطون. كمل� ع�ل �شكرون� ت
Iptek dalam Islam | 9
Artinya : “ Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keaddaan tidak mengetahui sesuatu apapun. Dan dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur”.
Ayat tersebut mengisyaratkan penggunaan empat sarana yaitu,
pendengaran, mata (penglihatan) dan akal serta hati sesuai
petunjuk ilahi untuk memperoleh pengtahuan.
2. Trial dan error (coba – coba), pengamatan, percobaan merupakan
cara – cara yang digunakan ilmuawan untuk meraih pengetahuan
3. Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu yaitu akal dan
wahyu. Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi
kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan
sunnah Rasul. Atas dasar itu ilmu dalam pemikiran islam ada
yang bersifat abadi (Perennial Knowledge) tingkat kebenarannya
bersifat mutlak karena bersumber dari wahyu Allah, dan ilmu
yang bersifat perolehan (acquired knowledge) tingkat
kebenarannya bersifat nisih (relative) karena bersumber dari akal
pikiran manusia.
4. Para ilmuan muslim juga menggaris bawahi pentingnya
mengamalkan ilmu. Al – Gazali pernah berkata : “ Seluruh manusia
akan binasa, kecuali orang – orang berilmu. Orang – oerang berilmu
pun akan celaka kecuali orang – orang yang mengamalkan ilmunya
akan binasa kecuali orang – orang yang ikhlas “.
Berkata Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhumaa: “Barangsiapa yang
berusaha mengamalkan ilmu yang telah diketahuinya, maka Allah
akan menunjukkan mereka apa yang belum mereka ketahui”
Dalam ayat lain, Allah juga berfirman:
�و هم و�ل �ن �ان� به يوع�ظون� م�ا ف�ع�لوا أ �ك ا ل Uير هم خ� ل
د �ش� Uا و�أ �ثبيت ت
Iptek dalam Islam | 10
“ Dan sesungguhnya kalau mereka mengamalkan pelajaran yang
diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik
bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka) (An-Nisaa: 66).”
Maka lihatlah bagaimanakah keutamaan orang-orang yang
mengamalkan ilmu yang telah diketahuinya.
F. Keutamaan Orang Berilmu
Keutamaan orang – orang yang berilmu dan beriman sekaligus
diungkapkan Allah dalam ayat – ayat berikut:
ر �ذ�ك �ت ي �مون� �عل ي ذين� �و�ال ل ا �مون� �عل `ا ي م� ` ` ن ` إ` �
و�ي ت� س ت� ت� � و �� ت قل ا ه�ل
. أولو �اب �لب األArtinya : “Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS. Azzumar :9 )
Dari ayat tersebut jelas bahwa manusia adalah makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaannya karena
dibekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama adalah akal
yang berfungsi untuk berfikir, hasil pemikirannya adalah ilmu
pengetahuan, tekhnologi dan seni.
Dalam ayat lain Allah juga menjelaskan keutamaan lain orang
yang berilmu yaitu dal surah Mujaadilah :11,
حوا و�ي ف�افس� و� و� ت�ا ت� س� حوا ا �ف�س آم�نوا ت إذ�ا قيل� �كم ل
آم�نوا �ا ي ه�ا �ي أ ذين� �رف�ع ال ي ه الل ذين� ف�انشزوا .ال
Iptek dalam Islam | 11
ح �فس� ي ه الل �كم �ا ل �و�إذ قيل �عم�لون� . �انشزوا ت بير خ�
ه و�الل منكم بم�ا ذين� و�ال أوتوا العلم� ج�ات د�ر� Artinya:
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang – orang
yang beriman diantara kamu dan orang – orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan”.
Menurut Al – Gazali, makhluk yang paling mulia adalah
manusia, sedangkan sesuatu yang paling mulia pada diri manusia
adalah hatinya. Maka dari itu, tugas utama seorang pendidik adalah
menyempurnakan, membersihkan, dan menggiring peserta didik agar
hatinya selalu dekat kepada Allah swt melalui pengembangan ilmu
pengetahuan. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang sangat
mulia yang dapat menentukan masa depan seorang. Karena para
pendidik akan selalu dikenang dalam hati anak didiknya.
G. Integrasi Iman, ilmu dan Amal
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan,
tekhnologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis
yang terintegrasi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul islam.
Didalamnya terkandung tiga unsur pokok, aitu akidah, syariah, dan
akhlak dengan kata lain , iman, ilmu dan amal.
Dinul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik. Akarnya
menghujam ke bumi, batangnya menjulang tinggi kelangit, cabangnya
atau dahannya rindang, dan buahnya amat lebat. Ini merupakan
Iptek dalam Islam | 12
gambaran iman, ilmu dan amal, merupakan satu kesatuan yang utuh
tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman diindentikkan
dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran
Islam. Ilmu bagaika batang pohon yng mengeluarkan dahan – daan dan
cabang – cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari
pohon itu identik dengan tekhnologi dan seni. Ipteks yang
dikembangkan di atas nilai – nilai iman dan ilmu akan menghasilakn
amal saleh bukan kerusakan alam.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
A. KESIMPULAN
Pengetahuan adalah seala sesuatu yang diketahui manusia
melalui tangkapan panca indera, intuisi, dan firasat. Sedangkan Ilmu
adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, diorganisasi,
disistematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran
obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji secara ilmiah.
suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila
memenuhi tiga unsur pokok yaitu aspek Ontologis, Epistemologi, dan
Aksiologi. Objek ilmu pengetahuan itu sendiri, dibagi atas materi dan
no materi. Adapun pengklasifikasian sumber ilmu pengetahuan yaitu,
Al-Qur’an dan Assunnah, alam semesta, diri manusia, dan sejarah.
Sedangkan cara memperolehnya yaitu melalui alat indra, trial dan
Iptek dalam Islam | 13
error ( coba – coba ), melalui akal dan wahyu dari Allah SWT. Dan
dengan mengamalkan ilmu yang sudah ada.
Istilah tekhnologi merupakan produk ilmu pengetahuan.
Tekhnologi sendiri sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu
“La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang
dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”.
Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja
berupa benda atau konsep.
Keutamaan orang yang berilmu terdapat dalam Qur’an Surah
Mujadilah : 11. Sehingga integrasi iman, ilmu dan amal akan
menghasilkan dinul islam yaitu islam yang kokoh.
B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini, semua yang membaca
sadar betapa pentingnya seorang muslim menguasai ilmu
pengetahuan dan tekhnologi
Daftar PustakaTim Dosen PAI UNM. 2005. Pendidikan Agama Islam 1. Makassar : UNM
. 2009. Pendidikan Agama Islam. Makassar : UNM
http://quran.com
http://zuh86.multiply.com/journal/item/79/Memadu-Sains-dan-Agama?
&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_i/08640016-diah-shanti-
utaminingtiyas.ps
http://fokmim.wordpress.com/2011/01/27/al-qur%E2%80%99an-dan-iptek-
sumber-sumber-ilmu-pengetahuan-dalam-islam/
Iptek dalam Islam | 14
http://sugafahru.wordpress.com/2010/04/06/iptek-dalam-islam/
http://jumiartiagus.multiply.com/journal/item/138?&show_interstitial=1&u=
%2Fjournal%2Fitem
http://iptekita.com/content/blogsection/5/28/9/18/
http://man2watampone.blogspot.com/2011/05/dampak-positif-dan-negatif-
perkembangan.html
http://dampakposifdannegatifteknologimo.blogspot.com/
http://yheryblog.blogspot.com/2012/07/integrasi-imanilmu-dan-amal.html
http://www.aingindra.com/2012/11/pengertian-teknologi.html
Iptek dalam Islam | 15