69
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017 BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR AKUAKULTUR NAMA : DIKETIK NIM : DIKETIK KELOMPOK : DIKETIK ASISTEN : DIKETIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017

BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR AKUAKULTUR

NAMA : DIKETIKNIM : DIKETIKKELOMPOK : DIKETIKASISTEN : DIKETIK

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2019

Page 2: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019

Aquaculture

Aquaculture

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Praktikan boleh mengikuti praktikum apabila sudah memenuhi syarat administrasi.

2. Praktikan harus datang 15 menit sebelum praktikum dimulai.3. Praktikan harus selalu membawa buku panduan praktikum.4. Praktikan harus mengikuti pre-test sebelum dimulai dan wajib mengikuti

seluruh materi praktikum.5. Praktikan yang tidak mengikuti satu atau lebih materi praktikum tidak

diperbolehkan mengikuti ujian praktikum.6. Selama pelaksanaan praktikum di laboratorium, praktikan:

a. Diwajibkan memakai jas laboratorium rapi dan lengkap sesuai dengan nama masing-masing praktikan

b. Dilarang membuat gaduhc. Praktikan harus menjaga keamanan peralatan yang digunakand. Dilarang makan, minum dan merokok saat praktikum berlangsunge. Dilarang menggunakan alat-alat elektronik (handphone, dll.) selama

pelaksanaan praktikum7. Test (Pre-Test dan Post-Test) diadakan sebelum dan sesudah praktikum8. Kerusakan alat yang digunakan karena kelalaian menjadi tanggung jawab

praktikan secara berkelompok atau pribadi.9. Setiap selesai melaksanakan praktikum, alat-alat yang digunakan dan

meja harus dibersihkan kembali.10. Setiap selesai praktikum, praktikan wajib meminta tanda tangan asisten

pada kartu kendali.11. Laporan dikerjakan individu, dan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan.12. Praktikan yang tidak bisa mengikuti praktikum dikarenakan sakit, harus

menyerahkan surat keterangan dokter maksimal 1 minggu setelah jadwal praktikum.

13. Praktikan yang tidak bisa mengikuti praktikum dikarenakan ada kegiatan lain (praktikum, dll) harus menyerahkan surat keterangan maksimal 3 hari sebelum jadwal praktikum

14. Praktikan yang tidak bisa mengikuti praktikum, wajib mengikuti praktikum susulan (inhold) dengan biaya sendiri.

15. Bagi mahasiswa yang mengulang mata kuliah wajib menunjukkan kartu puas untuk bebas praktikum.

16. Tata tertib yang telah ditetapkan wajib dipatuhi dan dilaksanakan.

i

Page 3: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberi petunjuk dan bimbingan-Nya, sehingga tim penyusun dapat

mengerjakan dan menyelesaikan penulisan buku panduan Dasar-Dasar

Akuakultur. Buku panduan ini disusun dengan tujuan untuk membantu

mahasiswa dalam melaksanakan praktikum Dasar-Dasar Akuakultur baik di

lapang maupun di laboratorium.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih belum sempurna,

untuk itu mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan dalam penulisan selanjutnya. Semoga buku panduan ini

dapat bermanfaat dan dapat dimanfaatkan pada praktikum Dasar-Dasar

Akuakultur.

Malang, Februari 2019

Tim Dosen dan Tim Asisten

ii

Page 4: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 20191. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan negara kepulauan yang 2/3 dari wilayahnya

tertutup air. Untuk itu, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dalam

sektor perikanan. Penambahan jumlah penduduk berpengaruh juga diberbagai

segi kehidupan manusia. Kenaikan jumlah penduduk tidak hanya menuntut

peningkatan penyediaan bahan pangan, tapi juga peningkatan dibidang gizi.

Salah satu cara memenuhi kebutuhan gizi adalah melalui pengembangan usaha

budidaya ikan.

Akuakultur adalah kegiatan membudidayakan organisme air didalam kondisi

yang terkontrol atau semi terkontrol. Budidaya pada umumnya dikelompokkan

menjadi budidaya air tawar, air payau dan budidaya air laut. Dari segi tekniknya

budidaya dikelompokkan menjadi budidaya intensif, budidaya semi intensif dan

budidaya ekstensif. Sedangkan menurut Handajani et al. (2002), budidaya

perairan atau akuakultur merupakan usaha pengolahan sumber-

sumber perikanan yang paling nasional dilakukan secara buatan atau artificial

dan tidak bergantung pada metode tradisional.

Budidaya merupakan salah satu bidang perikanan yang sangat penting

dalam penyediaan benih dan bibit ikan. Dalam dunia perikanan memegang

peranan yang sangat penting karena bergerak dalam sektor melestarikan hasil-

hasil perikanan yang sangat kaya akan kandungan protein dan sangat

bermanfaat bagi masyarakat.

1.2 Maksud dan TujuanMaksud dari diadakannya praktikum dasar-dasar akuakultur ini adalah

mengetahui pokok-pokok dasar budidaya/akuakultur ikan serta proses-

proses budidaya yang terjadi pada organisme air.

Tujuan dari praktikum dasar-dasar akuakultur adalah mengaplikasikan

materi yang diperoleh pada saat mata kuliah dasar-dasar akuakultur

berlangsung di lingkungan, menerapkan prinsip dasar akuakultur, mempelajari

survival rate, growth rate, dan food convertion ratio, mengetahui jumlah produksi

dari organisme yang dibudidayakan, serta mengetahui kualitas air selama

proses pemeliharaan.

1

Page 5: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 20192. MATERI

2.1 Akuakultur

2.1.1 Pengertian Akuakultur

Budidaya air (Aquaculture) adalah kegiatan mengembang-biakkan

organisme air dalam keadaan terkontrol maupun semi-terkontrol untuk

mendapatkan keuntungan. Kegiatan budidaya organisme air meliputi:

1. Pengadaan penyediaan benih (Breeding)

2. Penebaran (Stocking)

3. Peningkatan produksi makanan alami

4. Pemberian makanan (Artifical Breeding)

5. Mengontrol parasit dan penyakit

6. Pemberantasan hama

7. Pemanenan (Harvesting)

8. Pemasaran (Marketing)

Ada dua macam budidaya dalam dunia perikanan yaitu monokultur dan

polikultur. Monokultur adalah budidaya yang dilakukan dengan memelihara

(stocking) satu spesies ikan di dalam sebuah kolam. Sistem ini biasa digunakan

dalam budidaya intensif, karena padat penebarannya sangat tinggi serta

tergantung pada pakan tambahan. Selain itu perlu adanya aerasi tambahan dan

pergantian serta sirkulasi air yang teratur.

Polikultur merupakan salah satu jenis budidaya dengan cara memelihara

lebih dari satu jenis ikan dalam satu kolam yang sama, dengan penebaran ikan

yang mempunyai kebiasaan makan yang berbeda serta menempati ruang hidup

yang berbeda. Polikultur ditujukan untuk meningkatkan produksi dengan cara

pemanfaatan makanan alami yang lebih baik.

Sistem budidaya dibagi menjadi 3 yaitu: intensif, semi intensif dan ekstensif

Untuk memudahkan pembedaan sistem-sistem kolam, dapat dibuat gambar

berikut:

Pakan alami

Padat tebar Pakan buatan

2

Sistem tradisional/ekstensif

Sistem semi-intensif

Sistem intensif

Page 6: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 20192.1.2 Persiapan kolam

Pengolahan tanah dasar terdiri dari pencangkulan dan perataan. Setelah itu

dinding kolam diperkeras untuk mencegah kebocoran serta memperbaiki tanggul

yang mengalami kerusakan. Pembuatan kamalir sebagai tempat berlindung ikan

atau benih sekaligus mempermudah pemanenan.

Persiapan kolam merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memulai

kegiatan budidaya. Persiapan kolam dalam budidaya perikanan meliputi berbagai

macam kegiatan diantaranya pengeringan kolam, pembalikan tanah, pengapuran,

pemupukan, pengisian air, dan perbaikan pematang sebelum dilakukan

penebaran benih. Dalam sistem budidaya, pengolahan tanah merupakan suatu

hal yang penting. Pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki tekstur

tanah agar lebih gembur sehingga memudahkan untuk ditembus oleh akar

tanaman dan menambah unsur hara melalui pemupukan. Proses budidaya terus

menerus akan mempengaruhi komposisi bahan organik dan bahan mineral.

Cara kerja:

1. Kolam Tradisional (Tanah):

Keringkan kolam untuk menguapkan gas-gas beracun.

Bersihkan vegetasi yang mengganggu dengan menggunakan sabit.

Tanah dibalik dengan cara di cangkul.

Dilakukan pengapuran (100 gr/m2) dengan cara ditebar lalu diinjak-injak agar

merata.

Selanjutnya, diberi pupuk kandang (200 gr/m2) dengan cara ditebar lalu diinjak-

injak agar merata.

Kolam diisi air dan didiamkan beberapa hari.

2. Kolam Beton

Bersihkan dinding dan dasar kolam dengan cara disikat.

Bilas dengan air hingga bersih.

Tutup lubang pembuangan kolam.

Kolam dikapur (100 gr/m2) dengan cara diratakan pada dinding dan dasar kolam.

Pupuk dimasukan kedalam karung diikat pada ujung karung dan dilubangi,

setelah itu diletakan pada inlet kolam.

Kolam diisi air dan didiamkan beberapa hari.

2.1.3 Kegiatan Budidaya

Ada 5 langkah yang penting dalam melakukan kegiatan budidaya

perikanan, yaitu:

3

Page 7: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 20191. Pengeringan, bertujuan untuk menguapkan gas beracun dalam tanah,

mengembalikan unsur hara, tanah, memperbaiki struktur tanah, dasar kolam

dan membunuh hama dan penyakit.

2. Pengapuran, bertujuan untuk meningkatkan derajat keasaman (pH).

3. Pemupukan, bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami yang

berupa plankton, klekap dan lumut.

4. Pengisian air, sebagai media hidup pakan alami dan ikan.

5. Aerasi, suatu usaha untuk mensuplai oksigen di dalam air dengan

menggunakan suatu alat aerator.

2.1.4 Tanah yang Baik untuk BudidayaTanah yang baik untuk budidaya adalah tanah liat berpasir sebab tanah

yang demikian ini dapat menahan air lebih lama dan mudah untuk dibuat

pematang yang kokoh. Apabila tanahnya liat dan pematangnya kokoh, itu akan

menahan genangan air setidaknya selama 5 hingga 6 bulan. Selama waktu

tersebut kita mempunyai kesempatan yang cukup untuk memelihara ikan.

Dalam sistem budidaya, pengolahan tanah merupakan suatu hal yang

penting. Pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki tekstur tanah agar

lebih gembur dan menambah unsur hara melalui pemupukan. Proses budidaya

terus menerus akan mempengaruhi komposisi bahan organik dan bahan mineral.

2.1.5 PengapuranKolam pemeliharaan ikan idealnya memiliki pH netral, yakni antara 6,5 -

7,5, untuk menentukan besarnya pH dapat digunakan kertas lakmus atau pH

meter. Menentukan pH agar tidak asam dilakukan dengan penambahan kapur

(CaCO3). Setiap kali penambahan bahan dilakukan, pengukuran pH juga harus

dilakukan.

Apabila pH suatu perairan di bawah 6,5 perairan dikatakan terlalu asam.

Untuk menaikkan pH dapat dilakukan pengapuran dengan CaCO3. Kebutuhan

kapur untuk setiap kolam berbeda-beda tergantung dengan letak dan keasaman

kolam.

Jenis kapur yang digunakan untuk pengapuran kolam ada beberapa

macam, yaitu:

a. Kapur pertanian/kapur karbonat ( CaCO3), kapur yang bahannya dari batuan

kapur tanpa lewat proses pembakaran tanpa langsung digiling.

b. Kapur perikanan (Tohor: CaO), yaitu kapur yang bahannya dari batuan kapur

yang melalui proses pembakaran.

4

Page 8: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019c. Kapur Mati (Ca(OH) 2)

d. Kapur Dolomite (CaMg(CO3)2)

2.1.6 PemupukanPupuk adalah suatu bahan yang mengandung suatu lebih unsur hara bagi

tanah. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan

alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanah

adalah C, H, O (ketersediaan di alam masih melimpah) N, P, K, Ca, Mg, S (hara

makro, kadar dalam tanaman <100 ppm). Pemupukan mempunyai dua tujuan

utama, yaitu mengisi perbekalan zat makanan tanaman yang cukup dan

memperbaiki atau memelihara keutuhan kondisi tanah, dalam hal struktur,

kondisi pH, potensi pengikat terhadap zat makanan tanaman dan sebagainya.

Guna mencapai tujuan diatas pemupukan harus mengikuti prinsip enam tepat,

yaitu: tepat jumlah, jenis, cara, tempat, waktu dan disesuaikan dengan sifat atau

jenis tanah. Pembagian pupuk:

1. Pupuk Alami

a. Pupuk kandang

Pupuk kendang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak

yang telah mengalami pengolahan. Pupuk ini digolongkan menjadi:

Pupuk panas: pupuk yang penguraiannya berjalan sangat cepat

sehingga terbentuk panas. Kelemahan dari pupuk panas ialah mudah

menguap karena bahan organiknya tidak terurai secara sempurna

sehingga banyak yang berubah menjadi gas. Contoh: kotoran ayam.

Pupuk dingin: pupuk yang penguraiannya berjalan sangat lambat

sehingga tidak terbentuk panas. Contoh: kotoran sapi.

b. Pupuk hijau

Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari tanaman atau bagian

tanaman yang dipendam didalam tanah. Bagian tanaman yang sering

digunakan yaitu daun, tangkai, dan batang yang masih muda.

2. Pupuk Buatan

Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik, misalnya TSP, Urea

dan NPK.

2.2 Kualitas AirAkuakultur tidak akan pernah terlepas dari peranan air sebagai media hidup

ikan. Air merupakan media hidup ikan yang memiliki kapasitas besar dalam

menjaga tingkat kelulusan hidup ikan. Akan tetapi, pada hakikatnya air bersifat

5

Page 9: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019universal solvent sehingga, air memiliki peluang untuk tercemar dalam jangka

waktu yang cepat. Sehingga, hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas air dalam

kegiatan budidaya.

Parameter kualitas air dibedakan menjadi 3 diantaranya parameter kualitas

air fisika, kimia dan biologi. Ketiga parameter kualitas air tersebut saling

berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.

Kualitas air untuk budidaya sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara

lain suhu, kandungan O2 terlarut, CO2 bebas, pH, NH3, alkalinitas dan NO2.

Setiap faktor kualitas air tersebut dapat saling berinteraksi dengan parameter

lain, sehingga dapat menyebabkan adanya perubahan terhadap kondisi air. Oleh

karena itu perlu dilakukan tindakan monitoring terhadap kualitas air secara

berkesinambungan karena tidak hanya sekedar berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan perkembangbiakan (reproduksi) tetapi juga kelangsungan

hidup ikan.

Penurunan kualitas air seperti oksigen terlarut, suhu, peningkatan ammonia,

pH, alkalinitas, dan kecerahan mempengaruhi ikan. Setiap faktor kualitas air

berinteraksi dengan dan pengaruh parameter menyebabkan racun pada air dan

dapat mematikan. Sehingga sangat penting adanya monitoring kualitas air

secara intensif selama masa pemeliharaan dan metode untuk monitoring

kualitas air secara intensif selama masa pemeliharaan dari sistem budidaya

perikanan. Kualitas air tidak hanya menentukan seberapa baik ikan akan tumbuh

dalam sistem budidaya, tapi apakah mereka mampu bertahan hidup. Kualitas air

akan mempengaruhi ikan melalui proses seperti respirasi dan metabolisme

nitrogen.

2.2.1 Parameter Kualitas Air

1. Parameter Fisika

a. Suhu Perairan

Suhu merupakan derajat panas dinginnya suatu perairan. Suhu adalah

salah satu faktor penting untuk kelangsungan kehidupan ikan di suatu

perairan. Setiap ikan memiliki batas optimal dan minimal toleransi terhadap

suhu di perairan. Ikan sebagian besar merupakan hewan poikiloterm yaitu

suhu tubuh yang selalu menyesuaikan dengan suhu lingkungan. Suhu

optimum pada perairan berkisar 28-32 0C.

Cara kerja:

Siapkan thermometer Hg

6

Page 10: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019 Celupkan ke dalam perairan selama kurang lebih 2-3 menit (usahakan

pengukuran membelakangi matahari dan thermometer tidak bersentuhan

langsung dengan tangan pengukur)

Angkat dan baca nilai suhu pada skala thermometer (thermometer tetap

berada di dalam air)

b. Kecerahan

Kecerahan perairan adalah kemampuan cahaya untuk menembus

lapisan air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami kecerahan sangat

penting karena erat kaitannya dengan aktivitas fotosintesis dan produksi

primer dalam suatu perairan. Dengan diketahuinya intensitas cahaya pada

berbagai kedalaman tertentu, kita dapat mengetahui sampai dimanakah masih

ada kemungkinan terjadinya proses asimilasi di dalam air. Kisaran optimal

kecerahan didalam kolam berkisar 20-40 cm. Pengukuran kecerahan dalam

perairan dapat dilakukan dengan menggunakan lempengan atau biasa

disebut kepingan Secchi disk.

Cara kerja:

Ambil secchi disk dan masukkan secchi disk ke dalam kolam sampai

tidak tampak.

Kemudian tandai kedalaman air dengan mengikatkan karet ke tali secchi

disk dan ditandai sebagai D1.

Selanjutnya masukkan secchi disk kedalam kolam sampai tidak tampak

lalu angkat secchi disk sampai tampak pertama kali.

Setelah itu tandai kedalaman air dengan mengikatkan karet ke tali secchi

disk dan ditandai sebagai D2.

Terakhir, hitung kecerahan kolam dengan rumus:

2. Parameter Kimia

a. Derajat Keasaman (pH)

pH adalah derajat k e a s aman y ang digunakan untuk menyatakan tingkat

keasaman atau keb a s a an y ang dimiliki oleh suatu l ar u t a n . pH didefinisikan

sebagai ko l o g ari t m a a k t i v i t as i on h i drogen ( H+) yang terlarut. K o e f i s i en

akti v i t as ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga

nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala

absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya

7

Kecerahan =

Page 11: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Kisaran pH optimum di

perairan 6,5–7,5.

Cara kerja:

Siapkan pH paper kemudian masukkan pH paper ke dalam kolam

Kemudian pH paper diangkat dan dikibas-kibaskan sampai setengah

kering

Setelah itu cocokkan pH paper dengan kotak standart pH

b. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah oksigen dalam bentuk terlarut di dalam air

karena ikan tidak dapat mengambil oksigen dalam perairan dan difusi dengan

udara. Satuan pengukuran oksigen terlarut adalah mg/l yang berarti jumlah

mg/l gas oksigen yang terlarut dalam air atau dalam satuan internasional

dinyatakan ppm (part per million). Kadar optimum DO yaitu 8 ppm.

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen) digunakan untuk bernafas, proses

metabolisme dan perkembangbiakan. Oksigen mengandung peranan penting

sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam

proses oksidasi dan reduksi bahan organik.

Cara kerja:

Catat volume botol DO

Kemudian masukkan botol DO ke dalam air perlahan dengan kemiringan

45º, pastikan tidak terdapat gelembung ketika memasukan air kedalam

botol

Tutup botol setelah terisi penuh dan angkat dari perairan

Buka tutup botol yang berisi sampel dan tambahkan 2 ml MnSO4 dan 2

ml NaOH + KI pekat lalu dihomogenkan dan endapkan hingga membentuk

endapan coklat

Buang air yang bening diatas endapan, kemudian endapan yang sisa

diberi 1–2 ml H2SO4 pekat lalu homogenkan sampai endapan larut

Selanjutnya beri 2–4 tetes amilum kemudian dititrasi dengan 0,025 N Na

Thiosulfat sampai air jernih tidak berwarna

Dicatat ml Na–Thiosulfat yang dipakai dan dimasukkan rumus:

8

Page 12: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019c. Karbondioksida (CO2)

Karbondioksida adalah gas yang tersusun atas satu atom karbon dan

dua atom oksigen. Di perairan, sumber karbondioksida utama berasal dari

hasil respirasi ikan dan difusi dari atmosfer. Kadar CO2 yang bebas didalam

air tidak boleh mencapai batas yang mematikan. Pada kadar 20 ppm sudah

merupakan racun bagi ikan dan mematikan ikan jika kelarutan oksigen

didalam air kurang dari 5 ppm (5 mg/l).

Cara kerja:

Ambil 25 ml air sampel ke dalam Erlenmeyer

Tambahkan 1–2 tetes indikator PP

Kemudian dihomogenkan dan diamati

Apabila sampel berwarna pink maka tidak terdapat CO2

Apabila sampel berwarna bening dilanjutkan dengan titrasi

Dititrasi dengan Na2CO3 (0,045 N) sampai berubah warna pink. Dihitung dengan

rumus:

d. Ammonia

Ammonia merupakan hasil perombakan asam-asam amino oleh

berbagai jenis bakteri aerob dan anaerob, ammonia dalam perairan tidak

terlalu berbahaya jika air itu diberi klor. Peningkatan kadar amoniak NH3

dalam perairan dipicu oleh tingginya proses perombakan protein yang

dilakukan oleh bakteri dan akan menghasilkan nitrat, kadar ammonia ini juga

dipicu oleh tinggi rendahnya suhu dalam perairan tersebut karena dengan

adanya fluktuasi suhu dalam perairan akan menyebabkan perbedaan tingkat

respirasi bakteri yang akan mengakibatkan perombakan protein dalam

perairan.

Ammonia sangat mudah larut dalam air dan bereaksi menjadi

amonium dan ion hidroksil. Oksidasi ammonia juga berjalan dengan cepat

sehingga substansi ini menjadi NO2 dan NO3 pada air mengalir dengan

bantuan-bantuan bakteri pengikat nitrogen.

Cara kerja:

Diambil air sampel sebanyak 25 ml

Kemudian ditambahkan larutan nessler sebanyak 1 ml

9

Page 13: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019 Lalu homogenkan dan diendapkan

Setelah itu ambil hanya larutan yang bening

Masukkan larutan bening ke dalam cuvet dan hitung kadar ammonia

dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 425 nm

e. Nitrat Nitrogen

Nitrat merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk

dapat tumbuh dan berkembang, sementara nitrit merupakan senyawa toksik

yang dapat mematikan organisma air. Secara alamiah kadar nitrat biasanya

rendah namun kadar nitrat dapat menjadi tinggi sekali dalam air tanah

didaerah yang diberi pupuk nitrat/nitrogen. Nitrogen di perairan terdapat

dalam bentuk gas N2, NO2, NO3, NH3 dan NH4 serta sejumlah N yang

berikatan dalam organik kompleks. Sumber nitrogen terbesar berasal dari

udara, sekitar 80% dalam bentuk nitrogen bebas yang masuk melalui sistem

fiksasi biologis dalam kondisi aerobik.

Nitrat merupakan produk akhir dari oksidasi amonia, nitrat ini merupakan

substansi yang dapat ditoleransi oleh kebanyakan ikan sehingga

keberadaannya dapat diabaikan. Pengguna nitrat adalah untuk taman dan

alga karena berfungsi sebagai pupuk untuk pertumbuhannya.

Cara kerja:

Pertama, ambil air sampel sebanyak 25 ml dan tuangkan ke dalam cawan

porselen

Panaskan air sampel di atas hot plate sampai kering dan membentuk

kerak

Kemudian dinginkan dan tambahkan 2 ml asam fenol disulfonik

Homogenkan menggunakan spatula

Lalu diencerkan dengan aquades sebanyak 10 ml

10

Page 14: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019 Tambahkan NH4OH sebanyak 10 tetes sampai terbentuk warna

Terakhir dihitung kadar nitrat dengan spektrofotometer dengan panjang

gelombang 410 nm

f. Orthofosfat

Orthofosfat adalah bentuk fosfat paling sederhana yang terlarut di

perairan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh fitoplankton.

Orthofosfat juga merupakan nutrisi yang paling penting dalam menentukan

produktivitas perairan. Keberadaan fosfat di perairan dengan segera dapat

diserap oleh bakteri, fitoplankton dan makrofita. Kadar optimal 0,01-0,03 ppm.

Diperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai

elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik terlarut dan senyawa

organik yang berupa partikular. Fosfor berbentuk kompleks dengan ion besi

dan kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak terlarut dan mengendap pada

sedimen sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh alga akuatik.

Cara kerja:

Tuang air sampel sebanyak 25 ml ke dalam erlenmeyer

Tambahkan ammonium molybdate sebanyak 1 ml, lalu homogenkan

Setelah itu, tambahkan 5 tetes larutan SnCl2, lalu homogenkan

Kemudian ukur panjang gelombang pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 690 nm

2.2.2 SpektrofotometerCara kerja:

1. Pasang kabel pada stop kontak

2. Tekan “power”, ditunggu 15 detik hingga muncul “method”

3. Tekan nomor program dan panjang gelombang4. Masukkan larutan blanko dan tekan zero5. Kemudian ambil larutan blanko dan masukkan cuvet berisi sampel

6. Tekan enter

2.3 Penebaran Benih

Padat penebaran merupakan faktor penting karena terkait dengan sistem

pengelolaan. Semakin tinggi padat penebaran, semakin banyak pula kegiatan

yang dilakuka oleh pengelolaannya. Peningkatan padat penebaran dimaksudkan

untuk meningkatkan produksi dan pemanfaatan lahan secara optimal. Padat

tebar merupakan jumlah kepadatan ikan setiap meter persegi (m2). Padat

tebar dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

11

Page 15: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019

Penebaran benih hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Pada

kedua kondisi ini umumnya perbedaan nilai suhu air pada permukaan dan dasar

kolam tidak terlalu besar. Jika perbedaan suhu air wadah benih dan air kolam

tebar cukup signifikan, maka perlu dilakukan upaya penyamaan suhu air wadah

benih secara bertahap terlebih dahulu agar benih tidak stres saat ditebarkan.

Kedalaman air kolam tebar pun hendaknya disesuaikan dengan jumlah dan

ukuran benih. Sedapat mungkin hindari penebaran benih pada kondisi terik

matahari secara langsung. Sebaiknya benih ikan tidak ditebar langsung dari

wadah ke kolam. Cara yang sering dilakukan adalah menenggelamkan sekaligus

wadah dan benih ikan ke dalam kolam tebar secara hati-hati, perlahan dan

bertahap. Benih ikan akan mendapat kesempatan beradaptasi (walau sebentar)

dengan lingkungan air kolam tebar sedini mungkin meskipun masih berada dalam

wadahnya. Kemudian benih ikan dibiarkan keluar sendiri-sendiri dari wadahnya

secara bertahap menuju lingkungan air kolam tebar yang sesungguhnya.

Cara kerja:

Timbang ikan nila menggunakan timbangan digital

Setelah itu, pindahkan pada timba yang sudah berisi air

Selanjutnya, lakukan aklimatisasi pada air kolam selama 5 menit hingga

ikan keluar dengan sendirinya ke kolam

2.4 Konversi Pakan

Dalam kegiatan budidaya, pakan merupakan salah satu faktor utama yang

tidak bisa diabaikan atau dimarjinalkan begitu saja. Karena pakan dalam

budidaya ini akan memberikan kontribusi terbesar pada production cost atau

biaya produksi yang terus melambung. Menurut Handajani dan Widodo (2010),

dalam budidaya ikan secara intensif, pakan buatan disediakan untuk memenuhi

kebutuhan ikan, dimana biaya pakan dapat mencapai 60% dari biaya produksi.

Tujuan pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan kebutuhan gizi

untuk kesehatan yang baik, pertumbuhan dan hasil panenan yang optimum,

serta produksi limbah yang minimum dengan biaya yang masuk akal demi

keuntungan yang maksimum. Pakan yang berkualitas gizi dan fisik merupakan

kunci untuk mencapai tujuan produksi dan ekonomis budidaya ikan. Pengetahuan

tentang gizi ikan dan pakan ikan berperan penting dalam mendukung

pengembangan budidaya ikan (aquaculture) dalam mencapai tujuan.

12

Page 16: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 20192.4.1 FCR

FCR (Feed Convertion Ratio) adalah perbandingan jumlah pakan kumulatif

yang telah diberikan dengan biomass yang dihasilkan dalam waktu tertentu.

Biasa disebut rasio konversi pakan atau biasa disingkat RKP (Marindro, 2011).

FCR merupakan kepanjangan dari Feed Convertion Ratio, artinya beberapa

rasio pakan atau definisi yang sangat mudah dipahami, FCR adalah beberapa

banyak pakan (kg) yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan

(Sunarma, 2008). Adapun rumus dari perhitungan FCR yaitu:

2.4.2 FR FR (Feeding rate) adalah jumlah pakan ikan yang diberikan setiap hari pada ikan

yang dibudidayakan dan biasanya diekspresikan dalam persen biomass ikan. Feeding

rate pada pemberian pakan ikan berkisar antara 3-10 % untuk ikan kecil dan 1-2 % untuk

yang lebih besar (Pter dan Swar, 2002).

Jumlah pakan yang diberikan setiap hari pada ikan yang berukuran besar semakin

berkurang dan semakin kecil ukuran ikan jumlah pakan yang diberikan semakin banyak.

Hal ini karena ikan yang berukuran kecil mempunyai masa pertumbuhan yang lebih besar

dibandingkan dengan ikan yang berukuran besar (Cholik, et al., 2005).

Adapun rumus dari jumlah pemberian pakan per hari adalah sebagai berikut:

2.5 Pertumbuhan

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,

ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan

berat, ukuran panjang, umur, dan keseimbangan metabolik.

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan

fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan

sebagai hasil proses pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan

sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat

memenuhi fungsinya termasuk juga tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

lingkunganya.

2.5.1 SR

13

Page 17: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019

Istilah ini menunjukkan tingkat kehidupan organisme dalam satu periode

tertentu dibandingkan dengan padat penebaran pada saat tebar, variabelnya

diperoleh melalui kegiatan populasi secara periodik (Marindro, 2011).

Survival Rate atau biasa dikenal dengan SR dalam perikanan budidaya

merupakan indeks kelulushidupan suatu jenis ikan dalam suatu proses budidaya

dari mulai awal ikan ditebar hingga dipanen. Jika ikan yang hidup saat panen

banyak, dan yang mati hanya sedikit tentu nilai SR akan tinggi, namun sebaliknya

jika jumlah ikan yang hidup saat dipanen sedikit, tentu nilai SR akan rendah. Nilai

SR ini dihitung dalam bentuk angka presentase, mulai dari 0-100%, dengan

rumus:

2.5.2 GR

Growth rate adalah jumlah dari kenaikan maka sebuah spesifik variabel

pertumbuhan diiringi dengan periodenya dan koneksinya. Growth rate

berpengaruh dalam bidang ekonomi untuk perindustrian dan pemeliharaan ikan

bagaimanapun yang tinggi dari pertumbuhan di masa mendatang.

Growth Rate (GR) adalah pertambahan bobot rata-rata tiap hari. Rumus

dari Growth Rate yaitu:

GR : Pertumbuhan mutlak (gram/hari)Wt : Berat rata-rata ikan pada hari ke-t (gram) Wo : Berat rata-rata ikan pada hari ke-0 (gram) t : waktu (hari)

2.5.3 Produksi Produksi adalah jumlah berat ikan yang dihasilkan dalam 1 m2

/ hari. Dalam

proses produksi tentunya membutuhkan faktor-faktor produksi dalam kegiatan

budidaya diantaranya: tanah, modal dan keahlian. Atau sitilah faktor produksi lebih

sering dikenal dengan istilah input, production factor dan biaya produksi.

Menurut Jauhari dan Fadholi (2010), rumus perhitungan produksi dalam

kegiatan budidaya adalah:

14

Page 18: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019 Produksi (gr/m2/hari) = GR x Density

Produksi : Jumlah produksi (gr/m2/hari)GR : pertambahan bobot rata-rata tiap hari (gram/hari) Density : Kepadatan ikan dalam kolam (ekor/ m2)

15

Page 19: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Aquaculture

Aquaculture

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019

16

Page 20: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan3.1.1 Pengolahan Kolam a. Alat dan Fungsi- Cangkul : Untuk membalikkan tanah

- Sabit : Untuk membersihkan parit di kolam

- Sikat : Untuk membersihkan lumut di kolam beton

- Cetok : Untuk mengambil pupuk dan kapur

- Timba : Untuk tempat/wadah pupuk dan kapur

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

- Timbangan digital : Untuk menimbang benih ikan Nila (Oreochromis niloticus)

dengan ketelitian 10-2

b. Bahan dan Fungsi- Pupuk kandang : Sebagai penumbuh pakan alami pada kolam

- Kapur : Sebagai meningakatkan pH dan alkalinitas

- Air : Sebagai media hidup ikan

- Trashbag : Sebagai wadah vegetasi yang telah dicabut

3.1.2 Penebaran Benih a. Alat dan Fungsi

- Timbangan digital : Untuk menimbang benih ikan dengan ketelitian 10-2

- Timba : Untuk tempat benih ikan

- Jaring : Untuk mengambil ikan

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

- Beaker glass : Untuk wadah penimbangan ikan

b. Bahan dan Fungsi- Ikan Nila (O. niloticus) : Sebagai benih ikan yang ditebar

- Air : Sebagai media hidup ikan dan pakan alami

3.1.3 Pemanenana. Alat dan Fungsi- Seser : Untuk menangkap ikan

- Timba : Untuk wadah ikan yang akan ditebar

- Timbangan digital : Untuk menimbang benih ikan Nila

(Oreochromis niloticus) dengan ketelitian 10-2

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

b. Bahan dan Fungsi

Page 21: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

- Ikan Nila : Sebagai benih ikan yang dibudidayakan

(Oreochromis niloticus)

- Air : Sebagai media hidup ikan

3.1.4 Suhua. Alat dan Fungsi- Termometer hg : Untuk mengukur suhu perairan

- Nampan : Untuk tempat alat dan bahan

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

b. Bahan dan Fungsi- Air Kolam : Sebagai sampel yang akan diukur suhunya

3.1.5 Kecerahana. Alat dan Fungsi- Secchi disk : Untuk mengukur kecerahan perairan dalam

- Penggaris : Untuk mengukur kecerahan perairan dangkal

- Nampan : Untuk tempat alat dan bahan

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

b. Bahan dan Fungsi- Air kolam : Sebagai bahan yang akan diukur kecerahan

- Karet gelang : Sebagai penanda kecerahan pada tali

3.1.6 Oksigen Terlarut a. Alat dan Fungsi- Botol DO : Untuk wadah sampel yang akan di ukur DOnya

- Pipet tetes : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil

- Buret : Untuk tempat larutan titrasi

- Statif : Untuk penyangga buret

- Corong : Untuk memudahkan memindahkan larutan ke

buret

- Nampan : Untuk wadah alat dan bahan

- Washing bottle : Untuk tempat aquades

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

b. Bahan dan Fungsi- Air kolam : Sebagai sampel yang akan diukur nilai DO nya

- MnSO4 : Sebagai pengikat oksigen bebas

- NaOH + KI : Sebagai pelepas I2 (iodin) dan membentuk endapan coklat

- H2SO4 : Sebagai pengondisian asam dan pelarut endapan coklat

- Amilum : Sebagai indikator warna ungu dan pengondisian basa

- Na2S2O3 : Sebagai larutan titrasi

Page 22: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

- Aquades : Sebagai pengkalibrasi alat

3.1.7 Karbondioksida a. Alat dan Fungsi- Erlenmeyer 50 ml : Untuk wadah mereaksikan larutan

- Pipet tetes : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil

- Statif : Untuk penyangga buret

- Buret : Untuk tempat larutan titrasi (Na2CO3)

- Nampan : Untuk wadah alat dan bahan

- Botol 600 ml : Untuk tempat air sampel

- Gelas ukur : Untuk mengukur volume air sampel

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

- Corong : Untuk memudahkan memindahkan larutan ke

Buret

b. Bahan dan Fungsi- Air kolam : Sebagai sampel yang akan diukur CO2 nya

- Indikator pp : Sebagai indikator warna pink

- Larutan Na2CO3 : Sebagai larutan titrasi

- Tisu : Sebagai pembersih/pengering alat yang dipakai

- Aquades : Sebagai pengkalibrasi alat

3.1.8 pHa. Alat dan Fungsi- Kotak standard pH : Untuk mencocokan nilai pH

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

b. Bahan dan Fungsi- Air kolam : Sebagai sampel yang akan diukur pHnya

- pH paper : Sebagai pengukur pH dari air kolam

3.1.9 Nitrat Nitrogen a. Alat dan Fungsi- Gelas ukur 100 ml : Untuk mengukur air sampel

- Pipet tetes : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil

- Spektrofotometer : Untuk mengukur kadar nitrat dengan panjang

gelombang 410 nm

- Cuvet : Untuk wadah sampel yang akan diukur di

spektrofotometer

- Spatula : Untuk menghomogenkan larutan

- Washing bottle : Untuk tempat aquades

- Botol film : Untuk menyimpan sampel sementara

Page 23: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

- Curve porselen : Untuk wadah membuat kerak nitrat

- Hot plate : Untuk proses pemanasan air sampel dan

membuat kerak

- Crushtable tang : Untuk mengambil crush porselen pada hot plate

- Botol 600 ml : Untuk wadah saat mengambil air sampel

b. Bahan dan Fungsi- Air kolam : Sebagai air sampel

- Asam fenoldisulfonik : Sebagai pelarut kerak nitrat dan pengondisian

asam

- NH4OH : Sebagai indikator warna kuning dan pengondisian

basa

- Aquades : Sebagai pengkalibrasi alat

- Kertas label : Sebagai penanda alat dan bahan

- Tissue : Sebagai pembersih pengering alat yang dipakai

3.1.10 Amoniaa. Alat dan Fungsi- Beaker glass 50 ml : Untuk wadah untuk menghomogenkan larutan

- Pipet tetes : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil

- Spatula : Untuk menghomogenkan larutan

- Cuvet : Untuk wadah larutan

- Spektrofotometer : Untuk menghitung kadar ammonia dengan

panjang gelombang 425 nm.

- Nampan : Untuk wadah alat dan bahan

- Gelas ukur 50 ml : Untuk mengukur jumlah larutan yang akan

digunakan

- Washing bottle : Untuk wadah larutan aquades

- Botol film : Untuk menyimpan sampel sementara

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

- Botol 600 ml : Untuk wadah air sampel

b. Bahan dan Fungsi- Air kolam : Sebagai air sampel

- Nessler : Sebagai pengikat ammonia bebas

- Aquades : Sebagai pengkalibrasi alat

- Tissue : Sebagai pembersih pengering alat yang dipakai

- Kertas label : Sebagai penanda alat dan bahan

3.1.11 Orthofosfat

Page 24: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

a. Alat dan Fungsi- Gelas ukur 50 ml : Untuk mengukur volume air sampel

- Erlenmeyer 25 ml : Untuk menghomogenkan larutan

- Pipet tetes : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil

- Cuvet : Untuk meletakan larutan yang akan di ukur di

spektrofotometer

- Nampan : Untuk wadah alat dan bahan

- Spektrofotometer : Untuk mengukur kadar orthofosfat dengan Panjang

gelombang 690 nm

- Washing bottle : Untuk tempat aquades

- Botol film : Untuk menyimpan sampel sementara

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

- Botol 600 ml : Untuk wadah air sampel

b. Bahan dan Fungsi- Air kolam : Sebagai sampel yang akan diukur orthofosfatnya

- Amonuim molybdate : Sebagai pengikat orthofosfat dan mengubahnya

menjadi ammonium fosfomolybdate

- SnCl2 : Sebagai indikator warna biru dan pengondisian

basa

- Aquades : Sebagai pengkalibrasi alat

- Tissue : Sebagai pembersih/pengering alat yang dipakai

- Kertas label : Sebagai penanda alat dan bahan

Page 25: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam
Page 26: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

3.2 Analisis Prosedur

3.2.1 Pengolahan Tanah

a. Kolam Semi-Tradisional

Page 27: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

b. Kolam Beton

Page 28: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

c. Pengambilan Benih

Page 29: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

d. Penimbangan Benih

Page 30: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

e. Penebaran Benih

Page 31: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

3.2.2 Pemanenan

a. Kolam Semi-Tradisional

Page 32: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

b. Kolam Beton

Page 33: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

3.2.3 Pengukuran Kualitas Air

a. Suhu

Page 34: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

b. Kecerahan

Page 35: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

c. pH

Page 36: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

d. Oksigen Terlarut

Page 37: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

e. Karbondioksida

Page 38: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

f. Nitrat Nitrogen

Page 39: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

g. Amonia

Page 40: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

h. Orthofosfat

Page 41: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil

a. Suhu

Page 42: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

b. Kecerahan

Page 43: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

c. pH

Page 44: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

d. Oksigen Terlarut

Page 45: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

e. Karbondioksida

Page 46: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

f. Nitrat Nitrogen

Page 47: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

g. Amonia

Page 48: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

h. Orthofosfat

Page 49: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

i. FCR

Page 50: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

j. SR

Page 51: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

k. GR

Page 52: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

l. Produksi

Page 53: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Page 54: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

5.2 Saran

Page 55: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

DAFTAR PUSTAKA

Page 56: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019

KARTU KENDALI PRAKTIKUM

NAMA : DIKETIK

NIM : DIKETIK

PRODI : DIKETIK

KELOMPOK : DIKETIK

PAS FOTO

3X4

No. Tanggal/Asisten Materi Praktikum Nilai TTD

1.

Tanggal :

Asisten :

PERSIAPAN KOLAM- Pengolahan Tanah- Pengapuran Kolam- Pemupukan KolamPENEBARAN BENIH

2.

Tanggal :

Asisten :

KUALITAS AIR

3.

Tanggal :

Asisten :PEMANENAN

Malang,

Koordinator Asisten

Akhsan Fikrillah P. NIM. 175080500111036

Page 57: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam

DAFTAR NAMA ASISTEN

DASAR-DASAR AKUAKULTUR 2019

No Nama NIM No. HP1 Akhsan Fikrillah P. 175080500111036 0896823398362 Nurhabibah Meriana 175080501111001 082334389400

3 Mochamad Ridwan Irvanda 175080501111005 085736385744

4 Lusi Ristiani 175080501111012 081226990696

5 Elisa Qotrunada 175080501111023 089515776986

6 M. Fathulariq A. 175080500111021 0815553226007 Muchammad Balqis Isna Z. 175080500111027 0813334789378 Habib Huda Prasetya 175080500111030 083111978033

9 Dian Ramadhani Wibowo 175080507111019 085655609501

10 Ahlan Ihza Mahendra 175080507111013 082123502342

11 Muhammad Jusril Arief P. 175080518113001 082144392320

12 Khoirul Latifah 175080518113004 085608819503

13 Tuwiki Tri Amanda 175080518113007 085859791680

14 Nia Puspitasari 185080501111006 089658177966

15 Moh. Nurul Ikhsanul K. 185080501111005 089613447965

16 Bailan 185080501111032 082373467830

17 Nadiatul Ramadhani Irda P. 185080501111040 081511727691

18 Reyhan Gozali 185080500111005 081386073456

19 Bela Fatma Hani Ayu L. 185080500111035 085806776639

20 Jely Nova 185080501111048 085261154561

21 Zainul Milal 185080507111003 082331038646

22 Muhamad Raihan Akbar 185080507111019 0895322355788

23 Aliftia Rizky fatihah 185080507111025 089662472605

Aquaculture Aquaculture

Page 58: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam
Page 59: uptairtawar.fpik.ub.ac.iduptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/... · Web viewDiperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam