37
AGAMA

 · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

AGAMA

Page 2:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

'

Page 3:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

BAB XVA G A M A

A. PENDAHULUAN

Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) antara lain me-nyatakan bahwa pembangunan agama merupakan bagian penting dari upaya untuk mewujudkan kualitas manusia dan kualitas masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas dasar itu ditetapkan pola kebijaksanaan dan langkah-langkah pembangunan di bidang agama dalam Repe-lita V antara lain sebagai berikut: memantapkan kadar keiman-an dan ketaqwaan umat beragama, meningkatkan upaya penang-gulangan dampak negatif dari modernisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memperluas wawasan keberagamaan, lebih memantapkan kerukunan dan keserasian intern umat ber-agama, antar umat beragama dan antara umat beragama dengan Pemerintah, dan meningkatkan peran agama sebagai wadah roha-niah yang dinamis.

Untuk mendukung kebijaksanaan dan langkah-langkah seba-

gaimana diuraikan di atas, maka disusunlah program-program yang meliputi: Program Peningkatan Sarana Kehidupan Beragama, Program Penerangan dan Bimbingan Hidup Beragama, Program Pe-ningkatan Pelayanan Ibadah Haji, Program Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Dasar dan Menengah, Program Pembinaan Pendidik-an Agama Tingkat Tinggi, dan program pendukung lainnya.

XV/3

Page 4:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

Melalui program-program pembangunan tersebut telah ber-hasil dikembangkan kadar keimanan dan ketaqwaan umat ber-agama, kerukunan dan keserasian antar umat beragama, mutu pendidikan dan mutu tenaga pendidik keagamaan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, dan kelengkapan sarana dan prasarana keagamaan.

Dalam pelaksanaannya kegiatan-kegiatan tersebut di atas sebagian dipadukan antara lain dengan kegiatan-kegiatan di bidang keluarga berencana, peningkatan gizi masyarakat, ke-langsungan hidup anak, keluarga sadar hukum dan peningkatan peranan wanita.

B. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

1. Program Peningkatan Sarana Kehidupan Beragama

a. Bantuan Pembangunan dan Rehabilitasi Tempat Peribadatan

Dalam rangka memantapkan kadar keimanan dan ketaqwaan masyarakat dalam kehidupan beragama, Pemerintah telah men-dorong kegiatan pembangunan dan atau rehabilitasi tempat-tempat peribadatan dengan peran serta aktif masyarakat. De-ngan dorongan tersebut jumlah rumah ibadah yang dibangun dan direhabilitasi setiap tahunnya terus meningkat. Pada tahun 1991/92 jumlah seluruh tempat peribadatan berupa masjid, ge-reja Protestan, gereja Katolik, pura Hindu dan vihara Budha, seluruhnya bertambah dengan lebih dari 14.500 buah jika di-bandingkan dengan tahun 1990/91 (Tabel XV-1).

Dari jumlah tersebut pembangunan tempat peribadatan yang mendapat bantuan Pemerintah pada tahun 1991/92 seluruhnya berjumlah 2.715 buah atau meningkat sebesar 38,6% dibanding -kan tahun sebelumnya (Tabel XV-2).

Dalam Repelita V peranan dan fungsi tempat peribadatan ditingkatkan agar dapat juga menjadi tempat kegiatan mening-katkan pendidikan umat beragama dengan penyelenggaraan per-pustakaan atau taman bacaan dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Untuk pengembangan perpustakaan di tempat-tempat peribadatan, pada tahun 1991/92 antara lain dilakukan pena-

taran bagi 1.640 orang pengelola masjid.

XV/4

Page 5:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

TABEL XV - 1

JUMLAH TEMPAT PERIBADATAN MENURUT AGAMA,1988/89 - 1991/92 1

(buah)

Repelita V

U r a i a n 1988/89 1989/90 2) 1990/91 1991/92

Masjid 548.959 549.378 550.676 564.841

Gereja Protestan 26.997 27.210 28.105 28.147

Gereja Katolik 12.559 12,.721 12.896 12.921

Pura Hindu 3) 34.628 68.772 68.974 68.9744)

Wihara Budha 2.887 3.029 3.160 3.508

Jumlah 626.030 661.110 663.811 678.391

1) Angka kumulatif sejak Repelita I2) Angka diperbaiki3) Termasuk Pura Keluarga4) Angka sementara

b. Pembangunan Balai Nikah

Dalam rangka meningkatkan kelancaran pelayanan urusan nikah, talak dan rujuk di kalangan umat Islam, peran Balai Nikah dan Penasehat Perkawinan juga terus ditingkatkan. Se-jalan dengan itu fungsi Balai Nikah juga dikaitkan dengan kegiatan pembinaan dan bimbingan keluarga sejahtera dalam Program PKK serta menunjang pelaksanaan Program Keluarga Be-rencana.

XV/5

Page 6:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

TABEL XV - 2

JUMLAH TEMPAT PERIBADATAN BANTUAN PEMERINTAH,BALAI NIKAH DAN BALAI SIDANG PENGADILAN AGAMA BARU DAN PERLUASAN,

1988/89 - 1991/92

Repelita V

U r a i a n Satuan 1988/89 1989/90 1990/91 1991/92

1. Bantuan Pembangunan/Rihabi-litasi Tempat Peribadatan buah 1.230 1.525 1.959 2.715

a. Masjid 978 1.244 1.559 2.277b. Gereja Protestan 85 88 147 163c. Gereja Katolik 84 96 135 136d. Pura Hindu 56 66 83 98e. Wihara Budha 27 31 35 41

2. Pembangunan Rehabilitasi Balai Nikah gedung 43 19 58 83

a. Pembangunan 43 - - -b. Rehabilitasi - 19 58 83

3. Rehabilitasi Pengadilan Agama gedung - - 44 19a. Tingkat Pertama - - 40 19b. Tingkat Banding - - 4 -

4. Perluasan Pengadilan Agama gedung 13 57 30 32a. Tingkat Pertama 11 53 25 30b. Tingkat Banding 2 4 5 2

XV/6

Page 7:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

Untuk mendukung kelancaran pelayanan nikah, talak dan rujuk pada tahun 1991/92 antara lain telah direhabilitasi 83 buah gedung Balai Nikah, disediakan 522 buah mesin tulis dan sejumlah buku pedoman serta diselenggarakan penataran bagi 1.040 orang petugas NTCR (Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk) dan 3.580 orang Pembantu Pegawai Pencatat Nikah di 7 propinsi, yaitu Jawa, Lampung dan Kalimantan Barat. Adanya Balai Nikah dan Penasehat Perkawinan sangat membantu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membina keluarga bahagia dan se-jahtera. Hal tersebut terlihat dari menurunnya angka per-ceraian dari 8,8% pada tahun 1990/91 menjadi 4,6% pada tahun 1991/92 (Tabel XV-3).

TABEL XV - 3

JUMLAH NIKAH, TALAK/CERAI DAN RUJUK (NTCR)1988/89 - 1991/92

(kali)

Repelita V

U r a i a n 1988/89 1989/901) 1990/91 1991/92

Nikah 1.015.445 1.181.183 1.299.301 1.338.364

Talak/Cerai 136.249 108.763 114.201 61.153

Rujuk 2.056 1.095 986 1.186

Angka Cerai2) 13,4% 9,2% 8,8% 4,6%

1) Angka diperbaiki

Talak/Cerai2) Angka Cerai : x 100%

Nikah

XV/7

Page 8:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka
Page 9:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

c. Penyediaan Kitab Suci

Penyediaan kitab suci berbagai agama (Islam, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha), terjemahan dan tafsirnya, serta penyediaan buku-buku keagamaan lainnya telah semakin men-jangkau masyarakat yang lebih luas. Dengan demikian diharap-kan kesempatan bagi masyarakat untuk makin meningkatkan pe-mahaman mengenai agamanya akan semakin berkembang. Dengan demikian kesempatan untuk meningkatkan kadar keimanan, ketak-waan serta perluasan wawasan keagamaannya akan semakin luas pula.

Pada tahun 1991/92 telah disediakan sebanyak 719.128 buah kitab suci yang terdiri dari 563.398 buah kitab suci agama Islam, 51.000 buah kitab suci agama Protestan, 50.000 buah kitab suci agama Katolik, 29.780 buah kitab suci agama Hindu dan 24.950 buah kitab suci agama Budha. Jumlah pengadaan kitab suci pada tahun tersebut mengalami kenaikan 21% jika dibandingkan dengan tahun 1991/92 (Tabel XV-4).

TABEL XV - 4

PENGADAAN KITAB SUCI,1988/89 - 1991/92

(buah)

Repelita V

Uraian 1988/89 1989/90 1990/91 1991/92

Islam 162.250 192.000 442.659 563.398Protestan 42.000 48.000 51.160 51.000Katolik 30.000 36.000 49.100 50.000Hindu 20.000 24.625 26.000 29.780Budha 11.600 12.835 23.930 24.950

Jumlah 265.850 313.460 592.849 719.128

XV/8

Page 10:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

d. Tanah Wakaf

Peranan tanah wakaf sebagai salah satu potensi sosial ekonomi masyarakat dalam pengembangan kehidupan beragama makin penting. Oleh karena itu upaya pemanfaatan tanah wakaf, yang cukup banyak jumlahnya dan tersebar lokasinya di seluruh wilayah Indonesia, telah dilaksanakan oleh Pemerintah melalui kegiatan pensertifikatan tanah wakaf. Dengan adanya kerja sama antara Departemen Agama dengan Badan Pertanahan Nasional yang telah disepakati pada tahun 1990, maka pada tahun 1991/92 telah berhasil diselesaikan pensertifikatan tanah wakaf seba-nyak 13.919 petak. Pada tahun 1990/91 hanya dapat diselesai-

kan sebanyak 4.857 petak; jadi pada tahun 1991/92 yang dapat diselesaikan telah meningkat sebanyak 9.062 petak atau 1820.

Sejalan dengan kegiatan pensertifikatan tersebut pada tahun 1991/92 telah dilaksanakan pula pembinaan dan pengem-bangan pemanfaatan tanah wakaf melalui kegiatan penataran bagi 800 orang nadzir wakaf serta pengadaan sejumlah buku--

buku pedoman.

Dalam rangka menggali potensi dan pemanfaatan zakat yang ada di masyarakat, pada tahun 1991/92 telah dilaksanakan pe-nataran bagi 70 orang tokoh agama dan masyarakat. Melalui pe-nataran tersebut diharapkan para tokoh agama dan masyarakat akan makin mampu dan bersedia menyebarluaskan dan memasyara-katkan pemahaman mengenai potensi dan pemanfaatan zakat ke-pada masyarakat lingkungannya. Dalam hubungan itu pada tahun yang sama telah dilaksanakan suatu kegiatan rintisan binaan zakat di Palembang (Sumatera Selatan), Banyumas (Jawa Te-ngah), Cianjur (Jawa Barat), Lampung Tengah (Lampung), Sleman (DI Yogyakarta) dan Kediri (Jawa Timur).

2. Program Penerangan dan Bimbingan Hidup Beragama

Pelaksanaan penerangan dan bimbingan hidup beragama di-arahkan pada tujuan: memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa, dan memperluas wawasan keagamaan para umat beragama, dan meningkatkan kualitas kerukunan hidup beragama.

Pada tahun 1991/92 telah dilaksanakan bimbingan dan pe-nyuluhan agama bagi 544 kelompok umat berbagai agama yang di-tunjang dengan penyediaan 493.780 buah brosur penerangan dan 14.780 perangkat paket dakwah berbagai agama (Tabel XV-5). Kegiatan bimbingan dan penyuluhan serta penyediaan brosur pada tahun 1991/92 tidak seaktip kegiatan tahun 1990/91. Hal

XV/9

Page 11:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

TABBL XV – 5

PENERANGAN DAN BIMBINGAN HIDUP BERAGAMA,1988/89 – 1991/92

XV/10

Page 12:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

tersebut mungkin sekali antara lain disebabkan oleh makin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menghayati dan mema-hami ajaran agama masing-masing. Makin meningkatnya kesadaran masyarakat tersebut antara lain terlihat dari makin berkem-bangnya dalam masyarakat kegiatan-kegiatan semacam majelis taklim, kelompok pengajian atau kelompok doa, diskusi pen-dalaman keagamaan di lingkungan generasi muda, dan studi-studi kemasyarakatan yang berdasarkan ajaran agama.

Untuk lebih memantapkan suasana kerukunan hidup ber-agama, pada tahun 1991/92 telah dilaksanakan kegiatan musya-warah antar umat beragama sebanyak 2 kali di Jakarta dan Nusa Tenggara Barat yang diikuti oleh 60 orang tokoh-tokoh dari berbagai agama, Pekan Orientasi antara Pemerintah dengan tokoh-tokoh agama sebanyak 7 kali, dengan peserta sebanyak 210 orang, dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Daerah Istimewa Aceh, Medan, Samarinda, Ujung Pandang dan Dili. Dalam rangka meningkatkan kerukunan intern di kalangan umat beragama masing-masing, telah dilaksanakan musyawarah intern untuk umat beragama Islam sebanyak 6 kali, dan untuk umat Protestan, Ka-tolik, Hindu dan Budha masing-masing satu kali. Guna menun-jang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama.

Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka ke-giatan musyawarah antar umat beragama pada tahun 1991/92 nampak lebih sedikit dari kegiatan tahun 1990/91. Penurunan frekuensi tersebut kiranya tidak merupakan masalah karena sampai tahun itu hampir setiap tahun kegiatan ini sudah di-

laksanakan. Pada musyawarah tahun 1991/92 dalam tema musya-warah telah mulai lebih ditekankan pada pelaksanaan dan tin-

dak lanjut hasil musyawarah sebelumnya.

Selain kegiatan di atas telah diselenggarakan pula kun-

jungan silaturahmi oleh para tokoh agama dari berbagai agama di Jakarta ke Bandar Lampung, kunjungan tokoh-tokoh agama di Dili ke Jakarta dan Bandung. Kunjungan tersebut dimaksudkan agar di antara para tokoh agama akan terjadi dialog dalam suasana keakraban.

Dalam rangka lebih meningkatkan kegairahan kehidupan beragama, pada tahun 1991/92 telah diselenggarakan persiapan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ), mulai dari tingkat kecamat -an hingga tingkat Propinsi. Dengan persiapan-persiapan ter-sebut maka MTQ Nasional yang akan diselenggarakan pada tahun 1994 diharapkan akan dapat terselenggarakan dengan lebih baik lagi.

XV/11

Page 13:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

Dalam rangka ikut meningkatkan peran serta pembangunan di bidang kesehatan melalui jalur pembangunan agama, telah di-laksanakan pula upaya peningkatan kemampuan para tokoh agama dan atau juru penerang agama tentang penerangan/motivasi me-ngenai kesehatan. Penerangan/motivasi kesehatan tersebut men-cakup masalah-masalah mengenai kesehatan ibu dan anak, imuni-sasi dan perbaikan gizi, semuanya dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Berkaitan dengan itu pada tahun 1991/92 telah dilatih seba-

nyak 299 orang Kepala Kantor Urusan Agama tingkat Kecamatan agar mampu bertindak sebagai pelatih dan pembina dari 299 kelompok belajar di bidang kesehatan dan gizi. Selain itu telah dilaksanakan pembinaan bagi 3.600 orang anggota kelom-

pok belajar di 60 kecamatan dan meliputi 4 propinsi (Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan). Mengingat wilayah yang tercakup dalam kegiatan pe-nerangan/motivasi kesehatan ini masih terbatas, maka jumlah Kepala Kantor Urusan Agama Tingkat Kecamatan yang mengikuti pelatihan tidak berbeda dengan jumlah pada tahun 1990/91.

3. Program Peningkatan Pelayanan Ibadah Haji

Pelayanan ibadah haji semakin ditingkatkan kualitasnya, baik persiapannya di tanah air, pemberangkatan, pelaksanaan ibadah di tanah suci, maupun dalam pemulangan ke tanah air. Dengan demikian diharapkan jumlah peserta akan bertambah, dan para jemaah akan makin terdorong untuk lebih khusuk dalam me-laksanakan ibadahnya, sehingga sebagai jemaah haji yang mabrur akan makin mampu menjadi teladan bagi masyarakat ling-

kungannya.

Untuk menunjang peningkatan pelayanan ibadah haji terse-but, pada tahun 1991/92 telah dilaksanakan penyempurnaan dan rehabilitasi 5 asrama haji transit di Pekanbaru, Palangka-raya, Samarinda, Manado dan Yogyakarta. Selain itu telah di-adakan penataran bagi 150 orang petugas haji, orientasi bagi 60 orang pengurus persaudaraan haji dan penyediaan buku pe-

tunjuk dan penerangan ibadah haji sebanyak 8.500 buah.

Pada tahun 1991/92, jumlah jemaah yang menunaikan ibadah haji tercatat 79.373 orang atau berkurang dengan 1.871 orang dibanding tahun 1990/91 (Tabel XV-6). Penurunan tersebut di-duga erat kaitannya dengan adanya Perang Teluk yang terjadi pada tahun tersebut.

XV/12

Page 14:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

TABEL XV - 6

PBRKEMBANGAN JUMLAH JEMAAH HAJI MENURUT DAERAH TINGKAT I,1988/89 - 1991/92

(orang)

1) Termasuk petugas haji, jemaah ONH Plus, jemaah anggota ABRI dan orang yang babas dari biaya perjalanan.

XV/13

Page 15:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

4. Program Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Dasar dan Menengah

a. Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Dasar

Pendidikan agama tingkat dasar dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) dan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS). Sasaran utama tahun 1991/92 adalah peningkatan mutu guru pendidikan agama Islam, baik pada Madrasah Ibtidaiyah maupun Sekolah Dasar. Untuk mencapai tujuan tersebut mulai tahun 1990/91 prioritas diarahkan pada kegiatan penyetaraan Diploma II (D II) bagi guru agama Islam Sekolah Dasar (SD) dan guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN). Pada tahun 1991/92 jumlah guru yang mengikuti pendidikan penyetaraan D II me-ningkat dengan sangat menyolok, yaitu dari 2.730 orang pada tahun 1990/91 menjadi 44.563 orang guru, yang terdiri dari 17.053 orang guru MIN, 25.677 orang guru agama Islam SD dan 1.833 guru SD untuk agama lainnya (Protestan, Katolik, Hindu dan Budha). Di samping itu disediakan pula lebih dari 711.800 buah buku pelajaran dan pedoman guru serta rehabilitasi dan perluasan 44 ruang kelas pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) (Tabel XV-7).

Sejalan dengan peningkatan mutu Madrasah Ibtidaiyah Ne -geri (MIN), mutu Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) juga di-tingkatkan melalui Program Bantuan Sekolah Dasar (Inpres SD). Pada tahun 1991/92 secara keseluruhan telah disediakan bantu-

an rehabilitasi serta biaya operasi dan pemeliharaan bagi 24.687 buah MIS. Program bantuan tersebut telah berhasil meningkatkan kesempatan belajar terutama bagi murid yang tinggal di daerah pedesaan dan daerah terpencil. Selain itu ditingkatkan pula bantuan-bantuan untuk Pondok Pesantren dan Pendidikan Guru Agama Swasta (label XV-8).

Untuk meningkatkan pendidikan agama di Sekolah-sekolah Dasar umum, pada tahun 1991/92 telah disediakan sebanyak 133.000 buah buku pelajaran agama bagi Sekolah Dasar dan penataran 172 orang guru agama dan pembina.

b. Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Menengah Pertama

Pembinaan pendidikan agama tingkat menegah pertama meli-puti peningkatan mutu pendidikan pada Madrasah Tsanawiyah Ne-geri (MTsN), peningkatan mutu pendidikan agama pada Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) dan pembinaan Pondok Pesan-tren.

XV/14

Page 16:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

TABEL XV – 7

PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA TINGKAT DASAR DAN MENENGAH PADA MADRASAH NEGERI,SERTA PENDIDIKAN GURU AGAMA NEGERI,

1988/89 – 1991/92

1) Kegiatan penyertaan guru SD dan MIN : 1.553 orang guru MIN dan 1.177 orang guru agama SD.2) Kegiatan penyertaan guru SD dan MIN : 17.053 orang guru MIN dan 25.677 orang guru agama SD.

XV/15

Page 17:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

Untuk Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) pada tahun 1991/92 telah dilaksanakan kegiatan rehabilitasi dan perluas-an 115 ruang kelas, penyediaan 264.220 buah buku pelajaran dan pedoman guru serta penataran bagi 40 orang guru dan pem-bina. Dalam rangka pembinaan Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) telah diberikan bantuan rehabilitasi gedung sebanyak 30 buah serta penataran 240 orang guru. Sedang untuk mening-katkan mutu pendidikan agama pada SMTP pada tahun 1991/92 telah disediakan buku pelajaran agama sebanyak 91.100 buah. Apabila dibandingkan dengan tahun 1990/91 maka kegiatan reha-bilitasi dan perluasan MTsN tahun 1991/92 menurun sebanyak 44%. Penurunan tersebut sesuai dengan prioritas pembangunan pendidikan agama yang pada tahun 1991/92 terutama diberikan pada peningkatan kualitas guru melalui penyetaraan D II bagi guru agama Islam SD dan guru MIN.

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mengembang -kan peranan pondok pesantren pada tahun 1991/92 antara lain berupa kegiatan penyediaan buku pelajaran dan buku untuk per-pustakaan sebanyak hampir 24.000 buah di 29 pondok pesantren, bantuan pembangunan bengkel kerja dan rehabilitasi gedung bagi 20 pondok pesantren, penyediaan alat keterampilan dan praktek sebanyak 55 unit untuk 55 pondok pesantren dan juga penataran bagi 210 orang tenaga pembina (Tabel XV-8). Selan-jutnya untuk lebih mengembangkan keterampilan para santri telah dilaksanakan kerja sama dengan Departemen Tenaga Kerja pada 10 pondok pesantren di 5 propinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogjakarta, Jawa Timur dan Lam-

pung. Bantuan yang diberikan telah berhasil meningkatkan ke-mampuan dan keterampilan para lulusan pondok pesantren dalam memasuki lapangan kerja. Pada tahun 1990/91 kegiatan pondok pesantren terutama diarahkan pada pembangunan bengkel kerja dan rehabilitasi 171 buah pondok.

c. Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Menengah Atas

Pada tahun 1991/92 untuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) telah dilaksanakan pengadaan 81.300 buah buku pelajaran dan pedoman guru, penataran bagi 80 orang guru dan pembina serta rehabilitasi dan perluasan 42 ruang kelas. Selanjutnya untuk lebih meningkatkan mutu MAN, khususnya pada pilihan ilmu agama, telah dilaksanakan program peningkatan pengajaran ilmu agama dan bahasa arab pada 10 buah MAN di Ciamis, Yogjakarta, Jember, Padang Panjang, Ujung Pandang, Bandar Lampung, Mar-tapura, Banda Aceh, Solo dan Mataram. Selain itu telah pula dilaksanakan perintisan program pilihan keterampilan khusus,

XV/16

Page 18:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

TABEL XV – 8

BANTUAN PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA DAN PENDIDIKAN GURU AGAMAPADA MADRASAH/LEMBAGA SWASTA,

1988/89 – 1991/92

1) Jumlah buku yang disediakan untuk pondok pesantren2) Angka diperbaikiXV/17

Page 19:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

seperti penjahitan, automotif, elektronik, akuntansi dan ke-sekretariatan, komputer dan las, pada 8 buah MAN di Garut, Kendal, Jember, Medan, Bukit Tinggi, Banjarmasin, Watampone dan Praya.

Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, berdasarkan Surat Keputus -an Menteri Agama pada tahun 1990 telah diambil kebijaksanaan untuk mengalihfungsikan Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN-Islam) menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Selanjutnya pada tahun 1991/92 dilakukan persiapan-persiapan untuk dialihfung-sikannya PGAN-Protestan dan Hindu menjadi Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan Pendidikan Agama (LPTK-Protestan dan Hindu). Untuk menunjang persiapan tersebut telah dilaksanakan rehabi-litasi atas 24 ruang kelas pads 4 buah PGAN Protestan dan Hindu.

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agama di Seko -lah Menengah Tingkat Atas (SMTA) pada tahun 1991/92 telah disediakan 69.900 buah buku pelajaran agama dan diberikan bantuan untuk penyediaan 256 buah tempat peribadatan untuk SMTA. Apabila dibandingkan dengan tahun 1990/91, penyediaan buku pelajaran tersebut bertambah dengan 15.900 buku atau meningkat 23%.

5. Program Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Tinggi

Melalui program ini mutu perguruan tinggi agama terus dikembangkan agar mampu menghasilkan tenaga ilmiah dan ahli yang berkualitas dalam bidang agama. Sedangkan para mahasiswa diharapkan makin mampu menerjemahkan ajaran-ajaran agama yang mereka peroleh dalam kehidupan bermasyarakat dan makin besar rasa tanggung jawabnya terhadap masa depan bangsa dan negara.

Untuk mendukung usaha tersebut pada tahun 1991/92 telah dilanjutkan penyempurnaan, pembangunan dan perluasan fasili-tas perkuliahan bagi 14 Institut Agama Islam Negeri (IAIN), seluruhnya meliputi fasilitas perkuliahan seluas 15.200 m2 dan pengadaan buku ilmiah sebanyak 29.121 buah. Selain itu telah dilaksanakan penelitian ilmiah yang dapat menghasilkan naskah sebanyak 14 judul, pendidikan pasca sarjana (S2 & S3), baik di dalam negeri maupun di luar negeri, bagi 270 orang dosen, dan kuliah kerja nyata yang diikuti oleh 8.051 maha-siswa. Dibandingkan dengan tahun 1990/91, berbagai kegiatan tahun 1991/92 di lingkungan IAIN terjadi peningkatan terutama dalam pengadaan buku ilmiah dan jumlah mahasiswa yang meng-

XV/18

Page 20:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

ikuti Kuliah Kerja Nyata. Bahkan jumlah dosen yang mengikuti pendidikan pasca sarjana meningkat dengan 68%.

Dalam rangka pembinaan Perguruan Tinggi Agama Swasta (PTAS - Islam, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha), pada tahun 1991/92 dilanjutkan pemberian bantuan rehabilitasi ke-pada 49 buah Perguruan Tinggi Agama Swasta, terdiri dari 14 buah PTAS Islam, 15 buah PTAS Katolik, 10 buah PTAS Protes-

tan, 5 buah PTAS Hindu dan 5 buah PTAS Budha. Pada tahun 1990/91 bantuan rehabilitasi gedung yang diberikan kepada PTAS relatif lebih sedikit, yaitu hanya untuk sebanyak 32 perguruan tinggi. Pada tahun 1991/92 telah diberikan pula bantuan berupa 71.433 buah buku ilmiah, biaya untuk 14 judul penelitian (untuk PTAS Islam dan Protestan), penataran bagi 395 dosen agama dan pendidikan pasca sarjana bagi 18 orang dosen PTAS Islam.

Dalam rangka meningkatkan pendidikan agama di Perguruan Tinggi Umum, pada tahun 1991/92 telah disediakan bantuan berupa 6.000 buah buku pendidikan agama, biaya penelitian untuk sebanyak 10 judul, biaya pendidikan pasca sarjana bagi 23 orang dosen agama program S2 dan S3, serta biaya penataran bagi 44 orang dosen agama. Pada tahun 1990/91 program pen-didikan pasca sarjana ini diikuti oleh 34 orang dalam IAIN.

6. Program Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Keagamaan

Pendidikan dan pelatihan tenaga keagamaan terus dilan-jutkan dan dikembangkan. Pada tahun 1991/92 telah dilaksana -

kan pendidikan dan pelatihan bagi 6.342 orang pegawai, yang terdiri dari pendidikan SEPADYA yang diikuti 30 orang, SEPALA 90 orang, SEPADA 260 orang, serta penataran bagi 260 orang pegawai teknis fungsional dan 720 orang pegawai teknis admi-

nistrasi. Di samping itu telah dilatih sebanyak 4.982 orang pegawai baru.

7. Program Pembinaan Generasi Muda

Pembinaan generasi muda dilaksanakan dalam rangka me-ningkatkan kualitas generasi muda sebagai insan pembangunan bangsa. Melalui pembinaan dan pendekatan keagamaan, kegiatan dan kreativitas generasi muda lebih diarahkan kepada hal-hal yang bermanfaat baik bagi diri pribadi masing-masing maupun bagi masyarakat. Pembinaan tersebut dilaksanakan melalui pe-

latihan keterampilan Da'i Muda, sarasehan agamawan muda dan pengadaan sarana pendukung lainnya.

XV/19

Page 21:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

Pada tahun 1991/92 kegiatan yang dilaksanakan lebih di-arahkan pada pelatihan keterampilan yang langsung bermanfaat bagi diri pribadi masing-masing dan bagi masyarakat, serta kegiatan yang bermanfaat dalam memupuk rasa kerukunan di-antara agamawan muda. Untuk itu pada tahun 1991/92 telah di-laksanakan pelatihan bagi 120 orang Da'i Muda dari 20 propin-si serta sarasehan agamawan muda yang diikuti oleh 60 orang peserta. Kegiatan yang disebutkan terakhir ini diadakan di Ujung Pandang dan Bandung. Untuk menunjang kegiatan tersebut telah pula diberikan bantuan berupa 20 paket apresiasi kre-ativitas kepada para Da'i Muda peserta latihan, dan 600 set buku materi dakwah kepada organisasi-organisasi pemuda di 27 propinsi. Pada tahun 1990/91 pelatihan keterampilan diikuti oleh 110 orang da'i muda ditunjang dengan pengadaan buku keagamaan sebanyak 260 paket.

8. Program Peningkatan Peranan Wanita

Melalui pendekatan agama, maka peranan dan tanggung jawab wanita dalam mewujudkan keluarga sehat, bahagia dan sejahtera telah diupayakan ditingkatkan. Untuk itu pada tahun 1991/92 telah dilaksanakan penyuluhan keluarga bahagia sejahtera ke-pada 2.550 orang, yang terdiri dari 250 orang santriwati dari 5 pondok pesantren di 5 propinsi (di Jawa, Sulawesi Utara dan Maluku); 1,300 orang tenaga kerja wanita dari 26 perusahaan di 13 propinsi (Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Se-latan, Jawa, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur serta Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara); dan 1.000 orang tokoh wanita pedesaan dari 25 desa di 5 propinsi (Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat). Guna mendukung kegiatan penyuluhan tersebut telah disediakan 28.057 buah brosur, buklet dan modul tentang keluarga bahagia sejahtera menurut ajaran agama Islam dan Katolik, serta 390 paket sarana ibadah. Sejalan dengan itu telah pula dilaksana-kan penataran Bina Keluarga dan Balita (BKB) tingkat pusat bagi 30 orang dan pelatihan kepemimpinan wanita bagi 40 orang Pemimpin dan calon pemimpin lembaga swadaya masyarakat (LSM) agama. Pada tahun 1990/91 kegiatan ini hanya terbatas pada pemberian penyuluhan saja.

Selain itu mulai tahun 1991/92 telah dirintis suatu Pusat Studi Wanita (PSW) di 2 IAIN, yaitu LAIN Syarif Hidaya-

tullah Jakarta dan Walisongo Yogyakarta dan telah dilaksana-kan penataran bagi 40 orang pengelola PSW tersebut. Pusat Studi Wanita ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalah-an yang dihadapi oleh wanita melalui pengkajian ilmiah ten-

XV/20

Page 22:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

tang berbagai aspek dan dimensi permasalahan wanita, khususnya yang berkaitan dengan bidang agama.

Dalam rangka mendorong terwujudnya kesejahteraan keluar-ga, khususnya kesehatan ibu dan anak, pada tahun 1991/92 di-lanjutkan dan ditingkatkan upaya Pengembangan Kelangsungan Hidup Anak (PKHA) yang telah dimulai sejak awal Repelita V. Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan penyuluhan tentang imunisasi, pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan Balita, dan peranan Posyandu dengan pendekatan ajaran agama melalui Lem-baga Swadaya Masyarakat (LSM) wanita yang berlatar belakang agama. Pada tahun 1991/92 telah dilaksanakan pelatihan ulang bagi 2.119 pembina pada 19 LSM, khususnya tentang pengenalan program ibu sehat (safe motherhood) dan Bina Keluarga dan Balita (BKB). Di samping itu diselenggarakan juga penyuluhan orientasi bagi 176 orang anggota Forum Komunikasi tingkat propinsi dan pengelola LSM tingkat Pusat. Selain itu telah dilatih 2.500 orang motivator baru yang dipersiapkan untuk menjangkau daerah-daerah yang cakupan imunisasinya masih rendah. Pada tahun 1990/91 kegiatan PKHA hanya berupa pela-tihan anggota bagi sebanyak 522 orang anggota pengurus LSM.

9. Program Pembinaan Peradilan dan Penegakan Hukum

Pembinaan peradilan dan penegakan hukum agama sebagai bagian integral dari sistem hukum nasional terus ditingkat -kan, di antaranya melalui penyediaan prasarana fisik gedung Peradilan Agama dan peningkatan mutu aparat peradilan ter-sebut.

Pada tahun 1991/92 dilanjutkan kegiatan perluasan seba-nyak 32 buah Peradilan Agama, yang terdiri dari 2 buah Per-adilan Agama Tingkat Banding dan 30 buah Peradilan Agama Tingkat Pertama. Kegiatan rehabilitasi gedung sebagian besar telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga jumlah gedung yang direhabilitasi pada tahun 1991/92 terbatas pada 19 buah atau separuh dari jumlah gedung yang direhabili-tasi tahun 1990/91. Rehabilitasi dan perluasan gedung tersebut telah berhasil memperlancar tugas-tugas Peradilan Agama dalam pelayanan hukum dan penyelesaian perkara bagi masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Peradilan Agama, pada tahun 1991/92 telah dilaksanakan pendidikan bagi sebanyak 200 orang calon hakim agama, penataran bagi 303 orang juru sita pengganti serta pengadaan 11.000 buah buku tentang hukum agama. Guna lebih memasyarakatkan Undang-undang tentang Per-

XV/21

Page 23:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

adilan Agama telah dilaksanakan penyuluhan mengenai Undang-

undang No. 7 Tahun 1989 di 10 propinsi (Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara) yang diikuti oleh 11.000 orang.

10. Program Penelitian Keagamaan

Kegiatan penelitian yang dilaksanakan pada tahun 1991/92 merupakan penelitian lanjutan dari tahun sebelumnya, yaitu penelitian tentang Konfigurasi dan Transformasi Dalam Kehi-dupan Agama Menjelang Masa Tinggal Landas Dalam Pembangunan Nasional dan tentang Pendidikan Kelangsungan Hidup Anak di Perguruan-perguruan Agama. Selanjutnya dalam rangka mening-katkan mutu tenaga peneliti yang dapat menunjang kegiatan penelitian tersebut, telah dilaksanakan pendidikan pelatihan peneliti agama bagi 20 orang peneliti pemula yang pada tahun 1990/91 belum sempat dilaksanakan.

XV/22

Page 24:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka

TABEL XIV - 9

GAMBARAN SUMBER ANGGARAN PEMBANGUNAN DALAM APBD TINGKAT ISELURUH INDONESIA,1988/89 - 1991/92

(juta rupiah)

Repelita V

1988/89 1989/90 1990/91 1991/92

Propinsi Angg Inpres 1 Non Inpres % Angg Inpres t Non Inpres t Angg Inpres % Non Inpres % Angg Inpres 3 Non Inpres %

Pemb Dati I Dati l Pemb Dati I Dati I Pemb Dati I Dati I Pemb Dati I Dati I

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

1. Daerah Istimewa Aceh 15.175,7 12.000,0 79,1 3.175,7 20,9 26.199,9 12.000,0 45,8 14.199,9 54,2 33.116,7 17.062,851,5 16.053,948,5 43.676,1 21.061,3 48,2 22.614,8 51,82. Sumatera Utara 37.868,8 12.000,0 31,7 25.868,8 68,3 52.732,7 12.000,0 22,8 40.732,7 77,2 74.793,3 17.963,624,0 56.829,776,0 82.760,1 21.961,6 26,5 60.798,5 73,53. Sumatera Barat 14.869,5 12.000,0 80,7 2.869,5 19,3 18.784,4 12.000,0 63,9 6.784,4 36,1 26.764,3 16.338,961,0 10.425,439,0 41.701,8 20.337,7 48,8 21.364,1 51,2

4. R i a u 20.908,0 12.000,0 57,4 8.908,0 42,6 33.513,9 12.000,0 35,8 21.513,9 64,2 63.752,9 19.228,830,2 44.524,169,8 73.902,2 23.226,2 31,4 50.676,0 68,65. J a m b i 14.749,3 12.000,0 81,4 2.749,3 18,6 18.966,5 12.000,0 63,3 6.966,5 36,7 26.859,9 16.954,863,1 9.905,136,9 35.879,0 20.953,3 58,4 14.925,7 41,6

6. Sumatera Selatan 24.034,6 12.000,0 49,9 12.034,6 50,1 36.561,9 12.000,0 32,8 24.561,9 67,2 52.112,8 20.041,338,5 32.071,561,5 69.927,4 24.038,3 34,4 45.889,1 65,67. Bengkulu 12.409,0 12.000,0 96,7 409,0 3,3 13.764,6 12.000,0 87,2 1.764,6 12,8 21.511,0 15.094,170,2 6.416,929,8 26.958,5 19.955,2 74,0 7.003,3 26,08. Lampung 15.277,1 12.000,0 78,5 3.277,1 21,5 23.325,1 12.000,0 51,4 11.325,1 48,6 33.137,2 15.956,248,2 17.181,151,8 35.881,4 19.093,5 53,2 16.787,9 46,89. DKI Jakarta 202.062,8 12.000,0 5,9 190.062,8 94,1 315.420,7 12.000,0 3,8 303.420,7 96,2 358.085,9 14.036,33,9 344.049,696,1 454.391,4 18.036,3 4,0 436.355,1 96,0

10. Jawa Barat 47.271,9 12.000,0 25,4 35.271,9 74,6 60.658,3 12.000,0 19,8 48.658,3 80,2 76.115,3 16.442,821,6 59.672,578,4 100.062,8 20.441,5 20,4 79.621,3 79,6

11. Jawa Tengah 54.769,4 12.000,0 21,9 42.769,4 78,1 60.048,5 12.000,0 20,0 48.048,5 80,0 76.173,9 15.907,920,9 60.266,079,1 98.143,9 19.906,9 20,3 78.237,0 79,712. Daerah Istimewa Yogyakarta 21.271,4 12.000,0 56,4 9.271,4 43,6 22.279,3 12.000,0 53,9 10.279,3 46,1 26.158,3 14.173,754,2 11.984,645,8 24.953,1 18.173,7 72,8 6.779,4 27,2

13. Jawa Timur 62.721,1 12.000,0 19,1 50.721,1 80,9 75.636,0 12.000,0 15,9 63.636,0 84,1 102.747,2 16.649,816,2 86.097,483,8 130.883,7 20.648,5 15,8 110.235,2 84,2

14. Kalimantan Barat 16.726,7 12.000,0 71,7 4.726,7 28,3 20.850,2 12.000,0 57,6 8.850,2 42,4 35.834,2 22.117,861,7 13.716,338,3 49.816,7 26.113,8 52,4 23.702,9 47,615. Kalimantan Tengah 17.000,0 12.000,0 70,6 5.000,0 29,4 22.900,1 12.000,0 52,4 10.900,1 47,6 36.700,0 22.504,561,3 14.195,538,7 45.900,0 26.500,3 57,7 19.399,7 42,3

16. Kalimantan Selatan 15.271,6 12.000,0 78,6 3.271,6 21,4 16.422,7 12.000,0 73,1 4.422,7 26,9 29.496,7 16.045,154,4 13.451,645,6 34.593,9 20.044,1 57,9 14.549,8 42,117. Kalimantan Timur 18.374,6 12.000,0 65,3 6.374,6 34,7 30.024,5 12.000,0 40,0 18.024,5 60,0 52.707,8 25.691,848,7 27.016,051,3 64.306,2 29.685,9 46,2 34.620,3 53,8

18. Sulawesi Utara 17.545,1 12.000,0 68,4 5.545,1 31,6 23.709,8 12.000,0 50,6 11.709,8 49,4 35.108,5 15.425,943,9 19.682,656,1 45.057,3 19.425,2 43,1 25.632,2 56,919. Sulawesi Tengah 15.670,5 12.000,0 76,6 3.670,5 23,4 18.588,0 12.000,0 64,6 6.588,0 35,4 36.673,4 17.762,048,4 18.911,551,6 46.530,7 21.760,1 46,8 24.770,6 53,2

20. Sulawesi Selatan 23.319,5 12.000,0 51,5 11.319,5 48,5 28.848,0 12.000,0 41,6 16.848,0 58,4 50.570;0 17.455,034,5 33.115,065,5 68.269,8 21.453,3 31,4 46.816,5 68,6

21. Sulawesi Tenggara 12.341,9 12.000,0 97,2 341,9 2,8 16.175,0 12.000,0 74,2 4.175,0 25,8 25.536,0 16.109,063,1 9.427,036,9 34.695,4 20.107,9 58,0 14.587,5 42,022. B a 1 i 14.377,8 12.000,0 83,5 2.377,8 16,5 17.285,9 12.000,0 69,4 5.285,9 30,6 32.767,6 14.305,943,2 18.461,756,3 51.298,5 18.305,7 35,7 32.992,8 64,323. Nusa Tenggara Barat 12.862,1 12.000,0 93,3 862,1 6,7 14.780,9 12.000,0 81,2 2.780,9 18,8 25.708,5 15.114,458,8 10.594,141,2 33.312,6 19.113,8 57,4 14.198,8 42,6

24. Nusa Tenggara Timur 12.946,8 12.000,0 92,7 946,8 7,3 17.547,3 12.000,0 68,4 5.547,3 31,6 27.683,9 16.620,460,0 11.063,540,0 39.758,1 20.619,1 51,9 19.139,0 48,125. Maluku 16.072,9 12.000,0 74,7 4.072,9 25,3 25.313,5 12.000,0 47,4 13.313,5 52,6 40.895,0 18.740,445,8 22.154,654,2 51.204,8 22.738,0 44,4 28.466,8 55,6

26. Irian Jaya 14.879,8 12.000,0 80,6 2.879,8 19,4 21.013,9 12.000,0 57,1 9.013,9 42,9 51.142,5 37.205,572,7 13.937,027,3 55.559,9 41.193,9 74,1 14.366,1 25,927. Timor Timur 14.567,8 12.000,0 82,4 2.567,8 17,6 16.988,9 12.000,0 70,6 4.988,9 29,4 25.522,0 14.808,458,0 10.713,642,0 29.742,6 18.808,0 63,2 10.934,6 36,8

Jumlah 765.345,7 324.000,0 42,3 441.345,7 57,7 1.048.340,5 324.000,0 30,9 724.340,5 69,1 1.477.674,8 485.757,032,9 991.917,867,1 1.869.167,9 593.703,0 31,8 1.275.464,9 68,2

XIV/23

Page 25:  · Web viewGuna menunjang kegiatan-kegiatan tersebut telah pula disediakan 650 buah buku pedoman tentang kerukunan hidup beragama. Apabila ditinjau dari frekuensi kegiatannya, maka