Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kepemimpinan
Tugas 1
STUDI OHIO
Tahun 1945 Universitas OHIO melakukan penelitian terhadap sejumlah
pimpinan dan anggota berbagai profesi (komandan Angkatan Udara, anggota
pasukan pengebom, pejabat SIPIL di AL, pengawas pabrik, administrator PT,
guru, kepala sekolah, pemimpin gerakan mahasiswa dan kelompok sipil lainnya).
Penelitian dilakukan untuk menganalisa kepemimpinan dalam berbagai
tipe kelompok dan situasi dengan menggunakan instrumen kuesioner tentang
deskripsi perilaku pemimpin.
Kepemimpinan dalam penenlitian ini dikonsepsikan sebagai perilaku
seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah
pencapaian tujuan tertentu. Berdasarkan konsep ini maka diperoleh 2 dimensi
deskripsi perilaku, yaitu:
1. Initiating Structure/ Struktur Pembuatan Inisiatif
Tergambar dari perilaku pemimpin dalam menentukan hubungan
kerja antara pemimpin dengan yang dipimpin. Hubungan ini terlihat
dari usaha pemimpin dalam menciptakan pola organisasi, saluran
komunikasi yang dibangun, juga prosedur kerja yang jelas.
Leader menaruh perhatian di pekerjaan: dengan jelas sekali
mendefinisikan peran pemimpin dan bawahan, bagaimana tugas-tugas
yang harus dikerjakan, hubungan komunikasi, agenda kerja dan
sebagainya.
Perilaku kepemimpinan menurut struktur tugas mempunyai ciri-
ciri:
a) Mengutamakan tercapainya suatu tujuan
b) Mementingkan produksi yang tinggi
1 | P a g e
Kepemimpinan
c) Mengutamakan penyelesaian tugas menurut jadwal yang telah
ditetapkan
d) Lebih banyak melakukan pengarahan
e) Pelaksanaan tugas melalui prosedur yang ketat
f) Pengawasan dilakukan secara ketat
g) Penilaian terhadap pejabat dinyatakan semata-mata berdasarkan
hasilkerjanya atau prestasi kerjanya
2. Consideration/ perhatian
Tergambar dari perilaku pemimpin yang memperlihatkan
kesetiakawanan, persahabatan, saling percaya, dan kehangatan
hubungan dalam pekerjaan antara pemimpin dan yang dipimpin.
Leader memperlihatkan kepedulian dengan bawahan, berusaha
membentuk iklim kerja yang ramah dan mendukung.
Penelitian ini mencoba mengembangkan rancangan perilaku
kepemimpinan dalam sebuah sumbu yang terpisah dan
mengembangkannya dalam sebuah segi empat sehingga diperoleh gambar
sebagai berikut:
Gambar Segi Empat Kepemimpinan Universitas OHIO
Tinggi
Perhatian
Rendah
Rendah Struktur Tinggi Inisiatif
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa:
2 | P a g e
Tinggi Perhatian Dan Rendah Struktur
(Gaya Partisipatif)
Tinggi Struktur Dan Tinggi Perhatian
(Gaya Konsultasi)Tinggi Struktur
Dan Rendah Perhatian
(Gaya Otoriter)
Rendah Struktur Dan Rendah Perhatian(Gaya Delegasi)
Kepemimpinan
1. Dua dimensi perilaku tersebut sangat berbeda dan terpisah satu dengan
yang lain
2. Nilai yang tinggi pada satu dimensi tidaklah selalu diikuti rendahnya
nilai dari dimensi yang lainnya
3. Perilaku kepemimpinan bisa juga terjadi melalui kombinasi dua
dimensi
o Jadi inti dari penelitian ini melihat dimensi kepemimpinan
o Kelemahan dari studi ini, perilaku dasar di atas saling
dependen, sehingga bisa berkembang menjadi perilaku leader
yang perhatian 100% pada pekerjaan dan sekaligus perhatian
100% pada bawahan
3 | P a g e
Kepemimpinan
Tugas 2
4 | P a g e
Kepemimpinan
5 | P a g e
Kepemimpinan
6 | P a g e
Kepemimpinan
7 | P a g e
Kepemimpinan
8 | P a g e
Kepemimpinan
9 | P a g e
Kepemimpinan
10 | P a g e
Kepemimpinan
11 | P a g e
Kepemimpinan
Ringkasan:
Keberhasilan organisasi formal pemerintah desa ditentukan oleh perilaku
pegawai sebagai anggota organisasi dan mutu kepemimpinannya, atau dengan
kata lain pegawai dan pemimpin yang baik dan didukung oleh pendayagunaan
peran masing-masing anggota dan fungsi pimpinan hasilnya akan meningkatkan
mutu pelayanan pemerintah desa Kebon Agung kepada masyarakat sebagai
pengguna jasa. Sebagai organisasi pemerintah, efektivitas peningkatan
pendayagunaan organisasi sehingga gerak, langkah dari anggota organisasi itu
sendiri dan kesanggupan untuk selalu mengadakan perubahan dalam pelayanan
publik.
Penyelenggaraan pemerintah desa dalam rangka pelayanan terhadap
masyarakat, prinsip-prinsip demokrasi dalam memecahkan masalah-masalah yang
ada pada organisasi. Diantaranya mekanisme kerja, metode kerja harus dapat
dipahami sepenuhnya oleh para rentang yang lebih luas dan dalam, sehingga
diperlukan mekanisme organisasi dan kepemimpinannya yang lebih efektif.
Dengan kata lain tujuan organisasi akan tercapainya bila ada output dari
para pimpinan dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan wewenang yang
dimilikinya yang berinteraksi dengan motivasi pegawai untuk memenuhi tujuan
bersama. Untuk itu seorang pemimpin harus dapat mengoptimalkan
kemampuannya dalam mengatur hubungannya dengan bawahannya.
Kepemimpinan yang ada diharapkan dapat mempengaruhi dan
menggerakkan organisasi dengan cara kepatuhan, kepercayaan, hormat dan kerja
sama dalam mencapai tujuan bersama. Penyelenggaraan pemerintah desa dalam
rangka pelayanan terhadap masyarakat, prinsip-prinsip demokrasi dalam
memecahkan masalah yang ada didalam organisasi. Diantaranya mekanisme
kerja, metode kerja harus dapat dipahami sepenuhnya oleh para anggota
organisasi. Dengan adanya satuan-satuan organisasi tersebut akan memunculkan
rentang yang lebih luas dan dalam, sehingga diperlukan mekanisme organisasi dan
kepemimpinannya yang lebih efektif. Oleh karena itu perilaku dskripsi pimpinan
12 | P a g e
Kepemimpinan
sangat penting dan mengefektifkan mekanisme kerja organisasi dalam
hubungannya dengan motivasi pemerintah pegawai dengan tujuan agar
penyelenggaraan pemerintahan dan unsur penunjangnya yang dilakukan lebih
efektif. Dengan kata lain tujuan organisasi akan tercapai bila ada output dari para
pimpinan dalam menjalaankan fungsinya sesuai dengan wewenang yang
dimilikinya yang berinteraksi dengan motivasi pegawai untuk memenuhi tujuan
bersama. Untuk itu seorang pimpinan harus dapat mengoptimalkan
kemampuannya dalam mengatur hubungannya dengan bawahannya.
Variabel dan indikator dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan
dalam penelitian ini adalah Kepemimpinan dengan mengacu pada hasil penelitian
yang dlakukan oleh Universitas Ohio (dalam Sutarto, 1986) dengan indikator
Initiating Structure (Struktur Tugas) dan Considerating (Tenggang Rasa) tau
orientasi hubungan yaitu suatu tindakan yang diperlihatkan pada waktu mengmbil
keputusan dalam memimpin pegawai.
A. Struktur tugas atau Orientasi tugas
1. Pemimpin mengutamakan tercapainya tujuan.
2. Pemimpin mementingkan produktivitas yang tinggi.
3. Pemimpin mengutamakan penyelesaian tugas menurut jadwal
yg sudah ditetapkan.
4. Pemimpin lebih banyak melakukan pengarahan.
5. Pemimpin melakukan tugas dengan prosedur yang ketat.
6. Pemimpin melakukan penelitian pada peabat berdasarkan
hasil kerja.
B. Tenggang rasa atau orientasi hubungan
1. Pemimpin memperhatikan kebutuhan bawahan.
2. Pemimpin berusaha menciptakan suasana saling percaya.
3. Pemimpin berusaha menciptakan suasana saling menghargai.
13 | P a g e
Kepemimpinan
4. Pemimpin sempati terhadap perasaan bawahan.
5. Pemimpin memiliki sifat bersahabat.
6. Pemimpin menumbuhkan peran serta bawahan dalam membuat keputusan.
7. Pemimpin lebih mengedepankan disiplin, mengutamakan pengarahan diri dan mengontrol diri.
Variabel terikat pada penelitian ini adalah motivasi pegawai. Motivasi oleh David Mc. Cleland dalam Sondang P Siagian dikelompokkan pada tiga jenis yang sekaligus digunakan sebagai indikator penelitian. Pertama Need for Achievement (nAch), Need for Power (nPo), dan Need for Affiliation.
Dari analisis kepemimpinan pemerintahan desa terhadap Motivasi kerja di desa Kebon Agung Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun mendapatkan temuan yaitu antara perilaku kepemimpinan (struktur tugas dan tenggang rasa) terhadap motivasi kerja (motiv berprestasi, motiv berkuasa, dan motiv berafiliasi) memiliki hubungan atau pengaruh cukup kuat dan positif.
14 | P a g e
Kepemimpinan
HUBUNGAN TEORI DAN KASUS
Dalam teori yang telah dijelaskan di atas menyebutkan adanya 2 dimensi
variabel tipe kepemimpinan yang tidak bisa terlepas. Kedua variabel tersebut
mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi. Kedua variabel
tesebut meliputi variabel Struktur Pembuatan Inisiatif dan Consideration/
perhatian
Struktur Pembuatan Inisiatif yang tercermin dalam tindakan pemimpin
dalam menentukan hubungan kerja antara pemimpin dengan yang dipimpin. Yang
tercermin dalam pembentukan pola organisasi, saluran komunikasi yang
dibangun, serta prosedur kerja yang jelas. dengan jelas sekali mendefinisikan
peran pemimpin dan bawahan, bagaimana tugas-tugas yang harus dikerjakan,
hubungan komunikasi, agenda kerja dan sebagainya yang intinya fokus perhatian
leader hanya pada hasil pekerjaan.
Sementara Variabel perhatian/consideration tercermin dengan bentuk
perhatian leader terhadap bawahan yang berbentuk kesetiakawanan, persahabatan,
saling percaya, dan kehangatan hubungan dalam pekerjaan antara pemimpin dan
yang dipimpin. Fokus perhatian leader terletak pada bagaimana menciptakan
kondisi kerja yang nyaman dan bersahabat.
Dilihat dari kapasitas pelaksanaan dari 2 variabel tersebut menghasilkan 4
tipe kepemimpinan dalam pengorganisasian. Diantaranya :
1. Tinggi Perhatian Dan Rendah Struktur (Gaya Partisipatif)
2. Tinggi Struktur Dan Rendah Perhatian (Gaya Otoriter)
3. Tinggi Struktur Dan Tinggi Perhatian (Gaya Konsultasi)
4. Rendah Struktur Dan Rendah Perhatian (Gaya Delegasi)
Dalam kasus yang telah disajikan tersebut memuat mengenai tipe
kepemimpinan dan hasil yang dicapai dari tipe kepemimpinan di Desa Kebon
Agung Kecamatan Balerejo kabupaten Madiun. Apabila dihubungkan dengan
teori, maka dalam pelaksanaan pemerintahan di desa Kebon Agung sesuai dengan
tipe-tipe kepemimpinan OHIO, dengan penerapan tipe yang ketiga, yaitu Tinggi
Struktur Dan Tinggi Perhatian (Gaya Konsultasi).
15 | P a g e
Kepemimpinan
Pernyataan di atas dibuktikan dengan penyelenggaraan pemerintahan desa
kebon Agung yang berasaskan demokrasi dalam penyelesaian masalah
keorganisasian. Asas demokrasi tersebut berisikan mengenai sikap-sikap yang
harus dimiliki oleh para anggota organisasi. Sikap tersebut meliputi pemahaman
mekanisme kerja, metode kerja. Kedua hal tersebut memang penting mengingat
organisasi yang dimaksud adalah organisasi pemerintahan yang didalamnya
memang mengutamakan prosedur. Maka tidak heran apabila anggota organisasi
pemerintah desa kebon agung dituntut untuk memahami mekanisme kerja serta
metode kerja. Mekanisme kerja dan metode kerja seperti dijelaskan pada teori
adalah termasuk dalam kriteria2 dimensi variabel tipe kepemimpinan yaitu
“Struktur Pembuatan Inisiatif”.
Kemudian ditambah dengan sikap leader pemerintahan desa kebon agung
yang member motivasi kepada bawahan, hal tersebut membuktikan pelaksanaan
Variabel kepemimpinan “perhatian/consideration”.
Jadi dari pelaksananaan 2 variabel kepemimpinan (Struktur Pembuatan Inisiatif
dan perhatian/consideration) maka dalam pelaksanaan pemerintahan desa Kebon
Agung sesuai dengan tipe kepemimpinan yang disebutkan dalam teori
kepemimpinan OHIO. Yang tercermin pada:
1. Struktur Pembuatan Inisiatif : terwujud pada himbauan kepala
pemerintahan desa kebon agung kepada anggotanya untuk memahami
mekanisme kerja serta metode kerja yang mana kedua hal tersbut
merupakan ciri dari kepemimpinan struktur pembuatan inisiatif
2. Perhatian/consideration : terwujud pada tindakan kepala pemerintahan
desa kebon agung dengan memberikan motivasi kepada anggotanya. Hal
tersebut membuktikan adanya perhatian / considerasi dari atasan kepada
bawahan dengan maksud menciptakan kondisi organisasi yang nyaman
dan bersahabat melalui pendekatan atasan kepada bawahan dengan metode
pemberian motivasi.
Dengan penerapan tipe/gaya kepemimpinan Konsultasi (Tinggi Struktur Dan
Tinggi Perhatian) ternyata memberi pengaruh yang baik terhadap pelaksanaan
16 | P a g e
Kepemimpinan
pemerintahan desa kebon agung dalam menghadapi masalah-masalah dalam
organisasi. Menurut penelitian menyebutkan hubungan antara pemahaman
mekanisme kerja dan metode kerja ditambah pemberian motivasi kerja dari leader
memiliki pengaruh yang positif terhadap motif pegawai dalam berprestasi,
berkuasa dan berafiliasi. Hasil menyebutkan pengaruh hubungan tersebut sebesar
63%, sementara 37% dipengaruhi faktor lain. Tentunya motivasi kerja tersebut
diberikan oleh pemimpin pemerintahan Desa Kebon agung Kecamatan Balerejo
Kabupaten Madiun
17 | P a g e
Kepemimpinan
KESIMPULAN
Dari berbagai penjelasan di atas dapat diringkas bahwa dala studi ohio
memuat tentang adanya 2 dimensi variabel tipe kepemimpinan yang tidak bisa
terlepas. Kedua variabel tersebut mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan
suatu organisasi. Kedua variabel tesebut meliputi variabel Struktur Pembuatan
Inisiatif dan Consideration/ perhatian. Dari keudua variabel tersebut jika dilihat
dari kapasitasnya menghasilkan 4 gaya kepemimpinan yaitu :
1. Tinggi Perhatian Dan Rendah Struktur (Gaya Partisipatif)
2. Tinggi Struktur Dan Rendah Perhatian (Gaya Otoriter)
3. Tinggi Struktur Dan Tinggi Perhatian (Gaya Konsultasi)
4. Rendah Struktur Dan Rendah Perhatian (Gaya Delegasi)
Pada pelaksanaan pemerintahan desa kebon agung menerapkan gaya ketiga
yaitu Tinggi Struktur Dan Tinggi Perhatian (Gaya Konsultasi). Tercermin dari
himbauan kepala pemerintahan kepada bawahan untuk memahami mekanisme
kerja serta metode kerja yang mana kedua hal tersebut merupakan ciri dari
kepemimpinan struktur pembuatan inisiatif ditambah pada tindakan kepala
pemerintahan desa kebon agung dengan memberikan motivasi kepada
anggotanya. Hal tersebut membuktikan adanya perhatian / considerasi dari atasan
kepada bawahan.
Hasil dari penerapan gaya kepemimpinan tersebut menghasilkan produk
yang positif. hubungan antara pemahaman mekanisme kerja dan metode kerja
ditambah pemberian motivasi kerja dari leader memiliki pengaruh hubungan
dengan motif pegawai dalam berprestasi, berkuasa dan berafiliasi dalam
mnyelesaikan maslah organisasi sebesar 63%, sementara 37% dipengaruhi faktor
lain.
18 | P a g e