25
PROTEIN Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro Disusun oleh: 1. Arpin Eka Septiawan 201532222 2. Novi Zahrani 201532223 3. Delia Sri Yusfikasari 201532224 4. Cindy Dwi Astuti 201532225 5. Yola Dwi Jayanti 201532267 Ilmu Gizi Universitas Esa Unggul 2015

novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

PROTEINMakalah Metabolisme Zat Gizi Makro

Disusun oleh:

1. Arpin Eka Septiawan 2015322222. Novi Zahrani 2015322233. Delia Sri Yusfikasari 2015322244. Cindy Dwi Astuti 2015322255. Yola Dwi Jayanti 201532267

Ilmu Gizi

Universitas Esa Unggul

2015

Page 2: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-

unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila

dimasukan kedalam tubuh. Makanan merupakan kebutuhan utama bagi manusia.

Unsur-unsur atau zat gizi utama yang terdapat didalam makanan ialah karbohidrat,

protein, lemak, air dan vitamin.

Zat gizi memiliki fungsi sebagai sumber energi, zat pembangun dan zat pengatur.

Zat gizi yang berfungsi sebagai sumber energi ialah karbohidrat, protein dan lemak. Zat

gizi yang berfungsi sebagai pembangun ialah protein, mineral dan air. Sedangkan, zat

gizi yang berfungsi sebagai zat pengatur ialah protein, mineral, air dan vitamin.

Protein memiliki fungsi yang cukup besar dalam tubuh yang tidak dapat

digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan

tubuh. Oleh karena itu, kami ingin mengetahui definisi, fungsi, klasifikasi, angka

kecukupan, sifat, sruktur, akibat kekurangan, akibat kelebihan protein.

B. Rumusan Masalah

Apa definisi, fungsi, klasifikasi, angka kecukupan, sifat, struktur, sumber, dan akibat

kekurangan dan kelebihan protein?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini:

1. Mengetahui pengertian protein

2. Mengetahui fungsi protein

3. Mengetahui klasifikasi protein

4. Mengetahui jenis-jenis protein

5. Mengetahui struktur protein

6. Mengetahui informasi genetik DNA dan RNA

7. Mengetahui mutu protein

8. Mengetahui asam amino

9. Mengetahui sumber protein

Page 3: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

10. Mengetahui angka kecukupan protein

11. Mengetahui akibat kekurangan protein

12. Mengetahui akibat kelebihan protein

D. Manfaat

a. Bagi penulis dapat memberikan pemahaman yang lebih mengenai protein.

b. Bagi pembaca dapat memberikan infromasi mengenai protein.

Page 4: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Protein

Istilah protein berasal dari bahasa Yunani proteos, yang berarti yang utama atau

yang didahulukan. Diperkenalkan pada tahun 1830-an oleh pakarkimia Belanda

bernama Mulder, yang merupakan salah satu dari orang-orang pertama yang

mempelajari kimia dalam protein secara sistematik. Ia berpendapat bahwa protein

adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup yang merupakan bagian terbesar

tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada didalam

otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit dan

selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, sebagai hormon,

pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein.

Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor

sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat dan molekul-molekul yang esensial

untuk kehidupan.

B. Fungsi Protein

Fungsi protein pada umumnya, protein berfungsi sebagai zat pembangun tubuh

dan pelindung tubuh, pendorong metabolisme dan penyokong organ tubuh dalam

berbagai aktivitasnya, tidak hanya itu saja, ada banyak fungsi protein selain itu yang

dapat dilihat dibawah ini.

1. Membantu dan mendorong pertumbuhan dan memelihara susunan/struktur tubuh

dari sel, jaringan hingga ke organ-organ tubuh. 

2. Membantu tubuh dalam melawan, menghancurkan dan menetralkan zat-zat dari

luar atau asing yang masuk di dalam tubuh. 

3. Memelihara dan menjaga keseimbangan asam basa dan cairan tubuh karna

protein juga berfungsi sebagai buffer (penahan). 

4. Mengatur dan menjalankan metabolisme tubuh karna protein sebagai enzim

artinya protein mengaktifkan dan masuk kedalam reaksi kimia.

5. Protein merupakan bahan dalam sintesis substansi penting seperti halnya hormon,

enzim, antibodi dan kromosom.

Page 5: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

C. Klasifikasi Protein

1. Protein Serabut

Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral

yang terjalin satu sama lain sehngga menyerupa batang yang kaku. Karakteristik

protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan

mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat

dalam unsur-unsur struktur tubuh.

a. Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat, tidak larut air, Kolagen

tidak mengandung triptofan tapi banyak mengandung hidroksipolin dan

hidroksilisin. Sebanyak 30% protein total manusia adalah kolagen.

b. Elastin terdapat dalam dalam urat otot. arteri(pembuluh darah) dan

jaringan elastis lain, tidak dapat diubah menjadi gelatin.

c. Keratin adalah protein rambut dan kuku. Protein ini mengandung banyak

sulfur dalam bentuk sistein. Rambut manusia mengandung 14% sistein.

d. Miosin merupakan protein utama serat otot.

2. Protein Globular

Protein Globular dalam globular berbentuk bola, terdapat dalam cairan

jaringan tubuh. Protein ini larutan garam dan asam encer, mudah berubah di

bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi.

a. Albumin terdapat dalam susu, plasma dan hemoglobin. Albumin larut

dalam air dan mengalami koagulasi biladipanaskan.

b. Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur dan biji tumbuh-

tumbuhan. Globulin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan garam

encer dan garam dapur dan mengendap dalam larutan garam konsentrasi

tinggi. Globulin mengalami koagulasi bila dipanaskan.

c. Histon terdapat dalam jaringan-jaringan kelenjar tertentu seperti timus dan

pankreas. Histon di dalam sel terikat dengan asam nukleat

d. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.

3. Protein Konjugasi

Page 6: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

Protein Konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan-

bahan nonasam amino. Gugus non asam amino ini dinamakan gugus prostetik.

a. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan asamnukleat dan

mengandung 9-10% fosfat.. Hidrolisis asam nukleat menghasilkan purin,

pirimidin, gula(ribosa atau deoksiribosa)dan asam fosfat. Nukleoprotein

terdapat dalam inti sel. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan

karbohidrat dalam jumlah besar Karbohidrat ini merupakan polisakarida

kompleks yang mengandung N-asetil heksoamina dan asam uronat atau

gula lain. Nukleoprotein yang dapat larut dalam air, tidak mudah

didenaturasi oleh panas.

b. Lipoprotein adalah protein larut air yang berkonjugasi dengan lipida,

seperti lesitin dan kolesterol. Lipoprotein terdapat dalam plasma dan

berfungsi sebagai pengangkut lipida dalam tubuh.

c. Fosfoprotein adalah protein yang terikat melalui ikatan ester dengan asam

fosfat seperti pada kasein dalam susu.

d. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral, seperti feritin

dan hemosiderin di mana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.

e. Bentuk protein konjugasi lain adalah hemoprotein dan flavoprotein.

D. Jenis-Jenis Protein

Dalam jenis atau macam-macam protein terbagai atas 3 bagian antara lain:

1. Jenis Protein Berdasarkan Fungsinya 

Protein terdiri atas 3 macam atau jenis berdasarkan Fungsinya antara lain sebagai

berikut:

a. Protein Sempurna : protein sempurna adalah protein yang didalamnya

terkandung asam amino yang lengkap. Contohnya kasein pada susu dan

albumin pada putih telur. Protein sempurna pada umumnya terdapat pada

protein hewan. 

b. Protein Kurang Sempurna : protein kurang sempurna adalah protein yang

asam aminonya lengkap tetapi jumlah dari beberapa asam amino sedikit.

Protein kurang sempurna tidak mampu mencukupi pertumbuhan, tetapi

protein kurang sempurna ini dapat mempertahankan jaringan yang telah

ada. Contohnya protein pada lagumin yang terdapat pada kacang-kacangan

dan giladin pada gandum. 

Page 7: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

c. Protein Tidak Sempurna : protein tidak sempurna adalah protein yang

kurang atau tidak memiliki asam amino esensial. Protein tidak sempurna tak

mampu mencukupi pertumbuhan dan mempertahankan yang telah ada

sebelumnya. Contohnya, Zein yang terdapat pada jagung, dan beberapa

protein yang ada pada tumbuhan. 

2. Jenis Protein Berdasarkan Komponen-Komponen Penyusunnya

Jenis-jenis protein berdasarkan komponen-komponen penyusunnya terbagi

atas 3 antara lain.

a. Protein Sederhana (Simple Protein) : protein sederhana adalah protein

dari hasil hidrolisa, total protein ini merupakan campuran atas berbagai

macam asam amino. 

b. Protein Kompleks (Complex Protein) : protein kompleks adalah protein

dari hasil hidrolisa total protein jenis ini yang terdiri dari berbagai macam

asam amino selain itu juga tedapat komponen-komponen yang lain seperti

unsur logam, gugusan phospat. dll Contohnya hemoglobin, lipoprotein,

glikoprotein dan masih banyak lagi). 

c. Protein Derivat (Protein derivative) : protein derivat adalah protein yang

merupakan ikatan antara (intermediate product) yang merupakan hasil dari

hidrolisa parsial yang berasal dari protein native. Contohnya albumosa,

peptone dan masih banyak lagi.

E. Struktur Protein

Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur

tersier dan struktur kuartener.

1. Struktur primer

Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai

polipeptida Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun

protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger

merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam

amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris

ikatan antara asam amino tertentu,menjadi fragmen peptida yang lebih pendek

untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuankertas kromatografik. Urutan asam

amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957. Vernon Ingram menemukan

Page 8: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, danlebih lanjut

memicu mutasi genetik.

Gbr.1 Struktur primer

2. Struktur sekunder

Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka

protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet. Struktur sekunder

protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino

pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur

sekunder misalnya ialah sebagai berikut:

a. alpha helix (α-helix, “puntiran-alfa”), berupa pilinan rantai asam-asam

amino berbentuk seperti spiral;

b. beta-sheet (β-sheet, “lempeng-beta”), berupa lembaran-lembaran lebar yang

tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan

hidrogen atau ikatan tiol (S-H);

Gbr 2. Alpha helix dan Beta-sheet.

> beta-turn, (β-turn, “lekukan-beta”)

Page 9: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

Gbr 3. β-turn

> gamma-turn, (γ-turn, “lekukan-gamma”)

Gbr 4. γ-turn

3. Struktur tersier

Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai

polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu.Sebagai contoh,

struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler.Struktur tersier yang

merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier

biasanya berupa gumpalan.Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara

fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer,

trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.

Page 10: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

Gbr 5. Struktur Tersier

4. Struktur kuartener

Struktur primer, sekunder, dan tersier umumnya hanya melibatkan 1

rantai polipeptida. Tetapi bila struktur ini melibatkan beberapa polipeptida

dalam membentuk suatu protein, maka disebut struktur kuartener.

Pada umumnya ikatan-ikatan yang terjadi sampai terbentuknua

protein sama dengan ikatan-ikatan yang terjadi pada struktur tersier.

Gbr 6. Struktur Kuartener

F. Informasi Genetik DNA dan RNA

Setiap makhluk hidup berbeda dalam bentuk protein yang membentuknya,

begitupun tubuh setiap orang. Perbedaan ini terletak pada susunan dan urut-urutan

asam amino yang membentuknya. Petunjuk pembuatan tiap jenis protein dalam tubuh

seseorang dilakukan melalui informasi genetik yang diterima seseorang pada tahap

pembuahan. Informasi ini tersimpan dalam DNA (deoxyribonucleic acid) yang berada

dalam inti tiap sel. Spesifikasi suatu protein, jenis, dan urut-urutan asam amino yang

membentuknya kemudian disampaikan oleh pesuruh RNA (ribonucleic acid) kepada

mesin pembuat protein yang terdiri atas DNA dan suatu protein di dalam sel. Asam

amino yang dibutuhkan kemudian dibawa oleh RNA lain yang dinamakan alat angkut

RNA ke tempat yang membutuhkan.

Urut-urutan khusus asam amino tiap protein menentukan konfigurasi khususnya

yang menentukan fungsi khusus protein tersebut. Bila terjadi kesalahan genetik dalam

Page 11: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

pemben tukan protein ini, akan terjadi kelainan protein tubuh yang tidak dapat

diperbaiki. Untuk membuat protein tertentu, suatu sel harus memiliki semua jenis asam

amino pada waktu yang sama dalam jumlah yang dibutuhkan. Bila kurang dalam asam

amino non-esensial, tubuh dapat segera membuatnya, asalkan tersedia cukup asam

amino lain sebagai pemasok nitrogen yang dibutuhkan. Bila asam amino esensial yang

kurang, tubuh tidak dapat melanjutkan pembuatan protein yang dibutuhkan, atau asam

amino esensial yang dibutuhkan diambil dari hasil pemecahan protein lain dalam tubuh.

G. Mutu Protein

Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang dikandungnya.

Protein komplet atau protein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu tinggi adalah

protein yang mengandung semua jenis asam amino esensal dalam proporsi yang sesuai

untuk keperluan. Semua protein hewani kecuali gelatin, merupakan protein komplit.

Gelatin kurang dalam asam amino triptofan.

Protein tidak komplet, atau protein bermutu rendah adalah protein yang tidak

mengandung atau mengandung dalam jumlah kurang satu atau lebih asam amino

esensial. Sebagian besar protein nabati kecuali kacang kedelai dan kacang-kacangan

lain merupakan protein tidak komplet. Beberapa jenis protein mengandung semua

macam asam amino esensial, namun masing-masing dalam jumlah terbatas namun

cukup untuk perbaikan jaringan tubuh akan tetapi tidak cukup untuk pertumbuhan.

Asam amino dalam jumlah terbatas memungkinkan pertumbuhan ini dinamakan asam

amino pembatas, atau limiting amino acid. Merionin merupakan asam amino pembatas

kacang-kacangan, lisin dari beras dan triptofan dari jagung. Bila terdapat secara

bersamaan dalam makanan sehari-hari, beberapa macam protein dapat saling mengisi

dalam asam amino esensial.

Dua jenis protein yang terbatas dalam asam amino yang berbeda, bila dimakan

secara bersamaan di dalam tubuh dapat menjadi susunan protein komplet. Misalnya,

bila nasi yang terbatas dalam lisin dicampur dengan tempe yang terbatas dalam

metionin, didapatkan campuran yang memungkinkan pertumbuhan Menambahkan

sedikit susu yang mengandung semua jenis asam amino ke dalam bubur beras akan

memberikan cukup lisin kepada bubur tersebut untuk memungkinkan per tumbuhan.

Hal-hal ini perlu diperhatikan dalam menyusun menu seimbang, misalnya untuk dalam

keadaan ekonomi terbatas. Campuran dua jenis protein nabati atau penambahan sedikit

protein hewani ke protein nabati akan menghasilkan protein tinggi dengan harga relatif

Page 12: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

rendah. Dalam keadaan rercampur asam amino yang berasal dari berbagai jenis protein

dapat saling mengisi untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan tubuh untuk

pertumbuhan dan pemeliharaan.

H. ASAM AMINO

1. Pengertian Asam Amino

Protein adalah molekul makro yang mempunya berat molekul antara lima

ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino

yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-

unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan nitrogen. Asam amino adalah senyawa

organik yang mengandung gugus amino dan gugus asam (biasanya asam

karboksilat). Terdapat sekitar 500 jenis asam amino yang sebagian besar adalah

non-fisiologis. Selain itu, banyak asam amino fisiologis penting tidak digunakan

dalam protein. Namun, dalam biokimia, istilah “asam amino” umumnya mengacu

pada salah satu dari 20 jenis unit monomer yang paling umum digunakan untuk

membangun protein.

Semua asam amino memiliki struktur kimia yang mirip, berisi sebuah atom

karbon pusat dan karbon ini terpasang sebuah gugus karboksil, yang terdiri dari

karbon dan oksigen, dan gugus amino yang terbuat dari nitrogen dan hidrogen.

Asam amino yang dihubungkan oleh ikatan kimia yang disebut peptida

membentuk protein. Ikatan ini sangat sulit dipecahkan, namun asam, enzim, dan

agen lainnya mampu memecahkan ikatan tersebut misalnya saat proses

pencernaan. Rantai samping pada asam amino memberikan sifat kimia yang

berbeda pada masing-masing yang mempengaruhi bagaimana berinteraksi ketika

dimasukkan ke dalam molekul protein dan bagaimana sel-sel mencernanya.

2. Jenis Asam Amino

Seorang pioner dalam penelitian potein Dr. William Rose membagi protein

menjadi dua golongan, yatiu asam amino esensial dan tidak esensial. Pembagian

ini berdasarkan hasil penelitian pada tikus yang ternyata pengeluaran beberapa

asam amino tertentu mengganggu pertumbuhan, sedangkan yang lain tidak.

Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dibuat oleh tubuh sehingga

kebutuhannya dipasok dari makanan. Asam amino non esensial yaitu asam amino

Page 13: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

yang diproduksi tubuh dan mencukupi kebutuhan walaupun tidak diperoleh dari

makanan.

Essensial Berasal dari bahan makanan, tubuh tidak dapat mensintesa

Leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, lisin, histidin

Non Essensial Tubuh dapat mensintesa melalui transaminase Asam glutamat, alanin, asam aspartat, glutamin,

asparagin

3. Fungsi Biologis Asam Amino

Fungsi biologis asama amino adalah sebagai berikut:

1. Bahan utama penyusun protein.

2. Pertumbuhan

3. Pemeliharaan tubuh

4. Beberapa asam amino bertindak sebagai neurotransmitter dan beberapa

bertindak sebagai awal bahan untuk biosintesis neurotransmitter, hormon,

dan senyawa biokimia penting lainnya.

5. Asam amino dapat dimetabolisme untuk menghasilkan energi setelah

cadangan karbohidrat dan lemak habis.

I. Sumber Protein

Manusia sangat di anjurkan untuk mengkonsumsi berbagai sumber protein dari

berbagai jenis makanan. Karena makanan satu dengan makanan lainnya mengandung

protein yang berbeda. Fungsi protein berbeda-beda pada setiap makanan. Sumber

protein dibagi menjadi dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Berikut adalah

sumber protein nabati dan hewani yang cocok untuk di konsumsi:

1. Sumber Protein Nabati

contohnya seperti, kacang-kacangan (kedelai, almond, kacang mede, kacang

hijau, kacang hazel, kacang merah), jintan, biji bunga matahari dan biji labu.

2. Sumber Protein Hewani 

contohnya seperti daging merah, daging unggas, telur, ikan dan produk susu.

Page 14: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

J. Angka Kecukupan Protein

Komposisi protein yang mengandung unsur karbon menjadikan protein sebagai

bahan bakar sumber energi. Apabila tubuh tidak menerima karbohidrat dan lemak

dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh maka protein akan dibakar

untuk sumber energi. Dalam hal ini, keperluan tubuh akan energi lebih diutamakan

sehingga sebagian protein tidak dapat digunakan untuk membentuk jaringan.

Protein mensuplai 4 kalori per gram, tetapi secara ekonomis sumber energi yang

berasal dari protein lebih mahal dibandingkan dengan sumber energi yang berasal dari

lemak dan karbohidrat. Sebagai dasar perhitungan, kecukupan protein = 10-15 % dari

total suplai kalori. Misalnya 10% dari kecukupan energi = 210 kalori = 52,5 gram

protein, (1 kalori = 4 gram protein) (Suhardjo dan Clara, 1992).

K. Akibat Kekurangan Protein

1. Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah bagi gejala yang sangat ekstrem yang diderita oleh

bayi dan anak-anak kecil akibat kekurangan konsumsi protein yang parah

meskipun konsumsi energi atau kalori telah mencukupi kebutuhan.Gejalanya,

pertumbuhan terhambat, otot-otot berkurang dan melemah, edema, muka bulat

seperti bulan (moon face) dan gangguan psikomotor, anak apatis, tidak nafsu

makan, tidak gembira dan suka merengek, kulit kering dan bersisik, pecah-pecah,

rambut rontok, jagung, kurus, kusam. Hati membesar dan berlemak disertai

anemia.

2. Marasmus

Berasal dari bahasa Yunani yang artinya wasting atau merusak. Marasmus

adalah istilah yang digunakan bagi gejala yang timbul bila anak menderita

kekurangan energi (kalori) dan kekurangan protein. Marasmus juga bisa disebut

penyakit kelaparan dan terdapat banyak diantara kelompok sosial ekonomi rendah

di sebagian besar negara sedang berkembangdan lebih banyak daripada

kwashiorkor. Gejalanya, pertumbuhan terhambat, lemak dibawah kulit berkurang,

serta otot-otot berkurang dan melemah, berat badan lebih banyak berpengaruh

daripada ukuran kerangka seperti panjang, lingkar kepala dan lingkar dada. Anak

apatis seperti sudah tua, tidak ada edema, pembesaran hati.

Page 15: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

L. Akibat Kelebihan Protein

Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan

obesitas. Kelebihan protein dapat menimbulkan masalah lain terutama pada bayi.

Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak

darah, kenaikan ureum darah dan demam.

Page 16: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Protein adalah bagian dari semua sel hidup yang merupakan bagian terbesar tubuh

sesudah air.

2. Protein berfungsi sebagai zat pembangun tubuh dan pelindung tubuh, pendorong

metabolisme dan penyokong organ tubuh dalam berbagai aktivitasnya.

3. Protein dibagi menjadi tiga jenis, yaitu protein sederhana, kompleks dan derivat.

4. Protein diklasifikasikan menjadi protein serabut, globular dan konjugasi

5. Protein memiliki empat struktur, yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan

kuartener.

6. Spesifikasi suatu protein, jenis, dan urut-urutan asam amino yang membentuk

DNA kemudian disampaikan oleh pesuruh RNA (ribonucleic acid) kepada mesin

pembuat protein yang terdiri atas DNA dan suatu protein di dalam sel. Asam

amino yang dibutuhkan kemudian dibawa oleh RNA lain yang dinamakan alat

angkut RNA ke tempat yang membutuhkan.

7. Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang dikandungnya.

Protein komplet atau protein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu tinggi

adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino esensal dalam proporsi

yang sesuai untuk keperluan.

8. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain

dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur fosfor, besi, sulfur,

iodium, dan nitrogen.

9. Sumber protein dibagi menjadi dua, yaitu sumber protein hewani dan nabati.

10. Dasar perhitungan kecukupan protein = 10-15 % dari total suplai kalori. Misalnya

10% dari kecukupan energi = 210 kalori = 52,5 gram protein, (1 kalori = 4 gram

protein) Mengetahui akibat kekurangan protein

11. Kekurangan protein dapat menyebabkan penyakit marasmus dan kwarshiorkor

12. Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan

obesitas

Page 17: novizahrani.files.wordpress.com€¦  · Web viewPROTEIN. Makalah Metabolisme Zat Gizi Makro. Disusun oleh: Arpin Eka Septiawan 201532222. Novi Zahrani 201532223. Delia Sri Yusfikasari

Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama;

Jakarta

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta. PT Rineka Cipta; Jakarta.

Drs. G. Kartasapoetra dan H. Marsetyo, Drs. Med. 2005. Buku Tentang Ilmu Gizi Korelasi

Gizi Kesehatan dan Produktivitas Kerja. Jakarta. PT. Rineka Cipta; Jakarta.