Upload
others
View
35
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH PENGANTAR TENIK INDUSTRI
Nama : FUAD FEBRIANTO
NPM : 201544500358
Kelas : S1E
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2015
PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENGANTAR
TEKNIK INDUSTRI” . Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah TEKNIK INDUSTRI di Universitas
INDRAPRASTA PGRI. Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan
makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen Bp.Irman maulana ,M.T kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Jakarta,Oktober 2015
FUAD FEBRIANTO
DAFTAR ISI
BAB I. Sejarah Teknik Industri & Tokoh Teknik Industri
BAB II. Peranan teknik industri
A. Bidang keahlian teknik industri
B. Ilmu dasar teknik industri
BAB III. Organisasi teknik industri
A. Prospek kerja teknik industry
B. Tantangan Teknik Industri
BAB IV. KESIMPULAN
Rangkuman/kesimpulan hasil makalah dari bab 1 sampai bab 3.
BAB V. DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
Sejarah Teknik industri DAN TOKOH TEKNIK INDUSTRI
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak berlangsung secara mendadak, melainkan
terjadi secara bertahap, dimana para ilmuwan memberikan sumbangan menurut
kenampuannya. Penemuan-penemuan yang dilakukan oleh manusiasia tidak
terpusat melainkan menyebar dari Babylonia, Mesir, Cina, India, Irak, Yunani
hingga ke daratan Eropa. Hal ini membuktikan bahwa manusia dihadapkan pada
tantangan yang memacu daya kreativitasnya.
Kapan profesi teknik industri lahir? Teknik Industri lahir sejak persoalan
produksi, sejak manusia harus mewujudkan sesuatu untuk memenuhi keperluan
hidupnya. Persoalan produksi muncul pada zaman Pra-Yunani kuno, saat manusia
menggunakan batu sebagai peralatannya. Pada masa itu manusia menggunakan
batu untuk peralatan bekerja, sebagai alat pemotong atau pembelah. Alat seperti
jarum yang digunakan untuk menjahit, terbuat dari tulang. Alat-alat yang
digunakan mengalami perubahan secara terus-menerus dangan cara coba-coba dan
manusia melakukan seleksi alat yang sesuai untuk keperluan kerja. Perbaikan-
perbaikan ini tidak lain hanya untuk meningkatkan produktivitas pada persoalan
produksi dan ini terjadi sampai saat ini. Meskipun konsep teknik industri sudah
muncul pada zaman Pra-yunani kuno, namun disiplin Teknik Industri berakar kuat
pada masa Revolusi Industri (1750-an). Disiplin ini pada awalnya dikembangkan
oleh beberapa individu yang berusaha mencari mengembangkan prinsip-prinsip
organisasi dan manajemen produksi tingkat lanjut. Revolusi Industri yang terjadi
di Inggris dianggap sebagai era modern disiplin teknik industri. Revolusi Industri
telah mengubah secara dramatis proses manufaktur dan membantu lahirnya
konsep-konsep ilmu pengetahuan di kemudian hari. Inovasi teknologi yang terjadi
pada waktu itu ditujukan untuk membantu dalam mekanisasi beberapa operasional
manual tradisional pada industri tekstil. Beberapa penemuan teknologi pada masa
revolusi industri dapat disebutkan, antara lain penemuan mesin pintal yang
dilakukan oleh James Hargreaves (1765), pengembangan water frame oleh
Richard Arkweight (1769), dan mungkin salah satu inovasi terpenting pada masa
revolusi industri adalah ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Hasil inovasi
Watt dipercaya akan memberikan somber tenaga lebih murah, biaya dan harga
produksi lebih rendah dan mampu memperluas pasar.
Revolusi industri juga melahirkan penemuan-penemuan baru di bidang
kelistrikan. Misalnya Samuel Morse yang berjasa dalam pengembangan pesawat
telegram (1840), penemuan bola lampu oleh Thomas Alfa Edison (1880) yang
merupakan awal digunakannya listrik untuk penerangan. Dan berturut-turut
dikembangkannya teknologi pembangkit dan transmisi listrik.
Penemuan-penemuan tersebut di atas merupakan bagian Sari sejarah panjang
munculnya disiplin teknik industri, dilihat dan sisi pengembangan aspek
teknologi. Di sisi lain berkembang pula pengembangan konsep-konsep yang
ditujukan untuk mencari proses kerja yang efektif dan efisien dari aspek manusia
dan metode kerja. Beberapa nama dapat disebutkan antara lain Adam Smith,
Charles babbage, henry towne, Frederick w ttaylor, dan sebagainya.
Adam Smith (the wealth of nations, 1776) mengemukakan konsep perancangan
proses produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga-tenaga kerja,
yang menekankan pentingnya spesialisasi. Disiplin ini akhirnya berkembang
untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan terampil dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pengoperasian serta pengendalian suatu sistem produksi yang
luas dan kompleks. Kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
merupakan pendorongberdirinya disiplin Teknik Industri.
Demikian pula Charles Babbage sebagai seorang pendahulu dalam pengembangan
konsep teknik industri mengemukakan perlunya pembagian kerja untuk
meningkatkan produktivitas dalam bukunya on economy of machinery and
manufacrurers 1832. Dangan pembagian kerja (sesuai dangan specialisasinya)
pekerjaan akan menjadi lebih sederhana, hemat waktu dan biaya.
Dada tahun 1886, Henry Towne mengemukakan pentingnya para insiyur
memperhatikan unsur profitabilitas dari keputusan yang diambil dalam tulisannya
The Engineers as Economist yang dimuat pada ‘Transactions of the American
Society of Mehcanical Englneers. Towne menekankan pada pentingnya ilmu
ekonomi untuk para engineer dalam mengambil keputusan.
Fredanc W. Taylor merupakan anggota dari The AmericanSociety of Mechanical
Engineers (ASME) dikenal sebagai bapak teknik industry. Konsep-konsepnya
banyak dipengaruhi oleh Towne tahun 1874. Taylor bekerja di perusahaan
hidrolik yang mekanik. Sembilan tahun kemudian menikah dan menerima gelar
sarjana Teknik Mesin dari Stevens Institute, kemudian dipromosikan menjadi
kepala teknik pada pabrik di Amerika. Usaha-usahanya pada perusahaan baja
membawa pemikiran apa yang dikenal sebagai `Scientific Management. Di sini
bidang engineering harus ikut bertanggung jawab terhadap hal-hal yang
menyangkut perancangan, pengukuran, perencanaan, penjadualan maupun
pengendalian kerja. Pada tahun 1881, Taylor melakukan studi tentang
pemotongan baja selama 25 tahun dan dipublikasikan di Transaction of The
American Society of .’Mechanical Engineers pada tahun 1907 yang merupakan
paper terpanjang.
Selanjutnya di Bethlehem Steel, Taylor melakukan analisis tentang percobaan
penyekopan untuk mengangkat biji batubara dan biji besi. Satu skop penuh untuk
biji batu bara beratnya hanya 3,5 pound. Sedangkan satu skop penuh biji besi
beratnya 38 pound. Dari kasus ini, Taylor menyimpulkan bahwa jenis skop yang
sama tidak cocok digunakan untuk semua pekerjaan. Untuk itu Taylor
menugaskan dua orang untuk melakukan pekerjaan penyekopan dangan ukuran
skop yang bervariasi dari yang berkapasitas kecil sampai besar. Setelah
melakukan beberapa eksperimen dia temukan bahwa skop dangan kapasitas 21,5
pounds merupakan bobot yang ideal. Produktivitas penyekopan dapat di-
tingkatkan secara dramatis sehingga dalam periode 3,5 tahun jumlah pekerja
penyekopon dapat dikurangi dari 500 menjadi 140 tenaga kerja.
Hasil penelitian yang lainnya dari Taylor adalah penentuan metode untuk
pengaturan jam kerja yang optimum. Pada penelitian ini Taylor melakukan
pemindahan besi gumbal untuk menentukan metode pemindahan, kecepatan,
waktu kerja dan waktu istirahat optimal. Sebelum melakukan penelitian Taylor
memilih pekeria dan diberi pengarahan yang intinya bahwa penelitian yang
dilakukan bukan untuk mengukur kekuatan maksimum pekeria, tetapi untuk
mengetahui seberapa besar tenaga yang dikeluarkan oleh seorang pekerja agar
dapat member hasil yang sebesar-besarnya. Sebelum dilakukan penelitian pekeria
yang dipilih dilatih terlebih dahulu agar mempunyai keseragaman dalam
melakukan pekerjaan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pekerjaan sangat
dipengaruhi oleh lamanya waktu bekerja, lamanya waktu istirahat, dan frekuensi
istirahat. Analisis spesifikasi dan kebutuhan kerja yang dikembangkannya dikenal
sebagai Work Assign or Method Study. Taylor juga dikenal sebagai peiopor
aktivitas yang sekarang dikenal dangan pengukuran kerja. AktAitas ini ditekankan
pada penentuan waktu baku dangan menggunakan jam henti bagi seorang pekerja
yang melakukan pekerjaan. Studi yang dilakukan Taylor pada dasarnya
ditekankan pada peningkatan efisiensi yang diterapkan pada tiap bagian.
Peningkatan efisiensi pekerjaan manual di tiap bagian dilakukan dangan
mengeliminir gerakan yang tidak bermanfat, gerakan yang lambat dan gerakan
yang mengganggu. Pekerjaan mekanik ditingkatkan dangan memanfaatkan
peralatan bantu seperti jigs dan fixture. Sistem yang dikembangkan Taylor dalam
upaya peningkatan efisiensi kerja difokuskan pada perbaikan metode kerja,
mengurangi waktu kerja dan mengembangkan standar kerja. Pada sisi lain, ide
Taylor mengenai peningkatan efisiensi dan produktivitas di atas tidak lepas dari
perasaan khawatir, bahkan timbul kecaman dari perkumpulan tenaga kerja
Amerika yang menilai pendapat Taylor tersebut sebagai rencana serius untuk
mengurangi keterlibatan manusia yang digantikan dangan mesin.
Tokoh Teknik Industri lainnya adalah Frank B. Gilbreth yang lahir di Maine
Fairfield 7 Juli 1868. Beliau memperkenalkan analisis gerakan yang disebut
Micromotion Studies pada pertemuan American Society of Mechanical Englneers
(ASME). Pada mulanya ia adalah seorang kontraktor bangunan yang berhasil di
Amerika Serikat. Bersama isterinya seorang Doktor di bidang psikologi, telah
memperkuat peranan faktor manusia pada konsep Teknik Industri. Gllbreth sangat
berjasa dalam usaha memberi landasan untuk mengidan tifikasi dan menganalisis
gerakan-gerakan dasar manusia pada seat melakukan kerja manual. Selain itu,
Gllbreth banyak sekli memberi kesadaran bagi manajemen arti pentingnya
penyederhanaan di dalam perancangan, cara lain prosedur kerja guna memperoleh
cara kerja yang efektif din efisien. Berbeda dangan Tayior yang lebih fokus pada
aspek waktu, Gilberth lebih menekankan pada aspek metode kerja.
Salah satu penelitian yang dilakukan Gilberth didasari atas apa yang dilihatnya
bahwa dalam proses pembangunan, gerakan yang dilakukan para tukang batu
sangat tidak efektif. Untuk itu dia mengajukan konsep tentang gerakan-gerakan
dasar yang dilakukan manusia dalam bekerja. Prosedur yang dilakukan adalah
dangan membagi pekerjaaan menjadi elemen-elemen gerakan dasar. Dalam
penelitian tentang pemasangan batu bata pada pekerjaan bangunan, Gilberth
membuat analisis tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja, dan konsep
yang diajukan akan memberikan pengurangan jumlah gerakan dari 18 menjadi 5.
Sebelum ini, tukang bata dalam kondisi normal hanya dapat memasang 120 batu
bata per jam per orang. Hasil inovasi Gilberth inemberikan tingkat rata-rata
pemasangan sebanyak 350 bata bata per jam per pekerja. Tingkat kenaikan ini
tidak diperoleh dangan mempercepat waktu pengerjaan, melainkan dangan
metode yang iebih efektif. Secara tradisional, cara pesangan bata bata dan
pengambilan batu Bata sering tidak konsisten. Pemasangan batu Bata dangan
pengambilan batu bata memaksa pekerja harus membungkukkan badan dan
memutar batu Bata untuk mencari sisi !erbaik. Batu bata ditempatkan pada kotak
di mana tangga untuk menempatkan kotak realitif tidak dapat disesuaikan,
berbeda halnya dangan usulan Gilberth di mana batu Bata dibawa ke suatu tempat
yang disusun rapi yang kesemuanya saling bersentuhan, pada suatu palet. Beliau
mempertimbangkan bahwa pengambilan satu batu bata akan diganti posisinya
dangan batu Bata yang lain, dangan cara satu dari dua bata didorong untuk
menempati posisi batu bata yang terambil sebelumnya pekerja mengambil batu
bata lagi. Gilbreth berharap bahwa kepala tukang batu bata dapat mengambil batu
Bata dangan sangat efisien. Oleh karena itu, Beliau dapat meminimkan biaya
tenaga kerja dalam menyusun batu bata dari sebuah palet. Dia kemudian
menyediakan tangga yang dapat disesuaikan, lokasi yang tepat untuk batu bata
dan adukan semen, dan hasil inovasi merupakan kemajuan yang pesat dalam hal
produktivitas kerja.
Tokoh lain yang mengembangkan disiplin Teknik Industri ialah Henry Gantt yang
mengembangkan prosedur penjadualan rencana kerja dangan menggunakan peta
balok atau peta Gantt. .Ralph Barnes, Doctor Teknik Industri pertama dari Cornell
Uniersity tahun 1933. Karya beliau adalah buku klasik yaitu Motion end Time
Study. H. B. Maynard, G.J. Stegmerten dan S.M Loury (1927) menulis buku
Motion and Time Study dan menekankan pada pentingnya studi gerakan dan
metode kerja yang baik. Pada tahun 1932, A.H, Mogenson mempublikasikan
“Common Sense Applied to Time and Motion Study” menfokuskan pada konsep
studi gerakan dangan pendekatan penyederhanaan kerja. Di samping tokoh-tokoh
tersebut di atas masih banyak pelopor-pelopor yang dianggap berjasa dalam
memberi landasan pengembangan Teknik Industri, seperti L.F. Alford, Arthur C
Anderson, W. Edward Deming, Eugene L. Grant, Roberth Hoxle, Joseph Juran,
titarvzn E. Mundel dan Walter She wart.
BAB II
PERANAN TEKNIK INDUSTRI
Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari
sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi.Bagian
ini mendeskripsikan 3 peran utama yang harus dilakukan seorang teknik industri
yaitu merancang, meningkatkan dan menginstalasi sebuah sistem terintegrasi.Kita
mulai dari konsep “sistem terintegrasi”. Sistem dapat diartikan sebagai sebuah
entitas/obyek yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi
sedemikian rupa sehingga entitas tadi mampu berfungsi mencapai tujuannya.
Dalam definisi ini dijelaskan bahwa sebuah sistem terintegrasi pasti memiliki
minimal 4 komponen (sub-sistem) yaitu manusia, material, peralatan dan energi.
Ini berarti semua sistem yang memproduksi atau meningkatkan nilai tambah baik
berupa barang maupun jasa adalah obyek yang dikelola oleh teknik industri. Ini
karena hampir semua sistem pasti memiliki ke-4 unsur tersebut.
Terintegrasi menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi dari ke-4 unsur tersebut
bermuara kepada sebuah perilaku sistem yang lebih dari hanya penggabungan
sederhana ke-4 unsur tersebut. Seorang manusia adalah sebuah sistem terintegrasi
yang menjadi manusia karena semua sub-sistemnya berinteraksi sedemikian rupa.
tetapi jika dimasa yang akan datang kita bisa mendesain tubuh manusia dari
komponennya kemudian menyatukannya apakah akan menjadi manusia?
Variasi yang terjadi dalam pendidikan teknik industri di dunia dan juga di
Indonesia, biasanya bersumber dari pendefinisan sub-sistem dalam sebuah sistem
(bisa lebih banyak dari 4 sub-sistem) serta perbedaan penekanan terhadap sub-
sistem mana yang diperdalam pemahamannya. Tetapi semuanya pasti memiliki
minimal 4 sub-sistem ini sebagai dasar.
kami membagi sebuah sistem industri terintegrasi sebagai berikut:
Setiap dan semua komponen/sub-sistem merupakan komponen yang harus
dikuasai dalam melakukan 3 tugas utama seorang teknik industri:
Merancang menunjukkan kemampuan untuk secara kreatif mengkombinasikan
pengetahuan yang telah dimiliki kedalam sebuah rancangan sistem. Sistem disini
tidak hanya berupa sistem pabrik atau organisasi, tetapi dapat berupa pula
merancang sistem solusi, yaitu rancangan solusi yang multidisiplin, multiapproach
dan multidimensi.
Meningkatkan dapat diterjemahkan sebagai manajemen. Pakar manajemen
mengatakan bahwa ada beda antara administrasi dan manajemen. Administrasi
berorientasi untuk mengerjakan hal yang sama terus menerus secara tepat aturan,
sedangkan manajemen bermakna ada peningkatan yang harus dilakukan.
Berdasarkan definisi ini tentunya meningkatkan/manajemen menunjukkan
kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti dari peningkatan
adalah kemampuan memecahkan masalah. Ini mencakup kemampuan analisa,
berfikir sistem dan lain sebagainya yang berguna dalam memecahkan masalah.
Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-
langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem.
Menginstalasi memaksa seorang teknik industri untuk berfikir jauh ke depan
dalam merancang dan meningkatkan sistem. Penterjemahan konsep ini contohnya
adalah manajemen proyek, design for maintenance, design for manufacture,
design for six sigma (DFSS) dsb. yaitu sebuah konsep perancangan yang sudah
memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan, pembuatan bahkan pengontrolan
kualitasnya sehingga produk dapat lebih cepat diterima oleh pasar dalam kualitas
optimal.
Bagian 2: untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang
matematika, fisika dan ilmu-ilmu sosial serta prinsip dan metodologi
teknik/rekayasa Bagian ini menunjukkan kebutuhan keilmuan dasar untuk
mendukung peran seorang teknik industri dan penegasan bahwa teknik industri
walaupun erat dengan ilmu sosial masih merupakan bidang teknik. Itulah
sebabnya dalam kurikulum teknik industri tahun pertama sarat dengan kuliah-
kuliah dasar keteknikan seperti kalkulus, aljabar linear, fisika, kimia dan
sebagainya, walaupun secara muatan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dari
teknik industri.
Bagian 3: untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang
diperoleh dari sebuah sistem terintegrasi.Bagian 3 merupakan sebuah konsekuensi
yang logis dari penterjemahan bagian 1 dari definisi teknik industri, yaitu 3 peran
utama teknik industri tentunya akan menciptakan sebuah sistem baru atau sistem
perbaikan dengan kinerja yang lebih baik. Ini berarti perbaikan atau perancangan
harus berorientasi kepada fakta dan data.
Ada 3 permasalahan dalam kinerja, yaitu bagaimana menspesifikasikan kinerja,
memprediksi kinerja yang telah dispesifikasikan dan bagaimana mengevaluasinya.
*Menspesifikasikan: Kinerja harus dispesifikasikan di awal sebuah
perancangan atau peningkatan sistem, karena setiap pihak bisa jadi memiliki
perbedaan persepsi terhadap arti kinerja. Seorang ahli keuangan mengatakan
kinerja baik dari sebuah sistem adalah penghematan biaya, seorang marketing
mengatakan kinerja baik berarti memenuhi kebutuhan pelanggan, seorang manajer
produksi mengatakan kinerja baik adalah kesesuaian dengan standard produk.
Semua kinerja ini tidak ada yang salah, tetapi semua kinerja ini bisa saling
bertentangan dan berakibat sistem tidak akan kemana-mana. Menspesifikasikan
berarti pula seorang teknik industri harus menentukan indikator, cara
mendapatkan indikator, form pencarian data, alat yang digunakan untuk
mengukurnya, frekuensi pengukuran dsb.
*Memprediksi: setelah dispesifikasikan, tentunya ketika merancang atau
meningkatkan sistem kita sudah bisa mendapatkan semacam gambaran bagaimana
sistem tadi berfungsi nantinya dan bagaimana kinerjanya. Artinya, kinerjalah yang
menjadi patokan anda dalam memperbaiki dan merancang sistemnya.
*Mengevaluasi: tentunya setelah sistem diperbaiki atau dirancang dan
diinstalasi kita perlu melakukan evaluasi secara riil terhadap kinerja tadi. Jika
telah dispesifikasikan dengan baik maka pada langkah ini dijalankan proses
pengevaluasian kinerja. tentunya hasil dari evaluasi akan menjadi umpan balik
dalam perbaikan berikutnya.
A. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian,
yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno
Ekonomi.
* Sistem Manufaktur
Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik
industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral
yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses
perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan
perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain
adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan
Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.
* Manajemen Industri
Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan
pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha
melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber
daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang
keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah
Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan
Ekonomi Teknik.
* Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian yang
memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem
integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi,
dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan
pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno
Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika
Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_indu...
B. ILMU DASAR TEKNIK INDUSTRI
Dasar dari ilmu teknik industri adalah ilmu-ilmu operasional yang meliputi
analisis dan perancangan operasi, pengawasan operasi, dan manajemen operasi.
Tiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi dari ilmu teknik industri berhasil
adalah kualitas, waktu, dan biaya sesuai dengan tujuan dari teknik industri.
Tujuan teknik industri adalah menjamin bahwa produk atau jasa yang dihasilkan
atau di produksi pada kualitas yang tepat, pada waktu yang tepat, dan biaya yang
tepat pula.
*Method Engineering merupakan studi yang mempelajari secara sistematis
seluruh operasi langsung dan tidak langsung untuk mendapatkan perbaikan-
perbaikan sistem kerja dengan maksud suatu pekerjaan akan lebih mudah untuk
dapat dilakukan dan dilakukan dalam waktu yang lebih pendek. Dalam method
engineering atau analisis perancangan kerja dibahas mengenai studi kerja (work
study) dan pengukuran kerja (work measurement).
*Ergonomi sebagai ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara orang
dengan lingkungan kerja terutama dengan hasil rancangan kerja. Pada dasarnya
terdapat empat subkategori utama dari ergonomi yang harus diperhatikan
sehubungan dengan kemampuan manusia melakukan kerja yaitu skeletal/
muscular (kerangka/ otot), sensory (alat indera manusia), environment
(lingkungan), dan mental.
*Perencanaan Dan Perancangan Fasilitas meliputi penentuan atau penempatan
lokasi fasilitas, susunan tata letak fasilitas, dan seberapa besar fasilitas yang akan
ditempatkan. Tujuan dari perencanaan dan perancangan fasilitas adalah untuk
mendapatkan jumlah biaya yang minimum dalam penempatan fasilitas tersebut.
Simulasi adalah suatu metodologi untuk melakukan percobaan dengan
menggunakan model dari sistem nyata. Simulasi dapat diaplikasikan secara luas
dan tidak terbatas seperti antrian orang atau barang di airport dan antrian nasabah
di bank.
*Material Handling secara tradisional material handling dikonotasikan sebagai
perpindahan material atau bahan dari suatu lokasi ke lokasi lain atau diantara
stasiun kerja. Prinsip material handling terbaik adalah tidak ada material handling
dengan tujuan meminimumkan biaya dari perpindahan material tersebut.
Riset Operasional merupakan disiplin ilmu yang berkembang sejak terjadinya
perang dunia II dan diaplikasikan pada dunia militer.
*Sistem Produksi adalah suatu aktivitas untuk mengolah atau mengatur
penggunaan sumber daya yang ada dalam proses penciptaan barang atau jasa
dengan tujuan memperbaiki tingkat efektivitas dan efisiensi dari proses produksi.
Pengendalian Persediaan mempunyai fungsi utama untuk mengakomodasikan
tingkat aliran yang selalu tidak sama. Dan pengendalian kualitas adalah
memisahkan produk baik dan buruk atau membandingkan kualitas produk dengan
syarat yang telah ditentukan
BAB III. Organisasi teknik industri
Disiplin Teknik Industri muncul dan berakar kuat pada masa revolusi industri di
Inggris (1750-an). Revolusi industri dianggap sebagai era modern disiplin Teknik
Industri, dimana telah terjadi perubahan proses manufaktur secara dramatis serta
membantu melahirkan konsep ilmu pengetahuan. Disiplin teknik industri
dikembangkan oleh individu yang berusaha mencari/mengembangkan prinsip
organisasi dan manajemen produksi tingkat lanjut.
Beberapa penemuan pada masa revolusi industri:
Aspek Teknologi
o James Hargreaves menemukan mesin pintal (1765).
o Richard Arkweight mengembangkan water frame (1769).
o James Watt menemukan mesin uap.
o Samuel Morse mengembangkan pesawat telegram (1840).
o Thomas Alfa Edison menemukan lampu (1880).
Aspek Pengembangan Konsep
o Adam Smith (The Wealth Of Nations, 1776); mengemukakan
konsep perancangan proses produksi untuk meningkatkan
efisiensi penggunaan tenaga kerja, yang menekankan
pentingnya spesialisasi.
o Charles Babbage (On Economy of Machinery and
Manufacturer, 1832); mengemukakan perlunya pembagian
kerja (sesuai spesialisasinya) untuk meningkatkan
produktivitas.
o Henry Towne (The Engineers As Economist, 1886)
mengemukakan pentingnya para insinyur memperhatikan
unsur profitabilitas dalam mengambil keputusan. Yang
berarti dibutuhkan ilmu ekonomi.
o Frederic W. Taylor (bapak Teknik Industri), menawarkan
konsep bahwa bidang engineering juga harus mampu dan
ikut bertanggungjawab menyangkut perancangan,
pengukuran, perencanaan, penjadwalan maupun
pengendalian kerja (perangkat lunak). F.W. Taylor sering
dikaitkan dengan Work Measurement atau Motion and
Time Study.
o Frank B. Gilbreth dan Lilian Gilbreth mengenalkan analisis
gerakan (Micromotion studies). Memberi landasan untuk
mengidentifikasi dan menganalisis gerakan dasar manusia
pada saat melakukan pekerjaan manual. Beda dengan FW.
Taylor yang fokus pada aspek waktu, Gilbreth fokus pada
metoda kerja.
o Henry Gantt mengembangkan prosedur penjadwalan rencana
kerja dengan menggunakan peta balok atau peta Gantt.
o Ralph Barnes; menulis buku Motion and Time Study yang
pertama.
o H.B. Maynard, G.J. Stegmerten dan S.M. Loury (1927);
menulis buku Motion and Time Study yang menekankan
pentingnya studi dan metode kerja yang baik.
o A.H. Mogenson (Common sense applied to time and motion
study, 1932) fokus pada konsep studi gerakan dengan
pendekatan penyederhanaan kerja
Sebelum Perang Dunia II program pendidikan Teknik Industri tumbuh dalam
departemen teknik mesin. Setelah Perang Dunia II masuk beberapa perspsektif
ilmu khusus Teknik Industri seperti riset operasional, manajemen bisnis dan
komputer, statistik, psikologi industri dan ilmu sosial.
Perkembangan awal pengajaran disiplin Teknik Industri:
1. Prof Hugo Diemer di Departemen Teknik Mesin, University of
Kansas, Amerika Serikat (1902). yaitu mengajar perancangan
pabrik, peralatan, dan organisasi.
2. Prof Dexter Kimball di Teknik Mesin, Cornell University (1904).
3. Prof William Kent memprakarsai kurikulum Teknik Industri di
Syracuse (1908).
4. Pembukaan program studi Teknik Industri pertama di Pensylvania
State University (1908) dengan Prof. Diemer sebagai kepala
program.
5. Prof Diemer menerbitkan “Factory Organization and
Administration” (1910).
6. Prof Kimball membuat buku standar “Principles of Industrial
Organization” (1913).
Pendidikan Teknik Industri di Indonesia (Purnomo, 2004):
- Dikenalkan oleh seorang alumni Cornell University, Matthias Aroef
(1958).
- ITB membuka sub jurusan Teknik Produksi di Jurusan Teknik
Mesin (1960).
- ITB mendirikan Jurusan Teknik Industri terpisah dari Teknik Mesin
(1971).
Organisasi yang mendukung berdirinya disiplin Teknik Industri:
ASME (American Society of Mechanical Engineering) di
Amerika Serikat.
The Efficiency Society (1912).
The Society to Promote The Science of Management (1912).
The Efficiency Society dan The Society to Promote The Science
of Management menjadi The Taylor Society (1915).
Tahun 1917 berdiri SIE (Society of Industrial Engineers)
Tahun 1922 berdiri AMA (American Management Association)
Tahun 1932 berdiri SME (Society of Manufacturing Engineering)
di Detroit, untuk mengembangkan pengetahuan di bidang teknik
manufaktur dan mengaplikasikan sumber daya organisasi untuk
riset, menulis, publikasi dan penyebar luasan informasi.
Tahun 1936, The Taylor Society bergabung dengan Society of
Industrial Enginers menjadi SAM (Society for Advancement
Management)
Tahun 1948 berdiri AIIE (The American Society of industrial
Engineering) dengan jurnal pertamanya Journal of Industrial
Engineering
Tahun 1981 AIIE berkembang menjadi IIE (Institute of industrial
Engineers)
A. Prospek kerja teknik industry
Berikut ulasan lebih banyak tentang prospek kerja lulusan teknik industri.
Pengertian teknik industri adalah cabang dari ilmu teknik yang berkenaan dengan
pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari
manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses.
Lapangan Kerja Lulusan Teknik Industri
*Bidang Produksi / Operasi dan Penjaminan Mutu
Lulusan Teknik Industri sangat dibutuhkan khususnya untuk menangani
perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas, pengembangan
sistem manajemen kualitas. Hampir semua perusahaan membutuhkan ini,
khususnya perusahaan manufaktur seperti Toyota Astra Motor, PT Rekayasa
Industri, PT Krakatau Steel, dll.
*Sistem Informasi
Posisi yang biasanya diduduki Lulusan Teknik Industri misalnya staf IT, staf
dalam pemasangan sistem informasi, bahkan banyak alumni yang membuka usaha
di bidang software. Perusahaan yang membutuhkan lulusan Teknik Industri
misalnya: SAP Indonesië, Oracle Telekomsel, Pertamina, dll.
*Pemasaran
Beberapa posisi yang biasanya ditempati oleh lulusan Teknik Industri misalnya
Market Research, Technical Sales, dll. Misalnya di perusahaan P & G, Unilever,
Nestle, Astra, dll. Bidang Logistik Perencanaan dan pengelolaan sistem distribusi
merupakan bidang yang mulai banyak dimasuki oleh lulusan Teknik Industri
seperti di Petrokimia, PT Semen Gresik, dll.
*Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengelolaan sumber daya manusia mulai dari masalah rekruitmen, pengembangan
sistem penggajian dan manajemen personalia termasuk pengembangan SDM
dalam pelatihan. Para Alumni Teknik Industri yang bekerja di bidang ini misalnya
di PT Semen Padang, P & G, dll.
*Bidang Konsultasi Manajemen
Berperan dalam perencanaan suatu pengelolaan misalnya bekerja di Boston
Consulting Group, Accenture, Nielsen Company, dll.
Teknik Industri Tiga Bidang Keahlian
*Sistem Manufaktur
Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik
industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral
yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses
perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan
perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain
adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan
Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.
*Manajemen Industri
Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan
pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha
melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber
daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang
keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah
Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan
Ekonomi Teknik.
*Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian yang
memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem
integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi,
dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan
pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno
Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika
Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data
Referensi:
'http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_industri
'http://prodi-jurusan.blogspot.com/2012/09/prospek-kerja-teknik-industri.html
B. Tantangan Teknik Industri
Tantangan disini yaitu persaingan yang sangat berat,bukan karena sesama pesaing
Indonesia bahkan tenaga kerja asingpun ikut bersaing,karena Era Globalisasi yang
datang begitu cepat. Pada tahun 2007 tercatat kurang lebih 75.000 tenaga asing
yang bekerja di Indonesia,yang terdiri dari Advisor/consultan, Profesional,
Direksi, Manager, Teknisi, supervisor dan komisaris. Asumsinya dari 2-5%nya
adalah Insinyur Teknik Mesin. Maka ada 1500-3750an adalah teknik mesin. Coba
jika 50%nya dari posisi teknik mesin tersebut diisi oleh tenaga lokal yakni teknik
mesin juga. yaitu sekitar 750-1875an diisi oleh Teknik Mesin Indonesia maka
yang hilang oleh factor globalisasi.
Dan penyebab Rendahnya daya saing Indonesia rendah yaitu
* Kurangnya bekal pengetahuan praktis
*Kurangnya bekal Pengetahuan bahasa Inggris
*Kurangnya kemampuan IT/Internet
Bidang Lapangan Kerja Teknik Mesin meliputi:
* Perminyakan dan Pertambangan
* Kontraktor(Rekayasa dan/atau Rancang bangunan)
* Konsultan
* Industri Petrokimia
* Industri Pembangkit Listrik
* Industri Manufaktur
* Industri Baja
* Penerbangan
* Industri Jasa
* Staf Pengajar
Tapi yang saat ini sedang Berprospek Cerah saat ini adalah
*Bidang Pertambangan meliputi Minyak,Gas, dan Batu Bra.
*Bidang Kontraktor meliputi Rekayasa dan Rancang Bangun
*Bidang Manufaktur meliputi peralatan Industri dan Otomotif
*Dan Bidang Pembangkit Listrik yang meliputi Non BBM
Peran Perguruan Tinggi,Industri maupun Pemerintah untuk mahasiswa agar dapat
maju dan berkembang yaitu:
* Memperkuat basic knowledge lulusan perguruan tinggi.
* Dengan memberikan tambahan mata kuliah diluar kurikulum yang
ada. Mata kuliah tambahan yang diberikan berupa mata kuliah
praktis yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan bidang
pekerjaan yang kelak diidam-idamkan.
Perguruan tinggi perlu mendukung unit-unit kegiatan mahasiswa yang bersifat
keprofesian.
Membuka peluang lebih banyak kepada lulusan baru untuk menjadi karyawannya,
karena tanpa harus rugi waktu untuk memberikan pelatihan sebelum bisa dijual
hasil kerjanya.
Untuk posisi atau tingkat keprofesionalan tertentu, bisa memberikan apresiasi
yang seimbang dengan tenaga asing yang mempunyai kualitas hasil kerja yang
sama.
Pemerintah bisa lebih proaktif mencari data prospek lapangan kerja yang lebih up
to date baik di dalam maupun di luar negeri untuk kemudian diinformasikan ke
masyarakat secara on line melalui internet.
Pemerintah bisa mendata lebih detail para ekspatriat sehingga para Insinyur lokal
dapat mempersiapkan diri dan mengatur strategi untuk bersaing.
Untuk itu peluang Teknik mesin mencakup di berbagai bidang sehingga tidak
begitu sulit untuk mencari posisi dimana seorang Teknik Mesin akan bekerja. Dan
tantanganya hanyalah tenaga kerja asing,yang dimana tenaga asing lebih dahulu
mempunyai pengetahuan praktis,bahasa asing, dan mempunyai kemampuan
IT/Internet yang dikarenakan dimana tempat belajar para tenaga kerja asing
mempunyai Unit-unit dan fasilitas yang memadai dibandingkan Oleh Indonesia
sendiri.
BAB IV. KESIMPULAN
Teknik Industri lahir sejak persoalan produksi, sejak manusia harus mewujudkan
sesuatu untuk memenuhi keperluan hidupnya. Persoalan produksi muncul pada
zaman Pra-Yunani kuno, saat manusia menggunakan batu sebagai peralatannya.
Pada masa itu manusia menggunakan batu untuk peralatan bekerja, sebagai alat
pemotong atau pembelah. Alat seperti jarum yang digunakan untuk menjahit,
terbuat dari tulang. Alat-alat yang digunakan mengalami perubahan secara terus-
menerus dangan cara coba-coba dan manusia melakukan seleksi alat yang sesuai
untuk keperluan kerja. Meskipun konsep teknik industri sudah muncul pada
zaman Pra-yunani kuno, namun disiplin Teknik Industri berakar kuat pada masa
Revolusi Industri (1750-an). Disiplin ini pada awalnya dikembangkan oleh
beberapa individu yang berusaha mencari mengembangkan prinsip-prinsip
organisasi dan manajemen produksi tingkat lanjut. Revolusi Industri yang terjadi
di Inggris dianggap sebagai era modern disiplin teknik industri.
Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari
sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi.Bagian
ini mendeskripsikan 3 peran utama yang harus dilakukan seorang teknik industri
yaitu merancang, meningkatkan dan menginstalasi sebuah sistem terintegrasi.
Selama ini prospek kerja lulusan teknik industri cukup bagus dengan gaji cukup
tinggi, terlebih di era industri yang semakin maju. Perushaan atau industri
berskala besar menjadi peluang besar. Tentu saja orang-orang hebat di Industrial
Engineer itu memiliki peran yang penting dalam sebuah perindustrian,bayangkan
saja kabarnya seorg Industrial Engineer yang handal dalam mengoptimasi biaya
produksi pabrik skala besar, Sehingga kabarnya bisa menghemat industri sampai
miliaran rupiah.Lapangan kerja lulusan teknik industri mencakup dalam bidang :
Bidang produksi/oprasi dan penjamin mutu,Sistem informasi,Pemasaran,Bidang
manajemen Sumber Daya Manusia,Konsultasi Manajemen,dll..
persaingan yang sangat berat,bukan karena sesama pesaing Indonesia bahkan
tenaga kerja asingpun ikut bersaing,karena Era Globalisasi yang datang begitu
cepat.Untuk menjawab tantangan globalisasi peran perguruan tinggi dan
pemerintah sangat di butuhkan,sehingga dpt menciptakan lulusan teknik industri
yang berkualitas dan dengan dukungan pemerintah yang proaktif dapat membantu
lulusan teknik industri mencari pekerjaan dan menciptakan lapangan kerja
BAB V. DAFTAR PUSTAKA
https://kualitasproses.wordpress.com/pengantar-teknik-industri/
http://bahankuliahmanajemen.blogspot.co.id/2012/08/sejarah-teknik-industri.html
http://www.ie.ui.ac.id/sse-ti-ui/definisi-teknik-industri-ui/
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_indu
http://adintase.blogspot.co.id/2012/04/ilmu-dasar-disiplin-teknik-
industri.html'http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_industri
'http://prodi-jurusan.blogspot.com/2012/09/prospek-kerja-teknik-industri.html