38
Makalah Pembelajaran Cerita “Kriteria Pemilihan Cerita” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia SD Dosen Pembimbing : Ngatman,M.Pd DisusunOleh : 1. Litfia Mia Widyanti (K7112132/08) 2. Lovita Lailly Rahmasari (K7112133/09) 3. Nur Laeli Maftukhah (K7112173/20) 4. Hikmah Hertantiani (K7112520/25) 5. Nisa Mahmudah (K7112532/37) Kelas V B PROGRAM S1 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 1

hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

Makalah Pembelajaran Cerita“Kriteria Pemilihan Cerita”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia SD

Dosen Pembimbing : Ngatman,M.Pd

DisusunOleh :

1. Litfia Mia Widyanti (K7112132/08)2. Lovita Lailly Rahmasari (K7112133/09)3. Nur Laeli Maftukhah (K7112173/20)4. Hikmah Hertantiani (K7112520/25)5. Nisa Mahmudah (K7112532/37)

Kelas V B

PROGRAM S1 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

1

Page 2: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

Kata Pengantar

Puji syukur penulis sanjungkan kehadirat ALLOH SWT ,yang telah melimpahkan

rahmat-Nya kepada kami,sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang

berjudul “Kriteria Pemilihan Cerita “ .Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata

kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia SD 1 . Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terimakasih atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak atas

terselesaikanya laporan ini,kepada :

1. ALLOH SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul”Kriteria Pemilihan Cerita”

2. Bapak Ngatman ,M.Pd, yaitu selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa dan

Sastra Indonesia SD 1

3. Semua pihak yang terkait yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan

kesalahan,untuk itu kritik konstruktif sangat penulis harapkan dari berbagai pihak guna

perbaikan makalah ini dikemudian hari.

Kebumen,September 2014

Penyusun

2

Page 3: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….………......ii

DAFTAR ISI…………………………...…………………………………..…………..…….….iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang…………………………..…………………………………..…..……......1

B. RumusanMasalah…………………………..………………………................................2

C. Tujuan………………………………………………………..…………….………..........2

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Cerita Anak ......……….......................................….......................................3

B. Unsur-Unsur Cerita Anak…....................................................................................….....4

C. Karakteristik Pemilihan Cerita Anak..............................................................................8

D. Analisis Cerita Anak Yang Sesuai Dengan Karakteristik Cerita Anak.....................13

BAB 1II PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................................24

B. Saran.................................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus

ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya, cerita anak dituntut untuk

dikemas dalam bentuk yang berbeda dari cerita orang dewasa hingga dapat diterima anak

dan dipahami mereka dengan baik.Cerita anak merupakan pembayangan atau pelukisan

kehidupan anak yang imajinatif ke dalam bentuk struktur bahasa anak.Cerita anak

merupakan sastra yang ditujukan untuk anak, bukan sastra tentang anak. Sastra atau cerita

tentang anak bisa saja isinya tidak sesuai untuk anak-anak, tetapi sastra untuk anak sudah

tentu sengaja dan disesuaikan untuk anak-anak selaku pembacanya .

Perkembangan anak akan berjalan wajar dan sesuai dengan periodenya bila

disugui bahan bacaan yang sesuai pula. Jadi cerita anak harus menjadi  buku bacaan yang

sengaja ditulis untuk dibaca anak-anak. Isi buku tersebut harus sesuai dengan minat dan

dunia anak-anak, sesuai dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak

sehinga melalui cerita anak yang digemari anak-anak maka dapat menanamkan nilai-nilai

moral yang baik untuk anak.Oleh karena itu guru harus dapat menyajikan materi cerita

yang benar-benar sesuai dengan karakteristik perkembangan anak,baik secara emosional,

intelektual dan psikologis anak.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas , dalam makalah ini penulis akan

mencoba menjelaskan bagaimana kriteria-kriteria pemilihan cerita anak agar sesuai

dengan karakteristik perkembangan anak,baik secara emosional, intelektual dan

psikologis anak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Cerita Anak ?

2. Apa Saja Unsur-Unsur Cerita Anak ?

3. Bagaimanakan Karakteristik Pemilihan Cerita Anak ?

4

Page 5: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

4. Bagaimanakah Analisis Cerita Anak Yang Sesuai Dengan Karakteristik Cerita Anak ?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Cerita Anak

2. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Cerita Anak

3. Untuk Mengatahui Karakteristik Pemilihan Cerita Anak

4. Untuk Mengetahui Analisis Cerita Anak Yang Sesuai Dengan Karakteristik Cerita

Anak

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Cerita Anak

Cerita anak-anak adalah cerita sederhana yang kompleks. Kesederhanaan itu

ditandai oleh syarat wacananya yang baku dan berkualitas tinggi, namun tidak ruwet

sehingga komunikatif. Di samping itu, pengalihan pola pikir orang dewasa kepada dunia

anak-anak dan keberadaan jiwa dan sifat anak-anak menjadi syarat cerita anak-anak yang

5

Page 6: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

digemari. Dengan kata lain, cerita anak-anak harus berbicara tentang kehidupan anak-

anak dengan segala aspek yang berada dan memengaruhi mereka.

Kompleksitas cerita anak-anak ditandai oleh strukturnya yang tidak berbeda dari

struktur fiksi untuk orang dewasa. Dengan demikian, organisasi cerita anak-anak harus

ditopang sejumlah pilar yang menjadi landasan terbinanya sebuah bangunan cerita.

Sebuah cerita akan menjadi menarik jika semua elemen kisah dibina secara seimbang di

dalam struktur yang isi-mengisi sehingga tidak ada bagian yang terasa kurang atau terasa

berlebihan. Beberapa definisi cerita anak menurut pandangan para ahli:

1. Sarumpaet (203:108) berpendapat cerita anak adalah cerita yang ditulis untuk anak dan

berbicara mengenai kehidupan anak dan sekeliling yang mempengaruh anak serta

cerita itu hanya dapat dinikmati oleh anak dengan bantuan dan pengarahan orang

dewasa.

2. Puryanto (2008:7) Cerita anak adalah mengandung tema yang mendidik, alurnya lurus

dan tidak berbelit-belit, menggunakan setting yang ada di sekitar atau ada di dunia

anak, tokoh dan penokohan mengandung peneladanan yang baik, gaya bahasanya

mudah dipahami tapi mampu mengembangkan bahasa anak, sudut pandang orang

yang tepat, dan imajinasi masih dalam jangkauan anak.

3. Menurut Hunt (dalam Witakania, 2008) mendefinisikan ceritaanak sebagai buku

bacaan yang dibaca secara khusus cocok untuk memuaskan sekelompok anggota yang

kini disebut anak. Jadi cerita anak adalah buku bacaan yang sengaja ditulis untuk

dibaca anak-anak. Isi buku tersebut harus sesuai dengan minat dan dunia anak-anak,

sesuai dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak, sehingga dapat

memuaskan mereka.

4. Tarigan (1995: 5) mendefinisikan bahwa cerita anak adalah buku yang menempatkan

mata anak-anak sebagai pengamat utama, mata anak-anak sebagai fokusnya. Sastra

anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak masa

kini, yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak.

Dari beberapa pendapat ahli diatas mengenai pengertian cerita anak maka penulis

dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan cerita anak adalah cerita yang

ditulis untuk anak-anak dengan bahasa yang mudah dipahami dan disesuaikan dengan

6

Page 7: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

keadaan psikologis anak-anak serta mempunyai amanat yang dapat mendukung

perkembangan berfikir ,emosionl dan psikologis anak.

B. Unsur – Unsur Cerita Anak

Unsur-unsur yang terdapat dalam cerita anak yaitu terdiri dari unsur intrinsik dan unsur

ekstrinsik.

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam cerita tersebut.Unsur

intrinsik cerpen adalah unsur yang sangat mendukung dalam terbentuknya sebuah

cerpen. Artinya, kalau tidak ada unsur intrinsik di dalam cerpen, tentunya tidak akan

terbentuk sebuah cerpen

Unsur intrinsik meliputi :

a. Tema

Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai titik

tolak pengarang dalam memaparkan karya yang diciptakannya. (Aminudin, 2004:

83).Keraf (1994: 107) menyatakan bahwa kata tema berasal dari kata

tithenai,bahasa Yunani yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan”. Tema

sebuah cerita adalah inti cerita atau makna yang tersembunyi.Tema mencakup

moral atau amanat cerita.Tema bagi cerita anak haruslah yang perlu dan baik bagi

mereka.Ia harus mampu menerjemahkan kebenaran. Tentu saja cerita yang ditulis

dengan baik akan menyampaikan pesan moral, tetapi juga harus bercerita dengan

runtut dari mana pesan itu mengalir. Dengan cara itu, tema disampaikan kepada

anak secara tersamar. Jadi, jika nilai moral hendak disampaikan pada anak, tema

harus tersusun dalam bahan cerita yang kuat.Dengan demikian, anak dapat

membangun sendiri pengertian baik atau buruk tentang cerita tersebut.

b. Tokoh

Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita

sedangkan cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut

denganpenokohan (Aminudin, 2004 : 79).Tokoh yang digambarkan secara baik

dapat menjadi teman, tokoh identifikasi, atau bahkan menjadi orang tua sementara

7

Page 8: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

bagi pembaca. Cerita tidak akan menarik bagi anak, jika tokoh yang digambarkan

dalam cerita tidak mereka kagumi. Hal penting dalam memahami tokoh adalah

penokohan yang berkaitan dengan cara penulis dalam membantu pembaca untuk

mengenal tokoh tersebut. Hal ini terlihat dari penggambaran secara fisik tokoh

serta kepribadiannya. Aspek lain adalah perkembangan tokoh. Perkembangan

tokoh menunjuk pada perubahan baik atau buruk yang dijalani tokoh dalam

cerita-cerita.

c. Latar

Latar adalah tempat, waktu, maupun situasi tertentu yang melatar belakangi

peristiwa-peristiwa dalam cerita, baik latar ynag bersifat fisikal (berhubungan

dengan tempat) maupun latar yang bersifat psikologis (berupa lingkungan atau

benda-benda dalam lingkungan tertentu yang mampu menuasakan suatu makna

yang mampu mengapit emosi pembaca) (Aminudin, 2000 : 69).Latar waktu dan

tempat pada cerita anak harus mudah difahami oleh anak, karena anak masih

cenderung rumit membayangkan masa lampau dan masa yang akan datar. Setting

tempat juga harus disesuaikan dengan daya fikir anak seperti yang ada

disekeliling anak sehingga anak dengan mudah memahaminya.

d. Gaya Bahasa

Bagaimana penulis mengisahkan dalam tulisan itulah yang disebut dengan gaya.

Aspek yang digunakan untuk menelaah gaya dalam sebuah cerita fiksi adalah

pilihan kata. Kalimat dalam cerita anak-anak haruslah lugas, tidak bertele-tele,

dan tidak harus menggunakan kalimat tunggal. Kita bisa menggunakan kalimat

kompleks asalkan logis dan langsung mengarah kepada apa yang ingin

disampaikan.   

e. Alur

Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa

sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu

cerita(Aminuddin, 2004: 83). Dalam cerita fiksi kita tahu bahwa hal yang

menentukan atau mendasarinya adalah alur. Alurlah yang menentukan sebuah

cerita menarik atau tidak.Dan hal penting dari alur ini adalah konflik.Karena

8

Page 9: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

konfliklah yang menggerakkan sebuah cerita.Konflik pula yang bisa

menyebabkan seseorang menangis, tertawa, marah, senang, jengkel ketika

membaca sebuah cerita.Alur cerita anak biasanya dirancang secara kronologis,

yang menaungi periode tertentu dan menghubungkan peristiwa-peristiwa dalam

periode tertentu. Alur lain yang digunakan adalah sorot balik. Alur sorot balik

digunakan penulis untuk menginformasikan peristiwa yang telah terjadi

sebelumnya. Biasanya alur sorot balik ini dijumpai pada bacaan anak yang lebih

tua dan biasanya akan membingungkan anak-anak di bawah usia sembilan tahun.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari luar.Unsur ekstrinsik

meliputi :

a. Latar belakang masyarakatPengaruh kondisi latar belakang masyarakat sangat lah

besar terhadap terbentuknya sebuah cerpen. Pemahaman itu bisa berupa pengkajian :1. Ideologi negara2. Kondisi politik3. Kondisi sosial4. Hingga kondisi ekonomi masyarakat.

b. Latar belakang pengarangLatar belakang pengarang bisa meliputi pemahaman kita

terhadap sejarah hidup dan juga sejarah hasil karangan - karangan sebelumnya. Latar belakang pengarang dapat terdiri dari:1. Biografi

Biografi ini berisi tentang riwayat hidup si pengarang yang ditulis secara keseluruhan

2. Kondisi Psikologis

9

Page 10: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

Kondisi psikologis ini berisi tentang pemahaman mengenai kondisi mood serta keadaan yang mengharuskan seorang pengarang menulis cerpen

3. Aliran SastraSeorang penulis pasti akan mengikuti aliran sastra tertentu. Ini sangat berpengaruh terhadap gayapenulisan yang dipakai penulis dalam menciptakan sebuah karya.

c. Nilai - nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)Nilai yang terkandung adalah salah satu unsur penting di

dalam sebuah karya sastra. Nilai – nilai tersebutlah yang akan diambil oleh pembaca sebagai rangkuman isi dari karya penulis.1. Nilai Agama

Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang sangat berkaitan dengan ajaran yang berasal dari agama.

2. Nilai MoralNilai moral merupakan nilai-nilai dalam cerita yang sangat berkaitan dengan akhlak atau etika. Nilai moral dalam sebuah cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa juga nilai moral yang buruk/jelek.

3. Nilai BudayaNilai budaya merupakan nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu medan/daerah.

C. Karakteristik Pemilihan Cerita Anak

Setiap pendidik tentunya mengharapkan proses belajar mengajar yang

diampunya berjalan menarik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan.Kedua hal tersebut merupakan persyaratan untuk dapat tercapainya

suasana belajar mengajar yang menyenangkan. Karena dengan terpenuhinya

persyaratan tersebut,peserta didik akan belajar tanpa merasa terpaksa.Hal ini

10

Page 11: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

dapat tercapai jika guru menyajikan materi pembelajaran secara menarik.Dalam

pembelajaran apresiasi prosa (cerita ) ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh

guru agar pembelajaran dapat berlangsung secara menarik sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai,yaitu :

1. Tingkat Keterbacaan

Tingkat keterbacaan adalah mudak tidaknya suatu bahan bacaan (prosa) untuk

dicerna ,dihayati ,dipahami dn dinikmati oleh siswa. Untuk dapat memenuhi

tingkat keterbacaan ini ,prosa yang akan dijadika materi pengajaran apresiasi

hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Kejelasan Bahasa

Dalam hal ini prosaa ( cerita rekaan )yang akan dijadikan materi pengajaran

di Sekolah Dasar adalah prosa yang menggunakan bahasa yang sederhana.

Kalimat yang digunakan tidak panjang-panjang dan tidak rumit ,sehingga

mudah dipahami oleh siswa .Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang

bermakna lugas .Dengan memperhatikan bahasa prosa yang akan

disajikan ,maka satu tahap dalam tingkat keterbacaan sudah tercapai,yaitu

kejelasan bahasa.Dengan kejelasan bahasa ,maka unsur-unsur prosa akan mudah

ditemukan oleh anak.

b. Kejelasan Tema

Tema prosa utuk materi pengajaran apresiasi prosa di Sekolah Dasar

hedaknya terbuka ,artinya tema tema itu bias langsung ditemukan oleh anak-

anak.Di samping itu ,tema tersebut tidak disajikan secara terselebung.

c. Kesederhanaan Plot

Cerita rekaan yang akan disajikan dalam pengajaran apresiasi prosa di

Sekolah Dasar hendaknya merupakan cerita yang berplot maju,maksudnya

rangkaian cerita berjalan kronologis dari awal hingga akhir .Hendaknya tidak

dipilih cerita yang mempunyai sorot balik (flash back) yang rumit,Karen

adanya kemungkinan siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti jalan cerita

secara utuh.

d. Kejelasan Perwatakan

11

Page 12: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

Perwatakan dalam cerita rekaan yang akan dijadikan materi pengejaran

hendaknya dipilih dari cerita-cerita yang disajikan secara sederhana. Hal ini

dimaksudkan agar anak-anak dapat dengan mudah menangkap sosok tokoh-

tokoh dalam cerita tersebut.Demikian pula pesan – pesan yang terdapat dalam

cerita tersebut dengan mudah dapat ditangkap oleh para siswa.

e. Kesederhanaan Latar

Cerita rekaan yang akan diajarkan hendaknya mempertimbangkan latar

cerita.Latar dalam cerita hendaknya tidak jauh berbeda dengan lingkungan

sekitar tempat tinggal mereka. Dengan demikian mereka merasa akrab dengan

suasana dalam latar tersebut.Hal ini membantu mempermudah pemahaman

terhadp cerita,disebabkan mereka telah merasa kenal dangan latar seperti itu.

Suasana latar yang akrab dengan kehidupan mereka sehari-hari tidak berarti

persis sama dengan kehidupan mereka. Misalnya suasana yang sama sehingga

dapat menjebatani imajenasi anak-anak.Tidak pula diartikan “tidak boleh

memperkenalkan latar yang berbeda” dengan lingkungan anak. Hal ini

diperkenalkan agar anak mengenali lingkungan baru ,mempunyai pengetahuan

baru namun perlu dijembatani dengan suasana yang telah mereka kenal.

f. Kejelasan Pusat Pengisahan

Dalam pemilihan cerita hendaknya memilih cerita rekaan yang pusat

pengisahannya konsisten,artinya tidak banyak berganti fokus. Karena jika

banyak berganti focus hal ini akan menyulitkan anak-anak mengikuti jalan

ceita. Cerita yang ber-aku yang seolah-olah pengarang menjadi tokoh utama

adakecenderungan yang lebih besar bagi anak-anak untuk menyenanginya. Hal

itu desebabkan mereka merasa sedang mengikuti pengalaman teman sebayanya.

Dalam hal ini dapat juga dipilih cerita yang “ dipaparkan pengarang”

(pengarang berada diluar cerita) .Dengan gaya ini anak-anak merasa sedang

didongengi seseorang..

Itulah beberapa syarat pokok yang perlu diperhatikan oleh setiap guru

dalam pemilihan materi yang akan diajarkan,agar materi yang dipilih memenuhi

persyaratan tingkat keterbacaan.

12

Page 13: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

2. Tingkat Kesesuaian

Yang dimaksud dengan tingkat kesesuaian adalah cocok tidaknya materi

apresisasi prosa sebagai materi pembelajaran di Sekolah Dasar.Di samping

pemilihan materi disesuaikan dengan tingkatan pada garis –garis besar program

pengajaran (GBPP) yang telah dirumuskan atau digariskan , juga perlu

dipertimbangkan atau diperhatikan dua hal berikut , yaitu :

a. Perkembangan Psikologis Siswa

Perkembangan psikologis siswa sebaiknya menjadi pertimbangan di dalam

pemilihan bahan pengajaran , karena anak-anak akan lebih tertarik oleh cerita

yang sesuai dengan fase-fase tertentu. Marilah kita ikuti beberapa pendapat

dibawah ini,sehubungan dengan fase-fase perkembangan psikologis sesuai dengan

kelompok usia.

Usia 6-9 Tahun

Pada usia 6-9 tahun,nk-anak mempunyai cerita sederhana dari kehidupan sehari-

hari sampai dengan dongeng-dongeng tentang hewan.Mereka juga menyukai

cerita-cerita lucu ,seperti Lebai malang, si Kabayan dan sebagainya.

Usia 9-12 Tahun

Pada usia ini,anak-anak hampir sama sekali tidak menyukai “Fairy tales” (cerita

tentang peri) lagi ,sebaliknya perhatian mereka lebih tertarik pada cerita-cerita

yang menggambarkan pahit manisnya kehidupan keluarga yang dilukiskan

dengan cara yang lebih realitas . Di samping itu mereka juga menyukai cerita-

cerita fantastis “cerita tentang supranatural” (science-fiction) dan cerita

petualangan (Suwargana,1969: 177-179). Menurut pendapat Oeyeng Suwargana

di dalam bukunya yang berjudul Pendidikan (1969: 157) menyatakan

bahwa :“Untuk anak laki-laki sebaiknya disajikan cerita-cerita yang agak

realitis,lebih baik lagi jika diberi bumbu macam-macam “ kenakalan dan kelucuan

anak-anak” tau cerita-cerita petualangan dengan ketegangan yang meyeramkan

dan kepahlawanan yang mengagumkan,atau pembongkaran rahasia-rahasia

pembunuhan maupun harta terpendam,yang kejahatanya terpendam oleh anak-

anak umur 12 atau 14 tahun.Untuk pemudi-pemudi yang menarik itu terutama

cerita yang melukiskan pahit manisnya kehidupan keluarga”.

13

Page 14: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

Mempelajarai pendapat diatas,maka pemilihan bahan untuk pembelajaran

apresiasi prosa di kels 1 sampai 3 dapat dipilih cerita –cerita sederhana tentang

kehidupan dan dongeng-dongeng hewan ,juga cerita-cerita lucu .Untuk kelas 4

sampai kelas 6 dapat dipilih cerita petualangan ,kepahlawanan dan science-

fiction.

b. Kandungan Moral Cerita

Selain memenuhi syarat perkembangan psikologis siswa, bahan pengajaran

apresiasi prosa juga harus mempunyai kandungan moral yang baik. Kandungan

moral ini dapat dipelajari dari tema dan amanat cerita. Kandungan moral ini perlu,

disebabkan cerita untuk materi bahan pengajaran dapat menjadi media

pendidikan. Lewat cerita yang diajarkan, anak-anak mengenal nilai-nilai estetik

dan nilai-nilai kehidupan. Karena itu hendaknya dipilih cerita-cerita yang

mengandung nilai-nilai tersebut. Dengan demikian, selain mengajarkan sastra,

juga sekaligus membimbing budi pekerti anak-anak.

D. Contoh Analisis Cerita Anak Sesuai Karakteristik Cerita Anak

Harimau dan Kucing

Dahulu kala, Kucing adalah guru harimau. Kucing, Sang Guru berwarna Putih, berekor

panjang, nampak gemuk dan menggemaskan. Sedangkan Sang Murid, Harimau sebenarnya

hampir mirip dengan Kucing, namun berperawakan besar dengan tubuh berwarna orange dan

dihiasi garis-garis loreng yang berwarna hitam, Taringnya besar dan tajam dan terlihat seram.

Mereka sangat akrab dan saling menyayangi satu sama lain. Kucing dengan sabar mengajari

Harimau keahlian untuk berburu makanan di hutan. Harimau dengan suka cita dan penuh

semangat menimba ilmu dari Gurunya.  Hari ini adalah pelajaran mengintai mangsa, Kucing

mengajari Harimau keahlian untuk mengintai mangsa dari balik semak-semak dan mengajarkan

kesabaran dan waktu yang tepat untuk mengejar mangsanya. Harimau belum mewarisi ilmu

kesabaran yang diajarkan oleh kucing. Harimau dikenal cepat sekali naik darah. Namun Kucing

14

Page 15: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

tetap sabar dalam mengajari Harimau agar bisa menjadi sosok yang mandiri. Karena belum

menguasai dengan sempurna ilmu ini, untuk sementara Kucinglah yang setiap hari memberi

makan harimau dengan berburu tikus di hutan tersebut. Tak terbayang berapa puluh tikus yang

harus ditangkap oleh Kucing itu untuk menghidupi Harimau. Namun Kucing tak pernah

mengeluh, kucing itu  ikhlas melakukannya.

Berkat kesabaran Kucing dalam mendidik Harimau akhirnya Harimau berhasil juga

menguasai jurus berburu yang ampuh warisan dari Kucing. Sekarang tak pernah sekalipun

Harimau gagal dalam memburu mangsa di hutan tersebut. Setiap hari Ia memamerkan

keahliannya kepada Kucing.

Pagi hari menjelang, Langit cerah berwarna biru, dan matahari memancarkan sinar

kebahagiaan di dalam hutan itu. Kucing masih bertengger di atas pohon menikmati hangatnya

sinar matahari yang menerpa wajahnya pagi itu.

“Guru!!! Lihatlah aku guru, aku akan menagkap seekor kijang di sana, cepatlah kemari

Guru!!!, Lihatlah bagaimana aku akan menangkap Kijang itu” Ujar Harimau pada Gurunya.

“Oiya, Kau memang semakin hebat sekarang muridku, aku suka semangatmu…” Ujar

Kucing sambil tersenyum. Tak ingin mengecewakan muridnya yang ia sayangi itu, Kucing

bergegas turun dan menemani muridnya mengintai sekawanan Kijang yang sedang mencari

makan di pagi itu.

Harimau itu mengendap-endap dan bersembunyi di antara rimbunnya semak belukar yang

tumbuh di sekitar daerah itu.

“SSssssssst….. Guru…. lihatlah Guru…. aku akan menangkap kijang yang sedang makan

itu, Lihat Aku Guru!!!!” Ujar Harimau kepada Gurunya yang sedang duduk di sampingnya.

“Iya muridku, Aku percaya kamu pasti akan berhasil menangkapnya” Jawab Kucing itu.

Harimau itu mengintai dengan penuh kecermatan, mengamati setiap gerak-gerik mangsa

yang akan diburunya. Ia masih memilih Kijang yang mana yang akan ia kejar untuk dijadikan

mangsa. Akhirnya waktu yang tepat telah tiba, ada seekor kijang yang lengah dan tidak

mengetahui bahwa ada Harimau yang sedang mengintainya dan…

“Slapp!!!, GGGGrrrgggghhhhh…..” Harimau melompat dari tempat persembunyiannya

dan berusaha menerkam Kijang Itu. Kijang itu tersentak kaget, dan segera melompat untuk

menyelamatkan diri. Namun terlambat jarak Harimau itu terlalu dekat baginya, sehingga tanpa

perlawanan yang berarti, dalam beberapa langkah larinya, Kijang malang itu tertangkap oleh

15

Page 16: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

Sang Harimau yang sedang lapar itu. Ia tak kuasa melawan cengkeraman Harimau itu, akhirnya

Kijang itu mati di tangan Harimau itu. Kucing bertepuk tangan merayakan keberhasilan

muridnya itu.

“Kau benar-benar hebat sekarang, gerakanmu lincah, cepat dan tepat” Ujar Kucing

membesarkan hati muridnya.

“Hua..ha…. inilah aku Guru, aku memang hebat tak terkalahkan… Aku kan menguasai

hutan ini!!!” Jawab harimau itu sambil tertawa terbahak-bahak.

“Hhhhhmmmh…. Gunakan dengan bijak muridku, kau harus jadi pelindung bagi hutan

ini” Kucing mencoba mengingatkan agar Harimau lebih bijaksana dalam menggunakan ilmunya.

“Akan aku pikirkan itu Guru!!!” sekarang biarkan aku makan dulu ya… aku Lapar

sekali…”

“Baiklah, kalau begitu aku akan membersihkan rumah dulu” Jawab kucing itu pergi

meninggalkan Harimau.

Waktu terus berlalu, semakin lama Harimau menjadi sombong dan takabur, sehingga ia

menjadi teror dan penyebar ancaman bagi setiap mahluk yang hidup di dalam hutan itu. Ia jarang

menemui gurunya lagi, Harimau semakin lupa diri. Kalau dulu harimau membunuh Kijang

dewasa untuk makan, sekarang ia telah berani membunuh anak Kijang atau rusa hanya untuk

kesenangan saja, keamanan dan ketentraman hutan menjadi terganggu.

Suatu hari Harimau bertandang ke kediaman Kucing Gurunya.

“Hai Guru!!!, aku sekarang telah berhasil menguasai hutan ini, namun ada satu hal yang

ingin aku minta darimu….. Aku membutuhkannya” Harimau berteriak kencang ke atas pohon

jati Hutan tersebut. Kucing yang sedang bersemedi kaget dan bergegas keluar.

“Waduh, muridku… lama sekali kau tidak menengokku… bagaimana keadaanmu

sekarang???” Jawab Kucing bergegas turun menemui muridnya itu. Kucing itu mencoba menata

hatinya yang masih tersentak mendengar ucapan muridnya yang kurang sopan itu.

“Ah, tidak usah basa-basi Guru, Ajarkan aku cara memanjat pohon, aku harus

menaklukkan bajing, tupai, burung dan binatang lainnya, aku ingin mengalahkan semua

penghuni hutan di sini, biar mereka tahu bahwa akulah penguasa hutan ini, Hua…ha…. ha…

Grrrrgggghhh!!!, ajarkan ilmu itu kepadaku Guru!!!!” Harimau itu semakin kurang ajar.

“Belum saatnya kau mempelajari ilmu itu muridku, suatu saat nanti aku akan

memberikannya kepadamu, bersabarlah, kau harus belajar bijak muridku….. hentikanlah

16

Page 17: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

ambisimu itu muridku, jadilah kau pengayom bagi penghuni hutan ini Muridku…. ” Kucing

mencoba tetap bersabar menghadapi tingkah laku muridnya yang semakin kurang ajar itu.

“Ah…Kau terlalu lemah rupanya Guru, Cepat kau ajarkan ilmu itu kepadaku, atau aku

akan mem…..” Harimau semakin hilang kendali.

“Kau akan apa????, Jawab!!!” Kucing itu tersentak kaget mendengar ucapan muridnya

itu.

“Aku Kan membunuhmu!!!!!, aku harus menghancurkan siapapun yang menghalangi

langkahku untuk menjadi penguasa hutan ini….. “Grrrrggghhhh!!!!!” Kemarahan Harimau

semakain memuncak, ambisi untuk mengusai hutan telah menutup mata hatinya, bahwa di

hadapannya adalah Gurunya.

“HHHHmmmmhhhh… Kau benar-benar berubah sekarang muridku, sadarlah

muridku…..” Jawab Kucing itu mencoba menenangkan muridnya.

“Ah, dasar Kucing tak tahu di untung!!!!!!, Aku akan membunuhmu……………!!!!!”

Harimau segera memasang kuda-kuda dan menerkam Gurunya.

Kucing tak kalah sigap, dengan secepat kilat ia segera menghindar dan melompat ke atas

pohon. Air matanya jatuh menetes melihat keberingasan murid yang ia sayangi itu. Ia duduk di

dahan pohon Randu Hutan yang selama ini ia jadikan rumahnya. Harimau menunggu di bawah

dan mengaum keras, menahan segala rasa marahnya.

Akhirnya setelah sekian lama menunggu, Harimau itu lelah juga.

“hai Kucing tak tahu diuntung, aku akan membiarkanmu pergi, aku tak ingin melihat

wajahmu lagi di sini… pergilah kau jauh-jauh, jangan samapai aku mencium bau kotoranmu,

karena kalau samapai aku mencium aroma kotoranmu akau tak segan-segan akan membunuhmu

dan seluruh keturunanmu” Harimau itu bergegas pergi meninggalkan pohon randu Hutan itu.

Dengan penuh kesedihan dan luka hati yang dalam Kucing itu pergi meninggalkan hutan

itu menuju perkampungan di pinggir hutan. Kucing itu selalu mengingat ucapan Harimau itu.

Setiap kali membuang hajat ia akan menutupinya dengan tanah dan memastikan bahwa tidak ada

bau yang tercium keluar. Ia wariskan pengetahuan itu kepada seluruh anak dan cucu-cucunya

agar setiap kali membuang kotoran, kotoran itu harus ditimbun dengan tanah dan memastikan

bahwa tidak ada bau yang keluar agar Harimau tidak datang untuk membunuhnya.

UNSUR-UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

17

Page 18: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

a) Unsur-unsur intrinsik dari cerita “Harimau dan Kucing” diantaranya :

1. Tema

Adapun tema dari cerita fiksi Harimau dan Kucing adalah kesombongan murid yang

lupa dengan gurunya. Hal ini dapat dilihat dari cerita Harimau yang lupa diri ingin

menguasai hutan dan lupa terhadap Kucing yang sebagai gurunya yang telah mengajarkan

ilmu kepada harimau. Hal ini dapat dibuktikan melalui kutipan cerita berikut:

Waktu terus berlalu, semakin lama Harimau menjadi sombong dan takabur, sehingga

ia menjadi teror dan penyebar ancaman bagi setiap mahluk yang hidup di dalam hutan itu. Ia

jarang menemui gurunya lagi, Harimau semakin lupa diri. Kalau dulu harimau membunuh

Kijang dewasa untuk makan, sekarang ia telah berani membunuh anak Kijang atau rusa

hanya untuk kesenangan saja, keamanan dan ketentraman hutan menjadi terganggu.

2. Alur atau Plot

Alur dari cerita Harimau dan Kucing adalah alur maju. Dimana cerita mempunyai

rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang

bergerak ke depan terus.

Kutipan cerita:

Dahulu kala, Kucing adalah guru harimau. Kucing, Sang Guru berwarna Putih,

berekor panjang, nampak gemuk dan menggemaskan. Sedangkan Sang Murid, Harimau

sebenarnya hampir mirip dengan Kucing, namun berperawakan besar dengan tubuh

berwarna orange dan dihiasi garis-garis loreng yang berwarna hitam, Taringnya besar dan

tajam dan terlihat seram.

Waktu terus berlalu, semakin lama Harimau menjadi sombong dan takabur, sehingga

ia menjadi teror dan penyebar ancaman bagi setiap mahluk yang hidup di dalam hutan itu. Ia

jarang menemui gurunya lagi, Harimau semakin lupa diri.

Alur meliputi beberapa tahap, dalam cerita ini tahapnya yaitu :

a. Pengantar

Adapun pengantar dari cerita ini terjadi di hutan, Harimau merupakan murid dari

Kucing. Kutipan dari cerita:

Dahulu kala, Kucing adalah guru harimau. Kucing, Sang Guru berwarna Putih,

berekor panjang, nampak gemuk dan menggemaskan. Sedangkan Sang Murid, Harimau

18

Page 19: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

sebenarnya hampir mirip dengan Kucing, namun berperawakan besar dengan tubuh

berwarna orange dan dihiasi garis-garis loreng yang berwarna hitam, Taringnya besar dan

tajam dan terlihat seram. Mereka sangat akrab dan saling menyayangi satu sama lain.

Kucing dengan sabar mengajari Harimau keahlian untuk berburu makanan di hutan.

Harimau dengan suka cita dan penuh semangat menimba ilmu dari Gurunya.

b. Penampilan masalah

Penampilan masalah dari cerita ini yaitu Harimau semakin lama semakin mahir

dengan ilmu yang diberikan oleh Kucing, dan Harimaupun semakin lupa diri dan ingin

menguasai hutan. Kutipan cerita :

Waktu terus berlalu, semakin lama Harimau menjadi sombong dan takabur,

sehingga ia menjadi teror dan penyebar ancaman bagi setiap mahluk yang hidup di dalam

hutan itu. Ia jarang menemui gurunya lagi, Harimau semakin lupa diri. Kalau dulu

harimau membunuh Kijang dewasa untuk makan, sekarang ia telah berani membunuh

anak Kijang atau rusa hanya untuk kesenangan saja, keamanan dan ketentraman hutan

menjadi terganggu.

c. Puncak ketegangan atau klimaks 

Klimaks dari cerita ini yaitu ketika Harimau ingin menguasai seluruh isi hutan

dan ia meminta kepada Kucing sang gurunya untuk memberikan ilmu memanjat pohon

agar ia bisa menangkap burung dan tupai, sehingga ia dapat menguasai hutan, namun

Kucing tidak memberikannya dan Harimau pun mengancam untuk membunnuhnya.

“Aku Kan membunuhmu!!!!!, aku harus menghancurkan siapapun yang

menghalangi langkahku untuk menjadi penguasa hutan ini….. “Grrrrggghhhh!!!!!”

Kemarahan Harimau semakain memuncak, ambisi untuk mengusai hutan telah menutup

mata hatinya, bahwa di hadapannya adalah Gurunya.

d. Ketegangan menurun atau antiklimaks 

Ketika masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai

hilang, yaitu ketika Harimau sudah lelah menunggu Kucing dan ia pun meninggalkannya

dan ia mengusir kucing itu dari hutan.

Akhirnya setelah sekian lama menunggu, Harimau itu lelah juga. “hai Kucing tak

tahu diuntung, aku akan membiarkanmu pergi, aku tak ingin melihat wajahmu lagi di

19

Page 20: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

sini… pergilah kau jauh-jauh, jangan samapai aku mencium bau kotoranmu, karena kalau

samapai aku mencium aroma kotoranmu akau tak segan-segan akan membunuhmu dan

seluruh keturunanmu” Harimau itu bergegas pergi meninggalkan pohon randu Hutan itu.

e. Penyelesaian atau resolusi 

Ketika masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan, yaitu kucing pergi

meninggalkan hutan itu.

Dengan penuh kesedihan dan luka hati yang dalam Kucing itu pergi

meninggalkan hutan itu menuju perkampungan di pinggir hutan. Kucing itu selalu

mengingat ucapan Harimau itu. Setiap kali membuang hajat ia akan menutupinya dengan

tanah dan memastikan bahwa tidak ada bau yang tercium keluar. Ia wariskan

pengetahuan itu kepada seluruh anak dan cucu-cucunya agar setiap kali membuang

kotoran, kotoran itu harus ditimbun dengan tanah dan memastikan bahwa tidak ada bau

yang keluar agar Harimau tidak datang untuk membunuhnya.

3. Tokoh atau Penokohan

Adapun tokoh dan penokohan dalam cerita fiksi Harimau dan Kucing ini,

diantaranya:

a. Kucing dalam cerita ini adalah tokoh yang protagonis. Kucing digambarkan dengan

watak yang sabar.

b. Harimau dalam cerita ini adalah tokoh yang antagonis, harimau digambarkan dengan

watak yang sombong dengan kemampuannya.

Cara penggambaran watak dari tokoh yang ada dalam cerita ini yaitu dengan cara

analitik, dimana pengarang menceritakan atau menjelaskan watak tokoh cerita secara

langsung. Kutipan cerita :

a. Kucing :

Kucing dengan sabar mengajari Harimau keahlian untuk berburu makanan di

hutan.

b. Harimau :

Waktu terus berlalu, semakin lama Harimau menjadi sombong dan takabur,

sehingga ia menjadi teror dan penyebar ancaman bagi setiap mahluk yang hidup di

dalam hutan itu.

20

Page 21: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

4. Latar atau Setting

Dalam cerita fiksi, latar dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Latar tempat

Adapun latar tempat dalam cerita ini yaitu di dalam hutan. Kutipan cerita: Pagi

hari menjelang, Langit cerah berwarna biru, dan matahari memancarkan sinar

kebahagiaan di dalam hutan itu. Kucing masih bertengger di atas pohon menikmati

hangatnya sinar matahari yang menerpa wajahnya pagi itu.

b. Latar waktu

Adapun latar waktu dalam cerita ini yaitu pada pagi hari. Kutipan cerita : Pagi

hari menjelang, Langit cerah berwarna biru, dan matahari memancarkan sinar

kebahagiaan di dalam hutan itu. Kucing masih bertengger di atas pohon menikmati

hangatnya sinar matahari yang menerpa wajahnya pagi itu.

c. Latar sosial

Adapun latar social dalam cerita tersebut yaitu kehidupan harimau di huutan yaitu

untuk bebrburu mangsanya. Kutipan cerita :

Kucing dengan sabar mengajari Harimau keahlian untuk berburu makanan di

hutan.

d. Suasana

Adapun suasana dalam cerita tersebut yaitu tegang dan sedih. Ketika harimau

ingin membunuh kucing, dan kucing merasa sedih melihat tingkah laku muridnya yaitu

harimau menjadi sombong dan lupa diri.

5. Sudut pandang atau Point of View

Dalam cerita ini penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga (third person

point of view). Hal ini dikarenakan tokoh-tokoh dalam cerita selalu menyebutkan nama, atau

kata gantinya: ia, dia. Nama-nama tokoh cerita, khususnya yang utama, kerap atau terus

menerus disebut, dan sebagai variasi dipergunakan kata ganti.

Kutipan Cerita :

Kucing tak kalah sigap, dengan secepat kilat ia segera menghindar dan melompat ke

atas pohon. Air matanya jatuh menetes melihat keberingasan murid yang ia sayangi itu. Ia

21

Page 22: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

duduk di dahan pohon Randu Hutan yang selama ini ia jadikan rumahnya. Harimau

menunggu di bawah dan mengaum keras, menahan segala rasa marahnya.

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang terdapat dalam cerita tersebut yaitu adanya diksi atau pemilihan

kata yang tepat yang sesuai dengan tema dan persoalan, latar, waktu yang ada dalam cerita

tersebut. Selain diksi ada pula gaya bahasa yang tetrdapat dalam cerita tersebut yaitu gaya

bahasa Personifikasi dimana penulis menggambarkan benda atau material seperti sifat

manusia.

Kutipan cerita :

Pagi hari menjelang, Langit cerah berwarna biru, dan matahari memancarkan sinar

kebahagiaan di dalam hutan itu.

7. Amanat

Adapun amanat dalam novel ini adalah sebuah perenungan yang diberikan penulis

bagi pembaca untuk tidak sombong dengan apa yang kita punya, dan jangan sampai seperti

kacang yang lupa dengan kulitnya. Kita harus selalu ingat kepada orang yang telah

memberikan ilmu atau jasa kepada kita.

b) Unsur-unsur Ekstrinsik dalam cerita “Harimau dan Kucing” yaitu :

1. Nilai Agama

Adapun nilai agama yang terdapat di dalam cerita tersebut yaitu harus saling

menghargai sesama ciptaan sang Maha Kuasa. Selain itu, kita jangan takabur dengan

kemampuan yang kita miliki, dan harus selalu rendah hati.

2. Nilai Moral

Adapun nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut yaitu jangan jadi orang

yang sombong dengan apa yang kita miliki, harus selalu ingat dan menghormati orang yang

telah memberikan ilmu dan jasa kepada kita. Selain itu, sebagai guru kita harus sabar

menghadapi muridnya.

3. Nilai Budaya

22

Page 23: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

Kebiasaan yang dilakukan harus sesuai dengan kodratnya. Misalnya berburu hanya

untuk mencari makan saja, jangan sampai hanya ingin menjadi penguasa.

4. Nilai Sosial

Harus saling menghormati kepada yang lebih tua dan harus saling menghargai

dengan sesama.

5. Nilai Politik

Menjadi penguasa bukan hanya untuk menindas yang lemah.menjadi penguasa

jangan menjadi sombong dan takabur.

6. Nilai Sastra

Nilai-nilai sastra yang tersirat dalam cerita ini adalah nilai-nilai yang mendorong

seseorang untuk menghargai gurunya yang telah memberikan ilmu.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Cerita anak adalah cerita yang ditulis untuk anak-anak dengan bahasa yang

mudah dipahami dan disesuaikan dengan keadaan psikologis anak-anak serta

mempunyai amanat yang dapat mendukung perkembangan berfikir ,emosionl

dan psikologis anak.

Unsur-unsur dalam cerita anak meliputi unsur intrinsic dan unsur

ekstrinsik.Unsur intrinsic meliputi tema,tokoh,latar,gaya bahasa dan

alurcerita.Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi latar belakang kehidupan

pengarang (biografi, pendidikan, pekerjaan) ,unsur sosial dan budaya pada waktu

cerita dihasilkan serta unsur agama/religi.

23

Page 24: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

Kriteria pemilihan cerita agar mudah dipahami,dicerna,dan dinikmati oleh

anak ,maka guru harus memperhatikan dua hal yaitu tingkat keterbacaan yang

meliputi kejelasan bahasa,kejelasan tema,kesederhanaan plot,kejelasan

perwatakan,kesederhanaan latar dan kejelasan pusat pengidahan.Sedangkan

tingkat kesesuaian meliputi perkembangan psikologis siswa dan kandungan

moral cerita.

B. Saran

Sebagai seorang calon pendidik yang baik sudah sepatutnya kita mempersiapkan

bahan pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.Tidak

terkecuali saat akan melaksanakan pembelajaran tentang apresiasi prosa

( cerita ).Guru haruslah memilih cerita yang sesuai dengan kriteria-kriteria pemilihan

cerita untuk anak-anak Sekolah Dasar.Dengan memperhatikan kriteria-kriteria

tersebut guru diharapkan mampu memilih cerita yang akan digunakan dalam

pembelajaran sehingga sesuai dengan perkembangan psikologis,emosional dan

pengalaman yang dimiliki oleh siswa serta diharapkan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai bersama dapat terwujud dan tercapai pembelajaran yang efektif.

24

Page 25: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

DAFTAR PUSTAKA

Supriyadi dkk.1992.Materi Pokok Pndidikan Bahasa Indonesia 2 Modul 7-

12.Jakarta:Balai Pustaka.

Dewi Susanti.2012.Unsur-unsur Intrinsik Dalam Prosa.Diunduh dari http://desisusanti16.blogspot.com/2012/04/unsur-unsur-intrinsik-dalam-cerita.html pada tanggal 7 September 2014.

Muhammad Yahya.2013.Unsur Pembangun Karya Sastra.Diunduh dari http://yahya29.heck.in/unsur-pembangun-karya-sastra-cerpen-nove.xhtml pada tanggal 7 September 2014.

Mukhils Addien.2012.Menulis Cerita Anak.Diunduh dari http://kisurat.blogspot.com/2014/02/contoh-cerpen-singkat-dan-unsur.html pada tanggal 7 September 2014.

Triyanto, Fajar. (2012). Dongeng Harimau dan Kucing. [Online].

Tersedia:http://fiksi.kompasiana.com/dongeng/2012/05/20/dongen g-

harimau-dan-kucing/. [23 Mei 2012] .

25

Page 26: hikmahhertantiani.files.wordpress.com  · Web viewSalah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan untuk anak.Sesuai dengan sasaran pembacanya,

26