27
MATERI INTI I KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING I. DESKRIPSI SINGKAT Bimbingan dan konseling merupakan suatu profesi yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Setiap individu menjalani kehidupannya melalui tahap-tahap perkembangannya. Pada setiap fase perkembangan biasanya ada aspek-aspek perkembangan yang berproses dengan baik ada yang mengalami hambatan. Pada setiap jenjang pendidikan sudah ada layanan psikopedagogis yang membantu individu menjalani kehidupannya untuk berkembang kearah yang seharusnya ia jalani sesuai dengan tahap perkembangan yang sedang dijalani. Layanan psikopedagogis yang dimaksudkan, dilakukan oleh tenaga profesional dalam bidangnya yaitu “konselor”. Di Institusi pendidikan ada beberapa bidang yang berpengaruh untuk membantu keberlangsungan proses pembelajaran antara lain, bidang administrasi/manajemen, pengajaran dan kurikulum, pembinaan siswa/mahasiswa. Layanan psikopedagogis diinstitusi pendidikan berada pada wilayah pembinaan mahasiswa di perguruan tinggi. Pada setiap jurusan dan program studi, bidang ini dibantu oleh dosen yang ditugaskan sebagai pembimbing akademik (PA). Oleh karena itu dosen pembimbing akademik perlu memiliki pengetahuan dan wawasan tentang; pentingnya memberikan 1

akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

MATERI INTI IKONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

I. DESKRIPSI SINGKAT

Bimbingan dan konseling merupakan suatu profesi yang tidak bisa dipisahkan

dari kehidupan manusia. Setiap individu menjalani kehidupannya melalui

tahap-tahap perkembangannya. Pada setiap fase perkembangan biasanya

ada aspek-aspek perkembangan yang berproses dengan baik ada yang

mengalami hambatan. Pada setiap jenjang pendidikan sudah ada layanan

psikopedagogis yang membantu individu menjalani kehidupannya untuk

berkembang kearah yang seharusnya ia jalani sesuai dengan tahap

perkembangan yang sedang dijalani. Layanan psikopedagogis yang

dimaksudkan, dilakukan oleh tenaga profesional dalam bidangnya yaitu

“konselor”.

Di Institusi pendidikan ada beberapa bidang yang berpengaruh untuk

membantu keberlangsungan proses pembelajaran antara lain, bidang

administrasi/manajemen, pengajaran dan kurikulum, pembinaan

siswa/mahasiswa. Layanan psikopedagogis diinstitusi pendidikan berada

pada wilayah pembinaan mahasiswa di perguruan tinggi. Pada setiap jurusan

dan program studi, bidang ini dibantu oleh dosen yang ditugaskan sebagai

pembimbing akademik (PA). Oleh karena itu dosen pembimbing akademik

perlu memiliki pengetahuan dan wawasan tentang; pentingnya memberikan

pelayanan/pembimbingan kepada mahasiswa, pengertian bimbingan dan

konseling, tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling bagi mahasiswa,

sasaran dan asas-asas bimbingan dan konseling. Untuk lebih jelasnya

berikut akan diuraikan secara lebih rinci pada bagian materi.

1

Page 2: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran (TPU)Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan

menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)Setelah pembelajaran selesai, peserta latih diharapkan mampu

memahami dan menjelaskan;

1. Latar belakang perlunya Bimbingan dan Konseling

2. Pengertian Bimbingan dan Konseling

3. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling

4. Fungsi Bimbingan dan Konseling

5. Sasaran Bimbingan dan Konseling

6. Asas-asas Layanan Bimbingan dan Konseling.

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN1. Latar belakang perlunya Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi.

2. Pengertian Bimbingan dan Konseling

a. Pengertian bimbingan

b. Pengertian konseling

c. Hubungan bimbingan dan konseling

3. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling

a. Tujuan umum

b. Tujuan khusus

4. Fungsi Bimbingan dan Konseling

a. Pemahaman

b. Pencegahan

c. Pengentasan

d. Pengembangan dan Penyaluran

5. Sasaran Bimbingan dan Konseling

6. Asas-asas Layanan Bimbingan dan Konseling.

a. Kerahasiaan

b. Sukarela

2

Page 3: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

c. Keterbukaan

d. Kegiatan

e. Kemandirian

f. Kekinian

g. Kedinamisan

h. Keterpaduan

i. Kenormatifan

j. Keahlian

k. Alih tangan

l. Tut Wuri Handayani

IV. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Pada sesi ini ada 6 (enam) pokok bahasan yang akan dibahas yaitu; latar

belakang perlunya bimbingan dan konseling, pengertian, tujuan, fungsi,

sasaran, serta asas-asas layanan bimbingan dan konseling, yang

pembahasannya sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan.

Pada pokok bahasan 1. Pokok bahasan hal yang dibahas adalah tentang

latar belakang perlunya bimbingan dan konseling di perguruan tinggi, akan

membahas hal-hal yang akan menjawab pertanyaan mengapa (why)

Bimbingan dan Konseling perlu di Perguruan Tinggi. Pokok bahasan ini

mencakup berbagai kemungkinan masalah yang secara umum dapat terjadi

pada mahasiswa, dan siapa yang dapat dijadikan sebagai pembimbing bagi

masiswa.

Pokok bahasan 2. Pada pokok bahasan ini akan dijelaskan tentang

pengertian bimbingan dari beberapa ahli, dilanjutkan dengan pengertian

konseling dan berikutnya juga dijelaskan hubungan antara bimbingan dan

konseling.

Pokok bahasan 3. Pokok bahasan ke 3 ini membahas tentang tujuan

bimbingan dan konseling diawali dengan penjelasan tentang tujuan umum,

dan dilanjutkan dengan tujuan khusus bimbingan dan konseling.

3

Page 4: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

Pokok bahasan 4. Pokok bahasan ke 4 ini membahas tentang fungsi-fungsi

bimbingan dan konseling yangterdiri dari; fungsi bimbingan sebagai

pencegahan, fungsi bimbingan dan konseling sebagai pemahaman, fungsi

bimbingan pengentasan masalah dan berikutnya, fungsi sebagai penyaluran

dan pengembangan potensi yang dimiliki para konseli.

Pokok bahasan 5. Pokok bahasan ke 5 adalah berkaitan dengan sasaran dari

layanan bimbingan dan konseling yang dalam hal ini adalah seluruh

mahasiswa yang terdaftar pada perguruan tinggi tertentu.

Pokok bahasan 6. Pada poko bahasan ini akan dibahas mengenai asas-asas

yang melandasi dan menjadi pedoman dalam menjalankan layanan

bimbingan dan konseling. Terdiri dari beberapa asas yaitu; Kerahasiaan,

sukarela, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan,

keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, tut wuri handayani. Untuk

dapat dipahaminya semua materi oleh peserta didik maka pembahasannya

akan dilakukan melalui beberapa langkah;

Langkah 1; Pengantar, perkenalan, dan penjelasan tujuan pembelajaran (5

menit). Fasilitator memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan

pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus.

Langkah 2; alokasi waktu 10 menit Pembahasan materi diawali dengan

appersepsi. Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan

terhadap peserta latih tentang wawasannya mengenai bimbingan dan

konseling. Pertanyaan yang diajukan misalnya: apa persepsi anda

mendengar kata-kata bimbingan dan konseling? Apakah Bimbingan dan

konseling perlu di Perguruan Tinggi? Mengapa perlu bimbingan dan konseling

di Perguruan Tinggi?. Fasilitator; menjelaskan pentingnya bimbingan dan

konseling di perguruan tinggi dengan menggunakan power point. Fasilitator

meminta peserta menyimpulkan dengan kalimat sendiri.

Langkah 3; Fasilitator membagi kelompok menjadi 5 kelompok (15 menit).

Peserta latih masing-masing ditugaskan untuk membaca modul materi 1

4

Page 5: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

sesuai dengan pembagian tugas kelompok; misalnya tentang pengertian

bimbingan dan konseling, tujuan, fungsi, sasaran dan selama 10 menit.

Peserta menjelaskan pendapatnya tentang pengertian bimbingan, dan

konseling serta hubungan bimbingan dan konseling dengan bahasa sendiri.

Fasilitator menuliskan di papan tulis/flip chart. Peserta menuliskan point-point

pokok dari materi yang dibaca pada kertas Flip chart.

Langkah 4; Fasilitator memberi kesempatan kepada perwakilan dari kelompok

1 untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang pengertian

bimbingan, pengertian konseling serta hubungan antara bimbingan dan

konseling selama 10 menit. Setelah penjanjian hasil diskusi oleh kelompok 1

peserta dari kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya. Fasilitator

menyimpulkan dengan menambahkan penjelasan jika ada hal-hal yang belum

tepat. Memberikan penguatan jika apa yang disampaikan sudah sesuai.

Langkah 5; Fasilitator memberi kesempatan kepada perwakilan dari kelompok

2 untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang tujuan bimbingan

dan konseling selama 10 menit. Setelah penjanjian hasil diskusi oleh

kelompok 2 peserta dari kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya.

Fasilitator menyimpulkan dengan menambahkan penjelasan jika ada hal-hal

yang belum tepat. Memberikan penguatan jika apa yang disampaikan sudah

sesuai.

Langkah 6; Fasilitator memberi kesempatan kepada perwakilan dari kelompok

3 untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang fungsi bimbingan

dan konseling selama 10 menit. Setelah penjanjian hasil diskusi oleh

kelompok 3 peserta dari kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya.

Fasilitator menyimpulkan dengan menambahkan penjelasan jika ada hal-hal

yang belum tepat. Memberikan penguatan jika apa yang disampaikan sudah

sesuai dengan fungsi bimbingan dan konseling.

Langkah 7; Fasilitator memberi kesempatan kepada perwakilan dari kelompok

4 untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang sasaran bimbingan

dan konseling selama 10 menit. Setelah penjanjian hasil diskusi oleh

5

Page 6: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

kelompok 3 peserta dari kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya.

Fasilitator menyimpulkan dengan menambahkan penjelasan jika ada hal-hal

yang belum tepat. Memberikan penguatan jika apa yang disampaikan sudah

sesuai dengan sasaran bimbingan dan konseling.

Langkah 8; Fasilitator memberi kesempatan kepada perwakilan dari kelompok

4 untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang sasaran bimbingan

dan konseling selama 15 menit. Setelah penjanjian hasil diskusi oleh

kelompok 3 peserta dari kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya.

Fasilitator menyimpulkan dengan menambahkan penjelasan jika ada hal-hal

yang belum tepat. Memberikan penguatan jika apa yang disampaikan sudah

sesuai dengan asas-asas bimbingan dan konseling.

Langkah 9; Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk

melakukan refleksi terhadap materi dan suasana yang telah dialami selama

proses pembahasan materi inti 1 ini. Hal ini berkaitan dengan perasaan, dan

hal-hal yang diharapkan untuk ditingkatkan agar materi dapat dipahami

dengan lebih baik dan bermanfaat.

V. URAIAN MATERI

POKOK BAHASAN 1KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

1. LATAR BELAKANG PENTINGNYA BIMBINGAN DAN KONSELING

Sesuai dengan kemajuan perkembangan ilmu dan teknologi, masalah

dalam kehidupan masyarakat semakin kompleks, begitu juga masalah

yang dialami mahasiswa. Secara psikologis mahasiswa sebagai individu

harus mampu bertahan dengan potensi yang dimiliki untuk tetap

sustainable dan survive dalam kehidupannya. Berdasarkan tuntutan

kemajuan ini, beberapa tahun belakangan, bangsa Indonesia dalam

berbagai hal melakukan pembenahan pada berbagai hal termasuk dalam

bidang pendidikan. Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan nasional

sebagaimana yang dituangkan dalam pasal 3 UU Sisdiknas No 20 tahun

6

Page 7: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

2003 menegaskan ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri,, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.”. Maka pada setiap satuan

pendidikan perlu melakukan peningkatan mutu sesuai standar yang sudah

ditetapkan Kemendiknas.

Upaya-upaya pemerintah melaksanakan wajib belajar berdampak pada

semakin banyaknya peminat pada setiap perguruan tinggi, terutama di

kota-kota besar, sehingga persaingan lapangan kerja semakin ketat. Hal

ini berdampak pada tuntutan bahwa mahasiswa dalam menjalankan

perannya sebagai seorang yang akan memasuki dunia kerja, hidup

bersama dengan berbagai lapisan masyakat, harus mampu menghadapi

berbagai tantangan dalam kehidupan baik di kampus maupun di

lingkungan kehidupan di rumah dan masyarakat. Terkait dengan tjuan

pendidikan nasional indonesia seperti dicantumkan dalam UU no 20 th

2003 adalah sejalan dengan 4 pilar pendidikan Unesco. Learning to know,

learning to do, liearning to be and learning to life together. Diawali dengan

mempelajari konsep atau teori-teori dari suatu pengetahuan, mempelajari

bagaimana cara untuk mengaplikasikannya, kemudian bagaimana upaya-

upaya agar menjadikan kemampuan tersebut tercermin dalam kehidupan

dirinya serta bagaimana individu mampu hidup bersama dengan sesama

profesi, dengan profesi yang berbada dan dengan berbagai lapisan

masyarakat baik secara mikro maupun secara makro.

Mahasiswa dalam perkembangannya, adalah individu yang baru

menyelesaikan jenjang pendidikan tingkat menengah atas. Pada masa ini

mahasiswa memasuki dunia kehidupan yang berbeda. Status sebagai

mahasiswa membuat mereka akan merasa sebagai seorang yang sudah

masuk pada fase dewasa, namun adakalanya mereka belum mampu

7

Page 8: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

menata pola kehidupannya sesuai tuntutan lingkungan dan suasana

belajar di perguruan tinggi.

Sebagian mahasiswa beranggapan bahwa cara-cara dan suasana belajar

di perguruan tinggi masih sama dengan pada waktu masih di SMTA.

Mahasiswa pada semester awal masih belum menyadari bahwa mereka

harus menata pola kehidupan sehari-hari, mengintegrasikan tuntutan

belajar akademik dengan corak kehidupan bersama di tempat kost atau

asrama, mengembangkan sikap membina ilmu untuk kepentingan dan

kemajuan bangsa, penyesuaian diri dengan kehidupan kampus seperti

relasi antar mahasiswa dan dengan dosen,.

Tanpa disadari oleh mahasiswa, terkadang mereka terjebak dengan

idealismenya dalam mempertentangkan antara agama dan ilmu, peran

antara sebagai mahasiswa dan sebagai bagian dalam keluarga,

mempersiapkan kehidupan didunia kerja, pergaulan antar lawan jenis dan

berbagai persoalan keuangan dan ekonomi sering tidak dapat dihindari.

Untuk mengantisipasi persoalan-persoalan yang akan dialami dan sedang

dialami mahasiswa maka seyogyanya setiap perguruan tinggi memiliki

satu unit atau bidang yang mengantisipasi dan menangani permasalahan-

permasalahan mahasiswa baik yang berkaitan dengan akademik maupun

non akademik yang secara langsung maupun tidak langsung akan

berpengaruh terhadap prestasi dan penyelesaian studi mahasiswa.

Setiap perguruan tinggi memiliki tuntutan yang berbeda sesuai dengan

karakteristiknya masing-masing. Institusi pendidikan di lingkungan

Depnakes yang bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terdidik dan

terampil dalam bidang kesehatan tentu juga memiliki kewajiban untuk

menyelenggarakan; managemen, proses pembelajaran dan pelayanan

terhadap peserta didiknya agar cita-cita bangsa dalam mencapai bangsa

yang berkualitas dan kompeten dan memiliki jati diri/karakter dapat

terwujud. Oleh karena itu untuk membantu mahasiswa dalam mengatasi

dan mengantisipasi munculnya masalah perlu ada tenaga profesional

yang memiliki wawasan dan kemampuan dalam bidang bimbingan dan

konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mahasiswa

andai kata tenaga yang khusus untuk memberikan layanan bimbingan dan

8

Page 9: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

konseling bagi mahasiswa maka yang berperan sesuai kemampuannya,

berdasarkan pengetahuan/wawasan serta keterampilan yang diperoleh

melalui pelatihan tentang bimbingan dan konseling. Jika persyaratan

sebagai PA sudah terpenuhi dan memiliki kemampuan untuk membimbing

mahasiswa, maka pembimbing akademik adalah tenaga yang dapat

berperan sebagai tenaga pengajar yang sekaligus juga sebagai

pembimbing.

2. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Sebagai seorang tenaga pendidik, salah satu tugas yang wajib dilakukan

adalah memberikan pelayanan dalam bentuk bimbingan agar peserta didik

mencapai perkembangan yang optimal. Di Perguruan tinggi dosen

sebagai tenaga pengajar sekaligus juga dibebani tugas pembimbing

akademik (PA). Untuk memperoleh pemahaman tugas sebagai PA maka

ada baiknya setiap PA memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep

dasar dalam bimbingan dan konseling secara lebih baik.

Beberapa pakar dalam bidang bimbingan dan konseling memgemukakan

pendapatnya sesuai dengan penekanan sudut pandangnya masing-

masing.

a. Pengertian bimbingan

Walgito, B. (2005) mengutip pendapat Drever tentang pengertian

bimbingan;

“Guidance is the assistance given to individuals in making intelligent

choices and ajustmens in their lives. The ability is not innate it must be

developed. The fondamental purpose of guidance is to develop in each

individual up to the limit of capacity, the ability to solve his own

problems and to make his own adjustments .....”(Walgito, 2005, p.3)

Pendapat tentang pengertian bimbingan menurut guru besar bidang

bimbingan dan konseling Universitas Pendidikan Indonesia, Rochman

Natawijaya dikutip Winkel (1997) Bimbingan adalah proses pemberian

bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar

9

Page 10: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

individu tersebut dapat memahami dirinya, sanggup mengarahakn diri,

mampu bertindak wajar, sesuai keadaan dan tuntutan keluarga serta

masyarakat. Bantuan diberikan agar individu mencapai kebahagiaan dalam

hidupnya.

Pendapat senada juga dikemukakan oleh Prayitno (1994;99) bimbingan

adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli

kepada orang yang membutuhkan baik secara individu maupun secara

kelompok (anak-anak, remaja, maupun dewasa) agar individu yang dibimbing

dapat mengembangkan dirinya sendiri dan mandiri; mamanfaatkan kekuatan

dirinya dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-

norma yang berlaku.

Berdasarkan beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan para pakar

bimbingan dan konseling di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

bimbingan diberikan secara terus menerus dan sistematis, dan kemandirian

adalah merupakan tujuan utama dari bimbingan. Untuk mencapai

kemandirian ada beberapa hal yang harus dicapai terlebih dahulu yaitu; (a)

mengenal diri sendiri dan lingkungannya apa adanya, (b) menerima diri

sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, (c) mengambil keputusan,

(d) mengarahkan diri sendiri, (e) mewujudkan diri sendiri. Agar bimbingan

yang diberikan dapat mencapai tujuan yang diharapkan maka perlu dilakukan

dalam bentuk suatu relasi yang secara sistematis dan bersifat formal dengan

menggunakan metode atau cara-cara yang sesuai dengan kebutuhan individu

yang dibimbing. Hal yang penting juga diperhatikan adalah bimbingan yang

diberikan tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku ( adat,

agama, dan norma/hukum negara)

b. Pengertian konseling

Konseling merupakan istilah yang diterjemahkan dari kata “counceling”.

Rochman Natawijaya (Sukardi, K: 2008) mendefinisikan konseling adalah

sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana yang

seorang adalah ahli (konselor) berusaha membantu yang lain (konseli) untuk

mencapai pemahaman tentang hubungan dirinya dengan permasalahan-

10

Page 11: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

permasalahan yang sedang dihadapi maupun dengan masalah pada masa

yang akan datang.

Pakar bimbingan dan konseling yang lain dari Universitas Pendidikan

Indonesia berpendapat bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan oleh

konselor, agar konseli memperoleh kosep diri, dan kepercayaan diri, dan diri

sendiri, untuk dapat bermanfaat bagi perbaikan tingkah lakunya dimasa yang

akan datang. Pembentukan konsep diri diartikan bahwa individu memperoleh

konsep diri yang wajar mengenai; dirinya sendiri, orang lain, pendapat orang

lain tentang dirinya, dan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya, dan

kpercayaanya. (Moh. Surya; 1988).

Pendapat lain yang senada dengan pendapat di atas, Walgito (2005)

menyatakan bahwa proses konseling pada dasarnya dilakukan secara

individual (between two persons), antara klien dan konselor, walaupun dalam

perkembangannya kemudian ada konseling yang dilakukan secara kelompok

(group konseling). Proses konseling dilakukan dengan wawancara secara

face to face atau diskusi antara klien dan konselor.

Prayitno (1983) mengemukakan pendapatnya tentang pengertian konseling,

yaitu merupakan pertemuan empat mata antara konseli dan konselor yang

berupa usaha yang selaras, unik, dan manusiawi, yang dilakukan dalam

suasana yang didasari keahlian serta berpedoman pada norma-norma yang

berlaku di masyarakat.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa konseling

merupakan;

Upaya pemberian bantuan yang dilakukan secara tatap mata, yang

didasari keahlian antara konselor dan konseli, berlangsung dalam

hubungan yang unik dan selaras, manusiawi sesuai dengan norma-norma

yang berlaku.

Proses pemberian bantuan yang sifatnya kompleks, menantang dan

dinamis dilakukan melalui wawancara konseling oleh konselor kepada

klien, bertujuan agar klien dapat memiliki self understanding, self

acceptance, self direction, self actualization & dpt. menyesuaikan diri

11

Page 12: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

secara positif & konstruktif dengan. lingkungannya yang bermuara pada

teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.

c. Pengertian bimbingan dan konseling

Berdasarkan pengertian bimbingan dan konseling di atas muncul pertanyaan

bagaimana hubungan kedua istilah ini.

Walgito, B. (2005) mengutip pendapat Jones yang memandang bahwa

konseling adalah sebagai salah satu teknik dari bimbingan. Pendapat ini

menunjukkan bahwa bimbingan memiliki pengertian yang lebih luas,

konseling dapat diartikan merupakan bagian dari bimbingan.

Ruth Strang 1958 (Sukardi; 2008) menyatakan; councelling is the heart of

guidance program. Selanjutnya Ruth juga menyatakan bahwa; guidance is

broader counceling is amost important tool of guidance. Berdasarkan

pendapat Ruth dapat diartikan bahwa konseling adalah inti dan merupakan

alat yang paling penting dalam proses pelaksanaanaan bimbingan.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang bimbingan dan juga beberapa

pengertian tentang konseling serta yang mengaitkan hubungan antara

bimbingan dan konseling, sebenarnya terdapat beberapa persamaan dan

perbedaan. Oleh karena itu dapat diambil beberapa kesimpulan dari

hubungan antara bimbingan dan konseling.

Bimbingan lebih luas dari pada konseling

Konseling merupakan salah satu metode dalam bimbingan.

Konseling merupakan inti atau jantungnya dari bimbingan.

Bimbingan dilakukan secara berkelompok.

Konseling dilakukan secara tatap muka (face to face)

Walaupun pembahasan di atas seolah-olah memisahkan antara bimbingan

dengan konseling, namun dalam praktik pelaksanaanya keduanya saling

berkaitan. Ada kalanya ketika kita melakukan bimbingan dilanjutkan dengan

konseling dan sebaliknya. Bila diperhatikan pada praktiknya keduanya saling

isi mengisi.

12

Page 13: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

3. TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELINGa. Tujuan Umum

uraian-uraian di atas telah menjelaskan tentang latar belakang , dan

pengertian bimbingan dan konseling, yang didalamnya juga sudah ada

gambaran tentang tujuan dari layanan bimbingan dan konseling.

Secara umum tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu

mencapai perkembangannya secara optimal, berdasarkan kemampuan dan

bakat yang dimiliki yang disesuaikan dengan berbagai latar belakang

kehidupan serta tuntutan lingkungan terhadap diri individu.

Membantu individu menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang

memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaiaan,

dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan

lingkungannya.

Membantu individu untuk mencapai kemandirian; mampu mengenal diri

sendiri dan lingkungan, menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif

dan dinamis, mampu mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana,

mengarahkan diri sendiri, mampu mewujudkan keputusan yang sudah

diambil. Mengembangkan kemampuan individu dalam menyesuaikan diri.

Secara ringkasnya dapat disimpulkan bahwa pada umumnya tujuan

bimbingan dan konseling untuk mahasiswa sesuai dengan perkembangannya

antara lain sebagai berikut;

Membimbing dan mengarahkan individu dalam memahami kualitas dan

potensi dirinya

Membimbing dan meningkatkan keterampilan dalam menghadapi

masalah

Mengembangkan kemampuan dalam proses pengambilan keputusan

Mengembangkan proses belajar yang mandiri dan dinamis.

Mempersiapkan kehidupan dalam dunia kerja.

Mempersiapkan diri untuk berperan dalam kehidupan bermasyarakat.

13

Page 14: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

b. Tujuan KhususTujuan khusus dari bimbingan dan konseling adalah berdasarkan

permasalahan yang dialami oleh masing-masing individu. Beragamnya

masalah individu dengan keunikannya, maka layanan bimbingan dan

konseling yang diberikan untuk masing-masing individu bersift unik juga.

Tujuan konseling antara satu individu tidak dapat disamakan dengan individu

lainnya.

4. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING

Setiap profesi yang tergolong “ helping profession” akan memberikan layanan

yang optimal sesuai dengan karakteristik profesi tersebut. Bimbingan dan

konseling sebagai salah satu profesi yang mengutamakan pemberian layanan

sehingga individu yang mendapatkan layanan merasakan manfaatnya. Oleh

karena itu kemanfaatan dari layanan bimbingan dan konseling dapat ditinjau dari

fungsi layanan yang diberikan. Pada dasarnya fungsi bimbingan dan konseling

dapat dikelompokkan menjadi tujuh fungsi pokok yaitu; fungsi pemahaman,

preventif, pengembangan, perbaikan(penyembuhan), penyaluran, adaptasi, dan

penyesuaian.

a. Fungsi pemahaman

Membantu individu memahami potensi dirinya dan lingkungannya

(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Pemahaman terhadap potensi

diri, dapat membantu individu mengembangkan potensinya secara optimal,

dan penyesuaian dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

b. Fungsi preventif,

Berbagai masalah dapat saja terjadi pada setiap individu, konselor dapat

berupaya mencegah terjadinya masalah melalui berbagi bentuk layanan yang

berfungsi mencegah terjadinya masalah. Misalnya konselor melakukan

kegiatan-kegiatan yang dapat membuat individu terhindar dari permasalahan

dengan strategi layanan bimbingan kelompok, layanan pemberian informasi

dan orientasi, sebagai upaya pencegahan terjadinya masalah.

c. Fungsi pengembangan,

Konselor dapat berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif yang

dapat memfasilitasi perkembangan individu; Konselor dapat merencanakan

14

Page 15: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

dan melaksanakan program bimbingan bekerjasama dengan personil lain

bagi mahasiswa secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya

membantu agar pengembangan potensi yang ada. Misalnya konselor

merencanakan kegiatan mentor, diskusi. Brain storming, tutorial bagi

mahasiswanya.

d. Fungsi perbaikan(penyembuhan),

Fungsi ini terutama ditujukan bagi individu yang sedang mengalami masalah,

baik yang berhubungan dengan masalah akademik, pribadi dan sosial

maupun bidang karir. Teknik yang dapat dilakukan misalnya melalui konseling

individu atau kelompok tergantung permasalahannya.

e. Fungsi penyaluran,

Fungsi penyaluran berhubungan dengan pemanfaatan kegiatan ekstra yang

dapat menunjang pencapaian tuiuan-tujuan yang sudah ditetapkan individu.

Konselor perlu bekerjasama dengan pihak-pihak lain yang tderkait.

f. Fungsi adaptasi, dan

Konselor (PA) dapat membantu pendidik lainnya memberikan karakteristik

mahasiswa, sebaliknya mahasiswa perlu diinformasikan tentang karakteristik

proses belajar di perguruan tinggi dimana ia kuliah. Para pendidik dapat

memilih metode, menyusun materi yang tepat sesuai kondisi kemampuan

mahasiswa yang sudah diinformasikan PA/Konselor. Karakteristik dari

perkuliahan sehingga mahasiswa mampu beradaptasi.

g. Fungsi penyesuaian.

Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu mahasiswa agar dapat

menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungan serta norma-norma

yang berlaku di masyarakat dan tuntutan lembaga pendidikan terhadap

dirinya.

5. SASARAN BIMBINGAN DAN KONSELINGPelayanan Bimbingan dan konseling diberikan kepada individu, secara umum

sasaranya adalah mengembangkan potensi yang ada pada setiap diri individu.

Diharapkan dari proses bimbingan dan konseling yang diberikan individu

memperoleh manfaat baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya dan

masyarakat pada umumnya. Sasaran lebih dikhususkan untuk pembinaan

15

Page 16: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

pribadi individu melalui layanan bimbingan dapat mengembangkan kemampuan

secara bertahap dalam hal; pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri,

(b) pengenalan lingkungan, (3) pengambilan keputusan, ( jika mahasiswa mulai

dari semester awal sampai dengan tahap akhir penyelesaian studi.

6. ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELINGa. Kerahasiaan

Asas kerahasiaan merupakan asas kunci dalam upaya bimbingan dan

konseling. Jika asas inibenar-benar djalankan maka para penyelenggara

bimbingan dan konseling di sekolah akan mendapat kepercayaan dari para

siswa dan pelayanan bimbingan dan konseling akan dimanfaatkan secara

baik oleh siswa.

b. Kesukarelaan Jika asas kerahasiaan memang benar-benar telah tertanam pada diri konseli,

dapat diharapkan bahwa mereka yang mengalami masalah akan dengan

sukarela mengungkapkan masalahnya kepada pembimbing untuk meminta

bimbingan. Bagaimana dengan konseli kiriman? Dalam hal ini konselor

berkewajiban mengembangkan sikap sukarela pada diri konseli sehingga

konseli mampu menghilangkan rasa keterpaksaannya memberikan data

kepada pembimbing. Kesukarelaan tidak hanya dituntut pada diri klien saja

tetapi juga pada diri konselor..

c. KegiatanAsas kegiatan menunjuk pada pola konseling “multidimensional” yang tidak

hanya mengandalkan transaksi verbal antara konseli dan konselor. Dalam

konseling yang berdimansi verbal pun asas kegiatan masih harus

terselenggara, yaitu konseli aktif menjalani proses konseling dan aktif

menerapkan hasil konseling.

d. KeterbukaanJika asas kerahasiaan memang benar-benar telah tertanam pada diri konseli,

dapat diharapkan bahwa mereka yang mengalami masalah akan dengan

suka rela membawa maslahnya kepada pembimbing untuk meminta

bimbingan. Bagaimana dengan konseli kiriman? Dalam hal ini konselor

berkewajiban mengembangkan sikap sukarela pada diri konseli sehingga

konseli mampu menghilangkan rasa keterpaksaannya memberikan data

16

Page 17: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

kepada pembimbing. Kesukarelaan tidak hanya dituntut pada diri klien saja

tetapi juga pada diri konselor..

e. KemandirianKonselor hendaknya selalu berusaha menghidupkan kemandirian pada diri

konseli, konseli jangan sampai menjadi tergantung pada konselor. Konseli

yang sudah dibimbing diharapka tidak tergantung pada konselor, namun

dapat menunjukkan ciri-ciri;

1) Mengenal diri sendiri dan lingkungan sebagaimana adanya.

2) Menerima dirisendiri dan lingkungan sebagaimana adanya.

3) Mengambil keputusan untuk dan olehdirinya sendiri

4) Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan itu

5) Mewujudkan diri sendiri secara optimal sesuai sdengan potensi, minat

dan kemampu-kemampuan yang dimilikinya.

Ciri-ciri kemandirian ini juga menjadi arah bagi keseluruhan tujuan bimbingan

dan konseling.

f. KekinianMasalah konseli yang langsung ditanggulangi melalui upaya bimbingan dan

konseling ialah masalah-masalah yang sedang dirasakan sekarang bukan

masalah yang sudah lampau dan juga masalah yang mungkin dialami masa

mendatang. Bila ada hal-hal yang menyangkut masa lampau atau masa

datang yang perlu dibahas dalam upaya bimbingan dan konseling

yangsedang diselenggarakan, pembahasan hal itu hanyalah merupakan latar

belakang atau latar depan dari masalah yang dihadapi sekarang.

g. KedinamisanUpaya pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya

perubahan pada diri individu yang dibimbing, yaitu perubahan tingkah laku ke

arah yang lebih baik. Perubahan ini tidaklah sekedar mengulang-ulang hal-hal

yang bersifat monoton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke sesuatu

pembaruan, sesuatu yang lebih maju.

h. Keterpaduan Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha memadukan berbagai aspek

dari individu yang dibimbing. Di samping keterpaduan pada diri individu yang

dibimbing juga diperhatikan keterpaduan ini dan proses pelayanan yang

diberikan dan hendaknya tidak bertentangan dengan yang lain.

17

Page 18: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

i. KenormatifanAsas kenormatifan ini diterapkan terhadap isi maupun proses

penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Seluruh isi pelayanan harus

sesuai dengan norma-norma yang ada, demikian pula prosedur, teknik dan

peralatan yang dipakai tidak menyimpang dari norma-norma yang

dimaksudkan.

j. KeahlianLayanan Bimbingan dan konseling sebagai suatu pekerjaan yang

berdasarkan keahlian, dilakukan secara teratur dan sistematis, dengan

perencanaan yang baik, memanfaatkan (teknik, alat/media yang sesuai).

Keberhasilan upaya layanan yang diberikan akan berdampak kepada

kepercayaan masyarakat terhadap profesi dalam bidang konseling. Keahlian

seorang konselor ditandai dengan keahliannya dalam menguasai dan

penggunaan teknik-teknik konseling dalam prakteknya.

k. Alih tanganTidak semua permasalahan konseli dapat dibantu oleh konselor meskipun

sudah dengan segenap kemampuannya dalam memberikan bantuan layanan.

Adakalanya permasalahan klien merupakan permasalahan di luar bidang

keahlian konselor, yang membutuhkan keterlibatan ahli lain. Konselor

diharapkan mampu meyakinkan klien untuk bersedia direferal kepada ahli

yang sesuai dengan permasalahannya sehingga dapat ditangani dengan baik.

l. Tut wuri handayaniAsas ini hendaknya diciptakan oleh konselor dalam hubungan dengan klien

tidak hanya ketika menghadapi masalah, meskipun mahasiswa tidak

mengalami masalah hendaknya hubungan yang berbuansa bimbingan dan

konseling tetap ada. Seabagaimana semboyanya pendidikan dari Ki Hajar

Dewantara, selain Tut wuri handayani, hendaknya diikuti juga dengan Ing

ngarso sung tulodo, Ing madya mbangun karsa sehingga manfaat dari

bimbingan dan konseling benar-benar dirasakan konseli.

18

Page 19: akkes02.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Bimbingan dan Konseling. Tujuan Pembelajaran

VI. REFERENSI1. Prayitno & Amti, E (1999); Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,

Jakarta Rinneka Cipta.

2. Sukardi, Dewa K (2008); Bimbingan dan Konseling di Sekolah Jakarta

Rineka Cipta.

3. Shertzer B & Stone (1976) Foundamental of aguidance,on: Boshton HMC

4. Walgito, Bimo (2005); Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir)

Yogyakarta Andi Offset

5. Winkel, WS (2004) Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan

Jakarta Grasindo

6. Yusuf S. Dan Nurihsan, J. (2008 ) Landasan-Landasan Bimbingan dan

Konseling Bandung Rosda Karya

19