Upload
lisabradyk0l
View
197
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
Jaringan Kerja Proyek (Project Network) (1)
Jaringan proyek adalah alat yang digunakan untuk perencanaan, penjadwalan dan pengawasan perkembangan suatu proyek. Jaringan ini dikembangkan dari informasi yang dikumpulkan untuk WBS dan merupakan grafik diagram alir untuk rencana pekerjaan proyek.
Jaringan ini menampilkan aktivitas proyek yang harus diselesaikan, urutan logisnya, ketergantungan satu aktivitas dengan yang lainnya, dan juga waktu penyelesaian suatu aktivitas dengan waktu start dan finishnya, serta jalur yang terpanjang di dalam suatu network – disebut critical path.
Jaringan Kerja Proyek (Project Network) (2)
Maka, jaringan ini adalah kerangka sistem informasi proyek yang akan digunakan oleh manajer proyek untuk membuat keputusan menyangkut waktu, biaya dan kinerja.
Rollup of Network Plans
WP-2
ABCDEF
WP-1WP-4WP-3
Level 1 - Milestone Plan
Level 2 - Plans
Level 3 - Plans
WBS/Work Packages to Network
Circuitboard
Designcost
account
Productioncost
account
Testcost
account
Softwarecost
account
Lowestelement
Organizatio
Units
DesignWP D-1-1 SpecificationsWP D-1-2 Documentation
ProductionWP P-10-1 Proto 1WP P-10-2 Final Proto 2
Test systemsWP T-13-1 Test
SoftwareWP S-22-1 Software preliminaryWP S-22-1 Software final version
B
Proto 15 D
Finalproto 2
4
ASpecifications
and documentation2
C
Preliminarysoftware
3
F
Finalsoftware
2
K
Test3
A
D-1-1D-1-2
B
P-10-1
D
P-10-2
F
S-22-2
K
T-13-1
C
S-22-1
Istilah-istilah Jaringan Kerja Proyek (1)
Activity - aktivitas, yaitu elemen pekerjaan terkecil dalam proyek yang memerlukan durasi pengerjaan.
Merge activity – aktivitas gabungan, yaitu aktivitas yang memiliki lebih dari satu aktivitas yang mendahuluinya.
Parallel activity – aktivitas paralel, yaitu aktivitas-aktivitas yang dapat terjadi pada waktu bersamaan, jika diinginkan.
Burst activity – aktivitas yang memiliki beberapa aktivitas yang perlu dilakukan sesudah aktivitas ini selesai.
Istilah-istilah Jaringan Kerja Proyek (2)
Path – jalur, suatu urutan dari aktivitas-aktivitas yang tergantung satu sama lain.
Critical path – jalur kritis, jalur terpanjang yang terdapat di suatu jaringan kerja.
Jika satu atau lebih aktivitas yang ada di jalur kritis tertunda, maka waktu penyelesaian seluruh proyek akan tertunda sebanyak waktu penundaan yang terjadi.
Waktu terpendek untuk menyelesaikan seluruh rangkaian aktivitas dalam proyek
Event – kejadian, adalah satu titik waktu di mana suatu aktivitas dimulai atau diselesaikan. Tidak membutuhkan waktu.
Pendekatan konstruksi jaringan (1)
Activity-on-node (AON) – aktivitas digambarkan di dalam suatu node (simpul).
Activity-on-arrow (AOA) – aktivitas digambarkan pada panah.
Pada kenyataannya, lebih banyak yang menggunakan AON, dan yang akan dibahas di kelas ini adalah AON. Basic rules: Jaringan biasanya dari kiri ke kanan Satu aktivitas tidak dapat mulai sampai
semua aktivitas pendahulunya selesai
Pendekatan konstruksi jaringan (2)
Panah-panah di dalam jaringan mengidentifikasikan pendahulu dan alurnya. Panah dapat bersilangan.
Dua aktivitas (node) yang saling berhubungan namun tidak berpengaruh pada jadwal keseluruhan proyek, dihubungkan dengan panah pelengkap (dummy), biasanya digunakan pada AOA.
Setiap aktivitas harus memiliki nomor identifikasi unik
Sebuah nomor identifikasi aktivitas harus lebih besar dari aktivitas yang mendahuluinya.
Pendekatan konstruksi jaringan (3)
Looping (pemutaran balik) tidak diperbolehkan, jadi panah loop tidak boleh ada.
Pernyataan kondisi tidak diperbolehkan (contoh: jika aktivitas a sukses, maka…. tidak boleh)
Pengalaman menyarankan jika ada beberapa point untuk memulai, satu node awal dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan proyek dimulai.
Hal ini juga berlaku untuk mengidentifikasi akhir yang jelas.
Activity-on-Node Network Fundamentals
X
Y
Z
Y and Z are preceded by X
Y and Z can begin at thesame time, if you wish
(B)
A B C
A is preceded by nothingB is preceded by AC is preceded by B
(A)
J
K
L
M
J, K, & L can all begin atthe same time, if you wish(they need not occursimultaneously)
All (J, K, L) must becompleted before M canbegin
but
X Z
AAY
(C)
(D)
Z is preceded by X and Y
AA is preceded by X and Y
Activity-on-Node Network Fundamentals
B
15
Constructionplans
C
10
Trafficstudy
D
5
Servicecheck
A
5
Applicationapproval
ES ID EF
SL
LS Dur LF
Description
F
10
Commissionapproval
G
170
Wait for construction
H
35
Occupancy
E
15
Staff report
EF
Precedence Diagramming Method (PDM) (1)
Finish-to-start (FS): aktivitas “dari” harus selesai sebelum aktivitas “ke” selesai;
Finish-to-finish (FF):aktivitas “dari” harus selesai sebelum aktivitas “ke” selesai;
Start-to-start (SS): aktivitas “dari” harus dimulai sebelum aktivitas “ke” boleh dimulai (dengan kata lain aktivitas “dari” dan “ke” boleh mulai bersamaan);
Start-to-finish (SF): aktivitas “dari” dimulai setelah aktivitas “ke” selesai;
Precedence Diagramming Method (PDM) (2)
Dari
Ke
Dari
Ke
Dari Ke
Dari
Ke
F-S
F-F
S-S
S-F
Desain Implementasi
Prototype Testing
Analisis Desain
Testing Dokumentasi
Precedence Diagramming Method (PDM) (2)
Lead: perubahan pada logika aktivitas yang mengijinkan percepatan “ke” aktivitas;
Lag: perubahan pada logika aktivitas yang menyebabkan perlambatan/penundaan (delay) pada “ke” aktivitas karena harus menunggu “dari” aktivitas benar-benar selesai;
Hammock: rangkuman dari aktivitas. Aktivitas-aktivitas yang berhubungan diperlihatkan sbg satu kesatuan;
Slack (Float): Jumlah waktu yang diijinkan dalam perlambatan suatu proyek dari waktu dimulainya tanpa memperlambat waktu akhir penyelesaian proyek keseluruhan;
Forward & Backward Pass
Forward pass – Earliest Times Seberapa awal sebuah aktivitas dapat dimulai? (early
start – ES) Seberapa awal sebuah aktivitas dapat diselesaikan?
(early finish – EF) Seberapa awal sebuah proyek dapat diselesaikan? (time
expected – TE) Backward pass – Latest Times untuk menghitung float.
Seberapa terlambat sebuah aktivitas dapat dimulai? (late start – LS)
Seberapa terlambat sebuah aktivitas dapat diselesaikan? (late finish – LF)
Berapa lama sebuah aktivitas dapat ditunda? (slack or float – SL)
Aktivitas-aktivitas mana yang merepresentasikan jalur kritis/critical path (CP)?
Activity-on-Node Network Forward Pass
5 B 20
15
Constructionplans
5 C 15
10
Trafficstudy
5 D 10
5
Servicecheck
0 A 5
5
Applicationapproval
ES ID EF
SL
LS Dur LF
Description
20 F 30
10
Commissionapproval
30 G 200
170
Wait for construction
200 H 235
35
Occupancy
20 E 35
15
Staff report
EF
20
15
20
15200
35
10
Activity-on-Node Network Backward Pass
B
5 15 20
Constructionplans
C
10 10 20
Trafficstudy
D
15 5 20
Servicecheck
A
0 5 5
Applicationapproval
ES ID EF
SL
LS Dur LF
Description
F
20 10 30
Commissionapproval
G
30 170 200
Wait for construction
H
200 35 235
Occupancy
E
185 15 200
Staff report
LS
20
20
185
185
10
15
5
20
Network Using Lags
5 B 15
00
5 10 15
10 D 25
1111
21 15 36
0 A 5
0 0
0 5 5
ES ID EF
SL SL
LS Dur LF
15 E 30
05
30 10 45
30 F 40
05
30 10 45
40 H 50
5 0
45 5 50
15 C 20
5 5
20 5 25
Legend 25 G 40
110
36 4 40
Lag 5
Lag 10
Lag 10
Lag 5Lag 10
Hammock Activity Example
5 B 6
0
5 1 6
11 E 21
0
11 10 21
0 A 5
0
0 5 5
ES ID EF
SL
LS Dur. LF
Description
6 D 10
8
14 4 18
10 F 13
8
18 3 21
21 F 25
0
21 4 25
6 C 11
0
6 5 11
Legend5 G 13
Hammock
8
Exercise: Project Network Diagram (1) J. Wold, project manager of Print Software,
Inc., wants you to: prepare a project network; compute the early, late, and slack activity
times; determine the planned project duration; and identify the critical path.
His assistant has collected the following information for the Color Printer Drivers Software Project
Exercise: Project Network Diagram (2)
Act. ID Description Predecessor Time Unit
A External Specifications None 8
B Review Design Features A 2
C Document New Features A 3
D Write Software A 60
E Program and Test B 60
F Edit and Publish Notes C 2
G Review Manual D 2
H Alpha Site E, F 20
I Print Manual G 10
J Beta Site H, I 10
K Manufacture J 12
L Release and Ship K 3
Crashing (Reduksi Waktu Proyek)
Crash time adalah: • Tindakan untuk mengurangi durasi keseluruhan proyek stlh menganalisa alternatif-alternatif yang ada (dari jaringan kerja) • Untuk mengoptimalisasikan waktu kerja dengan biaya terendah. • Seringkali dalam crashing terjadi “trade-off”, yaitu pertukaran waktu dengan biaya.
Kenapa Crashing ? Mengurangi Time-to-market Reward (insentif) dari pemberi order Mengurangi biaya-biaya tidak
langsung (overhead costs) Mengurangi risiko untuk hal-hal
yang tak terduga Pengalihan sumber daya untuk
proyek lain
Waktu untuk crashing
• Jika melakukan di awal proyek mungkin dapat berakhir menghabiskan uang percuma.
• Dlm bbrp kasus uangnya dihabiskan di awal hilang dan kurang bermanfaat.
• Akan tetapi bisa saja perpendekan di awal bisa berguna jika kita sudah memperkirakan bahwa kemungkinan tertundanya aktivitas-aktivitas kritis di belakang cukup tinggi.
• Maka perlu dipertimbangkan dulu kapan yang paling baik.
Reduksi Waktu Asumsi linearitas: belum tentu hubungan antara
waktu dan biaya adalah linear. Untuk mengatasi hal ini bisa saja digunakan teknik
present value agar lebih akurat. Solusi komputer: hati-hati, jangan terlalu
mengandalkan hasil perhitungan crashing komputer, karena komputer tidak memperhitungkan resiko dan ketidakpastian.
Bagaimana kita tahu apakah crashing cukup berharga? Jawabannya adalah tergantung.
Resiko harus dipertimbangkan. Untuk ini, dapat dilakukan analisa sensitivitas untuk proyek.
Konsekuensi crashing Mengurangi kualitas; Mengsubkontrakkan (outsourcing); Menambah sumberdaya; Menyusun kembali logika jaringan
kerja; Mengurangi cakupan proyek; Bertambahnya biaya produksi
langsung (trade-off).
Konstruksi biaya crashing (1) Tiga langkah diperlukan untuk
mengkonstruksikan grafik waktu-biaya: Cari total biaya langsung, contoh: biaya
pegawai dan peralatan, untuk lama proyek yang telah dipilih.
Cari total biaya tidak langsung, contoh: biaya konsultansi dan administrasi, untuk lama proyek yang telah dipilih.
Totalkan biaya langsung dan tidak langsung untuk lama proyek yang telah dipilih tsb.
Konstruksi biaya crashing (2)
Grafik waktu-biaya digunakan untuk membandingkan alternatif tambahan biaya untuk manfaatnya.
Yang paling sulit untuk membuat grafik ini adalah mencari total biaya langsung untuk lama proyek tertentu dalam jangka waktu yang relevan.
Konstruksi biaya crashing (3)60
50
40
30
20
10
04 6 8 10 12 14 16
Totalcosts
Optimumcost-time
point
Directcosts
Indirectcosts
Low-costplan
durationpoint
Project duration
Cos
ts
Grafik hubungan waktu dan biaya dalam proyek
Konstruksi biaya crashing (4)
Pertimbangan utama adalah untuk menentukan aktivitas mana yang perlu dikurangi dan sebagaimana jauh untuk melaksanakan pengurangan proses.
Manajer perlu mencari aktivitas kritis yang dapat diperpendek dengan tambahan biaya perunit waktu yang terkecil.
Rasional untuk memilih aktivitas ini tergantung dari pengidentifikasian aktivitas normal dan waktu perpendekan serta biaya yang berhubungan dengannya.
Dipertimbangkan juga: Normal time (waktu normal) yaitu penyelesaian aktivitas dalam kondisi normal.
Konstruksi biaya crashing (5)
Waktu terpendek yang paling memungkinkan disebut crash time.
Biaya langsung untuk menyelesaikan aktivitas pada crash timenya disebut crash cost.
Informasi mengenai normal time maupun crash time serta crash cost didapatkan dari: orang yang paling familiar dengan penyelesaian
aktivitas, seperti dari: pekerja dalam tim, konsultan ataupun pihak sponsor.
Activity Graph
$800
600
400
200
00 5 10
Activity duration (units)
Act
ivit
y co
st
Crashcost
Normalcost
Crash point
Normalpoint
Asumsi pada grafik ini:1. Hubungan waktu-biaya
adalah linear.2. Normal time adalah
penyelesaian dengan biaya rendah dan metode yg effisien.
3. Crash time adalah limitasi – waktu perpendekan terbesar yg memungkinkan.
4. Slope mewakili biaya per unit waktu.
5. Semua percepatan harus terjadi diantara normal time dan crash time.
time ofunit per 80$510400$800$
time Crash - time NormalcostNormalcostCrash
slopeCost
Cost-Time Trade-Off Example (1)Direct cos ts
Normal CrashActivity
IDSlope
Maximumcrasht ime Time Cos t Time Cost
ABCDEFG
204030253030 0
1 2 1 4 2 1 0
3 $506 80
10 6011 50
8 1005 406 70
2 $704 1609 907 1506 1604 706 70
Total direct cost $450
A
3
B
6
C
10
D
11
E
8
F
5
G
6
(a)
Time 25
A
2x
B
6
C
10
D
11
E
8
F
5
G
6
(b)
Time 24
Legend
ACT
DUR
Initial totaldirect cost $ 450
Totaldirect cost $ 470
Activities changed A $20
Cost-Time Trade-Off Example (2)
A
2x
B
6
C
10
D
10
E
8
F
5
G
6
(a)
Time 23
A
2x
B
6
C
10
D
10
E
8
F
4x
G
6
(b)
Time 22
Totaldirect cost $ 495
Activities changed D $25
Totaldirect cost $ 525
Activities changed F $30
Cost-Time Trade-Off Example (3)
Totaldirect cost $ 610
Activities changed F D E $30 $25 $30
A
2x
B
6
C
9x
D
9
E
7
F
4x
G
6
Time 21
Durasi proyek Biaya langsung Biaya tak langsung
Biaya total
25 450 400 850
24 470 350 820
23 495 300 795
22 525 250 775
21 610 200 810
Exercise Crashing (1) Given the data and information that
follow, compute the slope and maximum reduction time for each activity and the total direct costs for duration 32, 31, 30, 29, 28 and 27 time units. Assume indirect cost of $170, $150, $129, $122, $118, and $110, respectively, for each listed duration. What are the optimum project duration and cost ?
Exercise Crashing (2)
Time Cost Time CostA 7 $50 5 $70B 16 $14 15 $20C 12 $4 10 $12D 8 $21 7 $30E 6 $10 3 $19F 13 $22 12 $30
$121
Direct CostNormal CrashActivity
ID Slope
Max. Crash Time
B D16 8
A E7 6
C F12 13
Time 32