WPI Maret 2011

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    1/32

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    2/32

    3 Profil Pasar Ikan Tradisional

    4 BATARI, Ikon Akademi Perikanan Sidoarjo

    7 RS Elizabeth Semarang:BATARI Menjadi Salah Satu Menu PasienRawat Inap

    8 Sulawesi Selatan, Konsumsi BandengTertinggi

    9 Festival Bandeng Kawak Sidoarjo

    10 Kilas Berita

    11 Harga Komoditas Perikanan di PasarInternasional

    12 Harga Komoditas Perikanan diBeberapa TPI dan Pasar Grosir

    14 Peluang Pasar

    15 Produksi Chitosan di PatiUpaya Optimalisasi Potensi Perikanan

    16 Potret Pemasaran Komoditas Perikanan diKabupaten Bogor

    18 Perkembangan Pemasaran Patin di PasarInternasional

    20 Manfaat Daging Kepiting Bagi Kesehatan

    21 Spesies-spesies Ikan Yang Buta

    22 PPN Pekalongan : Produksi Ikan Menurun,Perlu Jaminan Pasokan

    24 Tips membersihkan Rajungan

    25 Pembersih Sisik (Scaler ) Listrik Sederhana,Mudah Dioperasikan dan Dibutuhkan

    26 Kiat Memasarkan Ikan Hias

    28 Kerupuk Ikan Khas Kabupaten Banjar

    30 Pondok Makan Palanta Minang Hadir BagiPecinta Masakan Seafood  di Kota Padang

    32 Menu Masakan, Gulai Rajungan

    Pelindung: Victor P.H Nikijuluw; Penanggung jawab: Sadullah Muhdi; Redaktur Kehormatan: Safril Fauzi ; Editor/Redaktur Pelaksana: Artati Widiarti;Desain Grafis: Herman Priyono, Nova Firdaus; Sekretariat: Muawwanah, Uung Gantira, Wiji Lestari, Nia Nurfitriana, Yudhi Hendryana, AdrianSiwambha Anugraha, Isyaturradijah; Penerbit: Direktorat Pemasaran Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan(P2HP)- Kementerian Kelautan dan Perikanan; Alamat: Gedung Mina Bahari III, Lt.12, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jl. Medan Merdeka Timur 16,Jakarta Pusat - Telp (021) 3500 163; E-mail: [email protected]

    Redaksi menerima bahan tulisan terkait pemasaran ikan. Naskahdilengkapi dengan foto, maksimum tiga halaman kertas ukuran A4dengan font arial ukuran 12. Naskah dikirim kepada Redaksi denganalamat: [email protected]

    Bandeng, Pilihan Semua Segmen

    Keberadaan pasar modern dan tradisional, khususnya dikota-kota besar tentu bukanlah hal yang harus dipertentang-kan, karena kedua model pasar tersebut mempunyai segmenmasing-masing dengan segala kelebihan dan kekurangan-nya. Hasil penelitian lembaga riset Nielsen tahun 2010,pasar tradisional masih menjadi tempat favorit untuk berbe-lanja khususnya produk segar, termasuk ikan.

    Bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang cukupdikenal masyarakat luas dan dapat dijumpai baik di pasartradisional maupun pasar modern. Dari segi kandungangizi, protein bandeng cukup tinggi. Rasa pun hampir semuaorang menyukainya. Namun dagingnya yang penuh denganduri halus sering mengganggu konsumennya.

    Menurut data Susenas tahun 2009, secara nasional kon-sumsi bandeng per kapita baru mencapai 1,22 kg/tahun.Konsumsi per kapita tertinggi diduduki oleh Provinsi Su-lawesi Selatan yaitu sebesar 9,67 kg; diikuti oleh ProvinsiSulawesi Barat 5,56 kg, Kalimantan Timur 4,43 kg dan Acehsebesar 2,93 kg.

    Upaya peningkatan preferensi konsumen terhadap ban-deng terlihat dari munculnya berbagai produk olahan ban-deng seperti bandeng presto, otak-otak bandeng, bandengasap dan lain-lain. Belakangan muncul bandeng tanpa durisebagai produk alternatif bagi penggemar bandeng segar

     yang ingin terbebas dari duri halus. Dengan teknologi tepatguna yang sederhana, Akademi Perikanan Sidoarjo menjadisalah satu pioner pengembangan produk ini sebagai wujudpengabdian masyarakat yang mampu memberikan multip-ier effect . Produk inipun berkembang di Semarang dengansalah satu pasar potensinya adalah rumah sakit yang men-

     jadikan produk ini sebagai salah satu menu bagi pasien ra- wat inapnya.

    Produk bandeng tanpa duri memiliki nilai tambah yangcukup tinggi sehingga harganya pun relatif tinggi dibanding

     bandeng utuh segar. Dengan segmen konsumen masing-masing, bandeng utuh segar dan bandeng tanpa duri tetap

     bisa berkembang. Angka konsumsi bandeng diharapkan akan terus me-

    ningkat seiring dengan semakin populernya bandeng tanpaduri. Mayoritas bandeng tanpa duri segar di pasar domestikdiperjual belikan dalam kondisi segar, meski saat ini ban-deng tanpa duri asap, pepes dan lain-lain sudah mulai ber-munculan. Dalam kondisi segar, konsumen semakin leluasamengolah bandeng tanpa duri dengan menggunakan resepsesuai selera.

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    3/32

    K ita semua tentu per-nah menginjakkankaki atau mungkin

    hanya sekedar lewat di de-pan pasar tradisional. Ke-san pertama yang terlintasdari ingatan kita tentangtempat tersebut adalahkesemrawutan. Lebih jauhmemasuki lorong - lorongkecil didalam pasar den-

    gan lapak sempit yang di-lengkapi dengan peralatansederhana, kepengapanakan semakin terasa den-gan bau tak sedap, becek,dan banyak lagi kesan bu-ruk lainnya akan semakinmembuat kita ingin cepatmeninggalkan tempat ini.Tetapi bagi sebagian besarmasyarakat kita, utamanya

     bagi ibu - ibu rumahtanggadengan penghasilan secu-

    kupnya, meninggalkantempat itu bukanlah pilihan

     yang harus diambil.Hal ini tentu bukan

    hal yang berlebihan, kar-ena data Yayasan LembagaKonsumen Indonesia, bah-

     wa konsumen kelas bawahdan menengah bawah se-perti; urban marginal , fakirmiskin dan konsumen yangmemiliki keterbatasan sum-

     berdaya untuk memperolehproduk, baik barang dan

     jasa, mencapai 82 persen

    dan hanya 18 persennyamerupakan konsumen atas.Konsumen menengah atasinilah yang dapat diposisi-kan sebagai konsumen yangsering berbelanja di pasarmoderen. Lalu mengapamereka harus berlama-la-ma dan kembali lagi padaesok harinya ditempat ini?

    Sudah menjadi pengeta-huan banyak orang bahwapasar tradisional merupa-

    kan tempat yang dengansegala ciri khasnya, seperti

     bisa tawar menawar ses-uai dengan keperluan dan

    daya beli mereka dan bi-asanya berbelanja hanyasekedar untuk memenuhikebutuhan rumahtangg-anya untuk beberapa harike depan, sehingga hampirsetiap hari pasar tradisionaltidak pernah sepi pengun-

     jung. Bagi para pedagang,tempat ini menjadi tem-pat favorit utamanya bagi

    usaha menengah dan kecil,karena dengan peralatandan modal seadanya mer-eka sudah dapat menggelardaganganya walau kadangharus berhimpitan denganpedagang lainnya.

    Pasar Modern versus  PasarTradisional

    Keberadaan pasar mod-ern dan tradisional, khusus-nya di kota-kota besar tentu

     bukanlah hal yang harusdipertentangkan, karenakedua model pasar tersebutmempunyai segmen mas-

    ing-asing dengan segalakelebihan dan kekurangan-nya. Hanya saja, bagaimanamemastikan bahwa pasarmodern tidak membuatpasar tradisional menjadisemakin terpinggirkan. Halini penting, mengingat pasartradisional sangat berkaitandengan kepentingan pelakuusaha kecil dan konsumen

    menengah ke bawah. Kar-ena itu upaya peningkatankapasitas model pasar iniperlu mendapatkan perha-tian yang serius dari selu-ruh instansi terkait.

    Sayangnya pasar tradis-ional masih diperhadapkandengan persoalan “tradis-ional” misalnya sarana danprasarana yang masih bu-ruk. Sebagai ilustrasi, datatahun 2009, jumlah pasar

    tradisional di Jakarta ber- jumlah 153 unit. Dari jum-lah tersebut, 12 unit sudah

    Profl Pasar Ikan Tradisional

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    4/32

    4

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Bandeng(Chanos cha-nos sp) atau milksh merupakan salah

    satu jenis ikan air payau yang memiliki rasa yangspesifk, dan telah dikenaldi Indonesia bahkan di luarnegeri. Menurut peneli-tian Balai Pengembangandan Penelitian Mutu Peri-kanan (1996), kandunganomega-3 bandeng sebesar14.2%, melebihi kandun-gan omega-3 pada ikansalmon (2.6%), ikan tuna(0.2%) dan ikan sardines/mackerel (3.9%). Kand-ungan gizi bandeng secaralengkap dapat dilihat padakomposisi kimia yang ter-dapat pada bandeng.

    Tabel 1.1 Komposisi KimiaBandeng

    Jenis Jumlah

    Fat 0.06%

    Protein 20.38%

    Phosphorus 53 mg%

    Manganese 19.19 mg%

    Sodium 12.0 mg%

    Calcium 4.89 mg%

    Pottassium 0.38 mg%

    Omega-3 14.2%

    Lioleic Acid 1.25%

    EicosapentanoicAcid (EPA)

    3.39%

    Decosahexano-ic Acid (DHA)

    9.48%

    Energy 820.60 cal

    Sumber: Balai Pengembangan danPengujian Mutu Hasil Perikanan,1996

    Dengan kandungan protein yang tinggi (20.38%), ban-deng merupakan salah satusumber pangan bergizi.

    Namun salah satu fak-tor yang membatasi pen-ingkatan konsumsi ikan

     bandeng adalah struktur

    tubuh dengan banyak durihalus yang mengganggupreferensi konsumenkhususnya bagi golonganusia remaja, anak-anak dan

    manula. Upaya peningka-tan preferensi konsumsiikan bandeng dilakukanmelalui berbagai pengolah-an terutama dengan tujuanmenghilangkan duri halustersebut. Berbagai produkolahan bandeng pun kemu-dian berkembang seperti

     bandeng presto, bandengasap, otak-otak bandengdan lain-lain.

    Bandeng mempunyai

    tak kurang dari 164 duriatau 82 pasang duri den-gan penyebaran sebagai

     berikut : pada bagian pung-gung ada 42 pasang duri

     bercabang yang menempeldi dalam daging dekat per-mukaan kulit luar, bagian

    tengah ada 12 pasang duripendek, pada rongga pe-rut ada 16 duri pendek dan

     bagian perut dekat ekor ada12 pasang duri.

    Bandeng Sidoarjo

      Di sektor perikanan, Ka- bupaten Sidoarjo mengan-dalkan udang dan bandengsebagai komoditas unggu-lan yang dijadikan maskotKabupaten Sidoarjo. Dari

    total produksi budidayatambak di Kabupaten Sido-arjo, produksi kedua ko-

    moditas tersebut mencapailebih dari 85% dan seki-tar 70% nya merupakanproduksi bandeng.

    Jumlah petani tambak

    Sidoarjo mencapai 3.227orang dengan total luas la-han tambak 15.530 hektare.Desa-desa di Sidoarjo yang

     banyak terdapat tambak bandeng antara lain : DesaBanjar Kemuning (APS),Desa Kalanganyar, DesaSegoro Tamak dan DesaGesik Semanggi.  Total produksi bandengtahun 2009 mencapai16,03 ribu ton atau naik

    1,13% dibanding tahunsebelumnya. Di tahun2010, produksi budidayaudang windu dan ikan ban-deng di Sidoarjo mening-kat meski terjadi anomalicuaca. Produksi bandengSidoarjo 2010 meningkatmenjadi 19.839 ton, sedan-gkan produksi udang 2010melonjak 3.725 ton darisebelumnya 3.465 ton.

    Melonjaknya hasil

    produksi ikan dan udangternyata belum mampumemenuhi kebutuhan kon-sumsi masyarakat Sidoarjo.

    BATARI, Ikon Akademi PerikananSidoarjo

     

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    5/32

    5

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Untuk itu, pasokan udangdan ikan bandeng ada juga

     yang didatangkan dari luardaerah.

    Berdasarkan data suse-nas BPS tahun 2008, ting-

    kat konsumsi ikan wargaSidoarjo mencapai 19,28kg/kapita. Preferensi kon-sumsen Sidoarjo terhadap

     bandeng berada pada per-ingkat ke-2, setelah ikannila/mujair. Sedangkankonsumsi udang beradapada urutan ke-5.

    Bandeng Sidoarjo dike-nal khas karena tidak ber-

     bau lumpur dan rasanyagurih. Sebagai salah satu

    sentra produksi bandengdi Jawa Timur, industripengolahan bandeng pun

     berkembang di wilayah ini.Ini ditandai dengan berba-gai aneka produk bandeng

     yang dipasarkan. Meski su-dah cukup bervariasi, na-mun sampai saat ini produkolahan berbahan baku ikan

     bandeng yang sudah adacenderung masih terbataspada konsumen yang me-

    mang benar-benar menyu-kai rasa ikan bandeng.

    Bandeng Tanpa Duri (BA-TARI)

    Pengolahan bandeng yang selama ini dilakukanagar aman dikonsumsiadalah dengan mengo-lahnya menjadi bandengpresto atau terkenal den-gan bandeng duri lunak.Bandeng presto dihasil-

    kan dengan cara memasak bandeng pada suhu tinggidalam jangka waktu yanglama. Terdapat kelemahandari bandeng presto ini,

     yaitu adanya kemungkinan berkurangnya gizi maka-nan yang terkandung pada

     bandeng akibat pengola-han yang dilakukan padasuhu tinggi, serta dapat

     berpotensi menimbulkanrasa bosan jika mengkon-

    sumsi bandeng presto inidalam jangka waktu yanglama. Oleh karena itu, se-

     bagai salah satu variasimakanan dengan meng-gunakan bandeng ini dan

     juga memperhatikan ken-dala banyaknya duri pada

     bandeng, maka dikem-

     bangkan usaha penghilan-gan tulang/duri bandeng yang menghasilkan produk yang disebut bandeng tan-pa duri (batari).

    Munculnya produk Ba-tari, merupakan produkalternatif bagi penggemarikan yang ingin mendap-atkan bandeng segar yangterbebas dari duri halus.Dengan teknologi tepatguna yang sederhana dan

    melalui pengkajian letakserta struktur duri, me-mungkinkan diperolehproduk Batari.

    Bandeng tanpa durimerupakan salah satuproduk andalan yang di-hasilkan oleh AkademiPerikanan Sidoarjo (APS).Sebagai salah satu lemba-ga pendidikan tinggi kedi-nasan yang diselenggara-kan Kementerian Kelautan

    dan Perikanan, AkademiPerikanan Sidoarjo (APS)dituntut mampu menin-gkatkan kualitas SumberDaya Manusia melaluipendidikan dan pelatihan.Dalam mengemban tugasdan fungsinya tersebut,salah satu teknologi seder-hana/keterampilan yangtelah dikembangkan APSadalah cabut duri ban-deng yang menghasilkan

    Batari. Teknologi seder-hana ini terus berkem-

     bang di wilayah Sidoarjo,sebagai wujud pengabdianmasyarakat yang mampumemberikan multiplier ef-

     fect.Salah satu multiplier

    effect   dari berkembang-nya produk Batari ada-lah berkembangnya jasapencabut duri di sekitardaerah Sidoarjo. Pencabutduri bandeng mendapat

     bayaran yang cukup se-

    hingga bisa memberikantambahan penghasilan.Dengan jam kerja mulaipukul 09.00—16.00, se-orang pekerja atau siswa

     APS Sidoarjo dapat me-

    nyeleskan 30 kg ban-deng atau 100 ekor. Upahtenaga kerja cabut duri diTPI Sidoarjo Rp 2.500 perekor sedangkan di luar TPIhanya Rp 1.000 per ekor.Jika ongkos mencabutduri bandeng Rp 1.000-1.500/ekor, maka dalamsehari setidaknya merekamendapatkan Rp 100.000-150.000/hari.

     Akademi Perikanan

    Sidoarjo (APS) kini tengahmengembangkan Batariuntuk pasar lokal maupunekspor. Produk andalan

     APS ini semakin berkem- bang dan menjadi alter-natif oleh-oleh khas Sido-arjo. Ini terbukti denganadanya show case  produkini di pertokoan dan ho-tel-hotel di daerah Sido-arjo maupun Surabaya.Semakin meningkatnyapermintaan konsumen,mendorong APS menin-

    gkatkan bentuk-bentukpelatihan pengolahanBandeng Tandu sehinggamampu membuka lapan-gan usaha baru. Kegiatanpelatihan dilakukan secara

     berkesinambungan seh-ingga mampu memenuhipermintaan pasar akan Ba-tari dan memberikan kon-tribusi kepada para petaninelayan atau pengolah ha-sil perikanan.

    “Batari sekarang mulai berkembang, bahkan kiniterbentuk kelompok-kel-ompok produsen Batari.“Kami sebagai intinya danmasyarakat sebagai plas-

    manya,” papar Hery Edy,Pembantu Direktur I APS.Tidak hanya itu, beberapaperusahaan pengolahanikan di Sidoarjo melatihsejumlah karyawannyauntuk mempersiapkanproduksi Batari untuk ek-spor.

    Teknologi pengolahan bandeng tandu sebenarnyatidak pelik, tapi membu-tuhkan ketelitian tinggi.Bandeng segar utuh di-

     belah membujur dari ekor

     ALUR PROSES

    BANDENG TANPA DURI

    PENERIMAAN BAHAN BAKU

    SORTASI MUTU

    PEMBERSIHAN SISIK 

    PEMBELAHAN (PEMILETAN)

    PEMBUATAN INSANG DAN ISIPERUT

    PENGAMBILAN TULANG PUNGGUNG

    (DURI BAGIAN TENGAH)

    PEMOTONGAN SIRIP PUNGGUNG

     PERUT DAN DUBUR

    PENCUCIAN DAN PENIRISAN

    PENCABUTAN DURI

    PENIMBANGAN

    PEMBEKUAN

    WHOLE FISH BUTTERFLY FILLET

     VACUM DAN PENIMBANGAN

    KANTONG PLASTIK 

    PLASTIK SEALER

    MASTER KARTON

    DISAMAKAN BERAT TIAP KARTON

     

    PENIMBANGAN

     AIR DAN ES

    Pengontrolan Duri

    Pengemasan

    Pencucian

    Glazing 5-10%

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    6/32

    6

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    ke arah kepala sehingga jalur-jalur tulang padadaging ikan terlihat. Pin-set kemudian digunakanuntuk mengangkat duri disepanjang jalur tersebut.Bagi yang ahli, pekerjaanini diselesaikan dalam

    lima menit.Unit Usaha Perikanan

     APS, Sidoarjo kini mam-pu menghasilkan Batarisekitar 100 kg/hari yang

     berasal dari 150 kg ban-deng segar. Harga bahan

     baku saat ini, berkisar Rp17.000—Rp 18.000/kg un-tuk ukuran bandeng 3—4ekor/kg. Sementara hargaproduk Batari di tingkatkonsumen, dijual dengan

    harga Rp 13.000-15.000per ekor atau sekitar Rp40.000-42.000/kg. Cu-kup siginifkan dibanding-kan dengan harga bandengsegar utuh.

    Mengingat harga yangditawarkan untuk produk

     batari relatif cukup mahal jika dibandingkan den-gan bandeng yang masih

     berduri, maka konsumen batari umumnya kelas

    menengah ke atas. Bagimasyarakat sekitar Sido-arjo dengan kelas ekonomi

    menengah ke bawah yangingin menikmati batari,

     biasanya disiasati denganmembawa bandeng send-iri dan hanya membayarongkos jasa cabut durinyasaja.

     

    Kelebihan BATARIKelebihan dari Batari

    ini yaitu tidak mengurangiatau menghilangkan kand-ungan gizi yang terdapatpada bandeng mentah,karena pengolahannyahanya menghilangkan duri

     yang ada pada bandeng, bukan memasaknya.

    Batari ini selanjutnyadapat dimanfaatkan men-

     jadi berbagai variasi maka-

    nan sesuai dengan selera.Beberapa produk olahandari batari ini adalah ban-deng pepes, bandeng asap,

     bandeng nugget, bandeng llet   dan sebagainya. Ha-sil produksi Batari kemu-dian dijual kepada kon-sumen, dimana konsumenini setengahnya adalahkonsumen pengguna (enduser) dan sisanya adalahpedagang yang menjual

    kembali produk ini dalamkeadaan mentah (fresh

     frozen)  atau menjualnya

    setelah diolah menjadiproduk makanan olahan.

    Produk ini memang belum dikenal banyakoleh masyarakat. Ban-

     yak yang mengira Batariini sama dengan bandengpresto yang memang lebih

    dulu telah dikenal olehmasyarakat.

    Produksi Batari inimasih sangat kecil biladibandingkan dengan ban-deng presto. Ini dipengar-uhi oleh proses produksi

     yang relatif sulit bagi pe-mula (meskipun setelahmahir, proses ini menjadisederhana) serta membu-tuhkan ketekunan sertaketelitian tinggi, khusus-

    nya pada saat mencabutduri bandeng tersebut.Seseorang yang telah ma-hir membutuhkan waktu3-4 menit untuk melaku-kan pencabutan tulang danduri bandeng. Tetapi bila

     belum mahir maka bisamengerjakannya dalam

     waktu 15-20 menit untuksetiap ekor bandeng.

    Kontinuitas Bahan Baku

    Kontinuitas produksiBatari ini sangat tergan-tung dari ketersediaan

     bahan bakunya yaitu ban-deng segar. Untuk bahan

     baku, sebenarnya tidak ter-lalu sulit karena pasokan

     bandeng di Sidoarjo selalutersedia, meski produksi

     bandeng bersifat musimandan pasokan akan lebihsedikit saat musim kema-rau.

    Bila pasokan bandengterbatas, maka akan sulitmemperoleh produk ban-deng dengan ukuran yangdipersyaratkan untuk dio-lah menjadi Batari. Ukuran

     bandeng yang diperlukan biasanya untuk 1 kilogramisi 3-4 ekor. Kalaupun

    ada, maka harga bandengini menjadi lebih mahaldan hal ini akan mengaki-

     batkan keuntungan pen-gusaha Batari menjadi

     berkurang atau bahkandapat mengakibatkan ke-naikan harga jual.

    Pemasaran

    Sumber bahan baku bandeng APS diperolehnyadari para pengepul sekitar

    Sidoarjo yang mendap-atkannya baik langsungdari pembudidaya ban-deng/petambak maupundari TPI Sidoarjo. Terda-pat selisih harga sekitarRp 2.000 per kg antaraharga di petambak den-gan pengepul. Harga ban-deng di pasar tradisionalpada bulan Januari 2011

     berkisar antara Rp 10.000per kg (ukuran 4-5 ekor)

    hingga Rp 18.000 per kg(ukuran 2-3 ekor).

    Saat ini, Batari sudahmasuk ke restoran dan ka-tering di sekitar Surabaya.Bahkan, Batari juga ber-peluang untuk ekspor jika

     bisa masuk ke dalam menu jama’ah haji. Wilayah pe-masaran Batari APS me-liputi Malang, Surabaya,Mojokerto, dan lain-lain.

    Produk Batari me-mang bukan suatu usahapabrikan, karena hanya

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    7/32

    7

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    RS Elizabeth Semarang:BATARI Menjadi Salah Satu MenuPasien Rawat Inap

    D

    i Semarang berkem- bang juga bandeng

    tanpa duri. Peng-hasil bandeng tanpa duridi Semarang menyebardan jumlahnya tidak lebihdari 20 pelaku usaha. Darisekitar 20 pelaku usahaini, hanya kurang dari 5pelaku usaha dengan skalaproduksi kecil yang mem-produksi 100-200 kg perhari, selebihnya pelakuusaha skala mikro den-gan produksi sekitar 10-15 kg per hari atau hanyadiproduksi pada saat adapesanan.

    Omset bandeng tanpaduri di Semarang belum

    dapat diperoleh angkapastinya, tetapi dapat

    diperkirakan denganpendekatan jumlah pelakuusaha yang ada, maka totalproduksi minimal sekitar650 kg per hari. Dari to-tal produksi ini, 70-80%atau berkisar 70-160 kgmerupakan produk ban-deng tanpa duri segar yangdibekukan (Fresh Frozen)dan sisanya merupakanproduk bandeng tanpa duriolahan seperti bandengasap tanpa duri, bandenggoreng tanpa duri, ban-deng pepes tanpa duri.

    Salah satu produsen bandeng tanpa duri di Kota

    Semarang, Bapak Mulyan-to, menyatakan bahwa per-

    mintaan produk ini saat inikian berkembang. Salahsatu pasar tetapnya adalahRS. Elizabeth Semarang,

     yang menjadikan bandengtanpa duri sebagai salahsatu menu untuk pasienrawat inap. Menurutnya,pengiriman bandeng tandaduri segar ke RS tersebutrata-rata 1 bulan sekitar 1ton atau +/- 30 kg per hari.Suatu gambaran serapan

    pasar yang cukup tinggi yang berasal dari rumahsakit.

    Selain bandeng segartanpa duri, Bapak Muly-

    anto juga memproduksi bandeng asap tanpa duri(ukuran 1 kilogram isi 2ekor), dan pepes bandengtanpa duri (hanya jika adapesanan). Secara umum,pemasaran bandeng tanpadurinya telah menjangkaukota-kota besar seperti Ja-karta, Bogor, Bandung, Yo-gyakarta, Solo, Surabaya,Semarang, Karawang danBekasi.

     

    menggunakan teknologisederhana. Akibatnyaperusahaan nampaknyakurang tertarik denganusaha ini.

    Saat ini, varian Batari

     yang ada adalah batariutuh dan batari buttery.

     Varian buttery cenderunglebih disukai restoran.

    Prospek Yang Baik 

    Produksi Batari diper-

    kirakan memiliki prospek yang cukup baik dan dapatterus berkembang, hal inisangat didukung dengan

     beberapa aspek seperti berikut:

    1 Potensi bahan bakuBandeng segar cukup

     besar dan tersedia ham-pir di seluruh wilayahIndonesia

    2. Bandeng umumnya su-dah dikenal dan disukai

    oleh masyarakat baik diperkotaan maupun dipedesaan

    3. Teknologi dan per-alatan pengolahan Ba-tari relatif sederhana

    sehingga tidak membu-tuhkan investasi yang

     besar4. Memiliki nilai tambah

     yang cukup besar jikadibandingkan dengannilai jual hanya dalam

     bentuk bandeng segardengan duri

    mw

     

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    8/32

    8

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Seperti halnya ko-moditas perikanan

    lain, data resmi per-mintaan bandeng tidak da-pat diperoleh. Permintaan

     bandeng non bibit berasaldari permintaan konsumsidan bandeng untuk umpan

     baik umpan hidup mau-pun umpan mati. Bandengkonsumsi umumnya mem-punyai berat sekitar 3 onsatau 3 ekor per kg, semen-tara bandeng umpan lebih

    kecil yakni sekitar 1 onsatau 10-12 ekor per kg.

    Di Sidoarjo, permintaan bandeng konsumsi 91% be-rasal dari pasar lokal (kabu-paten), 6% pasar provinsi,3% pasar nasional dan tidakada data bandeng yang di-

     jual di pasar internasional(Bappekab Sidoarjo dan FEUNAIR, 2003). Namun de-mikian dari Statistik Sido-arjo dalam Angka tahun1997, Kabupaten Sidoarjo

    mencatat ekspor bandengsebanyak 5.880 ton dengan

    nilai lebih dari US $ 7 juta.Bandeng dikonsumsi

    oleh seluruh golonganmasyarakat baik di pede-saan maupun di perko-taan. Berdasarkan datasusenas BPS tahun 2009

     yang diolah, tingkat kon-sumsi bandeng nasionaladalah 1,22 kg/kapita, di-mana tingkat konsumsimasyarakat pedesaan-

    nya mencapai 1,16 kg/kapdan masyarakat perkotaanmencapai 1,32 kg/kap. Se-cara umum, konsumsi ban-deng penduduk pedesaanmemang lebih rendah daripada penduduk perkotaan.Ini terkait dengan keterse-diaan bandeng di daerahperkotaan yang cukup me-madai. Daerah produksi

     bandeng umumnya beradadi pantai yang relatif dekatdengan daerah perkotaansehingga bandeng terse-dia dalam jumlah yangcukup. Sementara itu un-tuk wilayah pedesaan yang

     jauh dari daerah produksirelatif sulit ditemukan ban-deng karena pemasaran

     bandeng yang masih dalam bentuk segar sangat rawanakan kerusakan.

    Jika dilihat per provinsi,Sulawesi Selatan merupak-an provinsi dengan tingkatkonsumsi bandeng terting-gi. Ini identik dengan Su-lawesi Selatan sebagai sen-tra produksi bandeng. DariMakassar menuju Utara,tambak (empang) berjejer-an di pinggiran jalan mulaidari daerah/ KabupatenMaros, Pangkep, sampaiKe Kab. Barru. Tidak hanya

    Sulawesi Selatan, KonsumsiBandeng Tertinggi

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    9/32

    9

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    sampai di situ saja karenadi kabupaten Pinrang sam-pai perbatasan PolewaliMandar (Prov. SulawesiBarat) juga memiliki ban-

     yak tambak. Juga di daer-ah pantai barat di Kabu-paten Sinjai, Bone, Wajo,dan Luwu. Tambak atauempang-empang tersebutpada umumnya diisi den-gan ikan Bandeng (lokal:Bolu) dan Udang. Hasiltambak udang kebanya-kan di ekspor, semen-tara bandeng kebanyakanmasih untuk kebutuhanlokal yaitu konsumsi da-lam negeri. Bahkan untukmemenuhi pasaran/kon-sumsi bandeng di SulawesiSelatan didatangkan pula

     bandeng dari KalimantanTimur.

    Tercatat bahwa ting-kat konsumsi bandengProvinsi Sulawesi Selatan

    tahun 2009 mencapai 9,67kg/kapita yang terdiri dari

     bandeng segar 9,39 kg/kapita sedangkan bandengolahan/asin/kering hanya

    sebesar 0,28 kg/kapita.Jika dibandingkan dengantahun sebelumnya, ting-kat konsumsi bandeng Su-lawesi Selatan mengalamisedikit penurunan (lihatGrafk 1). Sebagai pem-

     banding dengan provinsilainnya, tingkat konsumsidan serapan bandeng dari

     beberapa provinsi tersajipada Grafk 2.

    Setiap tahun di Kabu-paten Sidoarjo, tepat-nya dalam peringatan

    Maulid Nabi MuhammadSAW diadakan kegiatanlelang bandeng tradisional

     yang bertempat di alun-alun Sidoarjo. Lelang ban-deng tradisional diadakan

    dengan tujuan selain men- junjung tinggi peringatanMaulid Nabi MuhammadSAW, juga mempunyai

    maksud menjadikan cam- buk untuk meningkatkanproduksi ikan bandengdengan pengembanganmotivasi dan promosi agarpetani tambak lebih men-ingkatkan kesejahteraan-nya.

    Lelang bandeng meru-

    pakan usaha dengan tujuanmulia, karena hasil bersihuang seluruhnya diguna-kan untuk kegiatan-kegia-

    tan sosial dan keagamaanmelalui yayasan amal

     bhakti Muslim Sidoarjo.Tradisi lelang bandengselalu dibarengi dengankegiatan-kegiatan lainnya

     yaitu pasar murah, berba-gai macam hiburan tanpadipungut biaya, antaralain Band, Orkes Melayu,Ludruk, Samroh dan lombaMTQ tingkat kabupaten.

    Lelang Bandeng Tradis-ional sudah 2 (dua) kali di-tiadakan yaitu Tahun 2007dan Tahun 2008, sebagaiakibat dari adanya lua-pan lumpur di KecamatanPorong. Kemudian mulaiTahun 2009 mulai dilak-sanakan kembali LelangBandeng tetapi namanya

     berubah menjadi FestivalBandeng Kawak. Bandeng

     yang dilelang dinamakan bandeng “KAWAKAN“ yang dipelihara khususantara 5 – 10 tahun danmencapai berat 7 Kg sam-pai 10 Kg per ekor.

    Festival Bandeng Kawak

    itu sudah menjadi agendatahunan dan juga agendapariwisata Jawa Timur.Biasanya, kegiatan serupa

     juga dilakukan masyarakatdi Kabupaten Gresik untuktujuan yang sama yaknimemperingati Maulid NabiMuhammad SAW.

    Merupakan suatu ke- banggan dan kebahagiaantersendiri di dalam mer-ayakan hari-hari besarIslam apabila pada haritersebut dapat memotongBandeng Kawak.

    mw

    dari berbagai sumber

    Festival Bandeng Kawak Sidoarjo

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    10/32

    10

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    KILAS BERITA 

    Genetika Hiu-Paus Mulai Disusun

    Hiu-paus atau whaleshark (Rhincodon typus) meru-pakan makhluk laut yang misterius. Upaya untuk men-guak misteri itu dilakukan dengan cara menyusun gene-tika whaleshark secara lengkap, oleh para peneliti dariUniversitas Emory dan Aquarium Georgia, Amerika Ser-ikat. Yaitu dengan membandingkan susunan genetikahiu peliharaan akuarium (asal Taiwan) dengan hiu-pausliar dari Meksiko. Salah seorang peneliti dari universitasEmory Tim Reid mengatakan “Pemetaan genetika sepertimembuat ensiklopedia kehidupan, memberi para ilmu-

     wan kemampuan untuk menjawab teka-teki”. Menurut

    dia, arsitektur genetika itu seperti ilmu arkeologi yangmelihat sejarah hiu-paus melalui jaringannya. Ikan hiu-paus umumnya berwarna kecoklatan dan bertotol-totolkasar. Mereka mengisap plankton dan ikan kecil melaluipenyaring di mulut yang lebarnya 1,5 meter. Biota yang

     juga bisa ditemukan di perairan tropis Indonesia ini tidak berbahaya bagi manusia. (sumber: kompas)

    Kepulauan Riau Miskin Kontribusi Laut

    Kepulauan Riau yang merupakan salah satu daer-

    ah potensial di sektor perikanan dan kelautan hanyamenyumbang kurang dari 5 persen dari total ProdukDomestik Bruto Provinsi Kepulauan Riau pada 2010.Padahal, 96 persen wilayah provinsi itu lautan. “Sek-tor perikanan dan kelautan adalah sektor yang sangatpotensial, tetapi sumbangannya bagi PDRB belumsignifkan“, kata Gubenur Kepulauan Riau (Kepri)Muhammad Sani. Lebih jauh lagi gubernur Keprimengatakan bahwa salah satu dasar analisa akademispemisahan Kepri dari Riau pada tahun 2002 adalah

     besarnya potensi perikanan dan kelautan. Kepri bisamenjadi provinsi ketiga dengan pendapatan tertinggisetelah Kalimantan Timur dengan Rp. 101 juta per-

    tahun dan DKI Jakarta dengan Rp. 74 juta pertahunmelalui potensi kelautan dan perikanannnya.Ronny(sumber: kompas).

    Produksi Ikan Sumut Dinaikkan 20%

    Pengembangan budi daya merupakan salah satuupaya pemerintah pusat mendongkrak produksiikan Sumatra Utara hingga 20 persen di tengah-tengah menurunnya hasil tangkapan ikan di wilayahtersebut. Selama ini hasil tangkapan ikan nelayandi perkirakan sekitar 400.000 ton, kami upayakanmenjadi 600.000 ton, ungkap Menteri Kelautan danPerikanan Fadel Muhammad. Tujuan dari peningka-tan produksi ikan ini adalah sebagai langkah pemer-intah pusat untuk menaikkan kesejateraan nelayan

     yang masih hidup dalam kemiskinan.Sebagai daerah pesisir, sudah seharusnya kehidu-

    pan nelayan di Kota Sibolga lebih sejahtera diband-

    ingkan dengan daerah lainnya.(sumber: Bisnis Indonesia)

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    11/32

    11

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

     Nama Produk  Ukuran US$/KG Nama Pasar

     Nobashi (PTO), raw frozen tray pack 

     Black Tiger 21/25 0.28 Wholesale,Tokyo Jepang

    61/70 0.10

    Vannamei 21/25 0.25 Wholesale,

    Tokyo Jepang61/70 0.11

    Sushi, Ebi cooked 

     Black Tiger  9,5-10 cm 0.28 Wholesale,Tokyo Jepang

    7,5-8,0 cm 0,12

    Vannamei  9,5-10 cm 0,21

    7,5-8,0 cm 0,11

    Vannamei, Cooked PTO 21/25 5.65/lb CFR, New York,USA

    51/60 2.95/lb

    Cooked and Peeled (IQF)Vanamei 

    41/50 5.65/lb  Ex. Warehouse, New York, USA

    61/70 2.95/lb

    Cooked, P&D, Black TigerIQF  21/25 7.30/lb CFR New York,USA61/70 3.90/lb

    Cooked, PTO, White 31/40 4.60/lb

    71/90 3.50/lb

    Cooked, PTO, Black Tiger  13/15 8.80/lb CFR New York,USA

    41/50 3.60/lb

    Grouper Epinephelus sppWhole, fresh/chilled 

    US$ 3.15-7.87

    WholesaleSingapura

     Brown Spotted Grouper E.coioidesWhole, fresh/chilled 

    Large 4.95 Wholesale Kuala Lumpur, Malaysia

    Medium 5.94

    Small 3.63

     Manggrove Snapper  Large 5.61 Wholesale Kuala Lumpur, Malaysia

    Whole, fresh/chilled  Medium 6.35

    Small 5.28

     Red Snapper  US$ 4.72-5.51

    Wholesale Ju- rong, Singapura

     Lutjanus sp, Whole, fresh

    White Pomfret  Large 7.59 Wholesale Kuala Lumpur, Malaysia

    Whole, Fresh/Chilled  Black Pomfret, Whole, Fresh Cilled 

    Medium 9.24 Wholesale Kuala Lumpur, Malaysia

    Large 4.95

    Medium 3.96

    Spanish Mackerel   Large 4.29 Wholesale Kuala Lumpur, Malaysia

    Scomberomous spp,Whole, Fresh Chilled Spanish Mackerel 

     Medium 3.71 Wholesale Jurong Singapura

    Whole, fresh/chilled 

    Indian Mackerel  Medium 2.63 Wholesale Kuala Lumpur, Malaysia

     Rastrelliger sppWhole fresh/child 

    Small 1.64

    Indian Mackerel Rastrelliger spp Whole fresh/child 

    Whole, Fresh 2.36-3.94 Wholesale Ju- rong, Singapura

     Black Tiger Shrimp Pe-

     naeus monodon Head-on, fresh/chilled 

    6.30-25.20 Wholesale

    Singapura

    white Shrimp p. indicus 4.72-22.05 WholesaleSingapura

     Head-on, fresh/chilled 

    Soft Shell turtle live 2  FOB Medan for Hong Kong

     Red Snapper  Natural IQF  Ex. Warehouse, NY, USA

    4-6 oz/pc 4.90-5.10/lb

    12- 14 oz/pc 4.75-4.95/lb

     LizardFish Whole 30/50 gm/ pc – 200 gm/ pc and up

    0.70 CFR Middle East 

    Tilapia Fillet 6.20  FOB Medan,Indonesia forUSA

     Bigeye Thunus obesus g&g, chilled(air flown)

    12149-18224/ MT

     Auction Tsukiji Market, Tokyo, Jepang

    Cuttlefish, sepia spWhole, block 

    50 - 150 gm / pc

    1.25 CFR Europe

    Large 2.45 CFR Busan, S.

     Korea Baby Cuttlefish 10/20-80/100

    pc/kg2.40  FOB Busan, S.

     Korea

    Whole, cleaned, 10% glazed, IQF 

    Squid, Loligo sp 6/10-10/20pc/kg

    4.00 CFR USA

    Tubes and Tentacles

    Squid, Loligo sp poulpSquid 

    Medium/ Large

    2.50  FOB Medan for Busan, Korea

     Baby Octopus 10/20 -80/100pc/kg

    2.40  FOB Medan for Busan, Korea

    Whole

     Baby Clams SML 0.80  FOB Medan for Busan, Korea

     Hard Clams 10/20, 20/30,30/40, 40/50,50/80

    0.80

     Froglegs Classic Brand  6/8 pc/kg 6.5 CFR Europe

    31/40 pc/kg 3.30

     Froglegs Yoga Brand  13/15 pc/kg 6.20

    20/30 pc/kg 4.50

    Harga Komoditas Perikanan Indonesia di Pasar Internasional Bulan Maret 2011

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    12/32

    12

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Komoditas/LokasiHarga per Februari 2011 (Rp/kg)

    M-I M-II M-III M-IV

    Albakor

    PPN Palabuhanratu 25.000 25.000 26.000 -

    PPS Nizam Zachman Jakarta 16.000 15.500 16.000 16.000

    Bandeng

    Pasar Flamboyan Pontianak 18.000 18.000 18.000 18.000

    Pasar Sentral Gorontalo 12.000 12.000 12.000 12.000

    Bawal Hitam

    Pasar Flamboyan Pontianak 46.000 46.500 46.000 44.500

    PPN Brondong 18.000 18.200 18.800 18.400

    PPN Pekalongan 24.130 21.924 23.385 21.875

    PPS Nizam Zachman Jakarta 40.000 35.000 35.000 35.000

    Bawal Putih

    Pasar Argosari Gunung Kidul - 38.000 38.000 38.000

    PPS Nizam Zachman Jakarta 85.000 45.000 45.000 45.000

    Bentong

    PPN Pekalongan 11.153 9.307 8.973 -

    PPN Prigi 10.000 10.000 10.000 5.250

    Cakalang

    Pasar Sentral Gorontalo 13.000 14.500 14.500 14.500

    PPN Palabuhanratu 15.000 14.000 15.000 -

    PPN Prigi 9.200 9.000 9.500 9.000

    PPS Nizam Zachman Jakarta 13.000 13.000 12.000 12.000

    PPN Brondong 13.800 13.400 14.800 14.400PPN Pekalongan 12.220 11.749 11.326 17.584

    PPN Prigi - 15.000 - -

    PPS Cilacap 8.000 8.000 8.000 8.000

    TPI Gentuma Gorontalo 9.000 10.000 8.000 9.000

    TPI Tenda Gorontalo 11.000 12.500 12.500 12.500

    Cumi-cumi

    Pasar Flamboyan Pontianak 24.000 24.000 24.000 23.500

    Pasar Sentral Gorontalo 12.000 12.000 12.000 12.000

    TPI Gentuma Gorontalo 35.000 30.000 35.000 35.000

    TPI Tenda Gorontalo 10.000 10.000 10.000 10.000

    Pasar Argosari Gunung Kidul 38.000 38.000 38.000 38.000

    PPN Brondong 29.600 28.400 29.600 28.400

    PPS Nizam Zachman Jakarta 28.000 29.000 30.000 30.000

    Singosari dan Gondanglegi Kab.

    Malang

    - - - 35.000

    TPI Tanjung Pandan 25.000 25.000 25.000 26.000

    Ekor Kuning

    PPS Nizam Zachman Jakarta 27.500 27.000 27.000 27.000

    Singosari dan Gondanglegi Kab.

    Malang

    - - - 17.000

    Pasar Sentral Gorontalo 19.000 20.000 20.000 20.000

    TPI Tenda Gorontalo 17.000 18.000 18.000 18.000TPI Gentuma Gorontalo 20.000 20.000 20.000 20.000

    Komoditas/LokasiHarga per Februari 2011 (Rp/kg)

    M-I M-II M-III M-IV

    Gurame

    Pasar Argosari Gunung Kidul 30.000 30.000 30.000 30.000PPS Nizam Zachman Jakarta 22.500 22.500 22.500 22.500

    Kacangan

    Pasar Argosari Gunung Kidul - 17.000 17.000 17.000

    PPS Nizam Zachman Jakarta 9.500 9.500 9.500 9.500

    TPI Tegal Sari Kota Tegal 2.800 2.800 2.800 3.114

    Kakap Merah

    Pasar Flamboyan Pontianak 39.000 39.000 39.000 39.000

    Pasar Sentral Gorontalo 35.000 35.000 35.000 35.000

    PPN Palabuhanratu 35.000 - 35.000 -

    PPN Prigi - 25.000 - -

    PPS Cilacap - - 31.000 -

    PPS Nizam Zachman Jakarta 40.000 40.000 40.000 40.000

    TPI Gentuma Gorontalo 25.000 30.000 25.000 25.000

    Kapasan

    PPN Brondong 7.780 2.600 2.940 2.700

    TPI Tegal Sari Kota Tegal 5.000 5.000 5.000 4.729

    Kembung

    Pasar Argosari Gunung Kidul 18.000 18.000 18.000 18.000

    PPN Brondong 7.800 7.400 9.000 9.200

    PPS Nizam Zachman Jakarta 17.000 17.000 16.500 16.500

    TPI Pelabuhan Kota Tegal 15.200 15.286 15.286 15.200

    PPN Brondong 16.800 16.400 17.800 17.000

    PPN Pekalongan 15.199 11.263 13.634 -

    Kepiting

    Pasar Argosari Gunung Kidul 35.000 35.000 35.000 35.000

    PPS Nizam Zachman Jakarta 45.000 45.000 40.000 40.000

    Kerapu

    PPN Brondong 28.000 27.800 28.000 28.000

    PPS Nizam Zachman Jakarta 40.000 26.000 26.000 26.000

    Kurisi

    Pasar Argosari Gunung Kidul - 16.000 16.000 16.000

    PPN Brondong 27.900 28.000 29.600 28.000

    PPS Nizam Zachman Jakarta 11.000 11.000 11.000 11.000

    Kuwe

    Pasar Flamboyan Pontianak 27.000 27.500 27.500 27.000

    Pasar Sentral Gorontalo 22.000 22.000 22.000 22.000

    PPN Palabuhanratu 30.000 30.000 30.000 -

    PPS Nizam Zachman Jakarta 35.000 35.000 27.000 27.000

    PPN Brondong 19.800 19.400 20.800 19.800

    Layang

    TPI Gentuma Gorontalo 10.000 12.000 9.000 10.000

    TPI Tenda Gorontalo 13.000 13.000 13.000 10.000

    PPN Brondong 11.800 11.200 12.000 12.000PPN Palabuhanratu 15.000 - 16.750 -

    Harga Komoditas Perikanan di Beberapa TPI dan Pasar Grosir

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    13/32

    13

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Komoditas/LokasiHarga per Februari 2011 (Rp/kg)

    M-I M-II M-III M-IV

    PPN Pekalongan 8.214 7.711 8.521 -

    PPN Prigi - 9.000 8.667 9.000

    PPS Nizam Zachman Jakarta 15.000 13.500 13.500 13.500

    TPI Muara Reja Kota Tegal - 9.067 8.829 8.133

    TPI Pelabuhan Kota Tegal 8.700 8.980 - -

    Layur

    Pasar Argosari Gunung Kidul 12.000 12.000 12.000 12.000

    PPN Brondong 13.000 13.000 13.000 13.400

    PPN Palabuhanratu 25.000 25.000 25.000 -

    PPS Nizam Zachman Jakarta 18.500 18.000 15.000 15.000

    Lemadang

    PPN Brondong 10.000 10.200 11.000 11.000

    PPN Palabuhanratu 12.500 12.000 12.500 -

    PPN Pekalongan 11.000 8.167 - 16.000

    PPS Nizam Zachman Jakarta 14.500 13.000 12.500 12.500

    Lemuru

    PPN Brondong 8.000 8.200 9.000 9.000

    PPN Pekalongan 15.476 4.667 6.846 -

    PPN Prigi 4.000 4.000 4.000 4.000

    TPI Pelabuhan Kota Tegal 7.200 7.714 7.714 10.271

    Manyung

    TPI Tanjung Pandan 15.000 12.000 13.000 15.000

    PPN Brondong 11.000 11.400 12.600 11.200

    PPN Pekalongan 14.555 15.123 15.604 16.603

    PPS Nizam Zachman Jakarta 15.000 13.000 13.000 13.000

    TPI Tegal Sari Kota Tegal 10.000 10.571 11.000 12.000

    Pari

    Pasar Flamboyan Pontianak 13.000 13.000 13.000 13.250

    PPN Palabuhanratu 6.000 6.000 6.000 -

    PPN Pekalongan 9.210 7.090 11.632 8.689

    PPN Prigi - 7.500 - 7.750

    PPS Cilacap 4.000 - 5.000 -

    PPS Nizam Zachman Jakarta 11.000 11.500 10.000 10.000

    PPN Brondong 10.000 10.200 10.800 10.000

    TPI Tegal Sari Kota Tegal 5.486 5.614 5.357 6.071

    Patin

    Pasar Flamboyan Pontianak 18.500 18.500 18.500 18.500

    Pasar Argosari Gunung Kidul 16.000 16.000 16.000 16.000

    PPS Nizam Zachman Jakarta 11.000 11.000 11.000 11.000

    Pepetek

    TPI Muara Sungai Batu Rusa Babel

    Babel

     2.000 1.500 2.000 2.000

    TPI Pasir Putih Babel Babel 6.000 6.000 6.000 6.000

    Rajungan

    Pasar Flamboyan Pontianak 24.000 24.000 24.000 24.000

    PPS Nizam Zachman Jakarta 35.000 35.000 35.000 35.000

    TPI Muara Reja Kota Tegal 40.000 40.000 - -

    TPI Tegal Sari Kota Tegal - 40.000 40.714 41.000

    Komoditas/LokasiHarga per Februari 2011 (Rp/kg)

    M-I M-II M-III M-IV

    Selar

    Pasar Sentral Gorontalo 11.000 16.000 16.000 12.000

    PPN Brondong 11.000 11.200 11.400 9.200

    TPI Pelabuhan Kota Tegal 11.000 11.314 11.429 11.171

    TPI Tenda Gorontalo 9.000 14.000 14.000 10.000

    Tenggiri

    TPI Gentuma Gorontalo 30.000 32.000 30.000 30.000

    TPI Muara Sungai Batu Rusa Babel

    Babel

     16.500 20.000 16.000 21.000

    PPN Brondong 30.000 30.000 30.000 30.000

    PPN Pekalongan 24.108 22.696 26.218 26.238

    PPS Cilacap 21.000 - 21.000 21.000

    TPI Tanjung Pandan Babel 35.000 35.000 40.000 37.000

    TPI Tenda Gorontalo Babel 33.000 33.000 33.000 33.000

    Tongkol

    TPI Gentuma Gorontalo 8.000 9.000 7.000 8.000

    TPI Muara Sungai Batu Rusa Babel 6.000 8.000 5.000 8.000

    Pasar Argosari Gunung Kidul - 22.000 22.000 22.000

    PPN Brondong 16.800 16.200 16.400 16.200

    PPN Pekalongan 12.169 12.017 11.213 9.561

    PPN Prigi 8.500 8.500 8.500 8.500

    PPS Nizam Zachman Jakarta 15.000 13.500 13.500 13.500

    Singosari dan Gondanglegi Kab.

    Malang

    - - - 17.000

    TPI Pelabuhan Kota Tegal 11.114 12.643 12.643 12.586

    TPI Tanjung Pandan Babel 20.000 15.000 15.000 17.000

    TPI Tenda Gorontalo 9.000 11.000 11.000 11.000

    TPI Tegal Sari Kota Tegal 10.000 10.000 10.000 8.971

    Tuna

    Pasar Argosari Gunung Kidul 18.000 - 18.000 18.000

    PPN Prigi 10.400 10.000 10.250 10.300

    PPS Cilacap 30.000 - 30.000 30.000

    Pasar Sentral Gorontalo 21.000 21.000 21.000 21.000

    TPI Gentuma Gorontalo 35.000 35.000 35.000 35.000

    TPI Tenda Gorontalo 18.000 18.000 18.000 18.000

    Tuna Mata Besar

    PPN Palabuhanratu 20.000 19.500 25.500 -

    PPS Nizam Zachman Jakarta 16.000 15.500 15.500 15.500

    Tembang

    TPI Tanjung Pandan 10.000 3.000 3.000 5.000

    TPI Muara Sungai Batu Rusa Babel 2.500 2.000 2.000 3.000

    TPI Pasir Putih Babel 15.000 12.000 12.000 12.000

    Udang

    TPI Muara Sungai Batu Rusa Babel 8.000 16.000 7.500 20.000

    TPI Pasir Putih Babel 40.000 65.000 65.000 65.000

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    14/32

    14

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Komoditi Spesifikasi Contact Person

    MENAWARKAN

    Bandeng Presto Home Industry berdiri sejak tahun 2001. Volume produksi 1 kuintal per hari.Produk yang dijual: 1. Bandeng presto kecil Rp. 20.000,- per pack (isi 8-10 ekor), 2.Bandeng presto besar Rp 45.000,- per Kg, 3. Otak-otak bandeng RP 10.000,- perekor, 4. Pepes bandeng presto Rp 10.000,- per ekor, 5. Dendeng bandeng Rp10.000,- per ekor

    Rozal prestoR o z i k i nAlamat : Bandengan RT 03. A RW III Kendal Jawa TengahNo Telp : 0294-3687785E-mail : [email protected]

    Olahan bandeng Az-zahra Food merupakan UKM yang bergerak dibidang pengolahan hasil perika-nan (Added Value) dengan bahan baku ikan bandeng (Chanos chanos) dan UdangWindu (Peneaus monodon). Produk olahan diproduksi tanpa bahan pengawet se-dangkan bahan baku ikan bandeng dan udang windu yang dibudidayakan denganproses organic sehingga aman dikonsumsi bagi orang dewasa maupun anak kecil.

    Az-Zahra FoodSaad Al MubarrakAlamat : Ds. Kebonagung RT 19 RW 06 Kecamatan SukodonoKabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa TimurNo Telp : (031)7705045, Email : [email protected]

    Abon Juhi Garingdendeng Juhi

    Nikmatko adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan ringan Kemasannikmatko Abon Juhi Garing dendeng Juhi atau cumi kering langsung siap makan.Harga negoKami melakukan pembayaran secara Cash atau transfer Bank.

    Jakcson (Nikmatko)Alamat : Teluk Indah Blok O No 2A, RT. 010 /009 Teluk GongJakarta Utara 14450, JakartaTelp. 08561075781 / 021-6611847

    Ikan Layang Kami menjual ikan malalugis/ ikan layang.dalam kapasitas besar.origin Ambon dan Manado.Cara Pembayaran:Transfer Bank

    Ibu Nyoman IkeAlamat : jln.majapahit Denpasar 80361, BaliHp 082145511464Nomer Faks: 0361761471

    Udang Galah Jual udang galah dari Kalimantan, kualitas bagus dan harga bersaing.

    Jumlah order 100 KgHarga negoCara Pembayaran: Tunai

    CV. SKS Jaya

    Nurhandoyo, SEAlamat : Jl. Setrasari BandungTelpon: (022) 91147819 /081322029599, Faks: (022)2003559Email : [email protected]

    Teripang Pasir Kami dapat mensuplai teripang pasir ( H.Scabra) dari perairan Sulawesi dan Indo-nesia Timur dengan kualitas Premium, produk kami berkualitas bagus.-Tdk menggunakan zat kimia tambahan, matang, tidak digarami, kering batu, jemurmatahari. Min.order 100 kg/ order- Super : 16-20, Grade A : 21-30, Grade B : 31-40, Grade C : > 50- FOB ManadoMinimum order 100 kg, Cara Pembayaran:Transfer Bank (T/T)

    UD.WENANG UNIONDani KusumaAlamat : PanikiManado 9500, Sulawesi Utara.Telp+6281356770877Email : [email protected]

    Fish jelly Produk Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan produk perikanan. Produk yangdihasilkan antara lain: sosis bandeng,siomay,ekado,kai naga,baso ikan dengankapasitas produksi 1.500 Kg/minggu.

    UD. Izzan Mandiri, Imam TontowiAlamat : Jl. Hembo, Gg. Musholla 1 No.19 RT.03 RW.07,Jatimulya, Tambun Selatan, Kab. BekasiTelp : 081381266242, Email : [email protected]

    Wader Goreng usaha pengolahan hasil pengolahan hasil keluatan dan perikanan dengan produkutama pengolahan ikan wader. Produk yang telah diproduksi wader goreng, terigoreng, udang goreng dan belut goreng. Kapasitas produksi kami saat ini 100-200kg/hari.

    UMKM Guwosari Sukses Makmur (GSM)SupriyadiAlamat : Santan RT. 01, Guwosari, Pajangan, Bantul YogyakartaTelp : 0274-6603349, Email : [email protected]

    Udang Lobster Lobster laut hidup/beku, seperti:- Lobster BAMBU, Lobster BATIK, Lobster BATU, Lobster PASIR, Lobster MUTI-ARA, Lobster KIPAS ( merah/ hitam). Semua ukuran tersedia. Kemasan StyrofoamDimensi: 75 x 42 x 30 cm, Rata-rata berat : 25 kg per box. 3. PEMBAYARAN: harussudah dilunasi paling lambat 1 hari sebelum pengiriman.PENGIRIMAN : Setiap Senin, Rabu, Jumat, Minggu. Minimum order 25kg. Kemas &Pengiriman:Box Sterofoam.

    WANGO AQUATICAndrew HoAlamat : Gosoma 95, Tobelo, Halmahera Utara 97762, MalutHP : +6285657099999, Telpon: +6285221200168Faks: (0924) 2621275E-mail: [email protected]

    Tepung Ikan Pro-tein 55% -60%

    Menjual Tepung Ikan dengan kandungan Protein 55-60%. -Steam Murni.-Min Order 7 Ton, Harga:Rp.12.500/KG Franco SbyKemasan dan Pengiriman : 40/50 kg, Cara Pembayaran:Transfer Bank (T/T), Tunai,

    Cek Bank

    Roy Santoso Alamat : Rungkut , Surabaya, Jawa TimurHP: +62-8175225229Telpon: +62-31-77171179

    MEMBUTUHKAN

    Lobster dan UdangGalah

    Kami beli lobster berbagai ukuran ( hidup/ mati) dalam jumlah tidak terbatas. Harga250rb/ kg dan kami juga beli udang galah dengan harga tinggi.

    RiKaFishRahmatAlamat : Jl. Raya Hankam, Jakarta,Telp : 081806841314, Email : mandela71@ yahoo.com

    Daging kerangbulu Sudah DiMasak

    kami membutuhkan daging kerang bulu dalam jumlah banyak serta rutin, denganharga fluktuatif tergantung kwalitas dan besar barang. Jumlah:1 ton s/d 5 tonKemasan : Plastik atau KarungHarga Nego

    UD. Sari LautAndar YonoAlamat ; Jl.Purwosari tambak rejo rt 05/04semarang 50165, Jawa Tengah.HP: 081326607567, Telpon: (024) 6584765

    Teripang Putih/Gosok/ Pasir

    Kami membeli teripang Putih/ Gosok/ Pasir dalam keadaan hidup ( setelah di buangkotoran dan pasirnya baru di timbang) : 1.5 kg up : Rp 160.000/ ekor1.3 Kg - 1.5 Kg : Rp 120.000/ ekor, 1.1 Kg - 1.3 Kg : Rp 100.000/ ekor, 0.8 Kg - 1Kg : Rp 70.000/ ekor, 0.7 Kg - 0.6 kg : Rp 30.000/ ekorPengemasan : dalam kantong plastisk yang teah di isi air secukupnya dan oksigensetelah itu baru taruh dalam styrofoam/ kardus asal tidak sampai bocor

    FEBRIANYAlamat : Simo Mangerejo Surabaya, Jawa TimurNomer Telpon: 08885337329E-mail: [email protected]

    Peluang Pasar

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    15/32

    15

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Secara geografs se-

     bagian wilayah Kabu-paten Pati berbatasan

    langsung dengan laut den-gan panjang pantai sebesar60 km. Kabupaten yang ter-letak di pesisir pantai utaraJawa Tengah ini dianuger-ahi Tuhan dengan potensiperikanan yang besar.

    Salah satu produkperikanan yang berkem-

     bang pesat berasal dari jenis crustaceae sepertiudang, kepiting, rajungandan lobster. Menurut datadari Dinas Kelautan danPerikanan Kabupaten Pati,produksi udang mencapailebih dari 1.200 ton padatahun 2008, tahun 2009mencapai lebih dari 1.400ton dan tahun 2010 sebesarlebih dari 1.200 ton.

    Besarnya potensi ha-sil perikanan berbandinglurus dengan limbah yangdihasilkan. Sebagai contohhasil samping dari pengola-han udang akan dihasilkanlimbah udang sebesar 30-40% dari berat udang utuh.Limbah ini berasal dari ku-lit dan kepala udang. Udang

     yang diolah untuk industrimakanan maupun industriudang beku umumnya da-lam bentuk tanpa kepalamaupun cangkang.

    Selama ini kepala mau-pun cangkang udang se-

     bagian digunakan untukcampuran pakan ternakdan dijual dengan hargarendah sementara sebagianlainnya menjadi limbah

     yang berdampak negatifterhadap lingkungan. Den-gan pemanfaatan teknologi,limbah udang dapat diting-katkan nilai ekonomisnyadengan diolah menjadiproduk chitosan. Chitosandapat diperoleh dari hewanlaut jenis crustaceae kar-

    ena pada bagian cangkangdan kepala mengandungsenyawa chitin yang dapatdiolah menjadi chitosan.Bahan baku 100 kg kulitudang dapat menghasilkan10 kg chitosan.

    Sebagai wujud pem-

     berdayaan masyarakat dan bentuk optimalisasi hasil-hasil perikanan, Pemerin-tah Kabupaten Pati mem-

     berikan bantuan peralatanuntuk produksi chitosandengan kapasitas mesinpembuat chitosan maksi-

    mal 100 kg perhari. Tercatatproduksi rata-rata tahunanchitosan Pati mencapai17,08 ton. Bantuan ini dis-erahkan kepada UKM Mi-tra Bangsa yang berlokasidi Kecamatan Dukuhseti.Diharapkan dengan ban-tuan alat ini kesejahteraanmasyarakat dapat mening-kat, pemanfaatan produk-produk perikanan lebihoptimal dan mengurangidampak negatif terhadaplingkungan akibat adanyalimbah.

    Sebagai pengawet maka-nan

    Hasil penelitian olehInstitut Pertanian Bogor(IPB) menunjukkan bahwachitosan dapat digunakanuntuk pengawet makananseperti tahu, bakso, miedan ikan. Hal ini merupa-kan terobosan besar karenaselama ini di masyarakat

     banyak beredar pengawetmakanan yang ilegal dan

     berdampak buruk bagi kes-ehatan seperti boraks danformalin. Chitosan meru-pakan senyawa alami nontoksik dan dapat disintesatubuh sehingga tidak ber-

     bahaya.

    Fungsi Analgetik 

    Dalam dunia kesehatandan farmasi, chitosan su-dah banyak dimanfaatkankarena memiliki fungsi an-algesik, menekan aktivitastumor dan sebagai anti-oksidan pencegah kanker.Kemampuannya dalammengikat lemak, diman-faatkan untuk mengatasikolesterol dan mendukungkesuksesan diet. Kemam-puan dalam aktivitas an-

    timikrobial dan memper- baiki jaringan tubuh yangrusak banyak dimanfaatkan

    Produksi Chitosan di PatiUpaya Optimalisasi Potensi Perikanan

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    16/32

    16

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Potret Pemasaran KomoditasPerikanan di Kabupaten Bogor 

    K etika berbicara Bogor, maka

     yang terlintas di pikiran kitaadalah bogor identik dengan

    kota hujan, kemudian makanan-makanan khas bogor dan ramainyaangkutan kota yang memenuhi set-iap sudut jalan. Geliat bisnis di ka-

     bupaten Bogor memanglah tidakseperti di Jakarta, dengan kepadatanlebih dari 12juta di siang hari dan 8

     juta lebih ketika di malam hari. Ka- bupaten Bogor yang ber-ibukota di

    Cibinong, tercatat saat ini memiliki40 kecamatan dengan jumlah pen-duduk lebih dari 4 juta jiwa.

      Secara demograf wilayahtimur Kabupaten Bogor merupa-kan kawasan favorit pengemban-gan wilayah pemukiman Jakartasaat ini. Alasan utama hal tersebutadalah karena telah dibukanya jalur

     jalan baru dari Cibubur menujuBandung melewati Gunung Pu-tri dan Cileungsi. Sejak dibukanyaJalan Alternatif Cibubur-Cileungsi

    tersebut, kompleks pemukimanmodern dengan skala besar segera bermunculan sehingga harga tanahdi kawasan ini menjadi salah satu

     yang termahal di Bodetabek. Ke-munculan kompleks-kompleks pe-mukiman ini menyebabkan sangat

     banyak penduduk Kabupaten Bogor yang memiliki pekerjaan di Jakarta.

    Kabupaten Bogor menyimpanpotensi yang luar biasa di bidangperikanan. Hal ini didukung dengan

    keberadaan pasar-pasar perikanan yang ada di daerah tersebut. Salahsatu sarana prasarana pemasarankomoditas perikanan di KabupatenBogor meliputi  Holding Ground ,Pasar Benih Ikan, Depo Ikan hiasdan Pasar Ikan Higienis (PIH).Gambaran aktivitas dari masing-masing sarana prasarana pemasa-ran tersebut tersaji pada tabel 1.

     

    Lele Sebagai Komoditas Minapolitan

    Kabupaten Bogor memang men- jadi salah satu dari 197 kabupaten/kota yang ditetapkan menjadi ka-

     wasan Minapolitan oleh KKP. Pro-gram ini sejalan dengan visi danmisi Bupati Bogor untuk merevital-isasi perikanan.

    Komoditas minapolitan yangditetapkan di Kabupaten Bogoradalah ikan lele. Karenanya, saat iniBogor menjadi tempat sentra budi-daya ikan lele, satu dari dua wilayahsentra budidaya lele di Pulau Jawa.

    Kecamatan yang akan dikem- bangkan menjadi wilayah Minapoli-tan meliputi Ciseeng, Parung, Gu-nungsindur, dan Kemang. Menurutkonsepsinya, kawasan minapolitanadalah suatu bagian wilayah yangmempunyai fungsi utama ekonomi,

     yang terdiri atas sentra produksi,pengolahan, pemasaran komoditasperikanan, pelayanan jasa, dan /atau kegiatan pendukung lainnya.

    Tingkat Konsumsi Ikan

    Berdasarkan data SUSENAS,tingkat konsumsi ikan KabupatenBogor sebesar 15,85 kg/tahun.

     Angka itu masih dibawah rata-ratatingkat konsumsi ikan nasional ta-hun 2010 sebesar 30,47 kg/tahun.Karena itu upaya peningkatan kon-sumsi ikan perlu lebih digalakkan.

     Adapun preferensi ikan favorit yangmenjadi pilihan masyarakat Bogor,antara lain teri, mas, mujair, tong-

    kol dan lele.Terlepas dari masih rendah-

    nya angka tingkat konsumsi ikandi wilayah kabupaten Bogor, akantetapi wilayah tersebut menyimpanpotensi perikanan yang cukup be-sar, baik dari segi tingkat konsum-sinya maupun industrinya.

    Menurut data Dinas KelautanPerikanan, selama tahun 2010 jum-lah ikan yang masuk KabupatenBogor berjumlah 78.258 ton, terdiridari : ikan air tawar sebanyak 16.167

    ton, ikan perairan umum sebanyak32 ton, ikan air payau 1.921 ton, ikanlaut 15.368 ton, udang 5.377 ton,non ikan konsumsi 2.687 ton, ikanolahan 36.703 ton. Ikan-ikan terse-

     but berasal dari Bekasi, Cirebon danSukabumi. Dari data tersebut diataskomoditas perikanan yang paling

     banyak masuk adalah ikan olahan, yang terdiri dari ikan asin, pindang,kerupuk dan ikan kaleng. Sedan-gkan ikan yang keluar berjumlah

    Tabel 1. Data Pedagang Ikan di Pasar Kabupaten BogorNo Nama Alamat Luas

    TanahStatus Tanah Hari Pasar Jumlah Peda-

    gangJenis Komoditas

    1 Holding Ground Ds. BendunganKec. Ciawi

    1200 m2 Hak Peman-faatan

    Setiap hari 5 orang Mas, gurame, nila

    2 Pasar BenihIkan

    Ds. Parigi MekarKec. Ciseeng

    800 m2 Milik Pemda Selasa-Kamis-Sabtu

    141 orang Benih ikan mas, gurame,lele, patin, bawal, tawes,nila, koi dan tambakan

    3 Depo Ikan Hias Kel. Tengah Kec.Cibinong

    376 m2 Milik Pemda Setiap hari 5 kelompok Berbagai jenis ikan hiasdan saprokan

    4 Pasar IkanHigienis (PIH)

    Ds. CimandalaKec. Sukaraja

    2000 m2 Milik Pemda Selasa s/dminggu

    1Pengguna (UKMBening Jati

    Anugrah)

    Ikan air tawar (hidup dansegar), ikan laut (segar)dan produk olahan ikan

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    17/32

    17

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    14.477 ton dan dikirim keKota Bogor, Jakarta, Cire-

     bon, Jawa Barat dan JawaTengah.

    Hasil pemantauan har-ga yang dilakukan olehpetugas pengumpul datadari UPT Pusat kesehatanHewan dan Ikan Kab. Bo-gor menunjukkan bahwaharga ikan pada 2010cenderung mengalami ke-naikan dibandingkan har-ga pada tahun 2009. Um-umnya harga komoditasperikanan selama tahun2010 lebih tinggi pada se-mester II terutama padaikan air tawar. Harga ikansangat dipengaruhi olehharga pakan (pelet) yangmerupakan 60-70% dari

     biaya produksi usaha bu-didaya ikan.

    Sementara marginharga rata-rata komoditasperikanan antara produs-en dan konsumen adalahdi kisaran 10% sampaidengan 20%. Sebagai con-toh untuk harga ikan ban-deng di tingkat produsenRp. 15.875 sementara ditingkat konsumen harg-anya Rp. 18.667,-.

    Dari berbagai kegia-tan ekonomi yang ada,Kabupaten Bogor banyak

    mewarnai denyut nadikehidupan DKI Jakarta.Hal ini dikarenakan posisigeografs yang berdekatansehingga banyak wargaBogor yang bekerja set-iap hari pulang-pergi keJakarta, baik yang meng-gunakan kereta ataupunkendaraan pribadi. Se-

    cara ekonomi pun oto-matis kehidupan pereko-nomian Kabupaten Bogorcukup berkembang. Kar-ena orang yang bekerja diJakarta, ujung-ujungnya

    akan membelanjakanuangnya di Bogor, yangartinya roda perekono-mian trus bergerak dan

     berkembang seiiringperjalanan waktu. Darisumber daya perikananpun wilayah DKI Jakartamasih mengandalkan Ka-

     bupaten Bogor sebagai

    pemasok utama ikan.Dengan mengopti-

    malkan potensi yangdimilikinya, diharapkankedepannya KabupatenBogor akan bisa memban-

    gun industri perikanandi wilayah tersebut yangpada akhirnya akan men-guntungkan semua pihak,

     baik nelayan, penjual ikan,masyarakat yang meng-konsumsi dan para stake-holder lainnya.Ronny

    Gambar 1. Komposisi Volume Perikanan yang Masuk Kabupaten Bogor

    Gambar 2. Komposisi Ikan Olahan Menurut Jenisnya di Kab. Bogor

    Tabel 2. Urutan PreferensiKonsumsi Ikan RumahTangga di Kabupaten Bogor

    No Jenis

    1. Teri

    2. Mas

    3. Mujair

    4. Tongkol/tuna

    5. Kembung

    6. Lele

    7. Sepat

    8 Bandeng

    9. Tongkol/tuna (asin)

    10. Selar

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    18/32

    18

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Industri patin di Vietnam terusmenghadapi pemberitaan yang negatif,namun permintaan untuk produk initidak mengalami penurunan di pasar-pasar utama termasuk Asia. Impor keseluruh pasar utama tetap menunju-kan pertumbuhan, dengan pasokan

     berasal dari wilayah lain yang secarakontinyu berbudidaya patin, seperti

     Vietnam. Ekspor patin dari Vietnamselama Januari-Oktober 2010 menga-lami peningkatan sebesar 6,7% lebihtinggi dalam volume dan 2,4% dalam

    nilai dibandingkan dengan ekspor padatahun 2009. Tahun 2011 ini diperkira-kan ekspor akan mengalami kemun-duran sebagai akibat dari kekurangan

     bahan baku patin. Selmentara itu har-ga diramalkan akan naik pada tahun2011 sebagai akibat dari harga bahan

     baku yang meningkat bersamaan den-gan kenaikan tingkat suku bunga pin-

     jaman bank.

    Pasar Eropa

    Uni Eropa (UE), pasar terbesar pa-tin, selama periode Januari-Oktober2010 impornya menurun hanya 3%dibandingkan dengan impornya peri-ode yang sama tahun 2009. Spanyol,

    importir terbesar patin di UE mengim-por sebanyak 44.000 ton diikuti olehJerman, Belanda dan Polandia. Se-mentara Inggris mengimpor sekitar

    7.000 ton llet  selama periode sembi-lan bulan pertama tahun 2010.

    Harga penawaran oleh importirUE untuk produk patin asal Vietnamcukup rendah dan sebagian eksportir

     Vietnam menahan stok sementarasambil menunggu keputusan inspeksipatin di AS. Kekurangan pasokan pa-tin diperikirakan akan terus berlanjuthingga musim panen baru tahun 2011.Menyusul dimasukkannya patin Viet-nam ke dalam daftar merah WorldWildlife Fund for Nature’s (WWF) dan

    selanjutnya diturunkan ke daftar kun-ing, Vitnam dan WWF telah menan-datangani nota kesepahaman (MOU)dalam rangka mengakui komitmen

    Perkembangan Pemasaran

    Patin di Pasar Internasional

    Impor ke seluruh pasar utama tetap menunjukan pertumbuhan, dengan pasokan berasal dari sumber lain dalam

    wilayah yang secara kontinyu berbudidaya patin, seperti Vietnam.

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    19/32

    19

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    kedua belah pihak dalam memasti-kan bahwa tra (patin) diakui sebagaiproduk budidaya yang berkelanjutan.Dalam MOU tersebut, kedua belahpihak akan membantu pembudidayapatin untuk melaksanakan standarddari Aquaculture Stewardship Coun-

    cil  (ASC).

    Pasar Amerika Serikat (AS)

     AS mengimpor patin hampir men-capai 50.000 ton selama sepuluh bu-lan pertama tahun 2010. Impor patinini meningkat 91% dibanding periode

     yang sama tahun sebelumnya. Hal ini berkontribusi terhadap pertumbuhantotal impor patin. Vietnam merupakanpemasok utama patin AS dengan kon-tribusi mencapai 76% lebih. Pemasoklainnya adalah China, Thailand, Ma-

    laysia. Dibanding tahun sebelumya,impor patin AS pada tahun 2010 asalThailand mengalami penurunan lebihdari 45% (Tabel 1).

    Impor catfsh AS untuk jenis chan-nel catsh ( Ichtalurus sp.), yang ber-

     jumlah 9% dari total impor catsh di AS mengalami penurunan sebesar32%. Pasokan asal China menurun28% pada tahun 2010 dibandingkandengan periode yang sama tahun2009.

    Pasar AsiaPasokan patin dari Asia ke pasar Asia saat ini tidak hanya berasaal dari Vietnam. Produksi patin dari Indo-nesia, Malaysia dan Philipina jugadiserap oleh pasar domestik Asia.Seperti juga kebanyakan negara-negara di Asia tenggara, pemerintahIndonesia secara aktif juga mempro-mosikan konsumsi ikan dalam negeri,termasuk melalui penyelenggaraanFestival Lele. Pada saat yang sama,Menteri Kelautan dan Perikanan RI

    mengeluarkan peraturan baru terkaitimpor perikanan. Peraturan MenteriNo.17/2010 mempersyaratkan imporproduk perikanan harus disertai ser-tifkat kesehatan dan asal produk daripihak berwenang di negara eksportirdan menetapkan glazing  yang di-

    izinkan untuk produk beku (sebagian besar  llet ) sebesar 20%. Indonesiamengimpor 35%  llet   dari Vietnam,Malaysia dan Thailand.

    Departemen Perdagangan dan In-dustri (DTI) di Philipina telah mene-tapkan pengembangan industri patinsebagai prioritas investasi dan men-ciptakan peluang pekerjaan. Sebuahkunjungan kerja ke Vietnam bertu-

     juan untuk meningkatkan pengeta-huan tentang industri patin dan rantainilai yang telah dilakukan. Pemerin-

    tah juga secara intensif mempromo-sikan budidaya patin lokal di pasarlokal dengan memperkenalkannya kepasar basah dimana publik dijelaskantentang proyek pengembangan patin.

    Pasar lainnya

    Dengan meningkatnya impor patin(sebagian besar dari Vietnam) di pasarutama, banyak negara penghasil patin

     juga melakukan tindakan pencegahanuntuk melindungi industri domestikmereka. Selain In-

    donesia, Brazil te-lah melarang imporuntuk sementarahingga pengece-kan kualitas dankeamanan telah di-lakukan. Patin di-lihat bersaing den-gan  Brazilian carp.Dari januari-Sep-tember 2010, Braziltelah mengimporsebanyak 8.451 ton

    patin dari Vietnam. Meskipun hargapenawaran oleh Brazil belum terlalumenarik, namun Brazil merupakanpasar yang potensial. Sementara itu,permintaan untuk  llet  patin sedangmengalami peningkatan di pasarChile karena pasokan rutin dan harga

     yang kompetitif. Patin menggantikanHake dan Pompano sebagai produkdaging putih yang disukai. Impor pa-tin juga sedang meningkat di Mexicodimana patin 31% lebih banyak telahdidatangkan pada tahun ini.

    Harapan (Outlook )

    Meskipun patin telah dipindah-kan dari daftar merah WWF ke daftarkuning, pemberitaan negatif dihadapipatin Vietnam dan persaingan dengannegara tetangga akan menjadi tantan-

    gan bagi Vietnam. Demikian juga,peningkatan biaya dan penurunanmarjin keuntungan akan mengakibat-kan penurunan produksi dan eskpor.Pada Januari 2011, keputusan the USFarm Bill terkait pengalihan tanggung

     jawab inspeksi patin dari FDA ke De-partemen Pertanian AS akan mene-kan industri patin di Vietnam.Ronny

     Sumber: www.Globesh.org

    Tabel 1. Impor Catfish Beku AS (ribu Ton)

     NegaraJanuari-September

    2006 2007 2008 2009 2010

    Vietnam 11,4 12,9 18,2 26,8 32,0

    China 2,9 8,8 11,1 6,6 6,5

    Thailand 1,7 5,2 5,3 5,1 2,3

    Malaysia 2,2 0,6 0,6 0,4 0,3

    Indonesia 0,2 0,6 0,6 0,2 0,0

    lainnya 0,9 0,6 0,6 2,2 0,8

    Total 19,3 28,7 28,7 41,3 41,9

    Sumber : GLOBEFISH 

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    20/32

    20

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    dalam dunia kesehatan mi-liter untuk mengatasi lukasaat peperangan.

    Fungsi Dalam Bidang Per -tanian dan perikanan

    Kemampuan anti bak-teri dan jamur pada chi-tosan dapat dimanfaatkan

    untuk proses pengawetanproduk pasca panen daninsektisida pada tanamanterutama saat pembibi-

    tan. Saat ini di pasaransudah banyak beredar pu-puk maupun insektisida

     berbahan baku chitosan yang diproduksi pabrikanlokal mapun luar negeri.Dalam bidang perikanan,penelitian yang dilakukanoleh Agus Hartoko dkkdari Universitas Dipone-goro menunjukkan chito-san mampu merehabilitasidan meningkatkan kualitas

    air tambak serta mencegahstres dan wabah penyakitpada ikan dan udang.

    Mengatasi PencemaranLingkungan

    Chitosan dapat digu-nakan untuk mengatasipencemaran lingkungan

    karena timbulnya limbah berupa logam berat, zatpewarna dan senyawa-se-nyawa aromatis. Chitosan

    memiliki kemampuan se- bagai koagulan, okulatordan adsorben yang mampumengikat parrtikel-par-tikel berbahaya dan menu-runkan konsentrasi zatpencemar pada perairan.Fungsi anti mikrobia padachitosan dapat menekanperkembangan bakteri-

     bakteri yang berbahaya.

    Jarmiko Wahyudi (Staf Litbang Ka-bupaten Pati)

    K epiting adalah makanan laut

     yang populer, yang memi-liki banyak varietas, seperti

    kepiting biru, kepiting dungeness,kepiting raja, kepiting batu dan ke-piting merah. Setiap spesies kepit-ing memiliki rasa yang berbeda.Terlepas dari varietas, kepiting kayaakan berbagai mineral dan vitamindan menyehatkan bagi tubuh secarakeseluruhan.

    Nilai gizi

    Rendah Kalori Rendah Lemak 

    Karena sangat rendah kalori danlemak, kepiting baik untuk keseha-tan jantung. Meskipun kandungankalori rendah, kepiting biasa dijadi-kan sebagai hidangan utama. Satuporsi yang berisi empat ons dagingkepiting mengandung hanya 98 ka-lori dan di bawah dua gram lemak.

    Kaya ProteinKepiting adalah sumber yang

    sangat kaya protein, menjadikannya sebagai menu pilihan yang co-cok untuk atlet, dan pembanguntubuh. Kepiting juga merupakanpilihan yang baik untuk penderitadiabetes, karena mereka bebas kar-

     bohidrat.

    Sumber Asama Lemak Omega 3

    Kepiting juga sumber asam le-mak Omega-3, yang sangat penting

    untuk kesehatan jantung dan mem-

     bantu menurunkan trigliserid dantekanan darah, sehingga mengu-rangi risiko penyakit jantung. Asamlemak Omega-3 yang dikandungdalam kepiting juga diyakini dapatmeningkatkan sistem kekebalan tu-

     buh.

    Sumber Kromium

    Kepiting adalah sumber kro-mium yang baik, yang membantudalam metabolisme gula sehinggamembantu tubuh untuk memper-tahankan kadar glukosa darah nor-mal. Kromium pada dasarnya bek-erja dengan insulin untuk mengaturkadar gula tubuh.

    Selenium

    Kepiting juga mengandung sele-nium, jejak mineral yang memban-tu mengurangi kerusakan oksidatifpada sel dan jaringan. Diet yangmengandung kepiting menyediakanselenium yang cukup untuk tubuhuntuk menjaga fungsi system dalamtubuh.

    Kaya Vitamin dan Mineral

    Selain itu daging Kepiting meru-pakan sumber yang kaya vitamindan mineral, khususnya vitamin, B12 salah satu vitamin yang sangatpenting untuk fungsi syaraf. Juga,sumber mineral yang baik, sepertiseng dan tembaga.her

    Manfaat Daging Kepiting

    Bagi Kesehatan

    Produksi Chitosan... (dari hal.15)

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    21/32

    21

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    1. Cave Fish, Ikan Buta Sejak

    Lahir,Salah satu spesies hewan yang

     buta sejak lahir adalah Cave Fish.Cave Fish hanya dapat ditemukan didalam gua yang memiliki aliran airke dalamnya. Ikan ini tidak memilikimata fungsional dan pigmentasi. Na-mun ikan ini memiliki sensor papillaemembentuk baris pada kulit mereka,

     yang digunakan untuk membantumenavigasi lingkungan gelap. May-oritas ikan gua ini telah sedikit atautidak ada pigmen pada kulitnya.

    2. Ikan Tetra Meksiko : Buta,

    sekaligus InsomniaBeberapa spesies ikan yang hidup

    di dalam gua yang gelap, kehilanganfungsi organ penglihatannya. Iniditandai dengan hilangnya bagian

     berwarna hitam dan tinggal tersisa bagian mata berwarna putih. Namun,siapa menyangka bahwa ikan-ikantersebut ternyata masih bisa mer-espons cahaya.

    Temuan ini terungkap tanpa sen-gaja saat Masato Yoshizawa, penelitidari Universitas Maryland, AS, mem-pelajari ikan gua  Astyanax mexi -canus  yang hidup di Meksiko. Ikan

    tersebut diyakini masih berkerabatdengan ikan permukaan namun men-galami seleksi alam sejak sekitar satu

     juta tahun lalu sejak bertahan hidupdi dalam gua. Ikan buta ini dileng-kapi sebuah optik primordium - cikal

     bakal mata - selama berbentuk em- brio. Namun hal tersebut mengalamidegenerasi dan dengan cepat ditum-

     buhi kulit setelah menjadi larva.

    Kelenjar PinealSelama mata ikan tidak berfungsi,

    para peneliti menemukan bahwa ikantersebut dapat mendeteksi cahaya le-

     wat kelenjar pinael, sebuah kelenjarendokrin yang berbentuk biji pinusdekat otak pusat. Organ tersebut ber-fungsi mengendalikan siklus biologissiang dan malam. Meskipun mataikan itu terpendam lebih dalam olehdaging, ikan ini tetap dapat mend-eteksi cahaya. Organ sensor ini dike-nal sebagai pinael atau “mata ketiga”pada hewan-hewan vertebrata. Saatkelenjar tersebut diambil, ikan tak

    lagi merespons bayangan.Dari penelitian tersebut, peneliti

    menyimpulkan bahwa kelenjar pinealsangat peka terhadap respon bayan-gan, dan bukan hanya kelenjar pineal

     yang peka terhadap cahaya, akantetapi juga karena adanya hubungansaraf antara kelenjar pineal dan sistemmotorik. Tanpa mata, ikan masih

     bisa hidup, namun tanpa kelenjarpineal bisa fatal. Sebab, kelenjar pi-neal juga menghasilkan melatonin,hormon utama yang berperan dalam

    reproduksi dan pertumbuhan.

    Penderita InsomniaIkan tetra dari Meksiko ini, ternya-

    ta juga penderita insomnia. Ikan inihanya tidur sedikit dalam semalam.“Ikan-ikan ini hidup di lingkungandengan sumber makanan yang tidaktentu,” jelas Richard Borowsky dariNew York University. “Jika tertidur,mereka bisa melewatkan kesempatanmakan,” tambahnya. Saat penelitian,ikan tetra yang buta menghabiskan

     waktu lebih sedikit di bawah akuar-ium pada malam hari dibandingkanspesies yang sama namun tidak buta.

    Selama 24 jam, ikan buta tak aktif se-lama 110 hingga 250 menit. Semen-tara ikan yang tidak buta menghabis-kan waktu lebih dari 800 menit.

    3. Ikan Buta dari Gua-Gua di

    Pulau Muna, Sulawesi Tenggara

    Dalam sebuah kegiatan ekspedisigua yang dilakukan sebagai hasil ker-

     jasama antara peneliti Indonesia (P2Biologi LIPI), Perancis (MNHN), Ing-gris (NHM), Spanyol (IMEDEA) dan

     Australia, telah mengungkap keka- yaan fauna gua di Pulau Muna, Su-lawesi Tenggara. Salah satu koleksi

     yang paling menakjubkan adalah

    ditemukannya satu jenis ikan tidak bermata dari kegelapan gua berairpayau di gua-gua di Pulau Muna.

    Ikan gua tersebut telah selesaidideskripsi dan diberi nama serta dipublikasi dalam jurnal “Cybium 2009,33(3): 241-245.” yang ditulis oleh ko-laborasi penulis dari Indonesia, Den-mark dan Jerman. Ikan yang diberinama Diancistrus typhlops (Ophidii -

     formes, Bythitidae)  ini sampai saatini hanya dikenal dan ditemukan dariPulau Muna Indonesia.

    Ikan yang dalam kondisi hidup berwarna merah kekuningan inisangat unik dan menarik. Denganditemukannya ikan gua ini, semakin

     bertambahlah kekayaan jenis faunagua di Indonesia yang sampai saat inimasih banyak yang belum terungkap.

    mw Dari berbagai sumber

    SERBA-SERBI IKAN

    Spesies-spesies Ikan yang Buta

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    22/32

    22

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    P

    elabuhan perikananmempunyai fungsi pe-merintahan dan pen-

    gusahaan, guna mendukungkegiatan yang berhubungandengan pengelolaan dan pe-manfaatan sumber daya ikandan lingkungannya mulaidari praproduksi, produksi,pengolahan sampai denganpemasaran. Pentingnya po-sisi pelabuhan perikanan

     bagi terwujudnya Visi baruKementerian Kelautan danPerikanan (KKP), yaknimenjadikan Indonesia se-

     bagai penghasil produkperikanan terbesar di duniapada tahun 2015, memer-lukan kesiapan pelabuhan

    perikanan itu sendiri seba-gai pintu gerbang sekali-gus sentra kegiatan usaha

    perikanan. Potensi pelabu-han perikanan dan sentrausaha perikanan ini akansemakin optimal dan berpe-luang besar mempermudahkinerja pemerintah untukmeningkatkan kesejahter-aan nelayan jika dilakukanpendekatan yang lebih kom-prehensif.

    Dalam kaitan inipendekatan Minapolitandinilai tepat untuk menin-

    gkatkan produktiftas danpendapatan nelayan sertapertumbuhan ekonomi

     wilayah. Penciptaan iklim

    usaha dan investasi yangkondusif di kawasan Mina-politan membuka peluanguntuk peningkatan kontri-

     busi sektor perikanan dalamperekonomian Indonesia.

    Pelabuhan perikanansemakin penting di ka-

     wasan Minapolitan karena

     berfungsi sebagai zona inti.Tujuan pengembangan ka-

     wasan minapolitan ada-lah untuk (a) meningkat-kan produksi perikanan,produktivitas dan kualitas;(b) meningkatkan pendapa-tan nelayan, pembudidayadan pengolah ikan yang adildan merata; (c) mengem-

     bangkan kawasan minapoli-tan sebagai pusat pertum-

     buhan ekonomi di daerah

    dan sentra-sentra produksiperikanan sebagai pengger-ak ekonomi rakyat.

    Secara khusus, dalamkaitannya dengan pengem-

     bangan pelabuhan peri-kanan ke depan adalahmenjadikan pelabuhan per-ikanan sebagai entry pointsekaligus sebagai sentrakegiatan nelayan bagi keg-iatan perikanan yang ter-padu dan bersinergi dengan

    kegiatan penangkapan sertaunit pengolahan di darat.

    Pelabuhan PerikananNusantara (PPN) Pekalong-an terletak di Sungai Peka-longan, Kelurahan Peka-longan Wetan, KecamatanPekalongan Utara, KotaPekalongan, Provinsi JawaTengah. Jarak dengan Ibu-kota Provinsi Jawa Tengahsejauh 100 km, dengan Ibu-kota Kota Pekalongan se-

     jauh 4 km dan berjarak 0,08km dari Ibukota KecamatanPekalongan Utara.

    PPN Pekalongan sem-

    ula merupakan pelabuhanumum yang pengelolaannyadibawah Departemen Per-hubungan. Karena potensipada saat itu pemanfaatan-nya banyak dipergunakanoleh kapal-kapal perika-nan maka sejak 1 Desem-

     ber 1974 pengelolaan dan

    asetnya diserahkan kepadaDepartemen Pertanian cqDirektorat Jenderal Peri-kanan dengan diubah sta-tusnya menjadi PelabuhanKhusus Perikanan. Sejaktanggal 1 Mei 2001 PPNPekalongan merupakanUPT Departemen Kelautandan Perikanan yang beradadan bertanggungjawab ke-pada Direktorat JenderalPerikanan Tangkap.

     Perkembangan Produksi dan

    Harga

    Produksi dan nilaiproduk ikan yang didarat-kan di PPN Pekalonganmenunjukkan kecenderun-gan yang menurun daritahun ke tahun. Semen-tara jika pada tahun 2001produksinya mencapai71.913 ton dengan nilai Rp207.429 juta, maka pada

    tahun 2010 menurun men- jadi 18.523 ton dengan nilaiharga mencapai Rp 120.998

     juta. Dibandingkan dengantahun sebelumnya produk-si tahun 2010 mengalamipenurunan 9,94% dalamnilai dan 25,6% dalam vol-ume. Suatu penurunan yangcukup signifkan. Perkem-

     bangan produksi ikan diPPN Pekalongan tersebuttersaji pada Grafk 1 dan Ta-

     bel 1.Namun dari sisi harga

    rata-rata per kilogram,pada tahun 2010 mengala-

    PPN Pekalongan :

    Produksi Ikan Menurun, Perlu

    Jaminan Pasokan

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    23/32

    23

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    mi kenaikan sebesar 16.05% yaitu dari 5.759 per Kgpada tahun 2009, menjadiRp. 6.683 per Kg pada ta-hun 2010. Kenaikan harga

    rata – rata pada tahun 2010 yang cukup signifkan terse- but dipengaruhi beberapafaktor, antara lain mening-katnya kapal jaring insang(Gill Net ) dan kapal pukatcincin ( Mini Purse Seine)

     yang mendaratkan ikan diPPN Pekalongan, pening-katan kesadaran nelayanuntuk meningkatkan mutuikan dalam penanganan diatas kapal serta tersedianya

    TPI Higienis yang ada diPelabuhan Perikanan Nu-santara Pekalongan sangatmenunjang bagi nelayan diPPN Pekalongan.

    Jenis Ikan Dominan

    Ikan yang didaratkandi Pelabuhan PerikananNusantara Pekalongan se-

     bagian besar jenis ikan pe-lagis kecil yang ditangkapdengan alat tangkap jenis

    pukat cincin. Pada tahun2010 produksi terbesaradalah ikan lemuru yaitu3.328 ton atau 20 % daritotal produksi seluruhnya,kemudian diikuti oleh jenisikan Layang, Tongkol, Jui,Bentong/Selar, Banyar/Kembung dan lainnya. Un-tuk lebih jelasnya perband-ingan volume per jenis ikan

     yang didaratkan di Pelabu-han Perikanaan Nusantara

    Pekalongan tahun 2010tersaji pada grafk 2.

    PPN Pekalongan layakuntuk menjadi kawasanminapolitan dengan basisperikanan tangkap. Halini didukung dengan ak-tiftas perikanan tangkap

     yang relatif besar terutamapada 5 jenis komoditas ha-sil tangkapan yaitu selar,

     banyar, tongkol, lemurudan layang, dukungan in-frastruktur dan aksesibili-tas terhadap daerahpemasaran baik untuk pe-masaran antar kota, antarpropinsi maupun tujuanekspor. Namun demikianadanya kecenderunganpenurunan jumlah hasil

    tangkapan yang didarat-kan perlu dicermati karena

    dapat mempengaruhi kesi-nambungan pasokan untukpemasaran maupun indus-tri pengolahan. Perlu adaupaya-upaya penjaminanpasokan hasil tangkapan

     baik yang berasal dari lautmaupun hasil tangkapan

     yang berasal dari luar ka- wasan PPN Pekalongan.pj

    No BulanNilai (Rp.1000) Harga rata2/Kg (Rp)

    2009 2010 Fluktuasi (%) 2009 2010

    1 Januari 10.998.940 10.551.032 ( - 4.07 ) 7.856 5.951

    2 Pebruari 8.600.746 9.333.522 8.52 7.234 5.315

    3 Maret 13.030.560 9.434.291 ( - 27.60 ) 5.303 5.882

    4 April 11.211.584 12.838.189 14.51 5.779 5.631

    5 Mei 14.759.253 10.027.388 ( - 32.06 ) 7.420 5.746

    6 Juni 9.976.491 7.015.497 ( - 29.68 ) 6.852 5.170

    7 Juli 8.389.119 7.733.018 ( - 7.82 ) 6.997 6.570

    8 Agustus 8.282.598 9.051.269 9.28 4.614 7.456

    9 September 9.173.620 8.447.764 ( - 7.91 ) 3.947 9.113

    10 Oktober 12.887.587 13.476.573 4.57 4.364 7.817

    11 Nopember 13.192.626 12.223.443 ( - 7.35 ) 4.446 8.000

    12 Desember 13.851.349 10.865.585 ( - 21.56 ) 4.292 7.546

    Total 134.354.474 120.997.571 5.759 6.683

    Sumber : Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan. 2010

    Tabel 1. Perkembangan Nilai Produksi Ikan Hasil Tangkapan yang didaratkan di PPNPekalongan Tahun 2009 – 2010

      GRAFIK 2. PROPORSI JENIS IKAN DOMINAN

    DI PPN PEKALONGAN TH. 2010

    lemuru : 3,737

    20%

     

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    24/32

    24

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Hampir semua kita sangat suka rajungan yang

     berwarna-warni, lembut dan manis. Rajungansegar, terutama yang berwarna biru sangat

    menarik, dan untuk memasaknya tidak membutuh-kan waktu lama. Meskipun cepat dimasaknya, namunhingga kini yang masih menjadi kendala bagi sebagianorang, adalah bagaimana membersihkannya. Sebagianmasyarakat mungkin berfkir untuk membersihkanrajungan memerlukan talenan dan golok yang besar.Ternyata tidak serumit yang dibayangkan. Claudia, se-orang juru masak terbaik di Dubai menunjukkan tipsmembersihkan rajungan sebagai berikut:

     Angkat kelopak penutup ( ap) segitiga di bagian belakang. Pegang rajungan dengan kuat dengan satutang-an, letakkan ibu jari Anda di bawah katup segitiga,

    kemudian tarik katup dan lepaskan. Cukup mudahuntuk melepas katup.

    Lanjutkan sampai lepas sepenuhnya

     Akan terlihat seperti ini.

    Tips mudah Membersihkan RajunganSekarang punggungnya telah lepas. Lihat pada

     bagian pangkal kaki yang berhubungan pada badanrajungan, kemudian tarik kaki-kakinya. Lepaskandari badannya. Tidak banyak usaha diperlukan untukini. Ulangi pada bagian sebelahnya.

     Anda akan melihat hanya ada semacam otot (yucki -ness) lengket sedikit di tengah. Gunakan pisau Andadan potong.

    Kemudian bilas. Sekarang Anda hanya akan melihatdaging putih bila dibersihkan dengan benar.

    Pegang setiap rangkaian kaki di masing-masing tang-an. Tekuk kepiting kebawah dan patahkan. Sampaidisitu rajungan Anda rapih. Claudia dapat melaku-kan itu sekitar 1 menit untuk setiap rajungan.her

     Sumber: chefandsteward.com

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    25/32

    25

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Sebelum mengkonsumsi ikan

     yang bersisik, sisik ikan harusdibersihkan terlebih dahulu

    agar higienis sebelum diolah. Ka-lau sekedar satu atau dua ekor ikantidak menjadi masalah bila kita ber-

    sihkan deng-an alat konvensional.Namun untuk perusahaan pengolahikan, alat pembersih sisik ikan san-gat diperlukan. Untuk mempercepatdan mempermudah proses pember-sihan sisik ikan, kini telah dipasar-kan alat pembesih sisik ikan dengantenaga elektrik atau baterai.

    Dengan menggunakan alat elek-trik tersebut dijamin dapat mengu-rangi bau amis di sekitar ruanganatau meja pembersih ikan, karena disekitar pisau pembersih dilengkapi

    dengan kanopi (penutup) sehinggasisik ikan yang terkelupas dapatlangsung tertahan oleh kanopi dantidak tercecer di ruangan atau mejapembersih.

     Alat ini dirancang untuk semuausia dan tidak dibutuhkan keahliankhusus dalam mengoperasikannya.Operator tidak membutuhkan tena-ga yang besar untuk membersihkansisik ikan karena tenaga penggerak

     berasal dari dinamo dengan sumberenergi dari batu baterai atau listrik

    serta hanya memerlukan waktu yangsingkat untuk membersihkan sisikikan.

    Mudah dioperasikan, dilengkapi

    gagang atau handel yang terhubungke dinamo penggerak dalam poros

     yang felksibel. Bahan yang diguna-kan untuk gagang ini adalah plastik

     polyethylene. Gagang berbentuksilinder dengan diameter 5 cm dan

    panjang 20 cm. Dinamo digunakansebagai sumber energi gerak. Kebu-tuhan daya minimal yang dibutuh-kan alat pembersih sisik ikan adalah0.785 watt dengan putaran 200 rpm.Poros merupakan komponen yang

     berfungsi untuk menyalurkan dayadari dinamo ke pisau, sehingga pisaudapat berputar. Diameter poros 0.5cm dan panjang poros 12 cm. Pisauadalah komponen yang berfungsiuntuk membersihkan sisik ikan.

    Pisau yang digunakan dibuat

    dari bahan stainless steel . Panjangpisau adalah 10 cm, tinggi dari porosadalah 3 cm, dan tebal pisau 0.1cm.Sedangkan kanopi merupakan kom-ponen yang berfungsi untuk mena-han sisik ikan yang terkelupas agartidak berhamburan di ruangan pem-

     bersih. Kanopi ini terbuat dari bahanaluminium. Panjang kanopi 12 cm,diameter kanopi adalah 8 cm. Nilaiτa yang digunakan adalah 100 Mpa.

    Mesin scaler  otomatis ini sudah banyak dipasarkan dengan beberapa

    ukuran kepala sesuai kebutuhan.Salah satu pilihan adalah scaler

    genggam KT-S. Alat ini telah ban- yak dipakai di pengolahan perikanan

    komersial. Keunggulannya kabelnyatipis, lebih ringan dan lebih eksi-

     bel, memungkinkan operator untuk bekerja lebih lama tanpa lelah. Cas-ing kabel memiliki 4 lapisan, 2 dari

     baja, satu isolasi, dan penutup luar

    dari plastik. Kepala berputar pada bola-bantalan dan semua bagian ek-sternal tahan air.

    Motor ditempatkan dalam kotaklogam dengan stop kontak. Hal iniaman karena terisolasi dan terlind-ungi dari semprotan air pada saatpembersihan berlangsung. Kabeldilaminasi dengan dua lapis sebagaiinsulasi satu lapisan terluar dari ba-han plastik.

    KT-S yang umum dipakai ada-lah dengan kepala standar. Namun

    masih ada tambahan 2 kepala lain,salah satu untuk ikan dengan sisik

     yang besar-besar dan yang satunyalagi khusus untuk salmon. Tersediadalam 110V atau 220v. Alat ini meru-pakan produk buatan Eropa.

    Mesin sejenis dengan merek berbeda dapat diperoleh antara laindi Maksindo (Pusat Mesin Usaha

     Anda)Jakarta 021-46836137/57Hp. 08123386165Malang 0341-4345981/82/83Surabaya 031-5011631,5011646

    her

     Sumber: www.superiorfoodmachinery.com

    Pembersih Sisik (Scaler  ) Listrik  Sederhana, Mudah Dioperasikan dan

    Dibutuhkan

    Info Alat

  • 8/17/2019 WPI Maret 2011

    26/32

    26

    WPI Edisi Maret 2011 No.91

    Hal ini tentu berala-san, mengingatdaerah produsen

    ikan hias seperti Indonesia,Thailand dan Malaysia yangmelakukan ekspor ke Eropa,

     Amerika Serikat dan Jepang biasanya melalui Singapu-ra. Karena itu Singapuramendapatkan nilai tambah

     yang sangat besar dari per-dagangan ikan hias. Salahsatu keunggulan Singapuraadalah memiliki infrastruk-tur yang lebih baik disamp-ing jaringan dan akses pasar

     yang sangat luas dan sudahdirintis serta dikembangkansejak lama dibandingkannegara lain di kawasan Asia.Dalam upaya meningkatkanakses pasar ikan hias Indo-nesia, beberapa kiat yangdapat diupayakan antaralain

    1. Mengetahui perkem- bangan perdaganganikan hias

    Nilai perdagangan ikanhias memang termasuk ke-cil jika dibandingkan ko-moditas perikanan lainnya.Berdasarkan data tahun2008, ikan hias hanya me-nyumbangkan sekitar 4%dari total ekspor perikananIndonesia. Kecilnya devisa

     yang diperoleh negara dariekspor ikan hias bukan be-rarti sektor ini tidak mem-punyai potensi yang besaruntuk dikembangkan. Akantetapi sebaliknya sektor inimempunyai potensi bisnis

     yang menjanjikan.Secara garis besar perda-

    gangan ikan hias dibedakanatas 2 yaitu perdaganganlokal dan internasional. Un-tuk perdagangan lokal saatini belum dapat dioptimal-kan karena masih banyakceruk-ceruk bisnis di daer-

    ah yang belum diketahuipotensi oleh pusat, sehinggasaat ini Kementerian Ke-lautan dan Perikanan mulai

     bergerak cepat untuk men-gakomodir potensi-potensi

     yang ada di daerah. Se-

    dangkan untuk pasar inter-nasional, Singapura masihmenguasai ekspor ikan hiasdi dunia.

    Saat ini di Indonesia ada beberapa daerah yang su-dah mengembangkan sektor

     bisnis ikan hias yaitu Jawa,Sumatera, Kali-mantan, Su-lawesi, Maluku, Papua danNusa Tenggara. Jenis-jenisikan hias yang dimaksudmeliputi ikan arowana,

    discus, cupang, koi, louhan,guppy, koki, termasuk ikanhias laut seperti clown sh,damsel, chromis, marine

    angel, buttery, scooterblenny, wrasse, trigger sh, beaked coral sh,sea horse dan lain-lain.

    2. Mengenali kelompokantar unit usaha ikan

    hias dan hubungannyaPelaku unit usaha ikan

    hias di Indonesia meliputinelayan penangkap ikanhias di alam, peternak pem-

     benihan ikan hias, peter-nak pembesaran ikan hias,pedagang, pengumpul ataupenampung, pedagang ikanhias keliling antarkota, tokoakuarium, eksportir danimportir ikan hias, aso-siasi, perkumpulan, klub

    usaha atau hobiis ikan hias. Adapun organisasi atauasosiasi ikan hias yang adadi Indonesia antara lain:

     Asososiasi Koral Kerangdan Ikan Hias Indonesia(AKKI), Asosiasi PengusahaIkan Hias – DKI Jakarta(APIH), Perkumpulan IkanHias Yogyakarta (APIH JO-GYA), Asosiasi Penggemar

    Koi Indonesia (APKI), KlubDiskus Indonesia (KISDI).Jumlah organisasi/asosiasiikan hias sebenarnya ban-

     yak, tetapi jarang yang aktifdalam jangka panjang.

    Mengenali dan menge-tahui hubungan antarunit usaha sangat mem-

     bantu dalam mengenal bisnis ikan hias.Denganmengetahu