Upload
irfanarifzulfikarii
View
180
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PBL muskulo Universitas Yarsi 2014/2015
Citation preview
WRAP UP TUTORIAL SKENARIO 1BLOK MUSKULOSKELETAL
“SULIT MENGGERAKAN SENDI SIKU”
KELOMPOK A-16 Ketua : Irfan Arif Zulfikar (1102013140)
Sekretaris : Intan Marsela (1102013136) Anggota : Inna Nurrohmatul K (1102013135)
Intan Meila Tria Lestari (1102013137) Intan Purnama Sari (1102013138)
Iqhbal Yunas Alfiansyah (1102013139) Ismy Drina Mutia (1102013141) Junita Putri Anwar (1102013142) Kalyana Alkila (1102013143) Kartika Pradipta (1102013144)
SKENARIO
SULIT MENGGERAKAN SENDI SIKU
Seorang laki-laki 45 tahun , datang ke RSUD dengan keluhan terdapat benjolan di siku kanan sejak 2 bulan ini. Benjolan dirasakan nyeri dan berdenyut serta mengganggu rentang gerak (range of movement/ ROM). Riwayat pernah bengkak kemerahan pada metatarsophalangeal I dialami 5 bulan yang lalu dan berkurang setelah minum obat anti nyeri . Pada pemeriksaan fisik didapatkan tophus pada sekitar olecranon bentuk bulat dengan diameter 8 cm. Hasil Pemeriksaan laboratorium didapati hyperuricemia. Dokter memberikan nonsteroid anti inflamasi drug (NSAID) dan Uricosuric pada pasien tersebut disarankan untuk dilakukan pemeriksaan radiologi.
SASARAN BELAJAR
LI 1 : Memahami dan Menjelaskan Sendi
LO 1.1. Struktur Makroskopik Sendi
LO 1.2. Struktur Mikroskopik Sendi
LO 1.3. Range Of Movement
LI 2 : Memahami dan Menjelaskan Asam Urat
LO 2.1. Definisi Asam Urat
LO 2.2. Proses Terbentuk Asam Urat dan Metabolismenya dalam Tubuh
LI 3 : Memahami dan Menjelaskan Gout Arthritis
LO 3.1. Definisi Gout Arthritis
LO 3.2. Etiologi Gout Arthritis
LO 3.3. Epidemiologi Gout Arthritis
LO 3.4. Patofisiologi Gout Arthritis
LO 3.5. Manifestasi Gout Arthritis
LO 3.6. Diagnosis, Diagnosis Banding, dan Pemeriksaan Gout Arthritis
LO 3.7. Komplikasi Gout Arthritis
LO 3.8. Prognosis Gout Arthritis
LI 4 : Memahami dan Menjelaskan NSAID dan Uricosuric
LO 4.1. Definisi dan Jenis dari NSAID dan Uricosuric
LO 4.2. Indikasi dan Kontraindikasi dari NSAID dan Uricosuric
LO 4.3. Farmakodinamik dari NSAID dan Uricosuric
LO 4.4. Farmakokinetik dari NSAID dan Uricosuric
LO 4.5. Efek Samping dari NSAID dan Uricosuric
LI 1 : Memahami dan Menjelaskan Sendi
LO 1.1. Struktur Makroskopik Sendi
Sendi atau articulatio adalah hubungan satu tulang dengan satu tulang atau lebih tulang lainnya. Kadang – kadang sendi juga merupakan hubungan antara tulang dengan ligamentum. Fungsi dari sendi secara umum adalah untuk melakukan gerakan pada tubuh.
Articulatio Glenohumeralis
Tulang : caput humeri dengan cavitas gleinoidalis serta labrum glenoidale
Jenis sendi : Art. Spheroidea, bersumbu tiga
Gerak sendi : fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi medialis, rotasi lateralis
Articulatio Cubiti (art. Humero-ulnaris dan art. Humero –radialis)
Tulang : antara incisura trochlearis ulna dan trochlea humeri dan antara fovea articularis caput radii dan capitulum humeri
Gerak sendi : fleksi, ekstensi
Articulatio Radio Ulnaris Proximalis
Tulang : incisura radialis ulna dan caput radii
Gerak sendi : supinasi (M. Biceps brachii, otot-otot ekstensor ibu jari) dan pronasi (M. Pronator teres, M. Pronator quadratus)
Articulatio Radio Ulnaris Distalis
Tulang : incisura ulnaris radii dan capitulum ulnae
Jenis sendi : trochoidea
Gerak sendi : pronasi dan supinasi
Articulatio Radio Ulnaris Media
Tulang : corpus radius dan corpus ulnae
Articulatio Radiocarpalis Tulang : bagian distal Os. Radius dan Ossa carpales proximalis
kecuali Os. Pisiforme Gerak sendi : fleksi, ekstensi, abduksi ulnaris dan abduksi radialis
Articulatio Intercarpales Tulang : antara ossa carpales Jenis sendi : Plana (gliding)
Articulatio Carpometacarpales Articulatio Carpometacarpales I
Tulang : diantara metacarpale I dan trapezium Jenis sendi : saddle atau sellaris Gerak sendi : fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, opposisi dan reposisi
Articulatio Capometacarpales II Tulang : antara metacarpale II – V dengan Os. Carpi deretan
distalis Gerak sendi : geser
Articulatio Metacarpophalangealis Articulatio Metacarpophalangealis I
Tulang : antara Os. Metacarpal I dan phalanx I Gerak sendi : fleksi, ekstensi, sedikit abduksi dan adduksi
Articulatio Metacarpophalangealis II sampai V Tulang : antara Os. Metacarpale II dan V dengan Os. Phalanx II
dan V Gerak sendi : fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi dan sirkumdiksi
Articulatio Interphalangealis Tulang : antar phlanges Gerak sendi : fleksi dan ekstensi
Ekstremitas Bawah Articulatio Inferioris Liberi (Coxae)
Tulang : antara caput femori dan accetabulum Gerak sendi : fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi medialis
dan rotasi lateralis
Articulatio Genus
Tulang : Condylus medialis femoris dan condylus medialis tibiae
Gerak sendi : fleksi, ekstensi, rotasi medialis, fleksi lateralis
Articulatio Tibiofiburalis
Tulang : facies articularis fibularis tibiae dengan facies articularis capitis fibulae
Gerak sendi : geseran ke atas dan ke bawah
Articulatio Talocruralis
Tulang : antara trochlea tali dan lengkung yang dibentuk oleh maleoli ossa crusis
Sumbu gerak : frontal
Gerak sendi : fleksi dorsalis, fleksi plantar
Articulatio Pedis
Articulatio Talocalcanea
Tulang : Os. Talus dan Os. Calcaneus
Gerak sendi : geser
Articulatio Talocalcaneonavicularis
Tulang : Os. Talus, Os. Calcaneus dan Os. Cuboideum
Gerak sendi : geser dan rotasi
Articulatio calcaneocuboidea
Tulang : Os. Calcaneus dan Os. Cuboideum
Jenis sendi : plana
Gerak sendi : geser dan sedikit rotasi
Articulatio Tarsometatarsales
Tulang : Ossa tarsi dan Ossa metatarsi
Jenis sendi : plana
Articulatio Metatarsophalangealis
Tulang : ossa metatarsi dan ossa phalangealis
Gerak sendi : fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi
Articulatio Interpohalangeales pedis
Tulang : antara phalangeales
Gerak sendi : fleksi dan ekstensi
LO 1.2. Struktur Mikroskopik Sendi
Sendi dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu :
sendi fibrosa dimana tidak terdapat lapisan kartilago. Dipersatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa. dibagi menjadi dua subtipe yaitu sutura dan sindemosis.
Sendi kartilaginosa (tulang rawan) dimana ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin, disokong oleh ligament, sedikit pergerakan, dan dibagi menjadi subtipe yaitu sinkondrosis dan simpisis.
Sendi sinovial. Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami pergerakkan, memiliki rongga sendi dan permukaan sendinya dilapisi oleh kartilago hialin. Kapsul sendi membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi, tidak meluas tetapi terlipat sehingga dapat bergerak penuh.
Sendi berdasarkan jenis persambungannya :
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara kedua ujung tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan.
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yang bersendi terdapat rongga (cavum articulare)
LO 1.3. Range Of Movement
Range of Motion (ROM) adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan dan untuk gerakan awal ke dalam suatu program intervensi terapeutik.
Faktor-faktor yang dapat menurunkan ROM, yaitu penyakit-penyakit sistemik, sendi, nerologis ataupun otot; akibat pengaruh cedera atau pembedahan; inaktivitas atau imobilitas.
Aksi Sendi :
Kolom Spinal
Sendi pada kolom vertebral memiliki rentang gerakan : Fleksi, Ekstensi, Lateral Fleksi dan Rotasi.
Girdle shoulder
Sendi pada Girdle Shoulder memiliki rentang gerakan : Elevasi, Depresi, Aduksi dan Abduksi.
Bahu
Sendi ahu memiliki rentang gerakan : Fleksi, ekstensi, aduksi, abduksi dan Medial Rotasi.
Siku
Sendi siku memiliki rentang gerakan : Fleksi, Ekstensi, Pronasi dan Supinasi.
Pergelangan Tangan
Sendi pergelangan tangan memiliki rentang gerakan : Fleksi, Ekstensi, aduksi, abduksi dan sirkumdiksi
Pinggul
Sendi pinggul memiliki rentang gerakan : Fleksi, Ekstensi, aduksi, abduksi, Medial Rotasi dan Lateral Rotasi.
Lutut
Sendi lutut memiliki rentang gerakan : Fleksi dan Ekstensi
Pergelangan Kaki
Sendi pergelangan kaki memiliki rentang gerakan : Plantar Fleksi, Dorsi Fleksi, Inversi dan Eversi.
LI 2 : Memahami dan Menjelaskan Asam Urat
LO 2.1. Definisi Asam Urat
Asam urat adalah bahan kimia yang terbentuk saat tubuh memecah subtansi yang dinamakan purin. Purin terdapat pada beberapa makanan dan minuman. Termasuk hati, ancovy, mackerel, kacang kering, kacang polong, dan bir.
LO 2.2. Proses Terbentuk Asam Urat dan Metabolismenya dalam Tubuh
Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).
Katabolisme purin
Adenosin → Inosin → Hipoxantin → xantin → Asam Urat
Guanosin → Guanin → xantin → Asam Urat
Xantin oksidase adalah enzim yang merubah santin menjadi asam urat,enzim tsb banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus.
LI 3 : Memahami dan Menjelaskan Gout Arthritis
LO 3.1. Definisi Gout Arthritis
Gout arthritis adalah penyakit yang sering ditemukan dan tersebar diseluruh dunia, artritis pirai merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi Kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraselular.
LO 3.2. Etiologi Gout Arthritis
Pembentukan asam urat yang berlebihan. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui
ginjal. Perombakan dalam usus yang berkurang
LO 3.3. Epidemiologi Gout Arthritis
Populasi penelitian telah menunjukkan bahwa konsentrasi asam urat serum berkorelasi dengan meningkatnya usia, kreatinin serum, nitrogen urea darah, jenis kelamin laki-laki, tekanan darah, berat badan, dan alkohol intake.
Dalam beberapa epidemiologi studi, kejadian gout secara konsisten lebih tinggi di individu yang mengalami obesitas, atau yang mengkonsumsi sejumlah besar alkohol, atau yang mengkonsumsi jumlah yang lebih tinggi dari daging atau ikan.
Laki-laki sekitar tujuh sampai sembilan kali lebih sering daripada perempuan. Kejadian gout meningkat dengan usia, memuncak pada 30 sampai 50 tahun.
LO 3.4. Patofisiologi Gout Arthritis
Hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari 7,0 mg/dl) dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Pada kristal monosodium urat yang ditemukan tersebut dengan imunoglobulin yang berupa IgG. Selanjutnya imunoglobulin yang berupa IgG akan meningkat fagositosis kristal dengan demikian akan memperlihatkan aktivitas imunologik sodium urat.
Yang perlu diketahui juga berkaitan dengan patofisiologi GA adalah kelarutan asam urat berkurang pada cuaca yang dingin dan pH yang rendah. Kemungkinan penyebab mengapa pada cuaca dingin lebih terasa nyeri.
Bagan Patofisiologi Gout
Akumalasi Kristal Urat di Sendi
LO 3.5. Manifestasi Gout Arthritis
Tanda dan gejala Arthritis Gout sebagai berikut :
Nyeri hebat pada sendi yang terjadi pada tengah malam
Jumlah sendi yang meradang kurang dari empat (Oligoatritis) dan menyerang pada satu sisi (Unilateral)
Kulit berwarna kemerahan, bengkak, panas, dan sangat nyeri
Pembengkakan sendi terjadi secara asimetris
Demam pada suhu 38,3 oC atau lebih
Ruam kulit, sakit tenggorokan, lidah berwarna merah atau gusi berdarah
Bengkak pada kaki
Diare dan Muntah-muntah
LO 3.6. Diagnosis, Diagnosis Banding, dan Pemeriksaan Gout Arthritis
Diagnosis
Subkomite The American Rheumatism Association menetapkan bahwa kriteria
diagnostik untuk gout adalah:
Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
Tofi terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik
dengan sinar terpolarisasi.
Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akut Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari
Oligoarthritis (jumlah sendi meradang kurang dari 4)
Kemerahan di sekitar sendi yang meradang
Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak
Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)
Hiperurisemia
Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan laboratorium
Inspeksi 1. Serum asam urat
Deformitas dan eritema 2. Angka leukosit
3. Eusinofil Sedimen rate
Palpasi
Pembengkakan karena peradangan
Perubahan suhu kulit
Perubahan anatomi tulang / jaringan lunak
Nyeri tekan dan krepitus
Perubahan range of movement
Pemeriksaan radiologis
Pembengkakan jaringan lunak asimetris mungkin satunya-satunya kelainan pada gout akut. Penyakit kronis memberikan gambaran erosi tulang berupa lubang yang iregular di dekat artikular namun biasanya tidak mengenai batas. Aspirat cairan sendi mengandung kristal jarum mononatrium urat refraktif ganda negatif bila dilihat melalui cahaya polar. Pemeriksaan radiografi pada serangan artritis gout pertama adalah non spesifik. Kelainan utama radiografi pada long standing adalah inflamasi asimetri, arthritis erosive yang kadang-kadang disertai nodul jaringan lunak.
Diagnosis Banding
Pseudogout,
Khusus : Artritis Septik, Artritis Rheumatoid
LO 3.7. Komplikasi Gout Arthritis
Cacat
Tofi
Penyakit ginjal
Kalkuli asam urat (10-15%)
Nefropati urat yang kronis
Nefropati urat yang akut (biasanya akibat sekunder dari kemoterapi)
Nekrosis yang avaskular dari tulang paha (femoral head).
LO 3.8. Prognosis Gout Arthritis
Gout dikaitkan dengan morbiditas yang cukup besar, dengan episode akut sering menyebabkan menderita cacat. Namun, gout yang diobati dini dan benar membawa prognosis yang sangat baik jika kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang baik.
LI 4 : Memahami dan Menjelaskan NSAID dan Uricosuric
LO 4.1. Definisi dan Jenis dari NSAID dan Uricosuric
NSAID
NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) merupakan suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang). Istilah “non steroid” digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid, yang juga memiliki khasiat serupa.
Jenis
NSAID dibagi lagi menjadi beberapa golongan, yaitu golongan salisilat (diantaranya aspirin/asam asetilsalisilat, metil salisilat, magnesium salisilat, salisil salisilat, dan salisilamid), golongan asam arilalkanoat (diantaranya diklofenak, indometasin, proglumetasin, dan oksametasin), golongan profen/asam 2-arilpropionat (diantaranya ibuprofen, alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan ketorolac), golongan asam fenamat/asam N-arilantranilat (diantaranya asam mefenamat, asam flufenamat, dan asam tolfenamat), golongan turunan pirazolidin (diantaranya fenilbutazon, ampiron, metamizol, dan fenazon), golongan oksikam (diantaranya piroksikam, dan meloksikam), golongan penghambat COX-2 (celecoxib, lumiracoxib), golongan sulfonanilida (nimesulide), serta golongan lain (licofelone dan asam lemak omega 3). Parasetamol (asetaminofen) seringkali dikelompokkan sebagai NSAID, walaupun sebenarnya parasetamol tidak tergolong jenis obat-obatan ini, dan juga tidak pula memiliki khasiat anti nyeri yang nyata
Uricosuric
Obat golongan urikosurik adalah obat yang menghambat reabsorpsi asam urat di tubulus ginjal sehingga ekskresi asam urat meningkat melalui ginjal. Dibutuhkan fungsi ginjal normal dengan bersihan kreatinin 115-120 ml/menit.
Jenis UricosuricNama Generik Nama Merek
probenesid Probalan
sulfinpyrazone
LO 4.2.Indikasi dan Kontraindikasi dari NSAID dan Uricosuric
NSAID
Indikasi : meredakan nyeri mengurangi peradangan (kemerahan dan bengkak) menurunkan suhu tinggi (demam) sakit kepala sakit haid (dismenore) sakit gigi cedera jaringan lunak seperti keseleo dan strain infeksi, seperti flu biasa atau flu Kronis umum (jangka panjang) kondisi yang dapat diobati dengan
NSAID termasuk: sebagian besar jenis arthritis sakit punggung kronis sakit leher kronis
Kontraindikasi :
sedang hamil atau menyusui
memiliki riwayat penyakit ginjal yang signifikan
memiliki riwayat penyakit hati yang signifikan
memiliki sakit maag aktif (luka pada lapisan perut), atau berisiko tinggi mengembangkan sakit maag
orang-orang dengan riwayat serangan jantung sebelumnya, stroke atau gagal jantung
orang berusia 75 atau lebih
penderita diabetes
orang dengan tekanan darah tinggi
Uricosuric
Indikasi :
Probenesid: Berefek mencegah dan mengurangi kerusakan sendi serta pembentukan tofi pada penyakit pirai, tidak efektif pada serangan akut. Berguna untuk pengobatan hiperuresemia sekunder. Probenesid tidak berguna bila laju GFR kurang dari 30mL/menit.
Sulfinpirazon: Mencegah dan mengurangi kelainan sendi dan tofi penyakit piraikronik.
Kontraindikasi :
Memiliki batu pada saluran kemih atau obstruksi saluran kemih.
Memiliki hyperuricemia dan menerima kemoterapi atau radiasi pengobatan untuk kanker.
Mengambil dosis moderat aspirin.
Memiliki gagal ginjal atau penyakit ginjal.
Obat ini tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita hamil, terutama pada trimester ketiga.
LO 4.3.Farmakodinamik dari NSAID dan Uricosuric NSAID
Efek antiinflamasi
Efek analgesic
Efek antipiretik
Efek antiplatelet
Semua obat NSAID bersifat antipiretik, analgesik, dan anti-inflamasi. Ada perbedaan aktivitas diantara obat-obat tersebut, misalnya: parasetamol bersifat antipiretik dan analgesik tetapi sifat anti-inflamasinya lemah sekali.
Uricosuric
Probenesid berguna untuk mencegah serta mengurangi kerusakan sendi dan pembentukan tofi pada penyakit pirai. Probenesid tidak efektif pada serangan akut. Probenesid tidak berguna bila laju filtrasi glomerulus kurang dari 30 ml per menit.
Sulfinpirazon mencegah serta mengurangi kelainan sendi dan tofi pada penyakit pirai kronik berdasakan hambatan reabsorbsi tubular asam urat. Sulfinpirazon kurang efektif dalam menurunkan kadar asam urat di bandingkan dengan allopurinol dan tidak berguna pada penyakit pirai akut.
LO 4.4.Farmakokinetik dari NSAID dan Uricosuric
NSAID
Semua OAINS akan diserap secara komplit setelah pemberian secara oral. Kecepatan absorpsi berbeda antara satu orang dengan yang lain, tergantung pada ada/tidaknya kelainan pada saluran cerna serta pengaurh makanan. Bentuk sediaan juga turut mempengaruhi absorpsi, seperti bentuk “Enteric coated akan memperlambat absorpsi, akan tetapi juga memperngaruhi obat tersebut secara langsung terhadap mukosa lambung.
Uricosuric
Probenesid diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral, meskipun sedikit larut dalam air. Kadar plasma puncak dicapai dekat dengan 4 jam setelah asupan oral, sangat terikat dengan protein, dan memiliki efek tergantung dosis, mulai dari 6 sampai 12 jam, sehingga pemakaian oral dalam resep dua kali sehari, tetapi mungkin idealnya cocok untuk-tiga kali sehari. Sedangkan, Sulfinpyrazon cepat dan baik diserap setelah pemberian oral, dengan paruhnya mulai dari mencapai tingkat puncak dan menunjukkan waktu paruh pendek, hampir 3 jam. Itu sangat terikat protein plasma.
LO 4.5.Efek Samping dari NSAID dan Uricosuric
NSAID
Masalah perut seperti perdarahan, ulkus dan sakit perut
Tekanan darah tinggi
Retensi cairan (menyebabkan pembengkakan, seperti di sekitar bawah kaki, kaki, pergelangan kaki dan tangan)
masalah ginjal
masalah jantung
muncul ruam
Uricosuric
Probenesid : gangguan saluran cerna, nyeri kepala, dan reaksi alergi
Sulfinpirazon : gangguan saluran cerna, anemia, leukopenia, dan agranulositosis. Meningkatkan efek insulin dan obat oral hipoglikemik sehingga harus diberikan dengan pengawasan khusus bila diberikan bersama obat-obat tersebut
Terima Kasih