3
Xanthoma Xanthoma berasal dari kata yunani “xanthos” yang berarti kuning. Xanthoma adalah deposit kekuningan yang dibentuk dari lipid (kolesterol) yang berada di bawah kulit yang menonjol, lunak, dan berwarna kekuningan. Xanthoma dapat terjadi pada setiap bagian tubuh, tetapi paling sering muncul di siku, sendi, tendon, lutut, tangan, kaki, dan bokong. Mekanisme pembentukan xanthoma di bawah kulit mirip dengan pembentukan aterosklerosis pada pembuluh darah, yaitu adanya LDL yang berlebih dalam plasma, lalu LDL tersebut teroksidasi sehingga menarik monosit yang berubah menjadi makrofag, LDL yang telah teroksidasi difagositosis oleh makrofag sehingga terbentuklah sel busa (foam cell), kemudian terjadi ekstravasasi lipid dari pembuluh darah ke ruang interstitial pada jaringan ikat sehingga sel busa (foam cell) terdeposit dalam jaringan dermis kulit. Xanthoma terdiri dari beberapa jenis, antara lain : a. Tuberous xanthoma Lesi menonjol dan keras berwarna kuning atau merah muda, biasanya terdapat pada permukaan siku, lutut, bokong, serta persendian pada tangan dan kaki. Jenis xanthoma ini terjadi pada penderita hiperlipoproteinemia tipe IIa, III dan IV. b. Tendon xanthoma Lesi umumnya berbentuk bulat atau oval dengan batas yang jelas dengan kulit di sekitarnya, berwarna kekuningan, terdapat di tendon pada kaki, lengan, bahu, dan lutut. Jenis xanthoma ini terjadi pada penderita hiperlipoproteinemia tipe IIa.

Xanthoma Dan Fatty Liver

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Xanthoma dan fatty liver

Citation preview

XanthomaXanthoma berasal dari kata yunani xanthos yang berarti kuning. Xanthoma adalah deposit kekuningan yang dibentuk dari lipid (kolesterol) yang berada di bawah kulit yang menonjol, lunak, dan berwarna kekuningan. Xanthoma dapat terjadi pada setiap bagian tubuh, tetapi paling sering muncul di siku, sendi, tendon, lutut, tangan, kaki, dan bokong.Mekanisme pembentukan xanthoma di bawah kulit mirip dengan pembentukan aterosklerosis pada pembuluh darah, yaitu adanya LDL yang berlebih dalam plasma, lalu LDL tersebut teroksidasi sehingga menarik monosit yang berubah menjadi makrofag, LDL yang telah teroksidasi difagositosis oleh makrofag sehingga terbentuklah sel busa (foam cell), kemudian terjadi ekstravasasi lipid dari pembuluh darah ke ruang interstitial pada jaringan ikat sehingga sel busa (foam cell) terdeposit dalam jaringan dermis kulit.Xanthoma terdiri dari beberapa jenis, antara lain :a. Tuberous xanthoma Lesi menonjol dan keras berwarna kuning atau merah muda, biasanya terdapat pada permukaan siku, lutut, bokong, serta persendian pada tangan dan kaki. Jenis xanthoma ini terjadi pada penderita hiperlipoproteinemia tipe IIa, III dan IV.b. Tendon xanthomaLesi umumnya berbentuk bulat atau oval dengan batas yang jelas dengan kulit di sekitarnya, berwarna kekuningan, terdapat di tendon pada kaki, lengan, bahu, dan lutut. Jenis xanthoma ini terjadi pada penderita hiperlipoproteinemia tipe IIa.c. Plane xanthomaLesi berbentuk datar berwarna kekuningan, muncul pada bagian telapak tangan atau leher. Jenis xanthoma ini terjadi pada penderita hiperlipoproteinemia tipe III.d. Xanthelasma palpebrarum Bentuk xanthoma yang paling umum yakni berupa lesi kekuningan pada kelopak mata. Jenis xanthoma ini muncul pada penderita hiperlipoproteinemia tipe II dan III. e. Eruptive xanthoma Lesi berbentuk papula, berwarna kuning atau agak jingga, biasanya terdapat pada ekstremitas bawah, seperti betis dan bokong. Jenis xanthoma ini terjadi pada penderita hipertrigliserida.

Perlemakan HatiPerlemakan hati adalah penumpukan lemak berlebihan yang terjadi pada hati dengan jumlah melebihi 5% dari total berat hati normal atau lebih dari 30% sel hati dalam lobulus hati yang menyebabkan hati tampak membesar, kuning, berlemak dan bila dilihat secara mikroskopik lemak tersebut terlihat seperti vakuola besar. Perlemakan hati bervariasi jenisnya mulai dari perlemakan hati saja (steatosis) dan perlemakan hati yang disertai dengan inflamasi (steatohepatitis). Perlemakan hati tidak disertai dengan gejala sehingga banyak orang yang tidak menyadari timbulnya perlemakan hati. Perlemakan hati merupakan peryakit dengan penyebab yang multifaktorial sehingga semua faktor resiko perlu dipertimbangkan. Perlemakan hati merupakan tahap awal dari gangguan hati yang lebih progresif, sebagian besar tidak menimbulkan keluhan saat diagnosis karena penyakit ini terjadi secara perlahan-lahan. Gejala yang umum diberikan yaitu rasa tidak nyaman atau terkadang nyeri pada perut kanan atas disertai rasa cepat lelah, lesu dan lemas serta hepatomegali. Pada keadaan yang parah dapat menyebabkan berat badan menurun. Perlemakan hati terdiri dari Perlemakan Hati Alkoholik (PHA) dan Perlemakan Hati Non Alkoholik (PHNA). 1. Perlemakan Hati Alkoholik (PHA) Perlemakan Hati Alkoholik bersifat reversibel dan ditandai oleh akumulasi trigliserida dan lemak lainnya di dalam sel-sel hati dan dipercaya terjadi pada 90% pecandu alkohol kronis. Alkohol dapat menimbulkan penimbunan trigliserida di hati dengan berbagai mekanisme, salah satunya karena pembentukan NADH yang dapat menghambat oksidasi asam lemak.2. Perlemakan Hati Non Alkoholik (PHNA) Perlemakan hati ini terjadi pada penderita yang tidak mengkonsumsi alkohol. PHNA adalah keadaan patologi yang ditandai dengan kenaikan kadar enzim transaminase serum tanpa riwayat konsumsi alkohol. Adapun penyebab dari perlemakan hati non alkoholik yaitu kegemukan, diabetes, penggunaan obat-obatan (kortikosteroid, asam valproat, metotreksat dan tetarsiklin).