Upload
hendi-setiawan
View
495
Download
115
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Dokument ini merupakan laporan hasil praktikum Instalasi mesin listrik, data didalam dokumen ini tidak dapat dijadikan acuan karena merupakan hasil praktek sendiri sehingga dapat terjadi kesalahan.
Citation preview
ppl
LAPORAN PRAKTIKUM
Programmable Logic Control 1 (PLC)ZELIO SOFT 2
HENDI SETIAWAN
214341087
2AEC
TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Programmable Logic Control (PLC)
Kata Programmable Logic Controller atau yang sering disingkat dengan PLC seringkali kita temui beberapa tahun terakhir. Pada mulanya alat ini digunakan untuk menggantikan sistem control berbasis relay yang tidak fleksibel dan mahal. PLC sangat berbeda dengan rangkaian konvensional berbasis relay dimana wiring akan sangat rumit jika suatu control yang di inginkan sangat kompleks, berbeda dengan PLC dengan cara memprogram lewat console atau PC dan wiring yang tetap kita dapat menyelesaikan suatu masalah system kendali dengan lebih efektif dan efisien
DEFINISI PLC
Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic Controller adalah sebagai berikut:
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller , menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
Menurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA), PLC didefinisikan sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing , counting , dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap terkontrol.
Menurut forumsains.com, PLC merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi dalam industri, untuk memonitor proses, dan untuk menggantikan hard wiring control dan memiliki bahasa pemrograman sendiri. Akan tetapi PLC berbeda dengan perangkat komputer karena dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi dan ahli listrik di industri yang tidak harus
Programable Logic Control | 2
mempunyai kemampuan elektronika tinggi dan memberikan kendali yang fleksibel berdasarkan eksekusi instruksi logika.
Menurut Capiel (1982), PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog.
Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
1. Kontrol Sekuensial
Memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
Memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.
Secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC (Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan dengan PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Programable Logic Control | 3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengenalan Software Zelio
Berikut tampilan awal Zelio Soft 2 :
Gambar 2.1Tampilan Awal Software Zelio
Fungsi dari setiap menu :
1. Menu : menyediakan opsi cepat seperti membuat baru file, membuka file, menyimpan
file dan lain – lain.
2. Check Program : untuk mengecheck program yang kita buat.
3. Ruang Number : ruang nomor dari setiap waktu penyeleksianya.
4. Contact/input : fungsi ini bias berupa masukan seperti Push button, Contact NO dan
Contact NC.
5. Input : fungsi ini berupa masukan awal seperti push button atau switch.
6. Z keys : Tombol iastryve yang diberikan oleh zelio untuk Push button internal pada
perangkat hardwarenya.
7. Jumlah data: banyaknya data yang digunakan pada saat membuat ladder diagram.
8. Flag : fungsi ini sama seperti memory, untuk menyimpan 1 bit data.
9. Output : output yang di bicarakan disini adalah relay internal dari PLC zelio tersebut.
Programable Logic Control | 4
10. Timer : fungsi timer untuk membuat delay, mempercepat atau membuat waktu data
berubah dengan waktu yang sesuai dengan keinginan kita.
11. Counter : fungsinya untuk membuat output keluaran tertunda sesuai dengan impulse yang
masuk, dan impulse masukan yang di inginkan kita dapat atur.
12. Fast counter : untuk menghitung counter yang cepat dengan tepat.
13. Symbol komunikasi : Port Com yang dipakai pada saat menggunakan PC ke PLC
14. Analaog Comparator : Pembanding dengan menggunakan input analog.
15. Counter Comparator : Pembanding dengan menggunakan input Counter.
16. Output Coil : Menampilkan hasil dari output yang telaj kita eksekusi.
17. Edit Program : opsi praktis untuk edit Program.
18. Simulasi : opsi praktis untuk mensimulasikan program.
2.2 Pengenalan Hardware Zelio
Gambar 2.2 Tampilan Hardware Zelio
Zelio Smart Relay adalah sebuah mini PLC (Programmable logic controller). Zelio
merupakan sebuah pengontrol otomatis berbesis logika yang berukuran iastry kecil sebagai
pengganti iast kendali konvensional seperti relay dan kontaktor biasa. Zelio termasuk mini PLC
Programable Logic Control | 5
dengan Input/Output mulai dari 10 I/O sampai dengan 40 I/O.
Mengapa disebut Smart Relay? Karena memang ukurannya yang iastry kecil (Zelio paling kecil
seukuran iastry kontaktor) tetapi memiliki kemampuan kendali yang tinggi.
Zelio Smart Relay memiliki dua jenis input, yaitu input discrete (input digital: On/Off)
dan input analog (0-10 VDC). Untuk Zelio Smart Relay yang sumber teganganya DC (tipe SR*
B**JD atau SR* B**BD) biasanya memiliki kedua jenis input (input discrete dan input analog)
kecuali pada tipe SR* A**BD yang hanya memiliki input discrete saja. Sedangkan pada Zelio
Smart Relay yang sumber teganganya AC (tipe SR* ***B atau SR****FU) semuanya hanya
memiliki satu jenis input saja yaitu input discrete.
Tujuan diciptakannya Smart Relay :
1. Untuk menggantikan logika dan pengerjaan sirkit iastr relay yang merupakan instalasi
langsung.
2. Dengan smart relay rangkaian iastr cukup dibuat secara software.
3. Smart Relay dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi elektrik iastry yang
tidak harus mempunyai skill elektronika tinggi.
Keunggulan Smart Relay :
1. Sangat mudah untuk diimplementasikan dan waktu implementasi proyek lebih cepat.
2. Bersifat fleksibel dan sangat handal.
3. Mudah dalam modifikasi (dengan software).
4. Lebih ekonomis dari pada PLC untuk aplikasi yang sederhana memerlukan waktu
training lebih pendek.
2.3 Mengoperasikan Zelio
a. Menginstal Software Zelio
b. Menginstal Module Port Serial
c. Menghubungkan PLC ke PC
d. Mentransfer Data PLC ke PC
Programable Logic Control | 6
BAB III
JOBDESK
3.1 Project Zelio
3.1.1 Traffict Light 3 Lampu Automatis
A. Deskripsi
Traffic light merupakan sebutan dari lampu-lampu rambu lalu-lintas yang sering kita temui
di jalan raya, di dalamnya terdapat beberapa warna lampu yaitu warna hijau, kuning dan merah,
ketiga lampu tersebut menyala secara otomatis dengan sendirinya sesuai dengan pengaturan
yang dibuat. Peran penting dari traffic light yaitu mengatur laju atau antrian kendaraan dengan
otomatis dan teratur, makna dari otomtis bahwa ketiga lampu tersebut menyala dengan
sendirinya dan bergantian sendirinya, dan makna dari teratur bahwa jeda waktu dari tiap lampu
sudah ditentukan, lamanya lampu menyala sesuai dengan pengaturan yang kita inginkan dan
dapat di setting kembali sewaktu-waktu.
Pada pengaplikasiannya di kehidupan nyata akan sangat lebih efektif jika kita menggunakan
PLC di banding rangkaian konvensional yang akan banyak menggunakan kontaktor/relay,
counter dan timer. Dengan menggunakan PLC kita dapat banyak melakukan variasi, terutama
dalam penggunaan traffic light ini kita dapat atur cepat lambatnya lampu menyala, dengan
membuat sedikit pengaturan pada saat membuat ladder diagram kita dapat melakukannya, fungsi
yang digunakan pada saat kita mengaturnya itu dapat menggunakan timer.
Pecobaan traffic light ini kita membuat pengaturan rambu lalu lintas dalam tiga lampu
dengan jeda waktu aktif yang berbeda – beda, dengan menggunakan 3 timer dan 3 relay yang
telah tersedia dalam PLC dan lampu yang di sediakan di luar PLC.
B. Timing Chart
Programable Logic Control | 7
C. Blok Diagram I/O
D. Pengawatan / Wiring
Programable Logic Control | 8
E. Flowchart
Programable Logic Control | 9
F. Ladder Diagram Program
G. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari traffic light 3 lampu automatis ini ketika I1 (PB start) di tekan
sesaat maka Q1 yang berarti lampu merah menyala semalam 10 detik lalu padam karena
di putus oleh timer 1, selanjutnya timer 1 menyalakan Q2 atau lampu kuning selama 3
detik lalu padam karena di putus oleh timer 2, selanjutnya timer 2 menyalakan Q3 atau
lampu hijau selama 10 detik lalu padam karena di putus oleh timer 3, timer 3 di samping
memadamkan lampu hijau juga memberi umpan feedback ke lampu merah sehingga
system kembali ke awal dan mengulang kembali system kerja sampai jika I2 (PB OFF) di
tekan, jika I2 ini di tekan maka lampu manapun yang menyala akan padam dan system
seperti di reset kembali.
Programable Logic Control | 10
3.1.2 Traffict Light 3 Lampu Manual dengan Push Button
A. Deskripsi
Traffict Light 3 Lampu Manual dengan Push Button ini prinsip kerjanya masih sama
dengan jobdesk pada 3.1.1 perbedaannya pada jobdesk kali ini ketiga lampu tidak di kontrol
secara otomatis namun harus ada pemicu pada setiap perpindahan lampu merah ke kuning,
kuning ke hijau dan hijau kembali ke merah sehingga pada system ini tidak akan ada timer
hanya ada pushbutton dan memory-memory atau relay yang di kombinasikan sehingga dapat
bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan. Pada kenyataannya system seperti ini tidak
dipakai karena tidak efektif dan harus ada sensor baik itu pushbutton atau sensor lainnya yang
harus menjadi inputan dari luar yang membuat lampu bekerja.
Kemudian pada rangkaian ini ada penggunaan Memory yang berbeda yakni impulse
relay (edge) dimana cara kerjanya ketika pushbutton di tekan sesaat kontak pada memory ini
akan aktid meskipun memorynya padam kembali dan ketika pushbutton kembali di tekan maka
kontak memory akan mereset atau kembali ke keadaan normal, ini di gunakan agar adanya 1
tombol sebagai kunci utama ON dan OFF atai Set dan RESET.
System kerja manual ini hanya sebagai variasi dari bentuk rangkaian otomatis menjadi
manual dan menunjukan bahwa PLC dapat melakukannya.
B. Timerchart
Programable Logic Control | 11
C. Blok Diagram I/O
D. Pengawatan / Wiring
Programable Logic Control | 12
E. Flowchart
Programable Logic Control | 13
F. Ladder Diagram Program
G. Prinsip Kerja
Prinsip Kerja dari Traffic Light 3 Lampu Manual dengan Pushbutton ini sebenarnya
sama dengan Traffic Light 3 Lampu Automatis hanya saja pada system ini di buat manual
bukan dengan timer sebagai pemicu perpindahan lampu yang menyala.
Cara kerjanya I1 adalah Pushbutton utama sebagai ON/OFF atau Set/Reset dimana jika
I1 tidak di tekan maka rangkaian tidak akan bekerja, kemudian jika I1 sudah ditekan maka
rangkaian siap bekerja, dan I2 ditekan maka lampu merah menyala karena arus mengalir
melalui kontak M1 yang terkunci, dan M4 yang bekerja sesaat sebagai jembatan ke M2 yang
akan mengaktifkan Q1, ketika I2 ditekan kembali kontak M2 menjadi NC dan M3 bekerja dan
mengaktifkan Q2 juga memadamkan Q1 karena M2 padam. Selanjutnya I2 ditekan kembali
M4 bekerja dan mengaktifkan Q3 dan memadamkan Q2 karena M3 padam, ketika I2 ditekan
kembali maka proses kembali ke awal pertama kali I2 di tekan dimana Q1 kembali menyala.
Ketika I1 ditekan kedua kalinya maka sifat M1 akan mereset kembali kontak-
kontaknya yang tadinya NC menjadi NO sehingga lampu manapun yang menyala akan mati
karena supply utama di putus atau di reset.
Programable Logic Control | 14
3.1.3 Traffict Ligt 3 Lampu Manual dan Automatis
A. Deskripsi
Pada system kerja traffic light 3 lampu manual dan automatis ini merupakan
penggabungan 2 jobdesk sebelumnya dimana ada traffic light automatis dan manual dimana
ada tombol ON/OFF utama dan ada tombol Automatis juga tombol manual masing-masing,
rangkaian atau ladder diagram hanya ada perubahan sedikit dengan perubahan address-
address input dan memory-memorynya karena lebih banyak terpakai.
System kerja dan rangkaian ini hanya menunjukan PLC dapat mengkombinasikan
antara system manual dan automatis dan satu system kerja.
B. Timechart
Programable Logic Control | 15
C. Blok Diagram I/O
D. Pengawatan / Wiring
Programable Logic Control | 16
E. Flow Chart
Programable Logic Control | 17
F. Ladder Diagram Program
G. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari system ini masih sama dengan system automatis dan manual hanya
saja pada system ini keduanya di satukan dalam satu buah program, dimana setelah menekan
pushbutton I1 dapat memlilih I2 atau I3, dimana I2 adalah manual dan I3 adalah auto, jika I2
di tekan maka traffic light akan bekerja manual kemdian jika tiba-tiba I3 di tekan maka traffic
light akan langsung berubah automatis bagitupun sebaliknya. I2 masih bersifat ON/OFF atau
Set/Reset.
Programable Logic Control | 18
3.1.4 Kombinasi Lampu 8 Kemungkinan
A. Deskripsi
Kombinasi lampu 8 kemungkinan ini hanya merupakan variasi dari 3 lampu merah
kuning hijau. Maksud dari 8 kemungkinan sendiri merupakan pengaplikasian dari teknik
digital dimana jika ada 3 input atau outpu maka kombinasi dari ketiganya adalah 2n sehingga
dari 3 output jika di kombinasikan maka akan menghasilkan 8 kemungkinan.
Kontrol dari system kendali PLC ini cukup dengan memanfaatkan fungsi timer yang
akan mengontrol perpindahan lampu dengan otomatis sesuai waktu yang di tentukan, lampu
akan bekerja dari kemungkinan awal sampai dengan kemungkinan akhir kemudian kembali
lagi pada kemungkinan awal sampai jika I2 / OFF di tekan maka semua lampu padam seperti
di reset.
B. Timechart
Programable Logic Control | 19
C. Blok Diagram I/O
D. Pengawatan / Wiring
Programable Logic Control | 20
E. Flowchart
Programable Logic Control | 21
F. Ladder Diagram Program
G. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari system ini adalah mengatur lampu sedemikian rupa sehingga
memenuhi tabel dari kebenaran dari kombinasi 3 lampu 8 kemungkinan, ketika I1 di tekan
maka timer-timer akan bekerja mengatur lampu yang akan menyala secara bergantian dengan
setiap perpindahan selama 2 detik, system akan bekerja secara terus-menerus sampai dengan
jika I2 di tekan maka semua output atau lampu akan padam dan seperti reset kembali.
Programable Logic Control | 22
3.1.5 Water Leverl Control (Pengontrol Ketinggian Air)
A. Deskripsi
Pada jaman sekarang perkembangan teknologi sangat pesat dan cepat, maka dari itu
perlu ada penyesuaian diri terhadap perkembanganya teknologi, kita ambil salah satu contoh
kasus dari kehidupan sehari-hari mengenai pengisian tangki air, tangki air berfungsi sebagai
penampung air dengan volume tertentu yang jika pengisiannya manual dengan manusia tentu
membutuhkan waktu dan tenaga, maka dari itu perlunya otomasi dari pengontrolan kinerja
dari pengisian air pada tangki, dengan cara menggunakan PLC kita dapat mengendalikan
pengontrolan secara otomatis.
Penggunaan PLC sebagai water lever control sangat membantu, di industri-industri
atau bahkan di rumah-rumah banyak yang menggunakan system water level control meskipun
tidak selalu dengan PLC. Yang harus di ketahui adalah mengenai input-input dari system
kerja water level control karena banyak sekali macamnya, pertama kita harus mempunyai
batasan air dimana sensor akan aktif, dengan membuat set value atau batasan-batasan, ada
batas air keadaan rendah (tangki kosong) dan ada batasan air keadaan tinggi (tangki penuh).
Misalkan batas air terendah yakni 2 meter dari dasar tangki dan batasan tertinggi air adalah 9
meter dari dasar tangki pada saat air dalam keadaan rendah atau kosong sensor akan
mendeteksi dan membuat pompa air bekerja mengisi tangki. Kemudian selanjutnya air akan
mencapai batasan tertinggi sehingga sensor mendeteksi air telah penuh dan sensor akan
membuat pompa air berhenti bekerja dan berhenti mengisi air. Dengan mengetahui kebutuhan
tersebut, kita dapat membuat program ladder diagramnya pada PLC.
B. Timingchart
Programable Logic Control | 23
C. Blok Diagram
D. Pengawatan / Wiring
Programable Logic Control | 24
POMPA AIR
POMPA AIR
E. Flowchart
Programable Logic Control | 25
F. Ladder Diagram Program
G. Prinsip Kerja
Cara kerja dari system ini I1 masih sebagai pushbutton utama pengaktif dan penonaktif
rangkaian, kemudian input selanjutnya ada IB yang pada ladder diagram tidak di tampilkan
karena IB merupakan input analog dan di setting di A1 juga A2.
Jika IB bernilai <= 2volt (2meter diatas kedalaman tangki) maka pompa akan bekerja
dan mengisi air, jika IB bernilai >= 9volt (9meter diatas kedalaman tangki) pompa akan
berhenti bekerja, kenaikan IB akan konstan dengan kenaikan tinggi air dimana potensiometer
di gerakan oleh benda yang mengapung di air. Rentang antara 2volt menuju 9volt pompa akan
mengisi, sedangkan rentan antara 9volt menuju 2volt pompa tidak akan bekerja kecuali tepat
pada posisi 2 volt
Programable Logic Control | 26
3.1.6 Kendali Bagian Pengepackan
A. Deskripsi
Pada pengaplikasian PLC kali ini merupakan contoh layaknya di industri-industi
dimana prosesnya sebagian besar sudah semi otomatis bahkan sudah otomatis, ini dikarenakan
pengerjaan suatu proses produksi oleh mesin atau oleh suatu system yang sudah otomatis akan
lebih maksimal baik mengenai waktu, kualitas dan juga kuantitas. Bagian pengepackan
merupakan bagian akhir dari suatu proses produksi dan kebanyakan prosesnya sudah otomatis
agar hasil lebih rapih dan lebih efisien.
Pada kasus kendali bagian pengepackan ini akan memanfaatkan input seperti sensor-
sensor pushbutton juga photoelektrik, dan outputnya pun sedikit bervariasi seperti motor dan
cylinder yang merupakan kontrol elektropneumatiknya. Pada kenyataannya mungkin system
kendali ini tidak semudah seperti yang di terangkan akan tetapi system otomatisasi pada
pengepackan memang sudah sangat populer dan di gunakan di industri-industri. Berikut adalah
kasus dan penyelsaian yang di buat dari kendali bagian pengepackan.
B. Timechart
Programable Logic Control | 27
C. Blok Diagram I / O
D. Pengawatan / Wiring
Programable Logic Control | 28
E. Flowchart
Programable Logic Control | 29
F. Ladder Diagram Program
G. Simulasi
Programable Logic Control | 30
H. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari system kendali ini adalah pengotomatisasian pada bagian packing suatu
produk sebelum di distribusikan, cara kerjanya ketika I1 ditekan maka conveyor 1 bekerja dan
membawa produk sampai ke titik dimana sensor photoelektrik berada dan terpotong 3x benda
sehingga counter membuat silinder 1 bekerja merapatkan tutup dari dus. Kemudian conveyor 2
bekerja membawa dus tersebut sampai pada titik dimana sensor kedua di simpan, ketika sensor
mendeteksi dus yang lewat maka silinder 2 bekerja dan mendorong dus keluar dari conveyor, 5
detik kemudian silinder 2 kembali reverse dan conveyor 1 kembali bekerja membawa produk
kembali dan system terulang kembali sampai I2 di tekan, karena I2 merupakan tombol OFF atau
RESET.
Programable Logic Control | 31
Conveyor 1
Conveyor 2
Sensor
Distribusi
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
PLC Zelio Smart relay adalah alat yang dapat di program dengan intruksi/bahasa tertentu
yang digunakan untuk pengontrol suatu alat sesuai dengan apa yang diinginkan. Smart relay
memiliki ukuran yang kecil dan relatif ringan. PLC (Programmable Logic Control) Zelio SR2
B201 BD merupakan smart relay yang terdiri beberapa input dan output biasanya peerbandingan
antara input dan output 6/4 input 6 dan output 4.
Pemrograman pada Zelio Smart Relay dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama
menggunakan programming console (disediakan layar dan tombol program yang terintegrasi
pada perangkat zelio) dan yang kedua menggunakan bantuan PC (personal computer). Zelio
logic smart relay didesain untuk automasi sistem yang biasa digunakan pada aplikasi industri dan
komersial. Untuk keperluan industri biasanya digunakan untuk aplikasi small finishing,
packaging dan juga proses produksi.
Pada praktek PLC dengan Zelio Software ini hal yang harus di pahami adalah fungsi-
fungsi dari fitur yang tersedia pada Zelio itu sendiri, sebagain besar fungsi fitur pada PLC adalah
pengontrolan dari relay-relay baik itu relay dengan timer atau counter dan juga sifat relay
lainnya. Dengan memahami semua fungsi pada PLC kita dapat memecahkan suatu masalah yang
diberikan, selain itu kita juga harus tahu mengenai sensor-sensor yang dapat di jadikan inputan
untuk PLC sensor-sensor tersebut dapat berupa sensor photoelektrik, pushbutton, saklar, limit
switch dll. Disamping itu kita juga harus paham mengenai output yang dapat di control oleh
suatu PLC output tersebut dapat berupa beban yang bekerja pada tegangan DC maupun AC dan
hal tersebut akan bersangkutan dengan wiring atau pengawatan.
Programable Logic Control | 32