SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIARE
Oleh
Nama : Erdin Sikap Ginung Pratidina
NIM : 070114b065
PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Stase : Keperawatan Anak
Pokok Pembahasan : Diare dan Penanganannya
Sasaran : Ibu dan keluarga an.A.F
Tempat : Bangsal anak Multazam RS PKU Muhammadiyah
Temanggung
Tanggal : 14 November 2015
Alokasi waktu : 35 menit (15.30-16.05 WIB)
Edukator : Erdin Sikap Ginung P. S, Kep
A. Tujuan Instruksional
Tujuan Umum
Ibu dengan balita mampu mengerti dan menjelaskan kembali penyakit DIARE
Tujuan Khusus : setelah mengikuti pengajaran
a. Ibu dan keluarga mampu menjelaskan mengenai definisi DIARE
b. Ibu dan keluarga mampu menjelaskan mengenai penyebab DIARE
c. Ibu dan keluarga mampu menjelaskan mengenai tanda dan gejala DIARE
d. Ibu dan keluarga mampu menjelaskan mengenai penatalaksanaan DIARE
e. Ibu dan keluarga mampu menjelaskan mengenai pencegahan DIARE
B. Sub Pokok Bahasan
1. Definisi DIARE
2. Penyebab DIARE
3. Tanda dan gejala DIARE
4. Penatalaksanaan DIARE
5. Pencegahan DIARE
C. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 menit •Memperkenalkan diri
•Kontrak waktu
•Pre test (bertanya
sejauh mana
pengetahuan mengenai
•Mendengarkan
•Memperhatikan
•Menjawab
pertanyaan
Ceramah Leaflet
2
DIARE)
Penyajian 20
menit
•Menjelaskan materi
•Tanya jawab mengenai
materi
•Mendengarkan
•Menjawab
pertanyaan
•Memberikan
tanggapan dan
pertanyaan
mengenai hal
yang kurang
dimengerti
Ceramah,
Tanya
jawab
Leaflet
Penutup 10
menit
•Post tes (bertanya
mengenai pemahaman
peserta)
•Klarifikasi dan evaluasi
•Menutup Pertemuan
•Menjawab
pertanyaan
•Memberikan
tanggapan balik
Ceramah,
Tanya
jawab
Leaflet
D. Evaluasi
- Evaluasi Proses
a. 100% perserta mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
b. 90% perserta terlibat aktif dalam penyuluhan
c. 80% perserta aktif bertanya
- Evaluasi hasil :
a. 100% perserta mampu memahami tentang penyakit DIARE
b. 100% perserta mampu memahami upaya pencegahan DIARE
c. 80% perserta mampu maenjawab pertanyaan DIARE
3
E. Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth.2001.Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Corwin.J.elizabeth.2008.Buku saku Patofisiologi.ed.3.Terjemahan Nike
B.subekti.2009.Jakarta:EGC.
Depkes RI. 2008. Buku Bagan Managemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta
Dorland, Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta:
EGC
Smeltzer, Suzanne. 2002. Biku Ajar Keperawatan Medikal bedah Brunner &
Suddarth. EGC : Jakarta
Tambayong,Jan.2000.Patofisiologi untuk Keperawatan.Jakarta:EGC
4
MATERI PENGAJARAN
DIARE
1. Definisi Diare
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair,
dapat pula disertai defekasi yang meningkat. (Mansjoer, 2000). Diare adalah suatu keadaan
pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan
volume, keenceran, serta frekuensi >3 kali dan pada neonatus >4 kali sehari dengan atau tanpa
lendir darah. (Hidayat, 2006)
2. Etiologi Diare
Menurut (Bayu, dkk. 2013) gastroenteritis dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor:
a. Berdasarkan lama waktu
Akut: Berlangsung < 5 hari
Persisten: berlangsung 15-30 hari
Kronik: berlangsung > 30 hari
b. Berdasarkan mekanisme patofisiologik
Osmotik
Sekretorik
c. Berdasarkan derajatnya
Diare tanpa dehidrasi
Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
Diare dengan dehidrasi berat
d. Berdasarkan penyebab infeksi atau tidak
Infektif
Non infeksif
e. Berdasarkan penyebab organik atau tidak
Organik
Fungsional
3. Tanda dan Gejala Diare
- Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi:
a. Dehidrasi ringan: Kehilangan cairan < 5% berat badan
Haus, sadar, gelisah, ubun-ubun normal, status mental normal, TD normal, RR normal,
nadi normal, turgor normal, mukosa sedikit kering, urin sedikit mengurang.5
b. Dehidrasi sedang: Kehilangan cairan antara 5-9 % berat badan, haus meningkat, nadi
cepat dan lemah, TD normal, RR cepat, turgor menurun, membran mukosa kering,
ubun-ubun normal.
c. Dehidrasi berat: Kehilangan cairan >10% berat badan
Kesadaran menurun, lemas, takikardi, ekstremitas dingin, nadi cepat dan halus kadang
tak teraba, TD menurun, haus meningkat, keluaran urin tidak ada, ubun-ubun cekung.
(Behrman, dkk. 2000)
- Mula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan
berkurang atau tidak ada.
- Kemungkinan timbul diare dengan tinja cair mungkin disertai lendir atau lendir dan
darah. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur
dengan empedu.
- Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi
- Tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari
laktosa yang tidak di absorbsi oleh usus selama diare.
- Gejala muntah dapat timbul setelah atau sebelum diare dan dapat disebabkan karena
lambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
(Ngastiyah, 2005)
- Frekuensi BAB pada bayi >3 kali sehari dan pada neonatus >4 kali sehari, bentuk cair
kadang dosertai lendir dan darah, nafsu makan menurun, muntah, rasa haus, malaise,
dapat terjadi diuresis yang berkurang (oliguria sampai dengan anuria) atau sampai dengan
terjadi asidosis metabolik seperti tampak pucat dengan pernafasan kusmaul. (Hidayat,
2006)
4. Penatalaksanaan Diare
Penanganan Diare di Rumah
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)
a. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
b. Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai tambahan.
c. Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut ini :
Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang.
Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika:
- Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini.
- Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
6
d. ORALIT / CAIRAN LAIN YANG HARUS DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK
BERAK:
- Sampai umur 1 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali berak.
- Umur 1 sampai 5 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali berak.
- Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas.
- Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambat.
- Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN.
4. KAPAN HARUS KEMBALI
- Tidak bisa minum atau menyusu
- Bertambah parah
- Timbul demam
- Berak campur darah
- Malas minum
Penanganan Dehidrasi Ringan / Sedang dengan Oralit
Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.
UMUR ≤ 4 bulan 4 - <12 bulan 1 - <2 tahun 2 - <5 tahun
BERAT < 6 kg 6 - 10 kg 10 - 12 kg 12 - 19 kg
JUMLAH 200 - 400 400 - 700 700 - 900 900 – 1400
1. TENTUKAN JUMLAH ORALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA.
- Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam Kg) X 75 ml
Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui.
- Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman diatas.
- Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga 100 - 200
ml air matang selama periode ini.
2. TUNJUKKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT.
- Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/ mangkuk/ gelas.
- Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat.
- Lanjutkan ASI selama anak mau.
3. BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.
4. SETELAH 3 JAM:
- Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya.
- Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.
7
- Mulailah memberi makan anak.
a. Cairan per oral
Pada Ibu dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa
cairan yang berisikan NaCl dan Na, kalium dan glukosa,untuk diare akut diatas umur 6
bulan dengan dehidrasi ringan,atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/I dapat dibuat
sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi gula dengan
garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan di rumah sebelum dibawa ke rumah
sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut.
b. Cairan parentral
Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat
badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan
umur dan berat badannya.
Dehidrasi Ringan
1 jam pertama 25-50 ml/Kg BB/hari. Kemudian 125 ml/ Kg BB/ hari
Dehidrasi Sedang
1 jam pertama 50-100 ml/Kg BB/Oral, kemudian 125 ml/kg BB/hari
Dehidrasi Berat
Untuk anak umur 1 bulan – 2 tahun dengan BB 3-10 kg
1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg BB / menit (infus set 1 ml = 15
tetes atau 13 tetes / kg BB / menit.
7 jam berikutnya 12 ml / kg BB / jam = 3 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml =
20 tetes ).
16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral bila anak mau minum,teruskan
dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit.
Untuk anak lebih dari 2 – 5 tahun dengan berat badan 10 – 15 kg
1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml =
15 tetes ) atau 10 tetes / kg BB / menit ( 1 ml = 20 tetes ).
7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila anak tidak mau minum dapat
diteruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB /
menit.
Untuk anak lebih dari 5 – 10 tahun dengan berat badan 15 – 25 kg.
8
1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml =
20 tetes ).
16 jam berikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral (Bougman,2000)
Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg
Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan
4:1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1½ %.
Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts)
8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).
Untuk bayi berat badan lahir rendah
Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 10%
+ 1 bagian NaHCO3 1½ %).
Pada keadaan dehidrasi ringan pada anak, rehidrasi dapat dilakukan oleh ibu dengan
menggunakan prinsip penanganan diare di rumah :
a. ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali pemberian
b. Jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, beri oralit atau air matang sebagai
tambahan
c. Jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif berikan 1 atau lebih cairan oralit,
larutan gula garam, kuah sayur, air tajin dan air matang
Anak harus diberi oralit di rumah jika :
a. Anak telah diobati dengan rencana terapi C dalam kunjungannya
b. Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diare bertambah parah
Ajari ibu mencampur dan member oralit dengan member 6 bungkus oralit (200 ml)
untuk digunakan di rumah
Tunjukkan kepada ibu berapa banyak cairan termasuk oralit yang harus diberikan
sebagai tambahan bagi kebutuhan cairannya sehari-hari :
a. Sampai umur 1 tahun = 50-100 ml setiap kali berak
b. Umur 1-5 tahun = 100-200 ml setiap kali berak
Katakana kepada ibu :
a. Agar meminumkan sedikit demi sedikit tetapi sering dari cangkir
b. Jika anak muntah, tunggu 10 menit kemudian lanjutkan lagi
c. Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti
- Diet
Pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengan tujuan
penyembuhan dan menjaga kesehatan. Pasien dianjurkan minum sari buah,
9
minuman tidak bergas dan makanan yang mudah dicerna seperti pisang, nasi dan
kuah sup.Adapun hal yang perlu diperhatikan :
a. Memberikan asi
b. Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin,
mineral dan makanan yang bersih.
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang
dari 7 kg, jenis makanan:
Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh
Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim)
Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu
yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak
jenuh.
Cara memberikannya :
a. Hari pertama : setelah dehidrasi segera berikan makanan peroral. Bila diberi ASI
atau susu formula tapi masih diare diberikan oralit selang-seling
b. Hari kedua - keempat : ASI atau susu formula rendah laktosa penuh
c. Hari kelima : bila tidak ada kelainan pasien dipulangkan. Kembali susu atau
makanan biasa
5. Pencegahan Diare
Pencegahan Diare dapat dilakukan dengan hal-hal berikut, diantarnya:
1. selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Anak harus diajarkan untuk mencari
tangan sedangkan bayi harus sering dilap tangannya.
2. jaga kebersihan makanan, minuman dan tempat tinggal
3. berikan ASI eksklusif minimal 6 bulan karena mengandung antibodi untuk bayi
4. berikan imunisasi lengkap pada anak
10