31
Bab III Analisis Lingkungan TI
Pada bagian ini akan dibahas sekilas mengenai UNIKOM meliputi visi, misi,
tujuan, analisis TI secara umum dan pengendalian TI yang ada di lingkungan
UNIKOM saat ini. Selain itu juga akan dibahas mengenai perhitungan skala
prioritas untuk masing-masing control process pada domain DS dan ME.
III.1 Profil UNIKOM
Profil mengenai Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) dan UNIKOM
Center secara rinci meliputi visi, misi, tujuan, struktur organisasi dari UNIKOM
terdapat di lampiran A.
III.2 Analisis TI di Lingkungan UNIKOM
Pada dasarnya TI yang digunakan di UNIKOM terbagi ke dalam dua kelompok
yaitu kelompok pertama berupa TI internal yang digunakan dalam institusi yang
meliputi mahasiswa, dosen, staf administrasi dan dosen. Kelompok yang ke dua
yaitu TI eksternal merupakan TI yang digunakan oleh masyarakat dan stakeholder
yang berada di luar institusi yang membutuhkan informasi mengenai institusi
tersebut.
Kelompok TI tersebut mendukung jalannya proses bisnis institusi maupun
meningkatkan informasi yang dihasilkan. TI internal UNIKOM terdiri dari :
1. Sistem informasi kepegawaian, merupakan sistem informasi (SI) yang
berkaitan dengan staf pengajar, staf administrasi serta pejabat struktural
internal. Dokumen yang ada di sistem informasi kepegawaian yaitu daftar staf
pengajar, staf administrasi, struktur organisasai, Daftar Penilaian Prestasi
Pegawai (DP3) dan daftar kehadiran staf karyawan di lingkungan UNIKOM.
2. Sistem informasi keuangan, meliputi sistem informasi yang berkaitan dengan
keuangan institusi meliputi biaya perkuliahan mahasiswa dan penggajian para
karyawan yang ada di lingkungan institusi. Dokumen yang terdapat pada
32
sistem keuangan yaitu slip gaji karyawan, tanda bukti pembayaran kuliah dan
administrasi mahasiswa.
3. Sistem informasi akademik, dimana sistem informasi ini berkaitan dengan
akademik mahasiswa. Sistem Informasi Akademik (SIA) UNIKOM
merupakan sebuah sistem yang dikembangkan untuk melakukan manajemen
terhadap jalannya suatu proses administrasi dan operasional UNIKOM.
Dokumen yang terdapat pada sistem informasi akademik mahasiswa yaitu
formulir pendaftaran calon mahasiswa baru, formulir registrasi ulang, formulir
rencana studi, kartu studi mahasiswa, kartu hasil studi mahasiswa, formulir
pendaftaran skripsi/tugas akhir, transkrip nilai dan ijazah.
Layanan akademik di UNIKOM dilakukan oleh suatu Biro Akademik dan
Kemahasiswaan (BAAK) yang terdapat di tingkat universitas dan masing-
masing jurusan. Pada saat ini untuk mendukung BAAK dalam menjalankan
tugas utamanya UNIKOM sudah memfasilitasi BAAK dengan suatu sistem
informasi akademik mahasiswa yang didalamnya terdapat informasi mengenai
biodata mahasiswa, mata kuliah yang diambil mahasiswa bersangkutan pada
semester yang sedang berjalan. Pengembangan dan pengelolaan software
dapat dilakukan sejalan dengan kebutuhan akan sistem administrasi yang
cepat, tepat, akurat dan kompleks sifatnya untuk mengimbangi sistem
operasional manual yang ada di UNIKOM.
Sedangkan pengguna sistem informasi akademik ini dibagi menjadi 2
kelompok yaitu pengguna internal dan pengguna eksternal.
a. Pengguna Internal
Secara garis besar pengguna Informasi di UNIKOM adalah sebagai
berikut:
1. Rektorat, dalam hal ini diwakili oleh rektor, menggunakan sistem
informasi agar Pimpinan Rektorat dapat mengetahui hal-hal yang
bersifat khusus yang terjadi di lingkungan UNIKOM. Contoh
informasi yang diharapkan rektor adalah informasi dosen yang sering
melakukan penelitian, informasi dosen yang memiliki kompentensi
33
dalam suatu bidang ilmu, informasi pendidikan terakhir dosen,
informasi siswa berprestasi, misalnya yang mempunyai nilai terbaik di
suatu matakuliah atau jurusan.
2. Biro Akademik, merupakan sebuah departemen yang mengatur
jalannya proses administrasi di lingkungan kampus sehari-hari, contoh
informasi yang diperlukan diantaranya data nilai seluruh jurusan,
jumlah siswa seluruh jurusan, dosen di seluruh jurusan, alumni.
3. Jurusan, merupakan departemen yang hubungannya paling dekat
dengan proses operasional sehari-hari, dalam operasinya jurusan akan
membutuhkan informasi diantaranya dosen yang sedang mengajar
pada hari dan jam tertentu disuatu ruangan, kelas yang sedang belajar,
jumlah peserta suatu matakuliah, nama-nama dosen pengajar suatu
matakuliah, alumni.
4. Dosen, merupakan bagian utama jalannya sebuah perkuliahan, ada
beberapa hal penting yang diperlukan dosen dari sebuah sistem
informasi diantaranya informasi jadwal mengajar, informasi daftar
mahasiswa yang diajar, informasi kurikulum/silabus dari suatu
matakuliah.
5. Mahasiswa, merupakan obyek dari sistem ini, ada beberapa informasi
yang diperlukan mahasiswa dari sistem informasi, diantaranya adalah
daftar nama dosen, daftar matakuliah, daftar nilai yang telah diambil.
b. Pengguna Eksternal
Selain lembaga-lembaga internal ada juga lembaga-lembaga lain diluar
lingkungan kampus yang memerlukan informasi, diantaranya dalah:
1. Lembaga terkait, misalnya kopertis atau dikti memerlukan informasi
mengenai biodata siswa, daftar nilai siswa, daftar dosen, dll.
2. Orang tua, orang tua siswa atau masyarakat umum memerlukan
informasi mengenai jumlah mahasiswa yang aktif, prestasi yang
dicapai oleh siswa, dosen, ataupun lembaga, kegiatan-kegiatan yang
ada di lingkungan kampus, kerjasama yang telah dibina lembaga, dll.
34
Gambar III.1 Skema pengguna Sistem Informasi Akademik UNIKOM
Sedangkan TI eksternal UNIKOM telah menyediakan fasilitas teknologi online
yang dapat dimanfaatkan untuk proses-proses akademik antara lain pendaftaran
mahasiswa baru secara online, nilai perkuliahan online, digital library, bursa kerja
secara onlline, informasi mengenai institusi. Fasilitas online yang ada di institusi
secara rinci dapat dilihat di lampiran A.
Sumber daya yang tersedia pada umumnya sudah dapat menggunakan TI yang ada
serta dapat mengolah data yang dibutuhkan sehingga dapat dihasilkan SI yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen. Sumber daya yang perlu dikelola oleh
institusi yaitu :
1. Informasi : informasi diperoleh dari hasil pengelolaan data. Data yang ada
berkaitan dengan layanan akademik dapat digunakan oleh seluruh bagian yang
terkait dalam institusi tersebut. Data tersebut diperoleh baik dari dalam
maupun dari luar institusi. Data yang telah diperoleh tersebut belum diolah
secara maksimal karena belum terdapat suatu manajemen formal yang
mengatur bagaimana sebaiknya pengelolaan data tersebut. Hal ini terkait
belum terhubungnya sistem jaringan antar bagian kerja yang ada, tidak
terkecuali biro layanan akademik di tingkat universitas dan tingkat jurusan,
35
sehingga data-data dari masing-masing bagian kerja tidak diperbaharui dari
komputer pusat.
2. Infrastruktur : infrastruktur meliputi fasilitas maupun teknologi yang ada di
institusi sebagai pendukung dalam melakukan fungsi bisnis utamanya. Insitusi
menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh semua bagian,
tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan dari para penggunanya, sehingga
sering terjadi keterlambatan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan teknologi
yang digunakan pada umumnya sudah mengikuti perkembangan teknologi
saat ini. Teknologi yang digunakan sudah mempunyai standar baku mengenai
penggunaan TI dan standarisasi mengenai kapan teknologi yang baru dapat
diimplementasikan pada institusi tersebut serta sejauh mana penggunaan TI
yang baru dapat membantu pihak–pihak terkait dalam memperoleh informasi
yang berkualitas.
3. Sistem aplikasi : sistem aplikasi yang ada sudah memiliki standar operasi atau
prosedur yang baku dalam penggunaannya. Namun yang menjadi kendala
adalah sistem aplikasi yang ada belum terintegrasi secara menyeluruh, karena
masih adanya pandangan dimana masing-masing bagian kerja hanya
menangani sistem informasi yang berkaitan dengan bagian kerjanya saja serta
belum terhubungnya sistem jaringan antar bagian kerja, sehingga data-data
dari masing-masing bagian kerja tidak diperbaharui dari komputer pusat.
4. Manusia : sumber daya manusia pada institusi sebagian besar dapat
memahami dan menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada serta teknologi yang
tersedia, dikarenakan setiap terdapat penggunaan TI yang baru, maka pihak
institusi akan mengadakan pelatihan terhadap penggunaan TI tersebut, tetapi
penjadwalan tentang pelaksanaan pelatihan belum terstruktur dengan baik
sehingga masih ada beberapa staf yang belum memahami tahap–tahap dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.
III.3 Analisis Pengendalian TI
Pengendalian TI merupakan suatu pernyataan maksud yang ingin dicapai dengan
mengimplementasikan prosedur pengendalian dalam kegiatan TI institusi. Dalam
penelitian ini analisis pengendalian TI yang ada di UNIKOM saat ini dilakukan
36
mengikuti standar COBIT, dimana hanya 2 dari 4 domain pengelolaan yang ada
dalam kerangka COBIT yaitu domain deliver and support, monitor and evaluate.
Berikut ini analisis pengendalian TI yang ada di UNIKOM saat ini untuk masing-
masing domain yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala UNIKOM
Center dan Kepala BAAK, maupun hasil dari observasi mengenai pengelolaan TI
di UNIKOM :
a. Deliver and Support
Proses deliver and support yang ideal bagi institusi sebenarnya didasarkan
kepada kebutuhan yang terdapat dalam visi, misi, proses bisnis dan rencana
strategis institusi sendiri, apakah bisa menyesuaikan dengan kondisi
lingkungan internal maupun eksternal yang mempengaruhinya.
1. DS1 – Mendefinisikan dan mengelola tingkat layanan
Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak dilakukan dengan
mengadakan kerjasama dengan beberapa vendor yang menyediakan
kebutuhan institusi. Pengadaan ini dilakukan dengan melewati suatu tahap
perencanaan yang dikoordinir oleh UNIKOM Center dengan institusi
sebagai penyandang dana. Untuk pembuatan perangkat lunak aplikasi yang
digunakan dalam pengelolaan data akademik, Institusi menjalin kerja sama
dengan UNIKOM Center. Setiap layanan yang akan diberikan dalam
setiap kerja sama ini tercakup dalam sebuah Service Level Agreement
(SLA), yang merupakan persetujuan antara kedua belah pihak untuk
menyajikan layanan tertentu dari vendor, bagi pihak lain yaitu users yang
dalam dokumentasi ini dapat dirujuk sebagai client. Secara efektif
merupakan proxy contract dimana kedua belah pihak telah
menegosiasikan dan menyetujui dokumen komprehensif yang
menspesifikasikan terminologi dan kondisi yang mempengaruhi service
deliver. Setiap SLA ini setiap akan berakhirnya masa kerja sama selalu di
review oleh pihak institusi untuk diputuskannya apakah kerja sama
dilakukan kembali atau tidak. Untuk kerja sama dengan UNIKOM Center
sebagai penyedia TI untuk kepentingan proses layanan akademik, maka
SLA tersebut di review oleh pihak institusi sebagai client dengan
37
UNIKOM Center sebagai pihak vendor setiap akhir semester yang sedang
berjalan.
2. DS2 – Mengelola layanan pihak ketiga
Proses manajemen pihak ketiga yaitu baik pihak internal maupun eksternal
dilakukan untuk memastikan pelayanan yang diberikan pihak ketiga
memenuhi persyaratan bisnis yaitu pencapaian layanan akademik yang
efektif. Hal ini sudah dilakukan institusi dengan menggambarkan peran,
tanggung jawab dan ekspektasi dalam persetujuan pihak ketiga dalam
SLA. Dengan manajemen yang efektif dari layanan pihak ketiga
mengurangi risiko bisnis yang berhubungan dengan ketidak performnya
dari pihak ketiga.
3. DS3 – Mengelola performansi dan kapasitas
Kebutuhan unuk mengelola performansi dan kapasitas sumber daya TI saat
ini dilakukan secara periodik, dimana proses ini meliputi memprediksikan
performansi masa depan berdasarkan beban kerja yang telah ditentukan
dalam SLA. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko dari gangguan
layanan akademik yang disebabkan ketidakcukupan atau penurunan
performansi dan mengidentifikasi kelebihan kapasitas.
4. DS4 – Memastikan layanan bekelanjutan
Kebutuhan untuk menyediakan pengembangan kebutuhan layanan TI yang
berkelanjutan , rencana perawatan dan pengujian TI, dan rencana pelatihan
dilakukan secara periodik. TI yang akan diimplementasikan harus
melewati tahap pengujian. Pengujian tersebut dilakukan dengan
melakukan uji logika terhadap sistem yang akan diaplikasikan serta
disesuaikan dengan SI yang akan digunakan. Semua hal ini meminimalisir
kemungkinan dan dampak yang besar dari interupsi layanan TI pada
fungsi utama bisnis.
5. DS5 – Memastikan keamanan sistem
Kebutuhan untuk menjaga integritas informasi dan melindungi aset TI
memerlukan proses manajemen keamanan. Pengaturan keamanan
penggunaan TI pada layanan akademik yang sifatnya belum terintegrasi
antara BAAK di jurusan dengan tingkat universitas maupun dengan bagian
38
kerja yang lain dilakukan dengan penggunaan password login untuk
membatasi hak akses users yang diatur oleh UNIKOM Center.
Seluruh koneksi jaringan publik dari UNIKOM harus melalui gateway
yang telah ditentukan. Gateway yang menghubungkan koneksi jaringan
komputer UNIKOM ke jaringan komputer publik dilengkapi dengan
firewall. Unit-unit kerja di UNIKOM tidak menggunakan modem terpisah
untuk koneksi ke jaringan publik.
Selain itu untuk menjaga komputer dan jaringan komputer terhadap
serangan virus dan worm sudah menggunakan perangkat lunak antivirus,
yang di-update dan digunakan secara berkala di seluruh komputer yang
ada di UNIKOM. Dimana users harus melakukan virus scanning, dengan
perangkat lunak antivirus yang tersedia, terhadap seluruh file dari media
eksternal atau removeable storage (disket, flash disk, dll) dan hasil
download sebelum digunakan. Pengawasan dan terhadap implementasi
keamanan dilakukan secara proaktif.
6. DS6 – Identifikasi dan alokasi biaya
Kebutuhan untuk sistem alokasi biaya TI untuk bisnis secara seimbang dan
memadai memerlukan pengukuran biaya TI yang akurat serta persetujuan
dengan pengguna bisnis pada alokasi yang seimbang. Setiap pembelanjaan
rutin dari setiap aktifitas TI dicatat, diproses dan dilaporkan dengan baik.
Dukungan anggaran TI dirasakan cukup memadai untuk perencanaan
tahunan operasional TI. Penggunaan anggaran selalu diawasi rektorat agar
pengeluaran yang dilakukan tidak melebihi anggaran yang ditetapkan.
7. DS7 – Mendidik dan melatih users
Pendidikan yang efektif bagi semua users sistem TI membutuhkan
pelatihan sumber daya yang tepat untuk setiap kelompok users. Sumber
daya manusia diatur sesuai dengan kebutuhan dan mengikuti prosedur
yang ditentukan oleh institusi. Keadaan saat ini proses pengaturan sumber
daya manusia telah dilakukan dengan baik sesuai dengan latar belakang
pendidikan dengan posisi penempatan yang ada. Tetapi proses pelatihan
terhadap TI yang baru dikembangkan tidak dilakukan secara efektif dan
belum terjadwal dengan baik, dimana pelatihan dilakukan jika ada pihak
39
tertentu merasa perlu diadakannya suatu pelatihan. Selain itu pelatihan
tersebut belum memuaskan bagi pihak pengguna, dikarenakan
keterbatasan waktu pelatihan serta tidak adanya buku pedoman (user
manual) yang diberikan kepada pengguna. Akibat dari permasalahan ini
yaitu masih ada beberapa staf yang belum memahami tahap–tahap dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.
8. DS8 – Mengelola help desk dan insiden
Respon yang efektif dan periodik terhadap masukan dan permasalahan users TI
membutuhkan rancangan dan pelaksanaan yang baik dari help desk dan proses
manajemen insiden. Untuk penanganan insiden yang terjadi terhadap
penggunaan TI saat ini tidak dilakukan secara rutin, namun dilakukan sewaktu-
waktu jika terjadi keluhan dari users. Proses pengelolaan help desk dan insiden
ini meliputi tahap registrasi insiden yang terjadi, ekskalasi insiden, analisis pola
dan akar penyebab, dan penyelesaian. Semua tahapan ini dilakukan sesuai
dengan pelayanan yang telah ditentukan dalam SLA yang sudah disepakati
antara pihak institusi dengan rekanan kerjanya, apakah dari UNIKOM Center
atau dari pihak eksternal institusi.
9. DS9 – Mengelola konfigurasi
Menjamin integritas dari konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak
membutuhkan pembangunan dan perawatan konfigurasi repository secara
komplit dan akurat. Keadaan saat ini konfigurasi tipe data yang digunakan
dalam SI layanan akademik sudah mempunyai standar yang sudah baku,
sehingga jika ada pertukaran data dari layanan akademik tingkat jurusan
ke tingkat universitas tidak diperlukan lagi untuk mengkonversi data
tersebut. Manajemen konfigurasi yang efektif memfasilitasi availability
system menjadi lebih besar, meminimalkan masalah yang timbul dalam
kinerja dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan lebih
cepat.
10. DS10 – Mengelola permasalahan
Penanganan permasalahan yang ada berkaitan dengan TI dilakukan dengan
mengklasifikasikan permasalahan apakah permasalahan berhubungan
dengan perangkat keras, perangkat lunak atau perangkat lunak pendukung,
40
dampak dari permasalahan tersebut terhadap fungsi bisnis utama, tingkat
kepentingan untuk menentukan prioritas penyelesaiannya. Kelompok ini
disesuaikan dengan tanggung jawab users dalam organisasi. Untuk
penanganan permasalahan tersebut sudah ada prosedur tersendiri yang
disepakati pihak institusi, dan dari penyelesaian permasalahan tersebut
memungkinkan akan terjadinya perubahan, baik itu perubahan sistem
maupun aplikasi yang ditetapkan melalui kebijakan dan keputusan yang
dikeluarkan oleh Rektorat.
11. DS11 – Mengelola data
Proses manajemen data mencakup proses penetapan prosedur yang efektif
dalam mengelola media pustaka, backup, recovery data serta disposal
media yang memadai. Pada saat ini pengelolaan data yang berhubungan
dengan layanan akademik masih dilakukan oleh masing-masing jurusan,
dimana hasil akhir data akademik mahasiswa ini nantinya akan
disampaikan ke bagian akademik tingkat universitas. Karena sistem yang
belum terintegrasi dalam satu jaringan, maka redudansi data maupun
pemutakhiran data yang ada di bagian akademik tingkat unversitas tidak
bisa secara otomatis ter-update jika pemutakhiran suatu data dilakukan di
jurusan. Selain itu backup data dilakukan tidak secara berkala oleh
masing-masing jurusan sehingga seringkali terjadi kehilangan data
akademik mahasiswa yang dapat merugikan mahasiswa tersebut.
12. DS12 – Mengelola lingkungan fisik
Perlindungan bagi peralatan komputer dan personelnya memerlukan
fasilitas fisik yang di rancang dan dikelola dengan baik. UNIKOM telah
mempunyai konsultan khusus untuk menangani permasalahan yang
berkaitan dengan hal inventarisasi, sehingga pengelolaan lingkungan fisik
lebih terarah dan terkontrol sesuai dengan kebutuhan bisnis saat ini.
Keadaan saat ini pemilihan dan perancangan tata letak lingkungan fisik
dibuat oleh Rektorat dan melibatkan bagian yang terkait dengan
mempertimbangkan regulasi keamanan kerja yang berlaku maupun
memperhitungkan risiko yang bisa disebabkan bencana baik oleh manusia
maupun alam. Selain itu untuk mengakses ke lingkugan tertentu seperti ke
41
lingkungan layanan akademik maupun penggunaan fasilitas TI yang ada
sudah didefinisikan dan diimplementasikan tata tertib, prosedur-prosedur
untuk hal tersebut. Selain itu fasilitas, termasuk perlengkapan daya listrik
dan komunikasi dikelola selaras dengan persyaratan teknis maupun
spesifikasi dari vendor.
13. DS13 – Mengelola operasi
Pemrosesan data yang lengkap dan akurat memerlukan manajemen yang
efektif atas prosedur pemrosesan data dan pemeliharaan perangkat keras.
Keadaan saat ini sudah terdapat prosedur bagaimana untuk pengoperasian
TI, dimana hal ini menjamin staf dari layanan akademik terbiasa dengan
tugas yang berhubungan dengan tugas kesehariannya. Untuk pengawasan
penggunaan internet dilakukan dengan pemeriksaan urutan waktu operasi
yang tersimpan dalam log operasi.
b. Monitor and Evaluate
Proses monitor and evaluate perlu dilakukan secara teratur dari waktu ke
waktu untuk pemenuhan dan kualitas TI dengan kebutuhan kendali.
ME1 –Monitor dan mengevaluasi kinerja TI
Proses monitor diperlukan untuk memastikan bahwa TI memberikan
kontribusi bagi bisnis sesuai dengan arahan dan kebijakan yang sudah
ditetapkan. Manajemen TI yang efektif membutuhkan proses monitoring yang
meliputi proses pendefinisian bagaimana pelaksanaan monitoring yang relevan
dan sistematik, laporan dari pelaksanaan, tindakan yang harus dilakukan
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Keadaan saat ini monitoring dan
evaluasi terhadap kinerja TI yang ada difokuskan pada layanan TI berkaitan
dengan layanan ke publik. Sedangkan kinerja TI untuk layanan internal di unit
kerja yang ada tidak dilakukan secara optimal, karena monitor dan evaluasi
dilakukan ketika ada keluhan dari unit kerja mengenai layanan TI.
ME2 – Monitor dan mengevaluasi kontrol internal
Rektorat mengenali akan kebutuhan manajemen TI secara regular dan jaminan
kontrol. Penilaian kontrol internal TI dilakukan sebagai bagian dari audit
keuangan yang merefleksikan kebutuhan akan fungsi layanan informasi.
42
Dalam proses ini sudah dilakukan penilaian risiko proses TI dalam kerangka
kerja kontrol TI. Kegiatan penilaian penerapan kendali internal IT tidak
dilakukan secara berkala. Kendali internal IT belum seluruhnya
didokumentasikan dan dikomunikasikan ke berbagai pihak terkait
ME3 – Memastikan pada persyaratan eksternal
Keadaan saat ini sudah ada kesadaran dari pihak Rektorat akan kepatuhan dan
kebutuhan pada regulasi maupun kontrak yang berdampak pada organisasi
dan kebutuhan tersebut dikomunikasikan. Prosedur ketaatan pada persyaratan
eksternal seperti regulasi financial dikembangkan dan diikuti dari tahun ke
tahun.
ME4 – Menyediakan tata kelola TI
Proses ini meliputi pendefinisian struktur organisai, proses, kepemimpinan,
peran dan tanggung jawab organisasi untuk menjamin investasi TI selaras
dengan strategi dan tujuan organisasi. Rektorat sudah menyadari akan
perlunya tata kelola TI. Aktivitas tata kelola TI dan indikator kerja sedang
dalam tahap pengembangan. Proses-proses, alat dan ukuran untuk mengukur
tata kelola masih terbatas dan tidak digunakan secara penuh karena adanya
kekurangan keahlian pada fungsionalitasnya. Namun manajemen hanya
merespon secara aktif jika ada insiden yang menyebabkan kerugian maupun
hal yang dapat menurunkan reputasi organisasi di publik.
III.4 Hasil Perhitungan Skala Prioritas
Penentuan tingkat kepentingan yang diutamakan dalam pemilihan control process
yang ada dalam domain DS dan ME, maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan
skala prioritas untuk mendapatkan hasil dari skala prioritas terendah sampai
dengan prioritas tertinggi. Dari hasil perhitungan ini nantinya dibuatkan KGI, KPI
dan pemetaan maturity level serta rekomendasi yang diusulkan hanya untuk skala
prioritas tertinggi.
Langkah-langkah dalam pembuatan skala prioritas tersebut sebagai berikut ini :
1. Membuat kuesioner yang membandingkan control process yang terdapat pada
domain DS dan ME, dimana skala pembanding yang digunakan dari skala 1
43
sampai dengan 9. Kuesioner ini diisi oleh pihak kepala UNIKOM Center
sebagai pihak yang berkompeten dalam pengadaan dan pengelolaan TI di
UNIKOM dan kepala BAAK sebagai penanggung jawab dalam aktivitas
layanan akademik di UNIKOM (hasil kuesioner terdapat di lampiran B).
2. Dari hasil kuesioner tersebut kemudian dibuat ke dalam matriks perbandingan
rata-rata dengan perhitungan nilai perbandingan antar control process
berdasarkan dari nilai bobot yang di dapat dalam kuesioner.
3. Langkah selanjutnya yaitu menghitung nilai eigen value.
4. Dari penghitungan skala prioritas dan eigen value tersebut dilakukan
pengukuran konsistensi jawaban masing-masing domain.
5. Dari nilai eigen value tersebut nantinya dipilih nilai eigen value tertinggi
untuk mencari nilai untuk mendapatkan eigen value dari masing-masing
control process.
Berdasarkan langkah-langkah pembuatan skala prioritas tersebut, maka
didapatkan hasil perhitungan masing-masing control process pada domain DS dan
ME sebagai berikut :
1. Deliver and Support
Pada domain ini terdapat 13 control process yang nantinya akan dipilih untuk di
buatkan rekomendasi IT Governance, dimana pemilihan ini berdasarkan nilai
skala prioritas tertinggi menggunakan metode AHP. Nilai perbandingan dari
masing-masing control process diperoleh matriks perbandingan rata-rata untuk ke
2 responden.
Matriks rata-rata dari hasil kuesioner perbandingan antar control process menurut
penilaian responden pertama dalam hal ini Kepala UNIKOM Center terdapat
pada tabel III.1.
Tabel III.1 Matriks perbandingan rata-rata domain DS menurut penilaian
responden pertama
Control Process
DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6 DS7 DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13
DS1 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 3,00 0, 33 1,00 1,00
DS2 1,00 1,00 3,00 3,00 0,33 1,00 0,33 1,00 3,00 0,33 0,33 1,00 1,00
DS3 1,00 0,33 1,00 3,00 0,33 0,33 0,33 1,00 3,00 1,00 0,33 1,00 1,00
44
Tabel III.1 Matriks perbandingan rata-rata domain DS menurut penilaian
responden pertama (lanjutan)
Control Process
DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6 DS7 DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13
DS4 1,00 0,33 0,33 1,00 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 1,00 0,33 1,00 1,00
DS5 1,00 3,03 3,03 3,03 1,00 3,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
DS6 1,00 1,00 3,03 3,03 0,33 1,00 0,33 3,00 3,00 3,00 0,33 1,00 1,00 DS7 1,00 3,03 3,03 3,03 1,00 3,03 1,00 3,00 3,00 3,00 1,00 1,00 1,00
DS8 1,00 1,00 1,00 3,03 1,00 0,33 0,33 1,00 3,00 3,00 0,33 1,00 1,00
DS9 1,00 0,33 0,33 3,03 1,00 0,33 0,33 0,33 1,00 3,00 0,33 1,00 1,00
DS10 0,33 3,03 1,00 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33 0,33 1,00 0,33 1,00 1,00
DS11 3,03 3,03 3,03 3,03 1,00 3,03 1,00 3,03 3,03 3,03 1,00 3,00 5.00 DS12 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,33 1,00 0,33 DS13 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,20 1,00 1,00
Total 14.36 19.12 21,79 29.18 10,32 15.72 8.32 17.03 23,69 24.36 6.17 15.00 16.33
Dari matriks rata–rata tersebut nantinya akan dihitung skala prioritas yang
digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan yang paling utama, sehingga
akan diperoleh control process yang menjadi pertimbangan utama untuk
dibuatkan rekomendasi IT Governance. Untuk menghitung prioritas dari masing-
masing control process dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata jumlah baris
yang didapat dari hasil penjumlahan antar kolom.
Matriks bobot untuk domain DS dari penilaian responden pertama terdapat pada
tabel III.2.
Tabel III.2 Matriks bobot domain DS menurut penilaian responden pertama
Control Process
DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6 DS7 DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13 Jumlah Baris
Bobot (eigein value)
DS1 0,07 0,05 0,05 0,03 0,10 0,06 0,12 0,06 0,04 0,12 0,05 0,07 0,06 0,89 0,07
DS2 0,07 0,05 0,14 0,10 0,03 0,06 0,04 0,06 0,13 0,01 0,05 0,07 0,06 0,88 0,07
DS3 0,07 0,02 0,05 0,10 0,03 0,02 0,04 0,06 0,13 0,04 0,05 0,07 0,06 0,74 0,06
DS4 0,07 0,02 0,02 0,03 0,03 0,02 0,04 0,02 0,01 0,04 0,05 0,07 0,06 0,48 0,04
DS5 0,07 0,16 0,14 0,10 0,10 0,19 0,12 0,06 0,04 0,04 0,16 0,07 0,06 1,31 0,10 DS6 0,07 0,05 0,14 0,10 0,03 0,06 0,04 0,18 0,13 0,12 0,05 0,07 0,06 1,11 0,09 DS7 0,07 0,16 0,14 0,10 0,10 0,19 0,12 0,18 0,13 0,12 0,16 0,07 0,06 1,60 0,12 DS8 0,07 0,05 0,05 0,10 0,10 0,02 0,04 0,06 0,13 0,12 0,05 0,07 0,06 0,92 0,07 DS9 0,07 0,02 0,02 0,10 0,10 0,02 0,04 0,02 0,04 0,12 0,05 0,07 0,06 0,73 0,06
DS10 0,02 0,16 0,05 0,03 0,10 0,02 0,04 0,02 0,01 0,04 0,05 0,07 0,06 0,68 0,05
DS11 0,21 0,16 0,14 0,10 0,10 0,19 0,12 0,18 0,13 0,12 0,16 0,20 0,31 2,12 0,16 DS12 0,07 0,05 0,05 0,03 0,10 0,06 0,12 0,06 0,04 0,04 0,05 0,07 0,02 0,77 0,06 DS13 0,07 0,05 0,05 0,03 0,10 0,06 0,12 0,06 0,04 0,04 0,03 0,07 0,06 0,79 0,06
Dari matriks prioritas dan matriks bobot tersebut diukur konsistensi rasio, dimana
hal ini menunjukkan jawaban yang diberikan kedua responden dapat
45
dipertanggungjawabkan. Tabel III.3 merupakan hasil perhitungan rasio
konsistensi dari responden pertama.
Tabel III.3 Responden 1 untuk perhitungan Rasio Konsistensi (CR) penentuan
domain DS
Control Process
DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6 DS7 DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13 Jumlah Baris
DS1 0,07 0,07 0,06 0,04 0,10 0,09 0,12 0,07 0,06 0,16 0,05 0,06 0,06 0,99
DS2 0,07 0,07 0,17 0,11 0,03 0,09 0,04 0,07 0,17 0,02 0,05 0,06 0,06 1,01
DS3 0,07 0,02 0,06 0,11 0,03 0,03 0,04 0,07 0,17 0,05 0,05 0,06 0,06 0,83
DS4 0,07 0,02 0,02 0,04 0,03 0,03 0,04 0,02 0,02 0,05 0,05 0,06 0,06 0,52
DS5 0,07 0,20 0,17 0,11 0,10 0,26 0,12 0,07 0,06 0,05 0,16 0,06 0,06 1,50
DS6 0,07 0,07 0,17 0,11 0,03 0,09 0,04 0,21 0,17 0,16 0,05 0,06 0,06 1,29
DS7 0,07 0,20 0,17 0,11 0,10 0,26 0,12 0,21 0,17 0,16 0,16 0,06 0,06 1,86 DS8 0,07 0,07 0,06 0,11 0,10 0,03 0,04 0,07 0,17 0,16 0,05 0,06 0,06 1,04 DS9 0,07 0,02 0,02 0,11 0,10 0,03 0,04 0,02 0,06 0,16 0,05 0,06 0,06 0,80
DS10 0,02 0,20 0,06 0,04 0,10 0,03 0,04 0,02 0,02 0,05 0,05 0,06 0,06 0,76
DS11 0,21 0,20 0,17 0,11 0,10 0,26 0,12 0,21 0,17 0,16 0,16 0,18 0,30 2,36 DS12 0,07 0,07 0,06 0,04 0,10 0,09 0,12 0,07 0,06 0,05 0,05 0,06 0,02 0,85 DS13 0,07 0,07 0,06 0,04 0,10 0,09 0,12 0,07 0,06 0,05 0,03 0,06 0,06 0,87
Responden 1 untuk perhitungan eigen value maksimum (λmaks) penentuan
domain DS.
0,99 0,07 14.56 1,01 0,07 14.90 0,83 0,06 14.58 0,52 0,04 13,83 1,50 0,10 14.86 1,29 0,09 15.14
1,86 : 0,12 = 15.13 1,04 0,07 14.76 0,80 0,06 14.27 0,76 0,05 14.59 2,36 0,16 14.48
0,85 0,06 14.45
0,87 : 0,06 = 14.40
λmaks=(14.56+14.90+14.58+13,83+14.86+15.14+15.13+14.76+14.27+14.59+
14.48+14.45+14.40)/13 =14.61
Responden 1 untuk indeks konsistensi (Consistency Index) yang dilambangkan CI
CI = (λmaks-n)/(n-1) = (14.61-13)/(13-1) = 0,13
Responden 1 untuk rasio konsistensi ( Consistency Rasio) yang dilambangkan CR
CR = CI/RI = 0,13/1,56 = 0,09 ≤ 0,10.
46
Dari perhitungan tersebut, nilai CR (Consistency Rasio) sebesar 0,09 atau lebih
kecil dari 0,10 (10%). Ini berarti penilaian responden 1 untuk domain DS dapat
dinyatakan konsisten atau dapat diterima dan dipertanggungjawabkan.
Sedangkan matriks rata-rata dari hasil kuesioner perbandingan antar control
process menurut penilaian responden kedua dalam hal ini Kepala BAAK
UNIKOM terdapat pada tabel III.4.
Tabel III.4 Matriks perbandingan rata-rata domain DS menurut penilaian
responden kedua
Control Process
DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6 DS7 DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13
DS1 1,00 1,00 1,00 1,00 0,33 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,33 1,00 1,00
DS2 1,00 1,00 1,00 0,33 1,00 0,33 0,33 1,00 1,00 0,33 0,33 1,00 0,33
DS3 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,33 1,00 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33
DS4 1,00 3,03 1,00 1,00 1,00 1,00 0,33 1,00 1,00 1,00 0,33 1,00 1,00
DS5 3,03 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00 1,00 1,00 DS6 1,00 3,03 1,00 1,00 1,00 1,00 0,30 1,00 1,00 1,00 0,33 1,00 0,33 DS7 1,00 3,03 3,03 3,03 1,00 3,33 1,00 3,00 3,00 3,00 1,00 3,00 3,00 DS8 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,33 1,00 0,33 0,33 0,30 1,00 1,00 DS9 1,00 1,00 3,03 1,00 1,00 1,00 0,33 3,03 1,00 0,33 0,33 0,33 0,33
DS10 1,00 3,03 3,03 1,00 0,33 1,00 0,33 3,03 3,03 1,00 0,33 1,00 1,00 DS11 3,03 3,03 3,03 3,03 1,00 3,03 1,00 3,33 3,03 3,03 1,00 3,00 3,00 DS12 1,00 1,00 3,03 1,00 1,00 1,00 0,33 1,00 3,03 1,00 0,33 1,00 1,00 DS13 1,00 3,03 3,03 1,00 1,00 3,03 0,33 1,00 3,03 1,00 0,33 1,00 1,00
Total 17.06 25.18 25.18 16.39 11,66 18.72 6.96 21,39 21,78 16.35 6.28 15.66 14.32
Tabel III.5 Matriks bobot domain DS menurut penilaian responden kedua
Control Process
DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6 DS7 DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13 Jumlah Baris
Bobot (eigein value)
DS1 0,06 0,04 0,04 0,06 0,03 0,05 0,14 0,05 0,05 0,06 0,05 0,06 0,07 0,76 0,06
DS2 0,06 0,04 0,04 0,02 0,09 0,02 0,05 0,05 0,05 0,02 0,05 0,06 0,02 0,56 0,04
DS3 0,06 0,04 0,04 0,06 0,09 0,05 0,05 0,05 0,02 0,02 0,05 0,02 0,02 0,56 0,04
DS4 0,06 0,12 0,04 0,06 0,09 0,05 0,05 0,05 0,05 0,06 0,05 0,06 0,07 0,81 0,06
DS5 0,18 0,04 0,04 0,06 0,09 0,05 0,14 0,05 0,05 0,18 0,16 0,06 0,07 1,17 0,09
DS6 0,06 0,12 0,04 0,06 0,09 0,05 0,04 0,05 0,05 0,06 0,05 0,06 0,02 0,76 0,06
DS7 0,06 0,12 0,12 0,18 0,09 0,18 0,14 0,14 0,14 0,18 0,16 0,19 0,21 1,91 0,15
DS8 0,06 0,04 0,04 0,06 0,09 0,05 0,05 0,05 0,02 0,02 0,05 0,06 0,07 0,65 0,05 DS9 0,06 0,04 0,12 0,06 0,09 0,05 0,05 0,14 0,05 0,02 0,05 0,02 0,02 0,77 0,06
DS10 0,06 0,12 0,12 0,06 0,03 0,05 0,05 0,14 0,14 0,06 0,05 0,06 0,07 1,02 0,08
DS11 0,18 0,12 0,12 0,18 0,09 0,16 0,14 0,16 0,14 0,19 0,16 0,19 0,21 2,04 0,16 DS12 0,06 0,04 0,12 0,06 0,09 0,05 0,05 0,05 0,14 0,06 0,05 0,06 0,07 0,90 0,07 DS13 0,06 0,12 0,12 0,06 0,09 0,16 0,05 0,05 0,14 0,06 0,05 0,06 0,07 1,09 0,08
47
Tabel III.6 Responden 2 untuk perhitungan Rasio Konsistensi (CR) penentuan
domain DS
Control Process
DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6 DS7 DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13 Jumlah Baris
DS1 0,06 0,04 0,04 0,06 0,03 0,06 0,15 0,05 0,06 0,08 0,05 0,07 0,08 0,83
DS2 0,06 0,04 0,04 0,02 0,09 0,02 0,05 0,05 0,06 0,03 0,05 0,07 0,03 0,61
DS3 0,06 0,04 0,04 0,06 0,09 0,06 0,05 0,05 0,02 0,03 0,05 0,02 0,03 0,60
DS4 0,06 0,13 0,04 0,06 0,09 0,06 0,05 0,05 0,06 0,08 0,05 0,07 0,08 0,88
DS5 0,18 0,04 0,04 0,06 0,09 0,06 0,15 0,05 0,06 0,24 0,16 0,07 0,08 1,28 DS6 0,06 0,13 0,04 0,06 0,09 0,06 0,04 0,05 0,06 0,08 0,05 0,07 0,03 0,82 DS7 0,06 0,13 0,13 0,19 0,09 0,19 0,15 0,15 0,18 0,24 0,16 0,21 0,25 2,12 DS8 0,06 0,04 0,04 0,06 0,09 0,06 0,05 0,05 0,02 0,03 0,05 0,07 0,08 0,70
DS9 0,06 0,04 0,13 0,06 0,09 0,06 0,05 0,15 0,06 0,03 0,05 0,02 0,03 0,83
DS10 0,06 0,13 0,13 0,06 0,03 0,06 0,05 0,15 0,18 0,08 0,05 0,07 0,08 1,13
DS11 0,18 0,13 0,13 0,19 0,09 0,18 0,15 0,17 0,18 0,24 0,16 0,21 0,25 2,24 DS12 0,06 0,04 0,13 0,06 0,09 0,06 0,05 0,05 0,18 0,08 0,05 0,07 0,08 1,01 DS13 0,06 0,13 0,13 0,06 0,09 0,18 0,05 0,05 0,18 0,08 0,05 0,07 0,08 1,21
Responden 2 untuk perhitungan eigen value maksimum (λmaks) penentuan
domain DS.
0,83 0,06 14.19 0,61 0,04 14.07 0,60 0,04 13,86
0,88 : 0,06 = 14.25 1,28 0,09 14.18 0,82 0,06 14.18
2,12 0,15 14.39
0,70 0,05 14.01 0,83 0,06 14.02
1,13 : 0,08 = 14.48 2,24 0,16 14.32
1,01 0,07 14.52 1,21 0,08 14.46
λmaks=(14.19+14.07+13,86+14.25+14.18+14.18+14.39+14.01+14.02+14.48+
14.32+14.52+14.46)/13 =14.23
Responden 2 untuk indeks konsistensi (Consistency Index) yang dilambangkan CI
CI = (λmaks-n)/(n-1) = (14.23-13)/(13-1) = 0,10
Responden 1 untuk rasio konsistensi (Consistency Rasio) yang dilambangkan CR
CR = CI/RI = 0,10/1,56 = 0,10 ≤ 0,07
Dari perhitungan tersebut, nilai CR (Consistency Rasio) sebesar 0,07 atau lebih
kecil dari 0,10 (10%). Ini berarti penilaian responden 2 untuk domain DS dapat
dinyatakan konsisten atau dapat diterima dan dipertanggung jawabkan.
48
2. Monitor and Evaluate
Pada domain ini terdapat 4 control process yang nantinya akan dipilih untuk di
buatkan rekomendasi IT Governance, dimana pemilihan ini berdasarkan nilai
skala prioritas tertinggi menggunakan metode AHP. Nilai perbandingan dari
masing-masing control process diperoleh matriks perbandingan rata-rata untuk ke
2 responden. Langkah yang dilakukan dalam pemilihan control process yang akan
dibuatkan rekomendasi IT Governance untuk domain ME sama seperti langkah
pemilihan control process untuk domain DS yang telah dibahas sebelumnya.
Matriks perbandingan rata-rata untuk setiap control process di domain ME yang
dihasilkan berdasarkan penilaian dari kedua responden terdapat pada tabel III.7
dan III.10.
Tabel III.7 Matriks perbandingan rata-rata domain ME menurut penilaian
responden pertama
Control Process
ME1 ME2 ME3 ME4
ME1 1,00 3,00 3,00 3,00 ME2 0,33 1,00 1,00 1,00 ME3 0,33 1,00 1,00 1,00 ME4 0,33 1,00 1,00 1,00 Total 2,00 6.00 6.00 6.00
Dari matriks perbandingan rata–rata tersebut, kemudian akan dihitung skala
prioritas yang digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan yang paling
utama. Berikut matriks bobot untuk masing-masing control process pada domain
ME menurut penilian kedua responden.
Tabel III.8 Matriks bobot domain ME menurut penilaian responden pertama
Control Process
ME1 ME2 ME3 ME4 Jumlah Baris
Bobot (eigein value)
ME1 0,50 0,50 0,50 0,50 2,00 0,50 ME2 0,17 0,17 0,17 0,17 0,67 0,17 ME3 0,17 0,17 0,17 0,17 0,67 0,17 ME4 0,17 0,17 0,17 0,17 0,67 0,17
49
Tabel III.9 Responden 1 untuk perhitungan Rasio Konsistensi (CR) penentuan
domain ME
Control Process
ME1 ME2 ME3 ME4 Jumlah Baris
ME1 0,50 0,50 0,50 0,50 2,00 ME2 0,17 0,17 0,17 0,17 0,66 ME3 0,17 0,17 0,17 0,17 0,67 ME4 0,17 0,17 0,17 0,17 0,67
Responden 1 untuk perhitungan eigen value maksimum (λmaks) penentuan
domain ME.
2,00 0,50 4.00 0,66 0,17 4.00 0,67 : 0,17 = 4.00 0,67 0,17 4.00
λmaks=(4.00+4.00+4.00+4.00)/4 = 4.00
Responden 1 untuk indeks konsistensi (Consistency Index) yang dilambangkan CI
CI = (λmaks-n)/(n-1) = (4.00-4)/(4-1) = 0,00
Responden 1 untuk rasio konsistensi (Consistency Rasio) yang dilambangkan CR
CR = CI/RI = 0/0,9 = 0,00 ≤ 0,10
Dari perhitungan tersebut, nilai CR (Consistency Rasio) sebesar 0,00 atau lebih
kecil dari 0,10 (10%). Ini berarti penilaian responden 1 untuk domain ME dapat
dinyatakan konsisten atau dapat diterima dan dipertanggung jawabkan.
Tabel III.10 Matriks perbandingan rata-rata domain ME menurut penilaian
responden kedua
Control Process
ME1 ME2 ME3 ME4
ME1 1,00 3,00 5.00 3,00 ME2 0,33 1,00 1,00 1,00 ME3 0,20 1,00 1,00 1,00 ME4 0,33 1,00 1,00 1,00 Total 1,86 6.00 8.00 6.00
50
Tabel III.11 Matriks bobot domain ME menurut penilaian responden kedua
Control Process
ME1 ME2 ME3 ME4 Jumlah Baris
Bobot (eigein value)
ME1 0,54 0,50 0,63 0,50 2,16 0,54 ME2 0,18 0,17 0,13 0,17 0,64 0,16 ME3 0,11 0,17 0,13 0,17 0,57 0,14 ME4 0,18 0,17 0,13 0,17 0,64 0,16
Tabel III.12 Responden 2 untuk perhitungan Rasio Konsistensi (CR) penentuan
domain ME
Control Process
ME1 ME2 ME3 ME4 Jumlah Baris
ME1 0,54 0,48 0,71 0,48 2,20 ME2 0,18 0,16 0,14 0,16 0,64 ME3 0,11 0,16 0,14 0,16 0,57 ME4 0,18 0,16 0,14 0,16 0,64
Responden 2 untuk perhitungan eigen value maksimum (λmaks) penentuan
domain ME.
2,20 0,54 4.07 0,64 0,16 4.02 0,57 : 0,14 = 4.01 0,64 0,16 4.02
λmaks=(4.07+4.02+4.01+4.02)/4 = 4.03
Responden 2 untuk indeks konsistensi (Consistency Index) yang dilambangkan CI
CI = (λmaks-n)/(n-1) = (4.03-4)/(4-1) = 0,01
Responden 2 untuk rasio konsistensi (Consistency Rasio) yang dilambangkan CR
CR = CI/RI = 0,01/0,9 = 0,02 ≤ 0,10
Dari perhitungan diatas, nilai CR (Consistency Rasio) sebesar 0,02 atau lebih kecil
dari 0,10 (10%). Ini berarti penilaian responden 1 untuk domain ME dapat
dinyatakan konsisten atau dapat diterima dan dipertanggung jawabkan.
51
Nilai Rata-Rata Skala Prioritas Domain DS
0.000.020.040.060.080.100.120.140.160.18
DS1DS2
DS3DS4
DS5DS6
DS7DS8
DS9DS10
DS11DS12
DS13
Control Process
Ska
la P
rio
rita
s
Rata-rata
Gambar III.2 Grafik nilai rata-rata skala prioritas terhadap domain DS menurut
kedua responden
Rata-rata Tingkat Skala Prioritas Domain ME
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
ME1 ME2 ME3 ME4
Control Process
Ska
la P
rio
rita
s
Rata-rata
Gambar III.3 Grafik nilai rata-rata skala prioritas terhadap domain ME menurut
kedua responden
Dari perhitungan matriks bobot didapatkan skala prioritas yang menjadi tingkat
kepentingan utama dalam menentukan rancangan IT Governance, yaitu domain
DS7 (Mengelola Sumber Daya Manusia) dan DS11 (Mengelola Data). Hal ini
berdasarkan pada penilaian kedua responden dengan bobot penilaian tertinggi dari
control process yang ada di domain DS, dimana berdasarkan penilaian terhadap
DS7 menurut responden pertama sebesar 0,12 dan responden kedua sebesar 0,15.
Sedangkan penilaian untuk DS11 menurut responden pertama sebesar 0,16 dan
responden kedua 0,16. Berdasarkan perhitungan matriks bobot didapatkan bahwa
ME1 mempunyai bobot tertinggi dari control process yang lain yaitu penilaian
52
ME1 berdasarkan penilaian responden pertama sebesar 0,5 dan responden kedua
sebesar 0,54.
Dari matriks bobot tersebut, maka didapatkan skala prioritas yang menjadi tingkat
kepentingan utama dalam menentukan rancangan IT Governance yaitu DS7
(Mengelola Sumber Daya Manusia) , DS11 (Mengelola Data), ME1 (Monitor dan
Evaluasi Kinerja TI). Dengan demikian control process tersebut akan menjadi
perhatian utama dalam memperbaiki IT Governance yang ada pada saat ini serta
membuat rekomendasi bagi institusi. Selain itu juga penentuan control process
tersebut berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi pengendalian TI yang harus
dan akan diperbaiki oleh institusi.