1
PENGUJIAN HIPOTESIS
A. DASAR TEORI
Prinsip Pengujian Hipotesis
Menguji Rata-rata Satu Pihak dan Dua Pihak
Menguji Proporsi Satu Pihak dan Dua Pihak
Menguji Varians Satu Pihak dan Dua Pihak
1. Hipotesis
Asumsi atau Dugaan atau Anggapan mengenai sesuai hal yang dibuat berdasarkan
teori, pengalaman atau ketajaman berfikir dan menjelaskan hal itu melalui sebuah
pengecekan atau pembuktian.
2. 2 jenis hipotesis:
a. Hipotesis Penelitian
1).Dirumuskan dengan kalimat pertanyaan
2).Mengarah pada perbedaan atau hubungan
3).Banyaknya sesuai KB dan RM
4).Dituliskan diakhir bab II (S/T/D)
b. Hipotesis Statistik
1). Bentuk:
(1). Hipotessis Nol (Nul Hypotesis) : Hypotesis of no difference/ no
relation ship
Notasi Ho/H
Lambang “=”
(2). Hipotesis kerja / Hipotesis Alternatif
Notasi “≠”, “<”, atau “>”
Lambang; H1/HA/A
2). Diuji parameter populasi (μ , σ2 , ρ ,dsb
3). Diuji: Ho Tolak Ho (H1 Diterima)
Ho Terima Ho (H1 Ditolak)
2
3. Pengujian Hipotesis
Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak
hipotesis.
4. Jenis Kesalahan
Dalam pengujian hipotesis , ada dua macam kekeliruan yang dapat terjadi:
Kekeliruan tipe I (a): menolak hipotesis yang seharusnya diterima
a disebut taraf signifikan / taraf nyata / taraf arti
Kekeliruan tipe II (b): menerima hipotesis yang seharusnya ditolak
5. Arah Hipotesis
a. Hipotesis Non Direksional
H : µ1= µ2
H1 : µ1≠ µ2
Dua Ekor/Pihak
b. Hipotesis Direksional
H : µ1 = µ2
H1 : µ1 > µ2 Atau
H1 : µ1< µ2
Satu Ekor/Pihak
6. Prosedur Pengujian Hipotesis
3
a. Menentukan formulasi hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya. Alternatif
pengujian bisa satu arah maupun dua arah.
b. Menentukan taraf signifikan. Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial (pendidikan)
biasanya taraf signifikansi diambil 0,05 atau 0,01.
c. Lakukan perhitungan sesuai dengan data dan parameter yang ingin diuji (uji
beda atau hubungan)
d. Kesimpulan atau Keputusan Pengujian:
Membandingkan (z, t, F, r, c2, dll) hasil Hitung dengan harga tabel (z, t, F, r,
c2, dll)
Kriteria sesuai dengan ahah dipotesis yang diuji
7. Pengujian Rata-Rata s diketahui, n>30
z=x−μ0
s /√n
a. Rumuskan hipotesis H0 dan H1
1). H0 : m = mo vs H1 : m ¹ mo ; à Dua Pihak
2). H0 : m = mo vs H1 : m > mo ; à Satu Pihak (kanan)
3). H0 : m = mo vs H1 : m < mo ; à Satu Pihak (Kiri)
b. Menentukan Taraf Signifikan a
Biasanya a = 5% atau 1%
c. Hitung Nilai Statistik z Pengujian
d. Bandingkan Dengan Nilai Tabel Z
e. Keputusan Pegujian Hipotesis
1). 2 Pihak, Ho diterima jika : -Zt(0,5-a/2) < Zh < Zt(0,5-a/2)
Ho dtolak jika : Zh > Zt(0,5-a/2) atau Zh < -Zt(0,5-a/2)
2). 1 Pihak (Kanan) Ho diterima jika : Zh < Zt(0,5-a)
Ho dtolak jika : Zh > Zt(0,5-a)
3). 1 Pihak (Kiri) Ho diterima jika : Zh > -Zt(0,5-a)
Ho dtolak jika : Zh < -Zt(0,5-a)
8. Pengujian Proporsi
4
z=
xn−π 0
√ πo (1−μ0 )n
a. Rumuskan hipotesis H0 dan H1
1). H0 : p = po vs H1 : p ¹ po ; à Dua Pihak
2). H0 : p = po vs H1 : p > po ; à Satu Pihak (kanan)
3). H0 : p = po vs H1 : p < po ; à Satu Pihak (Kiri)
b. Menentukan Taraf Signifikan a
Biasanya a = 5% atau 1%
c. Hitung Nilai Statistik Pengujian
d. Bandingkan Dengan Nilai Tabel Z
e. Keputusan Pegujian Hipotesis
1). 2 Pihak, Ho diterima jika : -Zt(0,5-a/2) < Zh < Zt(0,5-a/2)
Ho dtolak jika : Zh > Zt(0,5-a/2) atau Zh < -Zt(0,5-a/2)
2). 1 Pihak (Kanan) Ho diterima jika : Zh < Zt(0,5-a)
Ho dtolak jika : Zh > Zt(0,5-a)
3). 1 Pihak (Kiri) Ho diterima jika : Zh > -Zt(0,5-a)
Ho dtolak jika : Zh < -Zt(0,5-a)
9. Pengujian Varians
ℵ 2=(n−1 ) s2
σ 02
a. Rumuskan hipotesis H0 dan H1
1). H0 : s2 = s2o vs H1 : s2 ¹ s2
o ; à Dua Pihak
2). H0 : s2 = s2o vs H1 : s2 > s2
o ; à Satu Pihak (kanan)
3). H0 : s2 = s2o vs H1 : s2 < s2
o ; à Satu Pihak (Kiri)
b. Menentukan Taraf Signifikan a
Biasanya a = 5% atau 1%
5
c. Hitung Nilai Statistik Pengujian
d. Bandingkan Dengan Nilai Tabel c2, a, dk = n-1
e. Keputusan Pegujian Hipotesis
1). 2 Pihak Ho diterima jika: c2t(a/2; n-1) < c2
h < c2t(1-a/2; n-1)
Ho dtolak jika : c2≤c2(a/2; n-1) atau c2≥c2
(1-a/2; n-1)
2). 1 Pihak (Kanan) Ho diterima jika : c2 < c2(a; n-1)
Ho dtolak jika : c2 > c2(a; n-1)
3). 1 Pihak (Kiri) Ho diterima jika : c2 > c2(a; n-1)
Ho dtolak jika : c2 < c2(a ; n-1)
B. PERMASALAHAN
Menghitung secara manual dan spss:
1. Menguji rata-rata satu pihak dan dua pihak sigma diketahui atau sigma tidak diketahui
2. Menguji proporsi satu pihak dan dua pihak
3. Menguji varians satu pihak dan dua pihak
4. Pengujian dengan komputer
5. Menganut signifikansi ambang
6. Dihitung harga t, F ,r, c2 dsb
7. Komputer akan memberikan tingkat signifikansinya (p) atau kesalahan tipe 1(alpa)
Dalam memberikan kesimpulan:
1. Jika diperoleh sig>0,05 dapat ditafsirkan non signifikansi
2. Jika diperoleh sig <0,05 dapat ditafsirkan signifikan
3. Jika diperoleh sig <0,01 dapat ditafsirkan sangat signifikan
C. PEMBAHASAN
6
No THB No THB No THB No THB No THB
1 64 14 49 27 36 40 81 53 36
2 36 15 36 28 64 41 81 54 36
3 81 16 64 29 81 42 9 55 53
4 64 17 36 30 9 43 64 56 9
5 81 18 36 31 81 44 81 57 25
6 81 19 36 32 64 45 36 58 25
7 64 20 36 33 81 46 9 59 25
8 36 21 81 34 81 47 4 60 25
9 64 22 81 35 36 48 9 61 100
10 64 23 64 36 49 49 81 62 100
11 36 24 81 37 64 50 36 63 25
12 49 25 81 38 36 51 81 64 100
13 81 26 81 39 36 52 81 65 25
No THB No THB No THB No THB No THB
1 4 14 36 27 36 40 64 53 812 9 15 36 28 36 41 64 54 813 9 16 36 29 49 42 64 55 814 9 17 36 30 49 43 64 56 815 9 18 36 31 49 44 81 57 816 9 19 36 32 53 45 81 58 817 25 20 36 33 64 46 81 59 818 25 21 36 34 64 47 81 60 81
9 25 22 36 35 64 48 81 61 81
10 25 23 36 36 64 49 81 62 81
11 25 24 36 37 64 50 81 63 100
12 25 25 36 38 64 51 81 64 100
13 36 26 36 39 64 52 81 65 100
1. Pengujian Hipotesis Rata-Rata.
Tabel 1TES HASIL BELAJAR
Nama Sekolah : SLTP Negeri 30 SamarindaMata Pelajaran : MatematikaBanyak Siswa : 65 Orang
Tabel 2TES HASIL BELAJAR
Nama Sekolah : SLTP Negeri 30 SamarindaMata Pelajaran : MatematikaBanyak Siswa : 65 Orang
Zhitung = 1,264
Daerah H1Daerah H1Daerah H0
- 2,575 + 2,575
7
Dari perhitungan statistik pada tugas sebelumnya, diketahui bahwa : s=26,288, n = 65 (n
≥ 30), μ0=¿ 50 (sesuai dengan KKM), x=¿54,12. Apakah nilai rata-rata kelas melebihi
dari standart nilai yang telah ditentukan oleh sekolah?
a. Pengujian 2 ekor (pihak).
1) Merumuskan hipotesis (H0 dan H1).
H0 : μ = 50
H1 : μ ≠ 50
2) Menentukan taraf signifikan α = 1 %.
3) Menghitung nilai statistik z pengujian.
z=x−μ0
s /√n
z= 54,12−50
26,288/√65
z=1,264
4) Membandingkan dengan nilai z di tabel.
a) Dengan taraf nyata 0,01 pengujian 2 ekor (pihak), t (0,5−α2 )=0,459, diperoleh
harga ztabel=2,575 (Dinukil dari Theory and Problems of Statistics, Spiegel,
M.R., Ph.D.,Schsum Publishing Co., New York, 1981).
b) Karena pengujian dua pihak maka batas kiri daerah penerimaan H0 adalah -
2,575 dan batas kanan adalah +2,575.
c) Harga zhitung sebesar 1,264, jatuh di penerimaan H0.
Gambar 1
8
5) Keputusan pengujian hipotesis.
a) Dari hasil pengujian tersebut diperoleh informasi bahwa H1 ditolak dan H0
diterima.
b) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian antara nilai
rata-rata dengan nilai standart sekolah yang ditentukan (KKM) μ0=¿ 50
dengan standart nilai hasil pengujian di lapangan x=¿54,12.
c) Kesimpulan tersebut dapat dirumuskan dengan kata lain bahwa terdapat
kesesuaian rata-rata nilai hasil pengujian di lapangan x=¿54,12 dengan nilai
standart sekolah yang ditentukan (KKM) μ0=¿ 50 yang sangat nyata / sangat
signifikan (p < 0,01).
b. Pengujian 1 ekor (pihak).
1) Merumuskan hipotesis (H0 dan H1).
H0 : μ = 50
H1 : μ > 50
2) Menentukan taraf signifikan α = 1 %.
3) Menghitung nilai statistik z pengujian.
z=x−μ0
s /√n
z= 54,12−5026,288/√65
z=1,264
4) Membandingkan dengan nilai z di tabel.
a) Dengan taraf nyata 0,01 pengujian 1 ekor (pihak), t (0,5−α )=0,49, diperoleh
harga ztabel=2,325 (Dinukil dari Theory and Problems of Statistics, Spiegel,
M.R., Ph.D.,Schsum Publishing Co., New York, 1981).
b) Karena pengujian satu pihak, maka batas daerah penerimaan H0 adalah
Zh < Zt(0,5-a) , Zh < 2,325.
c) Harga zhitung sebesar 1,264 jatuh di penerimaan H0.
9
Gambar 2
5) Keputusan pengujian hipotesis.
a) Dari hasil pengujian tersebut diperoleh informasi bahwa H1 ditolak dan H0
diterima.
b) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian antara nilai
rata-rata dengan nilai standart sekolah yang ditentukan (KKM) μ0=¿ 50 dengan
standart nilai hasil pengujian di lapangan x=¿54,12.
c) Kesimpulan tersebut dapat dirumuskan dengan kata lain bahwa terdapat
kesesuaian rata-rata nilai hasil pengujian di lapangan x=¿54,12 dengan nilai
standart sekolah yang ditentukan (KKM) μ0=¿ 50 yang sangat nyata / sangat
signifikan (p < 0,01).
2. Uji Kesamaan Proporsi
Kita akan menguji apakah 50 % siswa mendapatkan nilai lebih dari 50?
Sebuah sampel acak n= 65 siswa terdapat 34 siswa yang memiliki nilai diatas 50.
Ditentukan πo = 0,5 (peluang sama besar).
a. Pengujian 2 ekor (pihak).
Langkah-langkah untuk menguji kesamaan proporsi :
1) Merumuskan hipotesis (H0 dan H1).
H0 : π = πo, berarti 50 % siswa mendapatkan nilai lebih dari 50
H1 : π ≠ πo, berarti tidak ada 50 % siswa mendapatkan nilai lebih dari 50
Menentukan taraf signifikan α = 5 %.
2) menghitung nilai statistik pengujian.
+ 2,325
Zhitung = 0,372
Daerah H1Daerah H0
Daerah H1
- 1,96 + 1,96
10
Z=
Xn
−π 0
√ π 0 (1−π0 )n
Z=
3465
−0,5
√ 0,5(1−0,5)65
Z=0,372
3) Membandingkan dengan nilai Z di tabel.
a) Dengan taraf nyata α = 0,05 pengujian 2 ekor (pihak), t (0,5−α2 )=0,475,
diperoleh harga ztabel=1,96 dari tabel z (Dinukil dari Theory and Problems
of Statistics, Spiegel, M.R., Ph.D.,Schsum Publishing Co., New York,
1981).
b) Karena pengujian dua pihak maka batas kiri daerah penerimaan H0
adalah -1,96 dan batas kanan adalah +1,96.
c) Harga zhitung sebesar 0,372 jatuh di penerimaan H0.
Gambar 3
4) Keputusan pengujian hipotesis.
11
a) Dari hasil pengujian tersebut diperoleh informasi bahwa H0 diterima dan
H1 ditolak.
b) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 50% siswa mendapatkan
nilai lebih dari 50.
c) Kesimpulan tersebut dapat dirumuskan dengan kata lain bahwa terdapat
50% siswa mendapatkan nilai lebih dari 50 yang nyata/signifikan
(p > 0,05).
b. Pengujian 1 ekor (pihak).
Langkah-langkah untuk menguji kesamaan proporsi:
1) Merumuskan hipotesis (H0 dan H1).
H0 : π = πo, berarti 50 % siswa mendapatkan nilai lebih dari 50
H1 : π > πo berarti lebih 50 % siswa mendapatkan nilai lebih dari 50
2) Menentukan taraf signifikan α = 5 %.
3) Menghitung nilai statistik pengujian.
Z=
Xn
−π 0
√ π 0 (1−π0 )n
Z=
3465
−0,5
√ 0,5(1−0,5)65
Z=0,372
4) Membandingkan dengan nilai Z di tabel.
a) Dengan taraf nyata 0,05 pengujian 1 ekor (pihak), t (0,5−α )=0,45,
diperoleh harga ztabel=1,645 (Dinukil dari Theory and Problems of
Statistics, Spiegel, M.R., Ph.D.,Schsum Publishing Co., New York,
1981).
.Karena pengujian satu pihak, maka batas daerah penerimaan H0 adalah
Zh < Zt(0,5-a) , Zh < 1,645.
b) Harga zhitung sebesar 0,372 jatuh di penerimaan H0.
Daerah H1
Daerah H0
Zhitung = 0,372
12
Gambar 4
5) Keputusan pengujian hipotesis.
a) Dari hasil pengujian tersebut diperoleh informasi bahwa H0 diterima dan
H1ditolak.
b) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 50% siswa mendapatkan
nilai lebih dari 50.
c) Kesimpulan tersebut dapat dirumuskan dengan kata lain bahwa terdapat
50% siswa mendapatkan nilai lebih dari 50 yang nyata/signifikan (p
> 0,05).
3. Uji Kesamaan Varians.
Dari perhitungan statistik pada tugas sebelumnya, Tes Hasil Belajar diketahui
bahwa: n=65, s2=691,078, s=26,288.
a. Pengujian dua ekor (pihak).
Langkah-langkah untuk menguji kesamaan varians :
1) Merumuskan hipotesis (H0 dan H1).
H0 : σ 2 =691,078
H1 : σ 2 ≠ 691,078
+ 1,645
2/a 1-α/2
Daerah Tolak H0Daerah Tolak H0
Daerah Terima H0
43,82 87,98
13
2) Menentukan taraf signifikan α = 5 %.
3) Hitung nilai statistik pengujian.
ℵ 2=(n−1 ) s2
σ 02
ℵ 2=(65−1 ) .691,078
691,078=64
ℵ=8
4) Bandingkan dengan nilai tabel χ2, dk = n -1 = 64
Pada dk = 64, t ( α /2 )=0,025 , diperoleh data : χ2=43,82
Pada dk = 64, t (1−α /2 )=0,975 , diperoleh data : χ2=87,98
Berdasarkan interpolasi pada tabel chi kuadrat χ2 (Dinukil dari Table of
Percentage Punts of χ2 Distribution, Thompson. C.M., Biometrika Vol. 32,
1941).
Gambar 7
5) Keputusan pengujian hipotesis.
H0 diterima dan H1 ditolak karena hasil hitungan χ2=64 berada di dalam
rentang χ2 dari tabel, yaitu rentang 43,82 – 87,98.
α
Daerah H1
Daerah H0
46,6
14
Kesimpulan tersebut dapat dirumuskan dengan kata lain bahwa variansi nilai
yang diperoleh telah sesuai dengan ketentuan batas toleransi sehingga metode
pengajaran dapat tetap digunakan atau dipertahankan.
b. Pengujian satu ekor (pihak) kanan.
Langkah-langkah untuk menguji kesamaan varians :
1) Merumuskan hipotesis (H0 dan H1).
H0 : σ 2 = 691,078
H1 : σ 2 > 691,078
2) Menentukan taraf signifikan α = 5 %.
3) Hitung nilai statistik pengujian.
ℵ 2=(n−1 ) s2
σ 02
ℵ 2=(65−1 ) .691,078
691,078=64
ℵ=8
4) Bandingkan dengan nilai tabel χ2, dk = n -1 = 64
Pada dk = 64, t (∝ )=0,05 , diperoleh data : χ2=46,6 .
Berdasarkan interpolasi pada tabel chi kuadrat χ2 (Dinukil dari Table of
Percentage Punts of χ2 Distribution, Thompson. C.M., Biometrika Vol. 32,
1941).
Gambar 8
5) Keputusan pengujian hipotesis.
H1 diterima karena hasil hitungan χ2=64 berada di daerah H1
15
Ho diterima jika: c2 < c2(a; n-1)
Ho dtolak jika : c2 > c2(a; n-1), 64 > 46,6
Kesimpulan tersebut dapat dirumuskan dengan kata lain bahwa variansi nilai
yang diperoleh tidak sesuai dengan ketentuan batas toleransi sehingga metode
pengajaran tidak dapat digunakan atau dipertahankan.
4. Analisa Data dengan SPSS
One-Sample Statistics
N MeanStd.
DeviationStd. Error
MeanTes Hasil Belajar
65 54.12 26.288 3.261
One-Sample Test
Test Value = 50
t dfSig.
(2-tailed)Mean
Difference
99% Confidence
Interval of the Difference
Lower UpperTes Hasil Belajar
1,264 64 ,211 4.123 -4.53 12.78
Nilai Sig =0,221
Jika Nilai Sig > 0,05, maka H0 diterima
Hal ini berarti rata-rata yang sebenarnya mempunyai nilai tertentu.
Terdapat kesesuaian rata-rata nilai hasil pengujian di lapangan x=¿54,12 dengan nilai
standart sekolah yang ditentukan (kkm) μ0=¿ 50 yang nyata (signifikan).
One-Sample Test
Test Value = 50
t dfSig.
(2-tailed)Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
DifferenceLower Upper
Tes Hasil Belajar
1,264 64 ,211 4.123 -2.39 10.64
16
Nilai Sig =0,221
Jika Nilai Sig > 0,05, maka H0 diterima
Hal ini berarti rata-rata yang sebenarnya mempunyai nilai tertentu.
Kesimpulan tersebut dapat dirumuskan dengan kata lain bahwa variansi nilai yang
diperoleh tidak sesuai dengan ketentuan batas toleransi sehingga metode
pengajaran tidak dapat digunakan atau dipertahankan.
Univariate Analysis of Variance
Tests of Between-Subjects EffectsDependent Variable: Tes Hasil Belajar
SourceType III Sum
of Squaresdf
Mean Square
F Sig.
Corrected Model
,000a 0 . . .
Intercept 190404,985 1 190404,985 275,519 ,000Error 44229,015 64 691,078Total 234634,000 65
Corrected Total 44229,015 64a. R Squared = ,000 (Adjusted R Squared = ,000)
Nilai Sig =0,000
Jika Nilai Sig > 0,05, maka H0 diterima
Hal ini berarti rata-rata yang sebenarnya tidak mempunyai nilai tertentu.
Kesimpulan tersebut dapat dirumuskan dengan kata lain bahwa variansi nilai yang
diperoleh tidak sesuai dengan ketentuan batas toleransi sehingga metode
pengajaran tidak dapat digunakan atau dipertahankan.
D. KESIMPULAN
1. Hipotesis bertujuan untuk penarikan kesimpulan (menggeneralisir) nilai yang berasal
dari sampel terhadap keadaan populasi melalui pengujian hipotesis.
2. Melakukan perbandingan antara nilai sampel (data hasil penelitian) dengan nilai
hipotesis (nilai populasi) yang diajukan.
3. Peluang untuk diterima dan ditolaknya suatu hipotesis tergantung besar kecilnya
perbedaan antara nilai sampel dengan nilai hipotesis.
17
4. Bila perbedaan tersebut cukup besar, maka peluang untuk menolak hipotesis pun
besar pula, sebaliknya bila perbedaan tersebut kecil, maka peluang untuk menolak
hipotesis menjadi kecil.
5. One tail (satu sisi) bila hipotesis alternatifnyanya menyatakan adanya perbedaan dan
ada pernyataan yang mengatakan hal yang satu lebih tinggi/rendah dari hal yang
lain.
6. Two Tail (dua sisi) merupakan hipotesis alternatif yang hanya menyatakan
perbedaan tanpa melihat apakah hal yang satu lebih tinggi/rendah dari hal yang lain.
7. Kesalahan Tipe I (a) Merupakan kesalahan menolak Ho padahal sesungguhnya Ho
benar. Artinya: menyimpulkan adanya perbedaan padahal sesungguhnya tidak ada
perbedaan.
Peluang kesalahan tipe satu (I) adalah a atau sering disebut Tingkat signifikansi
(significance level).
Sebaliknya peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe I adalah sebesar 1-a, yang
disebut dengan Tingkat Kepercayaan (confidence level).
8. Kesalahan Tipe II (b) Merupakan kesalahan tidak menolak Ho padahal
sesungguhnya Ho salah. Artinya: menyimpulkan tidak ada perbedaan padahal
sesungguhnya ada perbedaan.
Peluang untuk membuat kesalahan tipe kedua (II) ini adalah sebesar b.
Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe kedua (II) adalah sebesar 1-b, dan
dikenal sebagai Tingkat Kekuatan Uji (power of the test).
9. Nilai a (alpha) yang sering digunakan adalah 10 %, 5 % atau 1 %.
10. Prosedur Uji Hipotesis
Menetapkan Hipotesis
Penentuan uji statistik yang sesuai
Menentukan batas atau tingkat kemaknaan (level of significance)
Penghitungan Uji Statistik
Keputusan Uji Statistik
18
DAFTAR PUSTAKA
Kusnendi (2007), Lecture note 02 Statistika Deskriptif Penyajian Data Tabel dan Grafik,……………..
Sudjana (2005), Metoda Statiska, Bandung: Tarsito Budiyono.(2004).Statistika Untuk Penelitian.Surakarta : Sebelas Maret UniversitySiegel, Sidney.(1992) Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
Recommended