SKRIPSIFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDINMaret,2013
Feby Farah Wahibah / C11108332Muh. Ikhsan Madjid
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RSUD AJJAPPANGE SOPPENG TAHUN 2012(xiii + 56 halaman + lampiran)
ABSTRAK
Latar Belakang: Kejadian kematian ibu masih menjadi masalah di negara berkembang
seperti di Indonesia. Salah satu penyebab kematian yang utama adalah abortus. Abortus
sebesar 5% menempati urutan ke-4 sebagai penyebab langsung kematian ibu di Indonesia.
Dari data di tahun 2012, angka kematian ibu sebesar 102 per 100000 kelahiran hidup.
Sedangkan di Kabuaten Soppeng sendiri pada tahun 2006 tercatat kematian ibu bersalin
sebanyak 8 orang dari 2.845 kelahiran hidup. Kejadian abortus menjadi salah satu faktor
kematian ibu yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Diduga bahwa umur ibu, riwayat
abortus, tingkat pendidikan, paritas, dan status perkawinan memiliki peran dengan
kejadian abortus.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian cross
sectional study. Data diperoleh dari data sekunder rekam medik ibu hamil yang dirawat di
RSUD Kabupaten Soppeng selama tahun 2012.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa dari 1092 ibu hamil, tercatat 10,9% yang
mengalami abortus. Setelah dilakukan uji statistik yang dihubungkan dengan umur ibu
maka diperoleh pvalue 0,216 (tidak signifikan). Jika kejadian abortus dihubungkan dengan
paritas, maka pvalue 0,005 (signifikan). Hubungan kejadian abortus dengan tingkat
pendidikan menghasilkan pvalue 0.484 (tidak signifikan). Sedangkan hubungan kejadian
abortus dengan riwayat abortus dihasilkan pvalue 0.000 (signifikan). Dan status perkawinan
juga ditemukan memiliki hubungan dengan kejadian abortus dengan p value 0.005.
Kesimpulan pada penelitian ini menemukan bahwa tingkat kejadian abortus di RSUD
Kabupaten Soppeng selama tahun 2012 cukup tinggi, karena lebih dari 10% ibu hamil
mengalami abortus. Faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus adalah paritas,
status perkawinan, dan riwayat perkawinan. Sedangkan faktor umur dan tingkat
pendidikan tidak memiliki hubungan dengan kejadian abortus.
Kata kunci : faktor, kejadian abortus,