(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 1
Pengaruh Capital Structure, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin dan
Current Ratio terhadap Earning Per Share pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2013
Afrina Ratnasari Hasibuan
100462201015
Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Capital Structure,
Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin dan Current Ratio secara parsial maupun
simultan terhadap Earning Per Share pada perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 –
2013. Dalam penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dari
24 perusahaan, didapatlah 16 perusahaan yang memenuhi criteria untuk dijadikan
sampel dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan menggunakan SPSS 21.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan secara parsial variabel Net Profit
Margin berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share sedan`gkan pada
variabel Capital Structure, Debt To Equity Ratio dan Current Ratio tidak
berpengaruh terhadap Earning Per Share pada perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara
simultan Capital Structure, Debt To Equity Ratio dan Current Ratio berpengaruh
signifikan terhadap Earning Per Share pada perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 –
2013.
Kata kunci : Earning Per Share, Capital Structure, Debt To Equity Ratio, Net
Profit Margin dan Current Ratio
PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya perekonomian yang semakin cepat dan
kompleks setiap waktunya, menyebabkan semakin ketatnya persaingan antara
perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Perusahaan harus mempunyai
manajemen yang baik serta mampu melakukan penyesuaian diri terhadap
perubahan-perubahan yang ada seperti pemerintahan dan politik. Di lain pihak
pertumbuhan perusahaan secara terus menerus sangat diperlukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan memberi kesejahteraan yang tinggi
kepada pemegang saham.
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 2
Tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah untuk meningkatkan dan
memaksimalkan keuntungan pemilik perusahaan. Keuntungan perusahaan
tercermin dalam laba bersih pada laporan keuangan. Sedangkan keuntungan
pemilik perusahaan lebih spesifik lagi tercermin dalam laba untuk pemegang
saham biasa atau disebut sebagai Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar
saham.
Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham adalah tingkat
keuntungan bersih untuk tiap lembar saham yang mampu diraih perusahaan pada
saat menjalankan operasinya. EPS dapat dijadikan indikator apakah suatu
perusahaan mampu meningkatkan keuntungan. semakin besar Earning Per Share
dalam jumlah saham yang konstan, maka laba setelah pajak yang dihasilkan akan
semakin besar.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dan menyajikan dalam suatu penelitian ilmiah dengan judul “Pengaruh
Capital Structure, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Current Ratio
Terhadap Earning Per Share pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-
2013”.
Batasan Masalah
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini terlalu luas jika diteliti secara
meyeluruh, maka dari itu agar pembahasan tidak terlalu meluas, peneliti merasa
perlu memberikan batasan masalah, adapun batasan masalah dalam penelitian ini
adalah variabel bebas yang digunakan ada 4 yaitu Capital Structure, Debt To
Equity Ratio, Net Profit Margin dan Current Ratio.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan dan
sehubungan dengan judul yang diangkat sebagai topik permasalahan, maka dalam
menentukan identifikasi masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apakah Capital Structure berpengaruh terhadap Earning Per Share pada
perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
BEI periode 2008-2013.
2. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Earning Per Share pada
perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
BEI periode 2008-2013..
3. Apakah Net Profit Margin berpengaruh terhadap Earning Per Share pada
perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
BEI periode 2008-2013..
4. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Earning Per Share pada
perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
BEI periode 2008-2013.
5. Apakah Capital Structure, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan
Current Ratio berpengaruh secara simultan terhadap Earning Per Share pada
perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
BEI periode 2008-2013.
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 3
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Kajian Pustaka
Earning Per Share
Menurut Fahmi (2012), Earning Per Share atau pendapatan per lembar
saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para
pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.
Capital Structure
Rasio ini menunjukkan perbandingan yang dimiliki oleh suatu perusahaan
dalam proposi antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Jika utang
jangka panjang lebih besar dari modal sendiri, berarti biaya aktiva tetap dibiayai
oleh utang jangka panjang dan tingkat rasio keamanan usaha semakin besar dalam
jangka panjang. Sebaliknya jika modal sendiri lebih besar daripada utang jangka
panjang, berarti sebagian besar biaya aktiva tetap dibiayai oleh modal sendiri dan
tingkat resiko keamanan usaha semakin kecil dalam jangka panjang (Sunyoto,
2013).
Debt To Equity Ratio
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang,
termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk
mengetahui jumlah dana yang disediakan ( kreditor) dengan pemilik perusahaan.
Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Debt to Equity Ratio untuk setiap
perusahaan tentu berbeda-beda, tergantug karakteristik bisnis dan keberagaman
arus kasnya. Perusahaan dengan arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio yang
lebih tinggi dari rasio kas yang kurang stabil (Kasmir, 2013)
Net Profit Margin
Menurut Fahmi (2013), rasio net profit margin disebut juga dengan rasio
pendapatan terhadap penjualan. Mengenai profit margin ini Joel G. Siegel dan Jae
K. Shim dalam Fahmi (2013), mengatakan (1) Margin laba bersih sama dengan
laba bersih dibagi dengan penjualan bersih. Ini menunjukkan kestabilan kesatuan
untuk menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan khusus. Dengan memeriksa
margin laba dan norma industri sebuah perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya,
kita dapat menilai efisiensi operasi dan strategi penetapan harga serta status
persaingan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri tersebut. (2) Margin
laba kotor sama dengan laba kotor dibagi laba bersih. Margin laba yang tinggi
lebih disukai karena menunjukkan bahwa perusahaan mendapat hasil yang lebih
baik yang melebihi harga pokok penjualan.
Current Ratio
Menurut Fahmi (2012), rasio lancar ( current ratio ) adalah ukuran yang
umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan
memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo.
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 4
Current ratio adalah rasio yang dihasilkan dari perbandingan antara
aktivitas lancar ( current assets ) dengan utang lancar ( current liabilities ) atau
utang jangka pendek (Sunyoto,2013).
Sedangkan menurut Kasmir (2013), Rasio lancar ( Current Ratio)
merupakan rasio untuk mrengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang
tersedian untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.
Rasio lancar dapat pula dikatankan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat
keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Penghitungan rasio lancar
dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total
utang lancar.
Kerangka Konseptual
Gambar 2.I
Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3 Y
H5 H4 Y
Pengembangan Hipotesis
Pengembangan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Pengaruh Capital Structure terhadap Earning Per Share.
Rasio ini menunjukkan perbandingan yang dimiliki oleh suatu perusahaan
dalam proposi antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Jika utang
jangka panjang lebih besar dari modal sendiri, berarti biaya aktiva tetap dibiayai
oleh utang jangka panjang dan tingkat rasio keamanan usaha semakin besar dalam
jangka panjang. Sebaliknya jika modal sendiri lebih besar daripada utang jangka
panjang, berarti sebagian besar biaya aktiva tetap dibiayai oleh modal sendiri dan
tingkat resiko keamanan usaha semakin kecil dalam jangka panjang (Sunyoto,
2013). Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
H1 : Diduga Struktur Modal berpengaruh terhadap Earning Per Share
2. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share
Semakin besar Debt To Equity Ratio mnunjukkan semakin besar
kewajiban yang ditanggung perusahaan dan nilai Debt To Equity Ratio yang
Capital Structure (X1)
Debt To Equity Ratio (X2)
Earning Per Share
Net Profit Margin (X3)
Current Ratio (X4)
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 5
semakin rendah akan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya. Banyak penekanan yang terjadi pada Debt To Equity
Ratio maka perusahaan akan memiliki masalah pada jangka panjang, salah
satunya akan terjadi kebangkrutan (Chelmi, 2012).
Dengan demikian, dapat diketahui Debt To Equity Ratio yang semakin
tinggi dapat mempengaruhi Earning Per Share, akan mejadi rendah. Sedangkan
jika nilai Debt To Equity Ratio rendah Earning Per Share akan menjadi tinggi.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
H2 : Diduga Debt To Equity Ratio berpengaruh terhadap Earning Per Share
3. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Earning Per Share
Net Profit Margin merupakan persentase sisa dari setiap rupiah penjualan
setelah dikurangi seluruh biaya termasuk pajak. Semakin besar Net Profit Margin
berarti semakin besar sisa yang diberikan oleh penjualan setelah dikurangi biaya-
biaya termasuk pajak. Apabila Net Profit Margin rendah maka perlu dilihat
apakah harga jual yang ditetapkan perusahaan apakah sudah sesuai apa belum,
karna harga jual yang terlalu rendah akan berpengaruh terhadap Net Profit Margin
(Sutejo, 2009). Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil hipotesis sebagai
berikut:
H3 : Diduga Net Profit Margin berpengaruh terhadap Earning Per Share
4. Pengaruh Current Ratio terhadap Earning Per Share
Current Ratio merupakan rasio untuk megukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih secara keseluruhan. Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio
lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar
utang. Namun, apabila hasil pengukuran hasil rasio tinggi, belum tentu kondisi
perusahaan sedang baik. Hal ini dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan
sebaik mungkin (Kasmir, 2013). Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil
hipotesis sebagai berikut:
H4 : Diduga Current Ratio berpengaruh terhadap Earning Per Share.
METODE PENELITIAN
Menurut Effendi dan Tukiran (2012), populasi atau universe adalah jumlah
keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Target populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industry barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013.
Sampel adalah bagian yang diambil dari suatu populasi yang
karakteristiknya diteliti dan dianggap dapat mewakili populasi secara keseluruhan
(Sunyoto, 2011). Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling,
yaitu metode pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap
relevan atau dapat mewakili objek yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel
adalah:
1. Sampel perusahaan dalam kondisi laba selama periode pengamatan
2. Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2013.
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 6
3. Selama periode penelitian, perusahaan membuat laporan keuangan berturut-
turut per 31 desember dan telah di audit.
Jumlah sampel yang memenuhi ktiteria dalam penelitian ini adalah 16
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2008-2013.
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
berupa laporan keuangan Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumsi periode 2008-2013 untuk semua variabel dependent dan independent.
Variabel dependen yang digunakan adalah Earning Per Share dan variabel
independen antara lain Capital Structure, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin
dan Current Ratio.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa
laporan keuangan Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang
diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Skala
Pengukuran
Pengukuran
1 Capital
Structure
Rasio antara utang
jangka panjang
dengan modal
sendiri
Rasio Long-term liabilities
Shareholders’equity
2 DER
Rasio antara total
liabilities terhadap
total modal
Rasio Total liabilities
Total Stakeholders’
Equity
3 NPM Rasio pendapatan
terhadap penjualan
Rasio Earning After Tax
Sales
4 CR
Rasio antara
current assets
terhadap current
liability
Rasio
Current Assets
Current Liabilities
METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data yang digunakan adalah terdiri dari pengujian asumsi
klasik dan pengujian hipotesis dengan bantuan komputer yang menggunakan
software SPSS versi 21. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan dalam bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan
dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil analisis data dan pembahasan
dari hasil pengolahan tersebut. Adapun urutan pembahasan secara sistematis
adalah sebagai berikut: Data Deskriptif, Pengujian Asumsi Klasik yang terdiri dari
Pengujian Normalitas, Pengujian Multikolonieritas, Pengujian Autokorelasi dan
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 7
Pengujian Heteroskedastisidas, analisis data yang berupa hasil Analisis Regresi,
Pengujian variabel secara parsial dan simultan, dan pembahasan tentang pengaruh
variabel independent terhadap variabel dependent.
Statistik Deskriptif
Statiktik deskriptif digunakan untuk mendeskripsi suatu nilai yang dilihat
dari nuilai maksimum, minimum, mean dan standar deviasi yang berguna untuk
mempermudah dalam memahami variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian. Berikut ini akan dijelaskan analisis deskriptif yang menjelaskan
deskripsi data dari seluruh variabel ( Earning Per Share, Capital Structure, Debt
To Equity Ratio, Net Profit Margin dan Current Ratio ) yang akan dimasukkan
dalam model penelitian.
1. Variabel Capital Structure sebesar 18.3325; dengan standar deviasi 27.71381;
nilai maksimum 135.18; dan minimum 2.06.
2. Variabel Debt To Equity Ratio memiliki nilai rata-rata 101.7283; dengan
standar deviasi 142.43670; nilai maksimum 1095.99; dan minimum 11.59
3. Variabel Net Profit Margin memiliki nilai rata-rata 10.0282; dengan standar
deviasi 7.33863; nilai maksimum 46.95; dan minimum 0.53.
4. Variabel Current Ratio memiliki nilai rata-rata 293.8155; dengan standar
deviasi 212.49302; nilai maksimum 1174.28; dan minimum 58.05.
5. Variabel Earning Per Share memiliki nilai rata-rata 2867.2861; dengan standar
deviasi 7325.71793; nilai maksimum 55587.52; dan minimum 4.32.
Pengujian Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov dengan menilai nilai signifikan untuk semua variabel.
Model regresi yang berdistribusi normal dengan nilai signifikan diatas 0.05.
Berdasarkan hasil uji normalitas data sebelum ditransform yang terlampir
dapat dilihat bahwa hanya satu variabel yang berdistribusi normal yaitu Net
Profit Margin dengan nilai signifikan 0.276>0.05 sedangkan variabel lain
dengan nilai signifikan dibawah 0.05. Regresi yang baik adalah model regresi
yang berdistribusi normal untuk semua variabel. Data yang tidak berdistribusi
secara normal dapat ditrasformasi dengan tujuan untuk meniadakan atau
meminimalkan adanya pelanggaran asumsi normalitas. Berdasarkan hasil
output terlampir, dapat dilihat bahwa setelah dilakukan trasformasi data
dengan Logaritma Natural untuk semua variabel, semua variabel yang tidak
berdistribusi normal menjadi normal dan nilai signifikannya untuk semua
variabel > 0,05. Semua variabel ditrasform dengan tujuan agar semua variabel
diberlakukan dengan cara yang sama.
2. Uji Multikolinearitas
Untuk mengatahui suatu model regresi bebas dari multikolinearitas, yaitu
mempunyai nilai VIF (Varian Inflation Factor) kurang dari 10 dan mempunyai
angka tolerance lebih dari 0,1. Berdasarkan hasil uji terlampir dapat
disimpulkan bahawa dalam model regresi ini tidak terjadi multikolinearitas
dengan nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10.
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 8
3. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi tujuannya untuk menguji apakah dalam model regresi ada
autokorelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu atau
tempat. Untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak peneliti
menggunakan ketentuan menurut Santoso (2014), sebagai berikut:
a. angka DW dibawah -2, autokorelasi positif
b. angka DW diantara -2 sampai +2, tidak ada autokorelasi
c. angka DW diatas +2, autokorelasi negative
Berdasarkan hasil uji autokorelasi terlampir dapat dilihat bahwa pada model
regresi ini tidak terjadi autokorelasi dengan Durbin Watson 0,448 yang berada
diantara -2 sampai + 2 jadi dinyatakan tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan pengujian
semua sampel yang ada, kemudian dilakukan dengan uji korelasi spearman. Uji
Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang
lain.
Berdasarkan hasil uji output dapat dilihat pada model maka dapat
diketahui bahwa nilai korelasi variabel Capital Structure (X1) dengan
unstandardized residual menghasilkan signifikan 0,724. Variabel Debt To Equity
Ratio (X2) dengan unstandardized residual menghasilkan signifikan 0,227.
Variabel Net Profit Margin (X3) dengan unstandardized residual menghasilkan
signifikan 0,720. Dan variabel Current Ratio dengan unstandardized residual
menghasilkan signifikan 0,360. Karena nilai dari keempat variabel dengan
unstandardized residual nilai signifikannya lebih dari 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ada heterokedastisitas.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari
Capital Structure, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin dan Current Ratio
terhadap Earning Per Share, dalam pengolahan data menggunakan regresi linier
berganda. Dalam penelitian ini persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
EPS = -3,036 + 0,100 + 0,487 + 2,163 + 0,391
1. Konstanta ( Koefisien a )
Nilai konstanta (a) sebesar -3,036 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel
Struktur Modal, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Current Ratio
konstan, maka nilai variable Earning Per Share sebesar -3,036.
2. Koefisien untuk variabel Capital Structure
Y= -3,036 + 0,100X1 + 0,487X2 + 2,163X3 + 0,391X4 + e
Dari persamaan model regresi linier tersebut dapat diinterprestasikan
sebagai berikut :
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 9
1. Konstanta (a) Nilai konstanta (a) sebesar -3,036 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel
Struktur Modal, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Current Ratio
konstan, maka nilai variable Earning Per Share sebesar -3,036.
2. Koefisien untuk variabel Capital Structure Capital Structure yaitu 0,100, nilai Capital Structure yang positif
menunjukkan adanya hubungan searah dengan Earning Per Share yang
artinya jika kenaikan Capital Structure sebesar 1% maka akan meningkatkan
nilai Earning Per Share sebesar 0,100% dengan asumsi variabel lainnya
konstan.
3. Koefisien untuk Debt To Equity Ratio
Debt to Equity Ratio yaitu 0,487, nilai Debt to Equity Ratio yang positif
menunjukkan adanya hubungan searah dengan Earning Per Share yang
artinya jika kenaikan Debt to Equity Ratio sebesar 1% maka akan
meningkatkan nilai Earning Per Share sebesar 0,487% dengan asumsi
variabel lainnya konstan.
4. Koefisien untuk variabel Net Profit Margin
Net Profit Margin yaitu 2,163, nilai Net Profit Margin yang positif
menunjukkan adanya hubungan searah dengan Earning Per Share yang
artinya jika kenaikan Net Profit Margin sebesar 1% maka akan meningkatkan
nilai Earning Per Share sebesar 2,163% dengan asumsi variabel lainnya
konstan.
5. Koefisien untuk Variabel Current Ratio
Current Ratio yaitu 0,391, nilai Current Ratio yang positif menunjukkan
adanya hubungan searah dengan Earning Per Share yang artinya jika
kenaikan Current Ratio sebesar 1% maka akan meningkatkan nilai Earning
Per Share sebesar 0,391% dengan asumsi variabel lainnya konstan.
Uji T Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji-t) terlampir, dapat ditarik
kesimpulan:
1. Capital Structure (X1) tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share. Hal
ini disebabkan karena Struktur Modal memiliki t-hitung sebesar 0,504
sedangkan t-tabel sebesar 1,662 sehingga t-hitung < t-tabel dengan
probabilitas signifikan sebesar 0,616 lebih besar dari taraf signifikan 0,05.
Maka H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan Struktur Modal tidak
berpengaruh terhadap Earning Per Share.
2. Debt To Equity Ratio (X2) tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share.
Hal ini disebabkan karena Debt To Equity Ratio memiliki t-hitung sebesar
1,647 sedangkan t-tabel sebesar 1,662 sehingga t-hitung < t-tabel dengan
probabilitas signifikan sebesar 0,103 lebih besar dari taraf signifikan 0,05.
Maka H2 ditolak sehingga dapat disimpulkan Debt To Equity Ratio tidak
berpengaruh terhadap Earning Per Share.
3. Net Profit Margin (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning
Per Share. Hal ini disebabkan karena Net Profit Margin memiliki t-hitung
sebesar 10,666 sedangkan t-tabel sebesar 1,662 sehingga t-hitung > t-tabel
dengan probabilitas signifikan sebesar 0,00 lebih kecil dari taraf signifikan
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 10
0,05. Maka H3 diterima sehingga dapat disimpulkan Net Profit Margin
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share.
4. Current Ratio (X4) tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share. Hal ini
disebabkan karena Current Ratio memiliki t-hitung sebesar 1,221 sedangkan
t-tabel sebesar 1,662 sehingga t-hitung < t-tabel dengan probabilitas
signifikan sebesar 0,225 lebih besar dari taraf signifikan 0,05. Maka H4
ditolak sehingga dapat disimpulkan Current Ratio tidak berpengaruh
terhadap Earning Per Share.
Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
bebas (x) secara bersamaan (simultan).. Hasil perhitungan uji F terlampir ,
menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 33,965 sedangkan Ftable sebesar 2,47 (df
pembilang = 4, df penyebut 91 dengan nilai signifikansi ɑ=0,05). Probabilitas
signifikansi 0,000 < 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Capital Structure, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin
dan Current Ratio secara simultan berpengaruh terhadap Earning Per Share pada
perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2008-2013.
Uji Koefesien Determinasi
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan
pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Hal ini menunjukkan berapa persen sumbangan pengaruh keempat variabel
independen terhadap Earning Per Share. Hasil perhitungan dari tabel terlampir
diperoleh koefisien determinasi (R²) pada perusahaan manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013
sebesar 0,581 atau 58,1%. Artinya persentase sumbangan pengaruh variabel
variabel Capital Structure, Debt to Equity Ratio,Net Profit Margin dan current
Ratio mempengaruhi variabel Y dan sisanya 41,9 dipengaruhi variabel lain yang
tidak diteliti.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan sebagai berikut:
1. Capital Structure tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share dengan nilai
signifikan 0,616 > 0,05.
2. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share dengan
nilai signifikan 0,103 > 0,05.
3. Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share
dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05.
4. Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share dengan nilai
signifikan 0,225 > 0,05.
5. Secara simultan semua variable independen berpengaruh terhadap Earning
Per Share dengan Adjusted R Square 58,1%.
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 11
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, ada beberapa hal yang
dapat disarankan penulis:
1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan membandingkan Earning Per
Share antara Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur, sehingga dapat
lebih apakah terdapat perbedaan Earning Per Share antara perusahaan
Manufaktur dan Non Manufaktur.
2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang mungkin
mempengaruhi Earning Per Share .
3. Penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama sebaiknya
memperpanjang atau menambah periode pengamatan yang lebih dari 3 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Baroroh, A. (2013). Analisis Multivariat dan Time Series dengan SPSS 21.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Borromeu, I. G. (2012). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Earning Per Share
(EPS) pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Fakultas Ekonomi Universita Warmadewa.
Chelmi. (2013). Pengaruh Financial Leverage Ratio Terhadap Earning Per Share
(EPS) pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2008-2011. Jurusan Akuntansi UMRAH.
Effendi, S., & Tukiran. (2012). Metode Penelitian Survey Edisi Revisi. Jakarta:
LP3ES.
Fahmi, I. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: ALFABET.
________(2013). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabet.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Harahap, S. S. (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.
Kamaludin, & Indriani, R. (2012). Manajemen Keuangan " Konsep Dasar dan
Penerapannya " Edisi Revisi. Bandung: CV. Mandar Maju.
Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan.
Limiati, Y. (2007). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Laba Per Lembar Saham
Pada Kelompok Industri Farmasi. Fakultas Ekonomi Universitas
Widyatama.
Priyatno, D. (2011). SPSS Analisis Statistik Data. Yogyakarta: Mediakom.
Setiawan, & Kusrini, D. E. (2010). Ekonometrika. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Sunyoto, D. (2011). Metodologi Penelitian Ekonomi . Yogyakarta: CAPS.
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 12
Sunyoto, D. (2013). Analisis Laporan Keuangan Untuk Bisnis (Teori dan Kasus).
Jakarta : CAPS ( Center of Academic Publishing Service ).
Sutejo. (2009). Analisi Variabel yang Mempengaruhi Earning Per Share pada
Industi Food and Beverage yang Go public di Bursa Efek Jakarta. Wacana
Vol 12 No 4 .
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
SAMPEL PENELITIAN
No Kode Nama Perusahaan
1 DLTA PT Delta Djakarta Tbk
2 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
3 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
4 MYOR PT Mayora Indah Tbk
5 SKLT PT Sekar Laut Tbk
6 GGRM Gudang Garam Tbk
7 HMSP Handjaya Mandala Sampoerna Tbk
8 DVLA PT Darya Varia Laboratoria Tbk
9 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk
10 KLBF PT Kalbe Farma Tbk
11 MERK PT Merck Tbk
12 PYFA PT Pyridam Farma Tbk
13 TSPC PT Tempo Scan Pasipic Tbk
14 TCID PT Mandom Indonesia Tbk
15 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
16 KDSI Kedaung Setia Industrial Tbk
LAMPIRAN II
OLAH DATA
DATA SAMPEL PENELITIAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK
INDONESIA
PERIODE 2008 – 2013
N0 KODE TAHUN EPS
CAPITAL STRUCTUR DER NPM CR
1 DLTA
2008 5,230.34 5.91 33.54 4.71 378.94
2009 7,900.00 4.26 26.82 10.00 470.36
2010 8,715.75 4.35 19.42 11.58 633.08
2011 9,060.34 4.73 21.51 10.41 600.90
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 13
2012 12,996.85 4.54 24.59 12.10 526.46
2013 16,514.56 4.65 28.15 13.21 470.54
2 INDF
2008 117.81 119.67 311.01 2.67 89.77
2009 236.42 135.18 245.06 5.55 116.31
2010 336.30 74.85 133.59 7.69 203.65
2011 350.46 47.14 113.30 6.79 190.95
2012 371.41 57.06 118.73 6.51 200.32
2013 285.16 85.62 167.96 4.34 166.73
3 MLBI
2008 10,550.88 10.45 173.49 16.77 68.18
2009 16,162.70 34.15 844.13 21.07 65.89
2010 21,021.17 7.15 141.27 24.74 94.50
2011 24,073.94 5.79 130.26 46.95 99.42
2012 21,516.04 7.74 249.26 28.93 58.05
2013 55,587.52 7.30 80.49 32.88 97.75
4 MYOR
2008 255.98 70.40 132.22 5.02 218.87
2009 485.48 54.29 102.61 7.79 229.04
2010 631.48 66.21 118.45 6.70 258.08
2011 614.45 98.56 176.66 4.98 221.87
2012 951.80 110.65 174.97 6.94 276.11
2013 1,164.83 81.49 149.81 8.67 244.34
5 SKLT
2008 6.18 41.03 99.67 1.36 170.52
2009 18.53 31.91 72.90 4.63 189.02
2010 7.00 27.03 68.53 1.54 192.51
2011 8.65 23.92 74.32 1.74 169.74
2012 11.53 24.28 92.88 1.98 141.48
2013 16.56 26.23 116.25 2.02 123.38
6 GGRM
2008 977.34 5.69 55.12 6.22 221.74
2009 1,796.02 4.85 48.35 10.48 246.00
2010 2,154.93 4.41 44.19 11.00 270.08
2011 2,543.57 4.09 59.21 11.68 224.48
2012 2,086.06 4.14 56.02 8.19 217.02
2013 2,249.76 4.28 72.59 7.81 172.21
7 HMSP
2008 888.72 5.48 100.44 11.23 144.43
2009 1,160.70 4.81 69.31 13.05 188.06
2010 1,465.08 5.20 100.93 14.80 161.25
2011 1,836.88 6.46 89.93 15.23 174.93
2012 2,237.15 7.82 97.22 14.72 177.58
2013 2,468.28 7.95 93.60 14.42 175.26
8 DVLA 2008 126.46 3.77 25.56 12.26 413.40
2009 129.06 5.44 41.21 8.32 305.02
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 14
2010 99.00 6.02 33.33 11.93 371.67
2011 107.96 7.71 27.53 13.44 483.04
2012 132.95 4.92 27.70 13.69 431.02
2013 112.32 6.55 30.10 11.42 424.18
9 KAEF
2008 9.97 5.07 52.53 2.05 211.32
2009 11.25 5.99 57.32 2.19 199.84
2010 24.98 6.59 48.77 4.36 242.55
2011 30.93 6.55 43.25 4.93 274.75
2012 37.05 6.84 44.50 5.51 280.31
2013 38.83 6.31 52.70 4.96 242.67
10 KLBF
2008 69.60 3.00 37.52 8.97 333.35
2009 91.47 2.72 46.20 10.22 298.70
2010 126.66 2.12 23.45 12.58 439.36
2011 145.95 2.06 28.30 13.58 365.27
2012 34.15 2.19 29.01 12.72 340.54
2013 40.95 2.15 34.72 12.00 283.93
11 MERK
2008 4,402.68 2.85 14.59 15.48 777.37
2009 6,549.12 3.30 22.53 19.52 503.82
2010 5,303.32 5.28 19.77 14.93 622.75
2011 10,319.58 5.01 18.25 25.17 751.52
2012 899.69 7.89 36.64 11.59 387.12
2013 1,186.90 7.21 36.06 14.69 397.95
12 PYFA
2008 4.32 6.19 42.46 1.93 164.43
2009 7.05 7.18 36.85 2.86 209.93
2010 7.85 9.99 30.25 2.98 300.88
2011 9.67 13.68 43.25 3.42 253.99
2012 9.92 22.49 54.89 3.00 241.34
2013 11.58 34.54 86.49 3.22 153.68
13 TSPC
2008 71.26 5.34 29.34 8.82 383.06
2009 79.99 5.85 34.03 8.00 346.84
2010 108.64 6.16 36.28 9.52 336.85
2011 125.79 6.38 40.06 9.79 308.30
2012 139.54 5.50 38.52 9.47 309.33
2013 141.03 5.17 40.42 9.26 296.19
14 TCID
2008 571.22 4.07 11.59 9.26 809.78
2009 619.75 4.12 129.23 8.97 726.31
2010 653.74 4.39 104.12 8.96 1,068.45
2011 696.48 5.22 108.24 8.46 1,174.28
2012 747.88 5.95 150.21 8.12 772.65
2013 798.56 6.73 239.19 7.92 357.32
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 15
15 UNVR
2008 315.50 9.90 1,095.99 15.45 100.39
2009 398.97 8.68 101.99 16.68 100.35
2010 443.90 6.17 115.00 17.20 85.13
2011 545.66 8.89 184.99 17.74 68.67
2012 634.24 12.11 202.01 17.72 66.83
2013 701.52 15.84 213.73 17.40 69.64
16 KDSI
2008 14.11 7.25 112.91 0.53 94.68
2009 25.95 7.42 130.75 1.10 119.71
2010 41.71 8.68 118.25 1.50 126.64
2011 58.34 4.61 52.49 2.00 135.82
2012 90.96 7.07 80.55 2.83 159.11
2013 88.90 45.09 141.54 2.99 144.46
LAMPIRAN III
TRANSFORM DATA
DATA TRANSFOR LOG NATURAL
NO KODE TAHUN LN-EPS LN-SM LN-DER LN-NPM LN-CR
1 DLTA
2008 8.56 1.78 3.51 1.55 5.94
2009 8.97 1.45 3.29 2.3 6.15
2010 9.07 1.47 2.97 2.45 6.45
2011 9.11 1.55 3.07 2.34 6.4
2012 9.47 1.51 3.2 2.49 6.27
2013 9.71 1.54 3.34 2.58 6.15
2 INDF
2008 4.77 4.78 5.74 0.98 4.5
2009 5.47 4.91 5.5 1.71 4.76
2010 5.82 4.32 4.89 2.04 5.32
2011 5.86 3.85 4.73 1.92 5.25
2012 5.92 4.04 4.78 1.87 5.3
2013 5.65 4.45 5.12 1.47 5.12
3 MLBI
2008 9.26 2.35 5.16 2.82 4.22
2009 9.69 3.53 6.74 3.05 4.19
2010 9.95 1.97 4.95 3.21 4.55
2011 10.09 1.76 4.87 3.85 4.6
2012 9.98 2.05 5.52 3.36 4.06
2013 10.93 1.99 4.39 3.49 4.58
4 MYOR
2008 5.55 4.25 4.88 1.61 5.39
2009 6.19 3.99 4.63 2.05 5.43
2010 6.45 4.19 4.77 1.9 5.55
2011 6.42 4.59 5.17 1.61 5.4
2012 6.86 4.71 5.16 1.94 5.62
2013 7.06 4.4 5.01 2.16 5.5
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 16
5 SKLT
2008 1.82 3.71 4.6 0.31 5.14
2009 2.92 3.46 4.29 1.53 5.24
2010 1.95 3.3 4.23 0.43 5.26
2011 2.16 3.17 4.31 0.55 5.13
2012 2.44 3.19 4.53 0.68 4.95
2013 2.81 3.27 4.76 0.7 4.82
6
GGRM
2008 6.88 1.74 4.01 1.83 5.4
2009 7.49 1.58 3.88 2.35 5.51
2010 7.68 1.48 3.79 2.4 5.6
2011 7.84 1.41 4.08 2.46 5.41
2012 7.64 1.42 4.03 2.1 5.38
2013 7.72 1.45 4.28 2.06 5.15
7 HMSP
2008 6.79 1.7 4.61 2.42 4.97
2009 7.06 1.57 4.24 2.57 5.24
2010 7.29 1.65 4.61 2.69 5.08
2011 7.52 1.87 4.5 2.72 5.16
2012 7.71 2.06 4.58 2.69 5.18
2013 7.81 2.07 4.54 2.67 5.17
8 DVLA
2008 4.84 1.33 3.24 2.51 6.02
2009 4.86 1.69 3.72 2.12 5.72
2010 4.6 1.8 3.51 2.48 5.92
2011 4.68 2.04 3.32 2.6 6.18
2012 4.89 1.59 3.32 2.62 6.07
2013 4.72 1.88 3.4 2.44 6.05
9 KAEF
2008 2.3 1.62 3.96 0.72 5.35
2009 2.42 1.79 4.05 0.78 5.3
2010 3.22 1.89 3.89 1.47 5.49
2011 3.43 1.88 3.77 1.6 5.62
2012 3.61 1.92 3.8 1.71 5.64
2013 3.66 1.84 3.96 1.6 5.49
10 KLBF
2008 4.24 1.1 3.62 2.19 5.81
2009 4.52 1 3.83 2.32 5.7
2010 4.84 0.75 3.15 2.53 6.09
2011 4.98 0.72 3.34 2.61 5.9
2012 3.53 0.78 3.37 2.54 5.83
2013 3.71 0.77 3.55 2.48 5.65
11 MERK
2008 8.39 1.05 2.68 2.74 6.66
2009 8.79 1.19 3.11 2.97 6.22
2010 8.58 1.66 2.98 2.7 6.43
2011 9.24 1.61 2.9 3.23 6.62
2012 6.8 2.07 3.6 2.45 5.96
2013 7.08 1.98 3.59 2.69 5.99
12 PYFA 2008 1.46 1.82 3.75 0.66 5.1
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 17
2009 1.95 1.97 3.61 1.05 5.35
2010 2.06 2.3 3.41 1.09 5.71
2011 2.27 2.62 3.77 1.23 5.54
2012 2.29 3.11 4.01 1.1 5.49
2013 2.45 3.54 4.46 1.17 5.03
13 TSPC
2008 4.27 1.68 3.38 2.18 5.95
2009 4.38 1.77 3.53 2.08 5.85
2010 4.69 1.82 3.59 2.25 5.82
2011 4.83 1.85 3.69 2.28 5.73
2012 4.94 1.7 3.65 2.25 5.73
2013 4.95 1.64 3.7 2.23 5.69
14 TCID
2008 6.35 1.4 2.45 2.23 6.7
2009 6.43 1.42 4.86 2.19 6.59
2010 6.48 1.48 4.65 2.19 6.97
2011 6.55 1.65 4.68 2.14 7.07
2012 6.62 1.78 5.01 2.09 6.65
2013 6.68 1.91 5.48 2.07 5.88
15 UNVR
2008 5.75 2.29 7 2.74 4.61
2009 5.99 2.16 4.62 2.81 4.61
2010 6.1 1.82 4.74 2.84 4.44
2011 6.3 2.18 5.22 2.88 4.23
2012 6.45 2.49 5.31 2.87 4.2
2013 6.55 2.76 5.36 2.86 4.24
16 KDSI
2008 2.65 1.98 4.73 -0.63 4.55
2009 3.26 2 4.87 0.1 4.79
2010 3.73 2.16 4.77 0.41 4.84
2011 4.07 1.53 3.96 0.69 4.91
2012 4.51 1.96 4.39 1.04 5.07
2013 4.49 3.81 4.95 1.1 4.97
LAMPIRAN IV
DESCRIPTIVE
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
struktur modal 96 2.06 135.18 18.3325 27.71381
debt to equity ratio 96 11.59 1095.99 101.7283 142.43670
net profit margin 96 .53 46.95 10.0282 7.33863
current ratio 96 58.05 1174.28 293.8155 212.49302
earning per share 96 4.32 55587.52 2867.2861 7325.71793
Valid N (listwise) 96
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 18
LAMPIRAN V
UJI ASUMSI KLASIK
A. UJI NORMALITAS DATA (sebelum data ditransform)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
struktur
modal
debt to
equity
ratio
net profit
margin
current
ratio
earning per
share
N 96 96 96 96 96
Normal
Parametersa,b
Mean 18.3325 101.7283 10.0282 293.8155 2867.2861
Std.
Deviation
27.71381 142.43670 7.33863 212.49302 7325.71793
Most
Extreme
Differences
Absolute .352 .263 .101 .158 .351
Positive .352 .234 .093 .158 .351
Negative -.279 -.263 -.101 -.134 -.348
Kolmogorov-Smirnov Z 3.444 2.581 .994 1.552 3.439
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .276 .016 .000
B. UJI NORMALITAS (sesudah data ditrnsform)
C. UJI
AUTO
KORE
LASI
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .774a .599 .581 1.50530 .448
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
1.47326595
Most Extreme
Differences
Absolute .099
Positive .099
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z .967
Asymp. Sig. (2-tailed) .307
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 19
D. UJI MULTIKOLINEARITAS
E. UJI HETEROSKEDASTISITAS Correlations
LN-X1 LN-X2 LN-X3 LN-X4 Unstandardized
Residual
Spearman's rho
LN-X1
Correlation Coefficient 1.000 .664**
-.349**
-.559**
-.037
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .724
N 96 96 96 96 96
LN-X2
Correlation Coefficient .664**
1.000 -.125 -.716**
.125
Sig. (2-tailed) .000 . .224 .000 .227
N 96 96 96 96 96
LN-X3
Correlation Coefficient -.349**
-.125 1.000 .109 .037
Sig. (2-tailed) .000 .224 . .292 .720
N 96 96 96 96 96
LN-X4
Correlation Coefficient -.559**
-.716**
.109 1.000 -.094
Sig. (2-tailed) .000 .000 .292 . .360
N 96 96 96 96 96
Unstanda
rdized
Residual
Correlation Coefficient -.037 .125 .037 -.094 1.000
Sig. (2-tailed) .724 .227 .720 .360 .
N 96 96 96 96 96
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toler
ance
VIF
1
(Constant) -3.036 2.594 -1.171 .245
LN-SM .100 .199 .045 .504 .616 .561 1.782
LN-DER .487 .295 .174 1.647 .103 .393 2.542
LN-NPM 2.163 .203 .770 10.666 .000 .845 1.184
LN-CR .391 .320 .112 1.221 .225 .526 1.900
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 20
LAMPIRAN VI
HASIL ANALISIS REGRESI BERGANDA
HASIL UJI HIPOTESIS
A. HASIL UJI T
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -3.036 2.594 -1.171 .245
LN-SM .100 .199 .045 .504 .616
LN-DER .487 .295 .174 1.647 .103
LN-NPM 2.163 .203 .770 10.666 .000
LN-CR .391 .320 .112 1.221 .225
B. HASIL UJI F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 307.851 4 76.963 33.965 .000b
Residual 206.199 91 2.266
Total 514.050 95
HASIL UJI DETERMINASI
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .77
4a
.599 .581 1.50530
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -3.036 2.594 -1.171 .245
LN-SM .100 .199 .045 .504 .616 .561 1.782
LN-DER .487 .295 .174 1.647 .103 .393 2.542
LN-NPM 2.163 .203 .770 10.666 .000 .845 1.184
LN-CR .391 .320 .112 1.221 .225 .526 1.900