Deskripsi
FORMULA SUPLEMEN PAKAN (FEED SUPPLEMENT) ASAL MIKROALGA
Anabaena azollae SEBAGAI SUMBER VITAMIN ANTIOKSIDAN (VITAMIN C,
β-KAROTEN DAN VITAMIN D) UNTUK PAKAN AYAM PEDAGING
Bidang Teknik Invensi
Invensi ini berkaitan dengan formula dan produk suplemen pakan (feed
supplement) bagi pakan ayam pedaging. Formula tersebut merupakan komposisi
campuran antara tepung dari biomassa kering mikroalga Anabaena azollae
dengan berbagai jenis bahan penyangga (buffer media) antara lain berupa
bawang putih, jahe dan kunyit, serta media pembawa (carrier media) berupa
minyak jagung. Secara lebih khusus, komposisi suplemen pakan ini berupa
serbuk kasar (granula) yang terdiri dari campuran tepung biomassa kering
tanaman Azolla sp. (20-30%), dengan ekstrak bawang putih (10-20%), ekstrak
kunyit (5-10%), ekstrak jahe (5-10%) serta bahan pembawa berupa minyak
jagung (30-50%), yang pemakaiannya dicampurkan dengan pakan utama untuk
ayam pedaging. Fungsi utama suplemen pakan ini adalah sebagai sumber
pemacu pertumbuhan (growth promoter) dan sumber vitamin antioksidan (-
karoten, vitamin A dan vitamin C) bagi ayam pedaging (broiler).
Latar Belakang Invensi
Tanaman Azolla sp. bersimbiosis dengan mikroalga Anabaena azollae,
dimana mikroalga tersebut ditemukan pada setiap rongga daun tanaman Azolla
sp. Kelompok ganggang hijau biru tersebut merupakan jasad renik yang
berperan besar dalam proses penambatan nitrogen bebas dari udara yang
berlangsung pada sel-selnya. Dengan adanya potensi Anabaena untuk
memfiksasi nitrogen dari udara tersebut, diharapkan simbiosis tanaman Azolla
sp. dengan mikroalga Anabaena azollae merupakan salah satu sumber nutrisi
penting yang berpotensi untuk dikembangkan di masa mendatang.
Dalam tahap awal, tim peneliti telah melakukan berbagai penelitian untuk
mengkaji potensi tanaman Azolla sp. sebagai penambat nitrogen alami dan
sebagai sumber protein alternatif. Berbagai pemanfaatan tanaman Azolla sp.
telah diteliti, khususnya pemakaian untuk pembuatan kompos, pakan ternak
serta pakan ikan.
Dalam upaya menekan pemakaian media, telah dilakukan beberapa
penelitian untuk optimalisasi berbagai jenis hara untuk pertumbuhan mikroalga
Anabaena azollae seperti pemakaian unsur fosfor (Maftuchah, Zainudin dan
Winaya, 1998-a) serta magnesium (Maftuchah, Zainudin dan Winaya, 1998-b).
Setelah tahun 1975 arah penelitian dibidang mikroalga berubah ke arah
pertumbuhan kinetik sel dan fotobioreaktor yang berorientasi pada produksi
biomassa dan kandungan kimiawi sel (Kabinawa, 1994). Ditunjang dengan
munculnya bidang bioteknologi, maka penelitian dan pemanfaatan mikroalga
ditekankan pada produk mikroalga dalam bidang pangan, farmasi-kedokteran,
bahkan telah digunakan sebagai bahan baku industri seperti obat, kosmetik,
pakan ikan bahkan dalam industri senjata dan otomotif.
Dari beberapa penelitian yang telah dikembangkan, telah berhasil
diperoleh isolat murni mikroalga Anabaena azollae dan berbagai penelitian yang
telah dilaksanakan tentang pemberian berbagai jenis hara makro dan mikro
terhadap pertumbuhan dan produksi mikroalga Anabaena azollae secara umum
diperoleh hasil sebagai berikut : Komposisi media unsur hara tumbuh sangat
berpengaruh terhadap produksi biomassa serta kadar protein mikroalga
Anabaena azollae (Maftuchah, 1996). Untuk kadar protein dalam biomassa
mikroalga Anabaena azollae dapat berkisar 38% sampai 68% berat kering. Hal
ini antara lain dipengaruhi oleh komposisi dan konsentrasi medium kultur yang
dipergunakan (Maftuchah, 1997). Sedangkan Zainudin dan Maftuchah (1997),
menyatakan bahwa penambahan nitrogen dalam konsentrasi tertentu akan
memacu produksi protein mikroalga Anabaena azollae. Akan tetapi, dengan
pemberian nitrogen pada konsentrasi yang lebih tinggi, justru produksi protein
akan mengalami penurunan. Disamping itu, telah dilaksanakan proses isolasi
dan karakterisasi vitamin anti-oksidan (ß-karoten, vitamin A dan vitamin C) untuk
pakan ayam pedaging dari mikroalga Anabaena azollae (Winaya dan Maftuchah,
2001).
Pemanfaatan mikroalga Anabaena azollae untuk pakan ternak,
khususnya ayam pedaging telah diteliti dalam beberapa tahap penelitian. Dari
ransum yang disusun dengan pemberian mikroalga Anabaena azollae diperoleh
pertambahan bobot badan harian ayam broiler sebesar 11,52 gram. Sedangkan
pencapaian bobot badan umur 2 minggu masing-masing sebesar 188,89 gram
untuk Anabaena azollae, kemudian 217,78 gram dan 166,67 gram masing-
masing untuk tanaman Azolla mycrophyla dan Azolla pinnata (Kuncarawati,
Winaya, Maftuchah, 2003). Baik pertambahan bobot badan harian maupun
pencapaian bobot badan pada umur 2 minggu masih rendah sebagaimana
disarankan. Akan tetapi, konsumsi pakan masih dalam kisaran normal. Hal ini
menunjukkan bahwa secara umum penggunaan mikroalga Anabaena azollae
sebagai pakan ayam pedaging tidak mengganggu metabolisme ternak.
Sediaan suplemen pakan untuk ternak umumnya berupa sumber protein
dan mineral dan jarang yang berupa sumber vitamin, lebih khusus lagi sumber
vitamin antioksidan. Dari publikasi dan paten yang ada, sudah banyak
pemanfaatan berbagai spesies mikroalga, tetapi umumnya merupakan mikroalga
asal laut (ganggang merah) yang diproduksi untuk makanan kesehatan pada
manusia, misalnya Chlorella sp (Stadler et al; 1987), tetapi untuk mikroalga air
tawar Anabaeena azollae dengan fungsi sebagai suplemen pakan untuk ayam
pedaging masih belum ada, termasuk komposisi yang ada. Oleh karena itu,
invensi ini adalah merupakan salah satu alternatif dalam penyediaan suplemen
pakan untuk ternak.
Berdasarkan informasi yang telah diperoleh, produk suplemen pakan asal
mikroalga Anabaena azollae sebagai pemacu pertumbuhan dan sumber vitamin
antioksidan (ß-karoten, vitamin A dan vitamin C) belum pernah didaftarkan hak
patennya. Dari hasil .penelusuran informasi paten tentang suplemen pakan (feed
supplement) pada web site http://www19.ipdl.ncipi.go.jp/PA1/cgi-bin/PA1DETAIL,
diketahui bahwa paten tentang suplemen pakan berbahan dasar mikroalga
Anabaena azollae belum ditemukan. Tetapi, beberapa paten tentang suplemen
pakan ternak yang sudah dipublikasikan antara lain berkaitan dengan pembuatan
suplement pakan untuk ternak sapi perah mengandung garam copper
chlorophylline untuk menghilangkan bau kotoran dengan nomor patent 3048556.
Kemudian, formula suplemen untuk ternak dengan bahan baku tepung granit
porphyry crushed hingga ≤300 mesh 5-15 % berat kering asal tepung
ditambahkan dengan 0.3-10 % berat kering pada pakan ternak, dengan nomor
publikasi 2002-345412. Formula lain untuk pakan tambahan adalah dibuat dari
campuran tepung empedu, tepung bakteri yang mengandung peptidoglycan,
bubuk bawang putih, ekstrak Quillaia saponaria dan tepung serum darah hewan
(04-287647 tanggal 13.10.1992 oleh Zenkoku Nogyo Kyodo Kumiai Rengokai
dengan judul Antipseudorabid And Disease-Resistant Feed For Liverstock,
Poultry, Fishes And Shellfishes And Additive For Feed). Pakan tambahan yang
dibuat dari ekstrak campuran berbagai tanaman Lonicera japonica, Gentiana
asclepidea, Gentiana lutea, Eugenia caryophyllata, Bellis perennis, Olea
europaea, Symphytum officinale, Carduus pycnocephalus, Paeoniae alba radix,
Populus tremula, Prunus avium, Salix caprea, Rheum nobile, Helianthemum
canum, Arctostaphylos uva-ursi, Peltiphyllum peltatum, Epilobium montanum,
Knautia arvensis, Latuca sativa and Urtica dioica dan β-myrcene untuk
meningkatkan sumber energi dan nitrogen bagi ruminansia ((Wo 2005/099729)
Use Of Plants And Plant Extracts As Feed Additive To Affect The Rumen
Fermentation, nomor paten A23K 1/14 pada tanggal 27.10.2005 oleh CRINA S.A.
http://www.wipo.int/pctdb/en/search.jsp). Jadi pakan tambahan tidak berbahan
baku Azolla dan hanya diperuntukkan bagi jenis ruminansia, sedangkan untuk
ternak unggas belum ditemukan paten tentang penggunaan ekstrak tumbuhan
khususnya dari Azolla sp.
Hasil penelusuran informasi paten yang berkaitan dengan penggunaan
Azolla pada situs web http://www19.ipdl.ncipi.go.jp/PA1/cgi-bin/PA1DETAIL
tentang paten dengan nomor, tanggal: 2002-142564 21.05.2002 dan judul:
Method For Producing Herbicide And Fertilizer For Paddy- Rice Plant Cultivation
oleh Ikuta Yoshiaki, Miyamoto Kazuhisa, Hirata Kazumasa, Goto Masahiro,
Shiiagu Japan:Kk, Chiiki Jigyo Kenkyusho:Kk, menjelaskan tentang penggunaan
Azolla sebagai herbisida dan pupuk alami untuk pertanaman padi. Hasil
penelusuran lain pada alamat situs http://www.patentlens.net/patentlens/
simple.cgi#list, diketahui bahwa Azolla digunakan untuk metode dan sistem kultur
air dan bioremediasi yang terintegrasi ( US 5820759 Integrated aquaculture and
bioremediation system and method) dan (US 5811007 Vascular plant
aquaculture and bioremediation system and method), serta untuk peningkatan
produksi tanaman (US 5843762 Method for the high yield, agricultural production
of Enteromorpha clathrata) maupun sebagai penyaring (WO 2004/2605 A1 Dual
Porosity Filter).
Khusus untuk paten dari produk yang mengandung bahan jahe, didaftarkan
dalam produk farmasi yang digunakan untuk anti jamur, Nomor paten 6274177
pada August 2001 oleh Wu; Tian-Shung (Tainan, TW); Kuo; Sheng-Chu
(Taichung, TW); Teng; Che-Ming (Taipei, TW); Ko; Feng-Nien (Taipei, TW)
dengan judul Anti-fungal pharmaceutical compositions comprising an active
ingredient prepared from Zingiber officinale diakses dari
http://patft.uspto.gov/netacgi/nph-Parser?Sect1=PTO2&Sect2=HITOFF&u=%2F
netahtml%2FPTO%2Fsearch-adv.htm&r=17&p=1&f=G&l=50&d=PTXT&S1 =
Zingiber&OS=Zingiber& RS=Zingiber. Informasi dari Organisasi Paten Eropa
(EPO) diketahui bahwa 9 judul paten yang sudah dipublikasikan pada situs
http://v3.espacenet.com/results?TI=zingiber&AB=zingiber&DB=EPODOC&sf= a&
CY=ep&PGS=10&ST=advanced&LG=en juga menjelaskan tentang penggunaan
bahan dari jahe untuk keperluan pembuatan obat anti inflamasi, anti virus, anti
jamur dan aspek farmasi lainnya. Demikian juga informasi melalui situs web
http://patft.uspto.gov/netacgi/nph-Parser?Sect1=PTO2&Sect2=HITOFF&u=%
2Fnetahtml%2FPTO%2Fsearch-adv.htm&r=28&p=1&f=G&l=50&d=PTXT&S1=
Zingiber&OS=Zingiber& RS=Zingiber dari Organisasi Paten Amerika (USPTO)
pada paten nomor 6596313 tanggal 7 Desember 2004 oleh The Quigley
Corporation (Doylestown, PA) juga menjelaskan tentang penggunaan jahe dan
kunyit untuk nutrisi pelengkap pada manusia, sedangkan sebagai suplemen
pakan untuk ternak belum ditemukan.
Hasil penelusuran informasi paten berkaitan dengan produk-produk
berbahan curcumin pada situs web http://www.wipo.int/pctdb/en/fetch.jsp
tentang paten dengan nomor dan judul (WO 2006/067865) Food Capable Of
Antioxidant Potency Enhancement yang dipublikasikan pada tanggal 29.06.2006
A23L 1/30 oleh TOYO SHINYAKU CO., LTD. , dijelaskan bahwa curucumin
sebagai salah satu komponen produk pangan antioksidan untuk manusia.
Dijelaskan pula pada paten dengan nomor dan judul (WO 2006/044379) Novel
Curcumin Analogues And Uses Thereof tanggal 27.04.2006 A61K 31/44 oleh
University Of North Carolina At Chapel Hill, bahwa curcumin digunakan untuk
anti tumor anti kanker yang cukup aman dan tidak menghambat
spermatogenesis. Pada paten dengan nomor dan judul (WO 2004/075883) Use
Of Curcumin Derivatives Or Cape In The Manufacture Of A Medicament For The
Treatment Of Neuroprotective Disorders tanggal publikasi 10.09.2004 A61K
31/05 oleh Blanchette Rockefeller Neurosciences Institute dijelaskan bahwa
curcumin juga digunakan sebagai salah satu senyawa untuk perlindungan sistem
saraf pusat.
Uraian Singkat Invensi
Invensi ini merupakan sediaan suplemen pakan (feed supplement) untuk
pakan ayam pedaging (ayam broiler), yang merupakan kombinasi bahan
campuran antara mikroalga Anabaena azolla (Gambar 1 dan 2) dengan
menggunakan bahan penyangga (buffer media) ekstrak bawang putih, kunyit dan
jahe (Gambar 5, 6 dan 7), serta bahan pembawa minyak jagung. Perbedaan
dengan produk lain sejenis bahwa suplemen pakan ini sumber bahan baku
utama adalah sejenis mikroalga (ganggang) air tawar, yaitu Anabaena azollae
yang berasosiasi dengan tanaman inangnya Azollae sp., dimana mikroalga ini
kaya akan vitamin antioksidan.
Adapun proses pembuatan suplemen pakan ini yang merupakan
campuran dengan bahan utama mikroalga (ganggang) Anabaena azolla
dengan bahan penyangga ekstrak bawang putih, ekstrak kunyit dan ekstrak
jahe (Gambar 8) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Bahan basah mikroalga Anabaena azollae dikeringkan di bawah sinar
matahari hingga kadar air 5 - 10 %, kemudian setelah kering digiling dan
dibuat tepung dengan ukuran diameter serbuk 10 μm (Gambar 4)
b. Umbi bawang putih, rimpang kunyit dan jahe diiris tipis, kemudian
masing-masing bahan tersebut diekstraksi dengan etanol 95 % secara
maserasi perkolasi
c. Masing-masing ekstrak bahan (point b), diuapkan hingga diperoleh ekstrak
kental dengan rendemen 20 % (Gambar 5, 6 dan 7)
d. Sejumlah 25-40 % tepung Anabaena azollae dan 15-25 % ekstrak bawang
putih, kunyit dan jahe dicampur dengan 40-60 % bahan pembawa minyak
jagung (grain corn oil) (Gambar 8).
Adapun kelebihan formula suplemen pakan pada invensi ini (Gambar 8)
dibandingkan sediaan suplemen pakan yang telah ada sebelumnya bahwa
bahan utama dalam pembuatan suplemen pakan ini berasal dari mikroalga air
tawar Anabaena azollae. Mikroalga ini diketahui bersimbiosis dengan tanaman
inangnya Azolla sp., dimana hasil penelitian sebelumnya (Winaya dan
Maftuchah, 2001) mikroalga ini banyak mengandung vitamin antioksidan.
Sehingga, diharapkan invensi ini mampu meningkatkan kualitas pakan ayam
pedaging dan secara umum implikasinya dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan pakan utama ayam pedaging (Gambar 9 dan 10), dan akhirnya
secara ekonomis dapat menghemat biaya pakan.
Uraian Singkat Gambar
Gambar 1 adalah biakan murni mikroalga Anabaena azollae
Gambar 2 adalah hasil panen mikroalga Anabaena azollae
Gambar 3 adalah biomassa kering mikroalga Anabaena azollae siap giling
Gambar 4 adalah serbuk mikroalga Anabaena azollae siap dicampur media
penyangga dan media pembawa
Gambar 5 adalah ekstrak bawang putih
Gambar 6 adalah ekstrak jahe
Gambar 7 adalah ekstrak kunyit
Gambar 8 adalah produk suplemen pakan mikroalga Anabaena azollae yang
siap dicampur dengan pakan utama untuk ayam pedaging
Gambar 9 adalah contoh penampilan (performans) ayam pedaging (broiler) yang
diberi pakan suplemen mikroalga Anabaena azollae pada fase starter (awal)
Gambar 10 adalah contoh penampilan (performans) ayam pedaging (broiler)
yang diberi pakan suplemen mikroalga Anabaena azollae pada fase akhir
(finisher)
Gambar 11 adalah contoh beberapa sampel lemak yang diambil dari bagian
dada dan perut pada ayam pedaging yang diberi suplemen pakan mikroalga
Anabaena azollae
Uraian Lengkap Invensi
Temuan ini berkaitan dengan komposisi formula suplemen pakan (feed
supplement) yang merupakan campuran antara bahan utama asal mikroalga
Anabaena azollae dengan media penyangga (buffer media) terdiri dari ekstrak
bawang putih, ekstrak jahe dan ekstrak kunyit dan media pembawa (carrier
media) berupa minyak jagung (corn grain oil).
Temuan ini didasari atas informasi bahwa pemanfaatan mikroalga
Anabaena azollae sebagai sediaan suplemen pakan khusus untuk ayam
pedaging belum tersedia dan didaftarkan patennya, khususnya sebagai sumber
vitamin antioksidan (ß-karoten, vitamin A dan vitamin C). Sediaan suplemen
pakan untuk ternak, baik untuk ternak ruminansia maupun non ruminansia
umumnya bersumber dari bahan non mikroalga air tawar, khususnya mikroalga
Anabaena azollae. Padahal berdasarkan hasil penelitian, mikroalga Anabaena
azollae yang biasanya hidup bersimbiosis dengan tanaman air Azolla sp. telah
berhasil diperoleh isolat murni mikroalga Anabaena azollae dan diuji pada kultur
media berbagai jenis hara makro dan mikro terhadap pertumbuhan dan produksi
mikroalga Anabaena azollae yang secara umum diperoleh hasil bahwa komposisi
media unsur hara tumbuh sangat berpengaruh terhadap produksi biomassa serta
kadar protein mikroalga Anabaena azollae (Maftuchah, 1996). Untuk kadar
protein dalam biomassa mikroalga Anabaena azollae dapat berkisar 38% sampai
68% berat kering yang dipengaruhi komposisi dan konsentrasi medium kultur
yang digunakan (Maftuchah, 1997). Sedangkan Zainudin dan Maftuchah (1997),
menyatakan bahwa penambahan nitrogen dalam konsentrasi tertentu akan
memacu produksi protein mikroalga Anabaena azollae. Namun, dengan
pemberian nitrogen pada konsentrasi yang lebih tinggi, justru produksi protein
akan mengalami penurunan. Disamping itu, telah dilaksanakan proses isolasi
dan karakterisasi vitamin anti-oksidan (ß-karoten, vitamin A dan vitamin C) untuk
pakan ayam pedaging dari mikroalga Anabaena azollae (Winaya dan Maftuchah,
2001).
Pemanfaatan mikroalga Anabaena azollae untuk pakan ternak,
khususnya ayam pedaging telah diteliti dalam beberapa tahap penelitian. Dari
pakan jadi produk Malindo yang diberi suplemen pakan mikroalga Anabaena
azollae pertambahan bobot badan harian ayam broiler strain Hubbard sebesar
52.42 gram/ekor. Sedangkan pencapaian bobot badan akhir rata-rata sebesar
1880,95 gram/ekor ( Winaya dan Maftuchah, 2006). Baik pertambahan bobot
badan harian maupun pencapaian bobot badan akhir secara umum masih dalam
kisaran sebagaimana disarankan, demikian pula konsumsi pakannya. Hal ini
menunjukkan bahwa secara umum penggunaan mikroalga Anabaena azollae
sebagai pakan ayam pedaging tidak mengganggu metabolisme ternak.
Adapun proses pembuatan suplemen pakan ini yang merupakan
campuran dengan bahan utama mikroalga (ganggang) Anabaena azolla dengan
bahan penyangga ekstrak bawang putih, ekstrak kunyit dan ekstrak jahe
(Gambar 8) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
e. Bahan basah mikroalga Anabaena azollae dikeringkan di bawah sinar
matahari hingga kadar air 5 - 10 %, kemudian setelah kering digiling dan
dibuat tepung dengan ukuran diameter serbuk 10 μm (Gambar 4)
f. Umbi bawang putih, rimpang kunyit dan jahe diiris tipis, kemudian
masing-masing bahan tersebut diekstraksi dengan etanol 95 % secara
maserasi perkolasi
g. Masing-masing ekstrak bahan (point b), diuapkan hingga diperoleh ekstrak
kental dengan rendemen 20 % (Gambar 5, 6 dan 7)
h. Sejumlah 25-40 % serbuk Anabaena azollae dan 15-25 % ekstrak bawang
putih, kunyit dan jahe dicampur dengan 40-60 % bahan pembawa minyak
jagung (grain corn oil) (Gambar 8).
Adapun kelebihan formula suplemen pakan pada invensi ini (Gambar 8)
dibandingkan sediaan suplemen pakan yang telah ada sebelumnya bahwa
bahan utama dalam pembuatan supelemen pakan ini berasal dari mikroalga air
tawar Anabaena azollae. Mikroalga ini diketahui bersimbiosis dengan tanaman
inangnya Azolla sp., dimana hasil penelitian sebelumnya (Winaya dan
Maftuchah, 2001) mikroalga ini banyak mengandung vitamin antioksidan.
Sehingga, diharapkan invensi ini mampu meningkatkan kualitas pakan ayam
pedaging dan secara umum implikasinya dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan pakan utama ayam pedaging (Gambar 9 dan 10), dan akhirnya
secara ekonomis dapat menghemat biaya pakan.
Klaim
1. Suatu komposisi suplemen pakan (feed supplement) untuk ayam
pedaging yang mengandung kombinasi antara tepung dari bahan kering
mikroalga Anabaena azollae dan ekstrak bawang putih, kunyit dan jahe
2. Suatu komposisi suplemen pakan (feed supplement) untuk ayam
pedaging sebagaimana klaim 1, berupa sediaan tepung kasar (granula)
dengan bahan pembawa minyak jagung (corn grain oil)
3. Suatu komposisi suplemen pakan seperti pada klaim 1 dan 2, yang
terdiri dari :
- kandungan tepung mikroalga Anabaena azollae 25 - 40 %
- kandungan ekstrak bawang putih, kunyit dan jahe 15 - 25 %
- bahan pembawa berupa minyak jagung 40 - 60 %
4. Suatu komposisi suplemen pakan untuk ayam pedaging seperti klaim-
klaim sebelumnya dimana bahan pembawa yang digunakan adalah
minyak jagung (corn grain oil)
5. Suatu komposisi suplemen pakan untuk ayam pedaging seperti klaim-
klaim sebelumnya dimana komposisinya diperoleh melalui langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Bahan kering dari mikroalga Anabaena azollae dengan kadar air 10
%, ditepungkan dengan cara digiling hingga mendapatkan garis
tengah 10 μm.
b. Umbi bawang putih, rimpang kunyit dan rimpang jahe, masing-
masing diiris tipis
c. Irisan masing-masing bahan sebagaimana klaim pada point 5b,
kemudian diekstraksi dengan etanol 95 % secara maserasi
perkolasi
d. Ekstrak masing-masing bahan sebagaimana klaim pada point 5c
diuapkan dengan vakum berputar hingga diperoleh ekstrak kental
dengan rendemen 20 %
e. Sejumlah 25 - 40 % tepung mikroalga Anabaena azollae dan 15 -
40 % ekstrak bawang putih, ekstrak kunyit dan ekstrak jahe
kemudian dicampur hingga homogen dengan 40 - 60 % bahan
pembawa dari minyak jagung (corn grain oil)
6. Bentuk sediaan produk suplemen pakan mikroalga Anabaena azolllae
untuk pakan ayam pedaging dalam bentuk bubuk kasar (granula) dalam
kemasan plastik berlabel dengan ukuran 250, 500, dan 1000 gram
7. Nama produk suplemen pakan untuk ayam pedaging dengan unsur
utama asal mikroalga Anabaena azollae adalah AnaZZolla + (dibaca
Anazolla plus)
Abstrak
FORMULA SUPLEMEN PAKAN (FEED SUPPLEMENT) ASAL MIKROALGA
Anabaena azollae SEBAGAI SUMBER VITAMIN ANTIOKSIDAN (VITAMIN C,
β-KAROTEN DAN VITAMIN D) UNTUK PAKAN AYAM PEDAGING
Invensi ini berkaitan dengan pembuatan formula suplemen pakan (feed
supplement) dengan kombinasi bahan utama asal mikroalga Anabaena azollae
dengan bahan penyangga berupa bawang putih, rimpang kunyit dan rimpang jahe
sebagai sumber utama vitamin antioksidan (ß-karoten, vitamin A dan vitamin C)
untuk pakan ayam pedaging.
Invensi formula suplemen pakan ini dibuat dari tepung bahan kering
mikroalga Anabaena azollae 25-40 % dan 15-25 % ekstrak bawang putih, kunyit
dan jahe dicampur dengan 40-60 % bahan pembawa minyak jagung (grain corn
oil) (Gambar 8). Pemberian suplemen pakan formula ini adalah untuk ayam
pedaging, baik fase starter maupun finisher dengan tujuan untuk memacu
pertumbuhan (growth promotor) dan sumber vitamin antioksidan pakan (ß-karoten,
vitamin A dan vitamin C) sehingga mampu untuk meningkatkan efisiensi pakan untuk
ayam pedaging (broiler).
Kelebihan formula suplemen pakan ini dibandingkan formula suplemen pakan
yang telah ada sebelumnya adalah selain sebagai sumber vitamin antioksidan juga
dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan untuk ayam pedaging dengan
menghemat penggunaan pakan.
ALUR KERJA PROSES PRODUKSI FORMULA SUPLEMEN PAKAN (FEED SUPPLEMENT) ASAL MIKROALGA Anabaena azollae SEBAGAI SUMBER VITAMIN ANTIOKSIDAN (VITAMIN C, β-KAROTEN DAN VITAMIN D) UNTUK PAKAN AYAM PEDAGING Gambar 1 Gambar 2 Gambar 4 Gambar 3
+ +
Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7
Gambar 8
CONTOH PENGGUNAAN SUPLEMEN PAKAN (FEED SUPPLEMENT) ASAL MIKROALGA Anabaena azollae SEBAGAI SUMBER VITAMIN ANTIOKSIDAN (VITAMIN C, β-KAROTEN DAN VITAMIN D) UNTUK PAKAN AYAM PEDAGING
Gambar 9 Gambar 10
Gambar 11