ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN
MATERI SISTEM IMUNITAS TERINTEGRASI ISU SOSIO SAINTIFIK
(ISS) PADA SMA KELAS XI MIPA
ARTIKEL E-JOURNAL
Azheinita Eka Putri
NIM 150384205031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2019
Artikel Ilmiah Biologi Azheinita Eka Putri (2019)
© Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
1
Analisis Kebutuhan Pengembangan Desain Pembelajaran Materi Sistem
Imunitas Terintegrasi Isu Sosio Saintifik (Iss) Pada SMA Kelas XI Mipa
Azheinita Eka Putri1, Bony Irawan2, Nur Eka Kusuma Hindrasti3
1,2,3 Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan R&D (research dan
development) model pengembangan 4D dengan modifikasi. Penelitian
pengembangan ini melalui beberapa tahap yaitu: define (analisis kurikulum, analisis
peserta didik, analisis konsep, analisis tugas, dan perumusan tujuan
pembelajaran),design (pemilihan format, pemilihan media, dan rancangan awal),
dan develop (Validitas: penilaian ahli, saran dan masukan dari validator digunakan
untuk merevisi produk sehingga menjadi produk yang siap diuji coba dan uji coba
produk dan penilaian praktikalitas oleh guru dan siswa). Tulisan ini akan membahas
mengenai alisis kebutuhan pengembangan desain pembelajaran materi sistem
imunitas terintegrasi ISS pada SMA kelas XI. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan pada tahap define ini dilakukan melalui studi literatur, wawancara dan
tes dengan intrumen penelitian yang digunakan berupa pedoman wawancara. Guru
Biologi SMA Negeri 1 Bintan sebagai narasumber dan Siswa kelas X MIPA 1
sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran biologi guru belum mengintegrasikan ISS kedalam pembelajaran dan
kesulitan dalam mengembangkan desain pembelajaran untuk materi sistem
imunitas yang masih dikategorikan dalam materi baru. Siswa memiliki keinginan
untuk memiliki pembelahajaran yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
Pentingnya ISS dalam pembelajaran agar tercapainya terciptanya pembelajaran
kontekstual dan melatih argumentasi siswa dalam menyelesaikan isu sosial terkait
materi sistem imun maka perlu dikembangkan pedoman pembelajaran bagi guru
dan sumber belajar bagi siswa berupa desain pembelajaran materi sistem imunitas
terintegrasi ISS meliputi RPP dan LKPD.
Kata kunci : Isu Sosio Saintifik (ISS), Sistem Imunitas, Desain Pembelajaran
PENDAHULUAN
Berbagai terobosan dalam kemajuan dalam bidang sains atau ilmu pengetahuan
dan teknologi telah membawa perubahan besar dalam meningkatkan kualitas hidup
manusia di berbagai penjuru dunia (Friedman, 2007:81). Namun, seiring dengan
Artikel Ilmiah Biologi Azheinita Eka Putri (2019)
© Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
2
perkembangan tersebut muncul permasalahan baru yang terkait dengan etika, moral
dan isu-isu global (Kostlo, 2006:5) juga dalam ekonomi,agama, dan budaya (Sadler
& Zeidler, 2005:4), yang justru mengancam martabat dan kelangsungan hidup
manusia. Untuk mengurangi dampak dari permasalahan tersebut, diperlukan
masyarakat yang memiliki pemahaman tentang ide-ide ilmiah, kemampuan
intelektualitas, kreativitas, penalaran, dan juga memiliki kepedulian terhadap isu-
isu dan masalah yang terjadi di alam. Dengan demikian mereka dapat mengambil
keputusan tentang kebijakan sosial untuk diri sendiri, dan masyarakat global.
Menurut Rahayu (2014:2) pada kurikulum 2013 hal tersebut dapat diaplikasikan
ke dalam pembelajaran dengan cara menetapkan kompetensi yang dimiliki siswa di
masa depan seperti, kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir kritis,
kemampuan mempertimbangakan masalah dari sisi moral, dan kemampuan hidup
dalam masyarakat yang global. Sejalan dengan hal menurut Sadler & Zeidler
(2005:4). ISS menjadi semakin penting dalam bidang pendidikan sains karena
dapat digunakan untuk membuat pembelajaran sains menjadi lebih relevan bagi
kehidupan siswa, mengarahkan hasil belajar seperti apersepsi siswa terhadap
hakikat sains, meningkatkan argumentasi siswa dalam berdialog, meningkatkan
kemampuan siswa mengevaluasi data dan informasi ilmiah, dan merupakan
komponen penting dalam literasi sains.
Salah satu persoalan penting dalam dinamika pembelajaran IPA-Biologi adalah
penyajian konteks fakta dan persolan biologi kepada peserta didik. Kecendrungan
yang terjadi saat ini menunjukkan kesulitan siswa untuk mampu menciptakan
relevansi antara pengetahuan biologi yang mereka miliki dengan persoalan hidup
Artikel Ilmiah Biologi Azheinita Eka Putri (2019)
© Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
3
sehari-hari (Coluccigray & Faster,2012:90). Selanjutnya menurut Sadler (2004:78).
Konteks hendaknya dibentuk oleh siswa, baik secara fisik, konseptual, maupun
yang berkaitan dengan kesadaran nilai-nilai, yang berpotensi mengarahkan siswa
terlibat dalam pemahaman, melakukan releksi dan aktifitas pembelajaran
meciptakan pembelajaran yang bermakna.
Pendalaman materi pada sistem imunitas menyebabkan guru-guru
mengalami kesulitan dalam menerapkan desain pembelajaran yang sesuai untuk
materi tersebut, hal ini didapatkan melalui hasil wawancara analisis kebutuhan pada
awal penelitian. Menurut Rahayu (2014:10) pada dasarnya guru sebagai komponen
utama dalam penyelengaraan pembelajaran perlu dibekali dengan pemahaman
keterampilan yang baik untuk mengimplementasi pembelajaran agar dapat
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Sejalan dengan
pendapat Krismasari (2015:10) yang menyatakan bahwa dengan impian
terwujudnya masyarakat memiliki pengetahuan dan memahami konsep-konsep dan
proses ilmiah dapat diwujudkan apabila guru sebagai komponen penting dalam
sistem pendidikan memiliki kompetensi yang memadai sebagai manifestasi dari
keprofesionalannya.
Untuk memenuhi kebutuhan terciptanya masyarakat yang memiliki
pemahaman tentang ide-ide ilmiah, kemampuan intelektualitas, kreativitas,
penalaran, dan juga memiliki kepedulian terhadap isu-isu dan masalah yang terjadi
di alam sehingga mereka dapat mengambil keputusan tentang kebijakan sosial
untuk diri sendiri, agar terciptanya pembelajaran yang kontekstual. Diperlukan
inovasi dan pedoman pembelajaran bagi guru dalam membentuk desain
Artikel Ilmiah Biologi Azheinita Eka Putri (2019)
© Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
4
pembelajaran materi sistem imunitas terintegrasi ISS. Pengembangan desain
pembelajaran terintegrasi ISS merupakan proses perencanaan bahan-bahan
pembelajaran beserta kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, perencanaan
sumber-sumber belajar yang digunakan serta perencanaan alat evaluasi guna
menilai hasil proses pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI MIA 1 di SMA Negeri
1 Bintan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah Studi literatur,
wawancara dan observasi. Dengan demikian, instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah pedoman wawancara dan observasi. Penelitian
dilakukan pada Senin 17 Agustus 2019 di SMA Negeri 1 Bintan.
HASIL
Studi literatur dilakukan dengan tujuan melihat bagaimana pentingnya ISS pada
pembelajaran Biologi. Salah satu persoalan penting dalam dinamika pembelajaran
IPA-Biologi adalah penyajian konteks fakta dan persolan biologi kepada peserta
didik. Kecendrungan yang terjadi saat ini menunjukkan kesulitan siswa untuk
mampu menciptakan relevansi antara pengetahuan biologi yang mereka miliki
dengan persoalan hidup sehari-hari (Coluccigray & Faster,2012:90). Konteks
hendaknya dibentuk oleh siswa, baik secara fisik, konseptual, maupun yang
berkaitan dengan kesadaran nilai-nilai, yang berpotensi mengarahkan siswa terlibat
dalam pemahaman, melakukan releksi dan aktifitas pembelajaran meciptakan
pembelajaran yang bermakna (Sadler, 2004:78)
Artikel Ilmiah Biologi Azheinita Eka Putri (2019)
© Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
5
Wawancara dilakukan dengan guru Mata Pelajaran Biologi yang bertujuan
untuk mengetahui proses pembelajaran disekolah. Wawancara dilakukan di SMA
Negeri 1 Bintan dengan narasumber yaitu Ibu Ginor Asfila, S.Pd dan Ibu Ratih
Pratiwi, S.Si. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh simpulan bahwa setiap guru
harus mampu mengembangkan desain pembelajaran, desain pembelajaran yang
baik adalah desain pembelajaran yang didesain untuk menjawab permasalahan yang
ada dalam proses pembelajaran, sesuai karakteristik peserta didik dan tentunya
tujuan pembelajaran harus tercapai. Saat ini untuk pembelajaran Biologi di SMA
Negeri 1 Bintan pada materi sistem imunitas belum dilakukan pengembangan
desain pembelajaran karena materi sistem imunitas masih tergolong baru dan belum
mengintegrasikan ISS kedalam pembelajaran karena belum memiliki acuan dalam
pengembangannya.
Guru mengangap ISS layak diangkat sebagai topik permasalahan dalam
pembelajaran di SMA dengan mempertimbangkan unsur SARA melalui
pengembangan desain pembelajaran. Materi sistem imunitas terintegrasi ISS sangat
baik dikembangkan sebagai contoh pada materi pembelajaran biologi yang sesuai
jadi tidak hanya pada materi sistem imunitas saja karena untuk saat ini belum
banyak pengembangan materi biologi yang diinterasikan ISS kedalam proses
pembelajaran, padahal ISS sangat menarik motivasi belajar siswa erat dengan
kehidupan sehari-hari siswa.
Pada penelitian ini, untuk mata pelajaran Biologi kelas XI telah menggunakan
Kurikulum tahun 2013. Materi sistem imunitas dalam semester genap dengan
Kompetensi dasar (KD) 3.14 dan Komptensi Inti (KI) 4.14. Kompetensi dasar (KD)
Artikel Ilmiah Biologi Azheinita Eka Putri (2019)
© Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
6
yang telah dijabarkan sebagai patokan untuk mengembangkan desain pembelajaran
materi sistem imunitas terintegrasi ISS berikut ini rincian kompetensi dasar dan
kompetensi inti pada materi sistem imunitas.
Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada materi sistem imunitas
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan dan
menganalisis pengetahuan konseptual,
prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rsa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.14 Menganalisis peran sistem
imunitas dan imun terhadap proses
fisiologi di dalam tubuh
4. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
4.14 melakukan kampanye pentingnya
berbagai program dan jenis imunisasi
serta kelainan dalam sistem imunitas
dalam berbagai bentuk media
informasi
Sumber: Kemendikbud 2016
Analisis peserta didik merupakan telaah karakteristik siswa berdasarkan
kebutuhan dan perkembangannya sebagai acuan untuk rancangan pengembangan
desain pembelajaran ini. Berdasarkan hasil obeservasi pada siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Bintan Timur disimpulkan bahwa siswa masih kesulitan memahami materi
sistem imunitas karena kurangnya inovasi dalam pembelajaran serta menginginkan
pembelajaran yang cocok dengan kehidupan sehari-hari mereka sehingga mereka
dapat menerapkan konsep pada pembelajaran yang telah mereka lakukan.
Dalam penerapan proses pembelajaran terintegrasi ISS, diperlukan model
pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Model ISS yang
Artikel Ilmiah Biologi Azheinita Eka Putri (2019)
© Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
7
digunakan dalam penelitian ini adalah The Issue–Oriented Model (IOM) atau
Character and Values development approach (CVDA). Kedua model tersebut akan
diintegrasikan kedalam model Problem Based Leraning (PBL). Pemilihan PBL
dalam proses pembelajaran terinetgrasi ISS bertujuan untuk melengkapi langkah-
langkah model ISS yang masih kurang lengkap, sehingga langkah pembelajaran
pada penelian ini lebih sesuai dengan kegiatan pembelajaran disekolah. Selanjutnya
berdasarkan kompetensi dasar pada kurikulum 2013 tentang materi sistem imunitas
kelas XI maka dirumuskan tujuan pembelajaran sebagai berikut:
Melalui Pembelajaran dengan metode diskusi dan kolaborasi dengan
menggunakan model Problem Based Leraning (PBL) diintergrasikan dengan The
Issue–Oriented Model (IOM) atau Character and Values development approach
(CVDA) peserta didik dapat Menganalisis peran sistem Imiunitas terhadap proses
fisiologi dalam tubuh makhluk hidup serta dapat melakukan kampanye pentingnya
berbagai program dan jenis imunisasi serta kelainan pada sistem imunitas dalam
bentuk media informasi sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan
kebesaran Tuhan YHE, menumbuhkan sikap santun, responsif dan pro-aktif.
PEMBAHASAN
ISS merupakan isu-isu dilematis atau problematis dimana pengetahuan sains
(Biologi) dan kesadaran sosial saling berkaitan satu sama lain dan menghadirikan
konflik mental yang memerlukan kemampuan membuat keputusan guna
memecahaknnya (Sadler, 2004:7). Dalam mengambil keputusan, selain
berdasarkan pengetahuan ilmiah sains seseorang juga bisa melibatkan prespektif
sosial humanistik berupa pertimbangan moral dan etika. Proses pembelajaran akan
Artikel Ilmiah Biologi Azheinita Eka Putri (2019)
© Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
8
bermakna apabila dapat megakomondasi siswa untuk menggerakkan pengetahuan
awalnya dalam menghadapi persoalan melalui pengalaman sosial menuju
pemahaman yang lebih baik sesuai dengan konteks hidupnya (Duit & Treagus,
1998:31).
Melalui komentarnya guru mengangap ISS layak diangkat sebagai topik
permasalahan dalam pembelajaran di SMA dengan mempertimbngkan unsur
SARA melalui pengembangan desain pembelajaran. Materi sistem imunitas
terintegrasi ISS sangat baik dikembangkan sebagai contoh pada materi
pembelajaran biologi yang sesuai jadi tidak hanya pada materi sistem imunitas saja
karena untuk saat ini belum banyak pengembangan materi biologi yang
diinterasikan ISS kedalam proses pembelajaran, padahal ISS sangat menarik
motivasi belajar siswa erat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini sesuai
dengan pendapat Colucci-Gray dan Frasher (2012:81) salah satu persoalan penting
dalam dinamika pembelajaran biologi adalah penyajian fakta dan persoalan biologi
kepada peserta didik.
Kecendrungan yang terjadi saat ini menunjukkan siswa kesulitan untuk mampu
menciptakan relevansi antara pengatahuan biologi yang mereka pelajari dengan
persoalan hidup seharai-hari. Lebih lanjut Ekborg (2013:9) beranggapan bahwa
kurangnya motivasi dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran biologi
disebabkan oleh banyaknya cakupan materi biologi yang harus dipelajari sesuai
dengan kurikulum dan tidak kurangnya pengetahuan untuk menyelesaikan masalah
sosial menggunakan pengetahuan biologi. Selanjutnya dipertegas oleh Agung
(2018:3) untuk mencapai masyarakat yang dapat memeberkan solusi terhadap
Artikel Ilmiah Biologi Azheinita Eka Putri (2019)
© Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
9
permasalah berupa isu sosial yang berkaitan dengan sains, ISS harus diintegrasikan
kedalam praktik pendidikan, penelitian, kurikulum, dan penilaian.
Hal yang dilakukan dalam pengembangan desain pembelajaran materi sistem
imunitas terintegrasi ISS yaitu: 1)Penganalisisan KD dan KI ini bertujuan untuk
mengembangkan Indikator Percapaian Kompetensi (IPK). Indikator terintegrasi
dengan ISS melalui dikembangkannya kemampuan siswa dalam argumentasi dan
kolaborasi; 2) menginterasikan ISS kedalam tujuan pembelajaran; 3) Media
pembelajaran yang digunakan merupakan LKPD yang telah dikembangkan dengan
mengintegrasikan ISS yang berada pada lingkungan siswa kedalam soal-soal yang
ada pada LKPD; 4) Mengintegrasikan ISS kedalam model pembelajaran
menggunakan model Problem Based Leraning (PBL) diintergrasikan dengan The
issue –oriented model(IOM) atau Character and values development approach
(CVDA); 5) Pengintegrasian ISS kedalam alat evaluasi. Pada tahap ini peneliti
mengembangkan alat evaluasi berupa kisi-kisi dan rubrik yang menunjang
penilaian proses pembelajaran secara utuh.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran
biologi guru belum mengintegrasikan ISS dan siswa menginginkan pembelajaran
yang bersifat kontekstual. Pentingnya ISS dalam pembelajaran agar tercapainya
terciptanya pembelajaran kontekstual dan melatih argumentasi siswa dalam
menyelesaikan isu sosial terkait materi sistem imun maka perlu dikembangkan
pedoman pembelajaran bagi guru dan sumber belajar bagi siswa berupa desain
pembelajaran materi sistem imunitas terintegrasi ISS meliputi RPP dan LKPD.
Artikel Ilmiah Biologi Azheinita Eka Putri (2019)
© Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
10
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Mamak saya yang telah
berkontribusi besar dalam perjalanan hidup saya. Bapak Bony Irawan, M.Pd. selaku
dosen pembimbing I dan Ibu Nur Eka Kusuma Hindrasti, M.Pd selaku pembimbing
II, validator dan motivator yang selelalu memberikan bimbingan selama penelitian
ini. Terimakasih kepada Ibu Dr. Nevrita, M.Pd., M.Si dan Ibu Trisna Amelia, M.Pd,
selaku penguji I dan penguji II. Kepala Sekolah dan Guru Biologi SMA 1 Bintan
serta murid-murid yang telah membantu dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Carl, B & Rosalind. 2013. socio-scientific issues-based leaning in biology:
students’ and teachers’ perceptions and students, informal reasoning. Thesis.
Curtin University, Australia
Osborne, J. (2010). Arguing to Learn in Science: The Role of Collaborative, Critical
Discourse. American Association for the Advancement of Science, 1200
New York Avenue, Washington, DC 2005
Prastowo. A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva press
Rahayu. 2014. Meningkatkan Profesionalisme Guru dalam Mewujudkan Literasi
Sains Siswa Melalui Pembelajaran Kimia/IPA Berkonteks Isu-Isu
Sosiosaintifik (Sosiosaintifik Issues). Paper dalam Semhas Pendidikan Kimia
Sains Fakultas Pendidikan MIPA FKIP Universitas Cendana
Sadler & Zeidler. 2005. Patterns Of Informal Reasoning In The Context Of
Sosiosciedtifik Decision Making. Internasional Journal Of science
Education. 28. (12)
Santoso,F.dkk, 2017 For ALL A Toolkit. Paris: United Nations Educational,
Scientific And Cultural Organization
Sadler , T.D. (2004). Molar and ethical dimensions of socioscientific decision-
making as integral components of scientific literacy. Science educator,13, 39-
48
Artikel Ilmiah Biologi Azheinita Eka Putri (2019)
© Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
11
Utami,T. 2014. Pengembangan Desain Pembelajaran Biologi Berbasis Kasus
Penyakit Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia. Universitas Negeri
semarang. Retrieved from https://lib.unnes.ac.id
Yuliastini, I.B., Rahayu. S., Fajaroh. F. 2016. “POGIL Berkonteks Socio Scientific
Issues dan Literasi Sains Siswa SMK
Zeidler , D.L & Sadler, T.D. 2002. The Morality of Sociooscientific Issues:
Conbstrual and Resolution of Genetic Engineering Dilemmas Education
88:4-27
Zeidler, D.L., et. AL. (2011). Enacting a Socio-scientific Issues Classroom:
Transformative Transformations,Dordrecht: Springer