ANALISIS PENGARUH CAR, FDR, DAN BOPO TERHADAP
PROFITABILITAS DENGAN NPF SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA PERIODE 2014-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
CAHYA NINGSIH SA’DI
NIM 63010150005
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
ANALISIS PENGARUH CAR, FDR, DAN BOPO TERHADAP
PROFITABILITAS DENGAN NPF SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA PERIODE 2014-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
CAHYA NINGSIH SA’DI
NIM 63010150005
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706
Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
skripsi Saudara:
Nama : Cahya Ningsih Sa’di
NIM : 63010150005
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh CAR, FDR, dan BOPO Terhadap
Profitabilitas Dengan NPF Sebagai Variabel Intervening
Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-
2018.
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skirpsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 16 Agustus 2019
Pembimbing
Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag.
NIP. 197502112000031001
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706
Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH CAR, FDR, DAN BOPO
TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN NPF SEBAGAI VARIABEL
INTERVENINGPADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
PERIODE 2014-2018
DISUSUN OLEH
CAHYA NINGSIH SA’DI
NIM: 63010150005
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam (IAIN) Salatiga, pada Tanggal Agustus 2019 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi
Susunan Panitia Penguji:
Ketua Sidang : Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag.
Sekretaris Sidang : Yudha Trishananto, M.M
Penguji I : Dr. Faqih Nabhan, M.M
Penguji II : Nur Huri Mustofa, M.SI.
Salatiga, 10 September2019
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Anton Bawono,M.Si.
NIP 19740320 200312 1 001
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Cahya Ningsih Sa’di
NIM : 63010150005
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : Analisis Pengaruh CAR, FDR, dan BOPO Terhadap
Profitabilitas Dengan NPF Sebagai Variabel Intervening
Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-
2018.
Dengan ini saya yang menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan
mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang sesuai dengan aturan.
Salatiga, 16 Agustus 2019
Penulis,
Cahya Ningsih Sa’di
NIM. 63010150005
Materai
Rp.6000
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Cahya Ningsih Sa’di
NIM : 63010150005
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh CAR, FDR, dan BOPO Terhadap Profitabilitas
Dengan NPF Sebagai Variabel InterveningPada Bank Umum
Syariah di Indonesia Periode 2014-2018.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata
penulitasn karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 16 Agustus 2019
Penulis,
Cahya Ningsih Sa’di
NIM. 63010150005
vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Cahya Ningsih Sa’di
NIM : 63010150005
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Fakultas :Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi :Analisis Pengaruh CAR, FDR, dan BOPO Terhadap
Profitabilitas Dengan NPF Sebagai Variabel Intervening
Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-
2018.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini diperkenakan untuk dipublikasikan
pada e-repository IAIN Salatiga. Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila
dikemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya saya sendiri, maka saya
sanggup menanggup semua konsekuensinya.
Salatiga, Agustus 2019
Penulis,
Cahya Ningsih Sa’di
NIM. 63010150049
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Nikmati masa-masa mudamu,
Cari hal baru yang dapat mengubah hidup lebih baik,
Namun tetap berjalan dalam rakhmat Allah SWT.
PERSEMBAHAN
Teruntuk kedua orang tuaku
Keluarga PP Al-Ihsan Al-Amin
Teman seperjuangan di kota Salatiga
Dan tak lupa pula untuk diriku sendiri
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Shalawat serta
salam tidak lupa senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang
revolusioner yang ditulis oleh Tuhan untuk menuntun jalan hidup umat manusia
kearah yang lebih baik.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi. Segala proses dalam penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas
dari bantuan, arahan, bimbingan, serta doa dari berbagai pihak. Bersama ini
penulisan hantarkan ucapan terima kasih, kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah S1 Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
4. Dr. Agus Waluyo, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penilisan dalam menulis dan menyusun skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu, ajaran, dan bantuan kepada penulis.
6. Kepada orang tuaku Bapak Hayat Sangidun dan Ibu Umi Robingah yang
selalu mendoakan, memberikan saran-saran serta dukungan finansial.
ix
7. Sahabat seperjuanganku Westprog, Laini, Wahyudin, dan Nuryanto yang
selalu memberikan dukungan, motivasi, bantian, dan arahan dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Teman-teman S-1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(IAIN) Salatiga angkatan 2015 terima kasih atas kebersamaan dan
kegembiraannya selama kuliah
9. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi yang tidak dapat di
sebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala bentuk dedikasi, motivasi dan
juga inspirasi.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang berkepentingan.Terima kasih.
Salatiga, Agustus 2019
Penulis
x
ABSTRAK
Sa’di, Cahya Ningsih. 2019. Analisis Pengaruh CAR, FDR, dan BOPO Terhadap
Profitabilitas dengan NPF Sebagai Variabel Intervening Pada Bank
Umum Syariah Di Indonesia Periode 2014-2018. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Program Studi S-1 Perbankan Syariah IAIN
Salatiga. Pembimbing: Dr. Agus Waluyo, M.Ag.
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh CAR,
FDR, dan BOPO terhadap profitabilitas dengan NPF sebagai variabel intervening
pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini mengguankan jenis
penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda sebagai
analisis data.
Penelitian ini menggunakan data sekunder bentuk data tahunan
profitabilitas (ROA) bank unum syariah serta CAR, FDR, dan BOPO di Indonesia
pada periode 2014 sampai dengan 2018. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
menggunakan alat bantu Eviews 9.
Hasil penelitian ini menunjukan variabel BOPO berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Variabel CAR dan NPF berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA), variabel FDR
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Variabel
BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF, variabel CAR dan FDR
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap NPF. Hasil analisis jalur
menunjukan bahwa variabel NPF tidak mampu memediasi pengaruh CAR, FDR,
dan BOPO terhadap profitabilitas (ROA).
Kata Kunci: CAR, FDR, BOPO, NPF, dan ROA.
xi
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................... v
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ............................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
xii
D. Kegunaan Penelitian................................................................................... 10
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 10
BAB II ................................................................................................................... 12
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 12
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 12
B. Kerangka Teori........................................................................................... 17
C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 26
D. Hipotesis ..................................................................................................... 26
1. Pengaruh CAR terhadap profitabilitas ROA .......................................... 26
2. Pengaruh FDR terhadap profitabilitas ROA .......................................... 28
3. Pengaruh BOPO terhadap profitabilitas ROA ........................................ 28
4. Pengaruh CAR terhadap NPF ................................................................. 29
5. Pengaruh FDR terhadap NPF ................................................................. 30
6. Pengaruh BOPO terhadap NPF .............................................................. 31
7. Pengaruh NPF terhadap profitabilitas ROA ........................................... 32
8. NPF memediasi pengaruh CAR terhadap Profitabilitas ROA ............... 33
9. NPF memediasi pengaruh FDR terhadap Profitabilitas ROA ................ 34
10. NPF memediasi pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas ROA ......... 35
BAB III ................................................................................................................. 37
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 37
xiii
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 37
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 37
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 39
E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 40
F. Definisi Konsep dan Operasional .............................................................. 40
1. Variable Independen (X) ........................................................................ 40
2. Variable Intervening (Z) ......................................................................... 42
3. Variabel Dependen ................................................................................. 42
G. Instrument Penelitian ................................................................................. 43
H. Teknis Analisis Data .................................................................................. 43
1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................ 43
2. Uji Stasioneritas ..................................................................................... 43
3. Uji Regresi .............................................................................................. 44
4. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 44
5. Analisis Jalur (Path Analisis) ................................................................. 47
I. Alat Analisis ............................................................................................... 47
BAB IV ................................................................................................................. 48
ANALISIS DATA ................................................................................................ 48
A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 48
xiv
B. Analisis Data .............................................................................................. 49
1. Uji Stasioner ........................................................................................... 49
2. Uji Regresi .............................................................................................. 51
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 58
4. Uji Path Analisis ..................................................................................... 66
5. Pembahaasan Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 73
BAB V ................................................................................................................... 82
PENUTUP ............................................................................................................. 82
A. Kesimpulan ................................................................................................ 82
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 83
C. Saran ........................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 85
LAMPIRAN .......................................................................................................... 90
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 107
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1Perkembangan NPF pada BUS di Indonesia............................................ 2
Tabel 2.1Penelitian terdahulu tentang pengaruh CAR terhadap ROA ................. 12
Tabel 2.2Penelitian terdahulu tentang pengaruh FDR terhadap ROA .................. 13
Tabel 2.3Penelitian terdahulu tentang pengaruh BOPO terhadap ROA ............... 14
Tabel 2.4Penelitian terdahulu tentang pengaruh NPF terhadap ROA .................. 14
Tabel 2.5Penelitian terdahulu tentang pengaruh CAR terhadap NPF................... 15
Tabel 2.6Penelitian terdahulu tentang pengaruh FDR terhadap NPF ................... 16
Tabel 2.7Penelitian terdahulu tentang pengaruh BOPO terhadap NPF ................ 16
Tabel 2.8Hipotesis................................................................................................. 36
Table 3.1Bank Umum Syariah pada Tahun 2018 ................................................. 39
Table 4.1Deskripstif Variabel Penelitian .............................................................. 48
Table 4.2Hasil Uji Stasioner Level........................................................................ 50
Table 4.3Hasil Uji Stasioneritas 1st Difference .................................................... 50
Table 4.4Regresi Utama ........................................................................................ 51
Table 4.5Regresi Variabel Intervening ................................................................. 54
Table 4.6Hasil Uji Multikolinieritas Regresi Utama ............................................ 61
Table 4.7Hasil Uji Multikolinieritas Regresi Variabel Intervening ...................... 61
Table 4.8Hasil Uji Autokorelasi Regresi Utama .................................................. 62
Table 4.9Penyembuhan Hasil Uji Autokorelasi Regresi Utama ........................... 63
xvi
Table 4.10Hasil Uji Autokorelasi Regresi Variabel Intervening .......................... 63
Table 4.11Penyembuhan Hasil Uji Autokorelasi Regresi Variabel Intervening .. 64
Table 4.12Hasil Uji Heteroskedastisitas Regresi Utama ...................................... 65
Table 4.13Hasil Uji Heteroskedastisitas Regresi Vairiabel Intervening ............... 66
Tabel 4.14Hasil Perhitungan Koefisien Jalur ....................................................... 67
Tabel 4.15Tabel Sobel Test ................................................................................... 71
Tabel 4.16Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 72
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 26
Gambar 4.1 Uji Normalitas Regresi Utama .......................................................... 58
Gambar 4.2 Penyembuhan Uji Normalitas Regresi Utama .................................. 59
Gambar 4.3 Uji Normalitas Regresi Variabel Intervening.................................... 59
Gambar 4.4 Penyembuhan Uji Normalitas Regresi Variabel Intervening ............ 60
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Penelitian ................................................................................... 90
Lampiran 2 Hasil Uji Analisis .............................................................................. 93
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh peranan
perbankan yang ada di negara tersebut. Peran perbankan merupakan tolak
ukur kemajuan negara. Semakin baik kondisi perbankan suatu negara
semakin baik pula kondisi perekonomian suatu negara. Perekonomian
yang memiliki sektor perbankan yang menguntungkan akan lebih mampu
menahan guncangan negatif dan berkontribusi pada stabilitas sistem
ekonomi (Imam, 2017).
Pada pasal 1 ayat (2) UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan
syariah, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan/ atau bentuk lainnya dalam meningkatkan taraf hidup
rakayat. Regulasi yang jelas tentang perbankan syariah membuka peluang
bagi syariat Islam untuk menunjukan eksistensi ajarannya. Sesuai dengan
ajaran Islam, jadi bank syariah adalah bank yang berasaskan pada
kemitraan, keadilan, transparansi dan universal. Ia melakukan kegiatan
usaha perbankan berdasarkan prinsip syariat.
Sebagai lembaga yang penting dalam perekonomian, maka perlu
adanya pengawasan kinerja yang baik oleh regulator perbankan.
Profitabilitas dapat dikatakan sebagai salah satu indikator yang paling
2
tepat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Profitabilitas juga
memiliki arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dalam jangka waktu panjang, karena profitabilitas menunjukan
apakah perusahaan tersebut mempunyai prospek yang tidak baik di masa
datang (Rizkitasari, 2017).
Pembiayaan merupakan aktivitas yang menjadi sumber pendapatan
utama bank umum syariah. Resiko gagal bayar yang mungkin terjadi
membuat bank umum syariah perlu memperhatikan risiko terkena
pembiayaan bermasalah. Tingkat terjadinya pembiayaan bermasalah
digambarkan dengan rasio NPF. Semakin rendah rasio NPF, semakin
rendah tingkat pembiayaan bermasalah yang terjadi berarti semakin baik
kondisi bank tersebut (Aryani, 2016). Menurut (Riyadi, 2014), Non
Perfoming Financing (NPF) atau Non Perfoming Loan (NPL) merupakan
ukuran risiko kredit yang menjadi parameter tingkat kesehatan bank. Bank
dinilai memiliki potensi kesulitan yang membahayakan kelangsungan
usaha jika rasio kredit bermasalah (Non Perfoming Loan) secara neto lebih
dari 5% dari total kredit (PBI15/2/PBI/2013). Jika melebihi 5% maka akan
mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan bank tersebut.
Tabel 1.1Perkembangan NPF pada BUS di Indonesia
Indikator 2014 2015 2016 2017 2018
Non Perfoming Financing
(NPF) 4,95 4,84 4,42 4,76 3,83
Sumber: www.ojk.co.id
Meskipun rata-rata rasio NPF tidak melebihi angka 5%, seperti
terlihat pada table 1.1, tetapi nilainya relatif berfluktuatif. Hal ini
3
menunjukan bahwa NPF rentan sekali mengalami perubahan yang tidak
terduga. Oleh karena itu dibutuhkan suatu strategi yang tepat dalam
mengendalikan rasio NPF agar kinerja bank umum syariah yang go publik
jauh lebih baik sehingga mendorong investor tertarik berinvestasi. Dalam
pengamatan ini, prediksi terjadinya Non Perfoming Financing (NPF) dapat
dilihat dari beberapa faktor diantaralain faktor internal yang tercermin
dalam rasio keuangan seperti Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing
to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional terhadap Pembiayaan
Operasional (BOPO).
Variable Capital Adequacy Ratio (CAR) menggambarkan tentang
kondisi permodalan yang dimiliki suatu bank. Semakin tinggi CAR berarti
bahwa modal yang dimiliki bank semakin tinggi, oleh karena itu bank
semakin kuat menanggung risiko dari setiap pembiayaan atau aktiva
produktif yang berisiko, sehingga bank lebih leluasa dalam memberikan
pembiayaan kepada pihak ketiga. Semakin besar pembiayaan yang
diberikan kepada pihak ketiga maka semakin besar pendapatan yang akan
diterima oleh bank yang kemudian akan meningkatkan profitabilitas
(ROA) bank (Wardana, 2015).Menurut (Pratamawati, 2018) semakin
tinggi CAR maka sumberdaya keuangan yang dimiliki bank semakin
tinggi pula serta dapat digunakan untuk pengembangan usaha dan untuk
mengantisipasi potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit.
Adapun CAR memiliki pengaruh terhadap ROA. Dimana, semakin
tinggi CAR, profitabilitas (ROA) suatu bank akan semakin tinggi pula.
4
Dengan demikian CAR dapat mempengaruhi ROA. Penelitian yang
dilakukan oleh Yunita (2014) dan Mayunita (2017) menyatakan bahwa
CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan Azmy
(2018) menyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap
ROA. Selain itu CAR juga memiliki pengaruh terhadap NPF. Semakin
tinggi CAR maka semakin basar pula sumber daya finansial yang dapat
digunakan untuk pengenbangan usaha dan penyaluran pembiayaan.
Dengan bertambahnya sumber daya finansial yang digunakan untuk
pembiayaan maka resiko meningkatnya pembiayaan bermasalah juga akan
semakin besar (Lidyah, 2016). Dengan demikian CAR dapat
mempengaruhu NPF. Penelitian yang dilakukan Lidyah (2016) dan
Aryani (2016), menunjukan bahwa CAR berpengaruh negatif signifikan
terhadap NPF. Sedangkan Riyadi (2014) menyatakan bahwa CAR
berpengaruh positif signifikan terhadap NPF.
Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasional untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar semua dana masyarakat
serta modal sendiri dengan mengandalkan kredit yang telah didistribusikan
ke masyarakat (Yusuf, 2017). Semakin tinggi FDR, kemungkinan laba
yang akan diperoleh pun akan tinggi. Disisi lain, semakin banyak jumlah
kredit yang diberikan akan menimbulkan risiko yang cukup tinggi
terhadap penyaluran pembiayaan tersebut (Auliani, 2016).
Adapun FDR berpengaruh terhadap ROA. Dimana semakin tinggi
FDR, profitabilitas (ROA) suatu bank akan semakin tinggi pula Yusuf
5
(2017). Dengan demikian FDR dapat mempengaruhu ROA. Penelitian
yang dilakukan Yusuf (2017) bahwa FDR berpengaruh positif signifikan
terhadap ROA. Sedangkan Wibisono (2017) menyatakan bahwa FDR
berpengaruh negative signifikan terhadap ROA. Selain itu FDR juga
memiliki pengaruh terhadap NPF. Tingginya FDR menunjukan bahwa
perbankan meminjamkan hampir seluruh dananya. Artinya, semakin besar
dana yang dikeluarkan dalam pembiayaan, maka semakin tinggi FDR, dan
kemungkinan terjadi risiko pembiayaan bermasalah juga semakin tinggi
(Rosidah, 2017). Penelitian yang dilakukan Pradana (2018) dan Aryani
(2016) yang menentukan bahwa FDR berpengaruh positif signifikan
terhadap NPF. Sedangkan Riyadi (2014) menyatakan bahwa LDR atau
FDR berpengaruh negatif signifikan terhadap NPF.
Menurut (Mokoagow & Fuady, 2015) menyatakan bahwa Rasio
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sering
disebut rasio efisiensi operasional, rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini maka semakin
efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan.
Dalam penelitian (Pratamawati, 2018) menyimpulkan bahwa semakin
kecil rasio BOPO pada bank semakin efisien biaya operasional yang
dikeluarkan bank yang bersangkutan. Sehingga biaya operasional
berpengaruh positif karena semakin kecil rasio BOPO maka kondisi
bermasalah pada bank semakin kecil.
6
Adapun BOPO berpengaruh terhadap ROA. Dimana BOPO pada
suatu bank tinggi maka berarti bahwa biaya yang dikeluarkan bank untuk
operasional lebih besar daripada pendapatan operasional yang masuk ke
bank. Apabila pendapatan operasional bank kecil maka tingkat ROA bank
menjadi rendah. Dengan demikian BOPO dapat mempengaruhi ROA.
Penelitian yang dilakukan Mayunita (2017), Wardana (2015) dan Azmy
(2018) yang menentukan bahwa BOPO berpengaruh negatif signifikan
terhadap ROA. Sedangkan Zulfikar (2014) menyatakan bahwa BOPO
berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Selain itu FDR juga
memiliki pengaruh terhadap NPF. Semakin kecil rasio efisiensi, maka
operasionalnya akan lebih baik karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil
dibanding pendapatan yang diterima (Lidyah, 2016). Penelitian yang
dilakukan Auliani (2016), Supriani (2018), dan Riyadi (2014) menentukan
bahwa BOPO berpengaruh positif signifikan terhadap NPF. Sedangkan
Syahid (2016) menyatakan bahwa BOPO tidak berpengaruh signifikan
dengan arah positif terhadap NPF.
Setelah mengetahui penelitian terdahulu tentang pengaruh variable
rasio keuangan terhadap profitabilitas. Penelitian ini ditambahkan variable
Non Perfoming Financing (NPF) sebagai variable intervening. Variable
intervening dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mengisi perbedaan
hasil atau menjembatani inkonsisten hasil penelitian. Dapat disimpulkan,
tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris apakah
CAR, FDR, dan BOPO berpengaruh terhadap Return On Asset dengan
7
Non Perfoming Financing (NPF) sebagai variable intervening. Penelitian
ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan Bank Umum
Syariah di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang tersebut mendorong peneliti untuk
melakukan penelutian mengenai “ Analisis Pengaruh CAR, FDR, dan
BOPO Terhadap Profitabilitas dengan NPF Sebagai Variabel
Intervening pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return
On Asset (ROA) bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2018?
2. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
Return On Asset (ROA) bank umum syariah di Indonesia periode
2014-2018?
3. Bagaimana pengaruhBiaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) bank umum
syariah di Indonesia periode 2014-2018?
4. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Non
Perfoming Financing (NPF) bank umum syariah di Indonesia periode
2014-2018?
5. Bagaimana pengaruhFinancing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Non
Perfoming Financing (NPF) bank umum syariah di Indonesia periode
2014-2018?
8
6. Bagaimana pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap Non Perfoming Financing (NPF) bank
umum syariah di Indonesia periode 2014-2018?
7. Bagaimana pengaruh Non Perfoming Financing (NPF) terhadap
Return On Asset (ROA) bank umum syariah di Indonesia periode
2014-2018?
8. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return
On Asset (ROA) yang dimediasi oleh Non Perfoming Financing (NPF)
bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2018?
9. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
Return On Asset (ROA) yang dimediasi oleh Non Perfoming
Financing (NPF) bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2018?
10. Bagaimana pengaruhBiaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) yang dimediasi
oleh Non Perfoming Financing (NPF) bank umum syariah di
Indonesia periode 2014-2018?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Return On Asset (ROA) bank umum syariah di Indonesia periode
2014-2018.
2. Untuk mengetahui pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)
terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah di Indonesia
periode 2014-2018.
9
3. Untuk mengetahui pengaruhBiaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) bank umum
syariah di Indonesia periode 2014-2018.
4. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Non Perfoming Financing (NPF) bank umum syariah di Indonesia
periode 2014-2018.
5. Untuk mengetahui pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)
terhadap Non Perfoming Financing (NPF) bank umum syariah di
Indonesia periode 2014-2018.
6. Untuk mengetahui pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap Non Perfoming Financing (NPF) bank
umum syariah di Indonesia periode 2014-2018.
7. Untuk mengetahui pengaruh Non Perfoming Financing (NPF)
terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah di Indonesia
periode 2014-2018.
8. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Return On Asset (ROA) yang dimediasi oleh Non Perfoming
Financing (NPF) bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2018.
9. Untuk mengetahui pengaruhFinancing to Deposit Ratio (FDR)
terhadap Return On Asset (ROA) yang dimediasi oleh Non Perfoming
Financing (NPF) bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2018.
10. Untuk mengetahui pengaruhBiaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) yang dimediasi
10
oleh Non Perfoming Financing (NPF) bank umum syariah di Indonesia
periode 2014-2018.
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu proses pembelajaran dalam
penerapan antara teori yang didapat dpada saat perkuliahan denagan
praktik yang terjadi di lapangan.
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu bahan
informasi mengenai Analisis Pengaruh CAR, FDR, dan BOPO
terhadap profitabilitas dengan NPF sebagai Variabel Intervening pada
Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018.
Penelitian ini juga diharapkan berguna bagi menelitian selanjutnya
sebagai rujukan apabila topik penelitian sama.
3. Bagi Bank
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai koreksi untuk
terus meningkatkan kinerja.
E. Sistematika Penulisan
Sistem penulisan penelitian ini antaralain sebagai berikut:
BAB I merupakan pendahuluan, dalam bab ini penjelasan mengenai latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
11
BAB II merupakan landasan teori, dalam bab ini terdapat empat bagian
yaitu pertama landasan teori yang berisi uraian telaah pustaka, referensi,
jurnal, artikel, dan lain-lain, yang berkaitan dengan topik penelitian ini.
Referensi ini juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis
terhadap masalah.Kedua penelitian dan pengkajian yang telah dilakukan
oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini. Ketiga kerangka pemikiran barisi kesimpulan dari telaah
pustakan yang digunakan untuk menyusun asumsi atau hipotesis. Dan
bagian keempat adalah hopotesis yang dikemukakan.
BAB III merupakan metode penelitian, dalam bab ini menguraikan
pentang metode pengkajian masalah, data penelitian yang berisi antara lain
variable penelitian, karakteristik data, pepulasi dan sampel, disertai
penjelasan tentang prosedur pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV adalah analisis data, dalam bab ini bibahas secara lebih mendalam
tentang uraian penelitian yang berisi dekripsi objek penelitian dan analisis
data serta pembahasan hasil dan interpretasi yang diperoleh dari penelitian.
BAB V adalah penutup, bab ini merupakan penutup dari penulisan
penelitian dan berisi tentang kesimpulan dari pembahasan bab-bab yang
telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang dapat diberikan.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Untuk melakukan penelitian mengenai kinerja perbankan syariah
ini, peneliti melakukan telaah pustaka ini. Telaah dilakukan dengan cara
melihat dan menganalisis penelitian terdahulu beserta hasil pengujian.
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan penelitian pada waktu yang lalu dimana memiliki keterkaitan
dengan penelitian yang dilakukan sekarang.
Tabel 2.1Penelitian terdahulu tentang pengaruh CAR terhadap ROA
No. Nama Penerbit Isi
1. Rima Yunita
(2014)
Jurnal Akuntansi
Indonesia. Vol. 3
No. 2: 143-160
CAR (+) signifikan
terhadap ROA
FDR, BOPO, dan ROE
(-) signifikan terhadap
ROA
NPF tidak berpengaruh
(-) signifikan terhadap
ROA
2. Nur Mayunita
(2017)
Jurnal JIMMU.
Vol. 2. No. 2: 44-
65
CAR dan LDR (+)
signifikan terhadap
ROA
BOPO dan NPF (-)
signifikan terhadap
ROA
3. Rima Cahya
Suwarno dan
Ahmad Mifdlol
Muthohar
(2018)
Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam.
Vol. 6, No. 1: 49-
117
CAR, FDR dan NPF (+)
tidak signifikan
terhadap ROA
BOPO (-) signifikan
terhadap ROA
4. Ahmad Azmi
(2018)
Jurnal Akuntansi.
Vol. 22, No. 1:
119-137
CAR, NPF, FDR, dan
BOPO (-) signifikan
terhadap ROA
13
5. Yuwita Ariessa
Pravasanti (2018)
Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam.
Vol. 4 No. 3: 148-
159
CAR tidak berpengaruh
signifikan terhadap
ROA
NPF dan FDR (-)
signifikan terhadap
ROA
Tabel 2.2Penelitian terdahulu tentang pengaruh FDR terhadap ROA
No. Nama Penerbit Isi
1. Muhammad
Yusuf (2017)
Jurnal Keuangan
dan Keuangan.
Vol. 13 No. 2:
141-151
FDR,CAR, NOM, NPF,
dan BOPO signifikan
(+) terhadap ROA
Size Bank tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROA
2. Kiswanto dan Ari
Purwanti (2016)
Jurnal Akuntansi
Indonesia. Vol. 5,
No. 1: 15-36
FDR (+) tidak
signifikan terhadap
ROA
BOPO (-) signifikan
terhadap ROA
NPF tidak berpengaruh
signifikan terhadap
ROA
3. Retno Wulandari
dan Atina
Shofawati (2016)
Jurnal Ekonomi
Stariah Teori dan
Terapan. Vol. 4,
No. 9: 741-756
FDR dan NPF secara
parsial berpengaruh
signifikan terhadap
ROA sedangkan CAR
secara parsial tidak
berpengaruh terhadap
ROA
4. Muhammad
Yusuf Wibisono
dan Salamah
Wahyuni (2017)
Jurnal Bisnis &
Manajemen. Vol.
17, No. 1: 41-62
FDR dan BOPO (-)
signifikan terhadap
ROA
CAR dan NPF tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROA
5. Widya Ningsih,
Tenny Badina dan
Rita Rosiana
(2017)
Jurnal Ilmu
Akuntansi. Vol.
10, No. 1: 181-192
FDR, NPF, dan CAR
tidak berpengaruh
terhadap ROA
sedangkan BOPO (-)
terhadap ROA
14
Tabel 2.3Penelitian terdahulu tentang pengaruh BOPO terhadap ROA
No. Nama Penerbit Isi
1. Nur Mayunita
(2017)
Jurnal JIMMU.
Vol. 2. No. 2: 44-
65
BOPO dan NPF (-)
signifikan terhadap
ROA
CAR dan LDR (+)
signifikan terhadap
ROA
2. Ridlho Ilham
Putra Wardana
dan Endang Try
Widyarti (20115
Diponegoro Jurnal
Of Managemen.
Vol. 4, No. 4: 1-11
BOPO, CAR dan Size
signifikan (-) terhadap
ROA
FDR dan NPF tidak
berpengaruh signifikan
positif terhadap ROA
3. Ahmad Azmi
(2018)
Jurnal Akuntansi.
Vol. 22, No. 1:
119-137
BOPO CAR, NPF, dan
FDR signifikan (-)
terhadap ROA
4. Muhammad
Yusuf (2017)
Jurnal Keuangan
dan Keuangan.
Vol. 13 No. 2: 141-
151
BOPO, CAR, NOM,
NPF, dan FDR
signifikan (+) terhadap
ROA
Size Bank tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROA
5. Taufik Zulfikar
(2014)
E-Jurnal Graduate
Unpar. Vol. 1, No.
2.
BOPO (+) dan
signifikan terhadap
ROA NIM (-)
signifikan terhadap
ROA.
Tabel 2.4Penelitian terdahulu tentang pengaruh NPF terhadap ROA
No. Nama Penerbit Isi
1. Priska Trias
Agustin dan Ari
Darmawan (2018)
Jurnal
Administrasi
Bisnis. Vol. 64,
No. 1: 102-108
NPF dan OER
signifikan (-)terhadap
ROA
CAR dan FDR
berpengaruh signifikan
terhadap ROA
2. Fernando
Africano (2016)
Jurnal Ilmiah STIE
MDP. Vol,. 6 No.
1: 61-70
NPF dan CAR (-)
signifikan terhadap
ROA
15
3. Misbahul Munir
(2018)
Jurnal Of Islamic
Economics,
Finance, and
Banking. Vol. 1,
No. 1&2: 89-98
NPF (+) terhadap ROA
CAR dab FDR tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROA
Inflasi tidak
berpengaruh terhadap
ROA
4. Rima Cahya
Suwarno dan
Ahmad Mifdlol
Muthohar
(2018)
Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam.
Vol. 6, No. 1: 49-
117
NPF, FDR dan CAR (+)
tidak signifikan
terhadap ROA
BOPO (-) signifikan
terhadap ROA
5. Ridlho Ilham
Putra Wardana
dan Endang Try
Widyarti (2015)
Diponegoro Jurnal
Of Managemen.
Vol. 4, No. 4: 1-11
NPF dan FDR tidak
berpengaruh signifikan
positif terhadap ROA
sedangkan BOPO, CAR
dan Size (-) signifikan
terhadap ROA
Tabel 2.5Penelitian terdahulu tentang pengaruh CAR terhadap NPF
No. Nama Penerbit Isi
1. Rika Lidyah
(2016)
Jurnal I-Finance.
Vol. 2 No. 1: 1-19
CAR (-) signifikan
terhadap NPF
BOPO dan BI Rate (+)
signifikan terhadap NPF
Inflasi tifak
berpengaruh terhadap
NPF
2. Yulya Aryani,
Lukytawati
Anggraeni dan
Ranti Wiliasih
(2016)
Jurnal Al-
Muzara’ah. Vol. 4
No. 1: 44-60
CAR, Bank Size, Biaya
Overhead serta SBIS (-)
signifikan terhadap NPF
FDR,NIM, KAP dan BI
Rate (+) signifikan
terhadap NPF
3. Indri Supriani dan
Sudarsono Heri
(2018)
Jurnal Ekonomi
Syariah. Vol. 6,
No. 1 hal 1-18
CAR, FDR, BOPO,
ROA, dan BI Rate (+)
dan signifikan terhadap
NPF
Kurs dan Inflasi (-)
signifikan terhadap NPF
4. Slamet Riyadi,
Muhammad Iqbal
dan Novia Lauren
(2014)
Jurnal Dinamika
Manajemen. Vol.
6 No. 1:84-96
CAR, BOPO, dan KAP
(+)signifikan terhadap
NPF
LDR (-) signifikan
terhadap NPF
Total Asset tidak
berpengaruh signifikan
terhadap NPF
16
5. Andreani Caroline
Barus dan Erick
(2016)
Jurnal Wira
Ekonomi
Mikroskil. Vol. 6
No.2: 113-122
CAR tidak berpengaruh
signifikan terhadap NPF
sedangkan BOPO,
NIM, LDR (+)
signifikan terhadap NPF
Tabel 2.6Penelitian terdahulu tentang pengaruh FDR terhadap NPF
No. Nama Penerbit Isi
1. Mochammad
Nugraha Reza
Pradana (2018)
Jurnal Eksis. Vol.
13 No. 2: 134-144
FDR (+) signifikan
terhadap NPF
2. Yulya Aryani,
Lukytawati
Anggraeni dan
Ranti Wiliasih
(2016)
Jurnal Al-
Muzara’ah. Vol. 4
No. 1: 44-60
FDR,NIM, KAP dan
BI Rate (+) signifikan
terhadap NPF
CAR, Bank Size,
Biaya Overhead serta
SBIS (-) signifikan
terhadap NPF
3. Slamet Riyadi,
Muhammad Iqbal
dan Novia Lauren
(2014)
Jurnal Dinamika
Manajemen. Vol.
6 No. 1:84-96
LDR (-) signifikan
terhadap NPF
CAR, BOPO, dan
KAP (+) signifikan
terhadap NPF
Total Asset tidak
berpengaruh signifikan
terhadap NPF
4. Zakiyah Dwi
Poetry dan Yulizar
Sanrego (2011)
Jurnal Islamik
Finance &
Business Review.
Vol. 6 No. 2: 79-
104
FDR (-) terhadap NPF
CAR (+) terhadap NPF
5. Euis Rosidah
(2017)
Jurnal Akuntansi.
Vo. 12 No. 2:128-
134
FDR (+) tidak
signifikan terhadap
NPF
Tabel 2.7Penelitian terdahulu tentang pengaruh BOPO terhadap NPF
No. Nama Penerbit Isi
1. Mia Maraya
Auliani dan
Syaichu (2016)
Diponegoro Jurnal
Of Managemen.
Vol. 5 No. 3: 1-14
Bopo dan SBIS (+)
signifikan terhadap
NPF
CAR dan Sensitivitas
17
Inflasi (-) dan
signifikan terhadap
NPF
2. Indri Supriani dan
Sudarsono Heri
(2018)
Jurnal Ekonomi
Syariah. Vol. 6,
No. 1 hal 1-18
BOPO, CAR, FDR,
ROA, dan BI Rate (+)
signifikan terhadap
NPF
Kurs dan Inflasi (-)
signifikan terhadap
NPF
3. Slamet Riyadi,
Muhammad Iqbal
dan Novia Lauren
(2014)
Jurnal Dinamika
Manajemen. Vol. 6
No. 1:84-96
BOPO,CAR dan KAP
(+) signifikan terhadap
NPF
LDR (-) signifikan
terhadap NPF
Total Asset tidak
berpengaruh signifikan
terhadap NPF
4. Dwi Cesar
Nawawi Syahid
(2016)
Jurnal Perbanas.
Vol. 2, No. 1
BOPO tidak
berpengaruh signifikan
dengan arah (+)
terhadap NPF
sedangkan CAR dan
LDR perpengaruh
signifikan dengan arah
(+) terhadap NPF. Dan
ROA tidak berpengaruh
signifikan dengan arah
(-) terhadap NPF.
5. Rina Destina.
(2018)
Jurnal JRKA. Vol.
4, No.1: 53-63
BOPO, FDR dan Inflasi
tidak berpengaruh
terhadap NPF
CAR berpengaruh
terhadap NPF
B. Kerangka Teori
1. Teori Keagenan
Teori Keagenan Agency Theory memberikan fokus terhadap fakta
yang berkembang bahwa dalam setiap organisasi individu (disebut
dengan The Agent) akan bertindak sebagai pihak yang dipercaya oleh
18
individu atau sekelompok individu lainnya (disebut The Principal).
Hubungan antara keduanya (disebut juga dengan the principal-agent
relationship) akan terjadi dalam organisasi perusahaan antara
pemegang saham stackholders sebagai principal dengan pengelola
managers sebagai agent dalam hubunga tersebut (Lukviarman,
2016:38).
2. Signalling Theory
Teori Sinyal (signaling theory) digunakan untuk menjelaskan
bahwa pada dasarnya laporan keuangan dimanfaatkan perusahaan
untuk member sinyal positif maupun negatif kepada pemakainya
(Sulistyanto, 2008: 65). Signaling theory menekan kepada pentingnya
informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan
investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting
bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya
menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan
masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi
kelangsunga hidup suatu perusahaan dan bagi pasaran efeknya.
Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat
diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk
mengambil keputusan investasi (Ulum, 2017:33).
19
3. Pemahaman Konsep Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Menurut UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah,
bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum syariah. Dalam
kegiatan operasionalnya, bank syariah tentu memerlukan sumber
dana yang memadai, salah satu sumber dana yang dimiliki oleh
bank syariah yaitu dana yang berasal dari masyarakat atau diebut
DPK. Usaha bank selalu dikaitkan dengan masalah uang yang
merupakan alat pelancar terjadinya perdagangan yang utama.
Kegiatan bank selalu terkait dengan komoditas antara lain:
a) Memindahkan uang
b) Menerima dan menbayarkan kembali uang dalam rekening
Koran
c) Mendiskontu surat wesel, surat order maupun surat berharga
lainnya
d) Membeli dan menjual surat-surat berharga
e) Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas dagang
f) Member jaminan bank
Sedangkan secara umum Perbankan Syariah atau Perbankan
Islam adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya
berdasarkan hukum Islam (syariah). Usaha pembentukan sistem ini
didasarkan pada larangan dalam agama Islam untuk memungut
20
atau meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba atau
serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan
haram (missal; usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/
minuman haram, usaha media yang tidak Islami, dan lain-lain),
dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan
konvensional (Muchtar, 2016: 119).
Menutur Ensiklopedia Islami, Bank Islam atau bank syariah
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberi kredit
dan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran serta pengedaran uang
yang pengoperasiannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
b. Tingkat Kesehatan Bank Syariah
Penilaian tingkat kesehatan bank syariah dilakukan
berdasarkan PBI No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian
Pengaturan tentang penilaian tingkat kesehatan bank syariah ini
diperlukan mengingat priduk jasa layanan perbankan syariah
semakin kompleks dengan inovasi produk-produk unggulan.
Konsekuensi dari semakin meningkatnya jasa pelayanan perbankan
syariah adalah meningkatnya eksposur risiko yang akan dihadapi
oleh perbanka syariah. Eksposur risiko akan mengakibatkan pada
perubahan profil risiko bank syariah yang dapat mempengaruhi
tingkat kesehatan bank syariah (Yusmad, 2018: 222).
21
4. Pemahama Konsep Ratio Keuangan
a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR atau biasa disebut dengan rasio kecukupan modal
merupakan rasio yang menunjukan kemampuan bank dalam
mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan
manajemen bank dalam mengukur, mengidentifikasi, mengontrol
dan mengawasi risiko-risiko yang timbul yang dapat
mempengaruhi besarnya modal bank. Adanya perhitungan CAR
didasari oleh prinsip bahwa setiap penanaman harus disediakan
modal sebedar persentase tertentu (risk margin) terhadap jumlah
penanamannya. CAR diukur dari persentase tertentu terhadap
ATMR (Analisis Tertimbang Menurut Risiko) (Kuncoro, 2001
dalam Wardana, 2015). Semakin besar besar kredit yang
disalurkan, semakin besar pula ATMR bank yang bersangkutan,
sehingga CAR akan turun. Atrinya, apabila bank akan melakukan
ekspansi kredit, harus memperhatikan jumlah kredit yang dimiliki
saat itu. Apabila CAR-nya sudah terbatas atau mendekati ketentuan
minimal, ekspansi kredit harus dibarengi dengan penambahan
modal (Pracoyo, 2005: 152).
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor
15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum pasal 2 ayat 3 penyediaan modal minimum dibagi
menjadi 4 kategori yaitu peling rendah 8% dari ATMR untuk bank
22
dengan profil risiko tingkat satu; paling rendah 9% sampai kurang
dari 10% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 3;
atau 11% dari ATMR sampai dengan 14% dari ATMR untuk bank
dengan profil risiko peringkat 4 atau peringkat lima. Berdasarkan
ketentuan Bank Indonesia yang tercantum dalam Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001,
CAR adalah rasio antara Modal terhadap Analisis Tertimbang
Menutur Resiko (ATMR).
b. Financing to Deposit Ratio (FDR)
Financing to Deposit Ratio (FDR) atau Nisbah at-Tamwil
wa al-Wada’i adalah rasio pembiayaan bank syariah dengan dana
pihak ketiga, rasio pengaluran dan penghimpunan dana. Sebagai
mana telah dikemukakan sebelumnya bahwa Bank Indonesia
menetapkan batas LDR ( Loan to Deposit Ratio) terendah adalah
78%, sedangkan batas maksimum adalah sebesar 100%. FDR
merupakan salah satu indikator kesehatan likuiditas bank. Penilaian
likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk
memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan
manajemen risiko likuiditas. Semakin besar jumlah pembiayaan
yang dilakukan oleh bank maka akan semakin rendah tingkat
likuiditas bank yang bersangkutan. Namun, di lain pihak, semakin
besar jumlah pembiayaan yang diberikan, diharapkan bank akan
mendapatkan return yang tinggi pila (Wangsawidjaja, 2012: 117).
23
c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
(Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)
BOPO adalah rasio yang menunjukan tingkat efisiensi kinerja
operasional bank (Muhammad, 2014 dalam Ningsih, 2017). Rasio
biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak
sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana
(misalnya dana masyarakat), maka biaya dan pendapatan
operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan bagi hasil
bunga atau dalam Islam itu menggunakan bagi hasil (Dendawijaya,
2009).
Semua bank mengharapkan memiliki BOPO yang rendah
untuk disebut bank yang memiliki kemampuan untuk mengelola
biaya terhadap pendapatan operasional yang dimiliki. BOPO tinggi
menunjukan bank tidak mampu memperhatikan besaran
pendapatan yang diterima terhadap biaya yang dikeluarkan bank
dalam periode tertentu. Namun bila BOPO rendah menunjukan
bank mampu mengoptimalkan sumber pendapatan dengan
minimalkan biaya yang dimiliki (Sudarsono, 2018). Menurut Bank
Indonesia melalui SE BI No. 6/73/Intern/2014 efisiansi operasi
diukur dengan membandingkan total biaya operasi dengan total
pendapatan operasi atau sering menggunakan istilah BOPO. Rasio
24
ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional
dalam manutup biaya operasional. Rasio yang mencerminkan
kurang mampunya bank dalam menekan biaya operasional dan
meningkatkan kendapatan operasionalnya yang dapat
menimbulkan kerugian karena bank kurang efisien dalam
mengelola usahanya.
d. Non Performing Financing (NPF)
Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang
menunjukan kemampuan sebuah bank dalam mengelola kredit
bermasalah yang telah disalurkan oleh bank, risiko kredit yang
diterima bank merupakan risiko yang disebabkan karena adanya
ketidakpastian pengendalian atau tidak dilunasanya kembali kredit
yang diberikan oleh bank (Hasibuan, 2007 dalam Wardana, 2015).
Menurut Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember
2001, NPL merupakan rasio antara kredit bermasalah yang
diberikan bank kepada pihak ketiga dengan total kredit yang
diberikan oleh bank kepada pihak ketiga.
Risiko pembiayaan bagi bank syariah timbul apabila
kualitas pembiayaan dari lancar menjadi kurang lancar (golongan
III), diragukan (golongan IV), dan macet (golongan V), atau dalam
praktik disebut pembiayaan bermasalah atau NPF. Apabila fasilitas
pembiayaan tersebut menjadi bermasalah (NPF), berarti telah
timbul risiko bagi bank syariah, yaitu nasabah tidak atau belum
25
mampu untuk membayar kembali pokok pembiayaan dan/atau
membayar imbalan atau bagi hasil sebagai mana telah disepakati
nasabah dalam akad pembiayaan (Wangsawidjaja, 2012: 91).
e. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan hasil akhir bersih yang telah
dicapai manajemen dari berbagai kebijakan dan keputusan. Tingkat
efisiansi manajerial bank ditentukan oleh besarnya tingkat
keuntungan bersih bank. Net income atau tingkat keuntungan
bersih yang di hasilkan bank dipengaruhi oleh beberapa faktor,
baik faktor yang dapat dikendalikan, maupun faktor yang tidak
dapat dikendalikan. Ada dua rasio yang biasa dipakai untuk
mengukur kinerja bank, yaitu Return On Asset (ROA) dan Return
On Equity (ROE). ROA mambandingkan antara pendapatan bersih
dengan rata-rata aktiva. Sedangkan ROE merupakan perbandingan
antara pendapatan bersih dengan rata-rata modal.(Muhammad,
2005 dalam Wardana, 2015).
Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya
Return On Asset (ROA) dan tidak memasukan rumus Return On
Equity (ROE) dalam menentukan tingkat kesehatan bank. Hal ini
dikarenakan Bank Indonesia yang berkedudukan sebagai pengawas
dan pembina perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas
bank yang di ukur dari asset yang sebagian besar dananya berasal
dari dana simpanan masyarakat. Oleh karena itu ROA dipilih
26
sebagai indikator dalam mengukur kinerja keuangan perbankan
(Dendawijaya, 2005 dalam wardana, 2015).
C. Kerangka Penelitian
Untuk mengetahui gambaran isi penelitian secara keseluruhan
maka peneliti menggambarkan kerangka penelitia yang dinyataka dalam
bentuk gambar skema sederhana. Skema dari kerangka pemikiran
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber: Data sekunder diolah, 2019
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
D. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, penelitian terdahulu, teori,
dan kerangka pemikiranmaka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Pengaruh CAR terhadap profitabilitas ROA
Capital Adequaci Ratio (CAR) merupakan rasio yang menunjukan
kecukupan modal, yaitu jumlah modal sendiri yang diperlukan untuk
menutup risiko kerugian yang timbul akibat aktiva yang berisiko.
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 pasal
CAR (X1)
FDR (X2)
BOPO (X3)
NPF (Z) ROA (Y)
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
27
2 ayat 1 bahwa bank yang ada di Indonesia wajib menyediakan modal
minimum sebesar 8% dari ATMR (aktiva tertimbang menurut resiko).
Nilai CAR menggambarkan tentang kondisi permodalan yang dimiliki
suatu bank. Semakin tinggi CAR berarti bahwa modal yang dimiliki
bank semakin tinggi, oleh karena itu bank semakin kuat menanggung
risiko dari setiap pembiayaan atau aktiva produktif yang berisiko,
sehingga bank lebih leluasa dalam memberikan pembiayaan kepada
pihak ketiga. Semakin besar pembiayaan yang diberikan kepada pihak
ketiga maka semakin besar pendapatan yang akan diterima oleh bank
yang kemudian akan meningkatkan profitabilitas (ROA) bank
(Wardana, 2015).
Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi CAR, profitabilitas
(ROA) suatu bank akan semakin tinggi pula. Hal ini menandakan
bahwa hubungan antara CAR searah dengan profitabilitas (ROA) atau
positif. Pengaruh antara CAR terhadap ROA dapat didasarkan pada
hasil penelitian yang ada. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita
(2014) dan Mayunita (2017) menentukan bahwa CAR berpengaruh
positif signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah. Dari uraian
tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H1 : CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA Bank
Umum Syariah periode 2015-2018
28
2. Pengaruh FDR terhadap profitabilitas ROA
Financing to Deposito Ratio (FDR) merupakan rasio antara total
pembiayaan yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga yang
diterima oleh bank (Muhammad, 2014 dalam Ningsih, 2017).
Semakin rendah FDR menunjukan bahwa bank kurang efektifitas
dalam penyaluran kredit. FDR yang rendah menunjukan bahwa bank
balum sepenuhnya mampu mengoptimalkan pengguna dana
masyarakat untuk melakukan ekspansi kredit (Ningsih, 2017).
Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi FDR, profitabilitas
(ROA) suatu bank akan semakin tinggi pula. Hal ini menandakan
bahwa hubungan antara FDR searah dengan profitabilitas (ROA) atau
positif. Pengaruh antara FDR terhadap ROA dapat didasarkan pada
hasil penelitian yang ada. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yusuf
(2017) menentukan bahwa FDR berpengaruh positif signifikan
terhadap ROA Bank Umum Syariah. Dari uraian tersebut, dapat
ditarik hipotesis sebagai berikut:
H2 : FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA Bank
Umum Syariah periode 2015-2018
3. Pengaruh BOPO terhadap profitabilitas ROA
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiansi dan efektif bank dalam menjalankan kegiatan operasinya.
Rasio BOPO ini mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam
29
menutup biaya operasional, dari nilai BOPO ini dapat dilihat kondisi
kinerja bank yang bersangkutan. Menutur (Sangia, 2012 dalam
wardana, 2015) rasio BOPO merupakan upaya sebuah bank untuk
meminimalkan risiko operasional, yang merupakan ketidakpastian
dalam kegiatan usaha yang dijalankan oleh bank. Risiko operasional
berasal dari kerugian dan kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa
dan prodak-prodak yang ditawarkan.
Apabila rasio BOPO pada suatu bank tinggi maka berarti bahwa
biaya yang dikeluarkan bank untuk operasional lebih besar daripada
pendapatan operasional yang masuk ke bank. Apabila pendapatan
operasional bank kecil maka tingkat ROA bank menjadi rendah. Hal
ini menunjukan adanya hubungan yang berlawanan antara BOPO
dengan tingkat ROA suatu bank yang sejalan dengan penelitian
Mayunita (2017), Wardana (2015) dan Azmy (2018) yang
menentukan bahwa BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap
ROA Bank Umum Syariah. Dari uraian tersebut, dapat ditarik
hipotesis sebagai berikut:
H3 : BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA
Bank Umum Syariah periode 2015-2018
4. Pengaruh CAR terhadap NPF
Capital Adequacy Ratio (CAR) sangat erat hubungannya dengan
ATMR. ATMR adalah Aktivitas Tertimbang Menurut Risiko, dinama
aktiva yang memiliki bobot risiko paling besar adalah kredit atau
30
pembiayaan dengan naiknya pembiayaan berarti akan menaikan nilai
ATMR, yang berari juga akan menurunkan CAR. Maka dapat
disimpulkan bahwa apabila pembiayaan naik maka akan membuat
ATMR naik sehingga ini akan membuat nilai CAR menjadi turun
(Auliani, 2016). Hasil yang dilakukan pada Lidyah (2016) dan Aryani
(2016), menunjukan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)
berpengaruh negative signifikan terhadap Non Performing Financing
(NPF). Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan menjadi hipotesis
sebagai berikut:
H4 : CAR berpengaruh negative dan signifikan terhadap NPF
Bank Umum Syariah periode 2015-2018
5. Pengaruh FDR terhadap NPF
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan salah satu rasio
likuiditas untuk mengukur kemampuan membayar kembali penarikan
yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang
diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini maka
akan rendah likuiditasnya. (Indrawan, 2013 dalam Auliani, 2016).
Rasio FDR ini merupakan salah satu indikatir besarnya pemberian
kredit yang disalurkan oleh bank, maka semakin tinggi rasio FDR
kemungkinan jumlah dana yang akan diberikan menjadi semakin
meningkat. Hal ini juga menunjukan bahwa pada saat jumlah
pembiayaan yang diberikan dan rasio FDR tinggi, kemungkinan laba
yang akan diperoleh pun akan tinggi. Di sisi lain, semakin banyak
31
jumlah kredit yang diberikan akan menimbulkan risiko yang cukup
tinggi terhadap penyaluran pembiayaan tersebut (Auliani, 2016).
Dengan kata lain FDR berpengaruh positif signifikan terhadap NPF.
Hasil yang dilakukan oleh Pradana (2018) dan Aryani (2016) yang
menentukan bahwa FDR berpengaruh positif signifikan terhadap NPF.
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan menjadi hipotesis
sebagai berikut:
H5 : FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF Bank
Umum Syariah periode 2015-2018
6. Pengaruh BOPO terhadap NPF
Rasio Biaya Operasional terhadap pembiayaan operasional
(BOPO) sering disebut rasio efisiensi yang sering digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya
operasional. Jika rasio yang semakin meningkat mencerminkan
kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya operasional dan
meningkatkan pendapatan operasionalnya yang dapat menimbulkan
kerugian karena bank kurang efisien dalam mengelola usahanya.
Sehingga semakin kecil rasio efisiensi, maka operasionalnya akan
lebih baik karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibanding
pendapatan yang diterima (Lidyah, 2016).
Dengan kata lain semakin tinggi rasio Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) maka dapat menyebabkan
meningkatkan rasio pembiayaan bermasalah yang dalam penelitian ini
32
di proksikan dalam Non Performong Financing (NPF) dikarenakan
kondisi dan kepatuhan nasabah yang tidak dapat melunasi
pembiayaannya. Dengan demikian BOPO berpengaruh positif
signifikan terhadap NPF, sejalan dengan penelitian Auliani (2016),
Supriani (2018), dan Riyadi (2014) menentukan bahwa BOPO
berpengaruh positif signifikan terhadap NPF pada Bank Syariah. Dari
uraian tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H6 : BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF
Bank Umum Syariah periode 2015-2018
7. Pengaruh NPF terhadap profitabilitas ROA
Non Performing Financing (NPF) merefleksikan besarnya risiko
kredit yang dihadapi bank, semakin kecil rasio ini, maka semakin
kecil pula risiko kredit yang ditanggung bank. Dengan demikian
apabila suatu bank memiliki NPF yang tinggi, menunjukan bahwa
bank tersebut tidak professional dalam pengelolaan kreditnya,
sekaligus memberikan indikasi bahwa tingkat risiko atas pemberian
kredit pada bank tersebut cukup tinggi searah dengan tingginya NPF
yang dihadapi Bank (Riyadi, 2006 dalam Africano, 2016)
. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi NPF,
profitabilitas (ROA) suatu bank akan menjadi menurun. Dengan
demikian NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Agustin (2018) dan Africano (2016)
menentukan bahwa NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap
33
ROA Bank Umum Syariah.dari uraian tersebut, dapat ditarik hipotesis
sebagai berikut:
H7 : NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA
Bank Umum Syariah periode 2015-2018
8. NPF memediasi pengaruh CAR terhadap Profitabilitas ROA
CAR sangan erat hubungannya dengan ATMR, dimana aktiva
yang memiliki bobot risiko paling besar adalah kredit atau
pembiayaan. Dengan naiknya pembiayaan berarti akan menaikan total
ATMR, yang berarti juga akan menurunkan CAR. Maka dapat
disimpulkan bahwa apabila pembiayaan naik maka akan membuat
ATMR naik sehingga ini akan membuat nilai CAR menjadi turun
(Auliani, 2016). Penelitian tentang pengaruh CAR terhadap NPF yang
dilakukan oleh Lidyah (2016) dan Aryani (2016), menunjukan bahwa
Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif signifikan
terhadap Non Performing Financing (NPF). Sedangkan penelitian
tentang pengaruh CAR tehhadap ROA yang dilakukan oleh Yunita
(2014) dan Mayunita (2017) menentukan bahwa CAR berpengaruh
positif signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah. Dari penjelasan
di atas dapat ditarik hipotesis:
H8 : NPF mampu memediasi CAR terhadap ROABank Umum
Syariah periode 2015-2018
34
9. NPF memediasi pengaruh FDR terhadap Profitabilitas ROA
LDR menunjukkan seberapa jauh kemampuan bank dalam
menyalurkan dana yang dilakukan oleh pihak ketiga dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain,
sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan
berjangka dan sertifikat deposito. FDR yang semakin tinggi
menunjukan bank semakin agresif dalam menempatkan dananya pada
kredit, sebaliknya jika semakin FDR maka akan menurunkan
keuntungan bank. Jika bank dapat menyalurkan seluruh dana yang
dihimpun maka bank mendapat keuntungan, tetapi jika bank tidak
menyalurkan dananya maka bank juga akan terkena risiko hilangnya
kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Rasio FDR yang tinggi
menunjukkan bahwa perbankan meminjamkan hampir seluruh
dananya. Artinya, semakin besar dana yang dikeluarkan dalam
pembiayaan, semakin tinggi FDR, dan kemungkinan terjadi eisiko
pembiayaan bermasalah juga semakin tinggi (Dendawijaya, 2009
dalam Rosidah, 2017). Penelitian tentang pengaruh FDR terhadap
NPF yang dilakukan oleh Pradana (2018) dan Aryani (2016) yang
menentukan bahwa FDR berpengaruh positif signifikan terhadap NPF.
Sedangkan penelitian tentang pengaruh FDR terhadap ROA yang
dilakukan oleh Yusuf (2017) menentukan bahwa FDR berpengaruh
35
positif signifikan terhadap ROA. Dari penjelasan di atas dapat ditarik
hipotesis:
H9 : NPF mampu memediasi FDR terhadap ROA Bank Umum
Syariah periode 2015-2018
10. NPF memediasi pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas ROA
BOPO ini berkaitan erat dengan kegiatan operasional bank syariah,
yaitu penghimpunan dana dan penyaluran dana. BOPO yang besar
mengandung arti biaya operasional yang ditanggung sebagai akibat
adanya pembiayaan bermasalah lebih besar daripada pendapatan
operasional yang diterima dari imbalan atau bagi hasil pembiayaan
yang telah diberikan. Biaya operasional bank syariah yang terlalu
tinggi tidak akan mendatangkan keuntungan bagi pihak syariah.
pendapatan bank syariah yang tinggi dengan biaya operasional yang
rendah dapat menekan rasio BOPO sehingga bank syariah berada pada
posisi sehat, yang artinya kecenderungan terjadinya pembiayaan
bermasalah pun akan rendah (Auliani, 2016). Penelitian tentang
pengaruh BOPO terhadap NPF yang dilakukan oleh Auliani (2016),
Supriani (2018), dan Riyadi (2014) menentukan bahwa BOPO
berpengaruh positif signifikan terhadap NPF. Sedangkan pengaruh
BOPO terhadap CAR yang dilakukan oleh Mayunita (2017), Wardana
(2015) dan Azmy (2018) yang menentukan bahwa BOPO berpengaruh
negatif signifikan terhadap ROA.Dari penjelasan di atas dapat ditarik
hipotesis:
36
H10 : NPF mampu memediasi BOPO terhadap ROABank Umum
Syariah periode 2015-2018
Tabel 2.8Hipotesis
H1 CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2015-2018
H2 FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2015-2018
H3 BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2015-2018
H4 CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF Bank
Umum Syariah periode 2015-2018
H5 FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF Bank
Umum Syariah periode 2015-2018
H6 BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF Bank
Umum Syariah periode 2015-2018
H7 NPF berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2015-2018
H8 NPF mampu memediasi CAR terhadap ROA Bank Umum
Syariah periode 2015-2018
H9 NPF mampu memediasi FDR terhadap ROA Bank Umum
Syariah periode 2015-2018
H10 NPF mampu memediasi BOPO terhadap ROABank Umum
Syariah periode 2015-2018
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif.
Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian beripa angka-angka
dan analisis menggunakan statistic (Sugiyono, 2018). Metode kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan (Sugiyono, 2016:35).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah yang ada di
Indonesia periode 2014-2018. Waktu penelitian dilakukan pada awal bulan
Mei 2019 sampai dengan pertengahan Agustus 2019.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2015: 80). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum
38
Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia yang terdapat dalam
Statistik Perbankan Syariah (SPS).
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili)
(Sugiyono, 2015: 81). Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan
teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bank syariah yang terdaftar di Indonesia dan menerbitkan laporan
keuangan tahunan selama periode 2014 sampai dengan 2018.
2. Bank syariah yang menyampaikan informasi rasio-rasio keuangan yang
dalam laporan yang dipublikasi.
3. Bank Syariah yang memiliki kelengkapan data berdasarkan variabel
yang diteliti.
Dengan demikian sampel yang memenuhi kriteria ada 10 bank syariah,
yaitu:
39
Table 3.1Bank Umum Syariah pada Tahun 2018
No. Nama Bank
1. PT. Bank Aceh Syariah
2. PT. Bank Muamalat Indonesea
3. PT. Bank Victoria Syariah
4. PT. Bank BRISyariah
5. PT. Bank Jabar Banten Syariah
6. PT. Bank BNI Syariah
7. PT. Bank Syariah Mandiri
8. PT. Bank Syariah Bukopin
9. PT. BCA Syariah
10. PT. Bank Tabungan Pensiun Narional Syariah
Sumber: www.ojk.co.id
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dilakukan penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder dapat didefinisikan sebagai data yang telah dikumpulkan oleh
pihak lain, bukan oleh periset sendiri, untuk tujuan lain. Artinya,
periset adalah “tangan kedua” yang sekedar mencatat, mengkses, atau
meminta data tersebut (yang kadang sudah berwujud informasi) ke
pihak lain yang telah mengumpulkan di lapangan. Periset hanya
mengumpulkan data yang ada untuk penelitiannya. Keberadaan data
sekunder tidak dipengaruhi riset yang akan dijalankan peneliti, sebab
data tersebut sudah di sediakan pihak lain secara berkala atau pada
waktu tertantu (Istijato, 210: 33). Data sekunder dalam penelitian ini
terdiri dari CAR, FDR, BOPO, dan Return On Asset (ROA) pada
periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2018.
Data diperoleh dari situs resmi Otoritas Jasa keuangan yang
dijadikan objek dari penelitian ini.
40
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode
pengumpulan data dari basis data sebab penulis mengambil data
sekunder. Metode ini dilakukan melalui pengumpulan dan pencatatan
data laporan Statistik Perbankan Syariah (SPS) yang menjadi sampel
penelitian selama periode Januari 2014 sampai dengan Desember
2018. Data dalam penelitian ini diperoleh dari internet dengan cara
mendowload laporan Statistik Perbankan Syariah yang terdapat situs
resmi Otoritas Jasa Keuangan.
E. Skala Pengukuran
Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ratio
yang artinya skala yang memiliki dasar, dan memiliki titik absolute.
Contoh skala rasio adalah usia, jumlah penjualan, penghasilan, laba, dan
sebagainya. Variabel yang diukur pada tingkat rasio yang sama dengan
variabel interfal, namun memiliki nol mutlak yang bermakna (yaitu tidak
ada nomor yang ada di bawah nol). Misalnya, pada penjualan nol rupiah,
artinya tidak ada penjualan, sedangkan penjualan ordinal seperti suhu 0
derajat tidak berarti tidak ada suhu, namun suhunya adalah nol derajat
(Suryani, 2016)
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variable Independen (X)
a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
41
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh
aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat
berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal
sendiri bank, di samping memperoleh dana-dana dari sumber-
sumber di luar bank, seperti dana-dana masyarakat, pinjaman
(utang), dan lain-lain. Dengan kata lain Capital Adequacy Ratio
adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang
dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan
(Dendawijaya, 2009: 121). Adapun menurut Wibisono (2017)
CAR adalah rasio kinerja bank yang digunakan untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya pinjaman yang
diberikan. Menurut surat edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14
Desember 2001, CAR diukur dari rasio antara modal bank terhadap
(aktiva tertimbang menurut risiko) ATMR.
CAR =
x 100%
b. Financing to Deposit Ratio (FDR)
FDR merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan
antara pembiayaan yang diberikan dengan dana yang dihimpun
dari masyarakat atau dana pihak ketiga (Dendawijaya, 2009 dalam
Wulandari, 2017). Sehingga FDR dapat dirumuskan sebagai
berikut:
42
FDR =
x 100%
c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan
operasinya. Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14
Desember 2001, BOPO diukur dari perbandingan antara biaya
operasional terhadap pendapatan operasional (Wibisino, 2017).
BOPO=
x 100%
2. Variable Intervening (Z)
a. Non Preforming Financing (NPF)
Non Performing Financing (NPF) menunjukkan
kemampuan manajemen bank dalam mengelola pembiayaan
bermasalah yang diberikan oleh bank (Yunita, 2014). Rasio NPF
ini dalap dirumuskan sebagai berikut:
NPF =
x 100%
3. Variabel Dependen
a. Return On Asset (ROA) (Y)
ROA merupakan alat ukur untuk menilai kemampuan
manajemen bank dalam mendapatkan keuntungan yang dihasilkan
oleh rata-rata total asset Bank tersebut (Pravasanti, 2018).
Berdasarkan SE BI No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001,
rumus untuk menghitung ROA adalah:
43
ROA =
x 100%
G. Instrument Penelitian
Kualitas hasil penelitian di pengaruhi dua faktor utama yaitu
kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data instrument
penelitian merupakan bagian yang perpenting didalam suatu penelitian,
kualitas instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan reabilitas
instrument.
Didalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yang
menjadi instrument atau alat didalam penelitian digunakan untuk
mengukur nilai variable yang diteliti, dengan jumlah instrument yang
digunakan sesuai dengan jumlah variable penelitian (Hamdi, 2014: 50)
H. Teknis Analisis Data
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistic deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyoni, 2018: 226).
2. Uji Stasioneritas
Uji stasioneritas merupakan tahapan yang paling penting untuk
melihat ada tidaknya unit root yang terkandung diantara variable
dalam persamaan menjadi valid (Kasiran, 2010: 71 dalam Munawaroh,
44
2016). Dalam penelitian ini, uji yang digunakan adalah uji
Augmented-Dickeey_filler (ADF).
3. Uji Regresi
Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
model dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien
determinan adalah antara nol dan satu (0≤ R2 ≤ 1).Nilai R
2 yang kecil
berarti kemampuan-kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variable-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Secara umum koefisien determinan untuk data
runtut waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien
determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013: 197).
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel yang kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual mengikuti distribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistic (Ghozali, 2013: 160). Dalam
45
penelitian ini menggunakan uji Jarque-Bera. Penentuan normalitas
menggunakan sig 0,05. Model regresi yang lolos dalam normalitas
harus >0,05.
b. Multikolinearitas
Uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas
independen. Model regresi yang baik harus tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen.Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasinya
antara sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,
2013: 105). Uji multikolinieritas menguji apakah korelasi antara
variabel independen dengan variabel dependen lebih besar dari
pada nilai independen. Dikatakan tidak ada gejala multikolinieritas
juka R-squared dari regresi utama > dari R-squared antara
independen.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokerelasi adalah korelasi yang terjadi diantara
anggota observasi yang terletak berdekatan, biasanya terjadi pada
data time series. Autokorelasi ini menunjukan hubungan antara
nilai-nilai yang berurutan dari variabel-variabel. Autokorelasi dapat
terjadi apabila suatu keadaan dimana variabel gangguan pada
periode tertentu berkorelasi dengan variabel pengganggu pada
46
periode lain. Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk
mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi adalah dengan
menggunakan uji Durbin-Watson. Jadi hasil dari uji Durbin-
Watson harus menunjukan terbebas daru autokorelasi untuk
memenuhi syarat terbebas dari uji asumsi klasik dengan criteria du
<dw< 4-du (Bawono, 2006).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteriskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Maka disebut
Homoskedstisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedaktisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedstisitas atau tidak
Heteroskedaktisitas. Kebanyakan data crossection mengandung
situasi heteroskedaktisitas karena data ini menghimpun data yang
mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Ghozali,
2013: 139). Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas, yaitu jika varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lainnya tetap. Dalam penelitian ini dipilih uji white
yaitu jika diperoleh nilai probabilitas chi-Square > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data tidak terjadi heteriskedastisitas.
47
5. Analisis Jalur (Path Analisis)
Untuk menguji apakah NPF berperan sebagai variabel intervening
dalam pengaruh CAR, FDR, dan BOPO terhadap Profitabilitas (ROA),
NPF terhadap Profitabilitas (ROA), maka digunakan metode Path
Analisis. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear
berganda, atau analisis jalur dalam penggunaan analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013: 177).
I. Alat Analisis
Penelitian kuantitatif (menggunakan data yang dapat diukur dalam
suatu skala/angka), dengan menggunakan data sekunder dalam periode
waktu tahun 2004-2013. Dalam perhitungan statistic, alat yang digunakan
guna membantu olah data adalah aplikasi Eviews 9. Eviews merupakan
program statistik yang berfungsi untuk membantu dalam proses data
statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang di
kehendaki para pengambilan keputusan.
48
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
Objek yang diteliti adalah Bank Umum Syariah (BUS) yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan masih beroprasi saat ini. Data
yang digunakan dalam penelitian ini dari periode 2014 sampai dengan
2018 seluruh Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Penelutian
menggunakn 60 waktu pengamatan (N= 60 bulan). Dari hasil olah data
laporan publikasi Otoritas Jasa Keuangan yang tersaji dalam table
perkembangan ROA, CAR, FDR, BOPO , dan NPF bank syariah sebagai
berikut:
Table 4.1Deskripstif Variabel Penelitian Date: 08/13/19
Time: 13:38
Sample: 1 50
CAR FDR BOPO ROA NPF
Mean 19.82220 88.48640 95.53360 1.001600 3.509400
Median 18.49500 90.43000 93.98000 0.590000 3.245000
Maximum 40.90000 104.7500 143.3100 12.40000 22.04000
Minimum 12.34000 71.87000 62.40000 -8.090000 0.020000
Std. Dev. 6.640147 7.297964 13.98560 3.190761 3.846968
Skewness 1.289601 -0.306101 1.342537 1.277786 3.258090
Kurtosis 4.199032 2.562962 6.530197 8.312261 15.44285
Jarque-Bera 16.85409 1.178736 40.98316 72.39804 411.0105
Probability 0.000219 0.554678 0.000000 0.000000 0.000000
49
Sum 991.1100 4424.320 4776.680 50.08000 175.4700
Sum Sq. Dev. 2160.486 2609.753 9584.259 498.8669 725.1591
Observations 50 50 50 50 50
Variabel Independen CAR menunjukan nilai rata-rata 19,8%
dengan standar deviasi 6,64%, nilai CAR tertinggi sebesar 40,90% dan
nilai terendah 12,34%. Variabel Independen FDR menunjukan nilai rata-
rata 88,48% dengan standar deviasi 7,29%, nilai FDR tertinggi sebesar
104,75% dan nilai terendah 71,87%. Variabel Independen BOPO
menunjukan nilai rata-rata 95,53% dengan standar deviasi 13,98%, nilai
BOPO tertinggi sebesar 143,31% dan nilai terendah 62,4%.
Variable Iintervening NPF menunjukkan nilai rata-rata 3,51%
dengan standar deviasi 3,84%, nilai NPF tertinggi sebesar 22,04% dan
nilai terendah 0,02%. Variable Dependen ROA menunjukkan nilai rata-
rata 1% dengan standar deviasi 3,19%, nilai ROA tertinggi sebesar 12,4%
dan nilai terendah -8,09%.
B. Analisis Data
Analisis data berupa data Uji Stasioner, Uji Regresi, Uji Asumsi
Klasik dan Uji Path Analisis.
1. Uji Stasioner
Melihat ada tidaknya unit root yang terkandung di anyara variabel
sehingga hubungan antara variabel menjadi valid (Kasiran, 2009: 71
50
dalam Munawaroh).Pengujian ada tidaknya unit root dengan metode
Augmented-Dickey_Fuller (ADF). Berikut hasil dari uji stasioneritas
dengan tingkat Level:
Table 4.2Hasil Uji Stasioner Level
No. Variabel Prob*
1 ROA 0.0467
2 CAR 0.0695
3 FDR 0.0029
4 BOPO 0.1891
5 NPF 0.0224
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.2, data tersebut menunjukkan sebagian nilai
probabilitasnya > 0,05 sehingga pengujian dilanjutkan pada tahap Firs
Difference. Berikut hasil dari uji stasioneritas dengan tingkat Firs
Difference:
Table 4.3Hasil Uji Stasioneritas 1st Difference
No. Variabel Prob*
1 ROA 0.0000
2 CAR 0.0000
3 FDR 0.0000
4 BOPO 0.0000
5 NPF 0.0000
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
51
Berdasarkan table 4.2, data menunjukan output dengan nilai
probability < 0,05. Dengan demikian variabel independen, dependen
dan intervening memenuhi ketentuan uji stasioneritas dan layak untuk
dilanjutkan dengan data lanjutannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
di lampiran Uji Stasioneritas.
2. Uji Regresi
a. Regresi Y (ROA)
Table 4.4Regresi Utama Dependent Variable: D(ROA(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 12:58
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.005043 0.397968 0.012671 0.9900
D(CAR(-2),2) 0.140571 0.054424 2.582888 0.0135
D(FDR(-2),2) 0.050321 0.039858 1.262491 0.2139
D(BOPO(-2),2) -0.081215 0.023152 -3.507969 0.0011
D(NPF(-2),2) -0.099658 0.108315 -0.920075 0.3629
R-squared 0.531236 Mean dependent var 0.035652
Adjusted R-squared 0.485503 S.D. dependent var 3.762484
S.E. of regression 2.698771 Akaike info criterion 4.925792
Sum squared resid 298.6180 Schwarz criterion 5.124557
Log likelihood -108.2932 Hannan-Quinn criter. 5.000251
F-statistic 11.61602 Durbin-Watson stat 2.918179
Prob(F-statistic) 0.000002
52
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat
ditulis sebagai berikut:
D(ROA-2) = 0,005043 + 0,140571D(CAR-2) + 0,050321D(FDR-
2) – 0,081215D(BOPO-2) – 0,09658D(NPF)
Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Konstanta diperoleh sebesar 0,005043 yang berarti jika
variabel independen sama dengan nol (0), maka nilai
ROA mengalami kenaikan sebesar 0,005043.
2) Koefisien regresi variabel CAR diperoleh sebesar
0,140571 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti
jika CAR meningkat sebesar 1 satuan, maka ROA akan
naik 0,140571 dengan asumsi variabel lain konstan.
3) Koefisien regresi variabel FDR diperoleh sebesar
0,050321 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti
jika FDR meningkat sebesar 1 satuan, maka ROA akan
naik 0,050321 dengan asumsi variabel lain konstan.
4) Koefisien regresi variabel BOPO diperoleh sebesar -
0,081215 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti
jika BOPO meningkat sebesar 1 satuan, maka ROA
akan turun 0,081215 dengan asumsi variabel lain
konstan.
53
5) Koefisien regresi variabel NPF diperoleh sebesar -
0,099658 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti
jika NPF meningkat sebesar 1 satuan, maka ROA akan
turun 0,099658 dengan asumsi variabel lain konstan.
1) Koefisien Determinasi R
R-squared sebesar 0,531 menunjukkan kemampuan
dalam menjelaskan pengaruh variasi dependen sebesar
53,1%. Sisanya sebesar 46,9% dijelaskan oleh variasi lain
diluar penelitian.
2) Uji Simultan (F)
Pengujian ini dengan melihat nilai prob (F-
statistik). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan
bahwasanya nilai prob (F-statistik) sebesar 0,000002 <
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel CAR, FDR,
BOPO dan NPF secara bersama-sama dapat
mempengaruhi ROA.
3) Uji (t)
a) CAR
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas
0,0135. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α)
dan koefisien positif, maka dengan kata lain CAR
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas.
54
b) FDR
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas
0,2139. Karena probabilitas lebih besar dari 0,05 (α)
dan koefisien positif, maka dengan kata lain FDR
secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas.
c) BOPO
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas
0,0011. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α)
dan koefisien positif, maka dengan kata lain BOPO
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas.
d) NPF
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas
0,3629. Karena probabilitas lebih besar dari 0,05 (α)
dan koefisien positif, maka dengan kata lain NPF
secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas.
b. Regresi Z (NPF)
Table 4.5Regresi Variabel Intervening Dependent Variable: D(NPF(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:16
Sample (adjusted): 5 50
55
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.006289 0.566938 0.011093 0.9912
D(CAR(-2),2) 0.031208 0.077382 0.403298 0.6888
D(FDR(-2),2) -0.134423 0.052857 -2.543135 0.0148
D(BOPO(-2),2) 0.136613 0.025366 5.385754 0.0000
R-squared 0.445706 Mean dependent var -0.026087
Adjusted R-squared 0.406114 S.D. dependent var 4.988873
S.E. of regression 3.844626 Akaike info criterion 5.614171
Sum squared resid 620.8083 Schwarz criterion 5.773183
Log likelihood -125.1259 Hannan-Quinn criter. 5.673738
F-statistic 11.25736 Durbin-Watson stat 2.611165
Prob(F-statistic) 0.000015
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat
ditulis sebagai berikut:
D(NPF-2) = 0,006289 + 0,031208D(CAR-2) – 0,134423D(FDR-2)
+ 0,136613D(BOPO-2)
Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Konstanta diperoleh sebesar 0,006289 yang berarti jika
variabel independen sama dengan nol (0), maka nilai
NPF mengalami kenaikan sebesar 0,006289 .
56
2) Koefisien regresi variabel CAR diperoleh sebesar
0,031208 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti
jika CAR meningkat sebesar 1 satuan, maka NPF akan
naik 0,031208 dengan asumsi variabel lain konstan.
3) Koefisien regresi variabel FDR diperoleh sebesar -
0,134423 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti
jika variabel FDR meningkat sebesar 1 satuan, maka
NPF akan turun sebesar 0,134423 dengan asumsi
variabel lain konstan.
4) Koefisien regresi variabel BOPO diperoleh sebesar
0,136613 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti
jika variabel BOPO meningkat sebesar 1 satuan, maka
NPF akan naik sebesar 0,136613 dengan asumsi
variabel lain konstan.
1) Koefisien Determinan R
R-squaredsebesar 0,4457 menunjukan kemampuan
dalam menjelaskan pengaruh variasi dependen sebesar
44,57%. Sisanya sebesar 55,43% dijelaskan oleh variasi
lain diluar penelitian.
2) Uji Simultan (F)
Pengujian ini dengan melihat nilai prob(F-statistik).
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya
nilai prob (F-statistik) sebesar 0,000015 < 0,05, maka
57
dapat disimpulkan bahwa variabel CAR, FDR dan BOPO
secara bersama-sama mampu mempengaruhi NPF.
3) Uji (t)
a) CAR
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas
0,6888. Karena probabilitas lebih besar dari 0,05 (α)
dan koefisien positif, maka dengan kata lain CAR
secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap NPF.
b) FDR
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas
0,0148. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α)
dan koefisien positif, maka dengan kata lain FDR
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap NPF.
c) BOPO
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas
0,00. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α) dan
koefisien positif, maka dengan kata lain BOPO secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
NPF.
58
3. Uji Asumsi Klasik
a. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Untuk mendeteksi normalitas variabel umumnya
menggunakan grafik atau uji statistic (Ghozali, 2013: 160) Dalam
penelitian ini, uji normalitas menggunakan Jarque-Bera dengan
variabel normalitas > 0,05.
1) Regresi Y (ROA)
0
2
4
6
8
10
12
14
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Series: ResidualsSample 5 50Observations 46
Mean 4.25e-16Median -0.076256Maximum 8.831199Minimum -6.363807Std. Dev. 2.576035Skewness 1.003327Kurtosis 6.008810
Jarque-Bera 25.06923Probability 0.000004
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Gambar 4.1Uji Normalitas Regresi Utama
Dari pengujian di atas menunjukkan bahwa nilai
probabilitasnya adalah sebesar 0.000004 hal ini menunjukkan
bahwa data tersebut didistribusikan secara tidak normal,
sehingga tidak memenuhi asumsi normalitas.
Untuk mengatasi masalah ketidaknormalan data, variabel
sependennya (CAR) harus diubah terlebih dahulu dalam bentuk
log. Hasil yang doperoleh sebagai berikut:
59
0
2
4
6
8
10
12
-2.5 -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Series: ResidualsSample 5 50Observations 38
Mean 8.76e-18Median 0.044768Maximum 2.599981Minimum -2.400957Std. Dev. 1.016796Skewness 0.099741Kurtosis 3.789208
Jarque-Bera 1.049183Probability 0.591797
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Gambar 4.2Penyembuhan Uji Normalitas Regresi Utama
Dari gambar 4.2, dapat disimpulkan bahwa variabel
independen dan dependen telah memenuhi syarat uji normalitas
dengan nilai probability sebesar 0,0591797. Maka dapat
dinyatakan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.
2) Regresi Z (NPF)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-15 -10 -5 0 5 10
Series: ResidualsSample 5 50Observations 46
Mean -1.93e-16Median -0.035804Maximum 9.071394Minimum -13.70314Std. Dev. 3.714262Skewness -0.680966Kurtosis 5.982768
Jarque-Bera 20.60754Probability 0.000034
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Gambar 4.3Uji Normalitas Regresi Variabel Intervening
Dari pengujian di atas menunjukkan bahwa nilai
probabilitasnya adalah sebesar 0.000034 hal ini menunjukkan
60
bahwa data tersebut didistribusikan secara tidak normal,
sehingga tidak memenuhi asumsi normalitas.
Untuk mengatasi masalah ketidaknormalan data, variabel
dependennya (NPF) harus diubah terlebih dahulu dalam bentuk
log. Hasil yang doperoleh sebagai berikut:
0
2
4
6
8
10
12
14
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
Series: ResidualsSample 5 50Observations 46
Mean -6.64e-17Median -0.085178Maximum 3.616444Minimum -2.599310Std. Dev. 1.118488Skewness 0.498282Kurtosis 4.364443
Jarque-Bera 5.471784Probability 0.064836
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Gambar 4.4Penyembuhan Uji Normalitas Regresi Variabel Intervening
Dari gambar 4.4, dapat disimpulkan bahwa variabel
independen dan dependen telah memenuhi syarat uji
normalitas dengan nilai probability sebesar 0,064836.Maka
dapat dinyatakan bahwa data tersebut terdistribusi secara
normal.
b. Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan metode
auxiliary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r2,
kemudian dibandingkan dengan R2 persamaan utama. Jika terjadi
61
nilai r2>R2 dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas
(Munawaroh, 2016)
1) Regresi Y (ROA)
Table 4.6Hasil Uji Multikolinieritas Regresi Utama
No. r-Squared R2 pada persamaan
utama= 0.662298
Kesimpulan
1. CAR= 0.071392 Lebih Kecil Tidak ada Korelasi
2. FDR= 0.128454 Lebih Kecil Tidak ada Korelasi
3. BOPO=0.428003 Lebih Kecil Tidak ada Korelasi
4. N PF= 0.204294 Lebih Kecil Tidak ada Korelasi
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Dari table 4.6 menunjukan nilai R2 regresi variabel
independen lebih kecil dari nilai R2
regresi variabel dependen.
Maka dapat disimpulkan data tidak mengandung
multikolinieritas.
2) Regresi Z (NPF)
Table 4.7Hasil Uji Multikolinieritas Regresi Variabel Intervening
No. r-Squared R2 pada persamaan
utama= 0.204294
Kesimpulan
1. X1= 0.071287 Lebih Kecil Tidak ada Korelasi
2. X2= 0.019546 Lebih Kecil Tidak ada Korelasi
3. X3= 0.087561 Lebih Kecil Tidak ada Korelasi
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel 4.7 menunjukan nilai R2 regresi variabel
independen lebih kecil dari nilai R2
regresi variabel dependen.
62
Maka dapat disimpulkan data sudah tidak mengandung
multikolinieritas.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran Uji
Multikolinieritas.
c. Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi
dengan residual observasi lainnya. Untuk melihat ada atau tidaknya
autokorelasi dalam model regresi, maka dilakukan uji Durbin-
Waston (DW) (Pratamawati, 2018). Adapun hasil uji dalam
penelitian ini dapat dilihat pada table berikut:
1) Regresi Y (ROA)
Table 4.8Hasil Uji Autokorelasi Regresi Utama R-squared 0.662298 Mean dependent var -0.027195
Adjusted R-squared 0.621365 S.D. dependent var 1.749715
S.E. of regression 1.076658 Akaike info criterion 3.107679
Sum squared resid 38.25333 Schwarz criterion 3.323151
Log likelihood -54.04591 Hannan-Quinn criter. 3.184343
F-statistic 16.17985 Durbin-Watson stat 2.380384
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel 4.8 nilai dw adalah 2.380384. Berdasarkan
jumlah variabel bebas yang digunakan peneliti (k=4) dan
jumlah observasi (n=50) maka diperoleh nilai dL 1.3779 dan
dU 1.7214 sedangkan nilai -4dU 2.2786 dan -4dL 2.6221 nilai
63
dw tidak berada di antara dU dan -4dU. Sehingga dapat
disimpulkan data mengandung autokorelasi.
Untuk mengatasi masalah korelasi dilakukan uji Breusch-
Gogdfrey. Berikut adalah hasil uji autokerelasi dengan uji
Breusch-Gogdfrey:
Table 4.9Penyembuhan Hasil Uji Autokorelasi Regresi Utama R-squared 0.301088 Mean dependent var 8.76E-18
Adjusted R-squared 0.138009 S.D. dependent var 1.016796
S.E. of regression 0.944029 Akaike info criterion 2.907344
Sum squared resid 26.73571 Schwarz criterion 3.252099
Log likelihood -47.23953 Hannan-Quinn criter. 3.030005
F-statistic 1.846267 Durbin-Watson stat 1.913996
Prob(F-statistic) 0.114685
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.9 nilai dw sebesar 1.913996. maka
nilai dw berada diantara dU dan -4dU, artinya dapat dinyatakan
data bebas dari autokorelasi.
2) Regresi Z (NPF)
Table 4.10Hasil Uji Autokorelasi Regresi Variabel Intervening
R-squared 0.204294 Mean dependent var -0.006935
Adjusted R-squared 0.147458 S.D. dependent var 1.253877
S.E. of regression 1.157745 Akaike info criterion 3.213766
Sum squared resid 56.29566 Schwarz criterion 3.372778
Log likelihood -69.91662 Hannan-Quinn criter. 3.273333
F-statistic 3.594442 Durbin-Watson stat 2.515418
64
Prob(F-statistic) 0.021208
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel 4.10 nilai dw adalah 2.515418. Berdasarkan
jumlah variabel bebas yang digunakan peneliti (k=3) dan
jumlah observasi (n=50) maka diperoleh nilai dL 1.4206 dan
dU 1.6739 sedangkan nilai -4dU 2.3261 dan -4dL 2.5794 nilai
dw tidak berada di antara dU dan -4dU. Sehingga dapat
disimpulkan data mengandung autokorelasi.
Untuk mengatasi masalah korelasi dilakukan uji Breusch-
Gogdfrey. Berikut adalah hasil uji autokerelasi dengan uji
Breusch-Gogdfrey:
Table 4.11Penyembuhan Hasil Uji Autokorelasi Regresi Variabel Intervening R-squared 0.419300 Mean dependent var -6.64E-17
Adjusted R-squared 0.329961 S.D. dependent var 1.118488
S.E. of regression 0.915548 Akaike info criterion 2.800680
Sum squared resid 32.69090 Schwarz criterion 3.078952
Log likelihood -57.41564 Hannan-Quinn criter. 2.904922
F-statistic 4.693384 Durbin-Watson stat 2.094805
Prob(F-statistic) 0.001106
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.11 nilai dw sebesar 2.094805. Maka
nilai dw berada diantara dU dan -4dU, artinya dapat dinyatakan
data bebas dari autokorelasi.
65
d. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
satu pengamatan terhadap pengamatan yang lain. Untuk
mendeteksi masalah heteroskedastisitas, peneliti menggunakan Uji
White. Apabila nilai probability dari Obs*R-Squared lebih besar
dari α (0,05) maka data tidak bersifat heteroskedastisitas dan jika
nilai probability dari dari Obs*R-Squared lebih kecil dari α (0,05)
maka data bersifat heteroskedastisitas (Pratamawati, 2018). Berikut
adalah tabel hasil uji White:
1) Regresi Y (ROA)
Table 4.12Hasil Uji Heteroskedastisitas Regresi Utama Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.421611 Prob. F(4,33) 0.7919
Obs*R-squared 1.847547 Prob. Chi-Square(4) 0.7638
Scaled explained SS 1.943153 Prob. Chi-Square(4) 0.7462
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan hasil probabilitas
0,7638 menggunakan uji White. Dapat disimpulkan variabel
regresi utama dalam penelitian ini terbebas dari
heteroskedastisitas.
66
2) Regresi Z (NPF)
Table 4.13Hasil Uji Heteroskedastisitas Regresi Vairiabel Intervening
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.244839 Prob. F(3,42) 0.8645
Obs*R-squared 0.790643 Prob. Chi-Square(3) 0.8517
Scaled explained SS 1.108783 Prob. Chi-Square(3) 0.7750
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukan hasil probabilitas
0,8517 menggunakan uji White. Dapat disimpulkan variabel
regresi utama dalam penelitian ini terbebas dari
heteroskedastisitas.
4. Uji Path Analisis
Untuk menguji pengaruh pada variabel intervening dugunakan
metode analisis jalur (path analisis).Analisis jalur merupakan
perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur
adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kualitas
variabel yang telah diterapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali,
2013: 249).
Model analisis jalur dari persamaan ROA dapat digambarkan
sebagai berikut:
67
Tabel 4.14Hasil Perhitungan Koefisien Jalur
Variabel Koefisien
(X ke Y)
p2
(Koef
beta Z)
p3
Stad
error
(X ke Y)
Sp2
Std error
ROA(X ke
Z)
Sp3
p2xp3
CAR -0.029896 -0.057381 0.023025 0.083564 0.00171546238
FDR 0.015223 -0.057381 0.018784 0.083564 -0.000873511
BOPO -0.144050 -0.057381 0.020908 0.083564 0.00826573305
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Sp2p3 = √
Keterangan:
Sp2p3 : Standar error koefisien indirect effect
p2 : koefisien regresi pada kolom unstandardized coefficients
untuk pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen
p3 : koefisien regresi pada kolom unstandardized
coefficientsuntuk pengaruh variabel intervening terhadap variabel
variabel dependen
Sp2 : standard error pada kolom unstandardizeduntuk
pengaruh variabel independent terhadap variabel intervening
Sp3 : standard error pada kolom unstandardizeduntuk
pengaruh variabel intervening terhadap variabel variabel dependen
t : nilai statistic dari koefisien pengaruh mediasi.
a) Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas melalui NPF
(p2xp3) = -0.029896 x -0.057381 = 0.00171546238
68
Pengaruh mediasi yang ditunjukan dari perkalian (p2xp3) apakah
signifikam atau tidak dengan uji sobel test. Hitung standar error
dari koefisien indirect effect (Sp2p3) pada sobel lest sebagai
berikut:
Sp2p3 = √
=√( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
=√
( )( )
( )( ) ( )( )
= √ (
= √
= 0.00341887555
Berdasarkan hasil Sp2p3 ini dapat digunakan untuk menghitung t
statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:
t =
=
= 0.50176215978
b) Pengaruh FDR terhadap Profitabilitas melalui NPF
(p2xp3) = 0.015223x -0.057381 = -0.000873511
Pengaruh mediasi yang ditunjukan dari perkalian (p2xp3) apakah
signifikam atau tidak dengan uji sobel test. Hitung standar error
69
dari koefisien indirect effect (Sp2p3) pada sobel lest sebagai
berikut:
Sp2p3 = √
=√( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
=√
( )( )
( )( ) ( )( )
= √
= √
= 0.00228993013
Berdasarkan hasil Sp2p3 ini dapat digunakan untuk menghitung t
statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:
t =
=
= -0.038145749
c) Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas melalui NPF
(p2xp3) = -0.144050 x -0.057381 = 0.00826573305
Pengaruh mediasi yang ditunjukan dari perkalian (p2xp3) apakah
signifikam atau tidak dengan uji sobel test. Hitung standar error
dari koefisien indirect effect (Sp2p3) pada sobel lest sebagai
berikut:
70
Sp2p3 = √
=√( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
=√
( )( )
( )( ) ( )( )
= √ ( )
= √
= 0.01222255088
Berdasarkan hasil Sp2p3 ini dapat digunakan untuk menghitung t
statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:
t =
=
= 0.14035223881
Hasil dari uji sobel test diatas kemudian dibandingkan dengan t tabel
untuk menguji apakah hasil analisis jalur tersebut berpengaruh signifikan
atau tidak. Jika t hitung kurang dari t tabel maka model tidak berpengaruh
signifikan dan apabila t hitung lebih besar dari tabel model maka
berpengaruh signifikan. Dibawah ini adalah tabel hasil uji sobel test ada
analisis jalur.
71
Tabel 4.15Tabel Sobel Test
Model Koefisien Uji Sobel Test (t
hitung)
T Tabel Keterangan
CAR terhadap
Profitabilitas
ke NPF
0.00171546238 0.50176215978 2.01410 Ditolak
FDR terhadap
Profitabilitas
ke NPF
-0.000873511 -0.038145749 2.01410 Ditolak
BOPO
terhadap
Profitabilitas
ke NPF
0.00826573305 0.14035223881 2.01410 Ditolak
1) Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas yang dimediasi NPF
Nilai t hitung sebesar 0.50176215978 lebih kecil dari t tabel yaitu
2.01410 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa t tidak signifikan. Hal ini berarti NPF tidak dapat menjadi
mediator dalam pengaruh CAR terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah. Sehingga H8 ditolak,
2) Pengaruh FDR terhadap Profitabilitas yang dimediasi NPF
Nilai t hitung sebesar -0.038145749 lebih kecil dari t tabel yaitu
2.01410 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa t tidak signifikan. Hal ini berarti NPF tidak dapat menjadi
mediator dalam pengaruh CAR terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah. Sehingga H9 ditolak,
3) Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas yang dimediasi NPF
Nilai t hitung sebesar 0.14035223881 lebih kecil dari t tabel yaitu
2.01410 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa t tidak signifikan. Hal ini berarti NPF tidak dapat menjadi
72
mediator dalam pengaruh CAR terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah. Sehingga H10 ditolak,
Tabel 4.16Hasil Uji Hipotesis
No Hipotesis Hasil Keterangan
1
H1:CAR
berpengaruh
terhadap
Profitabilitas
CAR berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap
profitabilitasROA
Ditolak
2
H2: FDR
berpengaruh
terhadap
Profitabilitas
FDR berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap
profitabilitas ROA
Ditolak
3
H3: BOPO
berpengaruh
terhadap
Profitabilitas
BOPO berpengaruh negatif
signifikan terhadap
profitabilitas ROA
Diterima
4
H4: CAR
berpengaruh
terhadap NPF
CAR berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap NPF
Ditolak
5
H5: FDR
berpengaruh
terhadap NPF
FDR berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap NPF
Ditolak
6
H6 : BOPO
berpengaruh
terhadap NPF
(ROA)
BOPO berpengaruh positif
signifikan terhadap NPF
Diterima
73
7
H4: NPF
berpengaruh
terhadap
Profitabilitas
NPF berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap
profitabilitas ROA
Ditolak
8
H8:CAR
berpengaruh
terhadap
Profitabilitas
yang dimediasi
NPF
CAR berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap
profitabilitas yang dimediasi
NPF
Ditolak
9
H9:FDR
berpengaruh
terhadap
Profitabilitas
yang dimediasi
NPF
FDR berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap
profitabilitas yang dimediasi
NPF
Ditolak
10
H10:BOPO
berpengaruh
terhadap
Profitabilitas
yang dimediasi
NPF
BOPO berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap
profitabilitas yang dimediasi
NPF
Ditolak
5. Pembahaasan Hasil Uji Hipotesis
1. CAR terhadap Profotabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel CAR diperoleh sebesar -0.029896 hal ini
menunjukan CAR memiliki pengaruh negatif terhadap ROA,
sedangkan nilai probabilitas sebesar 0.2031 > 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa CAR berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap profitabilitas ROA. Hal ini menunjukan bahwa kenaikan atau
74
penurunan CAR tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya
keuntungan Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia.
Sehingga H1 ditolak.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Yunita (2014) dan Mayunita (2017) menentukan bahwa CAR
berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. CAR merupakan rasio
yang menunjukan kecukupan modal dari suatu bank. BI telah
menetapkan minimal pemenuhan rasio ini adalah 8%. Kecukupan
modal merupakan hal penting dalam perbankan. Bank yang memiliki
tingkat kecukupan modal yang baik menunjukan indicator sebagai
bank yang sehat. Selain itu tingkat kepercayaan masyarakat juga
menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat
profitabilitas bank. Oleh karena itu walaupun bank memiliki modal
yang tinggi dan tingkat CAR yang tinggi, bila tidak diimbangi dengan
investasi dan penyaluran dana yang baik, maka CAR tidak akan
berpengaruh banyak terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Pinasti (2018) yang
menyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap Profitabilitas (ROA).
2. FDR terhadap Profotabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel FDR diperoleh sebesar 0.015223 hal ini
menunjukan FDR memiliki pengaruh positif terhadap ROA, sedangkan
nilai probabilitas sebesar 0.4235 > 0.05 maka dapat disimpulkan
75
bahwa FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas
ROA. Hal ini menunjukan bahwa kenaikan atau penurunan FDR tidak
berpengaruh terhadap besar kecilnya keuntungan Profitabilitas (ROA)
Bank Umum Syariah di Indonesia. Sehingga H2 ditolak.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Yusuf (2017) menentukan bahwa FDR berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA. Semakin tinggi FDR suatu bank umum
syariah tidak menjadi tolak ukur bank untuk memperoleh profitabilitas
yang tinggi. Dari data pada kurun waktu penelitian rata-rata FDR
keseluruhan termasuk baik, yaitu pada angka 88,48%. Namun masih
terdapat bank yaitu Bank Mandiri Syariah, BRI syariah dan Bank
Muamalat pada beberapa periode tertentu masih memiliki tingkat FDR
dibawah angka 80%. Hal ini menunjukan bahwa fungsi bank dalam
menyalurkan pembiayaan belum dilakukan dengan baik oleh
keseluruhan bank umum syariah yang diteliti. Oleh karena itu dalam
penelitian ini FDR yang dijadikan sebagai tolak ukur rasio likuiditas
tidak tidak memberikan pengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) bank
umum syariah. Hasil penelitian ini didukung oleh Wardana (2015)
yang menyatakan bahwa FDR berpengaruh negatif tidak signifikan.
3. BOPO terhadap Profotabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel BOPO diperoleh sebesar -0.144050 hal ini
menunjukan BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap ROA,
sedangkan nilai probabilitas sebesar 0.00 > 0.05 maka dapat
76
disimpulkan bahwa BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap
profitabilitas ROA. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan BOPO
berpengaruh akan diikuti oleh penurunan Profitabilitas (ROA) Bank
Umum Syariah di Indonesia. Sehingga H3 diterima.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Zulfikar (2014) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh
positif signifikan terhadap ROA. BOPO atau efisiensi operasional
menurunkan profitabilitas (ROA). Efisiensi operasional harus
dilakukan agar pendapatan operasional mampu memberikan
keseimbangan terhadap biaya atau beban yang dikeluarkan sehingga
profitabilitas dapat dicapai secara maksimal. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Mayunita (2017), Wardana (2015) dan Azmy
(2018) yang menentukan bahwa BOPO berpengaruh negatif signifikan
terhadap ROA.
4. CAR terhadap NPF
Nilai koefisien variabel CAR diperoleh sebesar -0.018504 hal ini
menunjukan CAR memiliki pengaruh negatif terhadap NPF,
sedangkan nilai probabilitas sebesar 0.4316 > 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa CAR berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap NPF. Hal ini menunjukan bahwa kenaikan atau penurunan
CAR tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya NPF Bank Umum
Syariah di Indonesia. Sehingga H4 ditolak.
77
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Lidyah (2016) dan Aryani (2016), menunjukan bahwa CAR
berpengaruh negatif signifikan terhadap NPF. Semakin naik CAR
maka NPF akan semakin menurun dan sebaliknya. Pada penelitian ini,
turunnya NPF diakibatkan oleh semakin naiknya kemampuan bank
tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produk
yang berisiko. Kenaikan kemampuan bank tersebut, dipicu oleh
naiknya modal bank sendiri dan sumber-sumber lain dari luar bank
seperti meningkatnya dana dari masyarakat, pinjaman dan lain-lain.
Hal ini sejalan dengan penelitian Barus (2016) yang menyatakan
bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap
ROA.
5. FDR terhadap NPF
Nilai koefisien variabel FDR diperoleh sebesar -0.031118 hal ini
menunjukan FDR memiliki pengaruh negatif terhadap NPF, sedangkan
nilai probabilitas sebesar 0.0573 > 0.05 maka dapat disimpulkan
bahwa FDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap NPF. Hal
ini menunjukan bahwa kenaikan atau penurunan FDR tidak
berpengaruh terhadap besar kecilnya NPF Bank Umum Syariah di
Indonesia. Sehingga H5 ditolak.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Pradana (2018) dan Aryani (2016) yang menentukan bahwa FDR
berpengaruh Positif signifikan terhadap NPF. Karena FDR hanya
78
menggambarkan sebaik-baiknya bank dalam memanfaatkan dana yang
dihimpun dari masyarakat yang berupa penyaluran pembiayaan agar
mendapat keuntungan, yang menjadi kewajiban jangka pendek bank
untuk mengambalikannya kembali ke nasabah yang sewaktu-waktu
mengambil dananya kembali. Hal ini sejalan dengan penelitian
Wibowo (2017) yang menyatakan bahwa FDR tidak berpengaruh
signifikan terhadap NPF.
6. BOPO terhadap NPF
Nilai koefisien variabel BOPO diperoleh sebesar 0.017971 hal ini
menunjukan BOPO memiliki pengaruh negative terhadap NPF,
sedangkan nilai probabilitas sebesar 0.0234 > 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa BOPO berpengaruh positif signifikan terhadap
NPF Bank Umum Syariah di Indonesia. Sehingga H6 diterima. Hal ini
dikarenakan semakin kecil rasio biaya (beban) maka operasionalnya
akan lebih baik karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil disbanding
pendapatan yang diterima. Dengan kata lain semakin tinggi rasio
BOPO maka kualitas pembiayaan akan berkurang. Sehingga hal
tersebut juga dapat menyebabkan meningkatkan rasio pembiayaan
bermasalah dikarenakan total pembiayaan yang berkurang. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Auliani (2016), Supriani
(2018), dan Riyadi (2014) menentukan bahwa BOPO berpengaruh
positif signifikan terhadap NPF.
79
7. NPF terhadap Profotabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel NPF diperoleh sebesar -0.057381 hal ini
menunjukan NPF memiliki pengaruh negatif terhadap ROA,
sedangkan nilai probabilitas sebesar 0.4971 > 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa NPF berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
profitabilitas ROA. Hal ini menunjukan bahwa kenaikan atau
penurunan inflasi tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya
keuntungan Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia.
Sehingga H7 ditolak.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Agustin (2018) dan Africano (2016) menentukan bahwa NPF
berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. NPF mencerminkan
risiko pembiayaan, semakin tinggi rasio ini, menunjukan kualitas
pembiayaan bank semakin buruk. Pengelolaan pembiayaan diperlukan
oleh bank, mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang
pendapatan terbesar bagi bank syariah. Bertambahnya NPF akan
mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan
dari pembiayaan yang diberikan sehingga berpengaruh buruk pada
Profitabilitas (ROA).
Hal ini didukung oleh Yusuf (2017) yang menyatakan bahwa NPF
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.hal ini dapat dijelaskan
karena peningkatan jumlah pinjaman yang bermasalah pada bank
syariah tidak selalu diikuti dengan peningkatan laba sebelum pajak.
80
Sehingga dapat disimpulkan bahwa NPF tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA bank umum syariah.
8. CAR terhadap Profotabilitas (ROA) yang dimediasi NPF
Berdasarkan analisis jalur dan uji sobel test menunjukan bahwa NPF
tidak mampu memediasi pengaruh CAR terhadap Profotabilitas (ROA)
han ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 0.50176215978 lebih
kecil dari t tabel yaitu sebesar 2.01410 dengan signifikansi 5%, maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar 0.00171546238
tidak signifikan yang berarti NPF tidak memediasi pengaruh antara
CAR terhadap ROA. Sehingga H8 ditolak. Hal tersebut dapat
dikarenakan bank syariah mampu menjaga kecukupan modalnya
sehingga mampu menutup risiko kerugian yang mungkin timbul akibat
pembiayaan bermasalah.
9. FDR terhadap Profotabilitas yang dimediasi NPF
Berdasarkan analisis jalur dan uji sobel test menunjukan bahwa NPF
tidak mampu memediasi pengaruh FDR terhadap Profotabilitas (ROA)
han ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar -0.038145749 lebih
kecil dari t tabel yaitu sebesar 2.01410 dengan signifikansi 5%, maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar -0.000873511
tidak signifikan yang berarti NPF tidak memediasi pengaruh antara
FDR terhadap ROA. Sehingga H8 ditolak. Hal tersebut terjadi karena
FDR merupakan rasio yang menyatakan seberapa jauh kemampuan
bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
81
deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditas (Dendawijaya, 2009: 116). Sehingga nasabah memiliki
kepercayaan terhadap bank syariah untuk terus menjadi deposan
sehingga hal tersebut mempengaruhi perolehan laba bank syariah.
10. BOPO terhadap Profotabilitas yang dimediasi NPF
Berdasarkan analisis jalur dan uji sobel test menunjukan bahwa NPF
tidak mampu memediasi pengaruh BOPO terhadap Profotabilitas
(ROA) han ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 0.14035223881
lebih kecil dari t tabel yaitu sebesar 2.01410 dengan signifikansi 5%,
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar
0.00826573305 tidak signifikan yang berarti NPF tidak memediasi
pengaruh antara BOPO terhadap ROA. Sehingga H10 ditolak. Jika
jumlah NPF atau pembiayaan bermasalah yang dialami bank semakin
besar maka kemungkinan pembiayaan yang telah disalurkan untuk
kembali akan kecil, dan dapat mempengaruhi peluang untuk
mendapatkan profit yang maksimal. Selain menentukan besar kecilnya
pendapatan yang diperoleh, kualitas kredit juga menentukan besar
kecilnya biaya yang dikeluarkan bank umum syariah. Kualitas
pembiayaan mengindikasikan adanya pembiayaan bermasalah.
Tingginya nilai NPF akan menyebabkan pembengkakan pada beban,
akibat dari peningkatan beban pencadangan asset produktif ataupun
beban lainnya.
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, maka dapat
ditarik kesimpulan mengenai pengaruh CAR, FDR, dan BOPO terhadap
profitabilitas dengan NPF sebagai variabel intervening, adalah sebagai
berikut:
1. CAR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Hal tersebut
berarti tinggi rendahnya CAR tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap profitabilitas (ROA).
2. FDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas
(ROA). Hal tersebut berarti tinggi rendahnya FDR tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
3. BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas
(ROA). Hal tersebut berarti BOPO memiliki pengaruh kuat terhadap
profitabilitas (ROA). Namun peningkatan BOPO akan menyebabkan
penurunan profitabilitas (ROA).
4. CAR tidak berpengaruh terhadap NPF. Hal tersebut berarti tinggi
rendahnya CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap NPF.
5. FDR tidak berpengaru hterhadap NPF. Hal tersebut berarti tinggi
rendahnya FDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap NPF.
83
6. BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF. Hal tersebut
berati BOPO memiliki pengaruh kuat terhadap NPF.
7. NPF berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas
(ROA). Hal tersebut berarti tinggi rendahnya NPF tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
8. NPF tidak mampu memediasi secara signifikan pengaruh CAR
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
9. NPF tidak mampu memediasi secara signifikan pengaruh FDR
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
10. NPF tidak mampu memediasi secara signifikan pengaruh BOPO
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan penelitian yang perlu dikembankan oleh para
peneliti selanjutnya adalah terbatasnya tahun/periode penelitian yang
hanya berjangka waktu 5 tahun dalam penelitian ini.
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis, pembahasan, dan kesimpulan. Adapun
implikasi dari peneliti yang telah dilakukan, yakni yang dinyatakan dalam
bentuk saran-saran yang diberikan melalui hasil penelitian agar dapat
mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Bagi Bank Syariah di Indonesia
Bank syariah harus selalu menjaga tingkat kecukupan modalnya,
sehingga pada akhirnya dengan tercukupnya tingkat kecukupan modal,
84
kinerja keuangan bank tersebut akan meningkat. Selaon itu efisiensi
operasional bank sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya laba
yang diperoleh bank. Semakin efisien operasional bank, maka laba
yang diperoleh bank tersebut akan semakin besar. Dengan demikian,
bagi manajemen bank sangan penting untuk memperhatikan dan
mengontrol pergerakan rasio ini agar bank selali berada pada tingkat
efisiensi yang dapat menghasilkan laba yang optimal.
2. Bagi peneliti yang akan datang
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan uji statistik
analisis jalur selain path analysis dengan regresi, misalnya dengan uji
SEM untuk melihat pengaruh CAR, FDR, dan BOPO terhadap
profitabilitas (ROA) dengan NPF sebagai variabel intervening.
Disarankan agar peneliti selanjutnya untuk menambah variabel
independen yang berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) tidak
hanya (CAR, FDR, dan BOPO) dan penelitian selanjutnya agar
menambahkan variabel moderating agar dapat membandingkan dengan
variabel intervening.
85
DAFTAR PUSTAKA
Africano, Fernando. 2016. Pengaruh NPF Terhadap CAR Serta Dampaknya
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah
STIE MDP. Vol,. 6 No. 1: 61-70.
Agustin, Priska Trias dan Ari Darmawan. 2018. Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.
64, No. 1: 102-108.
Aryani, Yulya, dkk. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non Performing
Financing pada Bank Umum Syariah Indonesia Periode 2010-2014. Jurnal
Al-Muzara’ah. Vol. 4 No. 1: 44-60.
Auliani, Mia Maraya dan Syaichu.2016. Analisis Faktor Internal dan Faktor
Eksternal Terhadap Tingkat Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Periode tahun 2010-2014.Diponegoro Jurnal Of
Managemen. Vol. 5 No. 3: 1-14.
A. Wangsawidjaja, Z. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Azmy, Ahmad. 2018. Analisis Pengaruh Rasio Kinerja Keuangan Terhadap
Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia. Jurnal
Akuntansi. Vol. 22, No. 1: 119-137.
Barus, Andreani Caroline dan Erick.2016. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Non Performing Loan (NPL) pada Bank Umum di
Indonesia.Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Vol. 6 No.2: 113-122.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analisis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga.
Dendawijaya Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Destina, Rina. 2018. Determinan Pembiayaan Bermasalah pada Bank Syariah di
Indonesia.Jurnal JRKA. Vol. 4, No.1: 53-63
Firdaus, Rizal Nur. 2015. Pengrauh Faktor Internal dan Eksternal yang
Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah pada Bank Syariah di
Indonesia.Jurnal E-Dinar. Vol. 3 No. 1.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
86
Hamdi, Asep Saepul dan E. Bahruddin.2014. Metode Penelitian Kuantitatif
Aplikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Imam, Fauzul. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratuo, Financing Deposit Ratio
dan Operational Efficiency Ratio Terhadap Return On Asset Dengan Non
Perfirming Financing Sebagai Variabel Moderating Pada Bank Umum
Syariah Di Indonesia. Skripsi.UIN Alauddin Makasar.
Istijato. 2010. Riset Sumber Daya Manusia Cara PRaktis Mengukur Stres,
Kepuasan Kerja Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja dan Aspek-Aspek
Karyawan Lainnya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kiswanto dan Ari Purwanti. 2016. Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Menurut
Risk Based Bank Rating Corporate Governance Sebagai Variabel
Pemoderasi Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di
Indonesia. Jurnal Akuntansi Indonesia. Vol. 5, No. 1: 15-36.
Lidyah, Rika. 2016. Dampak Inflasi BI Rate, Capital Adequacy Ratio (CAR),
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Non
Performing Financing (NPF) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Jurnal I-Finance. Vol. 2 No. 1: 1-19
Lukviarman, Niki. 2016. Corporate Govenance. Solo: PT Era Adicitra Intermedia.
Mayunita, Nur. 2017. Analisis Pengaruh Risiko Keuangan Terhadap Kinerja Bank
Umum Syariah di BI Tahun 2012-2016. Jurnal Jimmu. Vol. 2. No. 2: 44-65.
Mokoagow, Sri Windarti dan Misbach Fuady.2015 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.Jurnal
Ebbank. Vol. 6 No. 1 hal: 33-62.
Muchtar, Bustari, dkk. 2016. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:
Kencana.
Munawaroh, Mif. 2016. Analisis Pengaruh Resiko Pembiayaan Bermasalah (Non
Performing Financing) Dan Tingkat Kecukupan Modal (Capital Adequacy
Ratio) Terhadap Profitabilitas (Return On Asset). Skripsi.IAIN Salatiga.
Munir, Misbahul. 2018. Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi Terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Of Islamic Economics,
Finance, and Banking. Vol. 1, No. 1&2: 89-98.
Ningsih, Widya, dkk. 2017. Pengaruh Permodalan, Kualitas Asset, Rentanbilitas
dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyar Syariah
(BPRS) di Indonesia. Jurnal Ilmu Akuntansi. Vol. 10, No. 1: 181-192.
87
Pinasti, Wildan Farhat dan RR. Indah Mustikawati. 2018. Pengaruh CAR, BOPO,
NPL, NIM, dan LDR terhadap profitabilitas Bank Umum Pewriode 2011-
2015. Jurnal Nominal. Vol. 7 No. 1: 126-142
Poetry, Zakiyah Dwi dan Yulizar D Sanrego. 2011. Pengaruh Variabel Makro dan
Mikro Terhadap NPL Perbankan Konvensional dan NPF Perbankan
Syariah.Jurnal Islamik Finance & Business Review. Vol. 6 No. 2: 79-104.
Pracoyo, Tri Kunawangsih dan Antyo Pracoyo. 2005. Aspek Dasar Ekonomi
Makro di Indonesia. Jakarta: PT Grasindo.
Pradana, Mochammad Nugraha Reza. 2018. Pengaruh Likuiditas dan Variabel
Eksternal Terhadap Non Perfirming Financing pada Bank Syariah.Jurnal
Eksis. Vol. 13 No. 2: 134-144.
Pratamawati, Hadiah Putri. 2018. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Non Performing Loan pada Bank Umum BUMN Tahun 2012-
2016.Skripsi.Universitas Negero Yogyakarta.
Pravasanti, Yuwita Ariessa. 2018. Pengaruh NPF dan FDR Terhadap CAR dan
Dampaknya Terhadap ROA pada Perbankan Syariah di Indonesia.Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam. Vol. 4 No. 3: 148-159.
Rizkitasari, Debby. 2017. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil dan Dana Pihak
Ketiga Terhadap Profitabilitas Bank Umum yariah Dengan Non Performing
Financing Sebagai Variabel Intervening.Skripsi.Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Riyadi, Selamet, dkk. 2014. Strategi Pengelolaan Non Performing Loan Bank
Umum yang Go Public. Jurnal Dinamika Manajemen. Vol. 6 No. 1: 84-96.
Rosidah, Euis. 2017. Pengaruh Financing To Deposit Ratio Terhadap Performing
Financing Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Akuntansi. Vo. 12 No.
2:128-134.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
_______. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
_______. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sulistyanto, H. Sri. 2008. Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris, Jakarta:
Grasindo.
88
Supriani, Indri dan Sudarsono Heri.2018. Analisis Pengaruh Mikro dan Makro
Terhadap NPF Perbankan Syariah di Indonesia.Jurnal Ekonomi Syariah.
Vol. 6, No. 1 hal 1-18.
Suryani dan Hendryadi. 2016. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana .
Suwarno, Rima Cahya dan Ahmad Mifdlol Muthohar. 2018. Analisis Pengaruh
NPF, FDR, BOPO, CAR, dan GCG Terhadap Kinerja Keuangan Bank
Umum Syariah di Indonesia Periode 2013-2017. Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam. Vol. 6, No. 1: 49-117.
Syahid, Dwi Cesar Nawawi. 2016. Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal
Terhadap Kredit Bermasalah Serta Dampaknya Terhadap Cadangan
Keruguan Penurunan Nilai.Jurnal Perbanas. Vol. 2, No. 1.
Ulum, Ilhyaul. 2017. Intellectual Capital; Model Pengukuran, Framework
Pengungkapan & Kinerja Organisasi. Malang: UMM.
Wardana, Ridlho Ilham Putra. 2015. Analisis Pengaruh CAR, FDR, NPF, BOPO,
dan Size Terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Skripsi.Universitas Diponegoro Semarang.
Wardana, Ridlho Ilham Putra dan Endang Try Widyarti. 2015. Analisis Pengaruh
CAR, FDR, NPF, BOPO, dan Size Terhadap Profitabilitas pada Bank
Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Of Managemen. Vol. 4, No. 4: 1-11.
Wibisono, Muhammad Yusuf dan Salamah Wahyuni. 2017. Pengaruh CAR, NPF,
BOPO, FDR, terhadap ROA yang Dimensiasi Oleh NOM. Jurnal Bisnis &
Manajemen. Vol. 17, No. 1: 41-62.
Wulandari, Retno dan Atina Shofawati. 2016. Analisis Pengaruh CAR, FDR,
NPF, dan Pertumbuhan DPK Terhadap Profitabilitas pada Individu Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia Tahun 2011-2015. Jurnal
Ekonomi Stariah Teori dan Terapan. Vol. 4, No. 9: 741-756.
Yunita, Rima. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Profitabilitas
Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Akuntansi Indonesia. Vol. 3 No. 2:
143-160.
Yusmad, Muarmmar Arafat. 2018. Aspek Hukum Perbankan Syaruah dari Yeori
ke Praktik. Yogyakarta: Grup Penerbit CV Budu Utama.
Yusuf, Muhammad. 2017. Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.Jurnal Keuangan dan
perbankan. Vol. 13 No. 2 hal: 141-151.
89
Zulfikar, Taufik. 2014. Pengaruh CAR,LDR, NPL, BOPO, dan NIM Terhadap
Kinerja Profitabilitas (ROA) Bank Perkreditan Rakyar di Indonesia. E-
Jurnal Graduate Unpar.Vol. 1, No. 2.
90
LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Penelitian
NO BANK TAHUN CAR FDR BOPO ROA NPF
1
BRI SYARIAH
2014
12.89 93.90 99.77 0.08 3.65
2015
13.94 84.16 93.79 0.77 3.89
2016
20.63 81.42 91.33 0.95 3.19
2017
20.29 71.87 95.34 0.51 4.75
2018
29.72 75.49 95.32 0.43 4.97
2
BNI SYARIAH
2014
16.26 92.60 89.80 1.27 1.04
2015
15.48 91.94 89.63 1.43 1.46
2016
14.92 84.57 86.88 1.44 1.64
2017
20.14 80.21 87.62 1.31 1.50
2018
19.31 79.62 85.37 1.42 1.52
3
MANDIRI
SYARIAH
2014
14.76 82.13 98.49 0.17 4.29
2015
12.85 81.99 94.78 0.56 4.05
2016
14.01 79.19 94.12 0.59 3.13
2017
15.89 77.66 94.44 0.59 2.71
2018
16.26 77.25 90.68 0.88 1.56
4
BJB SYARIAH
2014
15.78 84.02 91.01 0.72 5.84
2015
22.53 104.75 98.78 0.25 6.93
2016
18.25 98.73 122.77 -8.09 17.91
2017
16.25 91.03 134.63 -5.69 22.04
2018
16.43 89.85 94.63 0.54 4.58
91
5
VICTORIA
SYARIAH
2014 15.27 95.19 143.31 -1.87 4.75
2015
16.14 95.29 119.19 -2.36 4.82
2016
15.98 100.67 131.34 -2.19 4.35
2017
19.29 83.59 96.02 0.36 4.08
2018
22.07 82.78 96.38 0.32 3.46
6
BTPN
SYARIAH
2014
23.78 93.97 87.78 4.23 0.87
2015
30.09 95.54 85.82 5.24 0.17
2016
23.80 92.70 75.10 9.00 0.20
2017
28.90 92.50 68.80 11.20 0.05
2018
40.90 95.60 62.40 12.40 0.02
7
BCA SYARIAH
2014
29.60 91.20 90.20 0.80 0.10
2015
34.30 91.41 92.48 0.98 0.52
2016
36.70 90.12 92.18 1.15 0.21
2017
29.40 88.49 87.20 1.17 0.04
2018
24.30 88.99 87.43 1.17 0.28
8
MUAMALAT
2014
13.91 84.14 97.38 0.17 4.85
2015
12.36 90.30 97.36 0.20 4.20
2016
12.74 95.13 97.76 0.22 1.40
2017
13.62 84.41 97.68 0.11 2.75
2018
12.34 73.18 98.24 0.08 2.58
9
BUKOPIN
SYARIAH
2014
14.80 92.89 92.77 0.27 3.34
2015
16.31 90.56 91.99 0.79 2.74
2016
15.15 88.18 91.76 0.76 4.66
92
2017 19.20 82.44 99.20 0.02 4.18
2018
19.31 93.40 99.45 0.02 3.65
10
MEGA
SYARIAH
2014
19.26 93.61 97.61 0.29 3.89
2015
18.74 98.49 99.51 0.30 4.26
2016
23.53 95.24 88.16 2.63 3.30
2017
22.19 91.05 89.16 1.56 2.95
2018
20.54 90.88 93.84 0.93 2.15
93
Lampiran 2 Hasil Uji Analisis
1. UJI DESKRIPTIF
Date: 08/13/19
Time: 13:38
Sample: 1 50
CAR FDR BOPO ROA NPF
Mean 19.82220 88.48640 95.53360 1.001600 3.509400
Median 18.49500 90.43000 93.98000 0.590000 3.245000
Maximum 40.90000 104.7500 143.3100 12.40000 22.04000
Minimum 12.34000 71.87000 62.40000 -8.090000 0.020000
Std. Dev. 6.640147 7.297964 13.98560 3.190761 3.846968
Skewness 1.289601 -0.306101 1.342537 1.277786 3.258090
Kurtosis 4.199032 2.562962 6.530197 8.312261 15.44285
Jarque-Bera 16.85409 1.178736 40.98316 72.39804 411.0105
Probability 0.000219 0.554678 0.000000 0.000000 0.000000
Sum 991.1100 4424.320 4776.680 50.08000 175.4700
Sum Sq. Dev. 2160.486 2609.753 9584.259 498.8669 725.1591
Observations 50 50 50 50 50
2. UJI STASIONERITAS
CAR (X1)
Hasil Pengujian pada Unit Root Level
Null Hypothesis: CAR has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.773388 0.0695
Test critical values: 1% level -3.571310
5% level -2.922449
10% level -2.599224
Hasil Pengujian pada Unit Root 1st Difference
Null Hypothesis: D(CAR) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
94
Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.306749 0.0000
Test critical values: 1% level -3.574446
5% level -2.923780
10% level -2.599925
FDR (X2)
Hasil Pengujian pada Unit Root Level
Null Hypothesis: FDR has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.015528 0.0029
Test critical values: 1% level -3.571310
5% level -2.922449
10% level -2.599224
Hasil Pengujian pada Unit Root 1st Difference
Null Hypothesis: D(FDR) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.423742 0.0000
Test critical values: 1% level -3.581152
5% level -2.926622
10% level -2.601424
BOPO (X3)
Hasil Pengujian pada Unit Root Level
Null Hypothesis: BOPO has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.259115 0.1891
Test critical values: 1% level -3.574446
5% level -2.923780
10% level -2.599925
95
Hasil Pengujian pada Unit Root 1st Difference
Null Hypothesis: D(BOPO) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.26336 0.0000
Test critical values: 1% level -3.574446
5% level -2.923780
10% level -2.599925
NPF (Z)
Hasil Pengujian pada Unit Root Level
Null Hypothesis: NPF has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.259087 0.0224
Test critical values: 1% level -3.571310
5% level -2.922449
10% level -2.599224
Hasil Pengujian pada Unit Root 1st Difference
Null Hypothesis: D(NPF) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.576517 0.0000
Test critical values: 1% level -3.577723
5% level -2.925169
10% level -2.600658
ROA (Y)
96
Hasil Pengujian pada Unit Root Level
Null Hypothesis: ROA has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.952486 0.0467
Test critical values: 1% level -3.571310
5% level -2.922449
10% level -2.599224
Hasil Pengujian pada Unit Root 1st Difference
Null Hypothesis: D(ROA) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.104908 0.0000
Test critical values: 1% level -3.574446
5% level -2.923780
10% level -2.599925
3. UJI REGRESI
Regresi ROA (Y)
Dependent Variable: D(ROA(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 12:58
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.005043 0.397968 0.012671 0.9900
D(CAR(-2),2) 0.140571 0.054424 2.582888 0.0135
D(FDR(-2),2) 0.050321 0.039858 1.262491 0.2139
D(BOPO(-2),2) -0.081215 0.023152 -3.507969 0.0011
D(NPF(-2),2) -0.099658 0.108315 -0.920075 0.3629
R-squared 0.531236 Mean dependent var 0.035652
Adjusted R-squared 0.485503 S.D. dependent var 3.762484
S.E. of regression 2.698771 Akaike info criterion 4.925792
Sum squared resid 298.6180 Schwarz criterion 5.124557
Log likelihood -108.2932 Hannan-Quinn criter. 5.000251
F-statistic 11.61602 Durbin-Watson stat 2.918179
97
Prob(F-statistic) 0.000002
Regresi NPF (Z)
Dependent Variable: D(NPF(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:16
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.006289 0.566938 0.011093 0.9912
D(CAR(-2),2) 0.031208 0.077382 0.403298 0.6888
D(FDR(-2),2) -0.134423 0.052857 -2.543135 0.0148
D(BOPO(-2),2) 0.136613 0.025366 5.385754 0.0000
R-squared 0.445706 Mean dependent var -0.026087
Adjusted R-squared 0.406114 S.D. dependent var 4.988873
S.E. of regression 3.844626 Akaike info criterion 5.614171
Sum squared resid 620.8083 Schwarz criterion 5.773183
Log likelihood -125.1259 Hannan-Quinn criter. 5.673738
F-statistic 11.25736 Durbin-Watson stat 2.611165
Prob(F-statistic) 0.000015
4. UJI ASUMSI KLASIK
Uji Normalitas
ROA (Y)
0
2
4
6
8
10
12
14
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Series: ResidualsSample 5 50Observations 46
Mean 4.25e-16Median -0.076256Maximum 8.831199Minimum -6.363807Std. Dev. 2.576035Skewness 1.003327Kurtosis 6.008810
Jarque-Bera 25.06923Probability 0.000004
Penyembuhan ROA (Y)
98
0
2
4
6
8
10
12
-2.5 -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Series: ResidualsSample 5 50Observations 38
Mean 8.76e-18Median 0.044768Maximum 2.599981Minimum -2.400957Std. Dev. 1.016796Skewness 0.099741Kurtosis 3.789208
Jarque-Bera 1.049183Probability 0.591797
NPF (Z)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-15 -10 -5 0 5 10
Series: ResidualsSample 5 50Observations 46
Mean -1.93e-16Median -0.035804Maximum 9.071394Minimum -13.70314Std. Dev. 3.714262Skewness -0.680966Kurtosis 5.982768
Jarque-Bera 20.60754Probability 0.000034
Penyembuhan NPF (Y)
0
2
4
6
8
10
12
14
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
Series: ResidualsSample 5 50Observations 46
Mean -6.64e-17Median -0.085178Maximum 3.616444Minimum -2.599310Std. Dev. 1.118488Skewness 0.498282Kurtosis 4.364443
Jarque-Bera 5.471784Probability 0.064836
Uji Multikolinieritas
a. Regresi ROA (Y)
Auxiliary CAR
99
Dependent Variable: D(LOGCAR(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:07
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.002312 0.046820 0.049386 0.9608
D(FDR(-2),2) 0.003803 0.004645 0.818785 0.4175
D(BOPO(-2),2) -0.003204 0.002657 -1.205823 0.2346
D(NPF(-2),2) -0.000877 0.012719 -0.068926 0.9454
R-squared 0.071392 Mean dependent var 0.003246
Adjusted R-squared 0.005063 S.D. dependent var 0.318323
S.E. of regression 0.317516 Akaike info criterion 0.626365
Sum squared resid 4.234292 Schwarz criterion 0.785377
Log likelihood -10.40639 Hannan-Quinn criter. 0.685932
F-statistic 1.076333 Durbin-Watson stat 3.072798
Prob(F-statistic) 0.369462
Auxiliary FDR
Dependent Variable: D(LOGFDR(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:21
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(CAR(-2),2) 0.001951 0.002395 0.814505 0.4198
D(BOPO(-2),2) 0.001926 0.000974 1.977118 0.0545
D(NPF(-2),2) -0.010384 0.004480 -2.318102 0.0253
R-squared 0.128318 Mean dependent var 0.001651
Adjusted R-squared 0.087775 S.D. dependent var 0.125539
S.E. of regression 0.119903 Akaike info criterion -1.341281
Sum squared resid 0.618195 Schwarz criterion -1.222021
Log likelihood 33.84945 Hannan-Quinn criter. -1.296605
Durbin-Watson stat 2.620682
Auxiliary BOPO
Dependent Variable: D(LOGBOPO(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:08
100
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.000712 0.024659 -0.028875 0.9771
D(CAR(-2),2) -0.006389 0.003290 -1.942110 0.0589
D(FDR(-2),2) 0.004364 0.002339 1.865670 0.0691
D(NPF(-2),2) 0.025807 0.005162 4.999761 0.0000
R-squared 0.428003 Mean dependent var -0.001289
Adjusted R-squared 0.387146 S.D. dependent var 0.213605
S.E. of regression 0.167221 Akaike info criterion -0.656060
Sum squared resid 1.174440 Schwarz criterion -0.497047
Log likelihood 19.08937 Hannan-Quinn criter. -0.596493
F-statistic 10.47565 Durbin-Watson stat 3.285470
Prob(F-statistic) 0.000028
Auxiliary NPF
Dependent Variable: D(LOGNPF(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:22
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(CAR(-2),2) -0.018503 0.023029 -0.803473 0.4261
D(FDR(-2),2) -0.031117 0.015730 -1.978209 0.0543
D(BOPO(-2),2) 0.017970 0.007549 2.380503 0.0218
R-squared 0.204293 Mean dependent var -0.006935
Adjusted R-squared 0.167284 S.D. dependent var 1.253877
S.E. of regression 1.144204 Akaike info criterion 3.170289
Sum squared resid 56.29571 Schwarz criterion 3.289548
Log likelihood -69.91664 Hannan-Quinn criter. 3.214964
Durbin-Watson stat 2.515408
b. Regresi NPF (Z)
Auxiliary CAR
Dependent Variable: D(LOGCAR(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:23
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
101
C 0.002305 0.046275 0.049813 0.9605
D(FDR(-2),2) 0.003919 0.004281 0.915269 0.3652
D(BOPO(-2),2) -0.003322 0.002013 -1.650388 0.1062
R-squared 0.071287 Mean dependent var 0.003246
Adjusted R-squared 0.028091 S.D. dependent var 0.318323
S.E. of regression 0.313820 Akaike info criterion 0.583000
Sum squared resid 4.234771 Schwarz criterion 0.702259
Log likelihood -10.40900 Hannan-Quinn criter. 0.627675
F-statistic 1.650321 Durbin-Watson stat 3.071957
Prob(F-statistic) 0.203916
Auxiliary FDR
Dependent Variable: D(LOGFDR(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:24
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.001567 0.018750 0.083590 0.9338
D(CAR(-2),2) 0.001878 0.002540 0.739334 0.4637
D(BOPO(-2),2) 0.000589 0.000833 0.707860 0.4829
R-squared 0.019546 Mean dependent var 0.001651
Adjusted R-squared -0.026057 S.D. dependent var 0.125539
S.E. of regression 0.127164 Akaike info criterion -1.223689
Sum squared resid 0.695336 Schwarz criterion -1.104430
Log likelihood 31.14485 Hannan-Quinn criter. -1.179014
F-statistic 0.428611 Durbin-Watson stat 2.632549
Prob(F-statistic) 0.654166
Auxiliary BOPO
Dependent Variable: D(LOGBOPO(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:25
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.000883 0.030780 -0.028688 0.9772
D(CAR(-2),2) -0.008104 0.004084 -1.984142 0.0536
D(FDR(-2),2) 0.001792 0.002848 0.629214 0.5325
R-squared 0.087561 Mean dependent var -0.001289
Adjusted R-squared 0.045122 S.D. dependent var 0.213605
S.E. of regression 0.208731 Akaike info criterion -0.232551
102
Sum squared resid 1.873445 Schwarz criterion -0.113291
Log likelihood 8.348664 Hannan-Quinn criter. -0.187875
F-statistic 2.063217 Durbin-Watson stat 3.410448
Prob(F-statistic) 0.139439
Uji Autokorelasi
Regresi ROA (Y)
Dependent Variable: D(LOGROA(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 12:57
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 38 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.023855 0.175323 -0.136061 0.8926
D(CAR(-2),2) -0.029896 0.023025 -1.298405 0.2031
D(FDR(-2),2) 0.015223 0.018784 0.810417 0.4235
D(BOPO(-2),2) -0.144050 0.020908 -6.889667 0.0000
D(NPF(-2),2) -0.057381 0.083564 -0.686671 0.4971
R-squared 0.662298 Mean dependent var -0.027195
Adjusted R-squared 0.621365 S.D. dependent var 1.749715
S.E. of regression 1.076658 Akaike info criterion 3.107679
Sum squared resid 38.25333 Schwarz criterion 3.323151
Log likelihood -54.04591 Hannan-Quinn criter. 3.184343
F-statistic 16.17985 Durbin-Watson stat 2.380384
Prob(F-statistic) 0.000000
Penyembuhan Uji Autokorelasi Regresi ROA (Y)
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 4.307955 Prob. F(3,30) 0.0122
Obs*R-squared 11.44135 Prob. Chi-Square(3) 0.0096
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:13
Sample: 5 50
Included observations: 38
Presample and interior missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.020773 0.154024 0.134868 0.8936
103
D(CAR(-2),2) 0.000784 0.020809 0.037697 0.9702
D(FDR(-2),2) -0.015452 0.017341 -0.891075 0.3800
D(BOPO(-2),2) -0.010846 0.020063 -0.540601 0.5928
D(NPF(-2),2) -0.021257 0.073894 -0.287661 0.7756
RESID(-1) -0.446216 0.196299 -2.273143 0.0303
RESID(-2) -0.570392 0.174221 -3.273961 0.0027
RESID(-3) -0.301014 0.252454 -1.192353 0.2425
R-squared 0.301088 Mean dependent var 8.76E-18
Adjusted R-squared 0.138009 S.D. dependent var 1.016796
S.E. of regression 0.944029 Akaike info criterion 2.907344
Sum squared resid 26.73571 Schwarz criterion 3.252099
Log likelihood -47.23953 Hannan-Quinn criter. 3.030005
F-statistic 1.846267 Durbin-Watson stat 1.913996
Prob(F-statistic) 0.114685
Regresi NPF (Z)
Dependent Variable: D(LOGNPF(-2),2)
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:17
Sample (adjusted): 5 50
Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.001057 0.170724 0.006193 0.9951
D(CAR(-2),2) -0.018504 0.023302 -0.794099 0.4316
D(FDR(-2),2) -0.031118 0.015917 -1.954998 0.0573
D(BOPO(-2),2) 0.017971 0.007638 2.352666 0.0234
R-squared 0.204294 Mean dependent var -0.006935
Adjusted R-squared 0.147458 S.D. dependent var 1.253877
S.E. of regression 1.157745 Akaike info criterion 3.213766
Sum squared resid 56.29566 Schwarz criterion 3.372778
Log likelihood -69.91662 Hannan-Quinn criter. 3.273333
F-statistic 3.594442 Durbin-Watson stat 2.515418
Prob(F-statistic) 0.021208
Penyembuhan Uji Autokorelasi Regresi NPF
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 9.386769 Prob. F(3,39) 0.0001
Obs*R-squared 19.28779 Prob. Chi-Square(3) 0.0002
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:26
104
Sample: 5 50
Included observations: 46
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.007742 0.135024 0.057340 0.9546
D(CAR(-2),2) 0.007671 0.018593 0.412580 0.6822
D(FDR(-2),2) 0.000479 0.013053 0.036659 0.9709
D(BOPO(-2),2) 0.000414 0.006110 0.067701 0.9464
RESID(-1) -0.586952 0.142111 -4.130230 0.0002
RESID(-2) -0.631296 0.138934 -4.543854 0.0001
RESID(-3) -0.461203 0.145053 -3.179550 0.0029
R-squared 0.419300 Mean dependent var -6.64E-17
Adjusted R-squared 0.329961 S.D. dependent var 1.118488
S.E. of regression 0.915548 Akaike info criterion 2.800680
Sum squared resid 32.69090 Schwarz criterion 3.078952
Log likelihood -57.41564 Hannan-Quinn criter. 2.904922
F-statistic 4.693384 Durbin-Watson stat 2.094805
Prob(F-statistic) 0.001106
Uji Heteroskedastisitas
Regresi ROA (Y)
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.421611 Prob. F(4,33) 0.7919
Obs*R-squared 1.847547 Prob. Chi-Square(4) 0.7638
Scaled explained SS 1.943153 Prob. Chi-Square(4) 0.7462
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:14
Sample: 5 50
Included observations: 38
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.220494 0.404983 3.013693 0.0049
D(CAR(-2),2)^2 -0.000462 0.003121 -0.148180 0.8831
D(FDR(-2),2)^2 0.000107 0.001629 0.065547 0.9481
D(BOPO(-2),2)^2 0.000458 0.001825 0.250849 0.8035
D(NPF(-2),2)^2 -0.045233 0.037707 -1.199588 0.2388
R-squared 0.048620 Mean dependent var 1.006667
Adjusted R-squared -0.066699 S.D. dependent var 1.703794
S.E. of regression 1.759697 Akaike info criterion 4.090240
Sum squared resid 102.1857 Schwarz criterion 4.305712
Log likelihood -72.71456 Hannan-Quinn criter. 4.166903
105
F-statistic 0.421611 Durbin-Watson stat 0.778964
Prob(F-statistic) 0.791868
Regresi NPF (Z)
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.244839 Prob. F(3,42) 0.8645
Obs*R-squared 0.790643 Prob. Chi-Square(3) 0.8517
Scaled explained SS 1.108783 Prob. Chi-Square(3) 0.7750
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 08/13/19 Time: 13:28
Sample: 5 50
Included observations: 46
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.284998 0.456396 2.815536 0.0074
D(CAR(-2),2)^2 0.001250 0.003000 0.416803 0.6789
D(FDR(-2),2)^2 -0.000362 0.001753 -0.206727 0.8372
D(BOPO(-2),2)^2 -0.000169 0.000240 -0.704534 0.4850
R-squared 0.017188 Mean dependent var 1.223819
Adjusted R-squared -0.053013 S.D. dependent var 2.269584
S.E. of regression 2.328966 Akaike info criterion 4.611667
Sum squared resid 227.8115 Schwarz criterion 4.770680
Log likelihood -102.0683 Hannan-Quinn criter. 4.671234
F-statistic 0.244839 Durbin-Watson stat 2.169528
Prob(F-statistic) 0.864530
106
107
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Cahya Ningsih Sa’di
Tempat & Tanggal Lahir : Cilacap, 25 Maret 1997
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Banyupanas No. 46 Rt/Rw 09/03, Cipari, Cilacap
Status : Belum Menikah
No. HP Whatsapp : 0895410344360
Email : [email protected]
Daftar Pendidikan Formal
1. TK Masitoh Cipari, lulus tahun 2002
2. SDN 3 Cipari, lulus tahun 2009
3. SMPN 1 Cipari, lulus tahun 2012
4. MAN Majenang, lulus tahun 2015
5. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.