231
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN TERHADAP
PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG DAGANG
PADA CV. ANUGERAH KARYA SEJATI DI SIDOARJO
Fandhany Candratika, Syafi’i, Siti Rosyafah
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Peneliti akan membahas penerapan sistem akuntansi pembelian terhadap
pengendalian intern persediaan barang dagang pada CV. Anugerah Karya Sejati
yang benar dan efektif. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Setelah
dilakukan penelitian pada CV. Anugerah Karya Sejati peneliti mendapatkan hasil
yaitu ditemukan ada bagian yang terkait yang tidak ada dalam prosedur sistem
akuntansi pembelian dan adanya double jobdisk pada bagian gudang. Simpulan
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah perusahaan telah melakukan sistem
akuntansi pembelian kredit sesuai dengan prosedur, tetapi ada bagian yang terkait
yang tidak ada maka menimbulkan double jobdisk.
Kata kunci : Sistem Akuntansi Pembelian, Pengendalian Intern, Persediaan barang
dagang
ABSTRACT
Has performed the procedure of purchasing accounting system on credit,
but how the application of purchasing accounting system to internal control of
merchandise inventory at CV. Anugerah Karya Sejati. Researchers will discuss it
To know the application of purchasing accounting system to the internal control
of merchandise inventory on the CV. Anugerah Karya Sejati correct and effective.
The method used is qualitative. After doing research on CV. Anugerah Karya
Sejati, the researcher gets the result that is found there are related part which is
not in the procedure of purchasing accounting system and the existence of double
jobdisk in the warehouse.
Keywords : Purchasing Accounting System, Internal Control, Inventory of
merchandise
PENDAHULUAN
Akuntansi di Indonesia saat ini telah berkembang, seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin canggih maka mengharuskan perusahaan
untuk semakin berkembang dalam menggunakan teknologi. Keberadaan akuntansi
232
pada saat ini tidak lepas dari kebutuhan masyarakat di bidang sosio-bisnis yang
mengikuti perkembangan peradaban. Kaidah-kaidah, konsep-konsep dan teknik-
teknik akuntansi berkembang dari satu pemikiran menuju pemikiran berikutnya
untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan informasi keuangan, sebagai
konsekuensi logis dari perkembangan dunia usaha. Perkembangan teknologi
informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan terhadap
akuntansi.
Secara umum akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang
digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan (L.M.
Samryn, S.E., Ak., M.M. 2011 : 3). Salah satu bidang akuntansi yang banyak
dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi
pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas
yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak
bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya
mengubah karakter dari suatu aktivitas. Ketika organisasi memperluas
penggunaan TI mereka pengendalian internal sering ditanamkan di dalam aplikasi
yang hanya terlihat dalam format elektronik.
Salah satu yang ada di sistem akuntansi ini adalah sistem akuntansi
pembelian. Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk
pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan (Mulyadi, 2016:243). Sistem
Akuntansi Pembelian Kredit adalah pembelian yang dilakukan oleh perusahaan
yang dalam pembayarannya dilakukan secara bertahap atau secara angsuran
kepada pemasok. Dalam pembelian kredit umumnya sebelum melakukan transaksi
pembelian harus mendapat otorisasi terhadap pembelian yang dilakukan (Yanti
Herdiani, 2012).
Dalam hal ini unsur pengendalian Intern juga diperlukan agar sistem
akuntansi pembelian dapat dirancang untuk mencapai tujuan pokok pengendalian
intern akuntansi, yaitu : menjaga aset (persediaan) dan liabilitas perusahaan
(hutang dagang atau bukti kas keluar yang akan dibayar), menjamin ketelitian dan
keandalan data akuntansi (hutang dan persediaan)(Mulyadi, 2016 : 254). Menurut
233
Widya Tamodia (2013) Pengendalian intern bertujuan untuk mengendalikan dan
mengelola persediaan barang.
CV. Anugerah Karya Sejati yang menjadi lokasi penelitian ini merupakan
salah satu bentuk bisnis grosir yang siap melayani toko-toko retail di seluruh
Indonesia, karena CV. Anugerah Karya Sejati menjual berbagai macam barang
dari berbagai merk, bentuk, harga, dan sifat yang berbeda-beda, sehingga rentan
terhadap kerusakan, keusangan, kekurangan persediaan, maka perusahaan harus
mempunyai suatu sistem pengelolahan persediaan. Sebagai objek penelitian CV.
Anugrah Karya Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang distributor
kotak mika, dalam kasus ini sistem akuntansi pembelian untuk perusahaan ini
terkadang terjadi kekosongan untuk ketersediaan barang, jika kekosongan itu
terjadi akan mempengaruhi penjualan.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi pembelian terhadap
pengendalian intern persediaan barang dagang pada CV. Anugerah Karya Sejati
yang benar dan efektif.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Akuntansi Pembelian
Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk
pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu : pembelian lokal dan impor. Pembelian lokal
adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan impor adalah pembelian
dari pemasok luar negeri (Mulyadi, 2016:243).
Fungsi-Fungsi Terkait Dalam Sistem Akuntansi Pembelian
Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2016:243) fungsi yang terkait
dalam sistem akuntansi pembelian, sebagai berikut: 1) Fungsi gudang, 2) Fungsi
pembelian, 3) Fungsi penerimaan, 4) Fungsi akuntansi.
Dokumen-dokumen Yang Digunakan Dalalm Sistem Akuntansi Pembelian
Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2016:246) dokumen yang
digunakan dalam sistem akuntansi pembelian, yaitu: 1) Surat permintan
234
pembelian, 2) Surat permintaan penawaran harga, 3) Surat order pembelian.
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah
dipilih.
Catatan-catatan akuntansi Yang Digunakan Pada Sistem Akuntansi
Pembelian
Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2016:252) catatan akuntansi yang
digunakan untuk mencatat transaksi pembelian, sebagai berikut :
1. Register bukti kas keluar (voucher register)
2. Jurnal Pembelian
3. Kartu utang
4. Kartu pesediaan
Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian
Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2016) jaringan prosedur yang
membentuk sistem akuntansi pembelian adalah :
a) Prosedur permintaan Pembelian
b) Prosedur Permintaan Penawaran harga dan pemilihan
pemasok
c) Prosedur order pembelian
d) Prosedur pernerimaan barang
e) Prosedur pencatatan utang
f) Prosedur distribusi pembelian
Unsur Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2016:254) unsur pokok pengendalian intern yang terdiri
dari :
a. Organisasi
1) Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi penerimaan.
2) Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi akuntansi.
3) Fungsi peneriman harus terpisah dari fungsi penyimpanan barang.
4) Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi gudang, fungsi
pembelian, fungsi penerimaan, fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi
pembelian yang dilaksanakan secara lengkap oleh hanya satu fungsi
235
tersebut.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur pencatatan
1. Surat permintaan pembelian diotorisasi oleh fungsi gudang, untuk
barang yang disimpan dalam gudang, atau oleh fungsi pemakaian
barang, untuk barang yang langsung pakai.
2. Surat order pembelian di otorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat
yang lebih tinggi.
3. Laporan penerimaan barang di otorisasi oleh fungsi penerimaan
barang.
4. Bukti kas keluar di otorisasi oleh fungsi akuntansi atau pejabat yang
lebih tinggi.
5. Pencatatan terjadinya utang didasarkan pada bukti kas keluar yang
didukung dengan surat order pembelian, laporan penerimaan barang,
dan faktur dari pemasok.
6. Pencatatan kedalam kartu utang dan register bukti kas keluar (voucher
register) diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
b. Praktik yang sehat
1) Surat permintaan pembelian bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi gudang.
2) Surat order pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian.
3) Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi penerimaan.
4) Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari
berbagai pemasok.
5) Barang yang diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan jika
fungsi ini telah menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi
pembelian.
6) Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan barang yang diterima
dari pemasok dengan cara menghitung dan menginspeksi barang
tersebut dan membandingkannya dengan tembusan surat order
236
pembelian.
7) Terdapat pengecekan terhadap harga, syarat pembelian, dan ketelitian
perkalian dalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut di proses
untuk dibayar.
8) Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik
direkonsiliasi dengan rekening kontrol utang dalam buku besar.
9) Pembayaran faktur dari pemasok dilakukan sesuai dengan syarat
pembayaran guna mencegah hilangnya kesempatan untuk
memperoleh potongan tunai.
10) Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap “lunas” oleh
fungsi pengeluaran kas setelah cek dikirimkan kepada pemasok.
237
5
6
Surat order pembelian
N
6
2Laporan penerimaan barang
Kartu gudang T
BAGIAN GUDANG
Mulai
Membuat surat
permintaan pembelian
21
Surat permintaan pembelian
1
2.2.6 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembelian
Pada saat recorder point
Dikirim ke pemasok
1
1Surat permintaan pembelian
Membuat surat
permintaan penawaran
harga
Surat permintaan penawaran harga
Surat penawaran harga
Membuat perbandingan
harga
Perbandingan harga
2
7
1Laporan penerimaan barang
8
Dari pemasok
Faktur
Memeriksa faktur
Faktur
9
BAGIAN PEMBELIAN
2
Membuat surat order pembelian
PH
SPH
SPP
7
6
5
4
3
2
1Surat order pembelian
Dikirim ke pemasok
3
4
5
T
A
Diterima dari pemasok
Mencatat tanggal penerimaan pada SOP lembar 6 dan 7
Catatan :
SPP = surat permintaan pembelian
SOP = Surat Order Pembelian
SPPH = Surat Permintaan Penawaran Harga
SPH = Surat penawaran Harga
PH = Penawaran Harga
Gambar 2.2 Sistem Pembelian Kredit Gambar 2.3 Sistem Pembelian Kredit (Lanjutan)
Sumber : Mulyadi, 2016:261 Sumber : Mulyadi, 2016:262
Bagian Penerimaan
1
SOP 3
Dari pemasok
Surat pengantar
Memeriksa barang yang
dikirim
Membuat laporan
penerimaan barang
SOP
SOP 3
3
21
Laporan penerimaan barang
9 9
N
Bagian utang
1 8
SOP 3 LPB 3
9
Faktur
Membandingkan faktur dari
pemasok dengan SOP & LPB
Membuat bukti kas
keluar
Faktur
LPB
SOP 1
4
3
2
1Bukti kas keluar
Register bukti kas 10
T
Bagian kartu persediaan
10
2Bukti kas keluar
Register bukti kas
N
Menerima barang dari pemasok yang
disertai dengan surat pengantar
Dikirim ke bagian gudang bersamaan dengan barang
Arsip bukti kas keluar yang belum dibayar
LPB = Laporan Penerimaan Barang
Sumber : Mulyadi, 2016:263
Gambar 1
Sistem Pembelian Kredit (Lanjutan)
238
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, karena
pada penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara keadaan yang terjadi
pada perusahaan dengan teori-teori yang untuk kemudian diambil kesimpulan
(Munir Rachman, 2013:49).
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dari suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah :
a) Wawancara
Wawancara ini dilakukan kepada bagian keuangan serta staf karyawan
yang berkepentingan dalam proses sistem informasi akuntansi pembelian
yang tetrjadi dalam perusahaan.
b) Observasi
Melakukan pengamatan-pengamatan atas prosedur dan sistem informasi
akuntansi pembelian yang diterapkan di CV. Anugrah Karya Sejati untuk
melihat efektivitasnya terhadap pengendalian intern.
c) Dokumentasi
Dalam metode ini peneliti mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak
yang berwenang untuk memberikan informasi yang dibutuhkan, yaitu
bagian pembelian pada CV. Anugrah Karya Sejati Berlokasi di Jl. Rajawali
Ds. Gemurung pergudangan meiko abadi III Blok B 65-66, Sedati Sidoarjo.
Teknik Analisa Data
Secara umum teknik analisa data yang digunakan adalah analisis diskriptif
kualitatif yaitu analisis yang tidak didasarkan pada perhitungan statistik yang
berbentuk kuantitatif (jumlah) akan tetapi dalam bentuk pernyataan dan uraian
yang akan disusun secara sistematis dalam bentuk tugas akhir. Langkah-langkah
yang dilakukan untuk menganalisis penerapan sistem informasi akuntansi
239
pembelian dalam rangka meningkatkan efektivitas pengendalian intern pembelian
pada CV. Anugrah Karya Sejati Adalah :
1. Melakukan survei pendahuluan untuk memperoleh gambaran umum
perusahaan.
2. Mengumpulkan serta menganalisis data yang berkaitan dengan sistem
informasi akuntansi pembelian.
3. Evaluasi prosedur sistem informasi akuntansi pembelian dan sistem
pencatatannya.
4. Penarikan kesimpulan dari analisa yang dilakukan serta memberikan saran
guna meningkatkan efektivitas dalam pengendalian intern pembelian CV.
Anugrah Karya Sejati.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Evaluasi Unsur Pengendalian Intern Pembelian CV. Anugerah Karya Sejati
Prosedur pembelian pada CV. Anugerah Karya Sejati diawali dengan
adanya laporan dan permintaan barang dari bagian gudang dan selanjutnya bagian
pembelian menentukan supplier mana yang dipilih dengan terlebih dahulu melihat
kuantitas dan harga yang ditawarkan oleh supplier. Setelah diestimasi dan
perusahaan menyetujuinya, maka bagian pembelian memesan barang sesuai yang
diperlukan bagian gudang. Pada saat barang datang bagian gudang akan menerima
dan memeriksa fisik barang. Jika semua sudah sesuai dengan prosedur penerimaan
barang yang sudah ditentukan, maka kemudian bagian gudang memasukkan
kedalam buku stock barang. Setelah semua kelengkapan surat-surat untuk
pembayaran sudah dibuat, maka tagihan tersebut diserahkan kebagian keuangan
untuk dijadwalkan pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo
pembayarannya.
Secara keseluruhan terlihat jelas bahwa prosedur pembelian yang
diterapkan oleh CV. Anugerah Karya sejati sedah sesuai dengan prosedur yang
ada pada teori. Diterangkan di atas bahwa mulai dari awal dilakukan pembelian
sampai pada akhir dilakukan pembayaran kepada supplier, semua berkas-berkas
transaksi yang diterima oleh masing-masing bagian terlebih dahulu dicek
240
kebenarannya untuk memastikan bahwa pembelian barang tersebut sesuai dengan
yang dibutuhkan dan prosedur yang dijalankan sesuai dengan prosedur yang ada
pada perusahaan.
Dengan adanya sistem (prosedur) yang jelas, dapat memberi keuntungan
yang sangat berguna bagi perusahaan, terutama mengurangi (menekan)
kemungkinan penyelewengan dana sebagai akibat dari adanya kegiatan transaksi
pembelian tersebut. Oleh karena itu penulis dapat menyatakan bahwa prosedur
pembelian barang yang dilakukan CV. Anugerah Karya Sejati sudah cukup baik,
dimana seluruh bagian yang terkait dengan proses pembelian barang sudah
bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Evaluasi prosedur penerimaan barang
Prosedur sistem akuntansi pembelian yang berlaku di CV. Anugerah
Karya Sejati masih terdapat kelemahan karena adanya multijob pada beberapa
bagian. Untuk penerimaan barang ini dilakukan oleh bagian gudang yang
mempunyai tugas lain yaitu menjaga ketersediaan barang stok. Barang yang
datang ini sebaiknya diterima oleh bagian penerimaan barang sehingga
pengawasan intern atas barang yang dipesan dapat dilakukan dengan maksimal,
karena apabila bagian gudang dan penerimaan barang sama, maka kemungkinan
terjadinya overload pekerjaan. Fungsi penerimaan ini yang harusnya memeriksa
kuantitas barang dan juga membuat laporan barang datang untuk dilaporkan
kebagian yang terkait, juga harus membuat laporan barang belum datang. Karena
penggabungan divisi ini berakibat salah satu tugas yang harusnya dijalankan
menjadi terlambat. Bagian gudang tidak membuat laporan barang belum datang,
jadi bagian pembelian tidak mengetahui barang apa saja yang belum datang dan
tidak dapat segera memfollow-up kembali kepada supplier.
Seharusnya untuk penerimaan barang disediakan satu bagian khusus
penerimaan barang sehingga apabila ada barang yang belum datang dapat
terlaporkan minimal 3 (tiga) hari dari tanggal order barang tersebut, sehingga
ketersediaan barang digudang dapat terjaga tidak sampai kosong.
241
Evaluasi Dokumen Yang Digunakan
Dokumen yang digunakan oleh CV. Anugerah Karya Sejati masih kurang
adanya laporan barang belum datang, yang seharusnya dibuat dan dilaporkan ke
bagian pembelian untuk di follow up lagi ke supplier agar barang yang belum
datang dapat segera dikirim atau mendapat jawaban tentang kejelasan barang
tersebut. Selain itu dokumen laporan penerimaan barang juga belum ada,
dokumen ini seharusnya dibuat oleh bagian gudang sebagai arsip untuk diberikan
kepada bagian pembelian dan bagian keuangan.
Evaluasi Bagian Yang Terkait
Pada CV. Anugerah Karya Sejati ada beberapa divisi yang mengalami
penggabungan fungsi pekerjaan, yang membuat kinerja karyawan tidak dapat
maksimal. Seperti bagian gudang dan bagian penerimaan barang yang dipegang
oleh satu bagian. Seharusnya untuk bagian gudang dan penerimaan barang
dipisah, karena dua bagian tersebut mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda
sehingga tidak dapat dilakukan pada satu bagian saja. Bagian penerima barang
harusnya mempunyai tanggungjawab besar mengenai penerimaan barang dan
barang yang belum datang agar ketersediaan stock digudang dapat selalu terjaga
tanpa adanya kekosongan barang.
PERMASALAHAN
Sebab Masalah
CV. Anugerah Karya Sejati merupakan distributor food packaging yang
bergerak di bidang perdagangan. Pada CV. Anugerah Karya sejati ada beberapa
devisi yang mempunyai jobdisk ganda, seperti bagian gudang yang merangkap
dengan bagian penerimaan barang, hal ini sebenarnya dapat dijalankan secara
bersamaan dengan baik asalkan ada pembagian tugas yang merata antar karyawan
agar tidak terjadi keterlambatan pekerjaan.
Karena penggabungan divisi seperti ini menyebabkan karyawan menjadi
kurang fokus pada satu pekerjaan dan tidak adanya tanggung jawab dari masing-
masing karyawan untuk mengerjakan pekerjaan sesuai dengan pembagian kerja
masing-masing.
242
Akibat Masalah
Dari sebab-sebab masalah yang telah diuraikan diatas, terdapat akibat yang
dapat merugikan perusahaan. Seperti yang diuraikan, karena penggabungan divisi
dapat menyebabkan karyawan menjadi tidak fokus pada satu pekerjaan, akibat
yang ditimbulkan adalah terjadi keterlambatan pekerjaan. Misalnya pada bagian
gudang yang merangkap sebagai bagian penerimaan barang ini, dapat berakibat
fatal bagi perusahaan. Pada bagian ini semua kondisi barang dikontrol oleh satu
bagian gudang saja, mulai dari ketersediaan barang, mengajukan permintaan
barang, dan menerima dan mengecek barang datang semua dilakukan oleh bagian
gudang. Dengan demikian banyaknya tugas yang dibebankan pada bagian gudang,
tidak ada jaminan ketersediaan barang pada gudang dapat terkontrol dan terjaga,
ini berakibat fatal dan merugikan bagi perusahaan.
Penyelesaian Masalah
Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh perusahaan, maka harus
disusun divisi baru yang bertugas sebagai bagian penerimaan barang yang
berfungsi untuk mengontrol dan melaporkan adanya ketidakdatangan barang
maupun barang yang sudah diterima. Dengan adanya bagian penerimaan barang,
maka arus penerimaan barang dapat terkontrol, pekerjaan bagian gudang dapat
lebih efektif.
Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem Akuntansi Pembelian
Pada CV. Anugerah Karya Sejati
Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem akuntansi pembelian
pada CV. Anugerah Karya Sejati adalah :
1. Tidak adanya pemisahan antara fungsi gudang dan fungsi penerimaan barang,
sehingga laporan barang belum datang yang seharusnya dikerjakan oleh bagian
penerimaan barang tidak ada yang mengerjakan dan surat keterlambatan
barang datang juga tidak ada yang mengerjakan. Ini berakibat fatal yaitu
kekosongan ketersediaan barang di gudang.
2. Bagian penerimaan barang yang bergabung dengan bagian gudang menjadikan
karyawan tidak fokus dan tidak bertanggung jawab terhadap apa yang
dikerjakan.
243
Analisa Perancangan Usulan Sistem Akuntansi Pembelian Pada CV.
Anugerah Karya Sejati
Usulan Sistem Akuntansi Pembelian Pada CV. Anugerah Karya Sejati
Dengan melihat kelemahan-kelemahan yang ada pada CV. Anugerah
Karya Sejati, terutama pada penerimaan barang dan bagian pembelian yang dapat
berakibat pada kekosongan ketersediaan barang yang ada digudang, maka
rancangan usulan yang dapat diambil dalam sistem akuntansi pembelian CV.
Anugerah Karya Sejati adalah rancangan usulan flowcart sistem akuntansi
pembelian CV. Anugerah Karya Sejati.
Interpretasi
Sistem akuntansi pembelian yang ada di CV. Anugerah Karya Sejati
belum sesuai prosedur, karena masih ada perangkapan tugas. Jadi peneliti
mengusulkan sistem akuntansi pembelian untuk CV. Anugerah Karya Sejati yang
sudah sesuai dengan prosedur yaitu dari prosedur permintaan pembelian, prosedur
penawaran harga, prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang dan
prosedur pencatatan hutang. Dalam hal ini usulan yang diberikan sudah sesuai
dengan teori Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2016) jaringan prosedur
yang membentuk sistem akuntansi pembelian adalah dari prosedur permintaan
pembelian, prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok,
prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur pencatatan
utang, dan prosedur distribusi pembelian.
Sistem akuntansi pembelian juga berfungsi untuk menyediakan
pengendalian intern yang memadai terhadap aset-aset perusahaan. Dengan adanya
sistem akuntansi yang efektif, maka kekecauan yang terjadi dalam bidang
pembelian dapat dihindarkan dan ditangani dengan baik. Pengendalian intern
suatu perusahaan terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk
memberi jaminan yang memadai agar tujuan perusahaan dapat tercapai (Sylvia
Ariesta Febriyanti, 2014).
Menurut hasil pembahasan dari Roihatul Jannah Sistem pengendalian
internalnya masih kurang memadai karena dalam prosedur yang ditetapkan tidak
adanya pencocokan data dari bagian pembelian dan supplier/penerbit yang
244
dilakukan gudang saat menerima barang, Dan juga update jumlah stok barang saat
setelah terjadi transaksi pembelian tidak dilakukan secara langsung oleh bagian
pembelian, tetapi dilakukan oleh bagian gudang, Saat penerima barang melakukan
update data barang yang diterima dengan orang yang sama tentu hal tersebut
rawan dengan tindakan kecurangan, Tidak hanya itu informasi yang diterima oleh
pemilik/store manager sebagai pembuat keputusan dirasa masih kurang karena
tidak menerima data pergerakan barang masuk dan keluar dari bagian pembelian
sehingga keputusan yang diambil berisiko tidak tepat sehingga dapat
menimbulkan kerugian pada perusahaan.
Dengan demikian, bahwa Pengendalian intern adalah mencakup rencana
organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam
perusahaan untuk mengamankan aktivitasnya, mengecek kecermatan dan
keandalan data akuntansi, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan
pada kebijakan yang telah ditetapkan (Hall, 2009:181).
SIMPULAN
Setelah melakukan pembahasan teori dan memaparkan beberapa hal yang
berhubungan dengan sistem akuntansi pembelian pada CV. Anugerah Karya
Sejati maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara keseluruhan prosedur pembelian kredit CV. Anugerah Karya Sejati
sudah dilakukan sesuai prosedur, dimana dapat diterangkan bahwa dari awal
dilakukannya pembelian sampai pada akhir dilakukan pembayaran kepada
supplier, semua berkas-berkas transaksi yang diterima oleh masing-masing
bagian terlebih dahulu dicek kebenarannya untuk memastikan bahwa
pembelian barang tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Bagian penerimaan barang pada CV. Anugerah Karya Sejati tidak ada di
prosedur pembelian sehingga tugas bagian penerimaan barang dilakukan oleh
bagian gudang.
3. Pengawasan barang digudang belum efektif, karena ada perangkapan tugas
pada bagian gudang dengan bagian penerimaan barang sehingga kepala gudang
tidak bisa menjaga stok minimum barang dan tidak bisa melaporkan apa saja
245
barang yang belum datang, sehingga pada saat barang tersebut dibutuhkan
tidak dapat disediakan karena terjadi ketidaktersediaan barang digudang.
SARAN
Dalam hal ini, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan
berguna untuk perkembangan perusahaan, yaitu :
1. Agar sistem akuntansi pembelian pada CV. Anugerah Karya Sejati berjalan
lebih baik dari yang sekarang, sebaiknya CV. Anugerah Karya Sejati membuat
SOP (standar operasional perusahaan) yang akan menjadi acuan atau panduan
untuk proses kerja perusahaan khususnya di bagian pembelian.
2. Sebaiknya CV. Anugerah Karya Sejati menambahkan bagian penerimaan
barang dalam prosedur pembelian agar dapat memisahankan antara tugas
bagian gudang dan tugas bagian penerimaan barang supaya tidak adanya
double jobdisk yang dilakukan oleh karyawan pada bagian gudang.
3. Sebelum perusahaan menambah bagian penerimaan barang, seharusnya kepala
gudang memberikan tugas untuk menjaga stok persediaan barang dagang
kepada salah satu stafnya agar stok persediaan barang digugang tidak sampai
terjadi kekosongan.
DAFTAR PUSTAKA
Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison Jr, 2007, akuntansi, Salemba Empat,
Jakarta.
Effendi, Rizal, Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengendalian
Persediaan Barang Dagang Pada CV. Graha Gallery Palembang, Jurnal,
STIE MDP, Palembang.
Febriyanti, Sylvia Ariesta 2014, Peranan Pengendalian Intern Dalam Menunjang
Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan Pada Alfamart Di
Tropodo – Sidoarjo, Skripsi, Universitas Bhayangkara Surabaya,
Surabaya.
Jannah, Roihatul 2015, Peranan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Dalam
Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal (studi kasus pada toko buku
Uranus), Skripsi, Universitas Bhayangkara Surabaya, Surabaya.
246
Lailiyah, Nur Alfiyatul 2014, Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Pembelian Sebagai Pengendalian Intern Pada CV. Duta Ayu, Skripsi,
Universitas Bhayangkara Surabaya, Surabaya.
Mulyadi, 2016, Sistem Akuntansi, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
Rachman, M. Munir, 2013. Metode Penelitian : suatu pendekatan penelitian
tindakan, cet. Pertama, UPNV, Surabaya.
Sugiarti, 2006, Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Pada CV. Aneka Ilmu
Semarang, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang