ANTE NATAL CARE
ANTE NATAL CARE
Pendahuluan
Dulu orang menganggap bahwa pertolongan pada persalinanlah
yang terpenting untuk menyelamatkan ibu dan anak. Tapi persalinan boleh
diibaratkan dengan pertandingan olah-raga. Prestasi pertandingan tidak
ditentukan oleh daya upaya waktu pertandingan saja, tetapi jauh
sebelumnya ialah : sangat tergantung pada persiapan fisik maupun mental
sebelum pertandingan. Persalinanpun meminta faal yang optimal dari alat
kandungan wanita, maka sudah jelas bahwa diperlukan persiapan fisik dan
mental sebelum persalinan. Malahan wanita yang hamil bukan saja
memerlukan kesehatan yang optimal menjelang persalinan, tetapi sejak
hamil ia harus sesehat-sehatnya karena keadaan ibu sangat mempengaruhi
pertumbuhan anak yang dikandungnya. Maka jelaslah bahwa wanita itu
harus segera memeriksakan diri sejak ia merasa diri hamil. Perawatan fisik
dan mental sebelum persalinan, ialah pada masa kehamilan, disebut
antepartum care.
Definisi
Antenatal care adalah perawatan kehamilan sebelum anak lahir.
Baru dalam setengah abad ini diadakan pengawasan wanita hamil secara
teratur dan tertentu. Dengan usaha itu ternyata angka mortalitas serta morbiditas
ibu dan bayi menurun. Pada pengawasan wanita hamil hubungan dan pengertian
baik antara, dokter dan wanita hamil tersebut harus ada. Sedapat mungkin wanita
tersebut diberi pengertian tentang kehamilan yang sedang dikandungnya. Tujuan
pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan fisik dan mental, serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas,
sehingga keadaan mereka postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan
tetapi juga mental. Ini berarti dalam antenatal care harus diusahakan agar:
l) Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang-kurangnya harus sama sehatnya
atau lebih sehat.
2) Adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dini dan diobati.
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
1
ANTE NATAL CARE
3) Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat fisik dan
mental.
Dijelaskan kepada ibu tersebut perlunya diadakan pemeriksaan teratur,
makin tua kehamilannya makin cepat pemeriksaan harus diulang. Hal ini
tergantung pula pada apa yang ditemukan pada pemeriksaan, misalnya seorang
wanita hamil dengan kelainan jantung, hipertensi, atau diabetes mellitus harus
lebih sering diperiksa ulang daripada seorang ibu yang sehat tanpa kelainan.
Antenatal care meliputi 2 hal, yaitu :
Antepartum care berarti perawatan sebelum anak lahir, jadi
perawatan dalam kehamilan dan lebih ditujukan kepada keadaan ibu.
Prenatal care berarti perawatan sebelum anak lahir, jadi perawatan
yang terutama ditujukan terhadap anak dalam kehamilan dan dalam
kala I dan kala II dari persalinan.
Dalam praktek tidak dibedakan antara kedua istilah tersebut.
Telah diterangkan bahwa ante-partum care ditujukan terhadap ibu dan
terhadap anak.
Tujuan ante-partum care terhadap ibu ialah :
Untuk mengurangi penyulit-penyulit masa ante-partum
Untuk mempertahankan kesehatan jasmani maupun rohani dari ibu.
Supaya persalinan dapat berlangsung dengan aman.
Supaya ibu sesehat-sehatnya post-partum.
Supaya ibu dapat memenuhi segala kebutuhan janin.
Tujuan terhadap anak ialah :
Mengurangi prematuritas, kelahiran mati dan kematian neonatal.
Kesehatan yang optimal dari bayi.
Ante-partum care hanya dapat berhasil dengan baik kalau menjadi usaha
bersama dari dokter maupun pasien.
Diet dalam kehamilan
Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan dari pada di luar
kehamilan karena dipergunakan :
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
2
ANTE NATAL CARE
Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan.
Untuk tumbuhnya janin.
Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas.
Guna mengadakan cadangan untuk masa menyusui.
Yang diperlukan ialah :
Zat putih telur, zat tepung, zat lemak, garam-garam terutama garam dapur,
fosfor, besi, vitamin-vitamin dan air.
Makanan hendaknya beraneka ragam, penuhi makanan 4 sehat 5
sempurna, berganti-ganti jangan selalu makan menu yang sama. Maksudnya
supaya kekurangan menu hari ini dapat diimbangi oleh menu yang berikutnya.
Juga cara pengolahan makanan harus diperhatikan karena dapat mengurangi nilai
makanan.
Kebutuhan beberapa zat yang penting pada wanita yang belum hamil, yang
hamil dan yang menyusukan anaknya :
Tidak hamil Hamil Laktasi
Kalori 2.500 2.500 3.000
Protein (g) 60 85 100
Calcium (g) 0,8 1,5 2
Ferrum (mg) 12 15 15
Vit. A (IU) 5.000 6.000 8.000
Vit. B (mg) 1,5 1,8 2,3
Vit. C (mg) 70 100 150
Riboflavin (mg) 2,2 2,5 3
As nicotin (mg) 15 18 23
Vit. D (IU) + 400-800 400-800
Perhatian kita harus terutama ditujukan terhadap kualitas dari pada
kuantitas. Pada umumnya jumlah kalori dalam kehamilan tidak usah ditambah
malahan kalau berat badan pasien terlalu naik harus dikurangi.
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
3
ANTE NATAL CARE
Memang pada kehamilan yang tua metabolisme bertambah tetapi hal ini
diimbangi oleh aktivitas yang berkurang. Penambahan berat dalam kehamilan
kira-kira 10-12 kg selama seluruh kehamilan.
Hal ini penting sebagai tanda pertumbuhan anak yang baik. Pada wanita
yang gemuk penambahan berat badan tidak usah seperti tersebut di atas tanpa
mengganggu pertumbuhan anak.
Pada umumnya penambahan berat badan ibu yang kurang dapat dipakai
sebagai tanda gangguan pertumbuhan anak dalam rahim. Pertambahan berat
badan yang berlebihan dapat disebabkan oleh kehamilan kembar atau retensi air
yang berlebihan.
Protein :
Kebutuhan protein dalam kehamilan bertambah seperti dapat dilihat pada
tabel di atas.
Sebabnya ialah karena banyak protein dibutuhkan, karena metabolisme
bertambah, untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan rahim, pertumbuhan
kelenjar buah dada dan untuk penambahan volume darah.
Setidak-tidaknya ½ dari protein yang dibutuhkan berasal dari hewan, yang
selebihnya dapat diambil dari protein tumbuh-tumbuhan.
Kekurangan protein mungkin menimbulkan anemia, toksemia gravidarum,
oedema dan prematuritas.
Garam :
Kebutuhan bertambah terutama akan Ca, P dan Fe. Fe yang terdapat
dalam makanan tidak mencukupi kebutuhan wanita hamil akan Fe, jadi
dalam kehamilan perlu diberi tambahan Fe misalnya sebagai Sulfas
ferrosus 3 x 200 mg.
Ca dan P dipergunakan untuk pembuatan tulang-tulang janin.
Fe untuk pembuatan Hb janin.
Vitamin :
Pada binatang percobaan kekurangan vitamin dapat menimbulkan kelainan
bawaan dan abortus. Pada manusia pengaruh tersebut belum terbukti,
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
4
ANTE NATAL CARE
tetapi bagaimanapun vitamin perlu untuk mencapai kesehatan yang
optimal.
Vit. A misalnya diperlukan untuk menambah daya tahan terhadap
infeksi.
Vit. B complex terdiri dari Vit. B1 (thiamin), riboflavin, as. nicotin dan
Vit. B6 atau pyridoxin. Vit. BI adalah vitamin anti neuritis. As. nicotin
bersifat anti pellagra, sedangkan kekurangan Riboflavin (Vit. B2) di
antaranya menyebabkan cheilosis. Ada kemungkinan bahwa
kekurangan Vit. B complex dapat menyebabkan perdarahan pada bayi,
menambah kemungkinan perdarahan post partum dan atrofi dari
ovarium.
Vit. C selain mencegah scorbut, penting sekali untuk pertumbuhan
janin.
Vit. D bersifat anti rachitis.
Vitamin ini terutama penting di daerah yang kurang sinar matahari.
Vit. E penting untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio.
Air :
Wanita hamil harus minum cukup banyak kira-kira 6-8 gelas sehari.
Air menambah keringat dan juga pengeluaran racun melalui usus dan
ginjal.
Hygiene umum dalam kehamilan
Pekerjaan dan gerak badan :
wanita hamil boleh melakukan pekerjaannya sehari-hari di rumah, di
kantor, ataupun di pabrik asal bersifat ringan.
Kelelahan harus dicegah hingga pekerjaan harus diselingi dengan istirahat.
Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamil selama tiga bulan ialah 1,5
bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya. Tidak ada gunanya bagi wanita
hamil untuk berbaring terus menerus seperti orang sakit; hal ini malahan
merugikan, karena istirahat yang lama melemahkan otot, memberi waktu untuk
pikiran yang bukan-bukan.
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
5
ANTE NATAL CARE
Memang kesibukan adalah obat yang terbaik untuk memelihara kesehatan
jiwa. Gerak badan yang ringan baik sekali dan sedapat-dapatnya dicari udara
segar dan sinar matahari pada pagi hari. Mengangkat barang-barang yang berat
tidak baik dan pergerakan sekonyong-konyong harus dihindari.
Istirahat yang diperlukan ialah 8 jam malam hari dan 1 jam siang hari;
walaupun tidak dapat tidur baiknya berbaring saja untuk istirahat.
Kebersihan badan :
kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan yang
kotor banyak mengandung kuman-kuman. Pemeliharaan buah dada juga
penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colostrum.
Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu dan sekitarnya.
Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan
keluar setiap kali mandi.
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik
menjamin pencernaan yang sempurna.
Wanita yang hamil jangan melakukan irigasi vagina kecuali dengan
nasehat dokter karena irigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli
udara.
Pakaian :
Pakaian yang baik untuk wanita hamil ialah pakaian yang enak dipakai
tidak boleh menekan badan.
Pakaian yang menekan menyebabkan bendungan vena dan mempercepat
timbulnya varices.
Karena wanita hamil lebih sukar mempertahankan keseimbangan
badannya, maka dianjurkan pemakaian sepatu atau selop dengan hak yang
rendah, lagi pula hak yang tinggi dapat menimbulkan nyeri pinggang.
Buang air besar :
Pada wanita hamil mungkin terjadi obstipasi karena :
Kurang gerak badan.
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
6
ANTE NATAL CARE
Peristaltik usus kurang karena pengaruh hormon.
Tekanan pada rectum oleh kepala.
Karena pada obstipasi panggul terisi dengan usus yang penuh faeces selain
oleh rahim yang membesar, maka hal tersebut menimbulkan bendungan di
dalam panggul.
Bendungan ini memudahkan timbulnya haemorrhoid dan pyelitis.
Usaha untuk melancarkan buang air besar ialah :
minum banyak, gerak badan yang cukup, makanan yang banyak
mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan.
Kalau perlu boleh dibantu dengan paraffinum liquidum 2x1 sendok sehari.
Coitus:
Pada wanita yang mudah keguguran sebaiknya dinasehatkan supaya
jangan melakukan coitus pada hamil muda. Coitus pada hamil muda harus
dilakukan dengan hati-hati. Persetubuhan pada akhir kehamilan juga lebih
baik ditinggalkan, karena kadang-kadang menimbulkan infeksi pada
persalinan dan nifas dan dapat memecahkan ketuban pada multipara. Di
samping itu sperma mengandung pula prostaglandin yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus.
Aspek jiwa dalam kehamilan dan persalinan :
Selain dari pada memperhatikan keadaan fisik, juga kesehatan mental
harus kita perhatikan.
Sewaktu mempelajari kesehatan ibu, baiknya kita perhatikan juga keadaan
jiwa ibu, orang orang sekitarnya dan sikap ibu terhadap kehamilan dan
persalinan.
Masa kehamilan hendaknya merupakan masa bahagia menanti
kedatangan anak yang sangat diinginkan.
Pengertian terhadap keadaan calon ibu dan keluarga terutama dari
suami sangat diperlukan. Begitu pula selama ante-partum care hendaknya
terjalin hubungan bathin yang erat antara calon ibu dan dokter supaya ibu
dapat mencurahkan isi hatinya.
Dua persoalan yang paling sering kita jumpai dalam bidang ilmu jiwa pada
wanita yang hamil :
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
7
ANTE NATAL CARE
Perasaan takut, dan penolakan ibu terhadap kehamilan.
Perasaan takut ini antara lain ditimbulkan karena kehamilan menyebabkan
perubahan besar pada badan ibu yang kurang dimengerti hingga dianggap
misterius dan menggelisahkaa misalnya :
Perut membesar, terasanya pergerakan-pergerakan dalam perut,
timbulnya hiperpigmentasi, striae, colostrum, dll.
Di samping itu calon ibu sering mendengar cerita-cerita yang bukan-bukan
mengenai bahaya kehamilan atau persalinan dari orang-orang sekitarnya.
Perasaan takut ini tentu terutama timbul pada primigravida atau
multigravida yang mengalami penyulit pada kehamilan atau persalinan
yang lampau.
Ketakutan terhadap kehamilan dan persalinan adalah reaksi yang
fisiologis, kebanyakan orang gelisah menghadapi persalinan; tugas kita
bukan untuk menghilangkan takut, tapi membantu ibu mengatasinya.
Takut dalam kehamilan dan persalinan dapat menjelma sebagai
hiperemesis, kurang tidur, his berlebihan nyerinya malahan dapat
menimbulkan spasmus otot-otot yang mungkin menyulitkan persalinan.
Persoalan yang kedua yang sering kita hadapi ialah :
Penolakan dan anak yang dikandung oleh ibunya misal-nya karena
ibunya tidak nikah atau karena anak sudah banyak sehingga anak
yang baru memberatkan ekonomi rumah tangga.
Hal tersebut dapat menimbulkan usaha ke arah abortus provocatus yang
mungkin membahayakan jiwa ibu, dapat juga terjadi hiperemesis dan
persalinan dapat dirasakan sebagai penderitaan. Juga dapat mempengaruhi
hubungan antara ibu dan anak setelah partus.
Untuk mengobati perasaan takut ada perlunya ibu diberi penerangan
mengenai fisiologi kehamilan persalinan dan nifas, supaya dapat mengerti
perubahan-perubahan yang terjadi dalam badannya dan supaya tidak
dipengaruhi oleh cerita-cerita yang bukan-bukan.
Juga lingkungan rumah sakit yang asing bagi calon ibu dapat menambah
perasaan takut dan ada baiknya kalau calon ibu diberi orientasi dan melihat
dulu bagian kebidanan sebelum ia masuk untuk bersalin.
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
8
ANTE NATAL CARE
Jadi faktor-faktor yang negatif ialah penolakan kehamilan, ketidaktahuan,
cerita-cerita yang menakutkan dan kepercayaan akan takhayul.
Hal-hal yang dapat membantu mengatasi persoalan jiwa ialah :
Keinginan mempunyai anak, kasih sayang antara suami isteri,
agama dan penerangan dan pengertian dari bidan atau dokter.
Dalam menghadapi penderita dengan persoalan-persoalan jiwa, maka kita
harus pandai mendengarkan dengan sabar agar pasien dapat mencurahkan
isi hatinya, harus menaruh pengertian terhadap persoalan yang
dikemukakan dan akhirnya harus pandai memimpin pasien keluar dari
kesukaran-kesukarannya.
Akhirnya harus dikemukakan bahwa kesibukan merupakan salah satu
dasar dari kesehatan jiwa, maka wanita hamil tidak dibenarkan terlalu
banyak istirahat hingga banyak waktu untuk melamun.
Psychoprofilaksis obstetris (Persalinan tanpa
nyeri)
Kecemasan dan ketakutan dapat merusak keseimbangan persyarafan.
(mental) dan dapat meninggikan persepsi perasaan nyeri. Tujuan dari
psychoprofilaksis ialah memperkuat aktifitas dari cortex penderita supaya ia lebih
sadar akan keadaannya dan dapat mengontrol secara aktif dan sadar akan
peristiwa yang menyangkut dirinya dalam kehamilan.
Persiapan mental penderita secara psychoprofilaksis dilakukan sebagai berikut :
1. Mempelajari keadaan lingkungan penderita :
Pikiran sehari-hari mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan
pekerjaan dapat menimbulkan depresi dan perlu ditanggulangi.
2. Pendidikan dan latihan :
a. Mengurangi pengaruh yang negatif.
Kecemasan dan ketakutan sering ditimbulkan oleh cerita-cerita
yang menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
9
ANTE NATAL CARE
yang merugikan pada persalinan yang lalu atau karena kurangnya
pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan.
Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan (penerangan)
mengenai anatomi dan fisiologi kehamilan dan persalinan kepada
penderita.
b. Memperkuat pengaruh yang positif, ialah kebahagiaan akan
mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
c. Latihan-latihan fisik berupa senam hamil untuk memperkuat otot-
otot dan merangsang peredaran darah.
Di samping itu diberikan latihan relaksasi, mengejan dan bernafas.
3. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin.
Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi : memperkenalkan ruangan
bersalin, alat-alat kebidanan dan tenaga kesehatan.
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan sedini mungkin ialah segera
setelah seorang wanita merasakan diri hamil, supaya dokter atau bidan
mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengobati atau memperbaiki
keadaan-keadaan yang kurang memuaskan.
Pada umumnya pemeriksaan kehamilan dilakukan :
1 x sebulan sampai dengan bulan ke-VII
2 x sebulan dari bulan ke-VII sampai dengan bulan ke-IX.
1 x seminggu pada bulan terakhir.
Karena penyulit kehamilan seperti toksemia gravidarum, perdarahan ante-
partum, kelainan letak, baru timbul atau baru mempunyai arti pada triwulan
terakhir dan bertambah besar kemungkinan terjadinya menjelang akhir kehamilan,
maka sudah jelas bahwa pengawasan setelah, bulan ke-VII harus diperketat.
Aturan pemeriksaan tersebut di atas tentu hanya berlaku kalau segala normal.
Jika terdapat kelainan maka frekuensi pemeriksaan disesuaikan menurut
kebutuhan pasien masing-masing. Misalnya kalau wanita hamil banyak muntah
pada hamil muda maka ia tidak dipesan kembali setelah 1 bulan, tetapi mungkin
sekali seminggu atau sekali 2 minggu.
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
10
ANTE NATAL CARE
Begitu pula halnya kalau terdapat tanda-tanda toksemia gravidarum yang
ringan pada triwulan terakhir, maka kita harus lebih sering melihat pasien dari
pada menurut aturan yang umum. Sebaliknya kalau pasien jauh rumahnya dan
harus menempuh jalan-jalan yang buruk, maka tidak ada salahnya untuk men-
datangkannya lebih jarang, karena mungkin perjalanan ini menimbulkan
hal-hal yang tak diinginkan.
Pada pemeriksaan ulangan ditanyakan tentang gejala-gejala yang baru
timbul misalnya : oedema, obstipasi, perdarahan, sakit kepala, dll.
Selain daripada pemeriksaan perut, penimbangan berat badan, pengukuran
tensi dan pemeriksaan urine atas protein harus dilakukan setiap kunjungan dan Hb
ditentukan sekali 3 bulan.
Penerangan mengenai hygiene dalam kehamilan seperti diet, istirahat,
gerak badan, pakaian dilanjutkan. Ada baiknya pasien diberitahukan kalau
keadaannya normal, tidak ada kelainan apa-apa karena ini akan menenangkan
jiwanya. Tetapi sebaliknya secara bijaksana ia diajarkan mengenai tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan seperti :
Perdarahan dari kemaluan
Oedema dari muka atau jari
Sakit kepala yang keras tanda-tanda preeklampsia.
Penglihatan yang kabur
Nyeri perut
Muntah-muntah yang keras
Demam
Keluarnya cairan sekonyong-konyong dari vagina.
Kalau salah satu gejala di atas timbul, maka pasien harus segera
memeriksakan diri.
Perlu juga calon ibu mengetahui tanda-tanda mulainya persalinan ialah :
His yang teratur dan makin sering timbulnya, disertai nyeri yang mulai
di pinggang dan menjalar ke perut.
Kalau dibawa jalan maka nyeri ini lebih sering timbul.
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
11
ANTE NATAL CARE
Keluarnya lendir berdarah dari kemaluan.
Keluarnya cairan banyak dari kemaluan.
Keluhan-keluhan yang sering didapatkan pada wanita hamil :
1. Mual dan muntah.
Biasanya timbul pada 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah ini terutama timbul pada pagi hari ialah waktu perut
kosong (morning sickness).
Pengobatannya ialah :
Makan dulu sedikit, misalnya biskuit dan teh sebelum bangun dari
tempat tidur.
Makan harus dalam porsi yang kecil-kecil tetapi sering, misalnya 5 x
sehari.
Dapat juga diberikan vit. B complex, vit. C dan sedativa.
2. Sakit pinggang.
Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badan pada
kehamilan yang lanjut, karena titik berat badan pindah ke depan
disebabkan perut yang membesar.
Ini diimbangi dengan lordose yang berlebih dan sikap ini dapat
menimbulkan spasmus dari otot-otot pinggang.
Nyeri semacam ini dapat diringankan dengan analgetik.
Sebagian disebabkan karena melonggarnya sendi-sendi panggul seperti
symphisis dan articulatio sacroiliaca atas pengaruh hormon-hormon
kehamilan. Dengan istirahat atau pemakaian korset maka keluhan dapat
berkurang.
3. Varices.
Timbulnya varices dipengaruhi oleh faktor keturunan, berdiri lama dan
usia.
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
12
ANTE NATAL CARE
Dalam kehamilan ditambah faktor hormonal (progesteron) dan bendungan
dalam panggul.
Wanita yang ada varices tidak boleh memakai pakaian yang sempit atau
menekan dan tak boleh lama bekerja sambil berdiri.
Waktu istirahat, kaki hendaknya ditinggikan. Ada juga baiknya
mempergunakan kaos kaki panjang dari elastik.
4. Haemorrhoid (wasir).
Wasir ialah pelebaran vena-vena dari anus, jadi tidak ada bedanya dengan
varices.
Wasir dapat bertambah besar dalam kehamilan karena ada bendungan
darah di dalam rongga panggul.
Defekasi yang teratur penting untuk mengurangkan bendungan dalam
panggul.
Kalau perlu diberi suppositaria haemorrhoidales. Haemorrhoid yang
menyebabkan perdarahan banyak harus dioperasi.
5. Sakit kepala.
Biasanya timbul pada hamil muda dan sukar menentukan sebabnya. Pada
pertengahan kehamilan hilang atau berkurang dengan sendirinya. Sakit
kepala pada triwulan terakhir dapat merupakan gejala preeklampsi yang
berat.
6. Oedema.
Paling sering timbul pada kaki dan tungkai bawah. Harus selalu diperiksa
apakah tidak disebabkan oleh toksemia gravidarum. Kalau disebabkan
oleh tekanan dari rahim yang membesar pada vena-vena panggul, maka
hilang dengan istirahat, jadi nyata pada malam hari dan hilang pada pagi
hari. Baiknya kaki ditinggikan kalau tidur.
7. Sesak nafas.
Disebabkan karena rahim yang membesar, mendesak diafragma ke atas.
Kalau tidur dengan bantal yang tinggi, sesak kurang.
8. Fluor albus (darah putih, keputihan).
Pada umumnya cairan di dalam vagina bertambah dalam kehamilan tanpa
sebab-sebab yang patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan. Kalau
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
13
ANTE NATAL CARE
fluor albus sangat banyak dan menyebabkan perasaan gatal sekitar
kemaluan maka harus dicari apakah disebabkan oleh gonococcus,
trichomonas vaginalis atau Candida albicans. Gonococcus menyebabkan
fluor seperti nanah, Trichomonas vaginalis menyebabkan fluor yang putih
berbuih, sedangkan Candida albicans menyebabkan fluor dengan
gumpalan putih atau kuning dan menyebabkan gatal yang sangat.
Terapi ditujukan terhadap penyebab.
DAFTAR RUJUKAN
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
14
ANTE NATAL CARE
1. Mochtar, R. Prof. Dr. MPH. Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi
Jilid I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta ; 1998, Hal : 282 – 300.
2. Wiknjosastro, H. Prof. Dr. DSOG. Ilmu Kebidanan FKUI Penerbit
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta ; 1979, Hal:154 –
163.
3. Obstetri Fisiologi, Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran, Bandung. Hal : 203 – 217
4. Mochtar,R. Prof. Dr. MPH. dalam Sinopsis Obstetri dan Fisiologi, jilid I,
Edisi II, Penerbit EGC, Jakarta. Hal : 47-62
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ………………………………………………………...……… i
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
15
ANTE NATAL CARE
Daftar Isi ………………………………………………………………………… ii
Pendahuluan…………………………………………………………………...1
Definisi…………………………………………………………...……….………1
Diet dalam kehamilan………………………………………….…….………….3
Hygiene umum dalam kehamilan……………………………..……………….5
Psychoprofilaksis obstetris. (Persalinan tanpa nyeri)………..……….……..9
PEMERIKSAAN KEHAMILAN………………..………………………………10
DAFTAR RUJUKAN………………………………………...…………………15
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
16
ANTE NATAL CARE
Dengan rasa syukur dan hati lega, penulis telah selesai menyusun
paper ini guna memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior di
bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan
dengan judul “ ANTE NATAL CARE”.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Dr. Simon P. Saing, Dr. Sukhbir. S, Dr. Dessy Hasibuan
dan Dr. Benny T. Marpaung, atas bimbingan dan arahannya selama
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di bagian Obstetri dan Ginekologi
serta dalam penyusunan paper ini.
Bahwasannya paper ini masih banyak kekurangannya tidaklah
mengherankan karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna
perbaikan dikemudian hari.
Harapan kami semoga paper ini dapat bermanfaat dalam
menambah pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam
mengimplementasikan di masyarakat.
Medan, Oktober 2005
Penulis
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUPMVirantos, Rina.D
17