7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
1/41
APORAN PENDAHULUAN
DAN
ASUHAN KEPERWATAN PADA PASIEN DENGAN VERTIGO
Disusun Oleh :
Pitriono (S1!"#
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI IL$U KESEHATAN STIKES KUSU$A HUSADASURAKARTA
%1%
&A& I
PENDAHULUAN
A' Ltr &el)n*
Vertigo merupakan kasus yang sering ditemui. Secara tidak langsung kitapun pernah mengami
vertigo ini. Kata vertigo berasal dari bahasa Yunani vertereyang artinya memutar. Vertigo
termasuk kedalam gangguan keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening,
sempoyangan, rasa seperti melayang atau dunia seperti berjungkir balik. Kasus vertigo di
Amerika adalah 6 orang tiap !"".""", dengan presentasi #anita lebih banyak daripada pria.
Vertigo juga lebih sering terdapat pada $sia yang lebih tua yaitu diatas %" tahun.
Vertigo merupakan salah satu kelainan yang dirasakan akibat mani&estasi dari kejadian atau
trauma lain. 'isalnya adanya cidera kepala ringan. Salah satu akibat dari kejadian atau trauma
tersebut ialah seseorang akan mengalami vertigo. Kasus ini sebaiknya harus segera ditangani,
karena jika dibiarkan begitu saja akan menggangu system lain yang ada di tubuh dan juga sangat
merugikan klien karena rasa sakit atau pusing yang begitu hebat. (erkadang klien dengan vertigo
ini sulit untuk membuka mata karena rasa pusing seperti terputar)putar. *ni disebabkan karena
terjadi ketidakseimbangan atau gangguan orientasi.
+leh karena itu, pembelajaran mengenai vertigo beserta asuhan kepera#atannya dirasa sangat
penting dan perlu. engan memiliki pengetahuan yang baik beserta pemberian asuhan
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
2/41
kepera#atan yang benar, maka diharapkan agar kasus vertigo ini dapat berkurang dan
masyarakat bisa mengetahui akan kasus vertigo ini dan bisa mengantisipati akan hal tersebut.
&' Tu+un Penulisn
(ujuan dari penyusunan laporan pendahuluan tentang vertigo ini adalah agar mahasis#a mampusecara kogniti&, a&ekti& serta motorik dalam menyusun asuhan kepera#atan pada klien vertigo.
engan demikian, mahasis#a bisa menerapkan asuhan kepera#aan yang sudah dibuat secara
komprehensi& sehingga dapat membantu proses penyembuhan klien secara tepat dan cepat.
&A& II
TIN,AUAN PUSTAKA
A' De-inisi
Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan
orientasi di ruangan. -anyak system atau organ tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur dan
mempertahankan keseimbangan tubuh kita. Keseimbangan diatur oleh integrasi berbagai sistem
diantaranya sistem vestibular, system visual dan system somato sensorik propioseptik/. $ntuk
memperetahankan keseimbangan diruangan, maka sedikitnya 0 dari 1 sistem system tersebut
diatas harus di&ungsikan dengan baik. 2ada vertigo, penderita merasa atau melihat lingkunganya
bergerak atau dirinya bergerak terhadap lingkungannya. 3erakan yang dialami biasanya berputar
namun kadang berbentuk linier seperti mau jatuh atau rasa ditarik menjauhi bidang vertikal. 2ada
penderita vertigo kadang)kadang dapat kita saksikan adanya nistagmus. 4istagmus yaitu gerak
ritmik yang involunter dari pada bolamata. 5umban (obing. S.', 0""1/
Vertigo dapat adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian dalam
sehingga menyebabkan penderita merasa pusing dalam artian keadaan atau ruang di
sekelilingnya menjadi serasa berputar ataupun melayang. Vertigo menunjukkan
ketidakseimbangan dalam tonus vestibular. 7al ini dapat terjadi akibat hilangnya masukan
peri&er yang disebabkan oleh kerusakan pada labirin dan sara& vestibular atau juga dapat
disebabkan oleh kerusakan unilateral dari sel inti vestibular atau aktivitas vestibulocerebellar.
###.#ikipedia.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Saraf_vestibulokoklearhttp://id.wikipedia.org/wiki/Saraf_vestibulokoklearhttp://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/http://id.wikipedia.org/wiki/Saraf_vestibulokoklear7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
3/41
Vertigo adalah sensasi berputar atau pusing yang merupakan suatu gejala, penderita merasakan
benda)benda disekitarnya bergerak gerak memutar atau bergerak naik turun karena gangguan
pada sistem keseimbangan. Arsyad Soepardi e&iaty dan 4urbaiti, 0""0/
&' Etiolo*i
!. +tologi0)6!8 kasus
a/ -enigna 2aro9ysmal 2ositional Vertigo -22V/b/ 'eniere esease
c/ 2arese 4 V*** $ni:bilateral
d/ +titis 'edia0. 4eurologik 01)1"8 kasus
a/ 3angguan serebrovaskuler batang otak: serebelum
b/ Ataksia karena neuropatic/ 3angguan visus
d/ 3angguan serebelume/ 3angguan sirkulasi 5;S
&/ 'ultiple sklerosisg/ Vertigo servikal
1. *nternakurang lebih 118 karena gangguan kardiovaskuler
a/ (ekanan darah naik turunb/ Aritmia kordis
c/ 2enyakit koroner
d/ *n&eksie/ < glikemia
&/ *ntoksikasi +bat= 4i&edipin, -en>odia>epin, ?ana9,
. . 2sikiatrik @ %"8 kasusa/ epresib/ obia
c/ An9ietas
d/ 2sikosomatis%. isiologik
'elihat turun dari ketinggian.
.' $ni-estsi Klini)
'ani&estasi klinis pada klien dengan vertigo yaitu 2erasaan berputar yang kadang)kadang
disertai gejala sehubungan dengan reak dan lembab yaitu mual, muntah, rasa kepala berat, na&su
makan turun, lelah, lidah pucat dengan selaput putih lengket, nadi lemah, puyeng di>>iness/,
nyeri kepala, penglihatan kabur, tinitus, mulut pahit, mata merah, mudah tersinggung, gelisah,
lidah merah dengan selaput tipis.
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
4/41
2asien Vertigo akan mengeluh jika posisi kepala berubah pada suatu keadaan tertentu. 2asien
akan merasa berputar atau merasa sekelilingnya berputar jika akan ke tempat tidur, berguling dari
satu sisi ke sisi lainnya, bangkit dari tempat tidur di pagi hari, mencapai sesuatu yang tinggi atau
jika kepala digerakkan ke belakang. -iasanya vertigo hanya berlangsung %)!" detik. Kadang)
kadang disertai rasa mual dan seringkali pasien merasa cemas.2enderita biasanya dapat
mengenali keadaan ini dan berusaha menghindarinya dengan tidak melakukan gerakan yang
dapat menimbulkan vertigo. Vertigo tidak akan terjadi jika kepala tegak lurus atau berputar
secara aksial tanpa ekstensi, pada hampir sebagian besar pasien, vertigo akan berkurang dan
akhirnya berhenti secara spontan dalam beberapa hari atau beberapa bulan, tetapi kadang)kadang
dapat juga sampai beberapa tahun.
2ada anamnesis, pasien mengeluhkan kepala terasa pusing berputar pada perubahan posisi kepala
dengan posisi tertentu. Secara klinis vertigo terjadi pada perubahan posisi kepala dan akan
berkurang serta akhirnya berhenti secara spontan setelah beberapa #aktu. 2ada pemeriksaan
(7( secara umum tidak didapatkan kelainan berarti, dan pada uji kalori tidak ada paresis kanal.
$ji posisi dapat membantu mendiagnosa vertigo, yang paling baik adalah dengan melakukan
manuver 7allpike = penderita duduk tegak, kepalanya dipegang pada kedua sisi oleh pemeriksa,
lalu kepala dijatuhkan mendadak sambil menengok ke satu sisi. 2ada tes ini akan didapatkan
nistagmus posisi dengan gejala =
!. 2enderita vertigo akan merasakan sensasi gerakan seperti berputar, baik dirinya sendiri atau
lingkungan
0. 'erasakan mual yang luar biasa
1. Sering muntah sebagai akibat dari rasa mual. 3erakan mata yang abnormal
%. (iba ) tiba muncul keringat dingin
6. (elinga sering terasa berdenging
B. 'engalami kesulitan bicaraC. 'engalami kesulitan berjalan karena merasakan sensasi gerakan berputar
D. 2ada keadaan tertentu, penderita juga bisa mengalami ganguuan penglihatan
http=::pera#atyulius.blogspot.com/
D' Ko/0li)si
!. ;idera &isik
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
5/41
2asien dengan vertigo ditandai dengan kehilangan keseimbangan akibat terganggunya sara& V***
Vestibularis/, sehingga pasien tidak mampu mempertahankan diri untuk tetap berdiri dan
berjalan.
0. Kelemahan otot
2asien yang mengalami vertigo seringkali tidak melakukan aktivitas. 'ereka lebih sering untukberbaring atau tiduran, sehingga berbaring yang terlalu lama dan gerak yang terbatas dapat
menyebabkan kelemahan otot.
E' Pto-isiolo*i n Pth23
Vertigo disebabkan dari berbagai hal antara lain dari otologi seperti meniere, parese 4 V***, otitis
media. ari berbagai jenis penyakit yang terjadi pada telinga tersebut menimbulkan gangguan
keseimbangan pada sara& ke V***, dapat terjadi karena penyebaran bakteri maupun virus otitis
media/.
Selain dari segi otologi, vertigo juga disebabkan karena neurologik. Seperti gangguan visus,
multiple sklerosis, gangguan serebelum, dan penyakit neurologik lainnya. Selain sara& ke V***
yang terganggu, vertigo juga diakibatkan oleh terganggunya sara& ***, *V, dan V* yang
menyebabkan terganggunya penglihatan sehingga mata menjadi kabur dan menyebabkan
sempoyongan jika berjalan dan merespon sara& ke V*** dalam mempertahankan keseimbangan.
7ipertensi dan tekanan darah yang tidak stabil tekanan darah naik turun/. (ekanan yang tinggi
diteruskan hingga ke pembuluh darah di telinga, akibatnya &ungsi telinga akan keseimbangan
terganggudan menimbulkan vertigo. -egitupula dengan tekanan darah yang rendah dapat
mengurangi pasokan darah ke pembuluh darah di telinga sehingga dapat menyebabkan parese 4
V***.
2sikiatrik meliputi depresi, &obia, ansietas, psikosomatis yang dapat mempengaruhi tekanan
darah pada seseorang. Sehingga menimbulkan tekanan darah naik turun dan dapat menimbulkan
vertigo dengan perjalanannya seperti diatas. Selain itu &aktor &isiologi juga dapat menimbulkan
gangguan keseimbangan. Karena persepsi seseorang berbeda)beda.
4' Pe/eri)sn Penun+n*
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
6/41
'eliputi uji tes keberadaan bakteri melalui laboratorium, sedangkan untuk pemeriksaan
diagnostik yang penting untuk dilakukan pada klien dengan kasus vertigo antara lain=
!. 2emeriksaan &isik
a/ 2emeriksaan mata
b/ 2emeriksaan alat keseimbangan tubuhc/ 2emeriksaan neurologik
d/ 2emeriksaan otologik
e/ 2emeriksaan &isik umum0.2emeriksaan khusus
a/ E43
b/ Audiometri dan -AE2c/ 2sikiatrik
1. 2emeriksaan tambahan
a/ Fadiologik dan *magingb/ EE3, E'3
G' Pentl)snn
1' Pentl)snn $eis
-eberapa terapi yang dapat diberikan adalah terapi dengan obat)obatan seperti =
a/ Anti kolinergik
Sul&as Atropin = ", mg:im
Scopolamin = ",6 mg *V bisa diulang tiap 1 jam
b/ Simpatomimetika
Epidame !,% mg *V bisa diulang tiap 1" menit
c/ 'enghambat aktivitas nukleus vestibuler
3olongan antihistamin3olongan ini, yang menghambat aktivitas nukleus vestibularis adalah =
i. iphenhidramin= !,% mg:im:oral bisa diulang tiap 0 jam ii. imenhidrinat= %")!"" mg: 6 jam.
Gika terapi di atas tidak dapat mengatasi kelainan yang diderita dianjurkan untuk terapi bedah.
(erapi menurut ;ermin unia Kedokteran 4o. !, 0""= C/ (erdiri dari =
a/ (erapi kausal
b/ (erapi simtomatikc/ (erapi rehabilitati&
%' Pentl)snn Ke0er2tn
a/ Karena gerakan kepala memperhebat vertigo, pasien harus dibiarkan berbaring diam dalam
kamar gelap selama !)0 hari pertama.
b/ iksasi visual cenderung menghambat nistagmus dan mengurangi perasaan subyekti& vertigo
pada pasien dengan gangguan vestibular peri&er, misalnya neuronitis vestibularis. 2asien dapat
merasakan bah#a dengan mem&iksir pandangan mata pada suatu obyek yang dekat, misalnya
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
7/41
sebuah gambar atau jari yang direntangkan ke depan, temyata lebih enak daripada berbaring
dengan kedua mata ditutup.c/ Karena aktivitas intelektual atau konsentrasi mental dapat memudahkan terjadinya vertigo, maka
rasa tidak enak dapat diperkecil dengan relaksasi mental disertai &iksasi visual yang kuat.
d/ -ila mual dan muntah berat, cairan intravena harus diberikan untuk mencegah dehidrasi.e/ -ila vertigo tidak hilang. -anyak pasien dengan gangguan vestibular peri&er akut yang belum
dapat memperoleh perbaikan dramatis pada hari pertama atau kedua. 2asien merasa sakit berat
dan sangat takut mendapat serangan berikutnya. Sisi penting dari terapi pada kondisi ini adalah
pernyataan yang meyakinkan pasien bah#a neuronitis vestibularis dan sebagian besar gangguan
vestibular akut lainnya adalah jinak dan dapat sembuh. okter harus menjelaskan bah#a
kemampuan otak untuk beradaptasi akan membuat vertigo menghilang setelah beberapa hari.
&/ 5atihan vestibular dapat dimulai beberapa hari setelah gejala akut mereda. 5atihan ini untuk
rnemperkuat mekanisme kompensasi sistem sara& pusat untuk gangguan vestibular akut.http=::niarahayuD.blogspot.com/
H' Asuhn Ke0er2tn sesui teori
1' Pen*)+in t )e0er2tn
a/ Aktivitas : *stirahat
5etih, lemah, malaise, keterbatasan gerak, ketegangan mata, kesulitan membaca, insomnia,
bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala, sakit kepala yang hebat saat perubahan
postur tubuh, aktivitas kerja/ atau karena perubahan cuaca.
b/ SirkulasiFi#ayat hypertensi, denyutan vaskuler, misal daerah temporal, pucat, #ajah tampak kemerahan
c/ *ntegritas Ego
aktor &aktor stress emosional:lingkungan tertentu, perubahan ketidakmampuan, keputusasaan,
ketidakberdayaan depresi, kekha#atiran, ansietas, peka rangsangan selama sakit kepala,
mekanisme re&resi&:dekensi& sakit kepala kronik/
d/ 'akanan dan cairan'akanan yang tinggi vasorektiknya misalnya ka&ein, coklat, ba#ang, keju, alkohol, anggur,
daging, tomat, makan berlemak, jeruk, saus, hotdog, 'S3 pada migrain/, mual:muntah,
anoreksia selama nyeri/, penurunan berat badane/ 4eurosensoris
2ening, disorientasi selama sakit kepala/, ri#ayat kejang, cedera kepala yang baru terjadi,
trauma, stroke, aura H &asialis, ol&aktorius, tinitus, perubahan visual, sensiti& terhadap
cahaya:suara yang keras, epitaksis, parastesia, kelemahan progresi&:paralysis satu sisi tempore,
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
8/41
perubahan pada pola bicara:pola pikir, mudah terangsang, peka terhadap stimulus, penurunan
re&leks tendon dalam, papiledema.&/ 4yeri: kenyamanan
Karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala, misal migrain, ketegangan otot, cluster,
tumor otak, pascatrauma, sinusitis, nyeri, kemerahan, pucat pada daerah #ajah, &okusmenyempit, &okus pada diri sendiri, respon emosional : perilaku tak terarah seperti menangis,
gelisah, otot)otot daerah leher juga menegang, &rigiditas vokal.
g/ Keamanan
Fi#ayat alergi atau reaksi alergi, demam sakit kepala/, gangguan cara berjalan, parastesia,
paralisis, drainase nasal purulent sakit kepala pada gangguan sinus/.
h/ *nteraksi sosial
2erubahan dalam tanggung ja#ab:peran interaksi sosial yang berhubungan dengan penyakiti/ 2enyuluhan: 2embelajaran
Fi#ayat hypertensi, migrain, stroke, penyakit pada keluarga, penggunaan alkohol:obat lain
termasuk ka&ein, kontrasepsi oral:hormone, menopause.
%' Di*nos Ke0er2tn
a. Fesiko jatuh b.d kerusakan keseimbangan 4. V***/b. *ntoleransi aktivitas b.d tirah baring
c. Fesiko kurang nutrisi b.d tidak adekuatnya input makanan
d. 3angguan persepsi pendengaran b.d tinitus
e. Koping individu tidak e&ekti& b.d metode koping tidak adekuat
!' Inter5ensi Ke0er2tn
a/ Fesiko jatuh b.d Kerusakan keseimbangan(ujuan = Setelah dilakukan tindakan kepera#atan selama !90 jam masalah risiko jatuh dapat
teratasi.
Kriteria 7asil =!/ Klien dapat mempertahankan keseimbangan tubuhnya
0/ Klien dapat mengantisipasi resiko terjadinya jatuh
Inter5ensi Rsionl
!. Kaji tingkat energi yang dimiliki klien0. -erikan terapi ringan untuk mempertahankan
kesimbangan1. Ajarkan penggunaan alat)alat alternati& dan atau
alat)alat bantu untuk aktivitas klien.
. -erikan pengobatan nyeri pusing/ sebelum
aktivitas
!. Energi yang besar dapat memb
keseimbangan pada tubuh saat istirahat
0. Salah satu terapi ringan adalah mengg
bola mata, jika sudah terbiasa dilakukan,
akan berkurang.
1. 'engantisipasi dan meminimalkan resiko. 4yeri yang berkurang dapat meminim
terjadinya jatuh.
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
9/41
b/ *ntoleransi aktivitas b.d tirah baring(ujuan = setelah dilakukan tindakan kepera#atan selama 190 jam masalah intoleransi aktivitas
dapat teratasi.
Kriteria 7asil =!/ 'eyadari keterbatasan energi
0/ Klien dapat termotivasi dalam melakukan aktivitas
1/ 'enyeimbangkan aktivitas dan istirahat/ (ingkat daya tahan adekuat untuk beraktivitas
*ntervensi Fasional
!. Kaji respon emosi, sosial, dan
spiritual terhadap aktivitas0. -erikan motivasi pada klien untuk
melakukan aktivitas
1. Ajarkan tentang pengaturan aktivitas
dan teknik manajemen #aktu untuk
mencegah kelelahan.. Kolaborasi dengan ahli terapi
okupasi
!. Fespon emosi, sosial, dan spiritual
mempengaruhi kehendak klien dalam
melakukan aktivitas
0. Klien dapat bersemangat untuk melakukan
aktivitas
1. Energi yang tidak stabil dapat menghambat
dalam melakukan aktivitas, sehingga perlu
dilakukan manajemen #aktu
. (erapi okupasi dapat menentukan tindakan
alternati& dalam melakukan aktivitas.
c/ Fisiko kurang nutrisi b.d tidak adekuatnya input makanan
(ujuan = Setelah dilakukan tindakan kepera#atan selama 190 jam maslah kurang nutrisi dapatsedikit teratasi.Kriteria 7asil =
!/ Klien tidak merasa mual muntah
0/ 4a&su makan meningkat1/ -- stabil atau bertahan
*ntervensi Fasional
!. Kaji kebiasaan makan yang disukai
klien0. 2antau input dan output pada klien
1. Ajarkan untuk makan sedikit tapi
sering
. Kolaborasi dengan ahli gi>i
!. Kebiasaan makan yang disukai dapat
meningkatkan na&su makan0. $ntuk memantau status nutrisi pada klien
1. 'empertahankan status nutisi pada klien
agar dapat meningkat atau stabil.
. Ahli gi>i dapat menentukan makanan yang
tepat untuk meningkatkan kebutuhan nutrisi
pada klien.
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
10/41
d/ 3angguan persepsi pendengaran b.d tinitus
(ujuan = Setelah dilakukan tindakan kepera#atan selama 190 jam maslah gangguan perepsi
sensori pendengaran dapat teratasi.
Kriteria 7asil =
!/ Klien dapat mem&okuskan pendengaran
0/ (idak terjadi tinitus yang berkelanjutan1/ 2endengaran adekuat
*ntervensi Fasional
!. Kaji tingkat pendengaran pada klien
0. 5akukan tes rinne, #eber, atau
s#abah untuk mengetahui
keseimbangan pendengaran saat
terjadi tinitus
1. Ajarkan untuk mem&okuskan
pendengaran saat terjadi tinitus
. Kolaborasi penggunaan alat bantu
pendengaran
!. 'engetahui tingkat kemaksimalan
pendengaran pada klien untuk menentukan
terapi yang tepat.
0. 'engetahui keabnormalan yang terjadi
akibat tinitus
1. 'empertahankan keadekuatan pendengaran
. 'emaksimalkan pendengaran pada klien
e/ Koping individu tidak e&ekti& b.d metode koping tidak adekuat(ujuan = Setelah dilakukan tindakan kepera#atan selama !90 jam masalah koping individu
tidak e&ekti& dapat teratsi.Kriteria 7asil =
!/ Klien dapat menyadari bah#a dirinya mengalami gangguan pendengaran
0/ Klien dapat mengatasi dengan tindakan mandiri
*ntervensi Fasional
!. Kaji kemampuan klien dalam
mempertahankan keadekuatan
pendengaran0. -erikan motivasi dalam menerima
keadaan &isiknya
1. Ajarkan cara mengatasi masalah
pendengaran akibat pusing yangdiderita
. Kolaborasi pemberian antidepresan
sedati&, neurotonik, atau transIuili>er
serta vitamin dan mineral.
!. 'engetahui batas maksimal kemampuan
pendengaran klien
0. Klien tidak mengalami depresi akibat
keadaan &isiknya
1. 2using yang terjadi dapat memunculkan
tinitus. +bat untuk mengatasi tinitus.
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
11/41
DA4TAR PUSTAKA
Arsyad soepardi, e&iaty dan 4urbaiti.0""0. -uku ajar ilmu kesehatan telingahidung tenggorok
kepala leher edisi ke lima. Gakarta = 3aya -aru
5umban (obing. S.', 0""1, Vertigo (ujuh Keliling, Gakarta = K $*
Fahayu, 4ira.0"!!. 4euronitis Vestibular. http=::niarahayuD.blogspot.com/.+nlinediakses pada
00 oktober 0"!0.2ukul 01.%" J*-
Santosa, -udi.0""%.2anduan iagnosa Kepera#atan 4A4A 0""%)0""6.Alih bahasa.Gakarta =
2rima 'edika
Jilkinson, Gudith '.0""B.-uku Saku iagnosis Kepera#atan dengan *ntervensi 4*; dan
Kriteria 7asil 4+;.Gakarta = E3;
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
12/41
&A& III
ASUHAN KEPERWATAN SISTE$ NEURO&EHAVIOUR
PADA Tn'S DENGAN VERTIGO DI RUANG $AWAR I
RSUD KARANGAN6AR
(gl:Gam 'FS = 0" +ktober 0"!0:!"."" J*-
(gl:Gam 2engkajian = 00 +ktober 0"!0:"D.1" J*-
'etode 2engkajian = Autoanamnesa dan Alloanamnesa
iagnosa 'edis = Vertigo dan 7ipertensi
I' &IODATA
!. *dentitas Klien
4ama Klien = (n.SAlamat = Supan 0:! (egalgedhe, Karanganyar$mur = %C th
Agama = *slam
Status 2erka#inan = Ka#in2endidikan = S
2ekerjaan = 2eternak
0. *dentitas 2enanggung ja#ab4ama = 4y.S
$mur = % th
2endidikan = (amat S'2
2ekerjaan = *bu rumah tanggaAlamat = Supan 0:! (egal 3ede, Karanganyar
7ubungan dengan klien = *stri
II' RIWA6AT KEPERAWATAN
!. Keluhan $tama
2using seperti berputar)putar, panas dingin, tidak na&su makan, tidak bisa tidur.
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
13/41
0. Fi#ayat 2enyakit SekarangKurang lebih 0 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh kepala pusing berputar,
nyeri kedua pipi hingga sekitar mata, sakit bertambah saat pasien menunduk dan duduk, badan
panas dingin, dan leher terasa cengeng:pegel)pegel.
Kemudian diba#a ke puskesmas dan hasilnya tidak ada perubahan dan akhirnya diba#a ke
FS$ Karanganyar melalui $3. 2asien terpasang in&us Fl 0"tpm, dan diambil sempel darah,
( = 00%:!0" mm7g, S = 1C;, FF = 09:menit.
1. Fi#ayat 2enyakit ahulu
Sebelumnya (n.S belum pernah mengalami penyakit ini, namun dulu pernah menderita penyakit
hipertensi dan pernah berobat ke (7( untuk operasi sinus maksilaris.
. Fi#ayat Kesehatan Keluargaidalam keluarga (n.S tidak ada yang memiliki penyakit yang sama seperti yang (n.S derita saat
ini. 4amun untuk hipertensi diduga didapatkan melalui keturunan, karena ayah dari (n.S juga
mengalami penyakit hipertensi.3enogram =
Keterangan == 5aki)laki= 2erempuan
= 'emiliki ri#ayat hipertensi
= 2asien (n.S/= (inggal serumah
%. Fi#ayat Kesehatan 5ingkungan
Kesehatan lingkungan (n.S cukup tera#at dan orang)orang disekitarnya paling umum memiliki
penyakit hipertensi namun untuk penyakit pusing hebat yang diderita (n.S tidak ada yang
mengalami.
III' PENGKA,IAN POLA KESEHATAN 4UNGSIONAL
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
14/41
!. 2ola 2ersepsi dan 2emeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan sehat itu sangat berarti bagi kehidupan. (anpa kesehatan orang tidak akan bisa
melakukan kegiatan sehari)hari, maka keluarga (n.S selalu memba#a anggota keluarga yang
sakit ke tempat dokter untuk diperiksa, bahkan sampai kerumah sakit untuk mendapatkan
pengobatan yang rutin.0. 2ola 4utrisi:'etabolik
KE(EFA43A4 SE-E5$' SAK*( SE5A'A SAK*(
rekuensi 1 9 sehari 1 9 sehari
Genis 4asi putih, sayur, gorengan,
buah kadang)kadang, air
putih.
-ubur, kuah, air putih,
2orsi ! porsi habis L porsi
Keluhan (idak ada 'ual, tidak na&su makan,
dan lidah terasa pahit serta
tidak makan selama 1 hari
terhitung saat ! hari sebelum
masuk FS
Antropometri = -- = 6 kg, (- = !61 cm, *'( = 0,"C Kg:--
-iochemical = 7ct = 0 8 7b = !0,C g:d5
;linical sign =
Fambut = sedikit lengket, kusam, terdapat ketombe.
'ata = konjugtiva tidak anemis, pupil isokor, sclera tidak ikterik
Kulit = lembab, turgor kurang elastis.
2asien merasa mual muntah
ietary history = 2asien tidak memiliki diet khusus. Selain itu pasien suka
makan kangkung dan sayur lodeh.
1. 2ola Eliminasi
Eliminasi Alvi -A-/
KE(EFA43A4 SE-E5$' SAK*( SE5A'A SAK*(
rekuensi !9 sehari 1 hari sekali
Konsistensi 5unak berbentuk Sedikit Keras-au Khas Khas
Jarna Kuning Kuning kecoklatan, tidak ada
darah
Keluhan (idak ada Sulit -A-
Eliminasi $rin
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
15/41
KE(EFA43A4 SE-E5$' SAK*( SE5A'A SAK*(
rekuensi )69:hari 1)%9:hari
2ancaran Kuat lemah
Gumlah M0"" cc sekali -AK M0"" cc sekali -AK
-au Khas Amoniak
Jarna Kuning jernih Kuning kecoklatan2erasaan setelah -AK 5ega 5ega
Keluhan (idak ada (idak ada
(otal produksi urin M C"")!0"" cc:hari M6"")!""" cc:hari
A4A5*SA KESE*'-A43A4 ;A*FA4 SE5A'A 2EFAJA(A4
*ntake +utput Analisa
'inum M!0"" cc'akanan M0"" cc
*n&us %"" cc
$rine !""" cceses !"" cc
*J5 !" 9 6 kg N 6" cc
*ntake !D"" cc+utput !B" cc
(otal !D"" cc (otal !B" cc -alance = intake @ output
. 2ola Akti&itas dan 5atihan
Ke//0un 0er2tn iri " ! 0 1
'akan:minum V
'andi V
(oileting V
-erpakaian V
'obilitas ditempat tidur V
-erpindah V
Ambulasi:F+' V
%. 2ola *strahat (idur
KE(EFA43A4 SE-E5$' SAK*( SE5A'A SAK*(
Gumlah jam tidur siang ) M O jam
Gumlah jam tidur malam C jam 1)% jam
2engantar tidur penggunaan
obat tidur/
(idak ada Ada
3angguan tidur (idak ada sering terbangun karena
nyeri pada pipi, lingkungan
kurang tenang.
2erasaan #aktu bangun
Kondisi mata
4yaman
(idak berkantung
'asih merasa ngantuk
-erkantung
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
16/41
6. 2ola Kogniti& P 2erseptual
Klien dapat berbicara dengan lancar, melihat seperti berputar)putar, menja#ab pertanyaan
dengan tepat saat ditanya, penciuman baik, lidah terasa pahit, merasa mual)mual, dapat
mengidenti&ikasi tes raba, merasa badannya panas dingin. Selain itu klien juga merasa nyeri.
2 = nyeri karena vertigo,Q =seperti ditarik)tarik,
F= kedua pipi sampai sekitar mata,
S = D( = saat menundukkan dan duduk
B. 2ola persepsi Konsep iri
a. 3ambaran diri:citra tubuh
2asien tidak suka dengan pusing yang seakan menarik #ajahnya.b. *deal diri
2asien mengatakan ingin cepat sembuh dan dapat segera pulang.
c. 7arga diri
(n.S mengatakan malu dengan istrinya karena tidak bisa mena&kahi istrinya karena keadaan sakityang dia alami saat ini.
d. 2eran diri(n.S mengatakan saya tidak bisa bekerja lagi. $ntuk saat ini justru istri saya yang harus bekerja
untuk biaya pera#atan di rumah sakit.e. *dentitas diri
(n.S mengatakan dia sebagai kepala keluarga didalam keluarganya, yang seharusnya dapat
memberikan sandang, papan, dan pangan.C. 2ola Seksual dan Seksualitas
(n.S mengatakan terkadang masih melakukan hubungan dengan istrinya jika kondisi mereka
memungkinkan.D. 2ola 2eran dan 7ubungan
7ubungan dengan kelurga harmonis dan tidak ada maslah yang mengakibatkan kekacauan dalam
rumah tanggannya. 7ubungan dengan masyarakat sekitar juga baik sehingga saat salah satu
anggota #arga ada yang sakit mereka saling menjenguk.
!". 2ola 'anajemen dan Koping Stres
Saat terjadi nyeri pasien hanya mampu menahan nyeri dan berusaha untuk tidur. Karena (n.S
sakit yang berusaha membayar biaya pera#atan adalah istrinya.
!!. Sistem 4ilai dan Keyakinan
4y.S mengatakan yakin bah#a suaminya dapat sembuh, 4y.S selalu berdoa agar suaminya lekas
diberikan kesembuhan.
IV' PE$ERIKSAAN 4ISIK
!. Keadaan:2enampilan $mum
Kesadaran = ;omposmentis
((V =
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
17/41
a/ ( = !B":!"" mm7g
b/ 2erna&asan =
) rekuensi = 009:menit) *rama = teratur
c/ Suhu = 1C;
d/ 4adi =) rekuensi = D69:menit
) *rama = teratur
) Kekuatan = kuat0. 2emeriksaan isik 7ead to (oe
a. Kepala, Fambut = #arna hitam sedikit beruban, rambut lengket, dan kusam, tidak ada kutu,
terdapat ketombe.b. 'ata =
) 2alpebra = tidak udem, tidak petosis
) Konjungtiva = konjungtiva tidak anemis) 2upil = isokor
) Sclera = tidak ikterik) Fe&lek terhadap cahaya = R
) (idak menggunakan alat bantu penglihatan.c. 7idung = lembab, bersih, tidak ada perna&asan cuping hidung
d. 'ulut = bibir lembab, mukosa mulut sedikit kotor, tidak ada saria#an
tidak ada gigi berlubang.e. (elinga = sedikit kotor, sedikit serumen, kadang)kadang terjadi tinitus.
&. 5eher = tidak terjadi pembesaran kelenjar lim&e, tidak terjadi kaku
Kudukg. ada =
!/ 2aru)paru
)*nspeksi = -entuk dada simetris)2alpasi = Vocal premitus getaran kanan kiri sama)2erkusi = Sonor pada seluruh lapang paru
)Auskultasi = Vesikuler pada seluruh area paru, tidak ada suara na&as tambahan, inspirasi lebih
pendek dari ekspirasi.
0/ Gantung
)*nspeksi = *ctus cordis tidak tampak
)2alpasi = *; teraba di *;S % mid clavicula)2erkusi = 2ekak, kon&igurasi jantung dalam batas normal
)Auskultasi = tidak ada bunyi tambahan.
h. Abdomen =
)*nspeksi = #arna sa#o matang, jaringan parut tidak
terlihat, umbilicus kotor.
)Auskultasi = 1"9:menit
)2erkusi = thympani
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
18/41
)2alpasi = tidak ada nyeri tekan
i. EkstremitasAtas
Kekuatan otot kanan dan kiri =
F+' kanan dan kiri = Akti&
2erubahan bentuk tulang = (idak ada perubahan bentuk tulang
2erabaan Akral = 7angat
2itting edema = tidak ada
Analisa = tidak ada kelainan pada ekstremitas.
-a#ah
Kekuatan otot kanan dan kiri =
F+' kanan dan kiri = Akti&
2erubahan bentuk tulang = (idak ada perubahan bentuk tulang
2erabaan Akral = 7angat
2itting edema = tidak ada
Analisa = tidak ada kelainan pada ekstremitas ba#ah.
V' PE$ERIKSAAN PENUN,ANG
7ari:(anggal:
Gam
Genis 2emeriksaan Keterangan 7asil
Senin, 00
oktober 0"!0"D."" J*-
!. Fo (hora9
0. Fo Sinus 2aranasal1. EK3
(idak ada bercak)bercak, tidak ada &raktur ic
2enebalan mukosa sinus maksilaris duplek
(idak ada kelainan jantung
PE$ERIKSAAN LA&ORATORIU$
Hri7T*l7,/ ,enis
Pe/eri)sn
Nili Nor/l
n stun
Hsil Ketern*
Senin, 00
+ktober 0"!0
"D."" J*-
3S
7b
5eukosit
Eritrosit
7ct
Eosino&il
-aso&il
!"" s:d !%" mg
!)!C g:d5
%""")!"""":mm
,%)%,% juta:mm
")1 8
!)1 8
")! 8
!0B mg
!0.C g:d5
6""":mm
C""""": mm
0 8
" 8
" 8
4ormal
(urun
4ormal
4ormal
4ormal
(urun
4ormal
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
19/41
-atang
Segmen
5im&osit
'onosit
(rombosit
';V
';7
';7;
0)6 8
%")B" 8
0")" 8
0)C 8
!%"""")1""""" mm
C0)D0 mikron 1
0B)10 piko gram
10)1B 8
" 8
6D
0B 8
8
0!""" mm
CC mikron 1
1! 2iko gram
16 8
(urun
4ormal
4ormal
4ormal
4ormal
4ormal
4ormal
4ormal
VI' TERAPI $EDIS
7ari: (anggaGam
Genis (erapi osis 3olongan TKandungan
ungsi T arm
Senin,
00:!":0"!0
;airan *V =
*n&us F5
Fanitidin
+bat 2eroral =
) ;aptopril
e/
) Sohobion
) 'ertigo
!6 tpm
0% mg
0% mg
!"" mg
6 mg
;airan elektrolit
+bat saluran cerna
Antihipertensi
Vitamin -
Antineoplastik,
*munosupresan
Keseimbangan
dan elektrolit d
tubuh
(erapi tukak lam
mengatasi mual
'engobati hipe
ringan s:d sedan
(erapi de&isiens
-!, -6, T -!0
'engobati vert
yang berhubung
dengan ganggu
keseimbangan
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
20/41
+bat 2arenteral+bat (opikal
VII' ANALISA DATA
4o 7ari:tgl:jam ata okus 2roblem Etiologi
! Senin,
00)!")0"!0"D.1" J*-
S=
pasien mengatakan pusing berputar)
putar.
2= nyeri karena vertigoQ = seperti ditarik)tarikF = kedua pipi sampai sekitar mata
S = D
( = Saat duduk : menunduk+=
!. ( = !B":!"" mmhg
0. S = 1C";1. 4 = D69:mnit
. FF = 009:mnit
%. 2asien tampak meringis kesakitan
6. 2asien tampak resah
3angguan rasa
nyaman nyeri
akut/
Agen cedera
biologi
0 Senin, 00)!")
0"!0
"D.1" J*-
S =
2asien mengatakan na&su makan
berkurang, mual muntah, dan lidah terasa
pahit serta tidak makan selama 1 hari dan
hanya minum air putih.
+ =
A :-- = 6kg, (- = !61 cm,
*'( = 0,"C kg--& :
7ct = 0 8
7b = !0,C g:d5
. :
!. 2asien tampak mual muntah
Fesiko nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
(idak adekua
intake makan
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
21/41
0. (urgor kurang elastis
1. 2asien tampak lemas. Konjungtiva tidak anemis
D :'enghabiskan L porsi makan
1 Senin,00)!")0"!0
"D.1" J*-
S =2asien mengatakan susah tidur, tidur
siang M!:0 jam dan tidur malam hanya
1)% jam dan mudah terbangun karena
nyeri, perasaan setelah bangun masih
mengantuk+ =
!. ( = !B":!""mmhg
0. S = 1Co
;1. 4 = D6 9: mnit
. 'ata berkantung
%. 2asien tampak mengantuk
3angguan
pola tidur
isiologi p
seperti berp
putar/
. Senin,
00)!")0"!0"D.1" J*-
S =
2asien mengatakan pusing seperti
berputar)putar dan tambah parah jika
digunakan untuk menunduk dan duduk.+ =
!. Kerusakan keseimbangan0. !B":!"" mm7g1. Agen antihipertensi
. (idak &amiliar terhadap ruangan
%. (idak ada penga#asan saat ke kamar
mandi
6. (idak ada pegangan menuju kamar
mandi
Fesiko Gatuh 3angguan
kesesimbang
4 V***
%. Senin,
00)!")0"!0
"D.1" J*-
S =
2asien mengatakan badanya merasa
panas dingin.
+ =!. Suhu = 1C;
0. Akral hangat
1. -anyak berkeringat. A5 = 6""":mm
7ipertermi Ketidake&ekti
kerja hipotala
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
22/41
VIII' PRIORITAS DIAGNOSA
!. Fesiko jatuh b.d 3angguan keseimbangan 4 V***0. 7ipertermi b.d Ketidake&ekti&an kerja hipotalamus
1. 3angguan rasa nyaman nyeri akut/ b.d Agen cedera biologi
. 3angguan pola tidur b.d isiologi nyeri seperti berputar)putar/%. Fesiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d (idak adekuatnya intake makanan.
I8' REN.ANA KEPERAWATAN
4o. 7ari:(gl:Gam
iagnosa
Kepera#atan
(ujuan dan K7 *ntervensi Fasional
!. Senin: 00
oktober
0"!0:!"."" J*-
Fesiko jatuh b.d
3angguan
keseimbangan 4V***
Setelah dilakukan
tindakan kepera#atan
selama 090 jammasalah resiko jatuh
dapat teratasi dengan
kriteria hasil sbb =
!. (idak terjadi jatuh
atau cidera &isik0. 2asien dapat
beraktivitas dan atau
ambulasi dengantenang
1. 2asien terjaga
keamanannya dalam
beraktivitas. ( = !":D" mm7g
%. 2asien dapat
mengenali
lingkungan diruangan
!. Kaji tingkat
aktivitas yang
dijalani pasienselama di rumah
sakit.0. +bservasi perilaku
jalan pasien
1. +bservasi tempat
yang biasa dilalui
pasien untuk
beraktivitas. 4aikkan restrain
jika perlu%. ampingi pasien
saat berjalan
6. -eritahu pasien dan
keluarga akibat dari
jatuhB. -eritahu pada
keluarga pasien
untuk tetap menjaga
atau menga#asi
aktivitas pasien
C. Ajarkan pada
pasien untuk
!. 'engidenti&ika
aktivitas yang d
pasien.0. Karakteristik ja
menentukan kea
pasien, memerlu
bantuan atau tid
1. Keadaan tempa
kurang baik dap
menimbulkan ja. 'engantisipasi
jatuh saat pasien
bergerak%. Saat pasien aka
yang membantu
tubuhnya
6. 2asien dan kelu
memahami bahB. 'engidenti&kas
tanda terjadinyaC. 2asien dapat
menggunakan p
untuk berjalan s
kursi, bed, dll
D. Keselamatan pa
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
23/41
menggunakan alat)
alat alternati& dalam
beraktivitas
D. Kolaborasi
penggunaan alat
bantu untuk
beraktivitas
berakti&itas terj
0. Senin: 00
oktober
0"!0:
!"."" J*-
7ipertermi b.d
Ketidake&ekti&an
kerja hipotalamus
Setelah dilakukan
tindakan 090 jam
masalah hipertermi
dapat teratasi dengan
kriteria hasil sbb =
!. Suhu turun menjadi
16)1B,%;
0. 2asien tidak merasa
resah
1. FF dalam batas
normal !C)09:menit
dan tidak mengalami
distres dalam
perna&asan
!. +bservasi VS
pasien jam sekali
0. 5akukan kompres
hangat
1. Anjurkan untuk
memakai baju tipis. Anjurkan asupan
cairan oral
%. Kolaborasi
penggunaan obat
antipiretik
!. (anda)tanda ke
demam dapat di
dari VS0. Agar tubuh terj
vasodilatasi dan
turun1. 'emudahkan s
udara untuk me
suhu
. ehidrasi dapat
memperparah h%. +bat penurun s
1. Senin: 00
oktober
0"!0:
!"."" J*-
3angguan rasa
nyaman nyeri
akut/ b.d Agen
cidera biologi
Setelah dilakukan
tindakan kepera#atan
selama 190 jam
masalah kepera#atan
gangguan rasa
nyaman nyeri dapat
diminimalkan dengan
K7 sbb =
!. 2asien sudah tidak
meringis kesakitan0. Skala nyeri menjadi 6
1. ( = !":B" mm7g
. S = 16)1B,%";%. 4 = 6")!""9:menit
!. Kaji nyeri 2QFS(/0. Kaji keluhan pasien
tiap hari
1. -erikan posisi
nyaman sesuai
dengan kebutuhan
pasien
. Ajarkan terapi
untuk pengurangan
nyeri mengubah
posisi kepala/
%. Ajarkan tekhnik
relaksasi6. Kolaborasi dengan
!. 'engetahui ska
dan keadaan ny
holistik0. 'engetahui tin
penurunan nyer
sembuh
1. 2osisi yang nya
sedikit mengubnyeri yang diras
. Kebiasaan men
posisi kepala se
bertahap dapat
menurunkan ny
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
24/41
6. FF = !C)09:menit
B. 2asien merasa
nyaman
pemberian obat
analgesik dan
mertigo
pusing.
%. engan teknik
dapat menguran
nyeri
6. +bat penghilandan obat untuk
. Senin: 00
oktober
0"!0:
!"."" J*-
3angguan pola
tidur b.d isiologi
pusing yang
berputar)putar/
Setelah dilakukan
tindakan kepera#atan
selama 090 jam
masalah kepera#atan
gangguan pola tidur
dapat teratasi dengan
K7 sbb=!. Konjungtiva tidak
anemis0. 'ata tidak
berkantung
1. apat tidur )6 jam. (idur nyenyak tidak
mudah terbangun
%. 4adi = 6")!"" mm7g
6.
( = !":D" mm7g
!. Kaji jumlah jam
tidur pasien
0. 'engobservasi
intensitas tidur
pasien1. ;iptakan
lingkungan yang
nyaman
. Gelasakan
pentingnya tidur
yang adekuat untuk
kesehatan%. -eritahu pada
keluarga untuk
memberikan pijatan
yang nyaman saat
memulai tidur6. Kolaborasi dengan
pemberian sedati&
B. iskusikan dengan
dokter tentang
perlunya meninjau
kembali program
pengobatan jika
berpengaruh pada
pola tidur.
!. 'engetahui ber
tidur pasien
0. 'engetahui tin
insomnia pasien
1. 'enciptakan su
rileks yang bisa
mempermudah
. Karena saat tidu
melakukan met
%. Kenyamanan tu
dapat membantu
memulai tidur
6. $ntuk memban
pasien
B. (idur dapat stab
tidak membahaytubuh pasien
%. Senin: 00
oktober
Fesiko nutrisi
kurang dari
Setelah dilakukan
tindakan kepera#atan
!. 2antau intake dan
output pada pasien0. (imbang -- pasien
!. 'engetahui kes
nutrisi pada tub0. $ntuk memanta
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
25/41
0"!0:
!"."" J*-
kebutuhan tubuh
b.d tidak
adekuatnya intake
makanan
selama 190 jam
masalah nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
dapat teratasi dengan
K7 sbb =!. 4a&su makan
bertambah
0. -- tidak berkurang1. (urgor elastis
. 2asien tidak merasa
lemas
%. 'akan ! porsi habis
6. (idak ada mual
muntah
1. Anjurkan makan
sedikit tapi sering
. -eritahu pada
pasien dan keluarga
untuk makan
makanan yang
disukai pasien
%. -eritahu pasien
atau keluarga
tentang makanan
yang bergi>i dan
tidak mahal
6. Ajarkan metode
untuk perencanaan
makan
B. Kolaborasi dengan
ahli gi>i
C. 5aporkan pada
dokter jika pasien
menolak makan
pasien
1. 'enaikkan --. Agar na&su mak
bertambah%. Selain mendapa
yang baik hal in
pula menghema6. 'elakukan hal)
biasa klien laku
makan agar na&
meningkat
B. 'engetahui die
dan menentukan
yang banyak me
gi>i yang cukup
C. okter dapat m
obat pengganti n
cukup dan atau
memberikan ob
penambah na&su
8' TINDAKAN KEPERAWATAN7I$PLE$ENTASI
4o (gl:jam 4o.
9
*mplementasi Fespon klien
! Senin, 00)
!")0"!0
!".1" J*-
!".% J*-
1
1
'engkaji nyeri 2QFS(/
'emberikan posisi yang
nyaman
S = pasien mengatakan pusing ber
putar
2 = nyeri karena vertigo
Q = seperti di tusuk)tusuk
F = nyeri kedua pipi hingga sekit
mata
S = D( = saat duduk: menunduk
+ = )2asien tampak meringis kesa
S = pasien mengatakan lebih nyam
dengan posisi yang diberikan per
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
26/41
!!.1" J*-
!1."" J*-
!1.!" J*-
0
!
!, 0,1,
%
1
'emberikan kompres air hangat
'engkaji tingkat aktivitas yang
dijalani pasien selama di rumah
sakit.
'elakukan pemeriksaan ((V
'enganjurkan makan sedikit
tapi sering
'enjelaskan pentingnya tidur
'engajarkan mengubah posisi
kepala sesering mungkin
sebagai terapi penghilang
pusing
+= )2asien terlihat lebih nyaman
)2asien tampak tenang
S = 2asien mengatakan mau dikom
+ = Suhu 1C,1;
2asien tampak resah
S = 2asien mengatakan saat dirum
sakit hanya tidur dan ke kamar m
+ = 2asien tampak ingin melakuk
aktivitas secara mandiri
S = )
+ = suhu 1B,D;( = !B":!"" mm7g
FF = 009:menit4 = C69:menit
S = pasien mengatakan mau
melakuakam+ = pasien tampak kooperati&.
S = klien mengatakan ingin tidur
sulit.
+ = klien tampak mengantuk
Adanya kantung mata
S = 2asien mengatakan mau
mencobanya+ = pasien tampak kooperati&
0 Selasa, 01)
!")0"!0
"D."" J*-
!"."" J*-
1 'emvalidasi nyeri pada pasien
'emantau intake dan output
pada pasien
S = pasien mengatakan nyerinya m
terasa hebat dan seperti berputar)
+ = Jajah pasien tampakmeringis kesakitan
)Qualitas seperti ditarik)tarik
)Skala C
S = pasien mengatakan sudah min
sekitar 1 gelas
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
27/41
!!.1" J*-
!1."" J*-
!%.!" J*-
!6."" J*-
!6.1" J*-
!B.%% J*-
%
!,0,
1,
1
!
'emberitahu pada pasien dan
keluarga untuk makan makanan
yang disukai pasien
'elakukan pemeriksaan ((V
'engobservasi intensitas tidur
pasien
'emberitahu pada keluarga
untuk memberikan pijatan yang
nyaman saat memulai tidur
'engajari teknik relaksasi
'engajarkan pada pasien untukmenggunakan alat)alat alternati&
dalam beraktivitas
'elakukan pemeriksaan ((V
'emberikan injeksi Fanitidin.
'enganjurkan untuk minum
parasetamol per oral.
+ = input cairan MD"" cc
S = 2asien mengatakan ya+ = 2asien tampak kooperati&
S = 2asien mengatakan ya+ = suhu 16,;
( = !%":D" mm7gFF = 0"9:menit
4 = C"9:menit
S = pasien mengatakan belum bis+ = mata pasien masih terlihat
berkantung, pasien tampak mengS = *stri pasien mengatakan sudah
melakukan pijatan+ = 2asien dan keluarga tampak r
S = 2asien mengatakan mau diaja
+ = pasien terlihat kooperati&,
#ajah tampak meringis kesakitan
karena nyeri.
S = 2asien mengatakan sudah me
+ = 2asien tampak sudah melaku
dan sudah paham
S = )
+ = Suhu 1C,0 ;4 = C9:menit
( = !":C" mm7g
FF = 009:menitS = 2asien mengatakan sedikit sak
saat diinjeksi
+ = Fanitidin masuk 0%mg:ml2aracetamol masuk
%""mg:oral
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
28/41
!,0,
1,
%
1 Fabu, 0)
!0)0"!0!"."" J*-
!!.0" J*-
!0."" J*-
!1.0" J*-
0!.!" J*-
1
%
!,0,1,
%
'emvalidasi nyeri pada pasien
'emvalidasi kemampuan tidur
pasien
'emberitahu pasien tentang
makanan yang banyak
mengandung karbohidrat dan
gi>i yang cukup
'elakukan pemeriksaan ((V
'emotivasi pasien untuk tetap
makan sesering mungkin.
'emberikan injeksi
'ecobalamin %""Ug
S = 2asien mengatakan masih nye
pada #ajahnya dan terasa berputputar serta seperti ditarik)tarik
+ = 2asien tampak bingung dan
kesakitan
Quality = seperti ditarik)tarik
Skala C
S = 2asien mengatakan semalam b
tidur tapi dengan bantuan obat tid
+ = 2asien tampak segar, kantung
tidak ada
S = 2asien mengatakan sudah cuk
mengerti atau paham tentang jeni
jenis makanan tersebut.
+ = pasien tampak mengerti,
S = 2asien mengatakan berkenan
dilakukan pemeriksaan ((V
+ = suhu 1B; ,
( = !!":B" mm7gFF = 00?:menit4 = CC9:menit
S = pasien mengatakan ya
+ = 2asien tampak kooperati&.
S = )
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
29/41
!, %
1,
'enciptakan lingkungan yang
nyaman membaringkan pasien
tanpa bantal ditempat tidur dan
membersihkan seprei/
+ = 2asien tampak kesakitan saat
diinjeksi)'ecobalamin masuk %""Ug
) 2asien tidak alergi obat
'ecobalamin
S = 2asien merasa lebih baik tapi
merasa sedikit nyeri+ = Skala nyeri B
Quality = seperti ditarik)tarik
Sprei bersih
8I' .ATATAN KEPERAWATAN
7ari:(gl:Gam 4o.9 Evaluasi
Senin, 00)!")0"!0!."" J*-
!
0
1
S = 2asien mengatakan belum bisa ke kamar mandi karena pusing+= 2asien tampak lemah
Kekuatan otot ekstremitas ba#ah 1
2asien menggunakan bantuan minimal
A = 'asalah resiko jatuh belum teratasi
2 = 5anjutkan intervensi
S = 2asien mengatakan badannya masih panas
+ = Suhu 1C;4 = C69:menit
FF = 009:menit
( = !B":!"" mm7g Akral teraba hangat
A = 'asalah hipertermi belum teratasi
2 = 5anjutkan intervensi 0, %/
S = 2asien mengatakan masih terasa nyeri atau pusing seperti berp
putar dan mata seakan)akan tertarik kedalam+ = 2asien tampak bingung, takut, dan cemas
( = !B":!"" mm7g, Suhu 1C;
A = 'asalah nyeri belum teratasi
2 = 5anjutkan intervensi 1,,%/
S = pasien mengatakan masih tidak bisa tidur+ = klien tampak mengantuk, mata berkantung
A = masalah gangguan pola tidur belum teratasi
2 = 5anjutkan intervensi 1,,%/
S = 2asien mengatakan makan selalu tidak habis
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
30/41
%
+ = makan hanya habis L porsi saja M!%" cc:tiap kali makan/
A = 'asalah nutrisi belum teratasi2 = 5anjutkan intervensi %,6,B/
Selasa, 01) !")
0"!00"."" J*-
!
0
1
%
S = 2asien mengatakan sudah berjalan sendiri ke kamar mandi
+ = kekuatan otot pasien 2asien tampak semangat dalam berjalan meski menahannyeri:pusing
A = 'asalah resiko jatuh belum teratasi
2 = 5anjutkan intervensi 0,%,6,B,C/
S = 2asien mengatakan badanya panas lagi
+ = Suhu 1C,0;4adi C9:menit
FF = 009:menit
( = !":C" mm7gA = 'asalah hipertermi belum teratasi
2 = lanjutkan intervensi 0, %/
S = 2asien mengatakan masih nyeri di #ajah seperti ditarik)tarik
+ = klien tampak meringis kesakitan, skala nyeri C
A = 'asalah nyeri belum teratasi
2 = 5anjutkan intervensi 0, 1, /
S = 2asien mengatakan tidur tidak nyenyak dan sering terbangun
+ = 2asien tampak bingung dan resah
( = !":C" mm7g Suhu 1C,0 ;
A = 'asalah gangguan pola tidur belum teratasi2 = 5anjutkan intervensi 1,%,6/
S = 2asien mengatakan na&su makan meningkat
+ = makan habis O porsi, tidak ada mualA = masalah resiko nutrisi sedikit teratasi
2 = pertahankan intervensi
Fabu, 0)!")
0"!0"C."" J*-
!
0
S = 2asien mengatakan ke kamar mandi minta didampingi istr
karena takut jatuh+ = ( = !!":B" mm7g
4 = CC9:menit
FF = 009:menitA = 'asalah resiko jatuh teratasi
2 = pertahankan intervensi
S = 2asien mengatakan badanya sudah tidak panas
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
31/41
1
%
+ = Suhu 1B;
( = !!":B" mm7g4 = CC9:menit
FF = 009:menit
A = 'asalah hipertermi teratasi
2 = 2ertahankan intervensi
S = 2asien mengatakan masih nyeri dan pusing, apalagi saat digun
duduk atau berdiri
+ = 2asien tampak resah, skala nyeri B
( = !!":6" mm7g 4 = CC9:menit
FF = 009:menit
A = 'asalah nyeri belum teratasi2 = 5anjutkan intervensi 0, 1, /
S = 2asien mengatakan sudah dapat tidur meskipun hanya %jam
+ = 2asien tampak tidak mengantuk lagi, tidak ada kantung
mata
( = !!":B" mm7gA = 'asalah gangguan pola tidur teratasi
2 = 2ertahankan intervensi
S = 2asien mengatakan jika makan sudah habis ! porsi dan tidak m
+ = *ntake meningkat dari L porsi menjadi ! porsi
A = masalah resiko nutrisi teratasi
2 = 2ertahankan intervensi
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
32/41
PATHWA6 KONSEP
Otolo*i Neurolo*i) Hi0ertensi Psi)itri) 4isiolo*i
)'eniere, )3angguan Visus epresi, Ansietas
)2arese 4 V*** )'S obia, 2sikosomatis/ 3angguan
)+titis media )3gn Serebelum keseimbangan
'enyerang 4. ***, *V, V* terganggu tekanan darah 'ual, muntah
(elinga bagian naik turun
Resi)o nutrisi )urn* ri )e9utuhn tu9uhalam mata menjadi kabur
iteruskan ke
(initus keseimbangan terganggu pembuluh darah telinga
Gn**un 0erse0si sensori 0enen*rn
(idak mampu ber&okus pada 2asokan darah
2ikiran ke 4.V*** tidak stabil
Keseimbangan terganggu
Gn**un 0roses -i)ir-akteri mengin&asi SS2
Intolernsi )ti5its
'enyebar ke 4. V***
Resi)o ,tuh
4.V*** terganggu
Sempoyongan
&A& IV
PE$&AHASAN
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
33/41
A' Pen*)+in
ilakukan dengan cara #a#ancara.'enggali in&ormasi dari pasien langsung Autoanamnesa/
dan in&ormasi dari keluarga pasien Alloanamnesa/ serta dengan data)data dari rekam medik
pasien yang selalu digunakan dalam segala aspek atau tindakan yang pernah dilakukan terhadap
pasien.
'enurut 2ro&.r.ullies *ka#ati, Apt Vertigo disebabkan karena gangguan keseimbangan di
telinga bagian dalam atau mungkin di otak. -entuk paling sering dari vertigo adalah -enign
2aro9ymal 2ositional Vertigo -22V/, yaitu adanya ilusi gerakan yang disebabkan oleh gerakan
kepala secara mendadak atau gerakan kepala ke arah tertentu. Genis seperti ini umumnya tidakberat dan dapat teratasi. 2ada umunya penderita akan merasakan sensasi gerakan seperti berputar,
baik dirinya sendiri atau lingkungan yang berputar. Selain itu, kadang ada juga yang disertai
gejala mual muntah, berkeringat, dan gerakan mata yang abnormal. 3ejala ini bisa terjadi dalam
satuan menit atau jam, dapat bersi&at konstan atau episodik kadang)kadang/. Ada pula yang
merasakan telinga berdenging, gangguan penglihatan, lemah, sulit bicara, atau kesulitan
berjalan*ka#ati, 0"!"/
4amun pada pasien yang menjadi kasus kelolaan ini mengalami pusing yang berputar)putar serta
bagian sekitar mata seperti ditarik)tarik kedalam. Suhu tubuh yang selalu tinggi dan derajat
angkanya naik turun tapi tetap konstan termasuk kedalam hipertermi. 2asien merasakan
tubuhnya menggigil dan banyak mengeluarkan keringat. Selama sakit na&su makan pasien turun,
hal itu dikarenakan adanya mual muntah yang dirasa pasien. 5ima hari pasien hanya minum air
putih dan enggan untuk mengkonsumsi nasi. 7erannya dengan kondisi lemah yang dialami
pasien ini masih dapat melakukan A5 secara mandiri, meskipun nyeri pusing/ yang dialami ini
lebih hebat dari nyeri yang dialami sebelumnya. 2asien juga memiliki ri#ayat pengobatan
penyakit sinus yang dideritanya sejak beberapa tahun yang lalu.
2emeriksaan &isik pada pasien dengan vertigo meliputi =
!. 4istagmus
0. 2emeriksaan neurologis dengan perhatian khusus pada =
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
34/41
a/ 2osturogra&i = tes Fomberg yang dipertajam, past)pointing test, 'anuver 4ylen)-arany atau
i9)7allpikeb/ (es kalorik
c/ Sara&)sara& kranal
d/ ungsi motorik dan sensorik
1. 2emeriksaan penunjang meliputi =a/ 5aboratorium = darah lengkap, pro&il lipid, asam urat, dan hemostasis
b/ oto Fontgen servikal
c/ 4euro&isiologi sesuai indikasi = EE3 elektroense&alogra&i/, E43 elektronistagmogra&i/, E'3
elektromiogra&i/, -AE2 -rainstem Auditory Evoked 2otential/ dan audiometri
d/ 4euroimaging seperti ;( scan, 'F*, dan ateriogra&i untuk mengetahui keadaan lesi atau
tidaknya bagian kepala yang mempengaruhi sara&.
e#anto, dkk.0""D/
2ada pasien kelolaan hanya dilakukan pemeriksaan rontgen dan laboratorium untuk mendukung
diagnosa pada pasien, karena dilihat dari tanda)tanda yang ada pasien positi& menderita vertigo.
&' Di*nos
Setiap pasien dengan vertigo pasti memiliki keluhan yang berbeda)beda antara satu dengan yang
lainnya. 4amun sebagian besar pasien mengalami kejadian yang sama. $ntuk keluhan yang
berbeda akan memunculkan diagnosa kepera#atan yang berbeda pula. -erikut adalah diagnosa
kepera#atan utama pada pasien dengan vertigo
!. Fisiko terhadap cedera berhubungan dengan perubahan mobilitas karena gangguan cara berjalan
dan vertigo.
0. Kerusakan penyesuaian berhubungan dengan ketidakmampuan merubah gaya hidup yang
diperlukan karena si&at vertigo yang tidak dapat diperkirakan
1. Fisiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan haluaran cairan, perubahan
masukan, dan obat.
. Kurang pera#atan diri = makan, mandi:higiene, berpakaian:berdandan, toileting, berhubungan
dengan dis&ungsi labirin dan episode vertigo.%. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap, atau perubahan pada status kesehatan dan e&ek
ketidakmampuan dari vertigo. -aughman,0"""/
ari berbagai diagnosa diatas hanya ada satu yang sesuai dengan diagnosa kepera#atan pada
pasien kasus kelolaan yaitu risiko terhadap cedera. 4amun diagnosa lain bertolak belakang.
Karena pada kasus kelolaan muncul diagnosa sebagai berikut =
!. Fesiko jatuh b.d 3angguan keseimbangan 4 V***
iagnosa ini diambil karena pada pasien selalu akti& untuk melakukan A5 sendiri seperti ke
kamar mandi yang dilakukan secara mandiri tanpa ada seseorang yang menga#alnya. Sehingga
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
35/41
resiko kemungkinan untuk jatuh sangat besar terkait dengan kondisi pasien yang lemah dan
merasa pusing seperti berputar.0. 7ipertermi b.d Ketidake&ekti&an kerja hipotalamus
2ada pasien mengalami panas dan keluar keringat dingn serta suhu tubuh pasien selalu tinggi.
1. 3angguan rasa nyaman nyeri akut/ b.d Agen cedera biologi
Kemungkinan pada pasien terjadi cedera pada bagian syara&nya karena dari hasil pemeriksaan
Fontgen sinus mengalami penebalan dan kemungkinan dapat menganggu sara& nervus
vestibularis sehingga timbul nyeri tiba)tiba dan terjadi vertigo.. 3angguan pola tidur b.d isiologi nyeri seperti berputar)putar/
Karena tingkat nyeri yang skalanya tinggi skala nyeri pasien D/. Sangat mengganggu pola tidur
pasien. 2asienpun susah untuk memulai tidur. -ahkan tidur malam hanya dirasakan kurang lebih
0 jam saja.
%. Fesiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d (idak adekuatnya intake makanan.(imbulnya mual disertai muntah menjadi alasan utama untuk menegakan diagnosa resiko nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh. Selain itu disertai adanya intake yang tidak stabil karena pasien
hanya minum banyak dan tidak makan selama lima hari.
.' Pth23 Ksus
-akteri:Virus masuk saluran na&as hidung/
Sinusitis
2enebalan sinus maksilaris
-akteri masuk melalui
Saluran Eustacius 'engganggu jaringan sekitar sinus
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
36/41
'enuju koklea ditelinga nyeri pada pipi mengganggu jaringan
sekitar mataan sekitar mata
Gn**un Pol Tiur
N3eri A)ut
Vestibularis terganggu mata menjadi kabur dan
(imbul kekakuan
*n&lamasi
3erak bola mata menjadi lambat
Suhu tubuh Keseimbangan terganggu
meningkat 2using berputar
Hi0erter/i
Galan sempoyongan
Fespon &isiologis
Resi)o ,tuh
'ual T muntah
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
37/41
4a&su makan turun
Resi)o Nutrisi Kurn* riKe9utuhn Tu9uh
D' Inter5ensi
Sasaran pasien mencakup tetap bebas dari setiap cedera yang berkaitan dengan
ketidakseimbangan dan atau jatuh = menyesuaikan pada modi&ikasi gaya hidup untuk mengurang
ketidakmampuan dan menguatkan kontrol dan kemandirian, mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit, tidak mengalami ansietas yang berkelanjutan serta mampu untuk
melakukan A5 -aughman, 0"""/
2ada rencana kepera#atan lebih menekankan pada rencana kepera#atan untuk mengatasi
diagnosa yang muncul lebih dominan. 2era#at lebih mengutamakan tindakan mandiri pera#at
daripada tindakan kolaborasi. 'eskipun tindakan mandiri pera#at lebih kecil presentase untuk
mencapai keberhasilan, namun jika tetap dilakukan secara berangsur)angsur akan menciptakan
kesembuhan atau sedikit teratasinya keluhan yang muncul.
2ada pasien kasus kelolaan lebih diutamakan untuk mengatasi resiko jatuh karena bahaya darijatuh akan memunculkan komplikasi yang serius pada pasien serta menambah keluhan yang
dirasa pasien. $ntuk mengatasi nyeri pusing/ dilakukan setelah hipertermi dapat teratasi. Karena
lebih mudah mengatasi hipertermi daripada nyeri yang muncul. $ntuk mengatasi nyeri pusing/
akan dilakukan proses terapi sederhana. 3angguan pola tidur akan dilakukan tindakan pemberian
lingkungan yang nyaman dan resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh akan lebih ditekankan
pada pemberian pendidikan kesehatan pada pasien untuk mengubah kebiasaan makan serta
pemberian motivasi tetap makan karena kesembuhan dimulai dari nutrisi yang baik.
E' I/0le/entsi
2ada kasus vertigo sentral, karena disebabkan gangguan vaskuler, penatalaksanaanya sesuai
dengan tatalaksana pada kasus stroke. 2ada vertigo penatalaksanaanya terdiri dari terapi kausal,
terapi simtomatik, terapi rehabilitasi yaitu dengan menggunakan metode -rand)aro&&, serta
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
38/41
dilakukan operasi. 2rosedur operasi dilakukan bila proses reposisi kanalis tidak berhasil. -erikut
contoh)contoh obat antivertigo =
!. 2enyekat Kalsium = lunarisin %)!" mg diberikan !9 sehari, Sinarisin 0% mg diberikan 19 sehari.
0. Antihistamin = 2rometasin 0%)%" mg diberikan 19 sehari, imenhidrat %" mg diberikan 19
sehari.1. Antikolenergik = Skopolamin ",6 mg diberikan 19 sehari, Atropin ", mg diberikan 19 sehar.
. 'onoaminergik = Am&etamin %)!" mg diberikan 19 sehari, E&edrin 0% mg diberikan 19 sehari.
%. 2henotia>ine = 2roklorperasin 1 mg diberikan 19 sehari, Klorperasin 0% mg diberikan 19 sehari6. -en>odia>epin = ia>epam 0)% mg diberikan 19 sehari.
e#anto, 0""D.7al.!!1)!!/
2enatalaksanaan diet diberikan minuman atau makanan rendah natrium yaitu 0""" mg per hari.
Selan itu dianjurkan untuk menghindari alkohol, nikotin, dan ka&ein. Sedangkan penatalaksanaan
bedah dilakukan 1 cara yaitu = ekompresi atau pirai kantung endolim&atik, 5abirinektomi
penghancuran telinga dalam/, dan terakhir dilakukan pembedahan Seksi sara& vertibular sara&
kranial ke)C/. -aughman, 0"""/
Sedangkan pada pasien ini selain diberikan tindakan mandiri pera#at pasien juga diberikan
terapi &armakologi. (erapi yang diberikan antara lain =
Genis (erapi osis 3olongan T Kandungan ungsi T armakologi
;airan *V =
*n&us F5
Fanitidin
+bat 2eroral =
) ;aptopril
b/
) Sohobion
) 'ertigo
!6 tpm
0% mg
0% mg
!"" mg
6 mg
;airan elektrolit
+bat saluran cerna
Antihipertensi
Vitamin -
Antineoplastik,
*munosupresan
Keseimbangan cairan dan elekt
dalam tubuh
(erapi tukak lambung, mengata
mual
'engobati hipertensi ringan s:d
sedang
(erapi de&isiensi Vit -!, -6, T
'engobati vertigo dan yang
berhubungan dengan gangguan
keseimbangan
(erapi diatas diberikan menurut keluhan yang dialami pasien dan hanya ada satu obat antivertigo
yaitu mertigo yang menjadi terapi utama penangan vertigo.
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
39/41
4' E5lusi
2ada pasien vertigo yang dikelola setelah dilakukan tindakan kepera#atan berikut dengan
kolaborasi yang diberikan, diagnosa kepera#atan yang dapat teratasi meliputi nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh, hipertermi, gangguan pola tidur, dan resiko jatuh pada pasien dapat diantsipasi.
Sedangkan diagnosa yang belum dapat teratasi adalah masalah nyeri atau pusing yang berputar)
putar. 2asien mengatakan bah#a nyerinya akan hilang sejenak setelah diberikan suntikan, namun
setelah itu nyeri akan kembali dan akan lama dirasakan oleh pasien.
&A& V
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
40/41
PENUTUP
A' Kesi/0uln
Setiap penyakit yang sama memiliki mani&estasi yang berbeda)beda. Seperti halnya pada
penyakit vertigo ini yang memunculkan diagnosa kepera#atan yang berbeda karena setiap
diagnosa yang ditegakkan diambil dari dasar keluhan pasien. (eori dan praktek adalah hal yang
berhubungan, jika pada berbagai literatur telah disampaikan mengenai penyakit vertigo yang
memberikan tanda dan gejala sesuai penyakit. (ernyata sebagian besar tanda dan gejala itu sama
dengan realitas yang ada. 4amun menurut pendapat pro&.r.ullies *ka#ati, Apt yang
mengatakan bah#a vertigo dengan jenis pusing yang berputar dapat diatasi dengan mudah
mungkin beda penatalaksanaanya. -ukti nyata pasien dengan vertigo -22V tidak mudah untukdisembuhkan. 2asien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya dan sempat sembuh
tapi tidak dapat sembuh total. 2asien telah diberikan berbagai obat selama kurang lebih satu
minggu untuk mengatasi pusing yang dideritanya namun hasilnya pasien tetap merasa pusing,
meskipun pusing yang dideritanya sedikit turun.
&' Srn
2asien dengan penyakit apapun pasti ada kalanya obat yang dapat menyembuhkan penyakit
tersebut. +leh karenanya jika pasien dengan vertigo ini sulit untuk disembuhkan hendaknya
setiap tindakan kepera#atan baik mandiri pera#at maupun kolaborasi harus dilakukan secara
bertahap dan jangan sampai berhenti. 2asien vertigo ini telah merasakan nyeri atau pusingnya
sedikit turun setelah diberikan injeksi. ari in&ormasi pasien tersebut kita dapat memberikan
terapi obat injeksi sesuai yang telah diberikan pada pasien agar nyeri yang dirasakan tidak
kembali ke episode nyeri a#al yang dirasakan.
DA4TAR PUSTAKA
-aughman, iane ;.0""".Kepera#atan 'edikal)-edah -uku Saku dari -runner T
Suddarth.Gakarta = E3;
7/23/2019 APORAN PENDAHULUAN
41/41
e#anto, 3eorge...Wet al.X.0""D.2anduan 2raktis iagnosis T (ata 5aksana 2enyakit
Sara&.Gakarta = E3;
*ka#ati, ullies.0"!".Fesep 7idup Sehat.Yogyakarta = Kanisius
Santosa, -udi.0""%.2anduan iagnosa Kepera#atan 4A4A 0""%)0""6.Alih bahasa.Gakarta =
2rima 'edika
Jilkinson, Gudith '.0""B.-uku Saku iagnosis Kepera#atan dengan *ntervensi 4*; dan
Kriteria 7asil 4+;.Gakarta = E3;