P5Arsitektur & Perancangan DSS
TIF49
A. Sidiq P.
Program Studi Teknik InformatikaFakultas Teknologi Informasi
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Arsitektur DSS
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
3
Data Base Management Subsystem
Model BaseManagement
Subsystem
User System InterfaceSubsystems
KnowledgeBase
Subsystems
KomponenUtama
KomponenPendukung
Arsitektur DSS
Database Management Subsystems
• Berfungsi sebagai penyedia data bagi DSS
• Data diorganisasikan sedemikian rupa oleh DBMS
• Data dapat diambil dan dimanipulasi dengan cepat dan mudah
• Data bersumber dari internal dan eksternal konsep hierarki managemen
• Ex: keputusan penjadwalan produksi pada perusahaan berdasarkan pesanan
Model Base Management Subsystems
• Fasilitas yg berfungsi sebagai pengelola berbagai model
• DSS mampu mengintegrasikan data dengan model-model keputusan
• Issue : model tidak mampu mencerminkan seluruh variabel di dunia nyata
• Dampak : keputusan yg diambil tidak akurat
• Model harus tetap dijaga fleksibilitasnya
• Artinya harus ada fasilitas yg mampu membantu user untuk memodifikasi/menyempurnakan model
• Dapat dengan menambahkan rincian keterangan tentang model yg dibuat
User System Interface Management Subsystems
• Fasilitas yg mampu mengintegrasikan sistem yg terpasang dengan pengguna secara interaktif
• User dapat berkomunikasi secara interaktif dengan sistem yg dirancang
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
5
Knowledge Base Management Subsystems
• Memberikan dukungan terhadap subsistem lain data, model, dialog
• Bertindak secara langsung sebagai komponen independen dan bersifat operasional.
• Memberikan intelegensi untuk menambah pengetahuan para pengambil keputusan.
• Bisa di interkoneksikan dengan repositoripengetahuan perusahaan
Teknik Perancangan DSS
Perancangan dengan cara cepat
• Dilakukan jika dibutuhkan :
• DSS yang mempunyai kemampuan khusus dan dapat memberikan hasil yg cukup, tetapi
• Waktu perancangan yg tersedia sangat singkat.
• Yg dikembangkan adalah DSS Spesifikdibuat secara langsung dengan menggunakan peralatan yg tepat, sehingga diperoleh keuntungan atau manfaat dalam penggunaannya, sedang kelanjutannya baru dipikirkan kemudian.
• Perancangan ini tepat digunakan jika Tujuan yg hendak dicapai jelas, Prosedur dalam organisasi jelas, Data telah tersedia, Penggunaannya sedikit, dan Sistem dapat beroperasi secara bebas begitu data telah diterima.
Perancangan dengan cara bertahap
• Dilakukan dengan membuat suatu DSS spesifik, di mana pembuatannya disesuaikan dengan perencanaan masa yg akan datang, sehingga bagian yg telah dikembangkan dalam sistem awal dapat digunakan lagi untuk pengembangan selanjutnya.
• Dengan perencanaan yang tepat, sebuah Pembangkit DSS dapat dikembangkan dari hasil pengembangan beberapa DSS spesifik atau perlengkapan DSS.
Perancangan DSS lengkap
• Sebelum suatu DSS spesifik dibuat, terlebih dahulu perlu dibuat pembangkit DSS yg lengkap serta struktur organisasi pengelolanya.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
7
Ketiga metode pengembangan tersebut,
pada dasarnya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, tergantung dari kombinasi berbagai faktor, diantaranya :
Organisasi, Pembagian tugas, Karakter pengguna, dan Perancang
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
8
Teknik Pendekatan Pengembangan DSS
Perancangan interaktif
Analisis Sistem
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
10
Perancangan Interaktif
Identifikasi masalah utama. Pada langkah ini pengambil keputusan/user bersama-sama dengan perencana
(builder).
Pengembangan sistem inti. Berdasarkan hasil perumusan pada tahap satu, maka dikembangkanlah sistem
inti yang bertujuan untuk memecahkan persoalan dimaksud.
Pemeliharaan secara berkala.
Evaluasi sistem secara terus menerus. Evaluasi ini harus dititik beratkan pada nilai guna sistem terhadap kebutuhan
pengambil keputusan.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
11
Analisis Sistem
• Didasarkan atas 4 entitas yang dikenal dengan ROMC, yaitu:
R = Representation
O = Operations
M = Memory Aids
C = Control Mecanism
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
12
Representations
Proses pengambilan keputusan pada umumnya terjadi dalam konteks konseptualisasi informasi yang digunakan dalam kegiatan tersebut,
Konseptualisasi tersebut dapat dijabarkan dalam bentuk Peta, gambar, grafik, tabel, angka-angka dan lain-lain.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
13
Operations
• Bahwa pemahaman (Intelegence), perancangan (Design), danpemilihan (Choice) merupakan langkah-langkah utama proses pengambilan keputusan.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
14
Ketiga langkah tersebut merupakan model dasar yang akan diterapkan pada DSS.
Memory Aids
• Beberapa jenis bantuan memori yang dapat disediakan oleh suatu DSS untuk mendukung penggunaan representasi dan operasi seperti :• Basis data (database), dari sumber internal dan eksternal organisasi
• Pandangan (view) database, yaitu bantuan memori yang berisi spesifikasi pembagian atau pengelompokan data, agregasi dan sekumpulan data.
• Ruang kerja (Workspace), untuk tampilan representasi dan melindungi hasil sementara yang didapat dari operasi
• Perpustakaan (Library), untuk menyimpan isi ruang bagi pemakai berikutnya.
• Penghubung (link), untuk menghubungkan data dari sebuah ruang kerja atau perpustakaan yang dibutuhkan sebagai referensi pada saat dioperasikan pada ruang kerja lain.
• Profil, untuk menyimpan data status dan data standar.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
15
Control Mechanism
Peralatan hardware maupun software, baik yang sudah tersedia maupun yang dibuat oleh perancang, seperti tombol fungsi atau menu untuk operasi pemilihan.
Bantuan, untuk mendukung latihan dan memberikan penjelasan tentang penggunaan dan pengendalian DSS seperti : pesan-pesan kesalahan, perintah Bantu dan informasi yang dapat dibuka setiap saat.
Bantuan yang memungkinkan kombinasi operasi yang terkait dengan satu atau beberapa representasi dalam prosedur.
Operasi yang membantu pengambil keputusan mengubah hasil operasi lain.
Operasi untuk mengubah nilai standar DSS.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
16
Fleksibilitas Pengembangan DSS (Umum)
Secara umum terdapat dua alasan utama mengapa DSS harus fleksibel yaitu :1. DSS harus tumbuh dan berkembang hingga mencapai suatu rancangan
akhir, sebab tidak seorangpun dapat mengantisipasi kebutuhan masa datang.
2. Suatu sistem tidak akan pernah memiliki bentuk Final, dirinya harus sering berubah.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
18
Fleksibilitas Pengembangan DSS (Sprague et. al. [SPRA 88])
Fleksibilitas tingkat
pertama (F1)
Fleksibilitas tingkat kedua
(F2)
Fleksibilitas tingkat ketiga
(F3)
Fleksibilitas tingkat
keempat (F4)
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
19
Fleksibilitas Tingkat Pertama (F1)
Memberi kemampuan pada pemakai untuk menghadapi suatu masalah yang disesuaikan dengan caranya sendiri.
Untuk menampilkan kemampuan : Pemahaman (intelligence),
Perancanagan (Design), dan
Pemilihan (Choice), serta
Kemampuan dalam menggali berbagai alternatif sesuai dengan masalah yang dihadapi.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
20
Fleksibilitas Tingkat Kedua (F2)
Memiliki kemampuan untuk memodifikasi sebuah DSS spesifik Sehingga dapat digunakan untuk menangani sekumpulan masalah yang
berbeda atau yang diperluas (titik-titik dalam ruangan masalah).
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
21
Fleksibilitas tingkat ketiga (F3)
Pada hakikatnya diimplementasikan melalui perubahan-perubahan pada GSS, sehingga dapat digunakan untuk membangun DSS spesifik yang sebelumnya tidak mungkin dibuat.
Perubahan ini dilakukan dengan memberi kemampuan baru dalam dialog, manajemen data dan pemodelannya (Dialog-Data Model, DDM) yang merupakan tambahan dari fasilitas pembangkit yang sudah ada.
Ada dua jenis penambahan atau penghapusan komponen DDM ini yaitu : Penambahan atau penghapusan kemampuan yang dimiliki oleh GSS seperti penambahan atau penghapusan menu.
Penambahan atau penghapusan jenis kemampuan dari atau menuju pembangkit. Contohnya adalah kemampuan untuk menambah atau menghapus gaya dialog (panel sentuh), struktur data logic (hierarki atau jaribngan kerja) yang mampu untiuk menambah dan menghapus pendekatan pemodelan atau analisis (Simulasi Monte Carlo).
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
22
Fleksibilitas Tingkat Keempat (F4)
Merupakan fleksibilitas kemampuan sistem untuk menjawab perubahan yang terjadi secara alamiah dari teknologi yang mendasari perancangan DSS.
Hal ini dimplementasikan dengan melakukan perubahan pada peralatan dan kemampuan teknis.
Fleksibilitas F4 juga memungkinkan GSS untuk menyerap teknologi untuk memperbaiki kemampuan adaptasinya dalam menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pengguna.
Untuk melakukan hal ini perlu ada perubahan / pengembangan teknologi hardware(missal memori/grafik warna) dan software
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
23
Membangun DSS
Perencanaan
•Perumusan masalah serta penentuan tujuan dibangunnya DSS.
Penelitian
•Berhubungan dengan pencarian data serta sumber daya yg tersedia.
Analisis
•Termasuk penentuan teknik pendekatan yang akan dilakukan serta sumber daya yang dibutuhkan.
Perancangan
•Dilakukan perancangan dari ketiga subsistem utama DSS yaitu subsistem Database, Subsistem Model, Subsistem Dialog.
Konstruksi
•Kelanjutan dari perancangan dimana ketiga subsistem dirancang digabungkan menjadi suatu DSS.
Implementasi
•Penerapan DSS ygdibangun. Pada tahap ini terdapat beberapa tugas ygharus dilakukan yaitu testing, evaluasi, penampilan, orientasi, pelatihan, dan penyebaran.
Pemeliharaan
•Harus dilakukan secara terus menerus untuk mempertahankan keandalan sistem.
Adaptasi
•Dilakukan pengulangan terhadap tahapan diatas sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan ‘pengguna’.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
25
Pembuatan DSS
Dengan bahasa pemrograman
•Dapat menggunakan bahasa pemrograman generik baik berbasis desktop maupun web.
•Misalnya C, VB, Delphi, Java, PHP, Python, dll.
Dengan generator DSS
• suatu program aplikasi yang menyampingkan bahasa pemrograman dalam perancangan DSS.
•Misalnya aplikasi spreadsheet seperti MS Exel, OO Calc, dll.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
26
Pengembangan DSSA
nal
isis
sis
tem
Tahapan ini di awali karena terdapat permintaan terhadap sistem baru
Tujuan utama menentukan hal-hal secara spesifik ygakan diterapkan pada sistem yg akan dibuat.
Tahapan dalam proses analisis sistem :
• Studi kelayakan = pernyataan masalah
• Penentuan sasaran
• Pencarian prosedure
• Pengumpulan data
• Identifikasi masalah
• Klasifikasi masalah
• Perancangan model
• Formulasi model yg akan digunakan
• Desain output Pe
ran
can
gan
sis
tem
Dilakukan pengembangan sistem dengan :
• Penentuan arsitektur sistem
• Perancangan gambaran konseptual sistem
• Perancangan database
• Perancangan Interface (I/O)
• Perancangan flowchart diagram
Alat bantu : DFD, UML
Imp
lem
en
tasi
Tahapan ini merupakan persiapan agar sistem siap digunakan.
Kegiatan dalam tahapan implementasi
• Pembuatan sources
• Compile sources
• Installasi hardware dan software
• Pengenalan program pada user
• Dokumentasi program
• Programmer
• Admin
• User
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
27
Referensi
Turban, A., and Liang, 2005, Decision Support Systems and Intelligent Systems, 7th Edition, Prentice Hall.
Kusrini, 2007, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta : Andi.
Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A., dan Wardoyo, R., 2006, Fuzzy Multi- Attribute Decision Making (Fuzzy MADM), Yogyakarta : 2006.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
28
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]
30
Thanks
For Participating In My Class
C U Next Week