4/1/2016
1
Masykur Khair
ASKEP Pasien dgn Gangguan
Sistem Perkemihan
PENURUNAN FUNGSI GINJAL
4/1/2016
2
Anatomi
Mempertahankan keseimbangan homeostasis tubuh :
• Mengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit, dengan cara :
a. mengeluarkan dan menahan cairan tubuh & elektrolit.
b. mengontrol keseimbangan asam-basa
c. mengeluarkan produk sisa metabolik
d. reabsorpsi (penyerapan kembali) substansi esensial.
e. pengendalian air dan garam
Fungsi Ginjal
4/1/2016
3
• Gagal ginjal adalah keadaan dimana kedua ginjal tidak bisamenjalankan fungsinya.
• Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagimampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringanpembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairandan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalamdarah atau produksi urin
Gagal ginjal dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
• Gagal Ginjal Kronik (GGK)
• Gagal Ginjal Akut (GGA)
Definisi
Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah suatu sindrom akibatkerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yangditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang mendadakdalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu denganatau tanpa oliguria sehingga mengakibatkan hilangnyakemampuan ginjal untuk mempertahankan homeotasistubuh
Gagal Ginjal Akut
4/1/2016
4
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan penyakit GGA, yaitu :
Etiologi
• Penyebab penyakit GGA Prarenal,yaitu :
1. Hipovolemia, disebabkan oleh :
a. Kehilangan darah/ plasma :perdarahan , luka bakar.
b. Kehilangan cairan melaluigastrointestinal, kulit, ginjal(diuretik, penyakit ginjal lainnya),pernafasan, pembedahan.
c. Redistribusi cairan tubuh :pankreatitis, peritonitis, edema,asites.
2. Vasodilatasi sistemik : Sepsis, Sirosishati, Anestesia/ blokade ganglion, Reaksianafilaksis, Vasodilatasi oleh obat.
3. Penurunan curah jantung/kegagalanpompa jantung :
a. Renjatan kardiogenik, infark jantung.
b. Gagal jantung kongestif (disfungsimiokard, katub jantung).
c. Tamponade jantung.
d. Disritmia.
e. Emboli paru.
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan penyakit GGA, yaitu :
Cont’.... Etiologi
• Penyebab penyakit GGArenal, yaitu :
1. Kelainan glomerulus
2. Kelainan tubulus
3. Kelainan interstisial
4. Kelainan vaskular
• Penyebab penyakit GGA postrenal, yaitu :
1. Obstruksi intra renal :
• Instrinsik : asam urat, bekuan darah
• Pelvis renalis : striktur (penyempitan saluran), batu,neoplasma.
2. Obstruksi ekstra renal :
• Intra ureter : batu, bekuan darah.
• Dinding ureter : neoplasma, infeksi.
• Ekstra ureter : tumor cavum pelvis.
• Vesika urinaria : neoplasma, hipertrofi prostat.
• Uretra : striktur uretra, batu, blader diabetik.
4/1/2016
5
• Fase gagal ginjal akut adalah anuria (produksi urine <100ml/24 jam, oliguria (produksi urine <400 ml/24 jam),poliuria (produksi urine >3500 ml/24 jam)
• Pada kasus penderita gagal ginjal akut (GGA), ginjal akanberfungsi normal kembali bila penyebabnya dapatdiatasi, sehingga pengeluaran urin kembali normal,dengan demikian keadaan fisik secara menyeluruh dapatpulih.
Cont’... GGA
Perjalanan klinis GGA di bagi menjadi 3 stadium, yaitu :
• Stadium Oliguria : timbul dalam waktu 24 sampai 48 jam sesudah terjadinya traumapada ginjal. Produksi urin normal adalah 1-2 liter/24jam. Pada fase ini pertama-tamaterjadi penurunan produksi urin < 500cc/24 jam sampai anuria (<100cc/24 jam).
• Stadium Diuresis : dimulai bila pengeluran kemih meningkat >500 ml/hari, kadang-kadang dapat mencapai 4 liter/24 jam. Berlangsung 2 sampai 3 minggu. Diakibatkankarena tingginya konsentrasi serum urea, dan juga disebabkan karena masih belumpulihnya kemampuan tubulus yang sedang dalam masa penyembuhan untukmempertahankan garam dan air yang difiltrasi.
• Stadium Penyembuhan : berlangsung sampai satu tahun, dan selama masa itu,produksi urin perlahan–lahan kembali normal dan fungsi ginjal membaik secarabertahap, anemia dan kemampuan pemekatan ginjal sedikit demi sedikit membaik,tetapi pada beberapa pasien tetap menderita penurunan glomerular filtration rate(GFR) yang permanen.
Stadium GGA
4/1/2016
6
Gejala klinis yang terjadi pada penderita GGA, yaitu :
• Penderita tampak sangat menderita dan letargi disertai mual, muntah, diare,pucat (anemia), dan hipertensi.
• Nokturia (buang air kecil di malam hari).
• Hiperkalemia
• Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki.
• Kulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi.
• Asidosis metabolic
• Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki. Pembengkakan yangmenyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan).
Manifestasi Klinis GGA
• Perubahan pengeluaran produksi urine (sedikit, dapat mengandung darah,berat jenis sedikit rendah, yaitu <1.010 gr/ml)
• Peningkatan konsentrasi serum urea (tetap), kadar kreatinin, dan laju endapdarah (LED) tergantung katabolisme (pemecahan protein), perfusi renal, sertaasupan protein, serum kreatinin meningkat pada kerusakan glomerulus.
• Pada kasus yang datang terlambat gejala komplikasi GGA ditemukan lebihmenonjol yaitu gejala kelebihan cairan berupa gagal jantung kongestif, edemaparu, perdarahan gastrointestinal berupa hematemesis (muntah darah), kejang-kejang dan kesadaran menurun sampai koma.
Cont’.... Manifestasi Klinis GGA
4/1/2016
7
• Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu sindromklinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yangbersifat menahun, berlangsung progresif yang akhirnyaakan mencapai gagal ginjal terminal.
• Terjadi kerusakan ginjal, baik struktural maupunfungsional yang telah berlangsung selama 3 bulan ataulebih.
Gagal Ginjal Kronik
• Radang ginjal menahun (glomerulonefritis kronik)
• Sumbatan/batu dan infeksi
• Diabetes melitus
• Hipertensi tak terkontrol
• Ginjal polikistik (pertumbuhan kista di ginjal)
• GGA
• Lain-lain (obat-obat nefrotoksik).
Etiologi GGK
4/1/2016
8
Kondisi normal: Kerusakan ginjal dengan nilai GFR normal. Nilai GFR 60-89ml/menit/1,73 m2.
• Stadium 1: Kerusakan ginjal ringan dengan penurunan nilai GFR, belumterasa gejala yang mengganggu. Ginjal berfungsi 60-89%. Nilai GFR 60-89ml/menit/1,73 m2.
• Stadium 2: Kerusakan sedang, masih bisa dipertahankan. Ginjal berfungsi 30-59%. Nilai GFR 30-59 ml/menit/1,73 m2.
• Stadium 3: kerusakan berat sudah tingkat membahayakan. Ginjal berfungsi15-29%. Nilai GFR 15-29 ml/menit/1,73 m2.
• Stadium 4: Kerusakan parah, harus cuci ginjal. Fungsi ginjal kurang dari15%. Nilai GFR kurang dari 15 ml/menit/1,73 m2.
Klasifikasi
Patofisiologi Penurunan GFR
Penurunan Klirens renal(substansi darah yg seharusnya
dibersihkan oleh ginjal)
Retensi Cairan & Natrium
Produksi eritropoetintdk adekuat
Ketidakseimbangan kalsium & Fosfat
Perubahan pd tulang & penyakit tulang
Anemia
Edema
Kelemahan Defisiensi Nutrisi
4/1/2016
9
• Rasa Lelah
• Muntah
• Nafsu Makan Hilang
• Sesak napas
• Berat Badan Turun
• Kejang
• Kulit Kering / Gatal
• Penurunan kesadaran
• Sulit Tidur
• Bengkak/Edema
• Mual-mual
Manifestasi GGK
Perbedaan GGK & GGA
Gagal Ginjal (Kronik) :
• Penurunan fungsi ginjal akibatpenyakit ginjal kronik
• Berkembang secara progressif
• Fungsi ginjal tidak pulihkembali
Gagal Ginjal Akut :
• Penurunan fungsi ginjal terjadisecara mendadak (jam, hari)
• Sebab : hipoperfusi, sumbatan,
infeksi, glomerulonefritis
• Biasanya pulih kembali
4/1/2016
10
• Pengaturan Diet
• Pengaturan kebutuhan cairan dan keseimbanganelektrolit
• Dialisis
• Operasi
Penatalaksanaan Terhadap GGA & GGK
Pengkajian– Riwayat keluarga
– Penyakit yang dialami
– Obat-obatan nefrotoksis
– Kebiasaan diet
– Penambahan BB atau kehilangan BB
– Manifestasi klinik yang muncul pada sisitem organ
– Pemeriksaan Fisik : abdomen (IAPP), pelvis, genitalia
Asuhan Keperawatan
4/1/2016
11
• Kelebihan volume cairan
• Intoleransi aktifitas
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhantubuh
• Kerusakan integritas kulit
• Resiko infeksi
Diagnosa Keperawatan
AKIBAT TRAUMA
4/1/2016
12
TRAUMA GINJAL
Mekanisme Trauma :
• Langsung
• Tidak Langsung ( Deselerasi)
Jenis Trauma:
• Tajam
• Tumpul
Trauma ginjal adalah cedera pada ginjal yang disebabkan olehberbagai macam rudapaksa baik tumpul maupun tajam.
Cont’..... TRAUMA GINJAL
Trauma Ginjal� Sering
� 8-10% trauma tumpul / tajam abdomen
� Separuh dari kejadian trauma urogenital
� Di proteksi :
– Otot-otot lumbal
– Iga
– Vertebrae
Angka kesakitan / kematian oktrauma ginjal tergantung :– Derajat trauma
– Keterlibatan trauma organ lain
– Fasilitas penanggulangantrauma
4/1/2016
13
Mekanisme Trauma
Trauma tumpul -> penyebab trauma langsung, tidak langsung
Trauma tumpullangsung
• KLL
• Olah raga
• Kecelakaan kerja
• Perkelahian
Trauma tumpul tidaklangsung
* Jatuh dari ketinggian
* KLL
� menyebabkanpergerakan ginjaltiba-tiba dlm ronggaretro peritonium �
Avulsi (robekan)pedikel ginjal atauRobekan tunika intima
Bisa juga oleh traumaiatrogenik
• Pemasangan kateter diatas ureter
• Pengambilan biopsi ginjal
• Infeksi tidak langsung
Klasifikasi
* Ada beberapa macam
* Ditentukan oleh luas danpenatalaksanaan
Cedera Ginjal
* Minor
* Mayor
* Vaskuler
Cedera Minor
• 90% trauma ginjal
• Kontusio ginjal
• Laserasi parenkim superficial
Cedera Mayor
• Laserasi korteks, medula tanpaekstravasasi (keluarnya cairan kejaringan sekitar)
• Laserasi korteks, medula denganekstravasasi
Cedera Vaskuler
• Avulsi
• Trombosis
Klasifikasi Trauma Ginjal
4/1/2016
14
Cont’.... Klasifikasi Trauma GinjalBerdasarkan AAST (American for The Surgery of Trauma)
Berdasarkan AAST (American for The Surgery of Trauma)
Derajat 1
• Kontusio ginjal /subkapsularhematom
• Tidak meluas
• Hematuria dengan normal imaging
Derajat 2
• Hematom perineal
• Tdk meluas ke retroperitonium
• Laserasi superficial ( < 1cm )
• Tdk melibatkan collecting systim
Derajat 3
• Renal laserasi ( > 2cm )
• Sub capsular hematom
• Perinephric hematom
• Tdk melibatkan collecting systim
4/1/2016
15
Cont’...... Berdasarkan AAST (American for The Surgery of Trauma)
Derajat 4
• Laserasi yang meluas ke collecting systim
• Extravasasi
• Trauma vasculer � segmental infark
Derajat 5
• Shattered kidney
• Devaskularisasi/oklusi/trombosis arteri/vena utama
• Laserasi komplit
• Extravasasi
• UPJ avulsi
Pemeriksaan Radiologi
• Foto polos abdomen
• IVP (Intra Vena Pyelografi) → Melihat ekstravasasi urin / kontras;Tidak bisa mendeteksi trauma ginjal derajat I, II; Fungsi ginjal kontralateral)
• USG (Ultra Sonographi) → Melihat hemoperitoneum; Tdk dianjurkanutk evaluasi trauma ginjal; Dengan color doppler � melihat vaskuler
• CT Scan abdomen / Whole abdomen → Pemeriksaan yang sensitifdan spesifik; Menentukan derajat trauma; Tidak invasif; Dptmengevaluasi organ lain (hepar, lien, aorta) kontras non kontras
• Uretrocistografi → invasif
4/1/2016
16
Penatalaksanaan
Konservatif
• Trauma minor (awasi vital sign)
Operasi
Absolut
• Hematom yg pulsatif
• Laserasi mayor parenkim dan pembuluh darah
Relatif
• Ekstravasasi, jaringan terpisah, inkomplet staging, trombosis arterial
Ruptur buli disebut juga trauma buli-buli atau trauma vesikaurinaria merupakan keadaan darurat bedah yang memerlukanpenatalaksanaan segera, bila tidak ditanggulangi dengan segeradapat menimbulkan komplikasi seperti perdarahan hebat, peritonitisdan sepsis.
Ruptur kandung kemih dapat bersifat intraperitoneal danekstraperitoneal. Ruptur buli ekstraperitoneal biasanya akibattertusuk fragmen fraktur tulang pelvis pada dinding depankandung kemih yang penuh. Cedera pada abdomen bawah sewaktukandung kemih penuh menyebabkan ruptur buli intraperitoneal.
TRAUMA VESIKA URINARIA
4/1/2016
17
• 2% Dari Tr. Urogenital
• 90% Tr Tumpul Karena Fr.Pelvis.
• Trauma Tajam
• Trauma Tumpul
• Trauma Iatrogenik :
� TURP
� Lithotripsi
� Op. Pd Pelvis
Spontan : Tumor Buli
Etiologi
Klasifikasi
• Kontusio buli
• Rupt. intra peritoneal: 25 – 45%
• Rupt. ekstra peritoneal: 45 – 60%
• Campuran 2 – 12%
10 – 20% meninggal
Tanpa perawatan yg memadai.
4/1/2016
18
•Kurang lebih 90% trauma tumpul buli-buli adalahakibat fraktur felvis. Robeknya buli-buli karenafraktur pelvis bisa juga terjadi akibat fragmentulang pelvis merobek dindingnya. Dalamkeadaan penuh terisi urine, buli-buli mudahrobek sekali jika mendapatkan tekanan dari luarberupa benturan pada perut sebelah bawah. Buli-buli akan robek pada bagian fundus danmenyebabkan ekstravasasi urine ke ronggaintraperitoneum.
Patofisiologi
Tanda Klinik & Diagnosis
• Nyeri supra simpisis
• Hematuria
• Kadang retensi
• Adanya fraktur pelvis
• Syok
• Diagnosis : Sistografi
Test buli
4/1/2016
19
Terapi
Kontusio buli :
• Pemasangan kateter.
Trauma intra peritoneal
• Eksplorasi laparotomi.
Trauma ekstra peritoneal
• Repair buli (bladder neck)
• Pemasangan kateter
• Pada ruptur intraperitoneal harusdilakukan eksplorasi laparotomi untukmencari robekan pada buli-buli sertakemungkinan cedera organ lain. Ronggaintraperitoneum dicuci, robekan pada buli-buli dijahit 2 lapis, kemudian dipasangkateter sistostomi yang dilewatkan di luarsayatan laparotomi. Dilepaskan kateter padahari ke 7.
• Pada cedera ekstraperitoneal, robekan yangsederhana dianjurkan untuk memasangkateter 7-10 hari tetapi dianjurkan jugauntuk melakukan penjahitan disertaipemasangan kateter sistostomi.
PENGKAJIAN
• Anamnesa → riwayat kesehatan, riwayat penyakit, proses terjadinyatrauma (mekanisme, situasi, kondisi kejadian, dll)
• Pemeriksaan Fisik : daerah Abdomen (IAPP) hingga pinggang, pelvis,genitalia → ada tidak jejas/memar, perdarahan eksternal/internal,fraktur (pelvis/femur), nyeri/nyeri tekan.
• Pemeriksaan Penunjang
• Penatalaksanaan segera : jika terpasang kateter observasi urine ygkeluar.
ASUHAN KEPERAWATAN
4/1/2016
20
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri Akut
• Kerusakan Integritas Kulit
• Deficit Volume Cairan
• Kerusakan Mobilitas Fisik
• Resiko Infeksi
Cont’..... ASUHAN KEPERAWATAN
Pelajaran POSITIF apa yg bisa dipetik dr MEMPELAJARI GINJAL....???
GINJAL bekerja dgn mekanisme FILTRASI, REABSORPSI, AUGMENTASI(Pengumpulan), ELIMINASI
MAKA lakukanlah hal yg sama ketika kita MENDAPATKAN sesuatu...
Contoh kecil ketika kita mendapatkan INFORMASI.. Maka Filtrasilah informasitersebut... Serap jika itu Info yg BERMANFAAT.. Kumpulkan (Simpan) infotersebut... Lalu Eliminasi/ KELUARKAN dlm bentuk APLIKASI ke dlmKEHIDUPAN SEHARI-HARI....
“TERIMA KASIH”