Malnutirisi energi protein (Protein-energi malnutrition)
MALNUTIRISI ENERGI PROTEIN
(PROTEIN-ENERGI MALNUTRITION)I. DEFINISIMalnutirisi energi protein adalah ketidak adekuatnya intake protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh (Perawatan anak sakit; 1997)II. PATOFISIOLOGI1. Penyakit malnutirisi dengan kekurangan energi protein atau tidak mencakupinya makanan bagi tubuh seringkali dikenal dengan marasmus dan kwashiorkor.
2. Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dari segi kualitas maupun kuantitas. Kekurangan protein dalam makanan akan mengakibatkan kekurangan asam amino esensial dalam serum yang diperlukan untuk sintetis dan metabolisme terutama sebagai pertumbuhan dan perbaikan sel, semakin berkurangnya asam amino dalam serum menyebabkan berkurangnya produksi albumin oleh hati. Kulit akan tampak besisik dan kering karena depigmentasi. Anak dapat mengalami gangguan pada mata karena kekurangan vitamin A. kekurangan mineral khususnya besi, kalsium dan seng. Edema yang terjadi karena hipoproteinemia yang mana cairan akan berpindah dari intravascular kompartemen ke rongga interstitial yang kemudian menumbulkan acites. Gangguan gastrointestinal seperti adanya perlemahan pada hati dan atropi pada sel acini pangkreas.
3. Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein. Pada marasmus ditandai dengan atropi jaringan, terutama lapisan subkutan dan badan tampak kurus seperti orang tua. Pada marasmus metabolisme lemak kurang terganggu dari pada kwashiorkor, sehingga kekurangan vitamin biasanya minimal atau hipoalbuminemia atau retensi sodium. Pemenuhan kebutuhan dalam tubuh masih dapat terpenuhi dengan adanya cadangan protein sebagai sumber energi.III. KOMPLIKASI1. Kwashiorkor ; diare, infeksi, anemia, gangguan tumbang, hipokalemia dan hipernatremia
2. Marasmus; infeksi, tuberculosis, parasitosis, disentri, malnutisi kronik, gangguan tumbang.
IV. ETIOLOGI.1. Kekurangan kalori
2. Kekurangan protein
V. MANIFESTASI KLINIS.1. Kwahiorkor.
Muka sembab
Lethargi
Udema
Jaringan otot mengecil
Jaringan subkutan tipis dan lembut
Warna rambut pirang atau seperti rambut jagung
Kulit kering dan bersisik
Alopecia
Anoreksia
Gagal dalam tumbuh kembang
Tampak anemia
2. Marasmus
Badan kurus kering
Tampak seperti orang tua
Lethargi
Irritable
Kulit keriput
Ubun-ubun cekung pada bayi
Jaringan subkutan hilang
Turgor kulit jelek
Malaise
Apatis
Kelaparan
VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan laboratorium; albumin, kreatinin dan nitrogen. Elektrolit, Hb, Ht, TransferinVII. PENATALAKSANAAN TERAPIUTIK1. Diit tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin
2. Pembrian terapi cairan dan elektrolit
3. Penangan diare bila ada; cairan, antidiare, dan antibiotic
VIII. PENATALAKSANAAN PERAWATAN1. Pengkajian
Riwayat status social ekonomi
Kaji riwayat pola makan
Pengkajian antropometri
Kaji manifestasi klinis
Monitor hasil laboratorium
Timbang berat badan
Kaji tanda-tanda vital
2. Diagnosa Keperawatana) Perubahan nutirisi kurang dari ke butuhan tubuh berhubungan dengan ketidakadekuatnya intake nutrisi
b) Kurangnya volume cairan dan konstipasi berhubungan dengan intake cairan
c) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tidak adanya kandungan makanan yang cukup
d) Resiko infeksi berhubungan dengan gangguan respon imun sekunder dari malnutirisi
e) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tidak tahu memberikan intake nutisi yang adkuat pada anak
3. Perencanaan Keperawatana) Aanak akan memperlihatkan kebuthan nutrisi secara adekuat yang ditandai dengan berat badan normal sesuai dengan usia, napsu makan meningkat, dan tidak ditemukan manifestasi malnutrisi.b) Anak tiodak menunjukkan tanda-tamda dehidrasi yang ditandai dengan ubun-ubun tidak cekung, turgor kulit normal, membrane mukosa lembab, output urine sesuai, berat jenis urine normal dan anak menunjukkan kebiasaan buang air besar yang dengan konsistensi lembek
c) Anak menunjukkan keutuhan integritas kulit yang ditandai dengan kulit tidak besisik, tidka kering dan elastisitas kulit normal.
d) Anak akan terbebas dari infeksi yang ditandai dengan suhu tubuh normal dan lekosit dalam batas normal.
e) Orang tua memahami pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak
4. Implentasia) Meningkatkan pemenuhan status nutirisi
Kaji antropometri
Kaji pola makan
Berikan intake makanan tinggi; kalori, protein, mineral dan vitamin Frekuensi makan dapat ditingkatkan setiap 3-4 jam dan selingi dengan makanan kecil yang tinggi kalori dan protein
Timbang berat badan anak setiap hari
Tingkatkan pemasukan ASI dengan pemasukan intake nutisi yang adekuat pada orang tua (ASI)
b) Meningkatkan hidrasi dan mencegah konstipasi Berikan cairan yang adekuat sesuai dengan kondisi
Berikan cairan peroral
Berikan cairan atau nutrisi perparenteral; pantau kepatenan infuse Ukur intake dan output2-3 ml/kg/jam
Ukur berat jenis urine
Auskultasi bising usus
Kaji tanda-tanda dehidrasi
Pantau adanya overload cairan
c) Meningkatkan integritas kulit Kaji keutuhan setiap pergantian dinas
Berikan suplemen vitamin
Berikan alas matras yang lembut
Berikan cream kulit
Ganti segera pakaian yang lembab atau basah
Lakukan kebersihan kulit
Hindari penggunaan sabun yang dapat mengiritasi kulit-
d) Mencegah terjadinya infeksi
Kaji tanda-tanda infeksi, ukur suhu tubuh tiap 4 jam
Gunakan standar pencegahan universal, kebersihan, mencuci tangan yang benar bila akan kontak pada anak, menghindari dari anak yang infeksi
Berikan immunisasi pada anak yang belum immunisasi
e) Meningkatkan pengetahuan orang tua
Ajarkan pada orang tua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
Jelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat Jelaskan kondisi yang terkait dengan malnutrisi
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan produksi ASI
Libatkan keluarga dalam perawataanak untuk kebutuhan sehari-hari
f) Perencanaan pemulangan Jelaskan kebutuhan nutrisi yang adekuatdengan mengguankan gambar-gambar
Jelaskan komplikasi yang akan terjadiakibat malnutrisi
Ajarkan dan jelaskan orng tua untuk menkonsumsi makanan yang tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin
Berikan penjelasan tantang makanan formula yang perludiberian pada anakASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK K
DENGAN DIAGNOSA MEDIS KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
DI POLI ANAK RUMAH SAKIT UMUM MATARAM
Tanggal 25 April 2005
I. PENGKAJIAN
Hari
: Rabu
Tanggal masuk
: 25 April 2005
Tanggal pengkajian: 25 April 2005
Ruang
: Poli Anak RSU Mataram
MR
: 663841
A. Data Biografi
Klien
Nama Klien: Anak K
Umur
: 5 Tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
MR
: 663841
Agama
: Hindu
Suku
: Bali
Alamat
: Jln. Kapuas raya no. 76, Tj. Karang, Perumnas, Ampenan
Penanggung jawab
Nama: TnM
Umur: 20 tahun
Pekerjaan: swasta
Hub dengsn klien: Ayah
Alamat: Jln. Kapuas raya no. 76, Tj. Karang, Perumnas, Ampenan
B. KELUHAN UTAMA 1. Keluhan saat MRS
Ujung bibir putih-putih dan keadaan anak yang mengalami KEP berat
2. Keluhan saat pengkajian
Ibu mengatakan nafsu makan anak berkurang akibat sariawan dan putih-putih pada ujung bibirnya.C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ibu mengatakan anaknya mengalami keadaan seperti sekarang ini sejak 1 tahun yang lalu, dengan awal keluhan demam tinggi yang kemudian menghilang dan tidak ada nafsu makan yang berlangsug lama sampai akhirnya muncul putih-putih dimulut, yang menambah kurangnya nafsu makan klien hingga berat badan klien turun sampai 10 kg, dengan keadaan badan yang tampak kurus, mata terlihat cekung dan pucat, shingga klien dianjurkan rawat inap oleh dokter di poli anak, klien menjalani rawat inap di bangsal dahlia no kamar 217.D. RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA
Ibu mengatakan bahwa sebelumnya klien tidak pernah sakit apapun atau sakit seperti yang dideritanya sekarang. Sebelumnya klien haya pernah batuk pilek setelah berobat ke puskesmas dan minum obat klien sembuh.
E. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
a. Prenatal (hamil)
Ibu mengatakan waktu hamil tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi, pusing-pusing tetapi sering mutah-muntah. Ibu memeriksakan kehamilannya tiap bulan di Puskesmas dan ibu sudah mendapatkan imunisasi TT 2 kali yaitu TT I, TT II dan obat penambah darah yang diminum selama hamil.
b. Natal (lahir)
Ibu mengatakan anak K lahir pada usia kehamilan 9 bulan dengan cara persalinan normal dibantu bidan dengan BB lahir 3000 gram, TB 52 cm.
c. Postnatal
Ibu mengatakan anak K tetap mendapatkan ASI dan diberi makanan tambahan yaitu bubur MP ASI sejak umur 5 bulan sampai sekarang. Bila anak sakit batuk pilek atau demam biasanya dibawa ke Puskesmas.
d. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan anak K sudah diimunisasi lengkap.
F. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
a. Pertumbuhan
Sebelum sakit : Ibu mengatakan berat badan lahir 3000 g, dan berat badan anak sebelum sakit 18 kg, PB 70 cm.
Saat sakit : BB saat sakit turun drastic menjadi 10 kg (1000 g) TB 70 cm.
b. Perkembangan
Ibu mengatakan An K belajar merangkak pada usia 7 bulan dan berjalan pada umur 1 tahun 10 bulan. Pada usia sekarang berat badan 18 Kg, tinggi 70 cm, pertumbuhan gigi mulai pada umur 9 bulan, bermain kelompok dengan teman-teman sekolah maupun di rumah, banyak protes tidak suka diganggu kalau lagi bermain, kemampuan berbicara atau berbahasa pada orang lain baik, melakukan BAB/BAK sendiri.
G. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ibu klien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti yang dialami klien sekaran atau mendertia penyakit menular seperti TBC dan penyakit keturunan seperti kencing manis.
H. RIWAYAT KESEHATAN LINGKUNGAN
Ibu mengatakan tinggal di tengah perkotaan yang selalu menjaga kebersihan. Rumah biasa disapu 2 x sehari halaman disapu 1 x sehari dan tempat pembuangan sampah di kebun.
I. RIWAYAT PSIKO SOSIAL SPIRITUAL
Pengkajian kebutuhan biopsikososial spiritual pada An K yang telah penulis lakukan sebai berikut:
1. Pernafasan
Ibu mengatakan, sebelum maupun setelah sakit klien tidak pernah merasa kesulitan saat bernapas.2. Nutrisi
Sebelum sakit: ibu mengatakn anak sering makan tidak teratur dengan porsi 1 piring dan sering tidak dihabiskan. Keluarga juga mengatakan anaknya sering jajanan diluar sehingga anak sudah kenyang dulu sebelum waktu makan tiba.Saat sakit : keluarga mengatakan nafsu makan anak menurun, apalagi setelah timbulnya warna putih-putih di bibir dan lidah klien, porsi yang disediakan oleh rumah sakit tidak dapat dihabiskan.3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit: keluarga mengatakan biasa BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning muda, kadang-kadang tua, bentuk padat, tidak berlendir. BAK biasanya 4-5 kali sehari dengan konsistensi cair warna kuning muda, kadang-kadang keruh, tidak pernah mengalami masalah saat BAK seperti nyeri atau terbangun tengah malam.
Saat sakit : keluarga mengatakan anak BAB 1-2 kali dalam 2 hari, sedangkan BAK 4-5 kali sehari.4. Istirahat tidur
Sebelum sakit : Klien biasa tidur + 3-4 jam pada siang hari dan malam tidur pukul 20.00-06.00 pagi.
Saat sakit : ibu mengatakan pola tidur klien tidak mengalami gangguan. Klien biasa tidur 3-4 jam pada siang hari dan pada malam hari tidur pukul 20.00-06.00 pagi5. Aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : Keluarga mengatakan anak klien beraktifitas seperti halnya anak yang seusia dengannya, dank lien lebih sering beraktifitas diluar rumah bersama teman-temannyaSaat sakit : Keluarga mengatakan anak tampak lebih sering berdiam diri dan jarang terlihat mau bermain6. Personal Hygiene
Sebelum sakit: Ibu mengatakan anak dimandikan 2 kali sehari dengan menggunakan sabun mandi, kadang mandi sendiri dan kadang dimandikan oleh ibunya, sikat gigi 1-2 kali sehari, mengganti pakaian 1 kali dalam 2 hari atau setiap pakaian terlihat kotor.Saat sakit: Ibu mengatakan anaknya selalu dimandikan 2 kali sehari (pagi dan sore) dengan menggunakan sabun, sikat gigi 1-2 kali sehari, ganti pakaian 1 kali atau 2 kali dalam 2 hari.7. Hubungan Sosial
Keluarga mengatakan anaknya lebih senang bermain dengan ibu dan kakaknya.
8. Psikologis
Keluarga mengatakan anak lebih sering diam dan jarang pergi keluar bersama teman-temannya karena keadaannya tidak memungkinkan untuk beraktifitas berelebihan.J. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: lemah dan kurus kesadaran : komposmentis.
BB: 10 kg (dengan berat badan awal 18 Kg) Tanda Vital
N : 120 x/menit RR : 26 x/menit
Pemeriksaan Head to Toes
Kepala & rambut : bentuk simetris, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata, rambut hitam dan tidak rontok.
Wajah: simetris, pucat dan terlihat hitamMata: simetris, mata tampak cekung dan tampak sayu pucat.Hidung: simetris, tidak ada serumen, tidak ada benjolan dan polip
Mulut & bibir: simetris, mukosa mulut kering, tampak ada putih-putih pada mukosa mulut dan lidah (dalam jumlah banyak)Leher: tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada: bentuk simetris, bersih, tidak tampak tarikan dinding dada saat bernapas, terlihat penonjolan costa di dada tidak ada bunyi napas mengi, wheezing ataupun ronchi.Abdomen: bersih, turgor kulit baik, tidak terjadi acites, abdomen terlihat kecil dan sedikit buncit.Ekstremitas atas: simetris, tidak ada oedema, dapat digerakkan dengan bebas.
Ekstremitas bawah: simetris, tidak ada oedema dan pergerakan normal, kuku terlihat panjang dan bersih.II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Analisa data
NoSymptomEtiologiProblem
1.
2.
3Ds : Ibu mengeluhkan keadaan anaknya yang kurus dan tak bertenaga Ibu mengatakan nafsu makan anak menurun
Do: - Anak tampak kurus Klien tampak lesu
BB anak : 10 kg (yang semula 18 kg)Ds : keluarga mengatakan anak sering jajanan diluar (makanan ringan anak-anak)Do: - badan anak tampak kurus Ibu tampak cemas dengan keadaan anaknya.
Berat badan anak 10 KgDS: -DO:
Klien tampak kurus
Berat badan klien 10 Kg dengan usia 5 tahun
Anak tampak lesuBadan demam tinggi
Anoreksia berlangsung lama
Ketidakadekuatan intake nutrisi
Gangguan pemeenuhan kebutuhan nutrisiKuragnya perhatian keluarga atau ibu tentang kesehatan
Kurangnya informasi tentang pemberian intake yang adekuat pada anak
Tidak tahu memberikan intake nutrisi yang adekuat pada anak
Perrubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh dalam jangka waktu yang lama
Penurunan kadar kalori dan protein dalam tubuh
Gangguan respon imun sekunder dari malnutrisi
Resiko tinggi infeksiGangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi CemasResiko tinggi infeksi
b) Diagnosa Keperawatan
1. gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan ketidak adekuatan intake nutrisi ditandai dengan ibu mengeluhkan keadaan anaknya yang kurus dan tak bertenaga, ibu mengatakan nafsu makan anak menurun, anak tampak kurus, klien tampak lesu, BB anak 10 kg dengan berat badan awal 18 Kg.2. Cemas berhubungan dengan tidak tahu memberikan intake nutrisi yang adekuat pada anak ditandai oleh keluarga mengatakan anak sering jajanan diluar (makanan ringan anak-anak), badan anak tampak kurus, ibu tampak cemas dengan keadaan anaknya, berat badan anak 10 Kg3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan gangguan respon imun sekunder dari malnutrisi ditandai dengan klien tampak kurus, berat badan anak 10 Kg dengan usia 10 tahun, anak tampak lesu.
III. RENCANA KEPERAWATAN
a) Prioritas Masalah
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak adekuatan intake nutrisi.2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tidak tahu memberikan intake nutrisi yang adekuat pada anak.3. Resiko infeksi berhubungan dengan gangguan respon imun sekunder dari malnutrisib) Rencana Keperawatan
DxHari/tglTujuanRencana TindakanRasionalisasi
1.
2
3Senin
25 April 200510.00
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x15 menit diharapkan gangguan kebuthan pemenuhan nutrisi dapat teratasi dengan kriteria :Berat badan anak dapat mengalami perbaikan/peningkatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 15 menit diharapkan kurangnya pengetahuan dapat teratasi dengan criteria: Ibu dapat lebih waspada terhadap makanan anaknya terutama membatasi jajanan diluar.
Ibu tidak cemas lagi akan keadaan anaknya.
Berat badan anak dapat mengalami perbaikan/peningktanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x15 menit diharapkan diharapkan resiko tinggi infeksi tidak terjadi dengan kriteria: Kaji antropometri Kaji pola makan
Anjurkan intake makanan tinggi kalori, protein mineral dan vitamin
Anjurkan agar Frekuensi makan ditingkatkan setiap 3-4 jam dan selingi dengan makanan kecil yang tinggi kalori dan protein.
Timbang berat badan anak setiap hari
Observasi keadaan umum dan mengidentifikasi fkator penyebab terjadinya KEP Jelaskan pada ibu pentingnya intake nutrisi yang adekuat Jelaskan pada ibu tentang KEP (Kurang Energi Protein) meliputi pengertian, factor penyebab dan gejala dari KEP Kaji tanda-tanda vital dan infeksi Ajarkan dan anjurkan untuk menggunankan pencegahan universal, kebersihan, mencuci tangan yang benar bila akan kontak dengan anak, menghindari dari anak lain yang telah terinfeksi. Antropometri merupakan salah satu cara untuk menilai status gizi anak Pola makan salah satu penyebab dari malnutrisi Pemberian intake makanan tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin. Dapat mempercepat perbaikan keadaan pasien
Mengetahui sejauh mana kemajuan kesehatan anak
Keadaan umum merupakan gambaran keadaan klien secara umum yang dapat menuntun kita dalam menentukan diagnosa medis ataupun diagnosa keperawatan selanjutnya. Intake nutrisi yang adekuat sangat membantu anak dalam memperbaiki keadaan gizinya.
Dengan mengetahui pengertian, faktor penyebab dan gejala KEP dapat lebih mewaspadai ibu untuk menjaga anaknya di waktu mendatang. Tanda-tanda vital merupakan hal utama yang mengindikasikan terjadinya infeksi
Mencuci tangan sebelum kontak dapat meminimalkan adanya bakteri atau virus yang dapat kontak langsung dengan tubuh anak. Penurunan kekuatan imun anak menyebabkan anak mudah tertular dari anak lain yang sedang terinfeksi penyakit tertentu
IV. IMPLEMENTASI
DxTgl/jamTindakanRespon hasil
1
23Senin
25 April 2005
10.00
Senin
25 April 200510.15Senin
25 April 2005
10.30 Kaji antropometri
Kaji pola makan
Anjurkan intake makanan tinggi kalori, protein mineral dan vitamin
Anjurkan agar Frekuensi makan ditingkatkan setiap 3-4 jam dan selingi dengan makanan kecil yang tinggi kalori dan protein.
Timbang berat badan anak setiap hari Mengobservasi keadaan umum dan mengidentifikasi fkator penyebab terjadinya KEP Jelaskan pada ibu pentingnya intake nutrisi yang adekuat pada anak. Menjelaskan pada ibu tentang KEP (Kurang Energi Protein) meliputi factor penyebab, dan tata cara penanggulangannya Kaji tanda-tanda vital dan infeksi
Ajarkan dan anjurkan untuk menggunankan pencegahan universal, kebersihan, mencuci tangan yang benar bila akan kontak dengan anak, menghindari dari anak lain yang telah terinfeksi. BB: 10 Kg dengan umur anak 5 tahun Pola makan klien tidak teratur dan sering jajanan diluar sebelum datang waktu makan
Keluarga tampak menerima anjuran yang diberikan perawat
Hasil penimbangan terakhir BB anak 10 Kg.
Keadaan umum anak tampak lemah dan tidak bertenaga Ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh perawat dan mengakui kebenaran kalau anaknya suka jajanan diluar (makanan-makanan ringan/junk food/makanan siap saji)
N : 120 x/menit RR : 26 x/menit dan tidak tanda-tanda adanya peradangan atau infeksi
Keluarga tampak memperhatikan penjelasan yang diberikan dan mengatakan akan berusaha untuk menjaga kesehatan anaknya
V. EVALUASI
DxHari / TglCatatan Perkembangan
2Senin, 25 April 200510.30
Senin, 25 April 2005
10.30
Senin, 25 April 2005
10.30S: -
O: keluarga tampak menerima penjelasan yang diberikan oleh perawat
BB anak 10 Kg,
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjut di ruang perawatan
S: Ibu mengakui kalau anaknya sering jajanan diluar rumah (makanan ringan dan makanan siap saji) Ibu mau mengikuti anjuran yang diberikan oleh perawat
O: K/U anak tampak lemah dan tidak bertenaga, terlihat kurus dengan berat badan 10 kg.
Ibu tampak tenang setelah mendengar penjelasan yang diberikan.
A: masalah teratasi sebagianP: Intervensi dilanjutkan diruang perawatan
S: Keluarga mengatakan akan berusaha menjaga kesehatan anaknya
O: N : 120 x/menit RR : 26 x/menit
Tidak ada tanda-tanda adanya peradangan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan di ruang perawatan
SATUAN PEMBELAJARAN
Topik
: KEP (Kurang Energi Protein)Sub topik: MarasmusSasaran: Keluarga Tn M yang menderita KEP
Hari/tanggal: Rabu, 25 April 2005
Waktu
: 30 menit
Tempat: Poli Anak RSU Mataram
1. TUJUAN
a. Tujuan umum
Setelah diberikan penjelasan diharapkan keluarga mampu memahami tentang penyakit KEPb. Tujuan khusus
1. KK mampu menjelaskan tentang pengertian KEP2. KK mengerti dan memjelaskan dari tanda-tanda KEP3. KK mampu menjelaskan cara merawat anak dengan KEP4. KK mengerti dan menjelaskan tentang cara pencegahan KEP5. KK mengerti akibat-akibat yang ditimbulkan dari KEP2. PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR
NoTutorPeserta/kk
1
2
3Perkenalan
(selama + 10 menit)
Penjelasan materi
(selama + 15 menit)
Penutup
(selama + 5 menit)Mendengar
Mendengar,bertanya
Bertanya dan menjawab pertanyaan
3. METODE
a. Ceramah
4. DAFTAR PUSTAKAa. Perawatan anak sakit. EGC JakartaURAIAN MATERIKURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
1. Pengertian
Kekurangan energi protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi makanan yang mengandung protein dan kalori dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi.
2. Tanda-Tanda Klinis
Pada pemeriksaan klinis, penderita KEP akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut:
Marasmus.
Tekanan darah, detak jantung dan pernapasan berkurang.
Anak tampak kurus, tinggal tulang terbungkus kulit
Wajah seperti orang tua
Cengeng, rewel
Kulit, keriput jaringan lemak subkutis sangat sedikit, bahkan sampai tidak ada
Sering disertai diare kronik atau konstipasi/susah buang air, serta penyakit kronik.
Kwashiorkor
Oedema umumnya di seluruh tubuh dan terutama pada kaki (Dorsum pedis)
Wajah membulat dan semabab
Otot-otot mengecil, lebih nyata apabila diperiksa pada posisi berdiri dan duduk, anak berbaring terus menerus
Perubahan status mental : cengeng, rewell, kadang apatis.
Anak sering menolak segala jenis makanan (anoreksia)
Pembesaran hati
Sering disertai infeksi, anemia dan diare/mencret
Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut
Gangguan kulit berupa bercak merah yang meluas dan berubah menjadi hitam terkelupas (crazy prevent dermatosis)
Pandangan mata anak nampak sayu.
3. Penyebab KEP
a. Penyediaan bahan makanan yang tidak mencukupi
b. Masukan makanan kurang dalam waktu yang lama. Misalnya, anoreksia pada TBC, batuk rejan yang tidak diobati
c. Gangguan system gastrointestinal misalnya, malabsorbsi protein, lemak, karbohidrat
d. Gangguan psikososial misalnya, pada anak yang kurang perhatian orang tua
Marasmus-Kwashiorkor
Tanda-tanda marasmic-kwashiorkor adalah gabungan dari tanda-tanda yang ada pada marasmus dan kwashiorkor yang ada (Depkes RI, 1999)
4. Metode Penentuan
Untuk mendeteksi Kurang Energi Protein (KEP), maka perlu dilakukan pemeriksaan (inspeksi) terhadap target organ yang meliputi:
Kulit seluruh tubuh terutama wajah, tangan dan kaki.
Otot-otot
Rambut
Mata
Hati
Muka
Gerakan motorik
5. Interpretasi
Apabila pemeriksaan fisik pada anak target organ banyak mengalami perubahan sesuai dengan tanda-tanda klinis yang Kurang Energi Protein (KEP), maka ada petunjuk bahwa anak tersebut kemungkinan besar menderita KEP. Meskipun demikian perlu dicermati bahwa penilaian KEP masih membutuhkan pengamatan lebih lanjut apakah termasuk marasmus, kwashiorkor atau kwashiorkor marasmis sesuai dengan tanda-tanda yang lebih spesifik.
6. Penatalaksanaan pasien gizi kurang dan gizi buruk.
Keperawatan.
1. Memenuhi Kebutuhan gizi
Pasien KEP/kwashiorkor pemberian makanan bertahap; pemberian kalori mulai 50 kalori/kgBB/hari dalam cairan 200 ml/kgBB/hari dan 250 ml/kgBB/hari pada marasmus.
Pelaksanaan pasien yang di rawat RSCM dibagi menjadi 2 golongan;
a. Bayi BB < 7 kg diberikan makanan bayi. Susu rendah laktosa (LLM), dimulai LLM 1/3 + glukosa 10% tiap 100 ml susu ditambah 5 gr glukolin
2. Bahaya terjadi komplikasiInfeksi paling sering bronkopneumonia dan tbc. Atrofi pili usus ( penyerapan terganggu ( diare. Stomatitis ganggrenosa (noma). Jadi yang perlu diperhatikan dalam merawat kep :a. Kebersihan mulut.
b. Kebersihan kulit, mandi 2 kali sehari, sikap berbaring diubah setiap 2-3 jam dan lap bekas tertekan dengan air hangat kemudian beri bedak.
c. Diare harus segera diatasi; ganti susu bila tidak cocok/kolaborasi dengan dokter pemberian infuse.
d. Hipotermia adalah gejala hipoglikemia; perhatikan intake makanan, hindari ruangan ber-ac, selimuti terutama malam.3. Gangguan rasa nyaman/psikososial.
Rawat dengan sikap lembut dan motivasi, perlakukan sama seperti klien lain dengan kasih saying. Ajak komunikasi setiap tindakan/saat mengubah posisinya.
4. Kurangnya pengetahuan orang tua pasien mengenai makanan anak.Penyuluhan yang perlu adalah :
a. Jelaskan bahwa penyakit anak karena kurang gizi bukan asal makan banyak saja. Jelaskan makanan bergizi dan manfaat untuk tumbuh kembang anak.
b. Beri contoh makanan bergizi, cara memilih dan memasaknya.
c. Anjurkan keluarga bawa anak ke posyandu/puskesmas.d. Jelaskan perawatan mulut anak.
LAPORAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HEPATITIS DI POLI ANAK RSU MATARAM
Tanggal 06 Juni 2005
DISUSUN OLEH
HADIAN ARIANIP07120102011DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
2005
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktek klinik ini telah di sahkan dan disetujui oleh pembimbing pendidikan dan pembimbing praktek pada :
Hari
:
Tanggal
:Mengetahui
Pembimbing pendidikanPembimbing praktek
Suko Asri, S.Kep.Sri Nurati AMKp
Nip: Nip:
Dewi Purnamawati, SKp
Nip : LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktek klinik ini telah di sahkan dan disetujui oleh pembimbing pendidikan dan pembimbing praktek pada :
Hari
:
Tanggal
:
Mengetahui
Pembimbing pendidikanPembimbing praktek
Lale Wisnu Handayani, AMKp.I. Gusti Nyoman Putra, AMKpNip:Nip:
EMBED Word.Picture.8
_1173391017.doc
Recommended