TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
Kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan
usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya.( Erickson )
Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan kegiatan sehari-
hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan orang-orang
disekitarnya maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada
tahap perkembangan sebelumnya seperti : olah raga, pengembangan hobi, bercocok tanam,
wiraswasta, dll
TUGAS PERKEMBANGANLANSIA :
1. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun.
2. Mempersiapkan diri untuk pension.
3. Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya.
4. Mempersiapkan kehidupan baru.
5. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai.
6. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan.
ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA DENGAN LANSIA
A. DATA UMUM KELUARGA
a. Nama kepala keluarga : Tn. M
b. Umur : 71 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Penjual Buku
f. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
g. Alamat : Sidosermo IV Gg.8 No.15, Surabaya
h. Komposisi Keluarga :
N
o
Nama Umur Jenis
kelami
n
Tanggal
Lahir
Pendidikan Pekerjaan Hub. Dg
keluarga
Status
1 Ny. T 58 th P 27
Desember
1954
SMP Ibu
Rumah
Tangga
Ibu Menikah
2 Tn. M.A 41 th L 4
Desember
1971
SMP Service
Kulkas /
Swasta
Anak
Kandung
Menikah
3 Tn.S.A 38 th L 16 Juli
1974
STM Servis
Kulkas /
Swasta
Anak
Kandung
Menikah
4 Ny.E.M 36 th P 16 Juli
1976
SMA Karyawan Anak
Kandung
Menikah
5 Tn.R.F 31 th L 19 Mei
1981
SMA Karyawan Anak
Kandung
Belum
Menikah
i. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.M termasuk keluarga inti karena dalam satu rumah terdiri dari ayah, ibu dan
satu anak (Tn. R.F), sedangkan ketiga anak Tn.M yang lainnya sudah menikah dan
Th.2009/DM
41th 38th 31th36th
Tn.M71 Th
Ny.T58 Th
mempunyai rumah sendiri sehingga mereka tidak tinggal lagi dengan Tn.M. Anak pertama
dan kedua Tn.M (Tn.M.A dan Tn. S.A) sudah 12 tahun ini belum pernah berkunjung ke
rumah Tn.M karena keduanya tinggal dan bekerja di Palembang, sedangkan anak ketiganya
(Ny.E.M) masih sering berkunjung karena tinggalnya di Surabaya.
j. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sakit
: meninggal
: Tinggal serumah
k. Sifat Keluarga
1. Pengambilan Keputusan
Dalam keluarga Tn.M dominan pengambilan keputusan dengan cara equalitarian. Jadi,
pemegang kekuasaan dalam keluarga adalah Tn.M dan Ny.T.
2. Kebiasaan Hidup Sehari-hari
a) Kebiasaan Tidur / Istirahat
Ny.T mengatakan dirinya biasa tidur siang jika tidak ada yang dikerjakan, sedangkan
Tn.M dan Tn.R.F kalau siang harus bekerja. Untuk malam harinya, Tn.M dan Ny.T
mengaku susah tidur saat tubuhnya merasa lelah.
b) Kebiasaan Rekreasi
Kegiatan yang dilakukan keluarga Tn.M setiap hari adalah menonton TV bersama-sama
ketika malam hari. Kadang mereka berkumpul bersama tetangga atau saudara dekat untuk
berbincang-bincang bersama. Jika memiliki tabungan cukup dan kesehatan yang
mendukung mereka berwisata ke tempat rekreasi terdekat.
c) Kebiasaan Makan Keluarga
Setiap anggota keluarga Tn.M makan 3 kali dalam sehari, tetapi saat cuaca panas anggota
keluarganya makan hanya 2 kali. Menu makanan sehari-hari keluarga Tn.M adalah nasi,
lauk pauk, sayur, buah jika ingin saja, dan sudah tidak anggota keluarga yang
mengkonsumsi susu.
l. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan Tn.M sebagai penjual buku biasanya Rp 150.000–Rp 200.000 per minggu.
Tetapi terkadang tidak bisa ditentukan. Ny.T mengatakan penghasilan Tn.M digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pangan, sedangkan untuk keperluan lain seperti membayar listrik,
PDAM, iuran sampah dan lain-lain menggunakan penghasilan dari Tn.R.F.
m. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)
Ny.T menyatakan berasal dari Surabaya dan Tn.M berasal dari Kediri. Keluarga Tn.M
bersuku Jawa dan tinggal di lingkungan orang-orang yang bersuku Jawa, keluarga Tn.M
berkomunikasi dengan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia baik antara anggota keluarga
maupun keluarga di sekitarnya. Jika dalam keluarga Tn.M ada yang sakit biasanya dibelikan
obat di toko terdekat, jika obat yang di beli di toko tidak berefek keluarga Tn.M baru pergi ke
puskesmas.
n. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)
Semua anggota keluarga Tn. M beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai keyakinan di
rumah dan di masjid. Dalam menjalankan perintah agama keluarga cukup taat dan rajin
mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat jamaah di Musholla, sholat Jumat di Mesjid,
acara tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan ibu-ibu), dan acara keagamaan lainnya. Ny.T
menyatakan tidak ada tindakan medis/pengobatan yang tidak dilakukan dengan alas an
dilarang agama.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. M saat ini adalah keluarga usia lanjut, karena usia Tn.M
yang sudah 71 tahun, Ny.T berusia 58 tahun. Semua anak Tn.M sudah menikah dan
mempunyai tempat tinggal sendiri-sendiri, hanya anak yang terakhir yang tinggal serumah
dengannya.
b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn.M yang belum terpenuhi adalah Tn.M belum punya
tabungan untuk masa tua dan belum mampu menerima kematian pasangannya kelak.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
- Tn.M mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan. Tn. M mengatakan beberapa bulan
ini sering merasa linu di persendian kaki kanannya sehingga kaku untuk berjalan, ketika
bangun pagi kakinya merasa senut-senut (nyeri) dan berat untuk berjalan. Tetapi Tn.M masih
mampu beraktifitas seperti biasa meskipun dengan perlahan-lahan. Tn. M mengatakan pernah
hampir jatuh karena kakinya merasa tidak kuat menopang badannya.
- Ny. T mengatakan dirinya mempunyai penyakit keturunan yaitu diabetes mellitus, tapi kadar
gula darah Ny.T tidak pernah tinggi. Ny.T juga mengatakan kurang paham tentang
penyakitnya, Ny.T mengaku hanya tahu diabetes mellitus adalah penyakit kelebihan gula.
- Anak Tn. M (Tn. R.F) mengatakan tidak memiliki masalah kesehatan.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny.T mengatakan ibunya meninggal karena diabetes mellitus 3 tahun yang lalu dan ayahnya
tidak memiliki riwayat diabetes ataupun hipertensi. Ny.T juga mengatakan mertuanya tidak
memiliki riwayat diabetes, hipertensi, asma dan penyakit menurun lainnya.
C. DATA LINGKUNGAN
U
3
2
1 9
8
765
4 Ket:1: Ruang Tamu8: Dapur2: Ruang Keluarga9: Teras3: Kamar Tidur: Pagar4: Ruang Makan5: Kamar Tidur6: Kamar Tidur7: Kamar Mandi
a. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. M merupakan rumah permanen dengan luas keseluruhan 6 x 17m2. Di rumah
tersebut terdapat :
- Kamar tidur ( terdapat 3 kamar tidur, 1 kamar tidur berada di depan samping ruang keluarga,
2 kamar tidur berada di samping ruang makan ).
- Ruang tamu berada di luar/ teras.
- Ruang keluarga atau ruang menonton TV biasanya digunakan untuk tidur juga.
- Kamar mandi bergabung dengan WC berjumlah 1.
Lantai rumah Tn. M terbuat dari keramik. Atap rumah dari genting. Ventilasi ada beberapa yaitu:
di ruang keluarga ada jendela, di 1 kamar tidur serta dapur. Ventilasi masih terlalu sempit, < 10
m luas lantai. Kamar tamu ada sebuah lampu neon 20 watt, ruang keluarga terdapat bola lampu
15 watt, masing–masing kamar dan dapur terdapat lampu pijar 10 watt.
Sumber air keluarga berasal dari PDAM. Sumber air minum keluarga menggunakan air PDAM
yang ditampung dan diendapkan dalam tong atau kadang beli air mineral berkemasan galon.
Jarak septictank dengan sumur ± 8 meter. Keluarga mengatakan membuang air limbah keluarga
langsung ke selokan di depan rumah yang nantinya berujung di sungai. Untuk pembuangan
sampah dilakukan penampungan dulu di ember sampah kemudian 2 hari sekali ada petugas yang
mengambil sampah-sampah rumah tangga dari rumah ke rumah. Untuk sarana penerangan
keluarga Tn. M menggunakan listrik semuanya.
Gambar Denah Rumah :
D. SOSIAL
a. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Rumah Tn. M berada di wilayah yang sarana jalan tersebut sudah diaspal / paving. Sarana
kesehatan di lingkungan tersebut berupa puskesmas. Tetangga Tn. M mayoritas beragama
islam serta memiliki sifat kebersamaan serta menganut adat jawa, misalnya selamatan,
yasinan setiap malam jum’at, dll. Jika ada kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya
diumumkan melalui pengeras suara yang ada di musholla atau mesjid.
b. Mobilitas Geografis Keluarga
Tn. M dan Ny.T dulu tinggal bersama orang tua dari Ny.T di daerah Jagir , kemudian mereka
membeli rumah sendiri di Sidosermo, setelah anak pertamanya lahir mereka pindah kesana
dan tidak pernah berpindah-pindah lagi.
c. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat.
Keluarga Tn. M mengatakan setiap hari raya anak-anaknya yang berkumpul hanya anak
ketiga dan ke empat (Ny. E.M dan Tn. R.F) sedangkan anak pertama dan keduanya hanya
berkomunikasi menggunakan telepon genggam. Saudara-saudara Tn. M yang rumahnya
dekat sering datang berkunjung. Tn. M dan keluarganya rutin mengikuti kegiatan, seperti
pengajian.
d. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn.M yang memiliki ASKES hanya Tn.R.F, sedangkan Tn.M dan Ny.T tidak
memiliki ASKES sehingga kalau berobat harus menggunakan uang pribadi.
E. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. M dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
Komunikasi antar anggota keluarga tidak lancar karena ketiga anak Tn.M sudah tinggal di
rumah masing-masing dan berkomunikasi hanya menggunakan telepon genggam dan itu
tidak setiap hari, Tn.RF pulang kerja larut malam jadi waktu untuk berkomunikasi kurang,
sedangkan yang intensif berkomunikasi hanya Tn.M dan Ny.T.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn. M dan Ny.T adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah karena
Tn. M dianggap sebagai orang yang paling tua dan sebagai kepala keluarga. Untuk anak-anak
yang telah berkeluarga keputusan diserahkan kepada keluarga masing-masing, tetapi anak-
anaknya juga sering meminta pendapat Tn. M. Keluarga Tn. M sangat menyayangi dan
menghargai Tn. M.
c. Struktur Peran ( Formal Dan Informal )
- Tn. M berperan sebagai kepala keluarga, seorang ayah dan kakek.
- Ny. T berperan sebagai istri, dan ibu.
- Tn. R.F berperan sebagai anak.
d. Nilai Dan Norma Keluarga
Tn. M mengatakan ia terbiasa menanamkan pada anak-anaknya sikap hormat-menghormati
dan menyayangi antar keluarga dan dengan tetangga. Keluarga Tn. M menganut agama
Islam, dalam kehidupan keseharian menggunakan keyakinan sesuai syariat islam. Keluarga
Tn. M menganut norma atau adat yang ada di lingkungan sekitar misalnya takziah atau
menjenguk tetangga yang sakit. Disamping itu keluarga menganut kebudayaan Jawa, norma
yang dianut juga kebudayaan Jawa.
F. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. M mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar anggota keluarga,
saling menyayangi, dan menghormati meskipun sudah tidak satu rumah lagi. Keluarga Tn. M
sangat harmonis, rukun dan tentram.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn. M mengatakan interaksi antar anggota keluarga berjalan dengan kurang baik karena
sudah tinggal di rumah masing-masing. Keluarga Tn. M menganut kebudayaan jawa.
Keluarga Tn. M berusaha untuk tetap memenuhi aturan yang ada keluarga, misalnya saling
menghormati dan menghargai. Keluarga juga mengatakan mengikuti norma yang ada di
masyarakat sekitar, sehingga dapat menyesuiakan dan berhubungan baik dengan para
tetangga atau masyarakat sekitar.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
- Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mengetahui nama penyakit di keluarganya tetapi tidak mengetahui
sama sekali apa penyebabnya. Keluarga Tn. M mengatakan hanya sedikit mengetahui tentang
tanda dan gejala, serta tidak mengetahui apa-apa saja yang harus dihindari untuk mencegah
terjadinya penyakit pada Tn. M.
- Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan linu pada sendi kaki yang diderita oleh Tn. M merupakan sakit yang
biasa diderita oleh orang tua. Keluarga terus mengingatkan kepada Tn. M untuk tidak banyak
melakukan aktivitas dan beristirahat saja.
- Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Jika ada keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan adalah membeli obat di toko
terdekat dan jika sakitnya berlarut segera dibawa ke Puskesmas terdekat.
- Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mengatakan tiap hari selalu membersihkan lingkungan rumahnya (menyapu) dan
mengepel seminggu sekali. Sistem pembuangan limbah keluarga langsung ke selokan depan
rumah yang berujung di sungai, pembuangan sampah ditampung sementara di ember sampah
kemudian setiap dua hari sekali ada petugas yang mengambil sampah.
- Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat
Keluarga Tn. M mengatakan jika ada keluarga yang sakit hal pertama yang dilakukan adalah
membeli obat di toko terdekat dan jika sakitnya berlarut segera dibawa ke Puskesmas
terdekat. Tn. M seringkali tidak mau dibawa ke pelayanan kesehatan kecuali benar-benar
dirasa parah.
d. Fungsi Reproduksi
Tn. M memiliki empat orang anak, dan yang belum menikah hanya anak keempatnya. Ny.T
sudah menopause dan saat masih usia subur menggunakan KB pil.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. M termasuk keluarga mampu, hal ini dapat dilihat dari penghasilan keluarga
tiap minggunya sekitar Rp.150.000 – Rp. 200.000. Keluarga Tn.M dapat memenuhi setiap
kebutuhan sandang, pangan dan papan walaupun dengan kapasitas seadanya.
G. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
1. Stresor jangka pendek
Keluarga Tn. M mengatakan jika dalam waktu 6 bulan terakhir ini tidak ada masalah yang
cukup berat dalam kehidupan keluarganya.
2. Stresor jangka panjang
Keluarga Tn. M mengatakan hampir tidak pernah mengalami stres dan tidak ada masalah
berat yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Dalam menentukan pengobatan yang harus dijalani salah satu anggota keluarga, Tn. M dan
Ny.T sebagai pengambil keputusan. Tetapi keluarga Tn.M kurang berespon baik jika ada
masalah kesehatan di keluarganya misalnya Tn.M tidak mau pergi ke Puskesmas jika
penyakitnya belum parah, keluarga juga tidak berusaha menjaga pola makan padahal Ny.T
beresiko terkena diabetes mellitus.
c. Strategi koping yang digunakan
Pemecahan masalah dalam keluarga Tn. M biasanya dengan cara musyawarah antar anggota
keluarga, kadang juga melibatkan anaknya.
d. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. M biasanya mengkonsentrasikan pada
bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Sehingga keluarga tidak terganggu dalam
melakukan pekerjaan keseharian.
H. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
a. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
1. Ayah
Tn.M mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan. Tn. M mengatakan beberapa bulan
ini sering merasa linu di persendian kaki kanannya sehingga kaku untuk berjalan, ketika
bangun pagi kakinya merasa senut-senut (nyeri) dan berat untuk berjalan. Tetapi Tn.M masih
mampu beraktifitas seperti biasa meskipun dengan perlahan-lahan. Tn. M mengatakan pernah
hampir jatuh karena kakinya merasa tidak kuat menopang badannya.
2. Ibu
Ny. T mengatakan dirinya mempunyai penyakit keturunan yaitu diabetes mellitus, tapi kadar
gula darah Ny.T tidak pernah tinggi. Ny.T juga mengatakan kurang paham tentang
penyakitnya, Ny.T mengaku hanya tahu diabetes mellitus adalah penyakit kelebihan gula.
3. Anak
Anak Tn. M (Tn. R.F) mengatakan tidak memiliki masalah kesehatan.
b. Keluarga berencana
Saat ini Ny.T sudah menopause dan saat masih usia subur Ny.T menggunakan KB pil.
c. Imunisasi
Ny.T mengatakan anak pertama dan keduanya tidak mendapat imunisasi karena pada saat itu
masih belum ada Imunisasi, sedangkan anak ketiga dan keempat mendapat imunisasi
lengkap.
I. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
a. Tn. M
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda-tanda vital
a) Tekanan Darah : 130/90 mmHg
b) Nadi : 98 x/mnt
c) RR : 22x/mnt
d) Termometer : 36,5° C
e) Berat Badan : 57 kg
f) Tinggi Badan : 160 cm
4. Kepala
a) Rambut : Tidak berketombe, tidak ada tanda-tanda marasmus/kwashiorkor.
b) Mata : Tidak Ikhterus, Tidak anemis.
c) Hidung : Tidak ada pembesaran polip, tidak ada sinusitis.
d) Telinga : Tidak ada serumen abnormal.
e) Mulut : Tidak sianosis, tidak ada pembesaran tonsil.
5. Dada / Thorax
a) I : Gerakan dada simetris
b) P : Tidak ada benjolan
c) P : Sonor
d) A : Bunyi nafas vesikuler
6. Perut / Abdomen
a) I :Tidak ada asites, tidak ada spider navy
b) P :Tidak teraba massa
c) P : Sonor
d) A : Terdengar bising usus 25x/menit
7. Genetalia / Anus : Tidak ada hemorhoid
8. Ekstremitas : Tidak ada paralisis
9. Skala nyeri : 6
b. Ny. T
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda-tanda vital
a) Tekanan Darah : 120/ 80mmHg
b) Nadi : 88 x/mnt
c) RR : 24x/mnt
d) Termometer : 36,5° C
e) Berat Badan : 65 kg
f) Tinggi Badan : 157 cm
g) GDA : 149
4. Kepala
a) Rambut : Tidak berketombe, tidak ada tanda-tanda marasmus/kwashiorkor.
b) Mata : Tidak Ikhterus, Tidak anemis.
c) Hidung : Tidak ada pembesaran polip, tidak ada sinusitis.
d) Telinga : Tidak ada serumen abnormal.
e) Mulut : Tidak sianosis, tidak ada pembesaran tonsil.
5. Dada / Thorax
a) I : Gerakan dada simetris
b) P : Tidak ada benjolan
c) P : Sonor
d) A : Bunyi nafas vesikuler
6. Perut / Abdomen
a) I :Tidak ada asites, tidak ada spider navy
b) P :Tidak teraba massa
c) P : Sonor
d) A : Terdengar bising usus 25x/menit
7. Genetalia / Anus : Tidak ada hemorhoid
8. Ekstremitas : Tidak ada paralisis
c. An. A
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda-tanda vital
a) Tekanan Darah : 110/ 80mmHg
b) Nadi : 92 x/mnt
c) RR : 20x/mnt
d) Termometer : 36,5° C
e) Berat Badan : 70 kg
f) Tinggi Badan : 160 cm
4. Kepala
a) Rambut : Tidak berketombe, tidak ada tanda-tanda marasmus/kwashiorkor.
b) Mata : Tidak Ikhterus, Tidak anemis.
c) Hidung : Tidak ada pembesaran polip, tidak ada sinusitis.
d) Telinga : Tidak ada serumen abnormal.
e) Mulut : Tidak sianosis, tidak ada pembesaran tonsil.
5. Dada / Thorax
a) I : Gerakan dada simetris
b) P : Tidak ada benjolan
c) P : Sonor
d) A : Bunyi nafas vesikuler
6. Perut / Abdomen
a) I :Tidak ada asites, tidak ada spider navy
b) P :Tidak teraba massa
c) P : Sonor
d) A : Terdengar bising usus 25x/menit
7. Genetalia / Anus : Tidak ada hemorhoid
8. Ekstremitas : Tidak ada paralisis
J. HARAPAN KELUARGA
Keluarga sangat berharap agar masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarga dapat
teratasi atas bantuan dari pertugas kesehatan.
ANALISA DATA
No Data Penunjang Masalah Etiologi
1. DS :
- Tn.M mengatakan beberapa bulan
ini sering merasa linu di
persendian kaki kanannya
sehingga kaku untuk berjalan.
- Tn.M mengatakan ketika bangun
pagi kakinya merasa senut-senut
(nyeri) dan berat untuk berjalan.
DO :
- Tn. M berumur 71 tahun
- TD 130/80 mmHg
- Skala nyeri : 6
- Tn.M memegangi dan memijat-
mijat kaki kanannya.
Resiko
berulangnya
masalah rematik
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota yang
sakit.
2. DS :
- Keluarga mengatakan mengetahui
penyakit di keluarganya tetapi
tidak mengetahui sama sekali apa
penyebabnya. Keluarga Tn. M
mengatakan hanya sedikit
mengetahui tentang tanda dan
Kurang
pengetahuan
tentang penyakit
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan
gejala, serta tidak mengetahui
apa-apa saja yang harus dihindari
untuk mencegah terjadinya
penyakit pada Tn. M.
- Jika ada keluarga yang sakit, hal
pertama yang dilakukan adalah
membeli obat di toko terdekat dan
jika sakitnya berlarut segera
dibawa ke Puskesmas terdekat.
DO :
- Tn. M bertanya apa saja makanan
yang harus dihindari agar tidak
sakit.
- Tn. M tampak bingung.
DS :
- Ny. T mengatakan dirinya
mempunyai penyakit keturunan
yaitu diabetes mellitus, tapi kadar
gula darah Ny.T tidak pernah
tinggi.
- Ny.T mengatakan ibunya
meninggal karena diabetes
mellitus 3 tahun yang lalu.
- Keluarga juga tidak berusaha
menjaga pola makan padahal
Ny.T memiliki penyakit menurun
yaitu diabetes mellitus.
DO:
- TD: 120/ 80mmHg
- Nadi: 88 x/mnt
- RR: 24x/mnt
Kurang
pengetahuan
tentang diet dan
aktivitas untuk
DM
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah.
- Termometer: 36,5° C
- Berat Badan: 65 kg
- Tinggi Badan: 157 cm
- GDA: 149
3. DS :
- Tn. M mengatakan pernah hampir
jatuh karena kakinya merasa tidak
kuat menopang badannya
DO:
DO:
Tn.M tampak perlahan-lahan saat
berjalan karena menahan nyeri
Resiko Cedera Ketidakmampuan
keluarga
memodifikasi
lingkungan
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Keperawatan
1 Resiko berulangnya masalah rematik b.d ketidakmampuan keluarga merawat
anggota yang sakit.
2 Kurang pengetahuan tentang diet dan aktivitas untuk DM b.d Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah.
3 Resiko Cedera b.d Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
SKALA PRIORITAS MASALAH
a. Resiko berulangnya masalah rematik b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang
sakit.
KRITERIA BOBOT SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah
Skala :
3 : Aktual
2 : Resiko
1 : Sejahtera
1 3/3 x 1 = 1 Tn.M dan keluarga mengetahui
bahwa Tn. M memiliki penyakit linu
pada kaki kanannya dalam beberapa
bulan ini.
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
2 : Mudah
1 : Sebagian
0 : Tidak dapat
2 1/2 x 2 = 1 Keluarga mengatakan Tn. M sering
tidak mau diajak ke tempat
pelayanan kesehatan, kecuali benar-
benar parah. Tn. M merasa masih
dapat beraktivitas sehingga sering
tidak mau dibantu dalam
beraktivitas.
Potensial masalah
untuk dicegah
3 : Tinggi
2 : Cukup
1 : Rendah
1 1/3 x 1 = 1/3 Keluarga belum tahu hal-hal apa saja
yang dapat menyebabkan
kekambuhan sehingga kemungkinan
keluarga untuk mencegah masih
rendah.
Menonjolnya masalah
2 : Segera ditangani
1: Tidak perlu segera
ditangani
0 : Tidak dirasakan
1 2/2 x 1 = 1 Senut-senutnya membuat Tn.M
menjalani aktivitasnya dengan
perlahan-lahan.
Total 5 3 1/3
b. Kurang pengetahuan tentang diet dan aktivitas untuk DM b.d Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah.
KRITERIA BOBOT SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah
Skala :
3 : Aktual
2 : Resiko
1 : Sejahtera
1 2/3 x 1 = 2/3 Ny. T mengatakan dirinya
mempunyai penyakit keturunan
yaitu diabetes mellitus.
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
2 : Mudah
1 : Sebagian
0 : Tidak dapat
2 2/2 x 2= 2 Kadar gula darah Ny.T tidak pernah
tinggi.
Potensial masalah
untuk dicegah
3 : Tinggi
2 : Cukup
1 : Rendah
1 3/3 x 1 = 1 Ny.T mengatakan kurang paham
tentang penyakitnya, Ny.T
mengaku hanya tahu diabetes
mellitus adalah penyakit kelebihan
gula.
Menonjolnya masalah
2: Segera ditangani
1: Tidak perlu segera
ditangani
0 : Tidak dirasakan
1 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasa masalah harus
segera diatasi agar tidak bertambah
parah.
Total 5 4 2/3
c. Resiko Cedera b.d Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
KRITERIA BOBOT SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah
Skala :
3 : Aktual
2 : Resiko
1 : Sejahtera
1 3/3 x 1 = 1 Tn. M mengatakan pernah hampir jatuh
karena kakinya merasa tidak kuat
menopang badannya.
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
2 : Mudah
1 : Sebagian
0 : Tidak dapat
2 0/2 x 2 = 0 Tn.M tidak mau pergi ke Puskesmas jika
penyakitnya belum parah.
Potensial masalah
untuk dicegah
3 : Tinggi
2 : Cukup
1 : Rendah
1 1/3 x 1 = 1/3 Tn.M masih beraktifitas seperti biasa
meskipun dengan perlahan-lahan.
Menonjolnya masalah
2 : Segera ditangani
1: Tidak perlu segera
ditangani
0 : tidak dirasakan
1 2/2 x 1 = 1 Tn.M tidak tahan dengan senut-
senutnya.
Total 5 2 1/3
Maka prioritas masalahnya sebagai berikut :
No Diagnosa Keperawatan Skore
1 Kurang pengetahuan tentang diet dan aktivitas untuk DM b.d
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
4 2/3
2 Resiko berulangnya masalah rematik b.d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota yang sakit.
3 1/3
3 Resiko Cedera b.d Ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan.
2 1/3
DAFTAR PUSTAKA
Bandiah, S. (2009) Lanjut Usia dan Keperawatan gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika.
Jhonson R. dan Leny R (2010) keperawatan keluarga plus contoh askep keluarga. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Recommended